panduan perencanaan dan penganggaran kph yang multiguna
TRANSCRIPT
Panduan Perencanaan dan Penganggaran
KPH yang Multiguna
Disampaikan kepada USAID Bangun Indonesia untuk Jaga Alam demi Keberlanjutan (BIJAK) pada
Februari 2021
Naskah ini dimungkinkan dengan dukungan Rakyat Amerika melalui Badan Pembangunan
Internasional Amerika Serikat (USAID). Isi dari naskah ini adalah pendapat para penulis dan tidak
mencerminkan pandangan USAID atau Pemerintah Amerika Serikat
1
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Panduan
Operasionalisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) menjadi agenda pembangunan nasional di
bidang kehutanan yang dimulai sejak Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2010-2014 dan dilanjutkan pada RPJMN 2015-2019 serta pada RPJMN 2020-2024 terkini. Pada
periode 2010-2014, pembangunan KPH diprioritaskan pada penetapan wilayah KPH,
pembentukan kelembagaan, dan penyediaan sarana prasarana dasar pada 120 KPH Model.
Selanjutnya di periode 2015-2019, pembangunan KPH telah bergeser pada operasionalisasi KPH
dalam hal pelaksanaan aktivitas pengelolaan di tingkat tapak khususnya terkait dengan
perlindungan KPH dari ancaman gangguan keamanan dan kebakaran hutan, serta pengembangan
kerja sama kemitraan antara KPH dan masyarakat dalam memanfaatkan hasil hutan bukan kayu
dan jasa lingkungan. Meskipun dukungan terhadap operasionalisasi KPH terus didorong,
kontribusi KPH terhadap pembangunan nasional belum dapat diukur secara nyata. Untuk itu,
pada periode terkini 2020-2024, pengelolaan KPH diharapkan akan dapat berkontribusi terhadap
pembangunan nasional yang didorong pula melalui fasilitasi KPH berdasarkan kategorisasinya
yaitu KPH Pratama, KPH Berkembang, dan KPH Maju.
Pada RPJMN 2020-2024, pembangunan KPH didorong untuk mendukung pencapaian dua
Prioritas Nasional yaitu PN Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang
Berkualitas, dan PN Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan
Perubahan Iklim. Adapun rincian Program Prioritas, Kegiatan Prioritas, Proyek Prioritas Nasional,
dan Proyek K/L beserta indikator dan targetnya disajikan pada Tabel 1.1 di bawah ini.
Tabel 1.1 Target Pembangunan KPH pada RPJMN 2020-2024
Prioritas Nasional Memperkuat Ketahanan Ekonomi
untuk Pertumbuhan yang Berkualitas
Membangun Lingkungan Hidup,
Meningkatkan Ketahanan
Bencana, dan Perubahan Iklim
Program Prioritas Peningkatan Kuantitas/Ketahanan Air
untuk Mendukung Pertumbuhan
Ekonomi
Pembangunan Rendah Karbon
Kegiatan Prioritas Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Pemulihan Lahan Berkelanjutan
Proyek Prioritas
Nasional
Penguatan Kesatuan Pengelolaan
Hutan
Pengurangan Laju Deforestasi
Proyek K/L KPH yang masuk kategori maju KPH yang Masuk Kategori Maju
Indikator Proyek
K/L
Jumlah KPH yang masuk kategori
Maju
Jumlah KPH yang masuk
kategori Maju
Target pada tahun
2024 (unit)
110 50
Sumber: Lampiran 3 Matriks Pembangunan & KL RPJMN 2020-2024
2
Target pembangunan pada RPJMN 2020-2024 tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam
Rencana Strategis Kementerian LHK 2020-2024 berdasarkan Program K/L dan Kegiatan K/L
dengan indikator kinerja kegiatan K/L terbentuknya KPH Maju baik pada KPHP maupun KPHL.
Mempertimbangkan bahwa belum adanya kriteria dan indikator untuk menilai kategori KPH
Pratama, Berkembang, atau Maju, maka Kementerian LHK telah menyusun rancangan Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Penilaian Efektivitas Pengelolaan Kawasan
Hutan yang bertujuan untuk melakukan penilaian keberhasilan efektivitas pengelolaan kawasan
hutan yang dilakukan oleh KPHP, KPHL, KPHK, dan KHDTK sebagai dasar untuk melakukan
pembinaan, pengendalian, dan pengawasan dalam mencapai tujuan pengelolaan hutan lestari. Salah
satu muatan pada lampiran Rancangan Permen LHK tersebut adalah Standar Penilaian serta Tata
Cara Penilaian untuk menentukan kinerja pengelolaan hutan yang kemudian diartikan sebagai
KPH Pratama, Berkembang atau Maju.
Berdasar pada penentuan kriteria dan indikator penilaian efektivitas pengelolaan kawasan hutan
khususnya pada KPHP dan KPHL serta target yang tertuang di dalam RPJMN 2020-2024,
dipandang perlunya sebuah panduan yang dapat memberikan indikasi menu aktivitas beserta unit
biaya yang dibutuhkan untuk mendorong peningkatan kinerja pengelolaan kawasan hutan yang
efektif yang juga diartikan dengan KPH Maju. Pertimbangan mengenai menu aktivitas dan unit
biaya tersebut perlu memperhatikan kewenangan di bidang kehutanan berdasarkan Undang-
Undang No 23 Tahun 2014 mengenai Pemerintahan Daerah. Oleh karena itu, disusunlah
Panduan Perencanaan dan Penganggaran KPH yang Multiguna ini yang diharapkan dapat
membantu mendorong pencapaian target pembangunan KPH pada RPJMN 2020-2024.
1.2 Tujuan Panduan
Panduan ini diharapkan dapat memandu pengguna panduan dalam penentuan menu aktivitas serta
unit biaya yang perlu dialokasikan pada DIPA Kementerian LHK dan/atau APBD Pemerintah
Provinsi sesuai dengan kewenangannya untuk mencapai kinerja pengelolaan KPH yang efektif
yang diartikan dengan kategori KPH Maju.
1.3 Pengguna Panduan
Pengguna panduan ini akan berasal dari:
a. Pemerintah Pusat: Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air, Kementerian
PPN/Bappenas, Direktorat Anggaran Perekonomian dan Kemaritiman Kementerian
Keuangan, Biro Perencanaan, serta Sekretariat Direktorat Jenderal yang memiliki tugas dan
fungsi yang relevan dalam pencapaian kinerja pengelolaan KPH yang efektif.
b. Pemerintah Daerah: OPD yang mengurusi bidang kehutanan beserta Kepala KPH
1.4 Manfaat Panduan
Panduan ini diharapkan akan memberikan manfaat dalam:
3
a. menentukan menu aktivitas yang sesuai untuk pencapaian indikator penilaian pada tiap
elemen yang menjadi penilaian efektivitas pengelolaan kawasan hutan pada KPHP dan KPHL
b. menentukan alokasi biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan aktivitas yang sesuai untuk
pencapaian indikator penilaian pada tiap elemen yang menjadi penilaian efektivitas
pengelolaan kawasan hutan pada KPHP dan KPHL
1.5 Ruang Lingkup Panduan
Ruang lingkup panduan ini adalah
a. Proses perencanaan dan penganggaran KPH pada KPHP dan KPHL pada Elemen Penilaian
Efektivitas Pengelolaan Kawasan Hutan adalah Elemen Masukan (Input), Elemen Proses
(Process), Elemen Keluaran (Output), dan Elemen Hasil (Outcome).
b. Indikasi menu aktivitas untuk tiap elemen yang menjadi penilaian efektivitas pengelolaan
kawasan hutan pada KPHP dan KPHL.
c. Indikasi unit biaya menu aktivitas untuk tiap elemen yang menjadi penilaian efektivitas
pengelolaan kawasan hutan pada KPHP dan KPHL.
4
Bab 2 Proses Perencanaan dan Penganggaran
2.1 Proses Perencanaan dan Penganggaran KPH pada APBN Pemerintah Pusat
Proses perencanaan dan penganggaran pemerintah pusat untuk setiap tahunnya diawali dengan
penyusunan Rencana Kerja Pemerintah yang diatur melalui Peraturan Menteri PPN/Kepala
Bappenas Nomor 5 Tahun 2018 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah.
Tahapan penyusunan RKP meliputi (a) penyiapan rancangan awal RKP dan pendanaannya, (b)
penyampaian rancangan awal RKP dan penetapan Pagu Indikatif, (c) penyiapan dan penetapan
rancangan RKP, (d) penyiapan rancangan Rencana Kerja (Renja) K/L, (e) penyiapan rancangan
akhir RKP dan pendanaannya, dan (f) penetapan RKP dan pagu anggaran. Memperhatikan tahapan
penyusunan RKP tersebut, sangat penting bagi K/L untuk dapat menyiapkan rancangan Renja K/L
khususnya dalam penyiapan keluaran serta pagu yang dibutuhkan pada tahun pelaksanaan
kegiatan.
Selanjutnya, penyusunan Renja K/L diatur melalui Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas
Nomor 9 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penyusunan dan Penelaahan Rencaan Kerja
Kementerian/Lembaga. Renja K/L disusun sesuai dengan tugas dan fungsi K/L yang setidaknya
memuat kebijakan, program, kegiatan, keluaran (output) kegiatan, sub output, komponen, lokasi,
indikasi anggaran serta sumber pendanaannya. Tahapan penyusunan Renja K/L meliputi (a)
penyusunan rancangan awal Renja K/L, (b) penyusunan rancangan Renja K/L, dan (c)
pemuktahiran rancangan Renja K/L menjadi Renja K/L. Penyusunan Renja K/L juga perlu
memperhatikan Surat Edaran Bersama Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Keuangan
tentang Daftar Program K/L serta Surat Edaran Bersama Kementerian PPN/Bappenas dan
Kementerian Keuangan tentang Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran. Adapun tiga
fungsi strategis Renja K/L disajikan pada gambar 2.1 berikut.
Gambar 2.1 Tiga Fungsi Strategis Renja K/L
Sumber: Presentasi Direktorat Alokasi Pendanaan Pembangunan Bappenas dalam Kick Off
Penyusunan Renja K/L, Desember 2020. Direktorat Alokasi Pendanaan Pembangunan 6
3 FUNGSI STRATEGIS RENJA K/L
RKP,SB PAGU dan
Lampiran
RKA KL DIPA
Trilateral Meeting /
Penelaahan/Musrenbang
RENJA
Direncanakan dan dianggarkan di RKP (hingga proyek)
Dibahas dandisinergikan
di pusat, daerah dan
lainnya
Dikendalikan di Renja/RKAKL/DIPA
RENJARENJA
RENJA
*) Perubahan prioritas harus mendapatpersetujuan Bappenas (Renja K/L) sebelumdilakukan revisi DIPA
1 32
Renja K/L sebagai MEDIA PENGENDALIAN (Juni –
Pelaksanaan)
Renja K/L sebagai MEDIA PENUANGAN dan PENDALAMAN
rencana (Maret – Juni)
Renja K/L sebagaiMEDIA PENGUSULAN
(November-Maret)
5
Tabel 2.1 Contoh Program K/L, Kegiatan K/L, dan Indikator Kinerja Kegiatan yang dapat mendukung pembangunan KPH
Program K/L Kegiatan K/L Indikator Kinerja Kegiatan
Pengelolaan Hutan
Berkelanjutan
Peningkatan Perencanaan Pengelolaan
Hutan Produksi
KPHP yang memiliki rencana pengelolaan
Terbentuknya KPHP Kategori Maju
Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan,
Rehabilitasi Lahan serta Konservasi Tanah
dan Air
Luasan rehabilitasi hutan dan lahan
Jumlah unit bangunan teknis sipil untuk rehabilitasi hutan dan lahan
Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Jumlah KPHL yang meningkat statusnya menjadi KPHL Maju
Produksi HHBK
Inventarisasi dan Pemantauan Sumber
Daya Hutan
Data dan informasi pemantauan SDH
Perencanaan, Penggunaan, dan
Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan
Peta revisi atas penetapan KPH Provinsi dan pemantauan proses
revisi RPHJP
Fasilitasi rancangan tata hutan dan rancangan rencana pengelolaan
hutan KPH
Penyiapan Kawasan perhutanan Sosial Luas kawasan hutan yang memperoleh akses kelola perhutanan sosial
dalam skema HD, HKm, HTR, KK, dan IPHPS
Bina Usaha Perhutanan Sosial dan Hutan
Adat
Fasilitasi peningkatan nilai tambah hasil hutan dan jasa lingkungan
Penanganan Konflik Tenurial dan Hutan
Adat
Penanganan Konflik Tenurial
Peningkatan Penyuluhan Jumlah penyuluh dan/atau pendamping yang handal
Pendidikan dan Pelatihan
Vokasi
Penyelenggaraan Diklat Aparatur dan
Non Aparatur LHK
Jumlah SDM LHK di tingkat tapak yang kompeten
Sumber: Lampiran 1 Matriks Rencana Strategis Kementerian LHK Tahun 2020-2024
6
Dalam penyusunan Renja Kementerian LHK untuk pembiayaan KPH, keluaran (output) kegiatan,
klasifikasi rincian output, dan rincian output (KRO dan RO merupakan pengelompokkan baru
terhadap output yang dimulai di tahun 2021), lokasi beserta indikasi anggaran melekat pada
Kegiatan K/L dan Program K/L yang memiliki kewenangan dan tugas serta fungsi yang sesuai
dengan aktivitas yang akan diusulkan pelaksanaan dan pembiayaannya. Program K/L, Kegiatan K/L,
dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) akan mengacu pada Rencana Strategis (Renstra)
Kementerian LHK 2020-2024.
Pada Renstra KLHK, terdapat sejumlah IKK yang nomenklaturnya secara eksplisit telah
menyebutkan KPH sehingga pembiayaan terhadap aktivitas KPH yang menjadi kewenangan pusat
maupun dukungan dari pusat dapat melekat pada indikator tersebut. Meskipun nomenklatur IKK
lainnya tidak secara eksplisit menyebut KPH, aktivitas beserta pembiayaannya dapat
diprioritaskan untuk pembangunan KPH. Tabel 2.1 berikut merangkum sejumlah contoh Program
K/L, Kegiatan K/L dan IKK yang secara eksplisit maupun tidak secara eksplisit dapat mendukung
pembangunan KPH.
Dalam penyusunan rancangan Renja K/L dan pemuktahiran rancangan Renja K/L menjadi Renja
K/L dilakukan penelaahan rancangan Renja K/L yang melibatkan tiga pihak yaitu K/L, Kementerian
PPN/Bappenas, dan Kementerian Keuangan. Untuk Renja Kementerian LHK, tiga pihak yang
terlibat adalah Kementerian LHK yang dipimpin oleh Biro Perencanaan, Direktorat Kehutanan
dan Konservasi Sumber Daya Air Kementerian PPN/Bappenas, serta Direktorat Anggaran
Perekonomian dan Kemaritiman Kementerian Keuangan. Oleh karena itu, sangat penting bagi
ketiga pihak untuk memiliki pemahaman serta pengetahuan yang sama mengenai menu aktivitas
beserta unit biaya yang diperlukan untuk pembiayaan KPH sehingga perencanaan dan
penganggaran dapat diputuskan secara obyektif guna pencapaian kinerja pengelolaan hutan yang
efektif.
2.2 Proses Perencanaan dan Penganggaran KPH pada APBD Pemerintah Provinsi
Dinas Kehutanan sebagai perangkat daerah dalam menyusun Rencana Kerja Perangkat Daerah
dalam bentuk program dan kegiatan yang bersumber kepada APBD harus berpedoman kepada
(1) Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan (2)
Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah.
Sementara itu, program dan kegiatan perangkat daerah yang diusulkan kepada Pemerintah Pusat
untuk dibiayai melalui dana transfer khusus berpedoman kepada Peraturan Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Tata Cara Perencanaan Dana Transfer Khusus.
7
2.2.1 Perencanaan dan Penganggaran KPH dalam Rencana Kerja Dinas yang mengurusi Bidang
kehutanan yang diusulkan dalam RKPD Provinsi
Renstra Dinas Kehutanan memiliki beberapa program dan kegiatan beserta indikatornya, baik
yang bersifat administrasi maupun yang bersifat teknis kehutanan. Setiap KPH harus
menemukenali cluster program dan kegiatan sebagaimana yang tercantum dalam Renstra Dinas
Kehutanan serta menjabarkan outputnya untuk setiap kegiatan beserta indikator dan satuan
outputnya. Selain itu, dengan bimbingan dan pembinaan dari Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera,
setiap KPH harus mampu menjabarkan struktur program-kegiatan-output sesuai dengan
Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan Dan Keuangan Daerah yang
tercantum dalam Permendagri nomor 90/2019. Clustering kegiatan ke dalam program diperlukan
sebagai bahan awal untuk penyusunan Rancangan Awal Renja Perangkat Daerah. Penyusunan
Rancangan Awal Renja Perangkat Daerah berpedoman kepada Renstra Perangkat Daerah dan
hasil Renja Perangkat Daerah tahun lalu. Adapun contoh nomenklatur perencanaan
pembangunan dan keuangan daerah yang berkaitan dengan KPH disajikan pada tabel 2.3.
2.2.2 Perencanaan dan Penganggaran KPH dalam Rencana Kerja Dinas yang mengurusi Bidang
kehutanan yang diusulkan dalam Dana Transfer Khusus Pemerintah Pusat (APBN)
Perencanaan dan penganggaran KPH yang diusulkan dalam Dana Transfer Khusus Pemerintah
Pusat menitikberatkan pada penyelarasan program dan kegiatan pembangunan daerah dengan
sasaran dan prioritas pembangunan nasional. Penyelarasan ini sangat penting karena menjadi
dasar bagi pengusulan sumber pendanaan Dana Transfer Khusus baik Fisik maupun Non Fisik.
Dalam proses perencanaan dan penganggaran yang berasal dari Dana Transfer Khusus dikenal
dua fase proses perencanaan dan penganggaran yaitu proses pengusulan dan proses penilaian
yang kesemuanya dilakukan di sistem informasi KRISNA. Akurasi dalam melakukan input data
dan informasi beserta usulannya akan dilakukan verifikasi oleh Kepala Bappeda dan Direktur yang
membidangi sektor di Ditjen Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri sebelum
diproses lebih lanjut. Dinas Kehutanan dan Bappeda Provinsi harus saling berkoordinasi dengan
baik dalam penyiapan program dan kegiatannya. Usulan yang diajukan untuk didanai melalui Dana
Transfer Khusus seyogyanya sudah tercantum dalam RKPD Provinsi sehingga bisa menjadi
dukungan dalam mencapai sasaran yang telah ditentukan dalam Renstra OPD.
8
Tabel 2.2 Contoh Nomenklatur Program dan Kegiatan Urusan Provinsi Berkaitan dengan Pembangunan KPH
Program Kegiatan Sub Kegiatan
Perencanaan Hutan Tidak ada kewenangan provinsi
Pengelolaan Hutan Pengelolaan Rencanan Tata Hutan KPH
kewenangan Provinsi
Penyusunan rancang bangun tata hutan wilayah KPH
Pembagian blok/petak pengelolaan hutan KPH
Rencana Pengelolaan KPH kecuali pada KPHK Penyusunan rencana pengelolaan KPH
Pemanfaatan Hutan di Kawasan Hutan
Produksi dan Hutan Lindung
Penyediaan data dan informasi wilayah usaha di kawasan hutan
produksi
Penyediaan data dan informasi wilayah usaha di kawasan hutan
lindung
Penilaian rencana pengelolaan di kawasan hutan produksi
Penilaian rencana pengelolaan di kawasan hutan lindung
Pelaksanaan perlindungan hutan di hutan
lindung dan hutan produksi
Pencegahan dan pembatasan kerusakan hutan
Pencegahan dan pembatasan kerusakan kawasan hutan
Pencegahan dan pembatasan kerusakan hasil hutan
Pelaksanaan pengolahan hasil hutan bukan
kayu
Pengolahan bahan baku hasil huta bukan kayu hayati
Pendidikan dan Pelatihan,
Penyuluhan dan Pemberdayaan
Masyarakat di Bidang
Kehutanan
Pelaksanaan penyuluhan kehutanan provinsi
dan pemberdayaan masyarakat di bidang
kehutanan
Peningkatan kapasitas dan kompetensi penyuluh kehutanan
dan SDM bidang kehutanan
Penguatan dan pendampingan kelembagaan Kelompok Tani
Hutan
Penyiapan dan pengembangan perhutanan sosial
Sumber: Lampiran Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan
Keuangan Daerah.
9
2.3 Kriteria dan indikator penilaian perkembangan KPHP dan KPHL
Penilaian perkembangan KPHP dan KPHL mengacu pada Rancangan Peraturan Menteri LHK
tentang Penilaian Efektivitas Pengelolaan Kawasan Hutan (draft versi tanggal 4 Februari 2021).
Standar penilaian efektivitas penilaian tersebut mencakup elemen, kriteria, indikator, penjelasan
dan rekomendasi serta tata cara perhitungan. Bobot penilaian efektivitas pengelolaan kawasan
hutan pada tingkat elemen terdiri dari elemen input (masukan), process (proses), output
(keluaran), dan outcome (hasil). Keseluruhan Elemen, kriteria, pertanyaan kunci, alat verifikasi,
serta indikator penilaian untuk keempat skor penilaian dapat dilihat pada lampiran Rancangan
Peraturan Menteri LHK tersebut. Tabel 2.3 berikut menyajikan contoh satu kriteria untuk setiap
elemen sebagai gambaran dalam panduan ini.
Tabel 2.3 Contoh Elemen, Kriteria, dan Indikator Penilaian Pengelolaan Kawasan Hutan pada
KPHP dan KPHL
Elemen Kriteria Indikator
Penilaian Skor 100
Input (Masukan) Penetapan wilayah Wilayah KPH sudah memiliki SK
penetapan
Process (Proses) Penataan tata batas kawasan
Tata batas kawasan dilakukan, dengan
diketahui dan diterima oleh pengelola
kawasan dan masyarakat/pengguna lain
Output (Keluaran) Setoran PNBP oleh KPH dari
pengelolaan dan pemanfaatan
hutan
KPH sudah menyetor PNBP ke negara
dari hasil pengelolaan dan pemafaatan
hutan dan PNBP yang dihasilkan sudah
menarik investasi untuk memperkuat
hasil pengelolaan dan pemanfaatan
hutan
Outcome (Hasil) Keuntungan ekonomis bagi
masyarakat dari pengelolaan
dan pemanfaatan hutan
Muncul lebih dari 1 mata pencaharian
baru bagi masyarakat dari pengelolaan
dan pemanfaatan hutan
Sumber: Lampiran 1 Standar Penilaian Efektivitas Pengelolaan Kawasan Hutan Rancangan Permen
LHK (draft versi tanggal 14 Desember 2020)
Pengkategorian KPH Pratama, Berkembang, dan Maju didasarkan pada tata cara perhitungan
penilaian efektivitas pengelolaan kawasan hutan. Nilai bobot untuk elemen input sebesar 26%,
elemen process 32%, elemen output 22%, dan elemen outcome 20%. Setiap kriteria pada tiap
elemen kemudian dihitung nilai tertimbang untuk nilai maksimal (100%), nilai menengah (75%),
dan nilai rendah (35%). Selanjutnya pengkategorian nilai efektivitas pengelolaan hutan
berdasarkan skala yang diartikan dengan KPH Pratama, Berkembang dan Maju ditetapkan dengan
ketentuan sebagai berikut.
Tabel 2.4 Nilai Tertimbang, Kinerja Pengelolaan, dan Pengkategorian KPHP dan KPHL
10
Nilai Tertimbang Kinerja Pengelolaan Kawasan
Hutan
Kategori
KPHP dan KPHL
100% atau Rentang 76% - 100% Efektif KPH Maju
75% atau rentang 36% - 75% Cukup Efektif KPH Berkembang
35% atau rentang 0% - 35% Tidak Efektif KPH Pratama
Sumber: Lampiran 2 Tata Cara Perhitungan Penilaian Efektivitas Pengelolaan Kawasan Hutan
Rancangan Permen LHK (draft versi tanggal 4 Februari 2021)
11
Bab 3 Panduan Perencanaan dan Penganggaran KPH yang
Multiguna
Panduan perencanaan dan penganggaran KPH yang multiguna mempergunakan standar penilaian
efektivitas pengelolaan kawasan hutan pada KPHP dan KPHL sebagai referensi utama dalam
menyusun perencanaan dan penganggarannya. Panduan ini akan memberikan indikasi menu
aktivitas beserta unit biaya untuk proses perencanaan dan penganggaran. Menu aktivitas beserta
unit biaya dapat dijadikan referensi dalam menyusun output, klasifikasi rincian output, dan rincian
output dalam penyusunan Renja KLHK dan Renja OPD agar tercapainya indikator terbentuknya
KPH Maju pada RPJMN 2020-2024 dan Renstra KLHK 2020-2024.
Kotak 3.1
Tahapan yang dipergunakan dalam menyusun panduan:
Langkah 1: Menyusun daftar Elemen, Kriteria, Pertanyaan Kunci, Alat Verifikasi, dan Indikator
Penilaian. Untuk kepentingan panduan ini, hanya dipergunakan indikator penilaian skor 1
mengingat tujuan panduan ini adalah untuk mendukung pencapaian Kategori KPH Maju.
Langkah 2: Menentukan kewenangan pusat atau daerah sesuai dengan lampiran UU 23/2014
tentang Pemerintahan Daerah. Untuk kriteria dan indikator yang menjadi kewenangan daerah
namun dapat didukung oleh pusat, maka diberikan indikasi Dukungan Pusat.
Langkah 3: Menyandingkan tiap kriteria dan indikator penilaiannya dengan Program K/L,
Kegiatan K/L, dan Indikator Kinerja Kegiatan berdasarkan Renstra KLHK 2020-2024 (bagi yang
kewenangan atau dukungan pusat), atau dengan Nomenklatur Program dan Kegiatan Urusan
provinsi berdasarkan Kodefikasi Permendagri (bagi yang kewenangan daerah).
Langkah 4: Menyusun Menu Aktivitas dari berbagai referensi yang tersedia termasuk peraturan
perundangan yang ada untuk pencapaian indikator penilaian dengan skor 100.
Langkah 5: Menyusun indikasi unit biaya untuk tiap menu dari berbagai referensi yang tersedia
untuk pencapaian indikator penilaian dengan skor 1. Untuk aktivitas yang menjadi kewenangan
atau dukungan pusat, referensi yang dipergunakan utamanya adalah Renja K/L dan RKA K/L pada
periode tahun 2017, 2018, dan 2019 dengan memperhatikan anggaran pada 2020 dan 2021.
Pertimbangan mempergunakan anggaran 2017 – 2019 adalah karena pada tahun 2020 – 2021
anggaran KLHK mengalami banyak penghematan dan refocusing untuk prioritas kesehatan dalam
rangka menanggulangi pandemic Covid19. Untuk aktivitas yang menjadi kewenangan daerah, saat
ini masih ditunda penyusunannya.
12
Kotak 3.2
Cara Menggunakan Panduan:
Langkah 1: Menentukan Elemen, Kriteria, Indikator, dan Alat Verifikasi yang sedang dikaji.
Langkah 2: Menentukan kewenangan daerah atau pusat atau kewenangan daerah yang
memerlukan dukungan dari pusat
Langkah 3: Menentukan Program/Kegiatan/IKK K/L untuk kriteria dan indikator yang
diperlukan sebagai referensi sesuai hasil persandingan pada panduan. Program/Kegiatan/IKK K/L
tidak terbatas pada program/kegiatan/IKK yang tertuang di panduan ini, dapat disesuaikan dengan
perkembangan penyusunan RKP dan Renja tiap tahunnya.
Langkah 4: Menggunakan usulan menu aktivitas sebagai referensi dalam menyusun Rincian
Output, Komponen atau Sub Komponen. Menu aktivitas tidak terbatas pada menu yang tertuang
di panduan ini, dapat disusuaikan dengan perkembangan penyusunan RKP dan Renja tiap
tahunnya.
Langkah 5: Menggunakan usulan unit biaya sebagai referensi dalam menyusun anggaran untuk
Rincian Output, Komponen atau Sub Komponen. Unit biaya tidak terbatas pada anggaran yang
tertuang di panduan ini, dapat disusuaikan dengan perkembangan penyusunan RKP dan Renja tiap
tahunnya dan ketersediaan anggaran.
13
3.1 Elemen Masukan (Input)
Indikator yang menjadi Kewenangan Daerah
Kriteria &
Indikator
Penilaian
Alat Verifikasi Program/
Kegiatan OPD
Sub Kegiatan
OPD Menu Aktivitas (Usulan) Unit Cost (Usulan)
Sumber
Pembiayaan
2. Organisasi
pengelola
Kelembagaan
sudah dibentuk
dan sudah
mempunyai SK
penetapan
kelembagaan
SK Gubernur
untuk
penetapan
kelembagaan
KPH
Tidak ditemukan
nomenklatur
yang sesuai
Tidak
ditemukan
nomenklatur
yang sesuai
(1) Pembentukan organisasi
KPH sebagai pengelola hutan
di tingkat tapak
(2) Penetapan kelembagaan
KPH sebagai UPTD atau
CDK
Sumber: Permendagri No 12/2017
Data belum tersedia APBD Provinsi
3. Anggaran saat
ini
Anggaran yang
tersedia
mencukupi dan
memenuhi
kebutuhan untuk
administrasi
kantor, staff
honorer, dan
melakukan
kegiatan
pengelolaan
Dokumen
alokasi
anggaran Non
APBN untuk
mendukung
pengelolaan
kawasan
Tidak ditemukan
nomenklatur
yang sesuai
Tidak
ditemukan
nomenklatur
yang sesuai
(1) Penyusunan tabel rencana
kegiatan beserta indikasi
kebutuhan pembiayaannya
(apabila sudah terdapat di
dalam RPHJP, maka tidak
perlu dilakukan)
(2) Koordinasi dengan
KLHK/Gubernur atau OPD
terkait untuk pembiayaan
kegiatan sesuai dengan
kewenangannya
(3) Koordinasi dengan mitra
kerja atau potensial mitra
kerja untuk mendukung
kegiatan pengelolaan kawasan
Data belum tersedia APBD Provinsi
14
Kriteria &
Indikator
Penilaian
Alat Verifikasi Program/
Kegiatan OPD
Sub Kegiatan
OPD Menu Aktivitas (Usulan) Unit Cost (Usulan)
Sumber
Pembiayaan
4. Kompetensi
SDM sebagai
pengelola
kawasan
SDM yang
tersedia
mempunyai
kompetensi
administrasi
umum, dan
minimal 2 bidang
kompetensi
teknis, yakni di
bidang
perencanaan
hutan,
pemanfaatan
hutan,
rehabilitasi
hutan, atau
perlindungan
hutan
Sertifikasi
kompetensi
yang
dibutuhkan
Program
Pendidikan dan
Pelatihan,
Penyuluhan dan
Pemberdayaan
Masyarakat di
Bidang
Kehutanan
Kegiatan
Pelaksanaan
Penyuluhan
Kehutanan
Provinsi dan
Pemberdayaan
Masyarakat di
Bidang
Kehutanan
Peningkatan
Kapasitas
dan
Kompetensi
Penyuluh
Kehutanan
dan SDM
Bidang
Kehutanan
(1) Penyusunan tabel
kebutuhan peningkatan
kompetensi SDM dan skema
yang dipilih
(2) Koordinasi dengan KLHK
/ Gubernur atau SKPD terkait
untuk pelaksanaan kegiatan
peningkatan kompetensi dan
sumber pembiayaan
(3) Pelaksanaan peningkatan
kompetensi SDM melalui
skema yang sesuai
(4) memperhatikan syarat
kompetensi kerja yang
diterbitkan oleh lembaga
kompetensi (SKKNI tentang
SDM Pengelola KPH)
Sumber (4): draf Revisi Permenhut 6/2010
Data belum tersedia APBD Provinsi
5. Sarana dan
prasarana utama
Terdapat sarana
dan prasarana
perkantoran,
Bentuk fisik
sarana dan
prasarana
yang
dimaksud dan
tercatat
Tidak ditemukan
nomenklatur
yang sesuai
Tidak
ditemukan
nomenklatur
yang sesuai
(1) Penyusunan tabel
kebutuhan sarana prasarana
KPH dan tata waktu
pemenuhan sesuai skala
prioritas (misal kantor,
kendaraan operasional, alat
Data belum tersedia APBD Provinsi
15
Kriteria &
Indikator
Penilaian
Alat Verifikasi Program/
Kegiatan OPD
Sub Kegiatan
OPD Menu Aktivitas (Usulan) Unit Cost (Usulan)
Sumber
Pembiayaan
operasional dan
transportasi
untuk
menunjang
kebutuhan
pengelolaan
hutan.
dalam
dokumen
inventaris
kantor
komunikasi, furniture dll)
(2) Koordinasi dengan KLHK/
Gubernur atau SKPD terkait
untuk pemenuhan sarana-
prasarana dan sumber
pembiayaan
(3) Pelaksanaan pengadaan
sarana-prasarana KPH sesuai
mekanisme yang berlaku
6. Inventarisasi
(Informasi
potensi sumber
daya kawasan)
Informasi
tentang sosial
ekonomi dan
budaya
masyarakat serta
potensi sumber
daya kawasan
sudah memadai
untuk
mendukung
semua area
dalam
perencanaan dan
pengelolaan
kawasan
Dokumen
tata hutan
(termasuk
inventarisasi
potensi SDH,
sosial dan
ekonomi) dan
pemetaan
Program
Pengelolaan
Hutan
Kegiatan Rencana
pengelolaan
kesatuan
pengelolaan
hutan kecuali
pada Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Konservasi
(KPHK)
Penyusunan
Rencana
Pengelolaan
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
(1) inventarisasi hutan pada
seluruh wilayah, blok, atau
petak dilakukan secara
berjenjang bertahap
(2) komoditas atau obyek
tertentu yang berpotensi
dikembangkan, dilaksanakan
inventarisasi secara tersendiri
(3) hasil inventarisasi yang
dilaksanakan oleh KPH
digunakan sebagai dasar
penyusunan rancangan tata
hutan
(4) hasil inventarisasi yang
dilaksanakan oleh pemegang
izin di wilayah KPH menjadi
bagian dalam pertimbangan
penyusunan rancangan tata
hutan
Sumber: draf Revisi
Data belum tersedia APBD Provinsi
16
Kriteria &
Indikator
Penilaian
Alat Verifikasi Program/
Kegiatan OPD
Sub Kegiatan
OPD Menu Aktivitas (Usulan) Unit Cost (Usulan)
Sumber
Pembiayaan
Permenhut 6/2010
17
Indikator yang Menjadi Kewenangan Pusat
Kriteria &
Indikator
Penilaian
Alat
Verifikasi
Program/
Kegiatan K/L
Indikator
Kinerja
Kegiatan
Menu Aktivitas (Usulan) Unit Cost (Usulan) Sumber
Pembiayaan
1. Penetapan
wilayah
Wilayah KPH
sudah memiliki
SK penetapan
SK Menteri
KLHK untuk
penetapan
wilayah KPH
Program
Pengelolaan
Hutan
Berkelanjutan
Kegiatan
Perencanaan,
Penggunaan dan
Pembentukan
Wilayah
Pengelolaan
Hutan
Peta revisi
atas
penetapan
KPH
Provinsi
dan
Pemantauan
Proses
Revisi
RPHJP
Untuk KPH yang belum
memiliki SK Penetapan
(1) identifikasi rancang
bangun KPH
(2) Penyusunan arahan
pencadangan
(3) Usulan penetapan
wilayah KPH
(4) Penetapan wilayah KPH
Sumber: Permenhut 6/2010
Untuk KPH yang sudah
memiliki SK Penetapan
(1) Penyusunan peta revisi
atas penetapan KPH provinsi
(2) Pemantauan proses
revisi RPHJP
Sumber: komponen renja KL PKTL 2019
Unit Cost untuk KPH
yang belum memiliki
SK Penetapan:
2.875.000 / KPH
(dihitung dari rerate 250 juta untuk 100 KPH dengan inflasi per tahun 5% dihitung sejak tahun 2018 ke tahun 2021 )
Unit cost untuk KPH
yang sudah memiliki SK
Penetapan:
1.925.000/ KPH
(dihitung dari rerata 700 juta untuk 400 KPH dengan inflasi per tahun 5% dihitung sejak tahun 2019 ke tahun 2021)
APBN DIPA KLHK
18
Indikator yang Menjadi Kewenangan Daerah namun Memerlukan Dukungan Pusat
Kriteria &
Indikator
Penilaian
Alat
Verifikasi
Program/
Kegiatan K/L
Indikator
Kinerja
Kegiatan
Menu Aktivitas (Usulan) Unit Cost (Usulan) Sumber
Pembiayaan
2. Organisasi
pengelola
Kelembagaan
sudah dibentuk
dan sudah
mempunyai SK
penetapan
kelembagaan
SK
Gubernur
untuk
penetapan
kelembagaan
KPH
Program
Pengelolaan
Hutan
Berkelanjutan
Kegiatan
Perencanaan,
Penggunaan dan
Pembentukan
Wilayah
Pengelolaan
Hutan
Peta Revisi
atas
Penetapan
KPH
Provinsi dan
Pemantauan
Proses
Revisi
RPHJP
(1) Dukungan data dan
informasi untuk penetapan
kelembagaan KPH apabila
diperlukan
(2) Verifikasi terhadap
dokumen yang disampaikan
oleh KPH sebagai alat
verifikasi
Menyesuaikan dengan
kebutuhan apabila
diperlukan untuk
dukungan data dan
informasi penetapan
kelembagaan KPH.
APBN DIPA KLHK
4. Kompetensi
SDM sebagai
pengelola
kawasan
SDM yang
tersedia
mempunyai
kompetensi
administrasi
umum, dan
minimal 2 bidang
kompetensi
teknis, yakni di
bidang
perencanaan
Sertifikasi
kompetensi
yang
dibutuhkan
Program
Pendidikan dan
Pelatihan Vokasi
Kegiatan
Penyelenggaraan
Diklat Aparatur
dan Non
Aparatur LHK
Jumlah SDM
LHK di
tingkat
tapak yang
kompeten
(1) Pendampingan
penyusunan tabel kebutuhan
peningkatan kompetensi
SDM dan skema yang dipili
(2) Fasilitasi koordinasi
untuk pelaksanaan kegiatan
peningkatan kompetensi dan
sumber pembiayaan
(3) Pendampingan
pelaksanaan peningkatan
kompetensi SDM melalui
skema yang sesuai
(4) Verifikasi terhadap
dokumen yang disampaikan
oleh KPH sebagai alat
verifikasi
50.000.000 per KPH
(berdasarkan angka identifikasi kebutuhan diklat per KPH di tahun 2018)
APBN DIPA KLHK
19
Kriteria &
Indikator
Penilaian
Alat
Verifikasi
Program/
Kegiatan K/L
Indikator
Kinerja
Kegiatan
Menu Aktivitas (Usulan) Unit Cost (Usulan) Sumber
Pembiayaan
hutan,
pemanfaatan
hutan,
rehabilitasi
hutan, atau
perlindungan
hutan
20
Kriteria &
Indikator
Penilaian
Alat
Verifikasi
Program/
Kegiatan K/L
Indikator
Kinerja
Kegiatan
Menu Aktivitas (Usulan) Unit Cost (Usulan) Sumber
Pembiayaan
6. Inventarisasi
(Informasi
potensi sumber
daya kawasan)
Informasi
tentang sosial
ekonomi dan
budaya
masyarakat serta
potensi sumber
daya kawasan
sudah memadai
untuk
mendukung
semua area
dalam
perencanaan dan
pengelolaan
kawasan
Dokumen
tata hutan
(termasuk
inventarisasi
potensi
SDH, sosial
dan
ekonomi)
dan
pemetaan
Program
Pengelolaan
Hutan
Berkelanjutan
Kegiatan
Inventarisasi dan
Pemantauan
Sumber Daya
Hutan
Data dan
Informasi
Sumber
Daya Hutan
Hasil
Inventarisasi
Hutan
Nasional di
Wilayah
Kerja BPKH
Data dan
Informasi
Pemantauan
SDH
(1) Penyediaan data
informasi dan potensi hutan
kepada KPH
2.300.000 per KPH
(dilihat dari tren unit cost tahun 2017-2018, inflasi 5% per tahun dari tahun 2018 ke tahun 2021)
APBN DIPA KLHK
21
Kriteria &
Indikator
Penilaian
Alat
Verifikasi
Program/
Kegiatan K/L
Indikator
Kinerja
Kegiatan
Menu Aktivitas (Usulan) Unit Cost (Usulan) Sumber
Pembiayaan
6. Inventarisasi
(Informasi
potensi sumber
daya kawasan)
Informasi
tentang sosial
ekonomi dan
budaya
masyarakat serta
potensi sumber
daya kawasan
sudah memadai
untuk
mendukung
semua area
dalam
perencanaan dan
pengelolaan
kawasan
Dokumen
tata hutan
(termasuk
inventarisasi
potensi
SDH, sosial
dan
ekonomi)
dan
pemetaan
Program
Pengelolaan
Hutan
Berkelanjutan
Kegiatan
Perencanaan,
Penggunaan dan
Pembentukan
Wilayah
Pengelolaan
Hutan
Fasilitasi
rancangan
tata hutan
dan
rancangan
rencana
pengelolaan
hutan KPH
(1) Pendampingan
penyusunan rancangan tata
hutan
(2) Pendampingan
penyusunan rancangan
rencana pengelolaan hutan
KPH
(3) Verifikasi terhadap
dokumen yang disampaikan
oleh KPH sebagai alat
verifikasi
(4)melakukan supervisi dan
fasilitasi kegiatan tata hutan
pada KPH
Sumber (4): draf Revisi Permenhut 6/2010
Penyusunan rancangan
tata hutan dan
rancangan pengelolaan
hutan
500.000.000 s/d
600.000.000 per KPH
(dilihat dari rentang biaya per KPH selama periode tahun 2017-2019 dari berbagai wilayah di Indonesia)
APBN DIPA KLHK
22
3.2 Elemen Proses (Process)
Menunggu matriks Mas Maulana
23
3.3 Elemen Keluaran (Output)
Indikator yang menjadi Kewenangan Daerah
Kriteria/
Indikator
Penilaian
Alat
Verifikasi
Program/
Kegiatan OPD
Sub Kegiatan
OPD Menu Aktivitas (Usulan) Unit Cost (Usulan)
Sumber
Pembiayaan
1. Setoran PNBP
oleh KPH dari
pengelolaan dan
pemanfaatan
hutan
KPH sudah
menyetor PNBP
ke negara dari
hasil pengelolaan
dan pemanfaatan
hutan dan PNBP
yang dihasilkan
sudah menarik
investasi untuk
memperkuat hasil
pengelolaan dan
pemanfaatan
hutan
Data setoran
PNBP oleh
KPH
Tidak ditemukan
nomenklatur
yang sesuai
Tidak
ditemukan
nomenklatur
yang sesuai
(1) Penentuan layanan yang akan
dipungut, dicatat, dan disetor
PNBPnya (tahun pertama dan
dapat diupdate apabila ada
penambahan layanan)
(2) Pencatatan PNBP yang
dihasilkan oleh KPH
(3) Pendokumentasian bukti
PNBP yang disetorkan oleh KPH
melalui SIMPONI atau SI PNBP
Online
(4) Menyusun proposal investasi
yang sejalan dengan RPHJP untuk
menarik investor luar/swasta
(5) Koordinasi dengan OPD dan
mitra kerja
Data belum
tersedia
APBD Provinsi
24
Kriteria/
Indikator
Penilaian
Alat
Verifikasi
Program/
Kegiatan OPD
Sub Kegiatan
OPD Menu Aktivitas (Usulan) Unit Cost (Usulan)
Sumber
Pembiayaan
2. Jumlah
kelompok
ekonomi
produktif
masyarakat untuk
melakukan
pengelolaan dan
pemanfaatan
hutan
Kelompok
ekonomi
produktif sudah
terbentuk dan
lebih dari 1
kelompok yang
menghasilkan
produk secara
berkelanjutan
Data profil
kelompok
ekonomi
produktif di
KPH dalam
kurun waktu
2 tahun
terakhir
Program
Pendidikan dan
Pelatihan,
Penyuluhan dan
Pemberdayaan
Masyarakat di
Bidang
Kehutanan
Kegiatan
Pelaksanaan
Penyuluhan
Kehutanan
Provinsi dan
Pemberdayaan
Masyarakat di
Bidang
Kehutanan
Penyiapan dan
Pengembangan
Perhutanan
Sosial
(1) Penentuan variabel data profil
kelompok ekonomi produktif
yang akan dicatat dan diupdate
berkala tahunan (tahun pertama
saja)
(2) Penentuan SOP pengumpulan
data profil beserta bentuk
penyajiannya (tahun pertama saja)
(3) Pengumpulan data profil
kelompok ekonomi produktif
sesuai SOP (setiap tahun)
(4) Analisis data (setiap tahun)
(5) Penyajian hasil analisis data
sebagai alat verifikasi dan juga
publikasi kepada publik (setiap
tahun)
Data belum
tersedia
APBD Provinsi
25
Kriteria/
Indikator
Penilaian
Alat
Verifikasi
Program/
Kegiatan OPD
Sub Kegiatan
OPD Menu Aktivitas (Usulan) Unit Cost (Usulan)
Sumber
Pembiayaan
3. Data dan
informasi
pengelolaan hutan
oleh KPH
Sudah ada
penyebarluasan
data dan
informasi dalam
bentuk offline dan
online dan di-
update secara
teratur.
Dokumen
laporan atau
sistem
informasi
online yang
dimiliki
Tidak ditemukan
nomenklatur
yang sesuai
Tidak
ditemukan
nomenklatur
yang sesuai
(1) Penentuan data dan informasi
yang penting untuk
disebarluaskan beserta bentuk
penyajiannya (misal menyusun
semacam statistik KPH) (tahun
pertama saja)
(2) Penentuan SOP pengumpulan
data dan informasi beserta
update secara berkala (tahun
pertama saja)
(3) Pengumpulan data dan
informasi pengelolaan secara
berkala (setoap tahun)
(4) Analisis data dan informasi
yang dikumpulan
(5) Penyajian data dan informasi
dalam bentuk laporan atau sistem
informasi online
(6) Mengembangkan sistem
informasi website atau media
sosial lainnya untuk
penyebarluasan
(7) Mempergunakan platform
yang ada (misal SINPASDOK, SI
KPH) untuk update berkala dan
penyebarluasan data dan
informasi
Data belum
tersedia
APBD Provinsi
Indikator yang Menjadi Kewenangan Pusat
Tidak ada
26
Indikator yang Menjadi Kewenangan Daerah namun Memerlukan Dukungan Pusat
Kriteria/
Indikator
Penilaian
Alat
Verifikasi
Program/
Kegiatan K/L
Indikator
Kinerja
Kegiatan
Menu Aktivitas (Usulan) Unit Cost
(Usulan)
Sumber
Pembiayaan
1. Setoran PNBP
oleh KPH dari
pengelolaan dan
pemanfaatan
hutan
KPH sudah
menyetor PNBP
ke negara dari
hasil pengelolaan
dan pemanfaatan
hutan dan PNBP
yang dihasilkan
sudah menarik
investasi untuk
memperkuat
hasil pengelolaan
dan pemanfaatan
hutan
Data
setoran
PNBP oleh
KPH
Program
Pengelolaan
Hutan
Berkelanjutan
Kegiatan
Peningkatan
Perencanaan
Pengelolaan
Hutan Produksi
Terbentuknya
KPHP
Kategori Maju
(1) Penyusunan panduan teknis
data PNBP yang menjadi alat
verifikasi (tahun pertama saja)
(2) Pendampingan (Coaching)
kepada KPH dalam proses
penyusunan proposal investasi
yang dapat menarik investor
luar/swasta
(3) Verifikasi terhadap dokumen
yang disampaikan oleh KPH
sebagai alat verifikasi
Penyusunan
panduan teknis
(tahun pertama)
350.000.000
(dilihat dari data 2021 untuk penyusunan NSPK di dit KPHP)
Pendampingan
dan verifikasi
dokumen)
250.000.000
(dilihat dari data 2019 untuk bimtek dan supervisi di dit KPHL)
APBN DIPA KLHK
1. Setoran PNBP
oleh KPH dari
pengelolaan dan
pemanfaatan
hutan
KPH sudah
menyetor PNBP
ke negara dari
hasil pengelolaan
Data
setoran
PNBP oleh
KPH
Program
Pengelolaan
Hutan
Berkelanjutan
Kegiatan
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan Lindung
Jumlah KPHL
yang
meningkat
statusnya
menjadi KPHL
maju
(1) Penyusunan panduan teknis
data PNBP yang menjadi alat
verifikasi (tahun pertama saja)
(2) Pendampingan (Coaching)
kepada KPH dalam proses
penyusunan proposal investasi
yang dapat menarik investor
luar/swasta
(3) Verifikasi terhadap dokumen
yang disampaikan oleh KPH
Penyusunan
panduan teknis
(tahun pertama)
350.000.000
(dilihat dari data 2021 untuk penyusunan NSPK di dit KPHP)
APBN DIPA KLHK
27
Kriteria/
Indikator
Penilaian
Alat
Verifikasi
Program/
Kegiatan K/L
Indikator
Kinerja
Kegiatan
Menu Aktivitas (Usulan) Unit Cost
(Usulan)
Sumber
Pembiayaan
dan pemanfaatan
hutan dan PNBP
yang dihasilkan
sudah menarik
investasi untuk
memperkuat
hasil pengelolaan
dan pemanfaatan
hutan
sebagai alat verifikasi Pendampingan
dan verifikasi
dokumen)
250.000.000
(dilihat dari data 2019 untuk bimtek dan supervisi di dit KPHL)
2. Jumlah
kelompok
ekonomi
produktif
masyarakat
untuk melakukan
pengelolaan dan
pemanfaatan
hutan
Kelompok
ekonomi
produktif sudah
terbentuk dan
lebih dari 1
kelompok yang
menghasilkan
produk secara
berkelanjutan
Data profil
kelompok
ekonomi
produktif
di KPH
dalam
kurun
waktu 2
tahun
terakhir
Program
Pengelolaan
Hutan
Berkelanjutan
Kegiatan Bina
Usaha
Perhutanan
Sosial dan Hutan
Adat
Fasilitasi
peningkatan
nilai tambah
hasil hutan
dan jasa
lingkungan
Kelompok
usaha
perhutanan
sosial (KUPS)
Kelas
Gold/Premium
(1) Penyusunan panduan teknis
data profil kelompok ekonomi
produktif di KPH yang menjadi
alat verifikasi (tahun pertama
saja)
(2) Pendampingan (Coaching)
kepada KPH dalam pengumpulan
dan analisa data profil kelompok
ekonomi produktif
(3) Verifikasi terhadap dokumen
yang disampaikan oleh KPH
sebagai alat verifikasi
Penyusunan
panduan teknis
(tahun pertama)
350.000.000
(disamakan dengan anggaran penyusunan NSPK Dit KPHP dan Dit KPHL)
Pendampingan
dan verifikasi
dokumen
250.000.000
(dilihat dari data 2019 untuk supervisi dan koordinasi di dit BUPSHA)
APBN DIPA KLHK
28
Kriteria/
Indikator
Penilaian
Alat
Verifikasi
Program/
Kegiatan K/L
Indikator
Kinerja
Kegiatan
Menu Aktivitas (Usulan) Unit Cost
(Usulan)
Sumber
Pembiayaan
3. Data dan
informasi
pengelolaan
hutan oleh KPH
Sudah ada
penyebarluasan
data dan
informasi dalam
bentuk offline
dan online dan
di-update secara
teratur.
Dokumen
laporan
atau
system
informasi
online yang
dimiliki
Program
Pengelolaan
Hutan
Berkelanjutan
Kegiatan
Peningkatan
Perencanaan
Pengelolaan
Hutan Produksi
Terbentuknya
KPHP
Kategori Maju
(1) Penyusunan panduan teknis
data dan informasi pengelolaan
yang penting untuk dikumpulkan
dan disebarluaskan secara
teratur (tahun pertama saja)
(2) Pendampingan (Coaching)
kepada KPH dalam pengumpulan
dan analisis data dan informasi
(3) Fasilitasi KPH dalam
penyebarluasan dalam bentuk
online melalui platform yang
tersedia di KLHK
(4) Verifikasi terhadap dokumen
yang disampaikan oleh KPH
sebagai alat verifikasi
Penyusunan
panduan teknis
(tahun pertama):
350.000.000
(dilihat dari data 2020 untuk penyusunan NSPK di dit KPHP)
Pendampingan,
fasilitasi KPH
dalam
penyebarluasan
data dan
informasi, serta
verifikasi
dokumen
290.000.000
(dilihat dari data 2019 untuk bimtek dan supervisi di dit KPHL dan data 2019 penyebarluasan informasi KPHL)
APBN DIPA KLHK
29
Kriteria/
Indikator
Penilaian
Alat
Verifikasi
Program/
Kegiatan K/L
Indikator
Kinerja
Kegiatan
Menu Aktivitas (Usulan) Unit Cost
(Usulan)
Sumber
Pembiayaan
3. Data dan
informasi
pengelolaan
hutan oleh KPH
Sudah ada
penyebarluasan
data dan
informasi dalam
bentuk offline
dan online dan
di-update secara
teratur.
Dokumen
laporan
atau
system
informasi
online yang
dimiliki
Program
Pengelolaan
Hutan
Berkelanjutan
Kegiatan
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan Lindung
Jumlah KPHL
yang
meningkat
statusnya
menjadi KPHL
maju
(1) Penyusunan panduan teknis
data dan informasi pengelolaan
yang penting untuk dikumpulkan
dan disebarluaskan secara
teratur (tahun pertama saja)
(2) Pendampingan (Coaching)
kepada KPH dalam pengumpulan
dan analisis data dan informasi
(3) Fasilitasi KPH dalam
penyebarluasan dalam bentuk
online melalui platform yang
tersedia di KLHK
(4) Verifikasi terhadap dokumen
yang disampaikan oleh KPH
sebagai alat verifikasi
Penyusunan
panduan teknis
(tahun pertama):
350.000.000
(dilihat dari data 2020 untuk penyusunan NSPK di dit KPHP)
Pendampingan,
fasilitasi KPH
dalam
penyebarluasan
data dan
informasi, serta
verifikasi
dokumen
290.000.000
(dilihat dari data 2019 untuk bimtek dan supervisi di dit KPHL dan data 2019 penyebarluasan informasi KPHL)
APBN DIPA KLHK
30
3.4 Elemen Dampak (Outcome)
Indikator yang menjadi Kewenangan Daerah
Kriteria/ Indikator
Penilaian
Alat
Verifikasi
Program/
Kegiatan OPD
Sub Kegiatan
OPD Menu Aktivitas (usulan)
Unit Cost
(Usulan)
Sumber
Pembiayaan
1. Keuntungan
ekonomis bagi
masyarakat dari
kawasan hutan
Muncul 1 mata
pencaharian baru
bagi masyarakat
dari kawasan hutan
Data tren
keuntungan
ekonomi
bagi
masyarakat
dari
kawasan
hutan
dalam 2
tahun
terakhir
Program
Pendidikan dan
Pelatihan,
Penyuluhan dan
Pemberdayaan
Masyarakat di
Bidang Kehutanan
Kegiatan
Pelaksanaan
Penyuluhan
Kehutanan
Provinsi dan
Pemberdayaan
Masyarakat di
Bidang Kehutanan
Penguatan dan
pendampingan
kelembagaan
kelompok tani
hutan
(1) Penentuan data dan informasi
keuntungan ekonomis dan mata
pencaharian baru bagi masyarakat
yang akan dicatat dan diupdate
berkala tahunan (tahun pertama
saja)
(2) Penentuan SOP pengumpulan
data dan informasi beserta bentuk
penyajiannya (tahun pertama saja)
(3) Pengumpulan data dan
informasi sesuai SOP (setiap
tahun)
(4) Analisis data dan informasi
(setiap tahun)
(5) Penyajian hasil analisis data
dan informasi sebagai alat
verifikasi dan juga publikasi
kepada publik (setiap tahun)
data belum
tersedia
APBD Provinsi
31
Kriteria/ Indikator
Penilaian
Alat
Verifikasi
Program/
Kegiatan OPD
Sub Kegiatan
OPD Menu Aktivitas (usulan)
Unit Cost
(Usulan)
Sumber
Pembiayaan
2. Menurunnya
konflik tenurial
dalam kawasan
Konflik tenurial
cenderung sebagian
besar menurun,
dengan upaya
penanganan yang
konsisten dan
berkelanjutan.
Data tren
konflik
tenural
(klaim
lahan)
dalam 2
tahun
terakhir
Program
Pendidikan dan
Pelatihan,
Penyuluhan dan
Pemberdayaan
Masyarakat di
Bidang Kehutanan
Kegiatan
Pelaksanaan
Penyuluhan
Kehutanan
Provinsi dan
Pemberdayaan
Masyarakat di
Bidang Kehutanan
Penyiapan dan
pengembangan
perhutanan
sosial
(1) Penentuan data dan informasi
konflik tenurial yang akan dicatat
dan diupdate berkala tahunan
(tahun pertama saja)
(2) Penentuan SOP pengumpulan
data dan informasi beserta bentuk
penyajiannya (tahun pertama saja)
(3) Pengumpulan data dan
informasi sesuai SOP (setiap
tahun)
(4) Analisis data dan informasi
(setiap tahun)
(5) Penyajian hasil analisis data
dan informasi sebagai alat
verifikasi dan juga publikasi
kepada publik (setiap tahun)
data belum
tersedia
APBD Provinsi
3. Kawasan hutan
yang mampu
diamankan dari
gangguan hutan
(perambahan,
illegal logging, dan
kebakaran hutan)
Gangguan hutan
cenderung sebagian
besar menurun,
dengan upaya
penanganan yang
konsisten dan
berkelanjutan.
Data tren
gangguan
hutan
dalam 2
tahun
terakhir
Program
Pengelolaan
Hutan
Kegiatan
Pelaksanaan
Perlindungan
Hutan di Hutan
Lindung dan
Hutan Produksi
Koordinasi,
sinkronisasi
dan
Pelaksanaan
perlindungan
Hutan
(1) Penentuan data dan informasi
gangguan hutan yang akan dicatat
dan diupdate berkala tahunan
(tahun pertama saja)
(2) Penentuan SOP pengumpulan
data dan informasi beserta bentuk
penyajiannya (tahun pertama saja)
(3) Pengumpulan data dan
informasi sesuai SOP (setiap
tahun)
(4) Analisis data dan informasi
(setiap tahun)
(5) Penyajian hasil analisis data
dan informasi sebagai alat
verifikasi dan juga publikasi
data belum
tersedia
APBD Provinsi
32
Kriteria/ Indikator
Penilaian
Alat
Verifikasi
Program/
Kegiatan OPD
Sub Kegiatan
OPD Menu Aktivitas (usulan)
Unit Cost
(Usulan)
Sumber
Pembiayaan
kepada publik (setiap tahun)
4. Terpeliharanya/
perbaikan tutupan
hutan dalam
kawasan
Tutupan hutan
cenderung
mengalami banyak
kenaikan/perbaikan
pada sebagian
besar lokasi
kawasan
Data tren
tutupan
hutan
dalam 5
tahun
terakhir
Program
Pengelolaan
Hutan
Kegiatan
Pelaksanaan
Perlindungan
Hutan di Hutan
Lindung dan
Hutan Produksi
Koordinasi,
sinkronisasi
dan
Pelaksanaan
perlindungan
Hutan
(1) Penentuan data dan informasi
tutupan hutan yang akan dicatat
dan diupdate berkala
tahunan(tahun pertama saja)
(2) Penentuan SOP pengumpulan
data dan informasi beserta bentuk
penyajiannya (tahun pertama saja)
(3) Pengumpulan data dan
informasi sesuai SOP (setiap
tahun)
(4) Analisis data dan informasi
(setiap tahun)
(5) Penyajian hasil analisis data
dan informasi sebagai alat
verifikasi dan juga publikasi
kepada publik (setiap tahun)
data belum
tersedia
APBD Provinsi
33
Indikator yang Menjadi Kewenangan Pusat
Tidak ada
34
Indikator yang Menjadi Kewenangan Daerah namun Memerlukan Dukungan Pusat
Kriteria/ Indikator
Penilaian
Alat
Verifikasi
Program/
Kegiatan K/L
Indikator
Kinerja
Kegiatan
Menu Aktivitas (usulan) Unit Cost
(Usulan)
Sumber
Pembiayaan
1. Keuntungan
ekonomis bagi
masyarakat dari
kawasan hutan
Muncul 1 mata
pencaharian baru
bagi masyarakat
dari kawasan
hutan
Data tren
keuntungan
ekonomi
bagi
masyarakat
dari
kawasan
hutan
dalam 2
tahun
terakhir
Program
Pengelolaan
Hutan
Berkelanjutan
Kegiatan
Peningkatan
Perencanaan
Pengelolaan
Hutan Produksi
Terbentuknya
KPHP
Kategori
Maju
(1) Penyusunan panduan teknis
data dan informasi keuntungan
ekonomis dan mata pencaharian
yang menjadi alat verifikasi (tahun
pertama saja)
(2) Pendampingan (Coaching)
kepada KPH dalam pengumpulan
dan analisis data dan informasi
(3) Verifikasi terhadap dokumen
yang disampaikan oleh KPH
sebagai alat verifikasi
Penyusunan
panduan teknis
(tahun pertama)
350.000.000
(dilihat dari data 2021 untuk penyusunan NSPK di dit KPHP)
Pendampingan
dan verifikasi
dokumen
250.000.000
(dilihat dari data 2019 untuk bimtek dan supervisi di dit KPHL)
APBN DIPA KLHK
35
Kriteria/ Indikator
Penilaian
Alat
Verifikasi
Program/
Kegiatan K/L
Indikator
Kinerja
Kegiatan
Menu Aktivitas (usulan) Unit Cost
(Usulan)
Sumber
Pembiayaan
1. Keuntungan
ekonomis bagi
masyarakat dari
kawasan hutan
Muncul 1 mata
pencaharian baru
bagi masyarakat
dari kawasan
hutan
Data tren
keuntungan
ekonomi
bagi
masyarakat
dari
kawasan
hutan
dalam 2
tahun
terakhir
Program
Pengelolaan
Hutan
Berkelanjutan
Kegiatan
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan Lindung
Jumlah KPHL
yang
meningkat
statusnya
menjadi
KPHL maju
(1) Penyusunan panduan teknis
data dan informasi keuntungan
ekonomis dan mata pencaharian
yang menjadi alat verifikasi (tahun
pertama saja)
(2) Pendampingan (Coaching)
kepada KPH dalam pengumpulan
dan analisis data dan informasi
(3) Verifikasi terhadap dokumen
yang disampaikan oleh KPH
sebagai alat verifikasi
Penyusunan
panduan teknis
(tahun pertama)
350.000.000
(dilihat dari data 2021 untuk penyusunan NSPK di dit KPHP)
Pendampingan
dan verifikasi
dokumen
250.000.000
(dilihat dari data 2019 untuk bimtek dan supervisi di dit KPHL)
APBN DIPA KLHK
36
Kriteria/ Indikator
Penilaian
Alat
Verifikasi
Program/
Kegiatan K/L
Indikator
Kinerja
Kegiatan
Menu Aktivitas (usulan) Unit Cost
(Usulan)
Sumber
Pembiayaan
2. Menurunnya
konflik tenurial
dalam kawasan
Konflik tenurial
cenderung
sebagian besar
menurun, dengan
upaya penanganan
yang konsisten dan
berkelanjutan.
Data tren
konflik
tenural
(klaim
lahan)
dalam 2
tahun
terakhir
Program
Pengelolaan
Hutan
Berkelanjutan
Kegiatan
Penanganan
Konflik Tenurial
dan Hutan Adat
Rancangan
strategi dan
informasi
kinerja
penannganan
konflik
tenurial dan
hutan adat
(1) Penyusunan panduan teknis
pengumpulan dan analisis data
tren konflik tenurial yang turun
yang menjadi alat verifikasi (tahun
pertama saja)
(2) Pendampingan (Coaching)
kepada KPH dalam pengumpulan
dan analisis data dan informasi
(3) Verifikasi terhadap dokumen
yang disampaikan oleh KPH
sebagai alat verifikasi
Tahapan penangangan konflik
tenurial
(1) penyampaian permohonan
penanganan konflik tenurial
kawasan hutan
(2) pemetaan konflik tenurial
kawasan hutan - pembentukan
tim independen, pembentukan
tim assessor
(3) penyelesaian konflik tenurial
kawasan hutan
(4) monev penyelesaiaan
sumber: permenlhk no 84/2015
Penyusunan
NSPK (tahun
pertama)
210.000.000
(dilihat dari data 2017 penyusunan pedoman, disesuaikan dengan inflasi 5% dari tahun 2017 ke tahun 2021)
Pendampingan
dan verifikasi
data yang
disampaikan
oleh KPH
250.000.000
(disamakan dengan anggaran pendampingan untuk indikator lainnya di dit KPHP, dit KPHL)
APBN DIPA KLHK
37
Kriteria/ Indikator
Penilaian
Alat
Verifikasi
Program/
Kegiatan K/L
Indikator
Kinerja
Kegiatan
Menu Aktivitas (usulan) Unit Cost
(Usulan)
Sumber
Pembiayaan
3. Kawasan hutan
yang mampu
diamankan dari
gangguan hutan
(perambahan,
illegal logging, dan
kebakaran hutan)
Gangguan hutan
cenderung
sebagian besar
menurun, dengan
upaya penanganan
yang konsisten dan
berkelanjutan.
Data tren
gangguan
hutan
dalam 2
tahun
terakhir
Program
Pengelolaan
Hutan
Berkelanjutan
Kegiatan
Peningkatan
Perencanaan
Pengelolaan
Hutan Produksi
Terbentuknya
KPHP
Kategori
Maju
(1) Penyusunan panduan teknis
pengumpulan dan analisis data
tren gangguan hutan yang menjadi
alat verifikasi (tahun pertama saja)
(2) Pendampingan (Coaching)
kepada KPH dalam pengumpulan
dan analisis data dan informasi
(3) Verifikasi terhadap dokumen
yang disampaikan oleh KPH
sebagai alat verifikasi
Penyusunan
panduan teknis
(tahun pertama)
350.000.000
(dilihat dari data 2021 untuk penyusunan NSPK di dit KPHP)
Pendampingan
dan verifikasi
dokumen
250.000.000
(dilihat dari data 2019 untuk bimtek dan supervisi di dit KPHL)
APBN DIPA KLHK
38
Kriteria/ Indikator
Penilaian
Alat
Verifikasi
Program/
Kegiatan K/L
Indikator
Kinerja
Kegiatan
Menu Aktivitas (usulan) Unit Cost
(Usulan)
Sumber
Pembiayaan
3. Kawasan hutan
yang mampu
diamankan dari
gangguan hutan
(perambahan,
illegal logging, dan
kebakaran hutan)
Gangguan hutan
cenderung
sebagian besar
menurun, dengan
upaya penanganan
yang konsisten dan
berkelanjutan.
Data tren
gangguan
hutan
dalam 2
tahun
terakhir
Program
Pengelolaan
Hutan
Berkelanjutan
Kegiatan
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan Lindung
Jumlah KPHL
yang
meningkat
statusnya
menjadi
KPHL maju
(1) Penyusunan panduan teknis
pengumpulan dan analisis data
tren gangguan hutan yang menjadi
alat verifikasi (tahun pertama saja)
(2) Pendampingan (Coaching)
kepada KPH dalam pengumpulan
dan analisis data dan informasi
(3) Verifikasi terhadap dokumen
yang disampaikan oleh KPH
sebagai alat verifikasi
Penyusunan
panduan teknis
(tahun pertama)
350.000.000
(dilihat dari data 2021 untuk penyusunan NSPK di dit KPHP)
Pendampingan
dan verifikasi
dokumen
250.000.000
(dilihat dari data 2019 untuk bimtek dan supervisi di dit KPHL)
APBN DIPA KLHK
39
Kriteria/ Indikator
Penilaian
Alat
Verifikasi
Program/
Kegiatan K/L
Indikator
Kinerja
Kegiatan
Menu Aktivitas (usulan) Unit Cost
(Usulan)
Sumber
Pembiayaan
4. Terpeliharanya/
perbaikan tutupan
hutan dalam
kawasan
Tutupan hutan
cenderung
mengalami banyak
kenaikan/perbaikan
pada sebagian
besar lokasi
kawasan
Data tren
tutupan
hutan
dalam 5
tahun
terakhir
Program
Pengelolaan
Hutan
Berkelanjutan
Kegiatan
Peningkatan
Perencanaan
Pengelolaan
Hutan Produksi
Terbentuknya
KPHP
Kategori
Maju
(1) Penyusunan panduan teknis
pengumpulan dan analisis data
tren tutupan hutan yang menjadi
alat verifikasi (tahun pertama saja)
(2) Pendampingan (Coaching)
kepada KPH dalam pengumpulan
dan analisis data dan informasi"
(3) Verifikasi terhadap dokumen
yang disampaikan oleh KPH
sebagai alat verifikasi
Penyusunan
panduan teknis
(tahun pertama)
350.000.000
(dilihat dari data 2021 untuk penyusunan NSPK di dit KPHP)
Pendampingan
dan verifikasi
dokumen
250.000.000
(dilihat dari data 2019 untuk bimtek dan supervisi di dit KPHL)
APBN DIPA KLHK
40
Kriteria/ Indikator
Penilaian
Alat
Verifikasi
Program/
Kegiatan K/L
Indikator
Kinerja
Kegiatan
Menu Aktivitas (usulan) Unit Cost
(Usulan)
Sumber
Pembiayaan
4. Terpeliharanya/
perbaikan tutupan
hutan dalam
kawasan
Tutupan hutan
cenderung
mengalami banyak
kenaikan/perbaikan
pada sebagian
besar lokasi
kawasan
Data tren
tutupan
hutan
dalam 5
tahun
terakhir
Program
Pengelolaan
Hutan
Berkelanjutan
Kegiatan
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan Lindung
Jumlah KPHL
yang
meningkat
statusnya
menjadi
KPHL maju
(1) Penyusunan panduan teknis
pengumpulan dan analisis data
tren tutupan hutan yang menjadi
alat verifikasi (tahun pertama saja)
(2) Pendampingan (Coaching)
kepada KPH dalam pengumpulan
dan analisis data dan informasi
(3) Verifikasi terhadap dokumen
yang disampaikan oleh KPH
sebagai alat verifikasi
Penyusunan
panduan teknis
(tahun pertama)
350.000.000
(dilihat dari data 2021 untuk penyusunan NSPK di dit KPHP)
Pendampingan
dan verifikasi
dokumen
250.000.000
(dilihat dari data 2019 untuk bimtek dan supervisi di dit KPHL)
APBN DIPA KLHK