pantun dan syair

41
KUMPULAN SYAIR DAN PANTUN UNTUK ORANG TUA Disusun sebagai tugas kelompok pembelajaran Bahasa Indonesia (ARI) XD SMA KOLESE KANISIUS JAKARTA 2011

Upload: andreas-martinus

Post on 28-Jun-2015

1.263 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pantun Dan Syair

KUMPULAN SYAIR DAN PANTUN

UNTUK ORANG TUA

Disusun sebagai tugas kelompok

pembelajaran Bahasa Indonesia (ARI)

XD

SMA KOLESE KANISIUS

JAKARTA

2011

Page 2: Pantun Dan Syair
Page 3: Pantun Dan Syair

Kata Pengantar

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

dengan berkat rahmat dan kasih-Nya dapat disusun suatu karya kompilasi sastra

berupa pantun dan syair dari siswa-siswa kelas XD SMA Kolese Kanisius

bertemakan “Kasih Sayang dari dan Kepada Orang Tua”.

Sastra lama seperti pantun dan syair terkadang sulit diterima di kalangan

anak muda masa kini. Namun dengan kemauan dan semangat pantang menyerah,

sedikit demi sedikit banyak anak muda yang mau mempelajari dan

menggunakannya. Tentunya semangat tersebut yang coba untuk kami tiru dan

ikuti. Karya ini menjadi salah satu bukti dari perwujudan semangat mulia tersebut.

Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama dari segenap siswa-siswa kelas

XD SMA Kolese Kanisius yang telah mau mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran

untuk menyelesaikan tugas ini. Tak terlupa, kami juga ingin mengucapkan rasa

terima kasih kepada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia sekaligus rekan kami

Bapak Ari Indarto yang memberikan kami dasar dan konsep awal untuk membuat

pantun dan syair.

Tiada kesan sempurna dari karya kami ini. Masih banyak kekurangan dan

kelemahan di berbagai aspek dalam karya ini. Keterbatasan pengalaman dan

pikiran masih kami rasakan saat mengerjakan tugas ini. Maka dari itu, kami

Page 4: Pantun Dan Syair

mengharapkan kritik, saran, dan masukan dari berbagai pihak demi

perkembangan kemampuan bersastra kami di masa depan yang lebih baik.

Akhir kata, semoga karya kompilasi pantun dan syair dari siswa-siswa kelas XD

SMA Kolese Kanisius mampu menjadi bahan pengetahuan dan referensi serta

perwujudan kreativitas anak muda masa kini. Juga semakin memajukan dunia

kesusasteraan di Indonesia sehingga tidak dilupakan di masa mendatang.

Jakarta, Januari 2011

Siswa-siswa Kelas XD

SMA Kolese Kanisius

Page 5: Pantun Dan Syair
Page 6: Pantun Dan Syair

1

Ibu Oleh Abraham Farrendy

Masih ku rasakan kasihmu

Yang sejak dulu membesarkanku

Yang mengampuni segala dosaku

Yang luruh di pangkuanmu

Sungguh luas lautan hatimu

Tempat cita-ku kan berlabuh

Dibimbing oleh kasih tulusmu

Semoga Tuhan slalu memberkatimu

Page 7: Pantun Dan Syair

2

Ayahamda dan Ibunda Oleh Adrian Danag Dwiyus

Romeo anak yang badung

Tapi dia suka pada buku

Ibu kau adalah pelindung

Terima kasih oh ibuku

Orang orang suka bakwan

Aku lebih suka masakanku

Ayah kau adalah pahlawan

Terima kasih oh ayahku

Page 8: Pantun Dan Syair

3

Harta Tak Terbayar Oleh Adrianus Saga Ekakristi

Satu waktu ku teringat

Atas harta yang berharga sangat

Satu seumur hidup kau dapat

Adalah ayah ibu yang hebat

Siang malam tak kenal lelah

Bekerja tak pernah berkeluh kesah

Dimataku tetap terlihat gagah

Ayahku yang tak pernah menyerah

Merawatku dengan lemah lembut

Menghiburku di saat ku hanyut

Harapan takkan dibiarkannya surut

Panggilannya ibu sering kusebut

Tak dapat diungkap dengan kata

Lebih berkilau dari permata

Lebih terang dari pelita

Mereka orang tuaku tercinta

Page 9: Pantun Dan Syair

4

Tersayang Oleh Albertus Kevin Adrian

Beli bakso untuk dimakan

Sungguh beruntung dibayar teman

Kasih ibu tak kulupakan

Takkan habis ditelan zaman

Ibu pergi membeli labu

Dengan membawa uang seribu

Tanpa kasih sayang ibu

Masa depanku jadi kelabu

Udara pagi terasa segar

Membuang penat dan masalah

Terima kasih ibu telah tegar

Meskipun daku sering salah

Seorang bermimpi jadi ketua

Jika gagal rasanya malu

Meskipun ibu sudah tua

Kan ku sayang ibu selalu

Page 10: Pantun Dan Syair

5

Ayah dan Buda Oleh Andreas Martinus

Hidup bagaikan sebuah roda

Penuh dengan serIbu tanya

Untuk mencari setitik tanda

Lekas jaga Ayah dan Bunda

Orang tua sudah memberi

Sang anak tinggal mematuhi

Orang tua sudah menasihati

Sang anak tinggal menaati

Jika mencoba ‘tuk berbohong

Kepada Ayah Buda penolong

Gigimu mungkin segera ompong

Atau kantongmu yang akan kosong

Aku hanya punya satu pinta

Untuk tetap akan setia

Setia dan serIbu cinta

Untuk Ayah dan Ibunda

Page 11: Pantun Dan Syair

6

Kasih Ibu Oleh Andrew Willeam

Ada bajak ditarik lembu

Salah narik sawah rusak

Aku bangga padamu ibu

Walau lelah tetaplah bijak

Beli jeruk di pasar lokal

Senggol dikit orang marah

Walau aku sangat nakal

Kasihmu ibu tetap tercurah

Saat lebaran naik pesawat

Berkunjung ke rumah paman

Kasih anak seluruh hayat

Kasih ibu sepanjang jaman

Page 12: Pantun Dan Syair

7

Wasiat Oleh Anton Kurniawan

Tak ingin ia mengeluh

Walau raga sudah merapuh

Meski kaki telah melepuh

Tetap sabar untuk mengasuh

Di mana letak nurani kita

Juga akal sehat kita

Bila kita tidak mencinta

Ibu yang telah mengandung kita

Memberi itu suatu janji

Janji yang tak boleh diingkari

Durhaka orang tua suatu hari

Ibarat membuka peti mati

Begitu besar kasih darinya

Terlalu banyak untuk anaknya

Rasa pamrih jangan ditanya

Melihat sayang dari dirinya

Page 13: Pantun Dan Syair

8

Jasa Tak Terbalas Oleh Antonius

Ada orang memahat labu

Lama-lama ia menjadi mahir

Agunglah jasa seorang ibu

Jasa-jasanya tak akan berakhir

Ada ayam berwarna merah

Ditemukan di dekat telaga

Tak terlupa jasa seorang ayah

Sang pencari nafkah keluarga

Sebentar lagi akhir pekan

Jangan lupa siapkan buah kelapa

Tak ada yang bisa kulakukan

Tuk membalas jasa ibu bapa

Page 14: Pantun Dan Syair

9

Ibuku Oleh Archie Rafael Manalang

Ibuku yang jasanya tak ternilai

Juga bekerja keras sampai lunglai

Juga tak pernah malas dan lalai

janganlah kita kera kepalai

melewati hal yang tidak biasa

bahkan rasa sakit luar biasa

Sampai terasa hilangnya rasa

Tidak dapat dijelaskan dengan frasa

Tanpanya kita tidak ada

Dan tanpanya dimana kita berada

kewajiban untuk generasi muda

untuk hormat padanya lapang dada

Jika kita sudah besar nanti

Jasanya masih terasa dihati

Dan tidak bisa diganti

bahkan setelah kita mati

Page 15: Pantun Dan Syair

10

Agung Kasih Ayanh dan Ibu Oleh Arthur Timotius Lembong

Tidak enak kalau sakit gigi

Setiap hari pasti sengsara

Di rahimnya ku dilindungi

Bagaikan berlian tiada tara

Rumah tua yang penuh debu

Sudah reyot dimakan waktu

Betapa agung kasih ibu

Ingin kuucap terima kasihku

Betapa pahitnya rasa buah Maja

Walau terlihat manis dan besar

Tanpa mengenal lelah ia bekerja

Demi keluarganya yang terus lapar

Keripik kentang memang renyah

Apalagi kalau diibeli uang saku

Betapa agung kasih ayah

Kuucap juga terima kasihku

Page 16: Pantun Dan Syair

11

Kasih Tak Terhingga Oleh Aulia Prakoso Nugroho

Terkadang hidup ini penuh perkara

Namun engkau selalu setia

Kasihnya bagaikan sang surya

Tidak terbatas tiada tara

Walau tak ada tempat berlabuh

Ingatlah kasih orang tuamu

Cintanya begitu tulus bagiku

Kan kukenang selalu dalam hidupku

Walau syair ini sangat sederhana

Kasih orang tua tak terhingga

Semoga dapat memberi makna

Pada kita yang sangat mencintainya

Page 17: Pantun Dan Syair

12

Persembahanku Padamu Oleh Bernard Halim Santosa

Cari harta di Pulau Balibu

Melihat nelayan menebar jala

Haruslah kita sayangi ibu

Supaya dapat banyak pahala

Ada kompor ada sumbu

Ada gergaji ada kapak

Tidak hanya sayang kepada ibu

Tetapi juga kepada bapak

Makan cabai sangatlah pedas

Enak dimakan dengan ikan

Jasa orangtua tak dapat dibalas

Hanya ini yang bisa kuberikan

Jalan-jalan ke Pulau Atambua

Melihat indahnya surga dan neraka

Marilah kita hormati orang tua

Agar tidak jadi durhaka

Page 18: Pantun Dan Syair

13

Beribu Makna Ayah dan Ibu Oleh Dionisius Hardjo Lukito

Saat hati dirundung perkara

Dan diri terasa begitu sengsara

Aku sadar tak sebatang kara

Ada ayah ibu penghapus lara

Tatkala hati sedang resah

Diterpa sejuta gundah gelisah

Senyum dapat kembali merekah

Karena hadirnya ibu ayah

Dalam suka maupun duka

Ketika hati sedang terluka

Kunanti selalu hadirnya mereka

Tuk menghapus tangis di muka

Tak banyak yang bisa kulakukan

Sedikit yang bisa kuberikan

Lewat syair sederhana kudoakan

Semoga selalu disertai Tuhan

Page 19: Pantun Dan Syair

14

Selalu Oleh Emyr Armandiego Soeharto

Selalu setia menemani

selalu bersedia mencintai

walaupun susah mengungkapi

cintanya tersimpan sampai mati

kasih sayang yang diberinya untukku

tidak bisa tercantum dalam buku

walaupun terpisah oleh waktu

ku kan selalu cinta ibuku

Page 20: Pantun Dan Syair

15

Orang Tua Tak Terbalas Oleh Gabriel Keefe

Tidak pernah Ia mengeluh

Menghadapi sifat yang keruh

Bersabar dan berusaha untuk mengasuh

Meski Jiwa Raga melepuh

Mereka berkerja keras untukmu

Membanting tulang demi kamu

Kesakitan perjuangan untuk dirimu

Tidak mengeluh demi masa depanmu

9 Bulan di dalam kandungan

Dilahirkan dengan penuh rintangan

Demi dirimu rela melakukan pertaruhan

Agar dapat melihat kehidupan

Lebih berharga daripada teman

Lebih bermakna daripada berlian

Kasihnya tidak mengenal batasan

Kasih Orangtua tak terlupakan

Page 21: Pantun Dan Syair

16

Terima Kasih Ibu Oleh Ghanaru

Layang-layang terbang melayang,

Jatuh ke laut disambar bagong,

Siapa kata aku tak sayang,

Jikalau ibu rela menggendong.

Bunga melur di atas naga

Mari dibungkus di dalam karang,

Dalam rahim aku dijaga

Di luar rahim aku disayang

Lama sudah tidak ke ladang,

Padi sudah dililit habis beku,

Kau merawatku bagai berperang

Perang atas kenakalan diriku

Ada satu anak gelanggang,

Buat api yang membara,

Ku kan belajar dengan girang

Tuk buat ibu gembira

Page 22: Pantun Dan Syair

17

Kasih Tak Terbalaskan Oleh Haryo Gumilang Sudjatmoko

Ibu awal kelahiran beta

Kasihnya diberikan tiada tara

Tiada henti memberi cinta

Hingga lewat hari tua

Aku hidup membuat susah

tidak kerja meminta berkah

Tiap hari diberi petuah

Diabaikan dengan sumpah serapah

Ku harus kerja keras

Meninggalkan hasil yang berbekas

Hutangku tak akan kulepas

Walau Kasih tak'an terbalas

Page 23: Pantun Dan Syair

18

Kasihmu Oleh Henry

Engkau laut dan langit bagiku

Selalu menjaga kemanapun ku pergi

Engkau rembulan dan matahari bagiku

Memberi kehangatan dan sinar saat pagi

Kaulah kawah dan gua untukku

Selalu menemaniku bertapa di kala susah

Kaulah mata hati untukku

Senantiasa menghilangkan segala resah

Lembut dan gemulai belaimu

Suaramu menyertai langkahku ini

Wajah dan senyuman manismu

Setiap saat ada di mimpi tidur ini

Kasih sayangmu tulus selalu untukku

Membuat diri ini merasa nyaman

Bersama dirimu kutapaki hidupku

Menuju surga di akhir zaman

Page 24: Pantun Dan Syair

19

Berbeda Oleh Heribertus Ariando

Cinta, adalah suatu yang berharga

Mengalir dan tak terencana

Abadi sampai akhir hayat

Selalu ada kesempatan kedua

Mencintai, adalah wujud kasih sayang

Cintailah selalu ibu ayah

Karena mereka adalah segalanya

Segala dari segala-galanya

Page 25: Pantun Dan Syair

20

Kedalaman Kasih Orang Tua Oleh Jack Elroy

Ada gula ada tebu

Ada batu ada karang

Begitu mulia kasih ibu

Sepanjang hayat takkan berkurang

Pergi mencari buah blewah

Yang ada hanya mangga

Besarnya kasih seorang ayah

Menjaga dan melindungi keluarga

Pagi-pagi ke sekolah

Jangan lupa pakai sepatu

Kasih sayang ibu dan ayah

takkan terhapus oleh waktu

Polisi bekerja sia-sia

Hanya untuk menjaga rambu-rambu

Jika ingin hidup bahagia

Jangan sakiti ayah dan ibu

Page 26: Pantun Dan Syair

21

Perjuangan Oleh Jansen Kurniawan

Sungguh banyak penderetiaan

Caci maki bersebaran

Kepahitan sering menimpa

Dengki dan iri yang ada

Walau harus bercucur darah

Kukan selalu menggapai harapan

Kukan selalu kan mencoba

Walau rintangan selalu datang

Page 27: Pantun Dan Syair

22

Cinta Sejati Oleh Jonathan Baginta Wibisana

Menatap kekasih dari kejauhan

Hati ini pun terasa perih

Ibu melahirkan dengan kesakitan

Tetap ia tak mengharap pamrih

Bulan purnama menyinari malam

Hangati hati dengan sinarnya

Kasih orang tua teramat dalam

Sejak kecil kurasakan sayangnya

Page 28: Pantun Dan Syair

23

Cinta Kasih Orang Tua Oleh Joshua Gorga Sijabat

Zaman berubah musim berganti

Susah dan senang telah kau lewati

Beratnya hidup telah kau titi

Membesarkanku dengan sepenuh hati

Ayah ibu impianku slalu kau dukung

Walau terkadang dana tersandung

Jerih payahmu tak dapat kuhitung

Sungguh aku anak yang beruntung

Page 29: Pantun Dan Syair

24

Kasih Sayang Orang Tua Oleh Joy Samuel Delano

Dari sawah turun ke kota

Bermaksud hati ingin berseni

Untuk ayah dan ibu tercinta

Kupersembahkan seuntai pantun ini

Membakar ikan diberi terasi

Memakai pisau membelah kelapa

Tanpa kehadiran kalian disisi

Aku bukanlah siapa-siapa

Baju baru bertekstur kasar

Lebih kasar dari selusin bihun

Kasih sayangmu begitu besar

Tak terbalaskan oleh apapun

Luka di siku terasa perih

Coba diobati dengan jamu

Ayah dan ibu terima kasih

Ku kan selalu menyayangimu

Page 30: Pantun Dan Syair

25

Tak Lekang Oleh Zaman Oleh Kenito

Selalu engkau mengingat

Selalu engkau melihat

Menjagaku selalu sehat

Engkau adalah orang yang hebat

Kasihmu bapak tak akan dilupakan

Tak akan pernah lekang oleh zaman

Cintamu ibu tak akan bisa dikalahkan

Selalu membuatku merasa nyaman

Aku yang selalu diasuh

Selalu membuat rusuh

Tanpa pernah aku disuruh

Tak pernah engkau mengeluh

Page 31: Pantun Dan Syair

26

Kasih Ibu Tiada Batas Oleh Kenny Priyadi

Lima ditambah empat satu

Harusnya yang benar dikurang

Ibu yang telah merawatku

Dari kecil sampai sekarang

Badan saya sangatlah kurus

Bukan karena kurang makan

Kasih ibu sangatlah tulus

Tak akan pernah kulupakan

Empat ditambah lima tiga

Ketawan playgroupnya tidak lulus

Bukan maksudku untuk durhaka

Maaf telah membuatmu marah

Temanku Willy sangatlah mini

Tetapi otaknya sangat maju

Ibu kubuat pantun ini

Tuk menghargai jasa ibu

Page 32: Pantun Dan Syair

27

Orang Tua Oleh Kevin Danas Nugrahanto

Sebuah nasihat mungkin tak berarti

Tetapi tetap memberi nutrisi

Walau sulit ‘tuk dipahami

Tetapi akan membuka rezeki

Jika punya impian setinggi bintang

Perlu paralayang ‘tuk bisa terbang

Orang tua harus kita sayang

Agar kita dapat terbang melayang

Dua insan telah memberimu

Segalanya yang kamu mau

Tak ada yang akan mampu

Selain dari orang tuamu

Page 33: Pantun Dan Syair

28

Terima Kasih Ayah dan Ibu Oleh Kristian Wahyudi

Cari cari karung goni

Tuk tugas saya sekarang

Aku buat pantun ini

Tuk ibu saya tersayang

Meskipun sedang sangat lega

Harus mengejar cita cita

Tidak lupa kubuat juga

Pantun untuk ayah tercinta

Memancing dilaut dapat ikan

Ikan diolah untuk kekasih

Untuk ajaran yang diberikan

Aku ingin berterima kasih

Page 34: Pantun Dan Syair

29

Ayah dan Ibu Oleh Mario Indra Sandi

Ibu kau telah melahirkanku

Kau slalu ada disampingku

Kau amat bermakna bagiku

Memberi plajaran hal baku

Ayah slalu ada disini

Menyayangi aku hingga kini

Kasihmu dari saat dini

Tetap hingga saat ini

Kasih sayangmu untuk kita

Takkan bisa dilupakan beta

Kenangan akan banyak cerita

Spanjang pita spanjang tali

Page 35: Pantun Dan Syair

30

Sayang Ayah dan Ibu Oleh Michael Kevin

Makan tempe makan tahu

Jangan lupa makan ketela

Sayang ayah sayang ibu

Hidup enak makmur sentosa

Habis manis buanglah sepah

Sore-sore naik sepeda

Hormati ibu ,dan ayah

Batin tenang ,hidup bahagia

Janganlah sering bermain hati

Arang dibakar jadilah abu

Jika sudah tua nanti

Sayanglah pada ayah ,dan ibu

Ada aku ada kamu

Cinta monyet namanya

Hormatilah ibumu

Karena surga ada di telapaknya

Page 36: Pantun Dan Syair

31

Kasih Tanpa Batas Oleh Nikolas Kurniawan

Kalian bagai pelita bagiku

Terus Menerangi setiap langkahku

Tanpa ada segala keluh

Ku takkan ada tanpamu

Tetes keringat dan air mata

Pengorbanan yang tiada tara

Takkan tergantikan selamanya

Hanya kasihmu yang bisa

Kasihmu yang tiada batas

Walau kehidupan berjalan keras

Doa tulus semurni emas

Meneduhkan perjalananku yang panas

Walau akan terpisah jauh

Secercah harapan ada karena doamu

Teriring sebuah doa untukmu

Dari syair karya anakmu

Page 37: Pantun Dan Syair

32

Kasih Sayang Abadi Oleh Steven Tumewu

Tangan dan kaki ku basuh

Agar bersih dihadapanmu

Dari kecil diriku diasuh

Oleh karena kasih sayangmu

Matahari terbenam langit terbelah

Langit mulai tampak kelabu

Selalu di setiap masalah

Disisiku selalu ada dirimu

Sekitar piring banyak serangga

Menghilangkkan semua nafsu makan

Hanya kasihmu tak terhingga

Yang abadi dan tak terlupakan

Pergi ke pasar membeli pita

Tidak lupa membawa jamu

Ibunda dan Ayah tercinta

Terimakasih atas kasih sayangmu

Page 38: Pantun Dan Syair

33

Cinta Tiada Tara Oleh Theodore Edward

waktu pertama membuka mata

kulihat ada sepasang mata

mata yang penuh suka cita

menatapku dengan penuh cinta

dari kecil hingga besar

kau merawatku dengan benar

agar menjadi anak yang benar

dan berguna di masyarakat besar

kasihmu seperti fajar pagi hari

yang slalu menyinari awal hari

cintamu seperti air sungai

yang akan slalu menghidupi

oh ayah dan ibu tercinta

terima kasih atas segalanya

dari kata-kata mutiara

hingga cinta yang tiada tara

Page 39: Pantun Dan Syair

34

Cintaku Pada Orang Tua Oleh Willy Wirawan Guslianto

Jika artis sedang naik

Pak polisi wajib menjaga

Bapak Engkau sungguh baik

Cari nafkah hidupi k’luarga

Sana pergi kau bupati

Agar negara ini aman

Ibu engkau ramah hati

Membuatku senang dan nyaman

Hai kamu janganlah kasar

Atau nanti dilempar bata

Cinta padamu terlalu besar

Tak cukup lewat kata-kata

Malay menang lawan Indonesia

Garuda selalu tetap didadaku

Walaupun banyak orang didunia

Engkau berdua s’lalu dihatiku

Page 40: Pantun Dan Syair
Page 41: Pantun Dan Syair

Andreas’ design