p u t u s a n - pt-medan.go.id filehukum sudarsono,sh,mh dan rekan, beralamat di jalan sirandorung,...
TRANSCRIPT
P U T U S A N NOMOR : 132/PDT/2015/PT. MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
---------PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili
perkara perdata dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara antara : --------------------------------------------------
1. LIE KWANG (PHO LIE KWANG /MHD ALFIAN), Umur 47 Tahun,
Agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat
Jl. S. Parman Kelurahan Sigambal, Kecamatan
Rantau Selatan, Kabupaten Labuhan Batu,
semula disebut sebagai Tergugat I Konvensi /
Penggugat I Rekonvensi sekarang sebagai
Pembanding I ; -----------------------------------------
2. LIE MEI (PHO LIE MEI), Umur 44 Tahun, Agama Budha, Pekerjaan
Karyawan Swasta, Alamat Jl. Mantri, No.3 AA,
Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun,
Kota Medan, Semula disebut sebagai Tergugat
II Konvensi / Penggugat II Rekonvensi
sekarang sebagai Pembanding II ; ---------------
Dalam hal ini Tergugat I Konvensi/ Penggugat I
Rekonvensi / Pembanding I dan Tergugat II
Konvensi / Penggugat II Rekonvensi /
Pembanding II memberi kuasa kepada Drs.
Jalaluddin, SH.MH, Drs. Arman Samara, SH
dan Daud S, SH.MH masing-masing Advokat
pada Kantor Hukum JAS &ASSOCIATES
beralamat di Jalan Bhayangkara No.443
Kelurahan Indrakasih, Kecamatan Medan
Tembung, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tertanggal 27 Juni 2014 yang telah didaftarkan
2
di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Rantauprapat tanggal 04 Juli 2014 Nomor :
127/SKC/ 2014/PN-RAP ; ---------------------------
3. TIP JAN, Umur 31 Tahun, Pekerjaan Petani /berkebun, Alamat Desa
Tanjung Siram, Kecamatan Bilah Hulu,
Kabupaten Labuhan Batu semula disebut
sebagai Turut Tergugat I Konvensi /
Penggugat III Rekonvensi sekarang sebagai
Pembanding III ; ---------------------------------------
Dalam hal ini memberi kuasa kepada R.
Sujoko, SH, Khairul Akhyar, SH dan Bahrain,
SH Advokat pada Kantor Hukum R. SUJOKO,
SH & REKAN beralamat di Jalan Turi No.94 J
(Teladan) Medan, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tertanggal 08 Juli 2014 yang telah
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Rantauprapat tanggal 08 Juli 2014 Nomor :
147/SKC/2014/PN-RAP ; -----------------------------
4. HARLINA, SH, Pekerjaan Notaris / PPAT Kabupaten Labuhan Batu,
Alamat Jl.Gatot Subroto, No.2-I, Rantauprapat,
Kabupaten Labuhan Batu, semula disebut
sebagai Turut Tergugat II Konvensi sekarang
sebagai Pembanding IV ; ---------------------------
Dalam hal ini memberi kuasa kepada H.
Herman, SH Advokat beralamat di Jalan Gatot
Subroto No.2-1 Rantauprapat, Kecamatan
Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 04
Juli 2014 yang telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat
3
tanggal 04 Juli 2014 Nomor : 128/SKC/2014/
PN.RAP,; --------------------------------------------------
LAWAN
1. KWEE LIE KIONG alias HARYANTO, Tempat Tanggal Lahir / Umur,
Sigambal, 20 Mei 1958 / 56 Tahun, Agama
Budha, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Jl.
Diponegoro, No.81-B, Kecamatan Rantau
Utara, Kabupaten Labuhan Batu, semula
disebut sebagai Penggugat Konvensi /
Tergugat Rekonvensi sekarang sebagai
Terbanding ; --------------------------------------------
Dalam hal ini memberikan kuasa kepada
Sudarsono,SH,MH Advokat pada Kantor
Hukum SUDARSONO,SH,MH dan REKAN,
beralamat di Jalan Sirandorung, No.38, Kota
Rantauprapat, Kabupaten Labuhan Batu,
Propinsi Sumatera Utara, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus Tanggal 14 Juni 2014, yang
telah di daftarkan di kepaniteraan Pengadilan
Negeri Rantauprapat di bawah register Nomor:
136/SKC/2014/PN-Rap tanggal 16 Juli 2014 ; --
2. KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN LABUHANBATU,
berkedudukan di Jl. Pramuka No.3,
Rantauprapat, Kabupaten Labuhan Batu,
semula disebut sebagai Turut Tergugat III
Konvensi sekarang sebagai Turut Terbanding
; --------------------------------------------------------------
Dalam hal ini memberi kuasa kepada 1. Drs.
Untung Jauhari, BSc, SH, 2. Cinta Pandia, SH,
3. M. Ridwan Lubis, SH, 4. Reza Andrian
Fachri, SH ; ----------------------------------------------
4
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT
-------- Telah membaca Surat-Surat yang berhubungan dengan perkara
Tersebut antara lain : --------------------------------------------------------------------------
1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 15 April 2015
Nomor : 132/PDT/2015/PT.MDN.- tentang Penunjukan Majelis Hakim
untuk Memeriksa dan Mengadili perkara tersebut ; -----------------------------
2. Surat Penetapan Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan tanggal
12 Agustus 2015 No : 132/PDT/2015/PT.MDN.- tentang Hari Sidang
Pembacaan Putusan ; -------------------------------------------------------------------
TENTANG DUDUK PERKARA
------- Menimbang bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tanggal 16
Juni 2014 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat
pada tanggal 16 Juni 2014 dengan Register Nomor: 28/Pdt.G/2014/PN.Rap.
telah mengajukan gugatan terhadap Para Tergugat atas hal-hal sebagai
berikut ; -------------------------------------------------------------------------------------------
1. Penggugat adalah salah seorang anak dari mendiang PHO BIE yang
meninggal dunia pada tanggal 01 Desember 2003 dengan istri nya
mendiang KWEE JENG GIOK meninggal dunia pada tanggal 21
Nopember 1979 ; -------------------------------------------------------------------------
2. Dari perkawinan mendiang PHO BIE dengan KWEE JENG GIOK telah
terlahir 8 (delapan) orang anak kandung yaitu ; ----------------------------------
1.1. HJ.EMMA JULIANA PANE;
1.2. KWEE LIE KIONG /HARYANTO (Penggugat);
1.3. LIE PIN /ARIFIN;
1.4. KWEE LIE LIAN /SHANTY ANGGREINI;
1.5. LIE KENG /HENNY KUSUMAWATI PANE;
1.6. PHO LIE KWANG /MHD ALFIAN (Tergugat I);
1.7. PHO LIE MEI (Tergugat II);
1.8. HOCK DJU /JUNUS;
5
3. Selain meningggalkan ahli waris, mendiang PHO BIE dan KWEE JENG
GIOK juga meninggalkan harta harta yang salah satu harta peninggalan
tersebut berada dalam penguasaan / penjagaan Penggugat adalah
berupa tanah kebun karet dan sebagian ditanami oleh Penggugat
dengan tanaman kelapa sawit seluas + 11,27 Hektar, terletak di Dusun
Aden Batang, Desa Lingga Tiga, Kec.Bilah Hulu, Kab.Labuhan Batu,
sebagaimana tanda bukti Hak Milik No.3 / Desa Lingga Tiga atas nama
PHO BIE dan Kutipan Gambar Situasi No.12/1972 dikeluarkan oleh
Kepala Kantor Pendaftaran Tanah Daerah Kabupaten Labuhan Batu
pada tanggal 22 Juni 1972, selanjutnya disebut /ditulis juga dengan objek
perkara ; -------------------------------------------------------------------------------------
4. Atas harta harta yang ditinggalkan oleh mendiang PHO BIE dan KWEE
JENG GIOK, oleh anak anak nya sebagaimana nama nama dalam point
(2) diatas sudah pernah disepakati mengenai tata cara pembagian,
pengurusan maupun penjualan warisan sebagaimana tertuang dalam
Surat Musyawarah Ahli Waris Tentang Pembagian Harta Warisan pada
tahun 2003 dengan ditandatangani oleh seluruh anak anak mendiang
sebanyak 8 (delapan) orang sebagaimana tersebut diatas ; -----------------
5. Atas harta tersebut selama ini diusahai oleh Penggugat dengan hasil
yang selalu didistribusikan kepada ahli waris ; -----------------------------------
6. Betapa terkejutnya Penggugat, ketika pada tanggal 11 Juni 2014 pekerja
Penggugat didatangi oleh Turut Tergugat I yang mengaku telah membeli
tanah kebun yang berada dalam penguasaan / penjagaan Penggugat
tersebut dan menyuruh pekerja Penggugat untuk menghentikan
pekerjaan di atas tanah kebun tersebut ; ------------------------------------------
7. Berdasarkan Surat yang ditunjukkan oleh Turut Tergugat I kepada
Penggugat diketahui bahwa Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan
perbuatan untuk memiliki tanah kebun seluas + 11,27 Hektar, terletak di
dusun Aden Batang, Desa Lingga Tiga, Kec. Bilah Hulu, Kab. Labuhan
Batu, sebagaimana tanda bukti Hak Milik No.3 / Desa Lingga Tiga atas
nama PHO BIE dan Kutipan Gambar Situasi No.12 / 1972 dikeluarkan
oleh Kepala Kantor Pendaftaran Tanah Daerah Kabupaten Labuhan
Batu pada tanggal 22 Juni 1972, dengan cara mengalihkan hak dan
kepemilikan atas nama PHO BIE ke atas nama Tergugat I dan Tergugat
6
II di kantor Turut Tergugat II dan Turut Tergugat III pada tanggal 14 April
2014 ; ----------------------------------------------------------------------------------------
8. Bahwa perbuatan Tergugat I dan Tergugat II dengan memiliki dan atau
mengalihkan hak dan kepemilikan Sertifikat Hak Milik No.3 / Desa Lingga
Tiga atas nama PHO BIE ke atas nama Tergugat I dan Tergugat II di
kantor Turut Tergugat III pada tanggal 14 April 2014, pada hal ada anak
keturunan PHO BIE yang lain dan Tergugat I maupun Tergugat II
mengetahui Penggugat sebagai anak keturunan PHO BIE juga turut
mempunyai hak atas harta peninggalan tersebut atau berdasarkan Surat
Musyawarah Ahli Waris Tentang Pembagian Harta Warisan pada tahun
2003 dengan ditandatangani oleh seluruh anak anak mendiang
sebanyak 8 (delapan) orang termasuk Penggugat I dan Penggugat II ikut
menandatangani, Penggugat juga turut mempunyai hak atas objek
perkara, dengan demikian perbuatan Tergugat I dan Tergugat II dalam
memiliki objek perkara dengan cara merugikan hak Penggugat
dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum ; ----------------------------
9. Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli No.143/2014 tanggal 09 Juni 2014
yang diperbuat oleh Turut Tergugat II, oleh Tergugat I dan Tergugat II
telah menjual objek perkara kepada Turut Tergugat I, dapat berakibat
hilangnya hak Penggugat atas harta peninggalan orang tua Penggugat,
pada hal ada anak keturunan PHO BIE yang lain dan Tergugat I maupun
Tergugat II mengetahui Penggugat sebagai anak keturunan PHO BIE
juga turut mempunyai hak atas harta peninggalan tersebut atau
berdasarkan Surat Musyawarah Ahli Waris Tentang Pembagian Harta
Warisan pada tahun 2003 dengan ditandatangani oleh seluruh anak
anak mendiang sebanyak 8 (delapan) orang termasuk Tergugat I dan
Tergugat II, Penggugat juga turut mempunyai hak atas objek perkara,
dengan demikian perbuatan Tergugat I dan Tergugat II dalam
mengalihkan hak dan kepemilikan Sertifikat Hak Milik No.3/Desa Lingga
Tiga atas nama PHO BIE ke atas nama Tergugat I dan Tergugat II
kemudian berdasarkan Akta Jual Beli No.143/2014 tanggal 09 Juni 2014
yang diperbuat oleh Turut Tergugat II mengalihkan lagi kepada Turut
Tergugat I, dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum dan patut
menurut hukum Akta Jual Beli No.143/2014 diperbuat oleh Turut
7
Tergugat II atau pun Akta /Surat lain yang lahir dari perbuatan melawan
hukum yang dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat II diatas objek
dalam perkara ini dinyatakan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat ; --
10. Penggugat memiliki syakwasangka buruk bahwa Tergugat I dan
Tergugat II memiliki itikad buruk terhadap objek perkara, maka Pengugat
memohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia agar kiranya dapat
meletakkan sita jaminan atas objek perkara berupa tanah kebun seluas
+ 11,27 Hektar, terletak di dusun Aden Batang, Desa Lingga Tiga, Kec.
Bilah Hulu, Kab. Labuhan Batu, sebagaimana tanda bukti Hak Milik No.3
/ Desa Lingga Tiga atas nama PHO BIE dan Kutipan Gambar Situasi
No.12/1972 dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pendaftaran Tanah Daerah
Kabupaten Labuhan Batu pada tanggal 22 Juni 1972 ; ------------------------
11. Untuk mencegah kerugian materiil yang lebih besar dimana berdasarkan
informasi yang diterima oleh Penggugat bahwa Turut Tergugat I
berencana untuk melakukan replanting terhadap tanaman karet diatas
tanah objek perkara, maka Penggugat memohonkan suatu Putusan
Provisi kepada Majelis Hakim Yang Mulia yang memeriksa dan mengadili
dalam perkara ini untuk dapat mengeluarkan Penetapan dalam putusan
sela untuk menetapkan status stanvas diatas tanah objek perkara
sampai dengan adanya keputusan yang berkekuatan hukum tetap dalam
perkara ini ; ---------------------------------------------------------------------------------
12. Bahwa kiranya cukup beralasan bila Penggugat mohon Putusan serta
merta agar Putusan perkara ini dinyatakan dapat dijalankan lebih dahulu
walau ada verzet, banding atau kasasi dari Tergugat ; ------------------------
-------- Berdasarkan hal hal tersebut diatas Para Penggugat melalui
Kuasanya mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Rantauprapat Cq Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Rantauprapat yang memeriksa dan mengadili
dalam perkara ini dapat memanggil pihak pihak dalam perkara ini
dengan memberikan putusan yang amarnya sebagai berikut : -------------------
DALAM PROVISI
Menetapkan status stanvas diatas tanah objek perkara sampai dengan
adanya keputusan yang berkekuatan hukum tetap dalam perkara ini ; ---------
8
DALAM POKOK PERKARA
PRIMAIR:
1. Mengabulkan Gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya ; -----------------
2. Menyatakan sah dan berharga Surat Hak Milik No.3 / Desa Lingga Tiga
atas nama PHO BIE dan Kutipan Gambar Situasi No.12/1972
dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pendaftaran Tanah Daerah Kabupaten
Labuhan Batu pada tanggal 22 Juni 1972; ; ---------------------------------------
3. Menyatakan sah dan berharga Surat Musyawarah Ahli Waris Tentang
Pembagian Harta Warisan pada tahun 2003 ; ------------------------------------
4. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang diletakkan dalam
perkara ini ; ---------------------------------------------------------------------------------
5. Menyatakan tanah kebun seluas + 11,27 Hektar, terletak di dusun Aden
Batang, Desa Lingga Tiga, Kec. Bilah Hulu, Kab. Labuhan Batu,
sebagaimana tanda bukti Hak Milik No.3 Desa Lingga Tiga atas nama
PHO BIE dan Kutipan Gambar Situasi No.12 / 1972 dikeluarkan oleh
Kepala Kantor Pendaftaran Tanah Daerah Kabupaten Labuhan Batu
pada tanggal 22 Juni 1972 adalah harta peninggalan mendiang PHO BIE
yang belum terbagi ; ---------------------------------------------------------------------
6. Menyatakan perbuatan Tergugat I dan Tergugat II dengan mengalihkan
hak dan kepemilikan Sertifikat Hak Milik No.3/Desa Lingga Tiga atas
nama PHO BIE ke atas nama Tergugat I dan Tergugat II adalah
perbuatan melawan hukum; -----------------------------------------------------------
7. Menyatakan Akta Jual Beli No.143/2014 tanggal 09 Juni 2014 diperbuat
oleh Turut Tergugat II atau pun Akta /Surat lain yang lahir dari perbuatan
melawan hukum oleh Tergugat I dan Tergugat II diatas objek perkara
dalam perkara ini tidak memiliki kekuatan hukum mengikat; -----------------
8. Menguatkan putusan provisi yang telah dijatuhkan dalam perkara ini ; ----
9. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu
meskipun ada upaya hukum verzet, banding maupun kasasi (uitvoerbaar
biz vorraad) ; -------------------------------------------------------------------------------
10. Menghukum Turut Tergugat I, Turut Tergugat II dan Turut Tergugat III
untuk mematuhi isi putusan dalam perkara ini; -----------------------------------
9
11. Menghukum Tergugat Tergugat untuk membayar biaya yang timbul
dalam perkara ini; ------------------------------------------------------------------------
Subsidair:
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, Mohon Putusan yang seadil
adilnya (ex aequo et bono) ; -----------------------------------------------------------
-------- Bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat I Konvensi /
Penggugat I Rekonvensidan, Tergugat II Konvensi / Penggugat II
Rekonvensi, memberikan jawaban sekaligus mengajukan gugatan
Rekonvensi pada pokoknya sebagai berikut : ------------------------------------------
I. DALAM EKSEPSI
a. Tentang Gugatan Penggugat kurang Pihak
- Bahwa apabila diperhatikan dalil gugatan Penggugat tertanggal 16
Juni 2014 mempermasalahkan tentang jual beli tanah antara
Tergugat I dan II dengan Turut Tergugat I atas harta warisan yang
ditinggalkan oleh aim. PHO BIE seluas +_11,27 HA yang terletak
di Desa Lingga Tiga, Kecamatan Bilah Hulu, Kab.Labuhan Batu,
dengan Sertifikat Hak Milik No.3/Desa Lingga Tiga atas nama
PHO BIE ; --------------------------------------------------------------------------
- Bahwa disamping hal tersebut diatas didalam dalil gugatan
Penggugat juga menjelaskan alm.PHO BIE dari perkawinannya
dengan KWEE JENG GIOK telah terlahir 8 orang anak kandung
yaitu : -------------------------------------------------------------------------------
1) HJ.EMMA JULIANA PANE (LIE HOA/pr).
2) KWEE LIE KIONG /HARYANTO/lk (Penggugat);
3) LIE PIN (ARIFIN/lk);
4) KWEE LIE LIAN (SHANTY ANGGRAINI/pr)
5) LIE KENG/HENNY KUSUMAWATI PANE(pr)
6) PHO LIE KWANG/MHD ALFIAN/lk(Tergugat I).
7) PHO LIE MEI (Tergugat II)
8) HOCK DJU (JUNUS/l)
- Bahwa akan tetapi diadalam gugatan Penggugat tidak mengikut
sertakan anak alm.PHO BIE dan KWEE JENG GIOK selain
10
Penggugat dan Tergugat I dan II sebagai pihak dalam perkara
aquo ini, sehingga gugatan Penggugat kurang Pihak; ----------------
- Bahwa untuk mendukung dalil tersebut diatas Tergugat I dan II
menurunkan Juresprudensi Mahkamah Agung Rl No. 2438 K/Sip
1980 tanggal 22 Maret 1982, yang bunyinya sebagai berikut :
"Gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima, karena tidak
semua ahli waris turut sebagai pihak dalam perkara"
- Bahwa disamping hal tersebut diatas pada posita gugatan
Penggugat juga mempermasalahkan dan memaparkan masalah
Surat Musyawarah Ahli Waris Pembagian Harta Warisan pada
tahun 2003 yang juga ditanda tangani oleh 8 anak PHOE BIE dan
KWEE JENG GIOK dan pada petitum point 3 meminta agar Surat
Musayawarah Ahli Waris tersebut dinyatakan sah dan berharga; --
- Bahwa didalam gugatan Penggugat sebagai pihak selaku ahli
waris alm.PHO BIE dan KWEE JENG GIOK hanya Penggugat
dengan Tergugat I dan II, sedangkan anak PHO BIE yang lain
sebanyak 5 orang lagi (HJ.Ema Juliana Pane, Lei Pin, Kwee Lie
Lian, Lei Keng, Hock Dju) yang juga ikut menandatangani Surat
Musyawarah tersebut, tidak ikut serta sebagai pihak dalam
perkara aquo ini, sehingga gugatan Penggugat kurang pihak ; -----
- Bahwa oleh karena gugatan Penggugat kurang pihak, maka
gugatan Penggugat haruslah dinyatakan ditolak atau setidak-
tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima ; --------------------------------
b. Tentang Gugatan Penggugat kabur/ abscur Libel.
- Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat mempermasalahkan
tentang jual beli tanah antara Tergugat I dan II dengan Turut
Tergugat atas sebidang tanah seluas + 11,27 HA berikut tanaman
sawit dan karet diatasnya, yang terletak didusun Aden Batang,
Desa Lingga Tiga, Kecamatan bilah Hulu, Kabupaten Labuhan
Batu, dengan Sertifikat Hak Milik No.03/Desa Leingga Tiga atas
nama alm.PHO BIE. ; -----------------------------------------------------------
- Bahwa akan tetapi Penggugat sama sekali tidak menjelaskan
secara terperinci tentang batas-batas tanah sebelah Utara,
11
Selatan, Barat dan timur yang menjadi objek sengketa, sehingga
mengakibatkan gugatan Penggugat kabur ; ------------------------------
- Bahwa untuk mendukung dalil-dalil tersebut diatas,
perkenankanlah Tergugat I dan II menurunkan Juresprudensi
Mahkamah Agung Rl No.1149 K/Sip/1975 tanggal 17 April 1979,
yang berbunyi sebagai berikut :
"Karena didalam surat gugatan tidak disebutkan dengan jelas
letak/batas-batas tanah sengketa gugatan tidak dapat diterima"
- Bahwa oleh sebab itu gugatan Penggugat dalam perkara aquo ini
haruslah dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak
dapat diterima; --------------------------------------------------------------------
c. Tentang gugatan Penggugat bersifat kumulasi objektif yang dilarang
hukum acara.
- Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat mempermasalahkan
tentang jual beli tanah antara Tergugat I dan II dengan Turut
Tergugat atas sebidang tanah seluas + 11,27 HA berikut tanaman
sawit dan karet diatasnya, yang terletak didusun Aden Batang,
Desa Lingga Tiga,Kecamatan bilah Hulu, Kabupaten Labuhan
Batu, dengan Sertifikat Hak Milik No.03/Desa Lingga Tiga atas
nama alm.PHO BIE dan menyatakan Tergugat I dan II telah
melakukan perbuatan melawan hukum ; ----------------------------------
- Bahwa disamping itu juga memaparkan tentang kesepakatan ahli
waris tertanggal tahun 2003 yang dibuat oleh 8 anak alm. PHO
BIE dan KWEE JENG GIOK dan didalam petitum meminta agar
surat musyawarah tersebut dinyataan sah dan berharga ; -----------
- Bahwa dari hal tersebut diatas terdapat 2 objek gugatan yang
berbeda diantara satu dengan yang lain disatu pihak masalah
perbuatan melawan hukum dan dipihak lain masalah yang tunduk
kepada hukum perjanjian, sehingga gugatan tersebut tidak dapat
disatukan dalam satu gugatan akan tetapi harus diajukan secara
tersendiri, sehingga gugatan Penggugat tersebut bersifat kumulasi
objektif yang tidak dibenarkan oleh hukum acara perdata yang
12
berlaku di lndonesia(Yuresprudensi Mahkamah Agung Rl No.
1652 K/Pdt/1975 tanggal 22 September 1976); -------------------------
- Bahwa oleh sebab itu gugatan Penggugat haruslah dinyatakan
ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima ; -----
II. DALAM POKOK PERKARA.
- Bahwa segala sesuatu yan telah diuraikan pada bahagian eksepsi
tersebut diatas merupakan bahagian yang tidak terpisahkan dalam
pokok perkara ini sehingga tidak perlu diulangi lagi; ----------------------
- Bahwa Tergugat I dan II membantah dan menolak dengan tegas
seluruh dalii-dalil yang dikemukakan Penggugat didalam gugatannya
tertanggal 16 Juni 2014, terkecuali secara tegas diaku dibawah ini ; -
- Bahwa antara alm. PHO BIE dengan KWEE JENG GIOK tidak
pernah melakukan perkawinan secara sah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan pada waktu itu yang berlaku bagi golongan
Tionghoa yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW) yang
diatur didalam pasal 71 sampai dengan pasal 81 KUHPerdata ; ------
- Bahwa oleh karena antara alm. PHO BIE dengan KWEE JENG
GIOK tidak pernah melangsungkan perkawinan di Kantor Catatan
Sipil seperti yang diharuskan oleh KUHPerdata, sehingga antara
alm. PHOE BIE dengan KWEE JENG GIOK adalah hidup bersama
tanpa adanya ikatan perkawinan yang sah; ; --------------------------------
- Bahwa sesuai dengan Pasal 100 KUHPerdata berbunyi sebagai
berikut :
"Adanya perkawinan tak dapat dibuktikan dengan cara lain,
melainkan dengan akta perlangsungan perkawinan itu, yang telah
dibukukan dalam register-register catatansipil, kecuali dalam hal-hal
teratur dalam pasal-pasal berikut".
- Bahwa hal tersebut sejalan dengan Juresprudensi Mahkamah Agung
Rl No. 889 K/Sip/1974 tanggal 18 Maret 1976 yang bunyinya sebagai
berikut : ---------------------------------------------------------------------------------
"bahwa adanya perkawinan antara Penggugat/Terbanding dengan
Tan Kai Nio hanya dapat dibuktikan dengan akte perkawinan dan
13
karena akte perkawinan ini tidak ada, hidup bersama antara kedua
orang tersebut bukanlah perkawinan menurut hukum”.
- Bahwa andaikata ada perkawinan antara alm. PHO BIE dengan
KWEE JENG GIOK yang dilakukan menurut agama Budha yang
dilaksanakan diklenteng pada waktu itu, akan tetapi hal tersebut
tidaklah sah menurut hukum karena perkawinan menurut hukum
perdata adalah hanya merupakan hubungan perdata, sehingga
pelaksaan di Catatan Sipil merupakan keharusan untuk sahnya
suatu perkawinan ; ------------------------------------------------------------------
- Bahwa hal tersebut sesuai dengan pasal 81 KUHPerdata yang isinya
berbunyi sebagai berikut : --------------------------------------------------------
"Tiada suatu upacara keagamaan boleh dilakukan, sebelum kedua
belah pihak kepada pejabat agama mereka membuktikan, bahwa
perkawinan dihadapan pegawai catatan sipil telah dilangsungkan"
- Bahwa oleh karena antara alm PHO BIE dengan KWEE JENG GIOK
tidak pernah melangsungkan perkawinan secara sah menurut
undang-undang (KUHPerdata), maka antara PHO BIE dengan
KWEE JENG GIOK adalah hidup bersamatanpa adanya ikatan
perkawinan yang sah; --------------------------------------------------------------
- Bahwa anak-anak yang dilahirkan dari hidup bersama antara PHO
BIE dengan KWEE JENG GIOK, masing-masing bernama :
1) HJ.EMMA JULIANA PANE (LIE HOA/pr).
2) KWEE LIE KIONG /HARYANTO/lk (Penggugat);
3) LIE PIN (ARIFIN/lk);
4) KWEE LIE LIAN (SHANTY ANGGRAINI/pr)
5) LIE KENG /HENNY KUSUMAWATI PANE(pr)
6) PHO LIE KWANG/MHD ALFIAN/lk(Tergugat I).
7) PHO LIE MEI (Tergugat II)
8) HOCK DJU (JUNUS/lk).
Adalah anak luar kawin; ----------------------------------------------------------
- Bahwa olah karena 8 (delapan) anak tersebut merupakan anak luar
kawin, sehingga hanya mempunyai hubungan perdata dengan
ibunya KWEE JENG GIOK, sedangkan dengan alm. PHO BIE tidak
14
mempunyai hubungan perdata termasuk hak mewarisi harta
peninggalan alm. PHO BIE; ------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 9 Mei 1988 aim PHO BIE telah mengajukan
permohonan pengakuan atas 2 anaknya diluar kawin bernama LIE
KWANG dan LIE MEI sebagai anaknya dan berdasarkan Penetapan
Pengadilan Negeri Rantauprapat tertanggal 14 Mei 1988 No.
25/PERD-DS/1988/PN-Rap telah menetapkan LIE KWANG dan LIE
MEI sebagai anak kandung dari alm.PHO BIE; -----------------------------
- Bahwa atas dasar Penetapan No.25/PERD-DS/1988/PN-Rap
tanggal 14 Mei 1988, pengakuan anak tersebut telah dicatatkan di
dalam buku untuk itu serta telah dicatatkan di Akte kelahiran LEI
KWANG dan LIE MEI tertanggal 24 Mel 1988 oleh Kantor Catatan
Sipil Labuhan Batu; -----------------------------------------------------------------
- Bahwa sesuai dengan pasal 280 KUHPerdata yang berbunyi sebagai
berikut ; --------------------------------------------------------------------------------
"Dengan pengakuan yang dilakukan terhadap seorang anak diluar
kawin, timbullah hubungan perdata antara sianak dan bapak atau
ibunya; ---------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa sesuai dengan pasal 5a. KUHPerdata yang berbunyi sebagai
berikut : ---------------------------------------------------------------------------------
"anak-anak sah, sepertipun anak-anak tak sah namun telah diakui
oleh bapak mereka, memakai nama keturunan sibapak, anak-anak
tak sah yang tidak diakui si bapak, memakai nama keturunan ibu
mereka".
- Bahwa berdasarkan pasal tersebut diatas, dengan adanya
pengakuan alm. PHO BIE tersebut, maka sejak saat itu Tergugat I
dan II dapat memakai marga PHO didepan nama Tergugat I ( PHO
LIE KWANG) dan Tergugat II (PHO LIE MEI) ; -----------------------------
- Bahwa oleh sebab itu Tergugat I dan II membantah dan menolak
dengan tegas Penggugat adalah anak kandung dari alm. PHO BIE,
akan tetapi anak diluar nikah dari alm. PHO BIE, sehingga tidak
mempunyai hubungan perdata dengan alm.PHO BIE, Penggugat
hanya mempunyai hubungan perdata dengan KWEE JENG GIOK
(ibunya); -------------------------------------------------------------------------------
15
- Bahwa oleh karena Penggugat adalah anak luar kawin antara PHO
BIE dengan KWEE JENG GIOK, sehingga Penggugat bukanlah ahli
waris dari alm. PHO BIE dan tidak berhak secara hukum atas harta
warisan yang ditinggalkan oleh PHO BIE termasuk tanah seluas
11,27 HA dengan sertifikat Hak Milik No.3/Desa Lingga Tiga dan
Kutipan Gambar Situasi No.12/1972 yang dikeluarkan oleh Kantor
Pertanahan Kabupaten Labuhan Batu yang menjadi objek sengketa ;
- Bahwa hal tersebut sejalan dengan Yureprudensi Mahkamah Agung
Rl, masing-masing sebagai berikut : -------------------------------------------
a. Yuresprudensi Mahkamah Agung Rl No. 814 K/Sip/1972 tanggal
5 September 1974, berbunyi sebagai berikut: ; ------------------------
"Karena Penggugat temyata adalah anak yang tidak sah (luar
kawin), Penggugat asal tidak berhak atas bagian warisan
sehingga seharusnya gugatan ditolak".
b. Yuresprudensi Mahkamah Agung Rl No.889 K/Sip/1974
tanggal 18 Maret 1976, berbunyi sebagai berikut : -----------------
"bahwa adanya perkawinan antara Penggugat/Terbanding
dengan Tan Kai Nio hanya dapat dibuktikan dengan akte
perkawinan dan karena akte perkawinan ini tidak ada, hidup
bersama antara kedua orang tersebut bukanlah perkawinan
menurut hukum”.
"Bahwa oleh karena itu Penggugat/Terbanding bukanlah ahli
waris dari alm.Tan Kai Nio dan tidak berhak atas warisan alm".
- Bahwa oleh karena Tergugat I dan II merupakan ahli waris yang
berhak secara hukum atas harta bergerak maupun tidak bergerak
milik alm. PHO BIE termasuk objek sengketa (tanah seluas 11,27 HA
dengan Sertifikat Hak milik No.3/ Desa Lingga Tiga) maka
berdasarkan Surat Keterangan Waris Nomor 12/N/SKAW/2014
tertanggal 27 Januari 2014 yang dikeluarkan oleh Herlina, Notaris di
Rantau Parapat, maka Tergugat I dan II membalik namakan
Sertifikat Hak milik No. 3/Desa Lingga Tiga yang pada mulanya atas
nama PHO BiE keatas nama Tergugat I dan II ; ----------------------------
- Bahwa Tergugat I dan II selaku ahli waris dan berhak atas tanah
warisan alm. PHO BIE berupa tanah seluas 11,27 HA yang terletak
16
di Dusun Aden Batang, Desa Lingga Tiga, Kecamatan Bilah Hulu,
Kabupaten Labuhan Batu, dengan Sertifikat Hak Milik No. 3/ Desa
Lingga Tiga, berdasarkan Akta Jual Beli No.143/2014 tertanggal 09
Juni 2014 yang dibuat dihadapan Herlina,SH,PPAT Kab.Labuhan
Batu (Turut Tergugat II), Tergugat I dan II telah mengalihkan/menjual
objek tanah tersebut kepada Turut Tergugat I ; -----------------------------
- Bahwa objek tanah seluas 11,27 HA dengan Sertifikat Hak Milik
No.3/Desa Lingga Tiga yang Tergugat I dan II jual kepada Turut
Tergugat I tidak seukuran 11, 27 HA, karena setelah dilakukan
pengukuran ulang hanya tinggal 10,3 HA, karena ada pemotongan
pembuatan jalan diatas lahan tersebut meskipun didalam Sertifikat
Hak Milik No.3/Desa Lingga Tiga ukurannya tetap sesuai dengan
Gambar Situasi luas tanah + 11,27 HA dan yang dibayar oleh Turut
Tergugat I hanya seluas 10,3 HA ; ---------------------------------------------
- Bahwa oleh karena Tergugat I dan II menjual tanah seluas 11,27 HA
(10,3 HA) dengan Sertifikat Hak Milik No.3/Desa Lingga Tiga adalah
merupakan milik Tergugat I dan II yang didapat dari warisan yang
ditinggalkan oleh alm. PHO BIE, sehingga tidak ada alasan
Penggugat menuduh Tergugat I dan II telah melakukan perbuatan
melawan hukum yang merugikan Penggugat yang juga berhak atas
objek sengketa tersebut seperti didalilkan Penggugat didalam
gugatannya ; --------------------------------------------------------------------------
- Bahwa oleh sebab itu Tergugat I dan II membantah dan menolak
dengan tegas telah melakukan perbuatan melawan hukum seperti
yang didalilkan Penggugat baik didalam posita maupun petitum
gugatan Penggugat; ----------------------------------------------------------------
- Bahwa oleh karena Turut Tergugat I membeli objek sengketa telah
sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku dan pihak yang
menjual objek tersebut juga orang yang berhak atas objek sengketa
dan dilakukan pejabat yang berwenang, sehingga Turut Tergugat I
jelas merupakan Pembeli yang beritikad baik yang dilindungi oleh
undang-undang; ---------------------------------------------------------------------
- Bahwa untuk rnendukung uraian tersebut diatas, Tergugat I dan II
menurunkan Yuresprudensi Mahkamah Agung Rl Nomor 428
17
PK/PDT/2010 tanggal 28 Desember 2010 (Varia Peradilan Tahun
XXVI No. 310 September 2011, halaman 129) ,yang berbunyi
sebagai berikut: ----------------------------------------------------------------------
"bahwa sesuai dengan asas dalam hukum adat "konkrit, terang dan
tunai" sejak akta jual beli ditanda tangani lengkap dihadapan PPAT,
saat itu juga hak milik atas tanah sengketa beralih kepada pembeli,
yaitu Tergugat II, sebagai pembeli yangberiktikad baik maka
Tergugat II harus dilindungi".
- Bahwa oleh karena Penggugat merupakan anak luar nikah antara
PHO BIE dengan KWEE JENG GIOK dan bukan selaku ahli waris
dan barhak atas harta warisan alm. PHO BIE, sehingga tidak ada
alasan hukum Penggugat pada gugatannya meminta agar jual beli
yang dilakukan oleh Tergugat I dan II kepada Turut Tergugat I sesuai
dengan akta jual beli No.143/2014 tanggal 09 Juni 2014 yang dibuat
dihadapan Turut Tergugat II tidak memiliki kekuatan hukum mengikat
seperti yang didalilkan didalam posita dan petitum gugatan
Penggugat; ----------------------------------------------------------------------------
- Bahwa andaikata ada kesepakatan antara Penggugat dengan 7
saudaranya yang lain termasuk Tergugat I dan II yang merupakan
musyawarah ahli waris tahun 2003 tanpa tanggal hal tersebut dibuat,
hal tersebut merupakan suatu kekeliruan dan kekhilapan yang nyata,
karena pada waktu itu 6 dari dari 8 (delapan) selain Tergugat I dan II
adalah anak luar kawin alm.PHOE BIE dengan KWEE JENG GIOK
yang secara hukum bukan merupakan ahli waris alm.PHO BIE dan
tidak barhak atas harta warisan alm. PHOE BIE, sehingga Surat
Musyawarah Ahli Waris Tentang Pembagian Harta Warisan yang
mengatas namakan ahli waris alm.PHO BIE tidak memenuhi unsur
pasal 1320 KUHPerdata, sesuai dengan Pasal 1321 KUHPerdata,
sehingga Surat Musyawarah Ahli Waris Tentang Pembagian Harta
Warisan alm. PHO BIE haruslah dinyatakan cacat hukum, tidak sah
dan tidak berkekuatan hukum dengan segala akibat hukumnya; ------
- Bahwa disamping hal tersebut diatas timbulnya Surat Musyawarah
Ahli Waris Tentang Pembagian Harta Warisan alm. PHO BIE tahun
2003 tersebut merupakan penyalahgunaan keadaan karena tidak
18
pernah ada musyawarah secara kekeluargaan terlebih dahulu sama
sekali, akan tetapi surat tersebut telah dipersiapkan oleh Penggugat
tanpa ada musyawarah keluarga beberapa hari setelah alm. PHO
BIE meninggal dunia dan keluarga dalam keadaan masih berkabung
atas meninggalnya orang tua (PHO BIE), moment tersebut
digunakan oleh Penggugat untuk meminta tanda tangan para pihak
tanpa terlebih dahulu meneliti secara mendalam apa isinya, sehingga
tindakan tersebut jelas penyalah gunaan keadaan ( Misbruik Van
Omstadigheden) yang merupakan cacat kehendak (pasal 1321
KUHPerdata), mengakibatkan Surat tersebut cacat hukum, tidak sah
serta tidak berkekuatan hukum dengan segala akibat hukumnya; ----
- Bahwa sebelum dan setelah alm.PHO BIE meninggal dunia seluruh
harta-harta yang bergerak dan tidak bergerak milik alm.PHO BIE
termasuk objek sengketa dibawah penguasaan Penggugat dan hasil
panen beberapa kebon karet serta sawit milik alm.PHO BIE dibawah
pengawasan dan kendali olehi Penggugat dan Penggugat berjanji
tiap-tiap bulan hasil panen sawit dan karet tersebut akan dibagi rata
dengan keluarga yang lain termasuk Tergugat I dan II akan tetapi
pada kenyataannya pembagian penjualan hasilnya tidak sesuai
dengan harapan; --------------------------------------------------------------------
- Bahwa begitu juga atas objek sengketa yang merupakan
kesepakatan pada waktu juga akan dibagi oleh Penggugat kepada
keluarga yang lain, akan tetapi kenyataannya tidak pernah
didistribusikan kepada keluarga yang lain termasuk Tergugat I dan II
dan hasilnya diambil sendiri oleh Penggugat; -------------------------------
- Bahwa oleh sebab itu Tergugat I dan II membantah dan menolak
dengan tegas dalil-dalil yang dikemukan Penggugat hasil dari panen
kebon-kebon milik alm.PHO BIE selalu didistribusikan kepada
keluarga yang lain seperti yang didalilkan Penggugat didalam
gugatannya pada halaman 2 point 5 termasuk Tergugat I dan II
sesuai dengan kesepakatan; -----------------------------------------------------
- Bahwa meskipun Penggugat yang merupakan anak luar kawin
antara PHO BIE dengan KWEE JENG GIOK dan tidak berhak atas
19
harta warisan yang ditinggalkan alm.PHO BIE , akan tetapi Tergugat
I dan II tetap menganggap Penggugat adalah saudara kandung
Tergugat I dan II termasuk keluarga yang lain; -----------------------------
- Bahwa Tergugat I dan II selaku ahli waris alm.PHO BIE
menginginkan agar keluarga ini tetap utuh dan diantara keluarga
saling sayang menyayangi diantara satu dengan yang lain dan kalau
ada hasilnya dibagi sama antara keluarga tanpa membedakan laki-
laki dan perempuan, dan hal tersebut telah disetujui oleh Penggugat
seperti yang tertuang didalam surat pernyataannya tertanggal 12
januari 2014 dan Surat Pernyataan tertanggal 20 Januari 2014 yang
dilegalisasi oleh Pamita Salazar,SH, Notaris di Labuhan Batu Nomor
2569/LEG/2014 tanggal 20 Januari 2014; ------------------------------------
- Bahwa hal tersebut telah Tergugat I dan II buktikan atas hasil
penjualan kebon karet milik alm.PHO BIE pada tahun 2014, yang
Tergugat I dan II jual kepada pihak ketiga seharga Rp. 700.000.000.-
dan dibagi 8 saudara termasuk Tergugat I dan II, sehingga masing-
masing mendapat sebesar Rp. 87.500.000,- dan Penggugat telah
menerima bagian sebesar Rp. 87.500.000.- sesuai dengan kwitansi
tanda terima tertanggal 17-03-2014; -------------------------------------------
- Bahwa demikian juga hasil penjualan tanah objek sengketa, yang
masing-masing saudara mendapat sebesar Rp. 135.125.000.-
setelah dipotong biaya-biaya yang dikeluarkan untuk itu dan uang
sebesar Rp. 135.125.000.- tersebut telah dibagikan kepada
Penggugat melalui transfer ke rekening milik Penggugat di Bank
Mestika dengan Nomor Rekening 20-140-02764-4 atas nama KWEE
LIE KIONG(HARYANTO) tertanggal 09 Juni 2014; ------------------------
- Bahwa tujuan Penggugat mengajukan gugatan dalam perkara aquo
ini sebenarnya bukanlah untuk mencari keadilan akan tetapi
merupakan unsur sakit hati dan kesengajaan serta itikad buruk untuk
menggagalkan serta membatalkan jual beli atas objek sengketa agar
Penggugat dapat menikmati hasil panen dari pohon sawit dan karet
tersebut secara terus menerus tanpa mendistribusikannya kepada
keluarga yang lain termasuk Tergugat I dan II; -----------------------------
20
- Bahwa oleh karena Tergugat I dan II adalah merupakan anak
kandung dari alm.PHO BIE dan berhak atas harta benda yang
ditinggalkan oleh alm.PHO BIE sehingga tidak ada dasar hukumnya
Tergugat I dan II harus terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis
atau kuasa dari Penggugat untuk mengalihkan objek sengketa,
karena Penggugat tidak mempunyai hubungan perdata dengan
alm.PHO BIE dan bukan ahli waris alm PHO BIE; -------------------------
- Bahwa seharusnya Penggugat menyadari hal tersebut tidak
menuntut terlalu berlebihan atas harta warisan yang ditinggalkan
oleh alm.PHO BIE, sehingga bila Tergugat I dan II membuka hati dan
berlapang dada untuk membagi harta warisan alm.PHO BIE secara
adiltanpa memandang laki-laki dan perempuan diantara 8 keluarga,
hal tersebut merupakan keberkahan yang harusnya disyukuri oleh
Penggugat sebagai anak diluar kawin yang belum mendapat
pengakuan dari alm.PHO BIE sampai dianya meninggal dunia; -------
- Bahwa oleh sebab itu tuntutan Penggugat yang menyatakan tanah
kebun seluas 11,27 HA dengan Sertifikat Hak Milik No.3/Desa
Lingga Tiga merupakan harta peninggalan alm.PHO BIE yang belum
dibagi merupakan tuntutan yang mengada-ada yang tidak
mempunyai dasar hukum sama sekali karena objek tersebut telah
dijual kepada Turut Tergugat I dan hasil penjualannya yang
merupakan bagian Penggugat telah ditransfer kerekening
Penggugat, sehingga tuntutan tersebut haruslah ditolak; ----------------
- Bahwa begitu tuntutan Penggugat agar meletakkan sita jaminan atas
objek sengketa haruslah ditolak karena bertentangan dengan pasal
227 HIR/126 RBG dan SEMA No.5 tahun 1975 dan Tergugat I dan II
selaku ahli waris alm.PHO BIE mempunyai hak untuk mengalihkan
kepada siapapun objek sengketa termasuk kepada Turut Tergugat I;
- Bahwa tuntutan Penggugat agar perkara aquo diputus dengan
putusan serta merta haruslah ditolak karena bertentangan dengan
pasal 180 HIR/191 RBG dan SEMA No.3 tahun 2000 serta SEMA
No. 4 tahun 2001; -------------------------------------------------------------------
III. DALAM REKONPENSI.
21
- Bahwa segala sesuatu yang telah diuraiankan pada bahagian
Konpensi tersebut diatas, merupakan bahagian yang tidak terpisahkan
pada bahagian gugatan Rekonpensi ini sehingga tidak perlu diulangi
lagi ; --------------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa pada tahun 1956 antara aim. PHO BIE dengan aim. KWEE
JENG GIOK telah hidup bersama tanpa perkawinan yang sah sesuai
dengan peraturan perudangan yang berlaku pada saat itu
(KUHPerdata); -------------------------------------------------------------------------
- Bahwa dalam hidup bersama tersebut telah dikarunia 8 (delapan)
anak, masing-masing 4 orang anak laki dan 4 orang anak perempuan,
yang diberi nama masing-masing, yaitu : --------------------------------------
1) HJ.EMMA JULIANA PANE (LIE HOA/pr).
2) KWEE LIE KIONG /HARYANTO/lk (Tergugat dr).
3) LIE PIN (ARIRN/lk).
4) KWEE LIE LIAN (SHANTY ANGGRAINI/pr).
5) LIE KENG /HENNY KUSUMAWATI PANE(pr).
6) PHO LIE KWANG/MHD ALFIAN/lk(Penggugat dr).
7) PHO LIE MEI (Penggugat dr /pr).
8) HOCK DJU (JUNUS/lk).
Adalah anak luar kawin ; ----------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 9 Mei 1988 aim PHO BIE telah mengajukan
permohonan pengakuan atas 2 anaknya diluar kawin bernama LIE
KWANG dan LIE MEI (Penggugat dr) sebagai anaknya dan
berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri Rantauprapat tertanggal
14 Mei 1988 No. 25/PERD-DS/1988/PN-Rap telah menetapkan LIE
KWANG dan LIE MEI sebagai anak kandung dari alm.PHO BIE; -----
- Bahwa atas dasar Penetapan No.25/PERD-DS/1988/PN-Rap
tanggal 14 Mei 1988 , pengakuan anak tersebut telah dicatatkan di
dalam buku untuk itu serta telah dicatatkan di Akte kelahiran LEI
KWANG dan LIE MEI tertanggal 24 Mei 1988 oleh Kantor Catatan
Sipil Labuhan Batu; -----------------------------------------------------------------
- Bahwa sesuai dengan pasal pasal 280 KUHPerdata yang berbunyi
sebagai berikut " Dengan pengakuan yang dilakukan terhadap
22
seorang anak diluar kawin, timbullah hubungan perdata antara
sianak dan bapak atau ibunya; --------------------------------------------------
- Bahwa sejak adanya pengakuan aim. PHO BIE tersebut, maka sejak
saat itu Penggugat dapat memakai marga PHO didepan nama
Tergugat I ( PHO LIE KWANG) dan Tergugat II (PHO LIE MEI); ------
- Bahwa pada tanggal 1 Desember 2003, PHO BIE telah meninggal
dunia dan sedangkan KWEE JENG GIOK telah lebih dahulu
meninggal pada tanggal 21 Nopember 1979 ; ------------------------------
- Bahwa dengan adanya pengakuan alm.PHO BIE tersebut, maka
dengan meninggalnya alm.PHO BIE dan KWEE JENG GIOK maka
sebagai anak kandung dan selaku ahli waris dan berhak atas harta
warisan alm.PHO BIE adalah Penggugat dr ; -------------------------------
- Bahwa oleh karena Tergugat dr adalah anak luar kawin antara PHO
BIE dengan KWEE JENG GIOK, maka Tergugat dr hanya
mempunyai hubungan perdata dengan ibunya KWEE JENG GIOK;
- Bahwa andaikata ada kesepakatan antara Penggugat dr dengan 6
saudaranya yang lain termasuk Tergugat dr, yang merupakan
musyawarah ahli waris tahun 2003 tanpa tanggal hal tersebut dibuat,
hal tersebut merupakan suatu kekeliruan dan kekhilapan yang nyata,
karena pada waktu itu 6 dari dari 8 (delapan) selain Penggugat dr
adalah anak luar kawin alm.PHOE BIE dengan KWEE JENG GIOK
yang secara hukum bukan merupakan ahli waris alm.PHO BIE dan
tidak barhak atas harta warisan alm. PHOE BIE, sehingga Surat
Musyawarah Ahli Waris Tentang Pembagian Harta Warisan yang
mengatas namakan ahli waris alm.PHO BIE tidak memenuhi unsur
pasal 1320 KUHPerdata, sesuai dengan Pasal 1321 KUHPerdata,
sehingga Surat Musyawarah Ahli Waris Tentang Pembagian Harta
Warisan alm. PHO BIE haruslah dinyatakan cacat hukum, tidak sah
dan tidak berkekuatan hukum dengan segala akibat hukumnya; ------
- Bahwa disamping hal tersebut diatas timbulnya Surat Musyawarah
Ahli Waris Tentang Pembagian Harta Warisan aim. PHO BIE tahun
2003 tersebut merupakan penyalahgunaan keadaan karena tidak
pemah ada musyawarah secara kekeluargaan terlebih dahulu sama
sekali, akan tetapi surat tersebut telah dipersiapkan oleh Tergugat dr,
23
tanpa ada musyawarah keluarga beberapa hari setelah alm. PHO
BIE meninggal dunia dan keluarga dalam keadaan masih berkabung
atas meninggalnya orang tua (PHO BIE), memont tersebut
digunakan oleh Tergugat dr untuk meminta tanda tangan para pihak
tanpa terlebih dahulu meniliti secara mendalam apa isinya, sehingga
tindakan tersebut jelas penyalah gunaan keadaan yang
mengakibatkan Surat tersebut cacat hukum, tidak sah serta tidak
berkekuatan hukum dengan segala akibat hukumnya; ; ------------------
- Bahwa oleh karena Penggugat dr merupakan ahli waris yang berhak
secara hukum atas harta bergerak maupun tidak bergerak milik aim.
PHO BIE termasuk objek sengketa(tanah seluas 11,27 HA dengan
Sertifikat Hak milik No.3/ Desa Lingga Tiga) maka berdasarkan Surat
Keterangan Waris Nomor 12/N/SKAW/2014 tertanggal 27 Januari
2014 yang dikeluarkan oleh Herlina, Notaris di Rantau Parapat,
maka Penggugat dr membalik namakan Sertifikat Hak milik No.
3/Desa Lingga Tiga yang pada mulanya atas nama PHO BIE keatas
nama Penggugat dr; ----------------------------------------------------------------
- Bahwa Penggugat dr selaku ahli waris dan berhak atas tanah
warisan alm. PHO BIE berupa tanah seluas 11,27 HA yang terletak
di Dusun Aden Batang, Desa Lingga Tiga, Kecamatan Bilah Hulu,
Kabupaten Labuhan Batu, dengan Sertifikat Hak Milik No. 3/ Desa
Lingga Tiga, berdasarkan Akta Jual Beli No.143/2014 tertanggal 09
Juni 2014, Penggugat dr telah mengalihkan/menjual objek tanah
tersebut kepada Turut Tergugat I (daiam konpensi); ----------------------
- Bahwa oleh karena Penggugat dr menjual tanah seluas 11,27 HA
(10,3 HA) dengan SertifikatHak Milik No.3/Desa Lingga Tiga adalah
merupakan milik Penggugat dr yang didapat dari warisan yang
ditinggalkan olen alm. PHO BIE, sehingga jual beli yang dilakukan
Penggugat dr kepada TIP JAN (Turut Tergugat I daiam konpensi)
sesuai dengan Akta Jual Beli No.143/2014 tertanggal 09 Juni 2014,
yang dibuat dihadapan Herlina,SH, PPAT Kab.Labuhan Batu,
haruslah dinyatakan sah dan berkekuatan hukum; ------------------------
- Bahwa oleh karena bukti-bukti yang Penggugat dr ajukan merupakan
bukti authentik, maka dimohonkan kepada Majelis Hakim yang
24
memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan kiranya menjatuhkan
putusan serta merta (Uitvoerbaar bij voorrad) meskipun terdapat
perlawanan, banding dan kasasi; -----------------------------------------------
-------- Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan tersebut diatas, maka
dimohonkan kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
ini berkenan kiranya memberikan putusan daiam gugatan rekonpensi ini,
yang amarnya berbunyi sebagai berikut: ------------------------------------------------
1. Mengabulkan gugatan Penggugat dr seluruhnya; --------------------------------
2. Menyatakan dan menetapkan Penggugat dr selaku ahli waris alm.PHO
BIE meninggal dunia pada tanggal 01 Desember 2003 serta berhak atas
barang bergerak atau tidak bergerak milik alm.PHO BIE termasuk objek
sengketa; -----------------------------------------------------------------------------------
3. Menyatakan Surat Musyawarah Ahli Waris Tentang Pembagian Harta
Warisan pada tahun 2003, cacat hukum, tidak sah, tidak berkekuatan
hukum dengan segala akibat hukumnya; ------------------------------------------
4. Menyatakan sebidang tanah seluas + 11,27 HA, terletak di Dusun Aden
Batang, Desa Lingga Tingga, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten
Labuhan Batu sesuai dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 3/Desa Lingga
Tiga dan Kutipan Gambar Situasi No.12/1972 tertanggal22 Juni 1972
yang dikeluarkan Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhan Batu, adalah
milik Penggugat dr yang didapat dari harta warisan alm PHO BIE; --------
5. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Akta jual beli Nomor 143/2014
tanggal 09 Juli 2014 antara Penggugat dr dengan TIP JAN (Turut
Tergugat I dk) yang dibuat dihadapan Herlina,SH, PPAT Kab.Labuhan
Batu; -----------------------------------------------------------------------------------------
6. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan dengan serta
merta (Uitvoer baar bij vooraad) meskipun terdapat perlawanan,banding
dan kasasi; ---------------------------------------------------------------------------------
7. Menghukum Tergugat dr membayar ongkos-ongkos yang timbul dalam
perkara ini; ---------------------------------------------------------------------------------
Atau :
- Jika Pengadilan berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya;
25
-------- Menimbang, Bahwa terhadap gugatan Penggugat Konvensi / Tergugat
Rekonvensi, Turut Tergugat I / Penggugat III Rekonvensi memberikan
jawaban sekaligus mengajukan gugatan Rekonpensi pada pokoknya sebagai
berikut : -------------------------------------------------------------------------------------------
I. DALAM EKSEPSI
Bahwa Turut Tergugat I menolak dan membantah dengan tegas semua
dalil penggugat, kecuali terhadap hal-hal yang di akui secara tegas oleh
turut tergugat I dalam eksepsi, jawaban dan gugatan rekonpensi ini ;
A. Tentang Exceptie Declinatoir;
- Bahwa Pengadilan Negeri Rantauprapat tidak berwenang untuk
memeriksa dan mengadili perkara a quo karena gugatan
penggugat dalam perkara a quo adalah masalah harta warisan,
sedang kedudukan tergugat I adalah seorang yang beragama
Islam, sehingga yang berwenang untuk memeriksa dan memutus
perkara a quo adalah Pengadilan Agama Rantauprapat
(vide.pasal 49 Undang Undang No. 3 Tahun 2006 tentang
perubahan atas Undang Undang No. 7 Tahun 1989 tentang
peradilan agama), dengan demikian sudah cukup jelas bahwa
Pengadilan Negeri Rantauprapat tidak berwenang untuk
memeriksa dan memutus perkara ini ; -----------------------------------
B. Tentang Exceptie Disqualifikatoir.
- Bahwa penggugat bukanlah pihak yang berhak dalam
kapasitasnya untuk membatalkan akte jual beli No. 143/2014
tanggal 09 Juni 2014 yang dilakukan oleh tergugat I dan tergugat
II dengan turut tergugat I dihadapan turut tergugat II atas
sebidang tanah seluas + 11,27 ha dengan letak dan batas serta
ukuran sebagaimana tersebut dalam SHM No.3 tahun 1972 yang
saat ini telah dibalik nama menjadi atas nama Tip Jan (turut
tergugat I) oleh turut tergugat III selaku kepala kantor pertanahan
Kabupaten Labuhanbatu ; ---------------------------------------------------
- Bahwa kalau penggugat tidak memiliki kapasitasnya sebagai
pihak untuk membatalkan akte jual beli No. 143/2014 tanggal 09
Juni 2014 atas tanah terperkara, hal tersebut dikarenakan antara
26
penggugat dengan alm. Pho Bie tidak mempunyai hubungan
perdata, sebab dari 8 orang anak hasilperkawinan alm. Pho Bie
dengan Kwee Jeng Giok yang diakui sebagai anak kandungnya
adalah tergugat I dan tergugat II sesuai dengan surat petikan
dari daftar besar kelahiran No. 145 tanggal 13 Nopember 1967
atas nama Lie Kwang( tergugat I ) dan No. 60 tanggal 18 Maret
1971 atas nama Lie Mei (tergugat II) yang dikeluarkan oleh
pegawai luar biasa catatan sipil golongan Tionghoa
Rantauprapat, dimana dalam akte kelahiran tersebut telah
dicatatkan bahwa Lie Kwang dan Lie Mei telah diakui oleh Pho
Bie sebagai anak kandungnya berdasarkan penetapan hakim
Pengadilan Negeri Rantauprapat No.25/PERD-BS/1988/PN.Rap
tanggal 18 Mei 1988 masing masing tertanggal 24 Mei 1988
yang ditandatangani oleh Kepala Kantor Catatan Sipil Kabupaten
Labuhanbatu ; ------------------------------------------------------------------
- Bahwa dengan telah tercatatnya kedudukan tergugat I dan
tergugat II sebagai anak kandung Pho Bie dalam akte autentik,
maka secara yuridis terlahirlah hubungan perdata antara Pho Bie
dengan tergugat I dan tergugat II (vide. Pasal 280 BW s/d Pasal
281 BW), oleh karenanya surat musyawarah ahli waris tentang
pembagian harta warisan Pho Bie dengan Kwee Jeng Giok
tahun 2003 yang dijadikan sebagai dasar oleh penggugat untuk
membatalkan akte jual beli No. 143/2014 tanggal 09 Juni 2014
jelas tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat terhadap
kedelapan orang anak anak dari Pho Bie dan Kwee Jeng Giok,
karena antara aim. Pho Bie dengan penggugat tidak mempunyai
hubungan perdata dan tidak saling mewaris, sehingga secara
yuridis penggugat bukanlah pihak yang mempunyai kedudukan
dalam kapasitasnya sebagai pihak untuk mengajukan gugatan
perkara a quo, oleh karenanya gugatan penggugat tersebut
haruslah ditolak atau setidaknya dinyatakan tidak dapat diterima
(Niet onvankelijkverklaard) ; ------------------------------------------------
C. Tentang Exceptie error in Persona;
27
- Bahwa dari posita gugatan penggugat, ditariknya turut tergugat I
sebagai pihak dalam perkara a quo dikarenakan saat ini SHM
No. 3 Tahun 1972 telah dibalik nama menjadi atas nama turut
tergugat I, berdasarkan akte jual beli No. 143/2014 tanggal 09
Juni 2014 yang dibuat oleh tergugat I dan tergugat II dengan
turut tergugat I dihadapan turut tergugat II, oleh karenanya
penggugat berpendapat bahwa turut tergugat I harus dihukum
untuk mematuhi putusan perkara a quo ; -------------------------------
- Bahwa gugatan penggugat yang menempatkan kedudukan turut
tergugat I sebagai turut tergugat dalam perkara a quo jelas telah
salah pihak, sebab dengan telah dibalik namakan SHM No. 3
Tahun 1972 dari nama tergugat I dan tergugat II menjadi atas
nama turut tergugat I, secara yuridis turut tergugat I mempunyai
hubungan hukum yang sangat erat atas kepemilikan tanah
terperkara ; ----------------------------------------------------------------------
- Bahwa dalam praktek peradilan ditariknya turut tergugat sebagai
pihak dalam perkara hanyalah untuk lengkapnya para pihak
dalam surat gugatan, karena dalam praktek peradilan turut
tergugat bukanlah orang yang menguasai objek perkara,
sehingga dalam putusan perkara perdata yang telah berkekuatan
hukum tetap turut tergugat merupakan pihak yang tidak
berkewajiban untuk melakukan sesuatu, dalam arti tidak
diperintahkan untuk menyerahkan barang yang menjadi objek
terperkara, tetapi hanya untuk mematuhi isi putusan ; --------------
- Bahwa oleh karena saat ini SHM No. 3 Tahun 1972 telah dibalik
nama kepemilikannya dari nama tergugat I dan tergugat II
menjadi atas nama turut tergugat I berdasarkan akte jual beli No.
143/2014 tanggal 09 Juni 2014, maka seharusnya kedudukan
turut tergugat I dalam perkara a quo bukanlah sebagai turut
tergugat tetapi sebagai tergugat, karena turut tergugat I
mempunyai hubungan hukum yang sangat erat atas kepemilikan
dan penguasaan objek perkara, sehingga kekeliruan penggugat
dalam menempatkan kedudukan turut tergugat I sebagai pihak
dalam perkara a quo menunjukkan bahwa gugatan penggugat
28
mengandung cacat error in persona dan harus dinyatakan tidak
dapat diterima (Niet onvankelijkverklaard) ; ----------------------------
D. Tentang Exceptie Plurium Litis Consortium.
- Bahwa dalam posita surat gugatnya penggugat mendalilkan
bahwa objek perkara dalam perkara a quo adalah harta
peninggalan dari alm. Pho Bie dan almh. Kwee Jeng Giok, oleh
karenanya perbuatan tergugat I dan tergugat II dengan memiliki
atau mengalihkan hak dan kepemilikan SHM No. 3 / Desa Lingga
Tiga dari nama Pho Bie menjadi nama tergugat I dan tergugat II
dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum, sebab
berdasarkan surat musyawarah ahli waris tentang pembagian
harta warisan tahun 2003 yang ditandatangani oleh 8 orang anak
dari alm. Pho Bie dan almh. Kwee Jeng Giok, maka penggugat
juga turut mempunyai hak atas objek perkara ;l -----------------------
- Bahwa apabila uraian posita gugatan pengguat dalam perkara a
quo dicermati dan selanjutnya dihubungkan dengan petitum poin
6 surat gugat penggugat, maka perbuatan melawan hukum yang
diperkarakan oleh penggugat terhadap tergugat I dan tergugat II
dalam perkara a quo bukanlah perbuatan melawan hukum atas
pengalihan objek perkara yang dilakukan oleh tergugat I dan
tergugat II kepada turut tergugat I sebagaimana tersebut dalam
akte jual beli No. 143/2014 tanggal 09 Juni 2014, akan tetapi
perbuatan melawan hukum yang diperkarakan oleh penggugat
adalah perbuatan melawan hukum atas kepemilikan dan
pengalihan hak kepemilikan SHM No. 3/ Desa Lingga Tiga dari
nama Pho Bie menjadi nama tergugat I dan tergugat II ; -----------
- Bahwa oleh karena perbuatan melawan hukum yang
diperkarakan oleh penggugat dalam perkara a quo adalah
perbuatan melawan hukum yang dilakukan sesama ahli waris
dari alm. Pho Bie dan bukan sengketa dengan pihak ketiga atau
dengan turut tergugat I yang namanya tercantum sebagai pemilik
dalam SHM No.3 Tahun 1972 atas tanah perkara, maka dengan
29
tidak diturut sertakan dan ditetapkannya kedudukan seluruh ahli
waris dari aim. Pho Bie sebagai pihak dalam perkara ini, gugatan
penggugat yang demikian tidak memenuhi syarat formil sebagai
surat gugat, sehingga gugatan penggugat dalam perkara a quo
kurang pihak dan harus dinyatakan tidak dapat diterima ( Niet
onvan kelijk verklaard) ; ------------------------------------------------------
E. Tentang Exceptie Obscuur Libel.
- Bahwa gugatan perbuatan melawan hukum yang diuraikan oleh
penggugat pada posita surat gugatnya adalah obscuur dan tidak
mempunyai kepastian hukum, sebab apabila posita poin 8 dan
poin 9 surat gugat penggugat tersebut dicermati, maka dalam
surat gugat penggugat tersebut terdapat adanya dua perbuatan
melawan hukum yang dikemukakan oleh penggugat pada posita
surat gugatnya, yakni perbuatan melawan hukum tentang
pengalihan hak kepemilikan SHM No.3 tahun 1972 dari atas
nama Pho Bie menjadi atas nama tergugat I dan tergugat II (vide
posita poin 8), dan perbuatan melawan hukum tentang
pengalihan tanah terperkara yang dilakukan oleh tergugat I dan
tergugat II kepada turut tergugat I berdasarkan akte jual beli No.
143/2014 tanggal 09 Juni 2014 yang dibuat dihadapan turut
tergugat ll(vide posita poin9), dan hal tersebut turut tergugat I
kemukakan atas dasar dan fakta hukum berikut ini ; -----------------
- Bahwa pada posita poin 8 surat gugatnya penggugat
mendalilkan :"bahwa perbuatan tergugat I dan tergugat II dengan
memiliki dan atau mengalihkan hak dan kepemilikan SHM No.3/
Desa Lingga Tiga atas nama Pho Bie ke atas nama tergugat I
dan tergugat II di Kantor turut tergugat III ........... dst ,...........
dikategorikan sebagai perbuatan melawan hukum", Dan
selanjutnya pada posita poin 9 surat gugatnya penggugat
mendalilkan :
"bahwa berdasarkan akte jual beli No. 143/2014 tanggal 09 Juni
2014 yang diperbuat oleh turut tergugat II, oleh tergugat I dan
tergugat II telah menjual objek perkara kepada turut tergugat I,
30
dst, ..........................dikategorikan sebagai perbuatan melawan
hukum, dst........".
- Bahwa dengan adanya dua perbuatan melawan hukum
sebagaimana tersebut pada poin 8 dan poin 9 pada posita
gugatan penggugat, maka perbuatan melawan hukum yang
diperkarakan.oleh penggugat tidak jelas dan kabur, sebab
meskipun pada petitum poin 6 gugatan penggugat disebutkan
bahwa perbuatan melawan hukum yang dimaksudkan oleh
penggugat adalah pengalihan SHM No.3/Desa Lingga Tiga dari
nama Pho Bie menjadi nama tergugat I dan tergugat II, akan
tetapi dengan adanya dua perbuatan melawan hukum yang
didalilkan dalam satu surat gugat , dan dengan saling kontra
diksinya antara posita dengan petitum gugatan, surat gugatan
penggugat tersebut dikualifikasi sebagai surat gugat yang
obscuur ; -------------------------------------------------------------------------
- Bahwa selain adanya dua perbuatan melawan hukum yang
diuraikan oleh penggugat dalam surat gugatnya, demikian juga
bila gugatan penggugat dicermati, maka kedudukan penggugat
selaku ahli waris dari aim. Pho Bie tidak jelas serta apa yang
harus dilaksanakan oleh turut tergugat I dalam perkara a quo
juga tidak jelas, karena tidak diuraikan pada posita surat
gugatnya, tapi dimohonkan oleh penggugat dalam petitum
gugatannya,sehingga antara posita dengan petitum saling kontra
diksi. Padahal posita gugatan adalah uraian tentang hal hal yang
menjadi dasar dari petitum, dan kalau antara posita dengan
petitum gugatan penggugat saling kontradiksi, hal tersebut dapat
turut tergugat I kemukakan berikut ini ; ----------------------------------
- Bahwa pada posita surat gugatnya penggugat mengemukakan
bahwa kedudukan penggugat dalam perkara a quo adalah
selaku ahli waris dari alm. Pho Bie, akan tetapi dalam petitum
surat gugatnya penggugat tidak pernah memohon untuk
dinyatakan kedudukannya selaku ahli waris dari alm. Pho Bie,
demikian juga pada posita gugatannya penggugat tidak
menguraikan agar turut tergugat dihukum untuk mematuhi isi
31
putusan, akan tetapi pada petitum poin 10 dalam surat gugatnya
penggugat meminta agat turut tergugat I dihukum untuk
mematuhi isi putusan perkara a quo, sehingga dengan saling
kontradiksi antara posita dengan petitum gugatan, gugatan
penggugat tersebut dikualifikasi sebagai gugatan obscuur, dan
harus dinyatakan tidak dapat diterima (vide. Yurisprodensi
MARINo. 1075.K/Sip/1980) ; ------------------------------------------------
--------Berdasarkan uraian tersebut diatas cukup beralasan bagi Pengadilan
Negeri Rantauprapat untuk menyatakan tidak berwenang untuk memeriksa
dan memutus perkara ini, atau menolak dan setidak tidaknya menyatakan
gugatan penggugat tidak dapat diterima (Niet onvan kelijk verklaard) ; ---------
II. DALAM POKOK PERKARA.
- Bahwa segala sesuatu yang telah dikemukakan dalam eksepsi
diatas, secara mutatis mutandis turut tergugat I mohonkan kepada
majelis hakim yang terhormat agar dapat dimasukkan sebagai
pertimbangan dalam pokok perkara ini, dan dengan demikian tidak
perlu lagi diulangi ; ----------------------------------------------------------------
- Bahwa gugatan penggugat yang mendalilkan perbuatan tergugat I
dan tergugat II mengalihkan kepemilikan SHM No.3 tahun 1972 dari
nama Pho Bie menjadi nama tergugat I dan tergugat II dan
berdasarkan akte jual beli No. 143/2014 tanggal 09 Juni 2014
mengalihkan lagi kepada turut tergugat I dikategorikan sebagai
perbuatan melawan hukum, sebab berdasarkan surat musyawarah
ahli waris tentang pembagian harta waris tahun 2003 penggugat
juga turut mempunyai hak atas objek perkara, dalil dan alasan
penggugat tersebut haruslah ditolak sebab surat musyawarah ahli
waris tentang pembagian harta waris tahun 2003 yang dijadikan
sebagai dasar gugatan oleh penggugat dalam perkara a quo tidak
mempunyai kekuatan hukum terhadap penggugat untuk
menyatakan turut berhak atas harta peninggalan alm. Pho Bie ; ----
- Bahwa kalau surat musyawarah ahli waris tentang pembagian harta
waris tahun 2003tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat
terhadap penggugat untuk menyatakan turut berhak atas harta
32
peninggalan Pho Bie, karena semasa hidupnya alm. Pho Bie tidak
pernah menyatakan kedudukan penggugat sebagai anak kandung
berdasarkan akte autentik yang diatur oleh undang undang,
sehingga dengan tidak diakuinya penggugat sebagai anak kandung
Pho Bie, maka antara penggugat dan alm. Pho Bie tidak
mempunyai hubungan perdata dan tidak saling mewaris, karena
dari 8 orang anak hasil perkawinan Pho Bie dengan Kwee Jeng
Giok hanya tergugat I dan tergugat II yang mendapat pengakuan
sebagai anak kandung, dan pengakuan tersebut telah dicatatkan
dalam surat kelahiran masing-masing tertanggal 24 Mei 1988 yang
ditandatangani oleh Kepala Kantor Catatan Sipil Kabupaten
Labuhanbatu ; ----------------------------------------------------------------------
- Bahwa dengan telah dicatatkan kedudukan tergugat I dan tergugat
II sebagai anak kandung Pho Bie dalam surat kenal lahir masing
masing tertanggal 24 Mei 1988 yang ditandatangani oleh Kepala
Kantor Catatan Sipil Kabupaten Labuhanbatu (vide pasal 281 ayat
2 BW), maka tergugat I dan tergugat II dengan alm. Pho Bie telah
terjadi hubungan perdata dan saling mewaris, sebagaimana hal
tersebut ditegaskan dalam pasal 280 BW yang mengemukakan
:"dengan pengakuan terhadap anak diluar kawin, terlahirlah
hubungan perdata antara anak itu dan bapak atau ibunya: ; ----------
- Bahwa selain kedudukan penggugat tidak diakui sebagai anak
kandung oleh alm. Pho Bie, demikian juga semasa hidupnya baik
alm. Pho Bie maupun almh. Kwee Jeng Giok tidak pernah
meninggalkan wasiat kepada 8 orang anak anaknya terhadap harta
peninggalannya, sehingga meskipun tergugat I dan tergugat II turut
bertanda tangan dalam surat musyawarah ahli waris tentang
pembagian harta waris tahun 2003, akan tetapi dengan tidak
adanya wasiat dari alm. Pho Bie dan almh. Kwee Jeng Giok
terhadap harta peninggalannya kepada 8 orang anaknya, maka
berdasarkan Surat Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum
Nomor:AHU.2-AH.04.01-265, tertanggal 10 April 2013 tersebut
diatas, maka penggugat bukanlah orang yang berhak dalam
33
kedudukannya selaku pihak untuk membatalkan akte jual beli No.
143/2014 tanggal 09 Juni 2014 karena penggugat bukanlah selaku
ahli waris yang berhak terhadap harta peninggalan alm. Pho Bie ;
- Bahwa dari fakta hukum tersebut diatas, maka akte jual beli
No.143/2014 tanggal 09 Juni 2014 yang dibuat oleh tergugat I dan
tergugat II dengan turut tergugat I dihadapan turut tergugat II, serta
balik nama SHM No.3 tahun 1972 dari nama tergugat I dan
tergugat II menjadi nama turut tergugat I yang dilakukan oleh turut
tergugat III adalah sah dan mempunyai kekuatan hukum, karena
akte jual beli No.143/2014 tanggal 09 Juni 2014 ditandatangani
oleh orang yang berhak, sehingga sangatlah wajar apabila dalam
putusan perkara a quo akte jual beli No.143/2014 tanggal 09 Juni
2014 dan SHM No.3 Tahun 1972 yang telah dibalik nama menjadi
atas nama Tip Jan harus dinyatakan sah dan berkekuatan hukum
untuk membuktikan kalau turut tergugat I adalah yang berhak atas
tanah perkara, karena turut tergugat I adalah dinyatakan sebagai
pembeli yang beritikat baik atas tanah perkara ; --------------------------
- Berdasaran seluruh uraian tersebut diatas turut tergugat I
memohon kiranya kepada majelis hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini berkenan untuk menolak gugatan penggugat
untuk seluruhnya, atau setidak tidaknya menyatakan gugatan
penggugat tidak dapat diterima ( Niet onvan kelijk verklaard), dan
menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara dalam
perkara ini ; --------------------------------------------------------------------------
III. DALAM REKONPENSI.
- Bahwa penggugat dalam konvensi saat ini disebut sebagai tergugat
dalam rekonvesi, sedangkan turut tergugat I dalam konvensi saat
ini disebut sebagai penggugat dalam rekonpensi ; -----------------------
- Bahwa hal hal yang telah disampaikan dalam konvensi sudah
seyogianya dianggap sebagai dasar pula dalam gugatan
rekonpensi ini ; ---------------------------------------------------------------------
- Bahwa pada halaman 3 poin 9 dalam gugatan konvensinya
tergugat.dr menyatakan bahwa berdasaran akte jual beli No.
34
143/2014 tanggal 09 Juni 2014 yang diperbuat oleh turut tergugat
II.dk, oleh tergugat I.dr dan tergugat II.dk telah menjual objek
perkara kepada penggugat dr, sehingga dapat berakibat hilangnya
hak tergugat dr atas harta peninggalan orang tua tergugat dr, sebab
berdasarkan surat musyawarah ahli waris tentang pembagian harta
waris tahun 2003 tergugat dr turut mempunyai hak atas objek
perkara, sehingga perbuatan tergugat I dan tergugat II dk
mengalihkan objek perkara kepada penggugat dr dikategorikan
sebagai perbuatan melawan hukum, sedang akte jual beli
No.143/2014 yang lahir dari perbuatan melawan hukum atas objek
perkara haras dinyatakan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat ;
- Bahwa gugatan konvensi tergugat dr yang menyebutkan bahwa
akte jual beli No.143/2014 yang diperbuat oleh tergugat I dan
tergugat II dk dengan penggugat dr dihadapan turut tergugat II dk
dikategori sebagai perbuatan melawan hukum, sehingga akte jual
beli tersebut harus dinyatakan tidak memiliki kekuatan hukum
mengikat karena lahir dari perbuatan melawan hukum, pernyataan
tergugat dr dalam gugatan konvensinya tersebut sangatlah
merugikan kedudukan dan menyebabkan tercemarnya nama baik
penggugat dr selaku pembeli yang ber itikad baik sebab surat
musyawarah ahli waris tentang pembagian harta waris tahun 2003
yang dijadikan sebagai dasar gugatan konpensinya oleh tergugat dr
tidak mempunyai dasar hukum ( recht groud ) untuk menyatakan
tergugat dr berhak atas tanah perkara, karena surat musyawarah
ahli waris tentang pembagian harta waris tahun 2003 tidak memiliki
kekuatan hukum mengikat terhadap tergugat dr untuk mewarisi
harta peninggalan dari alm. Pho Bie ; ---------------------------------------
- Bahwa kalau surat musyawarah ahli waris tentang pembagian harta
waris tahun 2003 tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat
terhadap tergugat dr, hal tersebut telah penggugat dr jelaskan
secara tegas pada bahagian eksepsi dan pokok perkara, bahwa
antara tergugat dr dengan alm. Pho Bie tidak mempunyai hubungan
perdata dan tidak saling mewaris, karena tergugat dr tidak pernah
35
diakui sebagai anak kandung dari alm. Pho Bie sebagai mana
dimaksud dalam pasal 280 BW jo pasal 281 BW ; -----------------------
- Bahwa dengan tidak diakuinya kedudukan tergugat dr sebagai anak
kandung alm. Pho Bie berdasarkan akte autentik, maka tergugat dr
tidak memiliki kapasitas dalam kedudukannya untuk membatalan
akte jual beli No.143/2014, oleh karenanya sangatlah patut apabila
dalam putusan perkara a quo penggugat dr dinyatakan sebagai
pembeli yang beritikad baik dan akte jual beli No.143/2014 tanggal
09 Juni 2014 serta SHM No.3 tahun 1972 yang telah dibalik nama
menjadi atas nama penggugat dr haras dinyatakan sah dan
berkekuatan hukum untuk menyatakan bahwa penggugat dr adalah
orang yang berhak atas tanah perkara, karena akte jual beli
No.143/2014 dibuat dan ditandatangani oleh pihak pihak yang
diperkenankan oleh undang undang ; ---------------------------------------
- Bahwa oleh karena akte jual beli No.143/2014 dibuat dan
ditandatangani oleh orang yang berwenang dan memenuhi
ketentuan undang undang, maka tindakan tergugat dr yang saat ini
masih tetap berusaha menguasai dan memetik hasil dari tanah
perkara, serta melarang pemborong/ rekanan yang telah dihunjuk
oleh penggugat dr untuk pekerjaan penumbangan tanaman karet
dan kelapa sawit yang sudah tidak berproduksi lagi sehingga haras
di replanting / diremajakan, sehingga tindakan tergugat dr tersebut
jelas telah menimbulkan keragian materi yang tidak sedikit yang
telah dikeluarkan oleh penggugat dr untuk pekerjaan/ pengelolaan
tanah perkara, oleh karenanya sangatlah wajar apabila tergugat dr
dihukum untuk membayar seluruh keragian yang telah dikeluarkan
oleh penggugat dr, serta memerintahkan tergugat dr untuk
menyerahkan tanah perkara dalam keadaan baik tanpa beban
apapun kepada penggugat dr selaku yang berhak atas tanah
perkara ; -----------------------------------------------------------------------------
- Bahwa selain terhalangnya penggugat dr untuk menguasai dan
mengelola objek perkara, demikian juga dengan adanya gugatan
konvensi tergugat dr yang tidak mengandung kebenaran dan tidak
mempunyai dasar hukum (recht groud), perbuatan tergugat dr
36
tersebut telah merabuat penggugat dr merasa difitnah, dan
dicemarkan nama baik atau dipermalukan, sehingga telah
menimbulkan kerugian bagi penggugat dr, baik kerugian secara
materil maupun secara imateril karena nama baiknya dirusak,
dengan tuduhan seolah olah penggugat dr telah melakukan
trndakan yang tidak sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku ;
- Bahwa oleh karenanya sudah cukup beralasan hukum jika tindakan
yang dilakukan oleh tergugat dr sebagaimana disebut diatas
dikualisir sebagai sebuah perbuatan melawan hukum (onrecht
matigedaad) ; -----------------------------------------------------------------------
- Bahwa selanjutnya atas kerugian materil, pengugat dr menuntut
tergugat dr untuk membayar uang ganti rugi sebesar Rp.
1.176.000.000,-(Satu Miliar Seratus Tujuh Puluh Enam Juta
Rupiah) yang telah dikeluarkan oleh penggugat dr berupa biaya
panjar yang telah dibayar kepada pemborong untuk pekerjaan
replanting tanah perkara, serta biaya jasa advokad/kuasa hukum
untuk menghadiri persidangan perkara ini yang harus dikeluarkan
oleh penggugat dr, dengan perincian sebagai berikut: ------------------
biaya penumbangan Rp. 5.000.000
biaya cincangperun/bakar /pembersihan lahan Rp. 6.000.000
biaya beko Rp. 50.000.000
biaya bibit karet 7.200 btg Rp. 30.000.000
biaya tanam Rp. 10.000.000
biaya pengacara Rp. 75.000.000
Jumlah Rp. 176.000.000
- Bahwa sedang untuk kerugian immateril (moril), penggugat dr
menuntut tergugat dr untuk membayar uang ganti rugi sejumlah Rp.
1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah) ; ---------------------------------------
- Bahwa dengan demikian jumlah seluruh kerugian penggugat dr
baik materil maupun immateril (moril) adalah sebesar Rp.
1.176.000.000,-(Satu Miliar Seratus Tujuh Puluh Enam Juta
Rupiah) ; -----------------------------------------------------------------------------
- Bahwa untuk menjamin agar gugatan rekonpensi penggugat dr
tidak menjadi hampa (illusoir) apabila semua tuntutan ganti rugi
37
tersebut diatas, serta gugatan rekonpensi atas objek perkara
dikabulkan dalam putusan perkara a quo, penggugat dr memohon
kepada Pengadilan Negeri Rantauprapat untuk meletakkan sita
jaminan (conservatoir beslag) atas harta milik tergugat dr yaitu 1
(satu) bangunan ruko yang terletak di jalan Pangeran diponegoro
No. 81.B (toko Era Baru) Kelurahan Kartini Kecamatan Rantau
Utara Kabupaten Labuhanbatu, serta sebidang tanah yang menjadi
objek perkara seluas 11,27 Ha yang terletak di Dusun Adian Batang
Desa Lingga Tiga Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhanbatu
dengan batas dan ukuran sebagaimana tersebut dalam SHM No.3
Tahun 1972 atas nama Tip Jan ; ----------------------------------------------
- Bahwa untuk menjamin dilaksanakannya putusan perkara ini
nantinya oleh tergugat dr, maka patut dan wajar apabila tergugat dr
dihukum untuk membayar uang paksa (Dwangsoom) sebesar Rp.
1.000.000,- ( Satu Juta Rupiah) setiap harinya kepada penggugat
dr apabila tergugat dr lalai melaksanakan isi putusan yang telah
berkekuatan hukum tetap (Inkracht van Gewijsde); ----------------------
- Bahwa karena gugatan penggugat dr dalam perkara ini didasarkan
pada bukti bukti yang autentik pula, berdasarkan pasal 180 HIR,
penggugat dr memohon kepada majelis hakim untuk menetapkan
bahwa putusan dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar
bijvooraad), walaupun ada banding, kasasi dan verzet ; ---------------
-------- Berdasarkan seluruh uraian diatas, turut tergugat I / penggugat dr
mohon kepada majelis hakim agar berkenan kiranya mengambil putusan
sebagai berikut : --------------------------------------------------------------------------------
I. DALAM EKSEPSI
- Menyatakan menerima dan mengabulkan eksepsi turut tergugat I
untuk seluruhnya ; -----------------------------------------------------------------
- Menyatakan Pengadilan Negeri Rantauprapat tidak berwenang
untuk memeriksa dan memutus perkara ini ;
- Menghukum penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul
dalam perkara ini ; ----------------------------------------------------------------
II. DALAM POKOK PERKARA
38
- Menyatakan menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya
- Atau : Setidak-tidaknya menyatakan gugatan penggugat tidak dapat
diterima ; -----------------------------------------------------------------------------
- Menghukum penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul
dalam perkara ini ; ----------------------------------------------------------------
III. DALAM REKONPENSI
- Mengabulkan gugatan penggugat dalam rekonpensi untuk
seluruhnya ; -------------------------------------------------------------------------
- Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslag)
dalam perkara ini ; ----------------------------------------------------------------
- Menyatakan tergugat dr telah melakukan perbuatan melawan
hukum (onrechtmatige daad) ; -------------------------------------------------
- Menyatakan sah dan berharga akte jual beli Nomor 143/2014
tanggal 09 Juni 2014 atas tanah perkara ; ---------------------------------
- Menyatakan sah dan berharga Sertifikat Hak Milik No.3 Tahun 1972
yang telah dibalik nama menjadi atas nama Tip Jan oleh turut
tergugat III berdasarkan akte jual beli No. 143/2014 tanggal 09 Juni
2014 ; ---------------------------------------------------------------------------------
- Menyatakan penggugat dr adalah orang yang berhak atas tanah
perkara ; -----------------------------------------------------------------------------
- Memerintahkan tergugat dr atau orang lain yang mendapat hak
atas tanah perkara untuk menyerahkan tanah perkara serta seluruh
tanaman yang tumbuh diatasnya kepada penggugat dr dalam
keadaan baik tanpa beban apapun juga ; ----------------------------------
- Menghukum tergugat dr oleh karenanya untuk membayar kepada
penggugat dr kerugian materil sejumlah Rp. 176.000.000,- (Seratus
Tujuh Puluh Enam Juta Rupiah) dan ganti kerugian immateril
(moril) sejumlah Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah) sehingga
besar total ganti kerugian keseluruhan adalah Rp. 1.176.000.000,-
(Satu Miliar Seratus Tujuh Puluh Enam Juta Rupiah) ; -----------------
- Menghukum tergugat dr untuk membayar uang paksa
(Dwangsoom) sebesar Rp. 1.000.000,-(Satu Juta Rupiah) sehari,
setiap ia lalai memenuhi isi putusan terhitung sejak putusan
39
berkekuatan hukum tetap (inkracht vangewisjde) hingga
dilaksanakan oleh tergugat dr ; ------------------------------------------------
- Menyatakan putusan dalam perkara gugat rekonpensi ini dapat
dilaksanakan terlebih dahulu walaupun ada banding, kasasi dan
verzet ; -------------------------------------------------------------------------------
- Menghukum tergugat dr untuk membayar segala biaya yang timbul
dalam perkara ini ; ----------------------------------------------------------------
IV. DALAM KONPENSI DAN DALAM REKOPENSI
- Menghukum penggugat dalam konpensi/tergugat dalam rekopensi
untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini ; ------
- Atau:Jika Pengadilan berpendapat lain Mohon putusan yang seadil
adilnya (ex aequo etbono);
-------- Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat Konvensi / Tergugat
Rekonvensi, Turut Tergugat II memberikan jawaban yang pada pokoknya
sebagai berikut : --------------------------------------------------------------------------------
DALAM KONPENSI
A. TENTANG EKSEPSIE.
1. Bahwa Turut Tergugat II dengan tegas membantah / menolak
seluruh dalil -dalil gugatan sepanjang yang diakui dengan tegas
didalam eksepsie ini ; --------------------------------------------------------------
2. Bahwa gugatan penggugat ternyata tidak lengkap, karena tidak
diikutsertakan semua ahli waris sebagai pihak dalam perkara ini, hal
initelah dijelaskan dalam gugatan pada point 4 (Empat) serta didalam
petitum pada point 3 (Tiga) baik sebagai pihak Penggugat / Tergugat
atau Turut Tergugat ; ---------------------------------------------------------------
3. Bahwa gugatan penggugat ternyata tidak sempurna, setentang
kedudukan subyek hukum didalam gugatan, dimana pembeli objek
terperkara yang bernama TIP JAN seharusnya dijadikan Tergugat
bukan sebagai Turut Tergugat I ; ----------------------------------------------
40
-------- Berdasarkan dalil tersebut diatas, Penggugat beranggapan bila
kedudukannya dijadikan Turut Tergugat I bukan sebagai Tergugat,
maka tidak berhak melakukan upaya hukum dan tunduk begitu saja
dalam perkara ini, oleh karenanya pengertian Turut Tergugat tidak
dipahami oleh Penggugat sebagai pihak dalam suatu perkara perdata,
pada hal turut Terugugat I sebenarnya sangat berperan dalam
perolehan Hak Atas Tanah Kebun yang dimiliki oleh Tergugat I dan
Tergugat II, oleh karenanya kesalahan penempatan pihak-pihak atau
subyek hukum serta tidak lengkapnya para pihak sebagaimana
didalilkan diatas, maka Gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima
(Niet Ontvan Kelijke Veklaard) ; -----------------------------------------------------
B. TENTANG POKOK PERKARA.
- Bahwa turut Tergugat II menolak seluruh dalil-dalil gugatan
penggugat sepanjang yang diakui dengan tegas didalam jawaban
pokok perkara ini ; ------------------------------------------------------------------
- Bahwa untuk tidak diulangi kembali akan hal-hal yang telah diuraikan
dalam Eksepesie tersebut diatas, dianggap telah termasuk dalam
jawaban pokok perkara dibawah ini ; ------------------------------------------
- Bahwa dalil gugatan penggugat pada point 4 (Empat) setentang
surat Musyawarah ahli waris serta ditandatangani yang dibuat pada
tahun 2003, belum dapat dijadikan dasar hukum untuk memiliki
kembali kebun tersebut, sebab bila surat yang diperbuat oleh
Penggugat sendiri lalu Penggugat mendatangi seluruh ahli waris
kerumah masing-masing, tanpa ada musyawarah kekeluargaan
dalam suatu tempat, maka terdapat suatu paksaan untuk
menandatanganinya, maka surat itu tidak dapat dijadikan bukti surat,
hal ini dijelaskan didalam Yurisprodensi M.A. tanggal 07 Agustus
1975 No. 132/K/Sip/1975 ; --------------------------------------------------------
- Bahwa benar Turut Tergugat II telah mengeluarkan Surat
Keterangan Ahli Waris atas nama para ahli waris mendiang PHO BIE
dan KWEE JENG GIOK berdasarkan Surat Bukti Asli yang
diperlihatkan kepada Turut Tergugat II, Surat mana sekarang berada
sama Tergugat, sedangkan dasar hukum Turut Tergugat II
41
mengeluarkannya adalah Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala
Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1997, Pasal 111 ayat 1
butir 4 JO Surat Direktorat Pendaftaran Tanah Tanggal 20 Desember
1969 No. 12 / 63 / 12 / 1969, dijelaskan bahwa untuk Warga Negara
Indonesia Muslim Surat Keterangan Ahli Waris yang dibuat oleh Para
Ahli Waris disaksikan 2 (Dua) orang saksi dan dikuatkan oleh Kepala
Desa / Kelurahan dan Camat, sedangkan bagai Warga Negara
Indonesia Keturunan Tionghoa Akta Keterangan Ahli Waris dibuat
oleh Notaris, sedangkan untuk arab india BHP ; ---------------------------
- Bahwa berdasarkan Bukti Surat Keterangan Kelahiran Asli atas
nama LIE KWANG (Tergugat I) serta LIE MEI (Tergugat II) yang
dibuat oleh Pegawai Luar Biasa Catatan Sipil di Rantauprapat,
dirnana dijelaskan bahwa atas nama LIE KWANG berdasarkan
Penetapan Hakim Pengadilan Negeri Rantauprapat No. 25 / PERD -
BS / 1988 / PN - RAP, tertanggal 14 Mei 1988, dimana semasa hidup
mendiang PHO BIE telah mengakui LIE KWANG sebagai anak
kandungnya, sedangkan Penggugat serta Para Ahli Waris lainnya
tidak diakui anak kandungnya melainkan anak diluar nikah ; -----------
- Bahwa berdasarkan Penetapan Hakim Pengadilan Negeri
Rantauprapat atas kedua ahli waris yaitu LEI KWANG serta LIE MEI,
secara hukum hak keperdataan jatuh kepada Tergugat I dan
Tergugat II, hal ini berdasarkan pada pasal 280 BW serta pasal 281
BW berbunyi : dengan pengakuan yang dilakukan terhadap anak
diluar kawin, timbullah hubungan perdata antara anak dan Bapak
atau Ibunya, berdasarkan pasal tersebut diatas Para Tergugat
berhak mewarisi harta peninggalan orang tuanya, termasuk Hak Milik
No. 3/ Lingga Tiga, baik untuk diusahakan maupun untuk dialihkan
kepada Pihak Lain asal uang pengalihan tersebut telah diterima para
ahli waris semuanya ; --------------------------------------------------------------
- Bahwa selanjutnya para Tergugat dan Para Ahli Waris juga
mengajukan permohonan melalui Turut Tergugat II yang ditujukan
kepada Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia di Jakarta tentang Surat Wasiat atas Nama
Kedua mendiang para orang tua para ahli waris, hal hasil
42
diterangkan bahwa untuk PHO BIE berdasarkan Surat No. AHU.2-
AH.04.01-2655 dinyatakan tidak terdaftar di Subdirektorat Harta
Peninggalan, begitu juga atas nama KWEE JEG GIOK No.
AHU.2.AH.04.01-2577, Surat mana asli sama para Tergugat ; --------
- Bahwa dalil gugatan Penggugat pada point 7 (Tujuh) mengatakan
pengalihan hak atas Kepemilikan Sertifikat No. 03 / Desa Lingga
Tiga atas nama PHO BIE keatas nama Tergugat I dan Tergugat II
dibuat dikantor Turut Tergugat II, Hal ini tidak benar karena yang
berwenang untuk mengalihkan nama adalah dikantor Turut Tergugat
III ; ---------------------------------------------------------------------------------------
- Berdasarkan dalil gugatan Penggugat pada point 9 (Sembilan)
berbunyi : bahwa Akta Jual Beli No. 143/2014, tertanggal 09 Juni
2014 yang dibuat oleh Turut Tergugat II setentang pengalihan hak
dari para Tergugat kepada Turut Tergugat I adalah perbuatan
melawan hukum, serta tidak memiliki hukum mengikat, Berdasarkan
dalil diatas harus dikesampingkan sebab sebelum ditandatangani
Akta Jual Beli tersebut, telah dilakukan permohonan Cek Bersih atas
Sertifikat No. 3 / Desa Lingga Tiga atas nama para Tergugat dikantor
Turut Tergugat III, Dalam arti Sertifikat mana tidak ada masalah
hukum dari pihak lain atau instansi pemerintah, bahkan Para
Tergugat telah memenuhi persyaratan yang lainnya, hal ini sesuai
dengan pasal 1320 BW dan pasal 1457 BW oleh karena turut
Tergugat I sebagai pembeli yang ber'itikad baik harus dilindungi oleh
Undang-Undang, hal ini tertuang dalam Yurisprudensi M.A tertanggal
26 Desember 1958 No. 251 / K / Sip / 1958 ; -------------------------------
- Bahwa dalil gugatan Penggugat, baik dalam posita maupun didalam
petitum gugatan tidak ada menyatakan bahwa Penggugat serta para
Tergugat dan para ahli waris lainnya menyatakan sebagai ahli waris
yang sah dari mendiang PHO BIE dan KWEE JENG GIOK.
-------- Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, dengan ini dimohonkan
agar kiranya Bapak Ketua Majelis Hakim & Anggota yang terhormat didalam
memeriksa dan mengadili perkara perdata ini segera mengambil keputusan
atau suatu putusan yang adil dan bijaksana, dengan menyatakan menolak
43
seluruh gugatan Penggugat dan atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan
Penggugat tidak-dapat diterima, serta membebankan biaya perkara ini
kepada Penggugat seluruhya ; -------------------------------------------------------------
-------- Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat, Turut Tergugat III
mengajukan Jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut : --------------------
1. Bahwa benar Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhan Batu
(Turut Tergugat III) telah menerbitkan Sertifikat Hak Milik No. 3/Lingga
Tiga atas nama K. Sagala terletak di Jalan Desa Lingga Tiga Kecamatan
Bilah Hulu, Kabupaten Labuhan Batu dengan luas 11, 27 Ha sesuai
dengan Buku Tanah Hak Milik No. 3/ Lingga Tiga Atas Nama K. Sagala;
2. Bahwa berdasarkan Akta Jual Beli No. 72/I/B.Hulu/1987 tanggal 16
Desember 1987 yang diperbuat dihadapan Wasiati Basoeki, SH Notaris
di Kabupaten Labuhan Batu beralih kepada PHO BIE; ------------------------
3. Bahwa berdasarkan surat keterangan Ahli Waris No. 12/N/SKAW/2014
tanggal 27 Januari 2014 diperbuat dihadapan Harlina, SH Notaris dan
PPAT di Kabupaten Labuhan Batu sertifikat Hak milik No. 3/Lingga Tiga
An. PHO BIE beralih kepada 1. Lie Kwang (PHO LIE KWANG/MHD
ALFIAN), 2. LIE MEI (PHO LIE MEI); -----------------------------------------------
4. Bahwa benar berdasarkan akta jaul beli No. 143/2014 tanggal 09 Juni
2014 diperbuat dihadapan Herlina, SH Notaris dan PPAT di Kabupaten
Labuhan Batu sertifikat Hak Milik No. 3/ Lingga Tiga 1. LIE KWANG
(PHO LIE KWANG/MHD ALFIAN), 2. LIE MEI (PHO LIE MEI) beralih
kepada TIP JAN; --------------------------------------------------------------------------
5. Bahwa benar sertifikat Hak Milik No. 3/ Lingga Tiga atas nama TIP JAN
sesuai dengan buku Tanah Hak Milik no 3/ Lingga Tiga terpasang Hak
tanggungan oleh Bank Mestika Dharma dengan Hak Tanggungan No.
152/2014 tanggal 07 Juni 2014 yang diperbuat oleh dan dihadapan
Herlina, SH Notaris dan PPAT di Kabupaten Labuhan Batu; -----------------
-------- Berdasarkan dalil-dalil dan uraian-uraian tersebut diatas, maka mohon
kepada Majelis Hakim yang terhormat yang memeriksa dan mengadili
perkara a quo memberikan putusan yang amarnya sebagai berikut : ----------
44
1. Menyatakan segala perbuatan hukum Terut Tergugat III ic Kepada
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhan Batu pada sertifikat hak
milik No. 3/ Lingga Tiga atas nama TIP JAN telah sesuai dengan
prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku;
2. Menyatakan sertifikat hak milik no. No. 3/ Lingga Tiga adalah sah,
berharga dan mempunyai kekuatan hukum ; --------------------------------------
3. Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-
adilnya ; -------------------------------------------------------------------------------------
-------- Menimbang, bahwa atas Gugatan Penggugat dan Jawaban Para
Terguat tersebut, Pengadilan Negeri Rantauprapat telah menjatuhkan
putusan pada tanggal 12 Nopember 2014 Nomor : 28/Pdt.G/2014/PN Rap
yang amarnya sebagai berikut : ------------------------------------------------------------
DALAM EKSEPSI
- Menolak eksepsi Tergugat I dan Tergugat II, Turut Tergugat I dan Turut
Tergugat II ; -------------------------------------------------------------------------------
DALAM PROVISI
- Menolak permohonan provisi Penggugat ; ----------------------------------------
DALAM POKOK PERKARA
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ; ----------------------------
2. Menyatakan sah dan berharga Surat Hak Milik No.3 / Desa Lingga Tiga
atas nama Pho Bie dan Kutipan Gambar Situasi No.12 / 1972
dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pendaftaran Tanah Daerah Kabupaten
Labuhan Batu pada tanggal 22 Juni 1972 ; ---------------------------------------
3. Menyatakan sah dan berharga Surat Musyawarah Ahli Waris Tentang
Pembagian Harta Warisan pada tahun 2003 ; ------------------------------------
4. Menyatakan tanah kebun seluas + 11,27 Hektar, terletak di dusun Aden
Batang, Desa Lingga Tiga, Kec. Bilah Hulu, Kab. Labuhan Batu,
sebagaimana tanda bukti Hak Milik No.3 / Desa Lingga Tiga atas nama
PHO BIE dan Kutipan Gambar Situasi No.12 / 1972 dikeluarkan oleh
Kepala Kantor Pendaftaran Tanah Daerah Kabupaten Labuhan Batu
pada tanggal 22 Juni 1972 adalah harta peninggalan mendiang PHO BIE
yang belum terbagi ; ---------------------------------------------------------------------
45
5. Menyatakan perbuatan Tergugat I dan Tergugat II dengan mengalihkan
hak dan kepemilikan Sertifikat Hak Milik No.3 / Desa Lingga Tiga atas
nama PHO BIE ke atas nama Tergugat I dan Tergugat II adalah
perbuatan melawan hukum ; ----------------------------------------------------------
6. Menyatakan Akta Jual Beli No.143 / 2014 tanggal 09 Juni 2014 diperbuat
oleh Turut Tergugat II atau pun Akta / Surat lain yang lahir dari perbuatan
melawan hukum oleh Tergugat I dan Tergugat II diatas objek perkara
dalam perkara ini tidak memiliki kekuatan hukum mengikat ; ----------------
7. Menghukum Turut Tergugat I, Turut Tergugat II dan Turut Tergugat III
untuk mematuhi isi putusan dalam perkara ini ; ----------------------------------
8. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya;
DALAM KONVENSI DAN REKONPENSI
- Menghukum Para Tergugat Konvensi / Para Penggugat Rekonvensi untuk
membayar biaya perkara sejumlah Rp.1.591.000 (satu juta lima ratus
sembilan puluh satu ribu rupiah) ; ----------------------------------------------------
------ Menimbang, bahwa terhadap putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat
tanggal 12 Nopember 2014 Nomor : 28/Pdt.G/2014/PN Rap tersebut, Kuasa
Hukum Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi /
Pembanding I dan II telah mengajukan permohonan banding yang dibuat
dihadapan Panitera Pengadilan Negeri Rantauprapat dengan Akte
Pernyataan Permohonan Banding tanggal 18 November 2014 Nomor
28/Pdt.G/2014/PN Rap.; ----------------------------------------------------------------------
-------- Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan Kuasa
Hukum Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi /
Pembanding I dan II tersebut telah diberitahukan dengan sah dan patut
kepada Kuasa Hukum Turut Tergugat I Konvensi / Penggugat III Rekonvensi
/ Pembanding III pada tanggal 15 Januari 2015, Kepada Penggugat
Konvensi / Tergugat Rekonvensi / Terbanding pada tanggal 18 November
2014, kepada Turut Tergugat II Konvensi / Pembanding IV tanggal 19
November 2014, dan kepada Turut Tergugat III Konvensi / Turut Terbanding
pada tanggal 26 November 2014 ; --------------------------------------------------------
46
------ Menimbang, bahwa terhadap putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat
tanggal 12 Nopember 2014 Nomor : 28/Pdt.G/2014/PN Rap tersebut, Kuasa
Hukum Turut Tergugat I Konvensi / Penggugat III Rekonvensi / Pembanding
III telah mengajukan permohonan banding yang dibuat dihadapan Panitera
Pengadilan Negeri Rantauprapat dengan Akte Pernyataan Permohonan
Banding tanggal 24 November 2014 Nomor 28/Pdt.G/2014/PN Rap ; ----------
-------- Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan Kuasa
Hukum Turut Tergugat I Konvensi / Penggugat III Rekonvensi / Pembanding
III tersebut telah diberitahukan dengan sah dan patut kepada Penggugat
Konvensi / Tergugat Rekonvensi / Terbanding pada tanggal 27 November
2014, kepada Kuasa Hukum Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II
Rekonvensi / Pembanding I dan II pada tanggal 15 Desember 2014, kepada
Turut Tergugat II Konvensi / Pembanding IV pada tanggal 5 November 2014
dan kepada Turut Tergugat III Konvensi / Turut Terbanding pada tanggal 26
November 2014 ; -------------------------------------------------------------------------------
------ Menimbang, bahwa terhadap putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat
tanggal 12 Nopember 2014 Nomor : 28/Pdt.G/2014/PN Rap tersebut, Turut
Tergugat III Konvensi / Pembanding IV telah mengajukan permohonan
banding yang dibuat dihadapan Panitera Pengadilan Negeri Rantauprapat
dengan Akte Pernyataan Permohonan Banding tanggal 24 November 2014
Nomor 28/Pdt.G/2014/PN Rap ; -----------------------------------------------------------
-------- Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan Turut
Tergugat III Konvensi / Pembanding IV tersebut telah diberitahukan dengan
sah dan patut kepada Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi /
Terbanding pada tanggal 8 Desember 2014, kepada Kuasa Hukum
Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi / Pembanding I
dan II pada tanggal 5 Februari 2015, kepada Kuasa Hukum Turut Tergugat I
Konvensi / Penggugat III Rekonvensi / Pembanding III pada tanggal 16
Desember 2014 dan kepada Turut Tergugat III Konvensi / Turut Terbanding
pada tanggal 9 Desember 2014 ; ----------------------------------------------------------
47
-------- Menimbang, bahwa Sehubungan dengan Permohonan Banding
tersebut, Kuasa Hukum Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II
Rekonvensi / Pembanding I dan II mengajukan Surat Memori Banding yang
telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat pada
tanggal 11 Desember 2014 yang isinya sebagai berikut : --------------------------
I. Tentang keputusan hukum Pengadilan Negeri Rantauprapat telah keliru
dan tidak cukup memberikan pertimbangan hukumnya seta salah
menerapkan hukum (Onvoldoende Gemotiveerd);
1.1. Bahwa Pengadilan Negeri Rantauprapat, yang memeriksa dan
mengadili serta memberikan putusan hukum dalam perkara yang
disbanding ini, telah bertindak tidak cermat dan kurang hati-hati,
karena tidak mempertimbangkan dengan seksama jawaban
Pembanding tertanggal 23 Juli 2014 dan bukti-bukti yang
Pembanding ajukan baik bukti tertulis maupun keterangan saksi-
saksi untuk membuktikan bahwa Terbanding bukanlah anak kandung
dari alm.PHO BIE dan bukan ahli waris alm.PHO BIE, sehingga tidak
berhak atas objek sengketa;
1.2. Bahwa disamping hal tersebut diatas dalam memberikan
pertimbangan hukumnya, Pengadilan Negeri Rantauprapat tidak
menyebutkan dasar hukum putusannya serta alasan-alasan dan
dasar hukum dari putusannya juga pasal-paal serta hukum yang
tertulis maupun tidak tertulis yang menjadi dasar pertimbangannya;
1.3. Bahwa didalam putusan perkara yang dibanding ini Pengadilan
Negeri Rantauprapat sama sekali tidak menguraikan secara singkat
ringkasan dan lingkup pembuktian berupa alat bukti tertulis yang
diajukan oleh masing-masing pihak Penggugat maupun Tergugat
serta keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Penggugat dan
Tergugat-Tergugat serta didalam amar putusan sama sekali tidak
mencantumkan apakah gugatan rekonpensi dikabulkan atau tidak,
sehingga tidak mememuhi syarat formulasi suatu putusan yang telah
ditentukan oleh hukum acara perdata yang berlaku di Indonesia,
sehingga merupakan putusan yang tergesa-gesa serta dipaksakan
untuk diputus;
48
1.4. Bahwa dengan tidak cukup memberikan pertimbangan mengenai
jawaban, bukti-bukti tertulis serta saksi-saksi yang Pembanding
ajukan serta dasar hukum dan pasal-pasal, juga hukum yang tertulis
maupun tidak tertulis dan tidak memenuhi syarat formulasi suatu
putusan berarti keputusan hukum Pengadilan Negeri Rantauprapat
tersebut jelas bertentangan dengan undang-undang dan hukum
acara perdata yang berlaku di Peradilan Indonesia,khususnya yaitu :
a. Undang-Undang No.14 tahun 1970 pasal 23 ayat (1) jo Undang-
Undang No. 4 tahun 2004 pasal 25 ayat (1) jo Undang-Undang
No.48 tahun 2009;
b. Pasal 188 ayat (2) jo Pasal 195 ayat (1) dan ayat (2) RBG atau
pasal 178 ayat (2) jo pasal 184 ayat (2) HIR;
c. Surat Edaran Mahkamah Agung RI No.3 tahun 1974 tertanggal
25 Nopember 1974 butir 1 sampai dengan 5;
1.5. Bahwa dengan demikian Pengadilan Negeri Rantauprapat, jelas
telah terbukti memberikan pertimbangan hukum yang onvoldoende
gemotiveerd dalam perkara yang disbanding ini, sehingga haruslah
dibatalkan ditingkat banding di Pengadilan Tinggi Medan;
1.6. Bahwa untuk mendukung hal tersebut diatas, perkenankanlah
Pembanding mengemukakan Yuresprudensi Mahkamah Agung RI,
antara lain berbunyi sebagai berikut :
a. Keputusan hukum Mahkamah agung RI tertanggal 26 September
1985 No.1604 K/Sip/1984, yang amar pertimbangan hukumnya
berbunyi sebagai berikut :
“ Dalam hal suatu putusan Pengadilan, yang ternyata didasari
pertimbangan-pertimbangan yang kurang lengkap (onvoldoende
gemotiveerd) maka Mahkamah Agung dapat membatalkan
putusan tersebut”
b. Keputusan hukum Mahkamah agung RI tertanggal 22 Juli 1970
No.636 K/Sip/1969, yang amar pertimbangan hukumnya
berbunyi sebagai berikut :
c. “ Mahkamah Agung menganggap perlu untuk meninjau
keputusan Pengadilan Negeri/Pengadilan Tinggi yang kurang
cukup dipertimbangkan (onvoldoende gemotiveerd)”
49
II. Tentang pertimbangan Pengadilan Negeri Rantauprapat telah keliru dan
salah menerapkan hukum tentang sahnya perkawinan serta melanggar
pasal 71 sampai dengan pasal 81 KUHPerdata jo pasal 100 KUHPerdata.
1.1. Bahwa apabila diperhatikan pertimbangan hukum Pengadilan
Negeri Rantauprapat pada halaman 51 alenea 2 sampai dengan
alenea 5 yang berbunyi sebagai berikut :
“Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-5 berupa surat keterangan
yang dikeluarkan oleh Pengurus Vihara Sila Maitreya tanggal 02
Januari 2014 menerangkan bahwa telah terjadi pernikahan antara
alm. Pho Bie dengan alm. Kwee Jeng Giok pada tanggal 15 Maret
1955 berdasarkan agama Budha dengan pendeta yang bernama Li.
Hal ini juga diperkuat dengan keterangan saksi yaitu 1 Lis Ramli, dan
saksi Poh tzu tap alias Ponijan;
“Menimbang, bahwa namun dalam bukti-bukti yang diajukan oleh
Penggugat maupun Tergugat I dan Tergugat II benar tidak ada
diterangkan bahwa alm.Phoe Bie dengan alm. Kwee Jeng Giok
perkawinannya telah tercatat dalam catatan sipil;
“Menimbang, bahwa akan tetapi ternyata Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kotamadya Tingkat II Labuhan Batu ternyata ada
mengeluarkan Kartu Keluarga atas nama Phoe Bie yang
mencatumkan bahwa Phoe Bie selaku kepada keluarga beristrikan
Jeng Giok dan memiliki anak-anak yaitu Lei Hoa, Lie Lien, Lei Pin,Lie
Keng, Lie Kwang, Lie Mei dan Lie Kiong (bukti P-1). Keterangan ini
juga terdapat dalam musyawarah ahli waris tentang Pembagian
Harta Warisan yang dibuat di kertas bersegel (bukti P-2), Surat
Keterangan dari Lurah Kartini Pemerintah Kabupaten Labuhan Batu
(bukti P-10);
“Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti diatas maka secara
sembunyi-sembunyi perkawinan antara Pho Bie dengan Kwee Jeng
Giok telah diakui oleh pemerintah dan para pihak baik Penggugat
maupun Tergugat I dan Tergugat II juga mengakui menandatangani
surat tersebut (bukti P-2)”
“Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, maka Majelis
berkesimpulan bahwa anak Pho Bie dengan Kwee Jeng Giok adalah
50
sebanyak 8 (delapan) orang dimana salah satunya adalah
Penggugat dan karenanya Penggugat juga memiliki hak yang sama
dengan Tergugat I dan II Serta anak-anak Pho Bie dengan Kwee
Jeng giok lainnya atas semua harta warisan yang ditinggalkan oleh
Pho Bie dengan Kwee Jeng giok”
1.2. Bahwa alm. Phoe Bie dan alm. Kwee Jeng Giok adalah turunan
Tionghoa untuk melangsungkan perkawinan yang tunduk secara
penuh kepada hukum Perdata (BW) dibidang perkawinan pada
waktu itu seperti yang diatur pada BAB KEEMPAT Tentang
perkawinanl khususnya pasal 71 sampai dengan pasal sampai
dengan pasal 81 KUHPerdata;
1.3. Bahwa berdasarkan pasal 26 KUHPerdata yang menyatakan bahwa
BW memandang perkawinan itu hanya sudut hubungan perdata, hal
ini berarti bahwa peraturan menurut agama tidaklah penting selama
tidak diatur dalam hubungan hukum perdata, sehingga perkawinan
itu hanya ditinjau sebagai lembaga hukum dan tidak terrgantung
pada pandangan-pandangan kegamaan calon suami isteri;
1.4. Bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi yang diajukan
Terbanding bernama 1 Lis Ramli, dan saksi Poh tzu tap alias
Ponijan; dan bukti Terbanding bertanda P-5 tidak ada satu buktipun
yang dapat membuktikan perkawinan antara Phoe Bie dengan Kwee
Jeng Giok telah dilaksanakan sesuai dengan hukum Perdata (BW)
dibidang perkawinan Bab Keempat tentang perkawinan;
1.5. Bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 100 KUHPerdata yang
berbunyi sebagai berikut “ adanya perkawinan tak dapat dibuktikan
dengan cara lain, melainkan dengan akta perlangsungan perkawinan
itu, yang dibukukan dalam register-regiser catan sipil, kecuali dalam
hal-hal teratur dalam pasal-pasal berikut”
1.6. Bahwa hal tersebut sejalan dengan Yuresprudensi Mahkamah Agung
RI No. 889 K/Sip/1974 tanggal 18 Maret 1976, yang berbunyi
sebagai berikut :
“bahwa adanya perkawinan antara Penggugat/Terbanding dengan
Tan Kai Nio hanya dapat dibuktikan dengan dengan akte perkawinan
51
dan kerana akte perkwainan ini tidak ada, hidup bersama antara
kedua orang tersebut bukan perkawinan menurut hukum;
1.7. Bahwa disamping hal tersebut diatas andaikata benar bukti P-5
berupaberupa surat keterangan yang dikeluarkan oleh Pengurus
Vihara Sila Maitreya tanggal 02 Januari 2014 menerangkan bahwa
telah terjadi pernikahan antara alm. Pho Bie dengan alm. Kwee Jeng
Giok pada tanggal 15 Maret 1955 berdasarkan agama Budha
dengan pendeta yang bernama Li, akan tetapi perkawinan tersebut
belum sah secara hukum;
1.8. Bahwa hal tersebut sesuai dengan pasal 81 KUHPerdata
menegaskan “tiada suatu upacara keagamaan boleh dilakukan,
sebelum kedua belah pihak kepada pejabat agama mereka
membuktikan, bahwa perkawinan dihadapan pegawai catatan sipil
telah dilangsungkan”
1.9. Bahwa akan tetapi Pengadilan Negeri Rantauprapat hanya
berdasarkan surat bukti P-5 dan keterangan saksi Lis Ramli dan Poh
Tzu alias Ponijan serta bukti P-1 yang merupakan Kartu Keluarga
alm.Pho Bie, mengakui secara hukum perkawinan antara alm.Phoe
Bie dengan alm.Kwee Jeng Giok, dengan alasan pertimbangan
Pemerintah daerah secara sembunyi-sembunyi telah mengakui
perkawinan tersebut begitu juga Terbanding dan Pembanding;
1.10. Bahwa adanya suatu perkawinan seperti yang Pembanding uraikan
tersebut diatas tidak dapat diakui secara sembunyi-sembunyi karena
harus dibuktikan dengan akte perkawinan yang dikeluarkan pejabat
yang berwenang yang dalam hal ini adalah catatan sipil lagipula alm
Phoe Bie tidak pernah memohon pengesahan perkawinannya
dengan alm.Kwee Jeng Giok secara hukum di Pengadilan begitu
juga Terbanding didalam gugatannya tidak pernah meminta
perkawinan antara alm.Phoe Bie dan Kwee Jeng Giok disahkan
secara hukum;
1.11. Bahwa oleh sebab itu pertimbangan hukum Pengadilan Negeri
Rantauprapat yang mengambil kesimpulan tentang sahnya
perkawinan alm.Phoe Bie dengan Kwee Jeng Giok pada tahun 1955,
jelas merupakan pertimbangan hukum yang salah menerapkan
52
hukum khususnya melanggar pasal 71 sampai dengan pasal 81
KUHPerdata jo pasal 100 KUHPerdata, sehingga pertimbangan
tersebut haruslah dibatalkan ditingkat Pengadilan Tinggi Medan;
III. Tentang Pertimbangan hukum Pengadilan Negeri Rantauprapat telah
salah menerapkan hukum Pembuktian tentang Terbanding sebagai anak
yang sah dan ahli waris yang berhak atas objek sengketa, jelas
bertentangan dengan pasal 250 KUHPerdata.
3.1. Bahwa bila diteliti dengan seksama pertimbangan hukum Pengadilan
Negeri Rantauprapat pada halaman50 alenea 3 serta halaman 51
alenea 2 sampai dengan sampai dengan 7 tersebut, hanya
berdasarkan bukti bertanda P-1, P-2 dan bukti P-5 dan keterangan
saksi Lis Ramli dan Poh Tzu alias Ponijan telah mengakui dan
mensahkan perkawinan antara Pho Bie dan Kwee Jeng Giok
sekaligus mensahkan Terbanding sebagai anak yang sah dari
alm.Phoe Bie dengan Kwee Jeng Giok dan berhak atas objek
sengketa yang disbanding ini;
3.2. Bahwa berdasarkan pasal 250 KUHPerdata telah ditegaskan “ tiap-
tiap anak yang dilahirkan atau ditumbuhkan sepanjang perkawinan
memperoleh suami sebagai bapaknya”
3.3. Bahwa berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang terungkap
dipersidangan dan juga diakui oleh pertimbangan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Rantauprapat pada halaman 51 alenea 3
membenarkan perkawinan antara alm.Pho Bie dengan alm.Kwee
Jeng Giok tidak pernah tercatat di Kantor Catan Sipil;
3.4. Bahwa dengan tidak adanya akta perkawinan yang dikeluarkan oleh
Kantor catatan sipil yang mensahkan perkawinan antara alm.Pho Bie
dengan Kwee Jeng Giok secara hukum (pasal 81 jo pasal 100
KHUPerdata), maka antara alm.Pho bie dengan alm.Kwee Jeng Giok
hanyalah hidup bersama tanpa ikatan perkawinan yang sah,
sehingga anak yang dilahirkan bernama 1. Lie Hoa, Kwee Lie Kiong
(Penggugat),3 Lie Pin, 4. Kwee Lie Lian, 5. Lie Keng, 6 Lie Kwang, 7.
Lie Mei, 8. Hock Dju adalah anak luar kawin dan hanya mempunyai
hubungan perdata dengan Kwee Jeng Giok sebagai ibunya ;
53
3.5. Bahwa untuk membuktikan hal tersebut Pembanding mengajukan
bukti pembanding bertanda T.I.II-24, T.I.II.25 dan T.I.II-26 yang
merupakan akte Kelahiran dari Lie Hoa, Lie Keng dan Hock Dju yang
dikeluarkan oleh Kantor catatan sipil Rantauprapat tertulis mereka
adalah anak luar nikah dari Ny. Kwee Jeng Giok, begitu juga status
Terbanding juga anak luar kawin dari alm.Kwee Jeng Giok (sengaja
tidak mengajukan alat bukti akte kelahiran Terbanding untuk
menyembunyikan status Terbanding sebagai anak luar kawin
alm.Kwee Jeng Giok), yang mengakibatkan secara hukum
Terbanding bukan akan yang sah dari alm.Phoe Bie dan tidak berhak
atas objek sengketa;
3.6. Bahwa andaikata ada bukti P-2 yang menjadi berdebatan
dipersidangan karena Terbanding tidak dapat menunjukkan aslinya
berupa surat musyawarah ahli waris alm.Pho Bie dengan Kwee Jeng
Giok, akan tetapi hal tersebut tidak dapat menjadi dasar
pertimbangan Pengadilan Negeri Rantauprapat mengambil
kesimpulan ada pengakuan dari yang menandatangani surat
tersebut mengakui keabsaan mereka sebagai anak kandung
alm.Pho Bie, karena perkawinan antara Pho bie dengan Kwee Jeng
Giok tidak sah sacara hukum perdata, sehingga anak yang dilahirkan
bukan anak yang sah secara hukum yang mengakibatkan perjanjian
tersebut tidak mengikat secara hukum terhadap pihak-pihak yang
menandatanganinya termasuk Terbanding;
3.7. Bahwa oleh karena Terbanding adalah anak yang tidak sah secara
hukum, maka Terbanding secara hukum tidak berhak atas objek
sengkata termasuk harta warisan yang ditinggalkan oleh alm.Pho Bie
baik bergerak maupun tidak bergerak;
3.8. Bahwa hal tersebut sejalan dengan Yuresprudensi Mahkamah
Agung RI No.814 K/Sip/1972 tanggal 5 September 1974, berbunyi
sebagai berikut :
“Karena Penggugat ternyata adalah anak yang tidak sah (luar
kawin), Penggugat asal tidak berhak atas bagian warisan sehingga
seharusnya gugatan ditolak”
54
3.9. Bahwa oleh sebab itu pertimbangan hukum Pengadilan Negeri
Rantauprapat dalam pertimbangan hukumnya mengakui keabsahan
Terbanding sebagai anak alm.Pho Bie dan barhak atas objek
sengketa, merupakan pertimbangan yang keliru dan salah
menerapkan hukum khususnya pasal 250 KUHPerdata, sehingga
tidak dapat dipertahankan haruslah dibatalkan ditingkat banding
Pengadilan Tinggi Medan;
IV. Tentang Pertimbangan hukum Pengadilan Negeri Rantauprapat telah
salah menafsirkan dan menerapkan hukum tentang status ahli waris
Terbanding atas objek sengketa.
1.1. Bahwa apabila diperhatikan pertimbangan hukum Pengadilan Negeri
Rantauprapat pada halaman 54 alenea 2 dengan 3 telah
menggunakan pasal 833 ayat (1) dan Pasal 832 ayat (1)
KUHPerdata untuk menentukan Terbanding yang juga sebagai
Pemilik objek sengketa;
1.2. Bahwa dari memori banding Pembanding tersebut diatas telah
cukup luas menguraikan tentang status Terbanding sebagai anak
yang dilahirkan dari luar perkawinan antara alm.Pho Bie dengan
Kwee Jeng Giok dan tidak ada satu buktikan yang dikeluarkan oleh
pejabat yang berwenang untuk itu, alm.Phoe Bie telah mengakui
secara tegas bahwa Terbanding adalah anak kandungnya sampai
dengan alm.Phoe Bie meninggal dunia;
1.3. Bahwa menurut pasal 832 ayat (1) KUHPerdata yang menjadi ahli
waris yang berhak menjadi ahli waris adalah keluarga sedarah, baik
yang sah menurut undang-undang maupun diluar perkawinan dan
suami isteri yang hidup terlama menurut peraturan-peraturan berikut
ini”;
1.4. Bahwa andaikata Terbanding adalah anak yang sah dari alm.Phoe
Bie dengan Kwee Jeng Giok yang lahir dari perkawinan yang sah
sesuai dengan aturan yang diatur oleh KUHPerdata, maka
Terbanding dan Pembanding digolongkan kepada ahli waris
golongan pertama, akan tetapi oleh karena Terbanding adalah anak
luar kawin yang tidak mempunyai hubungan perdata dengan
55
alm.Phoe Bie termasuk hak mewarisi harta peninggalan alm.Pho Bie
(objek sengketa);
1.5. Bahwa andiakata benar Terbanding anak luar kawin, akan tetapi
anak luar kawin yang dimaksud dalam pasal tersebut adalah anak
luar kawin yang telah diakui oleh alm.Pho Bie sebagai anaknya, akan
tetapi berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang diajukan terbukti
sampai alm.Phoe Bie meninggal dunia tidak ada membuat
pengakuan anak baik melalui akta athentik maupun melalui
penetapan Pengadilan mengakui Terbanding sebagai anaknya;
1.6. Bahwa berdasarkan bukti T.I.II. 1 dan T.I.II-2 serta T.I.II-25
(meskipun foto copy akan tetapi bersesuaian dengan bukti T.I.II.1
dan T.I.II-2 dan juga produk Pengadilan Negeri Rantauprapat) telah
terbukti yang diakui sebagai anak kandung alm.Pho Bie adalah
Pembanding sedangkan keenam anak yang lain termasuk
Terbanding tidak ada bukti yang dapat membuktikan telah diakui
oleh alm.Pho Bie sebagai anaknya;
1.7. Bahwa sesuai dengan pasal 280 KUHPerdata yang berbunyi sebagai
berikut “ dengan pengakuan yang dilakukan terhadap seorang diluar
kawin, timbullah hubungan perdata antara sianak dari bapak atau
ibunya”
1.8. Bahwa selanjutnya pada pasal 5 a KUHPerdata yang berbunyi
sebagai berikut “ anak-anak sah, seperti anak-anak tak sah namun
telah diakui oleh bapak mereka, memakai nama keturunan sibapak,
anak-anak tak sah yang tidak diakui si bapak, memakai nama
keturunan ibu mereka”
1.9. Bahwa dengan adanya pengakuan alm. Pho Bie terhadap
Pembanding sebagai anak kandungnya maka sejak saat itu
Pembanding telah memakai marga PHO didepan nama
Pembanding, sehingga bernama Phoe Lie Kwang dan Pho Lie Mei,
sedangkan keenam anak Kwee Jeng Giok tidak memakai marga Pho
didepan namanya termasuk Terbanding;
1.10. Bahwa oleh sebab itu selaku anak dan ahli waris dari alm.Pho Bie
dan berhak atas objek sengketa adalah Pembanding selaku anak
56
luar nikah yang telah diakui secara sah oleh alm.Pho Bie selaku
anak kandungnya (bukti T.I.II-1 dan II serta bukti T.I.II-25);
1.11. Bahwa oleh sebab itu pertimbangan hukum Pengadilan Negeri
Rantauprapat yang menetapkan Terbanding selaku ahli waris dan
berhak atas objek sengketa yang ditinggalkan alm.Pho Bie jelas
pertimbangan yang salah menerapkan hukum khususnya salah
menafsirkan dan menerapkan pasal 832 ayat (1) dan pasalal 833
ayat (1) KUHPerdata, sehingga pertimbangan tersebut tersebut tidak
layak dipertahankan, haruslah dibatalkan ditingkat banding di
Pengadilan Tinggi Medan;
V. Tentang Pertimbangan hukum Pengadilan Negeri Rantauprapat telah
salah menerapkan hukum tentang perbuatan melawan hukum.
5.1. Apabila ditelaah pertimbangan hukum Pengadilan Negeri
Rantauprapat pada halaman 56 alena trerakhir, berbunyi sebagai
berikut :
“Menimbang, bahwa sertifikat Hak Milik No.3/Desa Lingga Tiga atas
nama Phoe Bie merupakan boedel harta warisan yang masih satu
kesatuan dimiliki secara bersama-sama oleh ahli warisnya termasuk
Penggugat maka untuk mengalihkan kepemilikannya atas Sertifikat
Hak Milik tersebut haruslah atas seizing seluruh ahli waris dari alm.
Phoe Bie. Bahwa berdasarkan fakta yang terungkap tidak ada satu
alat buktipun yang menjelaskan adanya izin kepada Tergugat I dan
Tergugat II untuk mengalihkan nama kepemilikan Sertifikat Hak Milik
dari alm.Pho bie kepada Tergugat I dan II. Perbuatan Tergugat I dan
II tersebut dapat katagorikan sebagai perbuatan melawan hukum
yang dapat merugikan pihak lain (dalam hal ini adalah Penggugat)
karenanya petitum ini dapat dikabulkan”
5.2. Bahwa berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang diajukan
Terbanding tidak ada satu buktikan yang dapat membuktikan
Terbanding adalah anak kandung yang dilahirkan didalam
perkawinan yang sah antara alm.Pho Bie dengan alm. Kwee Jeng
Giok, sehingga hanya mempunyai hubungan perdata dengan alm.
57
Ibunya alm.Kwee Jeng Giok, yang mengakibatkan Terbanding tidak
berhak atas objek sengketa yang disbanding ini;
5.3. Bahwa berdasarkan bukti T.I.II-1 dan T.I.II-2 dan bersesuain dengan
bukti T.I.II.25 (meskipun hanya foto copy), jelas terbukti anak yang
diakui oleh alm.Pho Bie adalah Pembanding, sehingga yang
mempunyai hubungan perdata dan mempunyai hak mewarisi atas
harta warisan yang ditinggalkan oleh alm.Pho Bie adalah
Pembanding bukan Terbanding;
5.4. Bahwa berdasarkan bukti T.I.II-6 berupa surat keterangan ahli waris
yang dikeluarkan oleh Turut Terbanding II yang ditetapkan sebagai
ahli waris adalah Pembanding, sedangkan Terbanding dan keluarga
Pembanding yang orang yang bernama Lie Hoa, Kwee Lie
Kwang(Terbanding), Lie Pin, Lei Keng Kwee Lie Lien dan Hock Dju
adalah anak luar kawin dan hanya mempunyai hubungan perdata
dengan ibunya (Kwee Jeng Giok);
5.5. Bahwa Turut Terbanding II sebagai Pejabat Umum yang diberi
wewenang untuk itu sesuai ketentuan yang berlaku untuk
mengeluarkan surat keterangan waris bagi golongan Tinghoa, tidak
begitu saja mengeluarkan produk bukti T.I.II-6, akan tetapi
berdasarkan keterangan saksi Surya Edhie dan Poh Shi Kiat yang
menyatakan antara alm.Pho bie dengan Kwee Jeng Giok hanya
hidup bersama tanpa adanya ikatan perkawinan yang sah (bukti
T.I.II-5) dan hal tersebut terbukti dipersidangan tidak ada satu
buktikan yang dapat membuktikan adanya akte perkawinan yang
dikeluarkan oleh catatan sipil tentang adanya perkawinan sesuai
dengan pasal 100 KUPerdata;
5.6. Bahwa Turut Terbanding II mengeluarkan produk bukti T.I.II.6,
berdasarkan fakta berupa bukti T.I.II-1 dan II dam bersesuaian
dengan bukti T.I.II-25, terbukti anak yang diakui anak kandung dari
alm.Pho Bie hanya 2 orang yaitu Pho Lie Kwang dan Pho Lie Mei
dan berdasakan bukti T.I.II.3 dan 4 terbukti yang memakai marga
Pho didepan namanya hanya Pembanding;
5.7. Bahwa oleh sebab itu pertimbangan Pengadilan Negeri
Rantauprapat yang mengenyampingkan begitu saja bukti T.I.II.6
58
yang merupakan produk pejabat umum yang berwenang dengan
menggunakan landasan hukum Yuresprudensi yang lemah kekuatan
hukumnya dan bersifat kasuistis, jelas pertimbangan yang sangat
keliru dan tidak berdasarkan hukum;
5.8. Bahwa Pembanding membalik namakan Sertifikat Hak Milik
No.3/Desa Lingga tiga atas nama alm.Pho Bie menjadi nama
Pembanding mempunyai dasar hukum yang kuat berupa Surat
Keterangan waris yang dikeluarkan oleh Turut Terbanding II (bukti
T.I.II.6 serta bukti T.I.II-5 juga bukti T.I.II-1 dan 2 serta bukti T.I.II-25),
sehingga Pembanding mempunyai hubungan perdata termasuk hak
mewaris atas harta yang ditinggalkan alm. Pho Bie termasuk objek
sengkata;
5.9. Bahwa kemudian objek sengketa setelah dibalik namakan atas
Pembanding dan selanjutnya Pembanding jual kepada Turut
Terbanding I berdasarkan bukti T.I.II-15 dihadapan Turut Terbanding
I, hal tersebut merupakan hak Pembanding selaku ahli waris alm.Pho
Bie dan tidak perlu meminta persetujuan atau kuasa dari Terbanding;
5.10.Bahwa andaikata Terbanding ada memberikan kuasa kepada 2
keluarga yang lainnya bernama Lie Pin dan Hock berdasakan bukti
T.I.II.11 dan 12, kuasa tersebut tidak mengikat Pembanding sebagai
anak yang diakui sebagai anak kandung alm.Pho Bie dan berlaku
hanya kepada Lie Pin dan Hock Dju;
5.11.Bahwa akan tetapi didalam pertimbangan hukum Pengadilan Negeri
Rantauprapat secara panjang lebar membahas dan
mempertimbangkan masalah produk bukti T.I.II-11 dan 12 tersebut
dengan bukti pencabutan Terbanding terhadap surat kuasa tersebut,
sedangkan substansi masalah yang dibanding ini yang paling pokok
adalah tentang keabsahan perkawinan antara alm.Pho Bie dengan
Kwee Jeng Giok dan keabsahan Terbanding sebagai anak kandung
alm.Pho Bie secara hukum perdata dan berhak atas objek sengketa
dan berwenang untuk mengajukan gugatan terhadap objek sengketa
yang dibanding ini;
5.11.Bahwa andaikata bukti P-2 yang merupakan musyawarah ahli waris
tahun 2003, pada saat dipersidangan menjadi perdebatan antara
59
Terbanding dengan Pembanding yang juga menjadi dasar
pertimbangan Pengadilan untuk memberikan pertimbangan
Terbanding sebagai anak kandung alm.Pho yang menjadi objek
sengketa, hal tersebut jelas pertimbangan yang salah dan
menyesatkan karena pada waktu pembuatan surat tersebut
kapasitas Terbanding dan yang lainnya masih berstatus anak luar
kawin bukan anak kandung selain Pembanding, sehingga
bertentangan dengan syarat subjektif dari pasal 1320 KUHPerdata,
sehingga surat tersebut batal demi hukum sejak dibuat tahun 2003;
5.12.Bahwa andaikata Pembanding ada menandatangani surat tersebut,
hal tersebut merupakan ketidak pahaman Pembanding serta
keawaman Pembanding sebagai masyarakt biasa yang tidak
mengerti tentang masalah hukum perkawinan yang diatur didalam
KUHPerdata, sehingga tidak ada alasan Pengadilan mengambil
pertimbangan terhadap bukti P-2 yang telah batal demi hukum;
5.13.Bahwa meskipun begitu walaupun Terbanding dan keluarga lainnya
anak bukan anak kandung alm.Pho Bie secara hukum, akan tetapi
atas hasil penjualan objek sengketa tetap Pembanding bagi rata
dengan yang lainnya termasuk Terbanding melalui transfer di bank
Mestika Dharma sebesar Rp. 135.125.000.- (bukti T.I.II-8 dan
diperkuat keterangan saksi H.Emma Juliana Pane dan Hock Dju dan
terbukti baik didalam repliknya tidak membantah hal tersebut dan
juga Terbanding tidak ada mengembalikan uang tersebut kepada
Pembanding sampai saat sebagai bukti ketidak setujuan atas
penjualan objek sengketa;
5.14.Bahwa tersebut juga berdasarkan bukti T.I.II-7 berupa kwitansi tanda
terima uang sebesar Rp. 87.500.000,-tertanggal 17 Maret 2014,
Terbanding juga telah menerima uang hasil penjualan tanah alm.Pho
Bie yang terletak di Desa Tanjung Siram dan yang menjualnya juga
Pembanding (bukti T.I.II-18) tanpa terlebih dahulu mendapat
persetujuan dari Terbanding;
5.15.Bahwa akan tetapi Pengadilan Negeri Rantauprapat sama sekali
tidak mempertimbangkan fakta-fakta serta bukti-bukti tersebut sama
sekali didalam pertimbangan hukumnya dan hanya tertuju kepada
60
perbuatan melawan hukum yang merugikan Terbanding, padahal
meskipun Terbanding anak yang tidak sah telah menikmati hasil
penjualan objek sengketa meskipun secara hukum tidak seharusnya
menikmatinya;
5.16.Bahwa Pembanding mengalihkan objek sengketa kepada Turut
Terbanding I sesuai dengan Akte Jual Beli No. 143/2014 tertanggal
09 Juli 2014 yang dilakukan dihadapan Turut Terbanding II telah
melalui tahap-tahapan sesuai prosedur yang telah ditentukan
undang-undangkhususnya Undang-undang Pokok Agraria dan
Peraturan Pemerintah yang berkaitan dengan hal tersebut sehingga
telah dilakukan secara konkrit, terang dan uangnya telah dibayar
oleh Turut Terbanding I kepada Pembanding, serta objek tersebut
telah beralih atas nama Turut Terbanding, sehingga Terbanding
merupakan pembeli yang beritikad baik yang harus dilindungi oleh
undang-undang;
5.17.Bahwa hal tersebut sejalan dengan Yuresprudensi Mahkamah Agung
RI Nomor 428 PK/PDT/2010 tanggal 28 Desember 2010 (Varia
Peradilan Tahun XXVI No. 310 September 2011, halaman 129)
,yang berbunyi sebagai berikut :
“bahwa sesuai dengan asas dalam hukum adat “konkrit, terang dan
tunai” sejak akta jual beli ditanda tangani lengkap dihadapan PPAT,
saat itu juga hak milik atas tanah sengketa beralih kepada pembeli,
yaitu Tergugat II, sebagai pembeli yang beritikad baik maka
Tergugat II harus dilindung”
5.18.Bahwa oleh sebab itu pertimbangan hukum Pengadilan Negeri
Rantauprapat yang menyatakan Pembanding telah melakukan
perbuatan melawan hukum yang merugikan Terbanding merupakan
pertimbangan yang keliru dan salah menerapkan hukum tentang
perbuatan melawan hukum, sehingga tidak layak untuk
dipertahankan dan haruslah dibatalkan ditingkat banding Pengadilan
Tinggi Medan;
VI. Tentang Pertimbangan hukum Pengadilan Negeri Rantauprapat telah
salah menerapkan hukum tentang penolakan gugatan rekonpensi
Pembanding;
61
6.1. Bahwa apabila diperhatikan pertimbangan hukum Pengadilan Negeri
Rantauprapat dengan mengambil pertimbangan konpensi yang salah
menerapkan hukum tersebut untuk menolak gugatan rekonpensi
Pembanding dan dalam mengambil keputusan hukum Nampak sikap
tergesa-gesa disebabkan ketua mejelis hakim mau pindah ketempat
lain sebelum diputus, sehingga memaksakan diri harus diputus
sebelum pindah, hal tersebut terbukti didalam pertimbangan ada
pertimbangan tentang gugatan rekonpensi akan tetapi didalam amar
putusan sama sekali tidak mencantumkan amar putusan apakah
dikabulkan atau ditolak gugatan rekonpensi;
6.2. Bahwa berdasarkan bukti-bukti Pembanding bertanda T.I.II.1 dan 2
dan sejalan dengan bukti T.I.II-25 meskipun berupa foto copy tanpa
aslinya serta bukti T.I.II.5 dan 6 terbukti yang menjadi anak yang
kandung yang telah diakui oleh alm.Pho Bie adalah Pembanding,
sedangkan berdasarkan fakta-fakta dan bukti yang terungkap
dipersidangan terbukti Terbanding adalah anak luar kawin antara
alm.Pho Bie dengan Kwee Jeng Giok;
6.3. Bahwa oleh karena Terbanding adalah anak luar kawin antara alm.
Pho Bie dengan Kwee Jeng Giok maka Terbanding hanya
mempunyai hubungan perdata dengan ibunya (Kwee Jeng Giok)
termasuk hak untuk mewarisi objek sengketa;
6.4. Bahwa oleh karena berdasarkan bukti-bukti tersebut maka yang
mempunyai hubungan perdata dan sekaligus yang mempunyai hak
mewarisi atas harta peninggalan alm. Pho Bie termasuk objek yang
dibanding ini adalah Pembanding selaku anak yang diakui secara
sah oleh alm.Pho Bie (bukti T.I.II.1 dan II dan bukti T.I.II-5);
6.7. Bahwa atas dasar bukti T.I.II.5 dan didukung dengan bukti T.T.I.II.1
dan 2 serta T.I.II-25, Turut Terbanding I telah mengeluarkan surat
keterangan waris (bukti T.I.II-6 ) yang menyatakan selaku ahli waris
dari alm.Pho Bie adalah Pembanding, sedangkan Terbanding selaku
anak luar kawin hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya
(Kwee Jeng Giok);
6.8. Bahwa atas dasar keahliwarisan Pembanding (bukti T.I.II-6 dan bukti
lainnya), Pembanding telah mengalihkan objek sengketa kepada
62
Turut Terbanding I berdasarkan akta jual beli No.143/2014 tertanggal
09 Juni 2014 yang dibuat dihadap Turut Terbanding, oleh karena
pengalihan hak tersebut telah dilakukan sesuai hukum yang berlaku,
maka jual beli tersebut adalah sah dan berkekuatan hukum dan
Turut Terbanding I haruslah dinyatakan sebagai pembeli yang
beritikad baik yang dilindungi oleh undang-undang;
6.9. Bahwa andaikata ada surat kesepakatan ahli waris tahun 2003, surat
tersebut sejak dibuat batal demi hukum karena dibuat dan ditanda
tangani oleh pihak-pihak yang kapasitasnya secara hukum bukan
ahli waris alm.Pho Bie selain Pembanding, sehingga tidak memenuhi
syarat subjektif seperti yang diatur didalam 1320 KUHPerdata;
6.10.Bahwa oleh sebab itu pertimbangan hukum Pengadilan Negeri
Rantauprapat yang begitu saja menolak gugatan rekonpensi
Pembanding, jelas merupakan pertimbangan hukum yang keliru dan
salah menerapkan hukum, sehingga tidak layak untuk dipertahankan
harus dibatalkan ditingkat banding Pengadilan tinggi Medan;
Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan tersebut diatas, maka
dimohonkan kepada Majelis Hakim Tinggi yang memeriksa dan mengadili
perkara yang dibanding ini, berkenan kiranya mengambil putusan yang
amarnya berbunyi sebagai berikut :
Mengadili
1. Menerima permohonan banding Pembanding;
2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat tanggal 12
Nopember 2014 No. 28/Pdt.G/2014/PN-Rap;
Mengadili sendiri
Dalam Eksepsi.
- Mengabulkan eksepsi Pembanding;
Dalam Konpensi.
Dalam Pokok Perkara
1. Menolak gugatan Terbanding/Penggugat asal untuk seluruhnya;
2. Membebankan ongkos perkara kepada Terbanding sesuai dengan
hukum yang berlaku;
63
Dalam Rekonpensi.
1. Mengabulkan gugatan rekonpensi Pembanding seluruhnya;
2. Menyatakan dan menetapkan Pembanding selaku ahli waris
alm.PHO BIE meninggal dunia pada tanggal 01 Desember 2003
serta berhak atas barang bergerak atau tidak bergerak milik
alm.PHO BIE termasuk objek sengketa;
3. Menyatakan Surat Musyawarah Ahli Waris Tentang Pembagian
Harta Warisan pada tahun 2003, cacat hukum, tidak sah, tidak
berkekuatan hukum dengan segala akibat hukumnya;
4. Menyatakan sebidang tanah seluas + 11,27 HA, terletak di Dusun
Aden Batang, Desa Lingga Tingga, Kecamatan Bilah Hulu,
Kabupaten Labuhan Batu sesuai dengan Sertifikat Hak Milik Nomor
3/Desa Lingga Tiga dan Kutipan Gambar Situasi No.12/1972
tertanggal 22 Juni 1972 yang dikeluarkan Kantor Pertanahan
Kabupaten Labuhan Batu, adalah milik Pembanding yang didapat
dari harta warisan alm PHO BIE;
5. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Akta jual beli Nomor
143/2014 tanggal 09 Juli 2014 antara Pembanding dengan TIP JAN
(Turut Terbanding I ) yang dibuat dihadapan Herlina,SH, PPAT
Kab.Labuhan Batu;
6. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan dengan
serta merta (Uitvoer baar bij vooraad) meskipun terdapat
perlawanan,banding dan kasasi;
7. Menghukum Terbanding membayar ongkos-ongkos yang timbul
dalam perkara ini;
-------- Menimbang, bahwa Memori Banding dari Kuasa Hukum Tergugat I
dan II Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi / Pembanding I dan II
tersebut telah diberitahukan secara sah dan patut kepada Penggugat
Konvensi / Tergugat Rekonvensi / Terbanding pada tanggal 18 Desember
2014, kepada Kuasa Hukum Turut Tergugat I Konvensi / Penggugat III
Rekonvensi / Pembanding III pada tanggal 16 Desember 2014, kepada Turut
Tergugat II Konvensi / Pembanding IV pada tanggal 15 Desember 2014 dan
kepada Turut Tergugat III Konvensi / Turut Terbanding pada tanggal 20
Desember 2014 ; -------------------------------------------------------------------------------
64
-------- Menimbang, bahwa Sehubungan dengan Permohonan Banding
tersebut, Kuasa Hukum Turut Tergugat I Konvensi / Penggugat III
Rekonvensi / Pembanding III mengajukan Surat Memori Banding yang
telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat pada
tanggal 6 Januari 2015 yang isinya sebagai berikut : -------------------------------
-------- Bahwa bila dicermati seluruh pertimbangan hukum Pengadilan Negeri
Rantauprapat dalam perkara a quo, adapun dasar dan alasan Pengadilan
Negeri Rantauprapat mengabulkan gugatan Penggugat dalam perkara a quo
adalah didasarkan adanya Bukti P.1, Bukti P.2, Bukti P,5, dan Bukti P.6 (vide
pertimbangan hukum Pengadilan Negeri Rantauprapat halaman 43 alinea 4
s/d halaman 44 alinea 3), sehingga dari bukti-bukti tersebut judex factie
Pengadilan Negeri Rantauprapat dalam putusan perkara a quo pada
halaman 50 alinea 3 dalam pertimbangan hukumnya telah berpendapat : “
menimbang, bahwa dari surat-surat bukti tersebut diatas, majelis hakim
berpendapat bahwa Penggugat termasuk ahli waris yang sah dari Pho Bie
dan Kwee Jeng Giok, sehingga memiliki hak terhadap harta warisan dari
kedua orang tua yang bernama Pho Bie dan Kwee Jeng Giok, ……. ………
dst, masih berupa Boedel satu kesatuan utuh ( masih milik bersama ahli
waris )
-------- Bahwa atas pertimbangan hukum tersebut diatas, selanjutnya pada
halaman 54 alinea 1 dalam putusan perkara a quo, judex factie Pengadilan
Negeri Rantauprapat telah berpendapat : “ menimbang, bahwa namun untuk
syarat ke empat ini, yaitu tentang suatu sebab yang tidak terlarang, ternyata
berdasarkan alat-alat bukti yang diajukan oleh Penggugat telah mampu
membuktikan bahwa Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan
persetujuan/perjanjian didasarkan atas sebab yang dilarang oleh Undang-
Undang. Hal ini dikarenakan objek yang menjadi perikatan jual beli
merupakan harta warisan dari Alm. Pho Bie yang masih merupakan boedel
warisan yang menjadi milik bersama ahli waris”.
-------- Bahwa pertimbangan hukum judex factie Pengadilan Negeri
Rantauprapat tersebut diatas yang berpendapat bahwa Akta Jual Beli No.
65
143/2014 tanggal 09 Juni 2014, tanggal 9 Juni 2014 yang dibuat oleh
Tergugat I dan Tergugat II dengan Turut Tergugat I dihadapan Turut
Tergugat II atas objek perkara di dasarkan atas sebab yang dilarang oleh
Undang-Undang, karena objek perkara merupakan boedel waris dari Alm.
Pho Bie yang menjadi milik bersama ahli waris, pertimbangan judex factie
Pengadilan Negeri Rantauprapat tersebut telah membuktikan bahwa dalam
memeriksa dan memutus perkara a quo judex factie tidak cermat atau
kurang cermat dalam mempertimbangkan bukti-bukti yang diajukan oleh
pihak dalam perkara a quo.
-------- Bahwa padahal bukti-bukti surat yang diajukan oleh para pembanding
dalam perkara a quo merupakan bukti-bukti berupa akte authentic, akan
tetapi nyatanya bukti authentic yang diajukan oleh para pembanding dalam
perkara a quo telah dikesampingkan oleh judex factie dalam putusannya,
malah sebaliknya dalam putusan perkara aquo judex factie Pengadilan
Negeri Rantauprapat telah mempertimbangkan bukti P.1, P.2, P.5, dan P. 6,
padahal bukti P.1, P.2, P.5, dan bukti P.6 yang diajukan oleh
Penggugat/Terbanding bukanlah merupakan akta authentic, sehingga
putusan judex factie yang demikian telah mencerminkan rasa ketidakadilan
bagi para pembanding dan hal tersebut Turut Tergugat I kemukakan atas
dasar dan alasan serta fakta hukum berikut ini.
-------- Bahwa berdasarkan bukti-bukti surat maupun keterangan saksi-saksi
yang diajukan oleh kedua belah pihak dalam persidangan perkara a quo
telah diperoleh fakta hukum bahwa dari kedelapan orang anak Pho Bie yang
mendapat pengakuan sebagai anak kandung dari perkawinan Pho Bie
dengan Kwee Jeng Giok sebagaimana dimaksud dalam pasal 280 BW
hanyalah Tergugat I dan Tergugat II ( vide. Bukti T.I.II.1 dan Bukti T.I.II.2 ).
-------- Bahwa oleh karena berdasarkan pasal 280 BW hanya Tergugat I dan
Tergugat II yang mempunyai hubungan keperdataan dengan Alm. Pho Bie
dengan Almh. Kwee Jeng Giok, maka pertimbangan hukum judex factie
dalam perkara a quo yang berpendapat bahwa akta jual beli No. 143/2014
yang dibuat oleh Tergugat I dan Tergugat II dengan Turut Tergugat I atas
66
objek perkara didasarkan atas sebab yang dilarang Undang-Undang, karena
bertentangan dengan syarat ke 4 dari pasal 1320 BW, pertimbangan hukum
judex factie Pengadilan Negeri Rantauprapat tersebut merupakan
pertimbangan hukum yang telah salah dan keliru, karena dengan diakuinya
Tergugat I dan Tergugat II sebagai anak kandung dari Pho Bie, maka secara
yuridis Tergugat I dan Tergugat II mempunyai kedudukan yang sah untuk
bertindak terhadap hak-hak keperdataan atas orang tua kandungnya,
sebagaimana hal tersebut ditegaskan dalam pasal 280 BWyang
menyebutkan : “ dengan pengakuan yang dilakukan terhadap seorang anak
luar kawin, timbullah hubungan perdata antara si anak dan bapak atau
ibunya “.
-------- Bahwa meskipun berdasarkan ketentuan pasal 280 BW telah terbukti
bahwa dari kedelapan orang anak Pho Bie hanya Tergugat I dan Tergugat II
yang mempunyai hubungan keperdataan dengan Alm. Pho Bie, akan tetapi
nyatanya judex factie Pengadilan Negeri Rantauprapat dalam pertimbangan
hukumnya juga telah mengabaikan ketentuan pasal 280 BW, padahal bukti
T.I.II.1 dan bukti T.I.II.2 berupa petikan daftar besar kelahiran yang
diterbitkan oleh Pegawai luar biasa tjatatan sipil untuk golongan Tionghoa di
Rantauprapat secara tegas telah menerangkan bahwa Lie Kwang (Tergugat
I) dan Lie Mei (Tergugat II) telah diakui oleh Pho Bie sebagai anak kandung,
akan tetapi nyatanya bukti T.I.II.1 dan bukti T.I.II.2 yang merupakan bukti
authentic telah dikesampingkan begitu saja oleh judex factie.
-------- Bahwa kalaulah dalam putusan perkara a quo judex factie Pengadilan
Negeri Rantauprapat secara benar mempertimbangkan bukti-bukti
Pembanding terutama bukti T.T.I. 3, berupa Surat Keterangan Ahli Waris No.
12/N/SKAW/2014, sudah pasti Pengadilan Negeri Rantauprapat menolak
gugatan Penggugat dalam putusan perkara a quo, sebab dalam bukti T.T.I. 3
tersebut secara jelas dinyatakan bahwa : “oleh karena dari delapan orang
anak Pho Bie dan Kwee Jeng Giok hanya Lie Kwang (Tergugat I) dan Lie
Mei (Tergugat II) yang diakui dan dicatatkan dalam akte kelahiran sebagai
anak kandung, maka secara yuridis hanya Tergugat I dan Tergugat II yang
mempunyai hubungan waris dengan Alm. Pho Bie dan Kwee Jeng Giok,
sedang ke enam orang anak lainnya hanya mempunyai hubungan waris
67
dengan ibunya yakni Kwee Jeng Giok “ apalagi dengan tidak adanya wasiat
dari kedua orang tuanya, maka yang berhak terhadap seluruh warisan Alm.
Pho Bie dan Kwee Jeng Giok hanyalah Tergugat I dan Tergugat II ( vide.
Surat KEMENKUM dan HAM RI Dirjen Administrasi Hukum Umum No. AHU
2-AH.04.01-2655 tanggal 10 April 2013 ).
-------- Bahwa meskipun secara yuridis Penggugat/Terbanding tidak
mempunyai hubungan perdata dengan Alm. Pho Bie, sehingga tidak berhak
untuk melakukan perbuatan hukum dihadapan pejabat Negara dengan
mengatasnamakan sebagai ahli waris dari Alm. Pho Bie, akan tetapi
Tergugat I dan Tergugat II tetap memberikan sebahagian hasil penjualan
tanah perkara kepada ke enam orang anak Alm. Pho Bie secara adil,
sebagaimana tersebut dalam bukti T.I.II. 8 berupa slip setoran Bank Mestika
No. Rek. 201.40027644 atas nama Kwe Lie Kiong/Haryanto
(Penggugat/Terbanding) tertanggal 09 Januari 2014, sebesar Rp.
135.125.000,- (seratus tiga puluh lima juta seratus dua puluh lima ribu
rupiah), dan hingga diajukan gugatan perkara a quo, Penggugat/Terbanding
tidak mengembalikan dan telah menarik seluruh uang bahagian dari hasil
penjualan objek perkara yang telah ditransfer oleh Tergugat I dan Tergugat II
ke rekening tabungan Penggugat / Terbanding.
-------- Bahwa akan tetapi dalam putusan perkara a quo bukti-bukti para
pembanding tersebut tidak pernah dipertimbangkan secara benar oleh judex
factie, kalaulah judex factie secara benar mempertimbangkan bukti-bukti
yang diajukan oleh para Pembanding, sudah pasti judex factie berpendapat
bahwa Akta Jual Beli No. 143/2014 ( bukti T.T.I. 1 ) serta Balik Nama
Sertifikat Hak Milik No. 3/1976 menjadi atas nama TIP JAN yang dilakukan
oleh Turut Tergugat III adalah sah dan berkekuatan hukum, karena Akta Jual
Beli No. 143/2014 dibuat dan ditandatangani oleh orang yang berhak
sehingga sangatlah wajar apabila Turut Tergugat I selaku pembeli yang
beritikad baik untuk dilindungi dan dinyatakan sebagai orang yang berhak
atas objek perkara dalam perkara a quo.
68
-------- Bahwa oleh karena telah terbukti dan nyata bahwa Akta Jual Beli No.
143/2014 atas objek perkara yang dibuat dan ditandatangani oleh orang
yang berhak dan tidak bertentangan dengan Undang-Undang, maka
pertimbangan hukum judex factie Pengadilan Negeri Rantauprapat pada
halaman 54 alinea 1 tersebut diatas yang berpendapat bahwa jual beli yang
dilakukan oleh Tergugat I dan Tergugat II dengan Turut Tergugat I
dihadapan Turut Tergugat II didasarkan atas sebab yang dilarang oleh
Undang-Undang, hal tersebut telah membuktikan bahwa dalam memeriksa
dan mengadili perkara a quo judex factie Pengadilan Negeri Rantauprapat
tidak cermat atau kurang cermat dalam mempertimbangkan bukti-bukti dari
kedua belah pihak, sehingga putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat yang
demikian cukup beralasan untuk dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi Medan
dalam tingkat Banding.
-------- Bahwa sejalan dengan hal tersebut diatas, ada baiknya Turut
Tergugat I mengemukakan dan mensetir salah satu Yurisprodensi
Mahkamah Agung RI No. 638K/Sip/1969., yang kaidah hukumnya
menyebutkan : “ Kekurangan mempertimbangkan terhadap bukti-bukti para
pihak, berarti judex factie tidak tertib beracara, atau kurang cukup
mempertimbangkan bukti-bukti, karena itu putusan tersebut dibatalkan “.
-------- Bahwa selain judex factie kurang cermat dalam mempertimbangkan
bukti-bukti surat sebagaimana yang telah Turut Tergugat I kemukakan
tersebut diatas, demikian juga bila amar putusan judex factie Pengadilan
Negeri Rantauprapat telah melanggar pasal 132 b HIR khususnya ayat 3
yang menyatakan : “ kedua perkara itu diperiksa bersama-sama dan
diputuskan dalam satu putusan, kecuali kalau Pengadilan berpendapat
bahwa perkara yang satu dapat diselesaikan lebih dahulu dari pada yang
lain, dalam hal ini perkara yang dapat diperiksa dahulu boleh didahulukan,
tetapi gugatan semula dan gugatan balas (rekonpensi) yang belum
diputuskan tetap diperiksa oleh hakim yang sama sampai dijatuhkan putusan
terakhir “.
69
-------- Bahwa dari ketentuan pasal 132 b ayat 3 HIR tersebut, jelas bahwa
dalam hal Tergugat mengajukan gugatan rekonpensi, maka gugatan
rekonpensi yang diajukan oleh para Tergugat tersebut harus diputus
sekalaigus bersama-sama dengan gugatan konpensi.
-------- Bahwa terhadap gugatan konpensi Penggugat/Terbanding, pada
persidangan tanggal 23 Juli 2014, Tergugat I dan Tergugat II serta Turut
Tergugat I dan Turut Tergugat II telah mengajukan jawaban sekaligus
mengajukan gugatan rekonpensi sebagaimana tertuang dalam putusan
perkara a quo pada halaman 7 s/d halaman 31, dan terhadap gugatan
rekonpensi para Terrgugat tersebut judex factie Pengadilan Negeri
Rantauprapat dalam pertimbangan hukumnya pada halaman 58 alinea 3
telah berpendapat bahwa : “ menimbang, bahwa oleh karena telah
dipertimbangkan ……….. dst, maka sudah sepatutnya seluruh petitum dari
gugatan penggugat rekonpensi tersebut dinyatakan ditolak “.
-------- Bahwa meskipun dalam pertimbangan hukumnya judex factie
Pengadilan Negeri Rantauprapat telah mempertimbangkan gugatan
rekonpensi para Tergugat sebagaimana tersebut pada halaman 58 alinea 3
dalam putusan perkara a quo, akan tetapi ternyata dalam amar putusannya
judex factie Pengadilan Negeri Rantauprapat tidak memberikan putusan
terhadap gugatan rekonpensi para Tergugat/Pembanding, oleh karenannya
dari fakta hukum tersebut telah terbukti bahwa dalam memeriksa dan
memutus perkara a quo judex factie Pengadilan Negeri Rantauprapat telah
mengabaikan dan tidak melaksanakan ketentuan pasal 132 b HIR Jo pasal
178 ayat 3 HIR, sehingga cukup beralasan bagi Pengadilan Tinggi Medan
dalam perkara a quo untuk membatalkan putusan judex factie Pengadilan
Negeri Rantauprapat yang dimohonkan banding.
-------- Berdasarkan uraian berikut dalil-dalil hukum yang cukup akurat dan
efektif yang telah Turut Tergugat I kemukakan pada bagian memori banding
ini, maka dimohonkan kehadapan Yang Terhormat Majelis Hakim Tinggi
pada Pengadilan Tinggi Medan kiranya berkenan mengambil putusan
dengan amar putusan sebagai berikut :
70
M E NGA D I L I
- Menerima Memori Banding yang diajukan oleh Turut Tergugat
I/Pembanding III.
- Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat No.
28/Pdt.G/2014/PN-RAP., tanggal 12 Nopember 2014.
M E N G A D I L I S E N D I R I
DALAM KONPENSI :
DALAM EKSEPSI :
- Menerima Eksepsi Turut Tergugat I untuk seluruhnya ;
DALAM POKOK PERKARA :
- Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
Atau : Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet
Onvankelijkverklaard) ;
DALAM REKONPENSI :
- Mengabulkan gugatan Rekonpensi Penggugat dr/Turut Tergugat I
dk untuk seluruhnya ;
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI:
- Menghukum Penggugat dk/Tergugat dr untuk membayar seluruh
biaya yang timbul dalam perkara ini ;
-------- Menimbang, bahwa Memori Banding dari Kuasa Hukum Turut
Tergugat I Konvensi / Penggugat III Rekonvensi / Pembanding III tersebut
telah diberitahukan secara sah dan patut kepada Penggugat Konvensi /
Tergugat Rekonvensi / Terbanding pada tanggal 8 Januari 2015, kepada
Kuasa Hukum Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi /
Pembanding I dan II pada tanggal 5 Februaru 2015, kepada Turut Tergugat
II Konvensi / Pembanding IV pada tanggal 12 Januari 2015 dan kepada Turut
Tergugat III Konvensi / Turut Terbanding pada tanggal 9 Januari 2015 „ ------
-------- Menimbang, bahwa Sehubungan dengan Permohonan Banding
tersebut, Kuasa Hukum Turut Tergugat II Konvensi / Pembanding IV
mengajukan Surat Memori Banding yang telah didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Rantauprapat pada tanggal 5 Desember 2014 yang isinya
71
sebagai berikut : --------------------------------------------------------------------------------
1. Tentang Eksepsi Turut Tergugat II / Pembanding
- Mengenai pertimbangan hakim pada halaman 37 yang menjadi
dasar gugatan penggugat / Terbanding adalah perbuatan melawan
hukum yang telah dilakukan oleh Tergugat I dan II dengan memiliki
atau mengalihkan hak dan kepemilikan terhadap tanah warisan
tanpa diketahui ahli waris semuanya, oleh karenanya terhadap
eksepsi ini haruslah ditolak.
- Bahwa terhadap pertimbangan majelis hakim menurut hemat kami
telah keliru dalam penerapan hukummnya, sebab gugatan
penggugat / terbanding tidak memenuhi syarat formil, serta tidak
mempertimbangkan keterangan saksi Tergugat I dan II / pembanding
yang bernama HOCK DJU / JUNUS serta HJ. EMMA JULIANA
PANE (disumpah), dalam kesaksiannya jelas mengatakan bahwa
hasil penjualan tanah terperkara yang tercantum dalam SHM No. 3
Tahun 1972, uangnya telah dibagi rata 8 orang ahli waris dari PHO
BIE sedangkan untuk penggugat / terbanding dikirim saksi melalui
Bank Mestika atas nama rekening Penggugat sendiri Bukti Tergugat
I dan II No. 7 dan 8. Berdasarkan alasan pembanding tersebut diatas
sudah jelas gugatan penggugat / terbanding tidak lengkap, sebab
tidak diikut sertakan semua ahli waris sebagai pihak dalam perkara
ini.
- Berdasarkan dalil-dalil turut tergugat II / Pembanding tersebut diatas
kiranya Bapak/Ibu Ketua Majelis Hakim Pengadilan serta
membatalkan putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat No. 28/Pdt-
G/2014/PN-Rap tersebut ;
2. Tentang Pokok Perkara
- Bahwa pertimbangan Hakim pada halaman 43 pada putusan
setentang bukti P-1. P-5. P-6. P-10, serta keterangan kesaksian dari
penggugat/terbanding dipersidangan jelas mengatakan bahwa
penggugat merupakan ahli waris dari PHO BIE dan KWEE JENG
GIOK yang mempunyai keturunan 8 orang anak yang tertuang dalam
gugatan penggugat, akan tetapi dalam gugatan penggugat sendiri
baik dalam posita maupun dalam potium gugatannya tidak ada
72
dinyatakan penggugat/terbanding sebagai ahli waris yang sah
menurut hukum ;
- Bahwa pertimbangan Hakim bukti P-2 yang merupakan surat
musyawarah ahli waris tentang pembagian harta warisan yang
diperbuat di Rantauprapat pada tahun 2003 telah diperhatikan
dipersidangan redaksi photo copy namun seluruh tanda tangan yang
tertera dan Cap Jempol adalah asli, sehingga Majelis menilai bukti P-2
telah sesuai dengan aslinya, hal ini telah keliru menilai bukti P-2
tersebut sebab dipersidangan telah dibantah oleh saksi HOCK HJU
dan HJ. EMMA JULIANA PANE, dimana keterangan kesaksiannya
dinyatakan/dijelaskan bahwa tidak ada dilakukan musyawarah pada
tahun 2003 dirumah Acong/Lis Ramli, serta dipertegas lagi oleh saksi
Penggugat yaitu Achmad Ramli, yang pada pokoknya menerangkan
bahwa saksi membenarkan bukti surat P-2 dikonsep dan diketik oleh
saksi atas permintaan dari Acong/Lis Ramli dan penggugat /
Terbanding sendiri, sedangkan tanda tangan para ahli waris yang
terdapat dalam surat itu dibantah saksi, karena bukan diperuntukkan--
untuk surat musyawarah itu, akan tetapi surat lain, sebab ketikan
dalam surat dibuat diatas segel sedangkan tandatangan dibuat diatas
kertas biasa (HVS) ;
- Berdasarkan pertimbangan atas keputusan Majelis Hakim atas bukti
yang terdiri dari photo copy yang secara tidak sah dinyatakan sesuai
dengan aslinya, sedangkan terdapat diantaranya yang penting secara
subtansial masih dipertengkarkan kedua belah pihak, sedangkan
judex fakti telah memutuskan perkara ini berdasarkan bukti yang tidak
sah, hanya photo copy saja haruslah ditolak, yuris prodensi M.A.
tanggal 14-04-1976 nomor 701-K/Sip/1974 ;
- Bahwa pertimbangan Majelis Hakim pada halaman 46, yang diajukan
bukti oleh Tergugat I dan II/pembanding berupa bukti T.I.II-5 yaitu
surat pernyataan sdr Surya Edhie dan Pho Chi Kiat No. 20 tertanggal
27-01-2014 dihadapan Turut Tergugat II/pembanding dan surat
keterangan ahli waris bukti T.I.II-6 bernomor 12/N/SKAW/2014
tertanggal 27 Januari 2014 tidak mempunyai kekuatan pembuktian
73
dalam persidangan ini karena akta notaris hanya berisi keterangan -
sepihak dari penerima hak waris dan saksi-saksinya ;
- Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas Hakim telah salah dan
keliru menilainya, sebab akta no. 20 serta no. 12/N/SKAW/2014 yaitu
suatu surat keterangan yang dibuat oleh Turut Tergugat II /
pembanding dengan data bukti asli yang telah diperlihatkan hal ini
telah dijelaskan dalam jawaban / eksepsi dalam perkara Turut
Tergugat II pada tanggal 23 Juli 2014, oleh karenannya pertimbangan
putusan hakim tersebut diatas harus dikesampingkan / tidak dapat
diterima ;
- Bahwa pertimbangan Majelis Hakim pada halaman 56 dalam petitum
6 penggugat yang telah dikabulkan dalam putusan ini sudah jelas
keliru dalam penerapan hukumnya, sebab berdasarkan pada pasal
280 BW serta pasal 281 BW : berbunyi dengan pengakuan yang
dilakukan terhadap anak diluar kawin timbul hubungan perdata antara
anak dan Bapak atau Ibunya, berdasarkan pasal diatas para Tergugat
I. II berhak sebagai pewaris terhadap harta peninggalan orang tuanya
termasuk hak milik No. 3 / Lingga Tiga, baik dibalik namakan atau
diusahakan maupun dialihkan kepada pihak lain, asal
uang pengalihan / jual beli tersebut telah diterima semua para ahli
waris, hal ini telah dibuktikan oleh Tergugat I dan II yaitu bukti T.I.II-
8, akan tetapi bila penggugat keberatan sebelum dan sesudah
dimajukannya gugatan ini harusnya penggugat / Terbanding
membalikkan uang kembali kepada para ahli waris lainnya, sampai
mengajukan banding, penggugat / terbanding belum mengembalikan
uang disini jelas penggugat / terbanding tidak mempunyai iktikad baik.
- Bahwa pertimbangan hakim pada halaman 57 dalam petitum point 7
penggugat meminta agar majelis hakim menyatakan Akta Jual Beli
No. 143/2014 tertanggal 09 Juni 2014 yang diperbuat oleh Turut
Tergugat II atas perbuatan melawan hukum oleh Tergugat I dan II
diatas objek terperkara kepada Turut Tergugat I adalah tidak memiliki
kekuatan hukum mengikat ;
- Berdasarkan pertimbangan Majelis Hakim tersebut turut Tergugat II /
pembanding keberatan, sebab diwaktu jual beli sertipikat No. 3 /
74
Desa Lingga Tiga sudah beralih nama menjadi Tergugat I dan
Tergugat II, yang dibuat oleh Turut Tergugat III dan sebelum akta
ditanda tangani sertipikat mana telah dilakukan Cek Bersih dikantor
Turut Tergugat III serta telah memenuhi syarat jual beli sesuai pasal
1320 BW yang diserahkan oleh Tergugat I dan II kepada Turut
Tergugat II / Pembanding, oleh sebab itu dalil pertimbangan majelis
hakim tersebut diatas telah ragu-ragu menerapkan keputusannya
untuk mengambil keputusan yang konkrit, oleh karenanya
pertimbangan tersebut baik dalam amar putusan haruslah dibatalkan.
- Berdasarkan Akta Jual Beli No. 143/2014, tertanggal 09 Juni 2014
yang dibuat oleh Turut Tergugat II / Pembanding secara hukum
sah dan berkekuatan hukum disamping itu dalam gugatan penggugat
tidak ada dimintakan untuk dibatalkan jual beli dalam posita maupun
dalam petitum, sedangkan penggugat sudah mengetahui adanya jual
beli antara tergugat I dan II kepada Turut Tergugat II dikantor Turut
Tergugat II ;
Oleh karena itu Turut Tergugat II / pembanding mohon kepada
Bapak Ketua dan Anggota Majelis Halim Pengadilan Tinggi Medan untuk
mempertimbangkannya dan mengabulkan alasan-alasan seluruhnya dan
menolak putusan Pengadilan Negeri tersebut ;
Berdasarkan hal-hal yang telah Turut Tergugat II/Pembanding yang
dikemukakan diatas dengan kerendahan hati yang didasarkan kepada bukti-
bukti dan saksi-saksi serta alasan-alasan diatas kiranya Bapak Ketua dan
Anggota Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan berkenan menerima
memori banding ini, sekaligus mengadili perkara ini dengan membatalkan
putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat dengan memutuskan :
1. Menerima Permohonan Banding pembanding tersebut diatas ;
2. Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat No. 28/Pdt-
G/2014/PN-Rap, tertanggal 12 Nopember 2014.;
3. Menghukum Penggugat konpensi/Terbanding untuk membayar biaya
perkara pada kedua Tingkat Peradilan ;
Dan bila Pengadilan Tinggi Sumatera Utara di Medan berpendapat lain ;
75
-------- Menimbang, bahwa Memori Banding dari Kuasa Hukum Turut
Tergugat II Konvensi / Pembanding IV tersebut telah diberitahukan secara
sah dan patut kepada Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi /
Terbanding pada tanggal 8 Desember 2014, kepada Kuasa Hukum
Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi / Pembanding I
dan II pada tanggal 5 Februaru 2015, kepada Kuasa Hukum Turut Tergugat
I Konvensi / Penggugat III Rekonvensi / Pembanding III pada tanggal 16
Desember 2014 dan kepada Turut Tergugat III Konvensi / Turut Terbanding
pada tanggal 9 Desember 2014 ; ----------------------------------------------------------
------- Sehubungan dengan Memori Banding dari Kuasa Hukum Tergugat I
dan II Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi / Pembanding I dan II,
Kuasa Hukum Turut Tergugat I Konvensi / Penggugat III Rekonvensi /
Pembanding III, dan Kuasa Hukum Turut Tergugat II Konvensi / Pembanding
IV, Kuasa Hukum Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi / Terbanding
mengajukan Surat Kontra Memori Banding yang isinya sebagai berikut ; -----
1. Bahwa sudah tepat pertimbangan Majelis Hakim dalam perkara aquo,
dimana fakta hukum telah mencatat bahwa dari perkawinan mendiang
PHO BIE dengan KWEE JENG GIOK telah terlahir 8 (delapan) orang
anak kandung yaitu;
1.1. HJ.EMMA JULIANA PANE;
1.2. KWEE LIE KIONG /HARYANTO (Penggugat);
1.3. LIE PIN /ARIFIN;
1.4. KWEE LIE LIAN /SHANTY ANGGREINI;
1.5. LIE KENG /HENNY KUSUMAWATI PANE;
1.6. PHO LIE KWANG /MHD ALFIAN (Tergugat I);
1.7. PHO LIE MEI (Tergugat II);
1.8. HOCK DJU /JUNUS;
2. Fakta persidangan juga membuktikan bahwa setelah meninggalnya
mendiang PHO BIE dan KWEE JENG GIOK seluruh anak almarhum
berjumlah delapan orang dengan kehendak bersama dan dengan
kesadaran masing masing telah mengadakan musyawarah tentang tata
cara pengelolaan, pembagian hasil kebun, pembagian hasil penjualan
76
objek warisan mendiang PHO BIE, dan porsi bagian masing masing ahli
waris, hal ini sebagaimana tertuang dalam bukti P-2 berupa SURAT
MUSYAWARAH AHLI WARIS TENTANG PEMBAGIAN HARTA
WARISAN, hal ini didukung oleh pengakuan saksi LIS RAMLI, HJ.EMMA
JULIANA PANE (LIE HOA), HOCK DJU (JUNUS) yang membenarkan
tanda tangan masing masing dalam surat bukti P-2 tersebut.
3. Setentang memori banding Pembanding mengenai hanya Pembanding /
dahulu Tergugat I dan Tergugat II yang berhak atas harta peninggalan
mendiang PHO BIE, hal ini berbanding terbalik dengan fakta persidangan
bahwa terdapat ahli waris mendiang PHO BIE lainnya yang turut berhak
yaitu :
3.1. HJ.EMMA JULIANA PANE;
3.2. KWEE LIE KIONG /HARYANTO (Penggugat);
3.3. LIE PIN /ARIFIN;
3.4. KWEE LIE LIAN /SHANTY ANGGREINI;
3.5. LIE KENG /HENNY KUSUMAWATI PANE;
3.6. HOCK DJU /JUNUS;
Hal ini juga bertentangan dengan bukti P-2 berupa SURAT
MUSYAWARAH AHLI WARIS TENTANG PEMBAGIAN HARTA
WARISAN yang diperbuat dan ditanda tangani oleh delapan orang anak
mendiang PHO BIE termasuk di dalam nya Pembanding /dahulu
Tergugat I dan Tergugat II dan terbanding pada tahun 2003.
Setentang memori banding Pembanding yang mempersoalkan tentang
anak luar nikah dan pengakuan anak, hal tersebut tidak relevan untuk
diterapkan dalam perkara aquo, karena fakta nya masing masing anak
keturunan mendiang PHO BIE telah saling mengakui STATUS dan HAK
WARIS dengan melakukan musyawarah sebagaimana bukti P-2 SURAT
MUSYAWARAH AHLI WARIS TENTANG PEMBAGIAN HARTA
WARISAN, dan selanjutnya pengaturan mengenai Pasal 43 ayat (1) UUP
menyebutkan bahwa “Anak yang lahir di luar Perkawinan hanya
mempunyai hubungan perdata dengan ibu nya dan keluarga ibu nya”.
77
Bahwa terhadap Pasal 43 ayat (1) Undang Undang Perkawinan yang
menyatakan anak yang lahir diluar perkawinan hanya mempunyai
hubungan perdata dengan ibu nya dan keluarga ibu nya, telah pernah
dilakukan Judicial Review di Mahkamah Konstitusi dengan Putusan
Mahkamah Konstitusi No. 46/PUU-VIII/2010 tanggal 17 Februari 2012,
sehingga bunyi ketentuan tersebut tidak memiliki kekuatan hukum
mengikat sepanjang dimaknai menghilangkan hubungan perdata dengan
laki laki yang dapat dibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan atau alat bukti lain menurut hukum ternyata mempunyai
hubungan darah sebagai ayahnya ;
4. Sudah tepat pertimbangan Majelis Hakim pada halaman 54 alinea 1
dalam putusan perkara aquo yang menimbang , bahwa namun untuk
syarat keempat ini yaitu tentang suatu sebab yang tidak terlarang,
ternyata berdasarkan alat alat bukti yang diajukan oleh penggugat telah
mampu membuktikan bahwa tergugat I dan tergugat II telah melakukan
persetujuan /perjanjian didasarkan atas sebab yang terlarang oleh
Undang undang. Hal ini dikarenakan objek yang menjadi perikatan jual
beli merupakan harta warisan yang menjadi milik bersama ahli waris.
Bahwa bukti P-2 SURAT MUSYAWARAH AHLI WARIS TENTANG
PEMBAGIAN HARTA WARISAN yang didukung dan dibenarkan oleh
keterangan saksi saksi LIS RAMLI, HJ.EMMA JULIANA PANE (LIE HOA),
HOCK DJU (JUNUS), menjadi Undang undang bagi personal yang turut
dalam perjanjian tersebut (vide pasal 1338 BW) oleh karena nya harus
ditaati oleh seluruh ahli waris /anak keturunan mendiang PHO BIE,
sehingga perbuatan mengalihkan objek harta warisan oleh tergugat I dan
tergugat II /Pembanding tanpa sepengetahuan /izin dari seluruh personal
yang ikut menandatangani bukti P-2 SURAT MUSYAWARAH AHLI
WARIS TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARISAN secara nyata
merupakan perbuatan melawan hukum yang menimbulkan kerugian
kepada penggugat /Terbanding dan ahli waris /anak keturunan mendiang
PHO BIE lainnya, sehingga patut menurut hukum tergugat I dan tergugat
II /Pembanding dinyatakan telah melakukan perbuatan melawan hukum,
dan kemudian patut juga akta maupun surat yang lahir dari perbuatan
78
melawan hukum tersebut dinyatakan tidak memiliki kekuatan hukum
mengikat.
Berdasarkan uraian dalam kontra memori banding diatas telah cukup
alasan bagi Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan
mengadili dalam perkara ini berkenan untuk menolak seluruh dalil memori
banding Pembanding dan selanjutnya mengambil putusan sebagai berikut :
1. Menerima keseluruhan dalil Terbanding yang tertuang dalam Kontra
Memori Banding ini ;
2. Menolak dalil dan alasan dari Para Pembanding dalam Memori Banding
nya ;
3. Menguatkan Keputusan Pengadilan Negeri Rantauprapat No.
28/Pdt.G/2014/ PN-RAP tertanggal 12 Nopember 2014 ;
4. Menghukum Para Pembanding untuk membayar biaya perkara yang
timbul di tingkat banding dalam perkara aquo ;
-------- Menimbangm, bahwa Kontra Memori Banding dari Kuasa Hukum
Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi / Terbanding tersebut diatas
telah diberitahukan secara sah dan patut kepada Kuasa HukumTergugat I
dan II Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi / Pembanding I dan II pada
tanggal 12 Februari 2015, kepada Kuasa Hukum Turut Tergugat I Konvensi /
Penggugat III Rekonvensi / Pembanding III pada tanggal 4 Februari, kepada
Kuasa Hukum Turut Tergugat II Konvensi / Pembanding IV pada tanggal 11
Februari 2015 dan kepada Kuasa Hukum Turut Tergugat III Konvensi / Turut
Terbanding pada tanggal 8 Februari 2015 ; -------------------------------------------
-------- Menimbang, bahwa sehubungan dengan permohonan banding dari
para pembanding tersebut, para pihak yang berperkara telah diberikan
kesempatan untuk Membaca Relaas Pemberitahuan, Memeriksa Berkas
Perkara putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat tanggal 12 Nopember
2014 Nomor : 28/Pdt.G/2014/PN Rap kepada Kuasa Hukum Tergugat I dan II
Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi / Pembanding I dan II pada
tanggal 12 Februari 2015, kepada Kuasa Hukum Turut Tergugat I Konvensi /
Penggugat III Rekonvensi / Pembanding III pada tanggal 6 Februari 2015,
kepada Kuasa Hukum Turut Tergugat II Konvensi / Pembanding IV pada
79
tanggal 12 Februari 2015, kepada Kuasa Hukum Penggugat Konvensi /
Tergugat Rekonvensi / Terbanding pada tanggal 12 Februari 2015 dan
kepada Kuasa Hukum Turut Tergugat III Konvensi / Turut Terbanding pada
tanggal 5 Februari 2015 ; --------------------------------------------------------------------
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
---------Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 199 ayat (1) RBg
bahwa tenggang waktu untuk mengajukan banding adalah 14 (empat belas)
hari setelah putusan aquo diucapkan didepan sidang yang terbuka untuk
umum, atau setelah 14 (empat belas) hari putusan diberitahukan kepada
pihak yang tidak hadir pada saat putusan aquo diucapkan didepan sidang
yang terbuka untuk umum ; ----------------------------------------------------------------
---------Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat tanggal
12 Nopember 2014 Nomor : 28/Pdt.G/2014/PN Rap yang dimohonkan
banding tersebut diucapkan pada tanggal 12 November 2914 dengan dihadiri
oleh Kuasa Hukum Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II
Rekonvensi, Kuasa Hukum Turut Tergugat I Konvensi / Penggugat III
Rekonvensi, Kuasa Hukum Turut Tergugat II Konvensi, Kuasa Hukum Turut
Tergugat III Konvensi, Kuasa Hukum Penggugat Konvensi / Tergugat
Rekonvensi ; -----------------------------------------------------------------------------------
---------Menimbang, bahwa sesuai dengan Akta Banding : ------------------------
1. Tanggal 18 Nopember 2014 Nomor : 28/Pdt.G/2014/PN.Rap dari Kuasa
Hukum Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi /
Pembanding I dan II ; -------------------------------------------------------------------
2. Tanggal 24 Nopember 2014 Nomor : 28/Pdt.G/2014/PN.Rap dari Kuasa
Hukum Turut Tergugat I Konvensi / Penggugat III Rekonvensi /
Pembanding III ; -------------------------------------------------------------------------
3. Tanggal 24 Nopember 2014 Nomor : 28/Pdt.G/2014/PN.Rap dari Kuasa
Hukum Turut Tergugat II Konvensi / Pembanding IV ; ------------------------
yang dibuat dihadapan Megawati Simbolon, SH. Panitera Pengadilan Negeri
Rantauprapat menerangkan bahwa Kuasa Hukum Para Pembanding
80
mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri
Rantauprapat tanggal 12 Nopember 2014 Nomor : 28/Pdt.G/2014/PN Rap ; -
---------Menimbang, bahwa oleh karena Permohonan Banding yang diajukan
oleh : ---------------------------------------------------------------------------------------------
1. Kuasa Hukum Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II
Rekonvensi / Pembanding I dan II ; -----------------------------------------------
2. Kuasa Hukum Turut Tergugat I Konvensi / Penggugat III Rekonvensi /
Pembanding III ; -------------------------------------------------------------------------
3. Kuasa Hukum Turut Tergugat II Konvensi / Pembanding IV ; ---------------
Dilakukan dalam rentang waktu 14 (empat belas) hari sebagaimana yang
ditentukan dalam Undang-Undang dan dilaksanakan dengan cara serta
dengan syarat yang sesuai pula dengan Undang-Undang, maka secara
formil permohonan banding aquo dapat diterima ; -----------------------------------
---------Menimbang, bahwa konsekwensi yuridis dari diajukannya
permohonan banding tersebut maka putusan Pengadilan Negeri
Rantauprapat tanggal 12 Nopember 2014 Nomor : 28/Pdt.G/2014/PN Rap
yang dimohonkan banding tersebut harus diperiksa dan diputus ulang pada
tingkat banding dengan titik tolak adanya alasan-alasan dalam memori
banding tanpa mengabaikan alasan-alasan dalam Kontra Memori Banding
yang diajukan Kuasa Hukum Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi /
Terbanding, serta dengan menilai apakah dasar dan alasan-alasan
pertimbangan hukum dalam putusan Pengadilan Tingkat Pertama tersebut
telah tepat dan benar atau tidak bertentangan menurut hukum ; ----------------
---------Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan
memeriksa dan mempelajari dengan seksama berkas perkara, Salinan
Resmi putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor. 28/Pdt.G/2014/ PN-
RAP tanggal 12 Nopember 2014, dan Memori Banding dari Kuasa Hukum
Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi / Pembanding I
dan II, Kuasa Hukum Turut Tergugat I Konvensi / Penggugat III Rekonvensi /
Pembanding III, serta Kuasa Hukum Turut Tergugat II Konvensi /
81
Pembanding IV, juga terhadap Kontra Memori Banding dari Kuasa Hukum
Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi / Terbanding, maka Pengadilan
Tingkat Banding berpendapat sebagai berikut : --------------------------------------
Dalam Konpensi :
Dalam Eksepsi :
---------Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi yang diajukan oleh masing-
masing Kuasa Hukum Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II
Rekonvensi / Pembanding I dan II, serta Kuasa Hukum Turut Tergugat I
Konvensi / Penggugat III Rekonvensi / Pembanding III dan Kuasa Hukum
Turut Tergugat II Konvensi / Pembanding IV sebagaimana diputuskan
Pengadilan tingkat pertama tersebut menurut pendapat Pengadilan Tingkat
Banding bahwa baik dasar dan alasan pertimbangannya sudah tepat dan
benar, dengan mengambil dasar dan alasan pertimbangan hukum tersebut
menjadi dasar dan alasan pertimbangan hukum sendiri, maka eksepsi-
eksepsi tersebut haruslah ditolak dan atas dasar itu pula alasan keberatan
dari Pembanding-Pembanding didalam Memori Bandingnya tersebut
terhadap Eksepsi-eksepsi aquo harus pula ditolak ; --------------------------------
Dalam Provisi :
---------Menimbang, bahwa terhadap tuntutan Provisi sebagaimana telah
diputuskan Pengadilan tingkat pertama tersebut, Pengadilan Tingkat Banding
berpendapat bahwa dasar dan alasan pertimbangan hukum dalam putusan
Pengadilan Tingkat Pertama dalam menolak tuntutan provisi tersebut sudah
tepat dan benar, karena itu putusan Pengadilan Tingkat Pertama tentang
provisi tersebut dapat dipertahankan ; --------------------------------------------------
Balam Pokok Perkara :
---------Menimbang, bahwa dasar dan alasan pertimbangan hukum dalam
putusan Pengadilan Tingkat Pertama dalam mengabulkan sebagian gugatan,
menurut pendapat Pengadilan Tingkat Banding sudah tepat dan benar
menurut hukum dan keadilan, maka dengan mengambil alih dasar dan
alasan-alasan pertimbangan hukum tersebut menjadi dasar dan alasan-
82
alasan pertimbangan hukum sendiri, Pengadilan Tingkat Banding
berpendapat bahwa putusan Pengadilan Tingkat Banding tersebut dapat
dipertahankan dan dikuatkan, bahwa oleh karena itu alassan keberatan dari
Pembanding-Pembanding didalam Memori Bandingnya tersebut haruslah
ditolak ; ------------------------------------------------------------------------------------------
Dalam Rekonvensi :
---------Menimbang, bahwa dasar dan alasan pertimbangan hukum dalam
putusan Pengadilan Tingkat Pertama didalam menolak gugatan Rekonvensi
tersebut sudah tepat dan benar, dengan mengambil alih dasar dan alasan
pertimbangan hukum tersebut menjadi dasar dan alasan pertimbangan
hukum sendiri, Pengadilan Tingkat Banding berpendapat bahwa putusan
Pengadilan Tingkat Pertama dalam Rekonvensi tersebut dapat
dipertahankan dan dikuatkan ; ------------------------------------------------------------
---------Menimbang, bahwa oleh karena didalam Amar putusan Pengadilan
Tingkat Pertama aquo tidak dicantumkan amar putusan dalam Rekonvensi,
maka putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor. 28/Pdt.G/2014/ PN-
RAP tertanggal 12 Nopember 2014 tersebut, pada tingkat banding harus
diperbaiki menjadi seperti dibawah ini ; -------------------------------------------------
--------Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding I, Pembanding II,
Pembanding III, dan Pembanding IV dikalahkan maka mereka itu dibebani
membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan secara tanggung
renteng dan untuk tingkat banding akan disebutkan dalam amar putusan
dibawah ini ; ------------------------------------------------------------------------------------
------ Mengingat pasal 199 ayat (1) RBg, padal 157 RBg dan ketentuan dalam
Undang-Undang Nomor : 49 tahun 2009 serta peraturan Perundang-
Undangan yang bersangkutan ; -----------------------------------------------------------
M E N G A D I L I
------- Menerima permohonan banding dari Kuasa Hukum Pembanding I
dan II semula Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II
Rekonvensi, Kuasa Hukum Pembanding III semula Turut
83
Tergugat I Konvensi / Penggugat III Rekonvensi dan Kuasa
Hukum Pembanding IV semula Turut Tergugat II Konvensi ; -----
------- Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat No.
28/Pdt.G/2014/ PN-RAP tertanggal 12 Nopember 2014 yang
dimohonkan banding tersebut, sehingga amar selengkapnya
berbunyi sebagai berikut ; -----------------------------------------------------
Dalam Konvensi :
Dalam Eksepsi :
- Menolak Eksepsi Kuasa Hukum Pembanding I dan II semula
Tergugat I dan II Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi,
Kuasa Hukum Pembanding III semula Turut Tergugat I
Konvensi / Penggugat III Rekonvensi dan Kuasa Hukum
Pembanding IV semula Turut Tergugat II Konvensi tersebut ;
Dalam Provisi :
- Menolak Provisi Terbanding semula Penggugat Konvensi /
Tergugat Rekonvensi ; ----------------------------------------------------
Dalam Pokok Perkara :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ; ------------
2. Menyatakan sah dan berharga Surat Hak Milik No.3 / Desa
Lingga Tiga atas nama Pho Bie dan Kutipan Gambar Situasi
No.12 / 1972 dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pendaftaran
Tanah Daerah Kabupaten Labuhan Batu pada tanggal 22
Juni 1972 ; ---------------------------------------------------------------------
3. Menyatakan sah dan berharga Surat Musyawarah Ahli Waris
Tentang Pembagian Harta Warisan pada tahun 2003 ; ---------
4. Menyatakan tanah kebun seluas + 11,27 Hektar, terletak di
dusun Aden Batang, Desa Lingga Tiga, Kec. Bilah Hulu, Kab.
Labuhan Batu, sebagaimana tanda bukti Hak Milik No.3 /
Desa Lingga Tiga atas nama PHO BIE dan Kutipan Gambar
Situasi No.12 / 1972 dikeluarkan oleh Kepala Kantor
Pendaftaran Tanah Daerah Kabupaten Labuhan Batu pada
84
tanggal 22 Juni 1972 adalah harta peninggalan mendiang
PHO BIE yang belum terbagi ; -------------------------------------------
5. Menyatakan perbuatan Tergugat I dan Tergugat II dengan
mengalihkan hak dan kepemilikan Sertifikat Hak Milik No.3 /
Desa Lingga Tiga atas nama PHO BIE ke atas nama
Tergugat I dan Tergugat II adalah perbuatan melawan
hukum ; --------------------------------------------------------------------------
6. Menyatakan Akta Jual Beli No.143 / 2014 tanggal 09 Juni
2014 diperbuat oleh Turut Tergugat II atau pun Akta / Surat
lain yang lahir dari perbuatan melawan hukum oleh Tergugat
I dan Tergugat II diatas objek perkara dalam perkara ini tidak
memiliki kekuatan hukum mengikat ; ---------------------------------
7. Menghukum Turut Tergugat I, Turut Tergugat II dan Turut
Tergugat III untuk mematuhi isi putusan dalam perkara ini ; -
8. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya ; ----------------
Dalam Rekonvensi :
- Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi seluruhnya ; --------
Dalam Konvensi dan Rekonvensi :
- Menghukum Pembanding I dan II semula Tergugat I dan II
Konvensi / Penggugat I dan II Rekonvensi, Kuasa Hukum
Pembanding III semula Turut Tergugat I Konvensi /
Penggugat III Rekonvensi dan Kuasa Hukum Pembanding
IV semula Turut Tergugat II Konvensi untuk membayar biaya
perkara dalam kedua tingkat peradilan secara tanggung
renteng, yang dalam tingkat banding sebesar Rp.150.000
(seratus lima puluh ribu rupiah) ; --------------------------------------
------- Demikianlah diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari Rabu tanggal 12 Agustus 2015 oleh
kami BANTU GINTING, SH. Hakim Pengadilan Tinggi Medan, sebagai
Hakim Ketua Majelis, JANNES ARITONANG, SH. MH. dan RIDWAN RAMLI,
SH.MH. masing-masing sebagai Hakim Anggota yang ditunjuk untuk
memeriksa dan mengadili perkara ini dalam peradilan tingkat banding
85
berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 15
April 2015 Nomor : 132/PDT/2015/PT.MDN, dan putusan tersebut diucapkan
pada hari Rabu tanggal 26 Agustus 2015 dalam persidangan yang terbuka
untuk umum, oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi oleh kedua
hakim anggota tersebut serta dibantu oleh MARTHIN A.P. SINAGA, SH,
Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh para
pihak yang berperkara maupun Kuasanya ; ------------------------------------------
Hakim Anggota Hakim Ketua
Ttd Ttd
JANNES ARITONANG, SH. MH. BANTU GINTING, SH.
Ttd
RIDWAN RAMLI, SH.MH Panitera Pengganti
Ttd
MARTHIN A.P. SINAGA, SH.
Ongkos-ongkos
1. Redaksi Rp. 5.000,- 2. Meterai Rp. 6.000,- 3. Pemberkasan Rp. 139.000,- Jumlah Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah)