osteomielitis edit
DESCRIPTION
osteomielitis hematogen akut,osteomielitis kronisTRANSCRIPT
1
OSTEOMIELITIS
Pembimbing : dr. Abdul Raziq Jamil Sp.B
Chintya Putrima Agadita
10-156
2
PENDAHULUAN
• osteomielitis proses inflamasi akut/kronik pd tulang & struktur disekitarnya akibat infeksi kuman piogenik/non piogenik.
• Penyebab tersering Staphylococcus aureus• Menyerang tulang panjang• insidensi yang lebih tinggi dewasa • Tetapi ditemukan pula pada bayi dan anak• Anak laki-laki > anak perempuan
3
ANATOMI
• Tulang merupakan jaringan yang terdiri dari sel dan matriks ekstrasel.
• Tulang dalam garis besarnya dibagi atas:
1. Tulang panjang
Yang termasuk tulang panjang misalnya, femur, tibia, fibula, ulna, dan humerus.
4
Anatomi tulang
2. Tulang pendek
Contoh tulang pendek antara lain tulang vertebra dan tulang – tulang karpal.
3. Tulang pipih
Yang termasuk tulang pipih antara lain tulang iga, tulang scapula, dan tulang pelvis.
5
DEFINISI
• Osteomielits infeksi pada tulang dan medula tulang baik karena infeksi piogenik atau non piogenik.
• Bersifat akut maupun kronik
6
EPIDEMIOLOGI
Dekade I-II Anak 1:5000
Neonatus 1:1000
Negara berkembang
Laki : wanita = 4 : 1
Tulang panjang femur, tibia,
humerus, radius, ulna, fibula
Imunitas ↓
7
ETIOLOGI
•Staphylococcus aureus (89-90%)
•Streptococcus (4-7%)
•Haemophillus influenza (2-4%)
•Salmonella typhi dan Escherichia coli (1-2%)
Akut•Staphyloco
ccus aureus (75%)
•Escherichia coli, Proteus atau Pseudomonas aeruginosa
Kronik
•Tuberkulosis
Spesifik
8
KLASIFIKASI
<2 mingguAKUT2 minggu –
3 blnSUB AKUT > 3 bulanKRONIK
- Waktu
- Cierny-Mader berdasarkan status dari proses penyakit
- Waldvogel hematogenous, contiguous & chronic
9
Osteomielitis Hematogen Akut
10
PATOGENESISpenyebaran osteomielitis
Umum• Bakteriemia / septikemia• Embolus infeksi
Lokal • Subperiosteal abses• Selulitis• Artritis septik
11
elevasi periosteum diatas daerah lesi, infeksi menembus periosteum dan terbentuk abses pada jaringan lunak dimana abses dapat mengalir keluar melalui sinus pada permukaan kulit. Nekrosis tulang akan terbentuknya sekuestrum
Fokus infeksi pada lubang akan berkembang dan pada tahap ini edema periosteal dan pembengkakan jaringan lunak.
berkembang membentuk jaringan eksudat inflamasi abses subperiosteal serta selulitis
dibawah jaringan lunak
12
TEORI terjadi infeksi pada daerah metafisis :
Vaskuler
•Pd metafisis aliran darah berkelok-kelok dan aliran darahnya lebih lambat bakteri lebih mudah berkembang
Trauma
•terjadi hematoma pada daerah lempeng bakteri mudah berkembang
13
TEORI
Fagositosis
•daerah metafisis merupakan daerah pembentukan sistem retikuloendotelial bakteri difagosit oelh sel-sel fagosit, tetapi pada daerah metafisis ini byk sel fagosit yang immatur sehingga bakteri tdk difagosit bakteri mudah berkembang
14
Proses Osteomielitis
Embolus infeksi Masuk ke juxta epifisis
Hiperemi, udem, tbtk pus
Menjalar diafisis korteks
Periosteum terangkat• Rx periosteal
Pus meluas di bwh periosteum Nekrosis tulang Involukrum
(Sekuester)
Menembus tulang
Pus keluar tulang
15
Gejala Klinik
Pada awal penyakit• febris, anoreksia, dan malaise• Gejala lokal : pembengkakan
(-), selulitis (-)• Nyeri lokal disertai nyeri tekan
& sedikit pembengkakan• Kesukaran gerak ekstremitas
yg terkena
16
Gejala osteomielitis
hematogen akut
Panas tinggi dan sakit keras
Tidak dapat menggerakan anggota
bersangkutan
Pembengkakan lokal & nyeri tekan
Nyeri tulang dekat sendi
17
Pemeriksaan Fisik
•Bengkak di daerah sendi
•Kemerahan
Look •Nyeri
tekan•Pana
s•Beng
kakFeel
•Pergerakan terbatas
Move
18
Laboratorium
LED meningkat Leukositosis
Kultur darah jenis bakteri
Pemeriksaan titer antibodi
anti-stafilokokus
Pemeriksaan biopsi
19
Penatalaksanaan
• Istirahat dan analgetik• Cairan intravena, transfusi ( jika
perlu )• Istirahat ( bidai, traksi )• Antibiotik di berikan 3-6 minggu,
evaluasi keadaan umum dan LED• Antibiotik diberikan 2 minggu hingga
LED normal• Bor mengurangi tekanan
intraosaldiperiksa biakan kuman.
20
Osteomielitis Kronik
lanjutan dari osteomielitis akut yang tidak diobati dengan adekuat
Dapat juga terjadi setelah fraktur terbuka
Bakteri penyebabnya terutama oleh Stafilokokus aureus (75%), E. Colli, Proteus atau Pseudomonas
21
Gambaran Klinis
Nyeri tulang yang
terlokalisir, kemerahan
drainase disekitar area yang terkena
22
Pemeriksaan Fisik
fistel atau sikatriks bekas operasi dengan nyeri tekan
deformitas
tanda-tanda dari gangguan vaskularisasi
Keterbatasan jangkauan gerakan
Kelainan status neurologis
sekuestrum yang menonjol keluar
23
Pemeriksaan Laboratorium
• LED meningkat• Leukositosis• Peningkatan titer antibodi anti-stafilokokus• Pemeriksaan kultur dan uji sensitivitas
untuk menentukan organisme penyebab dan antibiotik yang tepat
24
Terapi
• Antibiotik ( untuk mencegah terjadinya penyebaran infeksi pada tulang sehat lainnya dan mengontrol eksaserbasi akut)
25
Tindakan Operatif
• Mengeluarkan seluruh jaringan nekrotik, baik jaringan lunak maupun sekuestrum sampai jaringan sehat sekitarnya dan irigasi kontinu beberapa hari.
• Sebagai dekrompesi tulang dan memudahkan antibiotik mencapai sasaran dan mencegah penyebaran lanjut.
26
Diagnosis Banding
Demam rematik Selulitis
Osteosarkoma Tumor Ewing
27
Komplikasi
Sekuester dgn fistelCacat berupa deformitas &/ eksostosis
Residif Gangguan Pertumbuhan
Osteomielitis Kronik Fraktur Patologis
28
Prognosis
Angka mortalitas 1%
Angka morbiditas
tinggi
Terapi efektif dlm 48 jam 2/3 sembuh
29
•Rasjad C. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi: Infeksi dan Inflamasi, Edisi ke-3. Jakarta: PT Yarsif Watampone. 2008; 132-41. •King RW, Kulkarni R. Osteomyelitis in Emergency Medicine. Updated: 25 July 2013. Available at: http://emedicine.medscape.com/article/785020-overview#showall. Accessed: 9 September 2013•Rasjad C. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi: Struktur dan Fungsi Tulang, Edisi ke-3. Jakarta: PT Yarsif Watampone. 2008; 6-11. •Price dan Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed: Ke-6. Jakarta: EGC.•Carlos Junqueira, Jose Carniero, Robert Kelley. 1998. Histologi Dasar. Jakarta : EGC.•Ott S. Bone Growth and Remodelling. 2008. Available from:URL: depts.washington.edu/bonebio/ASBMRed/growth.html. Accessed 5 September 2013•Kalyoussef F. Pediatric Osteomyelitis. Updated: 10 April 2013. Available at: http://emedicine.medscape.com/article/967095-overview#showall. Accessed: 9 September 2013•Elsevier. Osteomyelitis in Adult. Updated: 2012. Available at: https://www.clinicalkey.com/topics/orthopedic-surgery/osteomyelitis-in-adults.html. Accessed: 9 September 2013 •Jong W., Sjamsuhidayat R. 2005. Infeksi Muskuloskeletal. In Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi kedua. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hal 903 – 910.•Siregar P. Osteomielitis. Dalam Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Bagian Bedah Staff Pengajar FK UI. Binarupa Aksara. Jakarta. 1995. Hal 472 – 74•Matteson EL, Osmon DR. Infections of bursae, joints, and bones. In: Goldman L, Schafer AI, eds. Cecil Medicine. 24th ed. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier; 2011:chap 280.•Berbari BF, Steckelberg JM, Osmon Dr. Osteomyelitis. In: Mandell GL, Bennett JE, Dolin R, eds. Principles and Practice of Infectious Diseases. 7th ed. Philadelphia, Pa: Elsevier Churchill Livingstone; 2009:chap 103.