olla asidi alkalimetri

Upload: olvi-lakahina

Post on 10-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kimia analitik

TRANSCRIPT

Laporan Resmi Praktikum Kimia Analitik IAsidi-AlkalimetriNama/NIM: Olvi Lakahina/652012017Kelompok: Fentyarta J.C/652012005Tanggal Praktikum: 6 Maret 2014Judul Praktikum: Acidi AlkalimetriTUJUAN:1. Menentukan konsentrasi HCl melalui standarisasi HCl dengan boraks (Na2B4O7)2. Menentukan konsentrasi NaOH melalui standarisasi NaOH dengan HCl 0.1 M3. Menentukan konsentrasi NaOH melalui standarisasi NaOH dengan asam oksalat (H2C2O4)4. Menentukan kadar asam cuka dapur dan kadar Na2CO3 dalam soda kristal5. Menentukan kadar NaOH dan Na2CO3 dari campuran NaOH dan Na2CO3 serta Na2CO3 dan NaHCO3 dari campuran Na2CO3 dan NaHCO36. Menentukan kadar amonium dalam pupuk ZA (NH4)2SO4.PENDAHULUANAsidi alkalimetri adalah teknik analisi kimia berupa titrasi yang berhubungan dengan asam dan basa atau bisa disebut juga titrasi asam-basa. Bila kedua kata ini dipisah maka dapat kita lihat bahwa asidimetri itu sendiri adalah titrasi dengan larutan standar asam(acid). Dan alkalimetri adalah titrasi dg larutan standar basa. Reaksi dijalankan dengan titrasi, yaitu suatu larutan ditambahkan dari buret sedikit demi sedikit sampai jumlah zat-zat yang direksikan tepat menjadi ekivalen. Larutan yang ditambahkan dari buret disebut titrant, sedangkan larutan yang ditambah titrant disebut titrat. Titrant dan titrat bisa berupa asam dan basa atau sebaliknya. Pada saat ekuivalen, penambahan titrant harus dihentikan,dan saat ini dinamakan titik akhir titrasi. Untuk mengetahui keadaan ekivalen dalam proses asidi alkalimetri, diperlukan suatu zat yang dinamakan indikator. Indikator adalah zat yang dapat berubah warna apabila pH lingkungannya berubah. Dan pada percobaan ini, indicator yang digunakan adalah indicator PP dan MO. Indicator Fenolphtalein tergolong asam yang sangat lemah dalam keadaan yang tidak terionisasi sehingga indikator tersebut tidak berwarna. Jika dalam lingkungan basa fenolphtalein akan terionisasi lebih banyak dan memberikan warna terang karena anionnya. Metil jingga adalah garam Na dari suatu asam sulphonic di mana di dalam suatu larutan banyak terionisasi, dan dalam lingkungan alkali anionnya memberikan warna kuning, sedangkan dalam suasana asam metil jingga bersifat sebagai basa lemah dan mengambil ion H+, terjadi suatu perubahan struktur dan memberikan warna merah dari ion-ionnya.Titrasi adalah proses mengukur volume larutan yang terdapat dalam buret yang ditambahkan ke dalam larutan lain yang diketahui volumenya sampai terjadi reaksi sempurna. Atau dapat dikatakan bahwa titrasi adalah untuk mengukur volume titran yang diperlukan untuk mencapai titik ekuivalen. Titik ekivalen adalah saat yang menunjukkan bahwa ekuivalen perekasi-pereaksi sama. Asidi-alkalimetri menyangkut reaksi antara asam kuat-basa kuat, asam kuat-basa lemah, asam lemah-basa kuat, asam kuat-garam dari asam lemah, dan basa kuat-garam dari basa lemah.Pada metode acidi alkalimetri, larutan baku primer asam dan basa harus distandarisasi terlebih dahulu sebelum digunakan untuk menentukan konsentrasi sesungguhnya pada larutan tersebut. Ketelitian dalam titrasi akan mempengaruhi penentuan kadar dalam sampel, misalnya ketelitian pembacaan skala, menimbang sampel maupun penentuan titik akhir titrasi. Pelaksanaan titrasi asidi-alkalimetri harus memperhatikan banyak syarat, misalnya penggunaan larutan baku, penggunaan indikator dan harus memiliki ketelitian karena percobaan ini merupakan analisa kuantitatif. Setiap larutan yang akan digunakan sebagai titran dalam titrasi harus distandarisasi agar dapat diketahui konsentrasinya secara tepat dan ini merupakan salah satu syarat titrasi.Titrasi asidi-alkalimetri dapat digunakan untuk berbagai hal, misalnya : penentuan kadar zat dalam suatu campuran, penentuan kadar zat murni dalam zat yang memiliki hidrat, penentuan kadar asam cuka dapur, penentuan kadar amonium dalam pupuk ZA.ALAT DAN BAHAN: Buret+statif+klem Corong, pilius HCl 37%, BJ 1,19 g/L,HCl(0.1M) Kaki tiga, kasa Asam oksalat (H2C2O4) Bunsen, korek Na2CO3, NaOH(0.1M) Erlenmeyer Asam cuka, akuades Beaker glass Pupuk ZA [ (NH4)2SO4 ] Neraca analitik, spatula Indikator MO dan FF Pipet ukur 10ml dan 25ml Pipet ukur, pipet tetes Larutan a ( NaOH + Na2CO3 ) Labu ukur Boraks (Na2B4O2) Larutan b ( Na2CO3 + NaHCO3 METODE:1. Pembuatan HCl 0,1 M (dari HCl 12 M) : Disiapkan alat dan bahan Dihitung volume HCl yang dibutuhkan. Perhitungannya :Diket : Kadar : 37 % BJ = 1.19 g/L Mr = 36.5

1 mL HCl pekat mengandung HCl murni =

500 mL HCl 0.1 M =

Volume HCl yang dibutuhkan= Diambil 4.2 ml HCl pekat dengan menggunakan pipet ukur ke dalam labu ukur 500 ml yang sudah berisi akuades sedikit, lalu ditambahkan akuades sampai garis tera dan dihomogenkan.2. Standarisasi HCl dengan Natrium Tetraborat ( Na2B4O7 ) : Ditimbang 0,1 gram boraks dan dimasukan dalam erlenmeyer, lalu ditambahkan 25 ml akuades dan diaduk hingga larut. Ditambahkan 2 tetes indikator MO, dititrasi dengan HCl yang telah dibuat sampai warna berubah menjadi merah jambu Titrasi dilakukan secara triplo.3. Pembuatan NaOH 0.1 M : Ditimbang 1.0 gram NaOH ke dalam beaker glass, lalu ditambahkan sedikit akuades, diaduk hingga larut Dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml, ditambahkan akuades sampai garis tera lalu dihomogenkan.4. Standarisasi NaOH dengan HCl 0,1 M : Diambil 10 mL NaOH yang telah dibuat ke dalam erlenmeyer, ditambahkan 2 tetes indikator MO Dititrasi dengan HCl sampai menjadi warna merah jambu Dititrasi secara triplo, dan dihitung molaritas NaOH.5. Standarisasi NaOH dengan Asam Oksalat (H2C2O4) : Ditimbang 0,1 gram asam oksalat dalam erlenmeyer, lalu ditambahkan 10 ml akuades dan diaduk sampai larut Kemudian ditambahkan 2 tetes indikator PP dan dititrasi dengan larutan NaOH sampai warna menjadi merah muda Dititrasi secara triplo, dan dihitung molaritas NaOH.6. Penetapan Kadar Asam Cuka Dapur : Diambil 10 ml cuka dapur dan dimasukan kedalam labu ukur 100 ml, ditambahkan akuades sampai garis tera dan dihomogenkan Diambil 10 ml dari larutan yang tadi dibuat dan ditambahkan 2 tetes indikator PP lalu dititrasi dengan NaOH sampai warna menjadi merah muda Dititrasi secara triplo, dan dihitung kadar cuka dapur dalam persen.7. Penetapan Kadar Na2CO3 dalam Soda Kristal : Ditimbang 0,4 gram soda kristal ke dalam gelas beker dan ditambahkan sedikit akuades, diaduk sampai larut Dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml, ditambahkan akuades sampai garis tera, dihomogenkan Diambil 10 ml larutan ini ke dalam erlenmeyer, ditambahkan 2 tetes indikator MO, lalu dititrasi dengan HCl Dititrasi secara triplo, dan dihitung kemurnian soda kristal dan jumlah molekul air tiap molekul soda.8. Penentuan Campuran NaOH dan Na2CO3 : Diambil 5 ml campuran NaOH dan Na2CO3 ke dalam Erlenmeyer dan ditambahkan akuades 5ml lalu ditambahkan 2 tetes indikator PP Dititrasi dengan HCl sampai warna merah tepat hilang dan dicatat volume HCl yang digunakan Ditambahkan 2 tetes indikator MO, dilanjutkan titrasi sampai warna menjadi merah jambu dan dicatat volume HCl yang dibutuhkan Titrasi dilakukan secara triplo lalu dihitung kadar NaOH dan Na2CO3 dalam campuran tersebut.9. Penentuan Campuran Na2CO3 dan NaHCO3 : Dipipetkan 5 ml campuran Na2CO3 dan NaHCO3 ke dalam Erlenmeyer,ditambahkan 5ml akuades dan ditambahkan 2 tetes indikator PP Kemudian dititrasi dengan HCl sampai warna merah tepat hilang dan dicatat volume HCl yang digunakan Ditambahkan 2 tetes indicator MO, dilanjutkan titrasi sampai warna menjadi merah jambu dan dicatat volume HCl yang dibutuhkan Titrasi dilakukan secara triplo dan dihitung kadar Na2CO3 dan NaHCO3 dalam campuran tersebut.10. Penetapan Kadar Amonium dalam Pupuk ZA [ (NH4)2SO4) ] : Ditimbang 1,3 gram ZA ke dalam beaker glass, ditambahkan sedkit akuades, diaduk sampai larut Dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml, ditambahkan akuades sampai garis tera dan dihomogenkan Diambil 10 ml larutan tersebut, ditambahkan 25 ml larutan NaOH standar, dipanaskan hingga bau amonia hilang Setelah dingin, ditambahkan 2 tetes indikator MO, dititrasi dengan HCl standar hingga warna menjadi merah jambu Titrasi dilakukan secara triplo, dan dihitung kadar amonium dalam pupuk ZA dalam persen.HASIL PERCOBAAN,PERHITUNGAN Dan REAKSI:1. Pembuatan HCl 0.1MDiketahui: Kadar : 37 % BJ = 1.19 g/L Mr = 36.5 gr/mol

1 mL HCl pekat mengandung HCl murni =

500 mL HCl 0.1 M =

Volume HCl yang dibutuhkan= 2. Standarisasi HCl dengan Natrium Tetraborat(boraks,Na2B4O7)Volume Titrasi

IIIIII

Volume boraks252525

Volume HCl awal011.422.7

Volume HCl akhir11.422.734.0

Volume yang di+11.411.311.3

Rata-rata v yang ditamabahkan: Reaksinya : Na2B4O7 + 2 HCl + 5 H2O 4 H3BO3 + 2 Na+ + 2 Cl-Masa boraaaks= 0.1 gramv. HCl hasil titrasi = 11.33M boraks = M HCl = 3. Pembuatan NaOH 0.1MDiketahui M NaOH = 0.1MMaka untuk mencari massa NaOH untuk membuat larutan NaOH adalah

4. Standarisasi NaOH dengan HCl 0.1MVolume Titrasi

IIIIII

v.NaOH101010

v.HCl awal014.228.4

v. HCl akhir14.228.442.5

v. yang di+14.214.214.1

Rata-rata v = 14.16NaOH + HCl NaCl + H2OM HCl = 0.0462 molarn HCl =karena, n HCl = n NaOHmaka, M NaOH = 5. Standarisasi NaOH dengan Asam Oksalat(H2C2O4)Volume Titrasi

IIIIII

v. asam oksalat101010

v. NaOH awal017.50

v. NaOH akhir17.53517.3

v. yang di+17.517.517.3

Rata-rata v = 17.432NaOH + H2C2O4 Na2C2O4 + 2H2On. H2C2O4.H2O = n. NaOHM NaOH = 6. Penetapan kadar asam cuka dapurVolume Titrasi

IIIIII

v. cuka dapur101010

v. NaOH awal08.417.0

v. NaOH akhir8.417.025.5

V. yang di+8.48.68.5

Rata-rata v = 8.5mlReaksinya : CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2OM NaOH = 0.0911 Mn. NaOH = n. CH3COOH = n NaOH = 0.7744mmolM CH3COOH = M CH3COOH 100ml=Massa CH3COOH = Kadar CH3COOH= 7. Penetapan kadar Na2CO3 dalam soda kristalVolume Titrasi

IIIIII

v. Na2CO3101010

v. HCl awal010.621.3

v. HCl akhir10.621.332

v. yang di+10.610.710.7

Rata-rata v = 10.67mlReaksinya : Na2CO3 + 2HCl 2NaCl + H2O + CO2M HCl = 0.0462 molarn. HCl = n. Na2CO3= Massa Na2CO3= Massa Na2CO3 100ml =Kadar Na2CO3 dalam soda kristal = untuk rumus molekul soda kristal: Na2CO3.nH2OMr soda kristal = Maka MR nH2O = Jumlah molekul H2O = 8. Penetapan campuran NaOH dan Na2CO3Reaksi dengan PP : NaOH + HCl NaCl + H2O Na2CO3 + HCl NaHCO3 + NaClVolume Titrasi

IIIIII

v. larutan101010

v. HCl awal000

v. HCl akhir21.921.922

v. yang di+21.921.922

Rata-rata v =21.93mlvolume Titrasi

IIIII

v.larutan101010

v. HCl awal000

v. HCl akhir16.116.116.2

v. yang di+16.116.116.2

Rata-rata = 16.13mlM HCl = 0.0462 molarn. NaOH = % kadar NaOH = (w/v)Mol HCl yang dititrasi dengan MO=Mol HCl dengan MO =mol Na2CO3 = 0.7452mmol dalam 10ml% Kadar Na2CO3 = (w/v)9. Penetapan campuran Na2CO3 dan NaHCO3 Reaksinya dengan PP : Na2CO3+ HCl NaHCO3 + NaClVolume Titrasi

IIIIII

v. campuran101010

v. HCl awal000

v.HCl akhir16.816.716.6

v. HCl yang di+16.816.716.6

Rata-rata v = 16.7mlDengan MO : NaHCO3 + HCl NaCl + H2O + CO2 NaHCO3 + HCl NaCl + H2O + CO2Volume Titrasi

IIIIII

v.campuran101010

v. HCl awal000

v.HCl akhir20.920.820.8

v.HCl yang di+20.920.820.8

Rata-rata v =20.83mlM HCl = 0.0462Mn. NaHCO3 = % kadar NaHCO3 = (w/v)Mol Na2CO3=mol HCl I=% Kadar Na2CO3 = (w/v)10. Penetapan kadar amonium dalam pupuk ZA (NH4)2SO4Volume Titrasi

IIIIII

v.larutan101010

v.HCl awal000

v.HCl akhir20.220.320.2

v. HCl yang di+20.220.320.2

Rata-rata v = 20.23mlReaksinya : NH4+ + OH- NH3 + H2ONaOH + HCl NaCl + H2OMol HCl = Mol NaOH = Mol HCl = 0.9346mmolmmol NaOH awal = (NH4)2SO4 + 2NaOH 2NH3 + 2H2O + Na2SO4 2.2775 mmol -0.9346 mmol +0.9346 1.3429mmolmol NH4 = 0,9346 mmolMassa NH4 = mol NH4 Mr = 0,9346.10-3 . 18 = 0,0168 gram dalam 10 mlMassa NH4 dalam 100 ml = % Kadar amonium dlm pupuk ZA = KESIMPULAN:1. Konsentrasi HCl melalui standarisasi HCl dengan Natrium Tertraborat adalah 0.0462 M.2. Konsentrasi NaOH melalui standarisasi dengan HCl 0.1 M adalah 0.0654 M.3. Konsentrasi NaOH melalui standarisasi NaOH dengan asam oksalat adalah 0.0911 M.4. Kadar asam cuka dapur yang digunakan dalam praktikum adalah 4.64%.5. Kadar natrium carbonat dalam soda kristal adalah 65.5 % dan jumlah molekul air tiap molekul soda adalah 3.6. Kadar NaOH dan Na2CO3 dalam campuran adalah berturut-turut 0.12%(w/v) dan 0.79%(w/v).7. Kadar Na2CO3 dan NaHCO3 dalam campurannya adalah berturut-turut 0.82%(w/v) dan 0.16%(w/v).8. Kadar amonium dalam pupuk ZA adalah 12.92%.