oom makalah global warming
TRANSCRIPT
-
8/2/2019 Oom Makalah Global Warming
1/14
MAKALAH
Upaya Mengurangi Ancaman Global Warming
Disusun untuk memenuhi tugas Tata Guna Lahan
Disusun Oleh :
Oom Nurul Komariah
140410090050
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
JATINANGOR
2012
-
8/2/2019 Oom Makalah Global Warming
2/14
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
berkat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Upaya
mengurangi Ancaman Global Warming.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Bapak Herry sebagai dosen pengajar mata kuliah Tata Guna Lahan dan semua
pihak yang telah membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini.
Penulis telah berusaha untuk menyempurnakan tulisan ini, namun sebagai
manusia penulis pun menyadari akan keterbatasan maupun kehilafan dan
kesalahan yang tanpa disadari. Oleh karena itu, saran dan kritik untuk perbaikan
makalah ini akan sangat dinantikan.
Jatinangor, 26 April 2012
Penulis
-
8/2/2019 Oom Makalah Global Warming
3/14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPerkembangan manusia telah mengalami jaman revolusi industri yang
menggantungkan kehidupan manusia pada bidang perindustrian. Dengan orientasi
hidup tersebut, dunia agrikultur pun mengalami kemunduran perlahan-lahan.
Nilai-nilai kehidupan manusia pun mengalami perubahan, terutama dalam
interaksi manusia dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan yang terjadi ini
menghasilkan dampak baik positif maupun negatif.
Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus
berlanjut pada masa sekarang dalam kehidupan dan peradaban manusia adalah
dampaknya bagi lingkungan yang ada di sekitar manusia itu sendiri. Ekspansi
usaha yang dilakukan oleh para pelaku industri seperti pembangunan pabrik-
pabrik dan pembuatan produksi dengan kapasitas besar dengan mengesampingkan
perhatian terhadap dampaknya bagi lingkungan secara perlahan namun pasti telah
mengakibatkan kelalaian yang pada akhirnya akan merugikan lingkungan tempat
tinggal manusia serta manusia dan kehidupannya.
Para ahli lingkungan telah menemukan indikasi adanya dampak yang
terbesar bagi lingkungan dan dunia secara global akibat usaha perindustrian yang
dilakukan dan telah berkembang pesat ini. Dampak negatif ini adalah terjadinya
pemanasan di dunia dan sering disebut sebagai Global Warming. Namun, masalah
Global Warming sebagai masalah lingkungan ini masih diperdebatkan
kebenarannya oleh beberapa pihak yang menganggap Global Warming adalah
alasan yang diciptakan untuk membatasi laju perkembangan perindustrian.
Walaupun masih terdapat perdebatan mengenai kebenaran keadaan Global
Warming di antara para ahli lingkungan tersebut, namun masalah Global
Warming ini tidaklah dapat dipungkiri untuk diteliti dan ditelaah lebih lanjut demi
kelangsungan kehidupan manusia.
-
8/2/2019 Oom Makalah Global Warming
4/14
Pemanasan global (global warming) adalah isu yang akan terus
menghangat dalam beberapa dekade kedepan. Pada makalah ini akan dibahas
mengenai upaya pengurangan ancaman global warming.
-
8/2/2019 Oom Makalah Global Warming
5/14
BAB II
ISI
0.0 MENGURANGI ANCAMAN PEMANASAN GLOBAL0.0.0 Menetapkan Konsentrasi Gas Rumah Kaca
Untuk menghilangkan ancaman pemanasan global secara menyeluruh,
konsentrasi gas-gas rumah kaca harus dikurangi sampai tingkat masa pra-industri.
Ini merupakan tujuan yang saat ini tidak mungkin tercapai.
IPCC (Panel Antar-pemerintah tentang Perubahan Iklim) menghitung
beberapa penghematan yang diperlukan untuk mempertahankan tingkat emisi
yang ada saat ini. Data ini disajikan pada tabel 4 dan memperlihatkan bahwa
penghematan-penghematan tersebut harus drastis. Emisi karbon dioksida,
misalnya, harus turun 60 persen, yang berarti bahwa penggunaan bahan bakar
fosil untuk transportasi, industri dan listrik pada tingkat global harus dikurangi
sampai tingkat setengah.
Sebuah skenario, berdasarkan penelitian Dr. Mick Kelly, Universitas East
Anglia di Inggris, dirancang untuk menetapkan konsentrasi gas rumah kaca tahun
2030 pada kadar sedikit lebih tinggi dari pada kadar saat ini. Hal ini memerlukan
perubahan mendasar. Beberapa ciri kuncinya adalah sebagai berikut:
Penghapusan produksi chlorofluorocarbon sejak 1995 dan mungkin jugabahan-bahan penggantinya yang mempunyai efek rumah kaca;
Menghentikan penggundulan hutan pada 2000, diikuti dengan penanamankembali hutan-hutan secara intensif;
Pengurangan emisi karbon dioksida dari bahan bakar fosil sampai 30 persendari kadar saat ini pada 2020;
Pengurangan dalam peningkatan konsentrasi tahunan metana dan dinitrogenoksida sampai 25 persen dari nilai saat ini.
Semua perubahan-perubahan ini pun tidak akan menghapuskan ancaman
pemanasan global secara menyeluruh.
Dalam mengidentifikasi tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca, sebaiknya diikuti strategi tanpa penyesalan
-
8/2/2019 Oom Makalah Global Warming
6/14
atau no regretsyang dinyatakan pada 1990 oleh Menteri Ilmu Pengetahuan
Australia, Barry Jones:
"Jika kita bertindak dan bencana terhindarkan, maka kita mencegah
penderitaan berat manusia. Jika kita bertindak dan tidak ada masalah, maka kita
tidak rugi melainkan mendapat keuntungan berupa lingkungan yang lebih bersih.
Jika kita tidak bertindak dan terjadi bencana, akan ada tragedi global. Jika kita
tidak bertindak dan tidak ada bencana, akibatnya kita akan tergantung semata-
mata pada keberuntungan/nasib".
Tabel (4).Pengurangan Emisi yang Diperlukan untuk Menetapkan
Konsentrasi Gas Rumah Kaca pada Tingkat Sekarang
0.0.1 Tindakan untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca1. Konservasi Energi
Banyak orang khawatir bahwa konservasi energi akan berarti penurunan
taraf hidup. Hal ini merupakan isu belaka. Justru konservasi energi atau efisiensi
penggunaan energi secara lebih baik sering dinyatakan sebagai usaha pelestarian
sumber energi dengan biaya murah.
Di negara-negara maju, potensi terbesar untuk penghematan terdapat
pada sektor industri dimana sebagian besar energi di konsumsi. Hal yang sama
juga ada dalam sektor industri, perdagangan dan rumah tangga kelas atas di
negara-negara berkembang.
-
8/2/2019 Oom Makalah Global Warming
7/14
Sejumlah besar bahan bakar dapat dihemat pemakaiannya pada gedung-
gedung pencakar langit berdinding kaca di kota-kota besar beriklim tropis yang
membentuk sebuah rumah kaca raksasa, sehingga memerlukan biaya besar dari
pemilik dan penyewa untuk mendinginkan ruangan. Kesalahan ini tidak perlu
diulangi, bangunan-bangunan baru dapat dengan mudah dirancang untuk
mengurangi penyerapan panas.
Konsumsi listrik untuk penerangan dapat dikurangi dengan drastis
melalui penggunaan lampu yang lebih efisien. Sebuah lampu neon kompak 18
watt yang dipasang di lubang lampu biasa dapat menghasilkan cahaya setara
dengan lampu biasa 75 watt. Selama masa pakai sekitar 10.000 jam, lampu ini
dapat mengurangi emisi lebih dari 0,5 ton karbon dioksida
(> 500 kg karbon dioksida).
Transportasi menggunakan sepertiga dari keseluruhan konsumsi bahan
bakar minyak dunia. Pada 1993 terdapat sekitar 500 juta kendaraan di jalan-jalan
raya dunia, sekitar 400 juta adalah mobil. Seluruh sektor transportasi memerlukan
peningkatan dalam efisiensi.
Mobil peminum bensin buatan Amerika Serikat mempunyai angka
konsumsi bahan bakar dua atau tiga kali lebih tinggi daripada mobil buatan Eropa
atau Jepang. Peraturan perpajakan dan bea masuk untuk mencegah masuknya
mobil yang boros, dapat membantu mengurangi emisi karbon dioksida sekaligus
membantu negara-negara berkembang mengurangi beban impor bahan bakar
minyak.
Gambar (27).Menghemat Listrik untuk Penerangan
-
8/2/2019 Oom Makalah Global Warming
8/14
Gambar (28).Menghemat Bahan Bakar
2. Eliminasi ChlorofluorocarbonDalam hal chlorofluorocarbon, karena sebuah kesepakatan internasional
untuk menghentikan penggunaannya pada 2000 telah ditandatangani, tingkat
emisi di masa datang akan bergantung terutama pada sejauh mana kesepakatan
tersebut dipatuhi dengan ketat Perusakan Lapisan Ozon.
3. Mengurangi Emisi Metana dan Dinitrogen oksidaHingga saat ini belum ada strategi yang tepat untuk mengurangi emisi
metana maupun dinitrogen oksida. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuksampai pada sebuah strategi pengurangan yang sesuai.
4. Bahan Bakar BiomassaBahan bakar biomassa berasal dari kayu atau sisa-sisa tanaman pertanian.
Bahan ini dapat digunakan secara berkelanjutan, dengan jumlah penggunaan
setara dengan jumlah penanaman. Jika hal ini dilakukan, tidak ada emisi karbon
-
8/2/2019 Oom Makalah Global Warming
9/14
dioksida karena tumbuhan yang ditanam akan mengkonsumsi karbon dioksida
sebanyak yang dilepaskan ketika bahan dibakar. Jika energi yang dihasilkan
digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil, maka ada pula pengurangan emisi
karbon dioksida.
Bahan bakar biomassa sudah digunakan secara berkelanjutan di berbagai
industri pedesaan pada negara-negara berkembang. Pabrik gula dan penggilingan
padi, minyak kelapa sawit dan agro-industri lainnya, secara berkala mengandalkan
limbah mereka sendiri untuk menghasilkan energi yang diperlukan. Industri
penggergajian kayu sering menggunakan potongan kayu dan limbah kayu lainnya
untuk menghasilkan energi panas guna mengeringkan kayu. Usaha-usaha seperti
ini harus didorong untuk beralih dari penggunaan bahan bakar fosil ke bahan
bakar biomassa.
5. Teknologi Pemanfaatan Sumber Energi TerbaruiPemanfaatan sumber energi terbarui diyakini tidak menghasilkan emisi
karbon dioksida. Karena itu, peningkatan pemanfaatan energi dari sumber-sumber
energi terbarui harus dianggap sebagai unsur utama dalam strategi mengurangi
emisi karbon dioksida. Namun sejauh ini, sumbangan sumber-sumber energi
terbarui terhadap pemasokan energi dunia amat kecil, kecuali dari tenaga air.
Selain tenaga air, dapat digunakan energi matahari dan tenaga angin
Energi.
6. Penanaman HutanMenanam pohon bahkan pada skala besar sekalipun, tidak dapat
mengimbangi keseluruhan laju penambahan gas-gas rumah kaca ke atmosfer.Walaupun demikian, peningkatan penanaman pohon oleh setiap negara
akan memperlambat penimbunan gas-gas rumah kaca.
-
8/2/2019 Oom Makalah Global Warming
10/14
Gambar (29).Pemanfaatan Sumber-sumber Energi Terbarui
7. Pajak KarbonHarga merupakan salah satu faktor penentu jenis bahan bakar apa yang
dipilih orang dan berapa jumlah konsumsinya. Para ahli ekonomi menyarankan
bahwa harga bahan bakar dapat dinaikkan dengan menambah pajak karbon,
sebagai cara mengurangi pemanasan global. Pajak karbon akan dikenakan pada
bahan bakar sesuai dengan jumlah karbon dioksida yang dipancarkan. Dengan
rancangan ini, batu bara akan dikenakan pajak yang lebih tinggi daripada bahan
bakar bensin karena batu bara merupakan sumber energi fosil yang menghasilkan
emisi gas karbon dioksida paling tinggi saat dibakar, dan gas bumi dikenakan
pajak paling rendah bab 3.3.
Gagasan lain yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi adalah
penggunaan "ijin yang dapat dipertukarkan" atau tradable permits dalam emisi
karbon dioksida. Ijin ini membolehkan sebuah negara atau sebuah organisasi
untuk mengemisi karbon dioksida dalam jumlah tertentu. Jumlah tingkat emisiglobal karbon dioksida akan ditentukan oleh sebuah badan internasional. Di dalam
sebuah negara, ijin tersebut akan dibagi di antara pengguna bahan bakar (Foley G,
1993).
-
8/2/2019 Oom Makalah Global Warming
11/14
0.0.2 Strategi Antisipasi di IndonesiaUntuk mengantisipasi dampak dari pemanasan global, pemerintah
Indonesia membentuk Komisi Nasional untuk Evaluasi dan Monitoring Dampak
Perubahan Iklim pada Lingkungan pada tahun 1990.
Komisi tersebut pernah merangkum satu "Strategi Antisipasi Dampak
Perubahan iklim" (KMNKLH, 1993).
Selain itu sudah dikeluarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup tentang "Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor" (KEP-
35/MENLH/10/93), "Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak" (KEP-
13/MENLH/3/95), dan "Program Langit Biru" (KEP-15/MENLH/4/96) yang
dimaksudkan mencegah terjadinya pencemaran udara dan mewujudkan perilaku
sadar lingkungan (BAPEDAL, 1996)
Berbagai kebijakan tersebut sudah menampakkan hasilnya tetapi langkah
tersebut belum cukup, diperlukan tindakan menyeluruh misalnya dalam bidang
konservasi energi, penggunaan sumber energi terbarui, penghutanan kembali dan
penerapan teknologi ramah lingkungan guna mengatasi serta mengurangi
ancaman pemanasan global.
Gambar (31).Negara-negara Penyebab Emisi Gas Rumah Kaca
Tertinggi(Total dan per Kapita)
-
8/2/2019 Oom Makalah Global Warming
12/14
sumber [internet: http://www.ns.doe.ca/udo/pics/warm14]
-
8/2/2019 Oom Makalah Global Warming
13/14
BAB III
KESIMPULAN
Upaya-upaya untuk mengurangi ancaman Global warming diantaranya :
1. Menetapkan konsentrasi gas rumah kaca sehingga mengurangi emisi yangdiperlukan
2. Melakukan tindakan-tindakan yang dapat membantu mengurangi emisirumah kaca, diantaranya, konservasi energi, eliminasi chlorofluorocarbon,
mengurangi emisi metana dan dinitrogen oksida, bahan bakar biomassa,
teknologi pemanfaatan sumber energi terbarui, penanaman hutan, pajak
karbon.
-
8/2/2019 Oom Makalah Global Warming
14/14
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. http://publikasi.umy.ac.id/index.php/hi/article/viewFile/1922/529
BAPEDAL, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Himpunan Peraturan
Tentang Pengendalian Pencemaran Udara, Jakarta: 1996
Foley G., Pemanasan global, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1993 hal. 61-81
Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup, Strategi antisipasi
dampak perubahan iklim akibat gas rumah kaca terhadap lingkungan di
Indonesia, Jakarta, 1993
http://publikasi.umy.ac.id/index.php/hi/article/viewFile/1922/529http://publikasi.umy.ac.id/index.php/hi/article/viewFile/1922/529