orientasi
TRANSCRIPT
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Orientasi
Dalam dunia kerja, seorang karyawan yang diterima bekerja di suatu
perusahaan, maka ia akan menjadi bagian dari keluarga besar perusahaan
tersebut. Dalam konteks islami, pemimpin perusahaanlah yang
bertanggungjawab terhadap karyawan atau keluarga besar perusahaan untuk
menjaga mereka dari api neraka. Sebagaimana dalam firman Allah SWT:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka (Qs. At-Tahrim: 6)
Artinya selain pendidikan dan pelatihan yang sifatnya untuk
meningkatkan keterampilan dalam menjalankan pekerjaan, juga yang tidak
kalah penting adalah membina kepribadian (character-building) mereka
dengan nilai-nilai islami. Begitu pula dalam setiap masalah, solusi yang
islami yang harus dicarikan.
Jika karyawan telah diterima dalam organisasi perusahaan, maka per-
tumbuhan, perkembangan dan karir karyawan dari waktu ke waktu harus
menjadi perhatian. Lazimnya karyawan baru, sangat jarang dapat memenuhi
dengan persis apa yang diinginkan oleh perusahaan sehingga mereka perlu
diberi orientasi terlebih dahulu.
menurut definisinya, orientasi adalah suatu prosedur yang
memberikan informasi dasar pada karyawan.1 Dari uraian tadi, dapat diambil
kesimpulan bahwa orientasi adalah suatu prosedur yang membuat karyawan 1 Jusmaliani, “pengelolaan Sumber Daya Insani,” (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), hlm. 94
1
baru akrab dengan aturan, kebijakan dan prosedur dasar yang berlaku dalam
perusahaan.
Sejatinya, orientasi telah diperkenalkan sejak belum ada kehidupan
didunia ini. Seperti kisah penciptaan nabi adam yang dijelaskan Allah SWT
melalui Al-Quran:
Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat:”
sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi”... (Qs. Al-
Baqarah: 30)
Artinya: Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu
berfirman: “Sebutkanlah kepada-KU nama-nama benda itu jika kamu
memang benar orang yang ben ar” (Qs. Al-Baqarah: 31)
Ayat diatas menjelaskan ketika Allah memperkenalkan Adam kepada
para malaikat dan kemudian mengajarkan kepada adam nama-nama.
Perkenalan inilah dalam ilmu PSDI dikenal dengan orientasi, sebagaimana
halnya orientasi siswa baru pada berbagai tingkat sekolah SLTP, SLTA
maupun perguruan tinggi.
2.2 Materi-Materi Orientasi
2
Secara garis besar, materi-materi atau bahan-bahan yang perlu
diketahui oleh SDM pendatang baru selama masa orientasi dapat dibedakan
atas beberapa kelompok, yaitu:2
a. Tentang aspek keorganisasian.
b. Hak dan kewajiban karyawan dalam perusahaan.
c. Seluk beluk tugas yang akan dikerjakan.
d. Hubungan kerja dengan para SDM.
a. Aspek keorganisasian
Dalam orientasi, pengenalan terhadap struktur keorganisasian
perusahaan satu dengan lainnya tidak selalu sama meski mempunyai
kegiatan dan bidang usaha yang sama. Namun semua perusahaan
mempunyai kesamaan yang perlu diinformasikan kepada para SDM baru
selama masa orientasi, yaitu:3
1. Riwayat atau sejarah perjuangan perusahaan.
2. Tujuan yang akan dicapai perusahaan.
3. Struktur dan personalia organisasi.
4. Produk yang menjadi usaha perusahaan.
5. Norma-norma yang mengatur perusahaan.
b. Hak dan Kewajiban Karyawan
Hak dan kewajiban karyawan dalam perusahaan merupakan hal
yang perlu diinformasikan kepada para SDM pendatang baru. Hak akan
diberikan perusahaan kepada karyawan, sedangkan kewajiban harus
ditunaikan oleh setiap karyawan. Dengan demikian, terlihat dua pihak
yang saling berhubungan, yang masing-masing saling member sekaligus
juga saling menerima.2 Gouzali Saydam, “Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resources Management): Suatu
Pendekatan Mikro,” (Jakarta: Djambatan, 1996), hlm. 146
3 Ibid, hlm. 146-147
3
Adapun yang menjadi hak karyawan dalam perusahaan
diantaranya:4
1. Hak memperoleh penghasilan.
2. Hak memperoleh cuti.
3. Hak memperoleh perawatan.
4. Hak memperoleh pensiun.
Sedangkan kewajiban karyawan terhadap perusahaan diantaranya:
1. Mentaati segala peraturan yang berlaku.
2. Merasa ikut memiliki perusahaan dan memelihara nama baik
perusahaan.
3. Memelihara suasana kerja dan barang-barang perusahaan dengan baik.
4. Mentaati jam kerja.
5. Mentaati pemakaian pakaian seragam dengan segala atributnya.
6. dll
c. Seluk Beluk Pekerjaan
Seorang SDM baru apalagi yang belum berpengalaman kerja perlu
diberi informasi yang berhubungan pekerjaan yang akan mereka lakukan,
misalnya:5
1. Lokasi kerja yang akan ditempatinya.
2. Ruang lingkup tugas yang akan dilakukannya.
3. Wewenang dan tanggungjawab dalam melaksanakan tugas.
4. Cara-cara melaksanakan tugas dengan baik sehingga diperoleh hasil
terbaik.
5. Persyaratan yang harus diperhatikan dalam melaksanakan tugas
6. Cara-cara menggunakan peralatan yang ada.
4 Ibid, hlm. 153
5 Ibid, hlm. 163
4
7. Pengaturan waktu dalam pelaksanaan pekerjaan.
d. Hubungan Kerja
Hal-hal yang perlu dijelaskan lagi terkait orientasi SDM pendatang
baru adalah hubungan kerja yang berlaku pada perusahaan. Untuk itu perlu
diperkenalkan kepada mereka seluruh SDM yang ada diperusahaan,
terutama dengan pihak-pihak yang akan seringkali berhubungan dengan
tugas mereka sehari-hari. Pengenalan ini dapat meliputi antara lain:6
1. Pengenalan dengan semua staf di unit kerja tempat ia akan
melaksanakan tugas.
2. Pengenalan dengan para supervisor sebagai atasan langsung yang
bersangkutan.
3. Pengenalan dengan para pejabat dan petugas di bagian sekretariat dan
kepegawaian.
4. Pengenalan dengan orang yang akan dihubungi bila ada kesulitan
dalam melaksanakan tugas.
6 Ibid, hlm. 166
5
3.1 Kesimpulan
orientasi adalah suatu prosedur yang membuat karyawan baru akrab
dengan aturan, kebijakan dan prosedur dasar yang berlaku dalam perusahaan.
Adapun materi-materi atau bahan-bahan yang perlu diketahui oleh
SDM pendatang baru selama masa orientasi dapat dibedakan atas beberapa
kelompok, yaitu:
a. Tentang aspek keorganisasian.
b. Hak dan kewajiban karyawan dalam perusahaan.
c. Seluk beluk tugas yang akan dikerjakan.
d. Hubungan kerja dengan para SDM.
Dalam periode orientasi, cara penyampaian materi harus lebih santai
tetapi tetap rinci dengan komunikasi yang terbuka, sehingga karyawan baru
tetap merasa nyaman untuk menanyakan hal-hal yang ingin diketahuinya
serta budaya kerja yang dianut oleh perusahaan tersebut.
Daftar Pustaka
Jusmaliani, 2011. Pengelolaan Sumber Daya Insani. Jakarta: Bumi Aksara
Saydam, Gouzali, 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resources
Management): Suatu Pendekatan Mikro. Jakarta: Djambatan
6