paragraf
DESCRIPTION
Tugas Makalah tentang paragraf pada waktu SMATRANSCRIPT
Paragraf adalah bagian dari wacana yang merupakan satu kesatuan
dari kalimat pokok dengan kalimat-kalimat penjelas. Paragraf berasal
dari bahasa Yunani paragraphos yang artinya menulis di samping atau
tertulis di samping. Paragraf adalah gabungan kalimat yang
mengandung satu gagasan pokok dan didukung oleh gagasan-gagasan
penjelas serta di antara kedua unsur tersebut harus memiliki
keterpaduan antara bentuk dan maknanya. Selain itu, paragraf adalah
inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan.
Paragraf dapat juga dikatakan sebagai karangan yang paling
pendek. Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan di mana
suatu gagasan dimulai dan berakhir. Paragraf yang baik harus
memenuhi kriteria yaitu memiliki satu ide pokok atau satu pikiran
utama dan beberapa pikiran penjelas antarkalimat yang saling
berkaitan atau berkoherensi sehingga merupakan satu kesatuan.
Kalimat yang memuat ide pokok atau pikiran utama disebut kalimat
utama. Kalimat yang mengandung pikiran penjelas disebut kalimat
penjelas.
. Penggolongan Paragraf
Jenis-jenis paragraf dapat ditinjau dari segi tujuan, letak kalimat
pokoknya, dan jenis pengembangannya.
1.6.1. Berdasarkan tujuan
a. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka berperan sebagai pengantar untuk
sampai kepada masalah yang akan diuraikan. Paragraf
pembuka mempunyai dua kegunaan, yaitu menarik
perhatian pembaca dan menjelaskan tujuan dari penulisan
itu sendiri.
b. Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung berisi inti persoalan yang akan
dikemukakan. Oleh sebab itu, secara kuantitatif paragraf
inilah yang paling panjang dan antara paragraf satu dengan
paragraf lain harus saling berhubungan secara logis.
c. Paragraf Penutup
Paragraf penutup mengakhiri sebuah karangan.
Biasanya paragraf ini berisi kesimpulan dari pargraf
penghubung. Paragraf penutup dapat juga berisi penegasan
kembali mengenai hal-hal yang dianggap penting. Jadi,
paragraf penutup yang berfungsi mangakhiri sebuah
karangan tidak boleh terlalu panjang.
1.6.2. Berdasarkan letak kalimat pokok
a. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang dimulai dengan
menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus, untuk menuju
pada kasimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa
khusus. Paragraf induktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus.
2. Menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa
khusus.
3. Kesimpulan terdapat di akhir paragraf.
4. Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraf.
Jenis-jenis paragraf induktif:
1). Generalisasi
Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik
kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jaumlah
data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup
dan dapat mewakili.
2). Analogi
Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua
hal yang banyak persamaaannya.
3). Klasifikasi
Klasifikasi adalah paragraf yang mengelompokkan hal-hal yang
mempunyai persamaan. Pengelompokkan ini biasanya dirinci
lebih lanjut ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil.
4). Sebab-akibat
Paragraf sebab-akibat adalah paragraf yang dimulai dengan
mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab dan sampai
pada simpulan yang menjadi akibat.
5). Akibat-sebab
Paragraf akibat-sebab adalah paragraf yang dimulai dengan
fakta khusus yang menjadi akibat, kemudian fakta itu dianalisis
untuk diambil kesimpulannya.
b. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide poko atau
kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan selanjutnya
diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung
kalimat utamanya.
Jenis paragraf deduktif:
1). Pola rincian
2). Pola alasan
3). Pola contoh
c. Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang dimulai
dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik
kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri
dengan kalimat topik.
1.6.3. Berdasarkan jenis pengembangan
a. Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan
suatu peristiwa atau kejadian. Dalam karangan atau
paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan
konflik. Paragraf naratif tidak memiliki kalimat utama.
Paragraf naratif disusun dengan merangkaikan peristiwa-
peristiwa yang berurutan atau secara kronologis.
Tujuannya, pembaca diharapkan seolah-olah mengalami
sendiri peristiwa yang diceritakan.
b. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang menyajikan
sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuan paragraf
eksposisi adalah memaparkan atau menjelaskan sesuatu
agar pengetahuan pembaca bertambah. Oleh karena itu,
topik-topik yang dikembangkan dalam paragraf eksposisi
berkaitan dengan penyampaian informasi.
c. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang
menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci.
Paragraf deskripsi bertujuan melukiskan atau memberikan
gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya
sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar,
membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan.
d. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang
membuktikan kebenaran tentang sesuatu. Untuk
memperkuat ide atau pendapatnya, penulis wacana
argumentasi menyertakan data-data pendukung.
Tujuannya, pembaca menjadi yakin atas kebenaran yang
disampaikan penulis.
e. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan
mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam
persuasi, pengarang mengharapkan adanya sikap motorik
berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai
dengan anjuran penulis dalam karangannya.
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kajian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
hal-hal yang dpat disimpulkan, antara lain:
1. Paragraf adalah gabungan kalimat yang mengandung satu
gagasan pokok dan didukung oleh gagasan-gagasan penjelas
serta di antara kedua unsur tersebut harus memiliki keterpaduan
antara bentuk dan maknanya.
2. Fungsi paragraf yang utama adalah untuk menandai pembukaan
topik baru atau pengembangan lebih lanjut dari topik yang
sebelumnya.
3. Unsur-unsur paragraf adalah beberapa unsur yang membangun
paragraf sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis dan
sistematis. Unsur-unsur itu terdiri dari empat macam, yaitu
transisi, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat
penegas.
4. Paragraf yang baik harus memiliki tiga ketentuan, yaitu kesatuan
paragraf, kepaduan paragraf, dan kelengkapan paragraf.
5. Paragraf dapat dibagi berdasarkan tujuan, letak kalimat pokok,
dan jenis pengembangannya. Berdasarkan tujuannya, paragraf
dapat dibagi menjadi paragraf pembuka, paragraf pengembang,
dan paragraf penutup. Berdasarkan letak kalimat pokoknya,
paragraf dapat dibagi menjadi paragraf deduktif, paragraf
induktif, dan paragraf campuran. Berdasarkan jenis
pengembangannya, paragraf dapat dibagi menjadi paragraf
narasi, eksposisi, deskripsi, argumentasi, dan persuasi.
6. Teknik pengembangan paragraf dibagi menjadi tiga, yaitu dengan
memberikan contoh atau fakta, memberikan alasan, dan bercerita
Pengertian, Peranan, Syarat Dan Macam Laporan1. Pengertian Laporan
Laporan dalam bahasa Inggris “report” berasal dari bahasa Latin
“portare” yang berarti membawa atau mengangkut. Awalan (prefix)
“re” berarti kembali, maknanya bahwa jika seseorang ditugaskan untuk
mengadakan penelitian, dan setelah itu ia harus membawa hasil fakta
dan data hasil penelitian tersebut.
Pengertian dasar laporan ialah menyajikan fakta secara objektif
dan tulus. Laporan dimaksudkan untuk memberikan gambaran
mengenai peristiwa yang terjadi. Isi laporan yang benar akan
mendorong mutu penulisan laporan yang baik. Artinya, kebenaran isi
tercakup pada laporan yang memiliki bentuk yang sistematis, penalaran
yang jelas, dan mengikuti bahasa dengan kritis. Secara umum, laporan
dapat dianggap sebagai pelaksanaan komunikasi secara tertulis dan
lisan. Sedangkan secara khusus yaitu dalam konteks administrasi,
laporan memperoleh pengertian khusus sebagai pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas dan fungsi setiap satuan organisasi.
Menurut E. Zaenal Arifin dalam bukunya Bahasa yang Lugas
dalam Laporan Teknis, laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang
suatu keadaan atau suatu kegiatan. Pada dasarnya, fakta yang
disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan
kepada pelapor.
Menurut Prajudi Atmosurdjo, laporan adalah setiap tulisan yang
berisi hasil pengolahan data – informasi. Laporan sebagai salah satu
produk kontor diperlukan oIeh pimpinan organisasi.
Charles E. Redfield, laporan adalah segenap hubungan dalam
organisasi yang berujud penyampaian ide-ide dari satu pihak ke pihak
lain, disebut juga sebagai “administrative communication” (komunikasi
administrasi). Laporan ini merupakan salah satu unsur penting dari tata
hubungan administrasi tersebut.
Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan
bahwa laporan
adalah setiap tulisan yang berisi hasil pengolahan data informasi. Laporan juga merupakan alat komunikasi yang di dalamnya terdapat
beberapa kesimpulan atau rekomendasi dari fakta-fakta atau keadaan-
keadaan yang telah diselidiki. Berdasarkan pengertian ini, suatu laporan
berkaitan dengan suatu penyelidikan, penglihatan, pengamatan,
pendengaran, penelitian dari suatu keadaan yang kemudian diperoleh
data/informasi yang relevan. Selanjutnya, data informasi tersebut diolah
dan ditulis menjadi suatu laporan. Oleh karena laporan berisi informasi
yang dapat dikomunikasikan, maka laporan dapat digunakan oIeh pihak
lain untuk tujuan tertentu.
Jenis LaporanLaporan dapat digolongkan menurut :
1. Maksud pelaporan
Laporan informativ, yaitu laporan yang dimaksudkan
untuk memberi informasi dan bukan dimaksudkan untuk
memberi analisis atau rekomendasi. Titik pentingnya
adalah pemberian informasi yang akurat dan terinci.
Laporan rekomendasi§
Yaitu laporan yang di samping memberikan informasi
juga menyertakan pendapat si pelapor, dengan maksud
memberikan rekomendsasi (usul yang tidak mengikat).
Meski demikian akurasi dan rincian informasi tetap
diperlukan supaya rekomendasi yang diberikan juga
meyakinkan.
Laporan analitis§
Yaitu laporan yang memuat sumbangan pikiran si
pelapor, bisa berupa pendapat atau saran, setelah
melalui analitis yang matang dan mendalam.
Kebanyakan laporan akademis berada pada kategori ini.
Laporan Pertanggungjawaban
Di mana si pelapor memberi gambaran tentang
pekerjaan yang sedang dilaksanakan (Progress report)
atau sudah dilaksanakan (bersifat evaluatif)
Laporan Kelayakan (feasibility§ report)
Pelapor menganalisis suatu situasi atau masalah secara
mendalam untuk menuju penilaian yang bersifat pilihan:
layak atau tidak. Berbagai alternative dinanalisis,
kemudian ditentukan mana yang lebih baik.
2. Bentuk Laporan
Laporan berbentuk Memo§
Biasanya laporan pendek yang memuat hal – hal pokok
saja, dan beredar di kalangan intern organisasi.
Laporan berbentuk Surat§
Isinya lebih panjang daripada laporan yang berbentuk
memo, sekitar tiga lembar folio. Bisa ditujukan ke luar
organisasi.
Laporan berbentuk naskah§
Laporan ini bisa panjang atau pendek. Bila panjang
dibuat dalam format buku, dan dalam penyampaiannya
mutlak diperlukan surat atau memo pengantar
§ Laporan berbentuk Campuran
Laporan ini tidak lain gabungan antara bentuk naskah
dengan memo atau surat. Dibuat begini karena isinya
cukup kompleks sehingga harus dipadukan dengan
bentuk naskah agar pengkodean bagian – baiannya lebih
mudah dilakukan.
Laporan berbentuk§ formulir.
Laporan berbentuk buku.§
3. Waktu Penyampaian
§ Laporan Insidental
Laporan ini tidak disampaikan secara rutin, hanya sekali-
sekali saja dalam rangka suatu kegiatan yang tidak
terjadwal tetap.
Laporan Periodik§
Ditulis dalam suatu periode tertentu dan dinamai sesuai
periodenya pula. Contoh: Laporan harian, Mingguan,
Bulanan dan seterusnya.
Sistematika Laporan
Di samping materi laporan harus memenuhi persyaratan-persyaratan
yang telah
disebutkan, penulis laporan juga harus memperhatikan tentang
sistematika
penyajian materi laporan tersebut.
Yang dimaksud dengan sistematika penyajian laporan di sini adalah
pembidangan
atau pengelompokan materi yang disajikan.
Sistematika laporan lazim dikenal di Indonesia ini ada dua yaitu:
1. Sistem desimal (digit system);
2. Sistem gabungan angka dan huruf.
Contoh: Format Laporan di Lingkungan Pekerjaan.
JUDUL
I. KATA PENGANTAR
II. DAFTAR ISI
III. LAPORAN KETUA PANITIAN PENYELENGGARA
IV. SAMBUTAN KEPALA
V. SAMBUTAN PEMIMPIN PROYEK
VI. TAHAP KEGIATAN
1.1. Tahap persiapan
1.1.1. Penyusunan Ppanitia
1.1.2. Penyusunan Panitia
1.1.3. Penyusunan Materi Penataran
1.1.4. Lain-lain
1.2. Tahap Pelaksanaan
1.2.1. Pembukaan
1.2.2. Penyajian Materi
1.2.3. Penatar
1.2.4. Petatar
70
1.2.5. Tahap Penutupan
VII. LAMPIRAN
1. Surat Keputusan Kepanitiaan
2. Rancangan Kegiatan
3. Surat-surat Persiapan
4. Formulir
5. Edaran Peers
6. Analisis Biodata Peserta Penataran
7. Laporan Ketua Panitia pada Penutupan
8. Kesan dan Pesan Peserta
9. Contoh Piagam
10. Daftara Nama Peserta
11. Lembar Evaluasi.
Contoh : Format Penulisan Laporan Penelitian
JUDUL
BAB I. PERMASALAHAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah dan Paradigma Penelitian
D. Tujuan Penelitian
E. Kegunaan Hasil Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
A.
B.
C.
D Asumsi dan hipotesis Penelitian
1. Asumsi
2. Hipotesis Penelitian
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
B. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
C. Teknik Pengumpulan Data
D. Pengujian Persyaratan analisis
E. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN, PENGUJIAN HIPOTESIS, DAN
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
B. Hasil Pengujian Hipotesis
C. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Lampiran instrumen peneliitian
2. Lampiran hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrumen
3. Lampiran data mentah
4. Lampiran analisis data termasuk perhitungan pengujian hipotesis
5. Lampiran yang lain, seperti perijinan dan lain-lain.
E. Cara Pengetikan
1. Laporan diketik dua spasi pada kertas ukuran kuarto
2. Batas pengetikan
a. Margin kiri 4 cm
b. Margin kanan 3 cm
c. Margin atas 2,5 cm (dihitung dari penulisan nomor halaman.
d. Margin bawah 3 cm
e. Untuk halaman pertama tiap-tiap bab (halaman yang memakai bab)
batas
pengetikan bagian atas (margin atas) 5 cm.
3. Bab, subbab dan riciannya
a. Bab diketik di tengah-tengah dengan huruf besar semua, juga tanpa
digaris bawahnya.
b. Subbab diketik di atas pinggir (margin kiri) dengan huruf besar
semua,
juga tanpa digaris di bawahnya.
c. Rincian subbab dan seterusnya diketik sebaris dengan baris di
atasnya.
Dalam hal rincian tersebut huruf besar dan judul tersbut digaris di
bawahnya.
4. Jarak pengetikan bab, subbab dan rinciannya
a. Bab dengan subbab 4 spasi
b. Subbab dengan kalimat di bawahnya 2,5 spasi
c. Kalimat dengan rincian subbab dan seterusnya 2,5 spasi
5. Pengetikan Kalimat
a. Alinea baru diketik di pinggir (tidak menjorok) sebaris di atasnya
dengan
jarak 2,5 spasi dengnan baris di atasnya.
b. Petikan lebih dari 3 baris diketik satu spapsi dan seterusnya diketik
menjorok ke dalam 7 ketukan (untuk baris pertama dan 4 ketukan
untuk
baris berikutnya) dari baris di atasnya tanpa diberi tanda petik.
c. Semua petikan harus diberi nomor di belakangnya, dan nomor
tersebut
harus diletakkan ½ spapsi di atas huruf.
d. Catatan kaki diketik 1 spasi dan nomor catatan kaki harus sama
dengan
nomor kutipan di atasnya. Sedangkan jarak antara pengetikan 2 cm
papda
bagian bawah adalah:
1) Baris terakhir dari kata-kata dalam teks, atau
2) Kalau ada catatan kaki berisi baris terakhir dari catatan kaki
6. Penomoran Halaman
a. Bagian pendahuluan yang meliputi : halaman judul, kata pengantar
dan
daftar isi memakai angka Romawi kecil dan diketik di sebelah tengah
bawah tepapt pada margin bawah atau sedikit di bawahnya. Contoh :
huruf Romawi kecil i, ii, iii dan seterusnya.
b. Bagian tubuh/pokok dan bagian penutup dengan angka Latin dan
diketik
pada batas pinggir margin kanan atas : 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya.
c. Nomor halaman pada halaman pertama dari tiap bab diketik di
bagian
tengah bawah tepat papda margin bawah atau sedikit di bawahnya.
d. Nomor halaman lampiran ditulis seperti pada nomor halaman
pertama
dari tiap bab.
PROPOSAL1. Pengertian Proposal
Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam
bentuk formal dan standar. Untuk memudahkan pengertian proposal
yang dimaksud dalam tulisan ini, kita dapat membandingkannya
dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia ilmiah (pendidikan)
yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan
membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah,
proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian)
yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan
penelitian. Bentuk “Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu
bentuk dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa,
tanda baca, kutipan dll.
A. Pengertian Proposal
Proposal adalah suatu usulan kegiatan atau rencana yang diterangkan
dalam bentuk rancangan kerja secara terperinci dan sistematis yang
akan dilaksanakan atau dikerjakan. Proposal dibuat untuk mendapatkan
dukungan atau persetujuan pihak lain. Tapi adakalanya proposal juga
dibuat untuk memohon bantuan dana.
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu: (1) proposal formal dan (2) proposal semiformal atau proposal
sederhana.
MACAM PROPOSAL
1. Proposal Formal
Proposal Formal disusun secara lengkap meliputi tiga bagian
utama, yaitu
seperti berikut
a. Bagian Pelengkap Pendahuluan
Bagian ini terdiri atas:
(1) sampul dan halaman judul
(2) prakata
(3) ikhtisar (abstrak)
(4) daftar isi
(5) penegasan
permohonan b. Isi Proposal
Bagian ini terdiri atas:
(1) latar belakang
masalah (2) ruang
lingkup masalah (3)
pembatasan masalah
(4) asumsi dasar/kerangka teori
(5) metodologi
(6) fasilitas
(7) personalia
(kepanitiaan) (8)
keuntungan dan kerugian
(9) waktu dan biaya
c. Bagian Penutup
Bagian ini terdiri
atas: (1) daftar
pustaka
(2) lampiran-lampiran
(3) daftar gambar/tabel
2. Proposal Semiformal
Proposal semiformal terbagi menjadi dua jenis, yaitu: proposal
Kegitan umum dan proposal kegiatan ilmiah sederhana.
a. Proposal Kegiatan Umum
Proposal kegiatan umum ialah proposal yang berisi usulan
atau rencana kegiatan yang bersifat umum, misalnya, kegiatan bazar,
bakti sosial, pesantren kilat, atau LDKS.Sistematika proposal kegiatan
umum berbentuk
sederhana, :
(1) nama kegiatan (judul)
(2) latar belakang atau dasar pemikiran
(3) maksud dan tujuan
(4) sasaran/ruang lingkup
(5) waktu dan tempat kegiatan
(6) penyelenggara/panitia kegiatan
(7) program/jadwal kegiatan
(8) anggaran biaya
(9) penutup
4, Sistematika Proposal1. Pendahuluan
a. Berisi tentang halhal
dan kondisi umum yang melatar belakangi
dilaksanakan kegiatan tersebut.
b. Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan seharihari(
nyata)
c. Pointpoint
pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen
SWOT
yang telah dibahas sebelumnya.
2. Dasar Pemikiran
a. Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya:
Tri
Darma Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lainlain
b. Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka didasarkan secara
umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian
3. Tujuan
a. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan
khusus)
b. Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa
Contoh :
Memperoleh
kaderkader
KMHDI
Memberi
pengetahuan manajerial dan leadership bagi calon anggota
KMHDI
4. Tema
.
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut
5. Jenis Kegiatan
a. Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan
dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu,
b. Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar,
Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi
dll.
6. Target
.
Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama
mengenai
ukuranukuran
yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya
tujuan.
Contoh :
.
Target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25 orang pelatih
KMHDI
yang masingmasing
diantaranya, memiliki kemampuan yang sesuai dengan
standar yang Buku Pedoman Kaderisasi Jilid I KMHDI, dan setiap pelatih
tersebut memiliki nilai ratarata
diatas 7 (dengan range 10) dalam setiap
materi pelatihan.
7. Sasaran/Peserta
.
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan
tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta)
8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
.
Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan
dilaksanakan kegiatan tersebut.
9. Anggaran Dana
.
Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan
pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya
dibuat
dalam lampiran tersendiri
10. Susunan Panitia
.
Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis
posisi
yang pentingpenting
saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia,
Streering Commite dll, sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan
dalam
lampiran.
11. Jadwal Kegiatan
a. Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang
telah
disusun sebelumnya
b. Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.
12. Penutup
a. Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi
semua pihak.
b. Ditutup dengan lembar pengesahan proposal
c. Terakhir, diikuti dengan lampiran
5. Perhatian khusus terhadap masalah penganggaran pada proposal :
1. Penganggaran, Anggaran adalah rencana pemasukan & pengeluaran
keuangan
yang dibuat untuk kegiatan tertentu
2. Proses penyusunan anggaran
a. Sesuai dengan rencana kegiatan
b. Sesuai dengan sumber pendapatan
c. Meliputi tertib aturan yang berkaitan dengan keluar dan masuknya
keuangan kegiatan.
¨ Langkahlangkah
penyusunan anggaran
3. Mengontrol anggaran
a. Pengeluaran sesuai dengan rencana
b. Sekecil apapun pengeluaran dan pemasukan dicatat
c. Dapat dipertanggungjawabkan sesuai aturan
4. Pencarian dana
a. Sponsorship
Proposal : usul, rencana, penawaran dengan pihak lain
b. Sumber Dana
1. Donatur
2. Iuaran anggota / kas organisasi
3. Kontribusi peserta yang ikut kegiatan
4. Wira usaha
Pembuatan proposal merupakan proses akhir dari analisa manajemen
organsasi. Proposal merupakan suatu bentuk dokumentasi ringkas dari
analisa manajemen organisasi yang Kegiatan telah dilaksanakan
sebelumnya, dan disajikan dalam bentuk yang terstruktur, singkat dan
jelas seperti yang telah disampaikan diatas. Sehingga itemitem yang
terdapat pada proposal dibuat berdasarkan/mengacu pada hasil dari
analisa manajemen organisasi.
C. Bahasa Proposal
Proposal merupakan jenis tulisan yang formal dan ilmiah. Halhal Yang
perlu diperhatikan dalam menulis proposal adalah sebagai berikut:
1. Hendaknya menggunakan bahasa yang jelas dan tepat
dengan
gaya bahasa yang formal dan lugas.
2. Kejelasan dan ketepatan isi diwujudkan dengan
menggunakan kata atau istilah yang jelas dan tepat.
3. Paragraf yang kohesif dan koheren .
4. Kalimat efektif dan tidak berbelit-belit serta ambigu.
5. Mengungkapkan alasan dan tujuan yang logis.