p4 29 ahmad fariji - copy

49
KERTAS KERJA RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN INSTANSIONAL UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN TAMBELANGAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SAMPANG PENINGKATAN TENAGA PENDIDIK SD MELALUI PENGEMBANGAN KOMPETENSI DALAM RANGKA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN SD 1

Upload: alex-tamsara

Post on 12-Dec-2015

232 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

sws

TRANSCRIPT

Page 1: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

KERTAS KERJA

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN INSTANSIONAL

UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN TAMBELANGAN DINAS

PENDIDIKAN KABUPATEN SAMPANG

PENINGKATAN TENAGA PENDIDIK SD MELALUI

PENGEMBANGAN KOMPETENSI

DALAM RANGKA

MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN SD

1

Page 2: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

DISUSUN OLEH

AHMAD FARIJI, S.Pd, M.MPd

NDH. 29

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN XII

DI KABUPATEN SAMPANG

TAHUN 2014

LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN INSTANSIONAL

DINAS PENDIDIKAN

KABUPATEN SAMPANG

2

Page 3: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

PENINGKATAN TENAGA PENDIDIK SD MELALUI

PENGEMBANGAN KOMPETENSI

Disusun Oleh

AHMAD FARIJI, S.Pd, M.MPd

NDH. 29

DIKLAT PIM IV ANGKATAN XII

Telah diseminarkan pada tanggal 18 Juni 2014 di Badan

Kepegawaian Daerah Kabupaten Sampang

3

Page 4: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

Menyetujui

Mentor Coach

Drs. H. SUMADI, M.Pd

Pembina Tk. I

NIP. 19591007 198010 1 003

BAMBANG HARTONO, SH, M.Pd.

Pembina Utama Madya

NIP. 19590404 198412 1 003

BERITA ACARA

Pada hari ini Rabu tanggal delapan belas bulan Juni tahun dua ribu

empat belas, bertempat di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten

Sampang telah dilaksanakan Seminar Kertas kerja Proyek Perubahan

terhadap :

Nama : AHMAD FARIJI, S.PD, M.MPD

4

Page 5: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

NDH : 27

Instansi : Dinas Pendidikan

Judul Proyek Perubahan : Peningkatan tenaga pendidik SD melalui

pengembangan kompetensi

Mentor Coach

Drs. H. SUMADI, M.Pd

Pebina Tk. I

NIP. 19591007 198010 1 003

BAMBANG HARTONO, SH, M.Pd.

Pembina Utama Madya

NIP. 19590404 198412 1 003

Mengetahui :

Kepala Badan Kepegawaian Daerah

Kabupaten Sampang

5

Page 6: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

Drs. H. SLAMET TERBANG, MM

Pembina Muda TK I

NIP. 19580707 1903 1 023

6

Page 7: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

KATA PENGANTAR

Puji sukur terpanjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat-Nya

kami telah berhasil menyelesaikan rancangan proyek perubahan

instansional dengan judul “PENINGKATAN TENAGA PENDIDIK SD

MELALUI PENGEMBANGAN KOMPETENSI” pada Dinas Pendidikan

Kabupaten Sampang.

Penyusunan rancangan proyek perubahan instansional ini

merupakan rangkaian tugas Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan

Tingkat IV yang akan diseminarkan sebelum tahap laboratorium.

Rancangan proyek perubahan ini digunakan sebagai acuan bagi mentor,

project leader, coach, serta stakeholder agar tercapai persepsi dan

komitmen yang sama dalam pelaksanaannya.

Bersama ini disampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang

turut mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan, diantaranya :

1. Bapak BAMBANG HARTONO, SH, M.Pd, selaku coach yang

memberikan bimbingan dalam pelaksanaan tugas ini;

2. Bapak DRS. H. SUMADI, M.PD selaku mentor yang telah memberikan

kesempatan dan dukungan dalam pelaksanaan Diklatpim IV ini;

3. Pejabat dan staf di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang

dan pihak-pihak lain yang turut membantu.

Dalam penyusunan rancangan proyek perubahan ini pasti masih

terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik kami

i

Page 8: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

butuhkan untuk penyempurnannya. Akhirnya, dengan memohon petunjuk

Allah SWT semoga rancangan proyek perubahan ini dapat memberikan

bermanfaat yang nyata.

Penyusun,

AHMAD FARIJI, S.Pd, M.MPd

ii

Page 9: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................I

DAFTAR ISI.....................................................................................................II

BABI PENDAHULUAN....................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.....................................................................1

B. AREA DAN FOKUS PROYEK PERUBAHAN..............................3

C. TUJUAN DAN MANFAAT PROYEK PERUBAHAN....................4

D. RUANG LINGKUP PROYEK PERUBAHAN................................4

E. KRITERIA KEBERHASILAN.......................................................5

BAB II DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN...................................................6

A. OUTPUT KUNCI PROYEK PERUBAHAN..................................6

B. PENTAHAPAN PROYEK PERUBAHAN.....................................6

C. TATA KELOLA PROYEK PERUBAHAN.....................................7

D. STAKEHOLDERS.......................................................................8

E. FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN.............................................9

F. TARGET CAPAIAN PROYEK PERUBAHAN............................10

G. HASIL ADOPSI BENCHMARKING...........................................10

BAB III DESKRIPSI DAN ANALISIS PELAKSANAAN PROYEK

PERUBAHAN....................................................................................15

A. PENYAJIAN PENGALAMAN MEMIMPIN PROYEK

PERUBAHAN...................................................................................15

B. HASIL CAPAIAN PROYEK PERUBAHAN................................16iii

Page 10: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

C. KENDALA IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN...............17

D. STRATEGI MENGATASI KENDALA.........................................18

BAB IV PENUTUP.........................................................................................19

A. KESIMPULAN...........................................................................19

B. REKOMENDASI........................................................................19

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................21

BIODATA.......................................................................................................22

iv

Page 11: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan asasi bagi

manusia untuk mengembangkan dan memaksimalkan potensinya.

Pendidikan merupakan tanggung jawab dari berbagai pihak, antara

lain orang tua, masyarakat dan pemerintah. Sehubungan dengan itu,

pihak-pihak tersebut perlu bekerjasama secara maksimal untuk

menyelenggarakan atau menyediakan pendidikan bagi seluruh peserta

didik tanpa kecuali.

Pendidikan merupakan wadah yang tepat dalam upaya

peningkatan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, jika

menginginkan sumber daya manusia yang bermutu, pembangunan di

bidang pendidikan mutlak harus dioptimalkan.

Guru menjadi ujung tombak dan mempunyai tanggung jawab

yang besar terhadap mutu pendidikan. Peningkatan mutu guru secara

profesional akan lebih berarti, karena sampai saat ini walaupun hampir

di setiap sekolah ditempatkan guru, kenyataan yang ditemui di

lapangan belum menampakkan hasil yang sesuai dengan harapan.

Dengan diperlukannya upaya-upaya meningkatkan mutu

pendidikan di Kabupaten Sampang yang salah satunya melalui

peningkatan profesionalisme guru dengan menambah wawasan

1

Page 12: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

dengan menamatkan program DIII dan S1, bahkan sampai Pasca

Sarjana, maka sudah selayaknya, guru sebagai aparatur pemerintah

abdi negara dan abdi masyarakat, bertanggung jawab sepenuhnya

terhadap mutu pendidikan, disamping pendidikan juga tidak terlepas

dari peranan masyarakat dalam menunjang proses belajar mengajar

dan kebutuhan sarana dan prasarana lainnya. Dengan demikian kita

akan dapat meletakkan kerangka dasar yang mantap dalam

pembangunan di bidang pendidikan.

Dasar hukum terkait dengan guru sebagai bahan acuan dalam

pengembangan kompetensi guru adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007

tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru

dan Angka Kreditnya;

7. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala

Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010, Nomor 14

2

Page 13: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional

Guru dan Angka Kreditnya;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010

tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru

dan Angka Kredit

Berkaitan dengan mutu tenaga pendidik yang diharapkan

sebagaimana tersebut di atas, maka makin diperlukan upaya-upaya

untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan mutu

tenaga pendidik.

Namun demikian, masih ada beberapa hambatan yang menjadi

pokok permasalahan dalam rangka meningkatkan mutu tenaga

pendidik baik formal maupun non formal khususnya di wilayah Unit

Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Tambelangan

Kabupaten Sampang, antara lain Kurangnya sarana dan prasarana,

Kurangnya profesionalisme tenaga pendidik TK, SD dan PNFI dan

terbatasnya anggaran pengembangan.

Peningkatan profesionalisme tenaga pendidik dengan

beberapa upaya antara lain melalui pendidikan dan pelatihan guru,

penyetaraan guru dan pembinaan guru melalui Kelompok Kerja Guru

(KKG) serta upaya-upaya lain yang berkaitan dengan peningkatan

profesionalisme tenaga pendidik.

3

Page 14: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

B. Area dan Fokus Proyek Perubahan

Peningkatan tenaga pendidik SD menjadi kewajiban Dinas

Pendidikan Pemerintah Kabupaten Sampang melalui UPTD

Pendidikan Kecamatan Tambelangan berdasarkan Peraturan Bupati

Sampang Nomor 41 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi dan Tata

Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang.

Berbicara area dan fokus perubahan proyek perubahan tidak

dapat lepas dari 8 (delapan) area perubahan sebagaimana diatur

dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map

Reformasi Birokrasi adalah sebagai berikut :

1. Manajemen Perubahan;

2. Penataan Peraturan Per Undang-undangan;

3. Penataan dan Penguatan Organisasi;

4. Penataan Tata Laksana;

5. Penataan SDM Aparatur;

6. Penguatan Pengawasan;

7. Penguatan Akuntabilitas Kinerja; dan

8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka rancangan

perubahan dengan judul peningkatan tenaga pendidik SD melalui

pengembangan kompetensi masuk dalam area perubahan

peningkatan kualitas pelayanan publik dengan hasil yang diharapkan

4

Page 15: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

adalah Meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta pelayanan

birokrasi yang makin murah, cepat, mudah dan baik dan tujuan

reformasi birokrasinya adalah peningkatan kualitas pelayanan publik.

C. Tujuan dan Manfaat Proyek Perubahan

1.Tujuan

Tujuan yang diharapkan dari peningkatan tenaga pendidik SD

melalui pengembangan kompetensi adalah sebagai berikut :

Tujuan Jangka Pendek tanggal 28 Juni S/D 13 September 2014:

a. Meningkatkan minat kepada guru untuk mengembangkan

kompetensinya melalui KKG

b. Meningkatkan motivasi guru untuk menempuh pendidikan lebih

tinggi

c. Meningkatkan kompetensi guru melalui kelompok guru mata

pelajaran (MGMP).

Tujuan Jangka Menengah tanggal 14 September s/d 31

Desember 2014 :

Terwujudnya peningkatan kualitas pendidikan SD di Kecamatan

Tambelangan

2. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari proyek perubahan ini adalah :

a. Peningkatan kualitas belajar mengajar pada sekolah dasar di

wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Tambelangan.

5

Page 16: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

b. Meningkatnya kualitas lulusan SD di di wilayah UPTD

Pendidikan Kecamatan Tambelangan

D. Ruang Lingkup Proyek Perubahan

Ruang lingkup dari proyek perubahan ini merupakan kegiatan-

kegiatan penting untuk mencapai proyek perubahan yaitu :

a. Meminta dukungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang dalam

upaya meningkatkan kompetensi guru

b. Mencarikan bea siswa untuk guru dalam pengembangan

kompetensi guru

c. Meningkatkan kompetensi guru melalui KKG

d. Meningkatkan kompetensi guru melalui MGMP

e. Memotivasi guru untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi

E. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan adalah patokan ukuran tingkat pencapaian

prestasi terhadap tujuan yang akan diwujudkan dalam proyek

perubahan ini, kriteria keberhasilan tersebut adalah :

a. Keadaan sekarang :

1. Jumlah guru yang memiliki kompetensi layak dalam proses

belajar mengajar sebanyak 60%

2. Tingkat kehadiran guru SD dalam kegiatan KKG, MGMP dan

pembinaan motivasi sebesar 70%

3. Meningkatnya angka kelulusan SD

6

Page 17: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

b. Keadaan yang diinginkan setelah proyek perubahan :

1. Jumlah guru yang memiliki kompetensi layak dalam proses

belajar mengajar sebanyak 80%

2. Tingkat kehadiran guru SD dalam kegiatan KKG, MGMP dan

pembinaan motivasi sebesar 95%

3. Meningkatnya angka kelulusan SD mencapai 95%

7

Page 18: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

BAB II

DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN

A. OUTPUT KUNCI PROYEK PERUBAHAN

Output Kunci Proyek Perubahan diperlukan atas dasar pentingnya

pelayanan publik dalam perwujudan good governance yang secara terus

menerus membutuhkan responsivitas dan kecakapan dalam peningkatan tenaga

pendidik SD, sementara potensi masalah yang mungkin terjadi adalah kurangnya

kemauan guru dalam mengikuti KKG, MGMP dan pembinaan motivasi,

kurangnya penentuan target setiap kali pelaksanaan KKG, MGMP dan

pembinaan motivasi dan tidak semua guru hadir dalam pelaksanaan KKG,

MGMP dan pembinaan motivasi. Output kunci menjadi indikator kinerja, tanpa

indikator kinerja sulit menilai keberhasilan atau kegagalan suatu kinerja

organisasi, dan yang menjadi output kunci dalam proyek perubahan ini adalah

sebagai berikut :

1. Adanya peningkatan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar

2. Peningkatan kualitas pendidikan SD di UPTD Pendidikan Kecamatan

Tambelangan.

B. Pentahapan Proyek Perubahan

Pentahapan Proyek Perubahan terdiri dari Tahap Jangka Pendek dan

Jangka Menengah. Tahapan Jangka Pendek dan Menengah wajib dilaksanakan

sebagai implementasi Proyek Perubahan Peserta Diklat PIM IV Angkatan XII.

Tahapan Jangka Pendek dan Menengah dapat dilihat pada bagan dibawah ini :

8

Page 19: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

Sponsor

Coach

Project Leader

PokjaPokja Garis Komando Garis Koordinasi

NO TAHAP UTAMA WAKTU

Tahap Jangka Pendek 23 Juni – 13 September 2014

1 Melakukan perencanaan program dan

pembentukan tim kerja

Minggu I

2 Melakukan konsultasi dengan sponsor dan

coach tentang program kerja yang telah disusun

Minggu II

3 Melakukan perekrutan tim kerja Minggu II

4 Melakukan pengarahan kepada tim kerja

tentang program kerja yang akan dilakukan Minggu III

5 Membagi tugas bagi masing-masing tim kerja Minggu IV

6 Melaksanakan pembinaan guru melalui KKG,

MGMP dan pembinaan motivasi guru

Minggu V – Minggu

XII

Tahap Jangka Panjang 14 September – 31 Desember 2014

1 Melakukan evaluasi kerja dan capaian kerja

dengan tim kerja

Minggu ke 13 –

Minggu ke 47

2 Melaporkan hasil kerja kepada sponsor Minggu ke 48

C. Tata Kelola Proyek Perubahan

Gambaran struktur tim/orang yang terlibat dalam penyelenggaraan

proyek perubahan

9

Page 20: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

Adapun peran dari masing-masing Tim yang terlibat dalam penyelenggaraan

proyek perubahan ini sebagai berikut :

1. Mentor : Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang

a. Memberikan persetujuan, dukungan, arahan atas keseluruhan program

strategis

b. Membantu menyelesaikan hambatan.

2. Project Leader : Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Tambelangan

(AHMAD FARIJI, S.Pd, M.MPd)

a. Sebagai pengatur / pengendali dalam pelaksanaan kegiatan dan

memberikan arahan detail kerja ke pokja yang dipilihnya.

b. Melaporkan hasil kegiatan secara keseluruhan kepada sponsor.

3. Coach : BAMBANG HARTONO, SH, M.Pd. (Widyaiswara Utama Badan

Diklat Provinsi Jawa Timur)

a. Membekali Peserta dengan kopetensi yang diperlukan selama tahap

Taking Ownership dan tahap Laboratorium Kepemimpinan.

b. Memotivasi peserta melalui konsultasi selama tahap Taking Ownership

dan tahap Laboratorium Kepemimpinan.

4. Pokja : staf UPTD Pendidikan Kecamatan Tambelangan

a. Memberikan dukungan secara berkelanjutan selama masa proyek.

b. Menyediakan SDM pendukung Pembinaan.

c. Membantu menyelesaikan hambatan yang terjadi

5. Pokja : Pengawas SD

a. Memberikan dukungan secara berkelanjutan selama masa proyek.

b. Menyediakan SDM pendukung pelaksanaan Pembinaan

10

Page 21: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

D. Stakeholders

Stakeholder didefinisikan sebagai “perorangan maupun kelompok-

kelompok yang tertarik, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar

organisasi, yang berpengaruh maupun terpengaruh oleh tujuan-tujuan dan

tindakan-tindakan sebuah Tim”.

Dalam organisasi publik, sangat penting untuk mengetahui siapa

stakeholder yang memiliki kepentingan dan pengaruh terhadap program yang

dimiliki oleh organisasi. Untuk itu perlu dikenali jenis stakeholder sebagai berikut :

1. Stakeholder primer, yaitu mereka yang langsung dipengaruhi oleh program

yang dijalankan oleh organisasi publik tertentu. Pengaruh disini dapat bersifat

positif maupun negatif.

2. Stakeholder sekunder, yaitu mereka yang tidak langsung dipengaruhi oleh

program yang dijalankan oleh organisasi publik tertentu pengaruh disini dapat

bersifat positifmaupun negatif.

3. Stakeholder utama, yaitu mereka yang bisa memiliki pengaruh positif/negatif

terhadap program pemerintah dan keberadaaan mereka sangat penting bagi

organisasi yang memiliki program tersebut.

Dalam konteks membangun Tim yang efektif, upaya mempengaruhi

Stakeholder perlu diawali dengan pengelompokan stakeholder berdasarkan

pengaruh dan kepentingan yang dimilikinya. Stakeholder atau pemangku

kepentingan yang bekaitan dengan Proyek Perubahan ini adalah :

1. Stakeholder Primer : Guru SD

2. Stakeholder Sekunder :

a. Sekretaris Dinas Pendidikan (selaku Mentor)

b. Pejabat Struktural di lingkungan Dinas Pendidikan

11

Page 22: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

c. Seluruh staf di lingkungan Dinas Pendidikan

d. Pengawas Pendidikan SD

e. KKG

f. MGMP

g. Badan Kepegwaian Daerah

3. Stakeholder Utama : Kepala Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten

Sampang

E. Faktor Kunci Keberhasilan

Faktor-faktor Kunci keberhasilan, Critical Succes Faktor (CSFs),

didefinisikan oleh Rockart (1979) sebagai aspek-aspek tertentu yang dapat

menunjukkan keberhasilan suatu organisasi.

Aspek-aspek ini harus berjalan sesuai dengan apa yang ingin dicapai oleh suatu

organisasi, jika organisasi ingin menunjukkan keberhasilan kinerjanya. Faktor-

faktor Kunci keberhasilan tidak hanya bermanfaat pada individu dalam

organisasi, tetapi juga bagi organisasi itu sendiri. Pada level individual factor

kunci keberhasilan mempresentasikan karakteristik, tindakan, kondisi, atau

tingkah laku yang harus ditingkatkan ataupun dikendalikan dalam rangka

memfokuskan diri pada upaya memberikan kontribusi pada organisasi dalam

mewujudkan visi dan misinya.

Faktor kunci pada peningkatan tenaga pendidik SD melalui

pengembangan kompetensi adalah sebagai berikut:

a. Adanya dukungan dari mentor (Sekretaris Dinas Pendidikan)

b. Adanya dukungan dari Kabid Pendidik dan Tenaga Kependidikan

c. Adanya dukungan dari pengawas SD

12

Page 23: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

d. Peningkatan motivasi guru dalam belajar mengajar

e. Penerapan reward dan punishment

F. Target Capaian Proyek Perubahan

NO TAHAP UTAMA BOBOT TARGET

A JANGKA PENDEK

1 Melakukan perencanaan program dan

pembentukan tim kerja 10 %

2 Melakukan konsultasi dengan sponsor dan coach

tentang program kerja yang telah disusun 10 %

3 Melakukan konsultasi dengan sponsor dan coach

tentang program kerja yang telah disusun 10 %

4 Melakukan pengarahan kepada tim kerja tentang

program kerja yang akan dilakukan 15 %

5 Membagi tugas bagi masing-masing tim kerja 15 %

6 Melaksanakan pembinaan guru melalui KKG,

MGMP dan pembinaan motivasi guru 15 %

B JANGKA MENENGAH

1 Melakukan evaluasi kerja dan capaian kerja

dengan tim kerja 15 %

2 Melaporkan hasil kerja kepada sponsor 10 %

JUMLAH 100 %

G. Hasil Adopsi Benchmarking

Pengertian benchmarking secara sederhana adalah suatu proses

membandingkan dan mengukur suatu kegiatan organisasi terhadap proses

operasi yang terbaik sebagai inspirasi dalam meningkatkan kinerja organisasi.

Keadaan ini penting untuk memungkinkan organisasi dapat membandingkan

dengan organisasi kompetitor dan selanjutnya menjadi alat strategi bagi

manajemen untuk meningkatkan kinerja.

13

Page 24: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

Manfaat Benchmarking adalah mengurangi biaya karena kesalahan,

menurunkan pencegahan sebelum kesalahan terjadi dan penyederhanaan

proses dalam melakanakan proyek project charter di organisasi. Saedangkan

tujuan Benchmarking adalah untuk menentukan kunci atau rahasia sukses dari

organisasi pesaing yang paling unggul, sehingga dapat membantu dalam

melaksanakan output kunci project charter yang akan dilaksanakan.

Pelaksanaan kegiatan benchmarking dilaksanakan pada tanggal 9 Juni

sampai dengan 11 Juni 2014 pada 3 (tiga) lokus yaitu Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Bojonegoro, Dinas Kesehatan Kabupaten

Bojonegoro dan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten

Bojonegoro.

Hasil Identifikasi best practice pada Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai berikut :

1. Melaksanakan job description yang jelas sesuai dengan tugas pokok dan

fungsi

2. Menerapkan paradigma pengurangan resiko bencana dalam usaha

penanggulangan bencana, akuntabilitas pelayanan prima dan akuntabilitas

publik dalam pelaksanaan tugas pemerintahan dan tugas penanggulangan

bencana

3. Melakukan pelatihan penanggulangan bencana kepada masyarakat guna

meningkatkan peran sertanya dalam upaya penanggulangan bencana.

4. Menggunakan Sistim Teknologi Informasi guna penanganan bencana secara

cepat dan tepat.

14

Page 25: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

5. Mengembangkan kerjasama lintas program, lintas SKPD, bantuan teknis

dengan instansi vertikal, horisontal dan non instansi dalam pelaksanaan tugas

pokok pemerintahan dan penanggulangan bencana.

6. Penambahan personil penanggulangan bencana yang memadai dan

pembentukan Tim Reaksi Cepat (TRC).

7. Mengembangkan kebijakan yang mengatur program penanggulangan

bencana, sosialisasi, simulasi, pendidikan dan pelatihan penanggulangan

bencana mulai pada tahapan pra-bencana, tanggap darurat dan pasca

bencana.

8. Tersusun dan diterapkannya Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan

Kepala BPBD yang berhubungan dengan program penanggulangan bencana,

serta sosialisasi kepada masyarakat akan peraturan kebencanaan tersebut

agar masyarakat dapat mengerti dan memahami apa yang menjadi tanggung

jawabnya terhadap upaya penanggulangan bencana dan bagaimana upaya

pencegahan, mitigasi, dan pengurangan resiko bencana.

9. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM para penyelenggara

penanggulangan bencana di daerah dan didukung sarana prasarana

penanggulangan bencana yang memadai

10.Mengoptimalkan bimbingan, pendidikan dan pelatihan, pembinaan teknis

kegiatan simulasi penanggulangan bencana, secara professional terhadap

berbagai program/ kegiatan penanggulangan bencana

11.Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat melalui program reaksi cepat

pemantauan/pengawasan terhadap kejadian bencana dan upaya

penanggulangan.

15

Page 26: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

12.Pemetaan wilayah yang berpotensi terjadi bencana berdasarkan survey dan

penelitian yang valid

13.Menjalin kerjasama dan komunikasi yang intensif dengan BPBD Propinsi

Jawa Timur maupun dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana

(BNPB)

14.Penanganan kejadian bencana dan upaya pemulihan pasca bencana secara

cepat dan tepat yang berbasis Teknologi Informasi (IT) dan Masyarakat

Hasil Identifikasi best practice pada Dinas Kesehatan Kabupaten

Bojonegoro adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penyediaan Jamban secara aktif

2. Tingginya dukungan dan kontinuitas dari Pemerintah Kabupaten dalam

pelaksanaan ODF

3. Program STBM bukan tanggung jawab Dinkes/sektor kesehatan saja

melainkan melibatkan setiap elemen masyarakat meliputi Bupati, Kepala

Satker, Camat, PKK, Tenaga Kesehatan, LSM, MUI, Lembaga Pendidikan,

Tokoh Masyarakat dan seluruh elemen masyarakat

4. Membentuk Community Empowerment dalam mensukseskan program

5. Monitoring Desa ODF agar tidak kembali OD dan Lomba ODF

6. Penerbitan Perbup No. 58 Tahun 2010 à Pengawasan dan Sanksi BABS

7. Menyusun mekanisme monitoring bulanan oleh tim desa dan monitoring

reguler 3 bulanan oleh tim kesehatan serta review tahunan oleh tim kesehatan

8. Meningkatkan kemitraan antara lintas sektor, swasta / perusahaan dan

masyarakat terlibat aktif dalam gerakan menuju Bojonegoro ODF

9. Mendorong agar setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap

sarana sanitasi dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas

16

Page 27: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

dari buang air di sembarang tempat (ODF), sehingga Bojonegoro ODF dapat

segera tercapai

10.Meningkatkan kesadaran terhadap perilaku hidup bersih dan sehat dalam

segala aspek kehidupan keluarga.

Hasil Identifikasi best practice pada Dinas Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan koordinasi vertikal dengan Kementrian Koperasi Usaha Kecil

dan Menengah dalam upaya mencari dukungan penggalian potensi

pengembangan koperasi

2. Melaksanakan upaya pembantuan permodalan melalui pencarian dana hibah

untuk koperasi wanita dari program Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

3. Mengupayakan kelangsungan hidup koperasi dari 1.107 koperasi yang

melaksanakan RAT sampai dengan 67%

4. Mempermudah syarat dan proses pendirian koperasi

5. Melaksanakan kerjasama dan pendampingan dengan UNAIR dan UNESA

6. Untuk perijinan koperasi diprioritaskan pada KOPWAN

7. Adanya monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap koperasi dan UMKM

8. Melaksanakan MoU dengan BPR dalam hal pemberian kredit bagi UMKM

dengan memberikan persyaratan yang ketat untuk mengantisipasi terjadinya

kredit macet.

9. Mengadakan kontrol terhadap koperasi melalui surat peringatan bagi koperasi

yang tidak melakukan RAT.

10.Mendorong koperasi unggulan yang berhasil yaitu KUD Padangan, KUD Sinar

Baru dan Koperasi Karyawan Redying Bojonegoro (KAREP)

17

Page 28: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

Hasil mapping benchmarking pada best practice yang dapat diadopsi

pada proyek perubahan adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan kerjasama lintas program, lintas SKPD, bantuan teknis

dengan instansi vertikal, horisontal dan non instansi dalam pelaksanaan

tugas pokok

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM tenaga pendidik

3. Mengoptimalkan bimbingan, pendidikan dan pelatihan, pembinaan teknis

terkait kegiatan pengembangan kompetensi

4. Melaksanakan kerjasama dan pendampingan dengan UNESA

Hasil mapping benchmarking pada best practice yang dapat diadaptasi

pada proyek perubahan adalah sebagai berikut :

1. Melaksanakan job description yang jelas sesuai dengan tugas pokok dan

fungsi

2. Melakukan pelatihan peningkatan kompetensi tenaga pendidik SD

3. Mengembangkan kebijakan yang mengatur program peningkatan

kompetensi

4. Adanya monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap kegiatan

pengembangan kompetensi

18

Page 29: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

BAB III

DESKRIPSI DAN ANALISIS PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

A. Penyajian Pengalaman Memimpin Proyek Perubahan

Memimpin pelaksanaan proyek perubahan merupakan suatu kebanggaan

dan merupakan suatu pengalaman yang tak terlupakan selama kita menjadi abdi

negara. Karena pelaksanaan proyek perubahan ini merupakan suatu

implementasi idealisme dari sebuah ide dan buah pikiran kami yang sudah

diseminarkan dan disetujui oleh para pakar baik dari Badan Diklat Propinsi Jawa

Timur maupun Badan Diklat Kabupaten Sampang serta telah disetujui oleh

pimpinan kita yang dalam hal ini berperan sebagai mentor.

Adapun proyek perubahan yang kami laksanakan di Dinas Pendidikan,

yaitu pada UPTD Pendidikan Kecamatan Tambelangan sesuai dengan judul

proyek perubahan yang kami angkat yaitu : “Peningkatan tenaga pendidik SD

melalui pengembangan kompetensi”.

Banyak pengalaman yang bisa didapat dari memimpin pelaksanaan

proyek perubahan ini, diantaranya adalah kita bisa lebih mengerti bagaimana

cara berkomunikasi yang baik dengan atasan antar sesama maupun kepada

bawahan, kemudian kita bisa lebih memahami bagaimana cara berkoordinasi

yang baik dengan berbagai macam stakeholder serta bisa mensosialisasikan

dan memantapkan pelaksanaan dari proyek perubahan yang akan kita

laksanakan kepada masyarakat.

Adapun rincian detail terkait pengalaman memimpin proyek perubahan

akan kami sajikan dalam bentuk tahapan sebagai berikut :

19

Page 30: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

NO TAHAP UTAMA WAKTU

1 Melakukan perencanaan program dan

pembentukan tim kerja Minggu I

2 Melakukan konsultasi dengan sponsor dan

coach tentang program kerja yang telah

disusun Minggu II

3 Melakukan perekrutan tim kerja Minggu II

4 Melakukan pengarahan kepada tim kerja

tentang program kerja yang akan dilakukan Minggu III

5 Membagi tugas bagi masing-masing tim kerja Minggu IV

6 Melaksanakan pembinaan guru melalui KKG,

MGMP dan pembinaan motivasi guru Minggu V – Minggu XII

Bukti-bukti dan hasil dari masing-masing pentahapan dari setiap

tahapan pada jangka pendek dapat dideskripsikan dan bukti / hasil dari setiap

langkah yang telah kami lampirkan dalam daftar lampiran sebagai berikut :

No Aksi Bukti / Hasil

1. Melakukan perencanaan program dan

pembentukan tim kerja

Lampiran 1

-Daftar hadir, foto kegiatan

-Pembagian tugas tim kerja

2. Melakukan konsultasi dengan sponsor dan

coach tentang program kerja yang telah

disusun

Lampiran 2

- Foto kegiatan

- Arahan dari mentor

3. Melakukan perekrutan tim kerja Lampiran 3

-Undangan

-Foto kegiatan

-SK Tim

4. Melakukan pengarahan kepada tim kerja

tentang program kerja yang akan dilakukan

Lampiran 4

-Foto kegiatan

-Daftar hadir

20

Page 31: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

5. Membagi tugas bagi masing-masing tim kerja Lampiran 5

- Foto kegiatan

- Pembagian tugas tim kerja

6. Melaksanakan pembinaan guru melalui KKG,

MGMP dan pembinaan motivasi guru

Lampiran 6

-Foto kegiatan

-Undangan

-Daftar hadir

-Notulen

B. Hasil Capaian Proyek Perubahan

No. KRITERIA KEBERHASILAN BOBOT

TARGET

REALISASI KETERANGAN

1. Melakukan perencanaan

program dan pembentukan

tim kerja

Minggu I Minggu I Tercapai

2. Melakukan konsultasi dengan

sponsor dan coach tentang

program kerja yang telah

disusun

Minggu II Minggu II Tercapai

3. Melakukan perekrutan tim

kerja

Minggu II Minggu II Tercapai

4. Melakukan pengarahan

kepada tim kerja tentang

program kerja yang akan

Minggu III Minggu III Tercapai

21

Page 32: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

dilakukan

5. Membagi tugas bagi masing-

masing tim kerja

Minggu IV Minggu IV Tercapai

6. Melaksanakan pembinaan

guru melalui KKG, MGMP

dan pembinaan motivasi guru

Minggu V –

Minggu XII

Minggu V –

Minggu XII

Tercapai

7. Melaporkan hasil kerja

kepada mentor dan coach

Minggu I Minggu I Tercapai

Setelah dilaksanakan pentahapan jangka pendek yang didukung oleh atasan

yang diinteraksikan dalam pelaksanaan proyek perubahan ini, sehingga telah

dihasilkan beberapa output dari proyek perubahan ini diantaranya yaitu :

1. Adanya peningkatan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar

2. Peningkatan kualitas pendidikan SD di UPTD Pendidikan Kecamatan

Tambelangan.

C. Kendala Implementasi Proyek Perubahan

Untuk mencapai tujuan Peningkatan tenaga pendidik SD melalui pengembangan

kompetensi ada permasalahan dan tantangan yang dihadapi antara lain :

1. Kendala Internal dalam pelaksanaan proyek perubahan ini adalah:

- Kurangnya kemauan guru dalam mengikuti KKG, MGMP dan pembinaan

motivasi

- Kurangnya penentuan target setiap kali pelaksanaan KKG, MGMP dan

pembinaan motivasi

22

Page 33: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

- Tidak semua guru hadir dalam pelaksanaan KKG, MGMP dan pembinaan

motivasi

2. Kendala Eksternal dalam pelaksanaan Proyek Perubahan ini antara lain :

- Kurangnya partisipasi/respon institusi pendidikan tinggi dalam

pengembangan penyediaan program pendidikan peningkatan kompetensi

guru.

D. Strategi Mengatasi Kendala

Dengan munculnya berbagai kendala yang ada maka kami mengambil strategi-

strategi khusus untuk menghadapi kendala tersebut yang kami implementasikan

selama laboratorium kepemimpinan proyek perubahan, berikut ini adalah

gambaran kendala dan strategi mengatasinya yang telah kami laksanakan :

1. Kendala Internal:

No Kendala yang muncul Strategi mengatasi kendala

1 Kurangnya kemauan guru dalam

mengikuti KKG, MGMP dan

pembinaan motivasi

Penegakan reward dan

punishment terhadap guru dalam

KKG, MGMP dan Pembinaan

motivasi

2 Kurangnya penentuan target

setiap kali pelaksanaan KKG,

MGMP dan pembinaan motivasi

Penentuan target capaian setiap

kali pelaksanaan KKG, MGMP

dan pembinaan motivasi dan

dievaluasi setiap pertemuan

berikutnya

23

Page 34: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

3. Tidak semua guru hadir dalam

pelaksanaan KKG, MGMP dan

pembinaan motivasi

Diterapkan sanksi bagi guru

yang tidak hadir dalam

pelaksanaan KKG, MGMP dan

pembinaan motivasi

2. Kendala Eksternal berupa:

No Kendala yang muncul Strategi mengatasi kendala

1 Kurangnya partisipasi/respon

institusi pendidikan tinggi dalam

pengembangan penyediaan

program pendidikan peningkatan

kompetensi guru.

Bekerjasama dengan institusi

pendidikan tinggi dalam

pengembangan penyediaan

program pendidikan peningkatan

kompetensi guru

24

Page 35: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil dari implementasi tahap jangka pendek proyek perubahan

Peningkatan tenaga pendidik SD melalui pengembangan kompetensi

berhasil dilaksanakan karena project leader mampu memanfaatkan

dan mempengaruhi stakeholder yang ada terkait untuk mensukseskan

proyek perubahan sebagai berikut:

1. Adanya dukungan dari mentor (Sekretaris Dinas Pendidikan)

2. Adanya dukungan dari Kabid Pendidik dan Tenaga Kependidikan

3. Adanya dukungan dari pengawas SD

4. Peningkatan motivasi guru dalam belajar mengajar

5. Penerapan reward dan punishment

Keberhasilan proyek perubahan ini tidak terlepas dari hasil

pelaksanaan pentahapan yang menghasilkan output sesuai dengan

harapan yaitu:

1. Adanya peningkatan kemampuan guru dalam proses belajar

mengajar

2. Peningkatan kualitas pendidikan SD di UPTD Pendidikan

Kecamatan Tambelangan.

25

Page 36: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

B. Rekomendasi

Setelah pelaksanaan jangka pendek sudah berhasil

dilaksanakan dan agar supaya yang sudah diraih tersebut dapat

dipertahankan dan ditingkatkan pada jangka menengah maka perlu

adanya suatu rekomendasi terhadap berbagai pihak diantaranya

adalah sebagai berikut :

1. ……………………………………………………………………………

……

2. ……………………………………………………………………………

……

3. ……………………………………………………………………………

……

Sedangkan untuk dapat mendukung semua itu, kita juga

perlu melakukan rekomendasi dalam rangka meningkatkan peran unit

kerja dari project leader, stakeholder baik internal maupun eksternal.

Adapun rekomendasi terhadap hal dimaksud antara lain adalah

sebagi berikut :

…………………………………………………………………………

………

.

26

Page 37: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur. 2014. Kumpulan Materi Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Pola Baru.

Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Timur, 2014, Panduan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Pola Baru

Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang.Renstra Tahun 2014-2019. Sampang

Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah, Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia, 2004

Surat Edaran Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor SE/31.M.PAN/12/2004 tentang Penetapan Kinerja.

27

Page 38: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

BIODATA

1. Nama : AHMAD FARIJI, S.Pd, M.MPd

2. NIP :

3. Pangkat/Golongan :

4. Tempat / Tgl Lahir :

5. Agama :

6. Alamat Rumah/Telp : Jl.

HP.

Telp.

7. Alamat Kantor &Telp : Jl.

Telp.

8. Unit Organisasi/Instansi : Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang

9. Jabatan : Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan

Tambelangan

10. Pendidikan :

11. Nama Istri :

12. Pekerjaan :

13 Jumlah Anak :

28

Page 39: P4 29 Ahmad Fariji - Copy

29