optimalisasi penyebaran informasi tentang proses …

125
OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES PENGADUAN, KEGIATAN DAN JADWAL KEGIATAN PUSKESMAS BONTANG SELATAN II Oleh : NAMA PESERTA : INDAH ALFIANI NDH : 20 PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA SAMARINDA 2019

Upload: others

Post on 24-Jun-2022

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG

PROSES PENGADUAN, KEGIATAN DAN JADWAL

KEGIATAN PUSKESMAS BONTANG SELATAN II

Oleh :

NAMA PESERTA : INDAH ALFIANI

NDH : 20

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN

KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

SAMARINDA

2019

Page 2: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI

Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi

Pelatihan Dasar Calon PNS Angkatan V Tahun 2A19:

: Indah Alfiani

:20

: 19940905 201903 2023

: Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama

: Puskesmas Bontang Selatan II

Instansi : Pemerintah Kota Bontang

Judul Rancangan Aktualisasi : Optimalisasi Penyebaran Informasi Tentang

Proses Pengaduan, Kegiatan Dan Jadwal

Kegiatan Puskesmas Bontang Selatan II

Dinyakkan LAYAK untuk diajukan dalam Seminar Ifusil Aktualisasi pada hari

selasa, tanggal29 oktober 2019 bertempat di Kampus Puslatbang KDOD LAN.

Coach,

wDaniel Mutattaq in.SP.MP

NIP. 19821 124 200903 1 006

Nama

NDH

NIP

Jabatan

Unit Keda

Mentor,

rc20 2A0312 2 0A6

Page 3: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

LAN RIiltxrm&{ArnxA6tnt

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI

Yang berandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi Peserta

Pelatihan Dasar Calon PNS Angkatan V :

Nama

NDH

NIP

Jabatan

Unit Kerja

Instansi :

Judul Rancangan Aktualisasi

Indah Alfiani

20

19940905 201903 2023

Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama

Puskesmas Bontang Selatan II

Pemerintatr Kota Bontang

Optimalisasi Penyebaran Informasi Tentang

Proses Pengaduan, Kegiatan Dan Jadwal

Kegiatan Puskesmas Bontang Selatan II

TELAH DISEMINARKAN dalam Seminar Hasil Aktualisasi pada hari Selasa,

tanggal 29 Oktober 2019 bertempat di Kampus Puslatbang KDOD LAN.

Coach,

Daniel Mutattao in.SPMPNIP. 19821r24 200903 1 006

m

oi.*o{*oNrP. 19710303 199603001

Page 4: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

IANRIililnrfinsil$tlu6rff

LEMBAR KONSULTASI COACH

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V

Nama

NDIIJABATANINSTANSI

Indah Alfiani20

Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli PertamaPuskesmas Bontang Selatan II

No. Hari / Tanggal Uraian Konsultasi MediaTanda

Tanpan

ISenin,02

Se,ptember 2019

Konsultasi mengenai rsu-isu

yang ada di tempat ke{aTatap Muka

7Selasa 03

September 2019Menentukan isu yang akan diangkat

Tatap Muka

-1Rabu,04

September 2019Menentukan j enis kegiatan Tatap Muka q*

4Kamis,05September 2019

Membahas jenis kegiatan dan

tahapau kegiatanTatap Muka

CI..&

5Sabtu, 07

Septernber 2019Konsultasi rancangan aktualisasi

bab I,II,[I dao fV Tatap Muka q,h

6Minggq 08

September 2019Konsultasi rancangan aktuali sasi

Bab I,II,III dan IV Via email w7 Minggra 20

Oktober 2019Konsultasi Monitoring Kegi atan Via Wa

q/u8 Kamis, 24 Oktober

2019Konsultasi Evaluasi Kegiatan ViaWa

0A.tv

Page 5: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

LEMBAR KONSULTASI MENTOR

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN V

IAN*artm&r^rn

Nama

NDH

RIxa6tH

: INI}AH ALFIANI220

JABATAI\ : PENYULUH KESEHATAI\{ MASYARAKAT AHLI PERTAMAUNIT KERJA : PUSKESMAS BONTANG SELATAN II

No. Ilari / Tanggal Uraian Konsultasi MediaTanda

Tangan

I Kamis,29 Agustus 2019

Konsultasi mengenai

Isu yang akan di

ambil

Via Wa

fr2 Senin,2 September2019

Konsultasi kegiatan

aktualisasiVia Wa

PJ Selasa, 3 Septemer 2019

Menyampaikan ide

tentang kegiatan

aktualisasi

Via Wa ,f,4 Senin, 9 September 2019 Menyampaikan hasil

akhir rencana

rancangan akfualisai

Via Wa

P5 Senin, 16 September 2019 Konsep pelaksanaan

kegiatan ( Secangkir

Emas Bs-2, Ketan

dan sarabba, Gammik

Pedas, Jarik PKM

BS-2)

Tatap

MukaAfiI

6 Selasa,l7 September 20 19 Konsep pelaksanaan

kegiatan ( Si-Gaul)

Tatap

Muka ,lr'7 Minggu, 22 September

2AD

Isi dan format Jarik

PKM BS.2

Via Walr{,

8 Kamis, 26 September

241,9

Konsultasi

pelaksanaan Si-Gaul

di sekolah

Tatap

Muka f9 Kamis,24 Oktober 2019 Konsultasi isi dan

hasil aktualisasi

Tatap

Muka /r'"10 Sabtu, 26 Oktober 2019 Konsultasi isi dan

hasil aktualisasi

Tatap

Muka' lo'

Page 6: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat, rahmat

dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini

tepat pada waktunya. Laporan aktualisasi ini disusun dalam rangka memenuhi

salah satu syarat untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III

Angkatan V Tahun 2019 Pemerintah Kota Bontang yang diselenggarakan di Pusat

Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah

Lembaga Administrasi Negara di Samarinda.

Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi ini penulis banyak mendapatkan

bimbingan, bantuan dan dukungan dari banyak pihak sehingga laporan ini dapat

terselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan kali ini dengan setulus hati

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Mariman Darto, M.Si selaku Kepala Pusat Pelatihan dan

Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga

Administrasi Negara Kalimantan Timur beserta jajarannya yang telah

memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III

2. Pemerintah Kota Bontang

3. Bapak Daniel Muttaqin SP,MP dan Bapak Rokip Purnomo, SE selaku coach

dan penguji atas semua inspirasi, dorongan, masukan serta bimbingan yang

diberikan dalam membuat laporan kegiatan aktualisasi ini.

4. Ibu dr. Fitriawaty Jusuf selaku mentor atas semua dukungan, arahan, motivasi,

masukan dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi sampai

dengan kegiatan tersebut terealisasikan.

5. Seluruh Widyaswara yang telah membimbing dan memberikan pengarahan

terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di

instansi

6. Seluruh Panitia yang telah membantu memfasilitasi kegiatan Pelatihan Dasar

CPNS

7. Seluruh Pengawai dan Staff di Puskesmas Bontang Selatan II

8. Guru-guru SMA/MA di Wilayah kerja Puskesmas Bontang Selatan II

Page 7: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

9. Keluarga Besar Peserta Pendidikan Dasar CPNS Golongan III Angkatan V

Tahun 2019

Penulis sadar bahwa Laporan Aktualisasi ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena ini penulis mengharapkan masukan dari berbagai

pihak agar Laporan Aktualisasi ini menjadi lebih baik sehingga dapat dijadikan

dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi nilai dasar ASN, serta

memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bontang, 27 Oktober 2019

Penulis

Page 8: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

LEMBAR KONSULTASI COACH ................................................................... iv

LEMBAR KONSULTASI MENTOR ................................................................ v

RINGKASAN ....................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii

LAMPIRAN .......................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2. Tujuan ................................................................................................ 4

1.3. Manfaat .............................................................................................. 4

1.4. Ruang Lingkup .................................................................................... 5

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1. Profil Puskesmas Bontang Selatan II ................................................. 6

2.2. Tugas dan Fungsi ............................................................................... 8

2.3. Upaya Kesehatan Puskesmas Bontang Selatan II .............................. 9

2.4. Visi Misi dan Tata Nilai Puskesmas Bontang Selatan II .................... 10

2.5. Struktur Puskesmas Bontang Selatan II ............................................. 12

2.5. Sarasan Kinerja Pegawai .................................................................... 13

BAB III LANDASAN TEORI

3.1.Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) ............................................ 15

3.2.Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI ............................................ 20

BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

4.1.Identifikasi Isu ...................................................................................... 25

4.2.Rancangan Aktualisasi ......................................................................... 33

Page 9: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

BAB V HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

5.1 Kegiatan 1 Secangkir Emas BS-2 .......................................................... 51

5.2 Kegiatan 2 Si- Gaul ............................................................................... 62

5.3 Kegiatan 3 Ketan dan Sarabba ............................................................... 71

5.4 Kegiatan 4 Gammik Pedas .................................................................... 79

5.5 Kegiatan 5 Jarik PKM BS-2 .................................................................. 86

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan .......................................................................................... 94

6.2 Tindak Lanjut Kegiatan Aktualisasi..................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 96

Page 10: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Identifikasi Isu........................................................................................ 27

Tabel 4.2 Analisis Isu Strategis .............................................................................. 31

Tabel 4.3 Dampak Isu Tidak Terselesaikan ........................................................... 32

Tabel 4.4 Rancangan Kegiatan Aktualisasi ........................................................... 35

Tabel 4.5 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ............................................................ 49

Page 11: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Gambar Peta Wilayah Kerja Puskesmas Bontang Selatan II ............ 6

Gambar 2.2. Gambar Struktur Puskesmas Bontang Selatan II ............................. 12

Page 12: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Kegiatan Atualisasi Pertama ............................................................... 77

Lampiran 2 Kegiatan Aktualisasi Kedua ............................................................... 79

Lampiran 3 Kegiatan Aktualisasi Ketiga ............................................................... 80

Page 13: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Undang-undang ASN No.5 tahun 2014, Aparatur Sipil Negara

(ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan

perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN memiliki tiga peran

utama, yaitu: sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat

dan pemersatu bangsa. Aparatur Sipil Negara akan berperan penting dalam

menentukan keberhasilan pemerintahan. Untuk itu, setiap ASN dituntut harus

memiliki integritas yang tinggi, bertindak sesuai dengan nilai-nilai dasar dan kode

etik ASN.

Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai profesi yang memiliki kewajiban

mengelola dan mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan

kinerjanya dan menerapkan prinsip merit dalam pelaksanaan manajemen Aparatur

Sipil Negara. Namun kenyataannya Pelayanan publik ASN masih dirasa kurang

memenuhi harapan masyarakat Indonesia. Hal tersebut dapat diketahui dengan

banyaknya keluhan dan ketidakpuasan pada survey pelayanan publik, terutama

masalah prosedur, pengaduan dan waktu. Fakta lain menyebutkan bahwa sebagian

besar ASN masih kurang profesional. Sehingga, masyarakat menganggap ASN

sebagai pekerja yang paling tidak disiplin bila dibandingkan profesi lainnya. Citra

buruk negatif ASN itu seolah mengakar kuat dan menjadi turun menurun.

Akibatnya, sistem pemerintahan pun terganggu. Untuk masalah ini pemerintah

telah membuat berbagai peraturan salah satunya adalah undang-undang pelayanan

publik dan undang-undang keterbukaan informasi publik. Berbagai perbaikan

pemerintah dalam pembangunan sistem pelayanan publik tentunya akan berhasil

jika dilakukan oleh pegawai ASN yang berkarakter baik dalam menjalankannya.

Oleh karena itu, untuk memperbaiki karakter dan citra pemerintahan,

khususnya ASN, maka dipandang perlu untuk melakukan peningkatan kinerja

ASN. Usaha perbaikan tersebut diawali dengan melakukan reformasi terhadap

Page 14: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

2

diklat prajabatan bagi Calon ASN. Diklat prajabatan pola baru telah berganti

nama menjadi Pelatihan Dasar (Latsar), sekarang ini telah memadukan antara

tahap internalisasi dan habituasi. Tahap internalisasi merupakan tahap penanaman

wawasan kebangsaan, kesiapsiagaan bela negara, peran dan fungsi ASN, serta

nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, serta

anti korupsi. Sedangkan, tahap habituasi merupakan tahap perwujudan dari nilai-

nilai dasar tersebut di tempat tugas dengan tujuan penerapan nilai-nilai yang

didapatkan dalam tahap internalisasi akan menjadi sebuah kebiasaan yang

membentuk karakter baik dari para ASN.

Penyuluh kesehatan masyarakat yang merupakan salah satu unsur ASN

sangat perlu untuk bersikap profesional dan berintegritas. Sebagai pusat kesehatan

masyarakat yang berada di garda terdepan upaya promotif dan preventif

puskesmas, penyuluh kesehatan dituntut untuk mampu memberikan pelayanan

prima. Penyuluh kesehatan memberikan sumbangan yang berarti untuk

mengurangi ketimpangan dalam kesehatan, menjamin hak-hak dasar manusia, dan

membangun modal sosial. Kegiatan penyuluh kesehatan masyarakat dapat

diwujudkan dalam berbagai bentuk bahkan dapat berupa anjuran dari pemerintah

melalui instansi ataupun pejabat yang berkaitan dengan bidang kesehatan. Hal ini

sejalan dengan Visi Indonesia Sehat 2020, yaitu pelayanan kesehatan yang

bermutu, adil, dan merata merupakan unsur pokok dalam pembangunn nasional.

Untuk itu, melalui pelatihan dasar, diharapkan penyuluh kesehatan

masyarakat, yang menjadi calon ASN, dapat memberikan pelayanan prima,

sebagai wujud aktualisasi dari nilai-nilai dasar: akuntabilitas, nasionalisme, etika

publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Sehingga, secara tidak langsung dapat

berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Puskesmas Bontang Selatan II adalah unit pelayanan kesehatan yang

bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja

berbas pantai dan berbas tengah, merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan

pemerintah yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi

masyarakat. Puskesmas Bontang Selatan II berperan menyelenggarakan upaya

kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

Page 15: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

3

bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan

demikian Puskesmas Bontang Selatan II juga berfungsi sebagai pusat penggerak

pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan

masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas Bontang

Selatan II merupakan pelayanan publik dan memiliki sasaran yang banyak

sehingga mengalami banyak kendala karena kurang opimalnya pelayanan yang di

berikan. Isu-isu tersebut tentunya memerlukan perhatian untuk dapat menemukan

solusi yang tepat agar pelayanan dapat ditingkatkan.

Pelayanan yang diberikan akan selalu di evaluasi dengan melalui survei

kepuasaan masyarakat, tujuannya untuk dapat mengetahui sampai sejauh mana

pelayanan telah mampu memenuhi harapan atau dapat memberikan pelayanan

kepada pelanggan, maka organisasi harus mengetahui tingkat harapan pelanggan

atau suatu atribut tertentu. Harapan pelanggan ini selanjutnya akan dibandingkan

dengan kinerja aktualnya, sehingga dari sini akan diperoleh indeks kepuasan

pelanggan yang mencerminkan kualitas pelayanan yang diterima oleh pelanggan.

Puskesmas Bontang Selatan II telah menerima penghargaan sebagai Unit Kerja

dengan indeks kepuasaan masyarakat terbaik di Kota Bontang pada tahun 2016.

Dibandingkan dengan tahun 2019 di semester 1 penilaian justru mendapat nilai

yang hampir mendekati kurang baiknya pelayanan.

Berdasarkan hasil perhitungan dari 9 unsur/ pertanyaan yang diajukan kepada

pengguna layanan, maka secara keseluruhan pada Tahun 2019 persepsi

masyarakat terhadap pelayanan di Puskesmas Bontang Selatan II, Pada unsur

kesesuaian persyaratan, masih ada 2 responden yang menilai kurang baik, pada

unsur prosedur pelayanan sebanyak 5 responden yang kurang puas (dinilai kurang

baik), kesesuaian pelayanan masih ada 1 orang yang menilai kurang baik, begitu

pun perilaku petugas pelayanan yang 5 orang masih menilai kurang baik. Unsur

kompetensi petugas dinilai kurang baik oleh 13 orang responden. Bahkan untuk

kecepatan layanan, perilaku petugas pelayanan, penanganan pengaduan dan

kualitas sarana prasarana masih ada yang menilai layanan yang diberikan tidak

baik. Sebanyak 32 responden menilai layanan penanganan pengaduan tidak baik,

dan 39 responden menilai kurang baik. Sementara dari kecepatan layanan,

Page 16: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

4

5 responden menilai tidak baik (tidak puas) akan unsur layanan ini. Pada sisi

kualitas sarana prasarana sebanyak 4 responden menilai tidak baik, dan 51

responden menilai kurang baik.

Berangkat dari kondisi diatas dapat dikatakan bahwa adanya persepsi

kurang/tidak baik oleh responden pada salah satu unsur layanan, sangat

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keseluruhan nilai kepuasan

masyarakat. Oleh sebab itu, penting bagi penyedia layanan untuk memperhatikan

kualitas setiap unsur agar persepsi masyarakat terhadap layanan yang diberikan

minimal menjadi baik.

1.2 Tujuan

Aktualisasi ini bertujuan untuk membentuk ASN yang profesional yang

karakternya dibentuk oleh nilai-nilai dasar ASN khususnya nilai-nilai ANEKA

yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti

Korupsi. Mampu menerapkan nilai – nilai dasar ANEKA dalam kegiatan

aktualisasi berdasarkan tugas dan fungsi pokok penyuluh sebagai ASN serta

mampu mewujudkan pelayanan publik dibidang kesehatan yang lebih baik untuk

mewujudkan tercapainya tujuan nasional.

1.3 Manfaat Aktualisasi

Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar CPNS adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil

Sebagai sarana meningkatkan pemahaman dan mampu untuk

mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)

sebagai acuan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

2. Bagi Satuan Kerja

Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program kegiatan

serta membantu mengoptimalkan kegiatan yang ada di puskesmas

sesuai dengan visi,misi, dan tujuan puskesmas.

Page 17: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

5

3. Bagi masyarakat

Sebagai media untuk mendekatkan visi dan misi puskesmas kepada

masyarakat agar masyarakat dapat menjadi penilai dari mutu

pelayanan yang diberikan puskesmas.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi sebagai penerapan ilmu

yang telah didapatkam selama mengikuti Pelatihan Dasar CPNS dengan

menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen

mutu, dan anti korupsi. Kegiatan habituasi nilai-nilai dasar ANEKA

dilaksanakan di pada tanggal 11 September – 26 Oktober 2019.

Kegiatan didasarkan pada tugas dan fungsi peserta sebagai penyuluh

kesehatan masyarakat ahli pertama di :

Nama : Puskesmas Bontang Selatan II

Provinsi : Kalimantan Timur

Otonomi : Kota Bontang

Kecamatan : Bontang Selatan

Alamat : Jl. Hayam wuruk RT 18 No. 01 kelurahan

Berbas Tengah Kecamatan Bontang Selatan

No Telp / HP : (0548)- 21265

Tahun didirikan : 2012

Tahun beroperasi : 2012

Status tanah : Milik Pemda/yayasan/sewa/kontrak **)

Nama Kepala Puskesmas : dr. Fitriawaty Jusuf

Akreditasi : Paripurna

Page 18: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

6

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1 Profil Puskesmas Bontang Selatan II

Puskesmas Bontang Selatan II merupakan satu dari 6 Puskesmas yang ada

di Kota Bontang. Beralamat di Jl. Hayam Wuruk No.01 RT.18 Kelurahan

Berebas Tengah Kecamatan Bontang Selatan. Yaitu pada Titik Koordinat 0,113”

Lintang Selatan dan 1170 47’8” Bujur Timur. Memiliki wilayah kerja terdiri dari

2 kelurahan di Kecamatan Bontang Selatan yaitu Kelurahan Berbas Tengah dan

Kelurahan Berbas Pantai. Luas wilayah kerja Puskesmas meliputi Berbas Tengah

dengan luas wilayah 1,25 km2

dan Kelurahan Berbas Pantai dengan luas wilayah

1,05 km2 .

Gambar 1.

Peta Wilayah Kerja Puskesmas Bontang Selatan II

Page 19: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

7

Jumlah Penduduk wilayah kerja Puskesmas Bontang Selatan II tahun 2018

adalah 26.058 jiwa. Kepadatan penduduk tertinggi adalah Kelurahan Berbas

Tengah sebesar 16.090 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 4.666 KK dan terdiri

dari 62 RT sedangkan Kelurahan Berbas Pantai jumlah penduduk sebesar 9.968

jiwa dengan jumlah KK sebanyak 3.173 KK dan terdiri dari 24 RT. Adapun

jumlah penduduk dari tahun 2016 s/d 2018 dilihat pada Grafik dibawah ini:

Grafik 1

Jumlah Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Bontang Selatan II

Tahun 2018

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota BontangTahun

2017

Di bidang pendidikan, di wilayah kerja Puskesmas Bontang Selatan II

meliputi 11 PAUD, 7 TK, 10 SD, 3 SMP dan 2 SMA. Berdasarkan data dari

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bontang Pada tahun 2018, menurut

pendidikan akhir adalah belum tamat SD/Sederajat sebanyak 5.103 orang, tamat

SD/sederajat sebanyak 3.901 orang, SLTP/Sederajat 3.749 orang,

SLTA/Sederajat 6.895 orang, Akademi/Diploma III/S.Muda sebanyak 417 orang,

Diploma IV/Strata I sebanyak 331 orang, Strata II/III sebanyak 25 orang.

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

2016 2017 2018

Berbas Tengah

Berbas Pantai

Page 20: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

8

2.2 Tugas dan Fungsi

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 / MENKES / SK /II/

2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa

fungsi Puskesmas adalah :

1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan

2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat

3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

a. Pelayanan Kesehatan Perorangan

b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota

yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah

kerjanya. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut , Puskesmas mempunyai

fungsi :

Pelayanan upaya kesehatan meliputi kesejahteraan ibu dan anak, KB,

perbaikan Gizi, Perawatan kesehatan masyarakat, Pencegahan dan pemberantasan

penyakit, Imunisasi, Pembinaan kesehatan lingkungan, PKM, Usaha Kesehatan

Sekolah, Olah raga, Pengobatan termasuk Pelayanan darurat karena kecelakaan,

Kesehatan gigi dan mulut, Laboratorium sederhana , Upaya kesehatan kerja serta

usia lanjut, Upaya kesehatan jiwa, mata, khusus lainnya dan pencatatan serta

laporannya.

Pembinaan upaya kesehatan , peran serta masyarakat, koordinasi semua

upaya kesehatan, sarana pelayanan kesehatan, pelaksanaan rujukan medik,

pembentukan sarana dan pembinaan teknis kepada puskesmas pembantu, unit

pelayanan kesehatan swasta serta kader pembangunan kesehatan.

Pengembangan upaya kesehatan dalam hal pengembangan kader

pembangunan bidang kesehatan di wilayah, pengembangan kegiatan swadaya

masyarakatn Pengelolaan ketatausahaan ,berikut tugas dan fungsi Puskesmas di

Puskesmas Bontang Selatan II .

Page 21: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

9

2.3 Upaya Kesehatan Puskesmas Bontang Selatan II

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya

kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat , yang keduanya

jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan

kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan

menjadi dua yaitu :

2.3.1 Upaya Kesehatan Wajib

Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen

nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit

tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya

kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas.

Meliputi :

a. Upaya Promosi Kesehatan

b. Upaya Kesehatan Lingkungan

c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

f. Upaya Pengobatan

2.3.2 Upaya Kesehatan Pengembangan

Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan

kesehatan yang ditemukan di masyarakat dan disesuaikan dengan

kemampuan yang ada di Puskesmas Bontang Selatan II meliputi :

a. Upaya Kesehatan Sekolah

b. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

c. Upaya Kesehatan Kerja

d. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

e. Upaya Kesehatan Jiwa ( Rujukan )

f. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

g. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

Page 22: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

10

h. Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan

masyarakat serta

i. upaya pencatatan pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga

upaya ini merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya

wajib dan upaya pengembangan Puskesmas.

2.4 Visi Misi dan Tata Nilai Puskesmas Bontang Selatan II

2.4.1 Visi Puskesmas Bontang Selatan II

Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan

yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan. Visi berkaitan dengan

pandangan ke depan Puskesmas Bontang Selatan II diarahkan agar dapat

berkarya secara produktif, inovatif, antisipatif sebagai rujukan pelayanan

kesehatan pertama masyarakat.

Untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan dan dengan

mempertimbangkan perkembangan masalah serta kecenderungan masalah

kesehatan ke depan maka ditetapkanlah Visi Puskesmas Bontang Selatan II .

Visi Puskesmas Bontang Selatan II adalah “Terwujudnya Masyarakat

Berbas Sehat Mandiri Tahun 2021.

“ yang dimkaksud kemandirian hidup sehat adalah masyarakat yang

hidup di dalam lingkungan yang sehat dengan perilaku hidup bersih

dan sehat dan meningkatkan peran serta masyarakat secara langsung

dalam pembangunan kesehatan”

2.4.2 Misi Puskesmas Bontang Selatan II

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sebagai

penjabaran visi yang telah ditetapkan. Misi merupakan suatu pernyataan yang

menetapkan tujuan organisasi dan sasaran yang ingin dicapai. Dengan adanya

misi berarti membawa organisasi pada suatu fokus dan diharapkan seluruh

karyawan Puskesmas Bontang Selatan II dan pihak lain yang berkepentingan

dapat mengenal institusi Puskesmas Bontang Selatan II dan mengetahui

Page 23: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

11

program – program serta hasil yang akan diperoleh pada masa yang akan

datang.

Misi Puskesmas Bontang Selatan II tahun 2017 – 2022 adalah

sebagai berikut :

1.Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

2.Mendorong kemandirian keluarga dan masyarakat untuk

berperilaku hidup sehat.

3.Meningkatkan, memelihara mutu dan pemerataan pelayanan

kesehatan.

4.Mengembangkan kegiatan yang inovatif di pelayanan kesehatan.

2.4.3 Tata Nilai Puskesmas Bontang Selatan II

Tata nilai adalah prinsip-prinsip tuntunan dan prilaku yang melekat

didalam organisasi dan para pegawainya. Puskesmas Bontang Selatan II

memiliki tata nilai yang di kenal dengan “ JASDPT” yang artinya

Jujur artinya mampu mengatakan segala sesuatu dengan apa

adanya tidak ditambah dan tidak dikurangi

Adil artinya mampu bersikap tidak memihak

Sabar artinya mampu menahan emosi dan keinginan serta

bertahan dalam situasi sulita tanpa mengeluh

Disiplin artinya perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai

yang dipercaya termasuk melakukan kegiatan pekerjaan tertentu

yang menjadi tanggung jawabnya

Peduli artinya suatu tindakan yang didasari pada keprihatinan

terhadap masalah orang lain

Tanggung Jawab artinya kesadaran manusia akan kewajiban

dan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun tidak

disengaja

Page 24: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

5

2.5 Struktur Puskesmas Bontang Selatan II

Kepala Dinas

Kesehatan

Kepala Puskesmas

KaSuBag TU

Perencanaa

n

Data & Informasi Keuangan Umum &

Kepegawaian

Rumah Tangga

PJ UKM Essensial PJ UKP PJ UKM

Pengembangan

P2M KIA

UKS

Gizi

Promkes UGD

Kesling Perkesmas

KGM UKS

Poli KIA

Poli Gigi

Poli Umum

2

Laboratoriu

m

Farmasi Poli Umum

1

Kes. Kerja

Pengobatan Trad.

Komp. Kes. Olahraga

Keswa

Kes. Indera Kes. Lansia

dan PTM Poli Gizi

Page 25: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

13

2.6 Sasaran Kinerja Pegawai

Menurut surat keputusan menteri negara pendayagunaan aparatur negara

nomor 58/KEP/M.PAN/8/2000 yang dimaksud Jabatan Penyuluh Kesehatan

Masyarakat adalah tenaga pelaksana teknis fungsional yang berstatus Pegawai

Negeri Sipil (PNS) yang berada di lingkungan Departemen Kesehatan serta

instansi/unit di luar Departemen Kesehatan yang mengemban tugas, tanggung

jawab dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenanguntuk melakukan

kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat/ promosi kesehatan secara

profesional.

Uraian tugas dari penyuluh kesehatan adalah

1. Menyusun rencana kegiatan Program Promosi Kesehatan berdasarkan

data program puskesmas dan ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku sebagai pedoman kerja.

2. Melaksanakan kegiatan Program Promosi Kesehatan meliputi Penyuluhan

Kesehatan, Pembinaan PSM / UKBM, Pembinaan PHBS dan koordinasi

lintas program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

3. Mengevaluasi hasil kegiatan Program Promosi Kesehatan secara

keseluruhan.

4. Melaksanakan kegiatan pembinaan Kader Kesehatan Remaja (KKR) dan

pembinaan Desa/Kelurahan Siaga.

5. Membuat catatan dan laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan

informasi dan pertanggungjawaban kepada atasan

6. Melaksanakan koordinasi Lintas Program terkait, sesuai prosedur dan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan ruang lingkup pelayanan puskesmas.

Page 26: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

14

Dengan fungsi dari penyuluh kesehatan sebagai :

1. Pelaksanaan Upaya Kesehatan Masyarakat.

2. Sebagai penanggung jawab perencanaan dan pelaporan kegiatan Program

Promosi Kesehatan

3. Sebagai penanggung jawab pengorganisasian pelaksanaan Program Promosi

Kesehatan.

4. Sebagai penanggung jawab pemantauan dan evaluasi Program Promosi

Kesehatan

5. Pelaksanaan tugas lain-lain

Page 27: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

15

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil ( PNS)

Untuk membentuk Aparatur Sipil Negara yang berintegritas tinggi, maka

pelatihan Dasar CPNS menuntut peserta untuk mengaktualisasikan nilai- nilai

dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen

Mutu dan Anti Korupsi yang disingkat ANEKA. Nilai-nilai inilah yang melandasi

setiap kegiatan yang dilakukan peserta agar pada akhirnya dapat mengungkapkan

dan menemukan makna dibalik penerapan nilai-nilai dasar tersebut.

3.1.1 Akuntabilitas

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau

institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. ASN yang

akuntabel adalah ASN yang mampu mengambil pilihan yang tepat ketika terjadi

konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis, melayani warga secara

adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Akuntabilitas adalah kemampuan setiap individu, kelompok atau institusi

untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya yaitu menjamin

terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas merupakan hal penting dalam

penyelenggaraan pemerintahan guna menyediakan kontrol demokratis (peran

demokrasi), mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran

konstitusional), meningkatkan efisiensi dan efektivitas peran belajar).

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau

institusi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Amanah

seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik

tersebut antara lain adalah:

1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik

kepentingan, antara kepentingan publik dan kepentingan sektor,

kelompok, dan pribadi.

2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan

Page 28: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

16

mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis

3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam

penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik

4. Menunjukkan sikap dan prilaku yang konsisten dan dapat diandalkan

sebagai penyelenggara pemerintahan.

3.1.2 Nasionalisme

Nasionalisme merupakan paham atau pandangan tentang rasa cinta yang

wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.

Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap ASN. Nasionalisme tidak hanya

sekedar wawasan, tetapi mengaktualisasikannya dalam menjalankan tugas dan

fungsi. Adanya jiwa nasionalisme kuat diharapkan dapat membentuk ASN yang

senantiasa: menempatkan persatuan-kesatuan, kepentingan dan keselamatan

bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan; menunjukkan sikap

rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa

Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui

persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan

sesama bangsa; dan menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia dan

bertenggang rasa.

Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak

sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam

menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting.

Nasionalisme yang diaplikasikan oleh seorang Aparatur Sipil Negara (ASN)

adalah nasionalisme pancasila, yaitu pandangan atau paham kecintaan manusia

Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai

pancasila. Untuk itu pegawai ASN harus memahami dan mampu

mengaktualisasikan Pancasila dan semangat nasionalisme serta wawasan

kebangsaan dalam setiap pelaksanaan fungsi dan tugasnya, sesuai bidangnya

Page 29: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

17

masing-masing. Dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki

orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara. Pegawai ASN

akan berpikir tidak lagi sektoral dangan mental blocknya, tetapi akan senantiasa

mementingkan kepentingan yang lebih besar yakni bangsa dan negara.

Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Bahkan tidak sekedar

wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan

fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Nasionalisme yang diaplikasikan

oleh seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah nasionalisme pancasila, yaitu pandangan

atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan

pada nilai-nilai pancasila. Untuk itu pegawai ASN harus memahami dan mampu

mengaktualisasikan Pancasila dan semangat nasionalisme serta wawasan kebangsaan dalam

setiap pelaksanaan fungsi dan tugasnya, sesuai bidangnya.

3.1.3 Etika Publik

Etika publik merupakan refleksi tentang standar norma, yang menentukan baik buruk,

benar salah suatu perilaku, tindakan, dan keputusan yang mengarahkan kebijakan publik

dalam menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Etika publik tergambar dalam cara

memberikan pelayanan kepada masyarakat, yaitu pelayanan yang ramah dan santun serta

sesuai dengan kode etik, baik kode etik ASN maupun kode etik profesi.

Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,

benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam

rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Etika publik merupakan refleksi kritis

yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-

lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan

masyarakat.

Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni:

1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.

2. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam

menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.

3. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-

Undang ASN, yakni sebagai berikut :

(1) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara pancasila

Page 30: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

18

(2) Setia dan mempertahankan Undang-undang dasar negara

kesatuan republik Indonesia

(3) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak

(4) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian

(5) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif

(6) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur

(7) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada

publik

(8) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan

dan program pemerintah

(9) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,

tepat, akurat, berdaya guna, dan santun

(10) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi

(11) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama

(12) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja

pegawai

(13) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan

(14) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis

sebagai perangkat sistem karir.

3.1.4 Komitmen Mutu

Komitmen mutu mengacu kepada ukuran baik buruk yang sipersepsikan oleh individu

terhadap nilai suatu produk ataupun jasa. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, mutu sering

dikaitkan dengan pelayanan kepada masyarakat. Adapun Indikator komitmen mutu:

a. Mampu memahami tindakan yang menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja

berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;

b. Menunjukan sikap perilaku kinerja kreatif dan inovatif yang berorientasi mutu dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

Page 31: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

19

Komitmen mutu dalam pelayanan publik merupakan kemampuan seorang Aparatur

Sipil Negara dalam bekerja efektif dan efisien serta berpikir kreatif untuk melakukan

inovasiinovasi yang tidak bertentangan dengan undang-undang guna meningkatkan kualitas

pelayanan hingga tercapainya kepuasan pelanggan. Aparatur Sipil Negara dituntut untuk

memberikan layanan bermutu secara berkelanjutan, dalam hal ini berarti tidak boleh berhenti

ketika kebutuhan masyarakat (customer) sudah dapat terpenuhi, melainkan harus terus

ditingkatkan dan dipebaiki agar mutu layanan yang diberikan dapat melebihi harapan

masyarakat (customer). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pentingnya layanan yang

berorientasi mutu (yang diwujudkan melalui pelayanan prima) dalam penyelenggaraan

pemerintahan. Pelayanan yang diberikan pemerintah.

Sasaran strategis institusi penyelenggara pemerintahan adalah kepuasan masyarakat.

Nilai-nilai dasar sebagai indikator dalam menilai mutu pelayanan adalah:

1. Nyata terwujud (Tangible)

2. Keandalan (Reability)

3. Cepat tanggap (Responsiveness)

4. Kompetensi (Competence)

5. Kemudahan (Access)

6. Keramahan (Courtesy)

7. Komunikasi (Communication)

8. Kepercayaan (Credibility)

9. Keamanan (Security)

10. Pemahaman Pelanggan (Understanding the customer)

3.1.5 Anti Korupsi

Anti korupsi merupakan sikap yang menolak atau tidak berpihak pada tindakan korupsi.

Menurut KPK, nilai-nilai dasar anti korupsi, antara lain: jujur, peduli, mandiri, disiplin,

tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.

Anti korupsi adalah sikap dan perilaku untuk tidak mendukung adanya upaya untuk

merugikan keuangan negara dan perekonomian negara, singkatnya ialah sikap menentang

terhadap adanya korupsi. Korupsi dapat diartikan sebagai perbuatan yang tidak baik, buruk,

curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma

agama, material, mental dan umum. Menurut Undang-undang Nomor 31/1999 jo No. UU

20/2001, terdapat 7 (tujuh) kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari: kerugian

Page 32: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

20

keuangan Negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan,

benturan kepentingan dalam pengadaan, gratifikasi.

Nilai-nilai dasar anti korupsi: jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja

keras, sederhana, berani, dan adil.

3.2 Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI

3.2.1 Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN

yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,

bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan

kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber

daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

Adapun asas-asas manajemen ASN yang tertuang dalam Undang-undang

Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara pasal 2, antara lain:

a. kepastian hukum;

b. profesionalitas;

c. proporsionalitas;

d. keterpaduan;

e. delegasi;

f. netralitas;

g. akuntabilitas;

h. efektif dan efisien;

i. keterbukaan;

j. non diskriminatif;

k. persatuan;

l. kesetaraan;

m. keadilan;

n. kesejahteraan.

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai

ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi

politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih

menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar tersedia

sumber daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.

Page 33: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

21

Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri dari :

a) Pegawai Negeri Sipil (PNS),

b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),

c) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan

kebijakan yang ditetapkan pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari

pengarugh dan intervensi semua golongan dan partai politik.

Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka ASN berfungsi sebagai

pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Agar

dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik dapat meningkatkan

produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN yang akuntabel, maka setiap ASN

diberikan hak. PNS berhak memperoleh Gaji, tunjangan dan fasilitas, Cuti, Jaminan

pensiun dan jaminan hari tua, perlindungan, dan pengembangan kompetensi.

Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:

1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan

pemerintah yang sah;

2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang

berwenang;

4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;

5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,

kesadaran dan tanggung jawab;

6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan

tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;

7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia

jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode prilaku. Kode etik

dan kode prilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode

etik dan kode prilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam

Page 34: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

22

penyelenggaraan birokrasi pemerintah.

3.2.2 Whole of Government (WoG)

Whole-of-Government atau disingkat WoG adalah sebuah pendekatan

penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif

pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas

guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan

pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency,

yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-

urusan yang relevan.

3.2.3 Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang- undangan bagi

setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif

yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Terdapat 3 (tiga) unsur penting

dalam pelayanan publik yaitu: penyelenggara pelayanan publik, penerima layanan

(pelanggan), kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan

(pelanggan). Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima

adalah: partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah

efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.

Berdasarkan pasal 1 ayat (7) Undang-Undang Pelayanan Publik, yang

dimaksud dengan Standar Layanan adalah tolak ukur yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai

kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang

berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur.

Dalam Undang-undang Pelayanan Publik pasal 18 terdapat hak-hak

masyarakat :

1. Mengetahui kebenaran standar isi pelayanan.

2. Mengawasi pelaksanaan standar pelayanan.

3. Mendapat tanggapan terhadap pengaduan yang diajukan.

4. Mendapat advokasi, perlindungan, dan/atau pemenuhan pelayanan.

5. Memberitahukan kepada pimpinan penyelenggara untuk memperbaiki

pelayanan apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar

Page 35: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

23

pelayanan.

6. Memberitahukan kepada pelaksana untuk memperbaiki pelayanan apabila

pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan standar pelayanan.

7. Mengadukan pelaksana yang melakukan penyimpangan standar pelayanan

dan/atau tidak memperbaiki pelayanan kepada penyelenggara dan

ombudsman.

8. Mendapat pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas dan tujuan

pelayanan.

Page 36: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

25

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 Identifikasi Isu

Puskesmas Bontang Selatan II adalah puskesmas yang mempunyai tujuan

untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan dengan mempertimbangkan

masalah serta kecendrungan masalah kesehatan maka di susunlah visi

“Terwujudnya Masyarakat Berbas Sehat Mandiri Tahun 2021” yang dimaksud

kemandirian hidup sehat adalah masyarakat yang hidup di dalam lingkungan yang

sehat dengan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan peran serta

masyarakat secara langsung dalam pembangunan kesehatan.Visi ini berkaitan

dengan pandangan ke depan Puskesmas Bontang Selatan II diarahkan agar dapat

berkarya secara produktif, inovatif, antisipatif sebagai rujukan pelayanan

kesehatan pertama masyarakat.

Agar dapat melaksanakan tugas secara professional sebagai pelayan

masyarakat maka CPNS diwajibkan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar

profesi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya pada satuan kerja masing-

masing dan mendukung visi yang ada di organisasi. Dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsi tersebut terkadang ditemukan isu-isu yang memerlukan

pemecahan masalah. Begitu pula di instansi penempatan yang dimaksud yaitu

Puskesmas Bontang Selatan II, berdasarkan hasil pengamatan dan praktik kerja

yang dilakukan, ditemukan beberapa isu yang dalam pelaksanaannya masih dapat

dilakukan perbaikan. Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini

bersumber dari aspek:

a. whole of government (WoG),

b. pelayanan publik, dan

c. manajemen ASN

Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu

yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga kesehatan di instansi

tempat bekerja, yaitu di Puskesmas Bontang Selatan II, antara lain:

Page 37: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

26

1). Kurangnya pengaturan dan pengawasan terhadap dokumen yang ada di

Puskesmas

2) Masih terdapat indeks keluarga tidak sehat di wilayah kerja puskesmas

3). Kuranganya pengetahuan masyarakat terhadap proses pengaduan, kegiatan

dan jadwal pelayanan di puskesmas

Page 38: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

27

Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan Peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat di

identifikasi isu-isu sebagai berikut:

Tabel 1. Identifikasi Isu

No. Identifikasi Isu Prinsip ASN Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan

1. Kurangnya pengaturan dan pengawasan

terhadap dokumen yang ada di Puskesmas

Pelayanan

Publik

Ini terjadi karena beberapa

faktor, baik dari dalam diri

tenaga kesehatan yang belum

mengoptimalkan pengaturan

dang pengawasan, dan faktor

dari luar tenaga kesehatan,

seperti lingkungan tempat kerja

yang kurang mendukung.Ini

mencerminkan bahwa

penerapan pelayanan publik

yang ada masih memerlukan

peningkatan. Sebagai unit

pelayanan publik dalam bidang

kesehatan yang juga berupaya

Optimalnya sistem pengaturan dan

pengawasan dokumen yang ada di

puskesmas khusunya data-data tentang

akreditasi

Page 39: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

28

untuk memberikan kualitas

pelayanan yang terbaik melalui

akreditasi. Dokumen tidak ada

dalam satu sistem pengaturan

dan pengawasan membuat

tenaga kesehatan akan

kesulitan bila dilakukan survei

akreditasi.

2. Masih terdapat indeks keluarga tidak sehat

di wilayah kerja puskesmas

Pelayanan

Publik

Dari hasil survei keluarga

sehat yang merupakan survei

wajib di lakukan untuk

memotret kesehatan keluarga

secara menyuluruh yang ada di

wilayah kerja puskesmas di

dapat hasil bahwa masih ada

5% keluarga yang hidup dalam

kategori keluarga tidak sehat.

Angka 5% masih tinggi ini

mecerminkan kuranganya

Tidak ada lagi keluarga yang tidak

sehat dalam wilayah kerja Puskesmas

Bontang Selatan II

Page 40: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

29

kesadaran dan perilaku

keluarga untuk menjadi

keluarga yang sehat. Dalam 12

indikator penilaian nilai

terrendah terdapat dalam

penggunaan KB serta

pengobatan hipertensi yang

tidak teratur.

3. Kuranganya pengetahuan masyarakat

terhadap proses pengaduan, kegiatan dan

jadwal pelayanan di puskesmas.

Pelayanan

Publik

Jika melihat nilai dari IKM

Puskesmas Bontang Selatan II

pada tahun 2019mendekati

kurang baik, konsekuensinya

cukup banyak keluhan-keluhan

yang terangkum dalam hasil

survey ini. Pihak Puskesmas

perlu mensosialisasikan

jadwal, capaian dan kegiatan

pelayanan kepada masyarakat,

mengingat cukup banyaknya

Optimalnya penyebaran informsi

kepada masyarakat baik proses

pengaduan, kegiatan hingga capaian

yang telah di capai oleh Puskesmas

Bontang Selatan II

Page 41: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

30

keluhan terkait hasil pelayanan

yang tidak dipublikasikan dan

lainnya.

Masyarakat masih

mengeluhkan tidak adanya

tempat untuk mengadu

Page 42: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

31

Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu

dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan

prioritas yang dapat dicarikan solusinya.

Proses tersebut menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu

yakni berupa: Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)

yangmempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan perkembangan

setiap variabeldengan rentang skor 1-5.

1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak

atau tidak masalah tersebut diselesaikan.

2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut

terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,

membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya.

3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut

berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.

Tabel 2 Analisis Isu Strategis

No Identifikasi Isu Kriteria B

Peringkat U S G ∑

1

Kurangnya pengaturan dan

pengawasan terhadap

dokumen yang ada di

Puskesmas

4 5 4 13 2

2

Masih terdapat indeks

keluarga tidak sehat di

wilayah kerja puskesmas

4 4 4 12 3

3 Kuranganya pengetahuan

masyarakat terhadap proses

pengaduan, kegiatan dan jadwal

pelayanan di puskesmas

4 5 5 14 1

Sebagaimana hasil analisis USG di atas telah terpilih satu Isu yang dominan

yaitu “Kuranganya Pengetahuan Masyarakat Terhadap Proses Pengaduan,

Kegiatan Dan Jadwal Pelayanan Di Puskesmas”. Isu tersebut dinilai berdasarkan

Page 43: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

32

tiga kriteria yaitu USG. Untuk urgensi- nya, isu yang ketiga termasuk penting dan

mendesak sehingga diberikan nilai 4, serioussness mempunyai nilai 5 karena

apabila dibiarkan akan menimbulkan masalah lain yang serius dan growth

memiliki nilai 5 karena dapat memburuk bila dibiarkan, yaitu menyebarnya

informasi kesehatan yang tidak benar atau tidak sesuai karena berasal dari sumber

yang tidak valid yang apabila diterapkan justru dapat membahayakan kesehatan.

Dampak dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan metode USG jika

tidak diselesaikan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3. Dampak Isu Tidak Terselesaikan

No Sumber

Isu

Identifikasi

Isu Dampak

1 Pelayanan

Publik

Kuranganya

Pengetahuan

Masyarakat

Terhadap Proses

Pengaduan,

Kegiatan Dan

Jadwal Pelayanan

Di Puskesmas

Bontang Selatan

II

Optimalisasi penyebaran informasi

sangat diperlukan, apabila tidak

dilakukan maka banyak mengalami

masalah antara lain

Kurangnya tingkat keaktifan

masyarakat dalam kegiatan

puskesmas

Kurangnya pengetahuan

masyarakat tentang kesehatan

sehingga Visi puskesmas tidak

terpenuhi

Kurangnya kepercayaan

masyarakat terhadap puskesmas

Dari isu tersebut maka rumusan masalah kegiatan aktualisasi melalui

habituasi adalah:

1. Kegiatan apa yang harus dilakukan untuk memberikan kontribusi pada

penyebaran informasi ke masyarakat?

Page 44: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

33

2. Bagaimana Nilai Dasar PNS (ANEKA) dapat diimplementasikan

selama kegiatan aktualisasi melalui habituasi di unit kerja?

Untuk itulah, penulis mengambil isu tersebut untuk mengambil langkah

perbaikan dan peningkatan pelayanan publik dengan meangaktualisasikan

nilai-nilai dasar PNS yang berjudul “Optimalisasi penyebaran informasi

tentang proses pengaduan, kegiatan dan jadwal kegiatan Puskesmas

Bontang Selatan II”.

4.2 Rancangan Aktualisasi

4.2.1 Uraian Kegiatan

Dari isu yang telah terpilihmaka selanjutnya peneliti menetapkan

langkah-langkah kegiatan yang menunjang terlaksananya.

1. Menyebarkan informai Secangkir Emas BS II (Seputar Capaian

Kegiatan Kinerja Puskesmas Bontang Selatan II)

Hal ini dimaksudkan agar meningkatkan pengetahuan masyarakat

tentang pencapaian kegiatan dan kinerja puskesmas dengan yang

menarik yaitu dengan media-media terkini seperti photo story dan

video yang bisa di akses via sosial media maupun media cetak.

Dengan adanya kegiatan ini maka masyarakat dapat menjadi penilai

dan kotrol terhadap mutu pelayanan publik yang disediakan

puskesmas.

2. Membuat Si GAUL (Sistem Informasi Global Aktif Unggul Luas)

Membuat dan menyosialisasikan “Si GAUL” sebagai sistem

informasi yang inovatif dengan menggabungkan antara web dan QR

sehingga dapat di gunakan dan lebih menjamin kenyamanan dari

pengguna sitem, sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat usia

produktif yang sering menggunakan internet untuk pemenuhan

informasi kesehatan.

Page 45: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

34

3. Membuat dan menyosialisasikan Ketan dan Sarabba On-Line (Kritik,

Pertanyaan dan Saran anda Bantu banyak)

Kegiatan ini di tujukan agar masyarakat dapat dengan mudah memberikan

kritik, saran dan pertanyaan kepada puskesmas. Dengan adanya aplikasi

dan sosialisasi terkait Ketan dan Sarabba On-Line diharapkan masyarakat

tidak merasa adanya ketertutupan dari puskesmas.

4. Gammik Pedas ( Gambaran infografis kesehatan dan pemukiman di

Berbas)

Memanfaatkan data hasil survei di wilayah berbas untuk menjadi

infograafis sehingga nantinya pengetahuan masyarakat akan kondisi

kesehatan baik diri sendri dan orang lain. Mengubah pola lama dari

penyuluhan menjadi penyajian inforgrafis.

5. Jarik Puskesmas ( Jadwal harian kegiatan Pusekesmas)

Kegiatan ini dilakukan sebagai jawaban dari keluhan masyarakat tentang

tidak jelasnya jadwal pelayanan kesehatan yan disediakan oleh puskesmas

Page 46: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

35

4.2.2 Matriks Rancangan Aktualisasi

Tabel 3. Rancangan Aktualisasi

NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT

KETERKAITAN

SUBTANSI

DENGAN MATA

PELATIHAN

KONTRIBUSI

TERHADAP

VISI MISI

ORGANISASI

PENGUATAN

TERHADAP

BUDAYA

1 Secangkir Emas

BS II

(Seputar capaian,

kegiatan, kinerja

Puskesmas BS II)

1. Melakukan

konsultasi dengan

pimpus

2. Mengumpulkan data-

data

3. Menggali ide inovasi

4. Melaporkan ide

inovasi kepada

pimpus

5. Melakukan

koordinasi dengan

lintas program

6. Menyiapkan jenis-

jenis media yang

akan digunakan

7. Melakukan survei

media sosial dan

tempat untuk

Ide Inovasi

terkait media-

media promosi

kesehatan

terkait

pelayanan dan

kegiatan

puskesmas

Media yang

akan di

gunakan dan

tempat untuk

publikasi

Laporan

Akuntabilitas

(Tanggung Jawab)

Melakukan

pekerjaan dengan

penuh tanggung

jawab dalam

menyampaikan

informasi ke

masyarakat,

menjamin bahwa

informasi yang

dipublikasi benar

dan bersikap

profesional

Mendukung

misi Puskesmas

Bontang

Selatan II butir

ke – 1,2 dan 4

yaitu:

(1) Menggerakkan

pembangunan

berwawasan

kesehatan

(2) Mendorong

kemandirian

keluarga dan

masyarakat untuk

berperiaku hidup

sehat

(4) Mengembangkan

kegiatan yang

inovatif di

Jujur

Dalam penyampaian

informasi capaian,

kegiatan dan kinerja

tidak ada yang

ditutupi

Adil

Memberikan

kesempatan yang

sama kepada tiap

penanggung jawab

program untuk

mempublikasikan

hasil capaian

kegiatannya

Sabar

Tenaga kesehatan

harus sabar dalam

melayani masyarakat

Page 47: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

36

NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT

KETERKAITAN

SUBTANSI

DENGAN MATA

PELATIHAN

KONTRIBUSI

TERHADAP

VISI MISI

ORGANISASI

PENGUATAN

TERHADAP

BUDAYA

mempublikasikan

media

8. Melakukan Uji Coba

kelayakan media

9. Mempublikasi

media baik lewat

sosial media maupun

cetak

10. Mensosialisasikan

kegiatan

11. Memonitoring dan

mengevaluasi

Nasionalisme

( Sila ke-4)

Menjalin

kepercayaan dan

mendiskusikan

kegiatan yang akan

dilaksanakan

dengan pihak-pihak

terkait, seperti

teman sejawat dan

juga lintas sektor

pelaksanaan sesuai

dengan tujuan.

Etika Publik

(Penerapan nilai

luhur)

Menggunakan data

yang bisa di

publikasikan,

Bersikap ramah dan

pelayanan

kesehatan

Disiplin

Konsisten/kerja

tuntas dalam

menyelesaikan

pekerjaan

Peduli

Membantu menjadi

jembatan untuk

membangun

kepercayaan antara

masyarakat dengan

puskesmas

Tanggung Jawab

Tidak menyebarkan

data yang bersifat

rahasia dan menjamin

kebenaran data yang

di sebarluaskan

Page 48: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

37

NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT

KETERKAITAN

SUBTANSI

DENGAN MATA

PELATIHAN

KONTRIBUSI

TERHADAP

VISI MISI

ORGANISASI

PENGUATAN

TERHADAP

BUDAYA

santun dalam

penyebaran

informasi

Menjaga tata

bahasa dalam media

sehingga tidak

menimbulkan

presepsi buruk

Komitmen Mutu

(Efektif dan

efisien)

Mengerjakan

dengan sungguh-

sungguh dan tepat

waktu agar kegiatan

efektif dan efisien

Anti Korupsi

(Jujur)

Mengutamakan

kejujuran dan tidak

Page 49: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

38

NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT

KETERKAITAN

SUBTANSI

DENGAN MATA

PELATIHAN

KONTRIBUSI

TERHADAP

VISI MISI

ORGANISASI

PENGUATAN

TERHADAP

BUDAYA

menutupi capaian,

kegiatan dan hasil

kinerja puskesmas

Si GAUL

(Sistem Informasi

Global Aktif

Unggul Luas)

1. Melakukan konsultasi

dengan pimpus

2. Mengumpulkan data-

data

3. Menggali ide inovasi

4. Melaporkan ide inovasi

kepada pimpus

5. Menganalisa dan

menyiapkan jenis-jenis

media

6. Melakukan Uji Coba

kelayakan masing-

masing media

7. Mempublikasi media

artikel Web

8. Menyosialisasikan ke

sasaran

Membuat sistem

informasi dengan

menggunakan

basic web

Si GAUL

Laporan

Akuntabilitas

( Tanggung jawab)

Bertanggung

jawab

menyampaikan

informasi

kesehatan yang

benar dan

konsisten agar

kegiatan terus

berlanjut

Nasionalisme

(Sila ke-4)

Sosialisasi kegiatan

dan bersedia

mendengarkan

pendapat lintas

Mendukung

misi Puskesmas

Bontang

Selatan II butir

ke – 1,2 dan 4

yaitu:

1.Menggerakkan

pembangunan

berwawasan

kesehatan

2.Mendorong

kemandirian

keluarga dan

masyarakat untuk

berperiaku hidup

sehat

4. Mengembangan

kegiatan yang

inovatif di

pelayanan

Jujur

Dalam menulis

informasi kesehatan

Adil

Memberikan

kesempatan yang

sama pada sasaran

untuk bertanya

Sabar

Menjawab dengan

teliti semua

pertanyaan

Mensosialisasikan

kegiatan tanpa

tergesa-tergesa

sehingga mudah di

aplikasikan

Disiplin

Page 50: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

39

NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT

KETERKAITAN

SUBTANSI

DENGAN MATA

PELATIHAN

KONTRIBUSI

TERHADAP

VISI MISI

ORGANISASI

PENGUATAN

TERHADAP

BUDAYA

9. Monitoring dan evaluasi program dan sektor

yang terlibat

Etika Publik

(Sopan)

Menyampaikan

informasi dengan

bahasa yang santun

Komitmen Mutu

(Efektif, efisien

dan inovatif) Meningkatkan mutu

dan efektivitas

media informasi

milik instansi

karena dapat

menyajikan

informasi yang

beragam dan

penggunaan media

sosial untuk

publikasi dapat

kesehatan Konsisten/kerja

tuntas dalam

menyelesaikan

pekerjaan sehingga

diperoleh data yang

akurat.

Peduli

Memberikan

informasi tentang

kesehatan sehingga

masyarakat bisa

mengoptimalkan

kesehatan diri dan

lingkungannya

Tanggung Jawab

Informasi kesehatan

yang diberikan telah

diyakini

kebenarannya bukan

informasi palsu

Page 51: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

40

NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT

KETERKAITAN

SUBTANSI

DENGAN MATA

PELATIHAN

KONTRIBUSI

TERHADAP

VISI MISI

ORGANISASI

PENGUATAN

TERHADAP

BUDAYA

meningkatkan

efisiensi.

Anti Korupsi

(Transparansi)

Membuat media

dengan jujur, berani

mengungkapkan

informasi yang

benar, mandiri dan

tidak plagiat

Menggunakan

aplikasi yang legal

3 Ketan dan Sarabba

on-line

(Kritik, pertanyaan

dan saran anda

bantu banyak)

1. Melakukan konsultasi

dengan pimpus

2. Mengumpulkan data-data

3. Menggali ide inovasi

4. Melaporkan ide inovasi

5. Melakukan koordinasi

dengan tim survey

Aplikasi via

form on-line

Media untuk

sosialisasi

kegiatan

Laporan

Akuntabilitas

(konsisten)

Konsisten

menyampaikan

semua kritik,

saran dan

pertanyaan

Mendukung

misi Puskesmas

Bontang

Selatan II butir

ke –3 dan 4

yaitu:

3. Meningkatkan,

Jujur

Tidak menutupi

semua kritik, saran

dan pertanyaan yang

masuk ke dalam

aplikasi

Adil

Page 52: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

41

NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT

KETERKAITAN

SUBTANSI

DENGAN MATA

PELATIHAN

KONTRIBUSI

TERHADAP

VISI MISI

ORGANISASI

PENGUATAN

TERHADAP

BUDAYA

kepuasaan

6. Menyiapkan aplikasi via

google form

7. Melakukan Uji Coba

kelayakan aplikasi

8. Mensosialisasi ke

sasaran baik langsung

maupun via media

9. Monitoring dan evaluasi

masyarakat

kepada seluruh

tim kerja

puskesmas

Nasionalisme

(Sila ke-5)

Kegiatan ini juga

memenuhi hak-hak

masyarakat sebagai

pelanggan untuk

diperlakukan adil,

diperhatikan dan

didengar masalah

yang dialaminya.

Etika Publik

(menghormati)

Melakukan

komunikasi yang

baik dengan

masyarakat

memelihara

mutu dan

pemerataan

pelayanan

kesehatan.

4. Mengembangan

kegiatan yang

inovatif di

pelayanan

kesehatan

Memberikan

kesempatan yang

sama pada

masyarakat untuk

memberikan kritik,

saran dan pertanyaan

Sabar

Menjadikan semua

kritik yang masuk

sebagai bahan

refleksi dan bukan

untuk di bantah

Disiplin

Menjawab semua

kritik, saran dan

pertanyaan yang

masuk sesuai dengan

waktu kerja yang

ditentukan

Peduli

Meningkatkan mutu

Page 53: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

42

NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT

KETERKAITAN

SUBTANSI

DENGAN MATA

PELATIHAN

KONTRIBUSI

TERHADAP

VISI MISI

ORGANISASI

PENGUATAN

TERHADAP

BUDAYA

walaupun dengan

media form on-line

agar masyarakat

dapat

menyampaikan isi

hatinya terkait

pelayanan di

puskesmas

Komitmen Mutu

(Efektif, efisien)

Efektif dan efisien

dalam menjawab

semua kritik, saran

dan pertanyaan dari

masyarakat

sehingga menjadi

inovatif dalam

pelayanan

Anti Korupsi

pelayanan puskesmas

dan memberikan

perhatian kepada

masyarakat

Tanggung Jawab

Tidak membocorkan

identitas pengguna

aplikasi

Page 54: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

43

NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT

KETERKAITAN

SUBTANSI

DENGAN MATA

PELATIHAN

KONTRIBUSI

TERHADAP

VISI MISI

ORGANISASI

PENGUATAN

TERHADAP

BUDAYA

( Jujur)

Menggunakan

aplikasi yang legal

Transparansi dalam

mengelola umpan

balik dari

masyarakat

4. Gammik Pedas

(Gambaran Infografis

Kesehatan dan

Pemukiman di

Berbas)

1.Melakukan konsultasi

dengan pimpus

2.Mengumpulkan data-

data

3.Menggali ide inovasi

4.Melaporkan ide inovasi

5.Melakukan koordinasi

dengan lintas program

6.Menyiapkan infografis

7.Melakukan Uji Coba

kelayakan media

8.Mensosialisasi ke

masyarakat baik

Membuat

infografis

tentang

kesehatan dan

pemukiman

yang ada di

wilayah kerja

Media untuk

sosialisasi

kegiatan

Laporan

Akuntabilitas

(Transparansi)

Memberikan

informasi yang

relevan dengan

keadaan

lingkungannya

Nasionalisme

(Sila ke 4 )

Dalam proses

pembuatan

menerapkan

koordinasi dan

Mendukung

misi Puskesmas

Bontang

Selatan II butir

ke – 1,2 dan 4

yaitu:

1. Menggerakkan

pembangunan

berwawasan

kesehatan

2.Mendorong

kemandirian

keluarga dan

masyarakat untuk

berperiaku hidup

Jujur

Menyusun infografis

yang sebenar-

benarnya

Adil

Tidak berpihak saat

menyampaikan

infografis

Sabar

Menyusun infografis

dengan teliti dan

tanpa mengeluh

Page 55: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

44

NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT

KETERKAITAN

SUBTANSI

DENGAN MATA

PELATIHAN

KONTRIBUSI

TERHADAP

VISI MISI

ORGANISASI

PENGUATAN

TERHADAP

BUDAYA

langsung maupun via

media

9.Monitoring dan

evaluasi

musyawarah

dengan pihak yang

terkait serta

informasi yang

disampaikan dapat

turut meningkatkan

kecerdasan dalam

bidang kesehatan.

Etika Publik

(Sopan)

Memperhatikan

standar etika dalam

menampilkan desain

infografis

menggunakan bahasa

dan gambar yang

santun.

Komitmen Mutu

(Inovatif) Meningkatkan

inovasi dengan

sehat

4.Mengembangkan

kegiatan yang

inovatif di

pelayanan

kesehatan

Disiplin

Patuh dan tanggung

jawab dalam

melakukan kegiatan

sesuai dengan

kesepakatan

Peduli

Meningkatkan mutu

pelayanan puskesmas

dan memberikan

perhatian kepada

masyarakat

Tanggung Jawab

Bertanggung jawab

untuk

menyebarluaskan

infografis

Page 56: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

45

NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT

KETERKAITAN

SUBTANSI

DENGAN MATA

PELATIHAN

KONTRIBUSI

TERHADAP

VISI MISI

ORGANISASI

PENGUATAN

TERHADAP

BUDAYA

menyampaikan

infografis kesehatan

menggunakan data

dan media yang

dibuat sendiri

Anti Korupsi

(Disiplin)

Menggunakan

aplikasi yang legal

dalam pembuatan

media infografis

Pembuatan

infografis ini

dilakukan secara

mandiri dan

menggunakan

sarana sesuai

dengan kebutuhan

Page 57: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

46

NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT

KETERKAITAN

SUBTANSI

DENGAN MATA

PELATIHAN

KONTRIBUSI

TERHADAP

VISI MISI

ORGANISASI

PENGUATAN

TERHADAP

BUDAYA

5 Jarik Puskesmas

( Jadwal Harian

Kegiatan Puskesmas)

1. Melakukan konsultasi

dengan pimpus

2. Mengumpulkan data-

data

3. Menggali ide inovasi

4. Melaporkan ide inovasi

5. Melakukan koordinasi

dengan PJ UKM dan PJ

UKP tentang jadwal

pelayanan dalam dan

luar gedung

6. Menyiapkan media

7. Melakukan uji Coba

kelayakan media

8. Mempublikasikan

jadwal harian

puskesmas

9. Monitoring dan

evaluasi

Media untuk

sosialisasi

jadwal harian

puskesmas

Laporan

Akuntabilitas

(konsistensi)

Bertanggung

jawab

menyampaikan

jadwal kegiatan

puskesmas yang

benar dan

konsisten agar

kegiatan terus

berlanjut

Nasionalisme

(Sila ke-2)

Informasi dapat di

lihat dan di akses

oleh siapapun

sehingga tidak ada

diskriminasi

Jadwal

dipublikasikan tepat

waktu

Mendukung

misi Puskesmas

Bontang

Selatan II butir

ke –4 yaitu:

4. Mengembangan

kegiatan yang

inovatif di

pelayanan

kesehatan

Jujur

Memberikan jadwal

kepada masyarakat

Adil

Tidak diskriminatif

dalam memberikan

publikasi jadwal

pelayanan

Sabar

Tidak mengeluh dan

selalu memperbaruhi

jadwal yang ada

Disiplin

Menyebarkan jadwal

kegiatan sesuai

dengan waktu kerja

yang ditentukan

Peduli

Meningkatkan mutu

pelayanan puskesmas

Page 58: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

47

NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT

KETERKAITAN

SUBTANSI

DENGAN MATA

PELATIHAN

KONTRIBUSI

TERHADAP

VISI MISI

ORGANISASI

PENGUATAN

TERHADAP

BUDAYA

Etika Publik

(Ramah)

Menyampaikan

informasi dengan

bahasa yang santun

dan desain media

yang sesuai dengan

norma-norma yang

ada dimasyarakat.

Komitmen Mutu

( Efisien dan

inovatif)

Kegiatan ini tidak

memerlukan biaya

sehingga efisien

dalam

meningkatkan

kualitas

pengetahuan

masyarakat dalam

dan memberikan

perhatian kepada

masyarakat

Tanggung Jawab

Bertanggung jawab

untuk

menyebarluaskan

jadwal pelayanan

Page 59: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

48

NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT

KETERKAITAN

SUBTANSI

DENGAN MATA

PELATIHAN

KONTRIBUSI

TERHADAP

VISI MISI

ORGANISASI

PENGUATAN

TERHADAP

BUDAYA

hal pengetahuan

mengenai jadwal

kegiatan serta

inovatif

Anti Korupsi

( tanggung jawab)

Menggunakan aset

negara dan sarana

untuk kepentingan

bersama dan bukan

kepentingan pribadi

Page 60: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

44

4.2.3 Jadwal Kegiatan

Tabel 5. Jadwal Kegiatan

No Kegiatan September Oktober

1 2 3 4 1 2 3 4

1. Secangkir Emas BS II

( Seputar Capaian Kegiatan Kinerja

Puskesmas Bontang Selatan II)

2. Si GAUL

( Sistem Informasi Global Aktif

Unggul Luas)

3. Ketan dan Sarabba On-Line

(Kritik, Pertanyaan dan Saran anda

Bantu banyak)

4. Gammik Pedas

(Gambaran infografis kesehatan dan

pemukiman di Berbas)

5. Jarik Puskesmas

(Jadwal harian kegiatan

Pusekesmas)

Page 61: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

50

BAB V

HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS sebagai Penyuluh Kesehatan Ahli

Pertama dilaksanakan selama off campus terhitung mulai tanggal 12 september

2019 sampai dengan 27 oktober 2019. Implementasi rancangan kegiatan yang

dilakukan yaitu optimalisasi penyebaran informasi tentang proses pengaduan,

kegiatan dan jadwal kegiatan Puskesmas Bontang Selatan II.

Kegiatan aktualisasi ini terdiri dari lima kegiatan dimana semua kegiatan

merupakan jawaban dari haril Survey Kepuasan Masyarakat tahap I. Dengan

mengangkat isu tentang kuranganya pengetahuan masyarakat terhadap proses

pengaduan, kegiatan dan jadwal pelayanan di Puskesmas Bontang Selatan II.

Karena berdampak pada kurangnya tingkat keaktifan masyarakat dalam kegiatan

puskesmas, Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan sehingga Visi

puskesmas tidak terpenuhi serta kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap

puskesmas sehingga dibuat suatu kegiatan dengan mengoptimalisasi penyebaran

informasi sangat diperlukan.

Adapun kelima kegiatan aktualisasi Nilai Dasar Aparatur Sipil yang dibuat

untuk menjadi alternatif bagi pemecahan masalah adalah sebagai berikut :

1. Secangkir Emas BS II (Seputar Capaian Kegiatan Kinerja Puskesmas

Bontang Selatan II)

2. Si GAUL (Sistem Informasi Global Aktif Unggul Luas)

3. Ketan dan Sarabba On-Line (Kritik, Pertanyaan dan Saran anda Bantu

banyak)

4. Gammik Pedas ( Gambaran infografis kesehatan dan pemukiman di

Berbas)

5. Jarik Puskesmas ( Jadwal harian kegiatan Pusekesmas)

Page 62: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

51

5.1 Kegiatan 1 : Menyebarkan Informasi Secangkir Emas BS II (Seputar

Capaian Kegiatan dan Kinerja Puskesmas Bontang Selatan II)

Kegiatan yang pertama yaitu Secangkir Emas BS II, dengan tujuan agar

meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencapaian kegiatan dan kinerja

puskesmas dengan yang menarik yaitu dengan media-media terkini seperti photo

story dan video yang bisa di akses via sosial media maupun media cetak. Dengan

adanya kegiatan ini maka masyarakat dapat menjadi penilai dan kotrol terhadap

mutu pelayanan publik yang disediakan puskesmas.

5.1.1 Tahapan Kegiatan

1. Melakukan konsultasi dengan pimpus

2. Mengumpulkan data-data

3. Menggali ide inovasi

4. Melaporkan ide inovasi kepada pimpus

5. Melakukan koordinasi dengan lintas program

6. Menyiapkan jenis-jenis media yang akan digunakan

7. Melakukan survei media sosial dan tempat untuk mempublikasikan

media

8. Melakukan Uji Coba kelayakan media

9. Mempublikasi media baik lewat sosial media maupun cetak

10. Mensosialisasikan kegiatan

11. Memonitoring dan mengevaluasi

5.1.2 Hasil Kegiatan

Kegiatan ini di mulai dengan melakukan konsultasi pimpinan puskesmas

sebelum off campus di mulai agar pelaksanaan kegiatan yang saya pilih dapat

diterapkan di Puskesmas Bontang Selatan II dan dapat menjadi alternatif

penyebaran informasi puskesmas dan menjawab keluhan dari masyarakat

tentang ketidaktahuan masyarakat terhadap kinerja dan kegiatan yang ada di

Puskesmas Bontang Selatan II.

Page 63: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

52

Tahap selanjutnya adalah mulai mengumpulkan data-data terkait semua

kegiatan, capaian dan kinerja Puskesmas Bontang Selatan II, data ini di

perolah dari pemengang program.

Gambar 5.1 Tahap Mengumpulkan Data

Tahap selanjutnya adalah mengali ide inovasi mengenai bagaimana cara

mempubikasikan hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh Puskesmas Bontang

Selatan II, dengan berbagai pertimbangan maka dipilih kegiatan akan di

publikasikan dengan menggunakan media yang mudah dan dapat di akses oleh

semua masyarakat berbas.

Setelah ide ditemukan langkah selanjutnya adalah kembali berkonsultasi

dengan pimpinan terkait ide dan metode yang akan di lakukan. Konsultasi

dilakukan pada Senin, 16 September 2019 membahas tentang konsep

pelaksanaan kegiatan.

Page 64: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

53

Gambar 5.2 Menyapaikan Ide Inovasi dan Konsultasi

Setelah melaporkan ide inovasi sekaligus melakukan konsultasi

dengan mentor maka diperoleh hasil bahwa kegiatan ini dapat dilakukan dan

diberikan izin untuk menampilkan semua kegiatan yang ada di Puskesmas

Bontang Selatan II.

Gambar 5.3 Koordinasi dengan Lintas Program

Page 65: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

54

Karena publikasi kegiatan puskesmas akan berkaitan dengan semua

pemengang program yang ada di Puskesmas maka dilakukan koordinasi lintas

program yang di lakukan bersamaan dengan miniloka karya Puskesmas

Bontang Selatan II pada tanggal 19 September 2019. Pada koordinasi ini di

jelaskan tujuan dari kegiatan Secangkir Emas BS-2 dan meminta kerjasama

dengan semua lintas program puskesmas untuk terbuka dalam memberikan

akses masyarakat untuk tahu kegiatan, capaian dan kinerja puskesmas.

Tahapan yang selanjutnya adalah menyiapkan media untuk kegiatan

Secangkir Emas BS-2, media yang digunakan adalah media yang di desain

sendiri dengan menggunakan berbagai aplikasi yang hasilnya berbentuk video

dan photo story.

Gambar 5.4 Menyiapkan Media

Page 66: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

55

Setelah menyiapkan media maka tahapan selanjutnya adalah melakukan

survei terhadap media sosial dan tempat untuk mempublikasikan media yang

telah buat, tahapan ini dilakukan dengan membawa lembar survei media. Dari

hasil survei yang dilakukan makan di pilih lah media sosial yang akan di

gunakan adalah Facebook dan lokasi untuk publikasi media cetak adalah

mading di kelurahan.

Gambar 5.5 Lembar Hasi Survei Media

Melakukan Uji Coba kelayakan media, dengan media lembar penilaian

dari media yang akan dipublikasikan. Uji coba ini dilakukan sebagai cara

menilai media sehingga media yang dipublikasikan ke masyarakat bisa sesuai

dengan yang diharapkan oleh masyarakat. Beberapa hal yang di nilai adalah

kesesuaian judul dan isi media, jenis tulisan yang digunakan, warna yang di

aplikasikan dalam media.

Gambar 5.5 Dokumentasi dan Hasil Uji Coba Media

Page 67: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

56

Semua hasil uji coba media terdapat dalam catatan media rancangan

aktualisasi.Uji coba ini dilakukan beberapa kali dengan menggunakan teman

sejawat untuk menilai, uji coba dimulai pada 23 sampai 26 September 2019.

Hasil uji coba untuk media Secangkir Emas telah memenuhi standar untuk

publikasi ini dibuktikan lewat hasil catatan uji coba.

Media yang telah di uji cobakan dan telah sesuai dengan hasil yang

diharapkan akan dipublikasikan memalui media baik lewat sosial media

maupun cetak. Publikasi kegiatan dilakukan paling lambat 2 x 24 jam setelah

kegiatan di lakukan. Sehingga masyarakat mendapat informasi yang terbaru

melalui Secangkir Emas BS-II.

Gambar 5.6 Dokumentasi Sosialisasi Secangkir Emas Bs-2

Setelah publikasi maka, kegiatan ini di sosialisasikan baik secara

langsung maupun dengan media selebaran yang tempel di tempat-tempat yang

ada di Puskesmas Bontang Selatan II. Sosialisasi melalui media komunikasi

juga telah di lakukan.Publikasi pertama dilakukan pada tanggal 27 September

2019 menggunakan media facebook dan media cetak di mading.

Setelah 1 bulan kegiatan Secangkir Emas BS-2 berjalan maka tahap

monitoring dimulai, penilaian dari monitoring ini terdiri dari ketepatan waktu,

Page 68: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

57

ketepatn sasaran, ketepatan waktu pelaksanaan dan ketepatan petugas

pelaksana. Monitoring secangkir emam BS-2, dengan kesimpulan semua

kegiatan yang ada di Puskesmas ter-publish di media sosial dan media cetak

dan bisa di akses oleh semua masyarakat Hasil monitoring ini yang kemudian

di lanjutkan dalam bentuk evaluasi sehingga apabila ada kekurangan dalam

pelaksanaan kegiatan sebelumnya akan diperbaki untuk pelaksanaan

Secangkir Emas BS-2 di bulan selanjutnya. Hasil monitoring dari Secangkir

Emas BS-2 adalah Semua kegiatan yang ada di Puskesmas ter-publish di

media sosial dan media cetak dan bisa di akese oleh semua masyarakat.

Dari evaluasi Secangkir Emas Bs-2 yang telah dikerjakan adalah

kegiatan puskesmas yang terpublish sesuai dengan waktu yang telah

disepakati.

Gambar 5.7 Hasil Monitoring dan Evaluasi Secangkir Emas BS-2

5.1.3 Analisis Dampak

5.1.3.1 Dampak akan nilai ANEKA diimplementasikan :

a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)

Melakukan pekerjaan dengan

penuh tanggung jawab dalam

Page 69: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

58

menyampaikan informasi ke masyarakat bahwa masyarakat berhak

mengetahui segala jenis kegiatan yang di lakukan dan disediakan Puskesmas

Bontang Selatan II, menjamin bahwa informasi yang dipublikasi benar dan

bersikap profesional, tidak menambahkan dan mengurangi hal-hal yang ada

untuk terlihat baik di masyarakat.

Dengan meyampaikan informasi masyarakat lebih memahami kegiatan

Puskesmas dengan pemahaman yang sederhana dan mudah. Sesedikit apa

pun, kegiatan Puskesmas sepatutnya tidak dibiarkan dan simpan begitu saja

tanpa dimanfaatkan secara lebih optimal dan dapat memecahkan masalah

yang berkaitan dengan kebutuhan dan keluhan masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan. Dengan kondisi Puskesmas yang tidak mempublikasi

hasil kegiatan, capaian dan kinerja yang kemudian menjadi salah satu

keluhan yang diangkat dalam Survei Kepuasan Masyarakat tingkat Kota

Bontang sehingga Secangkir Emas BS-2 dapat menjadi salah satu solusi

alternatif untuk memecahkan masalah ini.

b. Nasionalisme (Sila ke-4)

Menjalin kepercayaan dan mendiskusikan kegiatan yang akan

dilaksanakan dengan pihak-pihak terkait, seperti teman sejawat dan juga

lintas sektor pelaksanaan sesuai dengan tujuan.

Page 70: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

59

c. Etika Publik (Penerapan Nilai Luhur)

Menggunakan data yang bisa di

publikasikan ke masyarakat sebagai

gambaran kegitan, capaian dan kinerja

Puskesmas, data yang dipublikasikan

bersifat umum dan bukan data yang

mengangkut catatan medis atau catatan

rahasia. Bersikap ramah dan santun dalam

penyebaran informasi melalui media langsung maupun cetak. Menjaga tata

bahasa dalam media sehingga tidak menimbulkan presepsi buruk

d. Komitmen Mutu (Efektif dan efisien)

Melibatkan

semua program

dalam pembuatan

media penyebaran

informasi dan

wadah untuk

penyebaran

kegiatan sehingga

masyarakat

mampu memahami

dan aktif dalam

memberikan penilaian terhadap kegiatan Puskesmas. Dengan mengunakan

bantuan media makan semua kegiatan akan dapat terlaksana dengan efektif

Page 71: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

60

dan efisien. Serta mengerjakan dengan sungguh-sungguh dan tepat waktu

agar kegiatan efektif dan efisien

e. Anti Korupsi (Jujur)

Mengutamakan kejujuran dan tidak

menutupi capaian, kegiatan dan hasil kinerja

puskesmas

5.1.3.2 Kontribusi Output kegiatan Secangkir Emas BS-2 Pada Visi Dan

Misi Organisasi

Mendukung misi Puskesmas Bontang Selatan II butir ke – 1,2 dan 4 yaitu:

(1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, dengan

memberikan informasi tentang kegiatan Puskesmas maka diharapkan

masyarakat akan dapat memiliki wawasan kesehatan

(2) Mendorong kemandirian keluarga dan masyarakat untuk berperiaku

hidup sehat, Secangkir emas akan memberikan informasi kegiatan dan

kinerja Puskesmas yang dapat dilakukan dan di akses oleh masyarakat

sehingga dapat mendorong untuk berperilaku hidup sehat

(4).Mengembangkan kegiatan yang inovatif di pelayanan kesehatan,

Secangkir Emas BS-2 merupakan sebuah kegiatan yang inovatif dalam

penyampaian informasi kepada masyarakat

5.1.3.3 Kontribusi Output Kegiatan Terhadap Nilai-Nilai

Dengan adanya kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi yaitu:

Jujur , Dalam penyampaian informasi capaian, kegiatan dan kinerja

tidak ada yang ditutupi

Adil, Memberikan kesempatan yang sama kepada tiap penanggung

jawab program untuk mempublikasikan hasil capaian kegiatannya

Sabar, Tenaga kesehatan harus sabar dalam melayani masyarakat

Disiplin, Konsisten/kerja tuntas dalam menyelesaikan pekerjaan

Peduli, Membantu menjadi jembatan untuk membangun

kepercayaan antara masyarakat dengan puskesmas

Page 72: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

61

Tanggung Jawab, Tidak menyebarkan data yang bersifat rahasia

dan menjamin kebenaran data yang di sebarluaskan

5.1.3.4 Dampak Jika Analisis Tidak Diimplementasikan

1. Apabila yang kita rencanakan tidak dapat tersampaikan dengan jelas

maka masyarakat tidak dapat mengetahui kegiatan, capaian dan kinerja

Puskesmas Bontang Selatan II dengan baik.

2. Jika kegiatan ini tidak dilandasi nilai tanggung jawab maka akan

terlaksana tidak sesuai dengan rencana dan hasilnya tidak bisa dinilai

kebenarannya.

3. Jika tidak bisa menjalin kepercayaan dengan lingkungan internal

puskesmas maka hasil kegiatan yang ingin di capai dan kegiatan yang

dipublikasikan tidak dapat berjalan maksimal.

4. Jika dalam pelaksanaan kegiatan tidak melakukan diskusi kegiatan yang

akan dilaksanakan dengan pihak-pihak terkait, seperti teman sejawat dan

juga lintas sektor pelaksanaan sesuai dengan tujuan maka Secangkir

Emas Bs-2 tidak akan memiliki data-data untuk dipublikasikan.

5. Jika tidak bersikap ramah dan santun dalam penyebaran informasi

melalui media langsung maupun cetak serta menjaga tata bahasa dalam

media akan menimbulkan presepsi buruk tentang Puskesmas Bontang

Selatan II.

6. Pelaksanaan kegiatan ini jika tidak didasarkan dengan sikap pola

sederhana dan hemat maka kegiatan ini akan memerlukan biaya yang

sangat besar sehingga muncul sikap pemborosan.

7. Apabila dalam pelaksanaan Secangkir Emas BS-2 tidak mengutamakan

kejujuran dan menutupi capaian, kegiatan dan hasil kinerja puskesmas

maka tidak akan ada rasa percaya dari masyarakat tehadap kinerja

Puskesmas Bontang Selatan II.

Page 73: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

62

5.1.3.5 Dampak Secangkir Emas BS-2 Bagi Puskesmas dan Masyarkat

Untuk Puskesmas Bontang Selatan II, kegiatan ini menjadi jembatan

dalam membangun komunikasi dengan masyarakat. Puskesmas menjadi

dapat mempublikasikan kegiatan yang ada di instansi dengan mudah. Serta

bagi masyarakat dapat menjadi tempat menilai kinerja dari Puskesmas.

5.1.3.6 Dampak Secangkir Emas BS-2 Bagi Diri Sendiri

1. Meningkatkan kreativitas dan melatih ketrampilan dengan melakukan

pembuatan media untuk publikasi Puskesmas Bontang Selatan II.

2. Menjadi motivasi belajar dalam memberikan masyarakat informasi

yang lebih menarik dan bervariasi.

3. Dapat diimplementasikan kembali dengan menjadi solusi tentang

masalah ketidaktahuan masyarakat terhadap kegiatan di suatu

instansi..

5.1.4 Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala

5.1.4.1 Kendala

a. Masih ada media social yang belum bisa digunakan dalam

menyebarkan Secangkir Emas Bs-2

b. Terbatasnya waktu sehingga koordinasi dengan kecamatan untuk

media cetak

5.1.4.2 Strategi

a. Mencari dan melakukan survei terhadap media yang dapat digunakan

dengan tepat guna

b. Memaksimalkan waktu yang ada, sehingga lebih dahulu melalui media

sosial kecamatan bontang selatan

5.1.5 Dukungan Bukti-Bukti Capaian Aktualisasi

1. Foto kegiatan

2. Video kegiatan.

3. Media cetak Secangkir Emas Bs-2

4. Media Photo story

5. Catatan hasil uji coba media

6. Laporan monitoring dan evaluasi kegiatan

Page 74: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

63

5.2 Kegiatan II :Membuat dan menyosialisasikan SI-GAUL ( Sistem

Informasi Global Aktif Unggul Luas)

Membuat dan menyosialisasikan “Si GAUL” sebagai sistem informasi

yang inovatif dengan menggabungkan antara web dan QR sehingga dapat di

gunakan dan lebih menjamin kenyamanan dari pengguna sitem, sasaran dari

kegiatan ini adalah masyarakat usia produktif yang sering menggunakan

internet untuk pemenuhan informasi kesehatan.

5.2.1 Tahapan Kegiatan

1. Melakukan konsultasi dengan pimpus

2. Mengumpulkan data-data

3. Menggali ide inovasi

4. Melaporkan ide inovasi kepada pimpus

5. Menganalisa dan menyiapkan jenis-jenis media

6. Melakukan Uji Coba kelayakan masing-masing media

7. Mempublikasi media artikel Web

8. Menyosialisasikan ke sasaran

9. Monitoring dan evaluasi

5.2.2 Hasil Kegiatan

Agar kegiatan ini dapat berjalan lancar sebelum memulai membuat

rancangan aktualisasi saya melakukan koordinasi yang baik dengan ibu kepala

Puskemsas tentang racangan kegiatan Si-Gaul sebagai salah satu cara

menyebarkan informasi kesehatan dengan memanfaatkan teknologi

Setelah disetujui oleh kepala puskesmas sekaligus mentor maka tahap

selanjutnya adalah dengan mengumpulkan data-data yang akan di jadikan isi

Si-Gaul, data yang diperoleh berasal dari pemengan program kesehatan di

Puskesmas dan didukung dengan kajian literatur sebagai data sekunder.

Semua data yang ada kemudian di satukan dalam data base Si-Gaul.

Page 75: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

64

Gambar 5.8 Dokumentasi Mengumpulkan Data-Data

Tahap selanjutnya adalah menggali ide inovasi tentang cara kerja Si-

Gaul, media-media dan website yang dapat di gunakan. Ide yang muncul

adalah dengan menggabungkan antara poster, artikel dan barcode dalam

website yang bisa digunakan secara gratis dan mudah di buat. Ide ini di dasari

bahwa tren penggunaan sistem QR/barcode sedang disukai oleh kalangan usia

produktif sehingga tren ini dapat dimanfaatkan sebagai jawaban dari masalah

tentang penyebaran informasi ke masyarakat.

Selasa, 17 September 2019 tahapan yang dilakukan adalah melaporkan

dan melakukan konsultasi tentang ide inovasi cara kerja dan media yang akan

di gunakan untuk kegiatan Si-Gaul kepada kepala puskesmas kepala tata usaha

puskesmas, ini juga merupakan tahapan untuk menyempurnakan Si-Gaul.

Gambar 5.9 Dokumentasi Konsultasi dan Melaporkan Ide

Page 76: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

65

Setelah ide tentang Si-Gaul disetujui maka tahapan selanjutnya adalah

menyiapkan media-media yang digunakan seperti domain dari website, poster,

video promosi Si-Gaul, bercode. Pembuatan website dimulai dari memilah

aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat website gratis dan dapat

dipakai dalam waktu yang lama sehingga dipilihlah website dari weebly.com

dan di buat website Si-Gaul dengan nama sigaulbs2.weebly.com. Media poster

dibuat sendiri sehingga tidak meniru milik pihak lain, video untuk promosi Si-

Gaul dibuat semenarik mungkin, barcode untuk tiap media juga disiapkan.

Gambar 5.10 Dokumentasi Menyiapkan Media

Tahapan selanjutnya pada tanggal 21 September 2019 adalah melakukan

uji coba kelayakan dari masing-masing media yang telah dibuat, uji coba

dilakukan dengan mengetes cara kerja sistem Si-Gaul. Beberapa hal yang di

nilai adalah kesesuaian judul dan isi media, jenis tulisan yang digunakan,

warna yang di aplikasikan dalam media. Semua hasil uji coba media terdapat

dalam catatan media rancangan aktualisasi.Setelah media melewati tahap uji

coba maka media siap di publikasikan dalam bentuk web artikel dan poster.

Publikasi media dilakukan di halaman web Si-Gaul, semua artikel yang ada

tulis oleh petugas kesehatan yang mengerti tentang masalah kesehatan yang

dibahas.

Page 77: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

66

Gambar 5.11 Dokumentasi Uji Coba Media

Tahapan inti adalah Sosialisasi Si-Gaul ke sasaran yakni masyarakat usia

produktif yang diwakili oleh remaja. Sosialisasi dimulai dengan mengirimkan

surat ke sekolah tentang pelaksanaan kegiatan, setelah pihak sekolah

menyetujui maka sosialisasi dilakukan dengan melibatkan kader kesehatan

remaja yang ada di sekolah dan guru UKS. Hal ini karena kader kesehatan

remaja yang akan mewakili Puskesmas dalam menyebarkan informasi

kesehatan dalam kawasan sekolah.

Gambar 5.12 Dokumentasi Sosialisasi Si Gaul di SMA Tunas

Bangsa, MA DDI dan Saka Bakti Husada

Page 78: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

67

Dengan menggunakan metode yang sederhana diharapkan Si-Gaul dapat

diterima dan dijadikan rujukan bagi sekolah untuk mecari informasi

kesehatan. Sosialisasi dilaksanakan pada hari Kamis, 26 September 2019 di

SMA Tunas Bangsa dan Saka Bakti Husada kemudian Jumat, 27 September

2019 di MA DDI.

Dari hasil sosialisasi Si-Gaul mendapat respon positif dari sasaran. Pada

tanggal 16 Oktober 2019 Si-Gaul mendapat kesempatan untuk dimasukkan

kedalam portal berita online yang ada di Bontang.

Gambar 5.13 Potongan Portal News Bontang Liputan Tentang Si-

Gaul

Setelah Sosialisasi di lakukan maka kegiatan di monitoring dan evaluasi,

monitoring digunakan untuk melihat ketepatan waktu pelaksanaan,sasaran dan

petugas dengan rencana kegiatan yang di buat dan evaluasi menggunakan

Page 79: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

68

lembar evaluasi yang di isi oleh sasaran. Hasil monitoring yang tercatat dalam

bukti monitoring adalah Si Gaul disosialisasikan ke SMA dan SAKA BAKTI

HUSADA sebagai sasaran utama kegiatan. Dengan evaluasi kegiatan

dilakukan setelah selesai sosialisasi dengan mengisi lembar kuesioner

penilaian yang dibagikan kepada sasaran.

5.2.4 Analisis Dampak

5.2.3.1 Dampak nilai ANEKA diimplementasikan :

a. Akuntabilitas (Bertanggung Jawab)

Bertanggung jawab menyampaikan informasi

kesehatan yang benar dan konsisten agar

kegiatan terus berlanjut.

b. Nasionalisme (Sila 4)

Sosialisasi kegiatan dan bersedia mendengarkan pendapat lintas program

dan sektor yang terlibat ini dibuktikan dengan melakukan evaluasi

terhadap Si-Gaul.

c. Etika Publik (Koordinasi yang baik / Sopan)

Melakukan koordinasi yang baik

dengan ibu kepala puskesmas dan

ibu kepala tata usaha dengan

adanya koordinasi yang baik

merupakan penerapan dari sikap

kekeluargaan dan kerjasama yang

Page 80: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

69

baik dan menyampaikan informasi dengan bahasa yang santun

d. Komitmen Mutu (Efektif, efisien dan

inovatif)

Meningkatkan mutu dan efektivitas media

informasi milik instansi karena dapat

menyajikan informasi yang beragam dan

penggunaan media sosial untuk publikasi dapat

meningkatkan efisiensi.

e. Anti Korupsi (Transparansi)

Membuat media dengan jujur, berani mengungkapkan informasi yang

benar, mandiri dan tidak plagiat dan menggunakan aplikasi yang legal.

5.2.3.2 Kontribusi Output Kegiatan Pada Visi Dan Misi Organisasi

Mendukung misi Puskesmas Bontang Selatan II butir ke – 1,2 dan 4

yaitu:

1.Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, dengan adanya Si-

Gaul maka wawasan kesehatan akan dapat terbentu diusia remaja

2.Mendorong kemandirian keluarga dan masyarakat untuk berperiaku hidup

sehat, hasil dari penerapan informasi Si-Gaul akan mampu mendorong

remaja untuk ikut berperilaku sehat dan mejaga kesehatan keluarganya.

4.Mengembangan kegiatan yang inovatif di pelayanan kesehatan, Si-Gaul

adalah kegiatan yang inovatif dalam penyebarain informasi kesehatan

5.2.3.3 Kontribusi output kegiatan terhadap nilai-nilai

Nilai-nilai yang ada di Puskesmas Bontang Selatan II “ JASDPT” dalam

penerapan Si-Gaul yakni:

Jujur diterapkan dalam menulis informasi kesehatan

Adil, Memberikan kesempatan yang sama pada sasaran untuk

bertanya dalam tanya jawan yang ada dalam media Si-Gaul

Sabar dalam menjawab dengan teliti semua pertanyaan dan

mensosialisasikan kegiatan tanpa tergesa-tergesa sehingga mudah di

Page 81: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

70

aplikasikan

Disiplin dengan konsisten/kerja tuntas dalam menyelesaikan pekerjaan

sehingga diperoleh data yang akurat.

Peduli dengan memberikan informasi tentang kesehatan sehingga

masyarakat bisa mengoptimalkan kesehatan diri dan lingkungannya

Tanggung Jawab, Informasi kesehatan yang diberikan telah diyakini

kebenarannya bukan informasi palsu

5.2.3.4 Dampak jika analisis tidak diimplementasikan

1. Apabila kegiatan Si Gaul tidak sesuai dengan prosedur maka tidak dapat

melakukan kegiatan/tujuan kegiatan dengan baik dan adanya

kesimpangsiuran pada saat menjalankan kegiatan

2. Jika tidak bertanggung jawab menyampaikan informasi kesehatan yang

benar dan konsisten maka kegiatan Si-Gaul tidak akan terus berlanjut.

3. Jika tidak ada koordinasi yang baik maka kegiatan tidak akan sinkron /

timbulnya perbedaan yang tertuju pada pencapaian dari tujuan kegiatan

sehingga kegiatan tidak akan berjalan lancar.

4. Pendapat dan masukan dari lintas program atau lintas sektor tidak didengar

dan tidak dilakukan perubahan maka kegiatan Si-Gaul tidak memiliki

kader dan mintra kerja untuk melanjukatan kegiatan.

5. Jika tidak menggunakan media informasi milik instansi dengan efektif dan

efisien dalam menyajikan informasi yang beragam dan penggunaan media

maka akan terjadi pemborosan dan penyalahgunaan media instansi

6. Apabila membuat media dengan tidak jujur dan berani mengungkapkan

informasi yang benar maka tidak ada yang akan mengakses Si-Gaul.

5.2.3.5 Dampak Si-Gaul Bagi Diri Sendiri Dan Puskesmas

Melatih untuk berfikir kreatif dan meningkatkan keaktifan di tempat kerja

serta menjadi wadah untuk menjalin komunikasi dengan lintas sektor juga

bermanfaat untuk melatih kader remaja yang ada di wilayah kerja Puskesmas.

Page 82: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

71

5.2.3.6 Dampak Si-Gaul Bagi Kader Dan Remaja

Menjadi rujukan untuk mencari informasi kesehatan yang dapat

dipertanggung jawabkan kebenarannya serta menjadi tempat menyalurkan tren

dengan postif.

5.2.4 Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala

5.2.4.1 Kendala

1. Tidak tersedia website resmi puskesmas dan belum tersedia anggaran

untuk membuat website resmi

2. Hanya ada dua sekolah menengah di wilayah kerja Puskesmas

Bontang Selatan II

5.2.4.2 Strategi

1. Menggunakan website gratis

2. Memaksimalkan waktu yang ada di dua sekolah dan melakukan

sosialisasi pada Saka Bakti Husada yang merupakan satuan pramuka.

5.2.5 Dukungan Bukti-Bukti Capaian Aktualisasi

1. Si-Gaul

2. Foto kegiatan

3. Video kegiatan.

4. Lembar catatan uji coba media

5. Laporan monitoring dan evaluasi

6. Potongan Artikel dari News Bontang tentang Si Gaul

5.3 Membuat dan menyosialisasikan Ketan dan Sarabba On-Line (Kritik,

Pertanyaan dan Saran anda Bantu banyak)

Kegiatan ketiga yaitu membuat dan menyosialisasikan ketan dan sarabba on-

line sebagai jawaban dari rekomendasi survei kepuasan masyarakat tingkat Kota

Bontang yang mengeluhkan tidak adanya tempat untuk mengeluarkan kritik, saran

dan pertanyaan kepada masyarakat berbas dan pengguna layanan di Puskesmas

Bontang Selatan II.

Page 83: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

72

5.3.1 Tahapan Kegiatan

1. Melakukan konsultasi dengan pimpus

2. Mengumpulkan data-data

3. Menggali ide inovasi

4. Melaporkan ide inovasi

5. Melakukan koordinasi dengan tim survey kepuasaan

6. Menyiapkan aplikasi via google form

7. Melakukan Uji Coba kelayakan aplikasi

8. Mensosialisasi ke sasaran baik langsung maupun via media

9. Monitoring dan evaluasi

5.3.2 Hasil Kegiatan

Sebelum melakukan pelaksanaan habituasi off campus, maka saya

melakukan konsultasi dengan kelapa puskemas terkait hasil rekomendasi dari

pihak sekertariat daerah tentang survei kepuasan masyarakat. Rekomendasri

yang ada kemudian dibuat kesimpulan bahwa perlu adanya wadah untuk

masyarakat dalam menyapaikan kritik, saran maupun pertanyaan yang dapat

dipakai untuk kegiatan dalam dan luar gedung. Tahapan selanjutnya adalah

mengumpulkan data-data terkait kritik, saran dan pertanyaan dari masyarakat

dan pengguna layanan terkait prosedur pengaduan.

Setelah data-data terkumpul selanjutnya mencari ide terkait prosedur

pengaduan yang mudah dan cepat serta dapat digunakan kapanpun sehingga

terpilihlan form online yang dapat dibuat dengan gratis menggunakan internet.

Form ini akan menjadi wadah untuk masyarakat dalam memberikan kritik,

saran maupun pertanyaan terkait pelayanan dan petugas puskesmas dalam

menjalankan kewajiban sebagai pelayan publik.

Gambar 5.14 Dokumentasi Menyampaikan Ide dan Konsultasi Mentor

Page 84: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

73

Dengan tujuan utama adalah kritik, pertanyaan dan saran dari

masyarakat akan membantu Puskesmas Bontang Selatan II menjadi

puskesmas yang lebih baik maka form ini diberi nama Ketan dan Sarabba.

Ide tentang form online ini kemudian di sampaikan kepada kepala

Puskesmas Bontang Selatan II. Pada 16 September 2019, Form ini dapat

menjadi alternatif pemecahan masalah yang didapatkan dalam survei kepuasan

masyarakat tahap 1 terkait prosedur pengaduan, dengan keunggulan bahwa

form ini dapat digunakan untuk menilai semua kegiatan yang dilakukan

puskesmas dan juga menjadi alat penilai petugas puskesmas dalam melakukan

kinerja, dapat diakses dari mana saja dan hasil yang didapat bisa langsung

terbaca dan ditindaklanjuti.

Prosedur pengaduan di Puskemas Bontang Selatan II merupakan agenda

kerja dari Tim Survei Kepuasaan, sehingga pada Rabu 18 september 2019

setelah mendapat izin dari kepala Puskesmas tahapan selanjutnya adalah

melakukan koordinasi dengan tim survey kepuasaan.

Gambar 5.15 Dokumentasi Konsultasi dengan Tim Kepuasaan

Pelanggan

Koordinasi dengan tujuan untuk mendapat persetujuan dari tim survei

kepuasan dalam mengaplikasikan Ketan dan Sarabba dalam prosedur

Page 85: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

74

pengaduan, koordinasi dilakukan langsung dengan ketua tim survei kepuasan

pelanggan. Ketua tim kepuasaan menyatakan ketertarikan dan antusias

terhadap adanya form ini sehingga kegiatan ini dapat diterapakan di

Puskesmas Bontang Selatan II.

Tahapan selanjutnya adalah menyiapkan aplikasi via google form yang

didalamnya berisi tempat untuk menuliskan kritik, saran dan pertanyaan.

Form memiliki tempat untuk menuliskan identitas namun tidak wajib diisi

sehingga penggunanya tidak perlu khawatir akan kerahasiaan identitas.

Keunggulan lainnya adalah form ini dapat digunakan kapan saja, sehingga

masyarakat yang ingin memberikan kritik,saran dan pertanyaan kepada

puskesmas tidak perlu datang langsung cukup mengakses ke Ketan dan

Sarabba.

Form Ketan dan Sarabba telah selesai dibuat namun tidak bisa langsung

disosialisasikan ke masyarakat dan pengguna layanan karena masih harus

melewati tahapan uji coba kelayakan aplikasi, dalam uji coba ini dinilai

tentang kelayakan aplikasi google form yang telah dipilih serta tentang

kemudahan akses dan isi dari form ketan dan sarabba. Uji coba dilakukan oleh

ketua tim survei kepuasan dan masyarakat yang dipilih secara acak.

Gambar 5.16 Dokumentasi dan Hasil Uji Coba Media

Page 86: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

75

Dari hasil uji coba tidak ditemukan masalah dan kendala dalam mengakses

Ketan dan Sarabba serta isi dari form yang telah dibuat telah sesuai dengan

keinginan maka tahap selanjutunya ada mensosialisasikan Ketan dan Sarabba,

pada tanggal 24 September 2019 sosialisasi ini dilakukan secara langsung

maupun melalui media baik cetak maupun elektronik.

Gambar 5.17 Dokumentasi Sosialisasi Ketan dan Sarabba

Media cetak dipasang di kelurahan berbas pantai dan berbas tengah serta

puskesmas dan posyandu di wilayah kerja puskesmas. Media video di putar

saat ada pertemuan dan selalu ditayangkan pada TV sehingga masyarakat

dapat melihat dan menggunakan.

Selain dengan media cetak dan video, Ketan dan Sarabba pun

disosialisasikan melalui media elektronik yakni News Bontang hal ini agar

semua lapisan masyarakat dan penggunakan layanan puskesmas dapat

mengakses Ketan dan Sarabba.

Page 87: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

76

Gambar 5.18 Potongan Portal News Bontang Tentang Ketan dan

Sarabba

Dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan bersamaan

dengan pengambilan data survei kepuasan masyarakat tingkat kota tahap 2,

dari hasil monitoring tidak ada masalah yang ditemukan terkait Ketan dan

Sarabba dan evaluasi diambil dari sampel acak hasil kuesioner survei

kepuasan tidak terlihat lagi adanya nilai yang kurang dalam prosedur

penanganan keluhan.

Gambar 5.19 Hasil Monitoring dan Evaluasi

Page 88: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

77

5.3.3 Analisis Dampak Ketan dan Sarabba

5.3.3.1 Dampak akan nilai ANEKA diimplementasikan:

a. Akuntabilitas (Konsisten)

Konsisten menyampaikan semua kritik, saran dan pertanyaan masyarakat

kepada seluruh tim kerja puskesmas. Semua kritik,

saran dan pertanyaan masyarakat yang masuk

kedalam Ketan dan Sarabba akan dibahas dalam

briefing pagi di Puskesmas Bontang Selatan II

sehingga dapat direspon dengan cepat. Hal ini

selalu di lakukan dengan konsisten dan tidak

menutupi apapun sehingga bisa menjadi bahan evaluasi untuk tim kerja

puskesmas.

b. Nasionalisme (Sila 5)

Kegiatan ini juga memenuhi hak-hak

masyarakat sebagai pelanggan untuk

diperlakukan adil, diperhatikan dan didengar

masalah yang dialaminya serta tidak membeda-

bedakan antara saran, kritik atau pujian yang

masuk karena Ketan dan Saraba selalu adil dan menghargai semua hal yang

menjadi harapan dan kebutuhan dari masyarakat selaku pengguna layanan.

c. Etika Publik ( Menghormati)

Menulis keterangan dalam Ketan dan Sarabba

dengan menggunakan kata-kata yang mudah

dipahami masyarakat. Dengan menggunakan

kata-kata yang dapat dipahami memungkinkan

masyarakat untuk menggunakan Ketan dan

Saraba dengan lebih cepat, tepat dan mudah.

Melakukan komunikasi yang baik dengan

masyarakat walaupun dengan media form on-line

agar masyarakat dapat mnyampaikan isi hatinya terkait pelayanan di

puskesmas

Page 89: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

78

d. Komitmen Mutu (Efektif dan Efisien)

Efektif dan efisien dalam menjawab semua kritik, saran dan pertanyaan dari

masyarakat sehingga menjadi inovatif dalam pelayanan

e. Anti korupsi (Jujur)

Menggunakan aplikasi yang legal dalam

membuar form Ketan dan Sarabba

sehingga tidak ada pihak yang dirugikan

serta adanya transparansi dalam

mengelola umpan balik dari masyarakat

sehingga masyarakat dapat merasa dilibatkan dalam perbaikan puskesmas.

5.3.3.2 Kontribusi Output Kegiatan Pada Visi Dan Misi Organisasi

Mendukung misi Puskesmas Bontang Selatan II yang tertuang dalam butir

ke –3 dan 4 yaitu:

3. Meningkatkan, memelihara mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan,

dengan adanya Ketan dan Sarabba maka puskesmas dapat selalu

memelihara mutu pelayanan dan meningkatkan mutu sesuai dengan

harapan dan kebutuhan masyarakat.

4. Mengembangan kegiatan yang inovatif di pelayanan kesehatan, Ketan dan

Sarabba merupakan kegiatan yang inovatif dan menjadi alternatif

mengatasi masalah terkait prosedur pengaduan di Puskesmas Bontang

Selatan II

5.3.3.3 Kontribusi output kegiatan terhadap nilai-nilai

Nilai-nilai yang ada di Puskesmas Bontang Selatan II adalah JASDPT,

Page 90: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

79

dalam penerapan Ketan dan Sarabba dijabarkan menjadi :

Jujur, tidak menutupi semua kritik, saran dan pertanyaan yang masuk ke

dalam aplikasi

Adil, memberikan kesempatan yang sama pada masyarakat untuk

memberikan kritik, saran dan pertanyaan

Sabar, menjadikan semua kritik yang masuk sebagai bahan refleksi dan

bukan untuk di bantah

Disiplin, menjawab semua kritik, saran dan pertanyaan yang masuk

sesuai dengan waktu kerja yang ditentukan

Peduli, meningkatkan mutu pelayanan puskesmas dan memberikan

perhatian kepada masyarakat

Tanggung Jawab, tidak membocorkan identitas pengguna aplikasi

5.3.3.4 Dampak Jika Analisis Tidak Diimplementasikan

1. Apabila tidak konsisten menyampaikan semua kritik, saran dan

pertanyaan masyarakat kepada seluruh tim kerja puskesmas maka semua

kritik, saran dan pertanyaan masyarakat tidak akan menjadi jawaban dan

bahan evaluasi untuk puskesmas serta masyarakat akan merasa tidak

percaya terhadap posedur pengaduan yang ada di Puskesmas Bontang

Selatan II

2. Jika kegiatan ini tidak memenuhi hak-hak masyarakat sebagai pelanggan

untuk membeda-bedakan antara saran, kritik atau pujian yang masuk

karena Ketan dan Saraba maka tidak adan ada perbaikan kinerja yang di

lakukan Puskesmas Bontang Selatan II

3. Jika tidak menulis keterangan dalam Ketan dan Sarabba dengan

menggunakan kata-kata yang mudah dipahami masyarakat maka akan

memperlambat dalam memahami Ketan dan Sarabba.

4. Jika tidak Efektif dan efisien dalam menjawab semua kritik, saran dan

pertanyaan dari masyarakat maka Ketan dan Sarabba tidak akan menjadi

inovatif dalam pelayanan

5. Pelaksanaan kegiatan ini jika tidak menggunakan aplikasi yang legal

Page 91: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

80

dalam membuar form Ketan dan Sarabba akan ada pihak yang dirugikan

dengan penggunaan aplikasi ilegal dan hak cipta akan menjadi masalah

6. Apabila Ketan dan Sarabba tidak ada transparansi dalam mengelola

umpan balik maka masyarakat akan merasa tidak dilibatkan dalam

perbaikan puskesmas.

5.3.3.5 Dampak Bagi Diri Sendiri Dan Lingkungan Puskesmas

Melatih untuk berfikir kreatif dan meningkatkan keaktifan di tempat kerja

serta bagi puskesmas merupakan media yang tepat untuk mendapatkan

penilaian dari masyarakat yang berguna bagi peningkatan mutu pelayanan

yang ada di Puskesmas Bontang Selatan II

5.3.3.6 Dampak Bagi Masyarakat Dan Pengguna Layanan Puskesmas

Masyarakat dapat dengan mudah memberikan penilaian pada pelayanan dan

petugas puskesmas serta masyarakat dapat dengan mudah memberikan

keluhan, harapan dan kebutuhan di masyarakat kepada Puskesmas Bontang

Selatan II.

5.3.4 Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala

5.3.4.1 Kendala

Ada lapisan masyarakat yang masih sulit untuk dapat mengakses

Ketan dan Sarabba

5.3.4.2 Strategi

Melakukan promosi dan sosialisasi kegiatan Ketan dan Sarabba

menggunakan berbagai media serta membuat tutorial pengisian

5.3.5 Dukungan Bukti-Bukti Capaian Aktualisasi

1. Form Ketan dan Sarabba

2. Foto kegiatan

3. Video kegiatan

4. Catatan uji coba media

Page 92: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

81

5. Monitoring dan evaluasi dari Ketan dan Sarabba

6. Potongan artikel News Bontang tentang Ketan dan Sarabba

5.4 Gammik Pedas (Gambaran infografis kesehatan dan pemukiman di

Berbas)

Memanfaatkan data hasil survei di wilayah berbas untuk menjadi infograafis

sehingga nantinya pengetahuan masyarakat akan kondisi kesehatan baik diri

sendri dan orang lain. Mengubah pola lama dari penyuluhan menjadi penyajian

inforgrafis.

5.4.1 Tahapan Kegiatan

1.Melakukan konsultasi dengan pimpus

2.Mengumpulkan data-data

3.Menggali ide inovasi

4.Melaporkan ide inovasi

5.Melakukan koordinasi dengan lintas program

6.Menyiapkan infografis

7.Melakukan Uji Coba kelayakan media

8.Menyosialisasi ke masyarakat baik langsung maupun via media

9.Monitoring dan evaluasi

5.4.2 Hasil Kegiatan

Sebelum pelaksanakan off campus tahapan awal yang dilakukan saat

membuat rancangan awal kegiatan ini adalah melakukan konsultasi dengan

kepala puskesmas terkait masalah yang didapatkan saat survei kepuasan

masyarakat terkait tidak adanya informasi kesehatan. Masyarakat

mengeluhkan banyaknya permintaan data kesehatan tetapi tidak pena ada hasil

yang terlihat, ini merujuk pada survei-survei kesehatan yang dilakukan

Puskesmas di wilayah kerja. Hasil survei yang ada mengandung informasi

kesehatan terkini namun hasil ini biasanya hanya disampaikan kepada

pemegang kebijakan dan bukan kepada masyarakat langsung sehingga

Page 93: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

82

masyarakat tidak mendapat akses mengenai informasi kesehatan ini.

Setelah melakukan konsultasi maka tahapan yang dilakukan adalah

mengumpulkan data-data hasil survei yang ada di Puskesmas. Data yang ada

kemudian dijadikan satu dalam sistem data base.

Data yang dibutuhkan telah tersimpan maka selanjutnya adalah menggali ide

inovasi apa yang akan dibuat terkait masalah yang ada di masyarakat. Dari

permasalahan yng ada masyarakat tidak perna mendengar hasil dari survei

kesehatan yang dilakukan di wilayah mereka sehingga muncullaj ide untuk

membuat infografis yang nantinya infografis ini menjadi bahan untuk

melakukan penyuluhan di masyarakat. Sehingga masyarakat bisa langsung

tahu kondisi kesehatan yang ada dan menjadi metode baru bagi penyuluh

dalam memberikan penyuluhan ke masyarakat. Maka di buatlah Gammik

Pedas yang merupakan singkatan dari gambaran massal infografis kesehatan

dan pemukuman di Berbas, kegiatan ini akan memberikan masyarakat

infografis kesehatan yang sesuai dengan wilayah tempat tinggal.

Gambar 5.20 Dokumentasi Melaporkan Ide dan Konsultasi

Tentang Gammik Pedas

Tanggal 19 september 2019 mulai dilakukan konsultasi dan melaporkan ide

serta rencana pelaksanaan kegiatan Gammik Pedas kepada kepala puskesmas.

Kegiatan Gammik Pedas ini mendapat respon yang baik sebagai alternatif

pilihan dalam menjawab keluhan masyarakat. Yang dalam pelaksanaannya

akan melibatkan lintas program maka tahapan selanjutnya adalah koordinasi

Page 94: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

83

dengan lintas program terkait kegiatan Gammik Pedas, koordinasi dibutuhkan

untuk menjalin kerja sama antar program yang ada di Puskesmas Bontang

Selatan II sehingga ketersediaan data dapat terus terperbarui mengikuti data

terbaru yang didapatkan dari masyarakat.

Tahap selanjutnya dari Gammik Pedas adalah menyiapkan infografis, data

yang digunakan adalah data dari hasil survei keluarga sehat dan survei

kesehatan lingkungan hasil survei ini dipilah menjadi data yang bisa

ditampilkan dan data yang tidak bisa ditampilkan. Infografis di buat dalam dua

media yakni media cetak dan media video.

Gambar 5.21 Media Gammik Pedas

Tujuannya adalah agar dapat dengan mudah di aplikasikan dalam

penyuluhan ke masyarakat. Tahap ini memakan waktu selama 3 hari dan

menghasilkan 3 media infografis berbentuk cetak dan 3 media video.

Uji coba media mulai dilakukan pada tanggal 23 september 2019, media

yang telah di cetak kemudian diuji kelayakannya oleh kepala puskesmas dan

beberapa orang yang dipilih secara acak.

Gambar 5.22 Dokumentasi dan Hasil Uji Coba Media

Page 95: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

84

Dengan fokus penilaian pada kesesuaian isi, warna, jenis tulisan dan

lainnya yang kemudian apabila ada keselahan maka diperbaiki sebelum media

di sosialisasikan ke masyarakat.

Sosialisasi ke masyarakat di mulai pertama kali Senin,tanggal 28

September 2019 dalam kegitan penyuluhan di Posbindu dan dilanjukan dalam

tiap penyuluhan baik dirumah warga maupun di pos-pos kesehatan. Sosialisasi

juga dilakukan menggunakan media informasi milik puskesmas yakni TV

yang ada di ruang tunggu pasien serta di Facebok Puskesmas Bontang Selatan

II. Untuk media cetak di tempelkan di pos-pos kesehatan dan di mading

kelurahan.

Gambar 5.23 Dokumentasi Sosialisasi Gammik Pedas

Setelah semua infografis awal yang dibuat telah selesai disosialisasikan

maka tahap monitoring dan evaluasi mulai dilakukan.

Gambar 5.24 Dokumentasi dan Hasil Uji Coba Media

Page 96: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

85

Monitoring digunakan sebagai penilai jalannya kegiatan dengan rencana

awal yang akan dilakukan, gammik pedas dilakukan sudah mengikuti

rancangan dari kegiatan, kemudian di evaluasi sebagai bahan perbaikan

apabila ada masalah yang muncul.

5.4.3 Analisis Dampak

5.4.3.1 Dampak akan nilai ANEKA diimplementasikan :

a. Akuntabilitas (Transparansi)

Memberi penjelasan dan informasi

yang relevan pada masyarakat

bagaimana kondisi kesehatan yang ada

di wilayah sehingga apa yang

disampaikan dapat diterima dan tidak

ada kesalahpahaman.

b. Nasionalisme (Sila 5)

Dalam proses pembuatan menerapkan koordinasi dan musyawarah

dengan pihak yang terkait, tidak

membedakan serta informasi

yang disampaikan dapat turut

meningkatkan kecerdasan dalam

bidang kesehatan.

c. Etika Publik (Patuh)

Memperhatikan standar etika dalam menampilkan

desain infografis, menjaga data yang menjadi

rehasia medis serta menggunakan bahasa dan gambar

yang santun.

d. Komitmen Mutu (Inovasi)

Meningkatkan inovasi dengan menyampaikan infografis kesehatan

menggunakan data dan media yang dibuat sendiri

Page 97: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

86

e. Anti korupsi (Disiplin)

Menggunakan aplikasi yang legal dalam

pembuatan media infografis serta

pembuatan infografis ini dilakukan secara

mandiri dan menggunakan sarana sesuai

dengan kebutuhan.

5.4.3.2 Kontribusi Output kegiatan pada visi dan misi organisasi

Mendukung misi Puskesmas Bontang Selatan II butir ke – 1,2 dan 4 yaitu:

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, dengan adanya

Gammik Pedas maka akan mampu menggerakkan pembangunan

berwawasan kesehatan di masyarakat karena menampilkan data asli

kondisi kesehatan yang ada

2. Mendorong kemandirian keluarga dan masyarakat untuk berperiaku

hidup sehat, Gammik Pedas akan mendorong keluarga dan masyarakat

untuk memperbaiki kondisi kesehatannya

4.Mengembangkan kegiatan yang inovatif di pelayanan kesehatan, karena

tidak perna ada infografis di Puskesmas Bontang Selatan II maka ini

merupakan sebuah inovasi dalam pelayanan kesehatan.

5.4.3.3 Kontribusi Output Kegiatan Terhadap Nilai-Nilai

Dengan adanya kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi yang adai

di Puskesmas Bontang Selatan II yaitu:

Jujur dalam menyusun infografis yang sebenar-benarnya

Adil dibuktikan dengan tidak berpihak saat menyampaikan infografis

Sabar dalam menyusun infografis dengan teliti dan tanpa mengeluh

Disiplin dengan patuh dan tanggung jawab dalam melakukan kegiatan

sesuai dengan kesepakatan

Peduli, meningkatkan mutu pelayanan puskesmas dan memberikan

perhatian kepada masyarakat

Tanggung Jawab dalam bertanggung jawab untuk menyebarluaskan

Page 98: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

87

infografis

5.4.3.4 Dampak Jika Analisis Tidak Diimplementasikan

1. Kegiatan tidak berjalan dengan baik karena masyarakat mendapatkan

informasi yang tidak jelas

2. Apabila dalam memberikan penjelasan dan informasi yang tidak

relevan pada masyarakat tetang kondisi kesehatan yang ada di

wilayah maka apa yang disampaikan tidak dapat diterima dan ada

kesalahpahaman.

3. Jika dalam proses pembuatan Gammik Pedas tidak menerapkan

koordinasi dan musyawarah dengan pihak yang terkait maka

informasi yang disampaikan tidak dapat meningkatkan kecerdasan

dalam bidang kesehatan.

4. Gammik Pedas, jika tidak bisa memperhatikan standar etika dalam

menampilkan desain infografis menggunakan bahasa dan gambar

yang santun maka akan menimbulkan presepsi ganda dalam

masyarakat

5. Jika tidak menerapkan nilai komitmen mutu maka tidak akan

meningkatkan inovasi dengan menyampaikan infografis kesehatan

menggunakan data dan media.

6. Jika kegiatan yang dilakukan tidak menggunakan aplikasi yang legal

maka akan ada masalah terkait hak cipta dan bisa terkena pidana

5.4.4.4 Dampak Bagi Diri Sendiri Dan Puskesmas

Melatih untuk berfikir kreatif dan meningkatkan keaktifan dalam

mengolah media.Bagi puskesmas sebagai alternatif penyebaran informasi

kesehatan ke masyarakat dan menjadi cara mencapai visi puskesmas

5.4.4.5 Dampak Bagi Masyarakat

Dapat menjadi pusat informasi kesehatan terkini untuk memperbaiki

kesehatan keluarga, masyarakat dan lingkungan.

Page 99: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

88

5.4.4 Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala

5.4.4.1 Kendala

1. Adanya bias data dari hasil survei kesehatan

2. Keterbatasan penyebaran media Gammik Pedas

5.4.4.2 Strategi

1. Koordinasi dan klarifikasi langsung terkait data yang bias sehingga

didapat data yang real.

2. Memaksimalkan tempat dan media yang ada untuk promosi

3.

5.4.5 Dukungan Bukti-Bukti Capaian Aktualisasi

1. Foto kegiatan

2. Video kegiatan

3. Gammik Pedas

4. Catatan uji coba media

5. Bukti monitoring dan evaluasi

5.5 Jarik Puskesmas ( Jadwal Harian Kegiatan Pusekesmas)

Kegiatan ini dilakukan sebagai jawaban dari keluhan masyarakat tentang tidak

jelasnya jadwal pelayanan kesehatan yang disediakan oleh puskesmas. Sehingga

di bentuk SMS dan WA gate away yang bisa menungkinkan masyarakat

mendapat informasi pelayanan dan kegiatan puskesmas melalui handphone

masing-masing.

5.5.1 Tahapan Kegiatan

1. Melakukan konsultasi dengan pimpus

2. Mengumpulkan data-data

3. Menggali ide inovasi

4. Melaporkan ide inovasi

5. Melakukan koordinasi dengan PJ UKM dan PJ UKP tentang jadwal

pelayanan dalam dan luar gedung

6. Menyiapkan media

Page 100: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

89

7. Melakukan uji Coba kelayakan media

8. Mempublikasikan jadwal harian puskesmas

9. Monitoring dan evaluasi

5.5.2 Hasil Kegiatan

Sebelum pelaksanakan off campus tahapan awal yang dilakukan saat

membuat rancangan awal kegiatan ini adalah melakukan konsultasi dengan

kepala puskesmas terkait masalah yang didapatkan saat survei kepuasan

masyarakat terkait tidak adanya kejelasan jadwal kegiatan Puskesmas Bontang

Selatan II. Masyarakat mengharapkan adanya jadwal yang jelas mengenai

kegiatan dan pelayanan yang ada di Puskesmas Bontang Selatan II, selama ini

jadwal pelayanan puskesmas yang sering berunah-ubah membuat masyarakat

binggung dan terkadang perubahan jadwal tidak sampai ke masyarakat.

Setelah melakukan konsultasi maka tahapan yang dilakukan adalah

mengumpulkan data-data jadwal pelayanan yang ada di Puskesmas. Data yang

ada kemudian dijadikan satu dalam sistem data base.

Gambar 5.25 Mengumpulkan Data-Data

Data yang dibutuhkan telah tersimpan maka selanjutnya adalah menggali ide

inovasi apa yang akan dibuat terkait masalah yang ada di masyarakat. Dari

permasalahan yang ada masyarakat bahwa adanya ketidakpastian jadwal

pelayanan puskesmas sehingga muncul ide tentang membuat jadwal yang dikirim

ke handphone masing-masing masyrakat.

Page 101: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

90

Gambar 5.26 Dokumentasi Menyampaikan Ide dan Konsultasi

Tanggal 16 september 2019 mulai dilakukan konsultasi dan melaporkan

ide serta rencana pelaksanaan kegiatan Jarik PKM BS-2 kepada kepala

puskesmas. Kegiatan ini mendapat respon yang baik sebagai alternatif pilihan

dalam menjawab keluhan masyarakat tentang jadwal pelayanan dan

memudahkan puskesmas dalam penyampaian informasi terkait jadwal

pelayanan.

Karena dalam pelaksanaanya akan melibatkan lintas program maka

tahapan selanjutnya adalah koordinasi dengan lintas program terkait kegiatan

Jarik PKM BS-2, yang dilakukan pada tanggal 19 september 2019, koordinasi

dibutuhkan untuk menjalin kerja sama antar program yang ada di Puskesmas

Bontang Selatan II sehingga jadwal yang disampaikan melalui kegiatan Jarik

PKM BS-2 dapat terperbarui dan sesuai dengan jadwal sebenarnya. Dalam

koordinasi dilibatkan penanggung jawab kegiatan UKM dan UKP karena

pelayanan dan kegiatan puskesmas dilakukan di luar dan dalam gedung.

Gambar 5.27 Dokumentasi Koordinasi UKM dan UKP

Page 102: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

91

Setelah format Jarik PKM BS-2 di setujui maka tahapan selanjutnya ada

menyiapkan media yang akan di gunakan. Yang pertama ada merekap jadwal

pelayanan selama 1 bulan kedalam google sheets, jadwal pelayanan ini masih

bisa diubah sesuai dengan kondisi yang ada di Puskesmas Bontang Selatan II.

Kemudian membuat media untuk promosi kegiatan dalam bentuk media cetak

dan video. Media yang dibuat merupakan media hasil rancangan sendiri

sehingga legal untuk dipublikasihkan secara luas.

Gambar 5.28 Dokumentasi dan Hasil Uji Media

Melakukan uji coba kelayakan media pada tanggal 20 September 2019,

uji coba di awali dengan mengirimkan Jarik PKM BS-2 kepada kontak yang

ada di handphone pribadi tujuannya untuk melihat dan mengevaluasi format

dari Jarik PKM BS-2, setelah format penulisan dan jadwal lulus dari uji coba

maka selanjutnya adalah uji coba media promosi Jarik PKM BS-2 dengan

melihat kesesuaian dari tulisan, warna dan isi dari media baik media cetak

maupun video.

Setelah Jarik PKM BS-2 melewati uji coba maka tahapan selanjutnya

adalah publikasikan Jarik PKM BS-2, publikasi pertama dilakukan di ruang

tunggu pasien di Puskesmas Bontang Selatan II secara langsung dan

menggunakan media facebook pada tanggal 22 September 2019. Tanggal 25

September 2019 publikasi menggunakan media cetak dilakukan dengan

Page 103: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

92

pemasangan media promosi pada pos-pos kesehatan dan mading kelurahan

yang ada.

Gambar 5.29 Dokumentasi Sosialisasi dan Koordinasi Jarik PKM

BS-2

Awal pelaksanaan kegiatan Jarik PKM BS-2 diikuti oleh 20 orang yang

mendaftar setelah berjalan 2 minggu maka jumlah pendaftar Jarik PKM BS-2

mencapai 50 orang dengan mendapat akses dalam 4 grup besar yang ada

diwilayah kerja Puskesmas Bontang Selatan II. Tanggal 14 Oktober 2019

kegiatan Jarik PKM BS-2 mendapat kesempatan untuk diliput dalam media

berita on-line.

Gambar 5.30 Potongan News Bontang Tentang Jarik PKM BS-2

Page 104: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

93

Setelah kegiatan Jarik PKM BS-2 terlaksana selama 1 bulan maka dilakukan

monitoring dan evaluasi. Monitoring dilakukan untuk melihat kesesuaian

antara rencana kegiatan dan pelaksanaan kegiatan. Evaluasi dilakukan dengan

menyebar form isian online mengenai tingkat kepuasan terhadap penggunaan

Jarik PKM BS-2.

Gambar 5.31 Hasil Monitoring dan Evaluasi

5.5.3 Analisis Dampak

5.5.3.1 Dampak akan nilai ANEKA

diimplementasikan :

a. Akuntabilitas (Konsistensi)

Bertanggung jawab menyampaikan jadwal

kegiatan puskesmas yang benar dan konsisten

agar kegiatan terus berlanjut

b. Nasionalisme (Sila 2)

Informasi dapat dilihat dan diakses oleh siapapun sehingga tidak ada

diskriminasi serta jadwal dipublikasikan tepat

waktu.

c. Etika Publik (Ramah)

Menyampaikan informasi dengan ramah, bahasa

yang santun dan desain media yang sesuai dengan

norma-norma yang ada dimasyarakat.

Page 105: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

94

d. Komitmen Mutu (Inovasi)

Kegiatan ini tidak memerlukan biaya sehingga efisien

dalam meningkatkan kualitas pengetahuan masyarakat

dalam hal pengetahuan mengenai jadwal kegiatan serta

inovatif.

e. Anti korupsi (tanggung jawab)

Menggunakan aset negara dan sarana untuk

kepentingan bersama dan bukan kepentingan

pribadi

5.5.3.2 Kontribusi Output kegiatan pada visi dan misi organisasi

Mendukung misi Puskesmas Bontang Selatan II butir ke –4 yaitu:

4.Mengembangan kegiatan yang inovatif di pelayanan kesehatan, Jarik

PKM BS-2 merupakan kegiatan inovatif dengan menggunakan format WA

dan SMS gate away.

5.5.3.3 Kontribusi output kegiatan terhadap nilai-nilai

Nilai-nilai yang ada di Puskesmas adalah JASDPT, dengan adanya

kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi yakni:

Jujur dalam memberikan jadwal kepada masyarakat

Adil dengan tidak diskriminatif dalam memberikan publikasi jadwal

pelayanan

Sabar diterapkan dengan tidak mengeluh dan selalu memperbaruhi jadwal

yang ada

Disiplin yang tergambar dalam menyebarkan jadwal kegiatan sesuai

dengan waktu kerja yang ditentukan

Peduli dengan meningkatkan mutu pelayanan puskesmas dan memberikan

perhatian kepada masyarakat

Page 106: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

95

5.5.3.4 Dampak Jika Analisis Tidak Diimplementasikan

1. Kegiatan tidak berjalan dengan baik karena masyarakat mendapatkan

informasi yang tidak jelas terkait jadwal pelayanan.

2. Apabila tidak bertanggung jawab menyampaikan jadwal kegiatan

puskesmas yang benar dan konsisten maka kegiatan ini tidak terus

berlanjut

3. Informasi tidak dapat dilihat dan diakses oleh siapapun sehingga ada

diskriminasi.

4. Jika tidak menyampaikan informasi dengan bahasa yang santun dan

desain media yang sesuai dengan norma-norma yang ada

dimasyarakat maka tidak ada yang ingin bergabung dengan Jarik

PKM BS-2

5. Apabila kegiatan ini memerlukan biaya dan tidak efisien dalam

meningkatkan kualitas pengetahuan masyarakat dalam hal

pengetahuan

6. Menggunakan aset negara dan sarana untuk kepentingan pribadi dan

semaunya.

5.5.3.5 Dampak Bagi Diri Sendiri Dan Puskesmas

Melatih untuk berfikir kreatif dan meningkatkan keaktifan dalam

mengolah media. Serta bagi puskesmas ini dapat menjadi alternatif dalam

memenuhi tuntutan masyarakat dalam penyebaran informasi mengenai jadwal

pelayanan.

5.5.3.6 Dampak Bagi masyarakat

Dapat menjadi pusat informasi kesehatan terkini tentang jadwal pelayanan

dan kegiatan untuk memperbaiki kesehatan keluarga, masyarakat dan

lingkungan

Page 107: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

96

5.5.4 Uraian Kendala yang Timbul dan Strategi Mengatasi Kendala

5.5.4.1 Kendala

Penggunaan aplikasi otomatis untuk menyebarkan jadwal pelayanan

yang terbatas dengan kuota 20 orang

5.5.4.2 Strategi

Menggunakan metode yang manual untuk tetap mengirimkan jadwal

pelayanan kepada masyarakat yang mendaftar

5.5.5 Dukungan Bukti-Bukti Capaian Aktualisasi

1. Foto kegiatan

2. Video kegiatan

3. Jarik PKM BS-2

4. Catatan uji coba media

5. Bukti monitoring dan evaluasi

Page 108: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

94

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kegiatan aktualisasi yang telah diimplementasikan di Puskesmas Bontang

Selatan II, dapat di ambil kesimpulan:

1. Aktualisasi 5 nilai dasar ASN yaitu ANEKA di Puskesmas Bontang

Selatan II melalui 5 kegiatan. Rincian kegiatan yang dilaksanakan oleh

penulis adalah sebagai berikut:

a. Secangkir Emas BS II (Seputar Capaian Kegiatan Kinerja

Puskesmas Bontang Selatan II)

b. Si GAUL (Sistem Informasi Global Aktif Unggul Luas)

c. Ketan dan Sarabba On-Line (Kritik, Pertanyaan dan Saran anda

Bantu banyak)

d. Gammik Pedas ( Gambaran infografis kesehatan dan pemukiman

di Berbas)

e. Jarik Puskesmas ( Jadwal harian kegiatan Pusekesmas)

2. Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi semua berlangsung sesuai

dengan jadwal yang telah direncanakan dan dilakukan monitoring setiap

pelaksanaan kegiatan yang diketahui oleh metor, setelah kegiatan di

lakukan evaluasi sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan kegiatan

kedepannya.

3. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini menjadi salah satu penunjang dalam

mewujudkan pencapaian visi yaitu Terwujudnya Masyarakat Berbas

Sehat Mandiri Tahun 2021 yang dimkaksud kemandirian hidup sehat

adalah masyarakat yang hidup di dalam lingkungan yang sehat dengan

perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan peran serta

masyarakat secara langsung dalam pembangunan kesehatan.

4. Kegiatan ini juga menunjang penanaman nilai-nilai JASDPT yang ada di

Puskesmas Bontang Selatan II.

Page 109: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

95

6.2 Tindak Lanjut Kegiatan Aktualisasi

Rencana aksi dan kegiatan aktualisasi – habituasi nilai-nilai dasar ANEKA

merupakan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan sebagai bentuk

komitmen dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA untuk

menjalankan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, dan

perekat pemersatu bangsa diharapkan dapat terinternalisasi pada ASN.

Semua kegiatan yang dilakukan dalam aktualisasi menjadi kegiatan rutin

yang di Puskesmas Bontang Selatan II sehinga dampak yang diberikan

dengan adanya nilai-nilai ANEKA dalam setiap kegiatan terus tertanam

dalam diri seluruh pegawai Puskesmas Bontang Selatan II tidak hanya ASN

tetapi juga non-ASN.

Page 110: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

kiil.t .,,t,1 i!& !:'i$

[]**dl

*r* i.{* .,

n;:i]'''+.rM

.,t

t

ru9t.

k{ffi\*

'tu\.n

*ra

\r*,& , ,,

li.S*,:.:,

e.ilif

"&' ts';\".\

Page 111: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

I

Uji Coba Media

Kegiatan sl - 6AuL

Penilai

Media iq.fr.r'da4, = Jantuw,r Satu't Lforw I

Tanggal ,t /4 ttqKesesuaian Tulisan Wamai Isi Saran

JOk ^,^.1'

,utq Cotut/ darVW,lxu.rl6

$ erbobot

Kegiatan g - aAVL

Penilai

Media pu,ret.i' (a:y.J.,.ul*^u Dorr' t0cma t,tdou I Pofle. t )Taneeal {l( (n t(or

Kesesuaian Tulisan Warna Isi Saran

t"k r,iJu("1 [Ao,r^""+t

I

I

k t ogot

Keeiatan st - 6AVL

Penilai

Media l\Vtrk*n Dw $ate V-amtavq

Tanggal U

Kesesuaian Tulisan Warna Isi Saran

)t{uc^^ l utqstY[,rtc'""t [. PXLobo t

Page 112: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

*.fTffi

ffiffinHf,.reffi-ffi

ffi.

trk':

ffiffi

'ffiiFfrn

tr., l

',ffi."

ffi,'

"

,$flffi,,

Ftnffi

Page 113: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …
Page 114: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

FORM MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES PENGADUAN, KEGIATAN DAN

JADWAL KEGIATAN PUSKESMAS BONTANG SELATAN II

No Kegiatan Rencana

Pelaksanaan

Monitoring Kegiatan

Pencapaian Evaluasi Ketepatan

Waktu

Ketepatan

Sasaran

Ketepatan

Tempat

Pelaksanaan

Ketepatan

Petugas

1 Jarik PKM BS-2

(Jadwal Harian

Kegiatan

Puskesmas

Bontang Selatan

II)

Di buat dalam

bentuk SMS dan

WA dan di

promosikan

melalui media

cetak serta digital

Sesuai Sesuai Sesuai

( Publikasi di

semua media )

Sesuai Telah ada lebih

dari 50 orang

yang mendaftar

dan ikut

kedalam Jarik

PKM BS-2 serta

di dukung oleh 4

grup besar yang

ada di tiap

kelurahan

wilayah kerja

Di lakukan

penilaian

capaian

kegiatan

dalam

bentuk form

online yang

di isi oleh

sasaran

secara acak

(terlampir)

2 Ketan dan

Sarabba

Membuat form

Kritik,

Sesuai Sesuai

( Semua

Sesuai Sesuai Telah berjalan

dan di buat

Evaluasi

dilakukan

Page 115: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

( Kritik,

Pertanyaan dan

Saran Anda Bantu

Banyak)

Pertanyaan dan

saran dalam

bentuk online

dan di

sosialisasikan

orang yang

mengakses

pelayanan di

Puskesmas

Bontang

Selatan II)

dalam bentuk

media video

yang setiap hari

ditayangkan

dalam TV

Puskesmas,

media cetak

telah disabar di

kelurahan berbas

pantai dan

berbas tengah

bersamaan

dengan

Survei

Kepuasan

Masyarakat

tahap II

yang

dilakukan

Pemkot

Bontang

(Terlampir)

3 Gammik Pedas

( Gambaran

Massal Infografis

Kesehatan dan

Pemukiman

Berbas)

Memanfaatkan

data hasil survei

di wilayah berbas

untuk menjadi

infograafis

sehingga

nantinya

pengetahuan

masyarakat akan

kondisi

Sesuai Sesuai

(Infografis di

berikan

sesuai

wilayah)

Sesuai Sesuai Telah dibuat

video dan poster

tentang

infografis yang

datanya didapat

dari hasil survei

dan di

sosialisasikan

kepada sasaran

Berjalan

sesuai

dengan

rencana

kegiatan

awal dan

mendapat

testimoni

kepuasan

dari sasaran

Page 116: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

kesehatan baik

diri sendri dan

orang lain.

Mengubah pola

lama dari

penyuluhan

menjadi

penyajian

inforgrafis.

4 Si-Gaul

(Sistem Informasi

Global-Aktif-

Unggul-Luas)

Membuat dan

menyosialisasikan

“Si GAUL”

sebagai sistem

informasi yang

inovatif dengan

menggabungkan

antara web dan

QR sehingga

dapat di gunakan

dan lebih

Sesuai dengan

jadwal dan

surat yang di

kirimkan

Sesuai

dengan

jadwal dan

surat yang di

kirimkan

Sesuai dengan

jadwal dan

surat yang di

kirimkan

Sesuai

dengan

jadwal dan

surat yang

di kirimkan

Si Gaul

disosialisasikan

ke SMA dan

SAKA BAKTI

HUSADA

sebagai sasaran

utama kegiatan

Evaluasi

kegiatan

dilakukan

setelah

selesai

sosialisasi

dengan

mengisi

lembar

kuesioner

penilaian

Page 117: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

menjamin

kenyamanan dari

pengguna sitem,

sasaran dari

kegiatan ini

adalah

masyarakat usia

produktif yang

sering

menggunakan

internet untuk

pemenuhan

informasi

kesehatan.

yang

dibagikan

kepada

sasaran

(Terlampir)

5 Secangkir Emas

BS-2

Gambaran

pencapaian

kegiatan dan

kinerja

puskesmas

dengan yang

Sesuai

(Kegiatan

Dilakukan

2 x 24 Jam

Setelah

Kegiatan)

Sesuai

Sesuai Sesuai Semua kegiatan

yang ada di

Puskesmas ter-

publish di media

sosial dan media

cetak dan bisa di

Kegiatan

puskesmas

yang

terpublish

sesuai

dengan

Page 118: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

menarik yaitu

dengan media-

media terkini

seperti photo

story dan video

yang bisa di

akses via sosial

media maupun

media cetak.

akese oleh

semua

masyarakat

waktu yang

telah

disepakati

Mentor,

dr.Fitriawaty Jusuf

NIP. 19731020 200312 2 006

Page 119: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …
Page 120: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

LEMBAR SURVEI MEDIAUNTUK IMPLEMENTASI OPTIMALISASI PENYEBARAN INT'ORMASI

PUSKESMAS BONTAI\G SELATAN II

Petunjuk Penggunaan Lembar Survei :

Berilah tanda cek tist ($ Oan keterangan sesuai kondisi yang terjadi dilapangan.

KEPALA PUSKESMASBONTANG SELATAN tr

NOMEDIA YANG

DIAMATIPENGAMATAN YA TIDAK KET

I Media tr'acebook

Terdapat kemudahan untuk

lkses media dan penyebaran

informasi serta di gunakan

oleh sasaran

Akses

Penggunaan

Waktu Pembuatan

Penyebaran

2 Media Instagram

Tcrd onot lrern rr rlahqn rrnfirlrAkses

Penggunaan lkses media dan penyebaran

informasi serta di gunakan

oleh sasaran

"fdaL BaWqlV *nmusgamkae .aenrit{k;

Waktu Pembuatan

Penyebaranptraag efier'cn karcn

t'd"|.. t'rrsa, meavtka.l^t{ Fel

3 Media Mading

Terdapat kemudahan uotuk

TerRcdla di Pfru ,Fe,lurcha,'

Akses

Penggunaan lkses media dan penyebaran

informasi serta di zunakan

Waktu Pembuatan oleh sasaran

Penyebaran

4 Media Yideo

Terdapat kemudahan untuk

rkses media dan penyebaranAkses

Penyebaran informasi serta di gunakan

oleh sasaran

WaktuPembuatan

WATYJUSUF

Page 121: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

PEMERINTAH KOTA BONTANGDINAS KESEHATAN

PUSAT KSSEIIATAN MASYABAKAT BONTANG SELATAN trJI Hayam lryuruk RT. 18 Na. 01 Ket. B€(bas T{tlgsh Boiltsng Selatan Telp. 0548-21265

Nomor :

Lamp :

Hal

{& I r32 I PU$BS II

: Socblissi Wch

Bontrng, 23 Sepnmber 2019

Kcpada lYtr.

Kepda Sc*olrh

di-Bonteng

Dengan Hormat,

$ehubungan akan diadakannya sosialisasi penggunasn {lEB hrskesmas Bontang Selatan II yang

berisi tentang pelayanan puskesmas. Dengnn ini kami memohon ur$uk dapat difasilitasi waktu dan

tempt gntuk pelaksanaan kegiatan tersebul dengan sa$aran guru UKS dan Kader Kesehstan

Remaja Uutuk pelaksanaat ini depet menghubungi CP. Indah Alfiani, SKM ( No. HP

0822s0r8199?).

Demikian pennohonan kard, atas prhatia$nya k*mi ucapkan terima kasih.

**i'-lT.$,fi+ Si::

973tmfi2m3122006

Page 122: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

s rA r, ,&r TrliuL

ers::ra?r . SogalrsqgITAfiI :IAn!}BGrt :

. DATTAREAI}IR(s-tgar)

tsr

!r*E'%

-fu.zltbe tr -r-

;t l}frllrfjll*,t*r tirilr*lftiilffit {

I i'S,u ie.:H !r42 9i5vl

* , ;

:Q,isetta .i,B k*= t <,i,^,i i

tuf, J+H0ro, Chekp.,. rz.s Sisr*t*iI

[gber [n,h], rikr 3i1dt)

f,4,

\

P1-^N6 NWthou.r, i {rs vi! {ufq ( .lohn o, ti {,S,^rr'

W,t 6Eto-l- ft-t-e,mPot s tq,li.I (esukcr Si<*,,' "Wlo

O-[rure u-qoA,,.,o 3ts,-utlt

Ulgrb rY?ar&L -l Lic16 Slsurt

d{',F "9!3 RiTAi siSwat3

W '4-l{

ri

U,%" rT:t6 C*iS-r fhqo Aonr,,S.9 5;rwA' i

t?

luorrs" ul (i<-wa z -lw-,C-'l ?aJUot $. Sinogo. J,,r.*tt

A tq. ur , tl.), So rrr Dou N S,styOrl

fi:[ ()

D.$to Natosq; [.s.I JtXf \

K,W ^4c--YerLr{

y6!qr/q ? 5i5wq

B Yersv , L. n S;..,^2t IQNF L w{i|wnB

\ggu\on G 'c (rtut1(rsr.r.lS

" ,{, n^}6 lo*ns e . Sonn'P Sis*o

fledlana PqnroYtcrh Sl'5\^AE Edwin o - * I i< r^r3a

1

ffi "m,0

--M iclnel Alt S,g.-,o

Page 123: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

PEMERINTAII KOTA BONTANG

DINAS KESEHATANPUSKESMAS BONTANG SELATAN II

Jl. Hayam Wuruk RT. 18 No. 01 Berebas Tengah Bontmg Selatan Telp. 0548 *21265

KUESIONER PENILAIANSISTEM INT'ORMASI GLOBAL AKTIF UNGGUL LUAS

PEI{DAPAT REMAJA TENTAIYG SI GAUL1. Apakah sudah sesuai antaxa informasi kesehatan yang di

butuhkan dengan yang ada di SI-Gaul?

a. Tidak Sesuai

b. Kurang Sesuai

@sesuaid. Sangat Sesuai

2. Bagaimana pemahaman tentang kemudahan akses Si-

Gaul?

a. Tidak mudah

b. Kurang mudah

@rrauo*tt

d. Sangat mudah

Apakah menurut anda petugas cepat dan tepat waktu

dalam menberikan pelayanan dalam website Si Gaul?

J, a. Tidak cepat

b. Kurang cepat

@ cepat

d. Sangatcepat

Page 124: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

:P gierll'|{'!r; ir;t;'ri t:r;'":' '"' '' '

-r6pr;! a"o*.], nr**br"'t

'&'-:r : r' I '/

.."^ r?8fl# J* ielu'l*!'a!1qt P

i h.'$";,1::,;ruq{:} ir#" *

Pqri tlrt "'

'"'rlrtl ll"

.':el,,

tt;....

j1t'!r:t: l.r:,rr'

i

4

4.' Dr'<41'-'4; )ry- :1';'

&*il*.

:*|.#ff,L:ffiffi Uffi ;" u *r*d13" .r#i**k

rft e&s * dl;r

tr FffiffihTlii,lffifr *ffiT-*h *dr., r:n tid *k eiiir: f *rrrr* rik ** i t', n-_1-;::

Hwr*P*,r'l ffiXffit#,r Bmr*IEl tha* *

;,. - -.-==-,-i.-.._,+-" ""!*"*" -'

V,ke,rt*ti*sr $*r{ril* {ifr tl : tr : &-,.**oL; i UUiU'-

i....r*-; .;x.:;"r"-".......*."",-ffiffiffi'P sp'st wst*Y-Y1ltt#{!#

;}i*&$ffi8#}iry?Ei# ffiffi#Edffis$-iffis;ffi'a5 dir(;t;#k *n'#i ffia*sm,ffi rurt*ffis *#'ffiP'$t t'"* kur1ertXm't*rb*t*t

h3 '&# #ds& erd.* *?xtl ti** fu*$mqtif ruungc$ S#**sTmmp*f p#&fr ffi$Tlp{t ,

Tempot scrfip.afi kurcng

$*r{mm6}cmp*nl p*r*t#xr* ttdmf,q. nrod e rn

Toiiet kotcry'mir moli

T{dmlq *,d# f,*x[]**ex bxuw*mf p{ffi#r*r#}d u**k

e}

#l*i*t"trtLtFf

:':", "-" "'--"'; ,"ffirfip#il *ttr'Lr ${*{u***n ffi*p*kl lhq-r r

Page 125: OPTIMALISASI PENYEBARAN INFORMASI TENTANG PROSES …

Penilaian Jarik PKM BS-26 tanggapan

Publikasikan analytics

,i

i

Bagaimana Pendapat Anda tentang JARIK PKM BS-2

6 tanggapan

Masih Kurang membantu

Masyarakat

Cukup Membantu

Masyarakat

Membantu Masyarakat

Sangat Membantu

1 (16,7Vo1

Saran untukJAR|K PKM BS-2

5 tanggapan

Lanjutkan terus...kalau bisa d tingkatkan lagi

Tingkatkan dan tambah terus inovasinya

Mantap tingkatkan, sdh sangat baik

Bagus dan selalu d muneulkan ide' Lain untuk pelayanan ke masayarakat

Ditingkatkan lagi...sdh sangat baik dan sangat membantu

Konten initidak dibuat atau didukung oleh €oogle. tapSI!3!-egye!&g6&ge4-Ee6yCet4}g!@ag-(e[ijakanPrivasi

Jelr-

Lr#dlS{* P(}rrfiilXli-.-(.u