pbl blok 26 rey

23
Penelitian Anemia pada Ibu Hamil dan Hubungannya dengan Berbagai Faktor Reynaldo Rizky Alexander / 102011042 Fakultas Kedokteran UKRIDA Jl. Arjuna No.6 Jakarta Barat 11510 [email protected] m BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan terkait dengan insidennya yang tinggi dan komplikasi yang dapat timbul baik pada ibu maupun pada janin. Pada ibu hamil dengan anemia terjadi gangguan penyaluran oksigen dan zat makanan dari ibu ke plasenta dan janin, yang mempengaruhi fungsi plasenta. Fungsi plasenta yang menurun dapat mengakibatkan gangguan tumbuh kembang janin. Anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan gangguan tumbuh kembang janin sehingga dapat

Upload: rey-alexander

Post on 21-Jul-2016

81 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

mmmmm

TRANSCRIPT

Page 1: PBL Blok 26 Rey

Penelitian Anemia pada Ibu Hamil

dan Hubungannya dengan Berbagai Faktor Reynaldo Rizky Alexander / 102011042

Fakultas Kedokteran UKRIDA

Jl. Arjuna No.6 Jakarta Barat 11510

[email protected]

BAB I

PENDAHULUAN

1 Latar Belakang

Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan terkait dengan insidennya yang tinggi

dan komplikasi yang dapat timbul baik pada ibu maupun pada janin. Pada ibu hamil dengan

anemia terjadi gangguan penyaluran oksigen dan zat makanan dari ibu ke plasenta dan janin,

yang mempengaruhi fungsi plasenta. Fungsi plasenta yang menurun dapat mengakibatkan

gangguan tumbuh kembang janin. Anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan gangguan

tumbuh kembang janin sehingga dapat meningkatkan risiko berat badan lahir

rendah.Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil

seperti perbaikan asupan gizi, program pemberian besi, dan pemberian preparat besi jauh

sebelum merencanakan kehamilan. Akan tetapi upaya-upaya tersebut belum memuaskan. Hal

ini berarti bahwa selama beberapa warsa ke depan masih tetap akan berhadapan dengan

anemia pada ibu hamil. penelitian ini penting karena akan memberikan wawasan keilmuan

yang lebih luas. Selain itu, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk masukan dalam menyusun

program pencegahan dan penaggulangan risiko anemia pada ibu hamil.1

Page 2: PBL Blok 26 Rey

2 Rumusan Masalah

45% ibu hamil yang berkunjung ke puskesmas memiliki Lingkar lengan atas <18 cm (normal

18,5 – 22,9). Dari rumusan masalah dapat diketahui bahwa ibu hamil dengan lingkar lengan

atas < 18 cm termasuk dalam golongan gizi kurang yang merupakan kelompok beresiko

untuk bayi lahir dengan berat badan rendah.

3 Tujuan

Tujuan Umum = Mengetahui bagaimana cara mengatasi ibu hamil dengan kasus anemia

selama kehamilan sehingga dapat menekan terjadinya komplikasi lebih lanjut.

Tujuan Khusus =

1. Mengetahui hubungan anemia pada ibu hamil dengan jumlah anak.

2. Mengetahui hubungan anemia pada ibu hamil dengan penghasilan keluarga.

3. Mengetahui hubungan anemia pada ibu hamil dengan anemia gizi.

4. Mengetahui hubungan anemia pada ibu hamil dengan usia perkawinan.

4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kesehatan

masyarakat,terutama pentingnya pemeriksaan kehamilan untuk menghindari terjadinya

anemia dalam kehamilan.

Page 3: PBL Blok 26 Rey

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Anemia secara praktis didefenisikan sebagai kadar Ht, konsentrasi Hb atau hitung

eritrosit dibawah batas normal. Namun nilai normal yang akurat untuk ibu hamil sulit

dipastikan karena ketiga parameter laboratorium tersebut bervariasi selama periode

kehamilan. Umumnya ibu hamil dianggap anemik jika kadar hemoglobin di bawah 11 gr/dl

atau hematokrit kurang dari 33%.1

Anemia terjadi saat : 1

1. Tubuh kehilangan banyak darah (siklus haid yang banyak, penyakit tertentu,

trauma/luka dengan perdarahan)

2. Tubuh memiliki masalah dalam pembentukan sel darah merah

3. Sel darah merah rusak atau mati lebih cepat dari kemampuan tubuh memproduksi sel

darah merah yang baru

Klasifikasi Anemia dalam Kehamilan 2

Terdapat banyak jenis anemia dengan penyebab yang berbeda:

1. Anemia defisiensi besi

Anemia defisiensi besi = anemia yang sering terjadi bila tubuh kekurangan zat besi.

2. Anemia defisiensi vitamin (anemia megaloblastik) = anemia yang disebabkan

kekurangan vitamin B12 atau asam folat.

3. Anemia sel sabit (sickle cell anemia) = sel darah merah orang dengan penyakit ini

berbentuk lengkung/sabit sehingga dapat tersangkut pada pembuluh darah kecil dan

menutup aliran darah ke organ atau tungkai

4. Anemia aplastik = Merupakan suatu kelainan darah yang jarang, tubuh berhenti

membuat sel darah yang baru. Semua sel darah terganggu semua sel darah merah, sel

darah putih dan keping darah/trombosit. Kekurangan sel darah merah berakibat

anemia

Page 4: PBL Blok 26 Rey

Gejala Klinis 2

Anemia timbul perlahan-lahan. Pada awalnya gejala yang ada mungkin ringan atau

tidak ada sama sekali. Saat gejala bertambah berat dapat timbul gejala seperti :

1. Rasa lelah (sering sekali)

2. Lemas (sering sekali)

3. Pusing

4. Sakit kepala

Gejala-gejala ini dapat muncul karena jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah

yang berisi oksigen ke seluruh tubuh.

Dari hasil penelusuran tinjauan kepustakaan dan maksud serta tujuan penelitian maka

dapat ditemukan beberapa hal yang berkaitan dengan anemia pada kehamilan seperti

umur, paritas, status gizi, jarak kehamilan, pendidikan, asupan tambah tablet darah,

penggunaan obat antasida, perokok, dan penyakit lain dengan kejadian anemia pada

kehamilan. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik ibu hamil dengan kejadian

anemia pada ibu hamil maka dibuatlah kerangka berpikir.

Bagan Kerangka Konsep

Keterangan : : Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

Jumlah anak

Penghasilan

Anemia gizi

Usia

Penggunaan Obat

Perokok

Penyakit Lain

Perilaku

ANEMIA PADA KEHAMILAN

Page 5: PBL Blok 26 Rey

Defenisi Operasional

1. Jumlah Anak

Seorang ibu yang sering melahirkan mempunyai risiko mengalami anemia pada

kehamilan berikutnya apabila tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi. Karena selama

hamil zat – zat gizi akan terbagi untuk ibu dan untuk janin yang dikandungnya.3

2. Penghasilan (faktor ekonomi)

Keluarga yang memiliki pendapatan rendah akan mempengaruhi kemampuan untuk

menyediakan makanan yang adekuat dan pelayanan kesehatan untuk mencegah dan

mengatasi kejadian anemia.3

3. Status Gizi.

Seperti yang sudah dibahas pada tinjauan pustaka bahwa anemia dapat disebabkan

karna kekurangan gizi seperti Fe,asam folat, dan vit b12 maka dari itu status gizi yang

baik juga sangat penting untuk menghindari terjadinya anemia pada ibu hamil.4

4. Usia

Semakin muda umur ibu hamil maka semakin besar resiko untuk terjadi anemia, hal

dikarenakan pada remaja, Fe dibutuhkan lebih banyak karena pada masa tersebut

remaja membutuhkannya untuk pertumbuhan, ditambah lagi jika hamil maka

kebutuhan Fe akan jauh lebih besar.3

BAB III

Page 6: PBL Blok 26 Rey

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian 5

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian analitik yaitu kasus kontrol untuk

mengetahui apakah satu atau lebih variabel independen (usia,status gizi,jumlah anak dan

penghasilan) merupakan faktor resiko dari variabel dependen (anemia).Pada penelitian kasus

kontrol populasi penelitian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kasus (anemia) dan kontrol

(tidak anemia), setelah itu dari tiap – tiap kelompok baik kasus maupun kontrol di telusuri ke

belakang (retrospektif) untuk melihat ada tidaknya paparan pada faktor resiko.5

Keuntungan :

Baik untuk meneliti penyakit yang jarang atau penyakit dengan masa laten panjang

Pelaksanaannya cepat

Tidak mahal

Tidak memerlukan banyak subjek penelitian

Data bisa didapat dari catatan medis

Kelemahan :

Bisa terjadi bias recall (hanya mengandalkan daya ingat)

Bisa terjadi variabel antecedent

Peimilihan kontrol agak sulit.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

3. Sumber data Penelitian

Kerena penelitian yang digunakan adalah jenis kasus kontrol maka sumbar data untuk

penelitian adalah sumbar data sekunder yaitu data dari catatan medis yang ada pada

puskesmas tempat penelitian.5

4. Populasi dan Sampel

Page 7: PBL Blok 26 Rey

Populasi : Semua ibu hamil yang berkunjung pada puskesmas tempat dilakukan penelitian.

Penarikan Sampel

Bagian selanjutnya yang perlu diungkapkan dalam desain penelitian ini adalah

perencanaan tentang bagaimana sampel ditarik. Untuk maksud inilah terlebih dahulu perlu

digambarkan besar, batas-batas, dan ciri-ciri populasi penelitian. Apakah populasi penelitian

tersebar dalam wilayah yang luas, atau terbatas dalam wilayah setempat. Besarnya populasi

digambarkan dalam jumlah anggota yang tercakup dalam populasi itu (target population).

Kemudian digambarkan juga seberapa besar variasi di antara anggota-anggota populasi.

Setelah itu barulah ditentukan seberapa besar sampel yang akan ditarik, dan bagaimana cara

menariknya.Teknik pengambilan sampel dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Sampling random (probability sampling)

Yaitu pengambilan sampel secara acak (random) yang dilakukan dengan cara undian,

ordinal atau tabel bilangan random atau dengan komputer.Terdiri atas 4 macam:

I.1. Teknik SamplingSederhana (Simple random sampling)

Setiap unsur dalam seluruh populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih;

dengan menggunakan undian, ordinal atau tabel bilangan random atau dengan komputer.

Anggota sampel mudah dan cepat diperoleh, namun kadang tidak mendapatkan data populasi

yang lengkap.5

I.2. Teknik SamplingBertingkat (Stratified Sampling)

Disebut juga teknik sampling berlapis, berjenjang dan petala. Digunakan apabila

populasinya heterogen atau terdiri atas kelompok yang bertingkat. Dengan cara ini anggota

sampel dapat lebih representatif, namun perlu usaha mengenali karakteristiknya.5

I.3. Teknik SamplingKluster (Cluster Sampling)

Disebut juga teknik sampling daerah, conditional sampling atau restricted sampling.

Digunakan bila populasi tersebar dalam beberapa dearah, propinsi, kabupaten kecamatan dst.

Pada setiap daerah diberi petak dan setiap petak diberi nomor. Nomor-nomor itu ditarik

secara acak untuk menjadi sampelnya.5

I.4. Teknik SamplingSistematis (Systematical Sampling)

Page 8: PBL Blok 26 Rey

Sebenarnya merupakan treknik sampling sederhana yang dilakukan secara ordinal.

Artinya, anggotas sampel dipilih berdasarkan urutan tertentu. Misalnya setiap kelipatan 5

atau 10 dari daftar poegawai suatu kantor. Keuntungannya dapat digunakan dengan mudah

dan cepat namun kadang kurang mewakili populasi.5

2. Sampling non random (non probability sampling)

Yaitu pengambilan sampel secara tidak acak. Terdiri atas 3 macam:

1.1. Teknik SamplingKebetulan (Accidental Sampling)

Teknik sampling kebetulan dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan

terhadap orang atau benda yang kebetulan ada atau dijumpai. Misalnya kita ingin meneliti

pendapat masyarakat tentang kenaikan harga dan BBM, maka pertanyaan yang diajukan

kepada mereka yang kebetulan dijumpai di pasar atau di tempat-tempat lainnya.

Keuntungan menggunakan teknik ini ialah murah, cepat dan mudah. Sedangkan

kelemahannya ialah kurang representatif.5

1.2. Teknik SamplingBertujuan (Purposive Sampling)

Teknik ini digunakan apabila anggota sampel yang dipilih khusus berdasarkan tujuan

penelitiannya. Sebagai contoh: untuk meneliti tentang peraturan lalu lintas, maka hanya

mereka yang memiliki SIM atau yang tidak memiliki SIM saja yang dijadikan anggota

sampel.Keuntungan menggunakan teknik ini ialah murah, cepat mudah dan relevan dengan

tujuan penelitiannya. Sedangkan kerugiannya ialah tidak representatif untuk mengambil

kesimpulan secara umum (generalisasi).5

1.3. Teknik SamplingKuota (Quota Sampling)

Teknik ini digunakan apabila anggota sampel pada suatu tingkat dipilih dengan jumlah

tertentu (kuota) dengan ciri-ciri tertentu. Teknik sampling kuota sering dikacaukan dengan

teknik sampling bertujuan.Keuntungan dan kelemahan menggunakan teknik ini adalah seperti

halnya teknik sampling bertujuan tadi.5

Sampel : Ibu hamil dengan anemia (kasus) dan ibu hamil tanpa anemia (kontrol)

5. Kriteria Seleksi

Page 9: PBL Blok 26 Rey

Kriteria inklusi : Ibu hamil yang terkena anemia dengan catatan medis yang lengkap

Kriteria eksklusi : Ibu hamil yang terkena anemia dan sedang menjalani

pengobatan,ibu hamil yang terkena anemia dengan catatan medis tidak lengkap, ibu

hamil yang terkena anemia yang tidak bersedia untuk dijadikan subyek penelitian.

6. Pengumpulan, Pengolahan, Analisis dan Penyajian data

A. Pengumpulan Data 5

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam rangka

mencapai tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang

ada dalam hipotesis. Harus disadari bahwa kita menghadapi obyek yang berbeda-beda yang

mengakibatkan adanya variasi dalam pengukuran. Sumber variasi pada pengukuran, yaitu:

- Perbedaan yang terdapat dalam obyek-obyek yang diukur.

- Perbedaan situasi pada saat pengukuran dilakukan.

- Perbedaan alat pengukuran yang digunakan.

- Perbedaan penyelenggaraan atau administarsinya.

- Perbedaan pembacaan dan atau penilaian hasil pengukurannya.

Faktor-faktor tersebut perlu diperhatikan dalam melakukan pengumpulan data. Masalah

validitas dan reliabilitas merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam masalah

pengukuran ini. Alat ukur dikatakan valid apabila alat itu mengukur yang diukurnya dengan

teliti.

Proses pengumpulan data pada umumnya terdiri atas 8 tahap sebagai berikut:

- Mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan masalah-masalah penelitian.

Informasi-informasi tersebut dapat diperoleh melalui peninjauan literature yang relevan

dan konsultasi dengan para ahli.

- Mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompk masyarakat dimana data akan

dikumpulkan.

- Membina dan memanfaatkan hubungan yang baik dengan responden dan lingkungannya.

- Uji coba atau pilot study. Pengumpulan data didahului dengan uji coba instrument

penelitian pada sekelompok masyarakat yang merupakan bagian dari populasi yang bukan

sampel.

- Setelah hasil uji coba itu dipelajari, disusunlah instumen penelitian dalam bentuk yang

terakhir berupa pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan tujuan penelitian.

Page 10: PBL Blok 26 Rey

- Melalui instrument penelitian yang telah dipersiapkan, dilakukan pencatatan terhadap

data yang dibutuhkan dari setiap responden.

- selanjutnya adalah cross checking terhadap data yang masih diragukan kebenarannya,

serta memeriksa validitas dan reliabilitasnya.

- Pengorganisasian dan kode ulang data yang telah terkumpul supaya dapat dianalisis.5

Dalam melakukan pengumpulan data hendaknya dikenal hal-hal sebagai berikut: sumber

data dan teknik.

1. Sumber Data

Data epidemiologi dapat berasal dari berbagai sumber tergantung dari tujuan yang ingin

dicapai dan setiap sumber mempunyai keuntungan dan kerugian.5

Data yang dikumpulkan dapat berupa data primer atau data sekunder. Untuk data

sekunder, pengumpulan data dapat berupa sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit,

puskesmas, balai pengobatan); instansi yang berhubungan dengan kesehatan (Departemen

Kesehatan, Dinas Kesehatan, Biro Pusat Statistik); absensi (sekolah, industry, perusahaan);

secara internasional, data epidemiologi didapat dari WHO (Population and Vital Statistic

reports, Population bulletin, Epidemiological report). Untuk pengumpulan data primer,

sumber data terletak di masyarakat yang dapat dilakukan dengan cara: survei epidemiologi,

pengamatan epidemiologi, dan penyaringan.5

2. Teknik

Ada berbagai teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari sampel

penelitian. Ada berbagai metode yang telah kita kenal antara lain wawancara, pengamatan

(observasi), kuesioner atau angket, dan pemeriksaan.

2.1. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antar peneliti dan responden.

Komunikasi berlangsug dalam bentuk Tanya-jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga

gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal.

Karena itu, wawancara tidak hanya menangkap pemahaman atau ide, tetapi juga dapat

menangkap perasaan, pengalaman, emosi, motif yang dimiliki oleh responden yang

bersangkutan.5

Keuntungan dari wawancara:

- Wawancara dapat dilakukan pada setiap individu.

Page 11: PBL Blok 26 Rey

- Data yang diperoleh dapat langsung diketahui obyektivitasnya.

- Wawancara dapat dilaksanakan langsung kepada responden yang diduga sebagai sumber

data.

- Wawancara dapat dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki hasil yang diperoleh

baik melalui observasi terhadap obyek manusia maupun bukan manusia.

- Pelaksanaan wawancara dapat lebih fleksibel dan dinamis karena dilaksanakn dengan

hubungan langsung.5

Kelemahan dari wawancara:

- Menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan biaya.

- Faktor bahasa, baik dari pewawancara maupun responden sangat mempengaruhi data

yang diperoleh.

- Wawancara menuntut penyesuaian diri baik secara emosional maupun mental-psikis

antara peneliti dan responden.

- Hasil wawancara sangat tergantung dari kemampuan peneliti menggali, mencatat, dan

menafsirkan setiap jawaban.5

2.2. Kuesioner (angket)

Pada angket, jawaban diisi oleh responden sesuai dengan daftar pertanyaan yang diterima.

Untuk pengambilan daftar isian dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut: (1)

Canvasser yaitu daftar yang telah diisi, ditunggu oleh petugas yang menyerahkan; (2)

Householder yaitu jawaban responden dikirimkan pada alamat yang telah ditentukan.5

Angket mempunyai keuntungan: relatif murah, tidak membutuhkan banyak tenaga, dan

dapat diulang. Kerugian dari angket: jawaban tidak spontan, banyak terjadi nonrespons,

pertanyaan harus jelas dan disertai petunjuk yang jelas, pengembalian lembar jawaban sering

terlambat, jawaban sering tidak lengkap, sering tidak diisi oleh responden, dan tidak dapat

digunakan untuk responden yang buta aksara.5

2.3. Pengamatan (observasi)

Page 12: PBL Blok 26 Rey

Pengamatan adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau kolabolatornya

mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Penyaksian

terhadap peristiwa-peristiwa tersebut bias dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang

kemudian dicatat seobyektif mungkin.5

Teknik bermanfaat untuk: (1) mengurangi jumlah pertanyaan, (2) mengukur kebenaran

jawaban pada wawancara, untuk memperoleh data yang tidak dapat diperoleh dengan

wawancara atau angket. Kerugian dari teknik ini adalah: (1) keterbatasan kemampuan indra

penglihatan, (2) hal-hal yang sering dilihat, perhatian akan berkurang hingga adanya kelainan

kecil tidak terdeteksi. Untuk mengatasi kelemahan ini dapat dilakukan pengamatan yang

berulang-ulang, atau pengamatan dilakukan oleh beberapa orang.5

2.4. Pemeriksaan

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan

dapat berupa: pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan radiologis.

Pemeriksaan dapat dilakukan hanya sekali atau berulang-ulang bergantung pada tujuaan

penelitian.5

Selanjutnya, untuk menggunakan cara yang telah ditentukan dibutuhkan alat

mengumpulkan data. Alat tersebut disebut dengan instrument penelitian. Supaya instrument

tersebut dapat berfungsi secara efektif, maka syarat validitas dan reliabilitas harus

diperhatikan sunguh-sungguh. Instrument penelitian adalah pedoman tertulis tentang

wawancara, atau pengamatan, atau daftar pertanyaan, yang dipersiapkan untuk mendapatkan

informasi dari responden.5

B. Analisis data 5

Setelah selesai melakukan pengolahan data, maka langkah selanjutnya adalah data

dianalis. Data mentah (raw data) yang sudah susah payah kita kumpulkan tidak akan ada

artinya jika tidak dianalisis. Analisis data merupakan kegiatan yang sangat penting dalam

suatu penelitian, karena dengan analis data lah data dapat mempunyai arti/makna yang dapat

berguna untuk memecahkan masalah penelitian. 

Pada umumnya analisis data bertujuan untuk:

- Memperoleh gambaran/deskripsi masing-masing variabel.

Page 13: PBL Blok 26 Rey

- Membandingkan dan menguji teori atau konsep dengan informasi yang ditemukan.

- Menemukan adanya konsep baru dari data yang dikumpulkan

- Mencari penjelasan apakah konsep baru yang diuji berlaku umum atau hanya berlaku

pada kondisi tertentu.

Analisis data mempunyai posisi strategis dalam suatu penelitian. Namun perlu dimengerti

bahwa dengan melakukan analisis tidak dengan sendirinya dapat langsung

menginterpretasikan hasil analisis tersebut. Menginterpretasikan berarti kita menggunakan

hasil analisis guna memperoleh arti/makna.

Interpretasi mempunyai dua bentuk, yaitu: arti sempit dan arti luas. Interpretasi dalam arti

sempit (deskriptif) yaitu interpretasi data yang dilakukan hanya sebatas pada masalah

penelitian yang diteliti berdasarkan data yang dikumpulkan dan diolah untuk keperluan

penelitian tersebut. Sedang interpretasi dalam arti luas (analik) yaitu interpretasi guna

mencari makna dan hasil penelitian dengan jalan tidak hanya menjelaskan/menganalisis data

hasil penelitian tersebut, tetapi juga melakukan intervensi (generalisasi) dari data yang

diperoleh dengan teori-teori yang relevan denagn hasil-hasil penelitian tersebut.

Langkah-langkah analisis yang digunakan untuk pendekatan kuantitatif antara lain

sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif (Univariat)

Tujuan dari analisis ini adalah untuk menjelaskan/mendeskripsikan karakteristik masing-

masing variabel yang diteliti. Bentuknya tergantung dari jenis datanya. Untuk data numerik

digunakan nilai rata-rata (mean), median, standar deviasi dan  inter kuartil range, minimal

dan maksimal. 

2. Analisis Analitik

1.1. Analisis Bivariat

Setelah diketahui karakteristik masing-masing variabel dapat diteruskan analisis yang

lebih lanjut. Apabila analisis hubungan antara dua variabel, maka analisis dilanjutkan pada

tingkat bivariat. Misalnya ingin diketahui hubungan antara berat badan denagn tekanan darah.

Untuk mengetahui hubungan dua variabel tersebut biasanya digunakan pengujian statistik.

Jenis uji statistik yang digunakan sangat tergantung pada jenis data/variabel yang

dihubungkan.

1.2. Analisis Multivariat

Page 14: PBL Blok 26 Rey

Merupakan analisis yang menghubungkan antara beberapa variabel independen dengan

satu variabel dependen.

C. Penyajian data : data yang telah dolah dapat disajikan dengan 3 macam cara yaitu

tekstular,tabular dan grafikal.5

7. Etika penelitian

Dalam melakukan penelitian perlu diperhatikan pula etika yang digunakan. Seperti meminta

ijin atas kesediaan subyek penelitian dan juga mengenai kerahasiaan data dari subjek

penelitian

BAB IV

PROGRAM PUSKESMAS (KIA)

1. Pengertian kesehatan ibu anak

Kesehatan ibu dan anak (KIA), adalah salah satu upaya kesehatan wajib puskesmas

yang memberi pelayanan kesehatan pada ibu hamil, melahirkan, masa nifas, menyusui, bayi

serta anak balita.6

2. Tujuan program KIA 6

Menurunkan angka kematian dan kesakitan pada ibu, dengan menjaga kesehatan ibu

selama hamil, pada saat bersalin dan menyusui.

Meningkatkan derjat kesehatan anak, melalui peningkatan status gizi dan pencegahan

sedini mungkin dari berbagai penyakit menular dengan imunisasi dasar, sehingga

anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

3. Sasaran program KIA 6

Page 15: PBL Blok 26 Rey

Sasaran primer : ibu hamil,ibu menyusui,bayi dan anak balita

Sasaran sekunder : dukun bersalin dan kader kesehatan.

4. Program KIA yang ditujukan pada Ibu hamil :

Ante natal care (ANC) 7 : Menurunkan angka kematian ibu

: Diagnosis dini penyakit

: Menetapkan faktor resiko ibu hamil

: Mempersiapkan persalinan yang aman.

Gizi ibu hamil : Memperbaiki status gizi ibu hamil dengan pemberian makanan

tambahan.6

Promosi kesehatan : dilakukannya penyuluhan bagi ibu hamil untuk meningkatkan

kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan pada saat hamil dalam upaya

menghindari komplikasi yang mungkin ditimbulkan pada bayi.6

Kursus dukun bersalin : Menurunkan prevalensi tetanus neonatarum dan juga

menurunkan angka kematian ibu dan bayi.6

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan :

Dalam upaya untuk mengatasi masalah anemia yang terjadi pada ibu

hamil perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu tentang hubungannya

dengan faktor – faktor resiko yang mungkin menjadi penyebab sehingga

dapat diketahui penyebab utama yang akan memudahkan kepala puskesmas

untuk dapat manurunkan angka kejadian anemia pada ibu hamil dan

pengaruh buruknya terhadap tumbuh kembang bayi.

Daftar Pustaka :

Page 16: PBL Blok 26 Rey

1. Soeprono R. Anemia pada Wanita Hamil. Berkala Ilmu Kedokteran Fakultas

Kedokteran Universitas Gadjah Mada 2008.

2. Manuaba . Anemia pada kehamilan dalam kapita selekta penatalaksanaan rutin

obstetric ginekologi dan KB.Jakarta:EGC;2010.

3. Rianti,S.P.dan Resmisari, Buku Saku Obstetri dan Ginekologi Edisi 9, Jakarta :

EGC :2009.

4. Depkes RI, Program Penanggulangan gizi pada wanita Usia Subur (WUS) ,

Direktorat Gizi Masyarakat & Binkesmas , Jakarta : 2005.

5. Sastroasmoro S, Ismael S. Studi penelitian analitik dalam dasar-dasar metodologi

penelitian klinis Edisi ke 4. Jakarta:Sagung seto;2011.

6. Bobak. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4, Jakarta ; EGC :2005

7. Adriaansz G. Asuhan Antenatal. Dalam: Prawiharjo S. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-

4. Jakarta: Bagian Obstetri dan Ginekologi FKUI, 2008.