parameter genetik (ragam, heritabilitas, dan … fenotipe (σ2 p) merupakan penjumlahan antara ragam...
TRANSCRIPT
PARAMETER GENETIK (Ragam, Heritabilitas, dan korelasi)
Arya Widura R., SP., MSi
PS. Agroekoteknologi
Universitas Trilogi
PENDAHULUAN
Seleksi merupakan salah satu kegiatan utama dalam pemuliaan tanaman. Kegiatan ini
bertujuan untuk meningkatkan frekuensi sifat-sifat yang diinginkan atau untuk memilih genotipe
yang akan dijadikan sebagai tetua persilangan. Kegiatan seleksi pada karakter kuantitatif lebih
sulit dilakukanjika dibandingkan seleksi pada karakter kualitatif. Hal dikarenakan karakter
kuantitatif dikendalikan oleh banyak gen dan mudah dipengaruhi lingkungan sehingga fenotipe
yang muncul pada karakter ini seringkali tidak murni karena factor geneticnya. Pada akhirnya hal
ini menyebabkan fenotipe hasil seleksi sering tidak muncul pada turunan berikutnya.
Keberhasilan seleksi pada karakter kuantitatif dapat ditingkatkan dengan
mempertimbangkan parameter genetic dalam kegiatannya. Terdapat berbagai parameter genetic
yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan keberhasilan seleksi, diantaranya adalah
rataan, ragam (ragam genetik, ragam lingkungan, ragam fenotipe, ragam aditif, ragam dominan,
ragam epistasis), heritabilitas (heritabilitas arti luas dan heritabilitas arti sempit), korelasi,
koefesien keragaman genetik, kemajuan seleksi, heterosis, heterobeltiosis, daya gabung umum,
daya gabung khusus, dan sebagainya. Namun, hanya beberapa saja yang akan dibahas dalam
modul ini.
Nilai Rataan
Nilai rataan (mean) merupakan hasil penjumlahan dari n data yang kemudian dibagi
kembali dengan n. Nilai ini merupakan wakil dari sekumpulan data atau nilai yang paling dekat
dengan hasil pengukuran sebenarnya. Nilai rataan sangat bermanfaat untuk memberikan
gambaran awal yang lebih jelas dan singkat tentang karakter suatu genotipe. Berikut adalah
perhitungan nilai rataan:
ẍ = nilai rataan
x = data
n = banyak data
Tabel 1. Nilai rataan beberapa karakter cabai pada berbagai genotipe
Karakter C1 C2 C3 C4 C5 C6
Bobot per tanaman (g) 917.9 540.7 584.9 521.2 530.1 532.0
Panjang buah (cm) 10.90 10.04 12.00 10.46 10.47 9.90
Tinggi tanaman (cm) 66.37 67.47 71.51 49.19 48.74 41.94
Tabel 1 menunjukkan nilai tengah beberapa karakter dari berbagai genotipe cabai. Tabel
tersebut menunjukan bahwa genotipe cabai C1 memiliki bobot buah pertanaman, tertinggi
dibandingkan genotipe lainnya, sehingga jika kita menginginkan varietas cabai dengan bobot per
tanaman yang besar maka sebaiknya kita pilih genotipe cabai C1 untuk kita lepas sebagai
varietas. Namun, jika kita menginginkan varietas dengan buah yang panjang maka sebaiknya kita
memilih genotipe C3 untuk dilepas sebagai varietas karena genotipe C3 memiliki panjang
tanaman tertinggi dibandingkan genotipe lainnya. Begitu juga dengan karakter tinggi tanaman,
dimana jika kita menginginkan varietas dengan ukuran tanman yang tinggi maka kita dapat
memilih genotipe C2 untuk dilepas menjadi varietas.
Namun, seringkali galur yang kita pilih berdasarkan nilai rataan tidak menghasilkan
turunan yang sama dengan tetuanya. Hal ini terjadi karena fenotipe yang kita lihat merupakan
gabungan antara pengaruh genetic, lingkungan, dan interaksi genetic x lingkungan (F = G + E +
(GxE)). Sementara karakter-karakter yang kita gunakan untuk seleksi merupakan karkter
kuantitatif, sehingga pengaruh lingkungan cukup besar terhadap fenotipe yang dihasilkan dan
akhirnya fenotipe menjadi tidak murni mewakili genetiknya.
Nilai Ragam, Komponen Ragam dan Heritabilitas
Sering kali kita melihat adanya perbedaan dari populasi suatu tanaman, padahal populasi
tersebut masih merupakan satu varietas yang sama. Bahkan pada populasi yang berasal
perbanyakan vegetative pun sering kali jumpai perbedaan setelah ditanam. Perbedaan –
perbedaan itulah yang disebut sebagai ragam.
Terdapat berbagai jenis ragam. Ragam dapat dibedakan menjadi ragam fenotipe (σ2
P),
ragam genetik (σ2
G), ragam lingkungan (σ2
E) dan ragam nteraksi genetik dan lingkungan (σ2
GxE).
Ragam fenotipe (σ2
P) merupakan penjumlahan antara ragam genetik, ragam lingkungan dan
ragam interaksi genetik x lingkungan (σ2
P = σ2
G + σ2
E + σ2
GxE). Nilai ragam lingkungan dapat
peroleh dengan menanam populasi dengan genotipe yang sama (varietas, P1, P2, F1) pada suatu
lokasi. Perbedaan atau keraagaman yang muncul populasi tersebutlah yang disebut sebagai
ragam lingkungan. Nilai ragam fenotipe sendiri dapat diperoleh dengan menanam populasi
dengan genotipe yang berbeda (masih bersegregasi, F2, F3, dll) pada suatu lokasi. Perbedaan
atau keragaman yang muncul pada populasi tersebutlah yang disebut sebagai ragam fenotipe.
Nilai ragam genetik dapat diperoleh dengan mengurangi nilai ragam fenotipe dengan ragam
lingkungan. Perhitungan – perhitungan nilai ragam dilakukan dengan asumsi bahwa ragam
interaksi genetik x lingkungan sama dengan nol
Bagi seorang pemulia, ragam genetik menjadi sangat penting untuk diketahui nilainya
karena ragam inilah yang dapat diwariskan pada turunan berikutnya. Namun sayangnya, tidak
semua ragam genetik dapat diwariskan. Hal ini karena ragam genetik sendiri merupakan
penjumlahan antara ragam aditif (σ2
A), ragam dominan (σ2
D), dan ragam epistasis (σ2
I).
Sementara, hanya ragam aditif yang benar-benar dapat diwariskan pada turunan berikutnya. Hal
ini karena ragam aditif merupakan ragam yang muncul dari genotipe yang lokus-lokusnya
homozigot sehingga turunannya akan mewarisi genotipe yang selalu sama dengan tetuanya.
Sementara ragam dominan adalah ragam yang muncul dari genotipe dengan lokus-lokus yang
heterozigot sehingga masih terdapat segregasi pada turunannya. Ragam epistasis sendiri
merupakan ragam yang muncul akibat adanya interaksi antar gen atau lokus, sehingga lebih
besar lagi peluang terjadinya segregasi pada turunan yang dihasilkan.
Nilai berbagai jenis ragam diatas sangat penting diketahui untuk menentukan nilai
heritabilitas suatu karakter tertentu. Nilai heritabilitas adalah nilai yang menjelaskan seberapa
besar keragaman fenotipe dapat diwariskan pada turunan berikutnya. Nilai heritabilitas sangat
bermanfaat dalam meningkatkan peluang keberhasilan suatu kegiatan seleksi. Semakin tinggi
nilai heritabilitas suatu kerakter, maka semakin efektif kegiatan seleksi dilakukan pada karakter
tersebut. Tidak terdapat standard nilai heritabilitas, namun beberapa tulisan di jurnal ilmiah
menyatakan bahwa nilai heritabilitas dikatakan rendah apabila kurang dari 20 %; cukup tinggi
pada 20-50%; tinggi pada lebih dari 50%. Akan tetapi nilai-nilai ini sangat tergantung dari
metode dan populasi yang digunakan. Berikut adalah contoh nilai heritabilitas beberapa galur
kedelai hitam yang ditanam di Bogor
Tabel tersebut memperlihatkan bahwa nilai heritabilitas arti luas (H2bs) berkisar antara
0.18 – 0.82. Nilai heritabilitas yang tinggi dimiliki oleh karakter tinggi tanaman, bobot biji per
tanaman, dan bobot 100 butir. Berdasarkan hal tersebut, maka kegiatan seleksi akan lebih efektif
dilakukan pada karakter tinggi tanaman. Pemilihan tinggi tanaman sebagai karakter seleksi
berdasarkan bahwa karakter tersebut memiliki nilai heritabilitas yang tinggi, mudah diamati,
murah, dan dapat lebih awal diamati.
Nilai heritabilitas dapat diduga dengan berbagai macam metode, salah satunya adalah
dengan menggunakan rancangan persilangan. Pada metode ini, kita memerlukan populasi P1, P2,
F1. F2/F3, BCP1 dan BCP2. Populasi F1 merupakan turunan hasil persilangan antara P1 dan P2
atau resiprokalnya, populasi F2 merupakan populasi hasil selfing populasi F1, sementara
populasi BCP1 dan BCP2 merupakan populasi hasil persilangan antara F1 dengan P1 atau antara
F2 dengan P2 nya.
Nilai heritabilitas berdasarkan komponen ragamnya dapat dibedakan menjadi heritabilitas
arti luas (H2BS) dan heritabilitas arti sempit (H2NS). Nilai heritabilitas arti luas dapat dihitung
dengan membandingkan nilai ragam genetic dengan ragam fenotipenya yang kemudian dikalikan
dengan 100%, sedangkan nilai heritabilitas arti sempit dapat dihitung dengan membandingkan
antara ragam aditif dengan ragam fenotipenya yang kemudian dikali dengan 100%. Karena
menggunakan ragam aditif dalam perhitungannya, maka nilai heritabilitas arti sempit memiliki
nilai yang lebih utama dibandingkan nilai heritabilitas arti luas. Ragam aditif sendiri dapat dicari
dengan mengurangi 2 kali ragam fenotipe dengan jumlah ragam BCP1 dan BCP2. Berikut ini
adalah rumus menghitung ragam dan heritablititas:
σ2
g
h2(BS) = -------- x 100%
σ2
p
dimana : σ2
p = σ2F2 σ2
p : ragam fenotipe σ2
p1 + σ2p2 + σ2
F1
σ2
E = ------------------------------- σ2E : ragam lingkungan
3
σ2g = σ2
p - σ2E σ2
g : ragam genotipe
2 σ2
F2 – (σ2B1 + σ2
B2) h2
(NS) = -------------------------- x 100% σ2
F2
Korelasi
Korelasi adalah derajat hubungan antara suatu variable (karakter) dengan variabel
lainnya. Nilai korelasi seringkali sangat membantu dalam kegiatan pemuliaan tanaman,
khususnya dalam kegiatan seleksi. Dengan mengetahui nilai korelasi suatu karakter dengan
karakter lainnya, kita dapat mengetahui hubungan antar karakter tersebut. Berikut adalah rumus
menghitung korelasi:
r = 2
i
22
i
2
iiii
)Y(Yn)X(Xn
)Y)(X(YXn
ii
Nilai korelasi sendiri berkisar dari -1 sampai 1. Nilai korelasi yang mendekati -1 atau 1
menunjukan hubungan yang sangat erat antar karakter-karakter tersebut, sementara jika nilai
korelasi mendekati angka 0 maka menunjukan hubungan yang tidak erat antar karakter tersebut.
Simbol negative dan positif pada nilai korelasi menunjukkan arah hubungan antar karakter.
Hubungan yang negative disimbolkan dengan (-), sedangkan hubungan yang positif disimbolkan
dengan (+).
Tabel nilai korelasi beberapa karakter kedelai hitam
TT JCP JBP JPB JPH JPT BBT B100
TT 1
JCP 0.34 1 JBP 0.75 0.65 1
JPB 0.5 0.44 0.45 1 JPH 0.3 0.45 0.33 -0.87 1
JPT 0.95 0.87 0.8 0.56 0.55 1 BBT 0.87 0.32 0.35 0.88 -0.75 0.8 1
B100 0.43 0.21 0.23 0.45 0.34 0.23 0.86 1
Tabel diatas menunjukan bahwa karakter tinggi tanaman, jumlah polong bernas, jumlah
polong hampa, jumlah polong total dan bobot 100 butir memiliki nilai korelasi yang tinggi.
Semua karakter tersebut memiliki hubungan yang erat dengan bobot biji per tanaman dan
memiliki arah hubungan yang positif kecuali karakter jumlah poong hampa. Semakin besat
tinggi tanaman, jumlah polong bernas, jumlah polong total dan bobot 100 butir, maka bobot biji
per tananaman akan semakin besar juga. Sedangkan semakin kecil jumlah polong hampa, maka
semakin besar juga nilai bobot biji per tanaman. Berdasarkan informasi di atas dan infornmasi
nilai heritabilitas, maka seleksi untuk mendapat calon varietas kedelai dengan potensi hasil tinggi
dapat dilakukan dengan karakter tinggi tanaman. Hal ini karena karakter tinggi tanaman selain
memiliki hubungan yang erat dengan karakter bobot biji per tanaman (nilai korelasi = 0.87) juga
memiliki peluang yang besar untuk diwariskan kepada turunannya (H2bs = 0.81)
Tujuan
Terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pratikum ini, diantaranya
adalah:
1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menghitung beberapa parameter genetic
dengan Microsoft Exel
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menentukan karakter seleksi dalam pemuliaan
tanaman
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Kegiatan pratikum ini dilakukan pada minggu ke 5 pratikum pemuliaan tanaman.
Pratikum ini dilaksanakan di Lab. Terpadu Agroekoteknologi, Universitas Trilogi.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah pedoman menghitung beberapa
parameter genetic. Alat utama yang digunakan pada pratikum ini adalah laptop. Diharapkan
terdapat 1 laptop setiap kelompoknya.
Prosedur Pelaksanaan
Mahasiswa diminta melakukan analisis data untuk mendapatkan nilai beberapa parameter
genetic dari berbagai karakter tanaman. Setelah itu, mahasiswa diminta untuk menentukan
karakter seleksi yang paling sesuai untuk dilakukan.
Laporan
Tidak ada laporan dari pratikum ini. Namun, mahasiswa harus menjadi beberapa
pertanyaan yang diberikan pada pratikum ini. Jawaban – jawaban pertanyaan dikumpulkan
langsung setelah pratikum selesai.
Pertanyaan dan Tugas
1. Seorang pemuliaan tanaman memiliki permasalahan dimana varietas kedelai yang ia
miliki (kedelai trilogy-1) tidak tahan terhadap kekeringan. Varietas tersebut sebanarnya
memiliki produktivitas yang tinggi namun sayangnya tidak tahan terhadap cekaman
kekeringan. Akhirnya pemulia tersebut mengawinkan trilogy-1 dengan varietas trilogy-
20. Varietas kedelai trilogy-20 memang tidak memiliki produktivitas yang tinggi, namun
iya sangat baik ditanam di daerah yang kering. Setelah melakukan persilangan, sang
pemulia pun mendapatkan tanaman F1. Sebagian tanaman F1 tersebut ia tanam kembali
dan mendapatkan benih F2. Sudah kita ketahui bersama bahwa pada generasi F2 adalah
timbulnya keragaman genetic paling tinggi. Oleh karenanya sang pemulia pun agak
kesulitan untuk melakukan seleksi terhadap tanaman-tanamannya. Dan akhirnya sang
pemulia menaman beberapa populasi tanaman, yang terdiri dari populasi P1 (trilogy-1),
P2 (trilogy-2), F1 (trilogy-1 x trilogy-20), F2, BCP1 (backcross tetua 1) dan BCP2
(backcross tetua 2). Setelah dilakukan pengamatan maka didapatkanlah data sebagai
berikut (terlampir)
Tugas..!
a. Tentukan nilai ragam dan heritabilitas dari setiap karakter
b. Tentukan nilai korelasi dari setiap karakter
c. Tentukan kriteria seleksi yang paling sesuai menurut anda dan jelaskan
Bobot biji per tanaman No P1 P2 F1 BCP1 BCP2 F2
1 10.5 20.8 20.3 12.4 19.8 20.3
2 11 20.3 22.4 10.2 19.3 22.4
3 12 20.1 22.5 10.5 20.1 22.5
4 11.5 20.4 21.3 10.4 20.4 21.3
5 12 18.7 20.5 10.5 16.7 20.5
6 12.3 20.3 21.9 10.7 16.2 21.9
7 10.4 18.9 21.7 10.4 17.4 21.7
8 9.8 17.6 22.4 12.7 17.5 20.5
9 13.1 20.3 22.3 10.3 18.1 21.9
10 12.6 20.7 21.8 12.6 18.9 21.7
11 11.9 20.5 20.1 11.9 17.9 22.4
12 11.7 20.3 20.5 13.1 18.4 22.3
13 11.6 20.8 20.4 12.5 15.8 21.8
14 12.3 18.9 21.7 11 16.3 20.1
15 10.8 20.1 22.8 12 16.7 20.5
16 10.2 20.3 22.4 11.5 16.2 20.4
17 10.1 20.2 21.7 12 17.5 21.7
18 11.5 20.6 21.8 12.3 18.9 22.4
19 11.8 20.4 21.9 10.4 16.9 22.3
20 12.2 20.6 20.1 9.8 15.8 21.8
21 13.1 15.8 20.1
22 12.6 16.3 20.5
23 11.9 16.7 20.4
Bobot biji per tanaman No P1 P2 F1 BCP1 BCP2 F2
24 13.1 16.2 21.7
25 12.5 17.5 22.8
26 12.6 18.9 21.3
27 11.6 16.9 20.5
28 12.6 15.8 21.9
29 10.1 18.1 21.7
30 11.5 22.4 22.4
31 11.8 22.5 22.3
32 12.2 21.3 21.8
33 21.9 20.5 20.1
34 21.7 21.9 20.5
35 22.4 12.6 20.4
36 22.3 11.9 21.7
37 21.8 11.7 20.1
38 20.1 11.6 20.5
39 20.5 12.3 20.4
40 20.4 10.8 21.7
41 12.3 20.4 22.8
42 12.6 21.7 21.3
43 11.3 22.8 20.5
44 13.1 22.4 21.9
45 12.5 17.9 21.7
46 11.9 17.9 22.4
47 13.1 18.4 21.9
48 14.5 15.8 21.7
49 12.6 16.3 20.5
50 11.9 16.7 21.9
51 12.3 16.9 21.7
52 12.6 15.8 22.4
53 10.9 16.3 20.5
54 13.4 16.2 21.9
55 12.6 17.4 21.7
56 13.7 17.5 22.4
57 12.3 18.1 21.9
58 12.6 18.9 21.7
59 12.5 17.9 20.5
60 12.6 17.9 22.4
61 12
62 11.5
Bobot biji per tanaman No P1 P2 F1 BCP1 BCP2 F2
63 12
64 12.3
65 10.4
66 9.8
67 13.1
68 12.6
69 11.9
70 11.7
71 11.6
72 12.3
73 10.8
74 10.2
75 10.1
76 11.5
77 19.8
78 19.3
79 20.1
80 20.4
81 18.7
82 19.3
83 18.9
84 17.6
85 20.3
86 19.7
87 19.5
88 19.3
89 19.8
90 18.9
91 20.1
92 20.3
93 20.2
94 19.3
95 18.9
96 17.6
97 20.3
98 19.7
99 19.5
100 19.3
Tinggi tanaman No P1 P2 F1 BCP1 BCP2 F2
1 45 75.6 68.3 45 75.6 45
2 50 77.3 68.4 50 77.3 50
3 55.5 77.5 68.2 55.5 77.5 55.5
4 45.3 78.9 68.6 45.3 78.9 45.3
5 46.8 78.2 69.9 46.8 78.2 46.8
6 47.9 79.4 69.9 47.9 79.4 47.9
7 50.6 83.4 69.8 50.6 83.4 50.6
8 55.3 85.2 68.89 55.3 85.2 55.3
9 51.4 86.4 68.9 51.4 86.4 51.4
10 48.9 81.7 69.9 48.9 81.7 48.9
11 48.8 80.5 69.9 48.8 80.5 48.8
12 61.1 81.6 72.4 61.1 81.6 61.1
13 59.7 82.1 73.2 59.7 82.1 59.7
14 49.3 79.9 71 49.3 79.9 49.3
15 45 78.9 71.9 45 78.9 45
16 50 80.7 72.6 50 80.7 50
17 55 82.3 71.5 55 82.3 55
18 54.7 81.1 71.4 54.7 81.1 54.7
19 56.3 82.9 72.1 56.3 82.9 56.3
20 55.9 83 73 55.9 83 55.9
21 75.6 68.3 75.6
22 77.3 68.4 77.3
23 77.5 68.2 77.5
24 78.9 68.6 78.9
25 78.2 69.9 78.2
26 79.4 69.9 79.4
27 83.4 69.8 83.4
28 85.2 68.89 85.2
29 86.4 68.9 86.4
30 81.7 69.9 81.7
31 69.9 48.8 80.5
32 72.4 61.1 81.6
33 73.2 59.7 82.1
34 71 49.3 79.9
35 71.9 45 78.9
36 72.6 50 80.7
37 71.5 55 82.3
38 71.4 54.7 81.1
39 72.1 56.3 82.9
Tinggi tanaman No P1 P2 F1 BCP1 BCP2 F2
40 73 55.9 83
41 45 75.6 68.3
42 50 77.3 68.4
43 55.5 77.5 68.2
44 45.3 78.9 68.6
45 46.8 78.2 69.9
46 47.9 79.4 69.9
47 50.6 83.4 69.8
48 55.3 85.2 68.89
49 51.4 86.4 68.9
50 48.9 81.7 69.9
51 48.8 80.5 69.9
52 61.1 81.6 72.4
53 59.7 82.1 73.2
54 49.3 79.9 71
55 45 78.9 71.9
56 50 80.7 72.6
57 55 82.3 71.5
58 54.7 81.1 71.4
59 56.3 82.9 72.1
60 55.9 83 73
61 68.3
62 68.4
63 68.2
64 68.6
65 69.9
66 69.9
67 69.8
68 68.89
69 68.9
70 69.9
71 69.9
72 72.4
73 73.2
74 71
75 71.9
76 72.6
77 71.5
78 71.4
Tinggi tanaman No P1 P2 F1 BCP1 BCP2 F2
79 72.1
80 73
81 45
82 50
83 55.5
84 45.3
85 46.8
86 47.9
87 50.6
88 55.3
89 51.4
90 48.9
91 75.6
92 77.3
93 77.5
94 78.9
95 78.2
96 79.4
97 83.4
98 85.2
99 86.4
100 81.7
Jumlah polong No P1 P2 F1 BCP1 BCP2 F2
1 10 36 41 10 36 41
2 11 34 41 11 34 41
3 15 33 41 15 33 41
4 12 35 42 12 35 42
5 12 36 42 12 36 42
6 13 37 41 13 37 41
7 14 38 43 14 38 43
8 15 35 44 15 35 44
9 12 34 41 12 34 41
10 11 37 44 11 37 44
11 12 36 43 12 36 43
12 12 35 44 12 35 44
13 13 36 42 13 36 42
14 10 36 42 10 36 42
Jumlah polong No P1 P2 F1 BCP1 BCP2 F2
15 10 36 41 10 36 41
16 12 34 44 12 34 44
17 12 37 43 12 37 43
18 11 35 42 11 35 42
19 13 36 41 13 36 41
20 14 36 42 14 36 42
21 10 37 43
22 11 38 44
23 15 35 41
24 12 34 41
25 12 37 41
26 13 36 42
27 14 35 42
28 15 36 41
29 12 36 43
30 11 36 44
31 12 42 41
32 12 41 44
33 13 43 43
34 14 44 44
35 15 41 42
36 12 44 42
37 11 43 41
38 12 44 44
39 12 42 43
40 13 42 42
41 10 41 41
42 10 44 42
43 12 12 36
44 41 12 34
45 41 13 33
46 42 10 35
47 42 10 36
48 41 12 37
49 15 34 38
50 12 37 35
51 11 36 34
52 12 35 37
53 12 36 36
Jumlah polong No P1 P2 F1 BCP1 BCP2 F2
54 13 36 35
55 10 36 36
56 10 34 36
57 35 37 36
58 36 35 34
59 36 36 37
60 36 35.8 35
61 36
62 36
63 13
64 14
65 15
66 12
67 11
68 12
69 12
70 13
71 10
72 10
73 12
74 12
75 11
76 13
77 14
78 13
79 14
80 14
81 14
82 14
83 15
84 15
85 15
86 16
87 16
88 16
89 42
90 42
91 41
92 43
Jumlah polong No P1 P2 F1 BCP1 BCP2 F2
93 44
94 41
95 44
96 43
97 44
98 42
99 42
100 41
Bobot 100 butir No P1 P2 F1 BCP1 BCP2 F2
1 11 8.9 9.9 10 9.9 9.9
2 11 8.8 10.1 11 10.1 10.1
3 11 8.6 9.8 11 9.8 9.8
4 11 9.3 9.9 12 9.9 9.9
5 11 9.2 10.3 10 10.3 10.3
6 11 9.6 10.2 11 10.2 10.2
7 12 9.1 10.5 12 10.5 10.5
8 12 9.7 9.6 12 9.6 9.6
9 11 8.2 10 10 10 10
10 11 8.6 9.7 11 9.7 9.7
11 11.3 8.1 9.9 12 9.9 9.9
12 11.5 9.2 10.3 13 10.3 10.3
13 11 9.3 10.2 12 10.2 10.2
14 11 9.1 10.5 10 10.5 10.5
15 11 8.8 9.6 11 9.6 9.6
16 11.2 8.6 10 12 10 10
17 11 9.3 9.7 10 9.7 9.7
18 11 9.2 9.6 11 9.6 9.6
19 11.4 9.6 10 12 10 10
20 11 9.2 9.7 11 9.7 9.7
21 9.9 8.9 9.9
22 10.1 8.8 10.1
23 9.8 8.6 9.8
24 9.9 9.3 9.9
25 10.3 9.2 10.3
26 10.2 9.6 10.2
27 10.5 9.1 10.5
Bobot 100 butir No P1 P2 F1 BCP1 BCP2 F2
28 9.6 9.7 9.6
29 10 8.2 10
30 9.7 8.6 9.7
31 9.9 8.1 9.9
32 10.3 9.2 10.3
33 10.2 9.3 10.2
34 10.5 9.1 10.5
35 9.6 8.8 9.6
36 10 8.6 10
37 9.7 9.3 9.7
38 9.6 9.2 9.6
39 10 9.6 10
40 9.7 9.2 9.7
41 12 10 10
42 13 11 11
43 12 11 11
44 10 12 12
45 11 10 10
46 12 11 11
47 10 12 12
48 11 12 12
49 12 10 10
50 11 11 11
51 8.9 9.9 12
52 8.8 10.3 13
53 8.6 10.2 12
54 9.3 10.5 10
55 9.2 9.6 11
56 9.6 10 12
57 9.1 9.7 10
58 9.7 9.6 11
59 8.2 10 12
60 8.6 9.7 11
61 8.9
62 8.8
63 8.6
64 9.3
65 9.2
66 9.6
Bobot 100 butir No P1 P2 F1 BCP1 BCP2 F2
67 9.1
68 9.7
69 8.2
70 8.6
71 8.1
72 9.2
73 9.3
74 9.1
75 8.8
76 11
77 11
78 12
79 12
80 11
81 11
82 12
83 12
84 12
85 11
86 11
87 10.5
88 9.6
89 10
90 9.7
91 8.2
92 8.6
93 8.1
94 9.2
95 9.3
96 9.1
97 8.8
98 9.3
99 9.1
100 8.8
Jumlah buku produktif No P1 P2 F1 BCP1 BCP2 F2
1 17 21 22 17 22 22
2 17 21 23 17 23 23
Jumlah buku produktif No P1 P2 F1 BCP1 BCP2 F2
3 18 22 22 18 22 22
4 18 22 23 18 23 23
5 18 22 22 18 22 22
6 19 23 22 19 22 22
7 19 23 23 19 23 23
8 19 23 22 19 22 22
9 19 23 22 19 22 22
10 20 24 23 20 23 23
11 17 24 24 17 24 24
12 17 24 22 17 22 22
13 18 24 23 18 23 23
14 18 25 22 18 22 22
15 18 23 22 18 22 22
16 19 23 23 19 23 23
17 19 23 22 19 22 22
18 19 24 23 19 23 23
19 19 24 24 19 24 24
20 20 23 22 20 22 22
21 22 21 22
22 19 21 23
23 19 22 22
24 19 22 23
25 20 22 22
26 19 23 22
27 19 23 23
28 19 23 22
29 20 23 22
30 17 24 23
31 19 24 24
32 19 24 22
33 19 24 23
34 20 25 22
35 17 23 22
36 17 23 23
37 18 23 22
38 18 24 23
39 24 24 24
40 22 23 22
41 17 21 17
Jumlah buku produktif No P1 P2 F1 BCP1 BCP2 F2
42 17 21 17
43 18 22 18
44 18 22 18
45 18 22 18
46 19 23 19
47 19 23 19
48 19 23 19
49 19 23 19
50 20 24 20
51 17 24 17
52 17 24 17
53 18 24 18
54 18 25 18
55 18 23 18
56 19 23 19
57 19 23 19
58 19 24 19
59 19 24 19
60 20 23 20
61 21
62 21
63 22
64 22
65 22
66 23
67 23
68 23
69 23
70 24
71 24
72 24
73 24
74 25
75 23
76 23
77 23
78 24
79 24
80 23