paper akun perbankan
TRANSCRIPT
Akuntansi Perbankan
I. Latar belakang
a. Asal Mula Kegiatan Perbankan
Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo
dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke Asia Barat oleh para
pedagang. Perkembangan perbankan di Asia Afrikadan, Amerika dibawa oleh bangsa Eropa pada
saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika.
Bila ditelusuri, sejarah dikenalnya perbankan dimulai dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam
sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat penukaran uang. Dalam perjalanan
sejarah kerajaan tempo dulu mungkin penukaran uangnya dilakukan antar kerajaan yang satu
dnegan kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran ini sekarang dikenal dengan nama '''Pedagang
Valuta Asing''' (''Money Changer'').
Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan operasional perbankan berkembang lagi
menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan. Berikutnya
kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh
masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali kepada masyarakatyang membutuhkannya. Jasa-
jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang
semakin beragam.
b. Sejarah Bank Pemerintah
Seperti diketahui bahwa Indonesia mengenal dunia perbankan dari bekas penjajahnya, yaitu
Belanda. Oleh karena itu, sejarah perbankan pun tidak lepas dari pengaruh negara yang
menjajahnya baik untuk bank pemerintahmaupun bank swasta nasional. Berikut ini akan dijelaskan
secara singkat sejarah bank-bank milik pemerintah, yaitu: Bank Sentral, Bank Sentral di Indonesia
adalah Bank Indonesia (BI) berdasarkan UU No 13 Tahun 1968. Kemudian ditegaskan lagi dengan
UU No 23 Tahun 1999.Bank ini sebelumnya berasal dari De Javasche Bank yang di nasionalkan di
tahun 1951.
Bank Rakyat Indonesia dan Bank Expor Impor,Bank ini berasal dari De Algemene Volkscrediet
Bank, kemudian di lebur setelah menjadi bank tunggal dengan nama Bank Nasional Indonesia
(BNI) Unit II yang bergerak di bidang rural dan expor impor (exim), dipisahkan lagi menjadi: :
Yang membidangi rural menjadi Bank Rakyat Indonesia dengan UU No 21 Tahun 1968. : Yang
1
membidangi Exim dengan UU No 22 Tahun 1968 menjadi Bank Expor Impor Indonesia. Bank
Negara Indonesia (BNI '46), Bank ini menjalani BNI Unit III dengan UU No 17 Tahun 1968
berubah menjadi Bank Negara Indonesia '46.
Bank Dagang Negara(BDN), BDN berasal dari Escompto Bank yang di nasionalisasikan
dengan PP No 13 Tahun 1960, namun PP (Peraturan Pemerintah) ini dicabut dengan diganti dengan
UU No 18 Tahun 1968 menjadi Bank Dagang Negara. Bank Bumi Daya (BBD), BBD semula
berasal dari Nederlandsch Indische Hendles Bank, kemudian menjadi Nationale Hendles Bank,
selanjutnya bank ini menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV dan berdasarkan UU No 19 Tahun
1968 menjadi Bank Bumi Daya. Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), Bank Pembangunan
Daerah, (BPD) Bank ini didirikan di daerah-daerah tingkat I. Dasar hukumnya adalah UU No 13
Tahun 1962. Bank Mandiri,Bank Mandiri merupakan hasil merger antara Bank Bumi Daya (BBD),
Bank Dagang Negara (BDN), Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) dan Bank Expor Impor
Indonesia (Ban Exim). Hasil merger keempat bank ini dilaksanakan pada tahun 1999.
c. Akuntansi perbankan
Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara
pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi
memperlancar lalu lintas pembayaran. Bank merupakan sector penting dan berpengaruh dalam
dunia usaha. Oleh karena itu bank memiliki peranan penting dalam memelihara kepercayaan
masyarakat terhadap system moneter. Saat ini kegiatan usaha perbankan di Indonesia mengalami
perkembangan yang semakin komplek dan pesat. Perkembangan kegiatan usaha tersebut agar dapat
berjalan dengan baik memerlukan berbagai infrastruktur pendukung yang memadai. Salah satu
bentuk infrastruktur yang diperlukan adalah ketentuan-ketentuan yang terkait dengan akuntansi.
Akuntansi dipandang sebagai salah satu infrastruktur yang penting karena melalui proses akuntansi
inilah seluruh kegiatan, khususnya yang bersifat kuantitatif, akan didokumentasikan. Selanjutnya,
melalui proses akuntansi ini, juga akan dihasilkan suatu laporan keuangan yang sangat berguna
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan para stakeholder perbankan.
Laporan keuangan bank bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan. Selain itu laporan keuangan bank juga
bertujuan untuk pengambilan keputusan. Suatu laporan keuangan akan bermanfaat apabila
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat
diperbandingkan. Akan tetapi, perlu disadari pula bahwa laporan keuangan ti dak menyediakan
semua informasi yang mungkin dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepenti ngan dengan bank,
2
karena secara umum laporan keuangan hanya menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian
masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non-keuangan. Walaupun demikian,
dalam beberapa hal bank perlu menyediakan informasi nonkeuangan yang mempunyai pengaruh
keuangan di masa depan.
II. Teori dan pembahasan akuntansi perbankan
a. Teori perbankan
Akuntansi adalah suatu sistem berdasarkan mana pihak-pihak yang berkepentingan dalam usaha
mengambil keputusan. Akuntansi merupakan seni pencatatan, pengklasifikasian dan pengiktisarkan
dengan cara yang sepatutnya dalam satuan uang atas transaksi dan kejadian yang setidak-tidaknya
sebagian mempunyai sifat keuangan serta penginterprestasian hasil pencatatan tersebut.
Tujuan adanya laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang tepat yang dapat
dipercaya mengeni posisi keuangan perusahaan, di percaya mengenai hasil usaha perusahaan
selama periode tertentu, membantu pihak yang berkepentingan untuk menilai atau
menginpretasikan kondisi dan potensi perusahaan disesuaikan dengan kebutuhan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan laporan keuangan yang bersangkutan.
b. Persamaan akuntansi perbankan dan proses akuntansi Bank
= +
=
+
3
ModalModal disetorLaba ditahan
Laba atau rugi tahun
berjalan
hutang BankDana masyarakatdana pinjaman Dana lainnya
Harta bank Penempatan danaPenyaluran dana dalam kreditPenanaman dana Dalam aktiva tetapPenanaman lain
Pendapatan bank
Biaya bank
Modal cadangan
Hutang bank
harta bank
Pada dasarnya proses akuntansi bank sama dengan akuntansi umum. Dalam akuntansi bank
banyak ditemukan buku-buku pembantu yang semuanya ditujukan untuk mencatat dan mengikuti
arus data keuangan atas seluruh transaksi yang terjadi di dalam bank. Volume transaksi yang
banyak ini harus diproses pada hari yang sama untuk disajikan dan dijabarkan dalam bentuk
laporan keuangan harian, neraca dan laba-rugi. Proses akuntansi bank dapat di ilustrasikan sebagai
berikut :
Proses urut-urutan kegiatan akuntansi atau siklus akuntansi sebagai berikut:
=
c. Laporan keuangan dan bank
Berbeda dengan perusahaan lainnya, perusahaan bank diwajibkan pula untuk menyertakan
laporan komitmen dan kontigensi baik yang bersifat tagihan maupun kewajiban pada tanggal
laporan.Transaksi komitmen belum mempengaruhi posisi di neraca maupun pendapatan dan biaya
maka harus dicatatdiluar pos-pos neraca. Kontigensi adalah suatu keadaan ketidakpastian mengenai
kemungkinan laba/rugi yang akan terselesaikan dengan terjadi atau tidaknya peristiwa dimasa yang
akan datang. Sistematika penyajian laporan komitmen dan kontigensi disusun berdasarkan urutan
tingkat kemungkinan pengaruh terhadap posisi keuangan. Berdasarkan PSAK31 tentang akuntansi
perbankan, laporan keuangan bank terdiri dari:
i. Neraca
ii. Laporan komitmen dan kontigensi
iii. Laporan laba rugi
iv. Laporan arus kas
v. Catatan atas laporan keuangan
4
Transaksi hari bersangkutan
Pengambilan keputusan
Laporan keuangan hari bersangkutan
Transaksi hari berikutnya
Dokumen dasar transakasi
Buku jurnal
Neraca
Iktisar L/R
Buku besar
Analisa keadaan keuangan
Keputusan
Buku-Buku pembantu
Perubahan modal
Berikut contoh komponen-komponen yang ada di neraca:
Aktiva Pasiva
Kas
Giro Bank Indonesia
Penempatan pada bank lain
Surat-surat berharga
Kredit yang diberikan
Penyertaan
Pendapat yang masih diterima
Biaya dibayar dimuka
Aktiva tetap
Aktiva antar kantor
Rekening antar kantor
Rp..... Rekening giro
Deposito
Tabungan
Surat berharga
Bunga yang masih belum dibayar
Pinjaman yang diterima
Kewajiban lainnya
Rekning perantara pasiva
Modal disetor
Laba ditahan
Laba/rugi tahun berjalan
Rp.....
Berikut komponen yang ada di laba/rugi
Akun Nominal
1. Pendapatan
Pendapatan oprational
Pendapatan bunga
Provisi dan komisi
Pendapatan lain
Pendapatan non oprational
Rp. .........
Total pendapatan Rp. ........
1. Biaya
Biaya oprational
Biaya bunga
Biaya penyusutan
Rp. .........
5
Biaya umum dan administrasi
Biaya lainnya
Biaya non oprational
Total biaya Rp. .....
I . Laba / rugi sebelum pajak
II. Sisa laba/rugi tahn lalu
Rp. .....
Laba tahun berjalan Rp ......
Komponen – komponen rekening komitmen dan kontigensi
Komitmen
Tagihan komitmen
Fasilitas pinjaman yang diterima dan belum digunakan
Pembelian berjangka valuta asing
Pembelian valuta asing tunai spot) yang belum diselesaikan
Kewajiban Komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belm digunakan
Penjualan berjangka valuta asing
Rp. ...
...
Kontigensi
Tagihan kontigensi
Garansi dari bank lain
Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi
Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Kewajiban kontigensi
Garansi yang diberikan
Penerbitan jaminan yang diberikan dalam bentuk :
a. Bank garansi
b. L/C yang masih berjalan
c. Jaminan lainnya
Lain-lain yang bersifat administrasi
Rp. ...
..
6
d. Instrumen keuangan untuk posisi dan kinerja keuangan
1) Akuntansi sumber dana
i. Akuntansi kliring
Kliring adalah suatu tata cara perhitngan hutang-piutang dalam bentuk surat-surat
dagang dan surat-surat berharga dari suatu bak terhadap bank lainnya dengan maksud
penyelesaiannya dapat diselenggarakan dengan mudah dan aman, serta untuk memperluas dan
mempelancar lalu lintas pembayaran giral. Kliring merupakan sarana untuk menyelesaikan
transaksi giral. Berikut ilustrasi kliring:
4. menagih
Menagih 3
Transaksi 2 Menyetor cek 5. Membebani
nasabah
Transaksi 1 membayar dengan
Menerbitkan cek
Jurnal untuk mencatat akuntansi kliring :
Pada bank X cab Jakarta:
Pada saat terima warkat dari Tn a
Kliring (dr)
Giro---rekening TN B (cr)
Pada saat kliring ke 2 pemeriksaan kliring
Bank Indonesia giro (dr)
Kliring (cr)
Pada bank Y cab. Jakarta:
Pada saat terima warkat nasabah sendiri
Giro rekening Tn. A (dr)
Bank indonesian giro (cr)
ii. Giro
7
Ban penyelengara kliring (B.I)
Bank X cab Jakarta Bank Y cab Jakarta
Tuan ATuan B
Giro adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank penariknya dapat dilakukan dapat
dilakukan etiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran atau cara
pemindahbukuan. Untuk jurnal dalam proses giro sebagai berikut:
Pembukuaan untuk transaksi penyetoran warkat klirirng
Bank indonesia giro (dr)
Warkat kliring (cr)
Pada waktu hasil kliring dinyatakan berhasil, akan dibukukan:
Warkat kliring (dr)
Giro-rekening nasabah
Pembukuan jasa giro
Bunga giro (dr)
Giro—rekening nasabah (cr)
iii. Tabungan
Tabungan merupakan simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan oleh si
penabung sewaktu-waktu dikehendaki. Tabungan merupakan hutang bank kepada masyarakat,
dalam hal ini pemilik tabungan dikelompokan kedalam hutang jangka pendek dalam neraca.
Pada saat pembukaan rekening dan penyetoran awal
Kas (dr)
Tabungan- rekening nasabah (cr)
Pendapatan bunga nasabah :
Biaya bunga tabungan (dr)
Tabungan – rekening nasabah (cr)
Biasanya perhitungan bunga tabungan dilakukan pada akhir bulan, dasar perhitungan
suku bunga dapat dihitung baik secara floating maupun dari saldo tetap. Perhitungan secara
floating dilakukan dasar lamanya dana mengendap dalam bank di kalikan dengan suku bunga.
Perhitungan dengan tetap biasanya diambil saldo rata-rata minimum dalam sebulan.
Penutupan rekening :
Tabungan rekening nasabah (dr)
Kas (cr)
iv. Simpanan berjangka
Simpanan berjangka merupakan simpanan masyarakat yang pebnarikannya dapat
dilakukan setelah jangka waktu yang telah disetujui berakhir. Penggolongan simpanan
8
berjangka digolongkan menjadi dua bentuk: simpanan berjangka pendek kurang dari satu tahun
dikelompokan menjadi hutang lancer. Sedangkan simpanan berjangka yang lebih dari satu
tahun digolongkan ke dalam kelompok hutang jangka panjang.
Pembukaan simpanan berjangka :
Kas/Giro – rekening nasabah (dr)
Simpanan berjangka 1/3/12 bulan nasabah (cr)
Pendapatan bunga nasabah :
Biaya bunga simpanan berjangka (dr)
Biaya bunga yang akan dibayar bunga simpanan berjangka (cr)
Metode pencatatan bunga menggunakan metode accrual basis. Meskipun pembayaran
bunga belum dibayarkan, bank harus mencatat penyisihan biaya bunga simpanan berjangka atau
beban periode bulan berjalan. Besarnya biaya bunga yang dicatat yaitu sebesar beban bunga
pada periode tersebut.
Pada saat pencairan bunga oleh nasabah
Biaya bunga yang harus dibayar bunga simpanan berjangka (dr)
Kas/ giro nasabah (cr)
Pada saat pencairan simpanan berjangka
Ada 2 macam tipe pencaiaran simpanan berjangka yaitu :
a. Pencairan pada saat jatuh tempo
Simpanan berjangka yang telah jatuh tempo nasabah (dr)
Kas/giro nasabah (cr)
b. Pencairan sebelum tanggal jatuh tempo
Simpanan berjangka yang telah jatuh tempo nasabah (dr)
Pendapatan operational lainnya penalty simapanan berjangka (cr)
Kas/giro nasabah (cr)
Pencairan simpanan berjangka sebelum jatuh tempo, biasanya bank memberikan
suku bunga yang berbeda dari suku bunga yang disepakati semula. Nasabah akan
dikenakan penalty yang merupakan selisih antara bunga yang seharusnya dibayarkan
dengan mempergunakan suku bunga baru kepada si pemegang rekening.
v. Surat berharga yang diterbitkan
9
Prosedur penerbitan surat berharga. Surat pengakuan hutang dari nasabah dianggap
sebagai aktiva oleh bank yang menerimanya, sehingga dapat dipejualbelikan.penjualan surat
berharga ini disebut dengan surat berharga pasar uang (SBPU) yang akan dikenakan sejumlah
biaya bunga oleh pembeli dalam hal ini Bank Indonesia yang bertujuan untuk mendapatkan alat
likuid.berikut. bank penerbit SBPU harus menjamin penjualan surat berharga ini kepada bank
pembeli SBPU. Maksud dari menjamin ini adalah apabila SBPU yang telah dijual tidak dapat
ditagih, maka bank yang menjual berkewajiban mengembalikan pembayarannya. Skema
penerbitan surat berharga :
Pada saat penerbitan maka bank akan menjurnal
Surat berharga (dr)
Dibitur (cr)
Pendapatan bunga debitur diterima dimuka(cr)
Pada saat penjualan surat berharga ke bank lain atau BI, maka BI akan membebankan
bunga diskonto, maka jurnalnya:
BI-giro (dr)
Diskonto SBPU yang belum diamrtisasi (dr)
Surat berharga – SBPU (cr)
Pada saat jatuh tempo
Surat berharga (SBPU) (dr)
Kas/giro nasabah (dr)
Surat berharga (cr)
BI- Giro (cr)
vi. Pinjaman yang diterima
10
Bank penerbit Surat berharga
Nasabah penerbit surat berharga
Bank pembeli surat berharga
Suatu bank dapat menerima pinjaman dari pihak ketiga bukan nasabah, seperti lembaga
keuangan didalam atau luar negeri, pemerintah atau lembaga lainnya. Untuk pinjam ini
digolongan dalam bentuk hutang jangka panjang. Pinjaman dari bank lain yang sifatnya jangka
panjang lazimnya berupa penerbitan surat berharga dari bank yang menerima pinjaman, baik
dalam bentuk sertifikat deposito, commercial paper atau bentuk lainnya. Untuk akuntansi
pinjaman yang di terima :
Pinjaman dari bank lain dalam bentuk deposito
Bank lain – giro (dr)
Pinjaman yang diterima sertifikat deposito ... tahun (cr)
Pembebanan bunga atas pinjaman
Biaya bunga pinjaman yang di terima (dr)
Bank lain –giro (cr)
vii. Pinjaman dalam bentuk obligasi
Obligasi merupakan sumber dana bank untuk memperoleh dana, yaitu dengan menjual
obligasi. Obligasi dibukukan sebagai hutang jangka panjang dan disajikan pada sisi pasiva
dalam neraca.
Pada saat obligasi terjual
Kas (dr)
Hutang obligasi (cr)
Pembebanan bunga obligasi
Biaya bunga obligasi (dr)
Hutang bunga obligasi (cr)
viii. Kewajiban lain-lain
Pos kewajiban lain-lain ini merupakan pos untuk menampung kewajiban-kewajiban bank
yang tidak dapat digolongkan kedalam salah satu pos dana dan tidak cukup material untuk
disajikan dalam pos tersendiri. Contoh kewajiban lain-lain antara lain: pendapatan diterima di
muka, biaya-biaya listrik, telepon, dan biaya yang belum dibayar, setoran jaminan L/C atau
garasi bank dalam jumlah kecil, hutang pajak penghasilan yang di hitung berdasarkan laba kena
pajak berdasrkan laba akuntansi yang disebabkan oleh pos tidak lancar (saldo kredit) disajikan
kedalam kelompok kewajiban lain-lain.
Pendapatan di terima dimuka meliputi jumlah uang atau aktiva lain yang diperoleh tetapi
belum diakui sebagai pendapatan untuk periode bersangkutan, seperti pendaptan sewa jangka
11
panjang yang di terima di muka, pendapatan bunga dibayar dimukaatas deposito pada bank lain.
yang diterima dimuka. Jurnalnya:
Bunga sertifikat berjangka yang dibayar dimuka (dr)
Pendapatan bunga sertifikat berjangka (cr)
ix. Pinjaman subordinasi
Pinjaman subordinasi adalah pinjaman yang diperoleh berdasarkan suatu perjanjian
anatara bank dengan pihak lain yang hanya dapat dilunasi apabila bank telah memenuhi
persyaratan tertentu. Perlunasan atas kewajiban ini baru dapat dilakukan apabila seluruh dana
atau simpanan yang ada dalam bank dalam hal terjadi likuidasi telah di lunasi. Jurnal untuk
pinjaman subordinasi:
Penerimaan pinjaman subordinasi
Bank Indonesia –giro (dr)
Pinjaman subordinasi (cr)
Perhitungan bunga
Biaya bunga pinjaman subordinasi (dr)
Bunga yang masih harus dibayar (cr)
Perlunasan pinjaman subordinasi
Pinjaman subordinasi (dr)
Kas/Bank lain-giro (cr)
x. Modal bank
Modal bank merupakan hak pemilik bank kepada bank yang bersangkutan. Modal bank
merupakan modal awal pada saat pendirian bank yang jumlahnya ditetapkan dalam suatu
ketentuan pendirian bank. Jurnal sebagai berikut :
Saat penyetoran dana modal
Bank Indonesia Giro (dr)
Aktiva (dr)
Modal saham (cr)
2) Akuntansi penanaman dana bank
i. Kas dan bank
Penanaman uang kas untuk tujuan operational harus diperhitungkan atas dasr kebutuhan
dana rata-rata uang tunai setiap hari.
ii. Remise
12
Remise adalah pengiriman uang secara fisik dari satu bank ke bank lain atau dari satu
cabang ke cabang lain.
Pengiriman uang oleh bank pengirim
RAK- cabang (nama cabang penerima)
Kas
Penerimaan yang oleh penerima
Kas (dr)
RAK- cabang (nama cabang pengirim)
iii. Surat berharga
Surat berharga merupakan suatu bentuk penanaman uang yang dilakukan oleh suatu
bank, yang merupakan instrument yang ada dalam pasar uang. Penanaman ini bersifat
sementara dan dimaksudkan untuk dijual kembali setelah diproyeksikan adanya keuntungan
dari surat berharga tersebut. Berbeda dengan penyertaan jangka panjang yang tujuannya
adalah untuk menguasai perusahaan lain. Pada penyertaan sementara ini dimaksudkan
hanyalah untuk pemanfaatan dana berlebih yang belum dapat disalurkan ke dalam sector yang
mengguntungkan yang menjadi usaha utama suatu bank.
iv. Kredit yang diberikan
Kredit yang diberikan kepada dibitur merupakan pendapatan besar bagi bank. Dari
neraca setiap bank umum banyak dijumpai bahwa kredit merupakan komponen aktiva
terbesar dari seluruh jumlah aktiva yang dimiliki suatu bank. Setiap transaksi yang bersangkut
paut dengan debitur, seperti pembukaan rekening, penyetoran, penarikan, perhitungan bunga,
perhitungan komisi tau ptovisi kredit, kemacetan maupun penyisihan debitur yang diragukan
haruslah dicatat dengan tepat waktu dan lengkap. Untuk pencatatan pendapatan bunga diakui
secara akrual, kecuali pendapatan bunga dari aktiva produktif lain yang non performing yang
diakui pada saat pendapatan tersebut di terima.
Untuk pendapatan selain bunga dan beban selain bunga yang berkaitan dengan waktu
diakui selama jangka waktu tersebut., jika kredit atau komitmen kredit diselesaikan sebelum
jangka waktu sisa pendapatan dan beban diakui pada saat penyelesaian kredit atau komitmen.
v. Kartu kredit
Kartu kredit merupakan fasilitas yang diberikan oleh suatu bank kepada nasabahnya
untuk menggunakan kredit yang telah disetujui melalui pembelian barang atau pembayaran
lainnya yang perlunasannya kepada bank penerbitan kartu dapat dilakukan secara berkala.
Pada saat penerbitan kredit card, akan dibukukan sebagai berikut :
13
Rekeneing administrasi rupiah credit card diterbitkan (cr)
Pembebanan biaya annual fee, penggunaan kredit card ini akan menggurangi pengunaan
kredit yang diberikan dan akan mengakibatkan tagihan bank omega kepada nasabah yang
bersangkutan.
Rekening administrasi rupiah credit card yang diterbitkan (dr)
Rekening ini akan tetap tidak berubah sepanjang saldo nasabah creditcard tidak berubah
atai tidak di pergunakan.
Pembebanan annual fee
Debitur credit card- nasabah (dr)
Pendapatan annual fee credit card (cr)
Pada saat penggunaan credit card
Debitur credit card – nasabah (pemegang kartu kredit) (dr)
Giro- nasabah (cr)
Pembayaran kartu kredit
Kas (dr)
Debitur kartu kredit (cr)
Pendapatan bunga kartu kredit (cr)
vi. Aktiva tetap
Aktiva tetap merupakan sarana bank untuk menjalankan operasinya sehari-hari. Aktiva
tetap adalah aktiva yang dimuliki oleh bank yang pemilikannya ditujukan untuk tidak dijual
kembali, melainkan untuk di pergunakan dalam rangka menunjang operational perbankan
sehari-hari.
Aktiva tetap mengalami penyusutan, dapat digunakan metode penyusutan yang ada,
jurnal untuk penyusutan adalah:
Penyusutan aktiva tetap :
Biaya penyusutan (dr)
Akumulasi penyusutan (cr)
Penjualan aktiva tetap :
Kas (dr)
Akumulasi penyusutan kendaraan (dr)
14
Aktiva tetap yang dijual (cr)
Keuntungan dari penjualan aktiva tetap (cr)
3) Akuntansi jasa bank
i. Pengiriman uang ( transfer) dalam negeri
Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu
sesuai dengan perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk keuntungan seseorang yang di
tunjuk sebagai penerima transfer. Pengiriman uang dibagi menjadi 2 macam transaksi:
pengiriman uang keluar (transfer keluar) dimana bank pelaksana bersifat aktif dan pengiriman
uang masuk (transfer masuk) dimana bank pembayar transfer bersifat pasif. Jurnal untuk
transaksi transfer :
Transfer keluar :
Giro – rekening nasabah pengirim (dr)
Pendapatan komisi transfer (cr)
RAK Cabang (cr)
Pembatalan transfer keluar :
RAK cabang (dr)
Giro – rekening nasabah pengirim (cr)
Transfer masuk :
RAK cabang (dr)
Giro – rekening nasabah penerima (cr)
Pemabatalan transfer masuk :
Hasil transfer yang dapat di bayar
RAK- cabang
ii. Safe deposit box (SDB)
Safe deposit box merupakan jasa bank yang disediakan kepda para nasabah dalam
bentuk penyewaan ruang penyimpanan untuk barang-barang atau surat berharga, dimana
bank menjamin kerahasiaanya.akuntansi untuk deposit box :
Pada saat penyewaan :
Giro- rekening nasabah (dr)
Sewa SDB di terima dimuka (cr)
Setoran jaminan-kunci SDB (cr)
Pada saat perjanjian diakhiri :
Setoran jaminan-kunci SDB (dr)
15
Giro – rekening nasbah 9cr)
Apabila kunci sdb hilang :
Kas (dr)
Setoran jaminan-kunci sdb (lama) (dr)
Setoran jaminan-kunci SDB (baru) (cr)
Inventaris kantor (SDB) (cr)
Sewa SDB yang diterima dimuka (cr)
4) Akuntansi pendapatan
i. Pendapatan bunga/ komisi/provisi
Misalnya untuk pendapatan bunga metode accrual basis
Pada saat pengakuan pendapatan
Pandapatan bunga yang masih harus diterima (dr)
Pendapatan bunga debitu (cr)
Pada saat pembayaran bunga
Kas (cr)
Bunga debitur YMH diterima (cr)
Metode Cash basis
Kas (dr)
Pendapatan bunga debitur (cr)
5) Beban bank
Merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam rangka menciptakan atau
memperoleh pendapatan. Biaya diakui secara accrual basis, selalu di akui dibebankan kedalam
perhitungan laba-rugi pada saat jatuh tempo waktu tanpa terlebih dahulu menunggu pembayaran.
Contoh-contoh biaya : biaya bunga, biaya valuta asing, biaya overhead,, biaya gaji, biaya kegiatan
kantor, biaya penyusutan, dll
III. Analisis laporan keuangan Bank Mandiri
a. Latar belakang bank mandiri
Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi
perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintaha Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank
pemerintah -- Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim and Bapindo–dilebur menjadi
Bank Mandiri. Masing-masing dari keempat legacy banks memainkan peran yang tak terpisahkan
16
dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan
tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan
perekonomian Indonesia.
Segera setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi secara menyeluruh.
Pada saat itu, bank mandiri menutup 194 kantor cabang yang saling berdekatan dan mengurang
jumlah karyawan, dari jumlah gabungan 26.600 menjadi 17.620. Brand Bank Mandiri kami
implementasikan secara sekaligus ke semua jaringan kami dan pada seluruh kegiatan periklanan
dan promosi lainnya.
Sejak berdirinya, Bank Mandiri telah bekerja keras untuk menciptakan tim manajemen yang
kuat dan professional yang bekerja berlandaskan pada prinsip-prinsip good corporate governance
yang telah diakui secara internasional. Bank Mandiri disupervisi oleh Dewan Komisaris yang
ditunjuk oleh Menteri Negara BUMN yang dipilih berdasarkan anggota komunitas keuangan yang
terpandang. Manajemen ekskutif tertinggi adalah Dewan Direksi yang dipimpin oleh Direktur
Utama. Dewan Direksi kami terdiri dari banker dari legacy banks dan juga dari luar yang
independen dan sangat kompeten. Bank Mandiri juga mempunyai fungsi offices of compliance,
audit dan corporate secretary, dan juga menjadi obyek pemeriksaan rutin dari auditor eksternal
yang dilakukan oleh Bank Indonesia, BPKP dan BPK serta auditor internasional. AsiaMoney
magazine memberikan penghargaan atas komitmen kami atas penerapan GCG dengan memberikan
Corporate Governance Award untuk katagori Best Overall for Corporate Governance in Indonesia
dan Best for Disclosure and transparency.
Dengan aset yang terus bertumbuh sampai dengan diatas Rp 319 triliun, dan lebih dari 21 ribu
karyawan yang tersebar pada 1000 kantor dalam negeri dan 6 kantor dan perwakilan luar negeri
Bank Mandiri bertekad untuk memberikan keprimaan dalam layanan perbankan dan memberikan
solusi keuangan yang sangat luas dalam investasi dan produk syariah, serta bancassurance untuk
nasabah korporat, komersial, small business dan micro business selain nasabah individual kami.
Tekad kami tersebut telah diakui dan dihargai sebagai peringkat pertama dalam Banking Service
Excellence Award 2007 oleh Majalah Infobank.
Jaringan distribusi Bank Mandiri termasuk 3,186 ATMs, 7,051 ATMs in the LINK Network
and 12,663 ATM Bersama Networks, and Electronic Data Capture (EDC) kurang lebih 25,254 di
seluruh Indonesia. Bank Mandiri mempunyai 8.3 juta pemegang kartu ATM and 3.2 juta pengguna
17
SMS Banking, 783,356 pengguna internet banking and 822,937 pengguna Call Mandiri dan lebih
dari 1 juta pemegang kartu kredit Visa.
b. Laporan keuangan Bank mandiri
Terlampir laporan keuangan bank mandiri 2008 yang telah di audit.
c. Analisis pengungkapan psak 31 dengan laporan keuangan bank mandiri
Berdasarkan laporan keuangan per 31 desember 2008 yang telah di audit oleh KAP Ernes &
Young menyatakan laporan keuangan konsolidasi telah di sajikan sesuai dengan pernyataan
standart akuntansi keuangan (PSAK) no.31 (revisi 2000). berdasarkan nilai historis dan basis
akrual, kecuali surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang diperdagangkan dan tersedia
untuk di jual, tagihan dan kewajiban derivatif yang di catat berdasarkan nilai wajar, penyertaan
saham tertentu yang dicatat dengan metode akuntansi ekuitas dan tanah, bangunan serta peralatan
tertentu yang telah direvaluasi.
Untuk pengakuan dan pengukuran:
1. Pengkreditan
pada pernyataan bank mandiri menyatakan bahwa saldo kredit yang diberikan disajikan sebesar
nilai pokok dikurangi penyisihan penghapusanya hal ini sesuai dengan psak 31 revisi 2000 paragraf
12 dan 16.
Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan langsung dan pembiayaan bersama serta
penelusuran dinyatakan sebesar saldo sesuai dengan porsi kredit yang resikonya ditanggung oleh
bank masndiri dan anak perusahaan hal ini sesuai dengan PSAK 31 paragraf 14.
2. Transaksi efek
Surat berharga yang dibeli dengan janji jual kembali disajikan sebagai aset dalam neraca
konsolidasi bank mandiri sebesar penjualan kembali dikurangi dengan bunga yang belum
diamortisasi dan penyisihan penghapusan. Pernyataan ini sesuai dengan psak 31 paragraf 44.
Surat berharaga yang dijual dengan janji dibeli kembali disajikan sebagai kewajiban dalam
neraca konsolidasi sebesar jumlah pembelian kembali dikurangi dengan bunga dibayar dimuka
yang belum diamortisasi. Pernyataan bank mandiri ini sesuai dengan PSAk31 paragraft 46.
3. Transaksi penghimpunan dana masyarakat.
18
Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro, tabungan dinyatakan sebesar
nilai kewajiban kepada pemilik tabungan, deposito dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan
perjanjian antara pemegang deposito dengan bank mandiri. Pernyataan ini sesuai dengan psak 31
paragraf 76.
4. laporan keuangan bank
laporan keuangan bank terdiri dari neraca,laporan laba-rugi, laporan arus kas, laporan
perubahan ekuitas, catatan atas laporan keuangan.
5. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam neraca,
laporan laba-rugi, dan laporan arus kas yang perlu penjelasan harus didukung dengan informasi
yang dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan.
IV. Penutup
Dengan berkembangan industri perbankan, maka semakin kompleks transaksi yang terjadi
didalamnya, dan besarnya tuntutan masyarakat akan transparansi bank, memicu perbankan untuk
meningkatkan kemampuannya dalam rangka menjaga kepercayaan masyarakat. Demikian juga pada
sisi pengaturan diperlukan adanya peraturan yang relevan dan dapat diimplementasikan dengan kondisi
yang ada. Dinamisasi perkembangan tersebut berjalan seiring dengan berbagai faktor yang
mempengaruhinya, seperti perubahan regulasi, perkembangan teknologi, perkembangan produk dan
tuntutan pelanggan.
Perkembangan kegiatan usaha tersebut agar dapat berjalan dengan baik memerlukan berbagai
infrastruktur pendukung yang memadai. Salah satu bentuk infrastruktur yang diperlukan adalah
ketentuan-ketentuan yang terkait dengan akuntansi. Akuntansi dipandang sebagai salah satu
infrastruktur yang penting karena melalui proses akuntansi inilah seluruh kegiatan, khususnya yang
bersifat kuantitatif, akan didokumentasikan. Selanjutnya, melalui proses akuntansi ini, juga akan
dihasilkan suatu laporan keuangan yang sangat berguna sebagai dasar untuk pengambilan keputusan
para stakeholder perbankan.
Laporan keuangan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan usaha harus memiliki
kualitas yang baik. Suatu laporan keuangan dikatakan berkualitas jika memenuhi syarat karakteristik
kualitatif laporan keuangan yang terdiri dari andal, relevan, dapat diperbandingkan (comparability),
dan dapat dipahami (understandability). Untuk mencapai kualitas tersebut, suatu laporan keuangan
harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU). Pondasi utama dari
19
PABU di Indonesia adalah kerangka dasar (conceptual framework), pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) dan interpretasinya.
Psak merupakan sebagai standart dalam akuntansi, dalam psak no 31 revisi tahun 2000
membahas tentang akuntansi perbankan yang telah disahkan oleh dewan standart akuntansi keuangan
pada tanggal 31 maret 2000 yang lebih menekankan pada asas keterbukaan dan akuntabilitas. Yang
bertujuan untuk mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan laporan keuangan
bank sehingga pembaca laporan keuangan dapat mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan
terhadap posisi dan kinerja keuangan suatu entitas, dan sifat dan besarnya risiko yang timbul dari
instrument keuangan dimana entitas terpengaruh selama periode dan pada saat tanggal pelaporan, dan
bagaimana entitas mengelola risiko tersebut.
Dalam pelaporan laporan keuangan Bank Mandiri, Bank Mandiri telah menerapkan pelaporan
keuangannya sesuai dengan PSAK 31 mengenai perbankan. Menurut hasil audit KAP Ernest & Young
periode buku 31 desember 2008 menyatakan laporan keuangan telah disajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, berkaitan dengan laporan keuangan pokok konsolidasi secara keseluruhan.
20