paper tbt
DESCRIPTION
teknologi budidaya tanaman, pengertian agronomiTRANSCRIPT
![Page 1: PAPER TBT](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082709/55cf9006550346703ba272a6/html5/thumbnails/1.jpg)
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertanian adalah merupakan salah satu usaha yang bisa menunjang
kehidupan masyarakat dalam kehidupannya yang saat ini memang telah banyak
digeluti oleh masyarakat kecil maupun masyarakat tingkat sedang. Namun,
sebagian besar masyarakat kecil masih terhambat oleh kurangnya pengembangan
teknologi yang memang sangat dibutuhkan sekarang sebagai pembantu dalam
mengelolah lahan petanian maupun hasil-hasil pertanian. Keterbatasan inilah yang
sekarang menjadi bahan untuk dipecahkan bersama-sama guna membantu para
petani dalam mengembangkan usahanya dalam bertani.
Kemudian selain dari pada itu, pengembangan teknologi juga dibutuhkan
sebagai pembaruan dari usaha tani tradisional guna lebih meningkatkan lagi
produktivitas hasil pertanian. Usaha yang telah dilakukan dalam mengembangkan
usaha tani juga memang penting karena pengembangan teknologi dalam bidang
usaha pertanian ditujukan agar dapat membantu para petani dalam mendapatkan
keuntungan yang lebih besar lagi sebagaimana yang diharapkan oleh semua
petani.
Pengembangan teknologi dalam bidang pertanian tentunya harus dilakukan
dengan memperhatikan sistem pertanian yang digunakan yang didalamnya
mencakup berbagai macam cara dalam mengembangkan hasil pertaian selain
daripada teknologi. Pengetahuan yang seperti ini seharusnya menjadi modal
utama dalam mengembangkan usaha tani apabila kita ingin mendapatkan
keuntugan yang besar. Hal-hal yang seperti inilah yang seharusnya petani
perhatikan terlebih dahulu ketika ingin memulai usaha tani agar tidak
mendatangkan kerugian. Selain itu, peran pemerintah juga dibutuhkan guna
memberi pengetahuan berupa sosialisasi ketika ada pengembangan metode
pertanian maupun pengembangan alat-alat pertaian yang dapat membantu
megurangi beban para petani.
1
![Page 2: PAPER TBT](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082709/55cf9006550346703ba272a6/html5/thumbnails/2.jpg)
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agronomi dan Ruang Lingkup Agronomi
Agronomi dapat diistilahkan sebagai produksi tanaman, dan diartikan
suatu usaha pengelolaan tanaman Agonomi berasal dari : Agros berarti
Tanaman dan Nomos berarti Pengelolaan. Jadi Agronomi adalah ilmu yang
mempelajari cara pengelolaan tanaman pertanian di sebidang lahan dengan
input minimal dan menghasilkan output yang maksimal. Menurut Sadjad
(1976) Agronomi sebagai cabang ilmu-ilmu pertanian yang mencakup
pengelolaan lapang produksi dan menghasilkan produksi maksimum.
Sedangkan Setyati (1982) megemukakan Ilmu Agronomi merupakan ilmu yang
mempelajari cara pengelolaan tanaman pertanian dan lingkungannya untuk
memperoleh produksi maksimum. Produksi maksimum bermakna hasil
produksi yang dihasilkan maksimal baik kuantitatif maupun kualitatif.
Pengelolaan dilakukan pada berbagai tingkatan dari sederhana sampai maju,
dan pada saatnya tingkat efektivitas dan efisiensi temyata dipengaruhi oleh
tingkat budaya manusianya.
Agronomi meliputi 3 aspek pokok, yaitu Aspek pemuliaan tanaman,
Aspek fisiologi tanaman, Aspek ekologi tanaman. Pemuliaan Tanaman adalah
ilmu pengetahuan untuk menciptakan tanaman yang lebih baik melalui
perbaiakan genetik. Selain itu pemuliaan tanaman merupakan suatu metode
yang secara sistematik merakit keragaman genetik menjadi suatu bentuk yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia, hasil dari kegiatan pemuliaan tanaman
yaitu berupa tanaman unggul.
Ekologi adalah interaksi antara organisme dengan lingkungannya serta
organisme satu dengan organisme yang lainnya di suatu tempat. Berasal dari
kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi
antara makhluk hidup dan lingkungannya. Fisiologi tumbuhan adalah Ilmu
yang mempelajari bekerjanya sistem kehidupan di dalam tubuh tumbuhan dan
![Page 3: PAPER TBT](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082709/55cf9006550346703ba272a6/html5/thumbnails/3.jpg)
3
tanggapan terhadap pengaruh lingkungan sekitarnya yang menggabungkan
aspek fisika, kimiawi, dan biologi di dalam tumbuhan.
B. Pengertian pertanian
Negara kita terkenal dengan sebutan sebagai Negara Agraris bahkan
pada masa pemerintahan Presiden Soeharto pernah dijuluki dengan sebutan
negara Macan Asia karena kekuatan Pertanian dengan Swasembada
Pangannya. Namun apakah anda tahu pengertian dari Pertanian itu sendiri?
Banyak pakar ilmuan terutama di bidang pertanian dalam mendefinisikan kata
“Pertanian” itu sendiri baik secara arti sempit maupun dalam arti luas. Kali ini
saya merangkum beberapa pengertian pertanian dari berbagai sumber yang
mungkin anda bisa simpulkan sendiri apa itu “PERTANIAN”.
Salah satu sektor perekonomian adalah pertanian, yang merupakan
penerapan akal dan karya manusia melalui pengendalian proses produksi
biologis tumbuh-tumbuhan dan hewan, sehingga lebih bermanfaat bagi
manusia. Tanaman dapat diibaratkan sebagai pabrik primer karena dengan
memakai bahan dasar langsung dari alam dapat menghasilkan bahan organik
yang bermanfaat bagi manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Pertanian Dalam Arti Luas, semua yang mencakup kegiatan pertanian
(tanaman pangan dan hortikultura), perkebunan, kehutanan, peternakan, dan
perikanan. Saat ini, kegiatan pertanian dalam arti luas ditangani oleh tiga
departemen, yaitu Departemen Pertanian, Departemen Kehutanan, dan
Departemen Kelautan dan Perikanan. Adapun sebelum diputuskan ketiga
departemen tersebut telah mengalami beberapa perubahan diantaranya:
1. Tahun 1980 = Departemen Pertanian
2. Tahun 1987 = Departemen Pertanian dan Departemen Kehutanan
3. Tahun 2000 = Departemen Pertanian, Departemen Kehutanan dan
Perkebunan, serta Departemen kelautan dan Perikanan
4. Tahun 2002 = urusan perkebunan dikembalikan kedalam
Departemen Pertanian, sehingga sejak saat itu kegiatan pertanian
dalam arti luas ditangani oleh ketiga departemen (Pertanian,
Kehutanan, Kelautan&Perikanan)
![Page 4: PAPER TBT](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082709/55cf9006550346703ba272a6/html5/thumbnails/4.jpg)
4
Pertanian Dalam Arti Sempit, suatu budidaya tanaman kedalam suatu
lahan untuk mencukupi kebutuhan manusia. Secara sederhana, Mosher (1966)
mengartikan pertanian sebagai turutnya campur tanagan manusia dalam
perkembangan tanaman dan atau hewan, agar dapat lebih baik memenuhi
kebutuhan dan memperbaiki kehidupan keluarga dan atau
masyarakatnya. Turutnya campur tangan manusia tersebut, dilakukan melalui
mobilisasi sumberdaya (sendiri dan dari luar) dan pemanfaatanya kearah:
1. Peningkatan produksi, melalui intensifikasi (sapta usaha tani) dan
ekstensifikasi (perluasan area/skala usaha)
2. Diversifikasi, yaitu keragaman usaha
3. Efisiensi usaha, yaitu peningkatan pendapatan
4. Perbaikan mutu, melalui standardisasi dan pengelompokan
(sortasi), pengolahan, pembungkusan (packing) dan pemberian
merk (branding)
5. Pengolahan limbah, yaitu pemanfaatan limbah menjadi produk
yang bermanfaat (biogas, kompos, dll)
6. Perbaikan dan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup
(Rehabilitasi dan konservasi
Dalam beberapa pengertian tersebut, pertanian memiliki makna ganda,
baik sebagai profesi dan sebagai perubahan sosial dan kebudayaan.
Dan tanaman dapat diibaratkan sebagai pabrik primer karena dengan memakai
bahan dasar langsung dari alam dapat menghasilkan bahan organik yang
bermanfaat bagi manusia baik langsung maupun tidak langsung. Tanaman
pertanian merupakan tanaman hasil pertanian yang meliputi hasil sawah, tegal
dan ladang. Contoh tanaman pertanian adalah padi, sayur-sayuran, buah-
buahan, gandum dan ubi.
C. Perkembangan Pertanian di Indonesia
Dalam proses perkembangan tidak terlepas dari visi pertanian
Indonesia. Visi pertanian Indonesia adalah menjadi pertanian tangguh dan
modern berbasis pada pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan yang
menjamin ketahanan, keamanan dan mutu pangan, penyediaan bahan baku
industri dan kesejahteraan petani, serta berdaya saing global. Selain itu
![Page 5: PAPER TBT](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082709/55cf9006550346703ba272a6/html5/thumbnails/5.jpg)
5
perkembangan pertanian tidak lepas dari sejarah perkembangan dari
masyarakatnya zaman dulu hingga sekarang :
1. Era pertanian dahulu: masih dengan sistem nomaden yaitu
masyarakatnya dalam pemenuhan hidupnya sehari-hari masih
menggunakan sistem berburu dan semi nomaden yaitu
masyarakatnya sudah mulai bercocok tanam dan juga masih
menggunakan sistem berburu dalam pemenuhan kebutuhan sehari-
hari.
2. Era pertanian modern : pertanian yang sudah mengalami kemajuan
dan perkembangan. Hal ini dapat dilihat dengan adanya berbagai
terobosan-terobosan dan teknologi-teknologi baru.
Kemudian dalam proses perkembangan pertanian di Indonesia ada tiga
pola pertanian yang saling berpengaruh, antaralain yaitu :
1. Pertanian konvensional : Pertanian ini mengandalkan input dari
luar sistem pertanian, berupa energi, pupuk, pestisida untuk
mendapatkan hasil pertanian yang produktif dan bermutu tinggi.
2. Pertanian Konservasi : pertanian yang mengandalkan dan berusaha
mempertahankan kelestarian alam. Petani pada pertanian
konservasi biasanya lebih mengutamakan kelestarian dan biasanya
produktivitas rendah.
3. Pertanian Teknologi Tinggi : pertanian ini memerlukan input
tinggi, baik berupa teknologi, bahan-bahan kimia maupun
energi. Pada pertanian teknologi tinggi ini dilakukan oleh pemodal
besar karena biaya pertanian untuk cukup besar.
Di Indonesia terdapat berbagai macam sistem pertanian. Dan dalam
setiap sistem memiliki tingkat efisiensi teknologi yang berbeda-beda yaitu :
1. Sistem ladang : belum berkembang, pengelolaan sangat sedikit,
produktivitasnya tergantung lapisan humus awal.
2. Sistem tegal pekarangan : di lahan kering , pengelolaannya masih
rendah , terdapat tanaman campuran, baik tahunan maupun
musiman
![Page 6: PAPER TBT](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082709/55cf9006550346703ba272a6/html5/thumbnails/6.jpg)
6
3. Sistem sawah : teknik budidaya tinggi , sistem pengelolaan yang
sudah baik (tanah, air dan tanaman), stabilitas kesuburannya lebih
baik.
4. Sistem perkebunan : khusus tanaman perkebunan yang
menghasilkan bahan-bahan yang dapat diekspor, tingkat
manajemen sudah maju.
D. Pembangunan Pertanian
Pembangunan pertanian merupakan salah satu hal yang dicapai ketika
perkembangan pertanian terlaksana. Mau tidak mau dalam perkembangan
pertanian akan menemui pembangunan ini karena berkembangnya pertanian
dicapai melalui pembangunan yang berkelanjutan. Dalam pembangunan
pertanian harus ditentukan arah yang jelas agar mudah dalam pencapaian
tujuan pembangunan tersebut. Arah pembangunan pertanian yaitu:
1. Peningkatan produksi pertanian
Arah ini harus dilakukan karena ini merupakan salah satu
tujuan dari pembangunan pertanian yaitu meningkatkan produksi
pertanian. Dengan peningkatan produksi pertanian maka secara tidak
langsung meningkatkan pembangunan pertanian tersebut. Maka harus
dilakukan hal-hal khusus untuk meningkatkan produksi pertanian agar
laju pembangunan semakin cepat.
2. Peningkatan pendapatan usaha tani
Dalam pembangunan pertanian harus dicapai peningkatan
pendapatan usaha tani, karena ketika pendapatan pertanian meningkat
maka perkembangan pertanian akan semakin meningkat.
3. Peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup petani
Saat kesejahteraan dan taraf hidup petani meningkat maka
akan banyak yang berminat di pertanian dan perkembangan pertanian
akan berjalan. Saat banyak yang berminat karena kesejahteraan dan
taraf hidup petani terjamin maka akan banyak yang berpartisipasi dan
pembagunan akan berlangsung.
![Page 7: PAPER TBT](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082709/55cf9006550346703ba272a6/html5/thumbnails/7.jpg)
7
4. Penyediaan lapangan dan kesempatan kerja
Salah satu arah pembangunan yaitu menyediakan lapangan
kerja. Pembangunan pertanian yang akan meluaskan lapangan
pekerjaan juga akan membutuhkan pekerja sehingga secara langsung
meniingkatkan penyediaan lapangan kerja.
5. Perolehan pendapatan devisa
Salah satu arah pembangunan pertanian yaitu memperoleh
devisa yaitu dengan mengekspor hasil pertanian. Dan ekspor dapat
dilakukan dengan meningkatkan mutu dan kualitas produksi pertanian.
Dalam pembangunan pertanian harus memiliki pula tujuan
yang jelas dan harus mencapai kesejahteraan bagi petani dan
pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Hal tersebut dapat
dicapai melalui:
1. Agribisnis
2. Pemanfaatan Iklim
3. Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati
4. Kesesuaian Lahan
5. Ketersediaan Tenaga Kerja
6. Pemanfaatan Peluang Pasar
Selain itu harus diperhatikan sumber daya pertanian yang dapat
mempercepat pembangunan pertanian, SDM tersebut meliputi:
1. Pemerintah Pusat
2. Pakar Perguruan Tinggi
3. Mahasiswa
4. Penyuluh Pertanian
5. Petani
![Page 8: PAPER TBT](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082709/55cf9006550346703ba272a6/html5/thumbnails/8.jpg)
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwa perkembangan pertanian terdiri atas dua yaitu masyarakat dahulu
dan masyarakat modern. Di Indonesia terdapat tiga pola perkembangan
pertanian yaituPertanian Teknologi Tinggi, Pertanian Konservasi dan Pertanian
konvensional. Perkembangan pertanian di Indonesia sekarang ini masih belum
maksimal dikarenakan SDM perkembangan pertanian di Indonesia masih
kurang professional dan kurang adanya sinergi antar sumber daya manusia.
Akan tetapi dapat ditingkatkan dengan meningkatkan sarana prasarana dalam
dan pendidikan di bidang pertanian agar menciptakan SDM yang lebih
berkualitas.
B. Saran
Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan sarana prasarana dalam dan
pendidikan di bidang pertanian agar menciptakan SDM yang lebih
berkualitasagar perkembangan pertanian lebih maju dan pembangunan
pertanian semakin pesat.
![Page 9: PAPER TBT](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082709/55cf9006550346703ba272a6/html5/thumbnails/9.jpg)
9
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Ilmu Lingkungan. ITB Press. Bandung
Fatchurrohim. M. 2002. Hubungan Pemupukan dengan Absorbsi Hara dan
Produktivitas Kedelai. Seminar Lembaga Pusat Penelitian Pertanian.
Kobata and Uemuki.2004.Effect of high temperature at ripening stage on the
reserve accumulation in seed in some rice cultivars. Plant Prod. Science.
4:160-168.
Weerakoon, W. M. W., Maruyama, A. and Ohba, K. 2008. Impact of humidity
on temperature induced grain sterility in rice (Oryza sativa L). J.
Agron. and Crop Sci. 194:135-140.
Yudi, Abror. 2007. Teknik Budidaya Kedelai. Jurnal Agrivita 11(2) : 17-
21. Balitbag. Bogor
Zakaria, S. 2005. Effect of temperature in ripening stage on the appearance of
nucellar epidermis and reserves accumulation in endosperm of rice
(Oryza sativa L.). Jurnal Agrista.
![Page 10: PAPER TBT](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082709/55cf9006550346703ba272a6/html5/thumbnails/10.jpg)
10
TUGAS PAPER
TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN
PERTANIAN DI INDONESIA
Nama : ABIEZA BUDI HASTOMO
NIM : H0214001
Prodi : ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015