paper fluida & tensimeter

14
PAPER FISIKA “TENSIMETER DAN FLUIDA” Disusun Oleh: Dewi Yulia Fathonah 220110110056 Masni’ah 220110110012 Nuridha Fauziyah 220110110057 FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS PDJADJARAN 2012

Upload: masniah

Post on 29-Nov-2015

801 views

Category:

Documents


57 download

DESCRIPTION

basic science nursing

TRANSCRIPT

Page 1: Paper FLUIDA & Tensimeter

PAPER FISIKA

ldquoTENSIMETER DAN FLUIDArdquo

Disusun Oleh

Dewi Yulia Fathonah 220110110056

Masnirsquoah 220110110012

Nuridha Fauziyah 220110110057

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PDJADJARAN

2012

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Pesatnya perkembangan IPTEK membawa dunia keperawatan semakin

modern sebagai contoh penggunaan alat-alat keperawatan dengan

teknologi tinggi dan penerapan ilmu-ilmu dalam metode-metode

keperawatan Prinsip fisika sangatlah berpengaruh dalam kinerja alat-alat

keperawatan sebagai contoh stetoskop termometer tensimeter bahkan

dalam setiap tindakan yang dilakukan dalam keperawatan misalnya elevasi

pasien dan mobilisasi pasien

12 Rumusan masalah

Bagaimanakah penerapan prinsi fisika fluida pada tensimeter

13 Tujuan

Untuk mengetahui bagaimana penerapan prinsip fisika fluida pada

tensimeter

BAB II

PEMBAHASAN

21 Pengertian Fluida

Fluida adalah zat yang dapat mengalir termasuk didalamnya zat

cair dan gas

Ilmu yang mempelajari tentang

fluida yang diam tidak bergerak

dikenal dengan ldquo Hidrostatika ldquo

Ilmu yang mempelajari tentang

fluida yang bergerak dikenal

dengan ldquo Hidrodinamika ldquo

22 Jenis ndash jenis Fluida

Yang termasuk fuida ialah zat cair dan gas karena kedua zat tersebut tidak

dapat mempertahankan bentuk yang tetap maka memiliki kemampuan untuk

mengalir

- Perbedaan zat cair dengan gas

ZAT CAIR GAS

- Molekul-molekulnya terikat

secara longgar namun tetap

berdekatan

- Tekanan terjadi oleh karena

adanya gaya gravitasi bumi yang

bekerja terhadapnya

- Tekanan yang terjadi secara

tegak lurus pada bidang

- Tidak mudah dimampatkan

- Molekul bergerak bebas dan

saling bertumbukkan

- Tekanan gas bersumber pada

perubahan momentum yang

disebabkan tumbukan molekul

gas pada dinding

- Tekanan yang terjadi tidak tegak

lurus pada bidang

- Mudah dimampatkan

23 Jenis-jenis Prinsip Fluida

I HIDROSTATIKA (FLUIDA DIAM)

Massa jenis (ρ) suatu benda didefinisikan sebagai massa benda setiap

satuan volume

Dengan

ρ = massa jenis (kgm3)

m = massa benda (kg)

v = volume benda (m3)

Massa Jenis ( density)

Bahan Rapat Massa (g cm-3

) Bahan Rapat Massa (g cm-3

)

- Air

- Es

- Etil alkohol

- Gliserin

- Raksa

- 100

- 092

- 081

- 126

- 136

- emas

- kuningan

- perak

- platina

- baja

- 193

- 86

- 105

- 214

- 78

Tekanan (P) adalah besarnya gaya tekan per satuan luas permukaan

yang ditekannya secara tegak lurus

Dengan p = tekanan (Nm2)

F = gaya tekan (N)

A =luas permukaan (m2)

Tekanan Hidrostatis (Ph) adalah tekanan pada suatu titik di kedalaman

bdquoh‟ (diukur dari permukaan fluida) akibat gaya berat fluida itu sendiri

Dengan Ph = Tekanan Hidrostatik (Pa)

ρ = massa jenis fluida (kgm3)

g = percepatan gravitasi (ms2)

h = kedalaman (m)

Tekanan dalam fluida pada suatu kedalaman h adalah tekanan

udara luar di permukaan (tekanan atmosfer (Po))

ditambah tekanan Hidrostatisnya

Hukum Pascal tekanan yang dikerjakan pada fluida dalam bejana

tertutup diteruskan tanpa berkurang ke semua bagian fluida

Dengan F0 = gaya pada bejana 1

A0 = Luas penampang 1

F1 = gaya pada bejana 2

A1 = Luas penampang 2

Hukum Archimedes ldquoJika sebuah benda dicelupkan sebagian atau

seluruhnya ke dalam suatu fluida maka akan mengalami gaya ke atas yang

besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkanrdquo

Dimana Fa = gaya ke atas (N)

ρf = massa jenis fluida (kgm3)

g = percepatan gravitasi (ms2)

Vb = volume benda yang tercelup dalam fluida (m3)

II FLUIDA DINAMIKA (FLUIDA BERGERAK)

a Sifat-sifat fluida ideal berdasarkan prinsip Bernoulli

Fluida mengalir tanpa ada gesekan dalam (tidak mempunyai

viskositas)

Fluida mengalir secara stationer dalam hal kecepatan arah maupun

besarnya

Fluida mengalir tidak termampatkan melalui sebuah pembuluh

(volumenya tidak berubah karena tekanan)

Fluida mengalir secara Streamline artinya garis alirannya membentuk

kurva yang tetap berkesinambungan

Gambar penampang berdasarkan hukum

Bernoulli

Keterangan A1 A2 = penampang tekanan

P1 P2 = tekanan

Hl H2 = tinggi

I1 I2 = panjang

V1 V2 = kecepatan

Jika zat cair bergerak pada sebuah tabung dimana luas

penampang kedua ujung tabung tersebut berbeda (A1 amp A2)

maka debit air (Q) yang mengalir pada kedua ujung tabung

akan sama

Q1 = Q2

Dimana Q1 amp Q2 = debit air di kedua ujung pipa (m3s)

A1 amp A2 = luas penampang pada kedua ujung pipa (m2)

V1 amp V2 = kecepatan zat cair pada kedua ujung pipa (ms)

b Persamaan Bernoulli

Dalam suatu aliran fluida hukum kekekalan energi juga harus

berlaku Hukum kekekalan energi dalam fluida dapat dijabarkan oleh

Bernoulli sebagai

Atau

Aliran Zat Cair Melalui Pembuluh

Bentuk aliran zat cair dalam pembuluh dapat digambarkan sebagai berikut

bdquoMakin ketengah kecepatan alir makin besar karena hambatan di bagian

tengah pembuluh relatif lebih kecil kecepatan alirnya berbentuk parabola‟

c Persamaan Poiseuille

Apabila volume zat cair yang mengalir melalui penampangnya tiap

detiknya disebut debit (Qt) maka menurut Poiseuille volume zat cair yang

mengalir akan sama dengan tekanan zat cair dibagi dengan hambatan

alirnya

Dimana Q = jumlah zat cair yang mengalir perdetik (flow rate)

η = viskousitas Satuan pascal

untuk air 10-3

pas pada 20oC

darah 3 ndash 4 x 10-3

pas tergantung kepada prosentase darah merah dalam

darah (hematokrit)

r = jari-jari pembuluh (meter)

L = panjang (meter)

P1 P2 = tekanan

Hukum Poiseuille juga menyatakan bahwa cairan yang mengalir

melalui suatu pembuluh akan berbanding langsung dengan penurunan

tekanan

24 TENSIMETER

241 Pengertian tensimeter

Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh

dr Nikolai Korotkov seorang ahli bedah Rusia

lebih dari 100 tahun yang lalu Tensimeter adalah

alat pengukuran tekanan darah sering juga disebut

sphygmomanometer Sejak itusphygmomanometer

air raksa telah digunakan sebagai standar emas

pengukuran tekanan darah oleh para dokter

Tensimeter atau sphygmomanometer pada

awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat

ukur ini Sekarang kesadaran akan masalah

konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raksa

telah menjadi perhatian seluruh dunia Bagaimanapun

sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan

di banyak negara modern Para dokter tidak meragukan untuk

menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini

Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa sumbat udara

yang dapat diputar kantong karet yang terbungkus kain dan

pembaca tekanan yang bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch

atau air raksa

242 Cara pengukuran tekanan darah

Cara menggunakan tensimeter air raksa adalah

1 Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (cuff) pada lengan

atas

2 Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam

3 Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udara

ke dalamnya Kantong karet yang membesar akan menekan pembuluh

darah lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara

4 Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat

udara

5 Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan ada dua hal yang

harus diperhatikan pemeriksa Pertama jarum penunjuk tekanan kedua

bunyi denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop

Saat terdengat denyut untuk pertama kalinya nilai yang ditunjukkan jarum

penunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik

6 Seiring dengan terus turunnya tekanan udara bunyi denyut yang terdengar

lewat stetoskop akan menghilang Nilai yang ditunjukkan oleh jarum

penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik

Tekanan sistolik adalah besarnya tekanan yang timbul pada

pembuluh arteri saat jantung memompa darah (berkontraksi) Sedangkan

tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung dalam fase istirahat Alat

ini sangat penting jika ada diantara keluarga menderita tekanan darah

tinggi maka perlu memiliki alat pengukur tekanan darah

(sphygmomanometer) Salah satu kunci keberhasilan mengendalikan

tekanan darah pasien tekanan darah tinggi adalah pengukuran tekanan

darah secara teratur

Selain alat ukur tekanan darah secara manual seperti di atas ada

juga sphygmomanometer digital yang bekerja otomatis Tekanan darah

akan tampil di layar setelah sphygmomanometer digital selesai mengukur

tekanan darah

Agar sphygmomanometer masih dapat digunakan untuk mengukur

tekanan darah dengan baik perlu dilakukan kalibrasi Cara melakukan

kalibrasi yang sederhana adalah sebagi berikut

1 sebelum dipakai air raksa harus selalu tetap berada pada level angka

nol (0 mmHg)

2 Pompa manset sampai 200mmHg kemudian tutup katup buang rapat-

rapat Setelah beberapa menit pembacaan mestinya tidak turun lebih

dari 2mmHg ( ke 198mmHg) Disini kita melihat apakah ada bagian

yang bocor

3 Laju Penurunan kecepatan dari 200mmHg ke 0 mmHg harus 1 detik

dengan cara melepas selang dari tabung kontainer air raksa

4 Jika kecepatan turunnya air raksa di sphygmomanometer lebih dari 1

detik berarti harus diperhatikan keandalan dari sphygmomanometer

tersebut Karena jika kecepatan penurunan terlalu lambat akan mudah

untuk terjadi kesalahan dalam menilai Biasanya tekanan darah sistolic

pasien akan terlalu tinggi (tampilan) bukan hasil sebenarnya Begitu

juga dengan diastolik

Penurunan raksa yang lambat ini dapat disebabkan oleh keadaan

berikut

1 Saringan yang mampet karena dipakai terlalu lama

2 Tabung kaca kotor (air raksa oksidasi)

3 Udara atau debu di air raksa

Alasan yang pertama mudah kelihatan Ada dua saringan dalam

setiap sphygmomanometer air raksa yaitu di lubang tabung kaca dan

tendon Saringan di atas tabung kaca dapat menjadi tersumbat dengan

mudah Ketika air raksa menyentuh saringan akan terjadi kelebihan

tekanan Penanganan yang tidak baik setelah dipakai yaitu membiarkan

air raksa di tabung kaca dan tidak kembali ke tabung air raksa

Alasan yang kedua berkaitan dengan fakta bahwa air raksa adalah

suatu logam berat dan berisi material yang tidak murni Keadaan ini

menyebabkan dalam waktu yang lama akan mengotori tabung

gelaskaca Akibatnya gerakan raksa saat turun terhambat

Alasan yang ketiga adalah masuknya gelembung udara Ini

disebabkan oleh cara penanganan yang tidak sesuai dari

sphygmomanometer air raksa Debu dapat masuk lewat udara

Memindahkan sphygmomanometer air raksa tanpa mengunci air raksa

kembali ke kontainer dan meninggalkan klep membuka dapat

menghasilkan suatu gelembung udara di air raksa

25 Tensimeter dan Fluida

Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah sama dengan Manometer yang

menggunakan prinsip fluida Manometer adalah alat pengukur tekanan yang

menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk

menentukan tekanan Manset dipasang bdquomengikat‟ mengelilingi lengan dan

kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan

kemudian secara perlahan tekanannya diturunkan Pembacaan tinggi mercuri

dalam kolom (tabung manometer) menunjukkan peak pressure (systolic)

dan lowest pressure (diastolic)

Cara paling sederhana mengukur tekanan adalah

manometer yaitu tabung berbentuk U yang diisi

sebagian oleh zat cair umumnya air raksa (Hg)

atau air H2O

Tekanan yang diukur P berkaitan dengan perbedaan

ketinggian Dh dari zat cair

P0 adalah tekanan atmosfir

Seringkali tekanan diukur menggunakan satuan

mm-Hg atau mm-H2O dengan konversi

1 mm-Hg = 133 Nm2 (1 torr)

1 mmH2O = 981 Nm2

Prinsip Manometer

Tekanan pada titik A sama besarnya

dengan pada titik 1 Tekanan di titik 2

adalah tekanan di titik 1 ditambah

hgPP 0

dengan h1 Tekanan di titik 2 sama dengan tekanan di titik 3

yaitu h2 Berdasarkan persamaan besar tekanan di titik 2 dan titik 3

dapat dituliskan sebuah persamaan

Fluida pada A dapat berupa liquid atau gas Bila fluida pada A berupa gas

pada umumnya tekanan h1 dapat diabaikan karena berat dari gas

sangat kecil sehingga P2 hampir sama dengan PA Oleh karena itu berlaku

persamaan

Dalam kasus alat pengukur tekanan

darah h2 adalah tinggi cairan merkuri

pembacaan pada kaca tabung dan adalah berat spesifik dari merkuri

Berikut ini adalah tambahan penjelasan teknis (yang saya cuplik dari

wikipedia) atas komentar Goio dan Wiku

Stetoskop biasanya diletakkan diantara lengan (arteri pembuluh darah) dekat

siku dan bdquobebatan kain bertekanan‟ yang mengikat lengan Tujuan bebatan

kain dipompa (diberi tekanan) agar aliran darah yang melewati pembuluh

darah arteri di lengan jadi terhenti Pada saat tekanan dalam bebatan kain

dilepaskan perlahan-lahan dan kemudian darah mulai dapat mengalir lagi

melalui pembuluh darah arteri maka dari stetoskop akan terdengar suara

wussshhhhhellip(suara sedkit menghentak) Hal itu merupakan pertanda untuk

bdquomencatat‟ penampakan ukuran pada manometer yang merupakan tekanan

darah systolic Dan seterusnya sampai suara (wushhhhellip) tidak terdengar

kembali yang mana itu merupakan ukuran tekanan darah dyastolic (dilihat

dari displai manometer)

Ukuran tekanan darah normal untuk manusia dewasa (dengan kondisi

saat pengukuran normal tidak setelah berolahraga)

Systolic kurang dari 120 mmHg (232 psi atau 15 kPa)

Diastolic kurang dari 80 mmHg (155 atau 10 kPa)

BAB III

PENUTUPAN

31 Simpulan

Prinsip fisika sangatlah berpengaruh dalam dunia keperawatan

salah satunya yaitu prinsip kerja pada tensimeter tensimeter raksa

merupakan terapan dari ilmu fisika fluida yaitu mengalirnya zat cair atau

raksa dalam sebuah tabung dengan besar tekanan tertentu

32 Saran

Diharapkan tensimeter raksa dapat menjadi media untuk mengetes

tekanan darah secara akurat

DAFTAR PUSTAKA

- Materi (PPT) Pak Irwan Darmawan 2011 Fluida BSN 1

- Brunce Munson Donald Young dkk 2003 Mekanika Fluida E4 Jakarta

Erlangga

- Joyce James Colin Baker dkk 2008 Prinsip-prinsip Sains Untuk

Keperawatan Jakarta Erlangga

- httprendrasyahwordpresscom20070519alat-pengukur-tekanan-darah

(diakses 10 Mei 2012)

- Stevens Bordui dkk 1999 ILMU KEPERAWATAN E2 JILID 2 Jakarta

EGC

Page 2: Paper FLUIDA & Tensimeter

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Pesatnya perkembangan IPTEK membawa dunia keperawatan semakin

modern sebagai contoh penggunaan alat-alat keperawatan dengan

teknologi tinggi dan penerapan ilmu-ilmu dalam metode-metode

keperawatan Prinsip fisika sangatlah berpengaruh dalam kinerja alat-alat

keperawatan sebagai contoh stetoskop termometer tensimeter bahkan

dalam setiap tindakan yang dilakukan dalam keperawatan misalnya elevasi

pasien dan mobilisasi pasien

12 Rumusan masalah

Bagaimanakah penerapan prinsi fisika fluida pada tensimeter

13 Tujuan

Untuk mengetahui bagaimana penerapan prinsip fisika fluida pada

tensimeter

BAB II

PEMBAHASAN

21 Pengertian Fluida

Fluida adalah zat yang dapat mengalir termasuk didalamnya zat

cair dan gas

Ilmu yang mempelajari tentang

fluida yang diam tidak bergerak

dikenal dengan ldquo Hidrostatika ldquo

Ilmu yang mempelajari tentang

fluida yang bergerak dikenal

dengan ldquo Hidrodinamika ldquo

22 Jenis ndash jenis Fluida

Yang termasuk fuida ialah zat cair dan gas karena kedua zat tersebut tidak

dapat mempertahankan bentuk yang tetap maka memiliki kemampuan untuk

mengalir

- Perbedaan zat cair dengan gas

ZAT CAIR GAS

- Molekul-molekulnya terikat

secara longgar namun tetap

berdekatan

- Tekanan terjadi oleh karena

adanya gaya gravitasi bumi yang

bekerja terhadapnya

- Tekanan yang terjadi secara

tegak lurus pada bidang

- Tidak mudah dimampatkan

- Molekul bergerak bebas dan

saling bertumbukkan

- Tekanan gas bersumber pada

perubahan momentum yang

disebabkan tumbukan molekul

gas pada dinding

- Tekanan yang terjadi tidak tegak

lurus pada bidang

- Mudah dimampatkan

23 Jenis-jenis Prinsip Fluida

I HIDROSTATIKA (FLUIDA DIAM)

Massa jenis (ρ) suatu benda didefinisikan sebagai massa benda setiap

satuan volume

Dengan

ρ = massa jenis (kgm3)

m = massa benda (kg)

v = volume benda (m3)

Massa Jenis ( density)

Bahan Rapat Massa (g cm-3

) Bahan Rapat Massa (g cm-3

)

- Air

- Es

- Etil alkohol

- Gliserin

- Raksa

- 100

- 092

- 081

- 126

- 136

- emas

- kuningan

- perak

- platina

- baja

- 193

- 86

- 105

- 214

- 78

Tekanan (P) adalah besarnya gaya tekan per satuan luas permukaan

yang ditekannya secara tegak lurus

Dengan p = tekanan (Nm2)

F = gaya tekan (N)

A =luas permukaan (m2)

Tekanan Hidrostatis (Ph) adalah tekanan pada suatu titik di kedalaman

bdquoh‟ (diukur dari permukaan fluida) akibat gaya berat fluida itu sendiri

Dengan Ph = Tekanan Hidrostatik (Pa)

ρ = massa jenis fluida (kgm3)

g = percepatan gravitasi (ms2)

h = kedalaman (m)

Tekanan dalam fluida pada suatu kedalaman h adalah tekanan

udara luar di permukaan (tekanan atmosfer (Po))

ditambah tekanan Hidrostatisnya

Hukum Pascal tekanan yang dikerjakan pada fluida dalam bejana

tertutup diteruskan tanpa berkurang ke semua bagian fluida

Dengan F0 = gaya pada bejana 1

A0 = Luas penampang 1

F1 = gaya pada bejana 2

A1 = Luas penampang 2

Hukum Archimedes ldquoJika sebuah benda dicelupkan sebagian atau

seluruhnya ke dalam suatu fluida maka akan mengalami gaya ke atas yang

besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkanrdquo

Dimana Fa = gaya ke atas (N)

ρf = massa jenis fluida (kgm3)

g = percepatan gravitasi (ms2)

Vb = volume benda yang tercelup dalam fluida (m3)

II FLUIDA DINAMIKA (FLUIDA BERGERAK)

a Sifat-sifat fluida ideal berdasarkan prinsip Bernoulli

Fluida mengalir tanpa ada gesekan dalam (tidak mempunyai

viskositas)

Fluida mengalir secara stationer dalam hal kecepatan arah maupun

besarnya

Fluida mengalir tidak termampatkan melalui sebuah pembuluh

(volumenya tidak berubah karena tekanan)

Fluida mengalir secara Streamline artinya garis alirannya membentuk

kurva yang tetap berkesinambungan

Gambar penampang berdasarkan hukum

Bernoulli

Keterangan A1 A2 = penampang tekanan

P1 P2 = tekanan

Hl H2 = tinggi

I1 I2 = panjang

V1 V2 = kecepatan

Jika zat cair bergerak pada sebuah tabung dimana luas

penampang kedua ujung tabung tersebut berbeda (A1 amp A2)

maka debit air (Q) yang mengalir pada kedua ujung tabung

akan sama

Q1 = Q2

Dimana Q1 amp Q2 = debit air di kedua ujung pipa (m3s)

A1 amp A2 = luas penampang pada kedua ujung pipa (m2)

V1 amp V2 = kecepatan zat cair pada kedua ujung pipa (ms)

b Persamaan Bernoulli

Dalam suatu aliran fluida hukum kekekalan energi juga harus

berlaku Hukum kekekalan energi dalam fluida dapat dijabarkan oleh

Bernoulli sebagai

Atau

Aliran Zat Cair Melalui Pembuluh

Bentuk aliran zat cair dalam pembuluh dapat digambarkan sebagai berikut

bdquoMakin ketengah kecepatan alir makin besar karena hambatan di bagian

tengah pembuluh relatif lebih kecil kecepatan alirnya berbentuk parabola‟

c Persamaan Poiseuille

Apabila volume zat cair yang mengalir melalui penampangnya tiap

detiknya disebut debit (Qt) maka menurut Poiseuille volume zat cair yang

mengalir akan sama dengan tekanan zat cair dibagi dengan hambatan

alirnya

Dimana Q = jumlah zat cair yang mengalir perdetik (flow rate)

η = viskousitas Satuan pascal

untuk air 10-3

pas pada 20oC

darah 3 ndash 4 x 10-3

pas tergantung kepada prosentase darah merah dalam

darah (hematokrit)

r = jari-jari pembuluh (meter)

L = panjang (meter)

P1 P2 = tekanan

Hukum Poiseuille juga menyatakan bahwa cairan yang mengalir

melalui suatu pembuluh akan berbanding langsung dengan penurunan

tekanan

24 TENSIMETER

241 Pengertian tensimeter

Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh

dr Nikolai Korotkov seorang ahli bedah Rusia

lebih dari 100 tahun yang lalu Tensimeter adalah

alat pengukuran tekanan darah sering juga disebut

sphygmomanometer Sejak itusphygmomanometer

air raksa telah digunakan sebagai standar emas

pengukuran tekanan darah oleh para dokter

Tensimeter atau sphygmomanometer pada

awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat

ukur ini Sekarang kesadaran akan masalah

konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raksa

telah menjadi perhatian seluruh dunia Bagaimanapun

sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan

di banyak negara modern Para dokter tidak meragukan untuk

menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini

Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa sumbat udara

yang dapat diputar kantong karet yang terbungkus kain dan

pembaca tekanan yang bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch

atau air raksa

242 Cara pengukuran tekanan darah

Cara menggunakan tensimeter air raksa adalah

1 Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (cuff) pada lengan

atas

2 Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam

3 Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udara

ke dalamnya Kantong karet yang membesar akan menekan pembuluh

darah lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara

4 Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat

udara

5 Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan ada dua hal yang

harus diperhatikan pemeriksa Pertama jarum penunjuk tekanan kedua

bunyi denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop

Saat terdengat denyut untuk pertama kalinya nilai yang ditunjukkan jarum

penunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik

6 Seiring dengan terus turunnya tekanan udara bunyi denyut yang terdengar

lewat stetoskop akan menghilang Nilai yang ditunjukkan oleh jarum

penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik

Tekanan sistolik adalah besarnya tekanan yang timbul pada

pembuluh arteri saat jantung memompa darah (berkontraksi) Sedangkan

tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung dalam fase istirahat Alat

ini sangat penting jika ada diantara keluarga menderita tekanan darah

tinggi maka perlu memiliki alat pengukur tekanan darah

(sphygmomanometer) Salah satu kunci keberhasilan mengendalikan

tekanan darah pasien tekanan darah tinggi adalah pengukuran tekanan

darah secara teratur

Selain alat ukur tekanan darah secara manual seperti di atas ada

juga sphygmomanometer digital yang bekerja otomatis Tekanan darah

akan tampil di layar setelah sphygmomanometer digital selesai mengukur

tekanan darah

Agar sphygmomanometer masih dapat digunakan untuk mengukur

tekanan darah dengan baik perlu dilakukan kalibrasi Cara melakukan

kalibrasi yang sederhana adalah sebagi berikut

1 sebelum dipakai air raksa harus selalu tetap berada pada level angka

nol (0 mmHg)

2 Pompa manset sampai 200mmHg kemudian tutup katup buang rapat-

rapat Setelah beberapa menit pembacaan mestinya tidak turun lebih

dari 2mmHg ( ke 198mmHg) Disini kita melihat apakah ada bagian

yang bocor

3 Laju Penurunan kecepatan dari 200mmHg ke 0 mmHg harus 1 detik

dengan cara melepas selang dari tabung kontainer air raksa

4 Jika kecepatan turunnya air raksa di sphygmomanometer lebih dari 1

detik berarti harus diperhatikan keandalan dari sphygmomanometer

tersebut Karena jika kecepatan penurunan terlalu lambat akan mudah

untuk terjadi kesalahan dalam menilai Biasanya tekanan darah sistolic

pasien akan terlalu tinggi (tampilan) bukan hasil sebenarnya Begitu

juga dengan diastolik

Penurunan raksa yang lambat ini dapat disebabkan oleh keadaan

berikut

1 Saringan yang mampet karena dipakai terlalu lama

2 Tabung kaca kotor (air raksa oksidasi)

3 Udara atau debu di air raksa

Alasan yang pertama mudah kelihatan Ada dua saringan dalam

setiap sphygmomanometer air raksa yaitu di lubang tabung kaca dan

tendon Saringan di atas tabung kaca dapat menjadi tersumbat dengan

mudah Ketika air raksa menyentuh saringan akan terjadi kelebihan

tekanan Penanganan yang tidak baik setelah dipakai yaitu membiarkan

air raksa di tabung kaca dan tidak kembali ke tabung air raksa

Alasan yang kedua berkaitan dengan fakta bahwa air raksa adalah

suatu logam berat dan berisi material yang tidak murni Keadaan ini

menyebabkan dalam waktu yang lama akan mengotori tabung

gelaskaca Akibatnya gerakan raksa saat turun terhambat

Alasan yang ketiga adalah masuknya gelembung udara Ini

disebabkan oleh cara penanganan yang tidak sesuai dari

sphygmomanometer air raksa Debu dapat masuk lewat udara

Memindahkan sphygmomanometer air raksa tanpa mengunci air raksa

kembali ke kontainer dan meninggalkan klep membuka dapat

menghasilkan suatu gelembung udara di air raksa

25 Tensimeter dan Fluida

Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah sama dengan Manometer yang

menggunakan prinsip fluida Manometer adalah alat pengukur tekanan yang

menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk

menentukan tekanan Manset dipasang bdquomengikat‟ mengelilingi lengan dan

kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan

kemudian secara perlahan tekanannya diturunkan Pembacaan tinggi mercuri

dalam kolom (tabung manometer) menunjukkan peak pressure (systolic)

dan lowest pressure (diastolic)

Cara paling sederhana mengukur tekanan adalah

manometer yaitu tabung berbentuk U yang diisi

sebagian oleh zat cair umumnya air raksa (Hg)

atau air H2O

Tekanan yang diukur P berkaitan dengan perbedaan

ketinggian Dh dari zat cair

P0 adalah tekanan atmosfir

Seringkali tekanan diukur menggunakan satuan

mm-Hg atau mm-H2O dengan konversi

1 mm-Hg = 133 Nm2 (1 torr)

1 mmH2O = 981 Nm2

Prinsip Manometer

Tekanan pada titik A sama besarnya

dengan pada titik 1 Tekanan di titik 2

adalah tekanan di titik 1 ditambah

hgPP 0

dengan h1 Tekanan di titik 2 sama dengan tekanan di titik 3

yaitu h2 Berdasarkan persamaan besar tekanan di titik 2 dan titik 3

dapat dituliskan sebuah persamaan

Fluida pada A dapat berupa liquid atau gas Bila fluida pada A berupa gas

pada umumnya tekanan h1 dapat diabaikan karena berat dari gas

sangat kecil sehingga P2 hampir sama dengan PA Oleh karena itu berlaku

persamaan

Dalam kasus alat pengukur tekanan

darah h2 adalah tinggi cairan merkuri

pembacaan pada kaca tabung dan adalah berat spesifik dari merkuri

Berikut ini adalah tambahan penjelasan teknis (yang saya cuplik dari

wikipedia) atas komentar Goio dan Wiku

Stetoskop biasanya diletakkan diantara lengan (arteri pembuluh darah) dekat

siku dan bdquobebatan kain bertekanan‟ yang mengikat lengan Tujuan bebatan

kain dipompa (diberi tekanan) agar aliran darah yang melewati pembuluh

darah arteri di lengan jadi terhenti Pada saat tekanan dalam bebatan kain

dilepaskan perlahan-lahan dan kemudian darah mulai dapat mengalir lagi

melalui pembuluh darah arteri maka dari stetoskop akan terdengar suara

wussshhhhhellip(suara sedkit menghentak) Hal itu merupakan pertanda untuk

bdquomencatat‟ penampakan ukuran pada manometer yang merupakan tekanan

darah systolic Dan seterusnya sampai suara (wushhhhellip) tidak terdengar

kembali yang mana itu merupakan ukuran tekanan darah dyastolic (dilihat

dari displai manometer)

Ukuran tekanan darah normal untuk manusia dewasa (dengan kondisi

saat pengukuran normal tidak setelah berolahraga)

Systolic kurang dari 120 mmHg (232 psi atau 15 kPa)

Diastolic kurang dari 80 mmHg (155 atau 10 kPa)

BAB III

PENUTUPAN

31 Simpulan

Prinsip fisika sangatlah berpengaruh dalam dunia keperawatan

salah satunya yaitu prinsip kerja pada tensimeter tensimeter raksa

merupakan terapan dari ilmu fisika fluida yaitu mengalirnya zat cair atau

raksa dalam sebuah tabung dengan besar tekanan tertentu

32 Saran

Diharapkan tensimeter raksa dapat menjadi media untuk mengetes

tekanan darah secara akurat

DAFTAR PUSTAKA

- Materi (PPT) Pak Irwan Darmawan 2011 Fluida BSN 1

- Brunce Munson Donald Young dkk 2003 Mekanika Fluida E4 Jakarta

Erlangga

- Joyce James Colin Baker dkk 2008 Prinsip-prinsip Sains Untuk

Keperawatan Jakarta Erlangga

- httprendrasyahwordpresscom20070519alat-pengukur-tekanan-darah

(diakses 10 Mei 2012)

- Stevens Bordui dkk 1999 ILMU KEPERAWATAN E2 JILID 2 Jakarta

EGC

Page 3: Paper FLUIDA & Tensimeter

BAB II

PEMBAHASAN

21 Pengertian Fluida

Fluida adalah zat yang dapat mengalir termasuk didalamnya zat

cair dan gas

Ilmu yang mempelajari tentang

fluida yang diam tidak bergerak

dikenal dengan ldquo Hidrostatika ldquo

Ilmu yang mempelajari tentang

fluida yang bergerak dikenal

dengan ldquo Hidrodinamika ldquo

22 Jenis ndash jenis Fluida

Yang termasuk fuida ialah zat cair dan gas karena kedua zat tersebut tidak

dapat mempertahankan bentuk yang tetap maka memiliki kemampuan untuk

mengalir

- Perbedaan zat cair dengan gas

ZAT CAIR GAS

- Molekul-molekulnya terikat

secara longgar namun tetap

berdekatan

- Tekanan terjadi oleh karena

adanya gaya gravitasi bumi yang

bekerja terhadapnya

- Tekanan yang terjadi secara

tegak lurus pada bidang

- Tidak mudah dimampatkan

- Molekul bergerak bebas dan

saling bertumbukkan

- Tekanan gas bersumber pada

perubahan momentum yang

disebabkan tumbukan molekul

gas pada dinding

- Tekanan yang terjadi tidak tegak

lurus pada bidang

- Mudah dimampatkan

23 Jenis-jenis Prinsip Fluida

I HIDROSTATIKA (FLUIDA DIAM)

Massa jenis (ρ) suatu benda didefinisikan sebagai massa benda setiap

satuan volume

Dengan

ρ = massa jenis (kgm3)

m = massa benda (kg)

v = volume benda (m3)

Massa Jenis ( density)

Bahan Rapat Massa (g cm-3

) Bahan Rapat Massa (g cm-3

)

- Air

- Es

- Etil alkohol

- Gliserin

- Raksa

- 100

- 092

- 081

- 126

- 136

- emas

- kuningan

- perak

- platina

- baja

- 193

- 86

- 105

- 214

- 78

Tekanan (P) adalah besarnya gaya tekan per satuan luas permukaan

yang ditekannya secara tegak lurus

Dengan p = tekanan (Nm2)

F = gaya tekan (N)

A =luas permukaan (m2)

Tekanan Hidrostatis (Ph) adalah tekanan pada suatu titik di kedalaman

bdquoh‟ (diukur dari permukaan fluida) akibat gaya berat fluida itu sendiri

Dengan Ph = Tekanan Hidrostatik (Pa)

ρ = massa jenis fluida (kgm3)

g = percepatan gravitasi (ms2)

h = kedalaman (m)

Tekanan dalam fluida pada suatu kedalaman h adalah tekanan

udara luar di permukaan (tekanan atmosfer (Po))

ditambah tekanan Hidrostatisnya

Hukum Pascal tekanan yang dikerjakan pada fluida dalam bejana

tertutup diteruskan tanpa berkurang ke semua bagian fluida

Dengan F0 = gaya pada bejana 1

A0 = Luas penampang 1

F1 = gaya pada bejana 2

A1 = Luas penampang 2

Hukum Archimedes ldquoJika sebuah benda dicelupkan sebagian atau

seluruhnya ke dalam suatu fluida maka akan mengalami gaya ke atas yang

besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkanrdquo

Dimana Fa = gaya ke atas (N)

ρf = massa jenis fluida (kgm3)

g = percepatan gravitasi (ms2)

Vb = volume benda yang tercelup dalam fluida (m3)

II FLUIDA DINAMIKA (FLUIDA BERGERAK)

a Sifat-sifat fluida ideal berdasarkan prinsip Bernoulli

Fluida mengalir tanpa ada gesekan dalam (tidak mempunyai

viskositas)

Fluida mengalir secara stationer dalam hal kecepatan arah maupun

besarnya

Fluida mengalir tidak termampatkan melalui sebuah pembuluh

(volumenya tidak berubah karena tekanan)

Fluida mengalir secara Streamline artinya garis alirannya membentuk

kurva yang tetap berkesinambungan

Gambar penampang berdasarkan hukum

Bernoulli

Keterangan A1 A2 = penampang tekanan

P1 P2 = tekanan

Hl H2 = tinggi

I1 I2 = panjang

V1 V2 = kecepatan

Jika zat cair bergerak pada sebuah tabung dimana luas

penampang kedua ujung tabung tersebut berbeda (A1 amp A2)

maka debit air (Q) yang mengalir pada kedua ujung tabung

akan sama

Q1 = Q2

Dimana Q1 amp Q2 = debit air di kedua ujung pipa (m3s)

A1 amp A2 = luas penampang pada kedua ujung pipa (m2)

V1 amp V2 = kecepatan zat cair pada kedua ujung pipa (ms)

b Persamaan Bernoulli

Dalam suatu aliran fluida hukum kekekalan energi juga harus

berlaku Hukum kekekalan energi dalam fluida dapat dijabarkan oleh

Bernoulli sebagai

Atau

Aliran Zat Cair Melalui Pembuluh

Bentuk aliran zat cair dalam pembuluh dapat digambarkan sebagai berikut

bdquoMakin ketengah kecepatan alir makin besar karena hambatan di bagian

tengah pembuluh relatif lebih kecil kecepatan alirnya berbentuk parabola‟

c Persamaan Poiseuille

Apabila volume zat cair yang mengalir melalui penampangnya tiap

detiknya disebut debit (Qt) maka menurut Poiseuille volume zat cair yang

mengalir akan sama dengan tekanan zat cair dibagi dengan hambatan

alirnya

Dimana Q = jumlah zat cair yang mengalir perdetik (flow rate)

η = viskousitas Satuan pascal

untuk air 10-3

pas pada 20oC

darah 3 ndash 4 x 10-3

pas tergantung kepada prosentase darah merah dalam

darah (hematokrit)

r = jari-jari pembuluh (meter)

L = panjang (meter)

P1 P2 = tekanan

Hukum Poiseuille juga menyatakan bahwa cairan yang mengalir

melalui suatu pembuluh akan berbanding langsung dengan penurunan

tekanan

24 TENSIMETER

241 Pengertian tensimeter

Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh

dr Nikolai Korotkov seorang ahli bedah Rusia

lebih dari 100 tahun yang lalu Tensimeter adalah

alat pengukuran tekanan darah sering juga disebut

sphygmomanometer Sejak itusphygmomanometer

air raksa telah digunakan sebagai standar emas

pengukuran tekanan darah oleh para dokter

Tensimeter atau sphygmomanometer pada

awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat

ukur ini Sekarang kesadaran akan masalah

konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raksa

telah menjadi perhatian seluruh dunia Bagaimanapun

sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan

di banyak negara modern Para dokter tidak meragukan untuk

menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini

Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa sumbat udara

yang dapat diputar kantong karet yang terbungkus kain dan

pembaca tekanan yang bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch

atau air raksa

242 Cara pengukuran tekanan darah

Cara menggunakan tensimeter air raksa adalah

1 Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (cuff) pada lengan

atas

2 Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam

3 Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udara

ke dalamnya Kantong karet yang membesar akan menekan pembuluh

darah lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara

4 Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat

udara

5 Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan ada dua hal yang

harus diperhatikan pemeriksa Pertama jarum penunjuk tekanan kedua

bunyi denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop

Saat terdengat denyut untuk pertama kalinya nilai yang ditunjukkan jarum

penunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik

6 Seiring dengan terus turunnya tekanan udara bunyi denyut yang terdengar

lewat stetoskop akan menghilang Nilai yang ditunjukkan oleh jarum

penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik

Tekanan sistolik adalah besarnya tekanan yang timbul pada

pembuluh arteri saat jantung memompa darah (berkontraksi) Sedangkan

tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung dalam fase istirahat Alat

ini sangat penting jika ada diantara keluarga menderita tekanan darah

tinggi maka perlu memiliki alat pengukur tekanan darah

(sphygmomanometer) Salah satu kunci keberhasilan mengendalikan

tekanan darah pasien tekanan darah tinggi adalah pengukuran tekanan

darah secara teratur

Selain alat ukur tekanan darah secara manual seperti di atas ada

juga sphygmomanometer digital yang bekerja otomatis Tekanan darah

akan tampil di layar setelah sphygmomanometer digital selesai mengukur

tekanan darah

Agar sphygmomanometer masih dapat digunakan untuk mengukur

tekanan darah dengan baik perlu dilakukan kalibrasi Cara melakukan

kalibrasi yang sederhana adalah sebagi berikut

1 sebelum dipakai air raksa harus selalu tetap berada pada level angka

nol (0 mmHg)

2 Pompa manset sampai 200mmHg kemudian tutup katup buang rapat-

rapat Setelah beberapa menit pembacaan mestinya tidak turun lebih

dari 2mmHg ( ke 198mmHg) Disini kita melihat apakah ada bagian

yang bocor

3 Laju Penurunan kecepatan dari 200mmHg ke 0 mmHg harus 1 detik

dengan cara melepas selang dari tabung kontainer air raksa

4 Jika kecepatan turunnya air raksa di sphygmomanometer lebih dari 1

detik berarti harus diperhatikan keandalan dari sphygmomanometer

tersebut Karena jika kecepatan penurunan terlalu lambat akan mudah

untuk terjadi kesalahan dalam menilai Biasanya tekanan darah sistolic

pasien akan terlalu tinggi (tampilan) bukan hasil sebenarnya Begitu

juga dengan diastolik

Penurunan raksa yang lambat ini dapat disebabkan oleh keadaan

berikut

1 Saringan yang mampet karena dipakai terlalu lama

2 Tabung kaca kotor (air raksa oksidasi)

3 Udara atau debu di air raksa

Alasan yang pertama mudah kelihatan Ada dua saringan dalam

setiap sphygmomanometer air raksa yaitu di lubang tabung kaca dan

tendon Saringan di atas tabung kaca dapat menjadi tersumbat dengan

mudah Ketika air raksa menyentuh saringan akan terjadi kelebihan

tekanan Penanganan yang tidak baik setelah dipakai yaitu membiarkan

air raksa di tabung kaca dan tidak kembali ke tabung air raksa

Alasan yang kedua berkaitan dengan fakta bahwa air raksa adalah

suatu logam berat dan berisi material yang tidak murni Keadaan ini

menyebabkan dalam waktu yang lama akan mengotori tabung

gelaskaca Akibatnya gerakan raksa saat turun terhambat

Alasan yang ketiga adalah masuknya gelembung udara Ini

disebabkan oleh cara penanganan yang tidak sesuai dari

sphygmomanometer air raksa Debu dapat masuk lewat udara

Memindahkan sphygmomanometer air raksa tanpa mengunci air raksa

kembali ke kontainer dan meninggalkan klep membuka dapat

menghasilkan suatu gelembung udara di air raksa

25 Tensimeter dan Fluida

Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah sama dengan Manometer yang

menggunakan prinsip fluida Manometer adalah alat pengukur tekanan yang

menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk

menentukan tekanan Manset dipasang bdquomengikat‟ mengelilingi lengan dan

kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan

kemudian secara perlahan tekanannya diturunkan Pembacaan tinggi mercuri

dalam kolom (tabung manometer) menunjukkan peak pressure (systolic)

dan lowest pressure (diastolic)

Cara paling sederhana mengukur tekanan adalah

manometer yaitu tabung berbentuk U yang diisi

sebagian oleh zat cair umumnya air raksa (Hg)

atau air H2O

Tekanan yang diukur P berkaitan dengan perbedaan

ketinggian Dh dari zat cair

P0 adalah tekanan atmosfir

Seringkali tekanan diukur menggunakan satuan

mm-Hg atau mm-H2O dengan konversi

1 mm-Hg = 133 Nm2 (1 torr)

1 mmH2O = 981 Nm2

Prinsip Manometer

Tekanan pada titik A sama besarnya

dengan pada titik 1 Tekanan di titik 2

adalah tekanan di titik 1 ditambah

hgPP 0

dengan h1 Tekanan di titik 2 sama dengan tekanan di titik 3

yaitu h2 Berdasarkan persamaan besar tekanan di titik 2 dan titik 3

dapat dituliskan sebuah persamaan

Fluida pada A dapat berupa liquid atau gas Bila fluida pada A berupa gas

pada umumnya tekanan h1 dapat diabaikan karena berat dari gas

sangat kecil sehingga P2 hampir sama dengan PA Oleh karena itu berlaku

persamaan

Dalam kasus alat pengukur tekanan

darah h2 adalah tinggi cairan merkuri

pembacaan pada kaca tabung dan adalah berat spesifik dari merkuri

Berikut ini adalah tambahan penjelasan teknis (yang saya cuplik dari

wikipedia) atas komentar Goio dan Wiku

Stetoskop biasanya diletakkan diantara lengan (arteri pembuluh darah) dekat

siku dan bdquobebatan kain bertekanan‟ yang mengikat lengan Tujuan bebatan

kain dipompa (diberi tekanan) agar aliran darah yang melewati pembuluh

darah arteri di lengan jadi terhenti Pada saat tekanan dalam bebatan kain

dilepaskan perlahan-lahan dan kemudian darah mulai dapat mengalir lagi

melalui pembuluh darah arteri maka dari stetoskop akan terdengar suara

wussshhhhhellip(suara sedkit menghentak) Hal itu merupakan pertanda untuk

bdquomencatat‟ penampakan ukuran pada manometer yang merupakan tekanan

darah systolic Dan seterusnya sampai suara (wushhhhellip) tidak terdengar

kembali yang mana itu merupakan ukuran tekanan darah dyastolic (dilihat

dari displai manometer)

Ukuran tekanan darah normal untuk manusia dewasa (dengan kondisi

saat pengukuran normal tidak setelah berolahraga)

Systolic kurang dari 120 mmHg (232 psi atau 15 kPa)

Diastolic kurang dari 80 mmHg (155 atau 10 kPa)

BAB III

PENUTUPAN

31 Simpulan

Prinsip fisika sangatlah berpengaruh dalam dunia keperawatan

salah satunya yaitu prinsip kerja pada tensimeter tensimeter raksa

merupakan terapan dari ilmu fisika fluida yaitu mengalirnya zat cair atau

raksa dalam sebuah tabung dengan besar tekanan tertentu

32 Saran

Diharapkan tensimeter raksa dapat menjadi media untuk mengetes

tekanan darah secara akurat

DAFTAR PUSTAKA

- Materi (PPT) Pak Irwan Darmawan 2011 Fluida BSN 1

- Brunce Munson Donald Young dkk 2003 Mekanika Fluida E4 Jakarta

Erlangga

- Joyce James Colin Baker dkk 2008 Prinsip-prinsip Sains Untuk

Keperawatan Jakarta Erlangga

- httprendrasyahwordpresscom20070519alat-pengukur-tekanan-darah

(diakses 10 Mei 2012)

- Stevens Bordui dkk 1999 ILMU KEPERAWATAN E2 JILID 2 Jakarta

EGC

Page 4: Paper FLUIDA & Tensimeter

23 Jenis-jenis Prinsip Fluida

I HIDROSTATIKA (FLUIDA DIAM)

Massa jenis (ρ) suatu benda didefinisikan sebagai massa benda setiap

satuan volume

Dengan

ρ = massa jenis (kgm3)

m = massa benda (kg)

v = volume benda (m3)

Massa Jenis ( density)

Bahan Rapat Massa (g cm-3

) Bahan Rapat Massa (g cm-3

)

- Air

- Es

- Etil alkohol

- Gliserin

- Raksa

- 100

- 092

- 081

- 126

- 136

- emas

- kuningan

- perak

- platina

- baja

- 193

- 86

- 105

- 214

- 78

Tekanan (P) adalah besarnya gaya tekan per satuan luas permukaan

yang ditekannya secara tegak lurus

Dengan p = tekanan (Nm2)

F = gaya tekan (N)

A =luas permukaan (m2)

Tekanan Hidrostatis (Ph) adalah tekanan pada suatu titik di kedalaman

bdquoh‟ (diukur dari permukaan fluida) akibat gaya berat fluida itu sendiri

Dengan Ph = Tekanan Hidrostatik (Pa)

ρ = massa jenis fluida (kgm3)

g = percepatan gravitasi (ms2)

h = kedalaman (m)

Tekanan dalam fluida pada suatu kedalaman h adalah tekanan

udara luar di permukaan (tekanan atmosfer (Po))

ditambah tekanan Hidrostatisnya

Hukum Pascal tekanan yang dikerjakan pada fluida dalam bejana

tertutup diteruskan tanpa berkurang ke semua bagian fluida

Dengan F0 = gaya pada bejana 1

A0 = Luas penampang 1

F1 = gaya pada bejana 2

A1 = Luas penampang 2

Hukum Archimedes ldquoJika sebuah benda dicelupkan sebagian atau

seluruhnya ke dalam suatu fluida maka akan mengalami gaya ke atas yang

besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkanrdquo

Dimana Fa = gaya ke atas (N)

ρf = massa jenis fluida (kgm3)

g = percepatan gravitasi (ms2)

Vb = volume benda yang tercelup dalam fluida (m3)

II FLUIDA DINAMIKA (FLUIDA BERGERAK)

a Sifat-sifat fluida ideal berdasarkan prinsip Bernoulli

Fluida mengalir tanpa ada gesekan dalam (tidak mempunyai

viskositas)

Fluida mengalir secara stationer dalam hal kecepatan arah maupun

besarnya

Fluida mengalir tidak termampatkan melalui sebuah pembuluh

(volumenya tidak berubah karena tekanan)

Fluida mengalir secara Streamline artinya garis alirannya membentuk

kurva yang tetap berkesinambungan

Gambar penampang berdasarkan hukum

Bernoulli

Keterangan A1 A2 = penampang tekanan

P1 P2 = tekanan

Hl H2 = tinggi

I1 I2 = panjang

V1 V2 = kecepatan

Jika zat cair bergerak pada sebuah tabung dimana luas

penampang kedua ujung tabung tersebut berbeda (A1 amp A2)

maka debit air (Q) yang mengalir pada kedua ujung tabung

akan sama

Q1 = Q2

Dimana Q1 amp Q2 = debit air di kedua ujung pipa (m3s)

A1 amp A2 = luas penampang pada kedua ujung pipa (m2)

V1 amp V2 = kecepatan zat cair pada kedua ujung pipa (ms)

b Persamaan Bernoulli

Dalam suatu aliran fluida hukum kekekalan energi juga harus

berlaku Hukum kekekalan energi dalam fluida dapat dijabarkan oleh

Bernoulli sebagai

Atau

Aliran Zat Cair Melalui Pembuluh

Bentuk aliran zat cair dalam pembuluh dapat digambarkan sebagai berikut

bdquoMakin ketengah kecepatan alir makin besar karena hambatan di bagian

tengah pembuluh relatif lebih kecil kecepatan alirnya berbentuk parabola‟

c Persamaan Poiseuille

Apabila volume zat cair yang mengalir melalui penampangnya tiap

detiknya disebut debit (Qt) maka menurut Poiseuille volume zat cair yang

mengalir akan sama dengan tekanan zat cair dibagi dengan hambatan

alirnya

Dimana Q = jumlah zat cair yang mengalir perdetik (flow rate)

η = viskousitas Satuan pascal

untuk air 10-3

pas pada 20oC

darah 3 ndash 4 x 10-3

pas tergantung kepada prosentase darah merah dalam

darah (hematokrit)

r = jari-jari pembuluh (meter)

L = panjang (meter)

P1 P2 = tekanan

Hukum Poiseuille juga menyatakan bahwa cairan yang mengalir

melalui suatu pembuluh akan berbanding langsung dengan penurunan

tekanan

24 TENSIMETER

241 Pengertian tensimeter

Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh

dr Nikolai Korotkov seorang ahli bedah Rusia

lebih dari 100 tahun yang lalu Tensimeter adalah

alat pengukuran tekanan darah sering juga disebut

sphygmomanometer Sejak itusphygmomanometer

air raksa telah digunakan sebagai standar emas

pengukuran tekanan darah oleh para dokter

Tensimeter atau sphygmomanometer pada

awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat

ukur ini Sekarang kesadaran akan masalah

konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raksa

telah menjadi perhatian seluruh dunia Bagaimanapun

sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan

di banyak negara modern Para dokter tidak meragukan untuk

menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini

Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa sumbat udara

yang dapat diputar kantong karet yang terbungkus kain dan

pembaca tekanan yang bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch

atau air raksa

242 Cara pengukuran tekanan darah

Cara menggunakan tensimeter air raksa adalah

1 Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (cuff) pada lengan

atas

2 Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam

3 Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udara

ke dalamnya Kantong karet yang membesar akan menekan pembuluh

darah lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara

4 Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat

udara

5 Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan ada dua hal yang

harus diperhatikan pemeriksa Pertama jarum penunjuk tekanan kedua

bunyi denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop

Saat terdengat denyut untuk pertama kalinya nilai yang ditunjukkan jarum

penunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik

6 Seiring dengan terus turunnya tekanan udara bunyi denyut yang terdengar

lewat stetoskop akan menghilang Nilai yang ditunjukkan oleh jarum

penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik

Tekanan sistolik adalah besarnya tekanan yang timbul pada

pembuluh arteri saat jantung memompa darah (berkontraksi) Sedangkan

tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung dalam fase istirahat Alat

ini sangat penting jika ada diantara keluarga menderita tekanan darah

tinggi maka perlu memiliki alat pengukur tekanan darah

(sphygmomanometer) Salah satu kunci keberhasilan mengendalikan

tekanan darah pasien tekanan darah tinggi adalah pengukuran tekanan

darah secara teratur

Selain alat ukur tekanan darah secara manual seperti di atas ada

juga sphygmomanometer digital yang bekerja otomatis Tekanan darah

akan tampil di layar setelah sphygmomanometer digital selesai mengukur

tekanan darah

Agar sphygmomanometer masih dapat digunakan untuk mengukur

tekanan darah dengan baik perlu dilakukan kalibrasi Cara melakukan

kalibrasi yang sederhana adalah sebagi berikut

1 sebelum dipakai air raksa harus selalu tetap berada pada level angka

nol (0 mmHg)

2 Pompa manset sampai 200mmHg kemudian tutup katup buang rapat-

rapat Setelah beberapa menit pembacaan mestinya tidak turun lebih

dari 2mmHg ( ke 198mmHg) Disini kita melihat apakah ada bagian

yang bocor

3 Laju Penurunan kecepatan dari 200mmHg ke 0 mmHg harus 1 detik

dengan cara melepas selang dari tabung kontainer air raksa

4 Jika kecepatan turunnya air raksa di sphygmomanometer lebih dari 1

detik berarti harus diperhatikan keandalan dari sphygmomanometer

tersebut Karena jika kecepatan penurunan terlalu lambat akan mudah

untuk terjadi kesalahan dalam menilai Biasanya tekanan darah sistolic

pasien akan terlalu tinggi (tampilan) bukan hasil sebenarnya Begitu

juga dengan diastolik

Penurunan raksa yang lambat ini dapat disebabkan oleh keadaan

berikut

1 Saringan yang mampet karena dipakai terlalu lama

2 Tabung kaca kotor (air raksa oksidasi)

3 Udara atau debu di air raksa

Alasan yang pertama mudah kelihatan Ada dua saringan dalam

setiap sphygmomanometer air raksa yaitu di lubang tabung kaca dan

tendon Saringan di atas tabung kaca dapat menjadi tersumbat dengan

mudah Ketika air raksa menyentuh saringan akan terjadi kelebihan

tekanan Penanganan yang tidak baik setelah dipakai yaitu membiarkan

air raksa di tabung kaca dan tidak kembali ke tabung air raksa

Alasan yang kedua berkaitan dengan fakta bahwa air raksa adalah

suatu logam berat dan berisi material yang tidak murni Keadaan ini

menyebabkan dalam waktu yang lama akan mengotori tabung

gelaskaca Akibatnya gerakan raksa saat turun terhambat

Alasan yang ketiga adalah masuknya gelembung udara Ini

disebabkan oleh cara penanganan yang tidak sesuai dari

sphygmomanometer air raksa Debu dapat masuk lewat udara

Memindahkan sphygmomanometer air raksa tanpa mengunci air raksa

kembali ke kontainer dan meninggalkan klep membuka dapat

menghasilkan suatu gelembung udara di air raksa

25 Tensimeter dan Fluida

Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah sama dengan Manometer yang

menggunakan prinsip fluida Manometer adalah alat pengukur tekanan yang

menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk

menentukan tekanan Manset dipasang bdquomengikat‟ mengelilingi lengan dan

kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan

kemudian secara perlahan tekanannya diturunkan Pembacaan tinggi mercuri

dalam kolom (tabung manometer) menunjukkan peak pressure (systolic)

dan lowest pressure (diastolic)

Cara paling sederhana mengukur tekanan adalah

manometer yaitu tabung berbentuk U yang diisi

sebagian oleh zat cair umumnya air raksa (Hg)

atau air H2O

Tekanan yang diukur P berkaitan dengan perbedaan

ketinggian Dh dari zat cair

P0 adalah tekanan atmosfir

Seringkali tekanan diukur menggunakan satuan

mm-Hg atau mm-H2O dengan konversi

1 mm-Hg = 133 Nm2 (1 torr)

1 mmH2O = 981 Nm2

Prinsip Manometer

Tekanan pada titik A sama besarnya

dengan pada titik 1 Tekanan di titik 2

adalah tekanan di titik 1 ditambah

hgPP 0

dengan h1 Tekanan di titik 2 sama dengan tekanan di titik 3

yaitu h2 Berdasarkan persamaan besar tekanan di titik 2 dan titik 3

dapat dituliskan sebuah persamaan

Fluida pada A dapat berupa liquid atau gas Bila fluida pada A berupa gas

pada umumnya tekanan h1 dapat diabaikan karena berat dari gas

sangat kecil sehingga P2 hampir sama dengan PA Oleh karena itu berlaku

persamaan

Dalam kasus alat pengukur tekanan

darah h2 adalah tinggi cairan merkuri

pembacaan pada kaca tabung dan adalah berat spesifik dari merkuri

Berikut ini adalah tambahan penjelasan teknis (yang saya cuplik dari

wikipedia) atas komentar Goio dan Wiku

Stetoskop biasanya diletakkan diantara lengan (arteri pembuluh darah) dekat

siku dan bdquobebatan kain bertekanan‟ yang mengikat lengan Tujuan bebatan

kain dipompa (diberi tekanan) agar aliran darah yang melewati pembuluh

darah arteri di lengan jadi terhenti Pada saat tekanan dalam bebatan kain

dilepaskan perlahan-lahan dan kemudian darah mulai dapat mengalir lagi

melalui pembuluh darah arteri maka dari stetoskop akan terdengar suara

wussshhhhhellip(suara sedkit menghentak) Hal itu merupakan pertanda untuk

bdquomencatat‟ penampakan ukuran pada manometer yang merupakan tekanan

darah systolic Dan seterusnya sampai suara (wushhhhellip) tidak terdengar

kembali yang mana itu merupakan ukuran tekanan darah dyastolic (dilihat

dari displai manometer)

Ukuran tekanan darah normal untuk manusia dewasa (dengan kondisi

saat pengukuran normal tidak setelah berolahraga)

Systolic kurang dari 120 mmHg (232 psi atau 15 kPa)

Diastolic kurang dari 80 mmHg (155 atau 10 kPa)

BAB III

PENUTUPAN

31 Simpulan

Prinsip fisika sangatlah berpengaruh dalam dunia keperawatan

salah satunya yaitu prinsip kerja pada tensimeter tensimeter raksa

merupakan terapan dari ilmu fisika fluida yaitu mengalirnya zat cair atau

raksa dalam sebuah tabung dengan besar tekanan tertentu

32 Saran

Diharapkan tensimeter raksa dapat menjadi media untuk mengetes

tekanan darah secara akurat

DAFTAR PUSTAKA

- Materi (PPT) Pak Irwan Darmawan 2011 Fluida BSN 1

- Brunce Munson Donald Young dkk 2003 Mekanika Fluida E4 Jakarta

Erlangga

- Joyce James Colin Baker dkk 2008 Prinsip-prinsip Sains Untuk

Keperawatan Jakarta Erlangga

- httprendrasyahwordpresscom20070519alat-pengukur-tekanan-darah

(diakses 10 Mei 2012)

- Stevens Bordui dkk 1999 ILMU KEPERAWATAN E2 JILID 2 Jakarta

EGC

Page 5: Paper FLUIDA & Tensimeter

ρ = massa jenis fluida (kgm3)

g = percepatan gravitasi (ms2)

h = kedalaman (m)

Tekanan dalam fluida pada suatu kedalaman h adalah tekanan

udara luar di permukaan (tekanan atmosfer (Po))

ditambah tekanan Hidrostatisnya

Hukum Pascal tekanan yang dikerjakan pada fluida dalam bejana

tertutup diteruskan tanpa berkurang ke semua bagian fluida

Dengan F0 = gaya pada bejana 1

A0 = Luas penampang 1

F1 = gaya pada bejana 2

A1 = Luas penampang 2

Hukum Archimedes ldquoJika sebuah benda dicelupkan sebagian atau

seluruhnya ke dalam suatu fluida maka akan mengalami gaya ke atas yang

besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkanrdquo

Dimana Fa = gaya ke atas (N)

ρf = massa jenis fluida (kgm3)

g = percepatan gravitasi (ms2)

Vb = volume benda yang tercelup dalam fluida (m3)

II FLUIDA DINAMIKA (FLUIDA BERGERAK)

a Sifat-sifat fluida ideal berdasarkan prinsip Bernoulli

Fluida mengalir tanpa ada gesekan dalam (tidak mempunyai

viskositas)

Fluida mengalir secara stationer dalam hal kecepatan arah maupun

besarnya

Fluida mengalir tidak termampatkan melalui sebuah pembuluh

(volumenya tidak berubah karena tekanan)

Fluida mengalir secara Streamline artinya garis alirannya membentuk

kurva yang tetap berkesinambungan

Gambar penampang berdasarkan hukum

Bernoulli

Keterangan A1 A2 = penampang tekanan

P1 P2 = tekanan

Hl H2 = tinggi

I1 I2 = panjang

V1 V2 = kecepatan

Jika zat cair bergerak pada sebuah tabung dimana luas

penampang kedua ujung tabung tersebut berbeda (A1 amp A2)

maka debit air (Q) yang mengalir pada kedua ujung tabung

akan sama

Q1 = Q2

Dimana Q1 amp Q2 = debit air di kedua ujung pipa (m3s)

A1 amp A2 = luas penampang pada kedua ujung pipa (m2)

V1 amp V2 = kecepatan zat cair pada kedua ujung pipa (ms)

b Persamaan Bernoulli

Dalam suatu aliran fluida hukum kekekalan energi juga harus

berlaku Hukum kekekalan energi dalam fluida dapat dijabarkan oleh

Bernoulli sebagai

Atau

Aliran Zat Cair Melalui Pembuluh

Bentuk aliran zat cair dalam pembuluh dapat digambarkan sebagai berikut

bdquoMakin ketengah kecepatan alir makin besar karena hambatan di bagian

tengah pembuluh relatif lebih kecil kecepatan alirnya berbentuk parabola‟

c Persamaan Poiseuille

Apabila volume zat cair yang mengalir melalui penampangnya tiap

detiknya disebut debit (Qt) maka menurut Poiseuille volume zat cair yang

mengalir akan sama dengan tekanan zat cair dibagi dengan hambatan

alirnya

Dimana Q = jumlah zat cair yang mengalir perdetik (flow rate)

η = viskousitas Satuan pascal

untuk air 10-3

pas pada 20oC

darah 3 ndash 4 x 10-3

pas tergantung kepada prosentase darah merah dalam

darah (hematokrit)

r = jari-jari pembuluh (meter)

L = panjang (meter)

P1 P2 = tekanan

Hukum Poiseuille juga menyatakan bahwa cairan yang mengalir

melalui suatu pembuluh akan berbanding langsung dengan penurunan

tekanan

24 TENSIMETER

241 Pengertian tensimeter

Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh

dr Nikolai Korotkov seorang ahli bedah Rusia

lebih dari 100 tahun yang lalu Tensimeter adalah

alat pengukuran tekanan darah sering juga disebut

sphygmomanometer Sejak itusphygmomanometer

air raksa telah digunakan sebagai standar emas

pengukuran tekanan darah oleh para dokter

Tensimeter atau sphygmomanometer pada

awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat

ukur ini Sekarang kesadaran akan masalah

konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raksa

telah menjadi perhatian seluruh dunia Bagaimanapun

sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan

di banyak negara modern Para dokter tidak meragukan untuk

menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini

Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa sumbat udara

yang dapat diputar kantong karet yang terbungkus kain dan

pembaca tekanan yang bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch

atau air raksa

242 Cara pengukuran tekanan darah

Cara menggunakan tensimeter air raksa adalah

1 Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (cuff) pada lengan

atas

2 Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam

3 Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udara

ke dalamnya Kantong karet yang membesar akan menekan pembuluh

darah lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara

4 Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat

udara

5 Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan ada dua hal yang

harus diperhatikan pemeriksa Pertama jarum penunjuk tekanan kedua

bunyi denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop

Saat terdengat denyut untuk pertama kalinya nilai yang ditunjukkan jarum

penunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik

6 Seiring dengan terus turunnya tekanan udara bunyi denyut yang terdengar

lewat stetoskop akan menghilang Nilai yang ditunjukkan oleh jarum

penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik

Tekanan sistolik adalah besarnya tekanan yang timbul pada

pembuluh arteri saat jantung memompa darah (berkontraksi) Sedangkan

tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung dalam fase istirahat Alat

ini sangat penting jika ada diantara keluarga menderita tekanan darah

tinggi maka perlu memiliki alat pengukur tekanan darah

(sphygmomanometer) Salah satu kunci keberhasilan mengendalikan

tekanan darah pasien tekanan darah tinggi adalah pengukuran tekanan

darah secara teratur

Selain alat ukur tekanan darah secara manual seperti di atas ada

juga sphygmomanometer digital yang bekerja otomatis Tekanan darah

akan tampil di layar setelah sphygmomanometer digital selesai mengukur

tekanan darah

Agar sphygmomanometer masih dapat digunakan untuk mengukur

tekanan darah dengan baik perlu dilakukan kalibrasi Cara melakukan

kalibrasi yang sederhana adalah sebagi berikut

1 sebelum dipakai air raksa harus selalu tetap berada pada level angka

nol (0 mmHg)

2 Pompa manset sampai 200mmHg kemudian tutup katup buang rapat-

rapat Setelah beberapa menit pembacaan mestinya tidak turun lebih

dari 2mmHg ( ke 198mmHg) Disini kita melihat apakah ada bagian

yang bocor

3 Laju Penurunan kecepatan dari 200mmHg ke 0 mmHg harus 1 detik

dengan cara melepas selang dari tabung kontainer air raksa

4 Jika kecepatan turunnya air raksa di sphygmomanometer lebih dari 1

detik berarti harus diperhatikan keandalan dari sphygmomanometer

tersebut Karena jika kecepatan penurunan terlalu lambat akan mudah

untuk terjadi kesalahan dalam menilai Biasanya tekanan darah sistolic

pasien akan terlalu tinggi (tampilan) bukan hasil sebenarnya Begitu

juga dengan diastolik

Penurunan raksa yang lambat ini dapat disebabkan oleh keadaan

berikut

1 Saringan yang mampet karena dipakai terlalu lama

2 Tabung kaca kotor (air raksa oksidasi)

3 Udara atau debu di air raksa

Alasan yang pertama mudah kelihatan Ada dua saringan dalam

setiap sphygmomanometer air raksa yaitu di lubang tabung kaca dan

tendon Saringan di atas tabung kaca dapat menjadi tersumbat dengan

mudah Ketika air raksa menyentuh saringan akan terjadi kelebihan

tekanan Penanganan yang tidak baik setelah dipakai yaitu membiarkan

air raksa di tabung kaca dan tidak kembali ke tabung air raksa

Alasan yang kedua berkaitan dengan fakta bahwa air raksa adalah

suatu logam berat dan berisi material yang tidak murni Keadaan ini

menyebabkan dalam waktu yang lama akan mengotori tabung

gelaskaca Akibatnya gerakan raksa saat turun terhambat

Alasan yang ketiga adalah masuknya gelembung udara Ini

disebabkan oleh cara penanganan yang tidak sesuai dari

sphygmomanometer air raksa Debu dapat masuk lewat udara

Memindahkan sphygmomanometer air raksa tanpa mengunci air raksa

kembali ke kontainer dan meninggalkan klep membuka dapat

menghasilkan suatu gelembung udara di air raksa

25 Tensimeter dan Fluida

Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah sama dengan Manometer yang

menggunakan prinsip fluida Manometer adalah alat pengukur tekanan yang

menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk

menentukan tekanan Manset dipasang bdquomengikat‟ mengelilingi lengan dan

kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan

kemudian secara perlahan tekanannya diturunkan Pembacaan tinggi mercuri

dalam kolom (tabung manometer) menunjukkan peak pressure (systolic)

dan lowest pressure (diastolic)

Cara paling sederhana mengukur tekanan adalah

manometer yaitu tabung berbentuk U yang diisi

sebagian oleh zat cair umumnya air raksa (Hg)

atau air H2O

Tekanan yang diukur P berkaitan dengan perbedaan

ketinggian Dh dari zat cair

P0 adalah tekanan atmosfir

Seringkali tekanan diukur menggunakan satuan

mm-Hg atau mm-H2O dengan konversi

1 mm-Hg = 133 Nm2 (1 torr)

1 mmH2O = 981 Nm2

Prinsip Manometer

Tekanan pada titik A sama besarnya

dengan pada titik 1 Tekanan di titik 2

adalah tekanan di titik 1 ditambah

hgPP 0

dengan h1 Tekanan di titik 2 sama dengan tekanan di titik 3

yaitu h2 Berdasarkan persamaan besar tekanan di titik 2 dan titik 3

dapat dituliskan sebuah persamaan

Fluida pada A dapat berupa liquid atau gas Bila fluida pada A berupa gas

pada umumnya tekanan h1 dapat diabaikan karena berat dari gas

sangat kecil sehingga P2 hampir sama dengan PA Oleh karena itu berlaku

persamaan

Dalam kasus alat pengukur tekanan

darah h2 adalah tinggi cairan merkuri

pembacaan pada kaca tabung dan adalah berat spesifik dari merkuri

Berikut ini adalah tambahan penjelasan teknis (yang saya cuplik dari

wikipedia) atas komentar Goio dan Wiku

Stetoskop biasanya diletakkan diantara lengan (arteri pembuluh darah) dekat

siku dan bdquobebatan kain bertekanan‟ yang mengikat lengan Tujuan bebatan

kain dipompa (diberi tekanan) agar aliran darah yang melewati pembuluh

darah arteri di lengan jadi terhenti Pada saat tekanan dalam bebatan kain

dilepaskan perlahan-lahan dan kemudian darah mulai dapat mengalir lagi

melalui pembuluh darah arteri maka dari stetoskop akan terdengar suara

wussshhhhhellip(suara sedkit menghentak) Hal itu merupakan pertanda untuk

bdquomencatat‟ penampakan ukuran pada manometer yang merupakan tekanan

darah systolic Dan seterusnya sampai suara (wushhhhellip) tidak terdengar

kembali yang mana itu merupakan ukuran tekanan darah dyastolic (dilihat

dari displai manometer)

Ukuran tekanan darah normal untuk manusia dewasa (dengan kondisi

saat pengukuran normal tidak setelah berolahraga)

Systolic kurang dari 120 mmHg (232 psi atau 15 kPa)

Diastolic kurang dari 80 mmHg (155 atau 10 kPa)

BAB III

PENUTUPAN

31 Simpulan

Prinsip fisika sangatlah berpengaruh dalam dunia keperawatan

salah satunya yaitu prinsip kerja pada tensimeter tensimeter raksa

merupakan terapan dari ilmu fisika fluida yaitu mengalirnya zat cair atau

raksa dalam sebuah tabung dengan besar tekanan tertentu

32 Saran

Diharapkan tensimeter raksa dapat menjadi media untuk mengetes

tekanan darah secara akurat

DAFTAR PUSTAKA

- Materi (PPT) Pak Irwan Darmawan 2011 Fluida BSN 1

- Brunce Munson Donald Young dkk 2003 Mekanika Fluida E4 Jakarta

Erlangga

- Joyce James Colin Baker dkk 2008 Prinsip-prinsip Sains Untuk

Keperawatan Jakarta Erlangga

- httprendrasyahwordpresscom20070519alat-pengukur-tekanan-darah

(diakses 10 Mei 2012)

- Stevens Bordui dkk 1999 ILMU KEPERAWATAN E2 JILID 2 Jakarta

EGC

Page 6: Paper FLUIDA & Tensimeter

Fluida mengalir secara Streamline artinya garis alirannya membentuk

kurva yang tetap berkesinambungan

Gambar penampang berdasarkan hukum

Bernoulli

Keterangan A1 A2 = penampang tekanan

P1 P2 = tekanan

Hl H2 = tinggi

I1 I2 = panjang

V1 V2 = kecepatan

Jika zat cair bergerak pada sebuah tabung dimana luas

penampang kedua ujung tabung tersebut berbeda (A1 amp A2)

maka debit air (Q) yang mengalir pada kedua ujung tabung

akan sama

Q1 = Q2

Dimana Q1 amp Q2 = debit air di kedua ujung pipa (m3s)

A1 amp A2 = luas penampang pada kedua ujung pipa (m2)

V1 amp V2 = kecepatan zat cair pada kedua ujung pipa (ms)

b Persamaan Bernoulli

Dalam suatu aliran fluida hukum kekekalan energi juga harus

berlaku Hukum kekekalan energi dalam fluida dapat dijabarkan oleh

Bernoulli sebagai

Atau

Aliran Zat Cair Melalui Pembuluh

Bentuk aliran zat cair dalam pembuluh dapat digambarkan sebagai berikut

bdquoMakin ketengah kecepatan alir makin besar karena hambatan di bagian

tengah pembuluh relatif lebih kecil kecepatan alirnya berbentuk parabola‟

c Persamaan Poiseuille

Apabila volume zat cair yang mengalir melalui penampangnya tiap

detiknya disebut debit (Qt) maka menurut Poiseuille volume zat cair yang

mengalir akan sama dengan tekanan zat cair dibagi dengan hambatan

alirnya

Dimana Q = jumlah zat cair yang mengalir perdetik (flow rate)

η = viskousitas Satuan pascal

untuk air 10-3

pas pada 20oC

darah 3 ndash 4 x 10-3

pas tergantung kepada prosentase darah merah dalam

darah (hematokrit)

r = jari-jari pembuluh (meter)

L = panjang (meter)

P1 P2 = tekanan

Hukum Poiseuille juga menyatakan bahwa cairan yang mengalir

melalui suatu pembuluh akan berbanding langsung dengan penurunan

tekanan

24 TENSIMETER

241 Pengertian tensimeter

Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh

dr Nikolai Korotkov seorang ahli bedah Rusia

lebih dari 100 tahun yang lalu Tensimeter adalah

alat pengukuran tekanan darah sering juga disebut

sphygmomanometer Sejak itusphygmomanometer

air raksa telah digunakan sebagai standar emas

pengukuran tekanan darah oleh para dokter

Tensimeter atau sphygmomanometer pada

awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat

ukur ini Sekarang kesadaran akan masalah

konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raksa

telah menjadi perhatian seluruh dunia Bagaimanapun

sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan

di banyak negara modern Para dokter tidak meragukan untuk

menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini

Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa sumbat udara

yang dapat diputar kantong karet yang terbungkus kain dan

pembaca tekanan yang bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch

atau air raksa

242 Cara pengukuran tekanan darah

Cara menggunakan tensimeter air raksa adalah

1 Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (cuff) pada lengan

atas

2 Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam

3 Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udara

ke dalamnya Kantong karet yang membesar akan menekan pembuluh

darah lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara

4 Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat

udara

5 Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan ada dua hal yang

harus diperhatikan pemeriksa Pertama jarum penunjuk tekanan kedua

bunyi denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop

Saat terdengat denyut untuk pertama kalinya nilai yang ditunjukkan jarum

penunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik

6 Seiring dengan terus turunnya tekanan udara bunyi denyut yang terdengar

lewat stetoskop akan menghilang Nilai yang ditunjukkan oleh jarum

penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik

Tekanan sistolik adalah besarnya tekanan yang timbul pada

pembuluh arteri saat jantung memompa darah (berkontraksi) Sedangkan

tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung dalam fase istirahat Alat

ini sangat penting jika ada diantara keluarga menderita tekanan darah

tinggi maka perlu memiliki alat pengukur tekanan darah

(sphygmomanometer) Salah satu kunci keberhasilan mengendalikan

tekanan darah pasien tekanan darah tinggi adalah pengukuran tekanan

darah secara teratur

Selain alat ukur tekanan darah secara manual seperti di atas ada

juga sphygmomanometer digital yang bekerja otomatis Tekanan darah

akan tampil di layar setelah sphygmomanometer digital selesai mengukur

tekanan darah

Agar sphygmomanometer masih dapat digunakan untuk mengukur

tekanan darah dengan baik perlu dilakukan kalibrasi Cara melakukan

kalibrasi yang sederhana adalah sebagi berikut

1 sebelum dipakai air raksa harus selalu tetap berada pada level angka

nol (0 mmHg)

2 Pompa manset sampai 200mmHg kemudian tutup katup buang rapat-

rapat Setelah beberapa menit pembacaan mestinya tidak turun lebih

dari 2mmHg ( ke 198mmHg) Disini kita melihat apakah ada bagian

yang bocor

3 Laju Penurunan kecepatan dari 200mmHg ke 0 mmHg harus 1 detik

dengan cara melepas selang dari tabung kontainer air raksa

4 Jika kecepatan turunnya air raksa di sphygmomanometer lebih dari 1

detik berarti harus diperhatikan keandalan dari sphygmomanometer

tersebut Karena jika kecepatan penurunan terlalu lambat akan mudah

untuk terjadi kesalahan dalam menilai Biasanya tekanan darah sistolic

pasien akan terlalu tinggi (tampilan) bukan hasil sebenarnya Begitu

juga dengan diastolik

Penurunan raksa yang lambat ini dapat disebabkan oleh keadaan

berikut

1 Saringan yang mampet karena dipakai terlalu lama

2 Tabung kaca kotor (air raksa oksidasi)

3 Udara atau debu di air raksa

Alasan yang pertama mudah kelihatan Ada dua saringan dalam

setiap sphygmomanometer air raksa yaitu di lubang tabung kaca dan

tendon Saringan di atas tabung kaca dapat menjadi tersumbat dengan

mudah Ketika air raksa menyentuh saringan akan terjadi kelebihan

tekanan Penanganan yang tidak baik setelah dipakai yaitu membiarkan

air raksa di tabung kaca dan tidak kembali ke tabung air raksa

Alasan yang kedua berkaitan dengan fakta bahwa air raksa adalah

suatu logam berat dan berisi material yang tidak murni Keadaan ini

menyebabkan dalam waktu yang lama akan mengotori tabung

gelaskaca Akibatnya gerakan raksa saat turun terhambat

Alasan yang ketiga adalah masuknya gelembung udara Ini

disebabkan oleh cara penanganan yang tidak sesuai dari

sphygmomanometer air raksa Debu dapat masuk lewat udara

Memindahkan sphygmomanometer air raksa tanpa mengunci air raksa

kembali ke kontainer dan meninggalkan klep membuka dapat

menghasilkan suatu gelembung udara di air raksa

25 Tensimeter dan Fluida

Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah sama dengan Manometer yang

menggunakan prinsip fluida Manometer adalah alat pengukur tekanan yang

menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk

menentukan tekanan Manset dipasang bdquomengikat‟ mengelilingi lengan dan

kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan

kemudian secara perlahan tekanannya diturunkan Pembacaan tinggi mercuri

dalam kolom (tabung manometer) menunjukkan peak pressure (systolic)

dan lowest pressure (diastolic)

Cara paling sederhana mengukur tekanan adalah

manometer yaitu tabung berbentuk U yang diisi

sebagian oleh zat cair umumnya air raksa (Hg)

atau air H2O

Tekanan yang diukur P berkaitan dengan perbedaan

ketinggian Dh dari zat cair

P0 adalah tekanan atmosfir

Seringkali tekanan diukur menggunakan satuan

mm-Hg atau mm-H2O dengan konversi

1 mm-Hg = 133 Nm2 (1 torr)

1 mmH2O = 981 Nm2

Prinsip Manometer

Tekanan pada titik A sama besarnya

dengan pada titik 1 Tekanan di titik 2

adalah tekanan di titik 1 ditambah

hgPP 0

dengan h1 Tekanan di titik 2 sama dengan tekanan di titik 3

yaitu h2 Berdasarkan persamaan besar tekanan di titik 2 dan titik 3

dapat dituliskan sebuah persamaan

Fluida pada A dapat berupa liquid atau gas Bila fluida pada A berupa gas

pada umumnya tekanan h1 dapat diabaikan karena berat dari gas

sangat kecil sehingga P2 hampir sama dengan PA Oleh karena itu berlaku

persamaan

Dalam kasus alat pengukur tekanan

darah h2 adalah tinggi cairan merkuri

pembacaan pada kaca tabung dan adalah berat spesifik dari merkuri

Berikut ini adalah tambahan penjelasan teknis (yang saya cuplik dari

wikipedia) atas komentar Goio dan Wiku

Stetoskop biasanya diletakkan diantara lengan (arteri pembuluh darah) dekat

siku dan bdquobebatan kain bertekanan‟ yang mengikat lengan Tujuan bebatan

kain dipompa (diberi tekanan) agar aliran darah yang melewati pembuluh

darah arteri di lengan jadi terhenti Pada saat tekanan dalam bebatan kain

dilepaskan perlahan-lahan dan kemudian darah mulai dapat mengalir lagi

melalui pembuluh darah arteri maka dari stetoskop akan terdengar suara

wussshhhhhellip(suara sedkit menghentak) Hal itu merupakan pertanda untuk

bdquomencatat‟ penampakan ukuran pada manometer yang merupakan tekanan

darah systolic Dan seterusnya sampai suara (wushhhhellip) tidak terdengar

kembali yang mana itu merupakan ukuran tekanan darah dyastolic (dilihat

dari displai manometer)

Ukuran tekanan darah normal untuk manusia dewasa (dengan kondisi

saat pengukuran normal tidak setelah berolahraga)

Systolic kurang dari 120 mmHg (232 psi atau 15 kPa)

Diastolic kurang dari 80 mmHg (155 atau 10 kPa)

BAB III

PENUTUPAN

31 Simpulan

Prinsip fisika sangatlah berpengaruh dalam dunia keperawatan

salah satunya yaitu prinsip kerja pada tensimeter tensimeter raksa

merupakan terapan dari ilmu fisika fluida yaitu mengalirnya zat cair atau

raksa dalam sebuah tabung dengan besar tekanan tertentu

32 Saran

Diharapkan tensimeter raksa dapat menjadi media untuk mengetes

tekanan darah secara akurat

DAFTAR PUSTAKA

- Materi (PPT) Pak Irwan Darmawan 2011 Fluida BSN 1

- Brunce Munson Donald Young dkk 2003 Mekanika Fluida E4 Jakarta

Erlangga

- Joyce James Colin Baker dkk 2008 Prinsip-prinsip Sains Untuk

Keperawatan Jakarta Erlangga

- httprendrasyahwordpresscom20070519alat-pengukur-tekanan-darah

(diakses 10 Mei 2012)

- Stevens Bordui dkk 1999 ILMU KEPERAWATAN E2 JILID 2 Jakarta

EGC

Page 7: Paper FLUIDA & Tensimeter

Bentuk aliran zat cair dalam pembuluh dapat digambarkan sebagai berikut

bdquoMakin ketengah kecepatan alir makin besar karena hambatan di bagian

tengah pembuluh relatif lebih kecil kecepatan alirnya berbentuk parabola‟

c Persamaan Poiseuille

Apabila volume zat cair yang mengalir melalui penampangnya tiap

detiknya disebut debit (Qt) maka menurut Poiseuille volume zat cair yang

mengalir akan sama dengan tekanan zat cair dibagi dengan hambatan

alirnya

Dimana Q = jumlah zat cair yang mengalir perdetik (flow rate)

η = viskousitas Satuan pascal

untuk air 10-3

pas pada 20oC

darah 3 ndash 4 x 10-3

pas tergantung kepada prosentase darah merah dalam

darah (hematokrit)

r = jari-jari pembuluh (meter)

L = panjang (meter)

P1 P2 = tekanan

Hukum Poiseuille juga menyatakan bahwa cairan yang mengalir

melalui suatu pembuluh akan berbanding langsung dengan penurunan

tekanan

24 TENSIMETER

241 Pengertian tensimeter

Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh

dr Nikolai Korotkov seorang ahli bedah Rusia

lebih dari 100 tahun yang lalu Tensimeter adalah

alat pengukuran tekanan darah sering juga disebut

sphygmomanometer Sejak itusphygmomanometer

air raksa telah digunakan sebagai standar emas

pengukuran tekanan darah oleh para dokter

Tensimeter atau sphygmomanometer pada

awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat

ukur ini Sekarang kesadaran akan masalah

konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raksa

telah menjadi perhatian seluruh dunia Bagaimanapun

sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan

di banyak negara modern Para dokter tidak meragukan untuk

menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini

Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa sumbat udara

yang dapat diputar kantong karet yang terbungkus kain dan

pembaca tekanan yang bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch

atau air raksa

242 Cara pengukuran tekanan darah

Cara menggunakan tensimeter air raksa adalah

1 Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (cuff) pada lengan

atas

2 Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam

3 Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udara

ke dalamnya Kantong karet yang membesar akan menekan pembuluh

darah lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara

4 Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat

udara

5 Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan ada dua hal yang

harus diperhatikan pemeriksa Pertama jarum penunjuk tekanan kedua

bunyi denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop

Saat terdengat denyut untuk pertama kalinya nilai yang ditunjukkan jarum

penunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik

6 Seiring dengan terus turunnya tekanan udara bunyi denyut yang terdengar

lewat stetoskop akan menghilang Nilai yang ditunjukkan oleh jarum

penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik

Tekanan sistolik adalah besarnya tekanan yang timbul pada

pembuluh arteri saat jantung memompa darah (berkontraksi) Sedangkan

tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung dalam fase istirahat Alat

ini sangat penting jika ada diantara keluarga menderita tekanan darah

tinggi maka perlu memiliki alat pengukur tekanan darah

(sphygmomanometer) Salah satu kunci keberhasilan mengendalikan

tekanan darah pasien tekanan darah tinggi adalah pengukuran tekanan

darah secara teratur

Selain alat ukur tekanan darah secara manual seperti di atas ada

juga sphygmomanometer digital yang bekerja otomatis Tekanan darah

akan tampil di layar setelah sphygmomanometer digital selesai mengukur

tekanan darah

Agar sphygmomanometer masih dapat digunakan untuk mengukur

tekanan darah dengan baik perlu dilakukan kalibrasi Cara melakukan

kalibrasi yang sederhana adalah sebagi berikut

1 sebelum dipakai air raksa harus selalu tetap berada pada level angka

nol (0 mmHg)

2 Pompa manset sampai 200mmHg kemudian tutup katup buang rapat-

rapat Setelah beberapa menit pembacaan mestinya tidak turun lebih

dari 2mmHg ( ke 198mmHg) Disini kita melihat apakah ada bagian

yang bocor

3 Laju Penurunan kecepatan dari 200mmHg ke 0 mmHg harus 1 detik

dengan cara melepas selang dari tabung kontainer air raksa

4 Jika kecepatan turunnya air raksa di sphygmomanometer lebih dari 1

detik berarti harus diperhatikan keandalan dari sphygmomanometer

tersebut Karena jika kecepatan penurunan terlalu lambat akan mudah

untuk terjadi kesalahan dalam menilai Biasanya tekanan darah sistolic

pasien akan terlalu tinggi (tampilan) bukan hasil sebenarnya Begitu

juga dengan diastolik

Penurunan raksa yang lambat ini dapat disebabkan oleh keadaan

berikut

1 Saringan yang mampet karena dipakai terlalu lama

2 Tabung kaca kotor (air raksa oksidasi)

3 Udara atau debu di air raksa

Alasan yang pertama mudah kelihatan Ada dua saringan dalam

setiap sphygmomanometer air raksa yaitu di lubang tabung kaca dan

tendon Saringan di atas tabung kaca dapat menjadi tersumbat dengan

mudah Ketika air raksa menyentuh saringan akan terjadi kelebihan

tekanan Penanganan yang tidak baik setelah dipakai yaitu membiarkan

air raksa di tabung kaca dan tidak kembali ke tabung air raksa

Alasan yang kedua berkaitan dengan fakta bahwa air raksa adalah

suatu logam berat dan berisi material yang tidak murni Keadaan ini

menyebabkan dalam waktu yang lama akan mengotori tabung

gelaskaca Akibatnya gerakan raksa saat turun terhambat

Alasan yang ketiga adalah masuknya gelembung udara Ini

disebabkan oleh cara penanganan yang tidak sesuai dari

sphygmomanometer air raksa Debu dapat masuk lewat udara

Memindahkan sphygmomanometer air raksa tanpa mengunci air raksa

kembali ke kontainer dan meninggalkan klep membuka dapat

menghasilkan suatu gelembung udara di air raksa

25 Tensimeter dan Fluida

Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah sama dengan Manometer yang

menggunakan prinsip fluida Manometer adalah alat pengukur tekanan yang

menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk

menentukan tekanan Manset dipasang bdquomengikat‟ mengelilingi lengan dan

kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan

kemudian secara perlahan tekanannya diturunkan Pembacaan tinggi mercuri

dalam kolom (tabung manometer) menunjukkan peak pressure (systolic)

dan lowest pressure (diastolic)

Cara paling sederhana mengukur tekanan adalah

manometer yaitu tabung berbentuk U yang diisi

sebagian oleh zat cair umumnya air raksa (Hg)

atau air H2O

Tekanan yang diukur P berkaitan dengan perbedaan

ketinggian Dh dari zat cair

P0 adalah tekanan atmosfir

Seringkali tekanan diukur menggunakan satuan

mm-Hg atau mm-H2O dengan konversi

1 mm-Hg = 133 Nm2 (1 torr)

1 mmH2O = 981 Nm2

Prinsip Manometer

Tekanan pada titik A sama besarnya

dengan pada titik 1 Tekanan di titik 2

adalah tekanan di titik 1 ditambah

hgPP 0

dengan h1 Tekanan di titik 2 sama dengan tekanan di titik 3

yaitu h2 Berdasarkan persamaan besar tekanan di titik 2 dan titik 3

dapat dituliskan sebuah persamaan

Fluida pada A dapat berupa liquid atau gas Bila fluida pada A berupa gas

pada umumnya tekanan h1 dapat diabaikan karena berat dari gas

sangat kecil sehingga P2 hampir sama dengan PA Oleh karena itu berlaku

persamaan

Dalam kasus alat pengukur tekanan

darah h2 adalah tinggi cairan merkuri

pembacaan pada kaca tabung dan adalah berat spesifik dari merkuri

Berikut ini adalah tambahan penjelasan teknis (yang saya cuplik dari

wikipedia) atas komentar Goio dan Wiku

Stetoskop biasanya diletakkan diantara lengan (arteri pembuluh darah) dekat

siku dan bdquobebatan kain bertekanan‟ yang mengikat lengan Tujuan bebatan

kain dipompa (diberi tekanan) agar aliran darah yang melewati pembuluh

darah arteri di lengan jadi terhenti Pada saat tekanan dalam bebatan kain

dilepaskan perlahan-lahan dan kemudian darah mulai dapat mengalir lagi

melalui pembuluh darah arteri maka dari stetoskop akan terdengar suara

wussshhhhhellip(suara sedkit menghentak) Hal itu merupakan pertanda untuk

bdquomencatat‟ penampakan ukuran pada manometer yang merupakan tekanan

darah systolic Dan seterusnya sampai suara (wushhhhellip) tidak terdengar

kembali yang mana itu merupakan ukuran tekanan darah dyastolic (dilihat

dari displai manometer)

Ukuran tekanan darah normal untuk manusia dewasa (dengan kondisi

saat pengukuran normal tidak setelah berolahraga)

Systolic kurang dari 120 mmHg (232 psi atau 15 kPa)

Diastolic kurang dari 80 mmHg (155 atau 10 kPa)

BAB III

PENUTUPAN

31 Simpulan

Prinsip fisika sangatlah berpengaruh dalam dunia keperawatan

salah satunya yaitu prinsip kerja pada tensimeter tensimeter raksa

merupakan terapan dari ilmu fisika fluida yaitu mengalirnya zat cair atau

raksa dalam sebuah tabung dengan besar tekanan tertentu

32 Saran

Diharapkan tensimeter raksa dapat menjadi media untuk mengetes

tekanan darah secara akurat

DAFTAR PUSTAKA

- Materi (PPT) Pak Irwan Darmawan 2011 Fluida BSN 1

- Brunce Munson Donald Young dkk 2003 Mekanika Fluida E4 Jakarta

Erlangga

- Joyce James Colin Baker dkk 2008 Prinsip-prinsip Sains Untuk

Keperawatan Jakarta Erlangga

- httprendrasyahwordpresscom20070519alat-pengukur-tekanan-darah

(diakses 10 Mei 2012)

- Stevens Bordui dkk 1999 ILMU KEPERAWATAN E2 JILID 2 Jakarta

EGC

Page 8: Paper FLUIDA & Tensimeter

24 TENSIMETER

241 Pengertian tensimeter

Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh

dr Nikolai Korotkov seorang ahli bedah Rusia

lebih dari 100 tahun yang lalu Tensimeter adalah

alat pengukuran tekanan darah sering juga disebut

sphygmomanometer Sejak itusphygmomanometer

air raksa telah digunakan sebagai standar emas

pengukuran tekanan darah oleh para dokter

Tensimeter atau sphygmomanometer pada

awalnya menggunakan raksa sebagai pengisi alat

ukur ini Sekarang kesadaran akan masalah

konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan dari air raksa

telah menjadi perhatian seluruh dunia Bagaimanapun

sphygmomanometer air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan

di banyak negara modern Para dokter tidak meragukan untuk

menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air raksa ini

Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa sumbat udara

yang dapat diputar kantong karet yang terbungkus kain dan

pembaca tekanan yang bisa berupa jarum mirip jarum stopwatch

atau air raksa

242 Cara pengukuran tekanan darah

Cara menggunakan tensimeter air raksa adalah

1 Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain (cuff) pada lengan

atas

2 Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian dalam

3 Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara memompakan udara

ke dalamnya Kantong karet yang membesar akan menekan pembuluh

darah lengan (brachial artery) sehingga aliran darah terhenti sementara

4 Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat

udara

5 Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan ada dua hal yang

harus diperhatikan pemeriksa Pertama jarum penunjuk tekanan kedua

bunyi denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop

Saat terdengat denyut untuk pertama kalinya nilai yang ditunjukkan jarum

penunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik

6 Seiring dengan terus turunnya tekanan udara bunyi denyut yang terdengar

lewat stetoskop akan menghilang Nilai yang ditunjukkan oleh jarum

penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik

Tekanan sistolik adalah besarnya tekanan yang timbul pada

pembuluh arteri saat jantung memompa darah (berkontraksi) Sedangkan

tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung dalam fase istirahat Alat

ini sangat penting jika ada diantara keluarga menderita tekanan darah

tinggi maka perlu memiliki alat pengukur tekanan darah

(sphygmomanometer) Salah satu kunci keberhasilan mengendalikan

tekanan darah pasien tekanan darah tinggi adalah pengukuran tekanan

darah secara teratur

Selain alat ukur tekanan darah secara manual seperti di atas ada

juga sphygmomanometer digital yang bekerja otomatis Tekanan darah

akan tampil di layar setelah sphygmomanometer digital selesai mengukur

tekanan darah

Agar sphygmomanometer masih dapat digunakan untuk mengukur

tekanan darah dengan baik perlu dilakukan kalibrasi Cara melakukan

kalibrasi yang sederhana adalah sebagi berikut

1 sebelum dipakai air raksa harus selalu tetap berada pada level angka

nol (0 mmHg)

2 Pompa manset sampai 200mmHg kemudian tutup katup buang rapat-

rapat Setelah beberapa menit pembacaan mestinya tidak turun lebih

dari 2mmHg ( ke 198mmHg) Disini kita melihat apakah ada bagian

yang bocor

3 Laju Penurunan kecepatan dari 200mmHg ke 0 mmHg harus 1 detik

dengan cara melepas selang dari tabung kontainer air raksa

4 Jika kecepatan turunnya air raksa di sphygmomanometer lebih dari 1

detik berarti harus diperhatikan keandalan dari sphygmomanometer

tersebut Karena jika kecepatan penurunan terlalu lambat akan mudah

untuk terjadi kesalahan dalam menilai Biasanya tekanan darah sistolic

pasien akan terlalu tinggi (tampilan) bukan hasil sebenarnya Begitu

juga dengan diastolik

Penurunan raksa yang lambat ini dapat disebabkan oleh keadaan

berikut

1 Saringan yang mampet karena dipakai terlalu lama

2 Tabung kaca kotor (air raksa oksidasi)

3 Udara atau debu di air raksa

Alasan yang pertama mudah kelihatan Ada dua saringan dalam

setiap sphygmomanometer air raksa yaitu di lubang tabung kaca dan

tendon Saringan di atas tabung kaca dapat menjadi tersumbat dengan

mudah Ketika air raksa menyentuh saringan akan terjadi kelebihan

tekanan Penanganan yang tidak baik setelah dipakai yaitu membiarkan

air raksa di tabung kaca dan tidak kembali ke tabung air raksa

Alasan yang kedua berkaitan dengan fakta bahwa air raksa adalah

suatu logam berat dan berisi material yang tidak murni Keadaan ini

menyebabkan dalam waktu yang lama akan mengotori tabung

gelaskaca Akibatnya gerakan raksa saat turun terhambat

Alasan yang ketiga adalah masuknya gelembung udara Ini

disebabkan oleh cara penanganan yang tidak sesuai dari

sphygmomanometer air raksa Debu dapat masuk lewat udara

Memindahkan sphygmomanometer air raksa tanpa mengunci air raksa

kembali ke kontainer dan meninggalkan klep membuka dapat

menghasilkan suatu gelembung udara di air raksa

25 Tensimeter dan Fluida

Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah sama dengan Manometer yang

menggunakan prinsip fluida Manometer adalah alat pengukur tekanan yang

menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk

menentukan tekanan Manset dipasang bdquomengikat‟ mengelilingi lengan dan

kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan

kemudian secara perlahan tekanannya diturunkan Pembacaan tinggi mercuri

dalam kolom (tabung manometer) menunjukkan peak pressure (systolic)

dan lowest pressure (diastolic)

Cara paling sederhana mengukur tekanan adalah

manometer yaitu tabung berbentuk U yang diisi

sebagian oleh zat cair umumnya air raksa (Hg)

atau air H2O

Tekanan yang diukur P berkaitan dengan perbedaan

ketinggian Dh dari zat cair

P0 adalah tekanan atmosfir

Seringkali tekanan diukur menggunakan satuan

mm-Hg atau mm-H2O dengan konversi

1 mm-Hg = 133 Nm2 (1 torr)

1 mmH2O = 981 Nm2

Prinsip Manometer

Tekanan pada titik A sama besarnya

dengan pada titik 1 Tekanan di titik 2

adalah tekanan di titik 1 ditambah

hgPP 0

dengan h1 Tekanan di titik 2 sama dengan tekanan di titik 3

yaitu h2 Berdasarkan persamaan besar tekanan di titik 2 dan titik 3

dapat dituliskan sebuah persamaan

Fluida pada A dapat berupa liquid atau gas Bila fluida pada A berupa gas

pada umumnya tekanan h1 dapat diabaikan karena berat dari gas

sangat kecil sehingga P2 hampir sama dengan PA Oleh karena itu berlaku

persamaan

Dalam kasus alat pengukur tekanan

darah h2 adalah tinggi cairan merkuri

pembacaan pada kaca tabung dan adalah berat spesifik dari merkuri

Berikut ini adalah tambahan penjelasan teknis (yang saya cuplik dari

wikipedia) atas komentar Goio dan Wiku

Stetoskop biasanya diletakkan diantara lengan (arteri pembuluh darah) dekat

siku dan bdquobebatan kain bertekanan‟ yang mengikat lengan Tujuan bebatan

kain dipompa (diberi tekanan) agar aliran darah yang melewati pembuluh

darah arteri di lengan jadi terhenti Pada saat tekanan dalam bebatan kain

dilepaskan perlahan-lahan dan kemudian darah mulai dapat mengalir lagi

melalui pembuluh darah arteri maka dari stetoskop akan terdengar suara

wussshhhhhellip(suara sedkit menghentak) Hal itu merupakan pertanda untuk

bdquomencatat‟ penampakan ukuran pada manometer yang merupakan tekanan

darah systolic Dan seterusnya sampai suara (wushhhhellip) tidak terdengar

kembali yang mana itu merupakan ukuran tekanan darah dyastolic (dilihat

dari displai manometer)

Ukuran tekanan darah normal untuk manusia dewasa (dengan kondisi

saat pengukuran normal tidak setelah berolahraga)

Systolic kurang dari 120 mmHg (232 psi atau 15 kPa)

Diastolic kurang dari 80 mmHg (155 atau 10 kPa)

BAB III

PENUTUPAN

31 Simpulan

Prinsip fisika sangatlah berpengaruh dalam dunia keperawatan

salah satunya yaitu prinsip kerja pada tensimeter tensimeter raksa

merupakan terapan dari ilmu fisika fluida yaitu mengalirnya zat cair atau

raksa dalam sebuah tabung dengan besar tekanan tertentu

32 Saran

Diharapkan tensimeter raksa dapat menjadi media untuk mengetes

tekanan darah secara akurat

DAFTAR PUSTAKA

- Materi (PPT) Pak Irwan Darmawan 2011 Fluida BSN 1

- Brunce Munson Donald Young dkk 2003 Mekanika Fluida E4 Jakarta

Erlangga

- Joyce James Colin Baker dkk 2008 Prinsip-prinsip Sains Untuk

Keperawatan Jakarta Erlangga

- httprendrasyahwordpresscom20070519alat-pengukur-tekanan-darah

(diakses 10 Mei 2012)

- Stevens Bordui dkk 1999 ILMU KEPERAWATAN E2 JILID 2 Jakarta

EGC

Page 9: Paper FLUIDA & Tensimeter

4 Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan memutar sumbat

udara

5 Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan ada dua hal yang

harus diperhatikan pemeriksa Pertama jarum penunjuk tekanan kedua

bunyi denyut pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat stetoskop

Saat terdengat denyut untuk pertama kalinya nilai yang ditunjukkan jarum

penunjuk tekanan adalah nilai tekanan sistolik

6 Seiring dengan terus turunnya tekanan udara bunyi denyut yang terdengar

lewat stetoskop akan menghilang Nilai yang ditunjukkan oleh jarum

penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang disebut tekanan diastolik

Tekanan sistolik adalah besarnya tekanan yang timbul pada

pembuluh arteri saat jantung memompa darah (berkontraksi) Sedangkan

tekanan diastolik adalah tekanan saat jantung dalam fase istirahat Alat

ini sangat penting jika ada diantara keluarga menderita tekanan darah

tinggi maka perlu memiliki alat pengukur tekanan darah

(sphygmomanometer) Salah satu kunci keberhasilan mengendalikan

tekanan darah pasien tekanan darah tinggi adalah pengukuran tekanan

darah secara teratur

Selain alat ukur tekanan darah secara manual seperti di atas ada

juga sphygmomanometer digital yang bekerja otomatis Tekanan darah

akan tampil di layar setelah sphygmomanometer digital selesai mengukur

tekanan darah

Agar sphygmomanometer masih dapat digunakan untuk mengukur

tekanan darah dengan baik perlu dilakukan kalibrasi Cara melakukan

kalibrasi yang sederhana adalah sebagi berikut

1 sebelum dipakai air raksa harus selalu tetap berada pada level angka

nol (0 mmHg)

2 Pompa manset sampai 200mmHg kemudian tutup katup buang rapat-

rapat Setelah beberapa menit pembacaan mestinya tidak turun lebih

dari 2mmHg ( ke 198mmHg) Disini kita melihat apakah ada bagian

yang bocor

3 Laju Penurunan kecepatan dari 200mmHg ke 0 mmHg harus 1 detik

dengan cara melepas selang dari tabung kontainer air raksa

4 Jika kecepatan turunnya air raksa di sphygmomanometer lebih dari 1

detik berarti harus diperhatikan keandalan dari sphygmomanometer

tersebut Karena jika kecepatan penurunan terlalu lambat akan mudah

untuk terjadi kesalahan dalam menilai Biasanya tekanan darah sistolic

pasien akan terlalu tinggi (tampilan) bukan hasil sebenarnya Begitu

juga dengan diastolik

Penurunan raksa yang lambat ini dapat disebabkan oleh keadaan

berikut

1 Saringan yang mampet karena dipakai terlalu lama

2 Tabung kaca kotor (air raksa oksidasi)

3 Udara atau debu di air raksa

Alasan yang pertama mudah kelihatan Ada dua saringan dalam

setiap sphygmomanometer air raksa yaitu di lubang tabung kaca dan

tendon Saringan di atas tabung kaca dapat menjadi tersumbat dengan

mudah Ketika air raksa menyentuh saringan akan terjadi kelebihan

tekanan Penanganan yang tidak baik setelah dipakai yaitu membiarkan

air raksa di tabung kaca dan tidak kembali ke tabung air raksa

Alasan yang kedua berkaitan dengan fakta bahwa air raksa adalah

suatu logam berat dan berisi material yang tidak murni Keadaan ini

menyebabkan dalam waktu yang lama akan mengotori tabung

gelaskaca Akibatnya gerakan raksa saat turun terhambat

Alasan yang ketiga adalah masuknya gelembung udara Ini

disebabkan oleh cara penanganan yang tidak sesuai dari

sphygmomanometer air raksa Debu dapat masuk lewat udara

Memindahkan sphygmomanometer air raksa tanpa mengunci air raksa

kembali ke kontainer dan meninggalkan klep membuka dapat

menghasilkan suatu gelembung udara di air raksa

25 Tensimeter dan Fluida

Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah sama dengan Manometer yang

menggunakan prinsip fluida Manometer adalah alat pengukur tekanan yang

menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk

menentukan tekanan Manset dipasang bdquomengikat‟ mengelilingi lengan dan

kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan

kemudian secara perlahan tekanannya diturunkan Pembacaan tinggi mercuri

dalam kolom (tabung manometer) menunjukkan peak pressure (systolic)

dan lowest pressure (diastolic)

Cara paling sederhana mengukur tekanan adalah

manometer yaitu tabung berbentuk U yang diisi

sebagian oleh zat cair umumnya air raksa (Hg)

atau air H2O

Tekanan yang diukur P berkaitan dengan perbedaan

ketinggian Dh dari zat cair

P0 adalah tekanan atmosfir

Seringkali tekanan diukur menggunakan satuan

mm-Hg atau mm-H2O dengan konversi

1 mm-Hg = 133 Nm2 (1 torr)

1 mmH2O = 981 Nm2

Prinsip Manometer

Tekanan pada titik A sama besarnya

dengan pada titik 1 Tekanan di titik 2

adalah tekanan di titik 1 ditambah

hgPP 0

dengan h1 Tekanan di titik 2 sama dengan tekanan di titik 3

yaitu h2 Berdasarkan persamaan besar tekanan di titik 2 dan titik 3

dapat dituliskan sebuah persamaan

Fluida pada A dapat berupa liquid atau gas Bila fluida pada A berupa gas

pada umumnya tekanan h1 dapat diabaikan karena berat dari gas

sangat kecil sehingga P2 hampir sama dengan PA Oleh karena itu berlaku

persamaan

Dalam kasus alat pengukur tekanan

darah h2 adalah tinggi cairan merkuri

pembacaan pada kaca tabung dan adalah berat spesifik dari merkuri

Berikut ini adalah tambahan penjelasan teknis (yang saya cuplik dari

wikipedia) atas komentar Goio dan Wiku

Stetoskop biasanya diletakkan diantara lengan (arteri pembuluh darah) dekat

siku dan bdquobebatan kain bertekanan‟ yang mengikat lengan Tujuan bebatan

kain dipompa (diberi tekanan) agar aliran darah yang melewati pembuluh

darah arteri di lengan jadi terhenti Pada saat tekanan dalam bebatan kain

dilepaskan perlahan-lahan dan kemudian darah mulai dapat mengalir lagi

melalui pembuluh darah arteri maka dari stetoskop akan terdengar suara

wussshhhhhellip(suara sedkit menghentak) Hal itu merupakan pertanda untuk

bdquomencatat‟ penampakan ukuran pada manometer yang merupakan tekanan

darah systolic Dan seterusnya sampai suara (wushhhhellip) tidak terdengar

kembali yang mana itu merupakan ukuran tekanan darah dyastolic (dilihat

dari displai manometer)

Ukuran tekanan darah normal untuk manusia dewasa (dengan kondisi

saat pengukuran normal tidak setelah berolahraga)

Systolic kurang dari 120 mmHg (232 psi atau 15 kPa)

Diastolic kurang dari 80 mmHg (155 atau 10 kPa)

BAB III

PENUTUPAN

31 Simpulan

Prinsip fisika sangatlah berpengaruh dalam dunia keperawatan

salah satunya yaitu prinsip kerja pada tensimeter tensimeter raksa

merupakan terapan dari ilmu fisika fluida yaitu mengalirnya zat cair atau

raksa dalam sebuah tabung dengan besar tekanan tertentu

32 Saran

Diharapkan tensimeter raksa dapat menjadi media untuk mengetes

tekanan darah secara akurat

DAFTAR PUSTAKA

- Materi (PPT) Pak Irwan Darmawan 2011 Fluida BSN 1

- Brunce Munson Donald Young dkk 2003 Mekanika Fluida E4 Jakarta

Erlangga

- Joyce James Colin Baker dkk 2008 Prinsip-prinsip Sains Untuk

Keperawatan Jakarta Erlangga

- httprendrasyahwordpresscom20070519alat-pengukur-tekanan-darah

(diakses 10 Mei 2012)

- Stevens Bordui dkk 1999 ILMU KEPERAWATAN E2 JILID 2 Jakarta

EGC

Page 10: Paper FLUIDA & Tensimeter

dari 2mmHg ( ke 198mmHg) Disini kita melihat apakah ada bagian

yang bocor

3 Laju Penurunan kecepatan dari 200mmHg ke 0 mmHg harus 1 detik

dengan cara melepas selang dari tabung kontainer air raksa

4 Jika kecepatan turunnya air raksa di sphygmomanometer lebih dari 1

detik berarti harus diperhatikan keandalan dari sphygmomanometer

tersebut Karena jika kecepatan penurunan terlalu lambat akan mudah

untuk terjadi kesalahan dalam menilai Biasanya tekanan darah sistolic

pasien akan terlalu tinggi (tampilan) bukan hasil sebenarnya Begitu

juga dengan diastolik

Penurunan raksa yang lambat ini dapat disebabkan oleh keadaan

berikut

1 Saringan yang mampet karena dipakai terlalu lama

2 Tabung kaca kotor (air raksa oksidasi)

3 Udara atau debu di air raksa

Alasan yang pertama mudah kelihatan Ada dua saringan dalam

setiap sphygmomanometer air raksa yaitu di lubang tabung kaca dan

tendon Saringan di atas tabung kaca dapat menjadi tersumbat dengan

mudah Ketika air raksa menyentuh saringan akan terjadi kelebihan

tekanan Penanganan yang tidak baik setelah dipakai yaitu membiarkan

air raksa di tabung kaca dan tidak kembali ke tabung air raksa

Alasan yang kedua berkaitan dengan fakta bahwa air raksa adalah

suatu logam berat dan berisi material yang tidak murni Keadaan ini

menyebabkan dalam waktu yang lama akan mengotori tabung

gelaskaca Akibatnya gerakan raksa saat turun terhambat

Alasan yang ketiga adalah masuknya gelembung udara Ini

disebabkan oleh cara penanganan yang tidak sesuai dari

sphygmomanometer air raksa Debu dapat masuk lewat udara

Memindahkan sphygmomanometer air raksa tanpa mengunci air raksa

kembali ke kontainer dan meninggalkan klep membuka dapat

menghasilkan suatu gelembung udara di air raksa

25 Tensimeter dan Fluida

Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah sama dengan Manometer yang

menggunakan prinsip fluida Manometer adalah alat pengukur tekanan yang

menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk

menentukan tekanan Manset dipasang bdquomengikat‟ mengelilingi lengan dan

kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan

kemudian secara perlahan tekanannya diturunkan Pembacaan tinggi mercuri

dalam kolom (tabung manometer) menunjukkan peak pressure (systolic)

dan lowest pressure (diastolic)

Cara paling sederhana mengukur tekanan adalah

manometer yaitu tabung berbentuk U yang diisi

sebagian oleh zat cair umumnya air raksa (Hg)

atau air H2O

Tekanan yang diukur P berkaitan dengan perbedaan

ketinggian Dh dari zat cair

P0 adalah tekanan atmosfir

Seringkali tekanan diukur menggunakan satuan

mm-Hg atau mm-H2O dengan konversi

1 mm-Hg = 133 Nm2 (1 torr)

1 mmH2O = 981 Nm2

Prinsip Manometer

Tekanan pada titik A sama besarnya

dengan pada titik 1 Tekanan di titik 2

adalah tekanan di titik 1 ditambah

hgPP 0

dengan h1 Tekanan di titik 2 sama dengan tekanan di titik 3

yaitu h2 Berdasarkan persamaan besar tekanan di titik 2 dan titik 3

dapat dituliskan sebuah persamaan

Fluida pada A dapat berupa liquid atau gas Bila fluida pada A berupa gas

pada umumnya tekanan h1 dapat diabaikan karena berat dari gas

sangat kecil sehingga P2 hampir sama dengan PA Oleh karena itu berlaku

persamaan

Dalam kasus alat pengukur tekanan

darah h2 adalah tinggi cairan merkuri

pembacaan pada kaca tabung dan adalah berat spesifik dari merkuri

Berikut ini adalah tambahan penjelasan teknis (yang saya cuplik dari

wikipedia) atas komentar Goio dan Wiku

Stetoskop biasanya diletakkan diantara lengan (arteri pembuluh darah) dekat

siku dan bdquobebatan kain bertekanan‟ yang mengikat lengan Tujuan bebatan

kain dipompa (diberi tekanan) agar aliran darah yang melewati pembuluh

darah arteri di lengan jadi terhenti Pada saat tekanan dalam bebatan kain

dilepaskan perlahan-lahan dan kemudian darah mulai dapat mengalir lagi

melalui pembuluh darah arteri maka dari stetoskop akan terdengar suara

wussshhhhhellip(suara sedkit menghentak) Hal itu merupakan pertanda untuk

bdquomencatat‟ penampakan ukuran pada manometer yang merupakan tekanan

darah systolic Dan seterusnya sampai suara (wushhhhellip) tidak terdengar

kembali yang mana itu merupakan ukuran tekanan darah dyastolic (dilihat

dari displai manometer)

Ukuran tekanan darah normal untuk manusia dewasa (dengan kondisi

saat pengukuran normal tidak setelah berolahraga)

Systolic kurang dari 120 mmHg (232 psi atau 15 kPa)

Diastolic kurang dari 80 mmHg (155 atau 10 kPa)

BAB III

PENUTUPAN

31 Simpulan

Prinsip fisika sangatlah berpengaruh dalam dunia keperawatan

salah satunya yaitu prinsip kerja pada tensimeter tensimeter raksa

merupakan terapan dari ilmu fisika fluida yaitu mengalirnya zat cair atau

raksa dalam sebuah tabung dengan besar tekanan tertentu

32 Saran

Diharapkan tensimeter raksa dapat menjadi media untuk mengetes

tekanan darah secara akurat

DAFTAR PUSTAKA

- Materi (PPT) Pak Irwan Darmawan 2011 Fluida BSN 1

- Brunce Munson Donald Young dkk 2003 Mekanika Fluida E4 Jakarta

Erlangga

- Joyce James Colin Baker dkk 2008 Prinsip-prinsip Sains Untuk

Keperawatan Jakarta Erlangga

- httprendrasyahwordpresscom20070519alat-pengukur-tekanan-darah

(diakses 10 Mei 2012)

- Stevens Bordui dkk 1999 ILMU KEPERAWATAN E2 JILID 2 Jakarta

EGC

Page 11: Paper FLUIDA & Tensimeter

kembali ke kontainer dan meninggalkan klep membuka dapat

menghasilkan suatu gelembung udara di air raksa

25 Tensimeter dan Fluida

Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah sama dengan Manometer yang

menggunakan prinsip fluida Manometer adalah alat pengukur tekanan yang

menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk

menentukan tekanan Manset dipasang bdquomengikat‟ mengelilingi lengan dan

kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan

kemudian secara perlahan tekanannya diturunkan Pembacaan tinggi mercuri

dalam kolom (tabung manometer) menunjukkan peak pressure (systolic)

dan lowest pressure (diastolic)

Cara paling sederhana mengukur tekanan adalah

manometer yaitu tabung berbentuk U yang diisi

sebagian oleh zat cair umumnya air raksa (Hg)

atau air H2O

Tekanan yang diukur P berkaitan dengan perbedaan

ketinggian Dh dari zat cair

P0 adalah tekanan atmosfir

Seringkali tekanan diukur menggunakan satuan

mm-Hg atau mm-H2O dengan konversi

1 mm-Hg = 133 Nm2 (1 torr)

1 mmH2O = 981 Nm2

Prinsip Manometer

Tekanan pada titik A sama besarnya

dengan pada titik 1 Tekanan di titik 2

adalah tekanan di titik 1 ditambah

hgPP 0

dengan h1 Tekanan di titik 2 sama dengan tekanan di titik 3

yaitu h2 Berdasarkan persamaan besar tekanan di titik 2 dan titik 3

dapat dituliskan sebuah persamaan

Fluida pada A dapat berupa liquid atau gas Bila fluida pada A berupa gas

pada umumnya tekanan h1 dapat diabaikan karena berat dari gas

sangat kecil sehingga P2 hampir sama dengan PA Oleh karena itu berlaku

persamaan

Dalam kasus alat pengukur tekanan

darah h2 adalah tinggi cairan merkuri

pembacaan pada kaca tabung dan adalah berat spesifik dari merkuri

Berikut ini adalah tambahan penjelasan teknis (yang saya cuplik dari

wikipedia) atas komentar Goio dan Wiku

Stetoskop biasanya diletakkan diantara lengan (arteri pembuluh darah) dekat

siku dan bdquobebatan kain bertekanan‟ yang mengikat lengan Tujuan bebatan

kain dipompa (diberi tekanan) agar aliran darah yang melewati pembuluh

darah arteri di lengan jadi terhenti Pada saat tekanan dalam bebatan kain

dilepaskan perlahan-lahan dan kemudian darah mulai dapat mengalir lagi

melalui pembuluh darah arteri maka dari stetoskop akan terdengar suara

wussshhhhhellip(suara sedkit menghentak) Hal itu merupakan pertanda untuk

bdquomencatat‟ penampakan ukuran pada manometer yang merupakan tekanan

darah systolic Dan seterusnya sampai suara (wushhhhellip) tidak terdengar

kembali yang mana itu merupakan ukuran tekanan darah dyastolic (dilihat

dari displai manometer)

Ukuran tekanan darah normal untuk manusia dewasa (dengan kondisi

saat pengukuran normal tidak setelah berolahraga)

Systolic kurang dari 120 mmHg (232 psi atau 15 kPa)

Diastolic kurang dari 80 mmHg (155 atau 10 kPa)

BAB III

PENUTUPAN

31 Simpulan

Prinsip fisika sangatlah berpengaruh dalam dunia keperawatan

salah satunya yaitu prinsip kerja pada tensimeter tensimeter raksa

merupakan terapan dari ilmu fisika fluida yaitu mengalirnya zat cair atau

raksa dalam sebuah tabung dengan besar tekanan tertentu

32 Saran

Diharapkan tensimeter raksa dapat menjadi media untuk mengetes

tekanan darah secara akurat

DAFTAR PUSTAKA

- Materi (PPT) Pak Irwan Darmawan 2011 Fluida BSN 1

- Brunce Munson Donald Young dkk 2003 Mekanika Fluida E4 Jakarta

Erlangga

- Joyce James Colin Baker dkk 2008 Prinsip-prinsip Sains Untuk

Keperawatan Jakarta Erlangga

- httprendrasyahwordpresscom20070519alat-pengukur-tekanan-darah

(diakses 10 Mei 2012)

- Stevens Bordui dkk 1999 ILMU KEPERAWATAN E2 JILID 2 Jakarta

EGC

Page 12: Paper FLUIDA & Tensimeter

dengan h1 Tekanan di titik 2 sama dengan tekanan di titik 3

yaitu h2 Berdasarkan persamaan besar tekanan di titik 2 dan titik 3

dapat dituliskan sebuah persamaan

Fluida pada A dapat berupa liquid atau gas Bila fluida pada A berupa gas

pada umumnya tekanan h1 dapat diabaikan karena berat dari gas

sangat kecil sehingga P2 hampir sama dengan PA Oleh karena itu berlaku

persamaan

Dalam kasus alat pengukur tekanan

darah h2 adalah tinggi cairan merkuri

pembacaan pada kaca tabung dan adalah berat spesifik dari merkuri

Berikut ini adalah tambahan penjelasan teknis (yang saya cuplik dari

wikipedia) atas komentar Goio dan Wiku

Stetoskop biasanya diletakkan diantara lengan (arteri pembuluh darah) dekat

siku dan bdquobebatan kain bertekanan‟ yang mengikat lengan Tujuan bebatan

kain dipompa (diberi tekanan) agar aliran darah yang melewati pembuluh

darah arteri di lengan jadi terhenti Pada saat tekanan dalam bebatan kain

dilepaskan perlahan-lahan dan kemudian darah mulai dapat mengalir lagi

melalui pembuluh darah arteri maka dari stetoskop akan terdengar suara

wussshhhhhellip(suara sedkit menghentak) Hal itu merupakan pertanda untuk

bdquomencatat‟ penampakan ukuran pada manometer yang merupakan tekanan

darah systolic Dan seterusnya sampai suara (wushhhhellip) tidak terdengar

kembali yang mana itu merupakan ukuran tekanan darah dyastolic (dilihat

dari displai manometer)

Ukuran tekanan darah normal untuk manusia dewasa (dengan kondisi

saat pengukuran normal tidak setelah berolahraga)

Systolic kurang dari 120 mmHg (232 psi atau 15 kPa)

Diastolic kurang dari 80 mmHg (155 atau 10 kPa)

BAB III

PENUTUPAN

31 Simpulan

Prinsip fisika sangatlah berpengaruh dalam dunia keperawatan

salah satunya yaitu prinsip kerja pada tensimeter tensimeter raksa

merupakan terapan dari ilmu fisika fluida yaitu mengalirnya zat cair atau

raksa dalam sebuah tabung dengan besar tekanan tertentu

32 Saran

Diharapkan tensimeter raksa dapat menjadi media untuk mengetes

tekanan darah secara akurat

DAFTAR PUSTAKA

- Materi (PPT) Pak Irwan Darmawan 2011 Fluida BSN 1

- Brunce Munson Donald Young dkk 2003 Mekanika Fluida E4 Jakarta

Erlangga

- Joyce James Colin Baker dkk 2008 Prinsip-prinsip Sains Untuk

Keperawatan Jakarta Erlangga

- httprendrasyahwordpresscom20070519alat-pengukur-tekanan-darah

(diakses 10 Mei 2012)

- Stevens Bordui dkk 1999 ILMU KEPERAWATAN E2 JILID 2 Jakarta

EGC

Page 13: Paper FLUIDA & Tensimeter

BAB III

PENUTUPAN

31 Simpulan

Prinsip fisika sangatlah berpengaruh dalam dunia keperawatan

salah satunya yaitu prinsip kerja pada tensimeter tensimeter raksa

merupakan terapan dari ilmu fisika fluida yaitu mengalirnya zat cair atau

raksa dalam sebuah tabung dengan besar tekanan tertentu

32 Saran

Diharapkan tensimeter raksa dapat menjadi media untuk mengetes

tekanan darah secara akurat

DAFTAR PUSTAKA

- Materi (PPT) Pak Irwan Darmawan 2011 Fluida BSN 1

- Brunce Munson Donald Young dkk 2003 Mekanika Fluida E4 Jakarta

Erlangga

- Joyce James Colin Baker dkk 2008 Prinsip-prinsip Sains Untuk

Keperawatan Jakarta Erlangga

- httprendrasyahwordpresscom20070519alat-pengukur-tekanan-darah

(diakses 10 Mei 2012)

- Stevens Bordui dkk 1999 ILMU KEPERAWATAN E2 JILID 2 Jakarta

EGC

Page 14: Paper FLUIDA & Tensimeter

DAFTAR PUSTAKA

- Materi (PPT) Pak Irwan Darmawan 2011 Fluida BSN 1

- Brunce Munson Donald Young dkk 2003 Mekanika Fluida E4 Jakarta

Erlangga

- Joyce James Colin Baker dkk 2008 Prinsip-prinsip Sains Untuk

Keperawatan Jakarta Erlangga

- httprendrasyahwordpresscom20070519alat-pengukur-tekanan-darah

(diakses 10 Mei 2012)

- Stevens Bordui dkk 1999 ILMU KEPERAWATAN E2 JILID 2 Jakarta

EGC