ore reserves by classic methods
TRANSCRIPT
ORE RESERVES BY CLASSIC METHODS
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANJURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDINKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
OKTOVIAN SIBALA’D621 10 274
INTODUCTION
Evaluasi cadangan merupakan hal yang paling vital dalam kegiatan eksplorasi. Perhitungan dimulai dari sumberdaya sampai pada cadangan tertambang sebagai tahapan akhir dari proses eksplorasi. Hasil perhitungan cadangan tertambang kemudian akan digunakan untuk mengevaluasi apakah sebuah kegiatan penambangan yang direncanakan layak atau tidak.
MANFAAT• Memberikan besaran kuantitas (tonase)
dan kualitas terhadap suatu endapan bahan galian.
• Memberikan perkiraan bentuk 3-dimensi dari endapan bahan galian serta distribusi ruang (spatial) dari nilainya.
• Jumlah cadangan menentukan umur tambang.
• Batas-batas kegiatan penambangan (pit limit) dibuat berdasarkan besaran sumberdaya.
SUMBERDAYA (RESOURCES)
Sumberdaya adalah endapan mineral yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata. Sumberdaya mineral dengan keyakinan geologi tertentu dapat berubah menjadi cadangan setelah dilakukan pengkajian kelayakan tambang dan memenuhi kriteria layak tambang.
CADANGAN (RESERVES)
Cadangan (Reserves) adalah endapan mineral yang telah diketahui ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitasnya dan yang secara ekonomis, teknis, hukum, lingkungan dan sosial dapat ditambang pada saat perhitungan dilakukan.
KLASIFIKASI SUMBERDAYA
HIPOTETIK
TEREKA TERUNJUK TERUKUR
SUMBERDAYA HIPOTETIK
Jumlah bahan galian di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap survei tinjau.
SUMBERDAYA TEREKA
Jumlah bahan galian di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap prospeksi.
SUMBERDAYA TERUNJUK
Jumlah bahan galian di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi pendahuluan.
SUMBERDAYA TERUKUR
Jumlah bahan galian di daerah penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi rinci.
KLASIFIKASI CADANGAN
TERKIRA
TERBUKTI
CADANGAN TERKIRA
Sumberdaya terunjuk dan sebagian sumberdaya terukur yang tingkat keyakinan geologinya masih lebih rendah, yang berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang terkait telah terpenuhi, sehingga penambangan dapat dilakukan secara ekonomis.
CADANGAN TERBUKTI
Sumberdaya terukur yang berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang terkait telah terpenuhi, sehingga penambangan dapat dilakukan secara ekonomis.
KLASIFIKASI IMM/AIMC
Howe dan McCarthy (1987) telah membuat klasifikasi USBM / USGS dan telah dibandingkan dengan yang diusulkan oleh Australasian IMM dan Australasian Mining Industry Council (AIMC) (1987). Meskipun mirip, pedoman Australasia akan mempertahankan deposit mineral dalam kategori sumber daya sampai studi kelayakan telah selesai dan semua faktor yang mempengaruhi produksi dari deposit telah ditangani.
SUMBERDAYA CADANGAN
TEREKATERINDIKASI
TERUKUR
TERKIRATERBUKTI
KLASIFIKASI USBM/USGS
Klasifikasi ini sebagian besar didasarkan pada yang diusulkan oleh McKelvey (1972). Klasifikasi USBM / USGS merupakan klasifikasi yang telah diterima secara internasional, tetapi sekarang sedang ditantang oleh klasifikasi AIMM / AMIC.
SUMBERDAYA CADANGAN
IDENTIFIED-SUB ECONOMIC UNDISCOVERED
TERUKURTERINDIKASI
TEREKA
KLASIFIKASI APEO
Association of Professional Engineer of the Province of Ontario (APEO) (1976) telah mengusulkan definisi sederhana tentang cadangan. Ini mengakui Cadangan Geologi, yang tidak memperhitungkan dilusi pertambangan atau metode, cadangan insitu, layak ditambang, tetapi belum terbukti layak dengan metode penambangan tertentu atau dalam kondisi ekonomi tertentu.
SUMBERDAYA CADANGAN
ORE RESERVESGEOLOGICAL RESERVESIN SITU RESERVESMINEABLE RESERVES
Untuk menentukan batas dan endapan bijih digunakan cut off grade. Ada beberapa metode yang dapat digunakan, yaitu :
PENENTUAN BATAS ENDAPAN BIJIH
1Metode Cross
2Metode Network
3 Metode Vektor
METODE CROSS
batas endapan bijih
METODE NETWORK
network
batas endapan bijih
METODE VEKTOR
I
II
I
II
II
I
II
I
batas endapanbijih
METODE KLASIK PERHITUNGAN CADANGAN
METODE KLASIK
METODE TRIANGULAR
METODE POLIGON
METODE ISOLINE
METODE PENAMPANG
METODE PENAMPANG (CROSS-SECTION)
Metode ini masih sering dilakukan pada tahap-tahap paling awal dari perhitungan. Hasil perhitungan secara manual ini dapat dipakai sebagai alat pembanding untuk mengecek hasil perhitungan yang lebih canggih menggunakan komputer. Namun hasil perhitungan secara manual ini tidak dapat digunakan secara langsung dalam perencanaan tambang menggunakan komputer.
S 1
S 2
L
S1,S2 = luas penampang endapan
L = jarak antar penampang
V = volume cadangan
Rumus luas rata-rata dipakai untuk endapan yang mempunyai penampang yang uniform.
METODE PENAMPANG (CROSS-SECTION)
Prismoda
V = ( S1 + 4M + S2 )(L/6)
S1,S2 = luas penampang ujung
M = luas penampang tengah
L = jarak antara S1 dan
S2
V = volume cadangan
METODE PENAMPANG (CROSS-SECTION)
S2
S 1
L
Kerucut Terpancung
V L 3
S1 + S2 + S1 S2
S1 = luas penampang atas
S2 = luas penampang alas
L = jarak antar S1 dan S2
V = volume cadangan
METODE PENAMPANG (CROSS-SECTION)
a2
S 2
S 1
a1
b1
b2
Obelisk
Rumus ini merupakan suatu modifikasi dari rumus Prismoida dengan mengsubstitusi :
M =
a1 + a2
b1 + b2
2 2
Subtitusi M ke persamaan :
2S + 4M + 1S 6
LV
Sehingga diperoleh :
2S +
4
2
b + 1
b 2
a + 1
a 4 +
1S
6
L
L3 24
S1 + S2 + a1 + b2 a2 + b1
METODE PENAMPANG (CROSS-SECTION)
METODE POLIGON
Metode ini umum diterapkan pada endapan-endapan yang relatif homogen dan mempunyai geometri yang sederhana. Kadar pada suatu luasan di dalam poligon ditaksir dengan nilai conto yang berada di tengah-tengah poligon sehingga metoda ini sering disebut dengan metoda poligon daerah pengaruh (area of influence). Daerah pengaruh dibuat dengan membagi dua jarak antara dua titik conto dengan satu garis sumbu.
METODE POLIGON (AOI)
10
2
3
9 8 7
4
5
61
= titik bor/sumur uji
= daerah pengaruh/daerah yang diarsir
1. Jika ketebalan endapan bijih pada titik 1 adalah t1 dengan kadar rata-rata k1, maka volume - assay - produk (V%)
V% = S1 x t1 x k1 (volume pengaruh). 2. Bila spec. gravity dari bijih = g , maka :
Tonnage bijih = S1 x t1 x k1 x g (tonnage %)
METODE POLIGON
Untuk jumlah data yang sedikit, metode poligon ini mempunyai kelemahan, antara lain : • Belum memperhitungkan tata letak
(ruang) nilai data di sekitar poligon. • Tidak ada batasan yang pasti sejauh
mana nilai conto mempengaruhi distribusi ruang.
METODE ISOLINE
Metode ini menggunakan kontur, yaitu kurva garis yang menghubungkan titik-titik dengan nilai yang sama. Metode Isoline atau metode kontur digunakan untuk endapan dengan kadar dan ketebalan yang berubah-ubah, terutama untuk endapan dengan tebal dan kadar yang memusat. Metode ini tidak cocok untuk endapan yang kompleks dan terputus-putus.
METODE ISOLINE
section
plan
Metode ini dipakai untuk digunakan pada endapan bijih dimana ketebalan dan kadar mengecil dari tengah ke tepi endapan.
Volume dapat dihitung dengan cara menghitung luas daerah yang terdapat di dalam batas kontur.
METODE ISOLINE
Kadar rata-rata dapat dihitung dengan cara membuat peta kontur, kemudian mengadakan weighting dari masing-masing luas daerah dengan contour grade.
oA
g nA ... + 22A + 12A + oA
2g
+ oA og =
Dimana :go = kadar minimum dari bijih
g = interval kadar yang konstan antara dua konturAo = luas endapan dengan kadar go dan lebih tinggi
A1 = luas endapan bijih dengan kadar go + g dan lebih
tinggiA2 = luas endapan bijih dengan kadar go + 2g dan lebih
tinggi
METODE ISOLINE
A 21
A 1
g2
A 31g3
A 32
g3g1
g2
A o
go
Bila kondisi mineralisasi tidak teratur maka kadar rata-rata dapat dihitung dengan rumus :
G =
go Pb + g2
Ao + 2A1 + 2 A21 + A22 + A31 + A32
Ao
METODE TRIANGULAR
1
23
4
5
67
8
1
23
4
5
67
8 1
23
t2
t1
t3
Layout dari segitiga-segitiga Prisma-prisma trianguler
METODE TRIANGULAR
Volume = 1/3(t1 + t2 + t3) S
Dimana :
S = luas segitiga 123
t1 , t2 , t3 = ketebalan endapan pada
masing-masing titik
1
23
t2
t1
t3
THANKYOU