patofisiologi kanker servic
TRANSCRIPT
Patofisiologi
Infeksi dari Human papillomavirus (HPV) sangat sering ditemukan pada
kasus kanker servik. Infeksi HPV menunjukan persentasi yang tinggi pada wanita
yang aktif berhubungan seksual. Rata-rata hanya 5% dari infeksi HPV akan
berkembang menjadi CIN grade 2 atau 3 dalam kurun waktu 3 tahun setelah
infeksi. Hanya 20% dari grade CIN 3 akan berkembang menjadi kanker servik
yang infasif dalam kurun waktu 5 tahun (Cecelia H Boardman, 2016).
Saat ini terdapat 138 jenis HPV yang sudah dapat teridentifikasi yang 40
diantaranya dapat ditularkan lewat hubungan seksual. Beberapa tipe HPV virus
risiko rendah jarang menimbulkan kanker, sedangkan tipe yang lain bersifat virus
risiko tinggi. Baik tipe risiko tinggi maupun tipe risiko rendah dapat menyebabkan
pertumbuhan abnormal pada sel tetapi pada umumnya hanya HPV tipe risiko
tinggi yang dapat memicu kanker. Virus HPV risiko tinggi yang dapat ditularkan
melalui hubungan seksual adalah tipe 7,16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58,
59, 68, 69, dan mungkin masih terdapat beberapa tipe yang lain. Beberapa
penelitian mengemukakan bahwa lebih dari 90% kanker leher rahim disebabkan
oleh tipe 16 dan 18 (Cecelia H Boardman, 2016).
Pada proses karsinogenesis asam nukleat virus HPV bersatu kedalam
DNA sel tuan rumah (host) sehingga menyebabkan mutasi sel. Sel yang
mengalami mutasi tersebut dapat berkembang menjadi sel displastik sehingga
terjadi kelainan epitel yang disebut displasia. Dimulai dari displasia ringan,
sedang, berat dan karsinoma in-situ yang kemudian berubah menjadi karsinoma
invasive (Cecelia H Boardman, 2016).
Cecelia H Boardman. 2016. Cervical Cancer. Virginia Gynecologic Oncology