orde baru

12
 MATA KULIAH KEPEMIMPINAN NASIONAL ORDE BARU Disusun Oleh: Sarifah Nurul Hidayah (09416241016) Wasis Suprapto (09416241037) Rian Saputro (09416241044) PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Upload: putri-ayu-asmaningtyas-lintangsari

Post on 14-Jul-2015

915 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/12/2018 Orde Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/orde-baru-55a4d514acd7c 1/12

 

MATA KULIAH KEPEMIMPINAN NASIONAL

ORDE BARU

Disusun Oleh:

Sarifah Nurul Hidayah (09416241016)

Wasis Suprapto (09416241037)

Rian Saputro (09416241044)

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

5/12/2018 Orde Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/orde-baru-55a4d514acd7c 2/12

 

KATA PENGANTAR 

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas terselesaikannya makalah

yang berjudul ³Orde Baru´. Makalah yang masih perlu dikembangkan lebih jauh ini diharapkan

dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membacanya. Secara garis besar makalah ini

memuat latar belakang lahirnya orde baru, perkembangan politik pada masa orde baru,

 perkembangan ekonomi pada masa orde baru, perkembangan social budaya pada masa orde baru

dan kepemimpinan pada masa orde baru. 

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak,

 penulis tidak mungkin menyelesaiakan penyusunan makalah ini, untuk itu ucapan terima kasih

 penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu. Penulis sangat mengharapkan kritik 

dan saran yang konstruktif, terutama dari Ibu Taat Wulandari, M. Pd. dan teman-teman prodi

IPS. 

Yogyakarta, 12 Oktober 2011

Penulis

5/12/2018 Orde Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/orde-baru-55a4d514acd7c 3/12

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Orde baru merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk memisahkan antara kekuasaan

masa Sukarno (Orde Lama) dengan masa Suharto. Sebagai masa yang menandai sebuah masa

 baru setelah pemberontakan Gerakan 30 September tahun 1965. Orde baru lahir sebagai upaya

untuk: mengoreksi total penyimpangan yang dilakukan pada masa Orde Lama, penataan kembali

seluruh aspek kehidupan rakyat, bangsa, dan negara Indonesia,melaksanakan Pancasila dan UUD

1945 secara murni dan konsekuen dan menyusun kembali kekuatan bangsa untuk menumbuhkan

stabilitas nasional guna mempercepat proses pembangunan bangsa.

B.  Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa masalah yang akan dibahas dalam

makalah ini, yaitu:

1.  Apa yang melatarbelakangi lahirnya orde baru ?

2.  Bagaimana perkembangan politik pada masa orde baru ?

3. 

Bagaimana perkembangan ekonomi pada masa orde baru ?4.  Bagaimana perkembangan social budaya pada masa orde baru ?

5.  Bagaimana gaya kepemimpinan pada masa orde baru ?

5/12/2018 Orde Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/orde-baru-55a4d514acd7c 4/12

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.  LATAR BELAKANG LAHIRNYA ORDE BARU

Orde baru lahir karena dilatarbelakangi oleh beberapa hal, antara lain :

1.  Terjadinya peristiwa Gerakan 30 September 1965

2.  Keadaan politik dan keamanan negara menjadi kacau karena peristiwa Gerakan 30

September 1965 ditambah adanya konflik di angkatan darat yang sudah berlangsung

lama.

3.  Keadaan perekonomian semakin memburuk dimana inflasi mencapai 600% sedangkan

upaya pemerintah melakukan devaluasi rupiah dan kenaikan harga bahan bakar 

menyebabkan timbulnya keresahan masyarakat.

4.  Reaksi keras dan meluas dari masyarakat yang mengutuk peristiwa pembunuhan besar-

  besaran yang dilakukan oleh PKI. Rakyat melakukan demonstrasi menuntut agar PKI

 berserta Organisasi Masanya dibubarkan serta tokoh-tokohnya diadili

5.  Kesatuan aksi (KAMI,KAPI,KAPPI,KASI,dsb) yang ada di masyarakat bergabung

membentuk Kesatuan Aksi berupa ³Front Pancasila´ yang selanjutnya lebih dikenal

dengan ³Angkatan 66´ untuk menghacurkan tokoh yang terlibat dalam Gerakan 30

September 1965

6.  Kesatuan Aksi ³Front Pancasila´ pada 10 Januari 1966 di depan gedung DPR-GR 

mengajukan tuntutan´TRITURA´(Tri Tuntutan Rakyat)

7.  Upaya reshuffle kabinet Dwikora pada 21 Februari 1966 dan Pembentukan Kabinet

Seratus Menteri tidak juga memuaskan rakyat sebab rakyat menganggap di kabinet

tersebut duduk tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965

8.  Wibawa dan kekuasaan presiden Sukarno semakin menurun setelah upaya untuk 

mengadili tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 tidak 

 berhasil dilakukan meskipun telah dibentuk Mahkamah Militer Luar Biasa(Mahmilub)

5/12/2018 Orde Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/orde-baru-55a4d514acd7c 5/12

 

9.  Sidang Paripurna kabinet dalam rangka mencari solusi dari masalah yang sedang

 bergejolak tak juga berhasil. Maka Presiden mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret

1966 (SUPERSEMAR) yang ditujukan bagi Letjen Suharto guna mengambil langkah

yang dianggap perlu untuk mengatasi keadaan negara yang semakin kacau dan sulit

dikendalikan.

Upaya menuju pemerintahan Orde Baru :

Setelah dikelurkan Supersemar maka mulailah dilakukan penataan pada kehidupan

  berbangsa dan bernegara sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Penataan dilakukan di

dalam lingkungan lembaga tertinggi negara dan pemerintahan. Dikeluarkannya Supersemar 

 berdampak semakin besarnya kepercayaan rakyat kepada pemerintah karena Suharto berhasil

memulihkan keamanan dan membubarkan PKI.

Munculnya konflik dualisme kepemimpinan nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan

karena saat itu Soekarno masih berkuasa sebagai presiden sementara Soeharto menjadi

 pelaksana pemerintahan. Konflik Dualisme inilah yang membawa Suharto mencapai puncak 

kekuasaannya karena akhirnya Sukarno mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan

  pemerintahan kepada Suharto.

Pada tanggal 23 Februari 1967, MPRS menyelenggarakan sidang istimewa untuk 

mengukuhkan pengunduran diri Presiden Sukarno dan mengangkat Suharto sebagai pejabatPresiden RI. Dengan Tap MPRS No. XXXIII/1967 MPRS mencabut kekuasaan

 pemerintahan negara dan menarik kembali mandat MPRS dari Presiden Sukarno .Tanggal 12

Maret 1967 Jendral Suharto dilantik sebagai Pejabat Presiden Republik Indonesia. Peristiwa

ini menandai berakhirnya kekuasaan Orde Lama dan dimulainya kekuasaan Orde Baru. Pada

Sidang Umum bulan Maret 1968 MPRS mengangkat Jendral Suharto sebagai Presiden

Republik Indonesia.

B.  PERKEMBANGAN POLITIK MASA ORDE BARU

1.  Penataan politik dalam negeri

a.  Pembentukan Kabinet Pembangunan

Kabinet awal pada masa peralihan kekuasaan (28 Juli 1966) adalah Kabinet

AMPERA dengan tugas yang dikenal dengan nama Dwi Darma Kabinet Ampera

5/12/2018 Orde Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/orde-baru-55a4d514acd7c 6/12

 

yaitu untuk menciptakan stabilitas politik dan ekonomi sebagai persyaratan untuk 

melaksanakan pembangunan nasional. Program Kabinet AMPERA yang disebut

Catur Karya Kabinet AMPERA adalah sebagai berikut.

y  Memperbaiki kehidupan rakyat terutama di bidang sandang dan pangan

y  Melaksanakan pemilihan Umum dalam batas waktu yakni 5 Juli 1968.

y  Melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif untuk kepentingan nasional.

y  Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk 

dan manifestasinya

 b.  Selanjutnya setelah sidang MPRS tahun 1968 menetapkan Suharto sebagai presiden

untuk masa jabatan 5 tahun maka dibentuklah kabinet yang baru dengan nama

Kabinet Pembangunan.

c.  Penyederhanaan dan Pengelompokan Partai Politik 

Setelah pemilu 1971 maka dilakukan penyederhanakan jumlah partai tetapi bukan

 berarti menghapuskan partai tertentu sehingga dilakukan penggabungan (fusi)

sejumlah partai. Sehingga pelaksanaannya kepartaian tidak lagi didasarkan pada

ideologi tetapi atas persamaan program. Penggabungan tersebut menghasilkan tiga

kekuatan sosial-politik, yaitu:

y  Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merupakan fusi dari NU, Parmusi, PSII, dan

Partai Islam Perti yang dilakukan pada tanggal 5 Januari 1973 (kelompok partai

 politik Islam)

y  Partai Demokrasi Indonesia (PDI), merupakan fusi dari PNI, Partai Katolik, Partai

Murba, IPKI, dan Parkindo (kelompok partai politik yang bersifat nasionalis).

y  Golongan karya (golkar)

d.  PemilihanUmum

Selama masa Orde Baru telah berhasil melaksanakan pemilihan umum sebanyak 

enam kali yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali, yaitu: tahun 1971, 1977,

1982, 1987, 1992, dan1997.

e.  Mengadakan Penentuan Pendapat Rakyat (Perpera) di Irian Barat pada tanggal 2

Agustus 1969.

2.  Penataan politik luar negeri

5/12/2018 Orde Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/orde-baru-55a4d514acd7c 7/12

 

Pada masa Orde Baru, politik luar negeri Indonesia diupayakan kembali kepada

  jalurnya yaitu politik luar negeri yang bebas aktif. Untuk itu maka MPR mengeluarkan

sejumlah ketetapan yang menjadi landasan politik luar negeri Indonesia. Dimana politik 

luar negeri Indonesia harus berdasarkan kepentingan nasional, seperti permbangunan

nasional, kemakmuran rakyat, kebenaran, serta keadilan.

a.  Kembali menjadi anggoata PBB

Indonesia kembali menjadi anggota PBB dikarenakan adanya desakan dari

komisi bidang pertahanan keamanan dan luar negeri DPR GR terhadap pemerintah

Indonesia. Pada tanggal 3 Juni 1966 akhirnya disepakati bahwa Indonesia harus

kembali menjadi anggota PBB dan badan-badan internasional lainnya dalam rangka

menjawab kepentingan nasional yang semakin mendesak.

 b. Normalisasi Hubungan dengan beberapa negara

y  Pemulihan hubungan dengan Singapura

Sebelum pemulihan hubungan dengan Malaysia Indonesia telah memulihkan

hubungan dengan Singapura dengan perantaraan Habibur Rachman (Dubes Pakistan

untuk Myanmar 

y  Pemulihan hubungan dengan Malaysia

  Normalisasi hubungan Indonesia dan Malaysia dimulai dengan diadakan  perundingan di Bangkok pada 29 Mei-1 Juni 1966 yang menghasilkan perjanjian

Bangkok 

C.  PERKEMBANGAN EKONOMI MASA ORDE BARU

Pada masa awal Orde Baru pembangunan ekonomi di Indonesia maju pesat. Mulai

dari pendapatan perkapita, pertanian, pembangunan infrastruktur,dll. Saat permulaan Orde

Baru program pemerintah berorientasi pada usaha penyelamatan ekonomi nasional terutama

 pada usaha mengendalikan tingkat inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan

kebutuhan pokok rakyat. Tindakan pemerintah ini dilakukan karena adanya kenaikan harga

 pada awal tahun 1966 yang menunjukkan tingkat inflasi kurang lebih 650 % setahun. Hal itu

menjadi penyebab kurang lancarnya program pembangunan yang telah direncanakan

 pemerintah.

5/12/2018 Orde Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/orde-baru-55a4d514acd7c 8/12

 

Dalam upaya pembangunan dalam bidang ekonomi Orde Baru dilaksanakan melalui

REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) yang dimulai pada tanggal 1 April 1969.

Sektor pertanian merupakan sektor yang terbesar dalam ekonomi Indonesia. Kurang lebih

55% dari produksi nasional berasal dari sektor pertanian, sedangkan 75% penduduk 

memperoleh penghidupan dari sektor pertanian. Kedudukan yang menentukan dari sektor 

  pertanian dapat dilihat juga dari sumbangan penghasilan devisa negara. Lebih 60% dari

ekspor Indonesia berasal dari sektor pertanian. Sebagai sektor terbesar dalam ekonomi

Indonesia maka sektor pertanian merupakan landasan bagi setiap usaha pembangunan.

Sasaran pembangunan dirumuskan secara sederhana dalam Repelita ini yaitu:

a.  Pelita I (1 April 1969 ± 31 Maret 1974) Menekankan pada pembangunan bidang

 pertanian.

 b.  Pelita II (1 April 1974± 31 Maret 1979) Tersedianya pangan, sandang, perumahan,

sarana dan prasarana, menyejahterakan rakyat, dan memperluas kesempatan kerja.

c.  Pelita III (1 April 1979 ± 31 Maret 1984) Menekankan pada Trilogi Pembangunan.

d.  Pelita IV (1 April 1984 ± 31 Maret 1989) Menitik beratkan sektor pertanian menuju

swasembada pangan dan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin

industri sendiri.

e.  Pelita V ( 1 April 1989 ± 31 Maret 1994) Menitikberatkan pada sektor pertanian dan

industri.

f.  Pelita VI (1 April 1994 31 Maret 1999) Masih menitikberatkan pembangunan pada

sektor bidang ekonomi yang berkaitan dengan industri dan pertanian serta

 pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya.

  Namun Pelita VI yang diharapkan menjadi proses lepas landas Indonesia ke yang

lebih baik lagi, malah menjadi gagal landas dan kapal pun rusak.

Indonesia dilanda krisis ekonomi yang sulit di atasi pada akhir tahun 1997. Semula berawal dari krisis moneter lalu berlanjut menjadi krisis ekonomi dan akhirnya menjadi krisis

kepercayaan terhadap pemerintah. Pelita VI pun kandas di tengah jalan. Kondisi ekonomi

yang kian terpuruk ditambah dengan KKN yang merajalela, Pembagunan yang dilakukan,

hanya dapat dinikmati oleh sebagian kecil kalangan masyarakat. Karena pembangunan

cenderung terpusat dan tidak merata. Meskipun perekonomian Indonesia meningkat, tapi

5/12/2018 Orde Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/orde-baru-55a4d514acd7c 9/12

 

secara fundamental pembangunan ekonomi sangat rapuh.. Kerusakan serta pencemaran

lingkungan hidup dan sumber daya alam. Perbedaan ekonomi antar daerah, antar golongan

 pekerjaan, antar kelompok dalam masyarakat terasa semakin tajam.. Terciptalah kelompok 

yang terpinggirkan (Marginalisasi sosial). Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan

ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang demokratis dan

  berkeadilan. Pembagunan tidak merata tampak dengan adanya kemiskinan di sejumlah

wilayah yang menjadi penyumbang devisa terbesar seperti Riau, Kalimantan Timur, dan

Irian. Faktor inilah yang selantunya ikut menjadi penyebab terpuruknya perekonomian

nasional Indonesia menjelang akhir tahun 1997 membuat perekonomian Indonesia gagal

menunjukan taringnya. Namun pembangunan ekonomi pada masa Orde Baru merupakan

 pondasi bagi pembangunan ekonomi selanjutnya.

D.  PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA MASA ORDE BARU

Masa Orde Baru diakui telah banyak mencapai kemajuan dalam proses untuk 

mewujudkan cita-cita nasional. Dalam kehidupan sosial budaya, masyarakat dapat

digambarkan dari berbagai sisi. Selama dasawarsa 1970-an laju pertumbuhan penduduk 

mencapai 2,3% setiap tahun. Dalam tahun tahun awal 1990-an angka tadi dapat diturunkan

menjadi sekitar 1,6% setiap tahun. Jika awal tahun 1970-an penduduk Indonesia mempunyai

harapan hidup rata-rata sekitar 50 tahun maka pada tahun 1990-an harapan hidup lebih dari

61 tahun. Dalam kurun waktu yang sama angka kematian bayi menurun dari 142 untuk setiap

1000 kelahiran hidup menjadi 63 untuk setiap 1000 kelahiran hidup. Hal ini antara lain

dimungkinkan makin meningkatnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Sebagai contoh

adanya Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Pos Pelayanan Terpadu sampai di

tingkat desa atau RT.

Dalam himpunan Tap MPR Tahun 1993 di bidang pendidikan, fasilitas pendidikan dasar 

sudah makin merata. Pada tahun 1968 fasilitas sekolah dasar yang ada hanya dapat

menampung sekitar 41% dari seluruh anak yang berumur sekolah dasar. Fasilitas sekolah

dasar yang telah dibangun di pelosok tanah air praktis mampu menampung anak Indonesia

yang berusia sekolah dasar. Kondisi ini merupakan landasan kuat menuju pelaksanan wajib

 belajar 9 tahun di tahun-tahun yang akan datang. Sementara itu, jumlah rakyat yang masih

 buta huruf telah menurun dari 39% dalam tahun 1971 menjadi sekitar 17% di tahuan1990-an.

5/12/2018 Orde Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/orde-baru-55a4d514acd7c 10/12

 

Dampak dari pemerataan pendidikan juga terlihat dari meningkatnya tingkat pendidikan

angkatan kerja. Dalam tahun 1971 hampir 43% dari seluruh angkatan kerja tidak atau belum

 pernah sekolah. Pada tahun 1990-an jumlah yang tidak atau belum pernah sekolah menurun

menjadi sekitar 17%. Dalam kurun waktu yang sama angkatan kerja yang berpendidikan

SMTA ke atas adalah meningkat dari 2,8% dari seluruh angkatan kerja menjadi hampir 15%.

Peningkatan mutu angkatan kerja akan mempunyai dampak yang luas bagi laju

 pembangunan di waktui-waktu yang akan datang.

Kebinekaan Indonesia dari berbagai hal (suku, agama, ras, budaya, antar golongan dsb.)

yang mempunyai peluang yang tinggi akan terjadinya konflik, maka masa Orde Baru

memunculkan kebijakan yang terkait dengan pemahaman dan pengamalan terhadap dasar 

negara Pancasila. Berdasarkan Ketetapan MPR No.II/MPR/1978 ditetapkan tentang P-4 yaitu

Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Eka Parasetia Pancakarsa). Dengan

Pancasila akan dapat memberikan kekuatan, jiwa kepada bangsa Indonesia serta

membimbing dalam mengejar kehidupan lahir dan batin yang makin baik menuju masyarakat

yang adil dan makmur. Dengan penghayatan terhadap Pancasila oleh manusia Indonesia akan

terasa dan terwujudlah Pancasila dalam kehidupan masyarakat bangsa Indonesia. Karena

itulah diperlukan suatu pedoman yang dapat menjadi penuntun dan pegangan hidup bagi

sikap dan tingkah laku setiap orang Indonesia. Untuk melaksanakan semua ini dilakukanlah

  penataran-penataran baik melalui cara-cara formal, maupun non-formal sehingga ditradisikan sebagai gerakan Budaya.

E.  KEPEMIMPINAN PADA MASA ORDE BARU

Pada tanggal 12 Maret 1967 Jendral Suharto dilantik sebagai Pejabat Presiden

Republik Indonesia. Peristiwa ini menandai dimulainya kekuasaan Orde Baru Presiden

Soeharto, menjabat selama 32 tahun dikenal dengan gaya kepemimpinan yang terkenal

otoriter, militeristik, ambisius namun sekaligus murah senyum . Di dunia internasional,terutama di Dunia Barat, Soeharto sering dirujuk dengan sebutan populer "The Smiling

General" (bahasa Indonesia: "Sang Jenderal yang Tersenyum") karena raut mukanya yang

selalu tersenyum di muka pers dalam setiap acara resmi kenegaraan. Pada tahun 1998

desakan dari berbagai kalangan-utamanya mahasiswa telah mampu memaksa Soeharto untuk 

lengser dari kepresidenan.

5/12/2018 Orde Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/orde-baru-55a4d514acd7c 11/12

 

BAB III

KESIMPULAN

1.  Lahirnya orde baru dilatarbelakangi oleh terjadinya G30S 1965, diikuti dengan kondisi

  politik, keamanan dan ekonomi yang kacau (inflasi tinggi). Wibawa presiden Sukarno

semakin menurun setelah gagal mengadili tokoh-tokoh yang terlibat G30S. Presiden

mengeluarkan SUPERSEMAR 1966 bagi Letjen Suharto guna mengambil langkah yang

dianggap perlu untuk memperbaiki keadaan negara. Akhirnya Presiden Sukarno

mengundurkan diri dan digantikan oleh Presiden Suharto.

2.  Perkembangan politik pada masa orde baru diawali dari penataan politik dalam negeri

yaitu setelah sidang MPRS 1968 menetapkan Suharto sebagai presiden dan dibentuklah

Kabinet Pembangunan, penyederhanaan dan pengelompokan partai politik, pemilihan

umum serta mengadakan Perpera di Irian Barat pada 2 Agustus 1969. Kedua, melakukan

 penataan politik luar negeri yaitu dengan kembali menjadi anggota PBB serta normalisasi

hubungan dengan beberapa negara.

3.  Pada masa awal Orde Baru pembangunan ekonomi di Indonesia maju pesat mulai dari

  pendapatan perkapita, pertanian, pembangunan infrastruktur dll. Upaya pembangunanekonomi dilaksanakan melalui REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) yang

dimulai pada tanggal 1 April 1969. Namun pada akhir tahun 1997 Indonesia dilanda

krisis ekonomi. Kondisi kian terpuruk ditambah dengan KKN yang merajalela.

4.  Dalam bidang social budaya pada masa orde baru telah mengalami kemajuan. Antara lain

makin meningkatnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan fasilitas pendidikan dasar 

sudah makin merata dengan adanya program wajib belajar 9 tahun. Ditetapkan tentang P-

4 yaitu Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Eka Parasetia Pancakarsa)

untuk menuju masyarakat yang adil dan makmur.

5.  Kepemimpinan Presiden Soeharto selama 32 tahun dikenal dengan gaya kepemimpinan

yang terkenal otoriter, militeristik, ambisius namun sekaligus murah senyum.

5/12/2018 Orde Baru - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/orde-baru-55a4d514acd7c 12/12

 

DAFTAR PUSTAKA

 Notosusanto, Nugroho. 1979. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Offset Bumirestu

Sejarah Indonesia. Dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia  pada tanggal

14 September 2011.