paper parabola
DESCRIPTION
Tugas WirelessTRANSCRIPT
-
Antena Parabola
Michael Aditya Sutiono1, Christian Orvin2
Departemen Sistem Komputer,
Fakultas ICT, Universitas Multimedia Nusantara
Gading Serpong, Tangerang, INDONESIA 1 [email protected], 2 [email protected]
Antena adalah sebuah tiang, kabel atau device lainnya yang
befungsi untuk mentransmisikan atau menerima sinyal radio
atau televisi. Ada beberapa jenis antena yang umum kita temui,
seperti antena yagi, antena grid, antena sektoral, antena
wajanbolik, antena parabolik, dan lain sebagainya. Pada
kesempatan ini, penulis akan membahas mengenai antena parabola.
Antena parabolik merupkan antenna yang memiliki reflektor
parabolik dan secara luas digunakan di berbagai bidang yang
membutuhkan gain yang tinggi dan beamwidth yang sempit [1].
Aplikasi antenna parabola antara lain untuk broadcast siaran
radio, televisi, komunikasi satelit, astronomy radio, dan radio
location (RADAR).
Antena parabolik terdiri atas elemen pemancar yang dapat
berupa dipol sederhana atau sebuah antena waveguide horn yang
diletakkan pada titik fokal dari permukaan reflektor parabola
[2]. Energi dari elemen pemancar diatur sehingga dapat
menyinari seluruh permukaan reflektor. Ketika energi tersebut
direfleksikan, sistem antena ditinggalkan dalam beamwidth
yang sempit. Sebagai akibatnya, tingkat gain yang diinginkan dapat dicapai.
Untuk mencapai hal tersebut tidak selalu mudah, karena
sangat bergantung pada radiator yang digunakan. Untuk
frekuensi rendah, biasanya digunakan sebuah elemen dipol,
sementara untuk frekuensi tinggi , biasanya digunakan sebuah
waveguide berbentuk circular. Faktanya, circular waveguide
menyediakan salah satu sumber radiasi yang optimal.
Beberapa jenis antena parabola berdasarkan jenis feed-nya, antara lain:
1. Sistem focal feed
Gambar 1. Diagram dari sistem focal feed.
Sistem focal feed ini merupakan salah satu sistem feed yang
paling luas digunakan untuk antena parabolik yang besar.
Kerugian paling besar dari tipe ini adalah feed dan
penyangganya memblokir sebagian sinyal sehingga membatasi efisiensi aperture menjadi hanya 55% hingga 60%.
2. Sistem Cassegrain feed
Gambar 2. Diagram dari sistem Cassegrain feed.
Sistem Cassegrain feed membutuhkan permukaan reflektif
kedua dan memiliki keuntungan yaitu panjang keseluruhan dari
antena, antara 2 reflektor lebih pendek dibandingkan dengan
panjang antara elemen radiasi dan reflektor parabolik. Hal ini
disebabkan karena adanya refleksi pada pemfokusan sinyal yang
memperpendek panjang fisiknya. Level efisiensi dari sistem ini
dapat mencapai 65-70%.
3. Sistem reflektor parabolik Gregorian
Gambar 3. Diagram dari sistem reflektor parabolik Gregorian.
Sistem reflektor parabolik Gregorian feed sangat mirip
dengan desain Cassegrain. Perbedaan terbesarnya adalah pada
reflektor sekundernya berbentuk cekung. Sistem ini dapat
mencapai tingkat efisiensi 70%.
-
4. Off axis atau reflektor parabolik offset
Gambar 3. Diagram dari sistem Off axis atau reflektor parabolik offset.
Reflektor yang digunakan pada sistem ini adalah sebuah
segmen asimetris dari bentuk parabola yang biasa digunakan.
Dengan cara ini, fokus dan feed antena berada pada 1 sisi dari permukaan reflektor.
Kelebihan antena parabola antara lain [3]:
1. High gain: Reflektor parabolik pada antena dapat menghasilkan gain yang tinggi. Semakin besar dish
dalam hal panjang gelombang, maka semakin
tinggi gainnya;
2. High directivity: Sama dengan tingginya gain, Reflektor parabolik pada antena dapat
mengarahkan sinyal dengan akurat, karena semakin besar gain, semakin sempit lebar sinyalnya.
Kekurangan antena parabola antara lain:
1. Membutuhkan elemen reflektor dan drive;
2. Biaya yang cukup mahal;
3. Ukuran yang besar.
Beberapa parameter penting pada sistem antena parabolik:
1. Focus: titik dimana semua sinyal masuk terkonsentrasi;
2. Vertex: titik paling dalam pada titik tengah reflektor parabolik;
3. Focal Length: jarak antara fokus ke vertex;
4. Aperture: bukaan atau area yang dicover oleh reflektor parabolik;
5. Gain: salah satu parameter kunci, bergantung pada beberapa faktor seperti diameter dish, wavelength,
dan faktor lain
6. Sistem feed.
Bebrapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain reflektor parabolik [4]:
1. Kedalaman reflector parabolik
Dalam mendesain sebuah reflektor parabolik,
biasanya menggunakan kedalamannya daripada menggunakan focal lengthnya.
=2
16 =
2
16 (1)
2. f/D ratio dibandingkan dengan beamwidthnya
Dalam mendesain sebuah antena parabolik, antena
tersebut harus dapat menyinari reflektor paraboliknya dengan baik.
=
1
4 tan( 4 )
70
(2)
3. Panjang segmen parabolik
Berguna untuk menghitung panjang supporting rib yang ada di luar reflector.
=ln(22+1+)
4+
22+1
4 (3)
4. Luas permukaan sebuah reflektor parabolic
Berguna untuk mengestimasi jumlah material reflektif yang dibutuhkan untuk reflektor.
= (22+1)3/21
62 (4)
Faktor yang mempengaruhi gain antena parabolik:
1. Diameter dari permukaan reflector
Semakin besar diameter, semakin besar gainnya
2. Efisiensi Antena
Efisiensi practical: 50~70%
3. Operational wavelength
Gain dari antena parabolik sangat bergantung pada
panjang gelombang.
2 reflektor yang sama, jika digunakan pada 2 frekuensi berbeda, maka gainnya akan berbeda.
Formula standard untuk gain reflektor antena parabolik:
= 1010(
)2 (5)
REFERESI
[1] Straw, R.Dean, Ed., The ARRL Antenna Book, 19th Ed.. USA: American Radio Relay League., 2000.
[2] Ian Poole. (2010). Parabolic Reflector Antenna Feed Systems [Online]. Available: http://www.radio-
electronics.com/info/antennas/parabolic/parabolic-reflector-
dish-feed-systems.php
[3] Ian Poole. (2010). Parabolic Reflector Antenna Feed Systems [Online]. Available: http://www.radio-
electronics.com/info/antennas/parabolic/parabolic_reflector.php
[4] Educypedia. (2005). Parabolic Reflector Antenna Feed Systems [Online]. Available FTP: http://www.educypedia.karadimov.info/library/parabolic%20ant
ennas.pdf