paper jurnal

4
PAPER JURNAL “KAJIAN DAMPAK PERUBAHAN GARIS PANTAI TERHADAP PENGGUNAAN LAHAN BERDASARKAN ANALISA PENGINDERAAN JAUH SATELIT DI KECAMATAN PAITON, KABUPATEN PROBOLINGGO JAWA TIMUR” Oleh : Siti Rahmi Prameswari, Agus Anugroho D. S dan Azis Rifai A. PENDAHULUAN Pemanfaatan citra penginderaan jauh tencangkup hampir semua aspek kehidupan makhluk hidup, baik manusia, tumbuhan maupun hewan, mulai dari aspek social, ekonomi, budaya, politik, lingkungan hidup, dan lain-lain. hal tersebut tidak lepas akan keunggulan penginderaan jauh, yang mana salah satu keunggulannya adalah mampu merekam kondisi alam dan lingkungannya dalam bentuk yang sama seperti saat waktu perekaman. Hal tersebut dimanfaatkan untuk pemantauan perubahan kondisi fisik permukaan bumi maupun sedikit di bawahnya dari waktu ke waktu. Hal tersebut dikarenakan bumi dan alam semesta ini, termasuk social kehidupan akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu, dan hal tersebut dapat dipantau melalui perekaman penginderaan jauh. Perubahan tersebut besar atau pun kecil pasti akan berdampak pada unsur lainnya dan berpengaruh pada dinamika kehidupan di dalamnya. B. PEMBAHASAN Perubahan garis pantai akan berdampak pada perubahan penggunaan lahan yang ada di daerah pesisir pantai. Pantai yang dikaji adalah pantai yang berada di Kecamatan Paiton yang berada di jalur pantaiutara pulau Jawa, dimana terdapat siklus hidrooseano yang dinamis yang menyebabkan terjadinya perubahan garis pantai dari waktu ke waktu. Melalui pendekatan

Upload: yosefganang

Post on 24-Nov-2015

33 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

jurnal

TRANSCRIPT

PAPER JURNALKAJIAN DAMPAK PERUBAHAN GARIS PANTAI TERHADAP PENGGUNAAN LAHAN BERDASARKAN ANALISA PENGINDERAAN JAUH SATELIT DI KECAMATAN PAITON, KABUPATEN PROBOLINGGO JAWA TIMUROleh : Siti Rahmi Prameswari, Agus Anugroho D. S dan Azis Rifai

A. PENDAHULUANPemanfaatan citra penginderaan jauh tencangkup hampir semua aspek kehidupan makhluk hidup, baik manusia, tumbuhan maupun hewan, mulai dari aspek social, ekonomi, budaya, politik, lingkungan hidup, dan lain-lain. hal tersebut tidak lepas akan keunggulan penginderaan jauh, yang mana salah satu keunggulannya adalah mampu merekam kondisi alam dan lingkungannya dalam bentuk yang sama seperti saat waktu perekaman. Hal tersebut dimanfaatkan untuk pemantauan perubahan kondisi fisik permukaan bumi maupun sedikit di bawahnya dari waktu ke waktu. Hal tersebut dikarenakan bumi dan alam semesta ini, termasuk social kehidupan akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu, dan hal tersebut dapat dipantau melalui perekaman penginderaan jauh. Perubahan tersebut besar atau pun kecil pasti akan berdampak pada unsur lainnya dan berpengaruh pada dinamika kehidupan di dalamnya.

B. PEMBAHASANPerubahan garis pantai akan berdampak pada perubahan penggunaan lahan yang ada di daerah pesisir pantai. Pantai yang dikaji adalah pantai yang berada di Kecamatan Paiton yang berada di jalur pantaiutara pulau Jawa, dimana terdapat siklus hidrooseano yang dinamis yang menyebabkan terjadinya perubahan garis pantai dari waktu ke waktu. Melalui pendekatan penginderaan jauh, maka akan didapatkan bahwa teknologi penginderaan jauh tersebut mampu merekam perubahan garis pantai yang ada di daerah tersebut, termasuk mampu menjadi data spasial yang dijadikan sumber analisa mengenai perubahan penggunaan lahan yang ada di sana. Hasil overlay citra menunjukan perubahan garis pantai masing-masing 1994 sepanjang 7150.361 meter, tahun 2002 sepanjang 7174.307 meter , dan tahun 2009 sepanjang 7192.413 meter. Hal tersebut salah satunya disebabkan karena adanya pengaruh pengembangan kawasan industri yaitu PLTU Paiton. Jenis citra yang digunakan dalam penelitian adalah citra satelit Landsat 7ETM+ yang direkam pada tahun 1996, dan citra satelit IKONOS yang direkam pada tahun 2009, bahan penelitian tersebut juga didukung dengan peta lingkungan pantai Besuki lembar 1608-07 skala 1:50.000 tahun 1993 publikasi BAKOSURTANAL kemudian data pengukuran sedimen dan kemiringan lereng pantai, serta dilakukannya pengecekan langsung ke lapangan pada tahun 2012 yang bertujuan untuk mengetahui kebenaran perubahan garis pantai dan penggunaan lahan yang dilakukan dengan interpretasi citra Landsat dan IKONOS.Citra satelit digunakan untuk diinterpetasi perubahan garis pantai yang ada di pantai Paiton. Melalui pendekatan disiplin ilmu kelautan, maka didapatkan bahwa pada rentang waktu tahun 1993-1996 perubahan pantai terjadi karena mengalami abrasi, hal tersebut dapat diinterpretasi dengan cara penumpangtindihan citra (overlay). Selain untuk mengetahui perubahan garis pantai yang ada di daerah pesesir tersebut, maka juga ditampakkan kenampakan penggunaan lahan yang ada di sekitar daerah tersebut. Melalui pengecekan lapangan secara langsung, didapatkan bahwa tingkat kebenaran atau tingkat ketelitian lapangan yang dilakukan dengan Matriks Uji Ketelitian, didapatkan bahwa tingkat penyimpangan sebesar 10% dan tingkat kebenaran penginterpretasian sebesar 90%. Hal tersebut menandakan bahwa walaupun sudah tersedia data spasial berupa citra satelit, namun harus tetap dilakukan uji lapangan untuk mendapatkan data yang benar-benar falid. Peran citra satelit di sini adalah untuk menentukan titik sampel yang perlu dicek ulang, dan untuk mendapatkan gambaran besar mengenai kondisi lapangan saat perekaman, yang dapat dijadikan bahan hipotesis sementara.Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui perubahan garis pantai dari tahun 1993-1996 dan 1996-2009. Perubahan garis pantai yang terjadi di daerah pantai Kecamatan Paiton tahun 19931996 lebih dominan disebabkan oleh proses abrasi pantai sebesar 56,1 ha. Abrasi tersebut menyebabkan perubahan penggunaan lahan yakni sawah 658,158 ha, hutan 193,744 ha dan industri 15,125 ha. Perubahan garis pantai tahun 1996 2009 berkaitan dengan proses abrasi pantai yang menyebabkan perubahan luas lahan sebesar 12,4927 ha. Abrasi tersebut menyebabkan luas penggunaan lahan menjadi berkurang. Penggunaan lahan yang terkena abrasi adalah lahan tegalan, industri dan tambak, masing-masing sebesar 870,903 ha, 73,667 ha dan 85,9307 ha.

C. KESIMPULANDampak perubahan garis pantai pada penggunaan lahan dari waktu ke waktu dapat dipantau dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh, dimana salah satu produknya berupa citra satelit yang dapat merekan permukaan bumi hampir sama dengan keadaan wilayah yang dikaji saat perekaman dilakukan. Citra tersebut merupakan hasil mentah dari sumber pengkajian, sehingga untuk memanfaatkan lebih lanjutnya harus dilakukan interpretasi citra, sehingga akan didapatkan data spasial sesuai dengan kebutuhan. Hasil penginterpretasian tersebut tidak menutup kemungkinan akan adanya kesalahan, oleh karenanya dibutuhkan pengecekan langsung dilapangan untuk mendapatkan kefalidan data yang dibutuhkan. Kondisi alam yang ada di jaman dahulu dapat dilakukan dengan memanfaatkan citra penginderaan jauh, hal tersebut merupakan keunggulan dari penginderaan jauh, yang dapat merekam lokasi yang sama dalam kurun waktu yang berbeda, untuk dibandingkan perubahan-perubahan yang terjadi.Perubahan garis pantai Paiton juga berdampak pada perubahan penggunaan lahan yang ada di daerah pesisir tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil perekaman yang dicetak dalam citra yang menunjukkan bahwa terdapat beberapa titik yang mengalami perubahan penggunaan lahan dari tahun ke tahun dikarenakan peribahan garis pantai.D. DAFTAR PUSTAKARahmi, Siti & Anugroho A.D.S & Rifai, Azis. 2014. Kajian Dampak Perubahan Garis Pantai terhadap Penggunaan Lahan Berdasarkan Analisa Penginderaan Jauh Satelit di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Semarang : Universitas Diponegoro