paleontologi

24
Deskripsi Fosil Mikropaleontologi foraminifera dan foram Besar 1 ) Orbulina Filum : Protozoa Kelas : Sarcodina Ordo : Foraminifera Family : Orbulinanidae Genus : Orbulina Spesies : Orbulina universa D’ORBIGNY Keterangan : Fosil ini memiliki susunan kamar planispiral, bentuk test spherical, bentuk kamar globular, jumlah kamar pada ventral dan dorsal 1, suture pada ventral dan dorsal jumlahnya 1, hiasan pada permukaan test puncate, komposisi test gamping hyalin. Kisaran hidup N.9 – N.23 ( BLOW,1969) 2) Orbulina Filum : Protozoa Kelas : Sarcodina Ordo : Foraminifera Family : Orbulinanidae Genus : Orbulina Spesies : Orbulina bilobata D’ORBIGNY Keterangan : Fosil ini memiliki susunan kamar trocospiral, bentuk test spherical, bentuk kamar globular, jumlah kamar pada ventral dan dorsal 1, suture pada ventral dan dorsal jumlahnya 1, suturenya melengkung lemah, hiasan pada permukaan test punctate, komposisi test gamping hyalin. Kisaran hidup N.9 – N.23 ( BLOW,1969 ) Teknik Geologi Sekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia Page 1

Upload: davidryanwaromi

Post on 07-Feb-2016

129 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

DISKRIPSI FOSIL FORAMINIFERA DAN FORAM BESAR

TRANSCRIPT

Page 1: paleontologi

Deskripsi Fosil Mikropaleontologi foraminifera dan foram Besar

1 ) Orbulina

Filum : Protozoa

Kelas : Sarcodina

Ordo : Foraminifera

Family : Orbulinanidae

Genus : Orbulina

Spesies : Orbulina universa D’ORBIGNY

Keterangan : Fosil ini memiliki susunan kamar planispiral, bentuk test spherical, bentuk

kamar globular, jumlah kamar pada ventral dan dorsal 1, suture pada ventral dan dorsal

jumlahnya 1, hiasan pada permukaan test puncate, komposisi test gamping hyalin. Kisaran

hidup N.9 – N.23 ( BLOW,1969)

2) Orbulina

Filum : Protozoa

Kelas : Sarcodina

Ordo : Foraminifera

Family : Orbulinanidae

Genus : Orbulina

Spesies : Orbulina bilobata D’ORBIGNY

Keterangan : Fosil ini memiliki susunan kamar trocospiral, bentuk test spherical, bentuk

kamar globular, jumlah kamar pada ventral dan dorsal 1, suture pada ventral dan dorsal

jumlahnya 1, suturenya melengkung lemah, hiasan pada permukaan test punctate, komposisi

test gamping hyalin. Kisaran hidup N.9 – N.23 ( BLOW,1969 )

Teknik GeologiSekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia Page 1

Page 2: paleontologi

Deskripsi Fosil Mikropaleontologi foraminifera dan foram Besar

8) Globorotalia

Filum : Protozoa

Kelas : Sarcodina

Ordo : Foraminifera

Family : Globorotalianidae

Genus : Globorotalia

Spesies : Globorotalia menardii D’ORBIGNY

Keterangan : Komposisi testnya berupa gamping Fosil ini memiliki susunan kamarnya

trochospiral, dan permukaan testnya halus, berbentuk bikonveks, aperture berupa

interiormarginal extraumbilical umbilical, aperturnya sangat kecil berupa celah dengan lip

yang tipis, bentuk kamar subangular tertekan, mempunyai 3 putaran, putaran kamar semakin

ke luar semakin besar, jumlah kamar pada bagian ventral 5 dan dorsal 15 kamar, mempunyai

3 putaran, keadaan suturenya pada bagian ventral berbentuk spiral dan dorsal berupa radial

tertekan, umbilicalnya lebar dan dangkal, mempunyai hiasan pada permukaan testnya berupa

keel Komposisi testnya berupa gamping. Kisaran hidup N.12 – N.23 (BLOW, 1969)

9) Globorotalia tumida (BRADY)

Cangkang trochospiral rendah, sisi spiral lebih konveks daripada sisi umbilikal,

tertekan, equator periphery subcircular sampai agak lobulate pada tahap akhir, sumbu

peripheral acute dengan massive keel. Dinding berpori kecil, permukaannya halus kecuali

kamar awal pada putaran terakhir dan batas umbilikal pada kamar terakhir, pustulose. Kamar

tertekan, tersusun dalam tiga putaran, enam kamar pada putaran terakhir ukurannya

bertambah. Sutura pada sisi spiral melengkung halus, kemudian tajam. Umbilikus sempit dan

dalam. Apertur interiomarginal, ekstraumbilikal sampai umbilikal, high arch.

Teknik GeologiSekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia Page 2

Page 3: paleontologi

Deskripsi Fosil Mikropaleontologi foraminifera dan foram Besar

3) Globigerina

Filum : Protozoa

Kelas : Sarcodina

Ordo : Foraminifera

Family : Globigerinanidae

Genus : Globigerina

Spesies : Globigerina venezuelana HEDBERG

Keterangan : memiliki kamar planispiral, bentuk test spherical, bentuk kamar globular,

jumlah kamar pada ventral dan dorsal 1, suture pada ventral dan dorsal jumlahnya 1, hiasan

pada permukaan test puncate, komposisi test gamping. Kisaran hidup : N.9 – N.23 (BLOW,

1969).

4) Globigerina

Filum : Protozoa

Kelas : Sarcodina

Ordo : Foraminifera

Family : Globigerinanidae

Genus : Globigerina

Spesies : Globigerina praebulloides BLOW

Keterangan : Fosil ini memiliki susunan kamar polythalamus, bentuk test spherical, bentuk

kamar subglobular, suture melengkung tertekan lemah, komposisi test gamping hyalin, terdiri

atas dua kamar pada sisi ventral dan tiga kamar pada sisi dorsal dengan jumlah putaran 1 kali

pada sisi ventral dan 2 kali pada sisi dorsal, jenis aperture : primary aperture interiormarginal

umbilical, terdapat hiasan pada permukaan test berupa punctate. Kisaran hidup N.1 – N.17

( BLOW,1969 )

Teknik GeologiSekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia Page 3

Page 4: paleontologi

Deskripsi Fosil Mikropaleontologi foraminifera dan foram Besar

10) Sphaerodinella

Filum : Protozoa

Kelas : Sarcodina

Ordo : Foraminifera

Family : Sphaerodinellanidae

Genus : Sphaerodinella

Spesies : Sphaerodinella subdehiscense BLOW and BANNER

Keterangan : Fosil ini memiliki susunan kamar berupa trochospiral bentuk testnya spherical

sedangkan bentuk kamarnya globular. suture licin dan mempunyai kaca pada dorsal

melengkung lemah dan pada ventral melengkung lemah. Komposisi test gamping hyalin.

Jumlah kamar pada sisi ventral 2 dan pada dorsal 3. Aperturenya berupa interiormarginal

umbilical dengan hiasan berupa smooth. Kisaran hidup N.13 – N.19 ( BLOW,1969 )

11) Sphaerodinella seminulina SCHWAGER

Cangkang elongate-ovate, sisi equatorial agak lobulate, sisi sumbu bulat, dinding

kamar perforate, tertutup oleh lapisan kedua, permukaan dindingnya halus dan glassy, kamar

sub-globular sampai radially-elongate, terdiri dari tiga putaran, tiga kamar pada putaran

terakhir bertambah ukurannya secara perlahan, sutura lurus pada sisi spiral maupun

umbilical, tertekan, aperture primer interiomarginal, umbilical, dengan lengkungan yang

rendah pada permukaannya yang halus dan tebal.

Teknik GeologiSekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia Page 4

Page 5: paleontologi

Deskripsi Fosil Mikropaleontologi foraminifera dan foram Besar

5) Lagena

Bentuk : bulat sampai bulat telur bentuk

Melingkar : tunggal bilik

Dinding : berkapur

Posisi Aperture : terminal

Formulir Aperture : bulat oval reniform

Umur : eocene   paleogene

6) Nodosaira

Bentuk cangkang melengkung, susunan kamar uniserial terdiri atas beberapa kamar,

dinding cangkang berpori halus, sutura relatif tegak lurus kamar, letak aperture terminal

berbentuk radiate.

Teknik GeologiSekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia Page 5

Page 6: paleontologi

Deskripsi Fosil Mikropaleontologi foraminifera dan foram Besar

12) Nodosaria sublineata BRADY

Cangkang pada sisi linear lurus, bentuk mikrosferik, pada bentuk dewasa terdapat

garis sutura, komposisi hyalin, susunan kamar uniserial, sutura relatif tegak lurus kamar,

apertur terminal, bentuk radiate, circular.

Uvigerina hispido-costata

Cangkang plano-convex, trochoid, dinding kamar calcareous atau hyalin, berpori

kasar, bagian tepi acute dengan keel yang tipis, trochospiral, tersusun oleh 3 putaran dengan

11 - 13 kamar pada putaran terakhir, aperture interiomarginal-peripheral terletak di pinggir

lingkaran atau pada dasar kamar, ciri khas celah panjang ke arah dorsal diantara pinggir

kamar bagian dalam dan putaran terakhir.

Uvigerina cf. hispido-costata CUSHMAN dan TODD

Bentuk cangkang polythalamus, triserial, warna cokelat gelap, elongate dan seperti

tabung, sutura terlihat jelas, apertur terminal, ornamentasi costae yaitu galengan vertikal yang

dihubungkan oleh garis-garis sutura yang halus. Komposisi dinding cangkang calcareous.

Uvigerina peregrina

Cangkang polythalamus. Dinding halus, permukaan kasar. Kamar tersusun dalam tiga

baris susunan (triserial) . Sutura melengkung. Aperture terminal dengan ornamentasi neck

(semacam leher).

Teknik GeologiSekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia Page 6

Page 7: paleontologi

Deskripsi Fosil Mikropaleontologi foraminifera dan foram Besar

7) Quinqueloculina

Quinqueloculina adalah Gen Protistan , kadang-kadang disebut Rhizaria, termasuk dalam

foraminifera keluarga Miliolidae, warna kekuningan. Jumlah kamar 2, dalam

Quinqueloculins ruang dalam diatur 72 derajat, terpisah, tapi ruang yang berurutan berada

dalam kondisi 144 derajat . Dalam Quinqueloculina lima kamar terlihat dari luar , meskipun

tiga sebelumnya berada di antara 2 sisi lainnya.

Teknik GeologiSekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia Page 7

Page 8: paleontologi

Deskripsi Fosil Mikropaleontologi foraminifera dan foram Besar

DAFTAR PUSTAKA

Alfred R. LoeblichJr and Helen Tappan, 1964. Sarcodina Chiefly "Thecamoebians" and

Foraminiferida; Treatise on Invertebrate Paleontology, Part C Protista 2. Geological

Society of America and University of Kansas Press.

Cushman Joseph A 1950 Foraminifera, their classification and economic use (4th ed)

Harvard University Press, Cambridge Mass

Laboratorium Mikropaleontologi Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas

Hasasuddin.

____ 1988. Forminiferal Genera and their Classification. E-book

Teknik GeologiSekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia Page 8

Page 9: paleontologi

Deskripsi Fosil Mikropaleontologi foraminifera dan foram Besar

DESKRIPSI FORAM BESAR

1) DISCOCYCLINA

Ciri pengenal

cangkang lenticular, pipih, circular, dengan atau

tanpa pilar dengan dinding gampingan berpori

Pada sayatan horizontal kamar equatorial berbentuk segi empat

Pada sayatan vertikal kamar equatorial rendah, hanya terdiri dari

satu lapisan dengan kamar lateral yang sangat halus

Umur Paleosen- Eosen, Ta- Tb, namun musnah pada akhir Eosen

Top Ta-Tb

Lingkungan neritik tepi

Sayatan Discocyclina

Teknik GeologiSekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia Page 9

Page 10: paleontologi

Deskripsi Fosil Mikropaleontologi foraminifera dan foram Besar

2) MIOGYPSINA

Ciri pengenal

Bentuk rumah segitiga,oval hingga circular, cangkang pipih dinding gampingan berpori

Pada sayatan horizontal kamar embrionik teletak di pinggir, kamar equatorial berbentuk rhombis atau hexagonal

Pada sayatan vertikal dengan atau tanpa kamar lateral dengan atau tanpa pilar

Dengan kamar lateral jelas : Miogypsina, tanpa kamar lateral Miogypsinoides

Umur Te awal- Tf awal Lingkungan hidup perairan tropis –subtropis, laut dangkal 0- 35m,

sering bersama golongan Miliolid

Sayatan Miogypsina

Teknik GeologiSekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia Page 10

Page 11: paleontologi

Deskripsi Fosil Mikropaleontologi foraminifera dan foram Besar

3) OPERCULINA

Ciri pengenal

cangkang lenticular, pipih, licin dan berhias dengan dinding gampingan berpori

Pada sayatan horizontal 3-4 putaran dapat dilihat, tinggi putaran cepat menjadi besar pada putaran berikutnya

Sayatan vertikal : involute atau evolute,terdapat marginal chord, dinding sederhana

Nilai stratigafinya kurang signifikan Lingkungan terumbu, bersifat eury bathic, mempunyai toleransi

yang besar terhadap kedalaman

sayatan Operculina

Teknik GeologiSekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia Page 11

Page 12: paleontologi

Deskripsi Fosil Mikropaleontologi foraminifera dan foram Besar

4) NUMMULITES

Ciri pengenal

cangkang lenticular,involute, hanya putaran akhir yang tampak dari luar dengan dinding gampingan berpori

Pada sayatan horizontal kamar tersusun secara spiral, 4-40 putaran Sayatan vertikal : involute marginal chord jelas, dinding

sederhana, alar prolongation ada Ta –Td (Eosen Awal- Oligosen awal) Lingkungan perairan tropis-subtropis, substratum dangkal Kenampakan mirip dengan Amphistegina

sayatan Nummulites

Teknik GeologiSekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia Page 12

Page 13: paleontologi

Deskripsi Fosil Mikropaleontologi foraminifera dan foram Besar

5) HETEROSTEGINA

Ciri pengenal

- Seperti bentuk operculina, namun dengan septa sekunder sehingga membentuk chamberlet

- tidak dijumpai kamar lateral pada massa gampingan yang terdapat pada kedua sisi lapisan ekuatorial (perbedaannya dengan Spiroclypeus)

- cangkang lentikular,discoidal, simetris bilateral,marginal cord

- Umur Eosen- resen

- Lingkungan : topis-sub tropis, < 30m

Sayatan Heterostegina

Teknik GeologiSekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia Page 13

Page 14: paleontologi

Deskripsi Fosil Mikropaleontologi foraminifera dan foram Besar

-

6) SPIROCLYPEUS

Ciri pengenal

- cangkang lentikular, discoidal dengan alar prolongation jelas, kamar ekuator dan chamberlet seperti heterostegina, kamar lateral jelas

- sayatan horizontal mirip heterostegina( susah dibedakan)

- sayatan vertikal mirip lepidocyclina, dibedakan dari kamar lateral dan adanya alar prolongation yang memotong kamar equatorial, pilar jelas

- Umur Ta- Te

- Lingkungan air hangat, jernih 50-60m ,lingkungan terumbu

Sayatan Spiroclypeus

Teknik GeologiSekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia Page 14

Page 15: paleontologi

Deskripsi Fosil Mikropaleontologi foraminifera dan foram Besar

7) CYCLOCLYPEUS

Ciri pengenal

- Cangkang pipih, dengan/tanpa umbo, pillar

- sayatan horizontal: kamar nnepionik terputar spiral disusul oleh kamar neanik terputar cyclic

- sayatan vertikal, kamar lateral absen

- umur Ta- resen

- Lingkungan terumbu, tropiss-sub tropis

Sayatan cycloclypeus

Teknik GeologiSekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia Page 15

Page 16: paleontologi

Deskripsi Fosil Mikropaleontologi foraminifera dan foram Besar

8) ASSILINACiri pengenal

- Sayatan horisontal : Kamar terputar secara spiral Kamar-kamar rendah perlahan menjadi tinggi pada putaran berikutnya umumnya > 4 putaran, sulit dibedakan dari numulites - Sayatan vertikal tidak terdapat alar prolongation, marginal cord berkembang baik

- Cangkang pipih, evolute – involute dengan atau tanpa pilar - Umur Ta- Lingkungan : tropis-sub tropis, dangkal

Sayatan ASSILINA

Teknik GeologiSekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia Page 16

Page 17: paleontologi

Deskripsi Fosil Mikropaleontologi foraminifera dan foram Besar

9) PELLATISPIRA

Ciri pengenal

- Sayatan horisontal : kamar-kamar tersusun secara spiral ,pori-pori kasar yang khas terdapat pada dinding spiral

- Sayatan vertikal :kamar –kamar tersusun dalam satu lapis tanpa alar prolongation

- Cangkang lentikular atau ellipsoidal, simetri bilateral , involute dinding sangat tebal dengan pori-pori yang kasar

- Umur Tb

- Lingkungan : air hangat, jernih,salinitas normal 6-40m

Sayatan PELLATISPIRA

Teknik GeologiSekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia Page 17

Page 18: paleontologi

Deskripsi Fosil Mikropaleontologi foraminifera dan foram Besar

10 ) BIPLANISPIRA

Ciri pengenal

- Sayatan horisontal : mula-mula kamar terputar secara radial, pada tahap dewasa terbentuk kamarsekunder yang tersusun dalam 2 lapis

- Sayatan vertikal :kamar evolute, kemudian disusul oleh kamar sekunder yang tersusun dalam 2 lapis

- Cangkang discoidal,lenticular,pipih

- Umur Tb

- Lingkungan : air hangat, jernih,salinitas normal 6-40m

Sayatan BIPLANISPIRA

Teknik GeologiSekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia Page 18

Page 19: paleontologi

Deskripsi Fosil Mikropaleontologi foraminifera dan foram Besar

TUGAS MIKROPALEONTOLOGI

DESKRIPSI FOSIL FORAMINIFERA DAN FORAM BESAR

Tugas ini untuk memenuhi syarat kelulusan dari mata kuliah mikropaleontologi

Di susun oleh :

Nama: Clemens I Keiya

NIM : 1013101

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINERAL INDONESIA

BANDUNG

2014

Teknik GeologiSekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia Page 19

Page 20: paleontologi

Deskripsi Fosil Mikropaleontologi foraminifera dan foram Besar

Teknik GeologiSekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia Page 20