panduan ospek

50
PANDUAN Orientasi Studi & Pengenalan Kampus (OSPEK) UNIVERSITAS TANTUNGPURA PONTIANAK

Upload: ehamdayani

Post on 28-Jun-2015

3.983 views

Category:

Documents


47 download

TRANSCRIPT

Page 1: PANDUAN OSPEK

PANDUAN  

Orientasi Studi & Pengenalan Kampus

(OSPEK)

 

 

 

 

UNIVERSITAS TANTUNGPURA

PONTIANAK

2010

Page 2: PANDUAN OSPEK

KATA PENGANTAR

KETUA PENERIMAAN MAHASISWA BARU (PMB)

 

بسم الله الرحمن الرحيم

وأشهد الله إال إله ال أن أشهد العالمين رب لله الحمدسيدنا على والسالم والصالة الله رسول محمدا أن

بعد أما أجمعين وصحبه آله وعلى محمد

)

Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) merupakan momentum bersejarah

bagi setiap siswa yang memasuki pintu gerbang perguruan tinggi. OSPEK dengan seluruh

rangkaian acaranya merupakan wahana awal pembentukan watak bagi seorang

mahasiswa baru. Dengan kata lain bahwa baik tidaknya kepribadian mahasiswa di sebuah

perguruan tinggi sedikit banyak ditentukan oleh baik tidaknya pelaksanaan OSPEK di

perguruan tinggi tersebut. Pernyataan ini terkesan sangat ekstrim karena seolah-olah

menafikan komponen lain dalam pembentukan kepribadian mahasiswa. Namun disadari

atau tidak, pengalaman pertama yang diperoleh selama mengikuti OSPEK sangat

berkesan bagi seorang mahasiswa, yang pada gilirannya akan terekspresi dalam

kehidupan kesehariannya di lingkungan kampus. Oleh karena itu, semua pihak

hendaknya menaruh komitmen penuh atas terselenggaranya suasana OSPEK yang

kondusif bagi pembentukan watak mahasiswa yang sesuai dengan predikat PTN sebagai

perguruan tinggi yang berbasis nasional.

OSPEK di UNTAN Pontianak mulai tahun 2010 dan seterusnya akan

dititikberatkan pada upaya membangun komitmen akademik secara optimal dan

konsisten. Hal ini diperlukan untuk menghindari stigmatisasi PMB sebagai forum hura-

Page 3: PANDUAN OSPEK

hura, perploncoan atau digunakan untuk kepentingan lain yang bertentangan dengan

tujuan PMB di Fisip UNTAN

Dalam kerangka itulah buku ini disusun, dengan maksud untuk menjadi pedoman

kepada semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan PMB, baik panitia, pemateri,

pemandu, pemantau dan pimpinan di tingkat fakultas maupun universitas.

Buku ini juga memberi pedoman dalam menyusun rincian acara pada PMB untuk

mahasiswa baru, bagaimana prosedur pelaksanaan PMB di lapangan sehingga diharapkan

pelaksanaan PMB tetap berada dalam atmosfir akademik dan koridor etika yang berlaku.

            Penyusunan buku ini melalui dinamika dan proses yang cukup panjang; debat,

kritik, tarik-menarik dan kompromi yang melibatkan berbagai elemen civitas akademika

telah menjadi catatan sejarah tersendiri. Oleh karena itu buku ini hendaknya benar-benar

dijadikan pedoman oleh setiap penyelenggara PMB di UNTAN.

Semoga bermanfaat.

 

Pontianak ,2 -8-2010

Ketua PMB

ttd.

Aji.

NIM. 150232846

 

Page 4: PANDUAN OSPEK

KATA PENGANTAR

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

 

Assalamu’alaikum wr. wb.

            Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) merupakan sebuah proses inisiasi yang akan

mengantarkan mahasiswa baru ke gerbang kehidupan kampus yang sesungguhnya.

Mengingat pentingnya kegiatan PMB bagi mahasiswa baru, maka buku pedoman PMB

Fisip UNTAN ini akan dijadikan acuan dalam seluruh kegiatan PMB, sehingga tujuan

PMB dapat terwujud.

            Proses panjang yang telah dilalui dalam penyusunan buku ini dan telah

melibatkan seluruh unsur akademik, baik dari pihak rektorat dan dekanat, dosen, dan

mahasiswa, diharapkan dapat semakin menambah kesempurnaan buku ini.

            Sebagai buku pedoman PMB, kehadiran buku ini diharapkan dapat menjadi

sarana untuk menyatukan persepsi segenap sivitas akademika, terutama dalam

membangun idealisme mahasiswa Fisip UNTAN. Disamping itu, buku ini juga menjadi

pedoman operasional dan alat monitoring bagi segenap panitia dan seluruh pihak yang

terlibat dalam pelaksanaan PMB di Fisip UNTAN

            Kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam penyusunan buku, saya ucapkan

terima kasih. Akhirnya, semoga buku ini dapat melengkapi ‘perangkat lunak’ akademik

yang dapat menghantarkan kepada cita-cita menuju kampus yang unggul dan terkemuka

dalam pemaduan keislaman dan keilmuan bagi peradaban. 

Wassalamu’alaikum wr. wb.

           

Page 5: PANDUAN OSPEK

Pontianak,  10-10-2006

BEM,

ttd.

Husnul onjen

NIM. 150216071

Page 6: PANDUAN OSPEK

KATA PENGANTAR

Tim Penyusun Buku Panduan

 

Buku panduan PMB ini disusun dengan maksud untuk memberikan arah dan

aturan main yang jelas bagi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan

kemahasiswaan. Buku ini diharapkan juga dapat memberikan nuansa baru dalam

pelaksanaan PMB sehingga kehidupan kemahasiswaan di kampus dapat sejalan dengan

visi dan misi Fisip UNTAN.

Fisip UNTAN memerlukan pembenahan dan perbaikan di semua lini kehidupan

institusi baik akademik, manajemen maupun kemahasiswaan. Dalam bidang

kemahasiswaan dibutuhkan perubahan menyeluruh mulai dari organisasi kemahasiswaan,

kegiatan unit-unit kemahasiswaan, hubungan antara lembaga-lembaga kemahasiswaan

dengan universitas dan fakultas, hubungan antar lembaga kemahasiswaan, pembinaan

minat, bakat, ketrampilan dan kesejahteraan mahasiswa serta masih banyak lagi hal-hal

yang berkaitan dengan kemahasiswaan. Untuk mengatur semua itu dibutuhkan buku

panduan yang dapat menjadi pedoman bagi sivitas akademika Fisip UNTAN dari tingkat

pimpinan, dosen, pegawai dan terutama mahasiswa.

Buku panduan yang dimaksud telah disusun oleh tim yang dibentuk Rektor dan

sekarang telah diterbitkan. Namun buku tersebut hanya memuat hal-hal pokok yang

bersifat global. Untuk mengimplementasikan ide-ide dasar dalam buku tersebut maka

diperlukan buku-buku pendukung yang berbentuk panduan teknis. Beberapa gagasan

baru dimunculkan dalam buku panduan ini guna menciptakan kondisi yang kondusif bagi

munculnya atmosfir akademik ketimbang atmosfir politik.

            Untuk mengakomodasi aspirasi dari berbagai pihak, sejak awal penyusunan buku

hingga tahap pra cetak tim penulis sudah melibatkan semua unsur di lingkungan Fisip

UNTAN. Langkah pertama dimulai dengan membentuk tim penulis yang terdiri dari

Page 7: PANDUAN OSPEK

unsur pimpinan (Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan), dosen dan mahasiswa (wakil

SEMA-U dan DEMA-U). Selanjutnya tim ini bertugas membuat draft buku panduan

sebagai bahan workshop. Workshop yang diadakan dimaksudkan sebagai ajang untuk

mendapatkan masukan dari berbagai pihak mulai dari mahasiswa, dosen dan pimpinan

Fisip UNTAN. Workshop I diikuti oleh mahasiswa Fisip UNTAN yang mewakili LKM,

UKM dan BOM-F. Workshop II diikuti oleh dosen-dosen yang concern terhadap bidang

kemahasiswaan. Selanjutnya, workshop III diadakan dengan peserta dari unsur pimpinan

mulai Kajur/Kaprodi sampai dengan Dekan dari setiap fakultas.

            Proses berikutnya, tim penulis memperbaiki draft buku berdasarkan masukan-

masukan dari workshop I, II dan III. Hasil perbaikan ini dibawa ke Pembantu Rektor

Bidang Kemahasiswaan dan Rektor sebagai proof reader untuk penyempurnaan akhir.

Setelah itu tim menyusun naskah akhir yang siap untuk dicetak.

            Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Rektor Fisip UNTAN

Pontianak, Prof. Dr. H.M. Amin Abdullah yang sangat apresiatif terhadap proses

pembuatan buku ini. Terima kasih juga kami sampaikan kepada Pembantu Rektor Bidang

Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Maragustam Siregar, M.A. yang telah memberikan

arahan dan rambu-rambu dalam penulisan buku ini. Kemudian kepada semua pihak yang

tidak bisa kami sebutkan satu persatu, yang telah membantu penyelesaian buku ini, kami

mengucapkan terima kasih. Semoga semua bantuan tersebut menjadi amal jariyah dari

Bapak dan Ibu semua di sisi-Nya.

 

Pontianak, 10-10-2006

Tim Penyusun

Page 8: PANDUAN OSPEK

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Halaman Kata Pengantar

Halaman Daftar Isi

I. PENDAHULUAN

  A. Dasar Pemikiran

  B. Hakekat

  C. Tujuan

  D. Sasaran

  E. Fungsi OSPEK

II. PENYELENGGARAAN OSPEK

  A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

  B. Organisasi Pelaksanaan

    1. Prosedur Pembentukan Panitia

    2. Kepanitiaan

    3. Pemateri

    4. Pemantau

  C. Pembiayaan

  D. Tata Tertib dan Sanksi

    1. Tata Tertib

    2. Sanksi

  E. Tata Acara

    1. Upacara Pembukaan dan Penutupan

    2. Apel Pagi dan sore

    3. Penyampaian Materi

    4. Perlombaan

    5. Inaugurasi

III MATERI OSPEK

Page 9: PANDUAN OSPEK

  A. Tingkat Universitas

    1. Materi Ke-UIN-an

    2. Materi Kode Etik

    3. Materi Keislaman

    4. Materi Kemahasiswaan

  B. Tingkat Fakultas

    1. Paradigma Keilmuan Fakultas

    2. Kefakultasan

    3. Kejurusanan/Keprodian

    4. Student Government

    5. Sosialisasi UKM dan BOM-F

IV PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TIM PENYUSUN

 

 

Page 10: PANDUAN OSPEK

BAB I

 PENDAHULUAN

 

 

A. Dasar Pemikiran

Perguruan Tinggi merupakan lembaga pendidikan formal yang mengemban

amanah untuk menciptakan masyarakat akademik yang cakap ilmu dan menjadi agen

perubahan sosial (agent of social change). Perguruan Tinggi juga secara formal

merupakan pendidikan lanjutan yang mempunyai perbedaan cukup mendasar dengan

pendidikan formal sebelumnya yaitu pendidikan menengah yang terdiri dari pendidikan

menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan baik yang berbentuk Sekolah

Menengah Atas, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Kejuruan dan Madrasah Aliyah

Keagamaan.

Perbedaan proses pembelajaran antara Perguruan Tinggi dan Sekolah Lanjutan

Tingkat Atas ini, sejak dini harus diperkenalkan kepada mahasiswa baru, perbedaan

tersebut dari teacher center learned ke student center learned. Perbedaan tersebut

tentunya memerlukan adaptasi terhadap lingkungan dan budaya baru yang ditempatinya,

termasuk perbedaan lingkungan sosial antara desa dan kota, antara kota kecil dan kota

besar, antara pesantren dan umum.

Mahasiswa baru harus memahami bahwa perguruan tinggi yang dipilih sekarang

ini mempunyai visi, yaitu: unggul dan terkemuka dalam pemaduan dan pengembangan

studi keislaman dan keilmuan bagi peradaban dengan misi:

1.  Memadukan dan mengembangkan keislaman, keilmuan dan keindonesiaan dalam

pendidikan dan pengajaran.

Page 11: PANDUAN OSPEK

2.  Mengembangkan budaya ijtihad dalam penelitian interdisipliner dan multidisipliner

yang bermanfaat bagi kepentingan akademik dan masyarakat.

3.  Meningkatkan peran serta dalam menyelesaikan persoalan bangsa berdasarkan pada

keislaman dan keilmuan bagi terwujudnya masyarakat madani

4.  Membangun kepercayaan dan mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak

untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan tinggi.

Penyelenggaraan PMB yang berlandaskan pada SK Dirjen Dikti No.

38/DIKTI/Kep/2000 tentang Pengaturan Kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru di

Pendidikan Tinggi ini, pada dasarnya untuk memberikan pengenalan awal bagi

mahasiswa baru, baik berkenaan dengan sejarah kampus, lembaga-lembaga yang ada di

kampus, jenis-jenis kegiatan akademik, sistem kurikulum, cara pembelajaran yang efektif

di perguruan tinggi, para pimpinan universitas, fakultas dan dosen dan lain-lainnya. Oleh

karena itulah, Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (PMB) bagi mahasiswa baru,

merupakan kegiatan yang penting di berbagai Perguruan Tinggi, meskipun dengan nama

yang berbeda-beda.

Selain itu, PMB juga merupakan wahana perkenalan awal antar sesama

mahasiswa baru sehingga dapat lebih mempererat tali persaudaraan dan juga sebagai

orientasi penyadaran mahasiswa sebagai insan akademik yang memiliki tanggungjawab

sosial sebagaimana tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Penyelenggaraan kegiatan PMB di berbagai perguruan tinggi, ada yang

sepenuhnya dilaksanakan oleh universitas, ada pula yang semi universitas dengan cara

melibatkan sebagian mahasiswa dalam kepanitiaannya. PMB Fisip UNTAN Pontianak

dalam pelaksanaannya memadukan kerjasama antara universitas, fakultas, dan

mahasiswa. Hal ini disamping mempertimbangkan substansi materi yang akan

disampaikan dalam PMB yang berkaitan dengan sisi-sisi keuniversitasan, kefakultasan,

dan kemahasiswaan, juga dalam rangka menjunjung tinggi demokrasi kampus dan

menghindari adanya sifat otoriter dari pihak-pihak tertentu.

Page 12: PANDUAN OSPEK

 

B. Hakekat

PMB merupakan kegiatan untuk memperkenalkan kampus kepada mahasiswa

baru. Kegiatan ini merupakan kegiatan institusional yang menjadi tanggung jawab

Universitas untuk mensosialisasikan kehidupan di Perguruan Tinggi dan proses

pembelajaran yang pelaksanaannya melibatkan unsur pimpinan universitas, fakultas,

mahasiswa dan unsur-unsur lainnya yang terkait.

 

C. Tujuan

Adapun tujuan PMB adalah:

1.       Mengenal dan memahami lingkungan kampus Fisip UNTAN sebagai suatu

lingkungan akademis serta memahami mekanisme yang berlaku di dalamnya.

2.       Menambah wawasan mahasiswa baru dalam penggunaan sarana akademik yang

tersedia di Fisip UNTAN secara maksimal.

3.       Memberikan pemahaman awal tentang wacana keagamaan dan kebangsaan serta

pendidikan yang mencerdaskan berdasarkan pada nilai-nilai keislaman dan

kemanusiaan.

4.       Mempersiapkan mahasiswa agar mampu belajar di Perguruan Tinggi serta

mematuhi dan melaksanakan norma-norma yang berlaku di Fisip UNTAN,

khususnya yang terkait dengan Kode Etik dan Tata Tertib Mahasiswa Fisip

UNTAN.       Menumbuhkan rasa persaudaraan kemanusiaan di kalangan civitas

akademika dalam rangka menciptakan lingkungan kampus yang nyaman, tertib,

dan dinamis

6.       Menumbuhkan kesadaran mahasiswa baru akan tanggungjawab akademik dan

sosialnya sebagaimana tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi

 

Page 13: PANDUAN OSPEK

D. Sasaran

Sasaran pelaksanaan PMB adalah mahasiswa Fisip UNTAN, terutama mahasiswa

baru.

 

E. Fungsi PMB

PMB merupakan kelengkapan non-struktural pada Fisip UNTAN. Adapun fungsi

PMB adalah sebagai:

1. Fungsi orientasi bagi mahasiswa baru untuk memasuki dunia Perguruan Tinggi

yang berbeda dengan belajar di sekolah lanjutan.

2. Fungsi komunikatif yakni komunikasi antara civitas akademika dan pegawai

administrasi Fisip UNTAN.

3. Fungsi normatif yakni mahasiswa baru mulai memahami, menghayati dan

mengamalkan aturan-aturan yang berlaku di Fisip UNTAN.

4. Fungsi akademis yakni pengembangan intelektual, bakat, minat dan

kepemimpinan mahasiswa.

 

Page 14: PANDUAN OSPEK

BAB II

PENYELENGGARAAN PMB

 

A.     Waktu dan Tempat Pelaksanaan

            Waktu pelaksanaan kegiatan PMB maksimal 4 (empat) hari kerja tanpa

diselingi hari libur, dimulai dari pukul 07.00 – 17.00 WIB (termasuk waktu persiapan,

istirahat, shalat dan makan), kecuali alokasi waktu untuk malam inagurasi. Adapun

tempat  penyelenggaraan kegiatan dilaksanakan di kampus Fisip UNTAN 

B.    Organisasi Pelaksana

1.      Prosedur Pembentukan Panitia

Penanggung jawab penyelenggaraan kegiatan PMB di tingkat universitas

adalah Rektor Fisip UNTAN yang dalam pelaksanaannya dikoordinasi oleh

Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni (PR III). Sedangkan

penanggung jawab penyelenggaraan PMB di tingkat fakultas adalah Dekan yang

dalam pelaksanaannya dikoordinasi oleh Pembantu Dekan Bidang

Kemahasiswaan (PD III).

Adapun panitia pelaksana terdiri dari panitia  tingkat universitas dan

panitia tingkat fakultas. Panitia tingkat universitas diajukan oleh Dewan Eksekutif

Mahasiswa (DEMA) kepada  Pembantu Rektor III sedangkan panitia tingkat

fakultas diajukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM-F) kepada

Pembantu Dekan III.

Dalam pengangkatan panitia memperhatikan kompetensi masing-masing

individu.

 

Page 15: PANDUAN OSPEK

2.      Kepanitiaan

            Panitia terdiri dari unsur pimpinan universitas/fakultas, dosen dan

mahasiswa. Adapun struktur kepanitiaan secara garis besar meliputi:

a.      Penanggung jawab tingkat universitas : Rektor

Penanggung jawab tingkat fakultas      : Dekan

b.      Panitia Pengarah (Steering Committee)

Panitia pengarah di tingkat Universitas dikoordinasi oleh Pembantu Rektor III

dengan anggota tiga orang dosen yang ditunjuk PR III dan 5 orang dari unsur

DEMA dan 1 orang perwakilan dari UKM. Adapun panitia pengarah di

tingkat fakultas dikoordinasi oleh Pembantu Dekan III dengan anggota dari

BEM-F dan BEM-J/BEM-PS masing-masing 1 orang.

c.      Panitia Pelaksana (Organizing Committee)

Panitia pelaksana di tingkat universitas dan fakultas sekurang-kurangnya

terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara dan seksi-seksi. Masa bakti kepanitian

berlaku 2,5 (dua setengah) bulan sejak ditetapkan.

Adapun syarat-syarat panitia PMB adalah:

a.      Terdaftar sebagai mahasiswa minimal pada semester III dan maksimal

semester VII yang sedang berjalan dan aktif mengikuti kuliah.

b.      IPK minimal 2,75 berdasarkan rekomendasi PD I (Bidang Akademik) dengan

menunjukkan KHS.

c.      Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi kepada almamater.

d.      Memiliki sifat jujur dan amanah.

Page 16: PANDUAN OSPEK

e.      Mempunyai pengalaman dalam berorganisasi, komunikatif dan mempunyai

wawasan ke-PT-an yang memadai.

f.        Memiliki sertifikat PMB.

g.      Menyerahkan pas foto ukuran 3x4.

h.      Bersedia menaati peraturan yang berlaku di Fisip UNTAN dan Tata Tertib

PMB Fisip UNTAN.

 

3.      Pemateri

Pemateri terdiri dari:

a.      Para pimpinan universitas (rektor dan para pembantu rektor)

b.      Para pimpinan fakultas (dekan dan para pembantu dekan)

c.      Para dosen di lingkungan UIN Sunan Kalijaga

d.      Alumni, tokoh masyarakat, akademisi, dan praktisi yang relevan dengan sifat

materi PMB dengan dikonsultasikan pada bidang III.

e.      Pengurus LKM dan UKM

Kewajiban pemateri:

a.      Menyampaikan materi sesuai dengan judul yang telah ditentukan oleh

panitia.

b.      Berpakaian sopan dan rapi (tidak bersandal).

 

Page 17: PANDUAN OSPEK

4.      Pemantau

Pemantau ditetapkan oleh Rektor untuk tingkat universitas dan Dekan untuk

tingkat fakultas.

Pemantau terdiri dari:

a.      Tingkat universitas meliputi: 3 orang yang ditunjuk oleh Pembantu Rektor III,

2 perwakilan SEMA dan 2 orang perwakilan dari UKM.

b.      Tingkat fakultas meliputi: 2 orang dari unsur dosen, 2 orang perwakilan dari

SEMA-F dan 2 orang perwakilan dari BOM-F.

 

Tugas pemantau:

a.      Pemantau berkewajiban melakukan pemantauan jalannya PMB

b.      Mencatat pelanggaran baik yang dilakukan oleh panitia maupun peserta PMB.

c.      Mengingatkan, mengoreksi dan menghentikan kegiatan PMB jika tidak sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

d.      Melaporkan hasil pemantauan PMB kepada rektor melalui Pembantu Rektor

Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.

 

C.    Pembiayaan

Biaya pelaksanaan PMB dibebankan kepada mahasiswa baru yang besarnya

ditentukan oleh Rektor. Panitia dilarang memungut biaya di luar biaya yang telah

ditentukan. Adapun alokasi pembagian dana kegiatan PMB untuk tingkat universitas

maksimal 25% sesuai volume kegiatan, sedangkan tingkat fakultas 75% sesuai volume

Page 18: PANDUAN OSPEK

kegiatan. Pengajuan proposal kegiatan disyaratkan paling lambat 1 bulan sebelum

kegiatan PMB dilaksanakan dan pencairan dananya setelah disetujui oleh PR III untuk

tingkat universitas dan  PD III untuk tingkat fakultas.

Laporan Kegiatan dan Pertanggungjawaban Keuangan:

1.      Setelah kegiatan selesai selambat-lambatnya 10 hari kerja harus sudah

menyampaikan laporan kegiatan dan keuangan. Apabila terjadi keterlambatan maka

dana LKM, UKM maupun BOM-F tidak dapat dicairkan sampai laporan keuangan

tersebut diserahkan.

2.      Laporan pertanggungjawaban keuangan dibuat secara benar dilampiri perincian

penggunaan dana dan bukti pengeluaran (nota).

3.      Laporan pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan harus diketahui pejabat yang

berwenang yaitu PR III untuk universitas dan PD III untuk fakultas.

4.      Bukti pengeluaran dibuat secara benar yaitu:

a.      Kuitansi diketik dengan benar dibuat 4 (empat) rangkap.

b.      Ditandatangani, distempel dan dibubuhi nama terang penjual jasa. Jika tidak ada

stempel, cukup ditandatangani dan diberi nama serta alamat penjual jasa yang

jelas.

c.      Kuitansi dilampiri nota.

d.      Untuk kuitansi senilai Rp. 250.000,00 s.d. Rp. 999.999,00 bermaterai Rp.

3.000,00, sedangkan yang bernilai Rp. 1.000.000,00 keatas bermaterai Rp.

6.000,00 dan dikenai pajak sesuai dengan aturan yang berlaku.

e.      Laporan kegiatan dan keuangan harus diketahui oleh pejabat yang berwenang

(PD III untuk tingkat fakultas; Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan dan

Alumni untuk tingkat universitas).

Page 19: PANDUAN OSPEK

 

D.    Tata Tertib dan Sanksi

1.      Tata Tertib

a. Panitia

a).    Memahami dan menaati Pedoman Pelaksanaan  (PMB) Fisip UNTAN

b).   Melaksanakan kegiatan sesuai rencana yang telah ditetapkan.

c).    Selama melaksanakan kegiatan, seluruh panitia diwajibkan:

      Berpakaian sopan, rapi dan bersepatu sesuai dengan Kode Etik (tidak

bersepatu sandal)

      Menampilkan perilaku/akhlak yang baik

      Menjunjung tinggi harkat martabat kemanusiaan

      Memberi contoh yang baik kepada mahasiswa baru.

      Memakai jaket almamater selama kegiatan PMB berlangsung

d).   Dalam menyusun jadwal panitia harus memperhatikan waktu-waktu sholat dan

ketika dikumandangkan adzan segala kegiatan dihentikan dan bergegas menuju

masjid untuk sholat berjamaah.

 

b. Peserta

a.      Mentaati peraturan yang ditetapkan oleh panitia.

Page 20: PANDUAN OSPEK

b.      Dinyatakan gugur dan tidak mendapatkan sertifikat apabila kehadirannya kurang

dari 75%.

c.      Kemeja putih lengan panjang, celana panjang hitam, dan bersepatu bagi peserta

pria selama PMB berlangsung.

d.      Berpakaian busana muslimah (atas putih, bawah hitam, berkerudung dan

bersepatu) bagi peserta putri selama PMB berlangsung.

e.      Tidak diperkenankan menggunakan atribut-atribut tambahan selain yang telah

ditetapkan panitia.

f.        Tidak diperbolehkan menggunakan yel-yel yang merendahkan fakultas atau

lembaga lain.

g.      Tidak diperbolehkan menyanyikan lagu kekiri-kirian.

h.      Memakai jaket almamater.

i.        Menjaga ketertiban dan ketentraman selama kegiatan PMB berlangsung.

 

2.      Sanksi

Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan di atas baik yang dilakukan oleh panitia

maupun peserta dapat dikenakan sanksi berupa:

1) Teguran (lisan)

2) Peringatan (tertulis)

3) Dikeluarkan dari kepanitiaan

4) Peserta yang dinyatakan tidak lulus tidak berhak mendapatkan sertifikat.

Page 21: PANDUAN OSPEK

 

E. Tata Acara

1.      Upacara Pembukaan dan Penutupan

Upacara pembukaan dan penutupan adalah upacara yang dilakukan oleh segenap

panitia dan peserta untuk mengawali dan atau mengakhiri serangkaian kegiatan PMB

yang dipimpin oleh rektor atau yang mewakili.

Adapun prosedur upacara pembukaan meliputi:

a. Tahap Persiapan

1).   Calon peserta upacara telah memperoleh pengumuman dari panitia pelaksana

berkenaan dengan hari, tanggal, jam dan seragam yang telah ditentukan.

2).   Perwira upacara mendisain, mengatur dan menentukan petugas-petugas

upacara

3).   Perwira upacara memberikan manual acara dan posisi formasi kepada

petugas-petugas upacara

4).   Petugas upacara adalah orang yang berkompeten atau terlatih untuk itu

5).   Petugas dan peserta upacara mengikuti gladibersih pada hari H-1

pelaksanaan.

 

b. Tahap Pelaksanaan

1).   Peserta PMB menuju dan mengambil tempat upacara sesuai formasi

fakultasnya masing-masing sebagaimana telah ditetapkan panitia.

2).   Komandan kompi mengatur dan merapikan barisan kompinya masing-masing

Page 22: PANDUAN OSPEK

3).   Setelah Pembawa acara menginformasikan bahwa upacara segera dimulai,

Komandan upacara memasuki lapangan dan melakukan pengecekan kesiapan

seperlunya.

4).   Inspektur Upacara memasuki lapangan upacara

5).   Komandan upacara memimpin penghormatan umum dilanjutkan dengan

laporan

6).   Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne Fisip UNTAN

7).   Pembacaan Ayat Suci al-Qur`an.

8).   Sambutan-sambutan:

      - Panitia

      - Ketua DEMA

9).   Amanat inspektur upacara dilanjutkan membuka PMB secara resmi

10).     Ikrar peserta PMB dilanjutkan dengan penyematan tanda peserta

11).     Menyanyikan lagu wajib Bagimu Negeri.

12).     Pembacaan Do`a

13).     Upacara selesai, sebelum Inspektur upacara meninggalkan lapangan

upacara, Komandan upacara memimpin penghormatan Umum.

14).     Inspektur upacara meninggalkan lapangan upacara.

 

2.      Apel pagi dan sore

Page 23: PANDUAN OSPEK

Apel pagi dan sore dilaksanakan selama 30 menit dengan kisi-kisi sebagai berikut:

a. Baris-berbaris

b. Presensi

c. Briefing dan debriefing

d. Pengumuman-pengumuman

e. Tidak ada kegiatan lain-lain

 

3.      Penyampaian Materi

Penyampaian materi PMB dapat dilakukan dengan menggunakan metode:

a.      Studium General

b.      Dinamika Group (berisi pendalaman materi PMB)

c.      Praktik dan simulasi

d.      Atraksi (penampilan), uji kemampuan bakat dan kreatifitas yang positif

 

4.      Perlombaan

Penyelenggaraan perlombaan hendaknya memperhatikan aspek-aspek:

a.      Biaya ringan dan meriah

b.      Aman dan tidak berbahaya

c.      Mendidik dan menjunjung tinggi sportifitas

Page 24: PANDUAN OSPEK

d.      Tidak berbau SARA

e.      Tidak bertentangan dengan moralitas kebangsaan dan etika Islam

f.        Jenis-jenis perlombaan meliputi olah raga, seni dan ilmiah

 

5.      Inaugurasi

Inaugurasi adalah malam pentas seni dalam rangka pengukuhan mahasiswa baru.

Inaugurasi merupakan akhir dari seluruh rangkaian kegiatan PMB.

a. Acara pokok:

1). Seremonial

2). Pengukuhan mahasiswa baru

b. Acara Tambahan:

1). Pembagian hadiah lomba

2). Pentas seni

 

Page 25: PANDUAN OSPEK

BAB III

MATERI PMB

 

A. Tingkat Universitas

1. Materi Ke-UNTAN-an

a. Tujuan

Materi ke-UNTAN-an ini merupakan salah satu materi inti yang harus diberikan

kepada mahasiswa baru melalui forum PMB. Materi ini diberikan dengan tujuan agar:

1).   Mahasiswa baru mengetahui secara dini tentang kehidupan di perguruan tinggi

yang berbeda secara diametral dengan kehidupan pendidikan tingkat menengah.

2).   Mahasiswa baru mengetahui karakteristik Universitas Tanjungpura. Dengan

mengetahui karakteristik itu mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan aturan

main yang berlaku di kampus ini.

3).   Mahasiswa mengetahui sejarah perkembangan Fisip UNTAN secara

berkesinambungan semenjak berdiri sampai saat ini.

4).   Mahasiswa mengetahui struktur kelembagaan di Fisip UNTAN

 

b. Ruang Lingkup Materi

Untuk mendukung tujuan di atas maka materi yang perlu diberikan kepada

mahasiswa baru meliputi:

1).   Visi dan Misi Untan

Page 26: PANDUAN OSPEK

2).   Sejarah perkembangan semenjak periode rintisan, pembangunan landasan

kelembagaan, pembangunan landasan akademik, pemantapan orientasi akademik

dan manajemen

3).   Nama dan fungsi seluruh lembaga di lingkungan Fisip UNTAN baik struktural

maupun non struktural.

4).   Fungsi, tugas, tanggungjawab dan mekanisme di semua lini pada tingkat

Universitas seperti Rektor, Para Pembantu Rektor, Kabiro, Kabag, Kasubag,

Rumahtangga dan lain-lain.

5).   Landasan keilmuan Fisip UNTAN: integratif dan interkonektif.

 

2. Materi Kode Etik

a. Tujuan

Mahasiswa mengetahui kode etik yang berlaku di Fisip UNTAN

b. Ruang Lingkup Materi

1).   Makna filosofinya

2).   Hak dan kewajiban mahasiswa

3).   Penggunaan inventaris negara di lingkungan untan

 

3. Materi Keislaman

a. Tujuan

1).   Mahasiswa dapat memahami karakteristik Fisip UNTAN

Page 27: PANDUAN OSPEK

2).   Mahasiswa dapat memahami pola relasi antara Islam dengan isu-isu global

b. Ruang Lingkup Materi

 1). Islam Transformatif

      Secara historis Islam menjadi lambang perubahan, baik secara normatif

sebagai sebuah sistem teologi, maupun sebagai sebuah sistem sosial dan

budaya yang membawa perubahan nyata dalam kehidupan masyarakat.

      Fungsi manusia sebagai khalifah fil ard dan ‘ubudiyah.

Tugas manusia (QS. 33: 72 dan QS. Al Dzariah: 56).

1.      Pemelihara (Ri’ayah)

2.      Pemakmur (Imarodh)

3.      Menghamba (‘ubudiyah)

      Islam sebagai way of life (world view), menjadi acuan umat tentang

bagaimana cara memandang dunia dan kehidupan setelah mati (sangkan

paraning dumadi).

      Membumikan Islam

      Ibadah sebagai kewajiban manusia dalam Islam memiliki dimensi yang luas

mencakup segala aspek kehidupan sebagai bentuk pengabdian kepada Allah.

Kerja akal, seperti berpikir, meneliti adalah manifestasi dari tafakur dan

tadabbur.  Kerja fisik, berbicara, menulis, mencari nafkah dan sebagainya

adalah ibadah. Demikian halnya dengan kerja batin, seperti berdzikir,

mengingat, berkeinginan, harapan adalah manifestasi dari dzikurullah.

Page 28: PANDUAN OSPEK

      Ajaran Islam, seperti Shalat, Zakat, amar ma’ruf nahi munkar, dan sebagainya

pada dasarnya merupakan ajaran yang bermakna keadilan sosial, kebersihan

moral, dan kemanusiaan. (QS. 22:41)

 

2). Islam yang Kritis

      Islam adalah agama pembebas, berperan dalam konteks sosial, menjadi jalan

untuk mencari solusi permasalahan sosial, menawarkan konsep problem

solving,  mendobrak status quo.

      Islam dan Demokrasi

Musyawarah adalah hal umat dan kewajiban pemimpin. Al-Qur’an memberi

dasar yang jelas tentang perintah untuk berdemokrasi. (QS> 3:159).

      Akal yang dianugerahkan Allah kepada manusia memberikan kesempurnaan,

sehingga manusia memiliki kebebasan berkehendak (freedom of will) dan

kebebasan memilih (freedom of choice).

 

Page 29: PANDUAN OSPEK

3). Islam Humanis

      Syari’at memberikan garis pemisah antara hak-hak Allah (huquq Allah) dan

hak-hak hamba Allah (huquq al-ibad).

      Islam, HAM, dan keadilan sosial.

Bersikap adil, berbuat kebajikan, menolak anarkisme, kasih sayang sebagai

sebuah kewajiban. (QS. 7:29; QS. 16:90; QS. 57: 25)

      Islam dan Sosialisme. 

Sosialisme, khususnya dalam konteks keindonesiaan menjadi sebuah

keniscayaan yang tidak dapat dihindari (Nurcholish Madjid, 1992:110).

Sumber-sumber nilai sosialisme itu sebenarnya telah ada dalam konsep Islam.

Islam telah memiliki dasar-dasar sosialisme yang terhujam dalam sekali dalam

al Qur’an.

      Islam, Multikulturalisme dan interkulturalisme.

      Ukhuwah Islamiyah.

 

4. Materi Kemahasiswaan

Tanggung Jawab Mahasiswa sebagai Insan Sosial-Akademik

a.      Tujuan

1).   Mahasiswa baru memahami setting sosial serta kondisi obyektif dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara.

2).   Mahasiswa baru memahami peran dan fungsinya sebagai bagian dari suatu

masyarakat.

Page 30: PANDUAN OSPEK

3).   Mahasiswa baru menyadari tanggung jawab sosialnya dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara.

4).   Mahasiswa baru mampu berpikir totalitas (dialektis), empiris-historis, berpikir

dalam teori dan praksis, berpikir dalam realitas yang tengah dan terus bekerja

(working reality).

b.      Ruang Lingkup Materi

1).   Mahasiswa sebagai insan akademik

      Mahasiswa mampu mengembangkan nalar kritis, analitis, metodologis dan

paradigmatik sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni.

      Mahasiswa menjunjung tinggi moral dan etika akademik.

      Mahasiswa mampu melakukan transformasi keilmuan sesuai dengan disiplin

ilmunya menuju ke arah rekonstruksi sosial yang berkeadilan.

2).   Mahasiswa sebagai agent of social change

      Setting sosial dan kondisi obyektif dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara.

      Posisi strategis mahasiswa dalam mengemban tanggung jawab  sosial

sekaligus peran dan fungsinya sebagai kelompok well informed.

 

B. Tingkat Fakultas

1. Paradigma Keilmuan Fakultas

a. Tujuan:

Page 31: PANDUAN OSPEK

Mahasiswa mengetahui paradigma serta spesifikasi keilmuan sesuai dengan

fakultas masing-masing.

b. Ruang Lingkup Materi:

Paradigma keilmuan masing-masing fakultas

 

2. Kefakultasan

a. Tujuan:

Materi Kefakultasan diberikan kepada mahasiswa baru dengan tujuan untuk

pengenalan awal terhadap lingkungan fakultasnya masing-masing,  agar :

1). Memahami fakultas sebagai garba ilmiah atau lingkungan akademik.

2). Memahami prosedur administrasi yang berkaitan dengan kegiatan akademik,

administrasi umum dan kemahasiswaan

3). Memahami aturan-aturan yang berlaku di fakultas

4). Memahami penggunaan sarana atau fasilitas penunjang pendidikan dan

pemanfaatannya.

5). Cinta dan bangga pada fakultas sebagai almamaternya.

 

b. Ruang Lingkup Materi:

1).   Visi, Misi, dan Tujuan

2).   Sejarah berdirinya, perintis dan tokoh-tokoh yang telah dilahirkannya

Page 32: PANDUAN OSPEK

3).   Tugas pokok fakultas

4).   Kelembagaan:

a). Struktur lembaga dan nama-nama pejabatnya: Dekan, Bidang I, Bidang II,

Bidang III, Tata Usaha dan Sub-sub Bagian.

b). Tata kerja dan uraian tugas masing-masing Bidang I, II, III dan Sub-sub    

Bagian.

5).   Mekanisme birokrasi fakultas

6).   Lembaga-lembaga non struktural

7).   Fasilitas penunjang: perpustakaan, beasiswa, Dana Penunjang Pendidikan (DPP),

reward dan pelatihan-pelatihan.

 

3. Kejurusanan/Keprodian

a. Tujuan:

Materi kejurusanan/keprodian diberikan kepada mahasiswa baru dengan tujuan agar:

1).   Mahasiswa memahami tugas dan fungsi jurusan/prodi.

2).   Memahami prosedur/mekanisme yang berkaitan dengan kegiatan akademik.

b. Ruang Lingkup:

1).   Current issues jurusan/prodi

2).   Sejarah pembentukan

3).   Visi, misi dan tujuan

Page 33: PANDUAN OSPEK

4).   Kompetensi Lulusan

5).   Profesi Utama

6).   Kurikulum

7).   Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Perubahan Rencana Studi (KPRS)

8).   Cuti dan gugur studi

9).   Sumber daya dosen

10).     Penasihat akademik

11).     Jaringan kerjasama

12).     Prosedur/mekanisme yang berkaitan dengan kegiatan akademik

 

4. Student Government

Menjelaskan tentang status, tugas, wewenang, kepengurusan dan keanggotaan

student government, baik yang berada di lingkup universitas ataupun fakultas.

a. Tujuan

1).   Mahasiswa mengetahui lembaga-lembaga kemahasiswaan di tingkat universitas

maupun fakultas dan sejarah perkembangannya.

2).   Mahasiswa mengetahui status, peran, fungsi, tugas dan tanggung jawab lembaga-

lembaga kemahasiswaan.

b. Ruang lingkup materi:

1). Lembaga Tingkat Universitas:

Page 34: PANDUAN OSPEK

      Senat Mahasiswa Universitas (SEMA-U)

      Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA)

a).   Visi-misi

b).   Status

c).    Tugas dan fungsi

d).   Wewenang dan tanggung jawab

e).   Struktur Kepengurusan

f).      Keanggotaan

2). Lembaga tingkat fakultas:

      Senat Mahasiswa Fakultas (SEMA-F)

      Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM-F)

      Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan (BEM-J)

      Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi (BEM-PS)

a).   Visi-misi

b).   Status

c).    Tugas dan fungsi

d).   Wewenang dan tanggung jawab

e).   Struktur Kepengurusan

f).      Keanggotaan

Page 35: PANDUAN OSPEK

 

5. Sosialisasi UKM dan BOM-F

a. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

1). Tujuan

a).   Mahasiswa dapat mengetahui unit-unit kegiatan kemahasiswaan

b).   Mahasiswa dapat mengetahui jati diri tiap-tiap unit kegiatan kemahasiswaan

2). Ruang Lingkup

a).   Visi-misi

b).   Karakteristik

c).    Sejarah

d).   Program

e).   Rekruitmen keanggotaan

f).      Prestasi-prestasi

 

b. Badan Otonomi Mahasiswa Fakultas (BOM-F)

1). Tujuan

a).   Mahasiswa dapat mengetahui badan otonomi mahasiswa fakultas

b).   Mahasiswa dapat mengetahui jati diri tiap-tiap badan otonomi mahasiswa

2). Ruang Lingkup

Page 36: PANDUAN OSPEK

a).   Visi-misi

b).   Status

c).    Kepengurusan

d).   Rekruitmen keanggotaan

e).   Hak dan kewajiban

f).      Prestasi-prestasi

Page 37: PANDUAN OSPEK

BAB IV

PENUTUP

 

            Buku ini disusun sebagai pedoman operasional dan rambu-rambu dalam

penyelenggaraan kegiatan PMB yang diadakan setiap tahun dalam menyambut kehadiran

mahasiswa baru di Fisip UNTAN

            Sebagai pedoman PMB, buku ini diharapkan mampu memberi arah bagi siapapun

yang terlibat, ke mana PMB hendak di tuju. Sedangkan sebagai rambu-rambu hendaknya

menjadi batas-batas warning bagi panitia penyelenggara agar tidak keluar dari rel yang

semestinya. Dalam konteks seperti itu, implementasinya tidak berarti tertutup mati bagi

penyelenggara untuk melakukan kreasi dan inovasi yang cerdas sesuai dengan tuntutan

zamannya, hanya saja kreasi dan inovasi itu hendaknya selalu mengacu dan kembali

kepada arah yang telah diberikan dan rambu-rambu yang telah ditetapkan.

           

Page 38: PANDUAN OSPEK

DAFTAR PUSTAKA

 

Hasil Rapat Kerja Bidang III di Hotel Bukit Surya Kaliurang, Format Pelaksanaan

Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (PMB) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,

14 Juli 2004.

Hasil Workshop Reorientasi Kode Etik Mahasiswa dan Pedoman Kelembagaan

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Hotel Galuh, 26 Nopember 2005.

Hasil Workshop I, Workshop dengan peserta mahasiswa, 5 April 2006.

Hasil Workshop II, Workshop dengan peserta dosen, 6 April 2006.

Hasil Workshop III, Workshop dengan peserta pimpinan UIN Sunan Kalijaga, 20 April

2006.

Panduan Pengembangan Kegiatan Kemahasiswaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,

2005.