pbl hemato s1

13
 Muhammad Fathan Adrianto 1102011175 LI 1. Memahami dan menjelaskan eritropoesis LO 1.1 Definisi Eritropoesis adalah proses pembuatan eritrosit, pada janin dan bayi proses ini berlangsung di limfa dan sumsum tulang, tetapi pada orang dewasa terbatas hanya pada sumsum tulang. LO 1.2 Proses dan morfologi Proses eritropoesis dimulai dari sel induk multipoten. Dari beberapa sel induk multipotensial terbentuk sel-sel induk unipotensial yang masing-masing hanya membentuk satu jenis sel misalnya eritrosit. Proses pembentukan eritrosit ini disebut eritropoesis. Sel induk unipoten yang membentuk eritrosit termuda yang dapat diidentifikasi secara morfologis dengan pewarnaan sitokimia adalah sel proeritroblas. Dalam keadaan normal 20% dari sel sumsum tulang yang berinti adalah sel berinti pembentuk eritrosit. Sel berinti pembentuk eritrosit ini biasanya tampak berkelompok-kelompok dan biasanya tidak masuk ke dalam sinusoid. Baru pada tahap retikulosit (tak berinti lagi) sel-sel ini menjadi lebih bebas satu sama lain dan dapat masuk ke dalam sinusoid untuk terus masuk dalam aliran darah. Sel induk unipoten yang committed akan mulai bermitosis sambil berdiferensiasi menjadi sel eritrosit bi la mendapat rangsangan eritropoetin. Selain merangsang proliferasi sel induk unipoten, eritropoetin juga merangsang mitosis lebih lanjut sel promonoblas, normoblas basofilik dan normoblas polikromatofil. Biasanya diperlukan 35x mitosis untuk mengubah proeritroblas mencapai tahap terakhir dari sistim eritropoesis yang masih berinti. Pada tahap ini inti sel sudah piknotis dan segera dikeluarkan dari sel. Sel eritrosit termuda yang tidak berinti disebut retikulosit yang kemudian berubah menjadi eritrosit. Dalam proses pembentukan sel darah merah, rangsangan oleh eritropoetin dalam jumlah yang amat kecil saja akan merangsang sel unipotensial yang committed untuk segera membelah diri dan berdiferensiasi menjadi proeritroblas. Morfologi sel induk unipotensial yang committed untuk membentuk eritrosit sukar dibedakan dengan limfosit tua; seperti halnya sel induk multipotensial. Dengan sekali rangsangan maka proliferasi dan pematangan eritroblas akan berlangsung selama 7 hari dan selanjutnya akan berhenti dalam 23 minggu. Bila dirangsang lagi atau kadar eritropoetin yang diberikan cukup banyak, maka pada hari ke 810 akan terjadi pembentukan koloni baru lagi. Tahapan proses pembentukan eritrosit sebagai berikut : 1. Proeritroblas Ini adalah sel yang paling awal dikenal dari seri eritrosit dan dianggap sebagai hasil diferensiasi hemositoblas atau sel induk pluripoten, dengan car a terlibatnya sel progenitor eritroid.

Upload: muhammad-fathan-adrianto

Post on 04-Jun-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pbl Hemato s1

8/13/2019 Pbl Hemato s1

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-hemato-s1 1/13

Page 2: Pbl Hemato s1

8/13/2019 Pbl Hemato s1

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-hemato-s1 2/13

Page 3: Pbl Hemato s1

8/13/2019 Pbl Hemato s1

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-hemato-s1 3/13

Page 4: Pbl Hemato s1

8/13/2019 Pbl Hemato s1

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-hemato-s1 4/13

Page 5: Pbl Hemato s1

8/13/2019 Pbl Hemato s1

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-hemato-s1 5/13

Page 6: Pbl Hemato s1

8/13/2019 Pbl Hemato s1

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-hemato-s1 6/13

Page 7: Pbl Hemato s1

8/13/2019 Pbl Hemato s1

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-hemato-s1 7/13

Page 8: Pbl Hemato s1

8/13/2019 Pbl Hemato s1

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-hemato-s1 8/13

Page 9: Pbl Hemato s1

8/13/2019 Pbl Hemato s1

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-hemato-s1 9/13

Page 10: Pbl Hemato s1

8/13/2019 Pbl Hemato s1

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-hemato-s1 10/13

Page 11: Pbl Hemato s1

8/13/2019 Pbl Hemato s1

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-hemato-s1 11/13

Page 12: Pbl Hemato s1

8/13/2019 Pbl Hemato s1

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-hemato-s1 12/13

Page 13: Pbl Hemato s1

8/13/2019 Pbl Hemato s1

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-hemato-s1 13/13