p treatment asma

Upload: ludi-nugroho

Post on 13-Oct-2015

16 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

asma

TRANSCRIPT

Kasus respiratorik

Seorang pasien wanita 20 tahun, dengan serangan asma akut, yang kemungkinan dipicu oleh inf. Virus di tengorokan. Batuk sering pada malam hari, dan pasien tersebut memiliki riwayat sakit maag. Pemeriksaan fisik: TD : 120/80, T : 38,50C

Dari kasus diatas, akan dilakukan 6 langkah terapi rasional yaitu :1. Problem pasien2. Tujuan Terapi3. Pemilihan terapi4. Pemberian terapi5. Komunikasi terapi6. Monitoring dan evaluasi

Diagnosa : asma dan batuk

1. Problem PasienProblem utama : Serangan asma akutProblem tambahan : batuk. demam

2. Tujuan Terapi1. Mengatasi serangan akut asma2. Meredakan batuk3. Menurunkan demam

3. Pemilihan Terapia. Advice1. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan bergizi, banyak minum air putih, hindari makanan berminyak serta dingin.2. Istirahat yang cukupb. Terapi non farmakologikApabila mempunyai riwayat alergi misalnya alergi makanan tertentu, debu, udara dingin sebaiknya dihindari.

c. Terapi farmakologikasmaObatEfficacySafetySuitabilityCost

B2 adrenergik reseptor antagonis+++Farmakodinamik :1. Menyebabkan relaksasi otot polos pernafasan yang menyebabkan bronkodilatasi2. Menghambat rilis dari beberapa sustansi penyebab bronkokonstriksi dari sel mast3. Menstimulasi adenylyl cyclase dan meningkatkan pembentukan cAMP pada jaringan saluran nafas.4. Menghambat kebocoran mikrovaskular dan meningkatkan transpor mukosiliar dengan meningkatkan aktivitas siliar atau mempengaruhi komposisi sekresi mukus.Farmakokinetik:1. Berinteraksi dengan corticosteroid per inhalasi untuk meningkatkan kontrol asma2. Efektif pada pemberian per oral dan inhalasi3. Onsetnya cepat4. Duration of action panjang5. Resisten terhadap enzim katekol-Olmetiltrasferase yang banyak terdapat pada dinding usus dan hati.+++Efek samping : PalpitasiTakikardiAngioedemaSesak nafasOropharyngeal edemaRash pada kulit atau urtikariaBronkospasme paradoxical++Kontraindikasi:Cadia arrytmia terutama tachyarrhytmiaPenyakit jantung iskemikDiabetes melitusHipertensiHipertyroidRiwayat seizureHipersensitisGalukomaCerebral atherosklerosisPenyakit parkinsonHipertropi prostat++

Methylxanthine++Farmakodinamik :1. Menghambat aktivitas enzim fosfodiesterase sehingga terjadi peningkatan cAMP intraseluler2. Menghambat reseptor-reseptor permukaan sel untuk adenosine sehingga terjadi hambatan bronkokonstriksi dan rilis histamine dari sel mast.Farmakokinetik : 1. Absorbsi cepat pada pemberian oral, rektal dan parenteral.2. Klirens plasma bervariasi.3. Sebagian besar terikat dengan albumin.4. Didistribusi ke seluruh tubuh dan dapat melewati plasenta seta masuk ke air susu ibu.5. Dimetabolisme oleh hati dan dieksresi oleh ginjal+Efek sampingnyeri abdominalagitasi & diareHematemesisHipotensiGastroesofageal refluks.DermatitisInsomniaSeizureSnus takikardiVentricular arrytmiaCardiac arrest+Acuta pulmonary edemaGagal jantung kongestifSepsisPenyakit hatiHpotyroidismGastritis akutUlkus peptikumGastroesofageal reflukTachyarrytmiaHipersensitifitas+

Cromolyn+Farmakodinamik:1. Digunakan sebagai profilaksis serangan asma2. Menghambat pengaktifan seluller melalui proses delayed chloride channel dlam membrane sel.3. Menghambat rilis mediator dari sel mast.4. Menghambat migrasi sel inflamasi seperti eutrofil, eosinofil dan monositFarmakokinetik:1. Berupa garam yang sukar larut2. Sedikit diabsorbsi di saluran cerna3. Lebih efektif diberkan perinhalasi4. Slow onset of action5. Duration of action > 2 jam6. Mempunyai bioavailibilas yang rendah7. Dieksresi melalui urine++Efek samping:Iritasi tenggorokanBatukMulut keringMualRasa sesak di dadaSesak nafas atau wheezingBronkospasmeDermatitis & miositisGastroenteris++Kontraindikasi: hipersensitifitasCoronary artery diseaseRiwayat cardiac arrythmia+

Golongan obat pilihan adalah golongan Beta2 adrenergik reseptor agonis

Golongan Beta2 adrenergik reseptor agonisObatEfficacySafetySuitabilityCost

Salbutamol++Farmakodinamik:1. Utamanya menstimulasi B2 adrenergik reseptor.2. Sedikit menstimulasi B2 adrenergik reseptor.Farnakokinetik:1. Diabsorbsi dengan baik dan cepat disaluran cerna2. Bioavaibilitas per oral 80%3. Absorbsinya dihambat oleh adanya makanan4. Onsetya 30 menit (oral), 15 menit (inhalasi)5. Duration of action : 3-6 jam 9inhalasi), 4-8 jam (peroral).6. Konsentrasi plasma puncak : 2-3 jam (peroral)7. Dimetabolisme oleh sulcrafat di conjgation di GIT8. Dieksresi melalui urine (69%-90%) dan faeces (4%).9. Waktu paruh : 3-6 jam++Efek samping: tremor pada otot-otot skeletal.Merasa tegangVasodilatasi periferTakikardiPalpitasiSakit kepalaKram otot transientHipersensitivitasHipokalemiaBronkospasme paradoxicalEritema multiformeSteven Jonhson syndrome++ThyrotoxicosisInsufisiensi miokardialHypertiroidDiabetes melitusKehamilanMasa laktasiglaukoma+++

Terbutalin++Farmakodinamik:1. Utamanya menstimulasi B2 adrenergik reseptor.2. Sedikit menstimulasi B2 adrenergik reseptor.Farmakokinetik:1. Bioavailabilitas per oralnya 30-70%2. Absorbsinya dihambat oleh adanya makanan3. Onsetnya 30 menit (peroral), 15 (inhalasi), 5-15 menit (subkutan).4. Duration of action : 3-6 jam (inhalasi), 4-8 jam( per oral), 2-4 jam (subkutan).5. Konsentrasi plasma puncak : 2-3 jam (peroral), - 1 jam (subkutan).6. Dimetabolisme oleh sulfate conjugation di GIT dan 60% melalui first pass metabolism di hati.7. Dieksresi melalui urine.8. Waktu paruh : 3-4 jam

+efek samping:Tremor, Tonic cramp, palpitasi, sakit kepala, drowsiness, mual dan muntah, insomnia, retensi urine, dyspnea, berkeringat, hipersalivasi.++thyrotoxicosis,Hipertensi, Diabetes melitus, arrytmia, coronary artery disease, hipertiroidsm, glaucoma++

Obat yang dipilih adalah salbutamol

Obat batuk berdahak:ObatEfficacySafetySuitabilityCost

Ekspektoran++Farmakodinamik:Merangsang pengeluaran dahak dengan merangsang sekresi kelenjar saluran nafas lewat N. Vagus, sehingga menurunkan viskositas dan mempermudah pengeluaran dahakFarmakokinetik:Dimetabolisme oleh enzim mikrosom hati. Dieksresi melalui ginjal++efek samping: Gangguan GIT, mual, muntah, mengantukDosis tinggi dpt menyebabkan urinary calculi, porphyria.++Kontraindikasi : HipersensitifHamilLaktasiAnak < 2 thn++

Mukolitik++++Farmakodinamik: Mengencerkan sekret saluran nafas dengan jalan memecah benang-benang mukoprotein dan mukopolisakarida dari sputum.Farmakokinetik:Dimetabolisme di hati. Diekskresi di ginjal+++efek samping: Mual , peninggian Transaminase serum, ++Kontraindikasi: Penderita tukak lambung, hamil tr I, menyusui+++

Golongan obat pilihan adalah golongan mukolitik

Obat Mukolitik:ObatEfficacySafetySuitabilityCost

Bromhexin +++Farmakodinamik:Memecah benang-benang mukoprotein dan mukopolisakarida sputum Farmakokinetik:Diresorpsi dengan baik di usus, mulai kerja setelah 5 jam. Dimetabolisme tuntas diantaranya menjadi metabolit aktif.++efek samping: Mual, peninggian transaminase serum, rash alergi kulit (jarang), sakit kepala, vertigo++Kontraindikasi : Pasien dengan tukak lambung, keamilan dan laktasi++

Ambroxol+++Farmakodinamik: Memecah benang-benang mukoprotein dan mukopolisakarida sputum Farmakokinetik:Diabsorbsi dengan baik di usus. Dimetabolisme di hati. Diekskresi di ginjal+++efek samping: Gangguan GIT ringan, reaksi alergi (jarang)+++Kontraindikasi: Disfungsi ginjal dan hepar, Kehamilan dan laktasi+++

Obat yang dipilih adalah ambroxol

Obat demamObatEfficacySafetySuitabilityCost

Paracetamol+++Farmakodinamik:Menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang diduga berdasarkan efek sentral. Menghambat pirogen yang diinduksi oleh pembentukan prostaglandin maupun respon susunan saraf pusat terhadap interleukin 1 sehingga dapat mengatur kembali pengontrol suhu di hipotalamus sehingga memudahkan pelepasan dengan jalan vasodilatasi.Farmakokinetik:Diabsorbsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna, konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu setengah jam dan masa paruh plasma antara 1-3 jam. Dietabolisme oleh enzim mikrosom hati. Dieksresi melalui ginjal++efek samping: peningkatan ringan enzim hati yang ikterus yang reversible bila penggunaan obat dihntikan.Reaksi alergi: eritem, urtikaria, atau demam dan lesi mukosaKelainan darah pancreatitis akut, kerusakan hati.++Kontraindikasi : Penyakit hati, lansia++

Ibuprofen++Farmakodinamik: Antiinflamasi tidak terlalu kuat, efek analgesik sama seperti aspirin. Efek anti piretiknya baru terlihat pada dosis yang lebih besar daripada efek analgetiknya.Farmakokinetik:Absorbsi ibuprofen cepat melalui lambung dan kadar maksimum dalam plasma dicapai setelah 1-2 jam. Waktu paruh dalam plasma sekitar 2 jam. Eksresinya berlangsung cepat dan lengkap. Dosis sebagai analgesik 4 kali 400 mg sehari tetapi sebaiknya dosis optimal setiap orang ditentukan secara individual++efek samping: iritasi mukosa lambung, perdarahan dandiare hebat. Efek samping lain pruritus, tinitus, pusing, anxietas, meningitis aseptik, retensi cairan. Agranulositosis, anemia aplastik. Efek terhadap ginjal berupa gagal ginjal akut, nefritis interstitial dan sindroma nefrotik++Kontraindikasi: polip hidung, angioedema, dan reaksi broncospastik terhadap aspirin++

Obat yang dipilih adalah paracetamol

4. Pemberian Terapi

PRAKTEK DOKTER BERSAMAdr. Diah BudiartiJl. Pemuda 3 Blok F No. 124 Telp. 0541-733324SIP:097/A/P/u/05Samarinda, 30 April 2010/ Salbutamol 2 mg tab No. XXXS 3 dd tab 1 pc/ ambroxol syrup No. Fl. IS 3 dd cth II/ Paracetamol 500 mg tab No. XS 3 dd I pcPro: Nn. AUmur: 20 thnAlamat: Jl. Markisa

a. MEMBERI INFORMASI

dr. Diah Budiarti

5. Komunikasi Terapia. Informasi penyakit1. Asma adalah penyakit saluran pernafasan yang mempunyai gejala brupa batuk, mengi dan sesak nafas. 2. Biasanya asma dipicu oleh adanya alergi terhadap makanan, debu, udara dingin, latihan jasmani, yang yang palin sering adalah infeksi virus saluran nafas bagian atas.b. Informasi tujuan terapi1. Mengatasi serangan asma akut2.Mengatasi batuk3. Menurunkan demamc. Informasi obat1. SalbutamolObat ini digunakan untuk mengatasi serangan asma. Obat ini diminum tiga kali sehari sesudah makan2.AmbroxolObat ini diminum tiga kali sehari 2 sendok teh. Bila batuk reda obat dihentikan.

2. ParacetamolObat ini diminum tiga kali sehari sesudah makan. Bila panas sudah turun obat dihentikan.

6. Monitoring dan evaluasi1. Pasien perlu kontrol dalam 3 hari untuk mengetahui obat sudah berefek atau tidak.2. Kalau setelah 3 hari pasien datang lagi dan mengeluh masih meraa sesak nafas atau gejalanya belum berkurang, evaluasi kembali mulai dari anamnesa, pemeriksaan fisik, jika perlu lakukan pemeriksaan penunjang.

TUGAS P-TREATMENTILMU FARMAKOLOGIK KEDOKTERAN

OlehDiah Budiarti

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UMUMUNMUL/RSUD AW.SJAHRANIESAMARINDA2010