panduan_mahasiswa_blok_3.5.pdf

12
BUKU PANDUAN MAHASISWA BLOK 3.5 GANGGUAN MUSKULOSKELETAL. Wakil Dekan I Koordinator Gangguan Muskuloskeletal dr. Rina Gustia, SpKK Prof. DR. Dr. Menkher Manjas SpB, SpOT NIP. 19640819199108032001 NIP. 195507221982111002

Upload: silma-farraha

Post on 16-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

FK Unand 2015

TRANSCRIPT

  • BUKU PANDUAN MAHASISWA BLOK 3.5

    GANGGUAN MUSKULOSKELETAL.

    Wakil Dekan I Koordinator Gangguan Muskuloskeletal

    dr. Rina Gustia, SpKK Prof. DR. Dr. Menkher Manjas SpB, SpOT

    NIP. 19640819199108032001 NIP. 195507221982111002

  • 1

    DAFTAR ISI

    Halaman

    Daftar ............................................................................................................. 2

    Pendahuluan ................................................................................................... 2

    Karakteristik mahasiswa ................................................................................. 2

    Pohon topik .................................................................................................... 3

    Tujuan pembelajaran ..................................................................................... 4

    Metode pembelajaran ...................................................................................... 7

    Jadwal kegiatan Minggu I sampai Minggu VI ............................................... 9

    Sumber daya ................................................................................................... 20

    Ealuasi ......................................................................................................... 21

    Modul 1. Kelainan kongenital susunan muskuloskeletal .................................. 22

    Modul 2. Kelainan metabolik dan endokrin ..................................................... 23

    Modul 3. Trauma susunan muskuloskeletal ..................................................... 24

    Modul 4. Inflamasi dan infeksi susunan muskuloskeletal .................................. 25

    Modul 5. Neoplasma ...................................................................................... 26

    Modul 6. Penyakit degeneratif susunan muskuloskeletal .................................. 27

    Daftar lampiran

    Lamp.1. Metode 7 langkah penyelesaian masaalah ............................................ 28

    Lamp.2. Daftar nama tutor blok 189 TA 2009-2010 .......................................... 31

    Lamp.3. Daftar nama moderator diskusi pleno ............................................... 32

  • 2

    PENDAHULUAN

    Pembelajaran pada blok muskuloskeletal dipersiapkan untuk mengantarkan

    mahasiswa dapat mencapai kemampuan kompetensi medis tingkat sarjana strata-1 yang

    berhubungan dengan gangguan sistem muskuloskeletal. Pembelajaran dilaksanakan

    dalam bentuk perkuliahan oleh narasumber yang berkompeten, diskusi tutorial, praktikum,

    dan latihan skill lab.

    Pembahasan dalam blok ini dibagi menjadi 6 modul dimana setiap satu modul

    dilaksanakan selama satu minggu. Modul-modul tersebut adalah modul kelainan

    kongenital, infeksi, trauma, inflamasi, kelaianan metabolik endokrin, neoplasma dan

    penyakit degeneratif dengan manifestasi pada sistem muskuloskeletal.

    Pengalaman belajar pada blok ini dirancang untuk mencapai tingkat kompetensi

    sebagai dokter keluarga dibidang muskuloskeletal berupa kemampuan untuk dapat a)

    menemukan keluhan dan gejala baik secara umum, lokal maupun patognomonis, b)

    melakukan pemeriksaan fisis diagnosis dan pemeriksaan penyokong, c) membuat diagnosis

    dan diferensial diagnosis d) mengenal tindakan pengobatan secara medik ataupun kirurgik

    dan e) menjelaskan penilaian / asessmen perkembangan klinis-terapeutik dan mengenal

    intervensi pencegahan timbulnya penyakit muskuloskeletal sesuai tingkat kompetensi

    dokter keluarga .

    Dengan demikian diharapkan akan dicapai kompetensi akhir berupa :

    1. Kemampuan menjelaskan dan melakukan pemeriksaan muskuloskeletal untuk

    berbagai kasus kelainan sistem muskuloskeletal.

    2. Kemapuan menegakkan diagnosis pada kasus kelainan sistem muskuloskeletal.

    3. Kemapuan menjelaskan dan mengidentifikasi metode untuk memahirkan intervensi

    pada domain medik, bedah, dan komunitas pada kasus kelainan sistem

    muskuloskeletal

    4. Kemapuan menjelaskan program evaluasi tahap klinik dan komunitas selanjutnya.

    Pada blok ini disertai praktikum anatomi untuk dapat menjelaskan topografi

    susunan muskuloskeletal dan latihan keterampilan medik pada blok ini dilaksanakan

    berupa latihan pemeriksaan ortopedi.

    Objektif pembelajaran meningkatkan komunikasi peserta proses pembelajaran

    menuju tingkat penataan optimal, penyimpulan teramatinya kesingularitasan pengaturan

    peristiwa yang menjadi latar proses seluruh blok.

  • 3

    Kharakteristik mahasiswa yang dapat mengikuti blok 18 (muskuloskletela) ini

    adalah mahasiswa yang telah menjalani blok 1-s/d-17.

    POHON TOPIK

    SISTEM MUSKULOSKLETAL

    TUMOR

    TRAUMA

    INFLAMASI/IN

    FEKSI

    GANGGUAN METABOLIK & ENDOKRIN

    KELAINAN DEGENERASI

    Lesi pada sendi

    Lesi kulit,

    otot & tendon

    Patah tulang

    Gangguan genetik

    Gangguan non genetik

    Spesifik Non Spesifik

    Benigna

    Maligna

    Sekunder

    Gangguan endokrin

    Gangguan Metabolik

    KELAINAN kONGENITAL

    Deg Tulang

    Deg Sendi

  • 4

    METODE PEMBELAJARAN

    A. Aktivitas Pembelajaran.

    a. Tutorial.

    Diskusi kelompok dengan tutor dua kali seminggu dengan menggunakan

    metode seven jump. Jika berhalangan hadir karena sesuatu hal, mahasiswa

    yang bersangkutan harus menginformasikan kepada tutor dalam waktu 2 x 24

    jam.

    b. Skills lab.

    Kegiatan untuk mendapatkan keterampilan medik, mulai dari komunikasi,

    keterampilan laboratorium, keterampilan prosedural dan keterampilan klinik

    c. Praktikum

    Kegiatan yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk meningkatkan

    pemahaman tentang teori.

    d. Kuliah pengantar

    Kuliah yang diberikan oleh pakar, yang bertujuan untuk memberikan pedoma

    kepada mahasiswa dalam mempelajari suatu topik.

    e. Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar.

    Konsultasi dengan pakar apabila diperlukan baik perorangan ataupun secara

    kelompok

    f. Belajar mandiri

    Sebagai bentuk pembelajaran dewasa maka mahasiswa diharapkan untuk

    melakukan belajar mandiri sebagai suatu keterampilan yang diperlukan

    dimasa depan. Keterampilan ini melatih minat mahasiswa untuk: a) mencari

    informasi yang lebih banyak dari sumber pembelajaran yang tersedia dengan

    menggunakan strategi pembelajaran dan mengidentifikasi kebutuhan

    pembelajaran selanjutnya.

    g. Diskusi kelompok tanpa tutor

    Mahasiswa dianjurkan untuk dapat merancang pertemuan kelompok tanpa

    kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bisa bervariasi, seperti

    mengidentifikasi pertanyaan secara teoritis, memperbanyak cukup informasi,

    ataupun untuk mengidentifikasi pertanyaan praktis.

    B. Sumber Pembelajaran.

    Sumber pembelajaran berupa:

    a. Buku teks dan daftar rujukan

    b. Majalah dan Jurnal.

    c. Internet (e-library).

    d. Nara sumber.

    e. Laboratorium.

    C. Media Instruksional.

    Media instruksional yang digunakan

    a. Panduan mahasiswa (students guide).

    b. Penuntun Praktikum.

    c. CD Rom.

    d. Preparat dan peraga praktikum.

    e. Panduan Skills Lab.

  • 5

    D. Daftar Bacaan

    Sebagai bahan penambah wawasan maka setiap mahasiswa sangat dianjurkan untuk

    mendalami bahan bahan pada sumber bacaan berikut

    1. Appley, A.G., 1992, Apleys System of Orthopaedic and Fractures 6th Ed,

    Butterworth Scientific

    2. Janetz, Microbiology

    3. Lange, Medical mikrobiology

    4. Gray H :2000 Anatomy

    5. Grant JB. 1996 Anatomy.

    6. Grant Atlas of anatomy 1987

    7. Klippel JH. Primer On The Rheumatic Diseases, 12th edition. Arthritis Foundation

    2001

    8. Ruddy S, Harris EDSledge CB. Kelleys Text Book of Rheumatology, 6th edition.

    WB Saunders 2001

    9. Salter, R.B., (1970) . Normal Structure and Function of the Musculoskeletal

    Tissues. Textbook of Disorder and Injuries of the Musculoskeletal System, Asian

    ed, Igaku Shoin ltd,Tokyo.

    10. Koopan WJ , Moreland LW. Arthritis and allied Conditions, 15th, ed. Lippincott

    Williams & Wilkins

    11. Sjaifoellah Noer, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam., edisi ke 3. Balai Penerbit

    Gerad M Fenichel, Clinical Pediatric Neurology, 3nd Edition. WB Saunders 1996

    12. Dubowitz. Muscle Disorders in Childhood. 2nd ed. WB Saunders Company Ltd.

    Philadelphia, 1995

    13. Gilroy & Holiday, Basic Neurology, 3rd. Ed. International Editrion. Mc Graw Hill.

    Health Profesionals Division

    14. Adam & victor, Principles of neurology, MC Grow hill. 1992

    15. P. Prithvi Raj and Colleage, Practical Management of Pain, copyright 2002Klippel

    JH. Primer On The Rheumatic Diseases, 12th edition. Arthritis Foundation 2001

    16. Ruddy S, Harris EDSledge CB. Kelleys Text Book of Rheumatology, 6th edition.

    WB Saunders Company 2001

  • 6

    SKENARIO BLOK 3.5

    GANGGUAN NEUROMUSKULOSKELETAL TAHUN 2015

    MODUL 1

    SKENARIO 1 : DEVANOSI TULANG RAPUH

    Devano,empat tahun tidak seperti anak laki-laki yang normal.Pada usianya

    itu Devano telah mengalami patah tulang paha kanan 10 kali, paha kiri enam kali, sehingga hamper tiap bulan Devano kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Dari riwayat yang didapatkan dari ibunya sejak lahir Devano telah

    mengalami patah tulang.Ia lahir secara sectiocaesaria dengan berat badan 2,1kg.

    Selama kehamilan,ibunya selalu control dengan rutin pada dokter keluarganya. Dari USG yang dilakukan terlihat tulang pada janin mengalami poor mineralization, dan ditemukan ada blue sclera pada mata ibunya. Dokter keluarga menganjurkan untuk melakukan persalinan dengan dokter kebidanan.

    Pada saat dilahirkan Devano mengalami patah tulang paha sehingga

    dikonsultasikan kebagian ortopedi. Setelah dilakukan pemasangan gips untuk imobilisasi pasien dirawat di bagian Anak. Namun fungsi organ lain masih dalam keadaan normal.

    Saat ini Devano sudah bisa berjalan tanpa bantuan namun perawakannya

    cebol seperti penderita achondroplasia. Iamen dapatkan terapi rutin biphosfonate, kalsium dan lain-lain. Hal yang cukup menggembirakan ibunya Devano tumbuh menjadi anak yang selalu ceria dan perkembanganinteligensia yang baik.

    Bagaimanaanda menjelaskanapa yang terjadipadaDevano?

  • 7

    MODUL 2

    SKENARIO 2 :KERAS HATI MEMBAWA SENGSARA Erwin, 6 tahun, anak ketiga dari tiga bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai

    buruh dani bunya seorang guru. Hari ini adalah hari pertama masuk Taman

    Kanak-Kanak (TK). Erwin sangatgembira. Diwaktuistirahatbersama-

    samadengantemannyaErwinbermainsepakbolayangmerupakanpermainanfavoritnya. DalampermainanituErwintiba-tibaterjatuhdantidakbisaberdiri. Erwin menangis karena paha kanannyasangatsakit.

    Erwin segeradibawakepuskesmas dan orangtuanyasegeradatang. Dokter melakukananamnesis dan pemeriksaan fisikditemukanbengkak di pahakanan. Paha

    kanan ini tidak bisa digerakkan karena nyeri. Orangtuanyamengatakanbahwabengkakitusudahada sejak enam bulan yang laludankadangdirasakannyeri pada malam hari, tetapiia tidak

    pernahmenggubrisnya. Dokter menganjurkanagar Erwin segera dirujukke RS.

    Di rumah sakitdilakukanpemeriksaanfoto rontgen, ditemukanmassaosteolytic di sepertigatengah femur, reaksi periosteal (+), onionskinappareance, dengan batastidak tegas. Dokter menduga bahwa ini berkemungkinan suatu tumor ganas pada tulang, dan untuk memastikan

    diagnosisdilanjutkan pemeriksaanopenbiopsy. Setelah didapatkan diagnosis pasti dokter akan melakukan kemoterapi, radioterapi bahkan operasi. Orang tuanya

    menanyakan pada dokter apakah penyakit anaknya bisa disembuhkan.

    Bagaimana anda menjelaskan apa yangterjadipada Erwin?

  • 8

    MODUL 3

    SKENARIO3 :TIDAK BISA BERJALAN LAGI....

    Pak Amin, 34 tahundibawakePuskesmaskarenatibatibatidak bisa

    berjalansejak dua hari yang lalu. Seiringdengankelemahankedua kaki ini, buang air kecilkeluartanpadisadari. Riwayat trauma sebelumnyatidak ada. Setelahdiperiksa, dokterPuskesmas menemukantandakelumpuhan tipe UMN padakedua kaki, dan

    ditemukanjugahipoestesimulai dari dermatomthorakal 10 kebawah. Setelahmemberikanpenjelasankepadakeluarga, Pak Amin dirujukkerumah

    sakituntukpemeriksaanlebihlanjut. Setelahdilakukanrontgenfoto CV thorakal, Pak Amin dirawat di bangsalSarafuntukdilakukanpemeriksaanpunksilumbal dan myelografi.

    Tepat disebelahPak Amin, terbaringseorangpasienlaki-laki usia 14

    tahundengan keluhan susah untukberdiri dari dudukatau dari tempattidur dan tidak bisa melakukannyasendiri, tetapi masih bisa berjalan. Pasien ini adalah anaklaki-lakisatu-satunya, saudarayang lainperempuan dan semuasehat.

    Waktubayisampaiusiaduatahunperkembangannya normal. Setelah usia duatahun,

    dia menunjukkan gejala mudahjatuh. Awalnya bisa berdiridengancepat, tapi lama kelamaanterlihatdia mulaikesulitanuntukberdiri. Untuk berdiri,

    keduatangannyaharusbertumpupadakedua kaki dan

    secaraperlahankeduatanganberpindahkepaha, baruia bisa berdiri. Seiringdenganperkembanganpenyakitnyaterlihatotottungkaimulaimengecil, namunkeduabetisnyamembesarsecaramencolok. BerbedadenganPak Amin,

    meskipunsusahuntukberjalan, pasien ini bisa buang air kecil dan besarsecara

    normal dan tidak ada gangguansensorik. Melihatpenyakitnya yang kianharikianbertambahberat, tampak kesedihanpadawajahibu pasien tersebutyang ragu akan kesembuhanpenyakitanaknya.

    Bagaimanakah anda menjelaskan apa yang terjadi pada Pak Amin dan pasien yang di sebelahnya ?

  • 9

    MODUL 4

    SKENARIO 4 : MENGAPA LUTUTKU BENGKAK...?

    Santi, 26 tahun bekerja sebagai teller pada salah satu bank pemerintah di Bukitinggi. Sejak 1 bulan belakangan ini Santi merasakan sakit dan bengkak padapergelangankeduatangan, jari-jarikeduatangansertapadalututkanan. Sekitar 2 bulan yang lalu Sati menderitademamdan flu selama 1

    minggudanhilangsetelahmendapatobatdaridokterkeluargalangganannya.Santi berfikir apakah sakit yang dialaminya sekarang

    akibatadakaitandengandemamsebelumnyaataukahkarenaudara yang dingin? EsokharinyaSantikembalimengunjungidokterlangganannyauntukmintapertolongan.

    Dari pemeriksaan yang dilakukandokterditemukannyeridanbengkakpadapergelangantangankanandankiri,

    metakarpopalang II-V kanan, distal interpalang I-III kanan, metakarpopalang II-IV kanan, distal interpalang II-IV kiri, distal interpalang II-III kiri, lututkanan, kubitikanandantemporomandibularkiri.

    Padalututkananjugaditemukanadanyaefusi.Setelah di beriobat anti

    inflamasidanpenjelasansecukupnya, SantidirujukkepoliklinikPenyakitDalam RSUP Dr.M.Djamil. Di RSUP M dilakukanpunksicairansendidanpemeriksaan Rontgen padamanuskanandankirisertalututkanan.Hasilanalisacairansendimemperlihatkanwa

    rnaagakkeruh, viskositasberkurangdanhitungselditemukanleukosit 26.000/mm3,

    sertapemeriksaananti-citrullinated protein antibody 155 RU/ ml ( nilai normal < 5 RU/ml). Hasilpemeriksaan Rontgen

    memperlihatkanadanyapenyempitancelahsendidanerosipadapergelangantangan,

    soft tissue swelling, sertaerosidanpenyempitancelahsendilututkanan. Jelaskanapa yang dialamiSanti,

    penatalaksanaandanbagaimanatanggapanandajikaSantidianjurkanuntukdilakukanoperasipadalututnya!

  • 10

    MODUL 5

    SKENARIO 5 : BALADA GEDUNG PENCAKAR LANGIT

    Gubrak.tiba-tibaterdengarsuaragemuruhkeras di

    suatubangunanpencakarlangit yang sedangdalampembangunan. Semua yang

    mendengarsegeramenujusumbersuara, terlihatadapekerjabangunan yang bernama Pak Ahmad, 46 tahun jatuhdarilantai dua dan didapatkan dalam posisi telentang. Ia mengeluh sakit pada punggung dan kedua tumitnya serta tungkainya tidak bisa

    digerakkan.

    Pak Ahmad segera dibawa ke klinik perusahaan dengan menggunakan

    tandu. Dokter klinik melakukan pemeriksaan, didapatkan bengkak pada tumit kanan dan pada pergelangan kaki kiri terlihat bone exposed dengan ukuran luka 5x2x2 cm, hipestesisetinggithorakal 10 dan motoric hip flexi kanankiri, kekuatanmotoriknya 0. Setelah melakukan pembalutan dan pemasangan bidai,

    Pak Ahmad segera dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan dan penatalaksanaan selanjutnya.

    Di rumah sakit dilakukanpemeriksaan foto rontgen torakolumbaldan ankle bilateral. Ditemukan burst fracture di vertebra thorakal 10, dislokasisendi ankle kiridan fracture calcaneus kanan, pemeriksaan refleks bulbocavernosus (+). Doktermenganjurkanuntukmelakukanpemeriksaan CT-scan thorakal. Pak Ahmad

    segeradisiapkanuntukoperasi.

    Bagaimanaandamenjelaskanapa yang terjadipada Pak Ahmad?

  • 11

    MODUL 6

    SKENARIO 6 :DIET PAK ASUR

    Pak Asur (39 tahun)

    datangkePuskesmasdengankeluhannyeripadaibujarikakinyasejakduahari yang

    lalusetelahmakan sup kaki sapi. Pak Asursudahmengalamikeluhaniniberulang kali

    sejakduatahun yang lalu, yang sembuhsetelahminumobat yang diberikandokteratau yang

    dibelisendiri di tokoobat.AdakalanyaPak Asurminumjamu anti nyeri.Tapi kali ini, Pak

    Asurtidakberaniminumobat anti nyeri yang biasadikonsumsinya,

    karenasetelahminumobattersebutiamerasaperihpadauluhati. Ia teringat dengan ibunya

    yang berusia 60 tahun di kampung yang juga mengeluh sakit pada kedua sendi lututnya.

    Ia berfikir apakah sama penyakit yang dialaminya ini dengan ibunya?

    Dari pemeriksaanfisik, ditemukanpodagrapadapedissinistra,

    terdapattofididaerahaurikuladan olecranon.

    HasilpemeriksaanlaboratoriummemperlihatkanHb: 14gr/dL, Leukosit: 13.000/ul, LED 40

    mm/jam danpadaurinalisisditemukankristalasamurat. DoktermerujukPak

    AsurkePoliklinikSpesialis RSUP Dr M Djamil

    untukdilakukanpemeriksaanlaboratoriumlebihlanjutdanpemeriksaanlainnya.Hasilpemerik

    saandidapatkankadaruric aciddarah 9,3mg/dLDoktermemberikanobat-obatanuntukPak

    Asurdanmenganjurkanberkonsultasikebagiangiziuntukpengaturandietnya. Pak

    Asuringintahumakananapa yang

    tidakbolehdikonsumsinyasupayapenyakitnyatidakkambuh,

    danapakahpenyakitiniditurunkankepadaanaknya.

    Bagaimanaandamenjelaskanapa yang terjadi pada Pak Asur dan ibunya?