patofisiologi

3
Patofisiologi Sindrom nefrotik adalah keadaan klinis yang disebabkan oleh peningkatan permeabilitas glomelurus terhadap protein plasma, yang menimbulkan proteinnuria, hipoalbuminemia, hiperlipidemia, dan edema. Meningktkan permeabilitas dinding kapiler glomerular akan berakibat pada hilangnya protein plasma dan kemudian akan terjadi proteinuria. Lanjutan dari proteinuria menyebabkan hipoalbuminemia. Dengan menurunnya albumin, tekanan osmotic plasma menurun sehingga cairan intravaskuler berpindah ke dalam intestinal. Perpindahan cairan tersebut menjadikan volume cairan intravaskuler berkurang, sehingga menurunkan jumlah aliran darah ke renal karena hypovolemi. Karena terjadi penurunan aliran darah ke renal, maka ginjal akan melakukan kompensasi dengan merangsang produksi rennin-angiotensun dan peningkatan sekresi anti diuretic hormone (ADH) dan sekresi aldosteron yang kemudian terjadi retensi kalium dan air, dengan retensi natrium dan air menyebabkan edema. Pada sindrom nefrotik terjadi peningkatan kolesterol dan trigliserida serum akibat dari peningkatan stimulasi produksi lipoprotein karena penurunan plasma albumin dan penurunan onkotik plasma. Adanya hiperlipidemia juga akibat dari peningkatan produksi lipoprotein dalam hati yang timbul oleh karena kompensasi hilangnya protein, dan lemak yang banyak dalam urin (lipiduria). Pada sindrom nefrotik juga disertain dengan gejala menurunya respon imun karena sel imun tertekan, kemungkinan disebabkan oleh karena hipoalbumin.

Upload: dwi-noviyani

Post on 21-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

perkemihan

TRANSCRIPT

Page 1: Patofisiologi

Patofisiologi

Sindrom nefrotik adalah keadaan klinis yang disebabkan oleh peningkatan

permeabilitas glomelurus terhadap protein plasma, yang menimbulkan proteinnuria,

hipoalbuminemia, hiperlipidemia, dan edema. Meningktkan permeabilitas dinding kapiler

glomerular akan berakibat pada hilangnya protein plasma dan kemudian akan terjadi

proteinuria. Lanjutan dari proteinuria menyebabkan hipoalbuminemia. Dengan menurunnya

albumin, tekanan osmotic plasma menurun sehingga cairan intravaskuler berpindah ke dalam

intestinal. Perpindahan cairan tersebut menjadikan volume cairan intravaskuler berkurang,

sehingga menurunkan jumlah aliran darah ke renal karena hypovolemi. Karena terjadi

penurunan aliran darah ke renal, maka ginjal akan melakukan kompensasi dengan

merangsang produksi rennin-angiotensun dan peningkatan sekresi anti diuretic hormone

(ADH) dan sekresi aldosteron yang kemudian terjadi retensi kalium dan air, dengan retensi

natrium dan air menyebabkan edema.

Pada sindrom nefrotik terjadi peningkatan kolesterol dan trigliserida serum akibat

dari peningkatan stimulasi produksi lipoprotein karena penurunan plasma albumin dan

penurunan onkotik plasma. Adanya hiperlipidemia juga akibat dari peningkatan produksi

lipoprotein dalam hati yang timbul oleh karena kompensasi hilangnya protein, dan lemak

yang banyak dalam urin (lipiduria). Pada sindrom nefrotik juga disertain dengan gejala

menurunya respon imun karena sel imun tertekan, kemungkinan disebabkan oleh karena

hipoalbumin. Hipoalbuminemia disebabkan oelh hilangnya albumin melalui urin dan

peningkatan katabolisme albumin di ginjal. Sitesis protein di hati biasanya meningkat (namun

tidak memadai untuk mengganti kehilangan akbumin dalam urin), tetapi mungkin normal

atau menurun.

Proteinuria merupakan kelainan dasar sindrom nefrotik. Proteinuria sebagian besar

berasal dari kebocoran glomerulus dan hanya sebagian kecil berasal dari sekresi tubulus.

Perubahan integritas membrane basalis glomerulus menyebabkan peningkatan permeabilitas

glomerulus terhadap protein plasma dan protein utama yang disekresikan dalam urin adalah

albumin. Derajat proteinuria tidak berhubungan dengan lansung dengan keparahan kerusakan

glomerulus.

Edem, ahulu diduga disebabkan penurunan tekanan osmotic plasma akibat

hipoalbuminemia dan retensi natrium. Hipovolemi menyebabkan peningkatan rennin,

Page 2: Patofisiologi

aldosteron, hormone antidiuretik dan katekolamin plasma serta penurunan arterial natriuretic

peptide (ANP). Pemberian infuse albumin akan meningkat volume plasma, meningktkan laju

filtrasi glomerulus dan eksresi fraksional natrium klorida dan air yang menyebabkan edema

berkurang.

Page 3: Patofisiologi

sumber : suriadi, yuliani,R. 2010. Asuhan keperawatan pada anak. Jakarta: sagung seto