patofisiologi cedera kepala

35
Patofisiologi Cedera Patofisiologi Cedera Kepala Kepala I Nyoman Yogi Wiraguna I Nyoman Yogi Wiraguna C 111 04 055 C 111 04 055 Pembimbing : Pembimbing : dr. Prihantono dr. Prihantono Supervisor : Supervisor : dr. Djoko Widodo, Sp.BS. dr. Djoko Widodo, Sp.BS.

Upload: nurul-shafini

Post on 29-Nov-2015

564 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

patofisiologi cedera kepala

TRANSCRIPT

Page 1: Patofisiologi cedera kepala

Patofisiologi Cedera Patofisiologi Cedera KepalaKepala

I Nyoman Yogi WiragunaI Nyoman Yogi WiragunaC 111 04 055C 111 04 055

Pembimbing :Pembimbing :dr. Prihantonodr. Prihantono

Supervisor :Supervisor :dr. Djoko Widodo, Sp.BS. dr. Djoko Widodo, Sp.BS.

Page 2: Patofisiologi cedera kepala

PendahuluanPendahuluan Cedera kepala Cedera kepala penyebab utama penyebab utama

morbiditas dan mortalitas morbiditas dan mortalitas Adanya berbagai program pencegahan Adanya berbagai program pencegahan

– peralatan keselamatan peralatan keselamatan sabuk pengaman, sabuk pengaman, airbag, penggunaan helmairbag, penggunaan helm

– batas kadar alkohol dalam darah yang diizinkanbatas kadar alkohol dalam darah yang diizinkan

dampak (+) pada epid. cedera kepala dampak (+) pada epid. cedera kepala berat. berat.

Hasil keluaran dari pasien cedera kepalaHasil keluaran dari pasien cedera kepala– tingkat keseriusan dari cedera kepala tingkat keseriusan dari cedera kepala – cedera pada sistem organ utama yang lainnya.cedera pada sistem organ utama yang lainnya.

Page 3: Patofisiologi cedera kepala

PendahuluanPendahuluan Cedera kepala (Yayasan Cedera Kepala Nasional di Cedera kepala (Yayasan Cedera Kepala Nasional di

AS) AS) – akibat traumatik pada otak akibat traumatik pada otak perubahan fisik, perubahan fisik,

intelektual, sosial, emosional, dan tingkah laku. intelektual, sosial, emosional, dan tingkah laku. Cedera kepala berat Cedera kepala berat

– cedera yang mengakibatkan koma cedera yang mengakibatkan koma – tidak disebabkan oleh kondisi ekstrakranial (intoksikasi tidak disebabkan oleh kondisi ekstrakranial (intoksikasi

berat)berat)– tetap berlanjut tetap berlanjut beberapa waktu setelah resusitasi akut. beberapa waktu setelah resusitasi akut.

Koma Koma – Tidak membuka matanya meskipun diberikan stimulus Tidak membuka matanya meskipun diberikan stimulus

nyerinyeri– Tidak mengeluarkan kata-kataTidak mengeluarkan kata-kata– Tidak mengikuti perintah sederhanaTidak mengikuti perintah sederhana

Page 4: Patofisiologi cedera kepala

Insiden Insiden Insiden cedera kepala di AS Insiden cedera kepala di AS 200/100.000 per 200/100.000 per

tahun. tahun. ±± 500.000 orang 500.000 orang cedera kepala setiap tahun cedera kepala setiap tahun

– ± ± 40.000-50.000 orang meninggal sebelum MRS40.000-50.000 orang meninggal sebelum MRS ± ± 1 juta orang dirawat 1 juta orang dirawat cedera kepala cedera kepala ±± 230.000 orang lainnya 230.000 orang lainnya MRS akibat cedera MRS akibat cedera

kepala. kepala. ± ± 50% cedera kepala 50% cedera kepala kecelakaan lalu lintas. kecelakaan lalu lintas.

– >1/2 kasus kecelakaan lalu-lintas >1/2 kasus kecelakaan lalu-lintas kematian kematian – 15% dari semua kematian 15% dari semua kematian kecelakaan lalu kecelakaan lalu

lintaslintas ±± 13-15% cedera kepala 13-15% cedera kepala luka tembak. luka tembak.

Page 5: Patofisiologi cedera kepala

InsidenInsiden

Cedera otak Cedera otak 1/2 dari kematian akibat 1/2 dari kematian akibat traumatrauma– penggunaan alkohol serta obat-obatan penggunaan alkohol serta obat-obatan 1/2 dari 1/2 dari

kasus tersebut. kasus tersebut. Insiden puncak cedera kepala Insiden puncak cedera kepala

– Umur 15-24 tahun (dekade kedua sampai ketiga). Umur 15-24 tahun (dekade kedua sampai ketiga). – pada bayi dan orang berumur tua. pada bayi dan orang berumur tua.

Cedera kepala Cedera kepala penyebab kematian utama penyebab kematian utama pada dewasa mudapada dewasa muda

Perbandingan Perbandingan ♀ : ♂♀ : ♂ 1 : 2 - 1 : 3. 1 : 2 - 1 : 3.

Page 6: Patofisiologi cedera kepala

InsidenInsiden

Risiko tinggi Risiko tinggi cedera otak traumatik cedera otak traumatik – dewasa muda dewasa muda 15-30 tahun 15-30 tahun– bayi umur 6 bulan - 2 tahunbayi umur 6 bulan - 2 tahun– anak umur sekolahanak umur sekolah– orang berumur tua orang berumur tua

Pasien dengan cedera kepala berat, atau Pasien dengan cedera kepala berat, atau mereka yang MRS dalam keadaan koma mereka yang MRS dalam keadaan koma sebagian kecil dari pasien dengan cedera sebagian kecil dari pasien dengan cedera kepalakepala tingkat morbiditas dan mortalitas tingkat morbiditas dan mortalitas paling paling

tinggi.tinggi.

Page 7: Patofisiologi cedera kepala

Etiologi Etiologi

Hampir semua cedera otak traumatik Hampir semua cedera otak traumatik – kecelakaan lalu lintaskecelakaan lalu lintas– peristiwa yang berhub. peristiwa yang berhub. aktivitas aktivitas

olehragaolehraga– tindakan kekerasan. tindakan kekerasan.

Cedera kepala non penetrasi Cedera kepala non penetrasi kecelakaan kecelakaan lalu lintas, dan akibat terjatuhlalu lintas, dan akibat terjatuh

Cedera kepala penetrasi Cedera kepala penetrasi Cedera akibat Cedera akibat luka tembak (luka tembak (±± 44% dari semua kasus 44% dari semua kasus cedera kepala)cedera kepala)

Page 8: Patofisiologi cedera kepala

Etiologi Etiologi

Jenis Jenis cederacedera

Mekanisme Mekanisme

Coup dan Coup dan countrecoucountrecoupp

Objek yang membentur bagian depan Objek yang membentur bagian depan (coup) atau bagian belakang (coup) atau bagian belakang (countrecoup) kepala; objek yang (countrecoup) kepala; objek yang membentur bagian samping kepala membentur bagian samping kepala (coup atau countrecoup); kepala yang (coup atau countrecoup); kepala yang mengenai objek dengan kecepatan mengenai objek dengan kecepatan rendahrendah

Hematom Hematom ekstraduraekstradurall

Kecelakaan lalu-lintas, terjatuh, Kecelakaan lalu-lintas, terjatuh, kecelakaan saat olahragakecelakaan saat olahraga

Hematom Hematom subduralsubdural

Kecelakaan lalu lintas atau terjatuh, Kecelakaan lalu lintas atau terjatuh, khususnya pada orang berusia tua atau khususnya pada orang berusia tua atau orang dengan penyalahgunaan alkohol orang dengan penyalahgunaan alkohol yang kronikyang kronik

Page 9: Patofisiologi cedera kepala

Etiologi Etiologi Jenis cederaJenis cedera Mekanisme Mekanisme

Perdarahan Perdarahan intracerebralintracerebral

Kontusi yang disebabkan oleh gaya dengan Kontusi yang disebabkan oleh gaya dengan kekuataan yang besar, biasanya akibat kekuataan yang besar, biasanya akibat kecelakaan lalu lintas atau terjatuh dari jarak kecelakaan lalu lintas atau terjatuh dari jarak yang jauhyang jauh

Fraktur Fraktur campurancampuran

Objek yang mengenai kepala dengan kekuatan Objek yang mengenai kepala dengan kekuatan yang besar atau kepala yang membentur objek yang besar atau kepala yang membentur objek dengan sangat kuat; fraktur tulang temporal, dengan sangat kuat; fraktur tulang temporal, fraktur tulang occipital, dampak ke arah atas fraktur tulang occipital, dampak ke arah atas dari vertebra cervical (fraktur dasar tulang dari vertebra cervical (fraktur dasar tulang tengkorak)tengkorak)

Cedera Cedera penetrasipenetrasi

Misil (peluru) atau proyektil yang tajam (pisau, Misil (peluru) atau proyektil yang tajam (pisau, pemecah es, kapak, baut)pemecah es, kapak, baut)

Cedera Cedera aksonal difusaksonal difus

Kepala yang sedang bergerak dan membentur Kepala yang sedang bergerak dan membentur permukaan yang keras atau objek yang sedang permukaan yang keras atau objek yang sedang bergerak membentur kepala yang dalam bergerak membentur kepala yang dalam kondisi diam; kecelakaan lalu lintas (saat kerja kondisi diam; kecelakaan lalu lintas (saat kerja atau pejalan kaki); gerakan kepala memutaratau pejalan kaki); gerakan kepala memutar

Page 10: Patofisiologi cedera kepala

Klasifikasi Klasifikasi

Trauma kepala nonpenetrasiTrauma kepala nonpenetrasi Trauma kepala penetrasiTrauma kepala penetrasi

Page 11: Patofisiologi cedera kepala

Klasifikasi Klasifikasi

Trauma kepala nonpenetrasiTrauma kepala nonpenetrasi Akibat dari cedera tumpulAkibat dari cedera tumpul

– benturan kepala pada permukaan yang kerasbenturan kepala pada permukaan yang keras– objek berkecepatan tinggi yang mengenai kepala. objek berkecepatan tinggi yang mengenai kepala.

≠≠ penetrasi benda asing pada dura penetrasi benda asing pada dura dura masih dura masih intakintak– meskipun meskipun laserasi dura akibat fraktur tulang laserasi dura akibat fraktur tulang

tengkoraktengkorak Jaringan otak Jaringan otak ≠≠ terpapar dengan lingkungan luar. terpapar dengan lingkungan luar. Trauma tumpul Trauma tumpul

– cedera otak fokal cedera otak fokal – cedera aksonal difus.cedera aksonal difus.

Page 12: Patofisiologi cedera kepala

Klasifikasi Klasifikasi

Trauma kepala penetrasiTrauma kepala penetrasi Terjadi penetrasi pada duraTerjadi penetrasi pada dura Terjadi paparan isi tengkorak Terjadi paparan isi tengkorak lingkungan lingkungan

luarluar– Trauma terbuka Trauma terbuka cedera otak fokal. cedera otak fokal.

Morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Morbiditas dan mortalitas yang tinggi. ±± 15% kematian akibat cedera kepala. 15% kematian akibat cedera kepala. Peluru dan fragmen tulang yang masuk ke Peluru dan fragmen tulang yang masuk ke

intrakranial intrakranial gelombang getaran dan gelombang getaran dan cedera kavitasi cedera kavitasi destruksi yang luas. destruksi yang luas.

Page 13: Patofisiologi cedera kepala

KlasifikasiKlasifikasi Cedera kepala penetrasi Cedera kepala penetrasi mekanisme trauma mekanisme trauma

yang berbeda. yang berbeda. – Proyektil yang memiliki kecepatan tinggi atau rendahProyektil yang memiliki kecepatan tinggi atau rendah– Luka tusukan, cedera akibat terkena panah, cedera Luka tusukan, cedera akibat terkena panah, cedera

senjata di industri dan cedera akibat penggunaan mesin senjata di industri dan cedera akibat penggunaan mesin bor. bor.

Cedera otak akibat objek dengan kecepatan Cedera otak akibat objek dengan kecepatan rendah rendah kerusakan terbatas pd disrupsi jaringan kerusakan terbatas pd disrupsi jaringan sec. langsung. sec. langsung.

Cedera otak akibat objek dengan kecepatan Cedera otak akibat objek dengan kecepatan tinggi (misil) tinggi (misil) cavitasi di sepanjang jalur misil cavitasi di sepanjang jalur misil disrupsi dari jaringan otak di sekitarnya kadang disrupsi dari jaringan otak di sekitarnya kadang dapat menyebar dan sifatnya beratdapat menyebar dan sifatnya berat

Page 14: Patofisiologi cedera kepala

Patofisiologi cedera Patofisiologi cedera kraniocerebralkraniocerebral

Cedera akselerasi-deselerasiCedera akselerasi-deselerasi Cedera pada otak Cedera pada otak transfer energi pada transfer energi pada

tengkorak dan struktur di dalamnya. tengkorak dan struktur di dalamnya. Cedera akselerasi deselerasi Cedera akselerasi deselerasi

mekanisme benturan atau impuls mekanisme benturan atau impuls – disrupsi dari jaringan otak (laserasi dan atau disrupsi dari jaringan otak (laserasi dan atau

kontusi)kontusi)– cedera aksonal difuscedera aksonal difus– atau keduanya. atau keduanya.

Pada cedera tumpul, dorongan akselerasi-Pada cedera tumpul, dorongan akselerasi-deselerasi angular deselerasi angular strain (gaya) yang strain (gaya) yang terbagi secara merata pada parenkim otakterbagi secara merata pada parenkim otak

Page 15: Patofisiologi cedera kepala

Patofisiologi cedera Patofisiologi cedera kraniocerebralkraniocerebral

Cedera otak dapat terjadi Cedera otak dapat terjadi – secara langsung di bawah lokasi cedera secara langsung di bawah lokasi cedera

(cedera coup)(cedera coup)– jauh dari lokasi benturan (cedera jauh dari lokasi benturan (cedera

countrecoup)countrecoup) karena otak sifatnya lebih relatif karena otak sifatnya lebih relatif

dibandingkan tulang tengkorak dan dura, dibandingkan tulang tengkorak dan dura, maka kompresi otak yang berjauhan dengan maka kompresi otak yang berjauhan dengan lokasi benturan juga dapat terjadilokasi benturan juga dapat terjadi

Page 16: Patofisiologi cedera kepala

Patofisiologi Patofisiologi

Ada dua fase utama :Ada dua fase utama :– Fase pertama Fase pertama kerusakan otak awal kerusakan otak awal

yang terjadi pada saat benturan yang terjadi pada saat benturan cedera neural, cedera glial primer, dan cedera neural, cedera glial primer, dan respon vaskuler. respon vaskuler. Cedera otak fokal Cedera otak fokal > 2/3 kematian > 2/3 kematian Cedera otak difus Cedera otak difus < 1/3 kematian < 1/3 kematian

– Fase kedua Fase kedua diakibatkan oleh edema diakibatkan oleh edema cerebral, hipoksia, dan perdarahan yang cerebral, hipoksia, dan perdarahan yang tertunda.tertunda.

Page 17: Patofisiologi cedera kepala

Cedera primerCedera primer

Cedera primer Cedera primer cedera otak traumatik cedera otak traumatik primer yang terjadi pada waktu benturan. primer yang terjadi pada waktu benturan. kerusakan yang irreversibel akibat disrupsi kerusakan yang irreversibel akibat disrupsi

sel, bergantung pada mekanisme dan sel, bergantung pada mekanisme dan keseriusan dari kejadian tersebut. keseriusan dari kejadian tersebut.

Fraktur Fraktur – Fraktur linier Fraktur linier – Fraktut depresiFraktut depresi– Fraktur depresi campuranFraktur depresi campuran– Fraktur dasar tengkorak. Fraktur dasar tengkorak.

Page 18: Patofisiologi cedera kepala

KonkusiKonkusi Konkusi Konkusi kehilangan fungsi neurologik sentral kehilangan fungsi neurologik sentral

akibat trauma kraniocerebral akibat trauma kraniocerebral – sifatnya segera, terjadi tiba-tiba, dan tanpa sifatnya segera, terjadi tiba-tiba, dan tanpa

disertai sekuel disertai sekuel tidak disertai adanya kerusakan patologis pada tidak disertai adanya kerusakan patologis pada

otak. otak. hilangnya kesadaran, amnesia sementara hilangnya kesadaran, amnesia sementara

(hilangnya memori), konfusi, disorientasi, (hilangnya memori), konfusi, disorientasi, perubahan visual, disfungsi otonom, sakit kepala, perubahan visual, disfungsi otonom, sakit kepala, tinitus, dan iritabilitas dengan derajat yang tinitus, dan iritabilitas dengan derajat yang bervariasibervariasi

Page 19: Patofisiologi cedera kepala

Kontusi cerebralKontusi cerebral Kontusi cerebral Kontusi cerebral area yang mengalami area yang mengalami

kerusakan pada parenkim otak kerusakan pada parenkim otak defisit defisit neurologis bergantung pada lokasi neurologis bergantung pada lokasi anatominya. anatominya. – Kontusi paling sering Kontusi paling sering lobus frontal temporal lobus frontal temporal– Jarang terjadi Jarang terjadi lobus parietal dan occipital. lobus parietal dan occipital.

Kontusi yang besar Kontusi yang besar efek massa efek massa peningkatan TIK atau herniasi otakpeningkatan TIK atau herniasi otak perubahan pada fungsi perhatian, memori, perubahan pada fungsi perhatian, memori,

afek, emosi, dan tingkah laku. afek, emosi, dan tingkah laku.

Page 20: Patofisiologi cedera kepala

Kontusi biasanya bersifat lokal Kontusi biasanya bersifat lokal perdarahan, perdarahan, edema, dan nekrosis. edema, dan nekrosis.

Kontusi dapat dibagi menjadi dua kelompok. Kontusi dapat dibagi menjadi dua kelompok. – Kontusi coup Kontusi coup berlokasi pada jaringan otak berlokasi pada jaringan otak

dibawah lokasi benturan dibawah lokasi benturan biasanya berhubungan dengan cedera biasanya berhubungan dengan cedera

akselerasi. akselerasi. – Kontusi countrecoup Kontusi countrecoup berlokasi pada berlokasi pada

permukaan otak yang berlawanan dengan permukaan otak yang berlawanan dengan lokasi trauma lokasi trauma dihubungkan dengan cedera deselerasi. dihubungkan dengan cedera deselerasi.

Page 21: Patofisiologi cedera kepala

Hematom intrakranialHematom intrakranial Cedera kepala Cedera kepala perdarahan pada ruang perdarahan pada ruang

epidural, subdural atau subarachnoid. epidural, subdural atau subarachnoid. Perdarahan intrakranial Perdarahan intrakranial mungkin mungkin

membutuhkan evakuasi melalui tindakan membutuhkan evakuasi melalui tindakan operasi operasi bergantung pada ukuran dan bergantung pada ukuran dan lokasinya. lokasinya.

Perdarahan intrakranial Perdarahan intrakranial efek massa efek massa peningkatan tekanan intrakranial dan herniasi peningkatan tekanan intrakranial dan herniasi otak disertai kompresi struktur otak yang vital.otak disertai kompresi struktur otak yang vital.

Page 22: Patofisiologi cedera kepala

Hematoma epiduralHematoma epidural ±± 1-2% dari cedera otak mayor 1-2% dari cedera otak mayor pada semua kelompok umur pada semua kelompok umur umur 20-40 tahun. umur 20-40 tahun. Sumber perdarahan Sumber perdarahan arteri (85%) dan akibat dari arteri (85%) dan akibat dari

cedera pada vena meningea atau dura sinus cedera pada vena meningea atau dura sinus (15%). (15%).

Fossa temporalis Fossa temporalis lokasi yang paling sering dari lokasi yang paling sering dari hematom ekstradural hematom ekstradural cedera pada arteri dan cedera pada arteri dan vena meningea media. vena meningea media.

Lesi ini umumnya diakibatkan oleh fraktur tulang Lesi ini umumnya diakibatkan oleh fraktur tulang tengkorak dan laserasi pembuluh darah meningealtengkorak dan laserasi pembuluh darah meningeal

Karena dura melekat dengan erat pada tabula Karena dura melekat dengan erat pada tabula interna dari tulang tengkorak interna dari tulang tengkorak konfigurasi konfigurasi lentiformis homogenlentiformis homogen

Page 23: Patofisiologi cedera kepala

Hematom subduralHematom subdural ±± 10-20% dari cedera otak traumatik. 10-20% dari cedera otak traumatik.

– Akut Akut berkembang dlm waktu 3 hari setelah berkembang dlm waktu 3 hari setelah cederacedera

– Subakut Subakut berkembang dr hari ke 4 - 20. berkembang dr hari ke 4 - 20. – Kronik Kronik berkembang setelah 3 minggu berkembang setelah 3 minggu

pada orang berumur tua dan orang dengan pada orang berumur tua dan orang dengan penyalahgunaan alkohol penyalahgunaan alkohol kondisi atrofi otak kondisi atrofi otak penambahan pada ruang ekstradural penambahan pada ruang ekstradural

Adanya robekan dari vena penghubung (bridging Adanya robekan dari vena penghubung (bridging vein) vein)

≠ ≠ berhubungan dengan perlekatan dura berhubungan dengan perlekatan dura perdarahan biasanya meluas secara difus pada perdarahan biasanya meluas secara difus pada permukaan kortekspermukaan korteks

Page 24: Patofisiologi cedera kepala

Hematom subarachnoidHematom subarachnoid Perdarahan subarachnoid Perdarahan subarachnoid disebabkan disebabkan

oleh trauma kraniocerebral. oleh trauma kraniocerebral. Tidak menyebabkan kerusakan neurologikTidak menyebabkan kerusakan neurologik Hidrocephalus dan vasospasme cerebral Hidrocephalus dan vasospasme cerebral

komplikasi lambat biasanya terlihat komplikasi lambat biasanya terlihat beberapa hari atau minggu setelah beberapa hari atau minggu setelah terjadinya perdarahan. terjadinya perdarahan.

Perdarahan subarachnoid Perdarahan subarachnoid terdistribusi terdistribusi pada konveksitas otakpada konveksitas otak

Page 25: Patofisiologi cedera kepala

Hematom intracerebralHematom intracerebral ±± 2-3% orang yang mengalami cedera kepala 2-3% orang yang mengalami cedera kepala Dapat bersifat tunggal atau multipelDapat bersifat tunggal atau multipel

– Paling sering pada lobus frontal atau temporalPaling sering pada lobus frontal atau temporal– Juga dapat terjadi pada substansi alba dari bagian dalam Juga dapat terjadi pada substansi alba dari bagian dalam

hemisfer otak. hemisfer otak. Pembuluh darah yang kecil mengalami trauma Pembuluh darah yang kecil mengalami trauma

cedera penetrasi atau benturan dengan tenaga cedera penetrasi atau benturan dengan tenaga yang besar. yang besar.

Selanjutnya hematom intracerebral Selanjutnya hematom intracerebral massa massa yang makin meluas yang makin meluas meningkatkan tekanan meningkatkan tekanan intrakranial intrakranial kompresi jaringan otak kompresi jaringan otak koma. koma.

Page 26: Patofisiologi cedera kepala

Cedera aksonal difusCedera aksonal difus Kerusakan otak Kerusakan otak disrupsi dari proyeksi disrupsi dari proyeksi

akson neuronal pada substansi alba cerebralakson neuronal pada substansi alba cerebral Bergantung tingkat keseriusan cedera Bergantung tingkat keseriusan cedera

cedera aksonal difus ringan, sedang, atau cedera aksonal difus ringan, sedang, atau berat. berat. – Akibat adanya perbedaan gradien akselerasi pada Akibat adanya perbedaan gradien akselerasi pada

beberapa area di otak selama terjadinya benturan beberapa area di otak selama terjadinya benturan primer primer efek kekuatan yang tersebar pada efek kekuatan yang tersebar pada perhubungan substansi alba dengan grissea, perhubungan substansi alba dengan grissea, corpus callosum, atau batang otak. corpus callosum, atau batang otak. robekan robekan difus dari akson-akson dan pembuluh darah kecil. difus dari akson-akson dan pembuluh darah kecil.

Page 27: Patofisiologi cedera kepala

Cedera sekunder Cedera sekunder Penelitian Penelitian autoregulasi cerebral dapat autoregulasi cerebral dapat

mengalami gangguan setelah terjadinya mengalami gangguan setelah terjadinya cedera otak traumatik. cedera otak traumatik.

Pasien dengan cedera kepala Pasien dengan cedera kepala rawan rawan terhadap akibat dari cedera sekunder terhadap akibat dari cedera sekunder – hipotensi, hipertensi intrakranial, hipoksia, hipotensi, hipertensi intrakranial, hipoksia,

perdarahan intrakranial, iskemia, peningkatan perdarahan intrakranial, iskemia, peningkatan tekanan intrakranial, infeksi, dan tekanan intrakranial, infeksi, dan ketidakseimbangan elektrolit dan metabolik. ketidakseimbangan elektrolit dan metabolik.

Insiden cedera sekunder Insiden cedera sekunder semakin semakin meningkat dengan keseriusan cedera meningkat dengan keseriusan cedera primerprimer

Page 28: Patofisiologi cedera kepala

Cedera sekunderCedera sekunder Cedera sekunder Cedera sekunder memperburuk status memperburuk status

neurologik pasien neurologik pasien efeknya ditambahkan efeknya ditambahkan dengan gangguan neurologi pada cedera dengan gangguan neurologi pada cedera primernya. primernya.

Dimulai pada waktu terjadinya cedera atau Dimulai pada waktu terjadinya cedera atau beberapa waktu setelahnyabeberapa waktu setelahnya

Cedera sekunder Cedera sekunder dicegah dan ditangani. dicegah dan ditangani. Cedera sekunder meliputi efek hipotensi, Cedera sekunder meliputi efek hipotensi,

hipoksia, dan herniasi dengan peningkatan hipoksia, dan herniasi dengan peningkatan tekanan intrakranial akibat efek massa.tekanan intrakranial akibat efek massa.

Kerusakan otak hipoksik Kerusakan otak hipoksik akibat tingginya akibat tingginya tekanan intrakranial atau vasospasme. tekanan intrakranial atau vasospasme.

Page 29: Patofisiologi cedera kepala

Akibat intrakranial sekunder Akibat intrakranial sekunder (peningkatan tekanan (peningkatan tekanan

intrakranial)intrakranial) Hipertensi intrakranial Hipertensi intrakranial hematom intrakranial, hematom intrakranial,

edema cerebraledema cerebral Hukum Monro Kellie Hukum Monro Kellie volume intrakranial terdiri volume intrakranial terdiri

dari 80% jaringan otak, 10% CSS, dan 10% darah. dari 80% jaringan otak, 10% CSS, dan 10% darah. – adanya perubahan pada volume intrakranial adanya perubahan pada volume intrakranial

peningkatan tekanan intrakranial karena sifat peningkatan tekanan intrakranial karena sifat tulang tengkorak yang rigid (kaku) dan inelastik. tulang tengkorak yang rigid (kaku) dan inelastik.

Peningkatan volume dari salah satu kompartemen Peningkatan volume dari salah satu kompartemen Penambahan kompartemen baru yang sifatnya Penambahan kompartemen baru yang sifatnya

patologis (perdarahan intrakranial)patologis (perdarahan intrakranial) dikompensasi oleh pengurangan volume dikompensasi oleh pengurangan volume

kompartemen lainkompartemen lain

Page 30: Patofisiologi cedera kepala

Saat hematom intrakranial makin meluas Saat hematom intrakranial makin meluas kompresi dan pergeseran dari struktur kompresi dan pergeseran dari struktur di sekitarnya di sekitarnya peningkatan tekanan peningkatan tekanan intrakranial intrakranial – Iskemi fokal Iskemi fokal lokasi kontusi atau dapat lokasi kontusi atau dapat

diakibatkan oleh vasospasme yang diakibatkan oleh vasospasme yang diinduksi oleh perdarahan subarachnoid diinduksi oleh perdarahan subarachnoid traumatik. traumatik.

– Iskemia global Iskemia global akibat hipotensi akibat hipotensi sistemik atau menurunnya tekanan sistemik atau menurunnya tekanan perfusi cerebral yang ditimbulkan oleh perfusi cerebral yang ditimbulkan oleh peningkatan tekanan intrakranialpeningkatan tekanan intrakranial

Page 31: Patofisiologi cedera kepala

Infeksi dapat bersifat : Infeksi dapat bersifat : – Infeksi lokal Infeksi lokal gangguan pada integritas gangguan pada integritas

menings yang diakibatkan oleh cedera menings yang diakibatkan oleh cedera penetrasi atau fraktur campuran pada penetrasi atau fraktur campuran pada atap dan basis tengkorak. atap dan basis tengkorak.

– Infeksi sistemik Infeksi sistemik saluran pernafasan saluran pernafasan dan genitourinarius. dan genitourinarius.

Page 32: Patofisiologi cedera kepala

Akibat sistemik sekunderAkibat sistemik sekunder

Yang paling signifikan Yang paling signifikan hipoksia dan hipotensi. hipoksia dan hipotensi. – memiliki pengaruh dan hasil keluaran yang jelek memiliki pengaruh dan hasil keluaran yang jelek

pada cedera kepala berat. pada cedera kepala berat. Hipotensi sistemik saat MRS Hipotensi sistemik saat MRS berhubungan berhubungan

dengan peningkatan 150% terjadinya kematian. dengan peningkatan 150% terjadinya kematian. Hipoksemia Hipoksemia obstruksi saluran nafas bagian obstruksi saluran nafas bagian

atas, pneumothorax, hemothorax, edema atas, pneumothorax, hemothorax, edema pulmonal, dan hipoventilasi. pulmonal, dan hipoventilasi. – Harus dikoreksi dengan cepat Harus dikoreksi dengan cepat mencegah potensi mencegah potensi

kerusakan jaringan saraf. kerusakan jaringan saraf.

Page 33: Patofisiologi cedera kepala

Hipotensi Hipotensi menurunkan perfusi menurunkan perfusi cerebral cerebral iskemi dan infark cerebral iskemi dan infark cerebral– Hal ini berbahaya jika disertai dengan Hal ini berbahaya jika disertai dengan

peningkatan tekanan intrakranialpeningkatan tekanan intrakranial Penyebab sistemik lain Penyebab sistemik lain

ketidakseimbangan elektrolit, ketidakseimbangan elektrolit, anemia, hipoglikemia, hipertermia, anemia, hipoglikemia, hipertermia, gangguan pembekuan darah gangguan pembekuan darah (koagulopati), dan kejang.(koagulopati), dan kejang.

Page 34: Patofisiologi cedera kepala

Gangguan elektrolit Gangguan elektrolit akibat cedera akibat cedera kepala sedang dan berat. kepala sedang dan berat. – Serum sodium dapat menurun secara signifikanSerum sodium dapat menurun secara signifikan– gangguan status neurologi gangguan status neurologi < 120-125 mEq/L. < 120-125 mEq/L.

Cedera kepala berat Cedera kepala berat kondisi katabolisme kondisi katabolisme dengan ekskresi nitrogen yang sama dengan ekskresi nitrogen yang sama dengan pada cedera lainnya. dengan pada cedera lainnya.

Takikardi yang diinduksi oleh katekolamin, Takikardi yang diinduksi oleh katekolamin, peningkatan tekanan darah, dan peningkatan tekanan darah, dan peningkatan curah jantung setiap menitpeningkatan curah jantung setiap menit

Iskemi otot jantung Iskemi otot jantung akibat cedera kepala akibat cedera kepala tertutup. tertutup.

Page 35: Patofisiologi cedera kepala

Terima kasih Terima kasih