patofisiologi
DESCRIPTION
medicalTRANSCRIPT
PATOFISIOLOGI
Hampir semua ISK menyebar secara asendens. Gangguan dari flora periuretra
normal, yang merupakan bagian dari pertahanan tubuh melawan kolonisasi bakteri
patogen, mempermudah terjadinya ISK. Bakteri dari flora periuretra berada di distal
uretra, tetapi urine normal berada dalam keadaan steril di proksimal uretra, kandung
kemih, dan bagian proksimal lainnya pada saluran kemih. Kuman patogen saluran
kencing dapat mencapai kandung kemih dan berkembang biak bila infeksi terjadi. Bakteri
patogen tersebut berada di distal uretra dan mungkin dapat mencapai kandung kemih
sebab aliran turbulen urine pada saat berkemih yang normal atau karena ketidakmampuan
berkemih. Kolonisasi di kandung kemih yang berhasil tak terjadi bila mekanisme
pertahanannya tak terganggu karena buang air kecil normalnya dapat membersihkan
kontaminasi bakteri secara lengkap.
KOLONISASI PERIURETHRA
Setelah lahir, area periuretra, termasuk uretra bagian distal, menjadi tempat
kolonisasi mikroorganisme aerob dan anaerob yang berfungsi sebagai barier pertahanan
terhadap kolonisasi kuman patogen saluran kemih. Pada anak yang lebih kecil,
enterobacteria dan enterococcus merupakan flora normal di saluran kemih. Eschericia
coli merupakan bakteri gram negatif yang dominan pada anak perempuan, sedangkan E
coli dan Proteus sp pada anak laki-laki. Anak balita sering terkena ISK karena kolonisasi
periuretra oleh E coli, enterococci, dan Proteus sp. Pada umumnya kuman patogen ini
ditemukan pada tahun pertama kehidupan dan jarang didapatkan setelah >5 tahun.
Mortalitas dan Morbiditas
Mortalitas pada ISK termasuk jarang terjadi pada anak sehat di negara
berkembang.
Morbiditas berkaitan dengan pyelonefritis akut yang ditandai dengan gejala
sistemik, seperti demam, nyeri perut, muntah dan dehidrasi. Bakteremia dan sepsis dapat
terjadi. Anak dengan pyelonefritis akut mungkin dapat disertai sistitis. Komplikasi jangka
panjang dari pyelonefritis akut adalah hipertensi, gangguan fungsi ginjal, gagal ginjal
terminal, dan komplikasi pada kehamilan (ISK pada kehamilan, hipertensi pada
kehamilan, berat badan lahir rendah).
Gejala waktu berkemih umumnya sementara, hilang dalam 24-48 jam setelah
diobati.
Penyebab dan Faktor Risiko
Escherichia coli adalah penyebab paling umum pada anak-anak, hingga
80%. Pada bayi baru lahir (0-28 hari), infeksi diperantarai oleh aliran
darah. Sedangkan setelah usia itu, ISK umumnya terjadi dengan
naiknya bakteri ke saluran kemih.
Staphylococcus saprophyticus
Proteus mirabilis. Selain menyebabkan infeksi, bakteri ini mengeluarkan zat
yang dapat memfasilitasi pembentukan batu di saluran kemih.
Mikroorganisme lain yang dapat menyebabkan ISK adalah beberapa bakteri
yang umumnya menginfeksi saluran cerna dan Candida albicans, jamur
yang umumnya menginfeksi pasien dengan kateter (kateter : semacam
selang) pada saluran kemihnya, kekebalan tubuh yang rendah, diabetes
mellitus, atau pasien dalam terapi antibiotik.
Sebagian besar ISK tidak dihubungkan dengan faktor risiko tertentu. Namun pada
ISK berulang, perlu dipikirkan kemungkinan faktor risiko seperti :
Kelainan fungsi atau kelainan anatomi saluran kemih
Gangguan pengosongan kandung kemih (incomplete bladder emptying)
Konstipasi
Operasi saluran kemih
Kekebalan tubuh yang rendah
Gejala
Gejala yang dapat timbul pada ISK pada anak sangat tidak spesifik, dan seperti
telah diungkapkan sebelumnya, banyak yang hanya disertai demam sebagai gejala. Dua
kategori klinis dari ISK adalah pyelonefritis akut atau ISK atas dan sistitis akut atau ISK
bawah. Gejala bervariasi sesuai usia.
Anak baru lahir-2 bulan :
sering tak ada gejala di saluran kemih. ISK ditemukan dengan adanya
sepsis neonatus, kuning berkepanjangan, gagal tumbuh, tak mau
menyusu.
Anak 2 bulan - 2 tahun :
Bayi dan anak-anak pada usia ini memiliki gejala demam yang tidak
diketahui sebabnya ( >38oC)
Usia ini memiliki resiko tinggi luka pada ginjal dibanding usia yang lebih
tua, karena tanda yang kurang menyebabkan keterlambatan pengobatan
dengan antibiotik. Aturan 3 hari dapat membantu untuk mencegah hal
tersebut terjadi. Contohnya jangan hanya mengawasi bayi atau anak-
anak dengan febris 3 hari yang tak diketahui sebabnya tanpa
pemeriksaan urine untuk evaluasi infeksi.
Bayi sering mendapat demam dan gejala lainnya, seperti rewel, tak mau
menyusu, nyeri perut, muntah dan diare.
Anak dengan usia 1-2 tahun datang dengan gejala sugestif sistitis akut.
Gejala biasanya menangis saat berkemih atau kencing yang berbau
busuk tanpa adanya demam (suhu <38oc).
Anak usia 2-6 tahun
Pada kelompok dengan demam ISK sering memiliki gejala sistemik yaitu tak
nafsu makan; rewel dan nyeri pada perut, panggul dan punggung
dengan atau tanpa kelainan berkemih.
Pasien dengan sistitis akut memiliki gejala berkemih dengan sedikit atau
tanpa peningkatan suhu. Disfungsi berkemih termasuk urgensi,
frekuensi, hesistensi, disuria dan inkontinensia urine.
Nyeri suprapubis atau perut dapat ditemukan dan adanya bau busuk pada
urine.
Anak usia lebih tua dan adolesen
Sering mengenai saluran bagian bawah, tetapi pyelonefritis akut masih
mungkin. Gejalanya mirip pada anak usia 2-6 tahun.
Anak perempuan dengan pyelonefritis akut, dapat ada refluks vesikoureter
persisten (VUR), biasanya memiliki sistitis akut dengan ISK bila
mereka bertambah tua.
Penyebab: Proliferasi kuman dalam saluran kemih menyebabkan ISK. Infeksi
hampir selalu asenden dan disebabkan kehadiran bakteri di distal uretra. E coli umumnya
menyebabkan infeksi awal, tapi basil gram negatif lain dan enterococci dapat juga
menyebabkan infeksi.
Staphylococcal saprophyticus sering menjadi penyebab infeksi pada perempuan
adolesen
Masuknya bakteri ke kandung kemih merupakan hasil dari aliran turbulen pada
saat berkemih normal, gangguan berkemih, atau kateterisasi.
Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya ISK sebagai berikut :
Pasien yang mendapat antibiotik spektrum luas (cth. Amoxicillin,
cephalexin), yang dapat menggangu flora usus dan saluran kemih, dan
meningkatkan resiko karena gangguan pada pertahanan alami terhadap
kolonisasi oleh bakteri patogen
Inkubasi bakteri yang diperlama dalam kandung kemih akibat pengosongan
kandung kemih yang tak sempurna atau jarang berkemih dapat
melemahkan pertahanan kandung kemih terhadap infeksi bakteri. Gejala
dari gangguan berkemih seperti urgensi, frekuensi, hesistensi, dribbling,
atau inkontinensia dapat terjadi tanpa adanya infeksi atau iritasi lokal
karena kontraksi detrusor yang tak terhalangi. Ketika inkontinensia
dicegah oleh obstruksi uretra, urine yang mengandung bakteri dari distal
uretra akan kembali ke kandung kemih. Hal tersebut yang umum
menyebabkan ISK pada anak-anak.
Khitan pada neonatus menurunkan resiko ISK kurang lebih 90% pada bayi
laki-laki dalam tahun pertama kehidupan. Resiko ISK pada anak yang di
khitan pada tahun pertama kehidupan adalah 1 dalam 1000, sedangkan
yang tidak di khitan 1 dalam 100 anak.