pbb & bphtb lengkap

Upload: asdanpratama

Post on 18-Oct-2015

99 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

pajak

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    1/65

    HR>>PBB Oy- 1

    DASAR HUKUM

    UU No. 12 Tahun 1985 jo

    UU No. 12 Tahun 1994

    PP No. 25 Tahun 2002

    KMK No. 523/KMK.04/1998

    KEP-16/PJ.6/1998

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    2/65

    HR>>PBB Oy- 2

    PAJAK

    BUMI DAN BANGUNAN

    (PBB)

    PAJAK KEBENDAAN ATAS

    BUMI DAN/ATAU BANGUNAN

    DIKENAKAN TERHADAP

    SUBJEK PAJAK

    ORANG PRIBADI ATAU BADAN

    SECARA NYATA:

    MEMPUNYAI HAK DAN/ATAU MEMPEROLEH MANFAAT ATAS BUMI, DAN/ATAU

    MEMILIKI, MENGUASAI, DAN/ATAU MEMPEROLEH MANFAAT ATAS

    BANGUNAN

    ADALAH

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    3/65

    HR>>PBB Oy- 3

    OBJEK PAJAK

    BUMI

    ADALAH :

    PERMUKAAN BUMI YG MELIPUTI TANAH

    DANPERAIRAN PEDALAMAN

    SERTA LAUT WILAYAH

    INDONESIA, DAN TUBUH BUMI YG

    ADA DIBAWAHNYAPasal 1 angka 1

    Pasal 2 ayat (1)

    BANGUNAN

    ADALAH :

    KONSTRUKSI TEKNIK

    YG DITANAM ATAU

    DILEKATKAN SECARA

    TETAP PADA TANAH

    DAN/ATAU PERAIRANPasal 1 angka 2

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    4/65

    HR>>PBB Oy- 4

    BANGUNAN

    TERMASUK DALAM PENGERTIAN BANGUNAN ADALAH (Penjelasan

    Pasal 1 angka 2) :

    Jalan lingkungan yang terletak dalam suatu kompleks bangunan

    seperti hotel, pabrik, dan emplasemennya, dan lain-lain yangmerupakan satu kesatuan dengan kompleks bangunan tersebut;

    Jalan tol;

    Kolam renang;

    Pagar mewah;

    Tempat olah raga;

    Galangan kapal, dermaga;

    Taman mewah;

    Tempat penampungan/kilang minyak, air dan gas, pipa minyak;

    Fasilitas lain yang memberikan manfaat.

    OBJEK PAJAKPasal 2 ayat (1)

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    5/65

    HR>>PBB Oy- 5

    FAKTOR YANG MENENTUKAN

    KLASIFIKASI Objek PAJAKPasal 2 ayat (2)

    BUMI/TANAH- Letak- Peruntukan

    - Pemanfaatan

    - Kondisi lingkungan

    - Dan lain-lain

    BANGUNAN- Bahan bangunan- Rekayasa

    - Letak

    - Kondisi lingkungan

    - Dan lain-lain

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    6/65HR>>PBB Oy- 6

    Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang

    ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional, yangnyata-nyata tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan;

    Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenisdengan itu;

    Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, tamannasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah

    negara yang belum dibebani suatu hak; Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas

    perlakuan timbal balik;

    Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi Internasional yangditentukan oleh Menteri Keuangan.

    ADALAH OBJEK PAJAK YANG :

    OBJEK PAJAK

    YANG TIDAK DIKENAKAN PBBPasal 3 ayat (1)

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    7/65HR>>PBB Oy- 7

    OBJEK PAJAK

    YANG DIGUNAKAN UNTUK PENYELENGGARAANPEMERINTAHAN

    Pasal 3 Ayat (2)

    PENGENAAN PAJAKNYA DIATUR

    LEBIH LANJUT DENGAN

    PERATURAN PEMERINTAH

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    8/65HR>>PBB Oy- 8

    Memiliki,

    menguasai

    bangunan

    Mempunyai

    suatu hak

    atas bumi

    Memperoleh

    manfaat

    atas bangunan

    Memperoleh

    manfaat

    atas bumi

    WAJIB

    PAJAK

    Dikenakan

    kewajiban

    membayar

    pajak

    SUBJEK

    PAJAK

    SUBJEK PAJAKPasal 4 ayat (1)

    ORANG ATAU BADAN

    Pasal 4 ayat (2)

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    9/65HR>>PBB Oy- 9

    Dirjen Pajak menetapkan

    Subjek Pajak

    Objek Pajak yang belum jelas

    Wajib Pajaknya

    SUBJEK PAJAKPasal 4 ayat (3)

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    10/65HR>>PBB Oy- 10

    NJOPTKP

    Berbeda untuk masing-masing daerah, maks Rp 12 juta

    Per Wajib Pajak;

    Diber ikan u ntuk bum i dan/atau bangun an;

    Apabi la seorang Wajib Pajak mempunyai beberapa

    Objek pajak, yang dib er ikan NJOPTKP hanya salah satu

    Objek p ajak yang ni lainya terbesar.

    NILAI JUAL OBJEK PAJAK

    TIDAK KENA PAJAKPasal 3 Ayat (3)

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    11/65HR>>PBB Oy- 11

    N J O P(Nilai Jual Objek Pajak)

    DASAR PENGENAANPasal 6 Ayat (1), (2)

    NJOP ditetapkan setiap tiga tahun oleh Menteri Keuangan, kecuali untuk daerah

    tertentu ditetapkan setiap tahun sesuai perkembangan daerahnya

    Bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, Nilai Jual

    Objek Pajak ditentukan melalui :

    - perbandingan harga dengan Objek lain yang sejenis;atau

    - nilai perolehan baru; atau- Nilai Jual Objek Pajak pengganti.

    Adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi

    jual beli yang terjadi secara wajar

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    12/65HR>>PBB Oy- 12

    PENILAIAN Objek PBB

    PENDEKATAN PENILAIAN

    Pendekatan Data Pasar

    (Market Data Ap pro ach)

    Pendekatan Biaya

    (Cost Appro ach)

    Pendekatan Pendapatan

    ( Income Appro ach)

    CARA PENILAIAN

    Penilaian Massal

    Penilaian Individual

    PENENTUAN NJOP

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    13/65HR>>PBB Oy- 13

    Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach) NJOP dihitung dengan cara membandingkan Objek pajak yang sejenis

    dengan Objek lain yang telah diketahui harga pasarnya.

    Pendekatan ini pada umumnya digunakan untuk menentukan NJOP tanah,

    namun dapat juga dipakai untuk menentukan NJOP bangunan.

    Pendekatan Biaya (Cost Approach)

    Pendekatan ini digunakan untuk menentukan nilai tanah atau bangunan

    terutama untuk menentukan NJOP bangunan dengan menghitung seluruh

    biaya yang dikeluarkan untuk membuat bangunan baru yang sejenis

    dikurangi dengan penyusutan phisiknya.

    Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

    Pendekatan ini digunakan untuk menentukan NJOP yang tidak dapat

    dilakukan berdasarkan pendekatan data pasar atau pendekatan biaya, tetapi

    ditentukan berdasarkan hasil bersih objek pajak tersebut

    Pendekatan ini terutama digunakan untuk menentukan NJOP galian tambang

    atau objek perairan

    PENDEKATAN PENILAIAN

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    14/65HR>>PBB Oy- 14

    Penilaian Massal (Mass Appraissal) NJOP bumi dihitung berdasarkan Nilai Indikasi Rata-rata (NIR) yang terdapat pada setiap

    Zona Nilai Tanah (ZNT).

    NJOP bangunan dihitung berdasarkan Daftar Biaya Komponen Bangunan (DBKB)dikurangi penyusutan phisik.

    Perhitungan penilaian massal dilakukan dengan menggunakan program komputer(Computer Assisted Valuation / CAV).

    Penilaian Individual (I ndividual Appraissal)

    Diterapkan untuk Objek tertentu yang bernilai tinggi atau keberadaannya mempunyai sifatkhusus, antara lain :

    Jalan tol

    Pelabuhan laut/sungai/udara

    Lapangan golf

    Industri semen/pupuk PLTA, PLTU, PLTG

    Pertambangan

    Tempat rekreasi

    Dan lain-lain sejenisnya

    Objek pajak tertentu, seperti rumah mewah, pompa bensin, usaha perkebunan,perhutanan.

    CARA PENILAIAN

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    15/65HR>>PBB Oy- 15

    NILAI JUAL KENA PAJAK

    DASAR PENGHITUNGANPasal 6 ayat (3) dan (4)

    SERENDAH-RENDAHNYA 20 %

    DAN

    SETINGGI-TINGGINYA 100 %

    PERSENTASE NJKPDITETAPKAN DENGAN

    PERATURAN PEMERINTAH

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    16/65HR>>PBB Oy- 16

    NILAI JUAL KENA PAJAK

    OBJEK PAJAK LAINNYA

    40% X NJOP

    1. OBJEK PAJAK PEDESAAN & PERKOTAAN

    YANG NJOP > 1(SATU) MILIAR RUPIAH;

    2. OBJEK PAJAK PERKEBUNAN

    3. OBJEK PAJAK KEHUTANAN

    4. OBJEK PAJAK PERTAMBANGAN

    20% X NJOP

    PENETAPAN BESARNYA

    NILAI JUAL KENA PAJAK

    (PP No. 25 TAHUN 2002)

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    17/65HR>>PBB Oy- 17

    TARIF TUNGGAL

    TARIFPasal 5

    0,5%

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    18/65HR>>PBB Oy- 18

    NJKP = (NJOP BUMI + NJOP BANGUNAN) NJOPTKP

    0,5%

    TARIF

    20% x NJKP40% x NJKP0,5%

    N J K P

    xx

    PBB = x

    ==

    CARA MENGHITUNG

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    19/65HR>>PBB Oy- 19

    CONTOH: 1

    Wajib Pajak Tn Bayu alamat Jl Rungkut RT 05 RW 10

    luas tanah 200 M2 NJOP Rp 2.000.000,- /M2

    Bangunan 140 M2 NJOP Rp 600.000,-/M2

    Perhitungan PBB:

    Bumi NJOP = 200 M2 x Rp 2.000.000,- = Rp 400.000.000,-

    Bangunan 140 M2 x Rp 600.000,- = Rp 84.000.000,-

    NJOP sbg dasar pengenaan PBB = Rp 484.000.000,-

    NJOPTKP (NJOP tdk kena Pjk ) = Rp 15.000.000,- -/-

    NJOP untuk penghitungan PBB = Rp 469.000.000,-

    PBB yg terutang = 0,5% x 20% x Rp 469.000.000,- =Rp 4.690.000,-

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    20/65HR>>PBB Oy- 20

    CONTOH: 2

    Wajib Pajak Tn Hari alamat Jl Darmahusada RT 10 RW 10

    luas tanah 600 M2 NJOP Rp 5.000.000,- /M2

    Bangunan 400 M2 NJOP Rp 1.000.000,-/M2

    Perhitungan PBB:

    Bumi NJOP = 600 M2 x Rp 5.000.000,- = Rp 3.000.000.000,-

    Bangunan 400 M2 x Rp 1.000.000,- = Rp 400.000.000,-

    NJOP sbg dasar pengenaan PBB = Rp 3.400.000.000,-

    NJOPTKP (NJOP tdk kena Pjk ) = Rp 15.000.000,- -/-

    NJOP untuk penghitungan PBB = Rp 3.385.000.000,-

    PBB yg terutang = 0,5% x 40% x Rp 3.385.000.000,- =Rp 67.700.000,-

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    21/65HR>>PBB Oy- 21

    CONTOH: 3 (apabila memiliki bumi/ bangunan lebih dari 1 lokasi)

    Wajib Pajak Tn Ferry alamat Jl Ngagel jaya 5/100 RT 1 RW 10

    luas tanah 300 M2 NJOP Rp 2.500.000,- /M2

    Bangunan 250 M2 NJOP Rp 700.000,-/M2 juga memiliki Bumi di krian luas 200 M2 NJOP Rp 70.000,- /M2

    Perhitungan PBB: ( Objek I )

    Bumi NJOP = 300 M2 x Rp 2.500.000,- = Rp 750.000.000,-

    Bangunan 250 M2 x Rp 700.000,- = Rp 75.000.000,-

    NJOP sbg dasar pengenaan PBB = Rp 925.000.000,-

    NJOPTKP (NJOP tdk kena Pjk ) = Rp 15.000.000,- -/-

    NJOP untuk penghitungan PBB = Rp 950.000.000,-

    PBB yg terutang = 0,5% x 20% x Rp 950.000.000,- =Rp 9.500.000,-

    Perhitungan PBB: ( Objek II ) tdk ada NJOPTKP

    Bumi di Krian NJOP = 200M2 x Rp 70.000,- = Rp 14.000.000,-

    NJOP untuk penghitungan PBB =Rp 14.000.000,-

    PBB terutang = 0,5% x 20% x 14.000.000,- = Rp 140.000,-

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    22/65HR>>PBB Oy- 22

    TAHUN PAJAK, SAAT, DAN TEMPAT

    YANG MENENTUKAN PAJAK TERUTANGPasal 8 ayat (1), (2), (3)

    Tahun Pajak

    Adalah jangka waktu satu tahun takwim, yaitu dari

    tanggal 1 Januari s/d 31 Desember.

    Saat yang menentukan pajak terutang

    Adalah menurut keadaan Objek pajak pada tanggal 1 Januari.

    Tempat Pajak Terutang :

    untuk daerah Jakarta, di wilayah DKI Jakarta;

    untuk daerah lainnya, di wilayah Kabupaten/Kota;

    yang meliputi letak Objek pajak.

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    23/65

    HR>>PBB Oy- 23

    PENDATAANPasal 9 ayat (1), (2), (3)

    WAJIB PAJAK MENGISI SPOP

    JELAS

    BENAR

    LENGKAP

    DITANDATANGANI

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    24/65

    HR>>PBB Oy- 24

    PENERBITAN KETETAPANPasal 10

    SPOP

    SPPT

    SKP

    tidak disampaikan dalamwaktu 30 hari

    disampaikan dalam waktu30 hari

    BERDASARKAN PEMERIKSAAN/ DATA

    LAIN SPOP TIDAK BENAR

    Setelah ditegor secara tertulis

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    25/65

    HR>>PBB Oy- 25

    TEMPAT

    PEMBAYARAN- Bank,

    - Kantor Pos ,

    - Tempat lain

    yg ditunjuk

    SPPT

    S T P

    S K P

    6 bulan

    1 bulan

    1 bulan

    TATA CARA PEMBAYARAN

    DAN PENAGIHANPasal 11, 12, 13, dan 14

    DASAR PENAGIHAN

    MENTERI KEUANGAN DAPAT MELIMPAHKAN KEWENANGAN PENAGIHAN PAJAK

    KEPADA :- GUBERNUR DAN/ATAU

    - BUPATI/WALIKOTAI

    SEJAK

    D

    I

    T

    E

    R

    I

    M

    A

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    26/65

    HR>>PBB Oy- 26

    SKP

    SKPDIKEMBALIKAN

    SPOP30 hr TIDAK

    YA

    SPPT

    JATUH

    TEMPO

    STP

    JATUH

    TEMPO

    1 bln

    Segera

    stlh.

    7 hrTEGORAN SURAT

    PAKSA

    SURAT PERINTAH

    MELAKUKAN PENYITAAN

    Ternyata SPOPtdk benar

    (Ketetapankurang)

    21 hr

    PERMINTAAN JADWAL

    WAKTU & TEMPAT PELELANGAN

    Paling

    cepat

    10 hr

    Ktr Lelang

    Negara

    + denda 25%

    dari pokok

    pajak

    + denda 25%dari selisih

    pajak terutang

    + bunga 2%

    sebulan

    (maks 24 bulan)

    PENDAFTARAN, PENAGIHAN,

    DAN SANKSI ADMINISTRASIPasal 9 dan 10

    1 bulan

    6 bulan

    2 X 24 JAM

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    27/65

    HR>>PBB Oy- 27

    Keberatan diajukan atas :

    Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT);

    Surat Ketetapan Pajak (SKP).

    Jangka waktu pengajuan keberatan adalah 3 (tiga) bulan setelah SPPT atau SKP

    dikirim kpd WP (PP 74 psl 28) kecuali WP dalam keadaan di luar kekuasaannya.

    Direktur Jenderal Pajak harus memberikan keputusan atas keberatan WP paling lama

    12 bulan sejak tanggal Surat Keberatan diterima.

    Atas keberatan yang diajukan, Direktur Jenderal Pajak dapat menerima seluruhnya

    atau sebagian, menolak, atau menambah jumlah pajak terutang.

    Keberatan dapat diajukan dalam hal terjadi perbedaan persepsi antara Wajib Pajak dan

    Fiskus

    Wajib Pajak dapat mengajukan banding atas keberatan terhadap keputusan Direktur

    Jenderal Pajak kepada Badan Penyelesaian Sengketa Pajak.

    Ketentuan banding PBB mengikuti ketentuan Pasal 27 UU No. 6 Tahun 1983 tentang

    KUP sebagaimana telah diubah dengan UU No. 9 Tahun 1994.

    Pengajuan keberatan atau banding tidak menunda pembayaran pajak.

    KEBERATAN DAN BANDINGPasal 15 dan 16

    Contoh (PP 74 PSL 28 TH 2011)Apabila skp dikirim kpd WP tgl 20/9/12, maka WP dpt mengajukan keberatan paling lama tgl 19/12 2012

    Apabila skp dikirim kpd WP tgl 30/11/12, maka WP dpt mengajukan keberatan paling lama tgl 28/2 2013

    Apabila skp dikirim kpd WP tgl 2/1/13, maka WP dpt mengajukan keberatan paling lama tgl 1/4/ 2013

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    28/65

    HR>>PBB Oy- 28

    Berdasarkan Peraturan Pemerintah

    Nomor 16 Tahun 2000

    DATI I I

    64,8 %DATI I

    16,2 %

    PEM. PUSAT

    10 %

    BIAYA PEMUNGUTAN

    9 %

    PEMBAGIAN

    HASIL PENERIMAAN PBBPasal 18

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    29/65

    HR>>PBB Oy- 29

    WAJIB

    PAJAK

    PETUGASPEMUNGUT

    BANK

    PERSEPSI/KANTOR POS

    BANK/

    OPERASIONAL V

    TEMPATPEMBAYARAN

    Pelimpahan

    10% 9% 16,2% 64,8%

    PEM.

    PUSATPropinsi Kab/KotaBIAYA

    PEMUNGUTAN

    ALUR PENERIMAAN PBB

    Pembayaran

    Pembayaran

    Pelimpahan

    Pembagian

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    30/65

    HR>>PBB Oy- 30

    PENGURANGANPasal 19 dan 20

    Menteri Keuangandalam hal :

    - Kondisi tertentu Objek pajak yang

    ada hubungannya dengan subjek

    pajak/sebab -sebab tertentu

    lainnya

    - Objek pajak terkena bencana alam

    atau sebab lain yang luar biasa

    Dirjen Pajakatas permintaan WAJIB PAJAK

    karena hal-hal tertentu

    PAJAK

    TERUTANG

    DENDA

    ADMINISTRASI

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    31/65

    HR>>PBB Oy- 31

    KEWAJIBAN PEJABAT YANG DALAM

    JABATAN/TUGAS PEKERJAANNYA

    BERKAITAN LANGSUNG DENGAN Objek PAJAKPasal 21 dan 22

    1. MENYAMPAIKAN LAPORAN BULANAN MENGENAI SEMUA MUTASI DAN

    PERUBAHAN OBJEK PAJAK KEPADA DJP;

    2. MEMBERIKAN KETERANGAN YANG DIPERLUKAN ATAS PERMINTAAN DJP

    KEWAJIBAN TERSEBUT BERLAKU JUGA BAGI PEJABAT LAIN YANG ADA

    HUBUNGANNYA DENGAN Objek PAJAK

    KEWAJIBAN UNTUK MERAHASIAKAN DITIADAKAN SEPANJANGMENYANGKUT PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PBB

    TIDAK MEMENUHI KEWAJIBAN DIKENAKAN SANKSI MENURUT

    PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    32/65

    HR>>PBB Oy- 32

    HAL-HAL YANG TIDAK DIATUR SECARA KHUSUS DALAM UU

    PBBPasal 23

    BERLAKU KETENTUAN :

    - UU KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

    - PERUNDANG-UNDANGAN LAINNYA

    TIDAK DIATUR DALAM

    UU PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    33/65

    HR>>PBB Oy- 33

    - PIDANA KURUNGAN SELAMA-LAMANYA

    6 (ENAM) BULAN, ATAU

    - DENDA SETINGGI-TINGGINYA 2 (DUA)

    KALI PAJAK TERUTANG

    TIDAK MENGEMBALIKAN SPOP

    KEPADA DITJEN PAJAK

    SPOP TIDAK BENAR/ TIDAK

    LENGKAP DAN/ATAU MELAMPIRKANKETERANGAN YANG TIDAK BENAR

    KARENA ALPA

    KETENTUAN PIDANAPasal 24

    MENIMBULKAN KERUGIAN PADA NEGARA

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    34/65

    HR>>PBB Oy- 34

    TIDAK MENGEM

    BALIKAN/

    MENYAM

    PAIKAN

    SPOP KEPADA

    DITJEN PAJAK

    SPOP TIDAK

    BENAR/

    TIDAK LENGKAP

    DAN/ATAU

    MELAMPIRKANKETERA

    NGAN YANG

    TIDAK BENAR

    MEMPERLIHAT

    KAN

    SURAT/

    DOKU-MEN PALSU

    ATAU

    DIPALSUKAN

    TIDAK

    MEMPERLIHATK

    AN/

    MEMIN

    JAMKANSURAT/

    DOKUMEN

    LAINNYA

    TIDAK MENUN

    JUKKAN/

    MENYAM

    PAIKAN DATA/

    KETERANGAN YANG

    DIPERLU

    KAN

    - PIDANA PENJARA SELAMA-LAMANYA 2 (DUA) TAHUN, ATAU

    - DENDA SETINGGI- TINGGINYA 5 (LIMA) KALI PAJAK TERUTANG

    MENIMBULKAN KERUGIAN PADA NEGARA

    KETENTUAN PIDANAPasal 25 ayat (1)

    D E N G A N S E N G A J A

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    35/65

    HR>>PBB Oy- 35

    Terhadap bukan wajib pajak yang bersangkutan, yang dengan sengaja

    melakukan tindakan :

    tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan surat atau dokumen lainnya;

    tidak menunjukkan data atau tidak menyampaikan keterangan yang diperlukan;

    dipidana dengan pidana kurungan selama-lamanya 1 (satu) tahun atau denda

    setinggi-tingginya Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah).

    Ancaman pidana dilipatkan dua, apabila seseorang melakukan lagi tindak

    pidana di bidang perpajakan sebelum lewat 1 (satu) tahun terhitung sejak

    selesai menjalani pidana penjara/sejak dibayarnya denda.

    Tindak pidana tidak dapat dituntut setelah lampau waktu 10 (sepuluh) tahun

    sejak berakhirnya tahun pajak yang bersangkutan.

    KETENTUAN PIDANAPasal 25 ayat (2), (3) dan Pasal 26

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    36/65

    HR>>PBB Oy- 36

    Objek Pajak yang bersifat khusus adalah sebagai berikut :Jalan tol

    Pelabuhan laut/sungai/udara

    Lapangan golf

    Industri semen/pupuk

    PLTA, PLTU, PLTGPertambangan

    Tempat rekreasi

    Dan lain-lain sejenisnya

    PENGENAAN PBB TERHADAP OBJEKk PAJAK

    YANG DINILAI SECARA INDIVIDUALKMK No. 523/KMK.04/1998

    OBJEK PAJAK YANG BERSIFAT KHUSUS DAPAT DITENTUKAN

    BERDASARKAN PENILAIAN SECARA INDIVIDUALKEP. DIRJEN PAJAK NO. KEP. 16/PJ.6/1998

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    37/65

    HR>>PBB Oy- 37

    STANDAR INVESTASI TANAMAN (SIT) PERKEBUNANKEP DJP NO.16/PJ.6/1998

    SIT adalah jumlah biaya yang diinvestasikan untuk satu jenis tanaman budidaya

    perkebunan per hektar yang dihitung berdasarkan :- koomponen tenaga kerja;

    - bahan dan alat;

    mulai dari pengolahan tanah hingga tanaman menghasilkan

    Catatan :

    Penentuan SIT perkebunan diatur sebagai berikut :

    a. Besarnya SIT perkebunan dihitung berdasarkan jumlah biaya yang diinvestasikan untuk

    suatu jenis tanaman budidaya perkebunan per hektar dalam satu tahun.

    b. Apabila suatu jenis tanaman budidaya perkebunan dalam satu tahun mengalami lebih dari

    satu kali periode tanam, maka besarnya SIT perkebunan dalam satu tahun dihitung sebesar

    standar investasi untuk sekali periode tanam dikalikan jumlah periode tanam dalam satu

    tahun.

    Standar Investasi adalah jumlah biaya yang diinvestasikan untuk suatu

    pembangunan dan/atau penanaman dan/atau penggalian jenis sumber daya alam

    atau budidaya tertentu, yang dihitung berdasarkan komponen tenaga kerja, bahan

    dan alat, mulai dari awal pelaksanaan pekerjaan hingga tahap produksi atau

    menghasilkan

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    38/65

    HR>>PBB Oy- 38

    Areal kebun :

    Areal emplasemen dan areal lainnya dalam kawasan perkebunan

    Objek Pajak berupa bangunan

    NJOP = NJOP tanah + Jumlah Investasi TanamanPerkebunan sesuai dengan SIT menurut umur tanaman

    NJOP = NJOP tanah sekitar dengan penyesuaianseperlunya

    PENENTUAN BESARNYA NJOP

    SEKTOR PERKEBUNANKMK 523/KMK.04/1998 jo KEP DJP 16/PJ.6/1998

    NJOP = Nilai konversi biaya pembangunan baru setiapjenis bangunan - penyusutan fisik

    Pasal 3

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    39/65

    PENENTUAN BESARNYA NJOP

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    40/65

    HR>>PBB Oy- 40

    Areal hutan :

    Areal emplasemen dan areal lainnya dalam kawasan hutan tanamanindustri

    Objek Pajak berupa bangunan

    NJOP = NJOP tanah + jumlah biaya pembangunanhutan tanaman industri menurut umur tanaman

    NJOP = NJOP tanah sekitar dengan penyesuaianseperlunya

    PENENTUAN BESARNYA NJOP

    SEKTOR KEHUTANANKMK 523/KMK.04/1998 jo KEP DJP 16/PJ.6/1998

    NJOP = Nilai konversi biaya pembangunan baru setiapjenis bangunan - penyusutan fisik

    B.Untuk HPHTI Pasal 5

    PENENTUAN BESARNYA NJOP

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    41/65

    HR>>PBB Oy- 41

    Areal produktif :

    Areal belum/tidak produktif, emplasemen dan areal lainnya didalamatau diluar wilayah kuasa pertambangan

    Objek Pajak berupa bangunan

    NJOP = 9,5 x Hasil penjualan minyak dan gas bumidalam satu tahun sebelum tahun pajak berjalan

    NJOP = NJOP tanah sekitar dengan penyesuaianseperlunya

    PENENTUAN BESARNYA NJOP

    SEKTOR PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI

    KMK 523/KMK.04/1998 jo KEP DJP 16/PJ.6/1998

    NJOP = Nilai konversi biaya pembangunan baru setiapjenis bangunan - penyusutan fisik

    Pasal 6

    PENENTUAN BESARNYA NJOP

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    42/65

    HR>>PBB Oy- 42

    Areal produktif :

    Areal belum/tidak produktif, emplasemen dan areal lainnya didalamatau diluar wilayah kuasa pertambangan

    Objek Pajak berupa bangunan

    NJOP = 9,5 x Hasil penjualan energi panas bumi/ listrikdalam satu tahun sebelum tahun pajak berjalan

    NJOP = NJOP tanah sekitar dengan penyesuaianseperlunya

    PENENTUAN BESARNYA NJOP

    SEKTOR PERTAMBANGAN ENERGI PANAS BUMIKMK 523/KMK.04/1998 jo KEP DJP 16/PJ.6/1998

    NJOP = Nilai konversi biaya pembangunan baru setiapjenis bangunan - penyusutan fisik

    Pasal 7

    PENENTUAN BESARNYA NJOP

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    43/65

    HR>>PBB Oy- 43

    Areal produktif :

    Areal belum/tidak produktif, emplasemen dan areal lainnya didalamatau diluar wilayah kuasa pertambangan

    Objek Pajak berupa bangunan

    NJOP = 9,5 x Hasil bersih galian tambang dalam satutahun sebelum tahun pajak berjalan

    NJOP = NJOP tanah sekitar dengan penyesuaianseperlunya

    PENENTUAN BESARNYA NJOP

    SEKTOR PERTAMBANGAN NON MIGAS SELAIN PERTAMBANGAN ENERGI PANAS BUMI

    DAN GALIAN C

    KMK 523/KMK.04/1998 jo KEP DJP 16/PJ.6/1998

    NJOP = Nilai konversi biaya pembangunan baru setiapjenis bangunan - penyusutan fisik

    Pasal 8

    PENENTUAN BESARNYA NJOP

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    44/65

    HR>>PBB Oy- 44

    Areal produktif :

    Areal belum/tidak produktif, emplasemen dan areal lainnya didalam

    atau diluar wilayah kuasa pertambangan

    Objek Pajak berupa bangunan

    NJOP = Angka kapitalisasi tertentu X hasil bersih galiantambang dalam setahun sebelum tahun pajak berjalan

    NJOP = NJOP tanah sekitar dengan penyesuaianseperlunya

    PENENTUAN BESARNYA NJOP

    SEKTOR PERTAMBANGAN NON MIGAS GALIAN CKMK 523/KMK.04/1998 jo KEP DJP 16/PJ.6/1998

    NJOP = Nilai konversi biaya pembangunan baru setiapjenis bangunan - penyusutan fisik

    Pasal 9

    Catatan : NJOP atas Objek Pajak sektor pertambangan yang dikelola berdasarkan

    Kontrak Karya atau Kontrak Kerjasama ditetapkan sesuai dengan yang diatur

    dalam kontrak yang berlaku

    (Pasal 10)

    PENENTUAN BESARNYA NJOP

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    45/65

    HR>>PBB Oy- 45

    Areal penangkapan ikan :

    Areal pembudidayaan ikan

    Areal emplasemen dan areal lainnya

    Objek Pajak berupa bangunan

    NJOP = 10 x Hasil bersih ikan dalam satu tahunsebelum tahun pajak berjalan

    PENENTUAN BESARNYA NJOP

    USAHA BIDANG PERIKANAN LAUTKMK 523/KMK.04/1998 jo KEP DJP 16/PJ.6/1998

    NJOP = NJOP tanah sekitar dengan penyesuaianseperlunya

    Pasal 11

    NJOP = 8 x Hasil bersih ikan dalam satu tahun sebelumtahun pajak berjalan

    NJOP = Nilai konversi biaya pembangunan baru setiapjenis bangunan - penyusutan fisik

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    46/65

    HR>>PBB Oy- 46

    Areal pembudidayaan ikan darat :

    Areal emplasemen dan areal lainnya

    Objek Pajak berupa bangunan

    NJOP = NJOP tanah sekitar dengan penyesuaianseperlunya + Standar biaya investasi tambak menurutjenisnya

    PENENTUAN BESARNYA NJOP

    USAHA BIDANG PERIKANAN DARATKMK 523/KMK.04/1998 jo KEP DJP 16/PJ.6/1998

    NJOP = NJOP tanah sekitar dengan penyesuaianseperlunya

    Pasal 12

    NJOP = Nilai konversi biaya pembangunan baru setiapjenis bangunan - penyusutan fisik

    PENENTUAN BESARNYA NJOP

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    47/65

    HR>>PBB Oy- 47

    Areal tanah :

    Areal perairan untuk kepentingan pelabuhan, industri, lapangan golf

    serta tempat rekreasi

    Areal perairan untuk kepentingan pembangkit listrik tenaga air

    (PLTA)

    Objek Pajak berupa bangunan

    NJOP = NJOP tanah sekitar dengan penyesuaianseperlunya

    PENENTUAN BESARNYA NJOP

    OBJEK PAJAK YANG BERSIFAT KHUSUSKMK 523/KMK.04/1998 jo KEP DJP 16/PJ.6/1998

    NJOP = 10 X (10 % dari hasil bersih dalam satu tahun

    sebelum tahun pajak berjalan)

    Pasal 13

    NJOP = Nilai jual yang ditentukan berdasarkan korelasi

    garis lurus kesamping dengan klasifikasi NJOPpermukaan bumi berupa tanah sekitarnya

    NJOP = Nilai konversi biaya pembangunan baru setiapjenis bangunan - penyusutan fisik

    PENENTUAN BESARNYA NJOP

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    48/65

    HR>>PBB Oy- 48

    PENENTUAN BESARNYA NJOP

    OBJEK PAJAK YANG BERSIFAT KHUSUSKMK 523/KMK.04/1998 jo KEP DJP 16/PJ.6/1998

    Pasal 14

    Besarnya NJOP atas Objek Pajak yang bersifat khusus atau objek lainnya dapat

    ditentukan berdasarkan penilaian individual yang dilaksanakan oleh pejabat

    fungsional penilai dan dibuatkan laporan penilaian kemudian ditetapkan oleh

    Kakanwil DJP atas nama Menteri Keuangan

    Objek Pajak Khusus adalah Objek Pajak yang memiliki jenis konstruksi khusus

    baik ditinjau dari segi bentuk, material pembentuk maupun keberadaannya

    memiliki arti khusus seperti :

    a. jalan tol

    b. pelabuhan laut/sungai/udara

    c. lapangan golfd. industri semen/pupuk

    e. PLTA, PLTU dan PLTG

    f. pertambangan

    g. tempat rekreasi

    h. dan lain-lain yang sejenis

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    49/65

    HR>>PBB Oy- 49

    UNDANG-UNDANG

    NOMOR 21 TAHUN 1997

    TENTANG

    BEA PEROLEHAN HAK ATAS

    TANAH DAN BANGUNAN

    (UU BPHTB)SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH

    DENGAN UU NO.20 TAHUN 2000

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    50/65

    HR>>PBB Oy- 50

    OBJEK BPHTB

    Sesuai bunyi pasal 2 Undang-undang BPHTB, yang menjadi objek

    BPHTB adalah perolehan hak atas tanah dan atau bangunan.

    Perolehan hak atas tanah dan atau bangunan tersebut meliputi:

    1. Pemindahan Hak karena :

    a. Jual Beli; b. Tukar Menukar

    c. Hibah ; d. Hibah Wasiat

    e. Waris

    f. Pemasukan dalam Perseroan/Badan Hukum lainnya

    g. Pemisahan Hak yang mengakibatkan peralihan

    h. Penunjukan pembeli dalam Lelang

    i. Pelaksanaan putusan Hakim yang mempunyai kekuatan Hukum

    Tetap j. Penggabungan Usaha k. Peleburan Usaha

    l. Pemekaran Usaha ; m. Hadiah

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    51/65

    HR>>PBB Oy- 51

    2 . Pemberian Hak Baru karena :

    a. Kelanjutan Pelepasan Hak

    b. Diluar Pelepasan Hak

    Sedangkan jenis-jenis hak atas tanah yang perolehan haknyadikenakan BPHTB sebagaimana diatur dalam pasal 2 ayat (3) UU

    BPHTB meliputi :

    a. Hak Milik

    b. Hak Guna Usaha

    c. Hak Guna Bangunan

    d. Hak Pakai

    e. Hak Milik atas satuan Rumah Susun

    f. Hak Pengelolaan

    OBYEK PAJAK tidak dikenakan BPHTB (B d k k t t

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    52/65

    HR>>PBB Oy- 52

    OBYEK PAJAK yang tidak dikenakan BPHTB (Berdasarkan ketentuanpasal 3 ayat (1) ) terdapat beberapa yaitu :

    1. Objek yang diperoleh Perwakilan Diplomatik, konsulat berdasar azas

    perlakuan timbal balik

    2. Objek yang diperoleh negara untukpenyelenggaraan pemerintahandan atau untuk pelaksanaan pembangunan guna kepentingan umum

    3. Objek yg diperoleh Badan/Perwakilan Organisasi Internasional yang

    ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan dengan syarat

    tidak menjalankan usaha/kegiatan lain diluar fungsi dan tugasnya 4. Objek yang diperoleh Orang Pribadi/Badan karena KONVERSI HAK /

    karena perbuatan Hukum lain dengan tidak adanya perubahan nama

    5. Objek yang diperoleh orang pribadi/Badan karena WAKAF

    6. Objek yang diperoleh orang pribadi/Badan karena kepentingan IBADAH

    B SUBJEK BPHTB

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    53/65

    HR>>PBB Oy- 53

    B SUBJEK BPHTB

    Yang menjadi subjek BPHTB adalah orang pribadi atau badan yang

    memperoleh hak atas Tanah dan atau Bangunan.

    C. WAJIB PAJAK BPHTB

    Subjek pajak BPHTB sesuai dengan ketentuan tersebut diatas menjadi

    wajib pajak BPHTB apabila dikenakan kewajiban membayar pajak.

    TARIF, DASAR PENGENAAN

    DAN CARA MENGHITUNG BPHTB

    A. T A R I F

    Sesuai pasal 5 UU BPHTB, tarif BPHTB merupakan tarif tunggal sebesar

    5 %. Penentuan tarif tunggal ini dimaksudkan untukkesederhanaan dan kemudahan perhitungan.

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    54/65

    HR>>PBB Oy- 54

    B. DASAR PENGENAAN

    Yang menjadi dasar pengenaan BPHTB adalah Nilai Perolehan Objek Pajak

    atau disingkat NPOP sesuai ketentuan pasal 6 UU BPHTB.

    Berdasarkan jenis perolehan haknya, NPOP tersebut adalah sebagai berikut : 1. Jual Beli = Harga Transaksi

    2. Tukar Menukar = Nilai Pasar

    3. Hibah = Nilai Pasar

    4. Hibah Wasiat = Nilai Pasar

    5. Waris = Nilai Pasar 6. Pemasukan dalam Perseroan / Badan Hukum lainnya = Nilai Pasar

    7. Pemisahan Hak = Nilai Pasar

    8. Peralihan Hak karena Putusan Hakim = Nilai Pasar

    9. Pemberian Hak Baru = Nilai Pasar

    10. Penggabungan Usaha = Nilai Pasar

    11. Peleburan Usaha = Nilai Pasar

    12. Pemekaran Usaha = Nilai Pasar

    13. Hadiah = Nilai Pasar

    14. Lelang = yang tercantum dalam Risalah Lelang

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    55/65

    HR>>PBB Oy- 55

    Apabila NPOP (Nilai Perolehan Obyek Pajak ) tidak diketahui maka yang

    dipakai dasar NJOP PBB (psl 6 ayat 3 )

    PASAL 7 UU No 20 TH 2000 (1)

    Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan secara regional

    paling banyak Rp 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah), kecuali dalam

    hal perolehan hak karena waris, atau hibah wasiat yang diterima orang

    pribadi yang masih dalam hubungan keluarga sedarah dalam garis keturunanlurus satu derajat ke atas atau satu derajat ke bawah dengan pemberi hibah

    wasiat, termasuk suami/istri, Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak

    ditetapkan secara regional paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta

    rupiah).

    (2) Ketentuan Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak sebagaimana

    dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah."

    C CARA MENGHITUNG BPHTB

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    56/65

    HR>>PBB Oy- 56

    C. CARA MENGHITUNG BPHTB

    Untuk menghitung besarnya Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak

    (NPOPKP)

    adalah dengan cara mengurangkan NPOP dengan NPOPTKP. Dengan

    demikian untuk menghitung besarnya BPHTB terutang adalah :

    BPHTB terutang = Tarif x NPOPKP

    Contoh :

    1. Pada tanggal 1 Pebruari 2003, Bapak Sumarno membeli sebidang tanah

    yang terletak di Kabupaten Tangerang dengan Nilai Perolehan ObjekPajak (NPOP) sebesar Rp50.000.000,- Apabila NPOPTKP ditetapkan

    untuk Kabupaten Tangerang sebesar Rp60.000.000,- maka BPHTB yang

    menjadi kewajiban Bapak Sumarno tsb adalah :

    5% x (50.000.000 - 60.000.000) = Nihil (tidak terutang BPHTB)

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    57/65

    HR>>PBB Oy- 57

    CONTOH 2.

    Pada tanggal 1 Maret 2003 , Bapak Ali membeli sebuah rumah seluas

    200 M2 yang berada diatas sebidang tanah hak milik seluas 500 M2

    di Kota Bogor dengan harga perolehan sebesar Rp500.000.000,-

    Berdasarkan data SPPT PBB atas objek tersebut ternyata NJOPnya

    sebesar Rp.600.000.000,- (tanah dan bangunan).

    Bila NPOPTKP ditentukan sebesar Rp50.000.000,- maka kewajiban

    BPHTB yang harus dipenuhi oleh Bapak Ali tersebut adalah :

    5% x (600.000.000 - 50.000.000) = Rp27.500.000,-

    PENGENAAN BPHTB KARENA WARIS, HIBAH WASIAT

    DAN PEMBERIAN HAK PENGELOLAAN

    A. PENGENAAN BPHTB KARENA WARIS DAN HIBAH

    WASIAT Diatur dengan PP No: 111/2000, tanggal 1 Desember 2000 yang

    mengatur hal-hal sebagai berikut :

    1 BPHTB terutang karena waris dan hibah wasiat sebesar:

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    58/65

    HR>>PBB Oy- 58

    1. BPHTB terutang karena waris dan hibah wasiat sebesar:

    Hibah Wasiat adalah suatu penetapan wasiat yg khusus mengenai pemberian

    hak &/ bangunan kpd OP / Bdn Hukum ttt yg berlaku setelah pemberi hibah

    wasiat meninggal dunia.

    50 % dari yang seharusnya terutang.

    2. Saat terutang pajak adalah sejak tanggal yang bersangkutan

    mendaftarkan peralihan haknya ke Kantor Pertanahan

    3. Dasar pengenaan (NPOP) adalah nilai pasar pada saat pendaftaran hak.

    4. Apabila NPOP lebih kecil dari NJOP PBB maka yang menjadi dasar

    pengenaan adalah NJOP PBB

    5. Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOTKP) terdiri dari 2

    jenis :

    a. Maksimum Rp300 juta terhadap waris dan juga terhadap hibah

    wasiat yang diterima oleh orang pribadi yang masih dalamhubungan keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat ke

    atas dan satu derajat ke bawah dengan pemberi hibah wasiat termasuk

    suami/istri.

    b. Maksimum Rp60 juta terhadap penerima hibah wasiat selain dari yang

    diatas.

    Contoh :

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    59/65

    HR>>PBB Oy- 59

    Contoh :

    1. Seorang anak menerima warisan dari orang tuanya sebidang tanah dan bangunan

    dengan nilai pasar pada waktu pendaftaran hak sebesar Rp250 juta. Terhadap

    tanah dan bangunan tersebut telah dikenakan PBB dengan NJOP sebesar Rp325

    juta. Apabila NPOPTKP karena waris untuk daerah tersebut ditentukan sebesarRp250 juta maka BPHTB yang terutang adalah sebesar :

    50% x 5% x (Rp325 juta - Rp250 juta) = Rp1.875.000,-

    2. Seorang cucu menerima hibah wasiat dari kakeknya sebidang tanah seluas 300

    M2 dengan nilai pasar pada waktu pendaftaran hak sebesar Rp300 juta.

    Terhadap tanah tersebut telah diterbitkan SPPT PBB pada tahun pendaftaran hak

    dengan NJOP sebesar Rp250 juta. Apabila NPOPTKP pada daerah tersebut

    ditentukan sebesar Rp50 juta maka BPHTB yang terutang adalah sebesar :

    50% x 5% x (Rp300 juta - Rp50 juta ) = Rp6.250.000,-

    3. Sebuah Yayasan Yatim Piatu Al-Jannah menerima hibah wasiat dari seorang

    dermawan sebidang tanah seluas 1.000 M2 dengan nilai pasar pada waktu

    pendaftaran hak sebesar Rp800 juta. Apabila NPOPTKP pada daerah tersebutditentukan sebesar Rp60 juta maka BPHTB terutang yang harus dibayar oleh

    Yayasan tersebut adalah sebesar :

    50% x 5% x ( Rp800 juta - Rp60 juta) = Rp18.500.000,-

    B PENGENAAN BPHTB KARENA PEMBERIAN HAK PENGELOLAAN

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    60/65

    HR>>PBB Oy- 60

    B. PENGENAAN BPHTB KARENA PEMBERIAN HAK PENGELOLAAN

    P P No: 112 Tahun 2000 Tgl 1 Desember 2000 yang mengatur hal-hal sbb :

    1. Yang dimaksud dengan Hak Pengelolaan adalah hak menguasai dari Negara atas

    tanah yang kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada

    pemegang haknya untuk merencanakan peruntukan dan penggunaan tanah,menggunakan tanah untuk keperluan tugasnya, menyerahkan bagian-bagian

    tanah tersebut kepada pihak ketiga dan atau bekerjasama dengan pihak ketiga.

    2. Besarnya BPHTB karena Hak Pengelolaan adalah :

    a. 0% dari BPHTB yang seharusnya terutang bila penerima Hak Pengelolaan

    adalah Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pemerintah

    Propinsi/Kabupaten/Kota,. Lembaga Pemerintah Lain dan Perum

    Perumnas

    b. 50% dari BPHTB yang seharusnya terutang untuk selain yang diatas.

    c. Saat terutang Pajak yaitu sejak tanggal ditandatangani dan diterbitkannya

    keputusan pemberian Hak Pengelolaan

    d. Dasar pengenaan ( NPOP) adalah Nilai Pasar

    e. Apabila Nilai Pasar lebih kecil dari NJOP PBB maka yang dipakai adalah

    NJOPPBB.

    C t h

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    61/65

    HR>>PBB Oy- 61

    Contoh :

    1. Perum Perumnas menerima Hak Pengelolaan dari Pemerintah sebidang tanah

    seluas seluas 5 Ha dengan nilai pasar pada waktu penerbitan hak sebesar Rp3

    milyar. Apabila NPOPTKP pada daerah tersebut ditetapkan sebesar Rp60 juta

    maka besarnya BPHTB yang harus diabayar oleh Perum Perumnas tersebutadalah :

    0% x 5% x (Rp3 milyar Rp60 juta) = 0 ( nihil ).

    2. Sebuah perusahaan negara milik daerah ( BUMD Perpakiran ) menerima hak

    pengelolaan dari pemerintah sebidang tanah dan sebuah gedung untuk parkirdengan nilai pasar pada waktu penerbitan hak sebesar Rp1 milyar. Terhadap

    tanah dan bangunan tersebut telah diterbitkan SPPT PBB dengan NJOP sebesar

    Rp1,25 milyar. Apabila NPOPTKP atas daerah tersebut ditetapkan sebesar Rp50

    juta maka besarnya BPHTB yang harus dibayar oleh BUMD Perpakiran tersebut

    adalah sebesar :

    50% x 5% x (Rp1,25 milyar Rp50 juta) = Rp30 juta

    SAAT DAN TEMPAT PAJAK TERUTANG SERTA TATA CARA PEMBAYARAN

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    62/65

    HR>>PBB Oy- 62

    SAAT DAN TEMPAT PAJAK TERUTANG SERTA TATA CARA PEMBAYARAN

    A. SAAT TERUTANG PAJAK (psl 9 ayat 1)

    1. Jual Beli : Sejak tanggal dibuat & ditandatanganinya Akta

    2. Tukar Menukar : Sejak tanggal dibuat & ditandatanganinya Akta

    3. Hibah : Sejak tanggal dibuat & ditandatanganinya Akta 4. Waris : Sejak tanggal yang bersangkutan mendaftarkan peralihan haknya ke Kantor

    Pertanahan

    5. Pemasukan dalam Perseroan : Sejak tanggal dibuat & ditandatanganinya Akta

    6. Pemisahan Hak : Sejak tanggal dibuat & ditandatanganinya Akta

    7. Lelang : Sejak tanggal penunjukan pemenang Lelang

    8. Putusan Hakim : Sejak tanggal putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatanhukum tetap

    9. Hibah Wasiat : Sejak tanggal yang bersangkutan mendaftarkan peralihan Haknya ke Kantor

    Pertanahan

    10. Pemberian Hak Baru : Sejak tanggal ditandatangani dan diterbitkannya Surat

    Keputusan Pemberian Hak

    11. Penggabungan Usaha : Sejak tanggal dibuat & ditandatanganinya Akta

    12. Peleburan Usaha : Sejak tanggal dibuat & ditandatanganinya Akta

    13. Pemekaran Usaha : Sejak tanggal dibuat & ditandatanganinya Akta

    14. Hadiah : Sejak tanggal dibuat & ditandatanganinya Akta

    Pajak terutang harus dilunasi pada saat terjadinya perolehan hak, dengan kata lain saat terutang

    pajak BPHTB adalah merupakan saat untuk wajib membayar pajak.

    B TEMPAT PAJAK TERUTANG :

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    63/65

    HR>>PBB Oy- 63

    B. TEMPAT PAJAK TERUTANG :

    Tempat pajak terutang adalah di wilayah Kabupaten, Kota, atau Propinsi yang meliputi

    letak tanah dan atau bangunan

    C. TATA CARA PEMBAYARAN (S E No 09/PJ.6/2001 TG 6 April 2001)

    1. Pembayaran tidak mendasarkan kepada adanya Surat Ketetapan Pajak.

    2. Dibayar dengan menggunakan Surat Setoran Bea ( SSB ) ke Kas Negara

    melalui

    Bank/Kantor Pos atau Tempat Pembayaran lain yg ditunjuk

    3. SSB juga berfungsi sebagai SPOP dan sekaligus digunakan untuk

    melaporkandata perolehan hak atas tanah dan atau bangunan

    Kewajiban Bayar pada saat :

    1. Dibuat & ditandatanganinya Akta

    2. Pendaftaran Hak untuk Waris & Hibah Wasiat 3. Ditunjuknya pemenang Lelang

    4. Ditandatanganinya SK Pemberian Hak dalam hal pemberian Hak Baru

    5. Putusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap

    KEBERATAN BANDING DAN PENGURANGAN

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    64/65

    HR>>PBB Oy- 64

    KEBERATAN, BANDING DAN PENGURANGAN

    A. KEBERATAN

    Keberatan diatur dalam pasal 16 dan 17 yang dapat dirinci sebagai berikut :

    1. Diajukan oleh WP kepada Direktur Jenderal Pajak melalui Kepala KPPBB/KPP

    Pratama atas : SKBKB, SKBKBT, SKBLB, SKBN ;

    2. Secara tertulis dalam bahasa Indonesia alsan yang jelas dan dilampiri :

    a.Copy SSB ;

    b.Asli SKBKB/SKBKBT/SKBLB/SKBN

    c.Copy Akta/Risalah Lelang / SK Pemberian Hak / Putusan Hakim

    d.Copy identitas

    3. Keberatan diajukan dalam waktu 3(tiga) bulan sejak diterimanyaSK oleh WP

    4. Yang tidak memenuhi syarat tidak dianggap sebagai surat keberatan dan tidak

    dipertimbangkan

    5. Keberatan tidak menunda kewajiban membayar pajak

    6. Keputusan dalam jangka waktu 12 bulan sejak diterima permohonan dari wajib

    pajak, lewat waktu dianggap diterima

    7. Keputusan dapat berupa :

    a. mengabulkan seluruhnya / sebagian ; b. menolak, atau ;

    c. menambah besar pajak terutang

    B B A N D I N G

  • 5/28/2018 Pbb & Bphtb Lengkap

    65/65

    B. B A N D I N G

    Banding diatur dalam pasal 18 dan 19 Undang-undang BPHTB yang

    dapat disarikan sebagai berikut :

    Diajukan ke BPSP ( Pengadilan Pajak ) dalam jangka waktu 3 bulan sejakterima SK Keputusan Keberatan

    Pengajuan banding tidak menunda kewajiban pembayaran pajak

    Bila Keberatan dan Banding dikabulkan, kelebihan pembayaran dapat

    imbalan bunga 2%/bulan maksimum 24 bulan yang dihitung sejak

    pelunasan pajak sampai dengan terbit Surat Ketetapan BPHTB LebihBayar