p u t u s a n - pt-medan.go.id · helmina br sitinjak, umur 70 tahun, pekerjaan ibu rumah tangga,...
TRANSCRIPT
Putusan nomor : 269/PD/T2014/PT.MDN
Hal. 1 dari 23 Hal.
P U T U S A N
Nomor : 269/PDT/2014/PT.MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
perdata dalam Pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara antara :
1. RONALD MARTUA HAMONONGAN SIMBOLON, Umur 43 Tahun, , Pekerjaan
Wiraswasta, alamat Perumahan Tunas Harmoni Blok F
Nomor 4, Kelurahan Kuranyi, Kecamatan Kuranyi,Kota
Padang, Sumatera Barat, selanjutnya disebut sebagai
Pembanding semula Penggugat I;
2. RINAWATI SINTAULI HOTMAIDA SIMBOLON, Umur 42 Tahun, Pekerjaan Ibu
Rumah Tangga, alamat Jl Sei Bengawan Nomor 198
B,Medan, selanjutnya disebut sebagai Pembanding semula
Penggugat II;
3. AGUSTINA DELIMA RISMAULI SIMBOLON, Umur 39 Tahun, pekerjaan
Wiraswasta ,Alamat Jl.Cikoko Barat IV, Nomor 29, RT/RW
03/05, Kelurahan Cikoko, Kecamatan Pancoran, Jakarta
Selatan, selanjutnya disebut sebagai Pembanding semula
Peggugat III;
4. RITA MARTA MUTIARA SIMBOLON, Umur 36 Tahun, Pekerjaan Karyawan
Swasta, Alamat Komplek Perumahan The Royal Residence
F2/6,RT 17 RW 04, Kelurahan Pulo Gebang, Kecamatan
Cakung, Jakarta Timur, selanjutnya disebut sebagai
Pembanding semula Penggugat IV;
5. RATNA DIANA LINDAWATI SIMBOLON, Umur 31 Tahun, Pekerjaan
Wiraswasta, Alamat Jl Sei Senayan Blok D Nomor 3 RT
022,RW 12, Kelurahan Bengkong Sadai, kota Batam,
Kepulauan Riau, selanjutnya disebut sebagai Pembanding
semula Penggugat V;
Putusan nomor : 269/PD/T2014/PT.MDN
Hal. 2 dari 23 Hal.
Dalam hal ini Para pembanding semula Penggugat I sampai dengan V
diwakili oleh Kuasanya MARTUA RAJA PANE,SH, NURMAHADI,SH DAN
MANAHAN SEMBIRING,SH, Advokat –Kunsultan Hukum pada ”Law Office of MR
Pane,SH & Partner ” dan selanjutnya memilih domisili hukum di Kantor Kuasanya
tersebut di Jl. Bajak III Nomor 65 Mariendal,SM.Raja berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 30 April 2012;
Lawan :
1. HELMINA Br SITINJAK, Umur 70 Tahun, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, alamat
Jl. Pelangi Nomor 1, Kelurahan teladan Barat, Kecamatan
Medan Kota, Kota Medan, selanjutnya disebut sebagai
Terbanding semula Tergugat I;
2. DITA HASTUTI, Pekerjaan Karyawati Swasta, alamat Jl. Pelangi Nomor 1,
Kelurahan Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota, kota
Medan, selanjutnya disebut sebagai Terbanding semula
Tergugat II;
3. RUDI SIMANGUNSONG, Umur 44 Tahun, Pekerjaan Karyawan Swasta,
alamat di Jl Tembakau X Nomor 1, Perumahan Umum
Nasional, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan,
Kota Medan, selanjutnya disebut sebagai Terbanding semula
Tergugat III;
4. HASAN BASRI RUSLAN, SH, Pekerjaan Notaris/PPAT, Alamat di jl Ahmad
Yani Nomor 21 Medan, selanjutnya disebut sebagai
Terbanding semula Tergugat IV;
5. LINDAWATI GIRSANG,SH, Pekerjaan Notaris /PPAT, berkantor di Jl Lettjend
Suprapto Nomor 26 Medan, selanjutnya disebut sebagai
Terbanding semula Tergugat V;
6. KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA MEDAN, selanjutnya
disebut sebagai Terbanding semula Tergugat VI;
Pengadilan Tinggi tersebut ;
Setelah membaca berkas perkara Nomor 269/PDT/2014/PT.MDN dan
surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut;
Putusan nomor : 269/PD/T2014/PT.MDN
Hal. 3 dari 23 Hal.
Setelah membaca salinan resmi Putusan Pengadilan Negeri Medan
Nomor 323/Pdt.G/2012/PN.Mdn tanggal 4 Pebruari 2014 dan surat-surat yang
bersangkutan dengan perkara tersebut;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat Gugatan tanggal 7 Mei 2012
yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada
tanggal 8 juni 2012 dalam Register Nomor 323/Pdt.G/2012/PN.Mdn, telah
mengajukan gugatan sebagai berikut:
1. Bahwa pada tahun 1967 antara Helmina Br. Sitinjak dengan Drs. Richard
Simbolon telah melangsungkan pernikahan yang sah menurut agama Kristen
di Gereja HKBP Pakpahan Resort Onan Runggu ;
2. Bahwa dari perkawinan tersebut dilahirkan 5 (lima) orang anak kandung
sekaligus sebagai ahli waris, masing-masing bernama :
1. Ronald Martua Hamonangan Simbolon, umur 43 tahun, Pekerjaan
Wiraswasta, Alamat Perumahan Tunas Harmoni Blok F No. 4, Kelurahan
Kuranyi, Kecamatan Kuranyi, Kota Padang, Sumatera Barat
2. Rinawati Sintauli Hotmaida Simbolon, umur 42 tahun, Pekerjaan Ibu Rumah
Tangga, Alamat Jl. Sei Bengawan No. 198 B, Medan
3. Agustina Delima Rismauli Simbolon, umur 39 tahun, Pekerjaan Wiraswasta,
Alamat Jl. Cikoko Barat IV No. 29, RT/RW. 03/05, Kelurahan Cikoko,
Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan
4. Rita Maria Mutiara Simbolon, umur 36 tahun, Pekerjaan Karyawan Swasta,
Alamat Komplek Perumahan The Royal Residence F2/6, RT. 17 RW. 04,
Kelurahan Pulo Gebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur;
5. Ratna Diana Lindawati Simbolon, umur 31 tahun, Pekerjaan Wiraswasta,
Alamat JL. Sei Senayan Blok D No. 3, RT. 022 RW. 12, Kelurahan
Bengkong Sadai, Kota Batam, Kepulauan Riau
3. Bahwa pada tanggal 5 Juli 1991, Bapak kandung Penggugat-Penggugat yang
bernama Drs. Richard Simbolon telah meninggal dunia di Medan, dan
meninggalkan ahli waris yakni 1 (satu) orang isteri bernama Helmina Br.
Sitinjak (Tergugat I) dan 5 (lima) orang anak kandung (Penggugat-Penggugat)
sebagaimana tertera pada point-2 diatas sesuai dengan Penetapan
Pengadilan Negeri Medan Nomor 875/Pdt,P/1992/PN.Mdn, tertanggal 8
September 1992 ;
Putusan nomor : 269/PD/T2014/PT.MDN
Hal. 4 dari 23 Hal.
4. Bahwa semasa hidupnya almarhum Drs. Richard Simbolon memiliki sebidang
tanah seluas 412 M2 dan bangunan rumah diatasnya sekaligus merupakan
harta warisan yang merupakan hak dari Tergugat I dan Penggugat-Penggugat
selaku ahli waris yang berhak, yang terletak dan setempat dikenal dengan Jln.
Sei Alas No. 31 Kelurahan Babura Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal, Kota
Medan Propinsi Sumatera Utara, sesuai dengan sertifikat hak milik nomor :
579/Babura Sunggal yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional Kota
Medan terdaftar atas nama Helmina Sitinjak (Tergugat I) dan anak-anaknya
(Penggugat-Penggugat), dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah utara berbatasan dengan Jalan Sei Alas
- Sebelah selatan berbatasan dengan Bengkel Mobil Surya Sakti
- Sebelah Barat Berbatasan dengan tanah Marbun
- Sebelah timur berbatasan dengan Sekolah Dasar
5. Bahwa Penggugat-Penggugat merasa heran, tiba-tiba Tergugat III
mengklaim/megakui bahwa tanah dan bangunan rumah diatasnya sebagai
milik Tergugat III, padahal Penggugat-Penggugat tidak pernah mengenal
apalagi melakukan transaksi jual beli atas tanah warisan peninggalan orang
tuanya tersebut dengan dan kepada Tergugat III
6. Bahwa atas pengakuan dari Tergugat III tersebut, kemudian Penggugat-
Penggugat mempertanyakan langsung perihal tanah warisan/peninggalan
orang tuanya dimaksud kepada ibunya yakni Tergugat I dan diperoleh
informasi bahwa Tergugat I telah ditipu oleh Tergugat II dengan cara
membujuk rayu, memberikan iming-iming dan janji-janji palsu ;
7. Bahwa penipuan yang dialami Tergugat I terjadi sekitar bulan Maret 2010
dimana Tergugat II yang merupakan anak kost yang tinggal di rumah Tergugat
I menjumpai Tergugat I dengan maksud dan keinginan untuk meminjam uang
sebanyak 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) untuk menambah biaya
proyek yang sedang dikerjakannya diluar kota dan uang pinjamannya tersebut
akan dikembalikan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah proyeknya
selesai dengan imbalan akan dibayar sebanyak 2 (dua) kali lipat dari pinjaman
pokok dan ditambah bonus 1 (satu) unit mobil merk Avanza serta bonus
perjalanan ke Bali dan Jerusalem yang biaya akomodasi seluruhnya akan
ditanggung dan dibiayai oleh Tergugat II
8. Bahwa Tergugat I sebagai seorang ibu rumah tangga yang sudah berusia
lanjut menolak memberikan pinjaman dengan alasan tidak memiliki dana
sebanyak itu, namun atas bujuk rayu, janji-janji palsu dan iming-iming yang
menggiurkan yang dijanjikan oleh Tergugat II, lalu Tergugat I tergoda dan
Putusan nomor : 269/PD/T2014/PT.MDN
Hal. 5 dari 23 Hal.
bersedia menyerahkan surat tanah yang merupakan warisan dari almarhum
suaminya yakni Sertifikat Hak Milik Nomor 579/Babura Sunggal kepada
Tergugat II sebagai jaminan (borg) hutang Tergugat II kepada Tergugat III
yang nantinya akan dituangkan dalam suatu akte yang diperbuat dihadapan
Hasan Basri Ruslan, SH Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) di
Medan (Tergugat IV) ;
9. Bahwa kemudian Tergugat II mengajak Tergugat I bersama-sama mendatangi
Kantor Tergugat IV guna membuat akte perjanjian hutang piutang dan ternyata
yang diterbitkan oleh Tergugat IV adalah Akte Surat Kuasa nomor 06
tertanggal 10 Maret 2010, bukan akte perjanjian hutang piutang dengan
jaminan (borg) surat tanah milik Tergugat I dan milik Penggugat-Penggugat
sebagaimana yang diinginkan dan dimintakan oleh Tergugat I
10. Bahwa anehnya selama dalam proses pembuatan dan penerbitan akte Surat
Kuasa Nomor 06 tertanggal 10 Maret 2010 Tergugat I tidak pernah bertemu
dan berhadapan dengan Tergugat IV
11. Bahwa setelah jatuh tempo 3 (tiga) bulan sebagaimana yang diperjanjikan, lalu
Tergugat I meminta pengembalian Sertifikat Hak Milik Nomor 579/Babura
Sunggal kepada Tergugat II, dan Tergugat II selalu menghindar dari tanggung
jawabnya dengan alasan proyeknya belum selesai
12. Bahwa ironisnya pada awal tahun 2011, Tergugat I menerima somasi dari
Tergugat III yang isinya meminta Tergugat I mengosongkan rumahnya yang
terletak di Jalan Sei Alas No 31 Kelurahan Babura Sunggal, Kecamatan
Medan Sunggal, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara padahal Tergugat I
tidak pernah mengalihkan/menjual tanah dan rumah tersebut kepada Tergugat
III;
13. Bahwa oleh karena Penggugat-Penggugat dan Tergugat I merasa tidak pernah
mengalihkan / menjual tanah dan rumah warisan peninggalan orang tuanya
tersebut, lalu Penggugat-Penggugat dan Tergugat I mendatangi Tergugat IV
guna mempertanyakan proses pembuatan akte yang diperbuat dihadapan
Tergugat IV sepanjang yang berkenaan dengan tanah dan rumah warisan
yang dimaksud, dan sungguh ironis ternyata Akte yang ditanda tangani
Tergugat I yang diterbitkan oleh Tergugat IV adalah Akte Surat Kuasa Nomor
06 tertanggal 10 Maret 2010 yang mana Tergugat I selaku Pemberi Kuasa dan
Tergugat III Selaku Penerima Kuasa, bukan Akte Perjanjian Hutang Piutang
dengan jaminan (borg) sebagaimana yang diinginkan dan dijanjikan oleh
Tergugat II yang dimintakan kepada Tergugat IV;
Putusan nomor : 269/PD/T2014/PT.MDN
Hal. 6 dari 23 Hal.
14. Bahwa menurut hukum, setiap tindakan hukum baik berupa pengalihan hak,
gadai, dll yang dilakukan terhadap tanah dan rumah yang diatasnya yang
merupakan harta warisan haruslah atas persetujuan seluruh ahli waris yakni
Penggugat-Penggugat yang memiliki hak, namun terhadap tindakan hukum
Tergugat I dengan Tergugat III dalam membuat Surat Kuasa Nomor 06
tertanggal 10 Maret 2010 diperbuat dihadapan Tergugat IV tanpa persetujuan
dari Penggugat-Penggugat selaku ahli waris merupakan tindakan perbuatan
melawan hukum yang bertentangan dengan Pasal 1320 BW tentang syarat-
syarat sahnya suatu perjanjian yang salah satu syarat sahnya suatu perjanjian
adalah keinginan dan kehendak dari para pihak dan dalam penerbitan Surat
Kuasa Nomor 06 tertanggal 10 Maret 2010 Tergugat I tidak memiliki adanya
kehendak untuk memberikan Surat Kuasa kepada Tergugat III, melainkan
hanya ingin mengadakan perjanjian hutang piutang dengan jaminan (borg),
sehingga sangat beralasan apabila Surat Kuasa Nomor 06 tertanggal 10 Maret
2010 dinyatakan tidak sah dan tidak berkekuatan hukum
15. Bahwa selanjutnya tindakan Tergugat IV yang telah menerbitkan Akte Surat
Kuasa Nomor 06 tertanggal 10 Maret 2010 tanpa seizin dan sepengetahuan
Penggugat-Penggugat, lalu Penggugat-Penggugat telah membuat laporan /
pengaduan kepada Majelis Pimpinan Daerah Notaris Kota Medan
16. Bahwa atas tindakan Tergugat IV yang menerbitkan Akte Surat Kuasa Nomor
06 tertanggal 10 Maret 2010 yang diperbuat dihadapan Tergugat IV tersebut,
oleh Tergugat III lalu dibuatkan Akte Jual Beli Nomor 29/2010 tertanggal 15
Desember 2010 yang diperbuat dihadapan Tergugat V tentang pengikatan
Jual Beli dimana Tergugat III Selaku pihak penjual dan Tergugat III juga selaku
pihak pembeli;
17. Bahwa tindakan Tergugat III dalam membuat Akte Nomor 29/2010 tertanggal
15 Desember 2010 yang diperbuat dihadapan Tergugat IV, dimana Tergugat
III selaku pihak penjual dan sekaligus Tergugat III pihak pembeli atas tanah
seluas 412 M2 dan rumah diatasnya yang terletak dan setempat dikenal
dengan Jln. Sei Alas No. 31 Kelurahan Babura Sunggal, Kecamatan Medan
Sunggal, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara sesuai dengan sertifikat Hak
Milik No : 579/Babura Sunggal yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan
Nasional Kota Medan terdaftar atas nama Helmina Simanjuntak (Tergugat I)
dan anak-anaknya (Penggugat-Penggugat) adalah merupakan tindakan
perbuatan melawan hukum yang bertentangan dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1982 tanggal 6 Maret 1982 Jo Surat Direktorat
Jenderal Agraria atas nama Menteri Dalam Negeri RI Nomor 594/493/AGR,
Putusan nomor : 269/PD/T2014/PT.MDN
Hal. 7 dari 23 Hal.
tanggal 31 Maret 1982 yang pada intinya melarang “Pengesahan Akte Kuasa
Mutlak” yang menyangkut Jual Beli Tanah, oleh karenanya Surat Kuasa
Nomor 29/2010 tertanggal 15 Desember 2010 yang diperbuat dihadapan
Tergugat V bertentangan dengan azas-azas keadilan dan kepatutan yang
berlaku, sehingga sudah semestinya pula dinyatakan tidak sah dan tidak
memiliki kekuatan hukum
18. Bahwa berdasarkan Akte Jual Beli No.29/2010 tertanggal 15 Desember 2010
yang diperbuat dihadapan Tergugat V, selanjutnya Tergugat III membalik
namakan Sertifikat Hak Milik Nomot 579/Babura Sunggal yang semula
terdaftar atas nama Tergugat I dan Penggugat-Penggugat dikantor Badan
Pertanahan Nasional Kota Medan (Tergugat VI) kepada atas nama Tergugat
III, padahal Akte Surat Kuasa Nomor 06 tertanggal 10 Maret 2010 yang
diperbuat dihadapan Tergugat IV mengandung cacat hukum sehingga sangat
beralasan hukum untuk dinyatakan tidak berkekuatan hukum dan Akte Jual
Beli Nomor 29/2010 tertanggal 15 Desember 2010 juga mengandung cacat
hukum maka sangat beralasan hukum pula apabila Tergugat VI membatalkan
balik Sertifikat Hak Milik Nomor 579/Babura Sunggal dari semula terdaftar atas
nama Tergugat I dan Penggugat-Penggugat menjadi atas nama Tergugat III;
19. Bahwa didalam salah satu klausule Akte Jual Beli Nomor 29/2010 tertanggal
15 Desember 2010 yang diperbuat dihadapan Tergugat V disebutkan bahwa
tanah dan rumah dibeli dengan harga sebesar Rp. 280.000.000,- (dua ratus
delapan puluh juta rupiah) padahal Tergugat I tidak pernah menerima uang
dari hasil penjualan tanah dan rumah miliknya tersebut dari Tergugat III;
20. Bahwa disamping itu peralihan hak atas tanah dan rumah diatasnya yang
merupakan Hak Milik Penggugat-Penggugat dan Tergugat I tidak memenuhi
syarat-syarat sahnya suatu perjanjian dimana tidak dilakukan secara terang
dan tunai dimana Penggugat-Penggugat dan Tergugat I tidak pernah
menerima pembayaran dan tidak pernah dilakukan penyerahan (Lavering) fisik
tanah sehingga sampai saat ini tanah dan rumah tersebut masih dikuasai oleh
Penggugat-Penggugat dan Tergugat I
21. Bahwa Tergugat I, II, III, IV, V telah secara nyata melakukan tindakan
perbuatan melawan hukum mengadakan pengikatan jual beli atas tanah
berupa persetujuan dari Penggugat-Penggugat yang memiliki hak, maka
sudah selayaknya Tergugat III dihukum untuk mengembalikan Sertifikat Hak
Milik No. 579/Babura Sunggal kepada Penggugat-Penggugat
22. Bahwa oleh karena adanya kekhawatiran dari Penggugat-Penggugat dimana
nantinya Tergugat III mengalihkan tanah seluas 412 M2 dan rumah diatasnya
Putusan nomor : 269/PD/T2014/PT.MDN
Hal. 8 dari 23 Hal.
yang terletak dan setempat dikenal dengan Jln. Sei Alas No. 31 Kelurahan
Babura Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, Propinsi Sumatera
Utara kepada pihak lain, maka sangat beralasan pula apabila diletakkan Sita
Penjagaan (Revindicatoir beslag) ;
23. Bahwa untuk menjamin agar Para Tergugat menjalankan isi putusan ini
nantinya, maka sangat wajar apabila Para Tergugat dihukum untuk membayar
uang paksa (dwangsoom) sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) perhari
setiap kelalaiannya melaksanakan isi putusan ini sejak berkekuatan hukum
tetap (inkract van gewijsde) ;
24. Bahwa karena gugatan Penggugat-Penggugat didasarkan pada bukti-bukti
yang authentik, maka sangat wajar apabila putusan ini dapat dijalankan
sertamerta (uitvoerrbaar bij voorrad) walaupun ada upaya hukum verzet,
banding maupun kasasi
Bahwa berdasarkan alasan-alasan hukum diatas, maka dimohonkan kepada
Bapak Ketua Pengadilan Negeri Medan agar berkenan kiranya memanggil para
pihak pada suatu hari persidangan, dan menjatuhkan putusan dengan amar
putusan yang berbunyi sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat-Penggugat untuk seluruhnya
2. Menyatakan Tergugat I, II, III, IV, V melakukan perbuatan melawan hukum
3. Menyatakan sah dan berharga sita penjagaan (Revindicatoir beslag) yang
diletakkan dalam perkara ini ;
4. Menyatakan Akte Kuasa Nomor 06 tertanggal 10 Maret 2010 yang
diperbuat dihadapan Hasan Basri Ruslan, SH., Notaris dan Pejabat
Pembuat Akte Tanah (PPAT) di Medan ic. Tergugat IV tidak sah dan tidak
berkekuatan hukum
5. Menyatakan Akte Jual Beli Nomor 29/2010 tertanggal 15 Desember 2010
yang diperbuat dihadapan Lindawani Girsang, SH., Notaris dan Pejabat
Pembuat Akte Tanah (PPAT) di Medan ic. Tergugat V tidak sah dan tidak
berkekuatan hukum
6. Memerintahkan Badan Pertanahan Nasional Kota Medan ic Tergugat VI
untuk membatalkan balik nama Sertifikat Hak Milik Nomor 579/Babura
Sunggal semula terdaftar atas nama Tergugat I dan Penggugat-Penggugat
kepada atas nama Rudi Simangunsong ic. Tergugat III ;
7. Menghukum Tergugat III untuk mengembalikan dan menyerahkan Sertifikat
Hak Milik Nomor 579/Babura Sunggal kepada Penggugat-Penggugat ;
8. Menghukum Tergugat-Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsoom)
sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) perhari setiap kelalaiannya
Putusan nomor : 269/PD/T2014/PT.MDN
Hal. 9 dari 23 Hal.
melaksanakan isi putusan ini sejak berkekuatan hukum tetap (inkract van
gewijsde) ;
9. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan serta merta (uitvoerbaar Bij
Voorraad) walaupun ada upaya hukum verzet, banding maupun kasasi
10. Menghukum Tergugat- Tergugat untuk membayar ongkos yang timbul
dalam perkara ini
Atau jika Majelis berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex
aequo et bono)
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat I
memberikan jawaban tanggal 30 Agustus 2012 pada pokoknya sebagai berikut:
I. TENTANG KEDUDUKAN HUKUM (Legal Standing) PARA PENGGUGAT
a. Bahwa benar Tergugat I dan Para Penggugat adalah merupakan ahli waris
dari Almarhum Drs. Richard Simbolon yang telah meninggal dunia pada
tanggal 05 Juli 1991 di Medan ;
b. Bahwa selain meninggalkan para Ahli Waris diatas, Almarhum Drs. Richard
Simbolon juga meninggalkan sebidang tanah dan bangunan diatasnya,
yang terletak di Jl. Sei Alas No. 31, Kelurahan Babura Sunggal, Kecamatan
Medan Sunggal, Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara dengan luas tanah
412 M2, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 579/Babura Sunggal
yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional Kota Medan yang
terdaftar atas nama Tergugat I (Ibu Kandung Para Penggugat) dan Para
Penggugat dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Sei Alas ;
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Bengkel Mobil Surya Sakti;
- Sebelah Barat berbatasan dengan tanah Marbun;
- Sebelah Timur berbatasan dengan Sekolah Dasar ;
c. Bahwa sebidang tanah dimaksud adalah merupakan harta milik bersama
(Boedel Warisan) antara Tergugat I dan Para Penggugat
II. TENTANG GUGATAN
A. DALAM POKOK PERKARA ;
- Bahwa benar pada tanggal 21 Februari 2011 Tergugat III ada mengirim
Surat Perintah Pengosongan Rumah kepada Penyewa-Penyewa rumah a
quo yang terletak di Jl. Sei Alas No, 31 Kelurahan Babura Sunggal,
Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan ;
- Bahwa adapun dalil dari Tergugat III memberikan Surat Perintah
Pengosongan Rumah tersebut, sejak tanggal 15 Desember 2010 tanah
Putusan nomor : 269/PD/T2014/PT.MDN
Hal. 10 dari 23 Hal.
dan rumah terperkara telah dibeli oleh Tergugat III dihadapan Tergugat V,
berdasarkan Akte Jual Beli No ; 29/2010 ;
- Bahwa setelah penyewa rumah a quo menyerahkan surat Tergugat III
tersebut kepada Tergugat I, maka Tergugat I merasa heran dan terkejut
sebab Tergugat I tidak pernah menjual tanah dan rumah terperkara
kepada siapapun dan oleh karena itu Tergugat I menilai bahwa telah
terjadi sesuatu atas tanah a quo ;
- Bahwa setahu Tergugat I, sekira Bulan Maret 2010 Tergugat II (kost di
rumah Tergugat I) pernah bercerita kepada Tergugat I tentang adanya
proyek penimbunan tanah untuk pendirian PLTU (Pembangkit Listrik
Tenaga Uap) di daerah Kab. Langkat ;
- Bahwa dikarenakan Tergugat II tidak memiliki uang untuk menambah
proyek yang sedang dikerjakan tersebut, maka Tergugat II meminjam
uang sebesar Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) kepada
Tergugat I, namun karena tidak memiliki uang maka Tergugat I tidak
dapat memenuhi keinginan Tergugat II ;
- Bahwa sehubungan dengan keterangan Tergugat I tersebut, maka
Tergugat II berupaya membujuk rayu Tergugat I akan meng-AGUNKAN
Sertifikat tanah a quo ;
- Bahwa dikarenakan iming-iming, janji-janji dari Tergugat II akan
mengembalikan Sertifikat tanah tersebut dalam jangka 3 (tiga) bulan,
serta akan membayar imbalan 2 kali lipat atas pinjaman pokok tersebut,
ditambah bonus sebuah mobil Avanza serta jalan-jalan ke Bali dan
Jerusalem, maka Tergugat I tergiur dan menyerahkan sertifikat tanah a
quo sebagai jaminan (borgh)
- Bahwa sehubungan Sertifikat Tanah adalah atas nama Tergugat I dan
Para Tergugat, maka Tergugat I menerangkan kepada Tergugat II;
- Bahwa tidak mungkin kita minta persetujuan Para Penggugat untuk
meng-AGUNKAN sertifikat tanah a quo ;
- Bahwa kondisi diatas, Tergugat II tetap meyakinkan Tergugat I bahwa
semuanya itu tidak ada masalah, sebab ternyata Tergugat II sudah
merancang rencana untuk menggantikan STATUS Para Penggugat
dihadapan Notaris nantinya ;\
- Bahwa selanjutnya sekira bulan Maret 2010 Tergugat I, Tergugat II dan
orang-orang yang menggantikan STATUS Para Penggugat mendatangi
seorang Notaris Boru Siahaan di Jl. Ahmad Yani Medan untuk bertemu
Putusan nomor : 269/PD/T2014/PT.MDN
Hal. 11 dari 23 Hal.
dengan Tergugat III dengan tujuan membuat Akta Perjanjian Hutang
Piutang dengan agunan Sertipikat a quo ;
- Bahwa setelah bertemu dengan Boru Siahaan yang mengaku seorang
Notaris tersebut, maka pada saat itu juga dibuatlah Akta Perjanjian
Hutang Piutang sejumlah uang sebesar Rp. 90.000,- (sembilan puluh juta
rupiah) antara Tergugat I dengan Tergugat III ;
- Bahwa setelah Akta tersebut ditanda tangani oleh Tergugat I, orang-
orang pengganti Para Penggugat dan Tergugat III, maka selanjutnya
Tergugat III menyerahkan uang sebesar Rp. 90.000,- (sembilan puluh
juta rupiah) kepada Tergugat I , dan seketika itu juga keseluruhan uang
tersebut diserahkan Tergugat I kepada Tergugat II ;
- Bahwa setelah selesai membuat Akta Hutang Piutang tersebut diatas,
maka Tergugat I melihat Tergugat II memberikan Rp. 100.000,- (seratus
ribu rupiah) per Orang kepada 5 orang yang menggantikan Status Para
Penggugat juga dikenal oleh Tergugat I ;
- Bahwa 3 (tiga) bulan setelah Akta Hutang Piutang tersebut dibuat, maka
Tergugat I meminta pengembalian Sertipikat a quo kepada Tergugat II,
tetapi Tergugat II selalu menghindar untuk mengembalikan Sertipikat Hak
Milik Nomor 579/Babura Sunggal dengan alasan proyeknya belum
selesai ;
- Bahwa selanjutnya sekira tanggal 21 Februari 2011. Penyewa rumah a
quo menerima sebuah surat pengosongan rumah dari Tergugat III dan
menyerahkan Surat Somasi tersebut kepada Tergugat I ;
- Bahwa setelah membaca surat tersebut, Tergugat I merasa terkejut
karena didalam Surat Perintah Pengosongan Rumah yang diberikan oleh
Tergugat III tertera uraian bahwa tanah dan rumah tersebut telah dibeli
oleh Tergugat III dihadapan Tergugat V Notaris / PPAT di Medan;
- Bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka Tergugat I
menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada Para Penggugat dan
secara otomatis Para Penggugat marah dan kesal karena tanpa izin dan
sepengetahuan Para Penggugat, Tergugat I telah melakukan perbuatan
hukum atas sertifikat tanah a quo ;
- Bahwa setelah Tergugat I menjelaskan dan menerangkan keadaan yang
sebenarnya yang terjadi maka Tergugat I dan Tergugat II berusaha
mencari tahu Akta Jual Beli Nomor 29/2012 atas tanah terperkara dan
sekira bulan Juni 2011 Tergugat I dan Para Penggugat mendatangi
Putusan nomor : 269/PD/T2014/PT.MDN
Hal. 12 dari 23 Hal.
Kantor Notaris di Jalan Ahmad Yani dimana Tergugat I sebelumnya
pernah menandatangani suatu Akta Hutang Piutang ;
- Bahwa ternyata setelah Tergugat I dan Para Penggugat tiba dikantor
Notaris Jl. Ahmad Yani seorang pegawai Notaris menceritakan dan
memperlihatkan minute bahwa Akta yang dibuat pada tanggal 10 Maret
2010 tersebut adalah Akta Surat Kuasa Nomor 06 tertanggal 10 Maret
2010 yang mana Tergugat I selaku Pemberi Kuasa dan Tergugat III
selaku Penerima Kuasa untuk menjual tanah a quo
- Bahwa atas hal tersebut diatas, Tergugat I merasa keberatan karena
sebelumnya Tergugat I hanya menandatangani Akta Hutang Piutang
dengan Tergugat III bukan Akta Surat Kuasa untuk menjual tanah a quo ;
- Bahwa selain hal diatas, yang lebih memperhatikan lagi bagi Tergugat I
adalah Akta Surat tersebut diperbuat dihadapan Tergugat IV, padahal
Tergugat I tidak mengenal Tergugat IV dan tidak pernah menandatangani
surat apapun dihadapan Tergugat IV, sebab setahu Tergugat I pada
tanggal 10 Maret 2010 Tergugat hanya mengenal Notaris Boru Siahaan
dan menandatangani Surat Hutang Piutang dihadapan Notaris Boru
Siahaan dan terakhir diketahui bahwa Boru Siahaan tersebut bukan
seorang Notaris melainkan seorang AGEN Biro Adminitrasi dan jasa ;
- Bahwa setelah adanya Akta Surat Kuasa yang diperbuat oleh Tergugat
IV tersebut, maka sekira tanggal 15 Desember 2010 Tergugat III selaku
penerima kuasa menghadap Tergugat V untuk melakukan peralihan jual
beli tanah a quo, yang mana Tergugat III selaku pihak Penjual dan
Tergugat III selaku pihak pembeli sesuai dengan Akta Jual Beli Nomor
29/2010 tertanggal 15 Desember 2010 ;
- Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli No. 29/2010 tertanggal 15 Desember
2010 yang diperbuat dihadapkan Tergugat V, selanjutnya Tergugat III
membaliknamakan Sertifikat Hak Milik Nomor 579/Babura Sunggal yang
semula atas nama Tergugat I dan Para Penggugat di Kantor Badan
Pertanahan Nasional Kota Medan (Tergugat VI) menjadi atas nama
Tergugat III;
B. DALAM PETITUM PARA PENGGUGAT
- Bahwa atas tuntutan (Petitum) Para Penggugat yang menginginkan agar
Akta Kuasa Nomor 06 tertanggal 10 Maret 2010 yang diperbuat oleh
Tergugat IV dibatalkan dan tidak berkekuatan hukum adalah hal yang wajar
dan tidak sesuai dengan ketentuan hukum, sebab Para Penggugat tidak
Putusan nomor : 269/PD/T2014/PT.MDN
Hal. 13 dari 23 Hal.
mengetahui dan tidak pernah menandatangani Akta apapun dihadapkan
Tergugat IV ;
- Bahwa terbitnya Akta yang diperbuat dihadapan Tergugat IV adalah hasil
rekayasa dan adanya suatu kekeliruan hukum, sebab Tergugat I pun
adalah korban penipuan dari Tergugat II ;
- Bahwa dikarenakan Akta yang diperbuat oleh Tergugat IV, adalah Akta
yang tidak sah dan tidak berkekuatan hukum apapun, maka Akta Jual Beli
Nomor : 29/2010 yang diperbuat oleh Tergugat V dengan dasar Akta yang
diperbuat oleh Tergugat IV terdahulu serta merta tidak sah dan batal demi
hukum;
- Bahwa pula dengan tidak sahnya atau tidak memiliki kekuatan hukum
apapun Akta yang diperbuat oleh Tergugat V, maka tanpa perlu dibuktikkan
lebih jauh, maka balik nama Sertifikat Hak Milik Nomor 579/Babura
Sunggal yang diperbuat oleh Tergugat VI tidak sah dan tidak berkekuatan
hukum apapun dan harus dibatalkan;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat VI
memberikan jawaban tanggal 13 September 2012 yang pada pokoknya sebagai
berikut:
1. DALAM EKSEPSI
1. Tentang Kompentensi Absolut (Pasal 160 R.bg/134 H.I.R)
- Bahwa yang menjadi dasar gugatan yang diajukan Para Penggugat
terhadap Tergugat VI adalah menyangkut tentang sengketa Tata Usaha
Negara antara orang dengan Pejabat Tata Usaha Negara yang timbul
sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara, yaitu
berkaitan dengan Tergugat VI menerbitkan peralihan Sertipikat Hak
Milik Nom 579/Babura Semula atas nama Helmina Br. Sitinjak (Ic.
Tergugat I), Ronald Martua Hamonangan Simbolon (Ic. Penggugat I),
Rinawati Sintauli Hotmaida Simbolon (Ic. Penggugat II), Agustina
Delima Rismauli Simbolon (Ic. Penggugat III), Rita Maria Mutiara
Simbolon (Ic. Penggugat IV), Ratna Diana Lindawati Simbolon (ic.
Penggugat V) atas tanah seluas 412 M2 yang terletak di Jalan Sei Alas
No. 31 Kelurahan Babura Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal, Kota
Medan, Propinsi Sumatera Utara ;
- Bahwa Tergugat VI dalam menerbitkan peralihan Sertipikat Hak Milik
No. 579/Babura kepada Rudi Simangunsong (Ic. Tergugat III) telah
Putusan nomor : 269/PD/T2014/PT.MDN
Hal. 14 dari 23 Hal.
melalui proses penelitian secara cermat baik secara yuridis formal
berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 29/2010 tanggal 15/12/2010 yang
dibuat oleh Lindawani Girsang, SH selaku PPAT ;
- Bahwa selaku Pejabat Tata Usaha Negara, Tergugat VI dalam
menerbitkan peralihan Sertipikat Hak Milik No. 579/Babura telah sesuai
dan berpedoman pada prosedur ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku yakni Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997
tentang pendaftaran tanah Pasal 37 dan 38, maka dengan demikian
dimohonkan kepada Majelis Hakim yang memeriksan dan mengadili
perkara ini untuk menolak seluruh dalil gugatan Para Penggugat ;
2. Tentang Gugatan Para Penggugat Prematur
- Bahwa tindakan Para Penggugat yang mengajukan gugatan terhadap
Tergugat VI adalah prematur, bahwa seharusnya Para Penggugat
mengajukan gugatan kepada Tergugat II dan Tergugat III yang telah
melakukan wanprestasi terhadap Para Penggugat, atau melaporkan
Tergugat II dan Tergugat III secara pidana karena telah melakukan
penipuan, karena Tergugat II meminjam uang sebesar Rp. 90.000.000,-
(sembilan puluh juta rupiah) kepada Tergugat III dengan jaminan (borg)
Sertipikat Hak Milik No. 579/Babura Sunggal milik Helmina Br. Sitinjak
(Ic. Tergugat I), yang kemudian dibuat Akte Surat Kuasa No. 06
tertanggal 10 Maret 2010, bukan Akte perjanjian hutang piutang dengan
jaminan (borg) surat tanah milik Tergugat I
II. DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa Tergugat VI dengan tegas membantah dalil-dalil gugatan Para
Penggugat terkecuali terhadap hal-hal yang diakui secara tegas didalam
Jawaban ini ;
2. Bahwa segala apa-apa yang dikemukakan dalam eksepsi Tergugat VI
sebutkan diatas, secara mutatis mutandis mohon dianggap sebagai bagian
dari pokok perkara ini, oleh karenanya tidak perlu diulangi lagi ;
3. Bahwa Sertipikat Hak Milik No. 579/Babura Sunggal semula terdaftar atas
nama HELMINA SITINJAK, RONALD MARTUA HAMONANGAN
SIMBOLON, RINAWATY SINTAULI HOTMAIDA SIMBOLON, AGUSTINA
DELIMA RISMAULI SIMBOLON, RITA MARIA MUTIARA SIMBOLON,
RATNA DIANA LINDAWATY SIMBOLON terletak di Jalan Sei Alas No. 31,
Kelurahan Babura Sunggal, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan,
Putusan nomor : 269/PD/T2014/PT.MDN
Hal. 15 dari 23 Hal.
Propinsi Sumatera Utara dengan luas 412 M2, Surat Ukur No. 124/Babura
Sunggal /1998 tanggal 26-2-1998;
4. Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli No. 29/2010 tanggal 15-12-2010 yang
dibuat oleh Lindawaty Girsang, SH (Ic. Tergugat V) selaku PPAT, Sertipikat
Hak Milik No. 579/Babura Sunggal beralih kepada RUDI SIMANGUNSONG;
Bahwa dengan demikian dari uraian-uraian tersebut diatas penerbitan dan
peralihan Sertipikat aquo telah menempuh prosedur yang berlaku sebagaimana
ketentuan Pasal 19 ayat 1 dan 2 Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria jo Pasal 3 ayat 1,2,3,4,7 jo Pasal 4
Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1961 jo Peraturan Pemerintah No. 24/1997
tentang pendaftaran tanah jo. Kepala Badan Pertanahan Nasional No.3/1997
tentang Ketentuan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah;
Maka berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Tergugat VI mohon kepada
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan memutuskan
yang amarnya sebagai berikut :
Dalam Eksepsi :
- Menerima eksepsi dari Tergugat VI untuk seluruhnya ;
Dalam Pokok Perkara
1. Menolak Gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima ;
2. Menghukum Para Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul
dalam perkara ini.
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri
Medan telah menjatuhkan putusan Nomor 323/Pdt.G/2012/PN.Mdn tanggal 4
Pebruari 2014 yang amarnya sebagai berikut:
Dalam Eksepsi:
- Menolak eksepsi Tergugat VI ;
Dalam Pokok Perkara:
1. Menolak gugatan para Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menghukum para Penggugat untuk membayar biaya perkara ini secara
tanggung renteng sebesar Rp. 1.661.000,- (satu juta enam ratus enam
puluh satu ribu rupiah);
Putusan nomor : 269/PD/T2014/PT.MDN
Hal. 16 dari 23 Hal.
Menimbang, bahwa berdasarkan Akta Permohonan Banding Nomor
172/2013 tanggal 18 September 2013 yang dibuat oleh H. BASTARIAL,SH. MH,
Panitera Pengadilan Negeri Medan yang menerangkan bahwa Kuasa Tergugat
telah menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor
323/Pdt.G/2012/PN.Mdn tanggal 4 Pebruari 2013 dan telah diberitahukan kepada
Terbanding I semula Tergugat I , Terbanding II semula Tergugat II, Terbanding III
semula Tergugat III, Terbanding IV semula Tergugat IV, Terbanding V semula
Tergugat V masing-masing pada tanggal 24 Oktober 2013;
Menimbang, bahwa selanjutnya permohonan banding tersebut juga telah
diberitahukan kepada Terbanding VI semula Tergugat VI;
Menimbang, bahwa Kuasa Pembanding I sampai dengan V semula
Penggugat I sampai dengan V telah mengajukan Memori Banding tanggal 7
Oktober 2014 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tinggi Medan tanggal 8
Oktober 2014;
Menimang, bahwa keberatan Pembanding I sampai dengan V semula
Penggugat I sampai dengan V sebagaimana dalam memori bandingnya pada
pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa Pembanding I sampai dengan V semula Penggugat I sampai dengan
V selaku pemilik tanah sengketa tidak pernah menyetujui dan tidak pernah
menandatangani Akte Surat Kuasa Nomor 06 tertanggal 10 Maret 2010 yang
diperbuat dihadapan Terbanding IV semula Tergugat IV, isinya tentang
Kuasa untuk menjual tanah sengketa kepada terbanding III semula Tergugat
III dan Pembanding I sampai dengan V semula Penggugat I sampai dengan
V tidak pernah bertemu dan tidak mengenal Terbanding III semula Tergugat
III;
- Bahwa saksi Suryanto dan saksi Mumpuni Liani dan 3 (tiga) orang lainnya
diajak oleh Tergugat II ke Kantor Notaris Hasan Basri Ruslan,SH untuk
menggantikan posisi Para Pembanding semula para Penggugat selaku ahli
waris (pemilik tanah) guna menandatangani Surat Perjanjian Hutang-Piutang
dan tanpa dibaca terlebih dahulu, namun ternyata surat yang ditandatangani
bukanlah Surat perjanjian Hutang-piutang melainkan akte surat kuasa
Nomor 06 tanggal 10 Maret 2010, sehingga terjadai tindak pidana penipuan
dan pemalsuan surat (tandatangan palsu) dan hal ini telah dibuktikan oleh
Para pembanding semula Para Penggugat di persidangan, namun sia-sia
Putusan nomor : 269/PD/T2014/PT.MDN
Hal. 17 dari 23 Hal.
karena Majelis hakim Judex factie telah lalai dalam menuangkan keterangan
saksi-saksi tersebut ke dalam berita acara pemeriksaan saksi dalam
persidangan sekaligus mengabaikannya dalam pertimbangan hukumnya;
- Bahwa berdasarkan Keputusan Majelis Pengawas Daerah Notaris Kota
Medan dalam sidang kode etik Notaris,Notaris Hasan Basri Ruslan,SH
(Tergugat IV) telah dinyatakan bersalah yakni tidak melaksanakan
kewajibannya untuk membacakan Akte dihadapan para pihak sebelum
ditandatangani Akte Surat Kuasa Nomor 6 tanggal 10 Maret 2010;
- Bahwa Pertimbangan hukum Judex Factie Pengadilan Negeri Medan yang
menyatakan Akte jual beli Nomor 29/2010 tanggal 15 Desember 2010
dihadapan Tergugat V /Terbanding V telah sesuai dengan aturan adalah
pertimbangan yang keliru dan salah karena Judex factie telah lalai
mempertimbangkan Tergugat IV ( Ic.Notaris Hasan Basri Ruslan,SH) telah
dinyatakan bersalah melanggar peraturan Kode etik Notaris oleh majelis
Pengawas Notaris kota Medan dalam menerbitkan Akte Surat Kuasa Nomor
06 tanggal 10 Maret 2010 karena Akte Kuasa tersebut dibuat tanpa dibaca
oleh Para pihak dan tanpa dibacakan oleh tergugat IV;
- Bahwa sangat disayangkan dan bertentangan dengan Hukum Acara
Perdata yang berlaku, ternyata keterangan saksi-saksi tersebut walaupun
secara jelas dan nyata diterangkan dipersidangan, akan tetapi keterangan
tersebut tidak dimuat di dalam Berita Acara Pemeriksaan saksi oleh Judex
factie Pengadilan Negeri Medan, oleh karena itu dengan hormat
Pembanding I sampai dengan V semula Penggugat I sampai dengan V
memohon kehadapan Majelis Hakim Tinggi Medan untuk menjatuhkan
putusan sela dengan amar putusan agar memerintahkan Pengadilan Negeri
Medan memeriksa kembali saksi Suryanto dan saksi Mumpuni Liani di
persidangan agar diperoleh fakta hukum keterangan saksi yang sebenarnya,
yang konkrit dan kebenaran yang hakiki dalam perkara ini;
- Bahwa Judex factie telah salah dan keliru dalam pertimbangan hukumnya
dalam menjatuhkan amar putusan yang menyatakan menolak gugatan Para
penggugat tanpa dilandasi dengan pertimbangan hukum yang kongkrit dan
faktual karena berdasarkan fakta hukum yang terungkap dan terangkum di
persidangan ternyata Tergugat II, III, IV, V setelah dipanggil secara patut
ternyata tidak hadir dipersidangan sehingga tidak menggunakan haknya dan
dengan demikian menurut hukum acara perdata maka Para tergugat
Putusan nomor : 269/PD/T2014/PT.MDN
Hal. 18 dari 23 Hal.
tersebut telah memberikan pengakuan secara diam-diam terhadap dalil-dalil
gugatan Para Pembanding semula Para penggugat;
- Bahwa Terbanding VI semula Tergugat VI di dalam persidangan tidak dapat
menghadirkan saksi- saksi untuk mendukung dalil-dalilnya dan hanya
mengajukan bukti berupa fotocopy SHM Nomor 579 / Babura Sunggal yang
sudah balik nama menjadi atas nama Rudi Simangonsong, tanpa memeriksa
dan mempertimbangkan peristiwa hukum/fakta-fakta hukum sebelumnya
yakni prosedur terbitnya Akte Surat Kuasa Nomor 06 tanggal 10 Maret 2010
dihadapan Terbanding IV semula Tergugat IV dan terbitnya Akte Jual beli
Nomor 29/2010 tanggal 15 Desember 2010 dihadapan Terbanding V semula
Tergugat V;
- Bahwa pertimbangan hukum Judex factie Pengadilan Negeri Medan telah
salah dan keliru dalam pertimbangan hukumnya yang menyatakan Para
Pembanding semula Para Penggugat tidak mampu membuktikan dalil-dalil
gugatannya, padahal sebaliknya Para Pembanding semula Para Penggugat
telah mampu secara jelas, terang dan nyata membuktikan dalil-dalilnya
khususnya unsur perbuatan melawan hukum dalam prosedur dan
mekanisme terbitnya Akte Surat Kuasa Nomor 06 tanggal 10 Maret 2010
yang ditiru dan dipalsukan tanda tangannya oleh saksi Suryanto dan saksi
Mumpuni liani dan 3 (tiga) orang lainnya;
Menimbang, bahwa pada tanggal 5 juni 2014 Pengadilan Negeri Medan
telah memberitahukan kepada Pembanding I sampai denganV semula Penggugat
I sampai dengan V dan pada tanggal 24 Oktober 2013 telah memberitahukan
kepada Terbanding I semula Tergugat I dan terbanding II semula Tergugat II ,
Terbanding IV semula Tergugat IV, Terbanding V semula Tergugat V dan pada
tanggal 10 Oktober 2013 kepada Terbanding III semula Tergugat III untuk diberi
kesempatan mempelajari berkas perkara dalam tenggang waktu 14 (empat belas)
hari setelah diterimanya pemberitahuan ini sebelum berkas perkara dikirimkan ke
Pengadilan Tinggi Medan;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding I sampai
dengan V semula Penggugat I sampai dengan V telah diajukan dalam tenggang
waktu dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang telah ditentukan
oleh Undang-Undang oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal
dapat diterima;
Putusan nomor : 269/PD/T2014/PT.MDN
Hal. 19 dari 23 Hal.
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tingkat Banding memeriksa dan
mempelajari dengan seksama berita acara sidang beserta surat-surat yang
tersebut dalam berkas perkara Nomor 269/PDT/2014/PT.MDN turunan resmi
putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 323/Pdt.G/2012/PN.Mdn tanggal 4
Pebruari 2013 dan setelah pula membaca dan memperhatikan Memori Banding
Pembanding I sampai dengan V semula Penggugat I sampai dengan V maka
Pengadilan Tinggi berpendapat sebagai berikut :
Menimbang, bahwa memori banding Pembanding I sampai dengan V
semula Penggugat I sampai dengan V yang antara lain menyatakan pada
pokoknya Putusan Pengadilan negeri Medan telah salah dan keliru karena
Pembanding I sampai dengan V semula Penggugat I sampai dengan V selaku
pemilik tanah sengketa tidak pernah menyetujui dan tidak pernah menandatangani
Akte Surat Kuasa Nomor 06 tertanggal 10 Maret 2010 yang diperbuat dihadapan
Terbanding IV semula Tergugat IV, isinya tentang Kuasa untuk menjual tanah
sengketa kepada terbanding III semula Tergugat III dan Pembanding I sampai
dengan V semula Penggugat I sampai dengan V tidak pernah bertemu dan tidak
mengenal Terbanding III semula Tergugat III;
Menimbang, bahwa keberatan selanjutnya perihal saksi Suryanto dan saksi
Mumpuni Liani dan 3 (tiga) orang lainnya diajak oleh Tergugat II ke Kantor Notaris
Hasan Basri Ruslan,SH untuk menggantikan posisi Para Pembanding semula Para
penggugat selaku ahli waris (pemilik tanah) guna menandatangani Surat Perjanjian
Hutang Piutang dan tanpa dibaca terlebih dahulu, namun ternyata surat yang
ditandatangani bukanlah surat perjanjian hutang piutang melainkan akte surat
kuasa Nomor 06 tanggal 10 Maret 2010, sehingga terjadi tindak pidana penipuan
dan pemalsuan surat (tanda tangan palsu) dan hal ini telah dibuktikan oleh
Pembanding I sampai dengan V semula Penggugat I sampai dengan V di
persidangan, namun sia-sia karena Majelis hakim Judex factie telah lalai dalam
menuangkan keterangan saksi-saksi tersebut ke dalam berita acara pemeriksaan
saksi dalam persidangan sekaligus mengabaikannya dalam pertimbangan
hukumnya;
Menimbang, bahwa keberatan tersebut juga tidak beralasan karena
sepanjang berita acara persidangan perkara Nomor 323/Pdt.g/2012/Pn.Mdn tidak
tercantum fakta sebagaimana tersebut, dengan demikian keberatan ini harus
ditolak;
Putusan nomor : 269/PD/T2014/PT.MDN
Hal. 20 dari 23 Hal.
Menimbang, bahwa keberatan lainnya berkaitan dengan keterangan saksi-
saksi tersebut walaupun secara jelas dan nyata diterangkan dipersidangan, akan
tetapi keterangan tersebut tidak dimuat di dalam Berita Acara Pemeriksaan saksi
oleh Judex factie Pengadilan Negeri Medan, oleh karena itu dengan hormat
Pembanding I sampai dengan V semula Penggugat I sampai dengan V memohon
kehadapan Majelis Hakim Tinggi Medan untuk menjatuhkan putusan sela dengan
amar putusan agar memerintahkan Pengadilan Negeri Medan memeriksa kembali
saksi Suryanto dan saksi Mumpuni Liani di persidangan agar diperoleh fakta
hukum keterangan saksi yang sebenarnya, yang konkrit dan kebenaran yang
hakiki dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa berita acara persidangan adalah akta otentik yang
dibuat oleh pejabat Pengadilan Negeri yaitu Hakim dan Panitera Pengganti yang
memuat hal-hal yang diterangkan oleh saksi-saksi di persidangan sehingga
Pengadilan tingkat Banding harus percaya dengan berita acara persidangan
dimaksud, kecuali terbukti adanya pemalsuan yang harus dibuktikan secara
pidana, oleh karenanya Pengadilan Tingkat Banding berpendapat tidak relevan
untuk menjatuhkan putusan sela dengan amar putusan agar memerintahkan
Pengadilan Negeri Medan memeriksa kembali saksi suryanto dan saksi Mumpuni
Liani di persidangan, dengan demikian keberatan tersebut tidak beralasan
sehingga harus ditolak;
Menimbang, bahwa keberatan Pembanding I sampai dengan V semula
Tergugat I sampai dengan V dalam memori banding lainnya menyatakan pada
pokoknya Judex factie telah salah dan keliru dalam pertimbangan hukumnya
dalam menjatuhkan amar putusan yang menyatakan menolak gugatan Para
penggugat tanpa dilandasi dengan pertimbangan hukum yang kongkrit dan faktual
karena berdasarkan fakta hukum yang terungkap dan terangkum di persidangan
ternyata Tergugat II, III, IV, V setelah dipanggil secara patut ternyata tidak hadir
dipersidangan sehingga tidak menggunakan haknya dan dengan demikian
menurut hukum acara perdata maka Para tergugat tersebut telah memberikan
pengakuan secara diam-diam terhadap dalil-dalil gugatan Para Pembanding
semula Para penggugat; juga tidak tepat karena meskipun terdapat beberapa
Tergugat yang tidak hadir meskipun telah dipanggil secara patut namun Tergugat-
Tergugat lainnya yang hadir telah membantah dalil-dalil gugatan Penggugat dan
telah membuktikan dalil-dalil bantahannya tersebut, sehingga keberatan perihal
tersebut tidak beralasan sehingga harus ditolak;
Putusan nomor : 269/PD/T2014/PT.MDN
Hal. 21 dari 23 Hal.
Menimbang, bahwa kebaratan Pembanding semula Tergugat lainnya
Terbanding VI semula Tergugat VI di dalam persidangan tidak dapat
menghadirkan saksi- saksi untuk mendukung dalil-dalilnya dan hanya mengajukan
bukti berupa fotocopy SHM Nomor 579 / Babura Sunggal yang sudah balik nama
menjadi atas nama Rudi Simangonsong, tanpa memeriksa dan
mempertimbangkan peristiwa hukum/ fakta-fakta hukum sebelumnya yakni
prosedur terbitnya Akte Surat Kuasa Nomor 06 tanggal 10 Maret 2010 dihadapan
Terbanding IV semula Tergugat IV dan terbitnya Akte Jual beli Nomor 29/2010
tanggal 15 Desember 2010 dihadapan Terbanding V semula Tergugat V adalah
juga tidak tepat karena Pengadilan Tingkat Pertama telah mempertimbangkan baik
dalil-dalil Penggugat maupun dalil-dalil bantahan Tergugat-Tergugat dengan
benar, dengan demikian keberatan tersebut tidak beralasan sehingga harus
ditolak;
Menimbang, bahwa Pembanding I sampai dengan V semula Penggugat I
sampai dengan V juga mengajukan keberatan dengan menyatakan pertimbangan
hukum Judex factie Pengadilan Negeri Medan telah salah dan keliru dalam
pertimbangan hukumnya yang menyatakan Para Pembanding semula Para
Penggugat tidak mampu membuktikan dalil-dalil gugatannya, padahal sebaliknya
Para Pembanding semula Para Penggugat telah mampu secara jelas, terang dan
nyata membuktikan dalil-dalilnya khususnya unsur perbuatan melawan hukum
dalam prosedur dan mekanisme terbitnya Akte Surat Kuasa Nomor 06 tanggal 10
Maret 2010 yang ditiru dan dipalsukan tanda tangannya oleh saksi Suryanto dan
saksi Mumpuni liani dan 3 (tiga) orang lainnya;
Menimbang, bahwa keberatan tersebut tidak tepat karena dipersidangan
telah diajukan bukti-bukti oleh Pembanding I sampai dengan V semula Penggugat
I sampai dengan V berupa bukti P-1 sampai dengan P-12 dan saksi Surianto, saksi
Mumpuni Liani, saksi Hardin Sibarani , sedangkan Terbanding I semula Tergugat I
telah mengajukan bukti-bukti berupa bukti TI-1 sampai dengan TI-8 dan
Terbanding VI semula Tergugat VI telah mengajukan bukti T VI-1, bukti –bukti
kedua belah pihak tersebut telah dipertimbangkan secara seksama oleh
Pengadilan Tingkat Pertama, dari pertimbangan terhadap bukti-bukti tersebut tidak
pernah dipertimbangkan adanya pemalsuan sebagaimana dimaksudkan dalam
keberatan Pembanding I sampai dengan V semula Tergugat I sampai dengan V
tersebut, dengan demikian keberatan tersebut tidak beralasan sehingga harus
ditolak;
Putusan nomor : 269/PD/T2014/PT.MDN
Hal. 22 dari 23 Hal.
Menimbang, bahwa dengan demikian seluruh keberatan Pembanding I s/d
V semula Penggugat I sampai dengan V ditolak seluruhnya dan Majelis Hakim
Tingkat Banding sependapat dengan pertimbangan hukum dan putusan Majelis
Hakim Tingkat Pertama, sehingga segala pertimbangan putusan tersebut diambil
alih menjadi bagian pertimbangan putusan di Tingkat Banding;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di
atas, maka putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 323/Pdt.G/2012/PN.Mdn
tanggal 4 Pebruari 2013 dapat dipertahankan dan dikuatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena putusan Pengadilan Tingkat Pertama
dikuatkan, maka Pembanding I sampai dengan V semula Penggugat I sampai
dengan V berada dipihak yang kalah, sehingga harus dihukum untuk membayar
biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan;
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan
Umum, RBG dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
MENGADILI :
- Menerima permohonan banding dari Pembanding I sampai dengan V
semula Penggugat I sampai dengan V tersebut;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 323/Pdt.G/2012/
PN.Mdn, tanggal 4 Pebruari 2013 yang dimohonkan banding;
- Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar biaya
perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding
ditetapkan sejumlah Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah).
Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Medan pada hari Kamis tanggal 11 Desember 2014 oleh kami : RUSTAM
IDRIS, SH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua
Majelis, BANTU GINTING, SH., dan HERU PRAMONO, SH.MHum. masing-
masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan
mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, berdasarkan
Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 23 September 2014, nomor :
269/PDT/2014/PT.MDN, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk
umum pada hari Jumat tanggal 19 Desember 2014, oleh Hakim Ketua Majelis
dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota serta SAIFUL AKHYAR, SH. sebagai
Putusan nomor : 269/PD/T2014/PT.MDN
Hal. 23 dari 23 Hal.
Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh kedua
belah pihak berperkara maupun kuasa hukumnya;
HAKIM ANGGOTA, KETUA MAJELIS,
ttd ttd
1. BANTU GINTING, SH. RUSTAM IDRIS, SH.
ttd
2. HERU PRAMONO, SH.MHum.
PANITERA PENGGANTI,
ttd
SAIFUL AKHYAR, SH.
Perincian Biaya :
1. Meterai Rp. 6.000,-
2. Redaksi Rp. 5.000,-
3. Pemberkasan Rp 139.000,-
Jumlah Rp. 150.000,-