perpustakaanrepository.unjaya.ac.id/2515/2/zulhijjah_1309218_nonfull.pdf · 2017. 11. 14. ·...
TRANSCRIPT
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN FREKUENSIKEJADIAN SAKIT PADA BAYI USIA 6-12 BULAN
DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN II BANTUL
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya KebidananSTIKES A. Yani Yogyakarta
Disusun oleh :ZULHIJJAH
NPM: 1309218
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANIYOGYAKARTA
2012
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN FREKUENSIKEJADIAN SAKIT PADA BAYI USIA 6-12 BULAN
DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN II BANTULTAHUN 2012
Zulhijjah1, Asri Hidayat 2, Budi Rahayu 3
INTISARILatar Belakang : Peningkatan sistim imunitas pada bayi dilihat dari frekuensibayi yang mengalami sakit. Adapun faktor yang dapat menyebabkan frekuensikejadian sakit menurut H.L Blum adalah Agen, Host dan Environment. Padakelompok Agen, terdapat factor nutrisi/gizi. Dalam keadaan gizi baik, tubuhmempunyai kemampuan cukup untuk mempertahankan diri terhadap penyakit,namun jika keadaan gizi yg buruk maka kekebalan tubuh menurun dan rentanterhadap penyakit. Gizi yang baik dan tidak diragukan lagi adalah ASI. Laporankabupaten/kota menunjukkan bahwa tahun 2009 terjadi sebanyak 380 bayimeninggal dunia disebabkan oleh berbagai sebab dan salah satunya karena tidakdiberikan ASI (Depkes, 2010).
Tujuan Penelitian : Diketahuinya hubungan pemberian ASI ekskusif denganfrekuensi kejadian sakit pada bayi umur 6-12 bulan di Puskesmas Banguntapan IIBantul tahun 2012
Metode Penelitian : Populasi dari penelitian ini adalah semua ibu menyusui yangmempunyai bayi umur 6-12 bulan yang ada diwilayah Puskesmas Banguntapan IIsebanyak 35 dari rata-rata kunjungan bayi bulan Januari-Februari 2012,sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 35 responden yangmermpunyai bayi umur 6-12 bulan dengan menggunakan metode Total sampling.Analisis ini digunakan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atauberkorelasi dengan menggunakan uji statistik chi-square (X2) dengan tingkatkepercayaan 95% dan P (signifikan <0,05)
Hasil penelitian : Didapatkan 15 bayi yang sering sakit ( sakit >3 kali dalam 6 bulan)yang terdapat pada kelompok bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif dan terdapat 1bayi yang sering sakit (sakit >3 kali dalam 6 bulan) pada kelompok yang diberikanASI eksklusif.
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian ASI ekskusifdengan frekuensi kejadian sakit pada bayi umur 6-12 bulan di PuskesmasBanguntapan II Bantul tahun2012
Kata Kunci: Pemberian ASI eksklusif, Frekuensi kejadian sakit
1 Mahasiswa Diploma III Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta 2
Dosen STIKES AISYIYAH Yogyakarta3 Dosen STIKES A. Yani Yogyakarta
iv
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
THE CORELATION OF GRANTING EXCLUSIVE ASI WITH FREQUENCYEVENTS IN SICK BABY AGE 6-12 MONTHS IN PUSKESMAS
BANGUNTAPAN II BANTULYEAR 2012
Zulhijjah1, Asri Hidayat 2, Budi Rahayu 3
ABSTRACT
Background: The increasing of baby immunity system shown from frekuenchy ofsickness baby. According to H. L Blum said the factors causes frequency ofsickness happens are agen, host, and environment. In agen cathegory, there isnutrition factor. In good nutrition the body has an ability to survive fromthreatdisease effect, but if bad nutrition, the invulnerable body decrease and susceptibleto disease. The good and bad nutrition which is doubtful is AS. Report district /city in 2009 showed that papproximately 380 babies died due to various reasonsand one of them because of not to grant ASI for babies(MOH, 2010).
Research objectives: Knowledgeable breastfeeding corelation with the frequency ofoccurrence ekskusif pain in babies aged 6 to 12 months at the health center in 2012Banguntapan II Bantul
Research Methods: The population of this study were all suckle mothers who havebabies aged 6 to 12 months in Banguntapan II health center were 35 of the averagechildren visits in January-February 2012, while the samples used in this study were35 respondents who have babies aged 6-12 months with a total sampling method.The analysis was used against two suspected variables associated or correlatedusing chi-square statistical test (X2) with 95% confidence level and P (significant <0.05)
Results of the study: 15 the babies found frequent pain (pain> 3 times in 6months) contained in the group of babies not exclusively breast fed infants and thereis a frequent pain (pain> 3 times in 6 months) in the group given exclusivebreastfeeding .
Conclusion: There was a significant association between breastfeeding ekskusif orgranting ASI with the frequency of occurrence of illness in babies aged 6-12 monthsat the Banguntapan II Bantul health center in 2012
Keywords: Granting exclusive, frequency events in sick
1Student Diploma Midwifery STIKES A. Yani Yogyakarta
2 Lecturer STIKES AISYIYAH Yogyakarta3 Lecturer STIKES A. Yani Yogyakarta
v
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
HALAMAN PERNYATAANSaya yang bertanda tangan di bawah ini:Nama : ZulhijjahNPM : 1309218Program Studi : D III Kebidanan STIKES A. Yani YogyakartaDengan ini sayamenyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini tidak terdapatkarya tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatuPerguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan penulis, juga tidak terdapat karyaatau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yangsecara tertulis diacu dalam naskah ini akan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, Agustus 2012
Zulhijjah
vi
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
MOTTO
gantungkan mimpi dan harapanmu didekat matahari,
walaupun tidak dapat diraih tetapi tetap dapat
dilihat keindahannya
(Penulis)
jadilah seperti semut, yang bersungguh-sungguh, tekun
dan bersabar, selalu berusaha dan tidak pernah putus
asa.
( Penulis)
Sesungguhnya, dibalik kesulitan pasti ada kemudahan,
tetaplah tawakkal dan selalu memohon
pada_Nya, Dia maha Segalanya
(Penulis)
akhirnya aku tahu, bahwa sebenarnya aku tidak tahu
apa-apa
(Socrates)
vii
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan untuk :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah sehingga penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan sabar, lancar dan baik.
2. Bunda Hj. Sahrah dan Bapak H. Suhaeli Khaer…yang selalu tak henti-
hentinya melantunkan doa dalam tiap sujudnya agar penulis selalu
diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan tugasnya.
3. Adekku tersayang “Sopratul Adni” yang tak henti-hentinya memberikan
semangat dan mengerti dikala sulit, adekku yang selalu berbagi dikala
susah dan senang, selalu bersama dalam kondisi apapun.
4. Teruntuk “Eka Putra Donni Yulistiawan” yang selalu bersedia mau
membantu, serta terimakasih selalu bangunin sahur,..makasih
ntaa,..dendek te girang ngomeh,. ^_^
5. Sahabat-sahabatku di kost “Wisma Barokah” kalian adalah keluarga
kedua…
6. Sahabat baikku BQ. Desi Hardianti,. Terimakasih echy’,..udah bantuin,..
^_^ dan juga BQ. Susilandri yang selalu care dan sudah seperti saudara,
mengurusku, sahabat yang bner-bner sahabat…terimakasih uchy’,.. ^_^
7. Teman-temanku senasib seperjuangan, Melly Kuntarti, Ohta Rahma
Utami, Kurniawati, Efriana, Novita Lia M, Yuli Sulistyowati serta Dianan
Apriani Putri yang kampusnya nun disana tetapi selalu memberikan
semangat…matur tampiasih
viii
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
8. Teruntuk kakak tersayang Pratiwi Rini dan Mutiara Dewanti,.. Kalian
selalu menjadi tempat teduh dikala suka dan duka, :(‘… Terimakasih
banyak,.kalian sangat banyak membantu, kalian tidak akan pernah
terlupakan.
9. Semua pihak yang membantu dan memberikan dukungannya sehingga
Karya Tulis ini dapat terselesaikan dan terima kasih banyak.
10. Almamaterku Stikes Jenderal Ahcmad Yani Yogyakarta.
ix
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.Alhamdulillah syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya
Penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul“Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Frekuensi Kejadian Sakit pada BayiUsia 6-12 Bulan di Puskesmas Banguntapan II Kabupaten Bantul Tahun 2012”.Karya Tulis Ilmiah disusun untuk memenuhi ketentuan melakukan kegiatanpenyusunan Karya Tulis Ilmiah sebagai persyaratan mencapai derajat Diploma IIIKebidanan.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa menyusun penelitian KaryaTulis Ilmiah ini melibatkan banyak pihak. Oleh karena itu, dengan segalakerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1. dr. I Edy Purwoko, Sp.B, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu KeshatanJenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Tyasning Yuni Anggraini, SST.,M.Kes., selaku Kepala Prodi KebidananSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
3. Asri Hidayat, SSiT.,M.Keb., selaku Pembimbing I yang telah meluangkanwaktunya untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan dorongansehingga terwujud Karya Tulis Ilmiah ini
4. Budi Rahayu, SST., selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktunyauntuk membimbing, mengarahkan dan memberikan dorongan sehinggaterwujud Karya Tulis Ilmiah ini
5. Atik Badi’ah, S.Pd.,S.Kep.,M.Kes., selaku Penguji yang telah meluangkanwaktunya untuk menguji dan memberikan masukan-masukan sehinggaterwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini
6. Orang tua yang senantiasa memberikan dukungan untuk menyelesaikan KaryaTulis Ilmiah ini
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turutmembantu terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan membawa untukkesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini, dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaatbagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Demikian semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat dan berguna bagi semuapihak yang berkepentingan.Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Yogyakarta, Agustus 2012
Penulis
x
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR ISI
HalamanHALAMAN JUDUL ... ..................................................................................................... iHALAMAN PERSETUJUAN ... .................................................................................... iiHALAMAN PENGESAHAN ... ....................................................................................iiiINTISARI ... ..................................................................................................................... ivABSTRACT ... .................................................................................................................... vHALAMAN PERNYATAAN ... ....................................................................................viHALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .........................................................viiHALAMAN PERSEMBAHAN ... .............................................................................. viiIKATA PENGANTAR ... .................................................................................................. xDAFTAR ISI ... ................................................................................................................xiDAFTAR TABEL .........................................................................................................xiiiDAFTAR GAMBAR ....................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang ............................................................................................................. 1B. Rumusan Masalah ... .................................................................................................... 6C. Tujuan Penelitian ... ...................................................................................................... 6D. Manfaat Penelitian........................................................................................................ 7E. Keaslian Penelitian ... ................................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKAA. ASI eksklusif ... ..........................................................................................................11B. Frekuensi Kejadian Sakit ... ....................................................................................25C. Hubunga Pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi Kejadian Sakit… ... 31D. Kerangka Teori...........................................................................................................34E. Kerangka Konsep ... ..................................................................................................35D. Hipotesis......................................................................................................................35
BAB III METODE PENELITIANA. Desain Penelitian ... ....................................................................................................36B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... .................................................................................36C. Variabel Penelitian ... .................................................................................................36D. Definisi Operasional ..................................................................................................38E. Populasi, Sampel ........................................................................................................38G. Alat dan Metode Pengumpulan Data ... ....................................................................39H. Metode Pengolahan dan Analisis Data... ..................................................................39I. Rencana jalannya penelitian ... ....................................................................................44J. Etika Penelitian ... ........................................................................................................44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian ..........................................................................................................46B. Pembahasan ................................................................................................................52C. Keterbatasan Penelitian ... ..........................................................................................59
xi
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
BAB V PENUTUPA. Kesimpulan ... .............................................................................................................60B. Saran ... ........................................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Jumlah pemberian ASI Eksklusif DIY... .................................................... 5Tabel 1.2. Keaslian Penelitian ..................................................................................... 9Table 3.1. Definisi Operasional ... ..............................................................................38Tabel 3.4. Koefisien Kontingensi ... ...........................................................................43Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi karakteristik responden ... ........................................49Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif ... .....................................50Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Kejadian Sakit pada Bayi Usia 6-12 bulan. .. 50Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan
Frekuensi Kejadian Sakit pada Bayi Usia 6-12 bulan. .............................51Tabel 4.5. Nilai Chi-square dan Koefisien Kontingensi ... ........................................52
xiii
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.Konsep Paradigma Hidup Sehat ... ............................................................26Gambar 2.2.Konsep Segitiga Epidemiologi ... ..............................................................29Gambar 2.3.Kerangka Teori ... .......................................................................................34Gambar 2.4.Kerangka Konsep ... ...................................................................................35
xiv
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu modal dasar pembangunan Nasional adalah sumber daya
manusia. Sumber daya manusia yang bermutu dan berkualitas akan mampu
meneruskan pembangunan menuju manusia Indonesia seutuhnya dan
masyarakat Indonesia seluruhnya. Sumber daya manusia yang bermutu dan
berkualitas akan berfungsi sebagai insan generasi penerus dan generasi
mendatang yang bertanggung jawab melanjutkan estafet pembangunan.
Untuk itu harus diciptakan anak yang berkualitas tinggi atau anak yang
mempunyai pertumbuhan dan perkembangan optimal (Dep.Kes., 2001)
Modal dasar pembentukan manusia berkualitas dimulai sejak bayi
dalam kandungan disertai dengan pemberian air susu ibu (ASI) sejak usia dini,
terutama pemberian ASI eksklusif. Konvensi hak-hak anak tahun 1990 antara lain
menegaskan bahwa tumbuh kembang secara optimal merupakan salah satu hak
anak, hal ini berarti bahwa selain merupakan kebutuhan, ASI juga merupakan
hak asasi bayi yang harus dipenuhi oleh orangtuanya (Kristiyanasari, 2010).
Masa perinatal dan neonatal merupakan masa yang kritis bagi
kehidupan bayi. Dua pertiga kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah
persalinan, dan 60% kematian bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7 hari,
sedangkan masa krisis tumbuh kembang anak adalah masa dibawah usia lima
tahun (Balita). Lebih dari 8 juta anak usia balita meninggal setiap tahun
(Prasetyawati, 2011).
1
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
Indikator ketercapaian pembangunan kesehatan adalah dengan
menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB). Dari hasil penelitian yang ada,
angka kematian bayi ini tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan
faktor-faktor lain, terutama gizi. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan gizi
bayi sangat perlu mendapat perhatian yang serius. Gizi untuk bayi yang
paling sempurna dan paling murah adalah ASI atau Air Susu Ibu (Anurogo
2009).
Dilihat dari data ASEAN Statistik Pocketbook di negara Asia bagian
timur dan tengah, Angka Kematian Bayi di Vietnam 18, Thailand 17, Filipina 26,
Malaysia 5,6 dan Singapura 3 per 1000 kelahiran hidup (Khairunniyah dalam
Handayani, 2007).
Indonesia memiliki Angka Kematian Bayi 35 per 1000 kelahiran
hidup dan berada pada peringkat 10 diantara 18 negara di ASEAN, angka ini
merupakan salah satu parameter utama kesehatan anak (Depkes, 2007: 598).
Data terbaru menyebutkan bahwa di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
tahun 2009 tercatat AKB 17 per 1000 kelahiran hidup. Laporan
kabupaten/kota menunjukkan bahwa tahun 2009 terjadi sebanyak 380 bayi
meninggal dunia disebabkan oleh berbagai sebab dan salah satunya karena
tidak diberikan ASI (Depkes, 2010).
Adapun komplikasi yang seringkali menyebabkan kematian pada bayi
terutama pada bayi masa transisi yaitu asfiksia, BBLR, ikterus, muntah,
tetanus neonatrum, infeksi perinatal dan RDS, diare, dan hipoglikemia (Dewi
,2010).
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
Sistim imunitas khususnya pada masa transisi belum terbentuk
sempurna untuk melawan bakteri, virus dan parasit. Sebagian besar bayi baru
lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun beberapa bayi dapat mengalami
keadaan-keadaan yang membutuhkan pemeriksaan. Baru baru lahir rentan
terhadap beberapa penyakit daripada anak atau orang dewasa (Anggraini,
2010). Sistem imunitas adalah semua mekanisme yang digunakan tubuh
untuk mempertahankan keutuhan tubuh sebagai perlindungan terhadap
bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan di lingkungan sekitar
(Prasetyono, 2009).
Peningkatan sistim imunitas pada bayi biasanya dilihat dari frekuensi
bayi yang mengalami sakit. Dari hasil studi pendahuluan di buku kunjungan
bayi dan balita di Puskesmas Banguntapan II terdapat 275 bayi yang
berkunjung dari bulan Juli-November tahun 2011, dari 275 bayi yang
berkunjung terdapat 149 bayi yang berkunjung karena imunisasi dan 126 bayi
yang berkunjung karena sakit diakibatkan oleh infeksi virus seperti demam,
batuk dan pilek, mengalami gejala alergi seperti gatal-gatal dan gangguan
saluran pencernaan seperti muntah, diare dan konstipasi. Ditemukan dalam
kurun waktu 5 bulan, ada 12 bayi yang berkunjung sebanyak 2 kali, 7 bayi
yang berkunjung selama 3 kali dan terdapat 5 bayi yang berkunjung ≥ 4x
kali.
Adapun faktor resiko yang dapat menyebabkan suatu penyakit
menurut konsep H.L Blum adalah beropeasinya berbagai faktor baik dari
agen (agen), induk (host) dan lingkungan (Environment). Terjadinya suatu
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
penyakit sangat tergantung dari keseimbangan dan interaksi dari ketiganya
(Prasetyawati, 2011).
Agen (Bibit penyakit) adalah suatu subtansi tertentu yang
keberadaanya diikuti kontak efektif pada manusia menimbulkan penyakit
salah satunya faktor nutrisi/gizi. Lingkungan adalah segala sesuatu yang
berada sekitar manusia yang mempengaruhi dan perkembangan manusia.
Host (Individu) adalah semua faktor yang terdapat pada manusia yang dapat
mempengaruhi timbulnya suatu perjalanan penyakit, salah satunya
mekanisme kekebalan tubuh. Faktor imunitas sangat berperan penting dalam
proses kejadian penyakit. Imunitas terbagi atas 3 kategori salah satunya
adalah aktif alamiah yaitu pemberian ASI untuk anaknya (Entjang, 2003).
Di dalam ASI terdapat kolostrum. Kolostrum merupakan cairan emas,
cairan pelindung yang kaya zat antiinfeksi dan berprotein tinggi yang
dikeluarkan pada hari pertama dan kedua setelah melahirkan. Kolostrum lebih
banyak mengandung protein dan zat antiinfeksi 10-17 kali lebih banyak
dibanding ASI matang (mature). Cairan emas yang encer dan berwarna
kuning atau jernih yang lebih menyerupai darah daripada susu, sebab
mengandung sel hidup yang menyerupai sel darah putih yang dapat
membunuh kuman penyakit (Roesli, 2005).
ASI diberikan kepada bayi karena mengandung banyak manfaat dan
kelebihan. Diantaranya adalah menurunkan resiko terjadinya penyakit infeksi,
misalnya infeksi saluran pencernaan (diare), infeksi saluran pernafasan, dan
infeksi telinga. ASI juga bisa menurunkan dan mencegah terjadinya penyakit
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
noninfeksi, seperti penyakit alergi, obesitas, kurang gizi, asma dan eksim.
Selain itu ASI dapat pula meningkatkan IQ dan EQ anak ( Prastyono, 2005).
Pada target ke 4 Milennium Development Goal’s (MDG’s) adalah
menurunkan angka kematian bayi dan balita menjadi 2/3 dalam kurun waktu
1990-2015. Penyebab utama kematian bayi dan balita adalah diare dan
pneumonia dan lebih dari 50% kematian balita didasari oleh kurang gizi.
Pemberian ASI eksklusif secara adekuat terbukti merupakan salah satu
intervensi efektif dapat menurunkan AKB (Putri 2010).
Jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif di Provinsi D.I Yogyakarta dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.1Jumlah Bayi yang Diberi ASI Eksklusif di Provinsi D.I. Yogyakarta
Tahun 2009
NO KABUPATEN JUMLAH JUMLAH BAYI YANG DIBERIBAYI ASI EKSKLUSIF
JUMLAH %
1 KULON PROGO 3.010 1.525 50,662 BANTUL 12.205 3.077 25,213 GUNUNG KIDUL 3.878 1.024 26,414 SLEMAN 12.579 5.726 45,525 YOGYAKARTA 4.064 1.256 30,91JUMLAH (KAB/KOTA) 35.376 12.608 35,28
Tabel 1.1 menunjukan bahwa pada tahun 2009 jumlah bayi yang
diberi ASI eksklusif di Provinsi D.I Yogyakarta yaitu 12.608 dengan
prosentase 35,25%. Jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif paling banyak
adalah kabupaten Kulon Progo yaitu 1.525 dengan prosentase 50,66% dan
jumlah bayi yang paling sedikit mendapat ASI eksklusif adalah kabupaten Bantul
yaitu 3.007 dengan prosentase 25,21%.
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
Peran bidan sangat penting dalam pemberian ASI eksklusif, seperti
memberikan fasilitas dengan melakukan inisiasi menyusui dini dan rawat
gabung, memberikan pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan ASI
eksklusif dan memberikan dukungan pada ibu (Suherni, dkk, 2008).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan pemberian ASI eksklusif
dengan frekuensi kejadian sakit pada bayi umur 6-12 bulan di Puskesmas
Banguntapan II Bantul”.
B. Perumusan Masalah
“Adakah hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi
kejadian sakit pada bayi umur 6-12 bulan di Puskesmas Banguntapan II
Bantul?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya hubungan pemberian ASI ekskusif dengan frekuensi
kejadian sakit pada bayi umur 6-12 bulan di Puskesmas Banguntapan II
Bantul.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan di
Puskesmas Banguntapan II Bantul.
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7
b. Diketahuinya frekuensi kejadian sakit pada bayi usia 6-12 bulan di
Puskesmas Banguntapan II Bantul.
c. Diketahuinya tingkat keeratan hubungan pemberian ASI eksklusif
dengan frekuensi kejadian sakit pada bayi usia 6-12 bulan di
Puskesmas Banguntapan II Bantul.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini untuk memberikan informasi mengenai
hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi kejadian sakit pada
bayi usia 6-12 bulan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi institusi STIKES A. Yani
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dioperasionalkan sebagai
bahan informasi untuk penelitian selanjutnya dan untuk menambah
referensi perpustakaan STIKES A. Yani.
b. Bagi Puskesmas Bangutapan II Bantul
Memberikan masukan sehingga dapat meningkatkan kualitas
pelayanan sehingga diharapkan dapat meningkatkan KIE tentang
Pemberian ASI Eksklusif.
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
8
c. Bagi tenaga kesehatan (bidan)
Meningkatkan peran bidan dalam melaksanakan prakteknya
khususnya untuk memberikan penyuluhan tentang ASI eksklusif bagi ibu
hamil, nifas dan menyusui di wilayah binaannya maupun yang
berkunjung.
d. Bagi Kader kesehatan
Menambah pengetahuan baru khususnya tentang ASI eksklusif dan
mendapat pengalaman baru.
e. Bagi Ibu menyusui (responden)
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dukungan bagi ibu
untuk memberikan ASI eksklusif.
d. Bagi peneliti selanjutnya
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman baru setelah
melakukan penelitian tentang ASI eksklusif.
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
9
E. Keaslian Penelitian
Telah banyak peneliti terdahulu yang mengkaji hal-hal yang menyangkut ASI
eksklusif, adapun penelitian yang telah dilakukan adalah:
Tabel 1.2 Keaslian Penelitian
No Penulis
1 Wijayanti
2010
2 Fulansari
2008
Judul Hasil
Hubungan Ada hubunganantara antarapemberian pemberianASI Eksklusif ASI Eksklusifdengan dengan AngkaAngka KejadianKejadian Diare padaDiare pada bayi umur 0-6bayi umur 0-6 bulan dibulan di PuskesmasPuskesmas Gilingan Kec.Gilingan Kec. BanjarsariBanjarsari SurakartaSurakarta
Hubungan Ada hubunganPemberian PemberianASI Eksklusif ASI Eksklusifdengan denganKejadian KejadianInfeksi InfeksiSaluran SaluranPernafasn PernafasnAkut(ISPA) Akut(ISPA)pada bayi pada bayi
Persamaan Perbedaan
Variabel Variabel terikatbebasnya yaitu yaitu angkapemberian ASI kejadian diare,eksklusif tempat, danData dianalisis tahun penelitianmenggunakan MetodeStatistical penelitian yangProduct and digunakan yaituService observasionalSolution analitik(SPSS) 17 for denganWindows pendekatandengan uji potong lintang,statistik Chi sedangkanSquare penelitian ini
variabelterikatnya yaitufrekuensikejadian sakitdi PuskesmasBanguntapan IItahun 2012,menggunakanmetodepenelitiansurvey analitikdenganpendekatanretrospektif
Persamaannya Variabel terikatadalah metode yaitu kejadianyang Infeksi Salurandigunakan Akut (ISPA),berupa survey menggunakananalitik dan pendekatanvariabel cross sectionalbebasnya yaitu dan tahunpemberian ASI penelitian,eksklusif sedangkan
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
10
3 Hikmawati
2008
umur 7-12 umur 7-12bulan di bulan diPuskesmas PuskesmasBanguntapan BanguntapanII Bantul II Bantul
Faktor-faktor Faktor internalresiko yangkegagalan berhubunganpemberian denganASI selama 2 kegagalanbulan (studi pemberianKasus Pada ASI selama 2Bayi umur 3-bulan6 bulan)
Statistical variabel terikatProduct and dalamService penelitian iniSolution adalah(SPSS) 17 for frekuensiWindows kejadian sakitdengan uji pada bayi usiastatistik Chi 6-12 bulanSquare tahun 2012,
pendekatanyang digunakanadalahretrospektif dantahun penelitianyaitu 2012
Pemberian ASI Metodeeksklusif penelitian yang
digunakan yaituobservasionalanalitik denganrancangan casecontrol, tempatserta tahunpenelitian,sedangkanmetodepenelitian iniadalah surveyanalitik denganpendekatanretrospektif,bertempat diPuskesmasBanguntapan IIBabtul tahun2012
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Puskesmas Banguntapan II Bantul
Puskesmas Banguntapan II terletak di Desa Tamanan dengan luas
wilayah kerja sekitar 8.500 hektar. Puskesmas Banguntapan II adalah
Puskesmas yang melayani persalinan dan memiliki pelayanan UGD
dan rawat inap. Selain itu juga memiliki beberapa klinik yang menjadi
unggulan yaitu poliklinik umum, poliklinik gigi dan mulut, poliklinik
lansia, poliklinik ibu dan anak (imunisasi, KB dan pemeriksaan
kehamilan), serta poliklinik anak (menggunakan Menejemen Terpadu
Balita Sakit). Sarana penunjang lain yang dimiliki Puskesmas
Banguntapan II adalah pemeriksaan laboratorium, konsultasi gizi,
fisioterapi, serta Layanan Alat Suntik Steril ( LASS ), dan Program
Terapi Rumatan Metadon (PTRM) yaitu pelayanan bagi penderita
narkoba suntik dan satu-satunya yang ada di Kabupaten Bantul.
Batas-batas wilayah Puskesmas Banguntapan II Bantul yaitu
Sebelah utara berbatasan dengan Wilayah kota Yogyakarta, Sebelah
Barat berbatasan dengan Kecamatan Sewon, sebelah Selatan
berbatasan dengan Kecamatan Pleret dan yang sebelah sebelah Timur
berbatsan dengan Wilayah Kerja Puskesmas Banguntapan I.
46
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
47
Masyarakat di wilayah puskesmas banguntapan II masih ada yang
tinggal dengan saudara dekat dan orang tua. Hal ini terlihat ketika peneliti
datang langsung untuk melakukan penelitian dari rumah ke rumah. Dari 35
sampel yang digunakan, terdapat sepertiga sampel yang penelitiannya
dilakukan di rumah responden. Semuanya masih tinggal dengan saudara
dekat dan orang tua.
Tenaga Kesehatan d Puskesmas Banguntapan II tahun 2011
dilaporkan sejumlah 52 tenaga kerja yang terdiri dari 42 PNS, 2 CPNS, 3
honorer daerah, dan 5 Wiyata Bakti. Dikategorikan menjadi Dokter Umum
sebanyak 3 orang, Dokter Gigi sebanyak 1 orang, Bidan sebanyak 9 orang,
Bidan PTT sebanyak 3 orang, Perawat gigi sebanyak 3 orang, Perawat
umum sebanyak 11 orang, Petugas Gizi sebanyak 2 orang, Petugas Gigiene
Sanitasi sebanyak 2 orang, Petugas Laboratorium sebanyak 1 orang,
Pengelola Obat sebanyak 1 orang.
Sarana kesehatan milik pemerintah di wilayah kerja Puskesmas
Banguntapan II meliputi 1 unit puskesmas induk, dan 3 unit puskesmas
pembantu (Jagalan, Wirokerten, Singosaren) dan 1 puskesmas keliling.
Untuk pelyanan kesehatan swasta dilaporkan hanya ada 1 Balai
Pengobatan/Rumah Bersalin, 7 dokter praktek, 2 apotek, dan 1 toko obat.
Untuk sarana kesehatan berbasis masyarakat, di Puskesmas Banguntapan II
sudah terbentuk 66 posyandu yang terdiri dari 40 posyandu balita dan 26
posyandu lansia.
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
48
Visi Puskesmas Banguntapan II adalah “Menjadi Puskesmas yang
unggul, bermutu, dan terjangkau, sehingga menjadi kebanggan
masyarakat dalam mewujudkan kecamatan Banguntapan II sehat
2015”. Sedangkan Misi Puskesmas Banguntapan II adalah unit
pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya,
mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya, memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan
dan keterjangkauan pelayanan kesehatan serta memelihara dan
meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat dan
lingkungan.
Secara lebih rinci, Misi Puskesmas Banguntapan II adalah
meningkatkan manajemen puskesmas yang dinamis dan akuntabel
meningkatkan kinerja organisasi dan mutu upaya kesehatan di
puskesmas yang kompetitif mendorong kemandirian hidup sehat bagi
keluarga dan masyarakat Pemberdayaan masyarakat dan sektor terkait
sebagai mitra Puskesmas dalam pembangunan berwawasan kesehatan.
Adapun upaya yang sudah dilakukan dalam menggerakkan
upaya pemberian ASI eksklusif menerapkan pemberian ASI eksklusif
adalah menginformasikan kepada semua ibu hamil tentang manfaat
dan menajemen menyusui, memberikan penyuluhan tentang ASI
eksklusif dan menggerakkan kader posyandu dalam memberikan
konseling mengenai pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan.
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
a
49
2. Deskripsi Karakteristik Responden
Deskripsi karakteristik responden merupakan gambaran umum
mengenai variabel-variabel yang diteliti. Bagian ini menyajikan
deskripsi data hasil penelitian meliputi frekuensi dan persentase.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di PuskesmasBanguntapan II Bantul
Karakteristik Frekuensi Persentase (%)
Umur IbuB<20 tahun 1 2,820-35 tahun 29 82,9>35 tahun 5 14,3Jumlah 35 100.0PendidikanSD 5 14,3SMP 11 31,5SM A 13 37,1PT 6 17,1Jumlah 35 100.0PekerjaanIRT 20 57,1Swasta 12 34,3PNS 3 8,6Jumlah 35 100.0Jumlah ankk
1 anak 14 402 anak 14 403 anak 3 8,64 anak 2 5,75 anak 2 5,7
Jumlah 35 100.0
Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa dari 35 responden sebagian
besar umur responden adalah 20-35 tahun yaitu sebanyak 29 responden
(82,9%). Rata-rata berpendidikan SMA sebanyak 13 responden
(37,1%). Sebagian besar pekerjaan responden adalah IRT sebanyak 20
responden (57,1%) dan memiliki anak rata-rata 1 anak sebanyak 14
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
50
responden (40%), dan responden rata-rata memiliki anak 2 sebnyak 14
responden (40%).
3. Deskripsi Data Penelitian
a. Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Banguntapan II Bantul
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, tingkat
pemberian ASI eksklusif dapat didiskripsikan sebagai berikut :
Tabel 4.2Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Banguntapan II BantulPemberian Frekuensi Prosentase (%)
ASI eksklusif 13 37,1Non eksklusif 22 62,9
Jumlah 35 100
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa ibu yang memberikan ASI
eksklusif sebanyak 13 responden atau 37,1%, sedangkan ibu yang
tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak 22 responden atau
62,9%.
b. Frekuensi kejadian sakit pada bayi umur 6-12 bulan di Puskesmas
Banguntapan II Bantul.
Tabel 4.3Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
frekuensi kejadian sakit pada bayi umur 6-12 bulan di PuskesmasBanguntapan II Bantul
Frekuensi kejadian Frekuensi Prosentase (%)sakitSering sakit (>3x) 16 45,7Jarang sakit (≤3x) 19 54,3
Jumlah 35 100
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
51
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa frekuensi kejadian sakit pada
bayi yang sering sakit sebanyak 16 bayi atau 45,7 sedangkan
frekuensi kejadian sakit pada bayi yang jarang sakit sebanyak 19 atau
54,3%.
c. Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi kejadian
sakit pada bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Banguntapan II
Bantul
Tabel 4.4Distribusi Frekuensi Hubungan Pemberian ASI Eksklusif
dengan Frekuensi Kejadian Sakit pada Bayi Usia 6-12 Bulan diPuskesmas Banguntpan II Bantul
Frekuensi kejadian sakitPemberian Jarang sakit Sering sakit (>3x) Jumlah %
(≤3x)frekuensi % frekuensi %
ASI eksklusif 12 34,3 1 2,8 13 37,1
Non ASI 7 20,0 15 42,9 22 62,9eksklusifJumlah 19 54,3 16 45,7 35 100
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa terdapat 15 atau 42,9% bayi yang
sering mengalami sakit pada kelompok bayi yang tidak diberikan ASI
eksklusif dan terdapat 1 atau 2,8% bayi yang sering mengalami sakit pada
kelompok bayi yang diberikan ASI eksklusif.
Untuk mengetahui apakah ada hubungan pemberian ASI eksklusif
dengan frekuensi kejaidan sakit pada bayi usia 6-12 bulan, telah
dilakukan uji statistik menggunakan uji Chi Square dengan SPSS for
window versi 17.0. Berdasarkan hasil pengujian dengan SPSS for
window versi 17.0 pada Asymp. Sig. (2-sided) didapatkan nilai
sebesar 0,001 sehingga lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
52
dan Ha diterima, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi kejadian sakit pada bayi usia
6-12 bulan di Puskesmas Banguntapan II Bantul, dan keeratan
hubungan sedang dengan skor 0,506 yang dapat dilihat dalam daftar
kekuatan korelasi. Adapun tabel chi-square dan contingency
coefficoofficient dapat diliat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.5 Nilai Chi-square dan koefisien Kontingensi
Value Approg. df Asymp.Sig.Sig (2-sided)
Person Chi-Square 12.048a 0.001 1 0,001
Contingency Coefficient 0,506
B. Pembahasan
1. Pemberian ASI eksklusif
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok non
ASI eksklusif terdapat 22 bayi atau 62,9%. Hal ini menunjukkan bahwa
kelompok non ASI eksklusif lebih tinggi atau mencapai lebih dari
setengah responden.
Upaya yang sudah dilakukan dalam menggerakkan upaya
pemberian ASI eksklusif menerapkan pemberian ASI eksklusif adalah
menginformasikan kepada semua ibu hamil tentang manfaat dan
menajemen menyusui, memberikan penyuluhan tentang ASI eksklusif
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
53
dan menggerakkan kader posyandu dalam memberikan konseling
mengenai pemberian ASI eksklusif sampai 6 bulan.
Adapun faktor yang menyebabkan kegagalan atau yang dapat
mempengaruhi pemberian ASI eksklusif menurut Santosa (2004) yaitu
faktor sosial dan budaya masyarakat, faktor promosi susu formula,
faktor pendidikan, faktor pekerjaan, faktor pengetahuan, faktor umur, serta
faktor keadaan fisik atau penyakit.
Pada tabel menunjukkan mayoritas responden berumur 20-35
tahun yaitu (82.9%). Hasil penelitian tersebut memberikan informasi
bahwa responden mayoritas pada usia reproduktif sehat dan masih
mampu dalam memberikan ASI eksklusif, namun nyatanya masih
banyak responden yang tidak memberikan ASI eksklusif.
Pada tingkat pendidikan terakhir responden menunjukkan
mayoritas responden berpendidikan SMA (37.1%) dan minoritas
berpendidikan terakhir SD (314,3%). Tingkat pendidikan turut
menentukan sikap dan perilaku seseorang di dalam mengambil
keputusan khususnya dalam pemberian ASI eksklusif. Notoatmodjo
(2010) mengungkapkan pendidikan mempengaruhi seseorang dalam
mengubah perilaku kesehatan yang diawali dengan cara pemberian
informasi-informasi kesehatan. Selain itu, Notoatmodjo (2003) juga
mengungkapkan orang yang lebih muda akan mempunyai daya ingat
dan kreatifitas yang lebih dalam mencari dan mengenal sesuatu.
Kemampuan dalam menyerap pengetahuan baru lebih mudah karena
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
54
otak masih berfungsi secara maksimal. Namun ternyata hal ini tidak
berpengaruh, terbukti dari hasil penelitian bahwa sebagian besar
responden tidak memberikan ASI eksklusif .
Sebagian besar responden sebagai ibu rumah tangga yaitu 20
orang atau 57,1%. Ibu yang tidak bekerja seharusnya punya banyak
waktu untuk memberikan untuk memberikan ASI secara eksklusif
daripada ibu yang bekerja, tetapi pada kenyataannya masih banyak yang
tidak memberikan ASI eksklusif.
Adapun makanan dan minuman yang diberikan pada bayi saat usia 0-6
bulan di Wilayah Puskesmas Banguntapan II adalah air putih, bubur
SUN susu formula, biskuit dan pisang. selain sistem
pencernaannya belum sempurna, pemberian makanan tambahan terlalu dini
sama saja dengan membuka pintu gerbang masuknya berbagai jenis kuman
belum lagi jika tidak disajikan secara higienis.
2. Frekuensi Kejadian Sakit
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa
prosentase tertinggi bayi yang mengalami sakit pada bayi usia 6-12
bulan di wilayah Puskesmas Banguntapan II yaitu sejumlah 19 bayi
atau 54,3%, yaitu pernah mengalami sakit ≤3 kali dalam 6 bulan.
Akan tetapi pada tabel 4.3 juga menunjukkan bahwa terdapat 16
bayi yang mengalami sering sakit atu sakit lebih dari 3 kali dalam 6
bulan.
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
55
Penelitian menunjukkan, bayi yang diberi ASI secara khusus
terlindung dari serangan penyakit sistem pernafasan dan pencernaan. Hal
itu disebabkan zat-zat kekebalan tubuh didalam ASI memberikan
perlindungan langsung melawan serangan penyakit. Di dalam penelitian
yang telah dilakukan Cleveland Clinic Amerika Serikat, bahwa pada
anak normal usia < 1 tahun rata-rata mengalami infeksi 6 kali pertahun
(Judarwanto, 2011).
Faktor resiko yang dapat menyebabkan suatu penyakit menurut
konsep H.L Blum adalah beropeasinya berbagai faktor baik dari agen
(agen), induk (host) dan lingkungan (Enviroment). Terjadinya suatu
penyakit sangat tergantung dari keseimbangan dan interaksi dari
ketiganya (Prasetyawati, 2011).
Agen (Bibit penyakit) adalah suatu subtansi tertentu yang
keberadaanya diikuti kontak efektif pada manusia menimbulkan
penyakit salah satunya faktor nutrisi/gizi. Lingkungan adalah segala
sesuatu yang berada sekitar manusia yang mempengaruhi dan
perkembangan manusia. Host (Individu) adalah semua faktor yang
terdapat pada manusia yang dapat mempengaruhi timbulnya suatu
perjalanan penyakit, salah satunya mekanisme kekebalan tubuh. Faktor
imunitas sangat berperan penting dalam proses kejadian penyakit.
Imunitas terbagi atas 3 kategori salah satunya adalah aktif alamiah yaitu
pemberian ASI untuk anaknya. (Entjang, 2003).
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
56
Handajani (2010) menyebutkan bahwa penyakit infeksi yang
sering menyerang bayi usia 0-6 bulan antara lain diare, salesma, batuk,
demam, kejang, ISPA, dan muntah.
3. Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi kejadian
sakit pada bayi usia 6-12 bulan
Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa terdapat 15 bayi yang
sering sakit ( sakit >3 kali dalam 6 bulan) yang terdapat pada kelompok
bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif dan tenu saja ini merupakan
suatu hasil yang memprihatinkan.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan
pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi kejadian sakit pada bayi usia
6-12 bulan di Puskesmas Banguntapan II Bantul. Hal ini ditunjukkan
daru hasil uji statistik didapatkan nilai P = 0,001, maka nilai P lebih
kecil dari 0,05. Hal ini terbukti dari hasil x2 hitung sebesar 12.048 lebih
besar dari x2 tabel sebesar 3.841 dengan tingkat keeratan sedang yaitu
0,506.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif
berhubungan dengan frekuensi kejadian sakit pada bayi, sesuai dengan
teori yang mengatakan bahwa peningkatan sistim imunitas pada bayi
biasanya dilihat dari frekuensi bayi yang mengalami sakit. Pada bayi
yang sering mengalami sakit dapat diketahui pada saat bayi lahir sampai
6 bulan apakah diberikan ASI atau tidak, karena di dalam ASI terdapat
kolostrum. Kolostrum merupakan cairan emas, cairan pelindung yang
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
57
kaya zat antiinfeksi dan berprotein tinggi yang dikeluarkan pada hari
pertama dan kedua setelah melahirkan. Kolostrum lebih banyak
mengandung protein dan zat antiinfeksi 10-17 kali lebih banyak
dibanding ASI matang (mature). Cairan emas yang encer dan berwarna
kuning atau jernih yang lebih menyerupai darah daripada susu, sebab
mengandung sel hidup yang menyerupai sel darah putih yang dapat
membunuh kuman penyakit (Roesli, 2005).
Menurut Farah (2010) saat bayi masih berusia dibawah usia 6
bulan maka tubuhnya rentan terkena berbagai penyakit. Atas dasar
inilah maka bayi lahir sampai usia 6 bulan wajib untuk diberikan ASI
secara eksklusif agar tidak mudah terserang penyakit karena melihat
manfaatnya yang sangat baik bagi bayi, ibu, keluarga, masyarakat dan
negara. Banyak faktor yang mempengaruhi sistem imunitas pada bayi usia
0-6 bulan termasuk pemberian ASI eksklusif.
Sedangkan dalam keeratan hubungan dalam penelitian diperoleh
nilai koofesiensi contingency adalah 0,506. Menurut Arikunto (2003)
jika nilai koofisien contingensi antara 0,40 - 0,599 maka hubungan dua
variable itu termasuk kategori sedang. Nilai koofisin contingency pada
penelitian ini adalah 0,506 atau diantara 0,40 - 0,599. Oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang sedang antara
hubungan pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi kejadian sakit
pada bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Banguntapan II Bantu tahun
2012. Hasil penelitian ini sedang karena ada beberapa variable
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
58
pengganggu yang tidak bisa dikendalikan oleh peneliti seperti golongan
biologi, golongan fisik, golongan kimia, golongan mekanik serta
imunitas yang dapat memungkinkan memberikan konstribusi
terjadianya kedaan sakit.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Wijayanti (2010), dengan judul Hubungan antara
Pemberian ASI eksklusif dengan Angka Kejadian Diare pada bayi umur
0-6 bulan di puskesmas Gilingan kecamatan Banjarsari Surakarta.
Variabel terikatnya yaitu angka kejadian diare, analisa data dengan Chi
square. Variabel yang paling beresiko terhadap kejadian diare adalah
nutrisi atau gizi yaitu gagalnya pemberian ASI eksklusif dan tingginya
pemberian susu formula dan makanan tambahan lainnya.
Penelitian lainnya yang cukup mendukung penelitian ini adalah
penelitian Fulansari (2008), dengan judul Hubungan Pemeberian ASI
Eksklusif dengan Kejadian Infeksi Saluran Akut (ISPA) pada bayi umur
7-12 bulan di Puskesmas Banguntapan II Bantul. Variabel terikatnya
yaitu Kejadian Infeksi Saluran Akut (ISPA), analisa data dengan Chi-
square. Variable yang beresiko terhadap kejadian ISPA adalah
pemberian makanan tambahan, susu formula dan rendahnya pemberian
ASI eksklusif.
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
59
C. Keterbatasan Penelitian
1. Beberapa responden yang diharapkan ada yang tidak hadir sehingga
peneliti harus berkunjung untuk mencari responden langsung ke
rumahnya.
2. Pada saat responden menjawab pertanyaan dari peneliti, terkadang
responden harus ditunggui karena bayinya menangis dan ada yang
harus dikerjakan sehingga konsentrasi ibu jadi terganggu.
3. Pengambilan data berupa lembar ceklist, sehingga peneliti harus
benar-benar bertanya dengan baik dan memiliki pertanyaan bantuan
mengenai ASI esklusif agar responden tidak salah dalam menjawab.
4. Masih Masih ada variabel pengganggu yang tidak dikendalikan.
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
BAB V
PENUTUP
B. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik
simpulan sebagai berikut:
1. Ada hubungan pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi kejadian sakit
pada bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Banguntapan II Bantul tahun
2012 dengan nilai x2 hitung 12.048 dengan Asymp. Sig. (2-sided)
didapatkan nilai sebesar 0,001
2. Sebagian besar responden tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya
yaitu sebanyak 22 responden atau 62,9%.
3. Sebagian besar bayi mengalami jarang sakit dalam kurun waktu 6 bulan
yaitu sebanyak 19 atau 54,3%.
4. Keeratan hubungan pemberian ASI eksklusif dengan frekuensi kejadian
sakit di Puskesmas Banguntapan II Bantul yaitu dengan tingkat keeratan
sedang dengan skor 0,506.
60
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
61
C. Saran
1. Bagi Mahasiswa DIII Kebidanan dan S1 Keperawatan STIKES A. Yani
Hasil penelitian ini dapat dioperasionalkan sebaik mungkin sebagai
bahan informasi untuk penelitian selanjutnya dan untuk menambah
referensi perpustakaan STIKES A. Yani sehingga mahasiswa dapat lebih
mendalami pengetahuan mengenai ASI eksklusif dan juga akibat yang
dapat ditimbulkan jika bayi tidak diberikan ASI eksklusif.
2. Bagi Puskesmas Bangutapan II Bantul
a. Bidan dan ahli gizi di Puskesmas Banguntapan II Bantul lebih
meningkatkan kualitas pelayanan dengan cara bekerjasama dengan
tokoh masyarakat melalui peningkatan promosi tentang pemberian ASI
Eksklusif di setiap kegiatan misal pengajian, acara pertemuan
masyarakat, kader posyandu, sehingga angka kesakitan bayi dapat
diturunkan. Angka kesakitan pada bayi bisa diturunkan jika para ibu
mau memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
b. Pelayanan KIE terutama mengenai ASI eksklusif khususnya pada ibu-
ibu trimester III, serta ibu menyusui lebih ditingkatkan lagi, karena
upaya sebelumnya masih belum memberikan hasil yang baik pada
pemberian ASI eksklusif, hasil dari upaya yang dilakukan sebelumnya
masih belum berhasil, terbukti dari jumlah ibu-ibu menyusiui yang
prosentasinya lebih banyak tidak memberikan ASI eksklusif dan angka
kesakitan pada bayi masih tinggi, serta melakukan pendekatan
terhadap keluarga dekat yang sangat berpengaruh pada perilaku
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
62
pemnberian ASI ekskllusif seperti suami, nenek dan keluarga lainnya agar
mendukung dan mensuport ibu agar mau memberikan ASI secara eksklusif.
c. Tenaga kesehatan di Puskesmas bisa membentuk “Diskusi Partsipasi”
yang bersifat dua arah, jadi masyarakat dalam menerima informasi
tidak pasif tetapi harus aktif berpartisipasi melalui diskusi-diskusi
informasi yang diterimanya dan ibu benar-benar mengerti mengenai
ASI eksklusif itu sendiri serta hal dapat ditimbulkan jika bayi tidak
diberikan ASI secara eksklusif.
3. Bagi Ibu Menyusui
Bagi ibu menyusui bayi usia 0-6 bulan harus berusaha memberikan ASI
eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan.
4. Bagi Bidan di Puskesmas Banguntapan II
Peran bidan harus lebih ditingkankan dalam melaksanakan
prakteknya khususnya untuk memberikan penyuluhan tentang ASI
eksklusif bagi ibu hamil, nifas dan menyusui di wilayah binaannya
maupun yang berkunjung. Bidan juga wajib menerapkan IMD pada setiap ibu
pasca salin.
5. Bagi Kader Kesehatan di Puskesmas Banguntapan II
Semakin meningkatkan kuantitas dan kualitas promosi tentang
pemberian ASI Eksklusif misalnya saat jadwal posyandu sehingga angka
kesakitan bayi dapat diturunkan.
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
63
6. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat tambahan pengetahuan dan pengalaman baru
setelah membaca penelitian tentang ASI eksklusif dengan frekuensi kejadian
sakit serta dapat diharapkan peneliti selanjutnya bisa melakukan penelitian
dengan cara mengendalikan variabel pengganggu yang belum dapat
dikendalikan oleh peneliti sebelumnya.
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, E.R. dan Diah Wulandari. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas.Yogyakara: Mitra Cendikia Press.
Anggraini, Yetti. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: PustakaRihama.
Anurogo, Dito. “Rahasia di Balik Keajaiban ASI.” 2009. Diakses 16 februari2011.Diakses pkl23.07 wib. http://netsains.com/2009/07/rahasiadibalikkeajaibanasi/ >
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :Rineka Cipta.
Atikah dan Eni R. 2010. Kapita Selekta ASI & Menyusui. Bantul : Nuha Medika.
Dewi, Vivian L.D. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:Salemba Medika.
Effendy, Nasrul. 2005. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.Jakarta: EGC.
Entjang, Indan. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat.Bandung: PT Citra AdityaBakti.
Fulansari. 2008. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian infeksisaluran pernafasan Akut (ISPA) pada bayi umur 7-12 bulan diPuskesmas Banguntapan II Bantul. Yogyakarta: Stikes A. YAni
Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.Jakarta: Salemba Medika.
Hikmawati, Isna. 2008. Faktor-faktor resiko kegagalan pemberian ASI selama 2bulan (studi kasus pada bayi umur 3-6 bulan) di Kabupaten Banyumas.Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang September
Huliana, M. 2004. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta: Puspa Swara.
Judarwanto,Widodo. 2011. Mengapa Aku Dan Anakku Sering sakit. Diakses 21Februari 2011 pukul22.00WIB<http//mediaanakindonesia.wordpress.com.>
Kodrat, Laksono. 2010. Dasyatnya ASI dan Laktasi untuk Kecerdasan Buah HatiAnda. Yogyakarta : Media Baca.
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
Kristiyansari, Weni. 2009. Asi, Menyusui Dan Sadari. Yogyakarta: Nuha Medika.
Mubarak, Wahit I. 2005. Pengantar Keperawatan Komunitas I. Jakarta: SagungSeto.
Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: PT. RinekaCipta.
. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan MetodologiPenelitian IlmuKeperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Putri, Hamasah. (2010). Perawatan si kecil dan bunda pasca melahirkan. Jakarta:Leaf Production.
Prasetyawati, Arsita E. 2011. Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk KebidananHolistik. Yogyakarta: Nuha Medika.
Prasetyono, Dwi S. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta : DIVA Press.
Proverawati dan Rahmawati. 2010. Kapita Selekta. ASI dan Menyusui.Yogyakarta: Nuha Medika.
Roesli, U. 2004. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta : Trubus Agriwidya.
. 2005. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidaya.
2011. Pemberian ASI eksklusif tekan angka kematian bayi. DiaksesSelasa, 03 Mei 2011, 20:49 WIB
Saleha, Siti. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: SalembaMedika.
Santoso Dan Ranti. 2004. Kesehatan Dan Gizi.Jakata:Rineka Cipta.
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta.
Suherni, dkk. 2008. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya.
Sulistyawati, A. 2009. Buku Ajar Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta: AndiOffset.
Wijayanti, Winda. 2010. Hubungan antara Pemberian ASI Eksklusif denganangka kejadian diare pada bayi umur 0-6 bulan di Puskesmas Gilingan
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
Kecamatan Banjarsari Surakarta. Skripsi. Surakarta : UniversitasSebelas Maret.