orientasi lapangan

7
ORIENTASI LAPANGAN 1. Deskripsi Wilayah Pemetaan Lokasi : Kawasan area kampus 2 ITN Malang. Letak lokasi : Ds.Karanglo Kec.Tasikmadu Kab.Malang. Morfologi wilayah Wilayah yang akan dipetakan merupakan area kampus 2 ITN Malang dengan area pemetaan yang berbentuk dataran, memiliki sungai kecil, beberapa gedung perkuliahan dan kondisi tanah yang berbukit. Pencapaian lokasi Untuk mencapai lokasi pengukuran, kita dapat menggunakan sepeda motor atau pun mobil, kendaraan dapat diparkir di area kampus 2 ITN Malang, kemudian pengukuran dapat dilakukan langsung dilapangan sekitar area kampus 2 ITN Malang. 2. Perencanaan Penempatan BM Benchmark adalah titik yang telah mempunyai koordinat fixed, dan direpresentasikan dalam bentuk monumen/patok di lapangan. Benchmark memiliki fungsi penting pada kegiatan survey, yaitu sebagai titik ikat yang mereferensikan posisi obyek pada suatu sistem koordinat global.

Upload: apryandikakadek

Post on 06-Feb-2016

205 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

contoh orientasi lapangan praktikum survey matra darat, mudah-mudahan bisa jadi refrensi

TRANSCRIPT

Page 1: Orientasi lapangan

ORIENTASI LAPANGAN

1. Deskripsi Wilayah Pemetaan

Lokasi : Kawasan area kampus 2 ITN Malang.

Letak lokasi : Ds.Karanglo Kec.Tasikmadu Kab.Malang.

Morfologi wilayah

Wilayah yang akan dipetakan merupakan area kampus 2 ITN Malang dengan

area pemetaan yang berbentuk dataran, memiliki sungai kecil, beberapa

gedung perkuliahan dan kondisi tanah yang berbukit.

Pencapaian lokasi

Untuk mencapai lokasi pengukuran, kita dapat menggunakan sepeda motor

atau pun mobil, kendaraan dapat diparkir di area kampus 2 ITN Malang,

kemudian pengukuran dapat dilakukan langsung dilapangan sekitar area

kampus 2 ITN Malang.

2. Perencanaan Penempatan BM

Benchmark adalah titik yang telah mempunyai koordinat fixed, dan

direpresentasikan dalam bentuk monumen/patok di lapangan. Benchmark

memiliki fungsi penting pada kegiatan survey, yaitu sebagai titik ikat yang

mereferensikan posisi obyek pada suatu sistem koordinat global.

Untuk mendukung efisiensi dalam pengelolaan suatu area situasi, maka

keberadaan benchmark sangat bermanfaat untuk :

Untuk memastikan bahwa area situasi pengukuran berada dalam wilayah

konsesi yang diijinkan oleh Pemerintah.

Mengintegrasikan area-area situasi pengukuran yang terpisah ke dalam satu

sistem koordinat global.

Dalam melakukan pengukuran benchmark, kita dapat menggunakan metode

penentuan posisi dengan teknologi Global Positioning System (GPS) yang

memiliki akurasi sampai dengan level subcentimeter.

Pembuatan desain persebaran titik-titik benchmark yang paling sesuai dengan

area situasi.

Page 2: Orientasi lapangan

Penjelasan Pemasangan Bench Mark (BM)

Sebelum dilakukan pengukuran, dilakukan pemasangan patok sebagai sarana

penyimpan informasi koordinat hasil pengukuran.

Monument pengukuran jalan dan jembatan berupa bench mark (BM), patok

CP (concrete point) dan patok kayu pengukuran.

Di setiap pemasangan BM harus disertai pemasangan patok CP sebagai

pasangan untuk mendapatkan azimuth pada pekerjaan stake_out tahap

pelaksanaan.

Pada daerah tertentu yang tidak bisa di pasang patok kayu bisa dig anti dengan

pemasangan paku payung dengan di tandai cat sekitarnya dan di beri nomor

sesuai urutannya.

Untuk memudahkan pencarian patok, sebaiknya pada daerah sekitarnya di

beri tanda khusus.

Patok sebaiknya dipasang di daerah yang terlihat, sehingga memudahkan kita

dalam melakukan pengukuran.

3. Base Camp

Oleh karena area yang dipetakan merupakan area sekitar kampus 2 ITN

Malang, maka base camp bisa berada dikampus 2, untuk kelengkapan alat listrik

atau air, dapat langsung diakses di kampus 2 ITN Malang. Area kampus juga

memiliki kantin atau warung makan untuk tempat beristirahat, sehingga sangat

memudahkan tim survey dalam melaksanakan proses pengukuran dilapangan.

4. Perizinan

Untuk perizinan, maka perlu bagi tim survey untuk melampirkan surat tanda

perizinan untuk melakukan pengukuran topografi di area kampus tersebut, surat

tersebut merupakan surat yang dikeluarkan dari kampus setelah diajukan oleh tim

survey. Selanjutnya izin juga harus disampaikan kepada security kampus yang

berjaga, surat yang dikeluarkan dari kampus tersebut ditunjukkan kepada sucurity

Page 3: Orientasi lapangan

tersebut, sehingga jelas bahwa pengukuran yang dilakukan benar-benar mendapat

izin yang sah dari pihak kampus.

5. Menyusun Rencana Kerja Lanjut.

Dalam point ini, rencana kerja lanjut dilaksanakan oleh tim survey itu sendiri.

Rencana kerja lanjut dapat berupa laporan persiapan sebelum melakukan

pengukuran.

Persiapan Survey Topografi

1) Persiapan Administrasi

a.  Surat tugas personil pelaksana, surat izin survey.

b.  Hal-hal lain-lainnya yang diperlukan.

2) Persiapan Peralatan Survey

Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai harus ditentukan terlebih

dahulu peralatan yang akan digunakan. Peralatan yang digunakan harus

memenuhi spesifikasi teknis yang ada sehingga data pengukuran memenuhi

kriteria yang diinginkan (telah dikalibrasi).

Contoh peralatan yang harus dipersiapkan antara lain :

o Alat ukur Total Station yang mempunyai ketelitian pembacaan sudut

terkecilnya 1 (satu) detik dan akurasi pengukuran jaraknya 5 + 3 ppm

serta perlengkapannya

o Prisma target

o Statif

o Kompas (Shunto), GPS Handheld

o Form kertas pencatatan pengukuran

o Meteran jalan

o HT (untuk komunikasi di lapangan)

o Komputer (hardware dan software) + printer ukuran A3

o Kamera

Page 4: Orientasi lapangan

o Perlengkapan lapangan

3) Persiapan teknik

Persiapan teknik, antara lain berupa :

o Penyediaan peta kerja.

o Penyediaan deskripsi titik ikat planimetris dan ketinggian yang telah ada

di lokasi atau di sekitar lokasi pemetaan.

o Orientasi lapangan.

o Pemeriksaan kondisi fisik serta pemeriksaan kebenaran koordinat

planimetris dan ketinggian titik ikat yang akan digunakan.

o Penetapan titik ikat planimetris dan ketinggian yang akan digunakan

o Penentuan letak base camp.

o Perencanaan jalur pengukuran.

o Perencanaan letak pemasangan patok tetap.

o Penyediaan patok tetap utama dan patok tetap bantu.

o Penyediaan patok sementara.

o Perencanaan sistem pemberian nomor patok sementara dan nomor patok

tetap.

o Penyediaan alat ukur yang sesuai dengan ketelitian yang telah

ditetapkan.

o Kalibrasi alat ukur.

o Penyediaaan alat hitung.

o Penyediaan formulir data ukur dan formulir data hitungan.

o Penyediaan tabel deklinasi untuk tahun pelaksanaan pengamatan

matahari.

o Persiapan lain yang diperlukan.

4) Persiapan Managerial

Persiapan manajerial, antara lain berupa :

o Pembuatan jadwal pelaksanaan pekerjaan, dan bila pekerjaan

pengukuran dan pemetaan teristris sungai merupakan bagian kegiatan

Page 5: Orientasi lapangan

dari satu paket pekerjaan desain, jadwal pelaksanaan pekerjaan supaya

dibuat dua macam, yaitu jadwal pelaksanaan keseluruhan kegiatan dan

jadwal pelaksanaan kegiatan pengukuran dan pemetaan teristris sungai

o Pembuatan struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan, yang dilengkapi

dengan status serta nama-nama personil pelaksana

o Pemberian pengarahan dan pemahaman pada personil pelaksana

o Penyusunan laporan pendahuluan

o Dan hal-hal lain yang diperlukan