panduan gps.doc
TRANSCRIPT
Pedoman Praktis
Survei Penentuan Posisi Dengan GPS
?*%~:
mt
* JB
^V
^#c0SURTAX^
Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
2003
Prakata
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tauf ik dan petunjuk-Nya, maka buku Pedoman Praktis Survei Penentuan Posisi Dengan GPS dapat diselesaikan penyusunannya dan diterbitkan pada tahun 2003. Buku ini
dihasilkan dari salah satu program Pusat Geodesi dan Geodinamika BAKOSURTANAL dalam menyediakan buku-buku panduan survei ke-geodesi dan geodinamika-an bagi para praktisi dan surveyor GPS di Indonesia.
*
Buku panduan ini diharapkan dapat memberikan petunjuk dan menjadi pegangan bagi para pelaksana survei GPS di Indonesia, baik praktisi surveyor pemeta untuk berbagai aplikasi dan juga bagi para mahasiswa yang tengah mempelajari dasardasar teori tentang survei penentuan posisi dengan GPS.
Dengan tersusunnya buku pedoman ini, kami ingin mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah banyak membantu, terutama kepada tim penyusun buku panduan ini, para staf dan karyawan dari LPPM ITB serta Pusat Geodesi dan Geodinamika BAKOSURTANAL.
Cibinong, Agustus 2003
Pusat Geodesi dan Geodinamika
Bakosurtanal
_PERPUSTAirAN elTT"^1
Tanggal
No. Induk
No. Panggii
Ket.t
*JMAKAAiV
SUM T A
PRAKATA DAFTAR ISI
Bab 1.PENDAHULUAN
1.1.Global Positioning System (GPS)
1.2.Posisi dan Koordinat
1.3.Survei Penentuan Posisi
1.4.Fungsi & Kegunaan Survei GPS Bab 2. SURVEI PENENTUAN POSISI DENGAN GPS
A L
1-1
1- 2 1-2 1-4 1-6
2-1
2.1.Metode-metode Penentuan Posisi Dengan GPS2-2
2.2.Karakteristik Survei GPS2-2
2.3.Moda Jaringan dan Moda Radial2-3
2.4.Pengolahan Data Survei GPS2-3
2.5.Tahap Pelaksanaan Survei GPS2-4
2.6.Faktor Penentu Ketelitian Posisi2-5
2.7.Spektrum Ketelitian Posisi2-6
2.8.Perkembangan Tingkat Ketelitian2-6
2.9.Metode-metode Survei GPS2-7
2.10. Metode Survei Statik Singkat2-8
2.11. Metode Stop-And-Go2-8
2.12. Metode Pseudo-Kinematik2-10
2.13.Metode Survei Kinematik2-11
2.14. Sistem RTK2-12
2.15. Aspek Pelaksanaan Survei GPS2-12
2.16. Aspek-Aspek Operasionalisasi2-13
Bab3.PERENCANAAN DAN PERSIAPAN SURVEIGPS3- 1
3.1.Perencanaan dan Persiapan Survei3-2
3.2.Peralatan Untuk Survei GPS3-2
3.3.Lembar Pengecekan Peralatan3-3
3.4.Pemilihan Receiver GPS3-3
3.5.Tipe Receiver GPS3-4
3.6.Jumlah Receiver GPS3-5
3.7.Receiver GPS Tipe Navigasi3-5
3.8.Sensor Meteorologi3-6
3.9.Kendaraan Bermotor3-6
3.10. Peralatan Komunikasi3-7
3.11.Komputer3-7
3.12. Catu Daya3-8
ii
3.13.Peralatan Pelengkap3-8
3.14.Geometri Pengamatan3- 9
3.15.Persyaratan Lokasi Titik GPS3-9
3.16.Ruang Pandang Ke Langit3-10
3.17.Mask Angle3-10
3.18.Minimalisasi Efek Multipath Dan Interferensi Elektris3-11
3.19.Jumlah Titik Gps3-11
3.20.Karakteristik Baseline3-12
3.21.Konfigurasi Jaringan3-15
3.22.Bentuk Jaringan3-15
3.23.Jumlah Satelit3-16
3.24.Lokasi Dan Distribusi Satelit3-17
3.25.DOP (Dilution Of Precision)3-17
3.26.Strategi Pengamatan3-18
3.27.Metode Pengamatan3-19
3.28.Waktu Dan Lama Pengamatan3-19
3.29.Interval Data Pengamatan3-21
3.30.Pengikatan Ke Titik Tetap3-22
3.31.Kontrol Kualitas Pengamatan3-23
3.32.Strategi Pengolahan Data3-24
3.33.Karakteristik Perangkat Lunak3-25
3.34.Karakteristik Perangkat Lunak Pengolahan Baseline3-25
3.35.Karakteristik Perangkat Lunak Perataan Jaringan3-27
3.36.Sumber Daya Manusia3-28
Bab4.PERENCANAAN DAN PERSIAPAN SURVEI GPS4- 1
4.1.Tahapan Operasional Survei Gps4- 2
4.2.Data Dan Informasi Perencanaan4- 2
4.3.Penyiapan Folder Dokumentasi4- 3
4.4.Spesifikasi Teknis4- 4
4.5.Pendefinisian Konvensi Penamaan Dan Penomoran4- 4
4.6.Pengadaan Bahan Dan Material Untuk Perencanaan4- 5
Jaringan
4.7.Pencarian Informasi Titik Kontrol Yang Telah Ada4- 5
4.8.Informasi Prasarana Umum4- 6
4.9.Tahapan Perencanaan Awal4- 6
4.10. Pengeplotan Titik-Titik Tetap Yang Telah Ada Pada4- 8
Peta
4.11. Pengecekan Terhadap Pengeplotan Titik-Titik4-8
Survei Yang Telah Ada
4.12. Pengidentifikasian Lokasi Untuk Titik-Titik Baru4-9
in
4.13. Pengadaan Formulir-Formulir Rekonaisans4-10
4.14. Tahapan Survei Rekonaisans4-10
4.15. Rekonaisans Dari Titik Yang Telah Ada4-ll
4.16. Pelajari Kemungkinan Penggunaan Titik Yang Telah Ada4-12
4.17. Pelajari Rencana Untuk Titik Yang Baru4-13
4.18. Rekonaisans Dari Titik Yang Baru4-13
4.19. Seleksi Titik Yang Final4-14
4.20. Penyelesaian Dokumentasi Rekonaisans4-14
4.21. Tahapan Pendesainan Geometri Jaringan Gps4-14
4.22. Pendesainan Jaringan Awal4-15
4.23. Penilaian Terhadap Titik Kontrol Berorde Lebih Tinggi4-16
4.24. Pendesainan Final*4-16
4.25. Tahapan Finalisasi Dokumen Perencanaan4-16
4.26. Finalisasi Peta Desain Jaringan Dan Formulir-Formulir4-17
Rekonaisans
4.27. Pembuatan Sky Plot Dari Satelit Serta Grafik Dop4-17
4.28. Perencanaan Waktu Pengamatan4-18
Bab5.PENGUMPULAN DATA SURVEI GPS5- 1
5.1.Tahapan Pengumpulan Data Survei Gps5- 2
5.2.Tahap Persiapan Awal5- 2
5.3.Pemilihan Personil Survei5- 3
5.4.Monumentasi5- 4
5.5.Pengecekan Peralatan5- 5
5.6.Pengecekan Receiver Gps5- 5
5.7.Pengecekan Peralatan Pelengkap5- 6
5.8.Pengecekan Komputer Dan Perangkat Lunak5- 6
5.9.Pengecekan Disket Atau Cd-Rom5- 7
5.10.Penjelasan (Briefing) Tim5-7
5.11.Tahapan Pengukuran Survei Gps5- 7
5.12.Pengecekan Titik5- 8
5.13.Prosedur Sebelum Pengamatan5- 8
5.14.Pengukuran Tinggi Antena Gps5-9
5.15.Prosedur Saat Pengamatan5- 9
5.16.Prosedur Setelah Pengamatan5-10
5.17.Prosedur Pada Akhir Hari Pengamatan5-10
5.18.Briefing Harian5-11
5.19.Tahapan Setelah Pengukuran5-11
5.20.Pengumpulan Dan Penyimpanan Dokumen5-12
Perencanaan Dan Catatan Lapangan
5.21.Pengecekan Peralatan Dan Pemrakarsaan5-12
Perbaikan
IV
Bab6.ASPEK OPERASIQNAL PENGOLAHAN DATA SURVEI GPS6- 1
6.1.Tahapan Pengolahan Data Survei Gps6- 2
6.2.Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan6- 2
6.3.Penentuan Vektor Baseline6- 3
6.4.Indikator Kualitas Vektor Baseline Gps6- 4
6.5.Tahapan Pengolahan Baseline6- 4
6.6.Pemilihan Baseline6- 5
6.7.Pemilihan Stasion Tetap6- 5
6.8.Pengolahan Baseline & Analisa6-6
6.9.Kegiatan Akhir Dari Pengolahan Harian6- 8
6.10. Kegiatan Akhir Dari Pengolahan Seluruh Baseline6-8
6.11.Fungsi Perataan Jaringan,6- 9
6.12. Hitung Perataan Jaring Bebas Dan Terikat6- 9
6.13. Pelaksanaan Perataan Jaringan6-10
6.14. Pelaksanaan Perataan Jaring Bebas6-11
6.15.Pelaksanaan Perataan Jaring Terikat6-ll
6.16. Transformasi Datum Dan Koordinat6-12
Bab7."PENDOKUMENTASIAN HASIL SURVEI GPS7^T
7.1.Tahapan Pendokumentasian7- 2
7.2.Informasi Titik Dan Tugu Survei7- 2
7.3.Catatan-Catatan Lapangan7- 3
7.4.Catatan Dan Dokumen Reduksi Baseline7- 3
7.5.Catatan Dan Dokumen Perataan Jaringan7- 4
7.6.Daftar Koordinat7- 4
7.7.Data Dijital7- 5
7.8.Laporan Survei Tertulis7- 5
DAFTAR PUSTAKAP-T
LAMPIRAN FORMULIR SURVEI GPST
FORMUUR l Lembah Pengecekan PerencanaanL- 2
FORMULIR 2 Lembar Pengecekan Konvensi Penomoran danL- 3
Penamaan
FORMULIR 3 Lembar Pengecekan Pendesainan dan RekonaisansL- 4
FORMULIR 4 Formulir Rekonaisans TitikL- 5
FORMULIR 5 Formulir Ringkasan RekonaisansL- 6
FORMULIR 6 Formulir Rencana Waktu PengamatanL- 7
FORMULIR 7 Deskripsi Titik Kontrol GeodetikL- 8
FORMULIR 8 Sketsa Lokasi Titik Kontrol GeodetikL- 9
FORMULIR 9Foto Pencapaian Lokasi Titik Kontrol GeodetikL-10
FORMULIR 10Foto Titik Kontrol GeodetikL-ll
FORMULIR 11Formulir Catatan LapanganL-12
FORMULIR 12Lembar Pengecekan Akuisasi dan PemrosesanL-14
FORMULIR 13Formulir Ringkasan Pengolahan BaselineL-15
FORMULIR 14Daftar Koordinat Titik Kontrol GeodetikL-16
FORMULIR 15Lembar Pengecekan Dokumentasi dan ProsedurL-17
Penyerahan
Lampiran16Parameter DGN'95L-18
Lampiran17Pilar GPS Pada TTG dan Brasstablet Pada Pilar GPSL-19
Lampiran18Peta Distribusi Titik GPS di IndonesiaL-20
VI
Bab I.
PENDAHULUAN
1-1
GLOBAL POSITIONING SYSTEM (GPS)
1. GPS (Global Positioning System) adalah sistem navigasi dan penentuan
posisi menggunakan satelit yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat.
2. Sistem yang terdiri dari 24 satelit ini dapat digunakan oleh banyak orang
sekaligus dalam segala cuaca, serta didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi yang teliti dan juga informasi mengenai waktu secara kontinyu di seluruh dunia.
SATELIT
21+3 satelit
. peiode orbit: 12 jam . altitude orbit: 20200 km
, PENGGUNA
. Mengamati siiryal GPS Hitung posisi dan kecepatan
. Dapatkan informasi
mengenai waktu
SISTEM KONTROL . Sinkronisasi waktu . Prediksi orbit
. Injeksi data
. Monitor kesehatan satelit
POSISI DAN KOORDINAT
1. Posisi suatu titik biasanya dinyatakan dengan koordinat (e.g. dua-dimensi
atau tiga-dimensi) yang mengacu pada suatu sistem koordinat tertentu.
2. Sistem koordinat itu sendiri dapat didefinisikan dengan menspesfikasi tiga pa
rameter berikut, yaitu :
lokasi titik nol dari sistem koordinat,
orientasi dari sumbu-sumbu koordinat, dan
parameter-parameer (kattesian, curvilinear) yang digunakan untumendefiniskan posisi suatu titik dalam sistem koordinat tersebut.
Posisi suatu titik di permukaan Bumi umumnya ditetapkan dalam/terhadap suatu sistem koordinat terestris. Titik nol dari sistem koordinat terestris ini dapat berlokasi
di titik pusat massa Bumi (sistem koordinat geosentrik), maupun
di saiah satu titik di permukaan Bumi (sistem koordinat toposentrik).
1-2
4. Posisi tiga-dimensi (3D) suatu titik di permukaan Bumi umumnya dinyata-
kan dalam suatu sistem koordinat geosentrik.
Tergantung dari parameter-parameter pendefinisi koordinat yang diguna kan, dikenal dua sistem koordinat yang umum digunakan, yaitu sistem koordinat Kartesian (X,Y,Z) dan sistem koordinat Geodetik (L,B,h), yang keduanya diilustrasikan pada Gambar berikut.
5.Posisi titik dalam sistem koordinat geosentrik (kartesian dan geodetik) da
pat divisualisasikan sebagai berikut.
KutubPermukaan
Bumi
GreenwichKoordinat Katesian :
(Xa.YaA)
Pusat
Bumi
9aKoordinat Geodetik:
^
(q>A,AA,hA)
Bipsoid referensi
6. Koordinat 3D suatu titik juga bisa dinyatakan dalam suatu sistem koordi
nat toposentrik, yaitu umumnya dalam bentuk sistem koordinat Kartesian (N,E,U) yang diilustrasikan pada Gambar berikut.
Zenith (U)
J/x.Sistem Koordinat
\ Toposentrik
Utara(N)
Koordinat Kartesian :
(N* Ea, Ua)
Timur (E)
Titik di
permukaan bumi
7. Posisi titik juga dapat dinyatakan dalam 2D, baik dalam (L,B), ataupun
dalam suatu sistem proyeksi tertentu (x,y) seperti Polyeder, Traverse Mercator (TM), dan Universal Traverse Mercator (UTM).
1-3
SURVEI PENENTUAN POSISI
1. Survei untuk penentuan posisi dari suatu jaringan titik di permukaan Bumi,
dapat dilakukan secara terestris maupun ekstra-terestris.
2. Pada survei dengan metode terestris, penentuan posisi titik-titik dilakukan
dengan melakukan pengamatan terhadap target atau obyek yang terletak di permukaan Bumi.
3.Dalam hal ini, metode-metode penentuan posisi yang umum digunakan
adalah
metode poiigon,
metode pengikatan ke muka (intersection),
metode pengikatan ke belakang (resection), atau
kombinasi antara metode-metode tersebut
Disamping itu juga dikenal metode-metode
triangulasi,
trilateral, dan
triangulaterasi.
Karakteristik umum dari metode-metode ini diberikan secara skematis pada Gambar berikut.
MetodeContoh GeometriData Ukuran
Sudut dan
Poiigon
Pengikatan
ke muka
Pengikatan kebelakang
Triangulasi
/W**W
Jarak
Sudut
di titik-titik tetap
Sudut
di titik-titik yang akan ditentukan
posisinya
Sudut
di semua titik
1-4
Trilatesi
Trian-
gula-terasi
~i Titik tetap (koordinatnya
diketahui)
o Titik yang akan ditentu-
kan posisi nya
Semua Jarak
Semua Sudut
dan Jarak
A yang/jarak yang diukur
diukur
4. Beberapa metode penentuan posisi terestris, seperti triangulasi, trilaterasi,
dan triangulaterasi, sudah tidak banyak lagi digunakan, terutama setelah adanya metode penentuan posisi yang berbasiskan satelit.
5. Metode penentuan posisi secara ekstra-terestris, bertumpu pada pengama
tan atau pengukuran terhadap benda atau obyek di angkasa, baik itu berupa benda-benda, seperti bintang, bulan, dan quasar, maupun terhadap benda atau obyek buatan manusia, seperti satelit.
6. Beberapa metode/sistem penentuan posisi secara ekstra-terestris adalah :
astronomi geodesi, fotografi satelit, SLR (Satellite Laser Ranging), LLR (Lunar Laser Ranging), VLBI (Very Long Baseline Interferometry), Transit (Doppler) dan GPS (lihat Gambar berikut).
Bulant
Satelit GPS
Satelit SLR
\-\
Satelit Doppler
SLRGPS
LLR TRANSIT
Quasar
n t
Bintang
9
(Doppler)
Fotograi Satelit
BUM
VLBI
Astronomit>
Geodesi
1-5
FUNGSI & KEGUNAAN SURVEI GPS
1. Pada dasarnya, fungsi dan kegunaan dari survei penentuan posisi dengan
GPS dapat dikelompokkan atas empat fungsi yaitu :
pembangunan suatu jaringan titik baru,
densifikasi atau ekstensi dari jaringan titik yang sudah ada
inspeksi, analisis, dan peningkatan kualitas dari jaringan titik yang telah ada, dan
kontribusi terhadap penentuan tinggi dan geoid.
Densifikasi JaringanEkstensi Jaringan
-QQO9^\7
n
TitikTitikJaingan baru
lamabaruJaingan lama
2. Jaringan titik-titik GPS tersebut, selanjutnya dapat digunakan untuk be
berapa aplikasi yang pada umumnya dapat dikelompokkan atas dua jenis,
yaitu :
sebagai jaringan titik-titik kontrol (control network), baik untuk
keperluan pemetaan topografi, pemetaan kadaster, pekerjaan-pekerjaan rekayasa, pemetaan fotogrametri, dan lain-lainnya, serta
sebagai jaringan pemantau (monitoring network), baik untuk keper luan pemantauan deformasi (e.g. bendungan, gunungapi, dan penu-
runan tanah), maupun untuk keperluan studi geodinamika.
Seandainya titik-titik dalam jaringan GPS tersebut juga merupakan titik-titik tinggi sipat datar, maka informasi tentang undulasi geoid dalam wilayah cakupan jaringan tersebut juga dapat diturunkan dan dipetakan. Dan juga sebaliknya, seandainya informasi undulasi geoidnya diketahui, maka beda tinggi orthometrik antar titik dalam jaringan dapat ditentukan.
Survei GPS umumnya dikategorikan atas fungsi aplikasi nya yang biasanya langsung terkait dengan ketelitian posisi dari titik-titik yang diperlukan. Dalam hal ini ada beberapa kategori survei GPS seperti yang ditunjukkan
pada Tabel berikut [Seeber, 1993].
KetelitianKetelitian (cm);
Kategori
Survei topografi
Survei rekayasa skala kecil
Survei kadaster
Survei rekayasa berketelitian menegah
Survei kontrol geodetik
Survei rekayasa presisi tinggi
Survei geodinamika
Survei rekayasa presisi sangat tinggi
relatif (ppm)tergantung jarak
1020-100
1-51-20
0.5- 1< (1 - 5)
0.10.1-2
1-6
Bab II.
SURVEI
PENENTUAN POSISI
DENGAN GPS
f SPACE,SEGMENT~*~ +
T+^ yang selanjutnya dapat dimanfaatkan dalam penentuan waktu penga
matan yang optimal.
Patut dicatat di sini, bahwa disamping akan mempengaruhi kekuatan ge ometri; jumlah, lokasi, dan distribusi dari satelit juga akan mempengaruhi efek dari kesalahan dan bias terhadap ketelitian posisi.
3.25.POP (Dilution of Precision)
1.DOP (Dilution of Precision) adalah bilangan yang umum digunakan untuk
merefleksikan kekuatan geometri dari konstelasi satelit.
2. Hubungan antara DOP dengan ketelitian parameter (seperti posisi) yang
diestimasi biasanya dirumuskan sebagai :
ketelitian parameter= DOP x ketelitian data
3.Nilai DOP kecil-geometri satelit kuat (baik),
Nilai DOP besar->geometri satelit lemah (buruk).
4. Tergantung pada parameter yang diestimasi, dikenal beberapa jenis DOP,
yaitu : - GDOP= Geometrical DOP (posisi-3D dan waktu),
- PDOP= Positional DOP (posisi-3D),
- HDOP Horizontal DOP (posisi horisontal),
- VDOP= Vertical DOP (tinggi), dan
- TDOP= Time DOP (waktu).
3-17
5. Grafik dari nilai DOP terhadap waktu (lihat Gambar 4), seperti halnya sky
plot dari satelit, digunakan untuk menentukan waktu pengamatan satelit yang paling optimal.
GDOP
PDOP
Waktu (Jam)
ir
0:004:008:0012:0016:0020:0024:00
3.26.STRATEGI PENGAMATAN
L. Dalam pelaksanaan survei GPS, strategi pengamatan yang diaplikasikan
akan sangat berperan dalam pencapaian kualitas yang baik dari posisi titiktitik GPS.
2.Beberapa faktor yang harus diperhitungkan dalam perencanaan strategi
pengamatan survei GPS :
. METODE PENGAMATAN
WAKTU PENGAMATAN
LAMA PENGAMATAN
PENGIKATAN KE TITIK TETAP
3. Strategi pengamatan harus direncanakan dengan sebaik mungkin, karena
akan sangat terkait dengan tidak hanya aspek ketelitian posisi yang diperoleh, tapi juga dengan aspek-aspek lain seperti finansial, waktu pe laksanaan survai, pergerakan personil, akomodasi, dan logistik.
4. Strategi pengamatan harus direncanakan dengan menggunakan data dan
informasi yang terbaru tentang kondisi rupabumi serta sarana dan
prasarana di daerah survei yang bersangkutan.^___
Satelit GPS
Strategi pengamatan tersebut,
disamping harus optimal
dipandang dari segi
ketelitian, biaya, dan waktu,
juga harus mengandung se
cara
implisit suatumekanisme
kontrol kualitas.
3-18
3.27.METODE PENGAMATAN
Metode pengamatan yang umum digunakan dalam survei dengan GPS adalah metode survei statik dengan menggunakan receiver GPS tipe geo detik.
Saat ini dengan adanya kemajuan dalam keilmuan dan teknologi GPS, juga berkembang metode-metode survei lainnya, yaitu metode survei statik sing kat, stop-and-go, dan pseudo-kinematik
Metode pengamatan yang diterapkan umumnya akan tergantung pada :
tujuan dari survei,
tingkat ketelitian koordinat titik yang diminta, serta
biaya dan waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan survei
yang bersangkutan.
*
Tabel berikut menunjukkan contoh pemilihan metode survei yang disesuaikan dengan tujuan pemanfaatan survei yang bersangkutan.
Tujuan Survei
Pengadaan titik kontrol geodetik Survei deformasi
Pengadaan titik kontrol pemetaan
ska la lokal dan fotogrametri
Survei batas daerah
Survei jalan raya
Pemetaan situasi Survei GIS
Penentuan posisi titik perum (saat
survei batimetri)
Metode Survei
Statik
Statik
Statik singkat
Statik singkat
Pseuodo-kinematik Kinematik
Stop-and-go
Kinematik
Moda Survei
Jaringan
Jaringan Radial Jaringan Radial
Radial Radial
Radial
3.28.WAKTU DAN LAMA PENGAMATAN
1.Waktu dan lamanya pengamatan baseline dalam suatu survei GPS sebaiknya
memperhitungkan faktor-faktor :
jumlah satelit GPS yang dapat diamati, kekuatan dari satelit geometri, aktivitas ionosfir,
aktivitas pada lokasi titik dan sekitarnya,
obstruksi sinyal pada titik yang bersangkutan,
jenis receiver yang digunakan (satu atau dua frekuensi), aksesibilitas titik, serta
waktu pergerakan antar titik.
2. Waktu dan lama pengamatan GPS akan mempengaruhi ketelitian posisi yang
diperoleh, kesuksesan dari penentuan ambiguitas fase, serta efek dan proses penjalaran dari kesalahan dan bias terhadap ketelitian posisi.
3-19
3.Secara teoritis, semakin lama pengamatan akan semakin baik koordinat re
latif (vektor baseline) yang diperoleh.
Satelit GPS
Lama pengamatan