onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 lva1 app6892

Upload: agnes-tyagita-a

Post on 06-Jul-2018

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    1/39

    Perencanaan Teknologi Pengolahan

    Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja 

    Modul J:

    Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja

    Pelatihan Pengantar Sistem Setempat (On-Site)

    Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S)

    Agustus, 2015

    IPLT-J3

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    2/39

    Sanitasi.Net

    Pokok BahasanInstalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

    Modul J1:

    • LangkahPerencanaandanKomponenIPLT

    Modul J2:

    • UnitPengolahan

    Modul J3:

    • TeknologiPengolahan

    Modul J4:

    • UnitPengolahanPemekatan

    Modul J5

    • UnitPengolahanPengeringanLumpur

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    3/39

    Sanitasi.Net

    UNIT PENGUMPUL

    Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    4/39

    Sanitasi.Net

    Unit PengumpulFungsi

    • Unit pengumpul (tangki ekualisasi) berfungsi untuk: –  mengatur agar debit aliran lumpur yang masuk ke unit berikutnya

    menjadi konstan dan tidak berfluktuasi

     –  menghomogenkan karakteristik lumpur tinja yang masuk ke IPLT

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    5/39

    Sanitasi.Net

    Unit PengumpulKriteria Desain

    Parameter  

    Simbol 

    Besaran 

    Satuan 

    Sumber  

    Waktu detensi 

    td 

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    6/39

    Sanitasi.Net

    UNIT PEMISAHAN PARTIKELDISKRIT

    Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    7/39Sanitasi.Net

    Unit Pemisahan Partikel DiskritFungsi/Tujuan

    •Menyisihkan butiran-butiran pasir yang ada di dalam air limbahlumpur tinja sehingga dapat melindungi pompa dari kerusakan,

    • Mencegah terjadinya efek clogging  di dalam pipa,

    • Mencegah efek cementing  pada dasar unit digester dan bak

    pengendapan, dan• Mengurangi akumulasi materi inert di bak aerasi dan digester

    yang dapat mengurangi volume tangki.

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    8/39Sanitasi.Net

    Unit Pemisahan Partikel DiskritKriteria Desain

    Parameter  

    Simbol 

    Besaran 

    Satuan 

    Sumber  

    Waktu detensi  td 45-90  detik   Metcalf & Eddy, 1991 

    Kecepatan Horizontal  vh  0,24-0,4  m/detik   Edward JM 

    Kecepatan pengendapan :

    Diameter 0,2 mm

    Diameter 0,15 vs 

    3,2-4,2

    2-3 

    ft/menit

    ft/menit 

    Metcalf & Eddy, 1991 

    Specific gravity  gs  1,5-2,7  Qasim 

    Specific gravity material

    organik  1,02  Qasim 

    Overflow rate debit

    maksimum OR  0,021-0,023  m3/m2/detik   Qasim 

     Jumlah grit yang disisihkan 5-200 

    m3/106/m6 

    Qasim 

    Headloss melalui grit  hL  30-40  %  Qasim 

     Jumlah bak minimal  -  2  Unit  - 

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    9/39Sanitasi.Net

    UNIT PENYARINGAN

    Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    10/39Sanitasi.Net

    Unit PenyaringanFungsi dan Prinsip

    •Unit Saringan berfungsi untuk menghilangkan padatan/benda-benda kasar atau kotoran yang terbawa dalam lumpur tinja

    yang berasal dari mobil truk tinja.

    • Prinsipnya kotoran seperti pecahan batuan plastik dan

    sebagainya, yang berukuran lebih besar dari jarak bukaan(openings) alat saringan akan tertahan di media saringan.

    • Padatan atau kotoran tersebut dapat mengganggu proses

    kinerja dari alat yang sedang beroperasi di bak selanjutnya

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    11/39Sanitasi.Net

    Unit PenyaringanPersyaratan Teknis Saringan Air Limbah

    Parameter   Simbol Besaran

     

    Satuan Pembersihan Cara

    Manual 

    Pembersihan dengan Alat

    Mekanik  

    Kecepatan aliran lewat

    bukaan  v  0,3  –  0,6  0,6  –  1  m/detik  

    Ukuran penampang batang 

    Lebar  w  4  –  8  8  –  10  mm 

    Tebal 

    25  –  50 

    50  –  75 

    mm 

     Jarak bukaan  b  25  –  75  10  –  50  mm 

    Kemiringan thd. Horizontal  α  45  –  60  75  –  85  derajat 

    Kehilangan tekanan lewat

    bukaan 

    HLbukaan  150  150  mm 

    Kehilangan tekanan

    Max.(cloging) HLmax  800  800  mm 

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    12/39Sanitasi.Net

    Unit PenyaringanFaktor Batang Unit Bar Screen

    Tipe Batang 

    β 

    Sumber  

    Persegi panjang  2,42 

    Syed R. Qasim, hal 161 

    Rectangular dengan semi rectangular pada sisi muka  1,83 

    Circular  1,79 

    Rectangular dengan semi rectangular pada sisi muka danbelakang 

    1,67 

    Tear shape 

    0,67 

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    13/39Sanitasi.Net

    Unit PenyaringanSaringan Sampah Mekanik dan Konvensional

    Saringan Sampah Mekanik Saringan Sampah Konvensional

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    14/39Sanitasi.Net

    UNIT PENGOLAHAN STABILISASI

    Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    15/39Sanitasi.Net

    Unit Pengolahan StabilisasiSistem Kolam

    •Sistem kolam adalah sistem pengolahan yang terdiri darikolam-kolam yang diatur sedemikian rupa sesuai dengan

    tujuan pengolahan tanpa adanya penggunaan energi listrik

    ataupun peralatan mekanik.

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    16/39Sanitasi.Net

    Unit Pengolahan StabilisasiKolam Aerobik

    •Kolam anaerobik berfungsi untuk menguraikan kandungan zatorganik (BOD) dan padatan tersuspensi (SS) dengan cara

    anaerobik atau tanpa oksigen.

    Kolam Anaerobik

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    17/39Sanitasi.Net

    Unit Pengolahan StabilisasiKolam Aerobik : Kriteria Desain

    Parameter  

    Simbol 

    Besaran 

    Satuan 

    Waktu detensi 

    Temp. 15-20 oC 

    td 

    2-3  hari 

    Temp. 20-25 oC  1-2  hari 

    Temp. 25-30o

    1-2 

    hari 

    Rasio Panjang dan Lebar 

    p:l 

    (2-4):1 

    Rasio Talud  -  1:3  - 

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    18/39Sanitasi.Net

    Unit Pengolahan StabilisasiKolam Fakultatif

    •Kolam fakultatif berfungsi untuk menguraikan dan menurun-kan konsentrasi bahan organik yang ada di dalam limbah yang

    telah diolah pada kolam anaerobik.

    Kolam Fakultatif

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    19/39Sanitasi.Net

    Unit Pengolahan StabilisasiKolam Fakultatif : Kriteria Desain

    Parameter Simbol Besaran Satuan

    Waktu detensi td 20-40 hari

    Efisiensi penurunan BOD η  70-90 %

    Efisiensi penurunan coliform ηcoli  60-99 %

    Kedalaman kolam H 1,5-2,5 meter

    Rasio panjang dan lebar p : l (2-4)-1 -

    Periode pengurasan 5-10 tahun

    • Kolam fakultatif mampu mengolah limbah dengan beban BOD berkisar antara (40-60) gr/m3/hari.• Kolam fakultatif dirancang berdasarkan beban BOD maksimum per-unit luas sehingga kolam memiliki zona

    aerobik dan anaerobik.• Besarnya beban BOD pada kolam fakultatif dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut ini:

    Beban BOD = (20 x T  –  120) kg/ha/hari

    T = temperatur rata-rata yang paling rendah dalam satu tahun (oC)

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    20/39

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    21/39Sanitasi.Net

    Unit Pengolahan StabilisasiKolam Maturasi

    Fungsi kolam maturasi yakni:• menurunkan konsentrasi padatan tersuspensi (SS) dan BOD

    yang masih tersisa didalamnya dari kolam fakultatif.

    • menghilangkan mikroba patogen yang berada di dalam limbah

    melalui perubahan kondisi yang berlangsung dengan cepatserta pH yang tinggi.

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    22/39

    Sanitasi.Net

    Unit Pengolahan StabilisasiKolam Maturasi : Kriteria Desain

    Parameter   Simbol  Besaran  Satuan 

    Waktu detensi  td 5-15  hari 

    Efisiensi penurunan BOD  η  >60  % 

    Kedalaman kolam  H  1-2  meter 

    Rasio panjang dan lebar  p : l  (2-4) : 1  - 

    Beban BOD volumetrik  

    (40-60) 

    gr BOD/m3.hari 

    • Kolam maturasi didesain berdasarkan pada prinsip pemisahan kandungan fecal coliform.• Selain itu, jumlah kolam yang dibutuhkan bergantung pada jumlah bakteri fecal.•  Jumlah bakteri coliform dalam lumpur tinja dapat dihitung dengan menggunakan persamaan di bawah ini:

    Ne = Ni / [ 1 + (Kb x t) ]

    Keterangan:Ne : jumlah bakteri coliform per-100 ml efluenNi : jumlah bakteri coliform per-100 ml influent (jumlah yang diinginkan pada effluent berkisar antara 107-108 

    bakteri coliform per-100 mlKb : 2,6 x (1,9T-20) / hari)T : temperatur paling dingin (oC)t : waktu operasi

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    23/39

    Sanitasi.Net

    Unit Pengolahan StabilisasiKolam Aerasi

    Kolam aerasi merupakan unit pengolahan berupa kolamterbuka yang dilengkapi dengan aerator terapung.

    • Tidak membutuhkan sistem resirkulasi lumpur karena tidak

    ada lumpur yang perlu dikembalikan.

    Lumpur biologis dibiarkan mengendap di dasar kolam baksedimentasi.

    • Selanjutnya lumpur dari sedimentasi akan diolah ke unit

    pengering lumpur.

    •Filtrat atau air hasil olahan dialirkanke badan air penerima

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    24/39

    Sanitasi.Net

    Unit Pengolahan StabilisasiKolam Aerasi

    Untuk membantu suplai oksigen di unit aerasi diperlukan alataerator apung.

    • Alat aerator yang dipasang harus dapat memberikan suplai

    oksigen yang dibutuhkan ke seluruh unit aerasi.

    Penentuan kebutuhan tenaga dan jumlah aerator ditentukanmelalui faktor-faktor berikut ini:

     –  Kebutuhan oksigen

     –   Jangkauan (radius) pengadukan

     –   Jangkauan (radius) dispersi oksigen

     –   Jangkauan Kedalaman

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    25/39

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    26/39

    Sanitasi.Net

    Unit Pengolahan StabilisasiKolam Aerasi : Kriteria Desain

    Parameter   Simbol  Besaran  Satuan 

    BOD  BOD  5,0  kg/m3 

    SS 

    SS 

    20 

    kg/m3 

    VSS Loading (Volumetric loading)  VSS  0,5  kg VSS/hari/m3 

    Solid Retention time SRT  21  Hari 

    Hidrolis Retention time HRT  21  hari 

    Ratio Panjang dan lebar  p:l  2:1  - 

    Kedalaman  h  1-6  meter 

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    27/39

    Sanitasi.Net

    Unit Pengolahan StabilisasiSistem Anaerobic Sludge Digester

    Dengan Pengadukan• Proses anaerobik digester membutuhkan pencampuran yang baik

    antara biomass anaerob dengan air limbah, maka diperlukan sistem

    pengadukan.

    • Sistem Anaerobik Sludge Digester berfungsi untuk menguraikan

    senyawa organik yang terdapat di lumpur tinja menggunakan

    mikroba anaerobik berupa kolam tertutup dengan mixer sebagai

    pengaduk.

    • Unit ini harus diikuti oleh unit pengolahan aerobik sebagai

    pelengkap.• Lumpur biologis yang terbentuk dipisahkan dari air pada tahapan

    selanjutnya yakni pemekatan/pemisahan padatan dan cairan.

    • Lumpur biologis selanjutnya diolah di unit pengolahan lumpur.

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    28/39

    Sanitasi.Net

    Unit Pengolahan StabilisasiSistem Anaerobic Sludge Digester

    Tanpa Pengadukan

    • Teknologi pengolahan yang digunakan adalah sistem pengolahan Anaerobik Sludge Digester tanpa bantuan alat mekanis.

    •  Anaerobik Sludge Digester Non Listrik berupa kolam tertutup.

    • Unit ini harus diikuti oleh unit pengolahan aerobik sebagai pelengkap.

    • Lumpur biologis yang terbentuk akan dipisahkan dengan air di unit ini.Lumpur biologis selanjutnya diolah di unit pengolahan lumpur.

    • Filtrat atau air hasil olahan diolah kembali melalui unit pengolahancairan sebelum filtrat dibuang ke badan air penerima.

    • Unit Anaerobik (tanpa bantuan oksigen) tidak menggunakan alatpengaduk (mixer). Di unit anaerobik, lumpur mikroba akan

    mengendap kebawah karena tidak ada pengadukan, sehingga bagianbawah dasar bak dirancang berbentuk kerucut agar mudahmengendap.

    • Lumpur yang terbentuk akan mengendap ke bawah secara gravitasi.

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    29/39

    Sanitasi.Net

    Unit Pengolahan Stabilisasi Aerobic Sludge Digester: Sequence Batch Reactor

     Aerobic Sludge Digester: Sequence Batch Reactor (SBR)merupakan sistem pengolahan yang berfungsi untuk

    menguraikan senyawa organik yang terdapat di lumpur tinja

    menggunakan mikroba aerobic berupa tangki aerasi dengan

    aerator apung atau diffuser.

    • SBR bekerja secara batch (tidak continue) dimana aerasi dan

    pengendapan berlangsung di tangki yang sama, sehingga unit ini

    tidak membutuhkan unit sedimentasi.

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    30/39

    Sanitasi.Net

    Unit Pengolahan Stabilisasi Aerobic Sludge Digester: Sequence Batch Reactor

    Proses yang terjadi pada unit SBR: –  Pengisian (Fill ). Limbah Cair baku diisikan ke dalam Tangki SBR.

     –  Reaksi (React). Proses Aerasi dapat dilakukan dengan menjalankanAerator Apung atau blower.

     –  Pengendapan (Settle). Selanjutnya aerator dimatikan dan terjadi proses

    pengendapan. Lumpur akan memisahkan diri dengan mengendapdidasar tangki SBR dan cairan akan berada di lapisan atas.

     –  Pembuangan (Draw ). Limbah cair hasil pengolahan akan di pompakeluar dari Tangki SBR. Pembuangan limbah cair menggunakan alatdecanter.

    • Waktu Stabilisasi.

     –  Sebagian lumpur yang mengendap akan dibuang.

     –  Sisanya dibiarkan dalam Tangki SBR untuk menguraikan senyawaOrganik-Terurai dalam Limbah Cair baku yang akan dimasukkan

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    31/39

    Sanitasi.Net

    Unit Pengolahan Stabilisasi Aerobic Sludge Digester: Sequence Batch Reactor

    Waktu Proses Pengoperasian sistem IPLT dengan SBR:• Pengisian (Fill ) + Pereaksian (React) : 4 jam

    • Pereaksian (React) : 17 jam

    • Pengendapan (Draw ) : 1 jam

    • Waktu stabilisasi : 2 jam

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    32/39

    Sanitasi.Net

    Unit Pengolahan Stabilisasi Aerobic Sludge Digester: Sequence Batch Reactor  

    Untuk membantu suplai oksigen di unit SBR maka digunakanalat aerator suntik berupa blower aerator yang dikombi-

    nasikan dengan diffuser. Alat blower yang dipasang harus

    dapat memberikan suplai oksigen yang dibutuhkan ke seluruh

    unit SBR.

    • Unit SBR juga menggunakan alat decanter yang berguna untuk

    menyedot air atau filtrat yang sudah jernih dari padatan

    lumpur. Alat ini dapat menyesuaikan dengan level muka air di

    unit SBR.

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    33/39

    Sanitasi.Net

    Unit Pengolahan StabilisasiOxidation Ditch

    Sistem oxidation ditch adalah extended aeration yang semuladikembangkan berdasarkan saluran sirkular kedalaman 1 s/d

    1,5 m.

    • Air diputar mengikuti saluran sirkular yang cukup panjang

    untuk tujuan aerasi dengan alat mekanik rotor seperti sikatbaja yang berbentuk tabung.

    • Rotor diputar melalui poros (axis) horizontal dipermukaan air.

    Alat aerasi ini disebut juga cage rotor .

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    34/39

    Sanitasi.Net

    Unit Pengolahan StabilisasiOxidation Ditch : Kriteria Desain

    Parameter   Simbol  Besaran  Satuan 

    Rasio BOD dan BOD removal  -  85 - 90  % 

    Rasio removal SS  -  80 - 90  % 

    Rasio removal Nitrogen  -  70%  % 

    Letak aerator (pada kedalaman)  -  1,0  – 1,3 meter 

    Rasio sludge generated

    (dari BOD atau SS removal) 

    -  75 % 

    Kecepatan rata-rata dalam saluran minimum  vmin  0,3  m/detik  

    Rasio F/M 

    0,03  – 0,15 kg BOD / hr / Kg VSS 

    Konsentrasi lumpur dalam bak aerasi  3000  – 6000 mg/L 

    Kriteria lainnya:

    • Udara dari atmosfer menggunakan tekanan negatif dalam air untuk memutar screw

    • Dilakukan resirkulasi untuk menjaga kons.MLSS dalam bak aerasi

    • Perencanaan rotor meliputi ; diameter rotor, panjang rotor, jumlah & tenaga penggerak / motor

    • Kebutuhan Oksigen = Kapasitas Oksigen X beban BOD

    • Panjang rotor yang diperlukan = Kebutuhan O2 dalam bak dibagi dengan kapasitas oksigenasi rotor

    U P l h S b l

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    35/39

    Sanitasi.Net

    Unit Pengolahan StabilisasiOxidation Ditch : Kriteria Desain

    Sistem Aerasi 

    Uraian 

    Transfer

    Efisiensi 

    Transfer Rate

    Kg O2/Kw.jam 

    Sistem difuser  

    1.Gelembung halus Menggunakan Pipa atau sungkup

    keramik yang porous 10  –  30  1,2  –  2,0 

    2.Gelembung sedang  Menggunakan Pipa perforated  6  –  15  1,0  –  1,6 

    3.Gelembung besar  Menggunakan Pipa dengan orifice  4 - 8  0,6  –  1,2 

    Sistem mekanikal 

    • Radial flow 2060  Dengan diameter Impeller lebar  1,2  –  2,4 

    •  Axial flow 300-1200 rpm  Dengan diameter Propeller pendek   1,2  –  2,4 

    • Tubular defuser Udara & AL dihisap kedalam pipa

    untuk diaduk  7  –  10  1,2  –  1,6 

    •  Jet  Tekanan udara dan AL horizontal  10  –  25  1,2  –  2,4 

    • Brush rotor Drum dilapisi sikat baja dan diputar

    dengan as horizontal 1,2  –  2,4 

    • Submed turbin  1,0  –  1,5 

    U P l h S b l

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    36/39

    Sanitasi.Net

    Unit Pengolahan StabilisasiOxidation Ditch : Kriteria Desain

    Skema Proses Lumpur Aktif Sistem Parit Oksidasi (Oxidation Ditch) 

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    37/39

    Sanitasi.Net

    Referensi

    Direktorat Pengembangan Penyehatan

    Lingkungan Permukiman (PPLP)Direktorat Jenderal Cipta Karya

    Kementrian Pekerjaan Umum dan

    Perumahan Rakyat

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    38/39

    Sanitasi.Net

    Daftar ModulSistem Pengelolaan Air Limbah Setempat

    Modul

    A. Pengantar Sistem Setempat

    B. Cubluk Kembar

    C. Tangki Septik

    D. Mandi-Cuci-Kakus (MCK)

    E. Biofilter

    F. Up-flow Aerobic Filter

    G. Rotating Biological Contactor

    H. Anaerobic Baffle Reactor

    I. Sarana Pengangkut Tinja

     J. Instalasi Pengolahan

    Lumpur Tinja (IPLT)

    Sub Modul

     J1 Langkah Perencanaan danKomponen IPLT

     J2 Unit Pengolahan

     J3 Teknologi Pengolahan

     J4 Unit Pengolahan Pemekatan

     J5 Unit Pengolahan PengeringanLumpur

     J6 Pelaksanaan Konstruksi J7 Operasi dan Pemeliharaan

     J8 Kelembagaan, Adm & Keuangan

     J9 Pemantauan dan Evaluasi

  • 8/17/2019 Onsite j3ipltteknologipengolahan 150818091658 Lva1 App6892

    39/39

     Terima kasih Joy Irmanputhra

    AFSIFasilitatorSanitasi.Org