paper 1 pendidikan agama

5
Kebertolakbelakangan Sudut Pandang tentang Penciptaan antara Kaum Theist dengan Atheist Awal mula penciptaan menurut kaum theist di dalam tulisan ini akan saya dasarkan pada ajaran agama Kristen Protestan yang saya anut. Berbicara tentang penciptaan dalam ajaran agama Kristen, maka sudah pasti berbicara tentang apa yang tertulis dalam kitab Kejadian pada Perjanjian Lama di dalam Alkitab, terutama pada pasal yang pertama dan kedua. Namun ketika berbicara mengenai awal mula penciptaan menurut kaum atheist, sejujurnya saya tidak tau harus berbicara dari mana dan bagaimana penciptaan itu terjadi. Dalam tulisan ini saya akan mencoba membandingkan sudut pandang kaum yang percaya akan adanya Tuhan (theist) yaitu dalam ajaran agama Kristen dengan sudut pandang kaum yang tidak percaya dengan adanya Tuhan (atheist) dalam melihat suatu penciptaan. Dan disini juga saya akan mengangkat salah satu judul film di tahun 2014 yang berjudul God’s Not Dead sebagai acuan saya untuk membandingkan kedua sudut pandang yang berbeda ini. Memang dalam film ini tidak sepenuhnya menceritakan tentang awal mula penciptaan, namun saya akan coba ambil dan bahas poin yang masih menyinggung tentang penciptaan di dalam film ini secara berurutan seperti yang telah saya konsultasikan terlebih dahulu dengan dosen pengampu. Para kaum atheist, kaum yang tidak mempercayai adanya Tuhan dalam proses penciptaan selalu menitikdasarkan pemikiran mereka pada ilmu sains. Mereka beranggapan bahwa ilmu sainslah yang dapat membuktikan bahwa penciptaan tidak membutuhkan Tuhan dalam prosesnya, tetapi dunia menciptakan dirinya sendiri. Oleh karena itu kaum atheis mengatakan tidak ada sesuatu apapun yang dapat membuktikan

Upload: fajar467

Post on 07-Dec-2015

222 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Tugas paper 1 agama semester 1 FK Ukrida

TRANSCRIPT

Kebertolakbelakangan Sudut Pandang

tentang Penciptaan

antara Kaum Theist dengan Atheist

Awal mula penciptaan menurut kaum theist di dalam tulisan ini akan saya

dasarkan pada ajaran agama Kristen Protestan yang saya anut. Berbicara

tentang penciptaan dalam ajaran agama Kristen, maka sudah pasti berbicara

tentang apa yang tertulis dalam kitab Kejadian pada Perjanjian Lama di dalam

Alkitab, terutama pada pasal yang pertama dan kedua. Namun ketika berbicara

mengenai awal mula penciptaan menurut kaum atheist, sejujurnya saya tidak

tau harus berbicara dari mana dan bagaimana penciptaan itu terjadi. Dalam

tulisan ini saya akan mencoba membandingkan sudut pandang kaum yang

percaya akan adanya Tuhan (theist) yaitu dalam ajaran agama Kristen dengan

sudut pandang kaum yang tidak percaya dengan adanya Tuhan (atheist) dalam

melihat suatu penciptaan. Dan disini juga saya akan mengangkat salah satu

judul film di tahun 2014 yang berjudul God’s Not Dead sebagai acuan saya untuk

membandingkan kedua sudut pandang yang berbeda ini. Memang dalam film ini

tidak sepenuhnya menceritakan tentang awal mula penciptaan, namun saya

akan coba ambil dan bahas poin yang masih menyinggung tentang penciptaan di

dalam film ini secara berurutan seperti yang telah saya konsultasikan terlebih

dahulu dengan dosen pengampu.

Para kaum atheist, kaum yang tidak mempercayai adanya Tuhan dalam proses

penciptaan selalu menitikdasarkan pemikiran mereka pada ilmu sains. Mereka

beranggapan bahwa ilmu sainslah yang dapat membuktikan bahwa penciptaan

tidak membutuhkan Tuhan dalam prosesnya, tetapi dunia menciptakan dirinya

sendiri. Oleh karena itu kaum atheis mengatakan tidak ada sesuatu apapun yang

dapat membuktikan keberadaan Tuhan. Mereka percaya jika dunia tercipta atau

menciptakan dirinya sendiri oleh suatu peristiwa besar yaitu peristiwa Big Bang

yang terjadi kurang lebih 13.7 miliar tahun yang lalu, dan sampai sekarang teori

ini masih dipercaya, seperti yang dikutip dari pernyataan Steven Weinberg, yang

juga seorang atheist, “Pada awalnya adalah ledakan, dan dalam 3 menit 98%

unsur zat di dunia menjadi ada dan telah di produksi. Itulah alam semesta.”

pernyataan ini telah diperkuat sebelumnya oleh Aristoteles, yang juga

merupakan seorang atheist, bahwa semesta itu memang telah ada dan selalu

ada tanpa ada awal dan akhir.

Namun pandangan ini jelas berbeda dengan pandangan kaum theist, pertama

adalah para kaum atheist memang mengatakan bahwa tidak ada yang dapat

membuktikan keberadaan Tuhan, dan mereka benar, tapi mereka juga tidak bisa

menyangkal bahwa Tuhan itu ada. Pendangan yang juga keliru adalah bahwa

kita tahu dalam kehidupan tidak ada sesuatu hal yang secara tiba-tiba ada ke

dalam dunia, namun disini kaum atheist rupanya membuat pengecualian

tentang penciptaan alam semesta beserta isinya. Georges Lematre, seorang

astronom Belgia mengatakan “Seluruh alam semesta terbentuk dalam sekian

detik atau dapat dikatakan dalam sekejab mata. Tiba-tiba saja ada cahaya dan

cahaya itu memisahkan diri dari kegelapan.”. Apakah ini cara alam semesta kita

tercipta ?

Kejadian 1 : 3 mengatakan “Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu

jadi”. Dengan kata lain, Alkitab ternyata sejak awal telah memberitahukan kita

bagaimana alam semesta kita tercipta, dan tanpa kaum atheist sadari, argumen

tokoh-tokoh mereka sebenarnya mendukung apa yang telah Alkitab katakan

tentang penciptaan terang itu sendiri yang mereka ungkapkan dengan ledakan,

dan Tuhanlah yang menciptakan itu. Seperti kepercayaan kaum theist bahwa

Alkitab selalu benar dan ilmu pengetahuan bisa saja salah.

Kaum atheist pastilah juga mempertanyakan apa yang Richard Dawkins

persoalkan dalam bukunya The God Delusion, bahwa jika kaum theist

mengatakan Tuhanlah yang menciptakan alam semesta, maka siapa yang

menciptakan Tuhan ? Logika ini sekali lagi benar karena jika Tuhan yang

menciptakan, akan tidak masuk akal jika Tuhan juga tidak diciptakan. Namun

pandangan ini seperti membuat Tuhan menjadi setars dengan kita yang

diciptakan, tidak seperti kepercayaan kaum theist yang percaya bahwa Tuhanlah

pencipta segalanya. Maka sebenarnya muncul juga pertanyaan dari kaum theist,

jika alam semesta yang menciptakan manusia, lalu siapa yang menciptakan

alam semesta ?

Mengenai asal usul penciptaan ini, kaum theist dan atheist sama-sama terbebani

untuk menjawab kedua pertanyaan ini karena pertanyaan tadi sama bobotnya

untuk masing-masing kaum.

Agama yang diajarkan kepada para kaum theist mengajarkan untuk percaya

kepada sang pencipta (Tuhan) dan apa yang diciptakannya (alam semesta).

Selama kita tidak percaya pada Tuhan yang menciptakan, akan sulit

menemukan jawaban dari pertanyaan itu. Itulah yang diyakini kaum theist yang

memang berbeda dengan apa yang diyakini kaum atheist.

Beruntungnya kaum atheist mempunyai banyak tokoh terkenal yang ternyata

berpihak pada mereka dan juga memberikan komentar serta argumen tentang

apa yang diketahui dari awal mula penciptaan itu, sebut saja Fisikawan paling

terkenal saat ini, Steven Hawking yang juga mengomentari tentang awal mula

penciptaan itu “Seolah-olah alam semesta diciptakan dengan sendirinya” dan

seorang Fisikawa dari Cambridge, Prof. Lucasssian yang mengatakan “Karena

ada hukum Gravitasi, maka alam semesta bisa tercipta sendiri. Penciptaan

seketika adalah alasan kalau sesuatu bisa saja terjadi, karena itu alam semesta

ada dan tidak perlu campur tangan Tuhan untuk menciptakan alam semesta.”

yang juga diperkuat oleh Hawking dalam bukunya The Grand Design “Karena

ada hukum seperti Gravitasi, maka alam semesta bisa saja tercipta dengan

sendirinya.”. Dari sini jelas kita melihat pandangan yang dikemukakan oleh

kedua tokoh terkenal ini didasarkan pada ilmu yang telah pelajari maka mereka

tidak melihat adanya Tuhan disini, karena menurut mereka sains dapat

menjelaskan segalanya.

Lalu ada Charles Darwin, yang dikenal sebagai bapak evolusi, yang juga seorang

atheist telah mengatakan bahwa Tuhan tidak perlu menjelaskan keberadaan

manusia karena evolusi telah menggantikan Tuhan dalam menjelaskan asal usul

manusia. Tetapi evolusi pada dasarnya hanya menjelaskan kepada kita setelah

kita memiliki hidup. Lalu darimana mereka hidup ? Darwin menganggap bahwa

pada mulanya petir menyambar kolam yang penuh dengan bahan kimia lalu

setelah itu muncullah makhluk hidup. Namun kita tau tidak sesederhana itu

penjelasannya. Darwin mengklaim bahwa keturunan dari semua makhluk hidup

berasal dari satu organisme tunggal yang lahir dan perlahan-lahan diubah dari

waktu ke waktu sampai pada kehidupan yang kompleks seperti saat ini. Oleh

karena pernyataan ini, Darwin membuat satu pernyataan “Natura non facit

saltum” yang berarti “Alam tidak berubah”.

Lee Strobel, seorang penulis mengatahan bahwa jika kita bisa membayangkan

3.8 miliar tahun lalu dan para ilmuwan berkata kalau hidup ini berputar 24 jam

sehari dan dalam 90 detik kelompok paling utama tiba-tiba muncul dalam bentuk

seperti saat ini secara terus menerus seperti yang Darwin katakan dalam teori

evolusinya, maka pernyataan “Alam tidak berubah” seharusnya menjadi “Alam

membuat perubahan besar”. Bagaimana kaum theist menjelaskan hal yang

terjadi secara tiba-tiba ini kedalam informasi biologis yang baru ? “Berfirmanlah

Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah

burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala.Maka Allah menciptakan

binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang

bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap.

Allah melihat bahwa semuanya itu baik.” Kejadian 1 : 20-21. Dengan kata lain

penciptaan terjadi karena Tuhan mengatakan memang harus terjadi seperti yang

diyakini kaum theist.

Maka sudah terlihat jelas perbedaan yang sangat bertolak belakang dari sudut

pandang tentang awal mula penciptaan menurut kaum theist dan atheist. Jika

kaum theist mempercayai akan adanya sang pencipta yang menciptakan alam

semesta, sedangkan kaum atheist tidak dapat mempercayai adanya sang

pencipta, namun meyakini ilmu pengetahuan adalah sumber dari segalanya dan

bisa menjelaskan apa saja.

Azed Adinegara Saalino

102015064

Mahasiswq Fakultaa Kedokteran UKRIDA

Referensi

Film God’s Not Dead, 2014, Cronk H, Pure Flix Entertainment

Alkitab