pandangan amerika serikat terhadap kedudukannya di security council dan reformasi pbb

16
TUGAS MATA KULIAH ORGANISASI INERNASIONAL Oleh : Sri Rezeki PANDANGAN AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEDUDUKANNYA DI SECURITY COUNCIL DAN REFORMASI PBB 1. Security Council Security Council merupakan suatu organ yang terdapat di dalam organisasi PBB, security council memiliki peran sebagi pemeliharaan perdamaian dan keamanan di dunia internasional kegiatannya sangat terorganisir. Di dalam piagam PBB security council di jelaskan sebagai pemilik kekuasaan dalam operasi penjaga keamanan, pembentukan sanksi internasional, dan otorisasi tindakan militer. Jumlah anggota security council adalah berjumlah lima belas anggota diantaranya terdapat lima negara tetap yang ada di dalam security council yang memiliki hak veto, yaitu : 1. Amerika serikat 2. Inggris, 3. Rusia, 4. perancis. 5. Cina Kelima negara tersebut memiliki power dan pengaruh yang kuat serta merupakan negara-negara yang memiliki hak veto. Di dalam 1

Upload: sri-rezeki

Post on 16-Jun-2015

1.193 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PANDANGAN AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEDUDUKANNYA DI SECURITY COUNCIL DAN REFORMASI PBB

TUGAS MATA KULIAH ORGANISASI INERNASIONAL

Oleh : Sri Rezeki

PANDANGAN AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEDUDUKANNYA DI

SECURITY COUNCIL DAN REFORMASI PBB

1. Security Council

Security Council merupakan suatu organ yang terdapat di dalam organisasi PBB, security

council memiliki peran sebagi pemeliharaan perdamaian dan keamanan di dunia internasional

kegiatannya sangat terorganisir. Di dalam piagam PBB security council di jelaskan sebagai

pemilik kekuasaan dalam operasi penjaga keamanan, pembentukan sanksi internasional, dan

otorisasi tindakan militer. Jumlah anggota security council adalah berjumlah lima belas anggota

diantaranya terdapat lima negara tetap yang ada di dalam security council yang memiliki hak

veto, yaitu :

1. Amerika serikat

2. Inggris,

3. Rusia,

4. perancis.

5. Cina

Kelima negara tersebut memiliki power dan pengaruh yang kuat serta merupakan negara-

negara yang memiliki hak veto. Di dalam security council, selain anggota tetap, ada juga sepuluh

anggota tidak tetap yang dipilih oleh majelis umum.

Di dalam pembahasan suatu permasalahan atau konflik internasional setiap anggota

security council diharuskan untuk hadir, membahas dan menyelesaikan suatu persoalan yang

berkenaan dengan masalah perdamaian. Sidang kecil yang mereka adakan dipimpin oleh

presiden security council yang memiliki peran sebagai pemimpin rapat dan sebagai pengawas

dari suatu rapat security council, setiap diadakannya pertemuan, setiap anggota berkumpul di

markas besar PBB yang terletak di New York. Selain lima anggota tetap dan sepuluh anggota

security council, negara yang termasuk di dalam anggota PBB yang bukan dari anggota security

1

Page 2: PANDANGAN AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEDUDUKANNYA DI SECURITY COUNCIL DAN REFORMASI PBB

council juga dapat berpatisipasi dalam forum pembahasan suatu konflik, karena keikutsertaan

suatu negara memiliki peran yang sangat berpengaruh di dalam pembahasan suatu konflik

Peran security council adalah menjaga perdamaian di dalam dunia internasional. Setiap

negara memiliki pandangan yang berbeda-beda pemahamannya, oleh karena itu sering sekali

terjadi konflik di antara negara-negara bahkan dapat menimbulkan situasi yang dapat

membahayakan dunia internasional oleh karena itu dengan adanya security council dimaksudkan

untuk menjadi penengah dari suatu konflik yang terjadi diantara negara yang bertikai. Bentuk

penyelesaian konflik yang ditawarkan oleh security council adalah peace keeping. Peacekeeping

sendiri oleh Wakil Sekretaris jenderal PBB Marrack Goulding didefinisikan sebagai : 1

UN field operations in which internasional personnel, civilian or military are deployed

with the consent of the parties and under UN command to help control and resolve actual or

potential international conflict or internal conflict which have a clear international dimention.

Cara-cara dalam peace keeping ini adalah dengan beberapa tindakan. Tindakan pertama

yang diambil oleh security council yaitu mencoba untuk memberikan peringatan kepada negara

yang bertikai untuk berunding mencapai kesepakatan secara damai dengan mengirimkan utusan

yang ditunjuk atau sekretaris jendral yang menjadi penengah diantara pihak yang berkonflik di

dalam perundingan tersebut.

Apabila konflik diantara dua negara tersebut berdampak peperangan, security council

harus bertindak sigap terhadap konflik tersebut dan melakukan genjatan senjata agar tidak terjadi

kekerasan yang lebih besar. Bahkan, security council dapat menggunakan kekuatan militernya

untuk membantu pencegahan tindakan kekerasan dan mengurangi ketegangan yang terjadi

dengan memutuskan langkah-langkah penegakkan hukum terhadap negara yang bertikai dengan

pemberian sanksi apabila pertikaian tersebut tidak dapat di selesaikan. Sanksi tersebut salah

satunya adalah embargo perdagangan

2. AMERIKA DALAM SECURITY COUNCIL

1 Thomas G. Weiss, David P. Forsythe and Roger Coate (eds.), The United Nations and Changing World Politics (Oxford : Westview, 2001), hal. 51.

2

Page 3: PANDANGAN AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEDUDUKANNYA DI SECURITY COUNCIL DAN REFORMASI PBB

Amerika Serikat adalah salah satu negara yang mempunyai kekuatan militer dan ekonomi

yang sangat kuat melebihi negara lain. Sebagai negara powerful dengan kekuatan yang dimiliki,

Amerika dapat memberikan pengaruh kepada negara lain. Pengaruh ini dapat berupa hubungan

diplomatik, konflik, ancaman, embargo, dan lain-lain. Amerika Serikat semakin menguatkan

posisinya sebagai ”penguasa dunia” setelah melemahnya kekuatan Uni Soviet pada periode

tahun 1989, hal ini juga menandakan perubahan sistem dunia dari bipolar ke multipolar.

Sistem bipolar ini adalah pertarungan ideologi antara blok barat yang dipimpin oleh

Amerika Serikat dan blok timur yang dipimpin oleh blok timur. Kejatuhan blok timur ini

menyebabkan pengaruh Amerika Serikat semakin tak terbendung, hal ini juga berdampak pada

bagaimana Amerika berperan dalam organisasi internasional khususnya PBB (Perserikatan

Bangsa-Bangsa) dalam hal ini. Sebagai salah satu dari negara pemenang perang dan merupakan

salah satu negara yang meratifikasi piagam PBB. Lima negara yang meratifikasi piagam PBB ini

dinamakan The Big Five (AS, Soviet, Inggris, Prancis, Cina) piagam PBB ini diratifikasi pada

tanggal 24 Oktober 1945 dan kemudian ditetapkan sebagai Hari lahirnya PBB.

Dewan Keamanan tetap PBB adalah salah satu organ di PBB yang membidangi masalah

perdamaian dunia. Peran dewan keamanan tetap ini adalah menjaga perdamaian dunia sesuai

dengan isi dari piagam PBB yaitu pasal 24, 39, 41, dan 43 dan lain-lain. Jika terjadi konflik,

maka dewan keamanan tetap PBB akan melakukan investigasi (tinjauan), jika memang terjadi

pelanggaran dari satu negara maka dewan keamanan PBB dapat mengirimkan utusan untuk

peace keeping operation. Utusan ini akan berusaha untuk menyelesaikan konflik disana tanpa

kekerasan, namun jika memang situasi semakin buruk, maka tingkat peace keeping operation

akan ditingkatkan menjadi peace enforcement. Dalam menjalankan tugasnya sebagai penjaga

kedamaian dunia, dewan keamanan tetap PBB diberikan privilege yang dinamakan hak veto.

Walaupun masalah hak veto ini tidak ada dalam piagam PBB, namun kepemilikan hak istimewa

oleh P-5 tercermin dari isi Pasal 27 Piagam PBB mengenai masalah pemungutan suara. Kendati

pada ayat 2 pasal tersebut disebutkan bahwa resolusi DK PBB dapat dikeluarkan apabila telah

disetujui oleh sembilan suara mayoritas anggota namun pada ayat ke 3 ditegaskan bahwa

keputusan tersebut juga harus diterima secara bulat oleh seluruh anggota tetap DK PBB. Di

samping itu dalam upaya untuk melakukan amandemen atau perubahan dalam Piagam PBB,

3

Page 4: PANDANGAN AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEDUDUKANNYA DI SECURITY COUNCIL DAN REFORMASI PBB

Pasal 108 Piagam PBB menyebutkan bahwa amandemen Piagam dapat dilakukan apabila

disetujui oleh 2/3 anggota Majelis Umum termasuk seluruh anggota tetap DK PBB. 2

3. PENGARUH AMERIKA SERIKAT DALAM SECURITY COUNCIL DAN

CONFLICT RESOLUTION (ANALISIS KASUS)

1. Amerika dan Konflik Israel Palestina

Konflik antar Palestina dan Israel merupakan bagian dari konflik Arab-Israel yang lebih

luas, yaitu konflik berlanjut antara bangsa Palestina dan Israel. Lahirnya Israel yaitu pada tahun

1948. Secara politik Inggris berada dibalik pendirian Negara Israel melalui deklarasi Balfour dan

Amerika secara potensial mendukung Israel. Israel menggunakan Holocoust sebagai alibi untuk

mendapatkan perhatian dunia internasional. Dan dengan didukung oleh 2 negara pemegang hak

veto maka Israel bisa mengejar ambisi-ambisinya.

Tidak dapat dipungkiri bahwa kawasan Timur Tengah merupakan kawasan

geopolitik yang menjadi wilayah konflik berkepanjangan. Wilayah ini mengandung sumber daya

mineral dalam jumlah yang banyak menjadikan kawasan ini sebagai ajang unjuk kekuatan oleh

negara-negara besar yang memiliki kepentingan akan energi. Tidak hanya itu, kawasan Timur

Tengah merupakan kawasan berasalnya 3 agama, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam yang menjadi

benang merah. Yahudi memegang keyakinan untuk meraih kembali tanah perjanjian (palestina).

Oleh sebab itu semboyan Israel “never again” dimana berarti kejadian Israel tercerai-berai tanpa

tanah air tidak terulang lagi. Israel bersikap keras terhadap Hamas karena sikap politik Hamas

yang mencantumkan Jerrusalem sebagai ibukota masa depan bagi Palestina.

Hubungan baik yang terjadi antara Israel-Amerika juga menjadi factor pendukung

bagi Israel. Apalagi Amerika sebagai salah satu pemegang Veto dalam Dewan Keamanan tetap

PBB. Salah satunya dengan adanya AIPAC (Komite Urusan Public Israel dan Amerika). Dalam

perkembangan arus politik AS, AIPAC berdiri pada tahun 1953, AIPAC menjadi forum/tempat

wajib bagi calon-calon presiden AS untuk memaparkan visi mereka untuk mendapat dukungan

pelobi Yahudi.

2 UN Charter

4

Page 5: PANDANGAN AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEDUDUKANNYA DI SECURITY COUNCIL DAN REFORMASI PBB

Pada masa pemerintahan Bill Clinton, Kongres Amerika menyatakan dukungan

resmi pada Negara dan rakyat Israel dengan perbandingan suara 198 melawan 9. Resolusi itu

mendesak Pemerintahan Amerika menggunakan hak veto di PBB untuk mencegah munculnya

resolusi yang “tidak adil” bagi Israel. Selain itu tentunya hubungan yang baik ini dikarenakan

pengusaha-pengusaha kaya berkebangsaan Israel senantiasa memberikan bantuan kepada

Amerika sebanyak 77milyar U$ pertahun sejak 1967 serta adanya sumbangan teknologi militer

yang canggih.

Bagaimana system veto tersebut ?

Hak veto merupakan hak khusus yang dimiliki oleh 5 anggota tetap DK PBB

(Dewan Keamana Perserikatan Bangsa-Bangsa). Dengan adanya hak veto, anggota tetap setiap

saat dapat mempengaruhi terjadinya perubahan substansi besar-besaran dari suatu resolusi,

bahkan hak veto mampu mengancam terbitnya resolusi yang dianggap tidak menguntungkan

Negara maupun sekutunya. Amerika Serikat telah menggunakan hak vetonya lebih dari anggota

tetap lainnya. Sejak tahun 1972, veto-veto banyak dilakukan oleh Amerika khususnya terhadap

resolusi yang ditujukan bagi Israel. Sejak tahun 2002, Amerika mengumandangkan doktrin

Negroponte, kelanjutan dari Doktrin Israel First yang menyatakan bahwa Amerika akan selalu

siap menentang setiap resolusi DK yang berusaha untuk menghukum Israel. Untuk konflik

Palestina-Israel, dari 82 veto Amerika, setengahnya merupakan dukungan Amerika terhadap

Israel.

2. Konflik Amerika dan Irak

-Intervensi Amerika Sebagai Salah Satu Pemilik hak Veto Terhadap Irak

Pada Perang Teluk I, Amerika mendukung Irak dengan mengirimkan pasukan untuk

memperkuat militansi Irak, namun setelah Perang Teluk II, Amerika justru menodongkan

senjatanya pada Irak yang menuduhnya melakukan agresor terhadap KUwait. Pecahlah perang

dunia III selama 43 hari dan Amerika menyatakan kemenangan berada dipihaknya bersama

tentara gabungan pada 1 Mei 2003. Selanjutnya pemerintahan Sadam Hussein digulingkan dan

dibentuklah pemerintahan baru dibawah pengaruh Amerika Serikat. Banyak persepsi

mengatakan bahwa Amrika Serikat dengan kekuasaan yang dimilikinya di PBB melakukan

intervensi terhadap Irak atas dasar kepentingan Pemerintahnya diatas kepentingan keamanan

5

Page 6: PANDANGAN AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEDUDUKANNYA DI SECURITY COUNCIL DAN REFORMASI PBB

dunia. Bush Junior sendiri melanjutkan apa yang telah dilakukan bapaknya, untuk memusnahkan

kepemimpinan saddam Hussein di Irak. Disamping itu, Amerika dikabarkan ingin menguasai

perminyakan Timur tengah dan ingin mengamankan posisi Israel. Hal tersebut dikuatkan dengan

tidak hengkangnya tentara Amerika pasca pergantian pemerintahan Irak pada tahun 2005. Disini,

Amerika sebagai salah satu Dewan Keamanan PBB memang bertugas mengamankan dunia,

namun disisi lain, terlihat kepentingannya untuk memusnahkan Saddam Husein. Buktinya,

mengapa penjatuhan hukuman terhadap Saddam Hussein tidak diberikan pada mahkamah

intrnasional seperti yang sudah dilakukan pada presiden Yugoslavia. Sehingga pada tahun 2006

Saddam Hussein Dihukum mati. Dengan begitu, potensi kekuatan Irak melemah dan Amerika

dapat melanjutkan misinya. Berkaitan dengan prihal intervensi ini ditambah dengan aksi lainnya,

banyak pemerintahan dunia yang menginginkan adanya Reformasi PBB. Dimana, khalayak

menginginkan perombakan ulang Dewan Keamanan. Rasanya, hal itu sulit dilakukan dimana

para anggota DK PBB mempunyai hak veto untuk pada akhirnya memutuskan menolak

perombakan secara struktural, hanya saja mungkin secara fungsional dan kulturalnya dapat

dilakukan, dimana anggota DK PBB tidak boleh serta merta melakukan veto terhadap berbagai

kasus. Apalagi Amerika sebagai negara penyumbang dana terbesar bagi PBB, sudah pasti dia

yang memiliki kekuasaan dan pengaruh yang besar terhadap PBB dan tidak mau kepentingannya

tidak terlaksana dengan mudah seperti sekarang ini.

3 Amerika dan Perang Korea

Perang Korea (1950-1953) merupakan perang pertama di mana Perserikatan Bangsa-

Bangsa (PBB) memainkan peranan yang besar. Perang ini juga merupakan bagian dari perang

dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Walaupun hanya berlangsung selama tiga tahun,

namun perang ini merenggut banyak korban. Di pihak Amerika dan Korea Selatan, tidak kurang

dari 500.000 korban yang berjatuhan. Sedangkan di pihak Uni Soviet dan Korea Utara, korban

yang berjatuhan lebih banyak tiga lipat. Dan walaupun perang telah merenggut banyak korban,

hingga saat ini ketegangan antara kedua pihak belum benar-benar hilang.

Seperti yang kita ketahui, bahwa perang Korea merupakan salah satu perang yang terjadi

pada masa perang dingin. Dalam perang ini dapat kita lihat adanya campur tangan Amerika atau

dengan kata lain dapat kita temukan kepentingan Amerika dalam keterlibatannya di perang

Korea. Keterlibatan ini berkaitan dengan politik pembendungan (containment) yang dijalankan

6

Page 7: PANDANGAN AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEDUDUKANNYA DI SECURITY COUNCIL DAN REFORMASI PBB

oleh Amerika. Politik pembendungan ini merupakan politik yang dijalankan oleh Amerika untuk

menghentikan penyebaran ideologi konunis oleh Uni Soviet. Di mana seperti yang kita ketahui

bahwa Amerika merasa gerakan Uni Soviet yang menyebarkan paham komunis dapat

mengganggu kedudukan Amerika sebagai salah satu hegemoni dunia. Di mana pada masa itu

Uni Soviet juga hadir sebagai salah satu kekuatan utama dunia. Dan di antara Amerika dan Uni

Soviet terjadi perlombaan dalam segala hal untuk menunjukkan kekuatan mereka.

Perang Korea merupakan ujian yang berat bagi kredibilitas PBB. Sebagai bagian dari

perang dingin, perang korea merupakan isu yang rumit di mana PBB harus berusaha keras untuk

menyelesaikannya atau gagal dengan memepertaruhkan kredibilitasnya. PBB, sebelum Korea

pecah menjadi dua, menyarankan untuk diadakannya pemilihan umum di Korea dan PBB akan

mengawasi agar proses tersebut dapat berjalan dengan adil.

Setelah Korea Utara menyerang Korea Selatan pada tahun 1950, Amerika menyatakan

keinginannya untuk melakukan invasi sesegera mungkin tanpa dewan keamanan. Amerika

mengatakan bahwa Korea Utara telah merusak perdamaian dengan menyerang Korea Selatan.

Pada tanggal 27 Juni tahun 1950, Amerika lewat PBB ingin menggunakan kekuatan militer pada

Korea Utara karena telah menolak resolusi Dewan Keamanan PBB pada tanggal 25 Juni.

Kemudian PBB membentuk pasukan untuk menangani masalah ini, di mana pasukan

tersebut berasal dari 16 negara anggota namun berada dalam kontrol PBB. Pasukan ini

didominasi oleh pasukan dari Amerika Serikat, dan dikomendani oleh Jenderal Amerika, yaitu

Douglas MacArthur.

Dari paparan di atas dapat kita katakan bahwa Amerika dengan power dan kapabilitas

yang dimilikinya untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan kepentingan nasional mereka,

dalam hal ini yaitu keterlibatan mereka dalam perang Korea dalam rangka menerapkan politik

pembendungan yang dicetuskan oleh presiden Truman.

Di Dewan Keamanan, Amerika sangat menyadari posisi strategisnya sebagai negara

dengan power yang besar, kapabilitis yang besar, serta merupakan negara penyumbang terbesar

dalam PBB. Posisi ini membuat Amerika dapat memasukkan kepentingan-kepentingan

nasionalnya ke dalam agenda Dewan Keamanan PBB, walaupun terkadang harus menghadapi

tantangan yang berat karena tidak disetujui oleh anggota Dewan keamanan lainnya. Contohnya

dalam kasus perang Korea ini, keinginan Amerika untuk melakukan misi di Korea selalu

7

Page 8: PANDANGAN AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEDUDUKANNYA DI SECURITY COUNCIL DAN REFORMASI PBB

mendapatkan veto dari Uni Soviet. Hingga akhirnya masalah perang Korea ini diputuskan oleh

Majelis Umum dalam Sidang Darurat Majelis Umum yang dinamakan proses Uniting for Peace.

4. KESIMPULAN

Amerika sebagai negara superpower sangat menyadari arti penting dirinya dalam PBB

dan terutama dalam Dewan Keamanan. Seperti yang kita ketahui, Amerika merupakan

penyumbang dana terbesar PBB(iuran), markas PBB merupakan sumbangan dari Amerika

Serikat, selain itu Amerika juga selalu terdepan dalam usahanya untuk menyelesaikan konflik

atau kasus di dunia. Atau dapat kita ibaratkan Amerika sebagai ‘penggebuk’. Amerika menyadari

perannya yang dapat dikatakan sebagai pilar yangpaling besar dan kokoh di PBB. Jika kita

melihat sejarah LBB (Liga Bangsa-Bangsa) yang hanya berumur pendek, kita dapat katakan

bahwa salah satu faktor kegagalan dari LBB karena negara sekuat Amerika tidak turut berperan

aktif dalam LBB karena kebijakan isolasi yang diterapkan oleh Amerika pada saat itu. Maka dari

itu, di PBB ini, Amerika sangat menyadari peranan dirinya dan berusaha menggunakan sebaik

mungkin posisinya tersebut agar sejalan dengan kepentingan nasional Amerika.

Hal ini dapat dilihat dari adanya contoh-contoh kasus diatas, yaitu pada kasus perang

Korea, Irak dan Palestina. Bahkan, dalam masalah Irak, Amerika, di bawah pemerintahan Bush

pernah berkata kepada Annan (Sekjen PBB saat itu) agar Anna melakukan apa yang harus ia

lakukan, dan Amerika pun akan melakukan apa yang harus dilakukannya.3 Bush mengatakan hal

tersebut karena tidak adanya dukungan baik dari PBB dan Dewan Keamanan dalam rangka

keinginan Amerika untuk melakukan serangan terhadap Irak. Dari perkataan tersebut dapat kita

katakan bahwa bahkan Amerika sadar bahwa kekuatannya ada di atas PBB dan dapat melakukan

apapun sesuai dengan kepentingan nasionalnya walaupun itu bertentangan. Karena seperti yang

kita ketahui bahwa penyerangan atau penggunaan kekuatan hanya dapat dilakukan atas nama

Dewan Keamanan PBB.4 Sedangkan Amerika dalam hal ini bertindak sendiri tanpa

mengindahkan keputusan Dewan Keamanan PBB. Amerika merasa sudah saatnya untuk

bertindak, wakaupun harus bertindak seorang diri.

3 James Traub, The Best Intentions: Kofi Annan and The UN in Era American World Power (Bloomburry: London,

2006) hlm. 167-187

4 United Nation Charter, article 46

8

Page 9: PANDANGAN AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEDUDUKANNYA DI SECURITY COUNCIL DAN REFORMASI PBB

Mengenai masalah reformasi dalam PBB, untuk masalah revitalisasi, restrukturisasi,

hingga demokratisasi, Amerika Serikat cenderung untuk setuju, namun, Amerika Serikat sebagai

salah satu anggota Dewan keamanan tetap PBB cenderung abstain untuk masalah reformasi

anggota dewan keamanan tetap PBB. Alasannya adalah karena Amerika tidak merasa

diuntungkan dan tidak merasa dirugikan dalam kasus ini. Kenapa tidak diuntungkan dan tidak

dirugikan, karena Amerika merasa posisinya dalam dewan keamanan PBB tidak mungkin

digantikan. Setidaknya alasan utamanya adalah karena Amerika merupakan penyumbang iuran

terbesar bagi PBB, jika tidak ada Amerika sebagai penyumbang dana, maka PBB akan

kehilangan sumbangan dana sebesar 25%. Sedangkan PBB sangat membutuhkan sumbangan

dana dari Amerika untuk melaksanakan fungsinya. Selain itu, Amerika memiliki militer yang

kuat yang bisa diandalkan oleh PBB. Amerika juga memiliki pengaruh yang sangat besar bagi

negara lain. Jadi, untuk menggantikan posisi Amerika di dewan keamanan tetap PBB sangat sulit

dan cenderung impossible.

Selain itu yang menjadi isu utama calon negara-negara yang akan diganti posisinya

adalah Perancis dan Inggris yang pegaruh dan sumbangan dananya tidak sehebat dulu. Posisi

Amerika dalam hal ini tentu sangat jelas yaitu Amerika abstain. Dasar dari sikap abstain ini

adalah karena yang kemungkinan diganti posisinya adalah Perancis dan Inggris bukan Amerika

Serikat, hal ini dikarenakan kedua negara ini sumbangan dananya kalah jika dibandingkan iuran

dana Jepang dan Jerman yang menempati urutan kedua dan ketiga dalam besarnya sumbangan

dana untuk PBB. Jepang menyumbang 20, 573 % dan Jerman menyumbang sebesar 9,857 %,

bandingkan dengan Perancis yang hanya menyumbang 6,545 % dan Inggris yang hanya 5, 092 %

Amerika juga abstain karena dilihat dari segi iuran, memang Jepang dan Jerman sangat

dimungkinkan masuk ke dalam dewan keamanan tetap PBB, namun disisi lain Amerika juga

tidak dapat menyangkal kedekatan hubungan antara Inggris dan AS dimana keikutsertaan

Pemerintah Inggris terutama mantan PM Winston Churchill dianggap cukup penting dan

signifikan dalam rangkaian pertemuan untuk mengupayakan proses perdamaian sepanjang

perang dunia kedua mulai dari Pertemuan Teheran, Atlantik, Yalta dan Postdam sampai dengan

Konferensi San Fransisco 1945. Di samping itu kedua negara tersebut juga dikategorikan

sebagai negara nuklir yang memiliki hak khusus berdasarkan Perjanjian Non-Proliferation pada

1967 untuk tetap dapat mengembangkan persenjataan nuklir namun tetap berkewajiban menjaga

9

Page 10: PANDANGAN AMERIKA SERIKAT TERHADAP KEDUDUKANNYA DI SECURITY COUNCIL DAN REFORMASI PBB

perdamaian dan keamanan internasional. Oleh karena itu, sangat berat bagi Amerika untuk setuju

maupun tidak setuju terhadap isu reformasi PBB terutama untuk isu penggantian anggota dewan

keamanan tetap PBB. Alhasil Amerika lebih memilih untuk abstain.

10