pbl blok 26 rey
DESCRIPTION
mmmmmTRANSCRIPT
Penelitian Anemia pada Ibu Hamil
dan Hubungannya dengan Berbagai Faktor Reynaldo Rizky Alexander / 102011042
Fakultas Kedokteran UKRIDA
Jl. Arjuna No.6 Jakarta Barat 11510
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan terkait dengan insidennya yang tinggi
dan komplikasi yang dapat timbul baik pada ibu maupun pada janin. Pada ibu hamil dengan
anemia terjadi gangguan penyaluran oksigen dan zat makanan dari ibu ke plasenta dan janin,
yang mempengaruhi fungsi plasenta. Fungsi plasenta yang menurun dapat mengakibatkan
gangguan tumbuh kembang janin. Anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan gangguan
tumbuh kembang janin sehingga dapat meningkatkan risiko berat badan lahir
rendah.Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil
seperti perbaikan asupan gizi, program pemberian besi, dan pemberian preparat besi jauh
sebelum merencanakan kehamilan. Akan tetapi upaya-upaya tersebut belum memuaskan. Hal
ini berarti bahwa selama beberapa warsa ke depan masih tetap akan berhadapan dengan
anemia pada ibu hamil. penelitian ini penting karena akan memberikan wawasan keilmuan
yang lebih luas. Selain itu, hasil penelitian ini dapat dipakai untuk masukan dalam menyusun
program pencegahan dan penaggulangan risiko anemia pada ibu hamil.1
2 Rumusan Masalah
45% ibu hamil yang berkunjung ke puskesmas memiliki Lingkar lengan atas <18 cm (normal
18,5 – 22,9). Dari rumusan masalah dapat diketahui bahwa ibu hamil dengan lingkar lengan
atas < 18 cm termasuk dalam golongan gizi kurang yang merupakan kelompok beresiko
untuk bayi lahir dengan berat badan rendah.
3 Tujuan
Tujuan Umum = Mengetahui bagaimana cara mengatasi ibu hamil dengan kasus anemia
selama kehamilan sehingga dapat menekan terjadinya komplikasi lebih lanjut.
Tujuan Khusus =
1. Mengetahui hubungan anemia pada ibu hamil dengan jumlah anak.
2. Mengetahui hubungan anemia pada ibu hamil dengan penghasilan keluarga.
3. Mengetahui hubungan anemia pada ibu hamil dengan anemia gizi.
4. Mengetahui hubungan anemia pada ibu hamil dengan usia perkawinan.
4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kesehatan
masyarakat,terutama pentingnya pemeriksaan kehamilan untuk menghindari terjadinya
anemia dalam kehamilan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Anemia secara praktis didefenisikan sebagai kadar Ht, konsentrasi Hb atau hitung
eritrosit dibawah batas normal. Namun nilai normal yang akurat untuk ibu hamil sulit
dipastikan karena ketiga parameter laboratorium tersebut bervariasi selama periode
kehamilan. Umumnya ibu hamil dianggap anemik jika kadar hemoglobin di bawah 11 gr/dl
atau hematokrit kurang dari 33%.1
Anemia terjadi saat : 1
1. Tubuh kehilangan banyak darah (siklus haid yang banyak, penyakit tertentu,
trauma/luka dengan perdarahan)
2. Tubuh memiliki masalah dalam pembentukan sel darah merah
3. Sel darah merah rusak atau mati lebih cepat dari kemampuan tubuh memproduksi sel
darah merah yang baru
Klasifikasi Anemia dalam Kehamilan 2
Terdapat banyak jenis anemia dengan penyebab yang berbeda:
1. Anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi besi = anemia yang sering terjadi bila tubuh kekurangan zat besi.
2. Anemia defisiensi vitamin (anemia megaloblastik) = anemia yang disebabkan
kekurangan vitamin B12 atau asam folat.
3. Anemia sel sabit (sickle cell anemia) = sel darah merah orang dengan penyakit ini
berbentuk lengkung/sabit sehingga dapat tersangkut pada pembuluh darah kecil dan
menutup aliran darah ke organ atau tungkai
4. Anemia aplastik = Merupakan suatu kelainan darah yang jarang, tubuh berhenti
membuat sel darah yang baru. Semua sel darah terganggu semua sel darah merah, sel
darah putih dan keping darah/trombosit. Kekurangan sel darah merah berakibat
anemia
Gejala Klinis 2
Anemia timbul perlahan-lahan. Pada awalnya gejala yang ada mungkin ringan atau
tidak ada sama sekali. Saat gejala bertambah berat dapat timbul gejala seperti :
1. Rasa lelah (sering sekali)
2. Lemas (sering sekali)
3. Pusing
4. Sakit kepala
Gejala-gejala ini dapat muncul karena jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah
yang berisi oksigen ke seluruh tubuh.
Dari hasil penelusuran tinjauan kepustakaan dan maksud serta tujuan penelitian maka
dapat ditemukan beberapa hal yang berkaitan dengan anemia pada kehamilan seperti
umur, paritas, status gizi, jarak kehamilan, pendidikan, asupan tambah tablet darah,
penggunaan obat antasida, perokok, dan penyakit lain dengan kejadian anemia pada
kehamilan. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik ibu hamil dengan kejadian
anemia pada ibu hamil maka dibuatlah kerangka berpikir.
Bagan Kerangka Konsep
Keterangan : : Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
Jumlah anak
Penghasilan
Anemia gizi
Usia
Penggunaan Obat
Perokok
Penyakit Lain
Perilaku
ANEMIA PADA KEHAMILAN
Defenisi Operasional
1. Jumlah Anak
Seorang ibu yang sering melahirkan mempunyai risiko mengalami anemia pada
kehamilan berikutnya apabila tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi. Karena selama
hamil zat – zat gizi akan terbagi untuk ibu dan untuk janin yang dikandungnya.3
2. Penghasilan (faktor ekonomi)
Keluarga yang memiliki pendapatan rendah akan mempengaruhi kemampuan untuk
menyediakan makanan yang adekuat dan pelayanan kesehatan untuk mencegah dan
mengatasi kejadian anemia.3
3. Status Gizi.
Seperti yang sudah dibahas pada tinjauan pustaka bahwa anemia dapat disebabkan
karna kekurangan gizi seperti Fe,asam folat, dan vit b12 maka dari itu status gizi yang
baik juga sangat penting untuk menghindari terjadinya anemia pada ibu hamil.4
4. Usia
Semakin muda umur ibu hamil maka semakin besar resiko untuk terjadi anemia, hal
dikarenakan pada remaja, Fe dibutuhkan lebih banyak karena pada masa tersebut
remaja membutuhkannya untuk pertumbuhan, ditambah lagi jika hamil maka
kebutuhan Fe akan jauh lebih besar.3
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian 5
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian analitik yaitu kasus kontrol untuk
mengetahui apakah satu atau lebih variabel independen (usia,status gizi,jumlah anak dan
penghasilan) merupakan faktor resiko dari variabel dependen (anemia).Pada penelitian kasus
kontrol populasi penelitian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kasus (anemia) dan kontrol
(tidak anemia), setelah itu dari tiap – tiap kelompok baik kasus maupun kontrol di telusuri ke
belakang (retrospektif) untuk melihat ada tidaknya paparan pada faktor resiko.5
Keuntungan :
Baik untuk meneliti penyakit yang jarang atau penyakit dengan masa laten panjang
Pelaksanaannya cepat
Tidak mahal
Tidak memerlukan banyak subjek penelitian
Data bisa didapat dari catatan medis
Kelemahan :
Bisa terjadi bias recall (hanya mengandalkan daya ingat)
Bisa terjadi variabel antecedent
Peimilihan kontrol agak sulit.
2. Waktu dan Tempat Penelitian
3. Sumber data Penelitian
Kerena penelitian yang digunakan adalah jenis kasus kontrol maka sumbar data untuk
penelitian adalah sumbar data sekunder yaitu data dari catatan medis yang ada pada
puskesmas tempat penelitian.5
4. Populasi dan Sampel
Populasi : Semua ibu hamil yang berkunjung pada puskesmas tempat dilakukan penelitian.
Penarikan Sampel
Bagian selanjutnya yang perlu diungkapkan dalam desain penelitian ini adalah
perencanaan tentang bagaimana sampel ditarik. Untuk maksud inilah terlebih dahulu perlu
digambarkan besar, batas-batas, dan ciri-ciri populasi penelitian. Apakah populasi penelitian
tersebar dalam wilayah yang luas, atau terbatas dalam wilayah setempat. Besarnya populasi
digambarkan dalam jumlah anggota yang tercakup dalam populasi itu (target population).
Kemudian digambarkan juga seberapa besar variasi di antara anggota-anggota populasi.
Setelah itu barulah ditentukan seberapa besar sampel yang akan ditarik, dan bagaimana cara
menariknya.Teknik pengambilan sampel dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Sampling random (probability sampling)
Yaitu pengambilan sampel secara acak (random) yang dilakukan dengan cara undian,
ordinal atau tabel bilangan random atau dengan komputer.Terdiri atas 4 macam:
I.1. Teknik SamplingSederhana (Simple random sampling)
Setiap unsur dalam seluruh populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih;
dengan menggunakan undian, ordinal atau tabel bilangan random atau dengan komputer.
Anggota sampel mudah dan cepat diperoleh, namun kadang tidak mendapatkan data populasi
yang lengkap.5
I.2. Teknik SamplingBertingkat (Stratified Sampling)
Disebut juga teknik sampling berlapis, berjenjang dan petala. Digunakan apabila
populasinya heterogen atau terdiri atas kelompok yang bertingkat. Dengan cara ini anggota
sampel dapat lebih representatif, namun perlu usaha mengenali karakteristiknya.5
I.3. Teknik SamplingKluster (Cluster Sampling)
Disebut juga teknik sampling daerah, conditional sampling atau restricted sampling.
Digunakan bila populasi tersebar dalam beberapa dearah, propinsi, kabupaten kecamatan dst.
Pada setiap daerah diberi petak dan setiap petak diberi nomor. Nomor-nomor itu ditarik
secara acak untuk menjadi sampelnya.5
I.4. Teknik SamplingSistematis (Systematical Sampling)
Sebenarnya merupakan treknik sampling sederhana yang dilakukan secara ordinal.
Artinya, anggotas sampel dipilih berdasarkan urutan tertentu. Misalnya setiap kelipatan 5
atau 10 dari daftar poegawai suatu kantor. Keuntungannya dapat digunakan dengan mudah
dan cepat namun kadang kurang mewakili populasi.5
2. Sampling non random (non probability sampling)
Yaitu pengambilan sampel secara tidak acak. Terdiri atas 3 macam:
1.1. Teknik SamplingKebetulan (Accidental Sampling)
Teknik sampling kebetulan dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan
terhadap orang atau benda yang kebetulan ada atau dijumpai. Misalnya kita ingin meneliti
pendapat masyarakat tentang kenaikan harga dan BBM, maka pertanyaan yang diajukan
kepada mereka yang kebetulan dijumpai di pasar atau di tempat-tempat lainnya.
Keuntungan menggunakan teknik ini ialah murah, cepat dan mudah. Sedangkan
kelemahannya ialah kurang representatif.5
1.2. Teknik SamplingBertujuan (Purposive Sampling)
Teknik ini digunakan apabila anggota sampel yang dipilih khusus berdasarkan tujuan
penelitiannya. Sebagai contoh: untuk meneliti tentang peraturan lalu lintas, maka hanya
mereka yang memiliki SIM atau yang tidak memiliki SIM saja yang dijadikan anggota
sampel.Keuntungan menggunakan teknik ini ialah murah, cepat mudah dan relevan dengan
tujuan penelitiannya. Sedangkan kerugiannya ialah tidak representatif untuk mengambil
kesimpulan secara umum (generalisasi).5
1.3. Teknik SamplingKuota (Quota Sampling)
Teknik ini digunakan apabila anggota sampel pada suatu tingkat dipilih dengan jumlah
tertentu (kuota) dengan ciri-ciri tertentu. Teknik sampling kuota sering dikacaukan dengan
teknik sampling bertujuan.Keuntungan dan kelemahan menggunakan teknik ini adalah seperti
halnya teknik sampling bertujuan tadi.5
Sampel : Ibu hamil dengan anemia (kasus) dan ibu hamil tanpa anemia (kontrol)
5. Kriteria Seleksi
Kriteria inklusi : Ibu hamil yang terkena anemia dengan catatan medis yang lengkap
Kriteria eksklusi : Ibu hamil yang terkena anemia dan sedang menjalani
pengobatan,ibu hamil yang terkena anemia dengan catatan medis tidak lengkap, ibu
hamil yang terkena anemia yang tidak bersedia untuk dijadikan subyek penelitian.
6. Pengumpulan, Pengolahan, Analisis dan Penyajian data
A. Pengumpulan Data 5
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam rangka
mencapai tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang
ada dalam hipotesis. Harus disadari bahwa kita menghadapi obyek yang berbeda-beda yang
mengakibatkan adanya variasi dalam pengukuran. Sumber variasi pada pengukuran, yaitu:
- Perbedaan yang terdapat dalam obyek-obyek yang diukur.
- Perbedaan situasi pada saat pengukuran dilakukan.
- Perbedaan alat pengukuran yang digunakan.
- Perbedaan penyelenggaraan atau administarsinya.
- Perbedaan pembacaan dan atau penilaian hasil pengukurannya.
Faktor-faktor tersebut perlu diperhatikan dalam melakukan pengumpulan data. Masalah
validitas dan reliabilitas merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam masalah
pengukuran ini. Alat ukur dikatakan valid apabila alat itu mengukur yang diukurnya dengan
teliti.
Proses pengumpulan data pada umumnya terdiri atas 8 tahap sebagai berikut:
- Mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan masalah-masalah penelitian.
Informasi-informasi tersebut dapat diperoleh melalui peninjauan literature yang relevan
dan konsultasi dengan para ahli.
- Mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompk masyarakat dimana data akan
dikumpulkan.
- Membina dan memanfaatkan hubungan yang baik dengan responden dan lingkungannya.
- Uji coba atau pilot study. Pengumpulan data didahului dengan uji coba instrument
penelitian pada sekelompok masyarakat yang merupakan bagian dari populasi yang bukan
sampel.
- Setelah hasil uji coba itu dipelajari, disusunlah instumen penelitian dalam bentuk yang
terakhir berupa pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan tujuan penelitian.
- Melalui instrument penelitian yang telah dipersiapkan, dilakukan pencatatan terhadap
data yang dibutuhkan dari setiap responden.
- selanjutnya adalah cross checking terhadap data yang masih diragukan kebenarannya,
serta memeriksa validitas dan reliabilitasnya.
- Pengorganisasian dan kode ulang data yang telah terkumpul supaya dapat dianalisis.5
Dalam melakukan pengumpulan data hendaknya dikenal hal-hal sebagai berikut: sumber
data dan teknik.
1. Sumber Data
Data epidemiologi dapat berasal dari berbagai sumber tergantung dari tujuan yang ingin
dicapai dan setiap sumber mempunyai keuntungan dan kerugian.5
Data yang dikumpulkan dapat berupa data primer atau data sekunder. Untuk data
sekunder, pengumpulan data dapat berupa sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit,
puskesmas, balai pengobatan); instansi yang berhubungan dengan kesehatan (Departemen
Kesehatan, Dinas Kesehatan, Biro Pusat Statistik); absensi (sekolah, industry, perusahaan);
secara internasional, data epidemiologi didapat dari WHO (Population and Vital Statistic
reports, Population bulletin, Epidemiological report). Untuk pengumpulan data primer,
sumber data terletak di masyarakat yang dapat dilakukan dengan cara: survei epidemiologi,
pengamatan epidemiologi, dan penyaringan.5
2. Teknik
Ada berbagai teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari sampel
penelitian. Ada berbagai metode yang telah kita kenal antara lain wawancara, pengamatan
(observasi), kuesioner atau angket, dan pemeriksaan.
2.1. Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antar peneliti dan responden.
Komunikasi berlangsug dalam bentuk Tanya-jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga
gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal.
Karena itu, wawancara tidak hanya menangkap pemahaman atau ide, tetapi juga dapat
menangkap perasaan, pengalaman, emosi, motif yang dimiliki oleh responden yang
bersangkutan.5
Keuntungan dari wawancara:
- Wawancara dapat dilakukan pada setiap individu.
- Data yang diperoleh dapat langsung diketahui obyektivitasnya.
- Wawancara dapat dilaksanakan langsung kepada responden yang diduga sebagai sumber
data.
- Wawancara dapat dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki hasil yang diperoleh
baik melalui observasi terhadap obyek manusia maupun bukan manusia.
- Pelaksanaan wawancara dapat lebih fleksibel dan dinamis karena dilaksanakn dengan
hubungan langsung.5
Kelemahan dari wawancara:
- Menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan biaya.
- Faktor bahasa, baik dari pewawancara maupun responden sangat mempengaruhi data
yang diperoleh.
- Wawancara menuntut penyesuaian diri baik secara emosional maupun mental-psikis
antara peneliti dan responden.
- Hasil wawancara sangat tergantung dari kemampuan peneliti menggali, mencatat, dan
menafsirkan setiap jawaban.5
2.2. Kuesioner (angket)
Pada angket, jawaban diisi oleh responden sesuai dengan daftar pertanyaan yang diterima.
Untuk pengambilan daftar isian dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut: (1)
Canvasser yaitu daftar yang telah diisi, ditunggu oleh petugas yang menyerahkan; (2)
Householder yaitu jawaban responden dikirimkan pada alamat yang telah ditentukan.5
Angket mempunyai keuntungan: relatif murah, tidak membutuhkan banyak tenaga, dan
dapat diulang. Kerugian dari angket: jawaban tidak spontan, banyak terjadi nonrespons,
pertanyaan harus jelas dan disertai petunjuk yang jelas, pengembalian lembar jawaban sering
terlambat, jawaban sering tidak lengkap, sering tidak diisi oleh responden, dan tidak dapat
digunakan untuk responden yang buta aksara.5
2.3. Pengamatan (observasi)
Pengamatan adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau kolabolatornya
mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Penyaksian
terhadap peristiwa-peristiwa tersebut bias dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang
kemudian dicatat seobyektif mungkin.5
Teknik bermanfaat untuk: (1) mengurangi jumlah pertanyaan, (2) mengukur kebenaran
jawaban pada wawancara, untuk memperoleh data yang tidak dapat diperoleh dengan
wawancara atau angket. Kerugian dari teknik ini adalah: (1) keterbatasan kemampuan indra
penglihatan, (2) hal-hal yang sering dilihat, perhatian akan berkurang hingga adanya kelainan
kecil tidak terdeteksi. Untuk mengatasi kelemahan ini dapat dilakukan pengamatan yang
berulang-ulang, atau pengamatan dilakukan oleh beberapa orang.5
2.4. Pemeriksaan
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan
dapat berupa: pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan radiologis.
Pemeriksaan dapat dilakukan hanya sekali atau berulang-ulang bergantung pada tujuaan
penelitian.5
Selanjutnya, untuk menggunakan cara yang telah ditentukan dibutuhkan alat
mengumpulkan data. Alat tersebut disebut dengan instrument penelitian. Supaya instrument
tersebut dapat berfungsi secara efektif, maka syarat validitas dan reliabilitas harus
diperhatikan sunguh-sungguh. Instrument penelitian adalah pedoman tertulis tentang
wawancara, atau pengamatan, atau daftar pertanyaan, yang dipersiapkan untuk mendapatkan
informasi dari responden.5
B. Analisis data 5
Setelah selesai melakukan pengolahan data, maka langkah selanjutnya adalah data
dianalis. Data mentah (raw data) yang sudah susah payah kita kumpulkan tidak akan ada
artinya jika tidak dianalisis. Analisis data merupakan kegiatan yang sangat penting dalam
suatu penelitian, karena dengan analis data lah data dapat mempunyai arti/makna yang dapat
berguna untuk memecahkan masalah penelitian.
Pada umumnya analisis data bertujuan untuk:
- Memperoleh gambaran/deskripsi masing-masing variabel.
- Membandingkan dan menguji teori atau konsep dengan informasi yang ditemukan.
- Menemukan adanya konsep baru dari data yang dikumpulkan
- Mencari penjelasan apakah konsep baru yang diuji berlaku umum atau hanya berlaku
pada kondisi tertentu.
Analisis data mempunyai posisi strategis dalam suatu penelitian. Namun perlu dimengerti
bahwa dengan melakukan analisis tidak dengan sendirinya dapat langsung
menginterpretasikan hasil analisis tersebut. Menginterpretasikan berarti kita menggunakan
hasil analisis guna memperoleh arti/makna.
Interpretasi mempunyai dua bentuk, yaitu: arti sempit dan arti luas. Interpretasi dalam arti
sempit (deskriptif) yaitu interpretasi data yang dilakukan hanya sebatas pada masalah
penelitian yang diteliti berdasarkan data yang dikumpulkan dan diolah untuk keperluan
penelitian tersebut. Sedang interpretasi dalam arti luas (analik) yaitu interpretasi guna
mencari makna dan hasil penelitian dengan jalan tidak hanya menjelaskan/menganalisis data
hasil penelitian tersebut, tetapi juga melakukan intervensi (generalisasi) dari data yang
diperoleh dengan teori-teori yang relevan denagn hasil-hasil penelitian tersebut.
Langkah-langkah analisis yang digunakan untuk pendekatan kuantitatif antara lain
sebagai berikut:
1. Analisis Deskriptif (Univariat)
Tujuan dari analisis ini adalah untuk menjelaskan/mendeskripsikan karakteristik masing-
masing variabel yang diteliti. Bentuknya tergantung dari jenis datanya. Untuk data numerik
digunakan nilai rata-rata (mean), median, standar deviasi dan inter kuartil range, minimal
dan maksimal.
2. Analisis Analitik
1.1. Analisis Bivariat
Setelah diketahui karakteristik masing-masing variabel dapat diteruskan analisis yang
lebih lanjut. Apabila analisis hubungan antara dua variabel, maka analisis dilanjutkan pada
tingkat bivariat. Misalnya ingin diketahui hubungan antara berat badan denagn tekanan darah.
Untuk mengetahui hubungan dua variabel tersebut biasanya digunakan pengujian statistik.
Jenis uji statistik yang digunakan sangat tergantung pada jenis data/variabel yang
dihubungkan.
1.2. Analisis Multivariat
Merupakan analisis yang menghubungkan antara beberapa variabel independen dengan
satu variabel dependen.
C. Penyajian data : data yang telah dolah dapat disajikan dengan 3 macam cara yaitu
tekstular,tabular dan grafikal.5
7. Etika penelitian
Dalam melakukan penelitian perlu diperhatikan pula etika yang digunakan. Seperti meminta
ijin atas kesediaan subyek penelitian dan juga mengenai kerahasiaan data dari subjek
penelitian
BAB IV
PROGRAM PUSKESMAS (KIA)
1. Pengertian kesehatan ibu anak
Kesehatan ibu dan anak (KIA), adalah salah satu upaya kesehatan wajib puskesmas
yang memberi pelayanan kesehatan pada ibu hamil, melahirkan, masa nifas, menyusui, bayi
serta anak balita.6
2. Tujuan program KIA 6
Menurunkan angka kematian dan kesakitan pada ibu, dengan menjaga kesehatan ibu
selama hamil, pada saat bersalin dan menyusui.
Meningkatkan derjat kesehatan anak, melalui peningkatan status gizi dan pencegahan
sedini mungkin dari berbagai penyakit menular dengan imunisasi dasar, sehingga
anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
3. Sasaran program KIA 6
Sasaran primer : ibu hamil,ibu menyusui,bayi dan anak balita
Sasaran sekunder : dukun bersalin dan kader kesehatan.
4. Program KIA yang ditujukan pada Ibu hamil :
Ante natal care (ANC) 7 : Menurunkan angka kematian ibu
: Diagnosis dini penyakit
: Menetapkan faktor resiko ibu hamil
: Mempersiapkan persalinan yang aman.
Gizi ibu hamil : Memperbaiki status gizi ibu hamil dengan pemberian makanan
tambahan.6
Promosi kesehatan : dilakukannya penyuluhan bagi ibu hamil untuk meningkatkan
kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan pada saat hamil dalam upaya
menghindari komplikasi yang mungkin ditimbulkan pada bayi.6
Kursus dukun bersalin : Menurunkan prevalensi tetanus neonatarum dan juga
menurunkan angka kematian ibu dan bayi.6
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan :
Dalam upaya untuk mengatasi masalah anemia yang terjadi pada ibu
hamil perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu tentang hubungannya
dengan faktor – faktor resiko yang mungkin menjadi penyebab sehingga
dapat diketahui penyebab utama yang akan memudahkan kepala puskesmas
untuk dapat manurunkan angka kejadian anemia pada ibu hamil dan
pengaruh buruknya terhadap tumbuh kembang bayi.
Daftar Pustaka :
1. Soeprono R. Anemia pada Wanita Hamil. Berkala Ilmu Kedokteran Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada 2008.
2. Manuaba . Anemia pada kehamilan dalam kapita selekta penatalaksanaan rutin
obstetric ginekologi dan KB.Jakarta:EGC;2010.
3. Rianti,S.P.dan Resmisari, Buku Saku Obstetri dan Ginekologi Edisi 9, Jakarta :
EGC :2009.
4. Depkes RI, Program Penanggulangan gizi pada wanita Usia Subur (WUS) ,
Direktorat Gizi Masyarakat & Binkesmas , Jakarta : 2005.
5. Sastroasmoro S, Ismael S. Studi penelitian analitik dalam dasar-dasar metodologi
penelitian klinis Edisi ke 4. Jakarta:Sagung seto;2011.
6. Bobak. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4, Jakarta ; EGC :2005
7. Adriaansz G. Asuhan Antenatal. Dalam: Prawiharjo S. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-
4. Jakarta: Bagian Obstetri dan Ginekologi FKUI, 2008.