panjat tebing

9
Panjat tebing Pan jat Tebi ng atau isti lah asin gny a dik ena l deng an Roc k Climbing merupakan salah satu dari sekian banyak olah raga alam bebas dan merupakan salah satu bagian dari mendaki gunung yang tidak bisa dilakukan dengan ca- ra berjalan kaki melainkan harus menggunakan peralatan dan teknik-teknik tertentu untuk bisa mele watiny a. Pa- da umumnya panjat tebing dilakukan pada daerah yang berkontur batuan tebing dengan sudut kemiringan men- capa i le bih dari 45° dan memp uny ai ting kat kesul itan tertentu. [1] Pada perkembangannya kegiatan panjat tebing berevolusi menjadi berbagai dimensi kegiatan: olahraga yang meng- ejar prestasi, petualangan yang mengejar kepuasan pri- badi, dan sebagai kegiatan profesi untuk mencari nafkah yaitu Kerja pada Ketinggian. 1 Se jarah 1.1 Se jarah Pan jat Teb ing Indonesia Pad a seki tar tahu n  1960, perke mbangan panja t tebing di Ind ones ia dimula i, di mana Te bi ng 48 di  Citatah, Bandung. mulai dipakai seba gai a jang latih an oleh pa- sukan TNI AD. Tahun 1976, merupakan awal mula panjat tebing modern di Indonesia dimulai, yaitu ketika Harry Suliztiarto mu- lai berlatih memanjat di Citatah, Bandung dan diterusk- an dengan mendirikan SKYGERS ''Amateur Rock Clim- bing Group''  bersama tiga orang rekannya, Heri Herma- nu, Dedy Hikmat dan Agus R, yang pada tahun 1977. Tahun  1979, Ha rr y Su lizti a rt o mem a n jat at ap Plan etari um Tama n Ismail Marzu ki ,  Jakarta. yang meru paka n upa ya mempub lik asik an olah raga pan jat te bin g di Ind one si a. Sky ge rs me ngadakan Seko lah Panjat Tebing yang pertama pada tahun 1981. Tahun  1980,  Tebi ng Parang,  Purwakarta,  Jawa Barat. Untuk pertama kalinya dipanjat oleh team ITB, dan ma- sih pada tahun yang sama  Wanadri  men jadi team In- donesia pertama yang melakukan ekspedisi ke  Cartenzs ''Pyramide'' , mereka gagal sampai puncak, namun berha- sil di  Puncak Jaya  dan Cartenzs Timur. Tahun 1982, terja di tragedi dengan merengg ut korban te- was pertama panjat tebing Indonesia adalah Ahmad, sa- lah satu pema n jat asal Bandung, trag edi ter jadi ketik a melakukan pemanjatan pada Tebing 48 di  Citatah. Pad a tahun 1984, Sky ge rs dan Ga bun gan Ana k Pe tua lang memanjat Teb ing Lingga di Trenggalek, Jawa Timu r serta Tebing Ulu Watu di  Bali. Tahun 1985,  Tebing Sorelo,  Lahat,  Sumatra Selatan. di- pan jat oleh Team Ekspedisi Anak Nakal. Pada tahun 1986, Kelompok Gabungan Exclusive  berha- sil memanjat  Tebing Bambapuang  di  Sulawesi Selatan, Lalu Kelompok Unit Kenal Lingkungan Universitas Pa- djajaran memanjat Gunung Lanang di Jawa Timur, Team Jayagi ri merampungk an Dinding Ponot di Bendungan, Si Gura-gura,  Sumatra Utara. Ekspedis i Jayagi ri meng- ulang pemanjatan Eiger, berhasi l dengan menciptakan lintasan baru. Sebaga i catatan, bahwa kompetis i panjat tebing pertama di dunia diselenggarakan di Uni Soviet, kompetisi dilaksanakan pada tebing alam dan sempat di- tayangkan oleh Televisi Republik Indonesia. Tercatat pada tahun 1987, Ekspedisi  Wanadri  yang me- nyelesaikan pemanjatan di  Tebi ng Unta  di  Kalimantan Barat, Kel ompo k Trup ala meman jat  Tebing Ga jah  di Jawa Tengah  dan Skygers memanjat  Tebing Sepikul  di Jawa Timur. Pad a tahun ini pula lomba pan jat tebi ng di Indonesia yang pertama dilaksanakan, yaitu di  Tebing Pantai Jimbaran, Bali. Tahun  1988, Kantor Menpora bekerjasama dengan Ke- dutaan Besar Perancis mengundang empat peman jat me- reka untuk memepe rkena lkan dinding pan jat serta mem- berikan kursus peman jatan. Pada akhir acara, terbentuk Federasi Panjat Gunung dan Tebing Indonesia(FPTGI), yang dik etua i oleh Harry Sulizt iarto . Pad a tahun yang sama  Aranyacala Trisakti  mengadakan ekspedisi panjat tebing, pada Tower III,  Tebing Parang, Jawa Barat. yang dipanjat oleh kelompok yang kesemua anggotanya putri. Kelompok putranya memanjat  Tebing Gunung Kembar di  Citeureup,  Bogor. Sand y Febry anto (Alm) dan Djati Pranoto melakukan panjat kebut yang pertama dilakukan di Indonesia, di Tower I Tebing Parang, yang mana me- rupakan pemanjat tebing besar pertama yang dilakukan tanpa menggunakan alat pengaman, waktu yang diper- lukan adalah empat jam. Pad a tahun ini(1 988), Eks pedi si Jay agi ri Speed Climbing memerlukan waktu lima hari pemanjatan dan menjadi penyebab kagagalan untuk memenuhi target dua hari pe- man jatan di Dinding Utara Eig er, Alpen, Perancis . Se- dangkan ekspedisi dari  Pataga Jakarta  berhasil mencip- takan lintasan baru pada dinding yang sama. Keberang - katan Sandy Febriyanto dan Djati Pranoto ke Yosemite, AS. untuk memanjat Half Dome guna memecahkan re- kor Speed Climbing, pada tahun 1988, dan mengalami kegagalan pula di El Capitan. 1

Upload: batman

Post on 06-Jan-2016

78 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Panjat tebing

TRANSCRIPT

7/17/2019 Panjat tebing

http://slidepdf.com/reader/full/panjat-tebing 1/9

Panjat tebing

Panjat Tebing atau istilah asingnya dikenal dengan Rock

Climbing merupakan salah satu dari sekian banyak olah

raga alam bebas dan merupakan salah satu bagian dari

mendaki gunung yang tidak bisa dilakukan dengan ca-

ra berjalan kaki melainkan harus menggunakan peralatan

dan teknik-teknik tertentu untuk bisa melewatinya. Pa-

da umumnya panjat tebing dilakukan pada daerah yang

berkontur batuan tebing dengan sudut kemiringan men-

capai lebih dari 45° dan mempunyai tingkat kesulitan

tertentu.[1]

Pada perkembangannya kegiatan panjat tebing berevolusimenjadi berbagai dimensi kegiatan: olahraga yang meng-

ejar prestasi, petualangan yang mengejar kepuasan pri-

badi, dan sebagai kegiatan profesi untuk mencari nafkah

yaitu Kerja pada Ketinggian.

1 Sejarah

1.1 Sejarah Panjat Tebing Indonesia

Pada sekitar tahun   1960, perkembangan panjat tebingdi Indonesia dimulai, dimana Tebing 48 di   Citatah,

Bandung. mulai dipakai sebagai ajang latihan oleh pa-

sukan TNI AD.

Tahun 1976, merupakan awal mula panjat tebing modern

di Indonesia dimulai, yaitu ketika Harry Suliztiarto mu-

lai berlatih memanjat di Citatah, Bandung dan diterusk-

an dengan mendirikan SKYGERS ''Amateur Rock Clim-

bing Group'' bersama tiga orang rekannya, Heri Herma-

nu, Dedy Hikmat dan Agus R, yang pada tahun 1977.

Tahun   1979, Harry Suliztiarto memanjat atap

Planetarium Taman Ismail Marzuki,   Jakarta. yang

merupakan upaya mempublikasikan olahraga panjattebing di Indonesia. Skygers mengadakan Sekolah

Panjat Tebing yang pertama pada tahun 1981.

Tahun   1980,   Tebing Parang,   Purwakarta,   Jawa Barat.

Untuk pertama kalinya dipanjat oleh team ITB, dan ma-

sih pada tahun yang sama   Wanadri   menjadi team In-

donesia pertama yang melakukan ekspedisi ke Cartenzs

''Pyramide'', mereka gagal sampai puncak, namun berha-

sil di Puncak Jaya dan Cartenzs Timur.

Tahun 1982, terjadi tragedi dengan merenggut korban te-

was pertama panjat tebing Indonesia adalah Ahmad, sa-

lah satu pemanjat asal Bandung, tragedi terjadi ketikamelakukan pemanjatan pada Tebing 48 di Citatah.

Pada tahun1984, Skygers dan Gabungan Anak Petualang

memanjat Tebing Lingga di Trenggalek, Jawa Timur serta

Tebing Ulu Watu di Bali.

Tahun 1985, Tebing Sorelo, Lahat, Sumatra Selatan. di-

panjat oleh Team Ekspedisi Anak Nakal.

Pada tahun 1986, Kelompok Gabungan Exclusive berha-

sil memanjat  Tebing Bambapuang   di  Sulawesi Selatan,

Lalu Kelompok Unit Kenal Lingkungan Universitas Pa-

djajaran memanjat Gunung Lanang di Jawa Timur, Team

Jayagiri merampungkan Dinding Ponot di Bendungan,

Si Gura-gura, Sumatra Utara. Ekspedisi Jayagiri meng-ulang pemanjatan Eiger, berhasil dengan menciptakan

lintasan baru. Sebagai catatan, bahwa kompetisi panjat

tebing pertama di dunia diselenggarakan di Uni Soviet,

kompetisi dilaksanakan pada tebing alam dan sempat di-

tayangkan oleh Televisi Republik Indonesia.

Tercatat pada tahun 1987, Ekspedisi Wanadri yang me-

nyelesaikan pemanjatan di   Tebing Unta  di  Kalimantan

Barat, Kelompok Trupala memanjat   Tebing Gajah   di

Jawa Tengah  dan Skygers memanjat  Tebing Sepikul  di

Jawa Timur. Pada tahun ini pula lomba panjat tebing

di Indonesia yang pertama dilaksanakan, yaitu di Tebing

Pantai Jimbaran, Bali.

Tahun 1988, Kantor Menpora bekerjasama dengan Ke-

dutaan Besar Perancis mengundang empat pemanjat me-

reka untuk memeperkenalkan dinding panjat serta mem-

berikan kursus pemanjatan. Pada akhir acara, terbentuk

Federasi Panjat Gunung dan Tebing Indonesia(FPTGI),

yang diketuai oleh Harry Suliztiarto. Pada tahun yang

sama Aranyacala Trisakti  mengadakan ekspedisi panjat

tebing, pada Tower III, Tebing Parang, Jawa Barat. yang

dipanjat oleh kelompok yang kesemua anggotanya putri.

Kelompok putranya memanjat Tebing Gunung Kembar

di Citeureup,  Bogor. Sandy Febryanto (Alm) dan Djati

Pranoto melakukan panjat kebut yang pertama dilakukan

di Indonesia, di Tower I Tebing Parang, yang mana me-

rupakan pemanjat tebing besar pertama yang dilakukan

tanpa menggunakan alat pengaman, waktu yang diper-

lukan adalah empat jam.

Pada tahun ini(1988), Ekspedisi Jayagiri Speed Climbing

memerlukan waktu lima hari pemanjatan dan menjadi

penyebab kagagalan untuk memenuhi target dua hari pe-

manjatan di Dinding Utara Eiger, Alpen, Perancis. Se-

dangkan ekspedisi dari  Pataga Jakarta berhasil mencip-

takan lintasan baru pada dinding yang sama. Keberang-

katan Sandy Febriyanto dan Djati Pranoto ke Yosemite,

AS. untuk memanjat Half Dome guna memecahkan re-

kor Speed Climbing, pada tahun 1988, dan mengalami

kegagalan pula di El Capitan.

1

7/17/2019 Panjat tebing

http://slidepdf.com/reader/full/panjat-tebing 2/9

2   1 SEJARAH 

1.1.1 Sejarah Panjat Tebing Modern di Indonesia

21 April 1988 14.45 WIB Kaum Pendaki Te-

bing/Gunung menyatakan Pembentukan Federasi

Pemanjat Gunung Indonesia di Tugu Monas. DOkumen

ini pada perjalanannya berubah menjadi Federasi PanjatTebing Indonesia. Dan hingga ini federasi pendaki

gunung masih belum keliatan.

Tahun   1989, dunia panjat tebing Indonesia merunduk

dilanda musibah dengan gugurnya salah satu pemanjat

terbaik: Sandy Febriyanto, terjatuh di  Tebing Pawon,

Citatah,  Bandung. Tapi tak lama, semangat almarhum

seolah justru menyebar ke segala penjuru, memacu pen-

cetakan prestasi panjat tebing di bumi pertiwi ini, seper-

ti: Ekspedisi Putri Lipstick Aranyacala memanjat Tebing

Bambangpuang, lalu dari Arek Arek Young Pioner Ma-

lang memanjat Tebing Gajah Mungkur di seputaran Ka-

wah Gunung Kelud, Kelompok Mega dari Univeritas Ta-ruma Negara   mengadakan Ekspedisi Marathon Panjat

Tebing yang merambah tebing-tebing Citatah, Parang,

Gajah Mungkur dan berakhir di Uluwatu, Bali. dalam

waktu hampir sebulan, ini merupakan marathon panjat

tebing pertama di Indonesia.

Pada tahun ini(1989) tak kurang sepuluh kejuaraan pan-

jat tebing diselenggarakan, beberapa yang besar dianta-

ranya: Unpad Bandung, Tri Sakti Jakarta, ISTN Jakarta,

Markas Kopassus Grup I di Serang, dua kali oleh Trupa-

la Jakarta (Balai Sidang Ancol). Kelompok Kapa Ul dan

Geologi ITB. Di akhir tahun 1989, ditutup dengan ge-

brakan Budi Cahyono yang melakukan pemanjatan solodi Tebing Tower III Parang, ini merupakan artificial solo

Climbing pertama pada tebing besar di Indonesia.

Tahun  1990, Lomba Panjat Dinding Nasional (LPDN)

di gelar di Jakarta, dengan ketinggian 15 meter dan di-

bangun empat sisi. Pada tahun ini pula, Pataga Jakarta

mendaki Puncak Carstenz Pyramide dan Puncak Jaya.

Tahun 1991, Rapat Paripurna Nasional FPTI yang per-

tama di selenggarakan di Puncak Jabar. Pada tahun ini,

untuk pertama kalinya Indonesia mengirimkan atlit pan-

jat tebing di kejuaraan Oceania-   Australia, empat atlit

yang dikirim hanya Andreas dan Deden Sutisna yang

mendapat peringkat keempat dan lima. Dengan keiku-tsertaan ini membuka mata dunia panjat tebing Interna-

sional, bahwa Indonesia sudah memepunyai atlit panjat

tebing berskala Internasional. FPTI mengeluarkan per-

aturan panjat dinding pertama dan Pengda FPTI Jatim

bekerjasama dengan Impala Univeritas Merdeka Malang

yang mengadakan Climbing Party di Lembah Kera, di-

ikuti oleh puluhan pemanjat, membuat jalur-jalur pada

Lembah Kera dan diskusi panjat tebing.

Gabungan tim panjat tebing Putri yang terdiri dari Atlet

Aranyacala Trisakati, Mahitala Unpar dan IKIP Bandung

Mengadakan pemanjatan di  Half Dome, AS. Ekspedisi

pemanjatan putri tahun 1991 di Cima, Ovest, Italy. Pa-da tahun ini pula tercatat beberapa kecelakaan di dinding

panjat: Zainudin tewas di Samarinda karena tidak me-

masang pengaman, tiga pemanjat lagi jatuh dan cedera

(lumpuh dan patah tulang), semua kejadian tersebut di-

sebabkan oleh tidak diikutinya prosedur keselamatan pe-

manjatan. Satu prestasi lagi dilakukan oleh Maully MW

Wibowo, melakukan pemanjatan solo (free solo) perta-

ma di Bambapuang.

Tahun 1992, Kejurnas Panjat Tebing I, di selenggarakan

di Padang. Tampil sebagai juara adalah kontingen dari

Jakarta. Ronald Marimbing dan Panji Santoso mengiku-

ti Asian Championship di Seoul. Sementara Mamay S,

Salim dan Maully MW Wibowo mengikuti kursus Juri

dan Pembuat Jalur disambung dengan Rapat CICE Asia.

Budi Cahyono, yang dikontrak oleh perusahaan Rokok,

berangkat ke Taiwan untuk melakukan Pemanjatan Ikl-

an. FPTI diterima secara resmi menjadi anggota UIAA,

disusul dengan pengiriman ke Rapay CICE Asia di Hong-

kong.

Pada tahun 1994, Tim FPTI gagal berangkat ke  Fixroydan   Aconcagua. Secara resmi FPTI menjadi Anggota

KONI yang ke 50. Ronald M dan Nunun Masruruh men-

duduki peringkat ke sembilan dan keduabelas di kejuara-

an Asia ke III di Jepang, sementara Hendricus Mutter ra-

pat CICE di Jepang. Mamay S’Salim dan Kresna Huiarna

melakukan pembuatan jalur di tebing-tebing Taiwan.

Tahun 1995, Rapat Paripuma Nasional FPTI III, terse-

lenggara di Kaliurang, Yogyakarta. Kejumas Panjat Te-

bing ke III diadakan di Alun-alun Utara Yogyakarta, dan

Juara Umum diboyong oleh DKI  Jakarta dengan meng-

geser kontingen Jawa Barat dan Sumatra Barat. Dalam

Kejumas III ini pula mulai dilombakan kelas panjat Spe-

ed yang pertama diadakan di Indonesia. Masih pada bul-

an yang sama, tahun 1995, di Yogyakarta diadakan pula

kursus Juri dan Pembuat Jalur, diikuti oleh Pengurus Pe-

ngda FPTI series dari ABRI dan Pramuka.

Pada tahun 1997, Asmujiono dan disusul Missirin (Ko-

passus) yang tergabung dalam expedisi gabungan sipil

dan militer ke Puncak Everest, berhasil mencapai pun-

cak dan berhasil menjadi orang Asia Tenggara pertama

yang mencapai Puncak Everest.

Tahun 2000, panjat tebing resmi menjadi cabang olah ra-

ga yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional ke

XV, di Surabaya  sebagai cabang olahraga mandiri. Pa-da tahun yang sama, Sekolah  Vertical Rescue   angkatan

pertama diselengggarakan oleh Perguruan Panjat Tebing

SKYGERS Indonesia dengan jenazah Roni Aral yang

berhasil dievakuasi oleh tim   vertical rescue   SKYGERS

dari kedalaman 600m di Gunung Cikuray, Jawa Barat.

Tahun 2001, tim vertical rescue SKYGERS terlibat dalam

evakuasi dua jenazah di Gunung Salak, Jawa Barat.

Pada tahun 2003, rekor baru pembuatan jalur panjat te-

bing alam terbanyak tercipta sebanyak 400 buah jalur pe-

manjatan oleh Tedi Ixdiana.   Tebing Siung di Kawasan

Yogjakarta digempur oleh tim SKYGERS , berakhir de-

ngan terciptanya 45 jalur. Tedi Ixdiana dan Tim MATRA

membuat jalur free climbing pertama di Gunung Kraka-

7/17/2019 Panjat tebing

http://slidepdf.com/reader/full/panjat-tebing 3/9

1.1 Sejarah Panjat Tebing Indonesia   3

tau, Selat Sunda.

Pada Tahun   2004, Pemanjatan Tebing Pantai Jawa

dan Bali oleh SKYGERS dan Tim   EXPEDITION   ME-

TRO TV 2004. termasuk pemanjatan  Tebing Mandu,

Indonesia.

Tahun 2004 panjat tebing resmi menjadi cabang olahra-ga yang memperebutkan medali di PON 2004. Sesuai

SK FPTI No. 108/SKEP-PPFPTI/07.04 cabang panjat

tebing pada PON 2004 memperebutkan 14 medali emas

yaitu:

1. Perorangan kesulitan putra

2. Perorangan kesulitan putra

3. Perorangan kecepatan putra

4. Perorangan kecepatan putri

5. Perorangan jalur-pendek putra

6. Perorangan jalur-pendek putri

7. Beregu kesulitan putra

8. Beregu kesulitan putri

9. Beregu kecepatan putra

10. Beregu kecepatan putri

11. Beregu jalur-pendek putra

12. Beregu jalur-pendek putri

13. Beregu ganda-campuran kesulitan

14. Beregu ganda-campuran kecepatan

Tahun 2005, Indonesia menggirimkan Tedi Ixdiana dan

Murjayanti untuk mengikuti kejuaraan panjat tebing

alam “International Invitation Tournament ”, di Huguan

Taihang Mountain Gorges,  Chiangzhi,  China. Pada ta-

hun yang sama pula, pemanjatan pada tujuh air terjun di

Indonesia diprakarsai oleh tim EXPEDITION-MERTO

TV dan SKYGERS.

[2]

Pedoman Kompetisi (PDK) Panjat Tebing Indonesia di-

terbitkan. PDK berisi peraturan untuk mempersiapk-

an dan menjalankan kompetisi panjat tebing yang sangat

komprehensif. Isi PDK mengacu pada Competition Ru-

les yang dikeluarkan oleh UIAA.

Tahun 2006 Sirkuit Panjat Tebing Indonesia pertama

kali digelar di Musi Banyuasin. Amri (Jawa Barat) dan

Emi Zainah (DKI Jakarta) sebagai juara untuk nomor le-

ad putra dan putri. Nomor kecepatan putra dan putri di-

juarai oleh Abudzar Yulianto (Jawa Timur) dan Evi Ne-

liwati (Jawa Timur), sedangkan nomor Jalur-pendek ke-

luar sebagai juara pertama adalah kembali Abudzar Yu-lianto dan Hj WIlda keduanya mewakili propinsi Jawa

Timur.

Sirkuit Panjat Tebing Indonesia II  dilakukan di Sa-

marinda, Kalimantan Timur pada tanggal 1 September

2006. Pada sirkuit ini pertama kali dilombakan kompe-

tisi untuk para pemanjat dari kalangan militer/kepolisian

dimana Praka Bobby Sahanaya (Denarhanud Rudal 002

Bontang) keluar sebagai juara di nomor kecepatan se-

dangkan untuk nomor kecepatan peringkat pertama di-raih oleh Agus Setiawan (Brimob Satuan III/Pelopor Ke-

lapa Dua Jakarta).

Tahun 2007   FPTI menggelar Musyawarah Nasional

yang menghasilkan perubahan Anggaran Dasar dan Ang-

garan Rumah Tangga yang telah menyesuaikan dengan

UU Sistem Keolahragaan Nasional (UU No. 3 tahun

2005).

Evi Neliwati mencatatkan namanya sebagai pemanjat te-

bing Indonesia pertama yang meraih peringkat pertama

pada Seri Kejuaraan Dunia (World Cup Series) 2007

yang dilaksanakan di Singapura. Evi menyisihkan saing-an terberatkan dari Rusia. Catatan ini seolah menghapus

kutukan bahwa para pemanjat kita seperti Etta Handra-

wati, Erianto Rojak dan lainnya yang selalu kalah dari

para pemanjat Rusia.

Pada PON 2008   Kalimantan Timur, cabang olahraga

panjat tebing memperebutkan 21 medali emas dari no-

mor perorangan dan beregu.

May 2010  Sport Climbing resmi menjadi cabang ola-

hraga resmi SEA Games 2011, hal ini diputuskan da-

lam Pertemuan the SEA Games Federation di Jakarta 30

May 2010. Berita Gembira merupakan hasil dari perju-

alan panjang komunitas panjat tebing se-Asia Tenggarayang dimotori oleh The Southeast Asia Climbing Federa-

ion (SEACF) sejak terbentukan lembega tersebut tahun

1996 di Jakarta.

Pada 2011   panjat tebing pertama kali menjadi cabang

olahraga yang memperebutkan medali yaitu sebanyak 10

medali emas pada SEA Games 2011 Palembang, Indo-

nesia. Keputusan itu dihasilkan pada pertemuan the SEA

Games Federation Maret 2011 di Bali, Indonesia.

13 Nopember 2011 Aan Aviansyah   (21) atlit panjat te-

bing Indonesi berhasil mengukirkan namanya sebagai at-

lit pertama yang meraih medali emas pada cabang ola-

hraga Panjat Tebing pada ajang SEA Games XXVI 2011

di Jakabaring, Palembang, Sumetara Selatan. Tim panjat

tebing Indonesia meraih 9 dari 10 emas yang diperebutk-

an, hasil ini menjadi penghalang utama cabang panjat te-

bing pada SEA Games berikutnya.

Pemandu WIsata Panjat Tebing: Standar Kompeten-

si Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Pemandu Wisata

Panjat Tebing terbit sesuai Surat Keputusan Menteri Te-

naga Kerja dan Transmigrasi No.194 Tahun 2011. Stan-

dar ini sejatinya untuk memastikan bahwa tebing-tebing

Indonesia akan menjadi target tujuan wisata global dan

pemandu pemanjatan adalah anak bangsa sendiri.

7/17/2019 Panjat tebing

http://slidepdf.com/reader/full/panjat-tebing 4/9

4   3 PERALATAN PANJAT TEBING 

1.1.2 Panjat Tebing Post Modern

12 Desember 2012 Tedi Ixdiana dan kawan-kawan mep-

roklamirkan berdirinya Komunitas Panjat Tebing Merah

Putih yang mempunyai fokus kegiatan pada panjat tebing

alam antara lain pembukaan dan pembuatan jalur peman-

jatan, pendataan tebing dan jalur pemanjatan, konservasitebing alam, pembentukan jejaring vertikal rescue.

30 Desember 2013 Katalog Panjat Tebing Indonesia ter-

bit secara online di media Internet. Katalog ini berisi

data-data kawasan, tebing dan jalur panjat tebing yang

ada di seluruh Indonesia. Pada perjalanannya katalg juga

berisi istilah dan dokumen terkait dengan panjat tebing.

Katalog ini merupakan kontribusi dari Komunitas Panjat

Tebing Merah Putih dimana pengumpulan data dilakuk-

an sejak pertengahan tahun 2011.

19-26 Nopember 2013 Komunitas Panjat Tebing Merah

Putih membuka kawasan pemanjatan pertama di Kabu-

paten Raja Ampat, Papua Barat. Pada kegiatan tersebut

dituntaskan pembuatan Jalur ke-1.000 untuk Indonesia

di tebing Mama Painemo, Teluk Kabui, Kabupaten Raja

Ampat, Papua Barat.

10 Januari 2014 berdiri komunitas panjat tebing di Ka-

bupaten Raja Ampat, Papua Barat dibawah naungan Ko-

munitas Panjat Tebing Merah Putih.

Gerakan post modern ini sepertinya ingin mengembalik-

an ruh kegiatan panjat tebing pada tebing alam yang ter-

bentang dari Sabang sampai Merauke yang jumlahnya ri-

buan itu, yang jika tidak mulai dipikirkan hanya akan jadi

tontonan tuan rumah.

15 Mei 2014   sudah dipastikan bahwa panjat tebing ti-

dak menjadi cabang olahraga yang dilombakan pada pes-

ta olahraga Asia Tenggara (SEA Games) 2015 di Singa-

pura. Kepastian ini berdasarkan hasil pertemuan the SEA

Games Federation yang diadakan di Singapura.

1.1.3 Lembaga Panjat Tebing di Indonesia

1. Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI)

2. Pengurus di tingkat propinsi adalah:

(a) Pengurus Daerah Propinsi Aceh

(b) Pengurus Daerah Propinsi Sumatera Utara

(c) Pengurus Daerah Propinsi Sumatera Barat

(d) Pengurus Daerah Propinsi Riau

(e) Pengurus Daerah Propinsi Kepulauan Riau

(f) Pengurus Daerah Propinsi Sumatera Selatan

(g) Pengurus Daerah Propinsi Jambi

(h) Pengurus Daerah Propinsi Bengkulu

(i) Pengurus Daerah Propinsi Lampung

(j) Pengurus Daerah Propinsi Banten

(k) Pengurus Daerah Propinsi Jawa Barat

(l) Pengurus Daerah Propinsi Jawa Tengah

(m) Pengurus Daerah Propinsi DI Yogyakarta

(n) Pengurus Daerah Propinsi Jawa Timur

(o) Pengurus Daerah Propinsi Bali

(p) Pengurus Daerah Propinsi Nusa Tenggara Ba-

rat

(q) Pengurus Daerah Propinsi Nusa Tenggara Ti-

mur

(r) Pengurus Daerah Propinsi Sulawesi Selatan

(s) Pengurus Daerah Propinsi Sulawesi Tengah

(t) Pengurus Daerah Propinsi Sulawesi Utara

(u) Pengurus Daerah Propinsi Kalimantan Selatan

(v) Pengurus Daerah Propinsi Kalimantan Barat

(w) Pengurus Daerah Propinsi Kalimantan Timur

(x) Pengurus Daerah Propinsi Kalimantan Tengah

(y) Pengurus Daerah Propinsi Papua Barat

3. Badan Standarisasi Pemanjatan Indonesia

4. Lembaga Pelatihan dan Sertifikasi Panjat Tebinng

Indonesi

DI setiap propinsi ada pengurus tingkat kota atau kabu-

paten.

2 Jenis Batuan Tebing

Jenis batuan tebing yang biasa digunakan untuk peman-

jatan dalam olah raga panjat tebing adalah sebagai beri-

kut;  [3]

• Batu Andesit

• Batu Kapur  (Limestone)

• Batu Karang

3 Peralatan Panjat Tebing

Jumlah setiap peralatan yang digunakan akan dipenga-

ruhi oleh jumlah pemanjat, tehnik pemanjatan maupun

medan pemanjatan. Macam peralatan akan dipengaruhi

oleh kesiapan pemanjat, baik kemampuan maupun anti-

sipasinya.

Berikut beberapa peralatan dasar yang digunakan untuk

memanjat tebing:[4]

•  Helm, pada pemanjatan tebing berfungsi kurang lebih

sama dengan helm pada umumnya yaitu untuk melindu-

ngi kepala dari benturan. Helm digunakan untuk peman-

jatan pada tebing alam, selain untuk menhindari bentur-

an kepada pada tebing juga untuk mengurangi risiko jikatertimpa banda jatuh. Untuk pemanjatan artifisial (teru-

tama saat kompetisi) penggunaan helm tidak lazim.

7/17/2019 Panjat tebing

http://slidepdf.com/reader/full/panjat-tebing 5/9

5

•  Kernmantle rope /Tali kernmantle, merupakan pera-

latan pengaman utama bagi pemanjat dari kejatuhan de-

ngan jarak ketinggian tertentu. Panjang Kernmantle rope

rata-rata adalah 70 meter. Jenis kernmantle untuk pe-

manjatan terbagi menjadi dua: dinamik dan statik. Tali

dinamis biasa digunakan untuk pemanjatan dengan tek-

nik lead (rintisan) karena ketika pemanjat terjatuh akanmempunyai elastitas yang cukup baik sehingga menghin-

dari terjadi cedera dalam (khususnya tulang belakang).

Tali statik pun tidak sarankan untuk digunakan mengi-

ngat elastitasnya yang sangat rendah yang berbahaya pa-

da energi yang terpaksa harus diterima oleh tubuh jika

terbebani saat pemanjat terjadi.

•   Climbing Shoes /Sepatu Panjat   untuk panjat tebing

maupun panjat dinding memiliki kesamaan fungsi, yaitu

untuk membantu pemanjat untuk berpijak pada permu-

kaan vertikal, dan melindungi kaki dari tajamnya beba-

tuan maupun gesekan bebatuan yang kasar.

•   Chalk bag  /Kantung kapur, merupakan sebuah tas

kantung untuk menampung bubuk magnesium klorida,

yang membantu pemanjat mengurangi kelembapan pada

telapak tangan ketika melakukan pemanjatan, sehingga

dapat membuat pegangan pemanjat tetap stabil.

•  Sling , sangat bermanfaat pada panjat tebing maupun

panjat dinding,   sling   dapat digunakan sebagai   runners ,

back up maupun menjadi bagian pengaman lainnya. Sling

dibagi menjadi dua macam,   sling prusik   dan   sling we-

bbing, untuk panjang dan diameter sling memiliki banyak

variasi.

•   Full Body harness, merupakan peralatan panjat yangdikenakan pada tubuh.   Body harness   biasa digunakan

untuk dunia kerja,   rescue  dan   flying fox. Body harness 

membantu penggunanya untuk tetap dalam posisi duduk.

• Seat harnes, selain Full Body harness dikenal juga seat

harness. Untuk pemanjatan sport dan petualangan (mo-

unteineering) lazim digunakan seat harness, karena sim-

ple. Sedangkan full body harness digunakan di dunia in-

dustri. Perbedaan full-body dan seat-haness adalah saat

pemanjat jatuh full body harness akan mempunyai ke-

mungkinan yang sangat besar pemanjat akan jatuh de-

ngan posisi kaki dibawah, sedangkan seat-harness mem-

punyai kemungkinan kepala berada dibawah ketika terja-tuh. Sehingga untuk dunia kerja yang sangat menghindari

risiko, seat harness tidak dibenarkan untuk digunakan.

•  Sarung tangan, akan melindungi tangan bagi  belayer 

ketika mengamankan pemanjat maupun   rapler  dari ba-

haya gesekan telapak tangan dengan tali pengaman.

•   Hammer  /palu, sangat dibutuhkan untuk pemasangan

pengaman buatan berupa piton  pada panjat tebing, cara

membawa hammer  akan lebih mudah bagi pemanjat jika

tali pada hammer disilangkan pada bahu pemanjat.

• Carabiners, diciptakan untuk menggabungkan berbagai

jenis peralatan.   Carabiners  memiliki banyak bentuk danvariasi, umumnya   carabiners   dibagi menjadi dua jenis,

yaitu carabiner non screw gate dan  carabiner screw gate.

Carabiners biasa dihubungkan pada tali maupun pengam-

an untuk pemanjatan, carabiner sangat kuat karena sebu-

ah nyawa disandarkan pada  carabiner  ketika dilakukan

suatu pemanjatan dari bahaya jatuhnya pemanjat dari ke-

tinggian.

• Quickdraw/runner , merupakan gabungan antara prusik dan dua buah carabiner . Biasanya digunakan untuk men-

jadi bagian penyambung antara chocks , friends ,  tricams ,

bolts  ataupun pitons  terhadap tali carnmantel .

•   Hand ascender , merupakan peralatan yang digunak-

an untuk membantu pemanjat dalam menaiki tebing dan

bertumpu pada bantuan tali, secara otomatis hand ascen-

der  maupun jenis ascender  lainnya akan mencatut tali ji-

ka diberi beban dan akan mudah digeser jika tidak me-

miiki beban.

•   Ascender handle, juga merupakan jenis   ascender .

Ascender handle   merupakan pengembangan dari   hand 

ascender  dengan fungsi yang dimiliki kurang lebih sama.

•  Rigger plate, berfungsi sebagai  plat conector  dari  an-

chor point  ke lintasan, karena dalam beberapa kasus di-

butuhkan beberapa lintasan dalam satu anchor point fix .

Rigger plate terdiri dari sebuah plat yang memiliki bebe-

rapa lubang, yang dapat ditempati oleh lebih dari 2 pe-

ngaman.

• Edge Rollers, Merupakan pelindung tali yang didesign

untuk mencegah terjadinya gesekan antara tali dengan su-

dut bidang, dinding batu, dan sebagainya.

• Padding , berfungsi untuk memberi perlindungan pada

tali dari gesekan benda tajam, seperti gesekan tali dengansudut tebing, dinding,dll. Padding terbuat dari bahan ter-

pal, canvas, matras, karet tebal yang tahan terhadap ge-

sekan.

• Cams/ friends/ spring loaded camming device (SLCD),

Friends  merupakan salah satu jenis pengaman sisip yang

digunakan dalam panjat tebing, anda dapat menarik tu-

as baja yang membuat bagian ujung  friends  menyempit

dan melepaskannya pada celah yang diinginkan.   Friends 

sangat  fleksible, karena dapat digunakan pada berbagai

ukuran celah/rongga.

•  Pitons, merupakan pengaman yang ditancapkan pada

rongga-rongga tebing, piton   memiliki empat jenis yaituBongs, Bugaboons, Knife-blades  dan  Angle.

•   Nuts/Chock friends  merupakan jenis pengaman sisip

yang dimana cara penggunaannya dengan menyelipkan

nuts   pada sebuah rekahan yang sesuai.   Nuts/Chock fri-

ends  memiliki ukuran yang berbeda-beda untuk itu  nuts 

biasanya tersedia dalam set.

• Hexes/chock hexentris, memiliki fungsi yang sama de-

ngan nuts tetapi hexes berbentuk tabung segi enam. Hexes 

tetap memiliki kekuatan yang baik walaupun agak sulit

dalam penggunaannya.   Hexes   tersedia dalam beberapa

ukuran.• Tricams, merupakan pengaman sisip selanjutnya. wala-

7/17/2019 Panjat tebing

http://slidepdf.com/reader/full/panjat-tebing 6/9

6   5 JENIS PEMANJATAN BERDASARKAN PEMAKAIAN PERALATAN 

upun berbeda bentuk, tetapi fungsinya sama dengan nuts 

dan  hexes . Pemakaiannya relatif sulit, tidak dianjurkan

dipakai untuk pemula.

•   Figure eight  /figur delapan, peralatan ini termasuk

salah satu  Descender   adalah alat bantu yang digunakan

untuk menuruni medan  vertical   dan tali sebagai jalur.Bentuknya menyerupai angka 8, ukuran dan bentuknya

bermacam-macam, rate strange 3000 kg., menggunakan

alat ini menyebabkan puntiran pada tali salah satu kele-

mahan alat ini ketika digunakan.

• Autostop, berfungsi sebagai desender  dan ini di-design

untuk pengereman automatis, system kerja pengereman

automatis akan bekerja ketika handle  kita lepaskan. Se-

lain itu alat ini dapat juga digunakan sebagai alat  belay

(belay device) untuk menurunkan korban dari ketinggi-

an, atau dapat juga kita gunakan untuk ascending dengan

tambahan kombinasi ascender .

4 Teknik Panjat Tebing

Tehnik-tehnik pemanjatan yang dapat digunakan untuk

menyelesaikan seluruh medan tebing, antara lain:[5]

• Face Climbing , Yaitu pemanjatan pada permukaan te-

bing yang memanfaatkan tonjolan batu( point ) atau rong-

ga yang memadai yang digunakan sebagai pijakan kaki,

pegangan tangan maupun penjaga keseimbangan tubuh.

• Friction / Slab Climbing , Teknik ini semata-mata hanya

mengandalkan gaya gesekan sebagai gaya penumpu. Inidilakukan pada permukaan tebing yang tidak terlalu ver-

tical , kekasaran permukaan cukup untuk menghasilkan

gaya gesekan. Gaya gesekan terbesar diperoleh dengan

membebani bidang gesek dengan bidang normal sebesar

mungkin. Sol sepatu yang baik dan pembebanan maksi-

mal di atas kaki akan memberikan gaya gesek yang baik,

sehingga pemanjatan dapat dilakukan dengan lebih mu-

dah.

•  Fissure Climbing , Teknik pemanjatan dengan fissure

climbing ini lebih memanfaatkan celah yang dipergunak-

an oleh anggota badan untuk melakukan panjatan.

Dengan cara demikian, maka beberapa pengembangan

dari  fissure climbing, dikenal teknik-teknik dengan teh-

nik sebagai berikut ;

a.  Jamming , teknik memanjat dengan memanfaatkan ce-

lah yang tidak begitu besar. Jari-jari tangan, kaki, atau-

pun bagian-bagian tangan hingga bahu pemanjat dapat

dimanfaatkan sebagai tehnik untuk memanjat dengan ca-

ra memanfaatkan crack /retakan pada tebing untuk mela-

kukan pemanjatan. Peralatan yang digunakan secara ma-

yoritas adalah pengaman sisip.

b.   Chimneying , teknik memanjat celah vertical  yang cu-

kup lebar pada tebing(chimney). Badan masuk di anta-ra celah, dengan punggung menempel dan mendorong di

salah satu sisi tebing. Sebelah kaki menempel pada sisi

tebing depan, dan sebelah lagi menempel ke tebing yang

berrada dibelakang pemanjat. Kedua tangan diletakkan

menempel pada tebing. Kedua tangan membantu men-

dorong ke atas bersamaan dengan kedua kaki yang men-

dorong dan menahan berat badan.

c.   Bridging , teknik memanjat pada celah  vertical   yangcukup besar ( gullies ).Tehnik ini menggunakan kedua ta-

ngan dan kaki sebagai pegangan pada kedua permukaan

tebing. Posisi badan mengangkang, kaki sebagai tumpu-

an dibantu oleh tangan yang juga berfungsi sebagai pen-

jaga keseimbangan.

d.  Lay back , teknik memanjat pada celah vertical  dengan

menggunakan kekuatantangan dan kaki. Pada teknik ini

jari tangan mengait tepi celah tersebut dengan posisi bad-

an membeban ke belakang dan menempel kesisi tebing,

untuk memperkuat pegangan pemanjatnya. kedua kaki

berpijak dan mendorong pada tepi celah yang berlawan-

an untuk menghasilkan daya angkat.e.   Hand traverse, Teknik memanjat pada tebing dengan

gerak menyamping (horizontal ). Hal ini dilakukan bila

pegangan yang ideal sangat minim dan untuk memanjat

vertical   sudah tidak memungkinkan lagi. Teknik ini sa-

ngat rawan, dan banyak memakan tenaga karena seluruh

berat badan tertumpu pada tangan, sedapat mungkin pe-

gangan tangan dibantu dengan pijakan kaki (ujung kaki)

agar berat badan dapat terbagi lebih rata.

f.   Mantelself , Teknik memanjat tonjolan-tonjolan

(teras-teras kecil) yang letaknya agak tinggi, namun cu-

kup besar untuk diandalkan sebagai tempat berdiri se-

lanjutnya. Kedua tangan digunakan untuk menarik beratbadan, dibantu dengan pergerakan kaki. Bila tonjolan-

tonjolan tersebut setinggi paha atau dada maka posisi

tangan berubah dari menarik menjadi menekan untuk

mengangkat berat badan yang dibantu dengan dorongan

kaki.

strategi sangat diperlukan dalam setiap pemanjatan te-

bing, selalu sensitif membaca keadaan, baik terhadap ke-

mampuan diri maupun keadaan medan yang ada, sensitif

dengan keketerbatasan-keterbatasan yang mungkin tim-

bul dan selalu dapat mengambil keputusan untuk memn-

faatkan kemampuan diri maupun alat semaksimal mung-

kin, me-manage semua sumber daya sebaik mungkin un-tuk dapat meraih tujuan pemanjatan.

5 Jenis Pemanjatan Berdasarkan

Pemakaian Peralatan

Berikut jenis-jenis pemanjatan berdasarkan peralatan

yang digunakan dalam pemanjatan tebing:

a.   Free Climbing , Sesuai dengan namanya, pada  free

climbing alat pengaman yang paling baik adalah diri sen-

diri. Namun keselamatan diri dapat ditingkatkan denganadanya keterampilan yang diperoleh dari latihan yang ba-

ik dan mengikuti prosedur yang tepat. Pada free climbing,

7/17/2019 Panjat tebing

http://slidepdf.com/reader/full/panjat-tebing 7/9

7

peralatan berfungsi hanya sebagai pengaman bila jatuh.

Dalam pelaksanaanya ia bergerak sambil memasang, jadi

walaupun tanpa alat-alat tersebut ia masih mampu berge-

rak atau melanjutkan pendakian. Dalam pendakian tipe

ini seorang pendaki diamankan oleh belayer .

b.   Artificial (Aid) Climbing , Pemanjatan tebing denganbantuan peralatan tambahan, seperti piton, bolt , dll. Per-

alatan tersebut harus digunakan karena dalam pendakian

sering sekali dihadapi medan yang kurang atau tidak sa-

ma sekali memberikan tumpuan atau peluang gerak yang

memadai. Tujuan dari aid climbing adalah untuk me-

nambah ketinggian.

c.  Free Solo Climbing , Merupakan bagian dari free clim-

bing, tetapi si pendaki benar-benar melakukan dengan se-

gala resiko yang siap dihadapinya sendiri. Dalam perge-

rakannya ia tidak memerlukan peralatan pengaman. Un-

tuk melakukan   free soloing climbing, seorang pendaki

harus benar-benar mengetahui segala bentuk rintangandan keputusan untuk pergerakan pada rute yang dilalui.

Bahkan kadang-kadang ia harus menghafalkan dahulu se-

gala gerakan, baik itu tumpuan ataupun pegangan, se-

hingga biasanya orang akan melakukan free soloing clim-

bing bila ia sudah pernah mendaki pada lintasan yang sa-

ma. Resiko yang dihadapi pendaki tipe ini sangat fatal se-

kali, sehingga hanya orang yang mampu dan benar-benar

professional yang akan melakukannya. Teknik peman-

jatan ini sangat tidak disarankan mengingat risikoa yang

dihadapi adalah tertinggi dari teknik pemanjatan lain.

6 Istilah

1.  Kawasan panjat tebing adalah wilayah pemanjatan

yang terdiri minimal dari satu tebing alam peman-

jatan.

2.   Tingkat Kesulitan Jalur Pemanjatan adalah ska-

la subyektif untuk mengukur seberapa sulit sulit su-

atu jalur pemanjatan. Tingkat kesulitan diukur oleh

para pemanjat yang mencoba suatu jalur, berdasark-

an percobaan itu ditentukanlah tingkat kesulitan. Di

dunia dikenal berbagai sistem pengukuran. Yang

banyak digunakan di Indonesia adalah skala pengu-

kuran US Yosemite System yaitu menggunakan no-

tasi 5.xx (5.1 - 5.15). Jalur tersulit yang ada di Indo-

nesia adalah di tingkat 5.13b yaitu jalur Si Berat di

Tebing 125, Kawasan Pemanjatan Citatah, Kabu-

paten Bandung Barat, Jawa Barat. Sedangkan ke-

banyakan tingkat kesulitan pemanjatan di Indonesia

adalah berkisar di 5.9-5.10.

3.   Tebing artifisial   adalah fasilitas dinding panjat

yang dibuat manusia.

4.   Tebing alam (natural rock) adalah tebing batu yangdapat dilakukan sebagai tempat untuk melakukan

pemanjatan tebing

5.   Bouldering   (jalur-pendek) adalah cara memanjat

suatu jalur yang berisi minimal satu titik-fokus kesu-

litan. Jenis jalur bouldering mempunyai ketinggian

maksimum yang aman dilakukan pemanjatan tanpa

menggunakan mengaman tali.

6.   Crux adalah titik tersulit pada jalur pemanjatan.

7.   Red-point  adalah nilai yang diperoleh seorang pe-

manjat jika berhasil melakukan pemanjatan tanpa

membebankan tali pengaman pada suatu jalur pe-

manjatan setelah melakukan percobaan pemanjatan

lebih dari satu kali.

8.   On-sigth adalah nilai tertinggi yang diperoleh oleh

seorang pemanjat jika berhasil melakukan peman-

jatan tanpa membebankan tali pengaman dengan sa-

tu percobaan dan tanpa melihat pemanjat lain sebe-

lumnya melakukan pemanjatan pada jalur tersebut.

9.   Lead climbing   adalah teknik memanjat jalur pe-

manjatan dimana pemanjat pertama memasang per-

alatan pengaman dan diamankan oleh seorang pe-

ngaman (belayar ) dari bawah. Teknik pemanjatan

ini cocok untuk pemanjat yang telah mempunyai ke-

mampuan memadai untuk melakukan pemanjatan.

10.  Top-rope climbing  adalah teknik memanjat suatu

pemanjatan dimana tali pengaman pemanjatan telah

terpasang pada titik akhir pemanjatan dan pemanjat

tidak perlu memasang sendiri pengamanan selama

pemanjatan. Pada pemanjatan ini pemanjat nyaris

tidak mungkin jatuh jika gagal melakukan peman-jatan. Teknik ini digunakan untuk pemanjat pemula

yang akan melakukan pemanjatan suatu jalur.

11.  Jalur-tersedia adalah jalur pemanjatan telah dibu-

at oleh pemanjat sebelumnya yang telah diberi pe-

ngaman permanen (berupa hanger atau piton) se-

hingga pemanjat lain tinggal mengaitkan cincin kait

untuk mengamankan pemanjatannya.

7 Referensi

[1]

[2]

[3]

[4]

[5]

8 Pranala luar

1.   http://www.ifsc-climbing.org   (International Fede-

ration of Sport Climbing)

7/17/2019 Panjat tebing

http://slidepdf.com/reader/full/panjat-tebing 8/9

8   8 PRANALA LUAR

2.   http://seacf.org[] (Southeast Asia Climbing Federa-

tion)

3.   http://indonesia.panjattebing.org   (Federasi Panjat

Tebing Indonesia)

4.   http://merahputih.panjattebing.org   (Komunitas

Panjat Tebing Merah Putih)

5.   http://lps.panjattebing.org (Lembaga Pelatihan dan

Sertifikasi Panjat Tebing Indonesia)

6.   http://katalog.panjattebin.org  (Katalog Panjat Te-

bing Indonesia)

7/17/2019 Panjat tebing

http://slidepdf.com/reader/full/panjat-tebing 9/9

9

9 Text and image sources, contributors, and licenses

9.1 Text

•   Panjat tebing  Sumber:   http://id.wikipedia.org/wiki/Panjat%20tebing?oldid=8278911  Kontributor:    Mimihitam, Hysocc, OrophinBot,

Empu, Kenrick95Bot, Mamanh, Antrivanropes, SamanthaPuckettIndo dan Pengguna anonim: 3

9.2 Images

•   Berkas:Question_book-4.svg  Sumber:   http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/Question_book-4.svg   Lisensi:   CC-BY-

SA-3.0 Kontributor:  Created from scratch in Adobe Illustrator. Originally based on  Image:Question book.png created by User:Equazcion.

Pembuat asli:  Tkgd2007

•   Berkas:Text_document_with_red_question_mark.svg   Sumber:    http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/a4/Text_

document_with_red_question_mark.svg   Lisensi:    Public domain   Kontributor:    Created by   bdesham   with Inkscape; based upon

Text-x-generic.svg  from the Tango project.  Pembuat asli:  Benjamin D. Esham (bdesham)

9.3 Content license

•   Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0