p3m revisi 26 desember 2013

19
Analisis Situasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P3M) Nyimas Karina Hasanah 12100112035 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P3M) Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh agen infeksi atau toksinnya yang berasal dari sumber penularan, kemudian ditularkan kepada host atau penjamu yang rentan. Tujuan Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular adalah menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular. Prioritas penyakit menular yang akan ditanggulangi adalah malaria, demam berdarah dengue, diare, polio, filaria, kusta, tuberkulosis paru, HIV/AIDS, pneumonia, dan penyakit- penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Prioritas penyakit tidak menular yang ditanggulangi adalah

Upload: muhammad-amri-kautsar

Post on 11-Nov-2015

3 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

p3m

TRANSCRIPT

Analisis Situasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P3M)

Nyimas Karina Hasanah12100112035

Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P3M)

Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh agen infeksi atau toksinnya yang berasal dari sumber penularan, kemudian ditularkan kepada host atau penjamu yang rentan. Tujuan Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular adalah menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular. Prioritas penyakit menular yang akan ditanggulangi adalah malaria, demam berdarah dengue, diare, polio, filaria, kusta, tuberkulosis paru, HIV/AIDS, pneumonia, dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Prioritas penyakit tidak menular yang ditanggulangi adalah penyakit jantung dan gangguan sirkulasi, diabetes mellitus, dan kanker.

Penyakit menular yang menjadi perhatian khusus di Puskesmas Pangalengan adalah diare, pneumonia, ISPA dan TB paru. Selain itu, program imunisasi pada bayi, imunisasi pada balita, imunisasi pada ibu hamil menjadi kegiatan Upaya Pencegahan dan Penyakit Menular.

Kegiatan Pokok

1) Pencegahan dan penanggulangan faktor risiko.2) Peningkatan imunisasi.3) Penemuan dan tata laksana penderita4) Peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah5) Peningkatan KIE pencegahan dan pemberantasan penyakit. 6) Surveilans Penyakit Menular 7) Upaya rutin dalam pengumpulan, analisis dan diseminasi data yang relevan yang diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan masyarakat8) Merupakan garis terdepan dari Sistem Kewaspadaan Dini kita dalam upaya mencegah dan memberantas penyakit menular Kegiatan Upaya

1) ISPA

Kegiatan yang dilakukan adalah :

Penyusunan target ISPA

Penemuan kasus

Pengobatan Pencatatan dan pelaporan2) Diare

Kegiatan yang dilakukan adalah :

Penyusunan target diare

Penemuan kasus

Pengobatan Pencatatan dan pelaporan3) TB Paru

Kegiatan yang dilakukan adalah :

Pemeriksaan suspek yang bertujuan untuk menjaring pasien TB paru

Pemeriksaan dahak SPS yang bertujuan untuk menegakkan diagnosis TB paru

Pengobatan Pencatatan dan pelaporan

4) Imunisasi

Kegiatan imunisasi yang dilakukan Puskesmas Pangalengan meliputi imunisasi bayi dan balita yang mencakup HB0, BCG, Polio, DPT-HB, serta campak dan imunisasi ibu hamil.

5) Surveilans

Kegiatan yang dilakukan adalah survei penyakit yang ada di masyarakat cakupan Puskesmas Pangalengan.6) Pembuatan Laporan Mingguan (W2)

Hasil surveilans biasanya dilaporkan dengan pembuatan laporan mingguan (W2).Sasaran, Target dan Hasil atau Cakupan Upaya P3M1) ImunisasiPelayanan Imunisasi Dasar dan Lanjutan Di Desa Pangalengan

NoJenis Kegiatan ProgramSasaranPencapaianHasil Cakupan (%)Target(%)Kesenjangan (%)

A. Pelayanan Imunisasi Dasar

1Hepatitis B43636283,0298,0014,98

2BCG43641194,2698,003,74

3DPT I Combo43637185,0998,0012,91

4DPT II Combo43637285,3298,0012,68

5DPT III Combo43632474,3198,0023,69

6Polio I43639791,0590,00-1,05

7Polio II43636483,4890,006,52

8Polio III43635180,5090,009,5

9Polio IV43631973,1690,0016,84

10Campak43633075,6890,0014,32

B. Pelayanan Imunisasi Lanjutan

11TT I47916033,4095,0061,6

12TT II47911423,7995,0071,21

13TT III4797816,2895,0078,72

14TT IV4796212,9495,0082,06

15TT V4795010,4395,0084,57

Dari tabel di atas, kesenjangan imunisasi dasar yang paling tinggi adalah imunisasi DPT III Combo, sedangkan pada seluruh pelayanan imunisasi lanjutan kesenjangannya masih tinggi.Pelayanan Imunisasi Dasar dan Lanjutan Di Desa MargamulyaNoJenis Kegiatan ProgramSasaranPencapaianHasil Cakupan (%)Target(%)Kesenjangan (%)

A. Pelayanan Imunisasi Dasar

1Hepatitis B32823571,6498,0026,36

2BCG328353107,6298,00-9,62

3DPT I Combo328339103,3598,00-5,35

4DPT II Combo32831696,3498,001,66

5DPT III Combo32827583,8498,0014,16

6Polio I328353107,6290,00-17,62

7Polio II328344104,8790,00-14,87

8Polio III32829890,8590,00-0,85

9Polio IV32828085,3690,004,64

10Campak32828988,1090,001,9

B. Pelayanan Imunisasi Lanjutan

11TT I3606317,595,0077,5

12TT II3609726,9495,0068,06

13TT III3605314,7295,0080,28

14TT IV360287,7795,0087,23

15TT V360174,7295,0090,28

Kesenjangan negatif paling tinggi pada desa Margamulya adalah imunisasi hepatitis B dan pelayanan imunisasi lanjutan ibu hamil.

Pelayanan Imunisasi Dasar dan Lanjutan Di Desa Tribaktimulya

NoJenis Kegiatan ProgramSasaranPencapaianHasil Cakupan (%)Target(%)Kesenjangan (%)

A. Pelayanan Imunisasi Dasar

1Hepatitis B1149885,9698,0012,04

2BCG11411197,3698,000,64

3DPT I Combo11411096,4998,001,51

4DPT II Combo11411399,1298,00-1,12

5DPT III Combo1149381,5798,0016,43

6Polio I114118103,5090,00-13,5

7Polio II11410995,6190,00-5,61

8Polio III1149986,8490,003,16

9Polio IV114133116,6690,00-26,66

10Campak1149986,8490,003,16

B. Pelayanan Imunisasi Lanjutan

11TT I12664,7695,0090,24

12TT II1261814,2895,0080,72

13TT III1263527,7795,0067,23

14TT IV1262217,4695,0077,54

15TT V126129,5295,0085,48

Pada desa Tribaktimulya, kesenjangan negatif paling tinggi terdapat pada imunisasi DPT III Combo dan pelayanan imunisasi lanjutan ibu hamil.

Pelayanan Imunisasi Dasar dan Lanjutan Di Desa Lamajang

NoJenis Kegiatan ProgramSasaranPencapaianHasil Cakupan (%)Target(%)Kesenjangan (%)

A. Pelayanan Imunisasi Dasar

1Hepatitis B21419490,6598,007,35

2BCG21418184,5798,0013,43

3DPT I Combo21417983,6498,0014,36

4DPT II Combo21417380,8498,0017,16

5DPT III Combo21416275,7098,0022,3

6Polio I21419390,1890,00-0,18

7Polio II21417581,7790,008,23

8Polio III21415972,8990,0017,11

9Polio IV21416677,5790,0012,43

10Campak21417481,3090,008,7

B. Pelayanan Imunisasi Lanjutan

11TT I2344619,6595,0075,35

12TT II2346326,9295,0068,08

13TT III2343916,6695,0078,34

14TT IV2345824,7895,0070,22

15TT V23452,1395,0092,87

Dari tabel di atas ditemukan kesenjangan negatif tertinggi terdapat pada imunisasi DPT III Combo dan pelayanan imunisasi lanjutan ibu hamil.

Sebagian besar jenis imunisasi memiliki kesenjangan negatif dan desa yang memiliki kesenjangan negatif paling tinggi adalah desa Pangalengan. Hal ini mungkin disebabkan oleh rendahnya sebagian ibu dan ibu hamil untuk imunisasi anaknya. Hal lain yang mungkin mempengaruhi adalah pilihan masyarakat untuk memberikan imunisasi pada anaknya melalui pelayanan kesehatan di Rumah Sakit atau pelayanan kesehatan swasta. 2) Program Pengamatan Penyakit ISPA (Pneumonia) NoDesaSasaranPencapaianHasil Cakupan (%)Target (%)Kesenjangan (%)

1Pangalengan2481813,2686,0082,74

2Margamulya1867502,6786,0083,33

3Tribaktimulya653152,2986,0083,71

4Lamajang1215131,0686,0084,94

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa angka penemuan kasus pneumonia belum mencapai target, terutama pada desa Lamajang yaitu 1,06%. Hal ini mungkin disebabkan karena jarak desa Lamajang adalah desa yang paling jauh untuk sampai ke Puskesmas Pangalengan. Hal lain yang dapat mengakibatkan kesenjangan masih tinggi yaitu sebagian masyarakat belum mengetahui tentang penyakit Pneumonia dan proses pencatatan dan pelaporan petugas surveilans mengandalkan data dari pasien yang berobat ke Puskesmas Pangalengan.3) Program Pengamatan Penyakit DiareNoDesaSasaranPencapaianHasil Cakupan (%)Target (%)Kesenjangan (%)

1Pangalengan88419622,1775,0052,83

2Margamulya66031647,8775,0027,13

3Tribaktimulya21814265,1375,009,87

4Lamajang43312528,8675,0046,14

Berdasarkan tabel diatas penderita diare yang datang ke sarana kesehatan dan kader tidak mencapai target terutama di desa Pangalengan yaitu dengan hasil cakupan 22,17%. Hal ini kemungkinan disebabkan karena masyarakat masih ada yang tidak menjalani program PHBS dengan baik dan petugas hanya mencatat data dari pasien yang berobat ke Puskesmas Pangalengan.

4) Program Pengamatan Penyakit TB ParuNoDesaSasaranPencapaianHasil Cakupan (%)Target (%)Kesenjangan (%)

1Pangalengan2339169,5680,0089,56

2Margamulya171482,3580,002,35

3Tribaktimulya69150,0080,0070,00

4Lamajang1112109,0980,0029,09

Kesenjangan penemuan penderita TB Paru sebagian besar memiliki kesenjangan positif, terutama di desa Pangalengan yaitu 89,56%. Hal ini mungkin disebabkan karena jumlah penduduk paling banyak berada di desa Pangalengan dibandingkan dengan tiga desa lainnya. Lalu desa Pangalengan merupakan desa yang memiliki jarak yang dekat ke Puskesmas Pangalengan sehingga lebih banyak yang berobat ke Puskesmas Pangalengan.Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan pada Upaya P3M Puskesmas PangalenganData yang berasal dari registrasi BP di puskesmas ,laporan bidan desa, dan kader akan dilaporkan kepada petugas P2M yang akan direkapitulasi menjadi laporan masing-masing pemegang program yang akan dimasukkan pada laporan bulanan. Data tersebut akan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten melalui Kepala Puskesmas.

Identifikasi Masalah pada Upaya P3M

Identifikasi permasalah pada upaya P3M Puskesmas Pangalengan dapat dilihat dari tabel dibawah ini.Tabel Identifikasi Masalah pada Upaya P3MNoPermasalahan

APencapaian imunisasi Hepatitis B tidak mencapai target

BPencapaian imunisasi BCG tidak mencapai target

CPencapaian imunisasi DPT-HB-HIB tidak mencapai target

DPencapaian imunisasi Polio tidak mencapai target

EPencapaian imunisasi Campak tidak mencapa target

FPencapaian imunisasi ibu hamil TT tidak mencapai target

GPenemuan penderita pneumonia tidak mencapai target

HIPenemuan penderita diare tidak mencapai targetPenemuan penderita TB Paru melebihi target

Dari tabel diatas maka ditentukan prioritas masalah dengan menggunakan teknik kriteria Matrix pada tabel dibawah ini :

Tabel Penetuan Prioritas Masalah dengan Tekhnik Kriteria MatriksMasalah I T R Jumlah Prioritas

P S RI DU SB PB PC IxTxR

A 33 3 23 2 2 2 2 72IV

B 3 3 3 2 3 2 2 2 2 72IV

C 33 3 2 3 2 2 2 2 72IV

D 3 3 3 2 3 2 2 2 2 72IV

E 3 3 3 2 3 2 2 2 2 72IV

F 3 3 3 2 3 2 2 2 2 72IV

G 55 4 3 4 4 3 4 5 560I

H I45 34 3 32 23 32 32 22 233 114132III

II

Prevalence

: Besarnya masalah

Severity

: Akibat ditimbulkannya oleh masalah

Rate of Increase

: Kenaikan besarnya masalah

Degree of Unmeet Need

: Derajat keinginan masyarakat yang tidak dipenuhi

Social Benefit

: Keuntungan sosial kerna selesainya masalah

Public Concern

: Rasa prihatin masyarakat terhadap masalah

Political Climate

: Suasana politik

Technical Feasibility

: Kelayakan teknologi

Sumber Daya

: Sumber daya yang tersediaBerdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa prioritas masalah yang paling tinggi adalah masalah I dengan total poin 560 yaitu penemuan penderita pneumonia tidak mencapai target.Penyebab Masalah Prioritas

1) Man Kurangnya tenaga kesehatan, sehingga petugas yang menangani multijob untuk survey penyakit ke setiap desa.2) Method Petugas surveillance hanya mengandalkan data dari kunjungan pasien ke Puskesmas dan pemberitahuan kader tentang penemuan kasus, tanpa turun langsung ke lapangan untuk penemuan kasus.

3) Marketing Kurangnya penyuluhan yang dilakukan sehingga terdapat masyarakat yang belum mengetahui tentang penyakit Pneumonia dan tidak mengetahui bahaya dari penyakit Pneumonia. 4) Information Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit dan bahaya Pneumonia.Alternatif Jalan Keluar

Program atau KegiatanMasalahSolusi

Cakupan penemuan penderita Pneumonia belum mencapai target1. Proses pencatatan data penemuan penyakit belum efektif.2. Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang penyakit pneumonia.

3. Masih terdapat warga yang tidak berobat ke Puskesmas karena menganggap penyakit Pneumonia merupakan penyakit yang tidak berbahaya.A. Melakukan kerjasama dengan bidan desa dan kader untuk membantu pencatatan penemuan penyakit dan dilaporkan ke Puskesmas.B. Memperbanyak media informasi mengenai penyakit Pneumonia.

C. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit Pneumonia.

Berdasarkan tabel diatas maka ditentukan prioritas alternatif jalan keluar dengan Kriteria Reinke yang tercantum pada tabel.Tabel Penentuan Prioritas Alternatif Jalan Keluar Program P3M Puskesmas PangalenganNo.Daftar alternatif Jalan KeluarEfektfitasEfisiensiJumlah

M x I x VCPrioritas

MIVC

1.A33339III

3.B444416II

4.C554425I

Berdasarkan tabel di atas didapatkan nilai prioritas jalan keluar terbesar adalah alternatif jalan keluar C, sehingga jalan keluar yang dipilih adalah melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit Pneumonia.Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Pencapaian program P3M mengenai cakupan penemuan penderita Pneumonia belum mencapai target karena masih terdapat warga yang tidak tahu tentang penyakit Pneumonia dan tidak membawa pasien berobat karena tidak tahu bahaya penyakit Pneumonia. Saran

Untuk meningkatkan cakupan program P3M mengenai penemuan penderita Pneumonia perlu dilakukan penyuluhan dan memperbanyak media informasi mengenai penyakit Pneumonia.