pada akhirnya

2
Pada akhirnya, yang istimewa akan kalah dengan yang selalu ada. "Pada akhirnya, yang istemewa akan kalah dengan yang selalu ada." Gue gatau kenapa yang pasti gue suka banget dengar kalimat itu. Kalimat itu bener-bener ngebuka pikiran kita. Kadang kita terlalu terpaku sama yang lebih istimewa. Kita terlalu banyak melakukan hal untuk mempertahan si istemewa itu, karna kita pikir mereka perfect. Tapi kita lupa, ada sosok yang selalu bantu kita di saat kita butuh bantuan, yang gapernah bosan dengar cerita kita, curahan kita, yang selalu nenangin kita saat marah, yang jadi senderan kita saat nangis, dan yang selalu betah di dekat kita. Yap. Mereka yang selalu ada. Pernah ga kepikiran apa yang terjadi saat si istemewa ninggalin kamu? Kamu pasti bakal sedih, nangis, kamu jadi ga karuan dan bercerita semuanya dengan sosok yang selalu ada buat kamu. Tapi saat yang selalu ada itu justru ninggalin kamu karna lelah dengan tingkah mu yang terkadang lupa dengan keberadaan dia, apa kamu akan menyadari kepergiannya? Apa kamu akan sadar apa yang telah kamu perbuat? Mungkin kamu baru menyadarinya saat kamu dalam keadaan terpuruk. Seperti saat yang istemewa menyakiti mu dan meninggakan mu pergi. Kamu bakal bingung siapa yang ada saat kamu sedih. Siapa yang bakal peduli dengan kamu saat kondisimu seperti itu? siapa yang lagi-lagi haru menghapus air matamu yang nyaris kering karna seseorang yang sebelumnya kamu anggap istimewa dan sangat berati? Hingga akhirnya kamu bakal sadar bahwa sebenarnya saat yang selalu ada pergi, kamu sudah kehilangan yang jauh lebih berarti dari yang istimewa. Dan pada saat itu kamu bakal coba bangkit dan menghubungi sosok yang selalu ada, tapi apa dia bakal balas sms kamu atau ngangkat telpon kamu setelah apa yang telah kamu perbuat dengan dia? Jangan coba untuk menyalahannya saat dia ga ada, dia punya hak dan alasan kenapa menjauh. Jadi, jangan salahin seseorang yang selalu ada buat kamu berdoa supaya kamu sedih mulu selama ini. Karna cuma di saat kamu sedih, dia, kamu anggap, ada. Terus saat kamu sudah terlanjur kebingungan, dan kamu sadar dengan apa yang kamu

Upload: james-ward

Post on 21-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asdfghjk

TRANSCRIPT

Page 1: Pada Akhirnya

Pada akhirnya, yang istimewa akan kalah dengan yang selalu ada.

"Pada akhirnya, yang istemewa akan kalah dengan yang selalu ada." Gue gatau kenapa yang pasti gue suka banget dengar kalimat itu. Kalimat itu bener-bener ngebuka pikiran kita. Kadang kita terlalu terpaku sama yang lebih istimewa. Kita terlalu banyak melakukan hal untuk mempertahan si istemewa itu, karna kita pikir mereka perfect. Tapi kita lupa, ada sosok yang selalu bantu kita di saat kita butuh bantuan, yang gapernah bosan dengar cerita kita, curahan kita, yang selalu nenangin kita saat marah, yang jadi senderan kita saat nangis, dan yang selalu betah di dekat kita. Yap. Mereka yang selalu ada. Pernah ga kepikiran apa yang terjadi saat si istemewa ninggalin kamu? Kamu pasti bakal sedih, nangis, kamu jadi ga karuan dan bercerita semuanya dengan sosok yang selalu ada buat kamu. Tapi saat yang selalu ada itu justru ninggalin kamu karna lelah dengan tingkah mu yang terkadang lupa dengan keberadaan dia, apa kamu akan menyadari kepergiannya? Apa kamu akan sadar apa yang telah kamu perbuat? Mungkin kamu baru menyadarinya saat kamu dalam keadaan terpuruk. Seperti saat yang istemewa menyakiti mu dan meninggakan mu pergi. Kamu bakal bingung siapa yang ada saat kamu sedih. Siapa yang bakal peduli dengan kamu saat kondisimu seperti itu? siapa yang lagi-lagi haru menghapus air matamu yang nyaris kering karna seseorang yang sebelumnya kamu anggap istimewa dan sangat berati? Hingga akhirnya kamu bakal sadar bahwa sebenarnya saat yang selalu ada pergi, kamu sudah kehilangan yang jauh lebih berarti dari yang istimewa. Dan pada saat itu kamu bakal coba bangkit dan menghubungi sosok yang selalu ada, tapi apa dia bakal balas sms kamu atau ngangkat telpon kamu setelah apa yang telah kamu perbuat dengan dia? Jangan coba untuk menyalahannya saat dia ga ada, dia punya hak dan alasan kenapa menjauh. Jadi, jangan salahin seseorang yang selalu ada buat kamu berdoa supaya kamu sedih mulu selama ini. Karna cuma di saat kamu sedih, dia, kamu anggap, ada. Terus saat kamu sudah terlanjur kebingungan, dan kamu sadar dengan apa yang kamu perbuat, bahwa kamu kehilangan sosok yang lebih berarti dari yang lebih istimewa, apa yang bisa kamu lakuin? Apa kamu hanya bisa mengurung diri sepanjang hari dikamarmu, menangis sambil menutup separuh wajah mu dengan selimut dan berteriak betapa bodohnya kamu tanpa ada sosok yang bisa menenangkan mu dan menjadi senderan dari tiap tangismu? Liat apa yang sudah kamu perbuat. Kamu menyia-nyiakan orang yang mencintaimu. Tulus. Sekalipun keberadan dia terkadang kamu anggap semu. Lalu apa yang akan terjadi selanjutnya setelah kamu terpuruk terlalu jauh? Apa kamu akan mencoba untuk mengakhiri hidup mu? Tenang. Yang selalu ada akan kembali di saat kamu benar-benar sadar dan sangat membutuhkannya. Karna yang selalu ada untuk kamu pun gak sanggup lebih lama lagi buat jauh dari kamu dan membiarkan kamu begitu terputuk karna sosok yang selama ini menutupi seberapa penting keberadaannya. Semenjak itu yang selalu ada untuk kamu, juga menjadi yang paliiiiing istimewa dalam hidupmu. Dan ini lah akhirnya. Yang istimewa telah kalah dan tergantikan dengan yang selalu ada:)