pariwara vol 48 tahun 2018 - biofarmaka.ipb.ac.idbiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2018/pariwara ipb...
TRANSCRIPT
Media Komunikasi InternalInstitut Pertanian Bogor
Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: D Ramdhani
Editor : Aris Solikhah, Siti Zulaedah, Rio Fatahillah CP Reporter : Dedeh H, Awaluddin Fotografer: Cecep AW, Bambang A Layout : D Ramdhani Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Dramaga Telp. : (0251) 8425635, Email: [email protected]
Volume 048/ Tahun 2018PARIWARA IPB
Terbit Harian
Tahun 2019, Seluruh Fakultas dan Sekolah di IPB Akan Ikuti KKN-Tematik
Lembaga Penelit ian dan Pengabdian kepada
Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB)
mengadakan Kuliah Pembekalan Umum Kuliah Kerja
Nyata (KKN)-Tematik IPB 2018. KKN-T IPB 2018 yang
mengusung tema “Pengintegrasian Pendidikan dan
Pengabdian Kepada Masyarakat dalam Pengarusutamaan
Pertanian”ini digelar di Gedung Graha Widya Wisuda
(GWW) Kampus IPB Dramaga Bogor (31/3).
Dalam sambutannya, Rektor IPB, Dr. Arif Satria mengatakan
bahwa tahun 2019 (tahun depan) seluruh fakultas dan
sekolah di IPB akan ikut program KKN-T IPB. Menurutnya
KKN-T ini sangat penting dalam menunjang skill mahasiswa
untuk mendapatkan pekerjaan. Sekarang ini perusahaan
multinasional sudah memperhitungkan pengalaman calon
pelamar. Seperti sejauh mana calon tersebut dapat
menggerakkan masyarakat.
“Yang sekarang dibutuhkan dalam mencari pekerjaan atau
berwirausaha adalah kombinasi kemampuan hard skill, soft
skill dan karakter,” tutur Rektor.
Rektor berharap kegiatan KKNT IPB dapat mengasah softskill
kemitraan, kerjasama tim lintas bidang ilmu (lintas profesi)
dan leadership mahasiswa dalam mengelola program
pembangunan di wilayah perdesaan. Kegiatan KKNT IPB
juga menjadi kegiatan civitas akademika IPB dalam
membantu memberikan solusi terhadap permasalahan
m a s y a r a k a t p e d e s a a n y a n g d i l a k u k a n s e c a r a
berkesinambungan sehingga memberikan manfaat yang
optimal baik untuk masyarakat maupun pemerintah daerah.
Kehadiran mahasiswa KKN-T IPB diharapkan benar-benar
akan memberikan solusi yang nyata di masyarakat.
Sementara itu Kepala LPPM IPB, Dr. Aji Hermawan
menjelaskan bahwa KKN-T merupakan suatu bentuk
pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar
kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di luar
kampus. Mahasiswa secara langsung bersama-sama
masyarakat mengidentifikasi dan menangani masalah
pertanian dan lingkungan serta masalah pembangunan lain
yang dihadapi di daerah.
“Ini merupakan metamorfosis dari Kuliah Kerja Profesi
(KKP) yang selama ini konsisten diselenggarakan beberapa
fakultas di IPB seperti Fakultas Pertanian, Fakultas
Peternakan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, dan Fakultas
Ekologi Manusia. Metamorfosis tersebut dilakukan guna
mendorong sinergitas berbagai disiplin ilmu (profesi) di
lingkungan IPB untuk menyelenggarakan KKN IPB yang lebih
terintegrasi dan efisien sehingga KKN-T IPB memberikan
manfaat yang optimal baik untuk IPB maupun stakeholder
lainnya (terutama petani dan masyarakat perdesaan),”
paparnya.
Dari kegiatan ini diharapkan mahasiswa mampu
mengidentifikasikan, merencanakan, melaksanakan dan
2
lingkungan secara terintregrasi. Memiliki kepedulian dan
komitmen yang tinggi, terampil berkomunikasi dan
bekerjasama antar profesi dalam mengatasi permasalahan
yang ada di masyarakat, serta memiliki empati terhadap
permasalahan sosial di tengah masyarakat.
Sementara itu Ketua Panitia KKN-T IPB, Dr. Iwan Prihantoro
menjelaskan bahwa fokus program KKN-T IPB 2018 adalah
sawah dan pekarangan, pertanian terpadu berbasis
peternakan, pengembangan ekonomi pertanian dan
perdesaan berbasis sumberdaya lokal, pengembangan aksi
ekologis dalam pengarusutamaan pertanian untuk kualitas
kehidupan berkelanjutan, konservasi lingkungan, serta
pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“KKN-T IPB tahun 2018 diikuti oleh 2.235 mahasiswa
melibatkan 210 dosen pembimbing lapang. Lokasinya
tersebar di 10 Provinsi, 33 kabupaten/kota, yakni di provinsi
Jawa Barat (Kabupaten Sukabumi, Karawang, Subang,
Bogor, Indramayu, Majalengka, Sumedang, Kota Bogor,
Kab. Bandung), provinsi Jawa Tengah (Kab. Pekalongan,
Kota Pekalongan, Kab. Tegal , Kab. Rembang,
Kab. Wonogiri, Kab. Brebes, Kab. Kebumen, Kab.
Banjarnegara, Kab. Pemalang, Kab. Blora, Kab. Jepara),
provinsi Jawa Timur (Kab. Bojonegoro), provinsi Banten
(Kab. Lebak, Kab Pandeglang), provinsi Kepulauan Bangka
Belitung (Kab. Bangka), provinsi Sumatera Utara (Kabupaten
Padang Lawas), provinsi Maluku Utara (Kabupaten Taliabu),
provinsi Kalimantan Timur (Kabupaten Mahakam Ulu),
provinsi Kalimantan Barat (Kabupaten Bengkayang), dan
provinsi Lampung (Kab. Pesisir Barat),” ujarnya.
Dalam kuliah pembekalan, seluruh mahasiswa mendapatkan
materi pembekalan dari Ketua Majelis Wali Amanat (MWA)
IPB, Prof. Dr. M. Ahmad Chozin dengan mengangkat tema,
“Urgensi KKN-T IPB tahun 2018,” Wakil Ketua MWA IPB
Dr. Ahmad Mukhlis Yusuf, dengan materi “Penguatan
Cinta Kebangsaan, dosen Departemen Sains Komunikasi
dan Pengembangan Masyarakat (SKPM),”Dr. Ninuk
Purnaningsih mengusung tema,“Penyusunan Program
Kerja Mahasiswa KKN-T IPB 2018”dan dosen Departemen
Gizi Masyarakat, Dr. Rimbawan dengan tema,“Etika
Mahasiswa di Masyarakat Lokasi KKN-T IPB 2018.”
(Awl/Zul)
IPB dan LAPAN Perpanjang Kontrak Kerjasama
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr. Arif Satria
bersama Kepala Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional (LAPAN) Prof. Dr. Thomas
D j a m a l u d d i n l a n j u t k a n k e r j a s a m a d i b i d a n g
pengembangan satelit penginderaan jauh. Kerjasama ini
bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan bangsa
Indonesia. Jalinan kerjasama ini ditandai dengan
penandatangan nota kesepakatan antara IPB dan LAPAN di
Rancabungur Bogor (3/4).
“Pada tahun 2010, IPB pertama kali menjalin kerjasama
dengan LAPAN untuk jangka waktu kerjasama lima tahun
plus dua tahun perpanjangan. Kini kerjasama ini kita perkuat
lagi dengan melanjutkan kerjasama untuk tahun 2018-
2023,” ujar Rektor IPB.
Untuk lima tahun ke depan, kerjasama ini akan difokuskan
pada bidang pengembangan Pusat Teknologi Satelit, Pusat
Teknologi Data Pengindraan Jarak Jauh, dan Pusat
Pemanfaatan Pengindraan Jarak Jauh.
“Melalui data satelit ini, kita bisa memperkirakan luasan
lahan pertanian beserta produktivitasnya. Hal ini karena
satelit didukung dengan kamera atau pencitra yang mampu
membedakan padi baru tumbuh hingga padi siap panen,"
ungkapnya.
Harapannya ke depan, pemerintah khususnya Kementrian
Pertanian dapat mengajak perguruan tinggi di Indonesia
untuk melakukan peningkatan program pembangunan
bidang pertanian dan merumuskan secara akurat. Tidak lagi
terjebak dengan angka-angka yang sifatnya ramalan atau
prediksi yang akurasinya rendah.
“Pemerintah bisa melakukan kerjasama dengan LAPAN
untuk dapat dengan cepat membedakan padi yang siap
panen,” kata Rektor.
Selain IPB, pada kesempatan yang sama ada empat
perguruan tinggi lain yang juga melakukan kerjasama
dengan LAPAN. Yakni Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya (ITS), Universitas Syah Kuala, Surya University dan
Universitas Bandar Lampung. Kerjasama ini terkait bidang
pengembangan satelit dan pemanfaatan data satelit.
3
Kepala LAPAN Prof. Dr. Thomas Djamaluddin mengatakan
kerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia fungsinya
untuk memperkuat kompetensi dua belah pihak. LAPAN
dapat memberikan kontribusi pengembangan penguasan
teknologi antariksa, teknologi data dan informasi untuk
memperkuat pendidikan dan penelitian di perguruan
tinggi. LAPAN sendiri dapat memperoleh manfaat dari
kerjasama ini dalam pengembangan kapasitas sumberdaya
manusianya.
“Selama ini kami sudah bekerjasama dengan perguruan
tinggi yaitu IPB dan telah meluncurkan satelit LAPAN A3
atau yang biasa disebut LAPAN-IPB. LAPAN-IPB memiliki
misi tersendiri. Yakni untuk pemotretan permukaan bumi,
khususnya lahan pertanian. Untuk pemantauan kapal laut,
pengukuran medan magnet bumi dan uj i hasi l
kerekayasaan LAPAN star sensor dan reaction wheel untuk
kendali satelit," terang Thomas.
Selain penandatangan kerjasama dengan perguruan tinggi
di Indonesia, LAPAN juga meresmikan antena S-Xband
Mission Control Center. Antena S-Xband Mission Control
Center ini terintegrasi dengan bangunan pusat pengendali
misi satelit di LAPAN, juga dapat menerima data Automatic
Identification System (AIS) yang berasal dari kapal-kapal laut
di seluruh dunia.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Dirjen Penguatan Riset dan
Pengembangan Kemenristekdikti, Dr. Muhammad Dimyati,
perwakilan Komisi VII DPR RI, Drs. Nawawi Saleh, jajaran staf
LAPAN, pihak swasta dan masyarakat. (Awl/Zul)
Rektor IPB Upayakan Ada Kenaikan Kesejahteraan Tendik
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr.Arif Satria,
S.P, M.Si mengatakan akan mengupayakan ada
kenaikan kesejahteraan tenaga kependidikan
(tendik). Hal ini disampaikan dalam Dialog Rektor dengan
Tendik, Selasa (3/4) di Kampus IPB Dramaga.
"Kami berkomitmen melakukan beberapa upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan tendik. Salah satunya
memberikan insentif kehadiran sebesar Rp 20 ribu per hari
pada tendik yang masuk dan pulang kerja tepat waktu yakni
pukul 08.00 -16.00 WIB. Sementara ini kami baru bisa
mengapresiasi ini. Ke depannya semoga kita bisa
memberikan lebih," kata Rektor.
Lebih lanjut Rektor mengatakan selama ini IPB mengalami
keterbatasan pendapatan karena hanya 7,5 persen
mahasiswa yang membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT)
penuh sesuai standar besaran biaya perkuliahan yang
ditetapkan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI). "Kita
memahami kondisi mahasiswa kita mayoritas mempunyai
latar belakang sosial ekonomi yang terbatas, sedikit yang
bisa membayar full UKT. Bila saja minimal 50 persen UKT
mahasiswa IPB dibayarkan, insya Allah, pendanaan IPB lebih
longgar sehingga kita bisa lebih meningkatkan
kesejahteraan pegawai," kata Rektor. Apalagi rasio jumlah
tendik PNS IPB dengan dosen sangat besar yakni 2,7 : 1.
Belum lagi jumlah tendik Non PNS IPB yang juga cukup
besar.
Menurut Rektor, kondisi ini berbeda dengan beberapa
perguruan tinggi yang lain yang rasio tendik dan dosennya
lebih kecil dan pendapatannya dari UKT yang lebih besar.
"Kita sedang mencarikan solusi dengan menggandeng
banyak sponsor untuk membantu membayarkan biaya
pendidikan mahasiswa. Salah satu solusinya juga dengan
sistem pinjaman pendidikan yang nanti dibayarkan bila
mahasiswa sudah lulus dan bekerja," katanya.
Bagi tendik yang memenuhi kualitas kompetensi khusus bisa
mengajukan alih fungsi sebagai dosen atau fungsional
khusus. Ke depannya, kata Rektor, IPB akan memperbaiki
informasi dan pelayanan terkait kenaikan pangkat,
peningkatan kapasitas dan pelatihan untuk tendik. "Paling
lambat tahun 2019 diusahakan ada dana penelitian
kompetitif yang menunjang karir tendik."
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Dialog Rektor dengan
Tendik, Astridina, S.Sos, M.M mengatakan dialog ini dalam
rangka menjembatani komunikasi antara tendik dengan
pimpinan, sebagai wadah untuk menyalurkan komunikasi
dan aspirasi tendik dengan pimpinan. "Kami berharap Forum
Tenaga Kependidikan IPB mendapat legalitas dan diakui
lembaganya oleh IPB. Dengan dia log in i dapat
meningkatkan kinerja dan profesionalisme tendik menjadi
lebih baik," kata Astrid. Menanggapi hal tersebut, sebagai
wadah komunikasi tendik, rencananya Rektor IPB akan
mengeluarkan Surat Keputusan (SK) berkaitan legalitas
organisasi perkumpulan tendik IPB.
Dialog ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang
Sumberdaya, Perencanaan dan Kerjasama IPB, Dr. Ir. Agus
Purwito, M.Sc.Agr yang aktif berdiskusi dengan para tendik
yang hadir. (ris)
4
Kiprah Peneliti Ubi Kayu dari IPB
Ubi kayu merupakan komoditas pertanian yang banyak
dimanfaatkan sebagai bahan baku produk pangan, pakan,
maupun bahan baku industri. Akan tetapi komoditas ini
kurang mendapat perhatian yang ser ius dalam
pengembangannya.
Peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yaitu Dr. Nurul
Khumaida mengungkapkan bahwa kebutuhan ubi kayu
sangat tinggi. Beberapa tahun ini Indonesia mengimpor
ubi kayu (dalam bentuk chips dan tapioka). Seyogyanya
pemerintah memberikan perhatian yang lebih serius, selain
terfokus pada pajale (padi, jagung, kedelai).
“ K e b u t u h a n u b i k a y u i t u l u a r b i a s a k a r e n a
pemanfaatannya tidak hanya untuk pangan tetapi juga
industri. Diantaranya tapioka kemudian untuk pakan ternak,
juga potensi untuk menjadi bioenergi,” tuturnya.
Dalam pengusahaan ubi kayu untuk industri, para
pembudidaya masih terkendala untuk mendapatkan bibit,
sebagai peneliti ia merasa tertantang untuk mencoba
mengembangkan teknologi perbanyakan bibit ubi kayu
secara in-vitro.
Teknik in vitro itu adalah suatu teknik untuk perbanyakan
tanaman dengan menggunakan bagian jaringan dari suatu
tanaman yang ditumbuhkan pada media tanam secara in
vitro. Kita sering menyebutnya sebagai kultur jaringan.
Perbanyakan tanaman secara in vitro dapat dilakukan pada
tanaman ub i kayu untuk mendukung indust r i
pembibitannya.
“Teknik in vitro atau kultur jaringan hanya untuk
perbanyakan tanaman secara massal dan tidak mengubah
apapun (genetik tanaman). Akan tetapi bibit yang
dihasilkan itu seragam, vigor dan bebas virus,” ujarnya.
Untuk itulah ia bersama anggota tim peneliti yang
tergabung dalam Catalyst (Cassava for life style), yaitu tim
yang fokus menekuni tentang ubi kayu, memulai riset
menyeluruh tentang ubi kayu.
Peneliti yang aktif di Asian Cassava Breeders Network
(ACBnet) dan sebagai perwakilan Indonesia sebagai
steering comitee untuk ACBnet ini, mendapat tantangan
bersama tim untuk menghasilkan varietas baru ubi kayu.
“Saya diberi tantangan oleh reviewer Dikti saat monev
hibah penelitian untuk mengupayakan varietas baru ubi
kayu IPB. Maka pada tahun 2014 dan melibatkan mahasiswa
pascasarjana, saya mulai bergerak untuk berupaya
menghasilkan varietas baru. Pendekatan yang digunakan
adalah dengan memanfaatkan mutagen fisik yaitu iradiasi
sinar gamma untuk meningkatkan keragaman. Pada tahun
2014 kami mendapat mutan potensial. Lebih dari 100 varian
hasil iradiasi kita seleksi dan evaluasi. Saat ini ada sekitar 48
mutan potensial yang kami peroleh, selanjutnya kami akan
coba uji daya hasil lalu dilanjutkan dengan uji multilokasi,”
tuturnya.
Dalam memperoleh varietas baru, tim ini mempertimbangan
karakter-karakter penting terkait dengan produktivitas dan
kandungan pati yang tinggi. Kalau produktivitas per hektar
dan kandungan patinya tinggi, maka rendemen pati yang
dihasilkan dari satu areal itu akan tinggi.
Kemudian dipilih ubi kayu yang memiliki kandungan HCN
(asam sianida) yang rendah untuk tujuan pangan dan HCN
sedang-tinggi untuk tujuan industri.
Proses pengembangan terus berlanjut, tim Catalyst ini juga
menyediakan berbagai program pelatihan terkait budidaya
ubi kayu berkelanjutan, pascapanen dan pengolahan produk
antara pengolahan menjadi produk pangan serta teknik
perbanyakan bibit tanaman secara in-vitro.
“Sudah ada training modul, rencana online course untuk
segala sesuatu yang berkaitan dengan ubi kayu. Ini salah
satu produk yang ditawarkan Catalyst, jadi tidak hanya
menjual produk tetapi juga sharing teknologi melalui
pelatihan. Publikasi yang dihasilkan selama riset mulai dari
tahun 2009 sampai saat ini dapat dilihat di google scholar.
Artinya riset ubi kayu untuk di IPB sudah lumayan kuat
menurut saya,” tuturnya.
Tak hanya itu ia juga mengembangkan ubi kayu dalam aspek
kewirausahaan. Pada tahun 2017 tim riset ini mendapat
hibah skema CPPBT (calon perusahaan pemula berbasis
teknologi), yang mengangkat ubi kayu menjadi produk yang
bernilai bagi masyarakat. Selama satu tahun mereka
mendapatkan hibah skema CPPBT.
“Saat evaluasi dinilai sukses, tim selanjutnya bekerjasama
dengan alumni dan mahasiswa mengajukan proposal
skema PPBT (perusahaan pemula berbasis teknologi) dan
lolos didanai tahun 2018. Pada program ini, kolaborasi
alumni dan mahasiswa yang tergabung dalam Catalyst
dibina dan didampingi oleh Inkubator yang ditunjuk oleh
Kemenristekdikti agar menjadi wirausahawan. Mereka mulai
memutar roda bisnis di bidang ubi kayu di bawah payung
perusahaan bernama Catalyst Agro Inovasi,” tandasnya.
(IR/Zul)
JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 5 - 30 APRIL 2018
Jumat, 6 April 2018 Studium Generale Prof.Sundaram Gunasekaran (Professor of Biological Systems Engineering and Faculty Director of CALS International Programs University of Wisconsin- Madison) "Nanotechnology and Biosensing for Food Quality and Safety”
Waktu : 10.00- 11.30 WIB Tempat : Auditorium Abdul Muis Nasoetion, FATETA Kampus IPB Dramaga Bogor Unit Penanggung Jawab : SEAFAST- LPPM IPB CP : 082118688698 1
Senin- Jumat, 9-13 April 2018 Bazar Buku
Waktu : 08.00- 17.00 WIB Tempat : Plaza Stevia dan Taman IPB Bookstore, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : IPB Press CP : 0251-8355158
2
Selasa, 10 April 2018 Nonton Bareng Pinky Promise "Setiap Janji Punya Warnanya Sendiri"
Waktu : 10.00- 11.30 WIB Tempat : Cinema XXI, Botani Square Mall Bogor Unit Penanggung Jawab : Agrianita IPB CP : Ibu Sri Kayati Agik (08561345001/ 081218829054) 3
Kamis, 12 dan 19 April 2018 Layanan Pemeriksaan Kesehatan Tempat : - Wisma Tamu Landhuis, Kampus IPB Dramaga (12 April 2018)- Aula Edtc- PKSL, Kampus IPB Baranang siang (19 April 2018)
Unit Penanggung Jawab : Agrianita IPB CP : Ibu Lilis Bagus (08111103138)/ Bazaar : Ibu Yanti Wawan (08159149166) 6
Rabu, 11 April 2018 Economics Business Plan "Build Up Your Creative Business For Millenials Generations”
Waktu : 19.00 - 21.00 WIB Tempat : Ruang Kuliah Pinus, Kampus IPB Dramaga Bogor Unit Penanggung Jawab : Hipotesa FEM IPB CP : Zuleman (088212400424)
4
Kamis, 12 April 2018 Focus Group Discussion (FGD) Sawit dan Deforestasi Hutan Tropika
Waktu : 09.00 WIB- selesai Tempat : IPB International Convention Center BogorUnit Penanggung Jawab : FAHUTAN IPB CP : 0251-8621677 5
JADWAL AGENDA INSTITUT PERTANIAN BOGORPERIODE 5 - 30 APRIL 2018
Minggu, 15 April 2018 Pelatihan Vaksinasi dan Nekropsi Ayam "Meningkatkan Softskill dalam Bidang Perunggasan melalui Nekropsi dan Vaksinasi”
Tempat : Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Kampus IPB Dramaga Bogor Unit Penanggung Jawab : Himpro Ornithologi dan Unggas IPB CP : @verdyrizky/ @baitadr (Line) 7
Sabtu-Minggu, 28- 29 April 2018 IPB Job Fair & Scholarship Expo 2018
Waktu : 08.00 WIB - selesai Tempat : Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga Unit Penanggung Jawab : Direktur Kemahasiswaan dan Pengembangan Karir IPB CP : 0251-8622642 ex. 127
9
Akses berita dan foto IPB terkini pada laman:
www.ipb.ac.id, www.humas.ipb.ac.id, www.ipbmag.ipb.ac.id www.media.ipb.ac.id
Kamis, 26 April 2018 Agrianita Day
Waktu : 09.00- 14.00 WIB Tempat : Auditorium Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Dramaga BogorUnit Penanggung Jawab : Agrianita IPB CP : Ibu Denok Amrozi (0813 9830 8527)
8
Minggu, 29 April 2018 Pelatihan Pengajuan Serti�kasi Halal UMKM 2018
Waktu : 07.00- 17.00 WIB Tempat : Kampus IPB Baranangsiang BS B02- BS B04Narasumber : Ir. Hj. Osmena Gunawan (Direktur LPPOM MUI DKI Jakarta)Unit Penanggung Jawab : Panitia Pelatihan Pengajuan Serti�kasi Halal UMKM 2018CP : Stella (087821447998)
10