otomsi industri-4

107
OTOMASI INDUSTRI-4 M. RAIS RAHMAT RAZAK 28 DESEMBER 2015 Implementasi OTOMASI INDUSTRI pada Industri Electronic, otomotif, UKM IMPLEMENTASI OTOMASI INDUSTRI PADA PABRIK OTOMOTIF STUDY KASUS ROBOT SPOT WELDING. (Rohmatullah, Septianto Darmawan, Rahmat Hidayat). IMPLEMENTASI OTOMASI INDUSTRI PADA UKM, STUDY KASUS PABRIK BATAKO (Misbahul Munir, Takdir A Solehudin, Wisnu Anggoro, Andip Septiawan, Tedi Mulyono) IMPLEMENTASI OTOMASI INDUSTRI PADA UKM, STUDY KASUS PEMBUATAN GENTENG PRESS (Budhi Pamungkas, Iwan Bagus K.A, Teguh, Kandoko Prasetyo, Nasukha ). IMPLEMENTASI OTOMASI INDUSTRI PADA UKM, STUDY KASUS PABRIK PEMBUATAN TEMPE (Andri susanto, Erli eko saputro, Muhammad syidiq, Fande febrian, Adam Mubarok) . IMPLEMENTASI OTOMASI INDUSTRI PADA UKM, STUDY KASUS JASA PEMBUATAN SABLON (Asep Maulana P, Wilham B Darusman, Dede Kurniawan DS, Agung Prasetyo, Nursuprianto)

Upload: m-rais-rahmat-razak

Post on 16-Apr-2017

737 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Otomsi industri-4

OTOMASI INDUSTRI-4

M. RAIS RAHMAT RAZAK28 DESEMBER 2015

Implementasi OTOMASI INDUSTRI pada Industri Electronic, otomotif, UKM IMPLEMENTASI OTOMASI INDUSTRI PADA PABRIK OTOMOTIF STUDY KASUS ROBOT SPOT WELDING. (Rohmatullah, Septianto Darmawan, Rahmat Hidayat).

IMPLEMENTASI OTOMASI INDUSTRI PADA UKM, STUDY KASUS PABRIK BATAKO (Misbahul Munir, Takdir A Solehudin, Wisnu Anggoro, Andip Septiawan, Tedi Mulyono)

IMPLEMENTASI OTOMASI INDUSTRI PADA UKM, STUDY KASUS PEMBUATAN GENTENG PRESS (Budhi Pamungkas, Iwan Bagus K.A, Teguh, Kandoko Prasetyo, Nasukha ).

IMPLEMENTASI OTOMASI INDUSTRI PADA UKM, STUDY KASUS PABRIK PEMBUATAN TEMPE (Andri susanto, Erli eko saputro, Muhammad syidiq, Fande febrian, Adam Mubarok) .

IMPLEMENTASI OTOMASI INDUSTRI PADA UKM, STUDY KASUS JASA PEMBUATAN SABLON (Asep Maulana P, Wilham B Darusman, Dede Kurniawan DS, Agung Prasetyo, Nursuprianto)

Page 2: Otomsi industri-4

Implementasi Otomasi Industri pada Industri Otomotif dan Electronic

Otomasi Industri pada indutri otomotif dan electronic menjadi salah satu faktor pendorong berkembangnya industri di dunia. Permintaan pasar yang tinggi serta tuntutan perkembangan tehnologi membuat pemenuhan proses produksi menjadi sesuatu yang tidak bisa lagi hanya diselesaikan dengan ketersediaan Man power melimpa.

Tuntutan kualitas pengerjaan dengan presesi tinggi dan konsistensi dalam proses produksi, menjadikan otomasi sebagai sesuatu yang penting dan solusi dalam memenuhi permintaan customer .

Penerapan sistem Robotika dan CNC dalam berbagai peralatan produksi menjadikan alat ini sebagai primadona dalam industri yang menggunakan otomatisasi.

Page 3: Otomsi industri-4

Implementasi Otomasi Industri pada UKM

Jumlah penduduk lebih dari 235 Juta Jiwa, menjadikan Indonesia sebagai ladang subur untuk berkembangnya Usaha kecil menengah. Tersedianya peluang pasar yang luas memberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembangnya usaha-usaha kecil dan menengah.

UKM adalah tahapan usaha yang siap untuk berkembang menjadi usaha menengah atau besar. Banyak fakta menunjukkan usaha menengah dan besar sekarang ini, awalnya bermula dari usaha kecil.

Implementasi Otomasi industri pada UKM, diharapkan akan menjadi pendorong bagi bertumbuh dan berkembangnya usaha dan industri rumahan yang tersebar luas di kota-kota industri.

Page 4: Otomsi industri-4

Mengenal dan mencermati Implementasi Otomasi Industri pada industri electronic, otomotif dan pada UKM, diharapkan akan memberikan rangsangan kreatifitas bagi mahasiswa semister 7 untuk mempersiapkan diri sebagai calon sarjana teknik mesin.

Mahasiswa diharapkan bisa melihat dari dekat bentuk implementasi Otomasi Industri di masyarakat . Baik yang tersebar pada industri menengah maupun pada industri rumahan (home industry).

Tugas kelompok mahasiswa, diharapkan dapat melatih mahasiswa untuk menumbuhkan kebiasaan team work dalam merumuskan dan memecahkan suatu persoalan. Sehingga akan menjadi modal positif bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri dalam memasuki duni kerja. Setiap kelompok akan mempresentasikan kasusnya di depan kelas dan dilakukan secara interaktif dengan dosen dan mahasiswa lainnya.

Tugas Kelompok Mahasiswa

Page 5: Otomsi industri-4

IMPLEMENTASI OTOMASI INDUSTRI PADA PABRIK OTOMOTIFSTUDY KASUS ROBOT SPOT WELDING

Oleh :ROHMATULLAH 41187001120145

RAHMAT HIDAYAT 41187001120039SEPTIANTO DARMAWAN 41187001120047

 

UNIVERSITAS ISLAM “45” BEKASI

Page 6: Otomsi industri-4

Otomasi industri merupakan salah satu teknik yang digunakan oleh pelaku

industri untuk memperkecil biaya produksi dan meningkatkan kualitas serta kuantitas

produksi. Terdapat tiga elemen dasar yang menjadi dasar bagi sistem otomasi yaitu power,

program, dan control sistem yang semuanya mendukung proses otomasi tersebut, yaitu :

a). Power

b). Program

c). Kontrol

Pengertian Otomasi Industri

Page 7: Otomsi industri-4

Robot spot welding

NX100,YASKAWA

Robot spot welding NX100,YASKAWA adalah sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan buatan). Istilah robot tersebut berawal dari bahasa Cheko “robota” yang berarti pekerja atau kuli yang tidak mengenal lelah atau bosan.

ROBOT SPOT WELDING NX100 YASKAWA.avi.mp4

Page 8: Otomsi industri-4

3.2 Sfesifikasi robot spot welding NX100, YASKAWA

Page 9: Otomsi industri-4

Sistem pada robot spot welding NX100,YASKAWA memiliki komponen dasar yaitu :

1). MANIPULATOR.

Komponen dasar pada Robot spot Welding NX100 YASKAWA

Page 10: Otomsi industri-4

Dalam robotika manipulator adalah perangkat yang digunakan untuk memanipulasi bahan tanpa kontak langsung.

Manipulator robot dibuat dari urutan kombinasi link dan sendi.link

yang menghubungkan anggota kaku sendi atau kapak. Sumbu adalah

komponen bergerak dari robot yang menyebabkan gerakan relatif

antara link yang berdekatan.sendi mekanis digunakan untuk

membangun manipulator terdiri dari lima jenis utama.Dua dari sendi

yang linear,di mana gerakan relatif antara link yang berdekatan adalah

non rotasi dan tiga jenis rotary,dimana digerakan relatif melibatkan

rotasi antara link.bagian lengan dan tubuh manipulator didasarkan

pada salah satu dari empat konfigurasi.

Page 11: Otomsi industri-4

Masing-masing antanomi memberikan amplop kerja yang berbeda dan

cocok untuk aplikasi yang berbeda yaitu :

A. Gantry - robot ini memiliki sendi linier dan dipasang overhead. Mereka juga disebut robot

Cartesian dan bujursangkar

B. Cylindrical – Dinamakan untuk bentuk tempat kerjanya, robot anatomi silinder yang dibuat

dari sendi linear yang terhubung ke basis bersama rotary.

Page 12: Otomsi industri-4

C. Polar- Dasar bersama robot kutub memungkinkan untuk memutar dan sendi adalah

kombinasi jenis putar dan linier. Ruang kerja yang diciptakan oleh konfigurasi ini bulat

D. Joined-Arm - Ini adalah konfigurasi yang paling populer robot industri. Lengan

menghubungkan dengan bersama memutar, dan link di dalamnya dihubungkan dengan sendi

putar. Hal ini juga disebut robot diartikulasikan

Page 13: Otomsi industri-4

2. Gear reducer dan servo motor

A. Gear reducer Gear reducer atau transmisi adalah salah satu komponen utama motor

yang disebut sebagai sistem pemindah tenaga, gear reducer  berfungsi untuk memindahkan dan mengubah tenaga dari motor yang berputar, yang digunakan untuk memutar spindel mesin maupun melakukan gerakan feeding pada robot.

B. Servo motorMotor servo adalah sebuah motor DC dengan sistem umpan balik

tertutup di mana posisi rotor-nya akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor DC, serangkaian gear, potensiometer, dan rangkaian kontrol.

Page 14: Otomsi industri-4

3. Controler robot

Sistem kontroler merupakan suatu sistem elektronik yang berfungsi sebagai pengendali sistem mekanik. Suatu sistem control dapat berkerja secara otomatis ataupun secara manual.

Page 15: Otomsi industri-4

a. Sistem Kontrol ManualSistem pengendalian dimana faktor manusia sangat dominan dalam aksi pengendalian yang dilakukan pada sistem tersebut. Peran manusia sangat dominan dalam menjalankan perintah, sehingga hasil pengendalian akan dipengaruhi pelakunya.

b. Sistem Kontrol OtomatisSistem pengendalian dimana faktor manusia tidak dominan dalam aksi pengendalian yang dilakukan pada sistem tersebut. Peran manusia digantikan oleh sistem kontroler yang telah diprogram secara otomatis sesuai fungsinya, sehingga bisa memerankan seperti yang dilakukan manusia.

Page 16: Otomsi industri-4

Sistem kontrol otomatis mampu megendalikan sistem mekanik tanpa diawasi dan diberikan input masukan data yang berulang-ulang, karena didalamnya diberikan suatu rangkaian processor untuk memberikan perintah kendali secara otomatis

Sistem kendali otomatis setidak-tidaknya terdiri dari rangkaian processor yang didalamnya terdapat memori pengingat data, signal conditioning untuk sensor, dan driver untuk actuator. Bila diperlukan bias dilengkapi dengan sistem monitor seperti seven segment, LCD (Liquid Crystal Display) ataupun CRT (Cathode ray tube). Sistem robot yang menggunakan otomasi berbasis processor dapat digambarkan sebagai berikut.

Page 17: Otomsi industri-4

Alat yang terdapat dalam controler meliputi :1). CPU CPU mengendalikan dan mengawasi operasi.Melakukan intruksi yang sudah terprogram dalam memori. Jalur komunikasi internal atau bus sistem membawa informasi dari pendant dan ke CPU, memory dan I/O unit dibawah kontrol CPU.

Page 18: Otomsi industri-4

Lebih jelasnya arah aliran informasi dalam CPU mengambil instruksi dari memori user program ke dalam CPU adalah sebagai berikut:

Mengambil informasi I/O dari image dan data numerik dari variabel data memori

Menjalankan instruksi Pembuatan keputusan logic mengenai keadaan yang sebenarnya dari output

dan muncul dalam output image tabel Lokasi dalam I/O dari image modul dikenali dengan alamat. Masing– masing lokasi memiliki alamat sendiri. Semua PC memiliki metode tersendiri dalam menentukan alamat – alamat

Page 19: Otomsi industri-4

2). Pendant Pendant robot berfungsi untuk membuat perintah atau job pada robot dengan

cara di teaching dan di simpan dalam memory pada CPU unit controler.didalam pendant robot terdapat banyak menu tentang perintah yang akan dibuat oleh manuasia dan memberikan perintah kepada robot dengan cara memakai program yang telah dibuat.  Data dalam memori dapat di keluarkan atau di edit sesuai dengan yang dibutuhkan.

Page 20: Otomsi industri-4

3.SERVOPACKServopack berfungsi Sebagai sistem multiple loop yang digunakan

untuk kontrol posisi, kecepatan dan torsi pada servo motor robot.

Page 21: Otomsi industri-4

4). POWER SUPPLY Power supply adalah sebuah unit yang menyediakan tenaga pada kontroler dan

manipulator sehingga dapat bekerja. Power supply dalam suatu sistem robot dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian untuk kontroler dan bagian untuk manipulator. Bagian kontroler menggunakan elektrik sedangkan bagian manipulator bisa menggunakan elektrik, pneumatik, hidrolik ataupun ketiganya. 

 

Page 22: Otomsi industri-4

5). EFEKTOREfektor berfungsi sebagai bagian terkait yang menghubungkan antara manipulator dengan objek yang akan dijadikan kerja dari robot. Sebagai contoh efektor dapat berupa peralatan penjempit objek.

Page 23: Otomsi industri-4

6).SERVO GUNServo Gun pada robot spot welding berfungsi untuk membuat

cantuman/titik welding antara plat material yang akan di proses spot welding.gun ini bisa di setting ampere dan voltagenya pada program yang ada dibuka melalui pendant robot untuk menyesuaikan ketebalan material yang akan di proses spot welding agar tidak mudah lepas dan matang.

Page 24: Otomsi industri-4
Page 25: Otomsi industri-4

Tampilan menu pada pendant ROBOTuntuk setting ampere dan voltage spot welding

Page 26: Otomsi industri-4

7). SENSORFungsi sensor dalam robotik adalah memberi informasi terus menerus

kepada kontroler robot mengenai posisi, kecepatan, dan akselerasi dari setiap batang-hubung (link) yang bisa diumpan balik ke unit kontroler sehingga sistem dapat dikendalikan dengan tepat. Informasi sensor dapat berupa signal digital atau signal analog (diproses dahulu oleh transduser).

(1) Sensor internal, digunakan untuk mengendalikan posisi dan kecepatan berbagai jenis sendi (joint) robot. Sensor ini membentuk kendali loop umpan balik dengan kontroler robot. Jenis sensor yang digunakan untuk mengendalikan posisi lengan robot adalah potensiometer dan enkoder optik, sedang untuk mengendalikan kecepatan lengan robot digunakan tachometer.

(2) Sensor eksternal, digunakan untuk mengkoordinasi operasi robot dengan peralatan lain dalam sel. Dalam banyak hal, sensor eksternal merupakan peralatan relatif sederhana, seperti misalnya saklar batas untuk menentukan apakah posisi telah ditempatkan dengan tepat dalam pemegang atau mengidentifikasikan bahwa part telah siap untuk diproses spot welding.

Sensor robotik dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

Page 27: Otomsi industri-4

sensor internal

Sensor eksternal

Page 28: Otomsi industri-4

Flow chart teaching job robot

1. Control Power ON

2. Teach Job pada

pendant robot

3. Teaching Job

Program untuk proses yang

dibutuhkan4. Save

Teaching Job

Program

5. Running Robot

6. Control Power OFF

Page 29: Otomsi industri-4

Flow chart sistem kerja robot

Page 30: Otomsi industri-4

Contoh pada gambar dibawah ini part Panel floor YL8 hasil proses spot welding yang dikerjakan oleh robot NX100 YASKAWA :

Hasil spot welding terlihat lebih presisi dan titik spot pada pencantuman sangat matang.

Page 31: Otomsi industri-4

STUDY KASUS PADA ROBOT SPOT WELDING NX 100 YASKAWA SISTEM ERROR SAAT POWER PLN TRIP

Masalah yang muncul ketika power pln trip atau TEGANGAN tidak stabil ketika robot sedang running maka semua sistem pada robot akan error.Langkah yang harus dilakukan adalah seperti dibawah ini :

Page 32: Otomsi industri-4

KESIMPULAN

1. Meningkatkan produktivitas perusahaan ditandai dengan lebih besarnya out-put per jam-orang, apabila diterapkan otomasi pada operasi manufaktur.

2. Tingginya biaya tenaga kerja, kecenderungan meningkatnya biaya tenaga kerja di dunia industri, mendorong untuk menginvetasikan fasilitas otomasi yang relatif mahal. Dengan otomasi manufaktur yang dapat meningkatkan laju produksi. 3. Meningkatkan kualitas produk,otomasi tidak hanya dapat menghasilkan produk pada laju yang lebih cepat, tetapi kualitas produk juga dapat ditingkatkan, dibandingkan dengan metode manual.

SARAN

1. Agar memperoleh kinerja Robot yang baik dibutuhkan sistem perawatan yang teratur, sehingga kegiatan produksi dapat berjalan dengan baik, memperpanjang umur Robot dan memperkecil biaya perbaikan.

 

Page 33: Otomsi industri-4

Daftar Pustaka 1.Anonim, Mengenal jenis jenis robot berdasarkan bentuk dan fungsinya, 2015 diakses pada http://www.osiensmartboy.com/2015/02/mengenal-jenis-jenis-robot-berdasarkan.html2.Craig, John. 1989. Introduction to Robotics: Mechanism & Control. Addison: Wesley.3.Anonim, Yaskawa Welding Robot, diakses pada http://www.motoman.com/products/robots/spot-welding-robots.php

Page 34: Otomsi industri-4

OLEH:

MISBAHUL MUNIRTAKDIR AHMAD SOLEHUDINWISNU ANGGOROANDIP SETIAWANTEDI MULYONO

OTOMASI INDUSTRI

Page 35: Otomsi industri-4

PENDAHULUAN

UKM di Indonesia, sering dikaitkan dengan masalah ekonomi dan sosial dalam negeri seperti tingginya kemiskinan, banyaknya pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan, pembangunan yang tidak merata antara daerah perkotaan dan perdesaan, serta masalah urbanisasi. Perkembangan UKM diharapkan dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap upaya penanggulangan masalah-masalah tersebut di atas.

Page 36: Otomsi industri-4

UKM

Usaha Kecil dan Menengah    Adalah Kegiatan ekonomi rakyat yang

berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

Page 37: Otomsi industri-4

PERANAN PENTING UKM

Memajukan perekonomian masyarakat Terciptanya lapangan kerja baru Terciptanya unit-unit kerja baru yang

menggunakan tenaga-tenaga baru Ukm juga memiliki fleksibilitas yang

tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar.

Page 38: Otomsi industri-4

Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah)

3. Milik Warga Negara Indonesia4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau

cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar

5. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

Page 39: Otomsi industri-4

LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI OTOMASI INDUSTRI PADA USAHA KECIL MENENGAH PEMBUATAN BATU BATA MERAH

Page 40: Otomsi industri-4

BATU BATA MERAH

Batu bata adalah bahan bangunan yang diperuntukkan

  untuk kontruksi, dibuat dari tanah liat atau tanpa  campuran bahan lain, dibakar dengan suhu yang tinggi,  sehinga tidak mudah hancur bila direndam

Page 41: Otomsi industri-4

FLOW PROSESS

• Tanah liat • perendaman

Pembuangan air

Page 42: Otomsi industri-4

BAHAN BAKU BATU BATA

-Tanah Liat-Air-Abu

Page 43: Otomsi industri-4

PERALATAN UNTUK MEMBUAT BATU BATA

-Cangkul-Pencetak Batu Bata-Mesin Penggiling batu bata-Mesin Pembakar / Tungku Pembakaran-Kayu Bakar / batu bara

Page 44: Otomsi industri-4

FLOW PROSES PEMBUATAN BATU BATAPertama-tama pencarian lahan tanah merah

yang berbentuk perbukitan dan tekstur tanah merahnya sangat liat, jangan terlalu banyak mengandung pasir, tanah yang bertektur tersebut akan mengurangi kekuatan dari batu bata. Juga dekat dengan sumber air, sebagai bahan campuran tanah merah.

Page 45: Otomsi industri-4

Rendam tanah liat ( lempung) tersebut kedalam suatu lubang yang sudah di buat minimal 15 jam atau lebih tergantung tanah liat dari daerah mana berasal.

Page 46: Otomsi industri-4

Lalu buang air tersebut sampai kering, haluskan tanah liat tersebut, bisa menggunakan cangkul. mengapa harus dengan cangkul? karena mengerjakannya dengan menggunakan teknik manual.

Page 47: Otomsi industri-4

Hancurkan tanah tersebut dengan cara menginjak-injak tanah tersebut hingga menjadi lumpur. kalau dengan skala yang cukup banyak bisa menggunakan bantuan hewan seperti kerbau. jangan sampai terlalu lembek (seperti bubur) karena tidak akan bisa dicetak

Page 48: Otomsi industri-4

Lalu taruh lumpur (lempung) diatas meja cetak

Page 49: Otomsi industri-4

Tanah liat bisa langsung di cetak jangan lupa menaruh sedikit abu dicetakan agar tidak lengket

Page 50: Otomsi industri-4

Bila tanah liat tersebut sudah berbentuk persegi seperti batu bata, anda sudah bisa melakukan pengeringan

Page 51: Otomsi industri-4

Tahap pendindingan tujuannya agar batu bata cepat kering,bisa dilakukan dengan cara menumpukan bata yang masih berbentuk tanah tadi dengan memiringkannya

Page 52: Otomsi industri-4

jika sudah kering, tahap selanjutnya menyusun batu bata dari kilang tempat produksi ke dapur pembakaran

Page 53: Otomsi industri-4

Tahap pembakaran batu bata ini adalah langkah penentuan dimana bisa dikatakan berhasil atau kurang berhasil dikarenakan pada tahap ini akan dilakukan pembakaran didapur tempat bekerja dan biasanya memakan waktu cukup lama, tergantung banyaknya batu bata yang dibakar

Page 54: Otomsi industri-4

PERMASALAHAN

a. Proses pengerjaanya lebih lamab. Membutuhkan tenaga yang ekstra (bes

ar)  dan tingkat kesabaran yang tinggi.c. Cara kerja yang di lakukan tradisional, sehingga sulit pengerjaannya.

Page 55: Otomsi industri-4

PEMBAHASAN

Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi , 

maka bertambah pula inovasi dan kreasi baru

 dalam  batu bata. 

Mulai dari bahan dan cara pembuatannya pun 

bermaca-macam. 

Page 56: Otomsi industri-4

Beranjak dari perumusan masalah dalam pembuatan batu bata merah,maka perlu adanya perubahan dalam proses pembuatan batu bata merah,agar waktu pembuatan tidak memakan waktu yang lama.

Page 57: Otomsi industri-4

Yaitu pada proses pencetakan perlu adanya otomasisasi agar tidak memakan waktu yang lama dan hasil produksi lebih banyak sekaligus tidak mengurangi kualitas batu bata yang di hasilkan.

Page 58: Otomsi industri-4

Mesin Cetak Bata Merah Tipe Otomatis

Dengan spesifikasi Mesin Cetak Bata Merah Tipe Otomatis - Kapasitas Produksi : 2000 - 2500 bata / Jam.

- Operator : 3-5 Orang.- Dimensi Mesin : P 320 x L65 x T 80- Chasis : Besi UNP 10 Cm.- Mesin Penggerak : Disel 24 HP/PK ( Kondisi Baru )- Gigi Penggerak : Gardan Truk ( "Perawatan Mudah & Suku Cadang Banyak" )- Sistem Pemotong : Full Otomatis Cutter Hidrolis Dorong 5 - 10 Biji ( sesuai Permintaan Pemesan )- Ukuran Bata Merah : Sesuai Permintaan Pemesan.- Roda : 3 (Mudah Untuk Berpindah Lokasi)- Perlengkapan : Meja Pemotong Full Otomatis, Waterpum + ( 1 Buah Drum Pendingin Disel ) , 1 Set  Kawat Potong , 1 Set Kunci Kunci.

Page 59: Otomsi industri-4

OTOMASI INDUSTRI

Di susun oleh :1. Budhi Pamungkas

( 41187001120065)2. Iwan Bagus K.A

( 41187001120078 )3. Teguh ( 41187001120046 )4. Kandoko Prasetyo

( 41187001120027)5. Nasukha ( 41187001120044)

“ PADA UKM PEMBUATAN GENTENG PRESS “

Page 60: Otomsi industri-4

BAB I ( PENDAHULUAN )

Latar Belakang :

Kota Jember salah satunya adalah pusat industri produksi genteng. Lokasi sentra ini berada di Desa Balung Kidul, Kecamatan Balung, Jember. Lokasi sentra ini berada di sepanjang pinggir jalan memasuki Desa Balung Kidul. Tumpukan dan susunan genteng tampak berderet di pinggir jalan sebagai tanda tempat ini merupakan pusat pembuatan dan penjualan genteng dari tanah liat. Ada sekitar 50 perajin sekaligus penjual genteng di Desa Balung Kidul ini.

Otomasi adalah suatu teknologi terkait dengan aplikasi mekanik, elektronik, dan komputer- didasarkan sistem untuk beroperasi dan mengendalikan produksi.Seiring perkembangan zaman yang semakin modern, yang menuntut kita mengikuti perkembangan tersebut. Salah satunya bisnis yang dapat mempengaruhi perekonomian suatu negara. Saat ini bukan hanya perusahaan yang dapat bersaing didalam bisnis, tetapi industri rumahan pun juga ikut bersaing. Salah satunya , usaha pembuatan genteng.

Page 61: Otomsi industri-4

Umiyati, penjual genteng lainnya mengaku sudah 14 tahun mengelola bisnis genteng. Ia menjual tiga jenis genteng, yaitu karang pilang, mantili, dan pres. Dari ketiga jenis tersebut, genteng pres yang menurutnya memiliki kualitas paling bagus.Oleh karena itu, harganya pun lebih tinggi dari jenis yang lain, yaitu Rp 1.800 per unit. Dalam sebulan, Umiyati bisa menjual sekitar 25.000 unit genteng. Namun di akhir tahun seperti sekarang ini, penjualan bisa berlipat ganda menjadi 40.000 unit per bulan.Umi bisa meraup omzet hingga Rp 50 juta per bulan ketika permintaan ramai seperti sekarang. Adapun pada bulan-bulan biasa omzet Umi sekitar Rp 30 juta. Umi menyatakan, keuntungan bersih yang dapat ia nikmati sekitar 15% dari omzet yang ia terima per bulan.

Nanang Suyitno, salah satu produsen dan penjual genteng di sentra ini, mengatakan, wilayah ini sudah sejak puluhan tahun silam  menjadi pusat produksi dan penjualan genteng. Meski usia sentra ini sudah tua, peredaran genteng buatan para perajin di Desa Balung Kidul ini terbatas hanya di sekitar daerah Jember, Banyuwangi. Paling jauh memenuhi pasar Bali.

Tujuan :

• Apakah otomasi dapat diterapkan pada UKM “ Pembuatan Genteng “.• Manfaat otomasi pada UKM “ pembuatan Genteng “

Page 62: Otomsi industri-4

BAB II ( LANDASAN TEORI )

Flow Proses Pembuatan Genteng :

1. PEMILIHAN BAHAN (TANAH LIAT)

2. PENGOLAHAN BAHAN (TANAH LIAT)

3. PENCETAKAN GENTENG

4. PENGERINGAN GENTENG

5. PEMBAKARAN GENTENG

6. PEMILIHAN GENTENG

Page 63: Otomsi industri-4

Proses Pembuatan Genteng :1. Proses Pemilihan Tanah LiatPertama memilih bahan baku yaitu tanah liat ( lempung ) yang padat supaya hasil genteng bagus, tidak cepat retak atau pecah pecah. Biasanya di ambil dari sawah-sawah.kedua Air sebagai bahan Peleburan Tanah liat ( lempung ).Ketiga Unsur  Tanah liat,dan Air di campur dan di olah dengan Perbandingan tertentu untuk menghasilkan tanah yang bagus tidak terlau keras juga tidak terlau lembek.

Page 64: Otomsi industri-4

2. Proses Pelembutan Tanah LiatPeroses Pelembutan atau Peleburan Tanah liat, Tanah liat yang sudah di campur tadi di giling melalui mesin Penggiling yang disebut Molen.Tanah liat di masukan ke mesin penggiling Molen untuk di jadikan adonan yang lembut dan Padat.hasil pelembutan ini sudah menjadi bentuk persegi empat dan siap untuk di cetak.

Page 65: Otomsi industri-4

3. Proses Pencetakan GentengTanah liat yang sudah di lembutkan

dalam bentuk persegi empat di cetak melalui mesin Pressmesin Press ini masih Manual menggunakan tenaga manusia.

Page 66: Otomsi industri-4

4. Proses Pengeringan Genteng

Proses Pengeringan Genteng ini masih menggunakan pengeringan Alam yaitu dengan Penjemuran melalui Panas Sinar Matahari

Setelah Pencetakan tadi hasil dari Cetakan genteng di alasi dengan alas Kayu persegi empat yang sebidang dengan Genteng, yang di sebut dengan Encek.Kemudian, di simpan dan di tata di tempat yang bersusun yang di sebut Andaran, untuk di angin anginkan selama 1 – 3 hari supaya hasil Genteng  bagus. dan dilihat tidak mudah berubah bentuk jika diangkat dari rak, langkah selanjutnya adalah menjemur genteng mentah tersebut.

Page 67: Otomsi industri-4

5. Proses Pembakaran GentengProses ini bertujuan untuk mengeraskan genteng

yang sudah dikeringkan. Point penting  yang harus diperhatikan untuk menghasilkan genteng yang berkualitas yaitu: pemilihan kayu bakar.  kayu yang digunakan diusahakan benar-benar kering karena proses pembakaran memerlukan nyala api yang besar dan stabil. dalam proses pembakaran diperlukan waktu  sehari semalam agar dapat menghasilkan genteng yang berkualitas.

Page 68: Otomsi industri-4

6. Proses Pemilihan Genteng

Untuk memilih genteng yang baik dan yang kurang baik di antara genteng tersebut  tiap perusahaan menggunakan kritera yang berbeda-beda tetapi umumnya sifat-sifat berikut yang perlu diperhatikan yaitu tidak adanya retak-retak, tidak pecah, tidak terjadi perubahan bentuk, suara genteng apabila dipukul berbunyi nyaring, permukaan teksturnya halus, warnanya merata.Perusahaan genteng dengan kriteria diatas, membagi genteng dalam beberapa kualitas. tetapi sebaiknya pembagian kualitas didasarkan atas kriteria menurut standart yang telah di tentukan di Indonesia. Hal ini diperlukan pengujian genteng produk perusahaan yang bersangkutan di Balai Keramik Bandung tiap jangka waktu tertentu.

Page 69: Otomsi industri-4

BAB III( PERMASALAHAN )

Perkembangan perumahan di Indonesia semakian hari semakin pesat, khususnya di Pulau Jawa yang semakin padat pemukiman. Maka permintaan pasar untuk kebutuhan genteng semakin meningkat.Kebutuhan genteng yang semakin hari selalu banyak tetapi tidak didukung adanya produktifitas genteng maka menyebabakan kondisi yang abnormal. Oleh karena itu produsen – produsen genteng mulai berfikir bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan pasar. Apa perlu produsen genteng mendirikan lagi pabrik yang baru untuk memenuhi kebutuhan pasar. Mungkin ide ini kurang begitu bagus karena harus memerlukan modal yang besar untuk mendirikan suatu pabrik baru. Para pemilik pabrik bisa melakukan perbaikan pada setiap proses yang bisa dimodifikasi dengan tujuan meningkatkan produktivitas genteng. Dan tidak perlu mendirikan pabrik baru dengan modal yang besar , cukup melakukan improvement pada proses dengan biaya yang tidak besar.

Page 70: Otomsi industri-4

Berdasarkan tabel dan grafik tersebut,

menyatakan bahwa dibulan april mulai ada kenaikan permintaan

pasar yang cukup tinggi dan belum adanya

dukungan dari produsen genteng. Maka ini

merupakan kondisi yang menjadi masalah untuk produsen “ Bagaimana

cara menutupi permintaan genteng dari

pelaku pasar “

TABEL DAN GRAFIK PERMINTAAN PASAR VS PRODUKTIVITAS

NO URAIAN JANUARI’15 FEBRUARI’15 MARET’15 APRIL’15 MEI’15 JUNI’15

1 PERMINTAAN PASAR 23.186 pcs 23.659 pcs 24.001 pcs 37.772 pcs 37.165 pcs 38.009 pcs

2 PRODUKTIVITAS 25.031 pcs 24.958 pcs 25.159 pcs

3 KETERANGAN OK OK OK

JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI0

500010000150002000025000300003500040000

PERMINTAAN PASARPRODUKTIVITAS

ADA KENAIKAN PERMINTAAN PASAR 59%

Page 71: Otomsi industri-4

3. PENCETAKAN GENTENG

BAB IV ( PEMBAHASAN )

Menganalisa Masalah Pada Flow Proses Pembuatan Genteng :

1. PEMILIHAN BAHAN (TANAH LIAT)

2. PENGOLAHAN BAHAN (TANAH LIAT)

3. PENCETAKAN GENTENG

4. PENGERINGAN GENTENG

5. PEMBAKARAN GENTENG

6. PEMILIHAN GENTENG

IMPROVEMENT

Page 72: Otomsi industri-4

Proses Pencetakan Genteng

Dalam proses pencetakan ini masih menggunakan alat manual. Alat pres ini di operasikan oleh manusia dan dibutuhkan tenaga yang cukup besar untuk menghasilkan genteng pres yang bagus.

ALAT

TOTAL PRODUKTIVITASRATA-RATAJANUARI FEBRUARI MARET

MANUAL 25.031 pcs 24.958 pcs 25.159 pcs 25049 PCS

Page 73: Otomsi industri-4

Rencana PerbaikanMASALAH NO PENANGGULANGAN DESKRIPSI PENGARUH

Meningkatkan

produktivitas genteng

1 Menambah operator baru

Kurang efektif karena mesinya hanya dioperasikan hanya 1 orang saja dan tiap bulanya mengeluarka biaya tambahan untuk bayar gaji

2 Menyewa mesin otomasi

Menyewa mesin kurang efektif karena dengan kenaikan permintaan genteng dari pasar terus meningkat kita harus mengeluarkan biaya sewa mesin tiap bulan

3 Melakukan otomasi pada proses pencetakan genteng

Membeli mesin otomatis lebih efektif karena dengan modal awal kita bisa menggunakan mesin dengan seterusnya tanpa mengeluarkan biaya sewa tiap bulan

x

xv

Page 74: Otomsi industri-4

Penanggulangan

ALAT

TOTAL PRODUKTIVITASRATA-RATAMEI JUNI JULI

OTOMATIS 40.142 pcs

41.003 pcs

41.048 pcs

40.731 pcs

Keterangan gambar :1. Arah putaran belt2. Pulley3. Arah naik turun poros berulir4. Arah putaran roda gigi5. Cetakan atas6. Cetakan bawah 7. Motor listrik

Melakukan otomasi pada mesin pencetakan genteng

Harga mesin pres otomatis Rp 40.000.000,-

Page 75: Otomsi industri-4

HASIL PERBANDINGAN BEFORE DAN AFTER IMPROVEMENT

URAIANBEFORE IMPROVEMENT

RATA-RATA

TRIAL AFTER IMPROVEMENTRATA-RATAJAN FEB MART APRIL MEI JUNI JULI

PRODUKSI GENTENG

25.031 pcs

24.958 pcs

25.159 pcs

25.049 pcs

39.707 pcs

40.142 pcs

41.003 pcs

41.048 pcs

40.731 pcs

TABEL PRODUKTIVITAS BEFORE DAN AFTER IMPROVEMENT

GRAFIK PRODUKTIVITAS BEFORE DAN AFTER IMPROVEMENT

JAN FEB MART RATA-RATA1 APRL MEI JUNI JULI RATA-RATA20

50001000015000200002500030000350004000045000

BEFORE IMPROVEMENT AFTER IMPROVEMENTTRIAL

63%

25.049 pcs

40.731 pcs

Page 76: Otomsi industri-4

JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI0

50001000015000200002500030000350004000045000

PERMINTAAN PASARPRODUKTIVITAS

Manfaat otomasi bagi UKM “ Pembuatan Genteng Pres “ sebagai berikut :1. Meningkatkan produktifitas2. Meningkatkan safety bagi pekerja 3. Meningkatkan kualitas produk, dan 4. Mengurangi waktu produksi

GRAFIK PERMINTAAN PASAR VS PRODUKTIVITAS AFTER IMPROVEMENT

Page 77: Otomsi industri-4

BAB V ( KESIMPULAN )

Otomasi tidak hanya diterapkan pada dunia industri – industri besar saja, tetapi UKM “ Pembuatan Genteng Pres “ juga perlu otomasi demi kelanjutan usaha dan kesejahteraan karyawannya. Penerapan otomasi pada suatu usaha /pabrik harus benar – benar diperhitungkan dahulu karena akan berdampak pada jalannya suatu usaha. Apakah otomasi memberi keuntungan atau kerugian pada industri ? Belum tentu memberi keuntungan, maka dari itu kita harus perlu perhitungan dahulu demi kemajuan usaha.Manfaat otomasi bagi UKM “ Pembuatan Genteng Pres “ sebagai berikut :1. Meningkatkan produktifitas2. Meningkatkan safety bagi pekerja 3. Meningkatkan kualitas produk, dan 4. Mengurangi waktu produksi

Page 78: Otomsi industri-4

BAB VI( DAFTAR PUSTAKA )

• www.google.com/proses pembuatan genteng• http ://www.pabrik-genteng.com/2014/02/cara-membuat-genteng-tanah-liat-kaolin.html

Page 79: Otomsi industri-4

Anggota kelompok: Andri susanto(41187001120016)Erli eko saputro(41187001120071)Muhammad syidiq(41187001120144)Fande febrian(41187001120074)Adam Mubarok (41187001120132)

Implementasi Otomasi dalam UKMStudy Kasus Pabrik Pembuatan Tempe

Page 80: Otomsi industri-4

Adalah Usaha yang berskala kecil dengan bidang usaha secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi

Pentingnya UKM

Usaha kecil menengah(UKM) adalah salah satu motor penggerak perekonomian dinegara kita. UKM menyumbang 60% dari produk domestic bruto (PDB) UKM memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat kita.

Pengertian UKM

Page 81: Otomsi industri-4

Kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000

Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak satu milyar

Milik warga negara Indonesia Berdiri sendiri Usaha perorangan

Kriteria usaha kecil menengah(UU No 9 tahun 1995)

Page 82: Otomsi industri-4

Tempe kedelai adalah makanan yang dibuat dari kedelai yang telah difermentasikan.

Landasan teori produksi tempe

Page 83: Otomsi industri-4

Pada dunia usaha pembuatan tempe banyak sekali permasalahanya meliputi :

Kurang modalMayoritas peralatan masih manualWaktu pemrosesan cukup lamaPersaingan pasar yang meningkat

Permasalahan

Page 84: Otomsi industri-4

Flow proses pembuatan tempe

Pemilihan kedelai Pencucian Pengupasan

Pengukusan

pendinginanPeragianPercetakan

Page 85: Otomsi industri-4

• Bahan Baku1. Kedelai

Kedelai yang digunakan adalah kedelai yang diimpor dari Amerika. Tidak menggunakan kedelai lokal dikarenakan biji kedelainya terlalu kecil. Sehingga kedelai tidak bisa mekar dengan baik yang menyebabkan hasil tempenya lebih kecil dan kurang menguntungkan. 2. Ragi

Ragi yang digunakan ada 2 jenis, ragi tradisional yang biasa disebut masyarakat sekitar dengan “gosokan”. 3. Air

Air yang digunakan adalah air sumur. Karena jika menggunakan air PDAM, bakteri tidak bisa tubuh dengan baik karena mengandung kaporit.

Page 86: Otomsi industri-4

Pemilihan kedelai dan pembersihanPertama-tama pilihlah kedelai yang tidak busuk dan tidak kotor. Kemudian  kedelai dibersihkan menggunakan air bersih. Kemudian kedelai yang sudah dibersihkan direndam didalam ember/tong selama satu malam supaya kulitnya mudah lepas

Rendaman Kedelai Setelah Dibersihkan

Page 87: Otomsi industri-4

Proses pengupasan

Motor

Pulley

Dimensi : 70X 30 cm

Kapasitas :200kg/jam

Motor : 1 phasa (220v)

Bahan: baja tuang

Kedelai yang sudah direndam selama satu malam dikupas kulit arinya dengan menggunakan mesin pengupas kedelai.

Page 88: Otomsi industri-4

PengukusanSetelah dikupas dan dicuci bersih, kedelai dikukus dalam dandang selama 1 jam. Kemudian angkat dan dinginkan dalam tampah besar;

Kedelai Yang Sedang Dikukus

Page 89: Otomsi industri-4

Pendinginan

Kedelai yang ditiriskan dan didinginkan (sekitar 7 jam)

Page 90: Otomsi industri-4

Peragian Proses ini dilakukan setelah kedelai dingin. Ragi tempe dimasukkan kedalam rendaman kedelai kemudian diaduk hingga merata.

Campuran Kedelai Dengan Ragi

Page 91: Otomsi industri-4

Percetakan/ packing

Masukkan campuran tersebut dalam cetakan yang dialasi plastik atau dibungkus dengan daun pisang. Daun atau plastik dilubangi agar jamur tempe mendapat udara dan dapat tumbuh dengan baik

Page 92: Otomsi industri-4

Kesimpulan

Tempe terbuat dari kacang kedelai. Pembuatan tempe secara tradisional biasanya menggunakan tepung tempe yang dikeringkan di bawah sinar matahari. Sekarang pembuatan tempe ada juga yang menggunakan ragi tempe.

SARANSemua usaha pasti ada kendala dan tantanganya tetapi jangan membuat berhenti berusaha.

Page 93: Otomsi industri-4

OTOMASI INDUSTRI DIUSAHA KECIL MENENGAH DALAM BIDANG JASA PEMBUATAN SABLON

DISUSUN OLEH :1. ASEP MAULANA PRATAMA : 411870011200692. WILHAM BAHRI DARUSMAN : 411870011200863. DEDE KURNIAWAN DWI SAPUTRA : 411870011200954. AGUNG PRASETYO : 411870011201255. NURSUPRIANTO : 41187001120133

Page 94: Otomsi industri-4

LATAR BELAKANGIlmu pengetahuan selalu berkembang dan mengalami kemajuan yang

sangat pesat, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Begitu pula dalam bidang industri dan usaha. Ketatnya persaingan di dunia industri memaksa semua pihak untuk terus berfikir agar dapat bersaing. Dengan kata lain harus menggunakan Otomasi Industri di dalam industri tersebut demi bersaing dalam bidang tersebut.

Otomasi industri ini mempunyai banyak manfaat dan keuntungan demi meningkatkan mutu serta kualitas produk, dan otomasi juga dapat meningkatkan efisiensi waktu. Dengan demikian suatu perusahaan dapat bersaing di dunia industri.

Tidak hanya di perusahan-perusahaan besar yang sangat memerlukan otomasi industri, walaupun tidak semua menggunakannya namun beberapa usaha-usaha kecil menengah pun menggunakaan otomasi industri didalam usahanya tersebut. Seperti usaha kecil menengah dalam bidang jasa pembuatan sablon. Usaha tersebut terlihat sangat sederhana namun setelah melihat kembali ternyata rumit dan membutuhkan tingkat ketelitian dalam pengerjaannya, sehingga otomasi industri sangat dibutuhkan dalam usaha ini.

Page 95: Otomsi industri-4

Otomasi Industri merupakan teknik yang digunakan oleh industri untuk memperkecil biaya produksi dan meningkatkan kualitas serta kuantitas produksi. Ditinjau dari sisi teknologi, Otomasi Industri merupakan integrasi antara teknologi mekatronika, teknologi komputer dan teknologi informasi.

Berdasaran tujuan tersebut, maka beberapa perusahaan menerapkan otomasi industri didalam perusahaannya. Usaha kecil menengah seperti jasa pembuatan sablon juga menggunakan otomasi industri didalam bidangnya karena mempertimbangkan hal-hal tersebut.

FUNGSI OTOMASI INDUSTRI

Page 96: Otomsi industri-4

PENERAPAN OTOMASI INDUSTRI DALAM BIDANG JASA PEMBUATAN SABLON

Dalam usaha kecil menengah memang perlu adanya otomasi industri demi dapat bersaingnya produk mereka. Jasa pembuatan sablon adalah salah satu industri yang sangat membutuhkan otomasi industri. Selain demi bersaing, proses dalam jasa pembuatan sablon memang sangat rumit. Adapun beberapa proses yang dijalani, yaitu :A. Proses pembuatan desain.B. Proses afdruk film (eksposing).C. Proses mencetak.D. Proses drying.Dari proses-proses rumit tersebut belum tentu mengahsilkan produk yang mempunyai kualitas tinggi, belum lagi proses tersebut memakan waktu yang cukup lama. Maka dengan adanya otomasi industri, pengusaha dapat meningkatkan kualitas produknya dan lebih mengefisiensikan waktu terlebih dapat meminimalisir dana yang dikeluaran.

Page 97: Otomsi industri-4

Berikut ini adalah perbandingan jasa pembuatan sablon sebelum menggunakan otomasi industri dan yang telah menggunakan otomasi industri.

A. Proses pembuatan desain.• Proses pembuatan desain manual.

Proses ini menggunakan beberapa alat yang sederhana seperti pensil, kertas, dll. Seperti gambar di bawah ini.

Proses ini membutuhkan proses lanjutan yaitu dengan menebalkan gambarnya kembali.

Page 98: Otomsi industri-4

• Proses pembuatan desain non manual.Proses ini menggunakan beberapa alat yang berteknologi tinggi seperti komputer, dll. Adapun alat pencetaknya yaitu printer.

Proses ini membutuhkan waktu yang lebih cepat dari pada proses manual. Jika proses manual membutuhkan waktu ±1 hari namun apabila menggunakan proses ini hanya membutuhkan beberapa jam. Belum lagi resiko kesalahan ketika gambar sudah jadi, apabila manual maka harus mulai dari awal lagi tapi jika menggunakan proses ini cukup mengedit dan print kembali.

Page 99: Otomsi industri-4

B. Proses afdruk film (eksposing).• Proses afdruk film (eksposing) manual.

Proses ini membutuhkan banyak alat (lampu, kaca, meja, pemberat, penutup kertas, dll.) dan juga membutuhkan ruangan yg gelap. Seperti gambar dibawah ini.

Proses ini menggunakan waktu yang dilihat manual oleh pekerjanya. Sehingga apabila terjadi human eror maka afdruk akan gagal.

Page 100: Otomsi industri-4

• Proses afdruk film (eksposing) non manual.Proses ini menggunakan alat yang sederhana namun telah dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan pekerja. Adapun alatnya seperti gambar dibawah ini.

Proses ini mempunyai keuntungan pada timer yang dapat diatur dan apa bila terjadi human eror terdapat buzzer dan lampu akan mati secara otomatis. Dan juga alat ini tidak membutuhkan ruang yang gelap.

Page 101: Otomsi industri-4

C. Proses mencetak.• Proses mencetak manual.

Proses ini adalah proses yang cukup detail, pada proses ini membutuhkan proses yang berulang. Adapun contoh proesnya seperti gambar dibawah ini.

Selain itu proses ini menggunakan membutuhkan tenaga yang besar dan fokus yang stabil.

Page 102: Otomsi industri-4

• Proses mencetak non manual.Proses ini hanya sebentar dan menggunakan alat yang berteknologi tinggi namun tetap dalam pengawasan pekerja. Proses tersbut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Pada proses ini tidak membutuhkan tenaga yang cukup besar namun tetap membutuhkan fokus pada pekerjanya. Dan tinta yang digunakan tidak terlalu berlebih, sehingga dapat menekan biaya pemakaian tinta.

Page 103: Otomsi industri-4

D. Proses drying.• Proses drying manual.

Proses ini adalah proses yang bergantung pada cuaca. Apabila cuaca cerah maka proses ini cepat namun sebaliknya. Jadi proses ini tidak dapat ditentukan waktunya.

Karena pada proses ini mengandalkan sinar matahari, dan lamanya pengeringan tergantung tingkat panas dari matahari.

Page 104: Otomsi industri-4

• Proses drying semi manual.Proses ini merupakan proses yang menggunakan alat hairdryer sepagai pengeringnya dan tenaga manusia yang mengarahkan pengeringnya. Contohnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Page 105: Otomsi industri-4

• Proses drying non manual.Proses ini adalah proses pengeringan dari hasil pencetakan , tapi proses ini tidak mngandalkan lagi sinar matahari karena prosees ini sudah meenggunakan suatu alat yang memiliki enrgi panas dari mengkonversi enrgi listrik menjadi energi panas

Selain itu proses ini mengheemat waktu dari pada menggunakan sinar matahari

Page 106: Otomsi industri-4

Selain dari cara-cara diatas ada cara/proses yang sangat cepat yaitu dengan menggunakan proses Sablon DTG. Sablon DTG adalah proses sablon langsung menggunakan print sablon. Jadi gambar yang telah dibuat menggunakan aplikasi khusus kemudian diprint ke baju yang sudah disiapkan dan dikeringkan. Dibawah ini merupakan contoh dari Sablon DTG.

Page 107: Otomsi industri-4

KESIMPULANOtomasi industri yang dilakukan oleh pengusaha-

pengusaha kecil menengah termasuk jasa pembuatan sablon memang sangat menguntungkan, karna dapat meningkatkkan kualitas, mempercepat proses pembuatan dan dapat meminimalisir dana. Walaupun membutuhkan dana yang besar sebagai modal awalnya namun itu akan terbayar dengan produk yang bekualitas. Kemudian dengan adanya otomasi industri waktu dalam pengerjaan akan lebih cepat selesai, sehingga dapat mengerjakan pekerjaan yang lainnya dengan kata lain dapat mengerjakan banyak pekerjaan dalam waktu singkat.