panduan kawasan tanpa rokok

Upload: rochmadaprianto

Post on 21-Mar-2016

43 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

APD

TRANSCRIPT

RUMAH SAKITJL. Medokan Semampir Indah No.97 Surabaya Telp. (031) 5939693, 5991593Fax. (031) 5991592

GOTONG ROYONG

AKREDITASI RS. GOTONG ROYONG SURABAYAJL. Medokan Semampir Indah No. 97 SurabayaTelp (031) 5939692 / FAX (031) 5920994TAHUN 2011

PANDUAN KESLINGRUMAH SAKIT GOTONG ROYONG

BAB I

BAB I PENDAHULUAN

PENETAPAN KAWASAN TANPA ROKOK

Peraturan bersama Menteri Kesehatan dan Mentri Dalam Negeri Nomer 188/MENKES/PB/I/2011 Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pedoman PelaksanaanKawasan Tanpa Rokok mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan kawasantanpa rokok adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankkan dan atau mempromosikan produk tembakau. Penetapan kawasan tanpa rokok merupakan upaya perlindungan yang efektif dari bahaya asap rokok, memberikan ruang dan lingkungan yang bersih dan sehat bagi masyarakat serta melindungi kesehatan masyarakat secara umum dari dampak buruk merokok baik langsung maupun tidak langsung. Penetapan kawasan tanparokok ini perlu diselenggarakan di lingkungan Rumah Sakit Gotong Royong. Rumah Gotong Royong selain sebagai tempat kerja juga merupakan fasilitas pelayanankesehatan.Pengembangan kawasan tanpa rokok mempunyai landasan hukum yaitu Peraturan Pemerintah RI Nomor 81 tahun 1999 dan Nomor 38 tahun 2000 tentang Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan, perihal Kawasan Tanpa Rokok pasal 23, 24dan pasal 26 tentang peran masyarakat. Landasan hukum tersebut yaitu :

a. Pasal 23 Tempat umum dan atau tempat kerja yang spesifik sebagai tempat penyelenggaraan upaya kesehatan, proses belajar mengajar, arena kegiatananak, kegiatan ibadah dan angkutan umum dinyatakan sebagai kawasan tanpa rokok.b. Pasal 24 Pimpinan atau penanggung jawab tempat umum dan tempat kerja harus mengupayakan terbentuknya kawasan tanpa rokok. c. Pasal 26 Masyarakat termasuk setiap orang yag memproduksi rokok dan setiap orangyang memasukan rokok ke dalam wilayah Indonesia, memiliki kesempatauntuk berperan seluas-luasnya dalam rangka mewujudkan derajat kesehatanyang optimal melalui terbentuknya kawasan tanpa rokok pada tempat umum,tempat kerja dan angkutan umum.MANFAAT KAWASAN TANPA ROKOK Manfaat kawasan tanpa rokok di fasilitas pelayanan kesehatan dan tempat kerja adalah sebagai berikut:a. Fasilitas pelayanan kesehatanb. Menciptakan tempat yang sehat, nyaman dan amanc. Pengunjung tidak terganggu asap rokok d. Memberi citra yang positif e. Mengurangi resiko terjadinya kebakaranf. Biaya pemeliharaan kesehatan untuk karyawan berkurangg. Biaya pemeliharaan sarana kerja kantor berkurangh. Meningkatkan produktifitas kerja dan menurunkan tingkat absensi karyawani. Mencegah penyakit akibat penggunaan rokok bagi individu dan masyarakatj. Melindungi kesehatan masyarakat terhadap insidensi penyakit yang fatal dan penyakit yang dapat menurunkan kualitas hidup akibat penggunaan rokokk. Melindungi penduduk usia produktif dan remaja dari dorongan lingkungan dan pengaruh iklan untuk inisiasi penggunaan dan ketergantungan terhadap rokokl. Meningkatkan kesadaran, kewaspadaan, kemampuan dan kegiatan masyarakat terhadap bahaya kesehatan terhadap penggunaan rokok

BAB IIRUANG LINGKUP

Panduan kawasan tanpa rokok di lingkungan Rumah Sakit Gotong Royong mencakup definisi dari kawasan tanpa rokok, manfaat kawasan tanpa rokok dan tata laksana dalammenjalankan kawasan tanpa rokok di lingkungan Rumah Sakit Gotong Royong. Dalam hal ini semua pihak yang berada di lingkungan rumah sakit mulai dari staff medis dan non medis, seluruh pengunjung rumah sakit dan seluruh pasien rumah sakitikut berperan dalam mentaati perataturan yang dibuat untuk mencapai kawasan tanparokok. Dengan cara tidak merokok pada saat berada di area Rumah Sakit Gotong Royong.

BAB IIITATA LAKSANA

KEGIATANTEMPAT UMUMTEMPAT KERJA

1. Analisis situasi

Para penentu kebijakan/pimpinan di tempat umum, tempat kerja dana angkutan umum perlu mengkaji ulang tentang kebijakan yang ada dan bagaimana sikap dan perilaku khalayak sasaran (karyawan, pengunjung, pengemudi, dan penumpang) terhadap kebijakan Kawasan Tanpa Rokok. Kajian ini untuk memperoleh data sebagai dasar membuat kebijakan Kawasan Tanpa RokokKajian:a. Apakah ada larangan merokok ? b. Kapan peraturan dibuat dan mengapadibuat ?c. Apa yang dilakukan pengelola dan pengunjung melihat larangan tersebut ?d. Apakah pegelola dan pengunjungmentaati ?e. Apakah ada ruangan khusus untuk merokok ?f. Bila belum ada kebijakan ambilkeputusan untuk mengembangkan Kawasan Tanpa RokokKajian :a. Apakah ada larangan merokok ?b. Kapan peraturan dibuat dan mengapadibuat?c. Apa yang dilakukan karyawan dan pengunjung melihat larangan tersebut ?d. Apakah karyawan mentaati?e. Apakah ada ruangan khusus untuk merokok ?f. Bila belum ada kebijakan ambil keputusan untuk mengembangkan Kawasan Tanpa Rokok g. Apa keuntungan perusahaan bila mengembangkan kawasan tanpa rokok ? h. Bagaimana peran serikat pekerja dalam mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok?

2. MEMBUAT KEBIJAKANKAWASAN TANPA ROKOKDasar untuk megembangkan kebijakan:a. Tentukan tujuan dengan jelas b. Pembuatan pesan yang jelas tentangtempat yang boleh dan tidak boleh merokok c. Pesan yang jelas tentang pelanggaran d. Fokus pada bahaya merokok dan etika merokok.e. Fokus pada kesehatan dan keselamatan umum.f. Kaitkan kawasan tanpa rokok dengan nilaig. Nilai yang mendukung aset tempat umum.h. Penyuluhan kawasan tanpa rokok i. Pengadaan media promosi KawasanTanpa RokokDasar untuk megembangkan kebijakan:a. Tentukan tujuan dengan jelas b. Pembuatan pesan yang jelas tentangtempat yang boleh dan tidak boleh merokokc. Pesan yang jelas tentang pelanggarand. Fokus pada bahaya merokok dan etika merokok e. Fokus pada kesehatan dan keselamatan umum f. Kaitkan kawasan tanpa rokok dengan nilaig. nilai yang mendukung aset perusahaan h. Penyuluhan kawasan tanpa rokok i. Pengadaan media promosi Kawasan Tanpa Rokok

3. SOSIALISASI KEBIJAKANKAWASAN TANPA ROKOK

a. Sosialisasi kebijakan Kawasan Tanpa Rokok b. Sosialisasi tugas dan penanggung jawab dalam pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokoka. Sosialisasi kebijakan Kawasan Tanpa Rokok b. Sosialisasi tugas dan tanggung jawab manager dan pengawas dalam pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok.

4. MEMANTAPKAN KEBIJAKANUrutkan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok melalui saluran standard tempat umum, seperti tanda larangan merokok, poster, Pengumumanumumkan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok melalui saluran standard pada perusahaan seperti surat edaran, poster,newsletter, tanda larangan merokok.

B. Evaluasi Kawasan Tanpa RokokEvaluasiKawasan Tanpa rokok

Tempat umumTempat kerja

1. EVALUASI JANGKA PENDEK 4 6 BULAN

2. EVALUASI JANGKA PANJANG 1 3 TAHUNa. Adanya tanda tanda Kawasan TanpaRokok yang dipasang b. Adanya tempat untuk mematikanrokok ketika memasuki KawasanTanpa Rokok.c. Adanya ruangan khusus untuk merokok d. Adanya tempat umum tanpa asap rokok

a. Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok diterima dan dilaksanakan oleh pengelola dan pengunjung tempatumum b. Dipatuhi dandimanfaatkan fasilitasyang mendukung Kawasan TanpaRokok c. Tidak ada penjual rokok di sekitar tempat umum

a. Adanya tanda tanda Kawasan Tanpa Rokok yang dipasang b. Adanya tempat untuk mematikan rokok ketika memasuki Kawasan Tanpa Rokok c. Adanya ruangan khusus untuk merokok d. Adanya tempat kerja tanpa asap rokok

a. Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok diterima dan dilaksanakan olehmanager dan karyawan b. Dipatuhi dan dimanfaatkan fasilitasyang mendukung Kawasan Tanpa Rokok c. Tidak ada penjual rokok di sekitar tempat kerjad. Pemahaman Kawasan Tanpa Rokok bertambah baike. Karyawan tidak merokok bertambah banyak f. Konflik perokok dan bukan perokok menurun

BAB IVDOKUMENTASI