panduan praktek klinik anemia di rumah sakit

6
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) RSUD WALUYO JATI 2013 – 2015 ANEMIA 1. Pengertian (Definisi) Berkurangnya 1 atau lebih parameter sel darah merah : konsentrasi hemoglobin, hematokrit atau jumlah sel darah merah 2. Anamnesis Gejala klinis tidak spesifik 1. Adanya rasa lemas, lemah, kelelahan berlebih serta penurunan konsentrasi 2. Bangun dari tidur atau bangun dari duduk terasa pusing dan berkunang- kunang 3. Dada berdebar-debar, sesak, sakit telinga, nyeri telan 4. Intake makanan atau nutrisi yang kurang untuk waktu yg lama 5. Pekerja dengan riwayat aktivitas yang padat 6. Adanya riwayat perdarahan (menstruasi, berak darah/melena, muntah darah/hematemesis, batuk 1

Upload: ayyub-erdiyanto

Post on 31-Dec-2015

196 views

Category:

Documents


45 download

DESCRIPTION

panduan praktek klinik penanganan anemia di rumah sakit

TRANSCRIPT

Page 1: panduan praktek klinik anemia di rumah sakit

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

RSUD WALUYO JATI

2013 – 2015

ANEMIA

1. Pengertian (Definisi) Berkurangnya 1 atau lebih parameter sel darah merah :

konsentrasi hemoglobin, hematokrit atau jumlah sel darah

merah

2. Anamnesis Gejala klinis tidak spesifik

1. Adanya rasa lemas, lemah, kelelahan berlebih serta

penurunan konsentrasi

2. Bangun dari tidur atau bangun dari duduk terasa

pusing dan berkunang-kunang

3. Dada berdebar-debar, sesak, sakit telinga, nyeri telan

4. Intake makanan atau nutrisi yang kurang untuk waktu

yg lama

5. Pekerja dengan riwayat aktivitas yang padat

6. Adanya riwayat perdarahan (menstruasi, berak

darah/melena, muntah darah/hematemesis, batuk

darah/hemoptisis

7. Adanya riwayat penyakit kronik (kanker, gagal ginjal

kronis/CKD, kolitis ulseratif, rheumatoid arthritis),

thalasemia, penyakit darah hemolisis

8. Adanya riwayat pembedahan yang melibatkan

pembuangan bagian dari lambung atau usus

9. Kehamilan

10. Adanya riwayat penyakit pada sumsus tulang

1

Page 2: panduan praktek klinik anemia di rumah sakit

(limfoma, leukemia, multiple myeloma, anemia

aplastik)

11. Ada tidaknya riwayat tranfusi

12. Penggunaan obat-obatan dalam jangka waktu yang

lama (NSAID, alkohol, asam asetilsalisilat)

3. Pemeriksaan Fisik 1. Cek status gizi

2. Warna pucat pada mulut, konjungtiva, dan kuku

3. Sirkulasi hiperdinamik : takikardi, pulse menghilang

4. Perdarahan retina

5. Spoon nail/kuku sendok dan kerapuhan pada kuku

6. Atropi papil lidah

7. Kardiomegali dan murmur sistolik

8. Splenomegali atau hepatomegali

Tanda-tanda spesifik pada pasien anemia diantaranya :

Glossitis : terjadi pada pasien anemia

megaloblastik, anemia defisiensi besi

Stomatitis angular : terjadi pada pasien anemia

defisiensi besi.

Jaundis (kekuningan) : terjadi akibat hemolisis,

anemia megaloblastik ringan.

Splenomegali : akibat hemolisis, dan anemia

megaloblastik.

Ulserasi di kaki : terjadi pada anemia sickle cell

Deformitas tulang : terjadi pada talasemia

Neuropati perifer, atrofi optik, degenerasi spinal,

merupakan efek dari defisiensi vitamin B12.

Garis biru pada gusi (Burton’s line), ensefalopati,

dan neuropati motorik perifer sering terlihat pada

pasien yang keracunan metal.

2

Page 3: panduan praktek klinik anemia di rumah sakit

4. Kriteria Diagnosis 1 atau lebih dari parameter :

1. Hb < 13 g% pada laki-laki dan hb < 12 g% pada

perempuan

2. Hct < 41% pada laki-laki dan hct < 36% pada

perempuan

5. Diagnosis Kerja Anemia

6. Diagnosis Banding 1. Anemia defisiensi B12

2. Anemia defisiensi folat

3. Anemia defisiensi besi

4. Anemia karena penyakit kronis

5. Anemia hemolitik

6. Anemia aplastik

7. Anemia megaloblastik

8. Anemia sickle cell

9. Thallasemia

7. Pemeriksaan Penunjang 1. CBC (complete blood count)

2. Morfologi apusan darah tepi

3. Hitung retikolosit

4. Jumlah leukosit dan hitung jenis

8. Terapi Disesuaikan dengan penyebab anemia,

1. Tranfusi darah

2. Kortikosteroid untuk immonosupresan

3. Erythropoietin, untuk membantu menstimulasi

sumsum tulang memproduksi sel darah

4. Suplementasi zat besi (Fe), asam folat, B12, vitamin

dan mineral yang lain

9. Edukasi 1. Hindari diet berlebih

2. Perbaiki status gizi dengan makanan gizi seimbang

3. Kontrol rutin ke pelayanan kesehatan untuk cek

kesehatan berkala

3

Page 4: panduan praktek klinik anemia di rumah sakit

10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam/malam

Ad sanationam : dubia ad bonam/malam

Ad fungsionam : dubia ad bonam/malam

11. Tingkat Evidens

12. Tingkat Rekomendasi

13. Penelaah Kritis

14. Indikator Medis Kesembuhan pasien tergantung dari jenis anemia, kepatuhan

pasien, pemeriksaan yang adekuat, dan terapi yang sesuai.

15. Kepustakaan Teff eri A. Anemia in adults : A contemporary approach to diagnosis. Mayo Clin Proc. 20103;78:1274-80. http://www.kalbemed.com/Portals/6/04_194CME-Pendekatan%20Klinis%20dan%20Diagnosis%20Anemia.pdf

Karnath BM. Anemia in the adult patient. Hospital Physician 2004:32-6

Harmening, Denise. (2009). Clinical Hematology and Fundamentals of Hemostasis. F.A. Davis. ISBN 978-0-803617-322

Bunn HF. Approach to the anemias. In: Goldman L, Schafer AI, eds. Cecil Medicine. 24th ed. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier; 2011:chap 161. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0001586/

Perkins S. Diagnosis of anemia. Sneek Peek Prac Diag of Hem Disorders, p : 3-16.

4