patofisiologi
DESCRIPTION
perkemihanTRANSCRIPT
Patofisiologi
Sindrom nefrotik adalah keadaan klinis yang disebabkan oleh peningkatan
permeabilitas glomelurus terhadap protein plasma, yang menimbulkan proteinnuria,
hipoalbuminemia, hiperlipidemia, dan edema. Meningktkan permeabilitas dinding kapiler
glomerular akan berakibat pada hilangnya protein plasma dan kemudian akan terjadi
proteinuria. Lanjutan dari proteinuria menyebabkan hipoalbuminemia. Dengan menurunnya
albumin, tekanan osmotic plasma menurun sehingga cairan intravaskuler berpindah ke dalam
intestinal. Perpindahan cairan tersebut menjadikan volume cairan intravaskuler berkurang,
sehingga menurunkan jumlah aliran darah ke renal karena hypovolemi. Karena terjadi
penurunan aliran darah ke renal, maka ginjal akan melakukan kompensasi dengan
merangsang produksi rennin-angiotensun dan peningkatan sekresi anti diuretic hormone
(ADH) dan sekresi aldosteron yang kemudian terjadi retensi kalium dan air, dengan retensi
natrium dan air menyebabkan edema.
Pada sindrom nefrotik terjadi peningkatan kolesterol dan trigliserida serum akibat
dari peningkatan stimulasi produksi lipoprotein karena penurunan plasma albumin dan
penurunan onkotik plasma. Adanya hiperlipidemia juga akibat dari peningkatan produksi
lipoprotein dalam hati yang timbul oleh karena kompensasi hilangnya protein, dan lemak
yang banyak dalam urin (lipiduria). Pada sindrom nefrotik juga disertain dengan gejala
menurunya respon imun karena sel imun tertekan, kemungkinan disebabkan oleh karena
hipoalbumin. Hipoalbuminemia disebabkan oelh hilangnya albumin melalui urin dan
peningkatan katabolisme albumin di ginjal. Sitesis protein di hati biasanya meningkat (namun
tidak memadai untuk mengganti kehilangan akbumin dalam urin), tetapi mungkin normal
atau menurun.
Proteinuria merupakan kelainan dasar sindrom nefrotik. Proteinuria sebagian besar
berasal dari kebocoran glomerulus dan hanya sebagian kecil berasal dari sekresi tubulus.
Perubahan integritas membrane basalis glomerulus menyebabkan peningkatan permeabilitas
glomerulus terhadap protein plasma dan protein utama yang disekresikan dalam urin adalah
albumin. Derajat proteinuria tidak berhubungan dengan lansung dengan keparahan kerusakan
glomerulus.
Edem, ahulu diduga disebabkan penurunan tekanan osmotic plasma akibat
hipoalbuminemia dan retensi natrium. Hipovolemi menyebabkan peningkatan rennin,
aldosteron, hormone antidiuretik dan katekolamin plasma serta penurunan arterial natriuretic
peptide (ANP). Pemberian infuse albumin akan meningkat volume plasma, meningktkan laju
filtrasi glomerulus dan eksresi fraksional natrium klorida dan air yang menyebabkan edema
berkurang.
sumber : suriadi, yuliani,R. 2010. Asuhan keperawatan pada anak. Jakarta: sagung seto