pakan

5
Strategi Penyediaan dan Produksi Pakan Kelinci Prof. Nahrowi dalam paparannya di Workshop Pakan Kelinci pada 26 Mei 2012 menyoroti pentingnya manajemen penyediaan dan teknologi produksi pakan kelinci. Pada awal paparannya Prof. Nahrowi mengungkapkan bahwa dominasi produksi daging kelinci di dunia sebesar 44% masih berada di negara China. Dominasi tersebut tidak terlepas dari manajemen yang diterapkan peternaknya yang menjadi indikator keberhasilan usaha ternak kelinci. Indikator keberhasilan tersebut meliputi efisiensi pakan, pertambahan bobot badan, persentase karkas, kualitas daging, reproduksi dan faktor lingkungan. Namun demikian, penentu dari semua indikator tersebut adalah komponen pakan, dimana hampir 75% dari kegiatan onfarm adalah penggunaan pakan. Masalah ketersediaan pakan tidak terlepas dari kondisi musim. Pada musim kemarau ketersediaan hijauan makanan ternak (HMT) relatif kurang dan sebaliknya pada musim hujan, HMT tersedia dalam jumlah banyak. Strategi penyediaan pakan harus dilakukan dengan manajemen yang baik pada kegiatan penanaman HMT, pengolahan dan pengawetan serta penyimpanan (pergudangan). Inovasi teknologi dalam poenyediaan pakan kelinci pada aspek pengolahan dan pengawetan dapat dilakukan dengan pembuatan silase, hay, feed komplit dengan mempertimbangkan basis wilayah dan kemampuan pencernaan (organ pencernaan) kelinci sebagai hewan monogastrik/pseudoruminant. Secara fisiologis, kebutuhan nutrien kelinci harus didasarkan pada pemenuhan kebutuhan hidup pokok kelinci itu sendiri. Kebutuhan hidup pokok

Upload: muhammad-rifai

Post on 13-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Strategi Penyediaan dan Produksi Pakan KelinciProf. Nahrowi dalam paparannya di Workshop Pakan Kelinci pada 26 Mei 2012menyoroti pentingnya manajemen penyediaan dan teknologi produksi pakankelinci. Pada awal paparannya Prof. Nahrowi mengungkapkan bahwa dominasiproduksi daging kelinci di dunia sebesar 44% masih berada di negara China.Dominasi tersebut tidak terlepas dari manajemen yang diterapkan peternaknyayang menjadi indikator keberhasilan usaha ternak kelinci. Indikatorkeberhasilan tersebut meliputi efisiensi pakan, pertambahan bobot badan,persentase karkas, kualitas daging, reproduksi dan faktor lingkungan. Namundemikian, penentu dari semua indikator tersebut adalah komponen pakan,dimana hampir 75% dari kegiatan onfarm adalah penggunaan pakan.Masalah ketersediaan pakan tidak terlepas dari kondisi musim. Pada musimkemarau ketersediaan hijauan makanan ternak (HMT) relatif kurang dansebaliknya pada musim hujan, HMT tersedia dalam jumlah banyak. Strategipenyediaan pakan harus dilakukan dengan manajemen yang baik pada kegiatanpenanaman HMT, pengolahan dan pengawetan serta penyimpanan (pergudangan).Inovasi teknologi dalam poenyediaan pakan kelinci pada aspek pengolahan danpengawetan dapat dilakukan dengan pembuatan silase, hay, feed komplitdengan mempertimbangkan basis wilayah dan kemampuan pencernaan (organpencernaan) kelinci sebagai hewan monogastrik/pseudoruminant.Secara fisiologis, kebutuhan nutrien kelinci harus didasarkan padapemenuhan kebutuhan hidup pokok kelinci itu sendiri. Kebutuhan hidup pokoktersebut berperan pada maintenace hidup kelinci, menopang proses vitaldalam tubuh, meningkatkan ukuran tulang, jaringan dan organ serta produksisusu, daging, dan bulu. Pada fase pertumbuhan, kelinci memerlukan proteinyang berkualitas dan cukup, memerlukan mineral yang lebih tinggi untukpertumbuhan tulang dan perlu pembatasan energi untuk mencegah perlemakanyang berlebihan. Kekurangan nutrisi pada fase pertumbuhan dapat menyebabkanabnormal maturity. Sementara itu, pada periode produksi, periode maturityterjadi secara physiologi maupun reproduksi. Pada fase ini pertumbuhansudah optimum dan pada kelinci bibit biasanya perlu asupan Ca yang cukupuntuk produksi susu, sedangkan pada kelinci pedaging akan terjadi depositlemak sehingga memerlukan energi yang tinggi.Tingkatan ProduksiPK %Fat %Kalori per lbSK %Tingkat KonsumsiPregnant (21d) or Lactating16-203-5,5113612-14Bebas memilihGrowing Fryer (1-3 mo)162-4113614-16Bebas memilihReplacement (3-5 mo)162-4113614-166-8 ozBreeding Bucks162-3113614-206-8 ozDry Bucks12-152-3,595514-204-6 ozSumber : NRC 1994Pakan yang baik harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1) mempunyaisemua nutrien dalam jumlah yang benar sesuai dengan kebutuhan ternak(seimbang), palatable, harga relatif murah, pencampuran bahan merata dantidak mengandung unsur berbahaya. Strategi yang dapat dilakukan untukmemperbaiki efisiensi pakan kelinci antara lain adalah dengan manajemennitrogen pakan yang meliputi asam amino, phase pemberian pakan dan enzymserta additives. Strategi menurunkan kehilangan N dapat dilakukan denganmelakukan formulasi pakan dengan pendekatan asam amino bukan dengan proteinkasar serta memperhatikan phase pemberian pakan dan jika diperlukan dapatdigunakan bahan additives atau supplement. Penambahan bahan additive harusdipertimbangkan bahwa polisakarida bukan pati (NSPs) dapat mengganggupencernaan dan absorbsi lemak, protein dan karbohidrat, asam phitat dapatmengganggu ketersediaan phospor, protein dan karbohidrat, namun demikianpermasalahan tersebut dapat diatasi dengan penggunaan enzym. Faktor lainyang perlu diperhatikan dalam memperbaiki efisiensi pakan adalahmenghindari penggunaan pakan beranti-nutrisi. Pakan asal tanaman legum danbiji-bijian/cereal mengandung unsur yang berpengaruh negatif pada kecernaandan ketersediaan asam amino dan nutrien lainnya (misalnya kedelaimengandung tripsin inhibitor). Strategi untuk penyediaan Phospor (P)dilakukan dengan menyediakaanya sesuai dengan kebutuhan ternak, pilih bahanyang mengandung P tinggi dan biasanya dari bahan pakan hewani yangmempunyai kecernaan 100%, selain itu dapat juga digunakan feed additive dansuplement semisal enzym dan vitamin D.Strategi pembuatan pakan kelinci dapat dilakukan dengan mempertimbangkanaspek pemilihan bahan pakan (sumber protein, energi, vitamin, mineral danadditive), analisa komposisi kimia pakan, formulasi pakan, penyiapan bahanpakan (choping, grinding) mixing, pelleting dan pengemasan. Pakan kelincidapat dibuat dengan menggunakan bahan pakan lokal dengan komposisi hijauandan konsentrat serta vitamin/mineral yang seimbang. Hijauan dapat beruparumput, kulit jagung, kulit kopi, kulit coklat, dll. Konsentrat dapatberupa jagung, dedak, gaplek, bungkil kelapa, bungkil inti sawit, tepungikan, dll. Vitamin terdiri dari DCP, CaCo3 dan Vitamin ADEK. Comtohformulasi pakan kelinci sebagai berikut : Jagung 10-15%; Hay 5-19%; BungkilKedelai 15-20%; Bungkil Kelapa 5-10%; CGF 4-7%; Tepung Ikan 1-3%; CPO 2-5%;Dedak/Pollard 10-15%; Onggok 5-10% dan bahan lainnya (premiks 2-5%).Kunci keberhasilan produksi pakan kelinci berkualitas adalah pada aspekpenyediaan, seleksi, formulasi dan pencampuran bahan bakan yang seimbang,sementara teknologi pelleting merupakan salah satu pilihan yang tepat untukpembentukan dan penyimpanan pakan kelinci demikian ditegaskan Prof.Nahrowi pada akhir paparannya.Top of FormSukaKomentariBagikanBottom of Form