otak manusia · web viewotak manusia secara garis besar ada 2 bagian: cortex dan subcortex cortex:...

110
BIMBINGAN KONSELING BELAJAR Pertemuan 1: PENGANTAR 1. Identitas Mata Kuliah 2. Bobot Penilaian 3. Metode Kuliah 1 Nama MK: BIMBINGAN KONSELING BELAJAR Sandi MK: PKP 408 SKS/JS: 2/2 KLA/OFF: A-A/B-B HARI/JAM/RUANG: Rabu/1-2/C1.105 Rabu/3-4/C1.104 2 ASPEK PENILAIAN 1. Aktivitas setiap kuliah 25% 2. Evaluasi individu dalam Tugas kelompok 20% 3. Tugas Individu 25% 4. Ujian 30% 3 1. Konstruktivisme: mahasiswa membentuk suatu bangunan pengetahuan, sikap, dan keterampilannya berdasarkan literatur, tugas-tugas, masukan-masukan. 2. Aktif mengerjakan tugas 3. Learning by doing khususnya dalam metode-metode belajar yang kelak akan

Upload: others

Post on 20-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

OTAK MANUSIA

BIMBINGAN KONSELING BELAJAR

Pertemuan 1: PENGANTAR

1. Identitas Mata Kuliah

l

2. Bobot Penilaian

å

mm

3. Metode Kuliah

å

å

KAITAN PENGERTIAN BK DENGAN BK BELAJAR 5

ISTILAH-ISTILAH BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN BELAJAR 8

1. Learning disability: A child with learning disabilities is one with adequate mental ability, sensory processes, and emotional stability who has a limited number of specific deficits in perceptual, integrative or expressive processes which severly impair learning efficiency. Most of learning disability students describe the type of child whose academic achievement falls bellow his intelectual potential. Most children classified as having disabilities have associated with social and emotional problems. (L.J. Peter, 1975, hal. 222).

Ketidakmampuan Belajar:

Anak yang normal TETAPI ada Keterbatasan ( Akibat:

· mentalnya - Pengamatan Nilai rendah

· Pemrosesan indra - Proses integrasi di bawah potensi

· Emosi (stabil) - Proses Ekspresi intelektual

- Berhubungan dgn

Masalah Sosial Ekonomi

2. A learning difficulty represents a discrepancy between a child’s estimated academic potential and his actual level of academic potential and his actual level of academic performance (Allan & Rose).

¹

3. Children with special learning disabilities exhibit a disorder in one or more of the basic psychological processes involved in understanding or in using spoken in language, listening, thinking, talking, reading, writing, spelling or arithmetic. They have been referred to as athough they do not included:. (National Advisory Committee for Bureau of Education for Handicapped).

Anak yang terganggu:

Satu atau lebih pemrosesan psikologis yang mendasar

4. Children who have a learning disorder are those who manifest an educationally significant discrepancy between their estimated intellectual potential and (their) actual level of performance related to basic disorder in the learning processes which may or may not be accompanied by demonstrable central nervous dysfunction, and which not secondary to generalized mental retardation educational or cultural deprivation, severe emotional disturbance or sensory lose. (L.J. Peter, 1975).

¹

5. Slow learner: a non technical term variously applied to children who are some what mentally retarted or who are developing at a slower than normal rate. (J. P. Chaplin, 1986, hal. 461).

6. Minimal brain disfunction: Kelainan/tidak berfungsinya otak pada taraf minimal.

7. Aphasia: gangguan berbahasa karena kerusakan otak

8. Disleksia: kesulitan membaca sehingga juga menyebabkan kesulitan menulis, kesulitan lain: mengeja, mengingat, mendengar, bahkan berimajinasi.

DAFTAR CEK ADANYA ADHD

Kurang perhatian dapat terjadi dengan atau tanpa hiperaktivitas. Terdapat juga anak yang hanya hiperaktif dan impulsif dan hanya mempunyai masalah sedikit dengan perhatian. Menurut pedoman yang seringkali digunakan oleh profesioional untuk mengidentifikasi

ADHD, 6 atau lebih gejala

BELAJAR

Pokok-pokok Pikiran tentang Belajar

1. Manusia itu makhluk belajar

2. Kemajuan individu, kelompok, golongan, bangsa dan negara bergantung banyak/mutu belajar.

Apakah BELAJAR itu?

Learning is a change in performance as a result of practice. (McGeoh)

Learning is the process by which an activity originates or is changed through training procedures (whteher in labroratory or in the natural environment) as distinguished from change by factors not attributable to training (Hilgard)

Belajar adalah kemampuan organisme/individu untuk mengadakan adaptasi (akomodasi) terhadap stimulus yang baru dan sulit sehingga ia dalam keadaan seimbang (Piaget).

Aspek-aspek dalam definisi belajar:

· Proses

· Perubahan tingkah laku

· Sebagai akibat dari praktek atau pengalaman

· Kapan dan dimana saja

· Dengan berbagai cara (khususnya cara yang efektif)

Jenis-jenis Belajar Menurut A. De Block

a. Berdasarkan fungsi psikis b. Menurut materi ajar c. Bentuk belajar tak disadari

Menurut Van Pereren: 8 Tipe Belajar dari Robert M. Gagne

1. Membentuk otomatisme

2. Belajar insidental

3. Menghafal

4. Belajar pengetahuan

5. Belajar arti kata-kata

6. Belajar konsep

7. Belajar memecahkamn masalah

8. Belajar berpkir

9. Belajar untuk belajar

10. Belajar dinamik

FAKTOR-FAKTOR BELAJAR

INTERNAL:

1. Fisiologis

Brain Injuries/Damages

a. birth complications

b. accident

c. brain hemorrhages and tumors

d. illnesses such as encephalitis and meningitis

e. untreated glandular disorders in infancy

f. infant hypoglycemia

g. malnutrition

h. exposure to toxic chemicals: pesticides

i. radiation to skull and chemotherapy treatments for cancer

j. incidents

k. smoke inhalation

l. carbon monoxide poisoning

2. Psikologis

a. Intelligence

b. Interets

c. Motivation (internal)

d. Aptitude

e. Attitude

f. Self-effication

g. Self-management

h. Berbudaya suka maju

PERISTIWA INTERN 7

YANG TERJADI SELAMA SUBYEK BELAJAR

E

x

t

e

n

d

i

n

g

a

n

d

R

e

f

i

nin

g

K

n

o

w

l

e

d

g

e

A

c

q

u

i

r

i

n

g

a

n

d

i

n

t

e

g

r

a

tin

g

k

n

o

w

l

e

d

g

e

KERANGKA KERJA DIAGNOSIS

DAN PEMECAHAN KESULITAN BELAJAR

1. Penelaahan Status

· Metode dokumen

· Metode wawancara

· Metode observasi

· tes

· mempelajari kompetensi dan memeriksa ketercapaiannya.

2. Perkiraan sebab

a. Banyak sebab menimbulkan gejala yang sama

b. Banyak gejala yang ditimbulkan oleh sebab yang sama

c. Sebab-sebab saling bergantungan satu sama lain

d. Kondisi fisiologis yang permanen

e. Kondisi fisiologis temporer

f. Kondisi lingkungan sosial yang permanen

g. Kondisi lingkungan sosial yang temporer

h. Masalah yang lebih komplek

3. Pemecahan kesulitan belajar dan Penilaian: bekerja sama dengan kepala sekolah, guru, tim medis.

KERANGKA KERJA DIAGNOSIS

DAN PEMECAHAN KESULITAN BELAJAR

1. Penelaahan Status

· Metode dokumen

· Metode wawancara

· Metode observasi

· tes

· mempelajari kompetensi dan memeriksa ketercapaiannya.

2. Perkiraan sebab

a. Banyak sebab menimbulkan gejala yang sama

b. Banyak gejala yang ditimbulkan oleh sebab yang sama

c. Sebab-sebab saling bergantungan satu sama lain

d. Kondisi fisiologis yang permanen

e. Kondisi fisiologis temporer

f. Kondisi lingkungan sosial yang permanen

g. Kondisi lingkungan sosial yang temporer

h. Masalah yang lebih komplek

3. Pemecahan kesulitan belajar dan Penilaian: bekerja sama dengan kepala sekolah, guru, tim medis.

REVOLUSI CARA BELAJAR

(LEARNING REVOLUTION)

Globalisasi Informasi Pemanfaatan Potensi Otak

Indikator Globalisasi Informasi Penenelitian Neuroscience:

· Telekomunikasi canggih

· Informasi cepat dan mengglobal

· Perubahan sikap mental, cara berpikir

· Timbul jaringan kecerdasan

Materi Belajar dan Informasi Belajar

SATU-SATUNYA CARA

UNTUK MERAMALKAN MASA DEPAN

ADALAH DENGAN MENCIPTAKANNNYA

(ALAN KAY)

OTAK MANUSIA

PERKEMBANGAN OTAK MANUSIA

· Dimulai sejak konsepsi dan berlangsung sepanjang masa dewasa.

· 9 bulan sebelum lahir, semua struktur dasar otak sudah terbentuk.

· Umur 5 – 7 bulan terjadi periode perkembangan kritis yakni ketika sel-sel bergerak ke posisi yang tepat dalam korteks.

· Kesehatan dan gizi ibu sangat penting bagi pertumbuhan otak

· Faktor latihan, lingkungan yang kaya rangsangan sesudah lahir dapat menimbulkan adaptasi yakni asimilasi dan akomodasi otak.

· Terdapat dalam rongga tulang tengkorak (skull)

· Dibungkus oleh selaput meninges.

· Meninges terdiri dari 3 lapisan yang dari dalam ke luar:

· Selaput pia meter yang tipis

· Selaput arachnoid yg berbentuk seperti sarang laba-laba

· Selaput durameter yang agak tebal dan keras

· Otak digenangi oleh cairan khusus yang terdapat di otak dan sumsum tulang belakang yg disebut cairan serebrospinal.

LOBUS-LOBUS PADA KORTEKS

1. Lobus occipital adalah bagian belakang bawah dari otak. Berisi korteks visual dimana signal visual diproses. Kerusakan pada korteks visual dapat menyebabkan terhambatnya rekognisi visual atau kebutaan.

2. Lobus Parietal adalah bagian atas otak yang berisi somatosensory cortex, yang menerima informasi ttg tekanan, rasa sakit, sentuhan dan temperatur dari badan.

3. Temporal lobes adalah bagian otak yang terletak di sisi otak, hanya sedikit di atas telinga, di belakang pelipis. Ia berhubungan dengan memori, persepsi, emosi dan berisi auditory cortex yang memproses bunyi. Pada area lobus temporal kiri terdapat sebuah daerah yang dikenal sebagai Wrenicke’s area yang berhubungan dengan pemahaman bahasa.

4. Frontal lobes. Lokasinya di depan otak, hanya dibawa tengkorak pada daerah dahi. Berisi motor cortex yg mengatur 600 otot badan yg menghasilkan gerakan dengan sengaja. Dalam lobus frontal bagian kiri, sebuah daerah yang dikenal sebagai Broca’s area menghasilkan percakapan. Selama tugas STM, area Broca ini aktif. Frontal lobe juga melibatkan emosi, dan kemampuan untuk membuat perencaaan berpikir kreatif dan inisiatif.

PEMBAGIAN OTAK SECARA UMUM

Otak manusia secara garis besar ada 2 bagian: CORTEX dan SUBCORTEX

Cortex: Bagian otak yang memproses kegiatan belajar dan berpikir. Bagian ini menerima informasi dari sensory receptor kemudian diolah, disimpan, dan direproduksi lagi.

Subcortex berisi hal-hal yang tak disadari.

PEMBAGIAN OTAK SECARA EVOLUSI

Dari segi evolusi, otak manusia ada tiga tingkatan.

1. Otak belakang. Bagian paling bawah dari otak bersifat otomatis dan tak disadari. Ada 3 bagian utama dalam otak belakang:

1.1. Medulla oblongata (tangkai otak): adalah bagian yang paling bawah berfungsi mengatur kegiatan vital: pernafasan, denyut jantung, kerja hati, pencernaan, dan mengatur tinggi badan. Ketergantungan ini dipakai sebagai metode eksekusi karena jika leher putus maka jalur syaraf dari medula terputus sehingga nafas berhenti.

1.2. Cerebellum (otak kecil): terletak di atas medulla yang berfungsi memperlancar gerak dan mempertahankan rasa keseimbangan. Gerakan kaki dan tangan dikordinasi oleh cerebellum misalnya dalam bermain golf, piano dsb. Jika serebelum anda rusak, anda betul-betul menjadi kaku dan tanpa koordinasi. Anda mengalami masalah menggunakan pensil, memasang benang pada jarum, atau bahkan berjalan. Selain itu, struktur ini terlibat dalam mengingat keterampialan sederhana, dan refleks. Bukti yg telah dikumpulkan adalah bahwa serebelum tidak hanya sebagai pusat gerakan, tetapi juga bertugas pada tingkat kognitif yang lebih tinggi seperti menganalisis informasi sensori,memecahkan masalah, dan memahami kata-kata.

1.3. Pons Varolii: bagian tengah batang otak yang merupakan sebuah jembatan dalam otak belakang karena memiliki jalur lintas naik-turun dan serabut yang menyilang pons untuk menghububungkan kedua lobus serebelum dan menghubungkan serebelum dengan korteks serebri. Bagian otak ini terlibat dalam tidur, mimpi, dan bangun.

Agak ke atas dari pusat batang otak adalah the Reticular Activity System (RAS). Jaringan syaraf yang padat ini yang meluas di atas batang otak masuk ke dalam pusat otak dan telah berhubungan dengan area-area yang lebih tinggi/atas, menyaring informasi yang datang, membangunkan pusat2 otak yang lebih tinggi apabila terjadi sesuatu yang menuntut perhatian. Tanpa RAS, kita tak dapat berubah atau bahkan tidak sadar.

2. Lapisan kedua adalah otak tengah/kuno. Lokasinya antara otak belakang dan otak depan, yg di dalamnya merupakan suatu area dimana banyak sistem syaraf naik dan turun untuk menghubungi bagian atas dan bawah otak. Khusunya otak tengah terlibat dalam relay informasi antara otak dan mata dan telinga. Bagian bawah otak tengah rusak ketika/jika individu menderita Parkinson atau kaku dan tremor ketika tua. Ia juga merupakan

kumpulan syaraf yg terlibat dalam pola2 stereotip tingkah laku seperti berjalan, tidur atau menoleh pada suatu keributan yang tiba-tiba. Berfungsi mepertahankan hidup: makan, seks, dan agresi.

3. Lapisan ketiga adalah otak depan/baru/atas. Berfungsi: mengontrol otak tengah dan belakang, perencanaan, berpikir, belajar, berbahasa, berimaginasi,gerakan yang kompleks.

THALAMUS

Masuk ke dalam interior otak, yakni menohok pada pusat otak, kita dapat melihat thalamus petugas pengatur lalu lintas yang begitu sibuk. Ketika pesan sensori datang ke dalam otak, thalamus mengarahkannya ke pusat-pusat otak yg lebih tinggi. Sebagai contoh, pemandangan mata hari terbenam mengirim signal sehingga thalamus mengarahkannya ke vision area, dan sebuah bunyi suling mengirimkan signal shg thalamus mengarahkannya pd auditory area. *Hanya jalan raya thalamaus adalah sense of smell ini adalah stasion swtiching khusus yg bernama olfactory bulb (organ alat pencium). Terletak pada daerah2 yg melibatkan emosi. Barangkali itu maka mengapa particular odors (bau busuk—bau londre segar, kebun bunga, stik—sering membangkitan ingatan2 penting pengalaman pribadi.

*Satu-satunya perasaan yang benar-benar melewati thalamus adalah rasa membaui yg mempunyai stasiun switching/tombol perubahan yg khusus

HYPOTHALAMUS DAN PITUITARY GLAND

Di bawah tahalamus terletak sebuah susunan yang disebut hypothalamus (hypo berarti di bawah). Ia terlibat dalam drive (dorongan2) yg berkaitan dg pertahanan diri baik individual maupun spesies—lapar, haus, emosi, seks, dan reproduksi. Ia mengatur temperatur tubuh dg menceteuskan/mengelurkan keringt atau menggigil, dan ia mengontrol operasi yg kompleks dari sistem syaraf otonomi. Ia juga berisi jam biologis yg mengontrol ritme badan setiap hari.

Terletak di bawah dari hipothalamus, yg dihubungkan dg sebuah tangkai pendek adalah sebuah kelenjar endokrin seperti buah cherri yang disebut kelenjar pituitary. Kelenjar ini sering disebut kelenjar pituitary. Pituitary sering disebut ”master gland” karena hormon ini mengeluarkan banyak pengaruh terhadap kelenjar endokrin lain. Akan tetapi master gland ini betul-betul hanya sebagai seorang supervisor. Bos sesungguhnya hanya hypothalamus, yg mengirimkan kimia-kimia ke pituitary yg menyuruhnya untuk ”berkata” ke kelenjar endokrin lain. Pada gilirannya, pituitary mengirim pesan-pesan hormonal yg keluar ke kelenjar-kelenjar ini.

Bertahun-tahun yang lalu, dalam sebuah studi yang darinya menjadikan terkenal James Olds dan Peter Milner melaporkan temuan ”pusat-pusat kenikmatan” dalam hipothalamus. Olds dan Milner melatih tikus2 untuk menekan sebuah lever untuk mendapat sebuah buzzer (dengungan) elektrik dikirim melalui elektrode/penghantar kecil. Beberapa tikus menekan batang/jeruji ribuan kali dalam sejam, selama 15 atau 20 jalm kwetika itu sampai merka koleps dari kelelahan, exhaustion. Ketika mereka segar kembali/siuman, mereka kembali lagi ke batang tadi itu.

AMIGDALA

Amigdala bertanggung jawab untuk menilai informasi sensori, menetapkan secara cepat pentingnya emosi dan berkontribusi terhadap keputusan awal untuk mendekati atau lari dari seseorang atau situasi. Sebagai contoh menilai bahaya atau ancaman.

HIPOCAMPUS

Daerah penting lain yg secara tradisional diklasifikasikan sebagai ”limbik” adalah hippocampus, yg memililiki sebuah bentuk yg dibayangkan seseorang sebagai seekor kuda laut. Bagian ini membandingkan informasi sensori dg apa yg otak telah pelajari unttuk mengharapkan ttg dunia. Ketika harapan itu ditemukan, bagian ini menceritrakan sistem pengaktivan retikular untuk ”mendinginkannya.” Tidak perlu bel alarm syaraf meletupsetiap waktu sebuah mobil berangkat, seekor burung mengerik, atau anda merasa air liur turun ke kerongkongan.

Hipocampus juga disebut ’jalan raya ke ingatan.’ Ia memampukan kita untk membentuk ingatan spasial shgga kt dpt secara tepat berlayar di lingkungan kita. Dan sepanjang berdekatan dgn daerah2 otak, ia memampukan kita utk membentuk memori baru ttg kenyataan dan peristiwa2 –jenis informasi yg anda buthkan untuk mengidentifikasi sebuah bunga, menceritrakan sebuah ceritra, atau mengingat sebuah perjalanan liburan. Informasi ini kemuidan disimpan dalam cortex cerebral. Sebagai contoh, ketika anda mengingat seorang yang dijumpai kemarin, berbagai aspek ingatan—informasi ttg pertemuan pribadi, nada suara, penapilan, dan lokasi—mungkin disimpan dalam lokasi berbeda dalam korteks. Tetapi, tnapa hipocampus, informasi itu tdak akan pernah ke sasaran/mencapai tujuan.

CEREBRUM

Cerebrum dibadi dua bagian terpisah:

1. The right hemisphere berurusan dgn sisi kiri badan

2. The left hemisphere berurusan dgn sisi kanan badan

Keduanya memiliki tugas yg berbeda2 disebut lateralisasi

Pemrosesan Kegiatan

=====================================================

Intrahemisfer

Pendengaran Mengulang kata-kata secara lisan

Penglihatan Mencontoh gambar

Taktil Membandingkan permukaan benda

---------------------------------------------------------------------------------------------

Pemrosesan Kegiatan

=====================================================

Interhemisfer

Pendengaran ke Penglihatan Menulis kata-kata lisan

Pendengaran ke taktil meraba teskstur permukaan

Penglihatan ke pendengaran Membaca lisan

Taktil ke pendengaran Secara lisan menggambarkan

permukaan tekstur yang diraba

Taktil ke penglihatan Menggambar permukaan

tekstur yang diraba

---------------------------------------------------------------------------------------------

Pemrosesan Kegiatan

=====================================================

Integratif hemisfer

Integratif Pemahaman dengan berbagai cara/

kemampuan dan diekspresikan

dengan berbagai cara pula.

---------------------------------------------------------------------------------------------

CEREBELLUM

Berdiri di atas batang otak dan tampak dari belakang bagian otak, kita melihat sebuah struktur yang ukurannya segenggaman kecil. Ini adalah Cerrebelum atau ”otakkecil” yang mengkontribusi rasa keseimbangan dan mengkoordinasi otot2 shg bergerak lancar dan tepat. Jika serebelum anda rusak, anda betul-betul menjadi kaku dan tanpa koordinasi . Anda mengalami masalah menggunakan pensil, memasang benang pada jarum, atau bahkan berjalan. Selain itu, struktur ini terlibat dalam mengingat keterampialan sederhana, dan refleks. Bukti yg telah dikumpulkan adalah bahwa serebelum tidak hanya sebagai pusat gerakan, tetapi juga bertugas pada tingkat kognitif yang lebih tinggi seperti menganalisis informasi sensori,memecahkan masalah, dan memahami kata-kata.

BATANG OTAK

Kita mulai pada dasar dari tengkorak dengan batang otak, yang berkembang 500 juta tahun yang lalu. Batang otak itu menyerupai sebuah batang yang muncul dari spinal cord (urat syaraf tulang belakang). Jalan pintas/jalur antara spinal cord dan bagian atas dari otak melalui 2 susuan utama batang otak: medulla dan pons. Pons terlibat dalam (antara lain): tidur, bangun, dan mimpi. Medulla bertanggung jawab untuk fungsi tubuh yang tidak disadari seperti bernafas dan kerja hati. Kertagantungan ini dipakai sebagai metode eksekusi karena jika leher putus maka jalur syaraf dari medula berkurang dan nafas berenti.

SEL SYARAF

Sel syaraf atau neuron berfungsi sebagai penerus informasi.

Ada 3 jenis neuron:

1. Neuron sensorik: penerus informasi jarak jauh seperti mata, telinga, ke otak.

2. Neuron motorik: penerus informasi jarak panjang dari otak ke otot-otot dan kelenjar-kelenjar.

3. Neuron asosiasi/konektor: neuron yang menghubungkan neuron-neuron motorik dan sensorik yang berada di luar sistem syaraf pusat.

Setiap neuron terdiri dari bagian:

1. Badan sel adalah bagian yang memelihara dan mengelola neuron agar dapat berfungsi.

2. Nucleus sell: Inti sel

3. Dendrit adalah bagian yang mencuat dari badan sel dan kemudian bercabang-cabang.

4. Axon adalah cuatan yang paling jelas dan panjang setelah dendrit.

3.1 Lymbic system: jaringan hubungan yang longgar dari struktur di bawah korteks serebral. Ia memainkan peranan penting baik dalam memori maupun emosi. Ada dua struktur dasar adalah amigdala dan hipocampus.

3.2 Amigdala

3.3 Hippocampus

3.4 Thalamus

3.5 Ganglia

3.6 Hypothalamus

3.7 Neokorteks

5. Ranting-ranting akhir adalah bagian yang paling kecil dalam bentuk serabut-serabut.

SEBUAH PERJALANAN DALAM OTAK

Kebanyakan teori otak modern berasumsi bahwa bagian-bagian otak tertentu (walau tumpang tindih) menjalankan tugas-tugas berbeda. Kosep ini dikenal sebagai lokalisasi fungsi kembali pada paling tidak Joseph Gall (1758-1828), ahli Anatomi Austria yang berpendapat bahwa sifat-sifat seseorang merupakan cerminan dari perkembangan daerah khusus/tertentu pada otak. Teori Gall tentang Phrenology ini salah tetapi ia berjasa karena menelurkan gagasan pembagian otak.

Untuk belajar tentang struktur utama otak, silakan membuat suatu bayangan perjalanan anda dalam otak. Dengan maksud, sekarang, bahwa anda telah melihat sebuah ukuran mikroskop dan bahwa perjalanan anda sedang melalui ”rumah kediaman jiwa yang lemah” mulai dari bagian bawah, hanya di atas tulang belakang. Gambar 4.9 menunjukkan susunan utama yg akan kita jumpai selama perjalanan kita. Meskipun begitu, ingatlah bahwa penjelasan kita betul-betul umum, dan dalam setiap kegiatan—merasakan suatu emosi, berpikir, mengerjakan sebuah tugas, --bergai struktur lain terlibat.

Bagian korteks terdiri dari:

· motoryc,

· sensory,

· spatial coordinates,

· visual processing of words,

· naming object,

· auditory,

· vision,

· planning complex movement and elaborations to thought,

· area Wernicke yang merupakan pusat pemahaman bahasa

· area Broca yang merupakan pusat pembentukan kata.

BELAJAR ITU TERJADI APABILA ORGANISME MENERIMA STIMULUS/INFORMASI, MEMPROSES/MENGOLAH, MENYIMPAN, DAN MEREPRODUKSINYA.

Gambar Neuron

JALAN RESPON BIASA, GERAK REFLEKS, DAN BERPIKIR

Respon Biasa: Jika haus:

Stimulus rasa haus ( reseptor (saraf sensorik( saraf konektor(otak(saraf konektor(saraf motorik( otot(gerak

Gerak refleks: kaki kena paku:

Stimulus ( reseptor (saraf sensorik( saraf konektor(sum-sum tulang belakang(saraf konektor(saraf motorik(otot(gerak

Berpikir:

Ketika impuls syaraf datang merambat dalam serabut saraf maka saraf sensorik datang dari tubuh, masuk ke sum-sum tulang belakang, masuk ke otak.

Stimulus (reseptor(saraf sensorik( dendrit(sel (axon(sum-sum tulang belakang(medulla oblongata(otak.?

SUSUNAN SYARAF PUSAT

Susunan Syaraf Pusat Susunan Syaraf Otonom

Otak Sumsum Tulang Belakang

Subcortex Cortex

Otaka Belakang Otak tengah Otak depan

Pons M O Serebelum Atap Jlr Mtrk Belahan otak striatum talami

varoli

BAB 2

WHAT CAUSES LEARNING DISABLITIES

1. Multiple factors contribute to learning disabilities.

2. In recent years, the relative of important of these causes has become a matter of increasing research and debate.

2.1 Investigator have used sophisticated imaging techniques:

2.1.1 positron emission tomography (PET)

2.1.2 magnetic resonance imaging (MRI)

2.2 Goal

2.2.1 to watch living brains at work

2.2.2 to compared structure and activity levels in brains in normal subjects and subjects with learning problems.

2.3 Sicientist have autopsied the brains of deceased persons with LD.

2.4 Goal: looking for anatomical differencies

2.5 geneticists have been searching evidence that some kinds of LD are inherited.

3. Finding of research is not always easy to apply this information to an individuals.

4. Children’s intellectual development is also heavily influenced by their famili\y, school, and community environment.

5. Experience has shown that modifying the environment: making changes at home and educational program can make a remarkable difference in educational progress.

6. Biological factors contributions:

6.1 brain injury

6.2 error in brain development

6.3 neurochemical imbalances

6.4 heredity

-----------------------------------------------------------------------------------------------

BRAIN INJURY

1 It was assumed that students with LD had experienced some kind of brain damage.

2 Now we know that head injure are common among typical achievers who has brain injure or not.

3 Investigator estimated that 20% student suffer a serious insult to the brain by age six, yet most of these children do not develop learning problems.

4 There is no doubt, however, that some children’s learning disabilities do arise from injures to the brain.

5 It caused by

5.1 birth complications

5.2 accident

5.3 brain hemorrhages and tumors

5.4 illnesses such as encephalitis and meningitis

5.5 untreated glandular disorders in infancy

5.6 infant hypoglycemia

5.7 malnutrition

5.8 exposure to toxic chemicals: pesticides

5.9 radiation to skull and chemotherapy treatments for cancer

5.10 incidents involving choking,

5.11 suffocation,

5.12 drowning,

5.13 smoke inhalation

5.14 carbon monoxide poisoning

6. Brain injuries can occur before birth:

6.1 certain illnesses occur during pregnancy

6.1.1 diabetes

6.1.2 kidney disease

6.1.3 measles among them –brain damage to the fetus

6.2 Prenatal exposure to drugs: alcohol, nicotine

7. Brain injure can associated with a variety of learning difficulties:

7.1 cognitive delays

7.2 attention deficits

7.3 hyperactivity

7.4 memory problems

8. Teddy’s strory demonstrate effect of brain injury can be sudden and dramatic

9. Sometimes children recover from an injury but deficits become apparent when life become more complex and demanding.

10. Ed. Programing involve coordinating several different kinds of support: physical need and speech therapy.

TES BK KESULITAN BELAJAR

(Diserahkan pada bulan Januari 2008 akhir Minggu I)

1. Mengapa hakekat mata kuliah “BK Belajar” lebih berfokus pada tritmen terhadap masalah belajar yang dialami anak normal? Jelaskan (maksimal 5 kalimat).

2. Kesulitan belajar dibatasi sebagai kesulitan proses psikologis mendasar yang mengakibatkan pengurangan efisiensi belajar bukan disebabkan oleh rendahnya inteligensi, cacat indrawi atau gangguan mental dan deprivasi lingkungan. Beri penjelasan (maksimal 5 kalimat).

3. a. Sebutkan proses penerimaan stimulus (penjelasan guru) sampai ke otak (sebutkan saja tidak diberi penjelasan); b. jelaskan pemrosesan informasi atau penjelasan guru tersebut di dalam otak (tiap tahap maksimal 3 kalimat); c. Pada tahap mana rawan terjadi kesulitan belajar? (Maksimal 4 kalimat)

4. a. Strategi-strategi apa yang perlu ditempuh agar anak dapat meningkatkan keberhasilannya? Masimal 10 kalimat. (bab 11); b. Debriefing (apa itu) dan sebutkan 4 langkah debriefing dengan diberi penjlasan masing-masing 2 kalimat.

5. Apa itu gangguan hiperaktif kurang perhatian (ADHD)? Sebutkan ciri-ciri anak yang mengalami gangguan:

a. kurang perhatian

b. Hiperaktif dan Impulsif

c. Bagaimana mengatasi anak SD yang mengalami gangguan belajar dalam berbahasa. (Bab 3, maks 7 kalimat)

6. Apa tanda-tanda awal bahwa perhatian siswa terhadap belajar mengalami penurunan? (Bab 4, maks 5 kalimat)

7. Jabarkan masalah sosial dan emosi yang dialami oleh CHAD (bab 10, maks 7 kalimat). Apa sebab utamanya? 1 kalimat) Bagaimana solusi? (maks 7 kalimat)

8. Di sekolah, banyak anak yang mengalami kesulitan menghafal pelajaran. Berilah cara atau tips agar dapat mengurangi kesulitan mereka (Minimal 5 cara).

9. a. Apa itu GED (The General Education Development); b. kegiatan apa saja yang dilakukannya? (setiap kegiatan diberi pejelasan 1 kalimat). Jika anda diberi kesempatan melaksanakan di sekolah, sebutkan program apa yang anda adopsi dan apa yang anda tambahkan? (hanya tambahan yang diberi penjelasan, bab 12)

10. Jelaskan apa persoalan yang dialami Susie (10 kalimat). Bab 7

11. Apa itu quantum learning? Prinsip-prinsip belajar quantum learning apa saja yang dapat diterapkan dalam bimbingan belajar? Maksimal 10 kalimat.

12. Beri contoh: a cara menandai buku b. contoh mencatat dengan memakai beberapa symbol (10) c. singkatan logis (5)

TES: BK BELAJAR NO SOAL:

A. TERTULLIS

1. Mengapa hakekat mata kuliah “BK Belajar” lebih berfokus pada tritmen terhadap masalah belajar yang dialami anak normal? Jelaskan (maksimal 2 kalimat).

2. Kesulitan belajar dibatasi sebagai kesulitan proses psikologis mendasar yang mengakibatkan pengurangan efisiensi belajar bukan disebabkan oleh rendahnya inteligensi, cacat indrawi atau gangguan mental dan deprivasi lingkungan. Beri penjelasan (maksimal 2 kalimat).

3. Sebutkan faktor internal yang mempengaruhi proses belajar siswa (minimal 7 faktor berbeda. Hanya sebut istilah tidak perlu dijelaskan).

4. Mengapa diagnosis kesulitan belajar perlu dimulai dari tercapai tidaknya tujuan/kompetensi pembelajaran? (1 kalimat) Beri contoh anak tak mencapai satu tujuan pembelajaran dan simpulkan apa masalahnya (1 kalimat).

5. Dalam diagnosis diketahui bahwa masalah anak bersifat kompleks. Apa artinya? (1 kalimat)

6. Di sekolah, banyak anak yang mengalami kesulitan menghafal pelajaran. Berilah cara atau tips yang berdaya ungkit besar agar dapat mengurangi kesulitan mereka (Minimal 3 cara, maksimal 5 kalimat).

7. a. Sebutkan cara-cara menandai buku (3 saja)

b. contoh mencatat dengan memakai beberapa simbol (5)

c. contoh singkatan logis (5)

8. Mengapa kesehatan khususnya latihan pernafasan penting dalam belajar? (maks 3 kalimat)

9. Teknik membaca/mempelajari pelajaran dengan SQ3R. Singkatan dari apa, dan apa yang dilakukan siswa ketika menerapkan tiap tahap itu. (Tiap tahap 1 kalimat).

10. Apa yang anda ketahui tentang istilah/konsep berikut. (beberapa kata atau 1 kalimat saja).

a. ADHD =

b. Disleksia =

c. Lobus frontal =

d. Aphasia =

e. STM dan LTM =

B. LISAN (MAKALAH MASING-MASING)

TES: BK BELAJAR NO SOAL:

A. TERTULLIS

1. Mengapa hakekat mata kuliah “BK Belajar” lebih berfokus pada tritmen terhadap masalah belajar yang dialami anak normal? Jelaskan (maksimal 2 kalimat).

2. Kompetensi konselor apa saja yang ditunjang oleh mata kuliah BK Belajar? (sebut istilah saja).

3. Buat skema faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi proses belajar.

4. Mengapa diagnosis kesulitan belajar perlu dimulai dari tercapai tidaknya tujuan/kompetensi pembelajaran? (1 kalimat) Beri contoh anak tak mencapai satu tujuan pembelajaran dan simpulkan apa masalahnya (1 kalimat).

5. Dalam diagnosis diketahui bahwa masalah anak bersifat kompleks. Apa artinya? (1 kalimat)

6. Di sekolah, banyak anak yang mengalami kesulitan menghafal pelajaran. Berilah cara atau tips yang berdaya ungkit besar agar dapat mengurangi kesulitan mereka (Minimal 3 cara, maksimal 5 kalimat).

7. a. Sebutkan cara-cara menandai buku (3 saja)

b. contoh mencatat dengan memakai beberapa simbol (5)

c. contoh singkatan logis (5)

8. Mengapa kesehatan khususnya latihan pernafasan penting dalam belajar? (maks 3 kalimat)

9. Teknik membaca/mempelajari pelajaran dengan SQ3R. Singkatan dari apa, dan apa yang dilakukan siswa ketika menerapkan tiap tahap itu. (Tiap tahap 1 kalimat).

10. Apa yang anda ketahui tentang istilah/konsep berikut. (beberapa kata atau 1 kalimat saja).

a. ADHD =

b. Disleksia =

c. Lobus frontal =

d. Aphasia =

e. STM dan LTM =

B. LISAN (MAKALAH MASING-MASING)

UTS BK BELAJAR 1

Lingkarilah B jika benar dan S jika salah

1. B S Mata kuliah BK Belajar lebih berfokus pada teori-teori terjadinya belajar bukan pada bagaimana penerapan belajar yang efektif.

2. B S Sehubungan dengan hakekat mata kulah BK Belajar, konselor hendaknya lebih

banyak memperhatikan diagnosis dan tritmen daripada analisis, sintesis, dan prognosis.

3. B S Urutan fokus perhatian BK belajar adalah pertama-tama pada anak yang terganggu:

otaknya, emosinya, fisik, inteligensi, barulah pada anak yg normal IQ dan emosinya

tetapi tidak memberdayakan diri dan tak memanfaatkan informasi serta kurang

memiliki keterampilan belajar.

4. B S Siswa yang lamban belajar (slow learner) adalah mereka yang prestasi belajarnya

tidak sesuai (discrepancy) dengan tingkat kemampuannnya.

5. B S Masalah siswa yang rumit dan saling kait satu dengan yang lain adalah masalah

Berat.

6. B S Anak yang tidak bisa menghitung, menulis, dan berbahasa tergolong dalam

anak yang mengalami kesulitan khusus (special learning diasabilities).

7. B S Siswa yang lamban belajar (slow learner) adalah yang prestasi belajarnya

tidak sesuai (discrepancy) dengan tingkat kemampuannnya.

8.B S Anak hiperaktif yang sulit berubah serta gerakan motoriknya canggung

adalah anak yang tergolong mengalami kerusakan otak.

9. B S Karena ada gangguan penglihatan sejak kecil menyebabkan ia tak dapat

membedakan segitiga sama kaki dan segitiga sama sisi. Ini adalah faktor

temporal atau sementara belaka.

10.B S Seseorang dikatakan telah belajar kalau ia mengalami akomodasi.

ISIAN SINGKAT

11 sd 14. Konselor perlu sedikit tahu tentang otak manusia.

Tulislah 4 lobus otak manusia pada gambar di bawah ini sesuai tempatnya dan tunjukkan mana yang paling berperan dalam belajar.

Isilah terjadinya pengolahan informasi dalam otak kanan dan kiri pada kolom kanan.

Intrahemisfer

Otak Kiri

Otak Kiri

15. Guru: I n i B u d i

Masuk otak kiri: I n i B u d i

.........................................

Otak kanan

Otak Kanan

16. Guru: Lihatlah gambar ini

Merekam gambar

.........................................

Interhemisfer

Otak kiri ke

Otak kanan

17. Guru berceritra

Pemandangan indah

.....................................

Otak kanan ke

Otak kiri

18. Siswa di kebun binatang

Aneka binatang dengan tingkahlakunya

--------------------------------

Integrated

19. Anak tak memahami suatu topik pelajaran. Buatlah BK Belajar yang banyak melibatkan MI

Integrated/MI

........................................................................................................

MATCHING

Tulis huruf yang cocok di depan nomor.

..... 20. Gambaran tentang masalah anak

..... 21. Anak sulit belajar pada rule,concept dan problem solving

......22. Hanya mampu memperhatikan guru 2 menit

......23. Ternyata ada hal yang belum dipahami

..... 24. Pencatat di otak terhadap informasi yang diberikan guru

..... 25. Disleksia

......26. Sering melamun dalam kelas

......27. Smoke inhalation dari perokok

......28. STM

......29. Receive

....30. LTM

....31. Bahan kuliah Riset & Statistik mau digunakan untuk

menulis skripsi

UAS BK BELAJAR

32. Unsur golongan 1A (Alkali): H= Hidrogen, Li = Litium, NA= Natrium, K= Kalium, Rb= Rubidium, Cs = Cesium Fr = Fransium. Buatlah jembatan keledai agar mudah dihafal.

33. Ingatlah materi tentang perbedaan reproduksi wanita dan pria. Buatlah ringkasan.

34. Contoh materi buat peta kognitif.

Evolusi invertebrata terdiri dari 30 filum dimulai dari nenek moyang berupa protistra yang hidup di laut. Protista bercabang menjadi 3, dimulai dari filum profera, filum Cnidaria, dan filum platyhelminthes. Filum platyhelminthes bercabang menjadi tiga. Cabang pertama bercabang menjadi 3 dimulai dari filum mollusca, filum annelida, dan filum arthoproda. Cabang kedua menjadi filum nemathoda. Sedangkan cabang ketiga menjadi 2 yaitu filum Echinodermata dan filum Chordata.

Berdasarkan materi Biologi tersebut buatlah peta konsep.

35. Menambah perbendaharaan kata-kata Bahasa Inggris dengan teka-teki silang. Buatlah TTS sederhana untuk menambah vocabulary.

36. Berilah tanda/kode yang diperlukan dalam mencatat perkataan-perkataan pengajar sebagai berikut:

· Teori evolusi bertentangan dengan revolusi

· Pendapat Laplace sejajar dengan pendapat Darwin

· Dari pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa bentuk awal manusia bukanlah seperti sekarang ini.

37. Dalam BK belajar konselor mengajarkan banyak cara belajar misalnya menandai hal-hal yang dianggap penting, membuat catatan di pinggir teks, membuat tanda tanya, menggarisbawahi dan sebagainya. Berilah contoh pada siswa dalam bacaan berikut:

GELOMBANG LONGITUDINAL

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang memiliki arah getar sejajar dengan arah rambatnya, misalnya gelombang pada slinki yang digerakkan maju mundur. Ketika slinki digerakkan maju mundur maka pada slinki akan terbentuk rapatan dan renggangan. Satu panjang gelombang pada longitudinal didefinisikan sebagai jarak antara dua pusat rapatan yang berdekatan atau jarak antara dua pusat renggangan yang berdekatan. Cepat rapat gelombang baik pada gelombang transversal maupun pada gelombang longitudal dirumuskan sebagai berikut.

V =

l

f atau V =

l

T

TES BK BELAJAR 2 Nama: NIM:

ISIAN SINGKAT

1. Belajar dengan memetakan konsep, mis.nya pemanasan global menjadi fakta-fakta pemanasan global, sebab-sebab terjadinya, akibat-akibat, dan upaya mengatasinya. Setiap aspek-aspek ini dipetakan/dibagi menjadi beberapa bagian lagi, dan baghian-bagian itu menjadi bagian-bagian lagi. Cara belajar dengan ................................ (2 kata saja).

2. Dengan menyemangati diri sehingga kita memiliki energi psikis untuk belajar dan mendapat hasil yang memuaskan adalah .................. (2 kata saja)

3. Salah satu metode belajar adalah membaca dengan PQRST. Singkatan dari .................................

4. Sebelum belajar, siswa sebaiknya terlebih dahulu mengetahui isi pokok apa yang akan dipelajari. Ia melakukan ..............................

5. Buku yang membahas tentang perubahan besar-besaran tentang cara belajar adalah.........

6. Latihan pernapasan dapat meningkatkan daya tahan belajar karena .................. (4 kata)

7. Tulislah 2 kegiatan belajar berikut yang paling tinggi hasilnya: mendengar, melihat, mengatakan, berbuat.

8. Apa arti tanda >>

<<

7an

9. Membaca teks kemudian menirukan dengan gerak-gerik. Kegiatan ...........hemisphere

10. Mendengar Bu guru membaca dan anak-anak mengulangi baca. Kegiatan.......hemisphere

11. Serabut syaraf yang menghubungi otak kanan dan kiri disebut: .............

12. Integrated hemisphere dapat disamakan dengan ide Gardner tentang ..........................

Lingkarilah B jika benar dan S jika salah

1. B S Oleh karena pusat belajar ada pada otak maka BK belajar meliputi anak-anak

yang mengalami kerusakan otak (brain injury).

2. B S Siswa yang mengalami gangguan belajar adalah mereka yang inteligensi dan

emosinya normal tetapi ada keterbatasan dalam persepsi, keterbatasan

kemampuan integratif dan ekspresif.

3. B S Anak yang tidak bisa menghitung, menulis, dan berbahasa tergolong dalam

anak yang mengalami kesulitan khusus (special learning diasabilities).

4. B S Siswa yang lamban belajar (slow learner) adalah yang prestasi belajarnya

tidak sesuai (discrepancy) dengan tingkat kemampuannnya.

5. B S Bagian otak yang banyak terlibat dalam kegiatan belajar seperti berpikir,

perencanaan, gerakan komplek, berbahasa adalah lobus frontal.

6. B S Anak hiperaktif yang sulit berubah serta gerakan motoriknya canggung (clumsiness)

adalah anak yang tergolong mengalami kerusakan otak.

7. B S Karena ada gangguan penglihatan sejak kecil menyebabkan ia tak dapat

membedakan segitiga sama kaki dan segitiga sama sisi. Ini adalah faktor

temporal atau sementara belaka.

8. B S Orangtua yang senang bertanya: ”Nak, tadi kamu belajar apa di sekolah?”

Adalah motivasi inrtrinsik.

9. B S Masalah yang rumit dan saling kait satu dengan yang lain adalah masalah

kompleks.

10. B S. Setelah mempelajari kasus Budi, konselor menetapkan kesulitan belajar

tertentu yang menjadi sebab menurunnya prestasi belajar Budi. Hal ini disebut

Diagnosis.

MATCHING

Tulis huruf yang cocok di depan nomor.

..... 1. Gambaran tentang masalah anak

..... 2. Anak yang tak tercukupi kebutuhani: tas, sepatu dsb

......3. Hanya mampu memperhatikan guru 2 menit

......4 Bantuan-bantuan yang diberikan konselor

..... 5. Pencatat di otak terhadap informasi yang diberikan guru

..... 6. Disleksia

......7. Sering melamun dalam kelas

......8. Smoke inhalation dari Bapak/Sdr

......9. STM

....10. Penjelasan guru

TES BK BELAJAR 1

Lingkarilah B jika benar dan S jika salah

1. B S Urutan fokus perhatian BK belajar adalah pertama-tama pada anak yang terganggu: otaknya, emosinya, fisik, inteligensi, barulah pada anak yg normal IQ dan emosinya tetapi tidak memberdayakan diri dan tak memanfaatkan informasi serta kurang memiliki keterampilan belajar.

2. B S Siswa yang lamban belajar (slow learner) adalah mereka yang prestasi belajarnya

tidak sesuai (discrepancy) dengan tingkat kemampuannnya.

3. B S Sehubungan dengan hakekat mata kulah BK Belajar, konselor hendaknya lebih

banyak memperhatikan tritmen daripada diagnosis dan prognosis.

4. B S Faktor determinisme pretasi belajar seperti IQ dan hereditas mendapat

perhatian oleh Dryden dan Vos serta De Poter dan Hernacki.

5. B S Masalah siswa yang rumit dan saling kait satu dengan yang lain adalah masalah

kompleks.

MATCHING

Tulis huruf yang cocok di depan nomor.

..... 1. Gambaran tentang masalah anak

..... 2. Belajar itu terjadi kalau tercapai akomodasi

......3. Hanya mampu memperhatikan guru 2 menit

......4 Practice makes perfect

..... 5. Pencatat di otak terhadap informasi yang diberikan guru

..... 6. Disleksia

......7. Sering melamun dalam kelas

......8. Smoke inhalation dari Bapak/Sdr

......9. STM

....10. Penjelasan guru

ISIAN SINGKAT

1. Otak kita suka keteraturan misalnya klasifikasi atau urutan sehingga materi belajar perlu pengaturan. Cara belajar dengan ................................ (2 kata saja).

2. Dengan menyemangati diri sehingga kita memiliki energi psikis untuk belajar dan mendapat hasil yang memuaskan adalah .................. (2 kata saja)

3. Salah satu metode belajar adalah membaca dengan PQRST. Singkatan dari

4. Sebelum belajar, siswa sebaiknya terlebih dahulu mengetahui isi pokok apa yang akan dipelajari. Ia melakukan ..............................

5. Buku yang membahas tentang perubahan besar-besaran tentang cara belajar adalah.........

6. Latihan pernapasan dapat meningkatkan daya tahan belajar karena .................. (4 kata)

7. Tulislah 2 kegiatan belajar berikut yang paling tinggi hasilnya: melihat, mengatakan, berbuat, mendengar

8. Tanda atau kode yang digunakan dalam keterampilan mencatat seperti

>> << 7an

9. Serabut syaraf yang menghubungi otak kanan dan kiri disebut: .............

10. Lobus otak yang berisi tentang kemampuan berbahasa, motorik, dan berpikir.........

TES 2

MATA KULIAH: BK BELAJAR

ISIAN SINGKAT (satu kata saja)

1. Kita semua, sedikit atau banyak mengalami ADHD yakni singkatan dari ....................... 2. Dikatakan demikian karena tidak orang yang .............. di semua bidang.

TAKE HOME

1. Gambarkan otak manusia, letakkan jenis-jenis kecerdasan majemuk pada bagian –bagian otak yang telah anda sekat.

2. Apa yang anda akan lakukan dalam BK Belajar di sekolah agar lebih baik, tidak seperti yang anda alami pada sebuah sekolahmu dulu?

3. Beri contoh belajar sehari-hari yang mengikuti siklus belajar menurut David A. Kolb: concrete experience, reflective observation, abstract conceptualization, active experimentation.

2. B S Siswa yang mengalami gangguan belajar adalah mereka yang inteligensi dan

emosinya normal tetapi ada keterbatasan dalam persepsi, keterbatasan

kemampuan integratif dan ekspresif.

1. B S Oleh karena pusat belajar ada pada otak maka BK belajar meliputi anak-anak

yang mengalami kerusakan otak (brain injury).

5. B S Bagian otak yang banyak terlibat dalam kegiatan belajar seperti berpikir,

perencanaan, gerakan komplek, berbahasa adalah lobus frontal.

9. B S Masalah yang rumit dan saling kait satu dengan yang lain adalah masalah

kompleks.

10. B S. Setelah mempelajari kasus Budi, konselor menetapkan kesulitan belajar

tertentu yang menjadi sebab menurunnya prestasi belajar Budi. Hal ini disebut

Diagnosis.

4. B S Faktor determinisme pretasi belajar seperti IQ dan hereditas mendapat

perhatian oleh Dryden dan Vos serta De Poter dan Hernacki.

TES BK BELAJAR 2 Nama: NIM:

ISIAN SINGKAT

1. Belajar dengan memetakan konsep, mis.nya pemanasan global menjadi fakta-fakta pemanasan global, sebab-sebab terjadinya, akibat-akibat, dan upaya mengatasinya. Setiap aspek-aspek ini dipetakan/dibagi menjadi beberapa bagian lagi, dan baghian-bagian itu menjadi bagian-bagian lagi. Cara belajar dengan ................................ (2 kata saja).

2. Dengan menyemangati diri sehingga kita memiliki energi psikis untuk belajar dan mendapat hasil yang memuaskan adalah .................. (2 kata saja)

3. Salah satu metode belajar adalah membaca dengan PQRST. Singkatan dari .................................

4. Sebelum belajar, siswa sebaiknya terlebih dahulu mengetahui isi pokok apa yang akan dipelajari. Ia melakukan ..............................

5. Buku yang membahas tentang perubahan besar-besaran tentang cara belajar adalah.........

6. Latihan pernapasan dapat meningkatkan daya tahan belajar karena .................. (4 kata)

7. Tulislah 2 kegiatan belajar berikut yang paling tinggi hasilnya: mendengar, melihat, mengatakan, berbuat.

8. Apa arti tanda >>

<<

7an

9. Membaca teks kemudian menirukan dengan gerak-gerik. Kegiatan ...........hemisphere

10. Mendengar Bu guru membaca dan anak-anak mengulangi baca. Kegiatan.......hemisphere

11. Serabut syaraf yang menghubungi otak kanan dan kiri disebut: .............

12. Integrated hemisphere dapat disamakan dengan ide Gardner tentang ..........................

PEMBAGIAN TUGAS

WAKTU

KELOMPOK

TUGAS

23-10-08

I

Langkah-langkah Diagnosis: Menelaah status siswa dan memperkirakan sebab-sebab kesulitan belajar

30-10-08

II

Langkah-langkah Diagnosis: Menelaah masalah yang kompleks dan merencanakan kegiatan pemecahan masalah

6-10-08

III

Mengenal gejala umum gangguan perceptual motor dan gejala-gejala psikoneurologis

13-11-08

IV

Peranan otak serta kecerdasan majemuk dalam belajar

20-11-08

V

VI

Cara-cara meningkatkan hasil belajar

Cara-cara membaca buku

4-12-08

VIII

Peranan kesehatan: pernafasan dalam

meningkatkan hasil belajar

11-12-08

IX

Membuat peta konsep terhadap informasi-informasi yang telah diperoleh

18-12-08

X

Metode belajar berdaya ungkit besar

PEMBAGIAN TUGAS

Nama

Judul

Keterangan

WAKTU

KELOMPOK

TUGAS

24-10-08

I

Langkah-langkah Diagnosis: Menelaah status siswa dan memperkirakan sebab-sebab kesulitan belajar

31-10-08

II

Langkah-langkah Diagnosis: Menelaah masalah yang kompleks dan merencanakan kegiatan pemecahan masalah

7-10-08

III

Mengenal gejala umum gangguan perceptual motor dan gejala-gejala psikoneurologis

14-11-08

IV

Peranan otak serta kecerdasan majemuk dalam belajar

21-11-08

V

VI

Cara-cara meningkatkan hasil belajar

Cara-cara membaca buku

28-11-08

VII

Tipe-tipe memori dan Teknik mencatat pelajaran

5-12-08

VIII

Peranan kesehatan: pernafasan dalam meningkatkan hasil belajar

12-12-08

IX

Membuat peta konsep terhadap informasi-informasi yang telah diperoleh

19-12-08

X

Metode belajar berdaya ungkit besar

TUGAS BK BELAJAR

MAHASISWA BK

UNIVERSITAS KANJURUHAN senin jam 9-10

No

Nama

Judul

1

Kusumaningtyas

29 -11-10

1. Belajar efektif .........?

2. Pegaturan waktu luang

3. Kiat-kiat menghadapi ujian

Tgl 25/10: tidak masuk

Tgl 8/11 Sudah mengerjakan 3 topik tapi topik 2 belum lengkap dan topik 1 tambah The Liang Gie

2

Hendrika

1. Motivasi belajar

2. Pengaruh positif kemampuan bakat an minat terhadap kegiatan belajar

Tgl 25/10: Sudah selesai pada topik 2

Tgl 8/11 sudah selesai topik 1dan power point

Topik 3 belum selesai

3

Wiji Astuti

Tgl 22/11 ujian

1. Cara membaca cepat

2. Cara belajar menyenangkan

3. Kiat-kiat meningkatkan prestasi belajar

Tgl 25/10 tidak masuk

Tgl 8/11 sudah selesai 3 topik dan sudah selesai power point

4

Nur Azisah

29/11-10

1. Motivasi belajar

2. Menanamkan minat belajar

Tgl 25/10 tidak masuk

Tgl 8/11 belum ada yang dikerjakan karena sakit1

5

Dwi Resti

22/11-10

1. Cara-cara membagi waktu belajar

2. Menggunakan internet dalam belajar

Tgl 25/10: sudah selesai topik 1

Tgl 8/11 tidak masuk

Tgl 22 selesai semuanya

6

M. Zaynus. S

Tgl 22/11

1. Skimming dan scanning

2. Cara menghitung cepat

3. cara elaborasi konsep

Tgl 25/10 sudah mengerjakan 3 topik

Tgl 8/11 sudah selesai power point

7

Gevi Sintia Putri

1. Disiplin belajar

2. Mampu memahami isi bacaan

3. Mampu berpikir secara kreatif

Tgl 25/10 tidak masuk

8/11 tidak masuk lagi

8

Anggita Erlindasari

1. Kiat-kiat memahami isi bacaan

2. Upaya memfasilitasi dan optimalisasi belajar anak

3. Meningkatkan prestasi belajar

Tgl 25/10 sudah mengerjakan topik 1 dan 3

Tgl8/11 tidak masuk lagi

9

Priscila Paulina

1. Cara-cara membuat ringkasan

2. Metode whole and part learning-combination learning

3. Kiat-kiat meningkatkan daya ingat

Tgl 25: tidak masuk

8/11 tambah topik 3 dan sudah mengerjakan topik 1

10

Rosi Eka

1. Mengenali dan mengatasi kesulitan belajar

25/10 tidak masuk

8/11 sudah mengerjakan topik 1

11

Herline Philiasari

1. Cara cepat menghafal

2. Melatih konsentrasi dalam belajar

Tgl 25: tidak masuk

8/11 tidak masuk lagi

12

Pepi

1. Upaya menumbuhkan minat belajar

2. Manfaat orientasi BK belajar

3. Kiat-kiat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

Tgl 25/10 tidak masuk

8/11 tidak masuk lagi

13

Sr. Cicilia Sarwo Prastiwi

1. Bimbingan mengatur jadwal belajar

2. Teknik membaca, mencatat, dan meringkas

3. Strategi mengerjakan tes

4. Cara membuat rencana belajar yang terarah

Tgl 25/10: sudah mengerjakan 4 topik

8/11 sudah mengerjakann power point

14

Andini Restiningtiyas

Tgl 22/11

1. Kiat-kiat menghadapi kesulitan belajar Matematika

2. Kemampuan penguasaan dalam suatu bidang ilmu

3. Cara belajar efektif dan efisien

Tgl 25/10: sudah mengerjakan topik 1 dan 3

8/11 sudah mengerjakan power point

Dan topik 2 akan direvisi

15

Ronny Wiratraur

Tgl 22/11

1. Mengenal Gaya-gaya belajar

2. Mampu menceritrakan kembali isi bacaan

3. Bimbingan berpikir kritis

Tgl 25/10 sudah ada dalam flash disk

8/11 sudah ada print out topik 3

Sudah ada power point

16

Tutut Anggi

1. Mengenal aspek belajar

2. Cara belajar efektif di sekolah

Tgl 25/10: Sudah mengerjakan topik 1 dan 2 revisi.

8/11 Belum ada topik 3 dan belum ada pp

17

Puca Edi Yuniarta

15/11

1. Teknik mencatat

2. Cara membuat ringkasan

3. Trik belajar yang baik

Tgl: 25/10 sudah mengejakan 3 topik.

8/11 Sudah ada pp

18

Ririn Wahyuni

15/11

1. Latihan menguatkan ingatan

2. Latihan Kecerdasan berbahasa

3. Melatih anak berpikir kreatif

Tgl25/10: sudah mengerjakan topik 1 dan 2.

8/11 Topik 3 sduah dikerjakan dan sudah ada pp

19

Herman Efendi

1. Cara menghindari kejenuhan dalam kelas

2. Cara belajar yang menyenangkan

3. Cara mengikuti pelajaran/kuliah

Tgl 25: sudah ada di flash disk

8/11 ubah judul

Chindera

Tgl 15/11

Ahmad Andry. B

Tgl 15/11

Hesti Anjari

Ahmadi

Ririn Ami

Ridhza

Dewi Nures

Norma Novit a Sari

Ikatias Puspita

Sr. Legina

15/11

Agung Listyo

Achmad Hainur rohman

Darbol Haghu

Fifi Yunis D

Tutut Anggi

22/11

1. Metode belajar individu

2. Faktor-faktor yang mempengerauhi konsentrasi belajar

Tgl 25/10: sudah mengerjakan topik 1 dan

1. Cara menyimak pelajaran dengan baik

2. Belajar sambil bermain

3. Belajar dengan peta pikiran

Tgl 25/10 tidak masuk

Tgl 8/11 sudah mengerjakan 3 topik dan sudah ada pp

1. Optimalisasi belajar

2. Belajar cerdas

Tgl 25/10 sudah dikerjakan 2 topik

Tgl 8/11 topik 3 belum tapi sudah ada pp

1. Belajr di lingkungan terbuka

2. Belajar dengan cara yang menyenangkan

3. Kiat-kiat sukses menghadapi ulangan

Tgl 25/10 Tidak masuk

Tgl 8/11 tidak masuk

1. Cara belajar yang baik

2. Cara belajar menggunakan sandi-sandi

3. Cara-cara dengan AMBAK

25/10 masuk

8/11 hanya menambah topik 3

1. Latihan untuk menguatkan ingatan

2. Kecerdasan dalam menggunakankata

3. Cara melatih memusatkan emosi dalam blajar

1. Keterampilan menyimakl

2. Cara mengatasi disleksia

25/10 tidak masuk

8/11 mengubah 2 judul dan judul 3 belum ada

1. Kemampuan beimajinasi

2. Keterampilan berkomunikasi

3. Mengenal kesulitan-kesulitan belajar sebagai akibat dari kerusakan otak

Tgl 25/10 tidk masuk dan 8/11 sudah ada dalam lap top

1. Penggunaan mind mapping dalam belajar Biologi

2. Bimbingan menumbuhkan minat baca

3. Mengoptimalkan kecerdasan dengan 4 gaya belajar

25/10 tidak masuk 8/11 sudah mengerjakan 3 topik belum ada pp

1. Mengotimalkan

2. Membaca dengan PqSQR

3. Menghilangkan kebiasaaan buruk dalam belajar

1. Penggunaan media untuk memperkaya pengetahuan

2. Motivasi belajar

3. Penggunaan musik dalam belajar

25/20 dan 8/11 tidak masuk

1. Motivasi belajar

2. Penggunaan musik dalam belajar

3. Mengenal dan mengbatasi kelsulitan belajar

25/10 sudah kerjakan 3 topik

8/11 sudah ada pp

1. Kiat sukses menghadapin ulangan

2. Belajar dengan cara yang menyenangkan

3. Teknik membaca buku dengan SQ3R

25 sudah mengerjakan topik 1 dan 2

8/11 sudah print out dan sekarang ada perubahan judul pada topik 3

1. Mengenal gaya belajar

2. Cara mencatat pelajaran

3. Pemanfaatan waktu luang

25/10 tidak masuk

8/11 baru memasukkan judul

1. Belajar berhitung efektif

2. Manfaat belajar dengan menggunakan media gambar

3. Mendesai ruang belajar yang nyaman

25/10 tidak masuk

8/11 baru masukkan judul

1. Cara mudah memahami pelajaran

2. Cara belajar sesuai dengan bakat dan minat

3. Cara mengutip

25/10 tidak masuk

8/11 baru masukkan judul

1. Mengenal jenis-jenis belajar menurut van Pereren dan A de Block

2. Cara belajar efektif di sekolah

3. Meningkatkan kinerja pernafasan untuk daya tahan belajar

The Liang Gie

BK BELAJAR JAM 9-10

1

Moh. Badik

15/11

1. Cara memahami materi Bahasa Inggris dan Bahasa Arab

2. Belajar di luar kelas

3. Belajar sambil bermain

Tgl 25/10: tidak membawa tugas

8/11 sudah mengerjakan topik 1 belum ada pp

2

Dewi Rosita

8/11

1. Cara mudah mengingat pelajarn dengan metode anatomi

2. Peranan dan pengaruh musik dalam belajar

3. Teknik mencatat pelajaran

25/10: sudah mengerjakan 3 topik

8/11 sudah mengerjakan 3 topik dan sudah ada power point

3

Fratmia Paramita

15/11

1. Belajar yang menyenangkan

2. Cara memahami isi bacaan dengan mudah

3. Cara menghindari rasa jenuh dalam belajar

25/10: sudah mengerjakan no 3 dan no 1

8/11 sudah mengerjakn 3 topik sudah siap pp

4

Moh. Ghufron

1. Cara membagi waktu belajar

2. Kelola diri (self manage)

25/10: Sudah mengerjakan topik 1 dan 2.

8/11 tidak masuk

5

Nur Anisa

1. Disiplin belajar

2. Mengisi waktu luang dengan baik untuk belajar?

3. Teknik mencatat tingkat tinggi

25/10: sudah mengerjakan 3 topik

8/11 ijin ke rumah sakit

6

Rio Hilda

1. Mengatur waktu belajar yang baik?

2. Cara belajar efisien

3. Menjadi belajar sebagai hobi

25/10 sudah mengerjakan topik 3.

8/11 sudah kerjkan no 2 dan 3 belum ada pp

7

A. Mujahidin M

1. Oragtua menjadi contoh yang baik dalam belajar

2. Penggunaan internet dalam belajar

3. Membuat catatan-catatan kecil

25/10: sudah mengerjakan 3 topik

8/11 belum ada pp

8

Wiwit Puji Atmoko

1. Cara belajar yang baik

2. Mengtur waktu yang tepat

3. Cara memahami isi bacaan

25/10 sudah mengerjakan 3 topik

8/11 ijin

9

Kiki Megiawati

1. Fasilitas belajar yang baik

2. Meningkatkan konsentrasi dalam belajar

3. Mengenal faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar

25/10: sudah mengerjakan topik 2 dan 3.

8/11 tidak masuk

10

Widiati

1. Belajar efektif

2. Cara cepat memahami peljaran apa?

3. Cara membaca buku (SQ3R)

25/10: sudah mengerjakan topik3 dan 1.

8/11 tidak masuk

11

Anggit Widiana

15/11

1. Cara meingkatkan kreatifitas dalam belajar

2. Otak dan berpikir sebagai sentral belajar manusia

3. Meningkatkan konsentrasi belajar

25/10: Sudah mengerjakan topik 1

8/11 sudah mengerjakan 3 topik dan sudah ada pp

12

Dedy Sulisdyantoro

15/11

1. Motivasi belajar

2. Metode belajar yang efektif

3. Trik yang efektif dalam belajar

25/10: sudah mengerjakan 3 topik

8/11 sudah ada pp

13

Ita Asari

15/11

1. Cara membuat catatan agar mudah dihafal

2. Cara belajar: memberi penjelasan materi di dalam kelompok

3. Cara belajar efektif

25/10 sudah mengerjakan 3 topik

8/11 sudah ada pp

14

Indra Yuniastuti

22/11

1. Cara hafal cepat

2. Belajar menggunakan media elektronik

3. Belajar dengan peta konsep

25/10: sudah mengerjakan 3 topik

8/11 sudah ada pp

15

Lailatul Arofah

22/11

1. Penyelenggaraan kelompok belajar

2. Belajar dengan cara AMBAK

3. Efisiensi belajar

Tgl 25/10: sudah mengerjakan topik 2.

8/11 sudah mengerjakan2 topik dan sudah ada pp. Topik 2 belum

16

Fakrudin Anas

1. Belajar dari lingkungan sekitar

2. Lingkungan sebagai sumber ilmu untuk belajar

3. Peran lingkungan bagi proses belajar

25/10 tidak masuk

8/11 tidak masuk lagi

17

Hironimus Gulman

1. Mengenali dan memahami cara belajar

2. Cara membuat ringkasan

3. Motivasi belajar

Tgl 25/10: sudah kerjakan topik 3.

8/11 Sudah mengerjakan topik 1 dan 3

Belum ada PP

18

Stephanie Selan

22/11

1. Menggunakan jembatan keledai

2. Bernyanyi sambil menhghafal

3. Pemrosesan informasi

25/10 sudah mngerjakan topik 1 dan 2

8/11 sudah mengerjakan 3 topik dan sudah pp

19

Asy’ari Hasyim

22/11

1. Mengenal gaya belajar

2. Perilaku belajar

25/10: sudah mengejakan topik 1

8/11 Belum mengerjakan topik 2 dan 3dan sudah ada pp

20

Devi Titis

1. Menata ruangan belalajar yang nyaman

2. Cara belajar yang menarik

3. Cara mendapatkan main idea, supporting idea, dan conclusion

25/10 sakit

8/11 tidak hadir lagi

21

Ayu Windar Arimbi

1. Memanfaatkan waktu belajar dengan baik

2. Cara merangkum

3. Belajar dengan mendengarkan musik

25/10: tidak masuk

8/11 tidak masuk lagi

22

Priskila

1. Kiat membaca cepat

2. Peranan orang dalam memicu moivasi belajar anak

3. Ergonomi dalam belajar

25/10: tidak masuk

8/11 tidak masuk

24

Supriyadi

22/11

1. Mengoptimalkan cara belajar

2. MeningkTKn ketekunan dalam belajar

3. Cara tepat berkonsentrasi belajar

25/10: sudah mengerjakan 3 topik

8/11 sudah ada pp

25

Fengki Fradami Putra

1. Cara belajar efektif dan efisien (The Liang Gie)

2. Cara cepat mengelola kamus

3. Cara mengatsi kesulitan belajar

25/10: tidak masuk

8/11 tidak masuk

26

Achmad Junaidi

1. Meningkatkan konsentrasi belajar

2. Metode belajar yang baik dan menyenangkan

3. Melatih kecerdasan emosional

25/10: sudah menyusun kerangka

8/11 tidak masuk

27

Nur Azizah

25/10: belum ada judul

8/11:

1. Mengenal IQ EQ AQ

28

Agus Santoso

1. Cara belajar yang tidak menjenuhkan

2. Rangsangan untuk belajar

3. Cara mengatur waktu belajar

25/10: sudah mengumpulkan bahan

8/11 tidak masuk

28

Ainul Yakin

1. Menjadikan pengalaman sebagai pelajaran

2. MengenL kebiasaan buruk dalam belajar dan cara menghindarinya

3. Bimbingan kesehatan pernapasan untuk menunjang belajar

25/10: belum mengerjakan

8/11: belum mengerjakan

29

Slamet Riskiadi

1. Cara mengatasi kesulitan belajar

2. Cara mencatat dengan mind mapping

3. Memberdayakan otak dalam belajar

25/10 sudah mengerjakan topik 1.

8/11 absen

30

Dita Ardiyanti Sari

TGL 25/10 TIDAK MASUK

Tgl 8/11: mengajukannjudul dan sudah ada pp

1. Mengenal faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

2. Cara mengggunakan kamus

3. Cara mengatur waktu belajar

31

Matsum

Tgl 25/10 tidak masuk

Tgl 8/11 mengajukannjudul:

1. Belajar menciptakan pribadi yang kreatif

2. Belajar membuat kutipan

3. Belajar dengan metode daya ungkit besar

29

Ririn Wahyuni

1. Melatih anak berpikir kreatif

2. Kecerdasan berbahasa

3. Latihan untuk menguatkan ingatan

Tgl 25/10: sudah mengerjakan topik 2 dan 3.

8/11 sudah mengerjakan semua dan sudah ada pp

30

Sr. Legina Sagala

1. ?

2. Penggunaan musik dalam belajar

3. Motivasi belajar

Tgl 25/10: Sudah mengerjakan 1 topik.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Pertemu-an ke

KOMPETENSI

MATERI

SUMBER

METODE

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Mahasiswa memahami hakekat mata kuliah “BK Belajar” dan kaitannya dengan kompetensi konselor.

Mahasiswa memahami terjadi-nya kesulitan belajar dari segi teori belajar

Mahasiswa memahami faktor-faktor yang menim-bulkan kesulitan belajar

Mahasiswa dapat mengadakan diagnosa kesulitan belajar

Mahasiswa dapat mengenal masalah-masalah kompleks yang mempenga-ruhi kesulitan belajar

Mahasiswa dapat memahami cara-cara mempersiap-kan diri untuk belajar atau mengi-kuti pelajaran/ kuliah

Cara mengatur waktu belajar

Mahasiswa dapat memahami cara-cara membaca buku teks

Mahasiswa dapat memahami cara menandai dan membuat catatan dari buku bacaan

Mahasiswa dapat memahami mind mapping sebagai teknik belajar

Mahasiswa dapat memahami cara memberdayakan otak untuk belajar

Mahasiswa dapat memahami cara-cara pernapasan yang dapat meningkakan hasil belajar

Metode-metode belajar dengan akses mendalam dan berdaya ungkit besar

Mengenal dan memberdayakan memori dalam belajar

Mahasiswa dapat memahami cara belajar Quantum learning

Mahasiswa dapat memahami cara-cara menghadapi ujian

1.1 Hakekat ”BK Belajar”

· Konsep BK Belajar dan konsep-konsep sejenis

· Kaitan BK Belajar dengan BK

· Kaitan BK Belajar dengan kompetensi konselor

· Cara Belajar BK Belajar

2.1 Kesulitan belajar ditinjau dari teori-teori belajar

2.2 Kesulitan belajar ditinjau dari teori pemrosesan informasi

3.1 Faktor internal

· Fisiologis: kesehatan pancaindra

· Tidak berfungsinya neurologis

· Psikologis (IQ, bakat, minat, motivasi).

· Sosial budaya

· Situasi sekolah

4.1 Penelaahan status

4.2 Menghubungkan kompetensi pembelajaran dan prestasi belajar

4.3 Memperkirakan sebab-sebab kesulitan belajar

5.1 Masalah-masalah kompleks kesulitan belajar

5.2 Mengenal ciri-ciri siswa yang mengalami masalah “learning disabilities”

6.1 Mempersiapkan diri

6.2 Cara-cara mengikuti/mencatat

pelajaran

7.1 Cara menyusun jadwal belajar

8.1 SQ3R

8.2 PQRST

8.3 OK5R

8.4 Skimming dan scanning

9.1 Cara menandai bahan bacaan

9.2 Cara membuat catatan

15.2 Mind mapping untuk membuat catatan

10.2 Mind mapping untuk mengembangkan gagasan

11.1 Otak sebagai komputer terhebat di dunia

11.2 Cara otak menyimpan

informasi

11.3 Prinsip-prinsip kerja otak

11.4 Memberdayakan “multiple intelligence”

12.1 Hubungan pernafasan dan kerja otak

12.1 Hubungan pernafasan dan daya tahan belajar

13.1 Prinsip dan skema umum

13.2 Metode berdaya ungkit besar

14.1 Macam-macam memori

14.2 Memberdayakan memori dalam belajar

15.1 Prinsip-prinsip bejalar quantum

15.2 Metode-metode belajar quantum

16.1 Memmeriksa dan memepelajari materi kuliah

16.2 Mengenal jenis soal dan kiat-kiat mengerjakannya

16.3 Mempersiakan fisik dan mental

1.Kurikulum SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) 1975: Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Buku: III C Pedo-man Bimbingan dan Penyu-luhan. Deparemen Pendidikan dan Kebudyaan Republik Indonesia. 1975. Jakarta. h. 80-90.

2. Pedoman Pelaksanaan Pola Pembaharuan Sistem Pendi-dikan Tenaga Kependidikan di Indonesia Suplemen 1 Buku II Tentang kurikulum inti pendidikan tenaga kependidikan program S1. Departemen pendidikan dan kebudayaan Dirjen Dikti, 1982. h 15, 77, 96.

3. Prayitno.

Kurikulum Program S1 Bimbingan dan Konseling. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti, 1982, h.

Bugelski. 1964. Pp 51-55.

Piaget, Robert M.Gagne

Wilson. 1971. Pp 1- 36.

Hamachek. 1990. Pp187 -214

Wilson. 1971. Pp 37-60; 97-108

Wilson, 1971. 109-134.

Hamachek. 1990. Pp 167-168

Hamachek. 1990. Pp 259 -298

Anastasi, A. & Urbina, S.. 1997. Pp 294-297

Wilson. 1971. Pp 189-227.

Klausmeler & Goodwin. P. 13.

Partowisastro dan Hadisuparto. 1982. Jilid 1. H 45 – 90

Partowisastro dan Hadisuparto. 1982. Jilid 2. H 95 - 115

Partowisastro dan Hadisuparto. 1982. Jilid 2, H 18 - 34

Smith. 1997. Hal 32 -63 dan

Partowisastro dan Hadisuparto. 1982. H 56-66.

Hernacki dan De Porter

Mackinu: 1999: Hal 95-113

Mike and Smith 8-15

Ali Saukah: 1999: 114-127

Ali Saukah: 1999. H 128 -137

idem

Tony Buzan. 2008. H 22-32 dan 50-94.

Dryden dan Vos: 1999 h. 113-141

Heimberg 2006. H 1 -18

Win Wenger. 2001. H 183-229

243-277

Heimberg. 2005. 171-224

Hernacki

Hernacki

Mohamad Adnan Latief. 1999. H 138-151

Ekspositori

Ekspositori

Ekspositori

Ekspositori

idem

idem

idem

idem

idem

idem

idem

idem

idem

Idem

idem

idem

idem

Idem

idem

idem

idem

idem

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER

Matakuliah: Bimbingan Konseling Belajar

Pembina: Blasius Boli Lasan

NO

Waktu

Kompetensi

Materi

1

17 -8- 10

Memahami hakekat BK Belajar

1. Mereview Hakekat BK

2. Ciri siswa layanan BK dan beberapa konsep seperti ”under-achiever, slow learner, dsb)

3. Istilah-istilah yang berhubungan dengan masalah belajar: learning disabilities, learning disorder dsb.

4. Ruang lingkup BK Belajar

5. Pengertian BK Belajar

6. Kaitan matakuliah BK Belajar dengan Kompetensi Konselor

2

25 -8- 10

Memahami proses dan kondisi terja-dinya belajar serta kaitan timbulnya gang-guan belajar

1. Mereview pengertian/makna belajar dan jenis-jenis belajar

2. Faktor-faktor yang mengkondisi terjadinya belajar: fisiologis, psikologis, sosial-budaya

3. Mengenal masalah-masalah belajar yang timbul dari kondisi/faktor-faktor belajar itu.

3

1 -9- 10

Mengenal teori-teori pemrosesan infor-masi belajar atau teori terjadinya be-lajar dan hubungan-nya dengan gang-guan belajar.

1. Pemahaman belajar dari teori pemrosesan informasi

2. Pemahaman belajar menurut Robert M. Gagne

3. Pemahaman belajar dari teori Piaget

4. Kaitan dari bahasan no 1 s.d 3 dengan gangguan belajar

4

8 -9- 10

Mendiagnosis Kesulitan belajar

1. Mengenal kompetensi pembelajaran suatu matapelajaran dan mengecek penguasaannya.

2. Penggunaan metode tes dan non-tes untuk mengetahui kesulitan belajar

3. Mengadakan analisis terhadap data yang diperoleh pada no 1 dan 2

4. Memperkirakan sebab-sebab terjadinya kesulitan

4

15-9-10

Mengenal masalah-masalah yang kompleks dan ADHD

Gabungan dari beberapa masalah:

1. Inteligensi

2. Panca-indera

3. Masalah persepsi

4. Masalah gizi

5. kelelahan

6. Harapan orangtua

7. disharmoni keluarga

8. penguasaan materi

9. minat

10. ADHD

5

22-9-10

Melakukan kegiatan-kegiatan pemecahan masalah

1. Mempelajari masalah/kasus

2. Menggali informasi dari pihak terkait

3. Bekerja sama dengan pihak lain terkait

4. Konseling

6

29-9-10

Bimbingan Belajar dari dalam internal siswa

1. Menyadarkan tujuan-tujuan belajar

2. Belajar tentang cara belajar

3. Menanamkan motivasi belajar

4. Membina kepribadian yang ingin maju melalui belajar.

5. Membina pribadi yang mandiri yang mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui belajar

7

6-10-10

Bimbingan belajar: mengenal kekuatan otak dan memberdayakannya dalam belajar

1. Otak sebagai komputer terhebat

2. Bagian-bagian otak dan multiple intelligence

3. Hemisfer kiri-kanan

4. Gelombang otak

5. Cara otak menyimpan informasi

8

13-10-10

Mengenal cara mengikuti pelajaran

1. Pentingnya membuat catatan

2. Menyiapkan sistem catatan

3. Pencatatan selama dan sesudah pelajaran

4. Menggunakan singkatan dan atau simbol

9

20-10-10

Menata lingkungan belajar

1. Menata ruangan fisik

2. Menata ruangan psikologis

3. Menata musik

4. Meletakkan slogan, sertifikat atau kata-kata mutriara pemacu belajar

10

27-10-10

Memahami cara membaca buku

1. Skiming

2. Scaning

3. Membaca dengan teknik SQ3R

4. Teknik PQRST

5. Fast Reading

11

3-11-10

Mengenal cara menandai dan membuat catatan dari bacaan

1. Manfaatnya

2. Kaidah dan petunjuk memberi catatan pada buku

3. Membuat catatan penting setelah membaca buku

12

10-11-10

Teknik mencatat dengan peta pikiran

1. Manfaat peta pikiran

2. Mencacatat dengan peta pikiran

3. Langkah-langkah mencatat dengan peta pikiran

13

24-11-10

Mengenal peranan pernafasan untuk peningkatan proses belajar

1. Hubungan olah raga dan pernafasan

2. Hubungan pernafasan dan otak

3. Mempelajari beberapa pola pernafasan yang meningkatkan kinerja otak

14

1-12-10

Belajar menulis dengan baik

1. Mengadakan clustering dan fastwriting

2. Tahap-tahap penulisan yang lengkap

3. Kiat-kita memperlanacar tulisan

15

8-12-10

Meningkatkan kinerja memori

1. Mengadakan asosiasi

2. Mengadakan hubungan

3. Mengadakan sistem cantol

4. Akronim dan singkatan kreatif

5. Kiat-kiat lain

16

idem

Mengenal cara mempersiapkan diri mengikuti ujian

1. Manfaatnya

2. Mempersiapkan catatan

3. Mempersiapkan buku

4. Mengenal kompetensi/standar kelulusan

5. Mengorganisasi catatan

6. Persiapan fisik dan mental

7. Mengerjakan tes objektif dan subjektif

8. Kiat-kiat penting

DAFTAR PUSTAKA

1. DePorter, B. & Hernacki, M. 1999. Quantum learning. Bandung: Kaifa

2. Dryden & Vos, J. 1999. Revolusi cara belajar. Jakarta: CV Rajawali.

3. Heimberg, D.M. 2006. Strategi meningkatkan kecerdasan, memori & kreativitas. Terjemahan Adiloka Sujono & Dewantoro Wahyu Gutomo. Jakarta: Prestasi Pustaka.

4. Partowisastro, K. 1982. Diagnosa dan pemecahan kesulitan belajar. Jilid 1 dan 2. Jakarta: Erlangga.

5. Rimm, S. 1997. Mengapa anak pintar memperoleh nilai buruk: Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasinya? Jakarta: Grassindo.

6. Romlah, T. Zen, E.F. 1991. Keterampilan-keterampilan Belajar. Malang: Depdikbud IKIP MALANG.

7. Rose, C. & Nichol, M.J. 2002. Accelerated learning for the 21 century. Terjemahan Dedy Ahimsa. Bandung: Nuansa Cendikia.

8. Smith, C. Strick, L. 1997. Learning disabilities: a parent’s complete guide to learning disabilities from preschool to adulthood. New York: McGraw Hill-Book.

9. Sukadji, S. 1989. Kumpulan naskah kuliah kesulitan belajar. Jakarta: Jurusan Psikologi Pendidikan UI.

10. Wilson, J. (Ed.). 1971. Diagnosis of learning difficulties. New York: McGraw Hill-Book.

*Pustaka lain menyusul sesuai dengan pokok bahasan

RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER

Matakuliah: BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Pembina: Blasius Boli Lasan

NO

Waktu

Kompetensi

Materi

1

2 -9- 09

Mengenal gagasan-gagasan awal tentang belajar

4. Plato

5. Aristoteles

6. Pengaruh historis dari tokoh-tokoh: Thomas Reid, Darwin, Ebbinghaus

7. Psikologi sekolah-sekolah awal

8. Hubungan Epistemologi dan Teori Belajar

2

9-9-09

Memahami hakekat teori belajar

1. Apakah teori itu dan apa ciri-ciri teori yang baik?

2. Apakah belajar dan apakah teori belajar itu?

3. Mengapa mempelajari teori belajar dan apa manfaatnya?

4. Metode-metode penetapan teori belajar: studi sistematis dan melalui eksperimen

5. Mengenal pandangan Thomas Kuhn tentang revolusi ilmu pengetahuan dan kaitannya dengan pembentukan teori belajar

3

16-9-09

Memahami Prinsip-prinsip Belajar dan Pembelajaran

1. Prinsip-prinsip belajar

2. Penerapan Prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran

4

23-9-09

Memahami motivasi belajar

1. Pentingnya Motivasi

2. Jenis-jenis Motivasi

3. Motivasi dalam belajar

5

30-9-09

Mengenal Jenis-Jenis Belajar

1. Jenis Belajar menurut A de Block

2. Jenis Belajar menurut C. Van Parreren

3. Jenis Belajar menurut Robert M.Gagne

4. Tingkat-tingkat belajar: Trial and error, imitasi, kondisioning, discovery, konseptualisasi, dan belajar berpikir.

6

7-10-09

Lanjutan

Lanjutan ketiga teori di atas

7

14 -10-09

Memahami Teori-Teori Belajar Asosiasi

1. Teori Ivan Pavlov

2. Teori Edwin Ray Guthrie

3. Teori William K. Estes

8

21-10-09

Lanjutan

Lanjutan ketiga teori tersebut

9

28 -10-09

Mengkaji Teori-teori Belajar Fungsional

1. Teori Edward Lee Thorndike

2. Teori B. Frederick Skinner

3. Clark Leonard Hull

10

4-11-09

Lanjutan

Lanjutan ketiga teori tersebut

11

11-11-09

Mempelajari Teori-teori Belajar Kognitif

1. Teori Gestalt

2. Teori Jean Piaget

3. Teori Edward Tolman

4. Teori Albert Bandura

5. Teori Bruner

12

18-11-09

Lanjutan

Lanjutan Teori Gesatlt dan Piaget

13

25 – 11 -09

Lanjutan

Lanjutan teori Tolman, Bandura, dan Bruner

14

2 – 12 - 09

Memahami Teori-teori belajar Neuroscience

1. Donald Odding Hebb

2. Howard Gardner: Belajar dengan memberdayakan multiple intelligence

16

9-12-09

Lanjutan

Lanjutan kedua teori tersebut

17

16-12-09

Mengenal Teori Belajar Pemrosesan Informasi

1. Persepsi dan Memori

2. Sistem-sistem Memori

3. Tahap-tahap pengolahan informasi dalam sistem memori

18

23-12- 09

Lanjutan

Lanjutan pembahasan teori belajar pemrosesan informasi

19

30-12-09

Mengenal Teori-teori Belajar Mem-berdayakan Inteligensi

1. Teori Sternberg

2. Vigotzi

20

6-1-2010

Mengkaji teori-teori belajar kontemporer

1. Quantum Learning

2. Revolution of Learning

SILABUS

a. Identtas Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi

: UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

Fakultas

: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi

: Bimbingan Konseling

a. Identitas Mata Kuliah

Matakuliah

: BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Kode Mata Kuliah

: .........

Bobot Sks/Js

: 2/2

B. KOMPETENSI DASAR: Mahasiswa memahami hakekat, landasan, dan karakteristik teori-teori belajar dan pembelajaran.

C. STANDAR KOMPETENSI: 1. Mahasiswa memahami pngertian belajar menurut aliran-aliran psikologi.

2. Mahasiswa memahami teori-teori belajar dan pembelajaran yang telah dikembangkan (Teaching theory and models).

Kompetensi Dasar

Indikator

Pokok Bahasan dan subpokok bahasan

Pengalaman Belajar

Alo.

Waktu

Media dan Sumber Belajar

Penilaian

Mahasiswa memahami pengertian belajar dan pembe-lajaran

Mahasiswa dapat memahami pandangan Behaviorisme

Mahasiswa dapat mema-hami pan-dangan Kog-nitif-Kons-truktivisme

Mahasiswa da-pat memahami pandangan Humanistik

Mahasiswa dapat mema-hami pan-dangan Neuroscience

Mahasiswa dapat mema-hami teori-teori pembe-lajaran

Pengembangan pembelajaran

1. Memahami pengertian belajar dan pembelajaran secara populer

2. Memahami pengertian belajar yang baku

1. Memahami teori Classical Conditioning (CC)

2. Memahami Operan Con-ditioning (OC)

3. Memahami Observational Learning dan Experiental Learning (OL & EL)

1. Memahami teori-teori Klasik

2. Memahami teori-Teori sesudahnya.

1. Memahami Carl Rogers

2. Memahami Abraham Maslow

1. Teori Neuro-

Science

2. Teori Multip-

le Intelligence

(MI)

3. Kecerdasan emosional

4. Hemisfer Otak

5. Teori Belajar Quantum

1. Memahami

Cooperative

learning

2. Case-based learning

3. Problem based learning (PBL)

4. Pembelajaran quantum

Mengidentifikasi:

1. komponen-kompo-nen pembelajaran

2. komponen/model pembelajaran lokal

3. komponen/ model pembela-jaran nusantara

1.1 Pengertian belajar dan pembelajaran populer dan baku

2.1 Pengertian Belajar dari aliran-aliran psikologi: Behavio-risme, kognitivis-me, konstruktivis-me, dan humanis-me.

1.1 Peristiwa belajar menurut CC.

2.1 Terjadinya belajar menurut OC.

2.1 Terjadinya belajar menurut OL dan EL.

1.1 Teori Gestalt

1.2 Ciri-ciri Belajar Getalt

2.1 Teori Piaget

2.2 Belajar menurut

Piaget.

2.2 Teori Vigotsy

2.3 Belajar menurut Vigotsy

1.1 Teori Fenomeno-logis Carl Rogers

1.2 Teori Maslow

1.1 Bagian-bagian otak dan cara kerjanya dalam belajar

2.1 Jenis-jenis kecer-dasan dan kemampuan belajarnya

3.1 Belajar menurut

kecerdasan emo-

sional

4.1 Peranan otak kiri dan kanan

5.1 Prinsip-prinsip Quantum Learning

Teori pembelajaran

Cooperative

Learning

2.1 Teori Case-based

Learning

3.1 Teori problem based learning.

4.1 Teori pembelajaran quantum

1.1 Mengkaji kompo-nen pembelajaran umum

1.2 Komponen lokal

1.3 Komponen nusantara

Mengkaji pengertian belajar dan pembe-lajaran

Menjabarkan definisi-definisi belajar

Menjabarkan arti teori belajar CC.

Mengkaji peristiwa belajar CC

Mengkaji terjadinya belajar OL dan EL

Mengkaji teori Gestalt

Mengkaji ciri-ciri belajar Gestalt.

Membahas teori

Piaget dan pokok-pokok pikirannya.

Membahas teori Piaget dan pokok-pokok pikirannya.

Membahas teori Piaget dan pokok-pokok pikirannya

Mengkaji teori Rogers

Mengkaji teori Maslow

Mengkaji proses kerjanya otak

Mendiskusikan jenis-jenis kecerdasan

Mendiskusikan ke-cerdasan emosional

Membandingkan peranan otak kiri dan kanan

Mengkaji prinsip-prinsip Quantum Learning

Mengkaji CL.

Mengkaji CBL

Mengkaji PBL

Mengkaji QL

Mengakaji kemungkinan adanya model pembelajaran local/nasional

2 kali pertemuan

Bahan ajar

· Hergenhahn, B.R. Pp. 3-14

· Travers, R.M. Pp. 3-13

· Bower dan Hilgard p. 49

Kolb, D.A. Pp. 20-37.

· Bower dan Hilgard p. 299

· Hergenhahn, B.R. Pp. 280-287.

Vigotsy

· Dimyati dan Mudjiono, h. 15.

· Dimyati dan Mudjiono, h. 76-77.

Dryden dan Vos 113-141.

Gardner 27-40.

Amstrong, T. Pp 41-47

Goleman, G. H. 267-283 dan 430.

Westen, D. 127-136.

De Porter & Hernacki. H. 1- 14 dan 45-60.

Briggs, L. & Wager, W.

39-75.

idem

idem

idem

Bahan ajar

idem

idem

Pengamatan

Perrtanyaan lisan

Qiuz

idem

Idem

idem

REFERENSI

Amstrong, T. 1994. Multiple Intelligences. Alexandria: ASCD.

Bigge, Morris L. 1982. Learning theories for teachers. Fourth ed. New York: Harper

& Row Publisher.

Briggs, Leslie J. and Wager, Walter W. 1981. Handbook of procedures for the design of instruction, 2Ed. Englewood Cliffs, N.J.

Brower, Gordon H. & Hilgard, Ernest R. 1981. The Nature of learning theory. Prentice-Hall, Inc. Englewood Cliffs N.J.

DePorter, B. Hernacki, M. 1999. Quantum learning. Bandung Kaifa

Dimyati & Mudjiono. 1994. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Dryden & Vos, J. 1999. Revolusi cara belajar. Jakarta: CV Rajawali.

Fontana, David. 1981. Psychology for teachers. London: Macmillan Press.

Gagne, Robert M. 1977. The conditions of learning. 3Ed. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Gardner, H. 1993. Multiple Intelligences: the Theory in practice. New York: Basic

Books.

-------------. 1999. The Disclipine mind: What all students should understand? New

York: Simon & Schuster.

Goleman, D. Emotional Intelligence. 1995. Jakarta: Gramedia.

Hergenhahn, B.R. 1982. An Introduction to Theories of Learning. Prentice-Hall, Inc.,

Englewood Cliffs.

Hernacki, M. & DePorter B. 1999. Quantum Learning. Bandung Mizan.

Houston, John P. 1985. London: Motivation. London: Macmillan Publishing Company.

Kolb, D.A. 1984. E