orientasi lapangan
DESCRIPTION
contoh orientasi lapangan praktikum survey matra darat, mudah-mudahan bisa jadi refrensiTRANSCRIPT
ORIENTASI LAPANGAN
1. Deskripsi Wilayah Pemetaan
Lokasi : Kawasan area kampus 2 ITN Malang.
Letak lokasi : Ds.Karanglo Kec.Tasikmadu Kab.Malang.
Morfologi wilayah
Wilayah yang akan dipetakan merupakan area kampus 2 ITN Malang dengan
area pemetaan yang berbentuk dataran, memiliki sungai kecil, beberapa
gedung perkuliahan dan kondisi tanah yang berbukit.
Pencapaian lokasi
Untuk mencapai lokasi pengukuran, kita dapat menggunakan sepeda motor
atau pun mobil, kendaraan dapat diparkir di area kampus 2 ITN Malang,
kemudian pengukuran dapat dilakukan langsung dilapangan sekitar area
kampus 2 ITN Malang.
2. Perencanaan Penempatan BM
Benchmark adalah titik yang telah mempunyai koordinat fixed, dan
direpresentasikan dalam bentuk monumen/patok di lapangan. Benchmark
memiliki fungsi penting pada kegiatan survey, yaitu sebagai titik ikat yang
mereferensikan posisi obyek pada suatu sistem koordinat global.
Untuk mendukung efisiensi dalam pengelolaan suatu area situasi, maka
keberadaan benchmark sangat bermanfaat untuk :
Untuk memastikan bahwa area situasi pengukuran berada dalam wilayah
konsesi yang diijinkan oleh Pemerintah.
Mengintegrasikan area-area situasi pengukuran yang terpisah ke dalam satu
sistem koordinat global.
Dalam melakukan pengukuran benchmark, kita dapat menggunakan metode
penentuan posisi dengan teknologi Global Positioning System (GPS) yang
memiliki akurasi sampai dengan level subcentimeter.
Pembuatan desain persebaran titik-titik benchmark yang paling sesuai dengan
area situasi.
Penjelasan Pemasangan Bench Mark (BM)
Sebelum dilakukan pengukuran, dilakukan pemasangan patok sebagai sarana
penyimpan informasi koordinat hasil pengukuran.
Monument pengukuran jalan dan jembatan berupa bench mark (BM), patok
CP (concrete point) dan patok kayu pengukuran.
Di setiap pemasangan BM harus disertai pemasangan patok CP sebagai
pasangan untuk mendapatkan azimuth pada pekerjaan stake_out tahap
pelaksanaan.
Pada daerah tertentu yang tidak bisa di pasang patok kayu bisa dig anti dengan
pemasangan paku payung dengan di tandai cat sekitarnya dan di beri nomor
sesuai urutannya.
Untuk memudahkan pencarian patok, sebaiknya pada daerah sekitarnya di
beri tanda khusus.
Patok sebaiknya dipasang di daerah yang terlihat, sehingga memudahkan kita
dalam melakukan pengukuran.
3. Base Camp
Oleh karena area yang dipetakan merupakan area sekitar kampus 2 ITN
Malang, maka base camp bisa berada dikampus 2, untuk kelengkapan alat listrik
atau air, dapat langsung diakses di kampus 2 ITN Malang. Area kampus juga
memiliki kantin atau warung makan untuk tempat beristirahat, sehingga sangat
memudahkan tim survey dalam melaksanakan proses pengukuran dilapangan.
4. Perizinan
Untuk perizinan, maka perlu bagi tim survey untuk melampirkan surat tanda
perizinan untuk melakukan pengukuran topografi di area kampus tersebut, surat
tersebut merupakan surat yang dikeluarkan dari kampus setelah diajukan oleh tim
survey. Selanjutnya izin juga harus disampaikan kepada security kampus yang
berjaga, surat yang dikeluarkan dari kampus tersebut ditunjukkan kepada sucurity
tersebut, sehingga jelas bahwa pengukuran yang dilakukan benar-benar mendapat
izin yang sah dari pihak kampus.
5. Menyusun Rencana Kerja Lanjut.
Dalam point ini, rencana kerja lanjut dilaksanakan oleh tim survey itu sendiri.
Rencana kerja lanjut dapat berupa laporan persiapan sebelum melakukan
pengukuran.
Persiapan Survey Topografi
1) Persiapan Administrasi
a. Surat tugas personil pelaksana, surat izin survey.
b. Hal-hal lain-lainnya yang diperlukan.
2) Persiapan Peralatan Survey
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai harus ditentukan terlebih
dahulu peralatan yang akan digunakan. Peralatan yang digunakan harus
memenuhi spesifikasi teknis yang ada sehingga data pengukuran memenuhi
kriteria yang diinginkan (telah dikalibrasi).
Contoh peralatan yang harus dipersiapkan antara lain :
o Alat ukur Total Station yang mempunyai ketelitian pembacaan sudut
terkecilnya 1 (satu) detik dan akurasi pengukuran jaraknya 5 + 3 ppm
serta perlengkapannya
o Prisma target
o Statif
o Kompas (Shunto), GPS Handheld
o Form kertas pencatatan pengukuran
o Meteran jalan
o HT (untuk komunikasi di lapangan)
o Komputer (hardware dan software) + printer ukuran A3
o Kamera
o Perlengkapan lapangan
3) Persiapan teknik
Persiapan teknik, antara lain berupa :
o Penyediaan peta kerja.
o Penyediaan deskripsi titik ikat planimetris dan ketinggian yang telah ada
di lokasi atau di sekitar lokasi pemetaan.
o Orientasi lapangan.
o Pemeriksaan kondisi fisik serta pemeriksaan kebenaran koordinat
planimetris dan ketinggian titik ikat yang akan digunakan.
o Penetapan titik ikat planimetris dan ketinggian yang akan digunakan
o Penentuan letak base camp.
o Perencanaan jalur pengukuran.
o Perencanaan letak pemasangan patok tetap.
o Penyediaan patok tetap utama dan patok tetap bantu.
o Penyediaan patok sementara.
o Perencanaan sistem pemberian nomor patok sementara dan nomor patok
tetap.
o Penyediaan alat ukur yang sesuai dengan ketelitian yang telah
ditetapkan.
o Kalibrasi alat ukur.
o Penyediaaan alat hitung.
o Penyediaan formulir data ukur dan formulir data hitungan.
o Penyediaan tabel deklinasi untuk tahun pelaksanaan pengamatan
matahari.
o Persiapan lain yang diperlukan.
4) Persiapan Managerial
Persiapan manajerial, antara lain berupa :
o Pembuatan jadwal pelaksanaan pekerjaan, dan bila pekerjaan
pengukuran dan pemetaan teristris sungai merupakan bagian kegiatan
dari satu paket pekerjaan desain, jadwal pelaksanaan pekerjaan supaya
dibuat dua macam, yaitu jadwal pelaksanaan keseluruhan kegiatan dan
jadwal pelaksanaan kegiatan pengukuran dan pemetaan teristris sungai
o Pembuatan struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan, yang dilengkapi
dengan status serta nama-nama personil pelaksana
o Pemberian pengarahan dan pemahaman pada personil pelaksana
o Penyusunan laporan pendahuluan
o Dan hal-hal lain yang diperlukan