pedoman organisasi igd_rskgm tgl 20-09-15.docx
TRANSCRIPT
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
1/50
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Berdasarkan data Direktorat Jendral Bina Pelayanan
Medik Depkes, pada tahun 2007 jumlah Rumah Sakit di
Indonesia sebanyak 1.319 yang terdiri atas 1.033 RSU dengan
jumlah kunjungan ke RSU sebanyak 33.094.000, sementara
data kunjungan ke IGD sebanyak 4.402.205 (13,3% dari total
seluruh kunjungan di RSU), dari jumlah seluruh kunjungan
IGD terdapat 12,0% berasal dari pasien rujukan.
Pasien yang masuk ke IGD rumah sakit tentunya butuh
pertolongan yang cepat dan tepat untuk itu perlu adanya
pedoman dan standar yang harus tersedia dalam memberikan
pelayanan gawat darurat sesuai dengan kompetensi dan
kemampuannya sehingga dapat menjamin suatu penanganan
gawat darurat dengan respon time yang cepat dan penanganan
yang tepat, salah satunya juga sering terjadinya rotasi
kepegawaian termasuk juga kepala instalasi.
Semua itu dapat dicapai dengan kesiapan sumber daya
manusia dan sarana prasarana yang sesuai dan
terstandarisasi, untuk itu kami Rumah Sakit menyusun
Pedoman Organisasi Instalasi Gawat Darurat.
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
2/50
BAB II
GAMBARAN UMUM
A.Sejarah Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Sejak Bandung berstatus gemeente pada masa pemerintahan
Hindia Belanda, telah ada institusi khusus yang menangani
kesehatan gigi masyarakat yaitu Tandheal Keundege Dienst, yang
kemudian setelah Indonesia merdeka menjadi Dinas Kesehatan
Gigi Kotamadya Bandung.
Sebelum era otonomi daerah, Dinas Kesehatan Gigi adalah
institusi pemerintah daerah yang menangani kesehatan gigi di
Kota Bandung melalui Balai Pengobatan Gigi (BPG) yang tersebar
di seluruh pelosok kota.
Tahun 2001 sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandung
Nomor 06 Tahun 2001 tentang Pembentukan dan Susunan
Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung, Dinas
Kesehatan Gigi diubah bentuknya menjadi Pusat Pelayanan
Kesehatan Gigi Dan Mulut (PPKGM) yang membawahi 48 Balai
Pengobatan Gigi (BPG) dan 1 Balai Pelayanan Kesehatan Gigi dan
Mulut Spesialis (BPKGMS).
Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 41
tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, Struktur
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
3/50
Organisasi Pusat Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut berubah
menjadi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Kota Bandung yang
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18tahun 2007 tentang pembentukan dan Susunan Organisasi
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung.
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut terletak di Jalan LL.RE
Martadinata No. 45, Kelurahan Citarum, Kecamatan Bandung
Wetan, dengan batas - batas kecamatan adalah:
Sebelah Utara : Kecamatan Coblong
Sebelah Barat : Kecamatan Cicendo
Sebelah Selatan : Kecamatan Sumur Bandung dan Kecamatan
Batununggal
Sebelah Timur : Kecamatan Cibeunying Kidul
Secara geografis posisinya sangat menguntungkan karena
berlokasi di pusat kota dan mudah dijangkau serta dilalui oleh
angkutan umum dari berbagai jurusan.
Dihitung dari sejak urusan kesehatan gigi diserahkan kepada
pemerintah kota dari pemerintah Hindia Belanda pada tahun
1950, maka lembaga yang kemudian menjadi Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) Kota Bandung telah memiliki
pengalaman 61 tahun dalam menangani pelayanan kesehatan gigi,
sehingga bila dilihat dari segi historis pun RSKGM posisinya juga
sangat menguntungkan karena lokasinya sudah dikenal oleh
masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya yang saat ini menjadi
salah satu rujukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut Kota
Bandung.
Prestasi yang tecatat oleh cikal bakal Rumah Sakit Khusus
Gigi dan Mulut (RSKGM) Kota Bandung diantaranya adalah
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
4/50
mendapat Piala Citra Pelayanan Prima untuk Unit Kerja Pelayanan
Publik Percontohan Tingkat Nasional pada tahun 2006 serta
mendapat Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 padatahun 2007.
Dilihat dari banyak dan lamanya pengalaman dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi di Kota Bandung
maka Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) Kota
Bandung telah memiliki modal awal yang positif untuk memulai
operasionalnya dan layak untuk dikembangkan menjadi Rumah
Sakit dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah.
B.Tugas Pokok dan Fungsi RSKGM
1.Tugas Pokok Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota
Bandung
Berdasarkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kota
Bandung, Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut mempunyai
tugas melaksanakan sebagian kewenangan daerah di
bidang kesehatan gigi dan mulut secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan mengutamakan upaya pencegahan,
pemeliharaan kesehatan, dan pengobatan gigi dan mulut.
2.Fungsi Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota
Bandung
Untuk melaksanakan tugas pokok seperti yang
disebutkan di atas, RSKGM mempunyai fungsi :
a.Penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
b.Pelaksanaan tugas teknis operasional bidang pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yang meliputi kesehatan gigi
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
5/50
dan mulut secara berdaya guna dan berhasil guna
dengan mengutamakan upaya pencegahan,
pemeliharaan, kesehatan, dan pengobatan gigi danmulut.
c.Penyelenggaraan pelayanan teknis administratif umum
dan keuangan.
BAB III
VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT
A.Visi Dan Misi RSKGM Tahun 2014-2018
1.Visi
RSKGM mempunyai Visi yang disepakati bersama
yaitu:MENJADI RUMAH SAKIT UNGGULAN DI BIDANG
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT YANG
BERMUTU, TERJANGKAU, INFORMATIF DAN MEMUASKAN
MASYARAKAT.
Arti dan makna Visi RSKGM adalah sebagai berikut :
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
6/50
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
diselenggarakan di RSKGM menjadi pilihan utama
masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya dalam menanganimasalah kesehatan gigi dan mulut.
Menjadi rumah sakit unggulan di bidang pelayanan
kesehatan gigi dan mulut :
a.Bermutu :
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada pelanggan
diselenggarakan secara profesional sesuai dengan kode
etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan
dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
b.Terjangkau :
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat dijangkau
secara geografis dan ekonomis sehingga seluruh lapisan
masyarakat dapat dengan mudah menjangkau sarana
pelayanan dan memperoleh pelayanan dengan biaya yang
relatif murah.
c.Informatif :
Masyarakat mendapatkan penerangan dengan lengkap
dan jelas mengenai pelayanan kesehatan gigi dan mulut
yang ada di RSKGM.
d.Memuaskan Masyarakat :
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut diselenggarakan
dengan mengutamakan kepuasaan pemakai jasa
pelayanan diantaranya ditinjau dari kepuasan pelanggan
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
7/50
terhadap tampilan dari fasilitas fisik, kecepatan dan
ketepatan pelayanan, pengetahuan dan keterampilan
petugas, keramah tamahan dan kesopanan petugasdalam melayani pasien.
2. Misi
Untuk merealisasikan visi tersebut diatas, RSKGM
menjabarkan misinya sebagai berikut :
Memberikan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut yang
terbaik bagi masyarakat kota Bandung dan sekitarnya.
B.TUJUAN DAN SASARAN
A.Tujuan :
Meningkatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
yang bermutu, terjangkau dan memuaskan masyarakat.
B.Sasaran:
a.Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. b.Meningkatnya akuntabilitas kinerja
C.NILAI
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut memiliki nilai “B-
SMART” yang merupakan singkatan dari:
B : Bijak
S : SemangatM : Melayani
A : Artistik
R : Ramah
T : Tulus
Nilai tersebut diatas memiliki makna :
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
8/50
Bijak :
Mampu memberikan pelayanan secara bijaksana tidak
membeda-bedakan status social pasien dan memberikan
pelayanan sesuai indikasi pengobatan.
Semangat :
Semangat, energik dalam melayani pelanggan.
Melayani :
Mampu melayani pelanggan dengan cara mendengarkan dan
memahami kebutuhannya.
Artistik:
Artistik dalam membuat produk sehingga pelanggan tampil
lebih percaya diri.
Ramah:
Ramah dalam bersikap dan mampu menyenangkan hati
pelanggan.
Tulus :
Tulus ikhlas dalam bekerja secara professional untuk
mencapai ridho Yang Maha Kuasa.
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
9/50
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
10/50
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
A.Struktur Organisasi Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 18 Tahun
2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi RSKGM Kota
Bandung, Susunan Organisasi RSKGM terdiri dari:a.Direktur
b.Komite-komite Rumah Sakit
c.Satuan Pengawas Intern
d.Subbag Tata Usaha
e.Seksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
f.Seksi Keperawatan
g.Seksi Sarana dan Prasarana
h.Instalasi-instalasi
Untuk lebih jelasnya, Struktur Organisasi RSKGM dapat dilihat
pada gambar di bawah ini:
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
11/50
A.Bagan Struktur Organisasi
Gambar 1
Bagan Struktur Organisasi PPK-BLUD
RSKGM Kota Bandung
u
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
12/50
DIREKTUR
DEWAN PENGAWAS
KOMITE
RUMAH SAKIT
SEKSI
PELAYANAN KESEHATAN
GIGI DAN MULUT
SEKSI
KEPERAWATAN
SEKSI
SARANA
DAN PRASARANA
SUB BAGIAN
TATA USAHA
SPI
INSTALASI
Gambar 2
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut 12
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
13/50
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT
PEMERINTAH KOTA BANDUNG ( PERDA NO. 18 TAHUN 2007 )
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut 13
DIREKTUR
KOMITE RS SPI
SEKSI
SARANA DAN PRASARANASEKSI
PELAYANAN KESEHATAN
INSTALASI
SUB BAGIAN
TATA USAHA
SEKSI
KEPERAWATAN
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
14/50
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
INSTALASI GAWAT DARURAT
A.susunan organisasi
Instalasi gawat darurat terdiri dari
1. kepala instalasi igd
2. wakil kepala instalasi igd
3. kepala ruang
4. tenaga medis
5. perawat gigi dan perawat umum
B. bagan struktur organisasi
Bagan struktur organisasi instalasi gawat darurat rskgm kota
bandung
̀
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung14
KEPALAINSTALASI IGD
PENANGGUNG
JAWAB
PELAYANAN/
TENAGA MEDIS
WAKIL KEPALA
KEPALA
RUANGAN
PERAWAT GIGI
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
15/50
C. tugas pokok dan pungsi
Tugas pokok igd melaksanakan sebagian tugas rskgm dibidang
pelayanan igd
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut igd mempunyai
pungsi penyusunan rencana, pengkoordinasian, pelaksanaan,
pengendalian, pengevaluasian dan pelaporan program dan
kegiatan dilingkup instalasi gawat darurat.
BAB VI
URAIAN JABATAN
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan potensi yang
sangat penting bagi kemajuan suatu organisasi atau instansi,
begitupun untuk rumah sakit.
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung15
PERAWAT UMUM
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
16/50
Instalasi Gawat Darurat, mempunyai tugas menyediakan
fasilitas dan kebutuhan untuk menyelenggarakan kegiatan bagi
pasien gawat darurat dibantu oleh kepalaruangan/penanggungjawab ruangan berkoordinasi dalam bidang
keperawatan, SDM Keperawatan dengan seksi keperawatan dan
yang menyangkut pelayanan medis, SDM medis dan mutu
pelayanan dengan seksi pelayanan dan penunjang medis.
1.Kepala Instalasi Gawat Darurat
Tugas Pokok :
Bertanggung jawab terhadap terlaksananya pengelolaan
instalasi.
Tanggung jawab :
a. Bertanggung jawab terhadap terlaksananya pelayanan
Gawat Darurat terhadap pasien sesuai standar pelayanan
medis dan bertanggungjawab kepada direktur yang
merupakan tugas dan tanggung jawab utama / prioritas.
b. Bertanggung jawab terhadap mutu pelayanan instalasi
secara keseluruhan terhadap pasien baik medis maupun
non medis.
c. Bertanggung jawab terhadap terlaksananya program
Patient Safety, Pengendalian dan Pencegahan Infeksi dan K3
di Instalasi.
Uraian Tugas Kepala Instalasi Gawat Darurat :
1.Turut serta merencanakan kebutuhan gedung/ruang
gawat darurat untuk pelayanan kepada pasien gawat
darurat.
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung1
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
17/50
2.Merencanakan kebutuhan dan memelihara peralatan
medis/keperawatan, mebeler, linen, rumah tangga,
kebersihan, dan membuat laporan secara berkala kepadaKepala Seksi Keperawatan.
3.Melakukan koordinasi dengan seluruh komite (seluruh
SMF) terkait dalam kegiatan pelayanan keperawatan.
4.Melakukan koordinasi dengan Komite Keperawatan dalam
kegiatan pelayanan keperawatan.
5.Melakukan koordinasi dengan unit terkait dalam kegiatan
pengelolaan sumber daya yang terkait dari : Sumber Daya
Manusia, Sumber Daya Peralatan dan Sumber Daya
Uang/Dana.
6.Turut serta melaksanakan asuhan keperawatan di Instalasi
Gawat Darurat.
7.Memberikan masukan/saran tentang pelaksanaan
kegiatan di Instalasi Gawat darurat yang mencakup
pelayanan medis, keperawatan dan menunjang kepada
Instalasi Gawat Darurat, Ka.Sie Keperawatan dan bagian
lain dalam rangka kelancaran tugas.
8.Mengikuti rapat koordinasi tentang pelayanan di RS.
9.Mengadakan rapat berkala dan sewaktu-waktu dengan
Ka.Sie Keperawatan, kepala ruangan, petugas administrasi,
dan petugas kebersihan.
10. Memantau, menerima, menganalisa dan mengadakan
solusi terhadap keluhan-keluhan masyarakat.
11. Memantau dan melakukan koordinasi tentang
ketertiban, kebersihan, dan keindahan dalam rangka
kenyamanan masyarakat.
12. Memantau dan mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan
di Instalasi Gawat Darurat.
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung1!
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
18/50
13. Melaksanakan kegiatan peningkatan mutu yang
berkesinambungan dengan melakukan pengembangan
staff melalui pendidikan formal maupun informal danpembinaan staff.
14. Menilai kinerja staff.
15. Memberikan laporan secara berkala setiap triwulan
dan akhir tahun tentang pelaksanaan kegiatan di Instalasi
Gawat Darurat kepada Kepala Seksi Keperawatan dan
Kepala Seksi Pelayanan Medik.
16. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
Wewenang :
a. Memberikan saran kepada Direktur dan Seksi
Keperawatan dalam hal yang berhubungan dengan proses
pelayanan.
b. Memberikan rekomendasi penilaian Kepala Perawat
Ruangan, kepada Sie Keperawatan.
c. Memberikan pembinaan dan penilaian kepada Kepala
ruangan dan Pelaksana Instalasi.
2.Wakil Kepala Instalasi Gawat Darurat
Tugas Pokok :
Menerima delegasi wewenang dari Ka instalasi IGD dan
melaporkan kembali kasus yang sesuai didelegasikan.
Contoh tanggung jawab
1.Tanggung Jawab :
a.Kelancaran pelaksanaan program dan kegiatan
b.Ketepatan pengambilan keputusan.
c.Ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan sesuai
dengan rencana.Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung
1"
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
19/50
d.Kedisiplinan kerja di lingkungan instalasi.
e.Kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan SPO yang
sudah ditetapkan.
f.Ketepatan dan kesesuaian rencana kebutuhan sumber
daya dengan realisasi.
g.Kejelasan informasi berupa masukan dan saran
kepada pimpinan dan/atau unit kerja lain di
lingkungan Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
(RSKGM).
h.Kewajiban lapor kepada atasan dalam pelaksanaan
tugas lain sesuai dengan perintah.
i.Ketepatan dan kebenaran hasil kerja.
j.Keharmonisan kerja di lingkungan unit kerja.
k.Kebenaran dan kepastian data beserta pengolahannya
di IPSRS.
Tanggung Jawab :
Memberikan laporan kepada kepala instalasi tentang
kegiatan pelaksanaan di IGD sesuai dengan kewenangannya.
Uraian Tugas :
a. Mewakili kepala instalasi jika tidak ada di tempat
b. Meminta laporan kepada dokter jaga IGD
c. Melaporkan hasil laporan kepada kepala instalasi
d. Koordinasi hasil laporan dengan kepala ruangan
Kewenangan :
a.Bersama Kepala Instalasi memberikan bimbingan,
pengawasan dan pembinaan kepada dokter jaga IGD
dibawahnya.
b.Bersama Kepala Instalasi memberikan penilaian kinerja
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung1#
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
20/50
kepada dokter jaga IGD dibawahnya.
3.Kepala Ruangan
Tugas Pokok :
Bertanggung jawab terhadap pengelolaan keperawatan
di ruangan.
Tanggung jawab :
a.Bertanggung jawab terhadap terlaksananya asuhankeperawatan sesuai standar mutu pelayanan keperawatan.
b.Bertanggung jawab terhadap terpenuhinya tenaga perawat
sesuai kualifikasi dan kompetensi.
c.Bertanggungjawab terhadap pengelolaan tenaga
keperawatan, pengaturan jadwal dinas petugas IGD
(lembur, cuti, dll).
d.Bertanggungjawab terhadap pengelolaan obat, alkes, ATK,
linen.
e.Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan rutin seluruh
fasilitas dan alat.
f.Bertanggung jawab terhadap kesiapan dan kebersihan
ruangan.
g.Bertanggung jawab terhadap terlaksananya program –
program RS (Patient Safety, Pengendalian Infeksi / fungsi
IPCLN, K3) yang harus dilakukan oleh staf keperawatan.
h.Bertanggung jawab dalam kelancaran pelayanan perawatan
di instalasi.
i.Bertanggung jawab dalam peningkatan kompetensi SDM
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung2$
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
21/50
Keperawatan.
Uraian tugas :a.Melakukan bimbingan dan pengawasan kepada tenaga
perawat dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan dan
petugas di bawah tanggung jawabnya.
b.Memeriksa kelengkapan status dan asuhan keperawatan.
c.Memimpin dan mengawasi jalannya serah terima / operan
antar shift.
d.Melakukan sosialisasi SPO, Keputusan - keputusan Rapat :
komite keperawatan, morning meeting, kebijakan-
kebijakan, dll.
e.Melaksanakan pembinaan terhadap perawat dalam hal
implementasi asuhan keperawatan termasuk sikap, tingkah
laku profesional.
f.Memantau, mengevaluasi dan melakukan penilaian
kompetensi serta usulan jenjang karier petugas jaga.
g.Merencanakan diklat keperawatan di instalasi tersebut
serta melakukan evaluasi pasca diklat di lapangan.
h.Melakukan perencanaan kebutuhan obat, alkes, ATK &
Linen serta melakukan pengontrolan BHP, fixed asset,
pengawasan stock random dan stock opname farmasi dan
linen yang secara administrasi dilakukan oleh penanggung
jawab Administrasi.
i.Memimpin pertemuan rutin perawat.
j.Mengoreksi dan menandatangani seluruh lembar
administrasi yang dibutuhkan di ruangan yang dilakukan
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung21
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
22/50
oleh penanggung jawab Administrasi sebelum diajukan ke
Kepala Instalasi.
k.Berkoordinasi dengan Kepala Instalasi dalam mengatasipermasalahan-permasalahan yang terjadi di ruangan serta
membuat laporan yang dibutuhkan oleh Kepala Instalasi
maupun manajer keperawatan.
l.Melaksanakan dan mengawasi pogram - program RS
(Patient Safety, Pengendalian Infeksi / fungsiIPCLN, K3,
ABRT) yang harus dilakukan oleh staf keperawatan.
m.Mengontrol dan mengevaluasi terhadap kesiapan dan
kebersihan ruangan.
Kewenangan ;
a. Bersama Kepala Instalasi memberikan bimbingan,
pengawasan dan pembinaan kepada perawat.
b. Bersama Kepala Instalasi memberikan penilaian kinerja
kepada perawat.
4.Penanggung Jawab Pelayanan / Tenaga Medis
Tugas Pokok :
a. Melaksanakan kegiatan pelayanan gawat darurat selama
24 jam.
b. Menyelenggarakan kegiatan IGD yang bermutu.
Uraian Tugas :
a.Melaksanakan pelayanan medik di IGD selama 24 jam
secara bergiliran.
b.Memeriksa pasien IGD.Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung
22
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
23/50
c.Mengobservasi pasien ruangan, menjawab konsulan dari
perawat ruangan.
d.Berperan aktif dalam penanggulangan bencana sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
e.Memberikan pertolongan bagi pasien rawat inap yang
membutuhkan pertolongan gawat darurat selagi dokter
yang merawat pasien tidak dapat dihubungi/tidak ada di
tempat atau di luar jam dinas dokter ruangan.
f.Membuat surat kematian bagi pasien yang meninggal ada di
IGD atau datang sudah meninggal.
g.Membuat keterangan medik dan laporan untuk pasien,
pasien dengan kecelakaan/asuransi.
h.Merujuk pasien yang tidak dapat ditangani ke rumah sakit
lain yang memiliki fesilitas yang diperlukan.
i.Melakukan serah terima tugas jaga dengan dokter
penggantinya.
j.Tugas luar rumah sakit bila diperlukan sewaktu-waktu.
k.Mengikuti rapat yang diselenggarakan rumah sakit.
Tanggung Jawab :
Secara operasional bertanggung jawab kepada kepala
instalasi.
Diuraikan bertanggug jawab terhadap:
1.Terlaksananya kelancaran pelayanan medik igd
2.…..
Wewenang :
1.Memberikan instruksi dan mengawasi pelaksanaan
penanganan pasien yang dilakukan oleh perawat.
2.Memberi saran dan masukan kepada kepala
instalasi
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung23
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
24/50
5.Perawat gigi / perawat umum
Tugas Pokok :
Bertanggung jawab terhadap terlaksananya asuhan
keperawatan dalam setiap shift jaga.
Uraian Tugas :
a.Menerima pasien baru sesuai prosedur.
b.Menyusun rencana keperawatan sesuai SPO.
c.Melaksanakan asuhan keperawatan di instalasi gawat
darurat.
d.Menyiapkan fasilitas dan ruangan Instalasi untuk
kelancaran pelayanan dan memudahkan pasien dalam
menerima pelayanan.
e.Berkolaborasi dengan Dokter dalam mengatasi kasus /
masalah di IGD.
f.Memantau dan menilai kondisi pasien, selanjutnya
melakukan tindakan keperawatan yang tepat berdasarkan
hasil pemantauan.
g.Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas
pengganti secara lisan maupun tertulis pada saat
pergantian dinas.
h.Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang
keperawatan.
i.Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan yang tepat dan benar sehingga, tercipta sistem
informasi rumah sakit yang dapat dipercaya dan akurat.
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung24
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
25/50
j.Membantu merujuk pasien kepada Institusi pelayanan
kesehatan lain yang lebih mampu sesuai instruksi dokter.
Tanggung jawab :
Terlaksananya kelancaran penyelenggaraan pelayanan
gawat darurat yang bermutu dan profesional.
Wewenang :
Mengingatkan dokter apabila tidak mengikuti SPO dan
keputusan Komite Medis.
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung25
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
26/50
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
SKEMA HUBUNGAN KERJA
INTERNAL
EKSTERNAL
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung2
IPSRSIRNAIRJOK MANAJEMENKEUANGAN IF
I.RADIOLOGI LABORATORIUMKOMITE KEPERAWATAN
DOKTER
PERAWAT
INSTALASI
GAWATPASIEN
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
27/50
A.Tata Hubungan Internal
Kepala Instalasi Gawat Darurat menerima laporan
pertanggungjawaban dari Kepala ruangan yang selanjutnya
memberi arahan dan pembinaan kepada Kepala ruangan.Penanggung jawab dokter jaga IGD memberikan laporan
pertanggung jawabanya kepada kepala instalasi gawat darurat
yang selanjutnya memberi arahan kepada anggotanya;
Kepala ruangan meminta laporan dari perawat yang
selanjutnya memberi arahan dan pembinaan kepada perawat.
Kepala, wakil, karu serta staf Instalasi IGD melakukan
koordinasi dalam hal pelayanan di rawat jalan, rawat inap,
kamar operasi, farmasi, IPSRS, keuangan dan manajemen.
B.Tata Hubungan Eksternal
Kepala instalasi, penanggung jawab dokter jaga IGD, kepala
ruangan dan perawat melakukan koordinasi dengan bagian
/unit lain di dalam hal yang menyangkut tentang pelayanan
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung2!
RUJUKAN HORIZONTAL
RUJUKAN VERTIKAL
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
28/50
yang dibutuhkan oleh instalasi gawat darurat dalam hal
transmisi pasien system rujukan horizontal dan vertical.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Dalam upaya mempersiapkan tenaga yang handal, perlu
kiranya melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan
sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.
Atas dasar tersebut adanya perencanaan SDM, yaitu proses
mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di
dalam dan keluar organisasi. Tujuannya adalah mendayagunakan
sumber-sumber seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat
dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan
jabatan.
Perencanaan bertujuaan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kemampuan organisasi dalam mencapai
sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung2"
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
29/50
A.Pola Ketenagaan
Pada Instalasi Gawat darurat memerlukan tenaga-tenaga
professional. Diantaranya seorang dokter yang menjabat
sebagai kepala instalasi.
Berikut ini tenaga-tenaga profesioanal yang bertugas di
Instalasi Gawat Darurat :
Nama
Jabatan
Pendidikan Sertifikasi Jumlah
Kebutuhan
KEPALA
INSTALASI IGD
Dokter Gigi STR,SIK 1
WAKIL KEPALA
INSTALASI IGD
Dokter
Gigi/Dokter
Umum
STR,SIK,PPGD 1
PENANGGUNG
JAWAB
PELAYANAN/
TENAGA MEDIS
Dokter
Gigi/Dokter
Umum
STR,SIK,GELL
S,ATLS,ACLS
dokter gigi 6,
dokter
umum 6
KEPALA
RUANGAN
SI/D3
Keperawatan
Umum/Gigi
STR,SIK,PPGD 1
PERAWAT SI/D3 STR,SIK,PPGD
/BCLS,ATLS
Perawat gigi
6, perawat
umum 6
B.Unsur Perhitungan Ketenagaan IGD
1.Kepala Instalasi IGD
Instalasi IGD dipimpin oleh satu orang dokter.
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung2#
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
30/50
Jadwal Dinas :
Senin – sabtu = 07.45 – 14.00 WIB
Minggu = liburHari libur = libur
2.Wakil Kepala Instalasi IGD
Wakil Kepala IGD dipimpin oleh satu orang dokter
umum.
Jadwal Dinas :
Senin – minggu = shift pagi, siang dan malam
Libur = disesuaikan dengan jaga
3.Kepala Ruangan IGD
Sebagai wakil Instalasi gawat darurat dibidang
keperawatan berpendidikan S1/D3 Keperawatan yang telah
berpengalaman.
Jadwal Dinas :
Senin – sabtu = 07.45-14.00 WIB
Minggu = Libur
Hari Libur = Libur
Staff Layanan IGD :
Sebagai pelaksanaan aktifitas harian di IGD
berpendidikan S1/D3 Keperawatan terdiri atas tiga shift
Jadwal dinas
Shift pagi = 07.45-14.00 WIB
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung3$
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
31/50
Shift siang = 14.00-20.00 WIB
Shift malam = 20.00-07.45 WIB
Cara perhitungan tenaga di Instalasi IGD, sebagai berikut :a.Dinas pagi
Kepala Instalasi = 1 orang
Kepala ruangan = 1 orang
Staff IGD = 4 orang
b.Dinas siang
Staff IGD = 4 orang
c.Dinas malam
Staff IGD = 4 orang
d.Libur setelah dinas malam
Staff IGD = 4 orang
C.Kualifikasi penarikan calon (Recruitmen) dan Seleksi
Karyawan
1.Penarikan calon (recruitmen) Karyawan
Penarikan calon adalah aktivitas atas usaha yang
dilakukan untuk mengundang para pelamar sebanyak
mungkin sehingga IGD memiliki kesempatan yang luas
untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan
tuntutan jabatan yang diinginkan.
Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan
analisa kebutuhan tenaga yang ada.
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung31
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
32/50
Dilihat dari sumbernya penarikan calon karyawan
dapat dilakukan dengan cara, yaitu :
a.Pengumuman lewat Web RSKGM.
b.Pengumuman lewat Web Pemkot Bandung.
2.Penyaringan / seleksi calon (selection) Karyawan
Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga
Instalasi Gawat Darurat dapat memperoleh tenaga yang
paling sesuai dengan tuntunan jabatan yang diinginkan.
Proses seleksi yang dilakukan oleh IGD ini menyangkut
pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan
fungsi IGD.
Kompetensi yang harus dimiliki adalah sebagai
berikut :
1.Berlatar belakang pendidikan untuk medis S1Kedokteran dan untuk Keperawatan S1/D3.
2.Pengetahuan tentang manajemen IGD meliputi :
• Perencanaan dan evaluasi manajemen rumah sakit
3.Sumber daya pelayanan kesehatan
• Berkomunikasi dengan tenaga kesehatan dari
berbagai profesi.
• Mengetahui kriteria dan jenis tenaga kesehatan
serta pengembangan karirnya.
• Mampu melaksanakan tindakan bedah, bersalin.
• Mampu mengoperasikan alat-alat yang tersedia di
IGD sesuai dengan propesinya.
4.Pengetahuan tentang pasien masuk IGD.
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung32
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
33/50
5.Surat izin kerja (SIK) dan sebagai petugas
medis/Keperawatan IGD.
6.Teknologi informasi
• Kemampuan mengoperasionalkan komputer
Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :
1.Tes tertulis
2.Tes tertulis diberikan sebelum Tes wawancara
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan
terhadap penyelenggaraan kegawatdaruratan,
pandangan terhadap penyelenggaraan
kegawatdaruratan yang berorientasi terhadap kepuasan
pelanggan.
Dalam bentuk essay terdiri dari 20 soal, dengan
materi soal sesuai dengan kompetensi yang harus
dimiliki oleh tenaga medis, Keperawatan seperti yang
sudah disebutkan sebelumnya. Batas kelulusan adalah
70% benar.
3.Tes keterampilan
Tes keterampilan yang diujikan meliputi :
• Kompeten dalam tindakan A,B,C,D
• Kompeten dalam transfer pasien
4.Tes kesehatan
Standar yang harus dimiliki meliputi :
• Sehat
• Tidak buta warna
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung33
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
34/50
• Berpenampilan rapi dan menarik
D.Pengembangan SDM
Untuk meningkatkan mutu pelayanan di IGD khususnya
dan Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut umumnya diperlukan
pembinaan/ pengembangan kompetensi tenaga medis maupun
keperawatan. Pembinaan / pengembangan dilakukan melalui
pendidikan dan pelatihan.
Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah :
1.Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan
pelaksanaan tugas dapat meningkatkan efektifitas dan
efisiensi kerja
2.Menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan di
IGD:
a.Pendidikan
Tenaga/SDM di IGD berdasarkan kompetensi harus
berpendidikan untuk tenaga Dokter S1 Kedokteran, S1
Keperawatan,D3 Keperawatan, namun jika karyawan
ingin meningkatkan wawasannya ke tingkat pendidikan
yang lebih tinggi pihak rumah sakit akan memberikan
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dengan
syarat telah bekerja di RSKGM minimal 2 tahun dan
Nilai Prestasi Kerja (NPK) minimal 80.
b.Pelatihan
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung34
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
35/50
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
36/50
dasar untuk melakukan promosi, mutasi, pelatihan dan
pendidikan yang dibutuhkan, kompensasi, pengakuan dan
penghargaan bagi karyawan.
B.Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan (>1 tahun)
Tujuan pedoman penilaian prestasi keja karyawan adalah :
a.Agar setiap karyawan mengerti standar prestasi kerja
yang harus dicapai dan bagaimana mencapainya, yang
keseluruhannya mengacu pada pelayanan dengan
penuh cinta kasih, sehingga dapat memuaskan
konsumen dan selanjutnya dapat mengatasi persaingan
pasar serta menghasilkan laba perusahaan yang dapat
membuat manajemen mampu untuk meningkatkan
kesejahteraan karyawan dan mewujudkan misi
bersama serta berkelanjutan. b.Agar setiap karyawan termotivasi untuk meningkatkan
kemampuan usaha dan sikap mental positifnya,
sehingga dapat memeoleh keberhasilan dalam
karyanya.
c.Agar tercipta persatuan dan persatuan keluarga besar
grup RSKGM dengan dlandasi hubungan yang harmoni
antara atasan dan bawahan, antar rekan kerja dan
antar bagian untuk melayani dengan penuh cinta
kasih.
2. Sasaran (
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
37/50
C.Prosedur dan Kebijakan penilaian Prestasi
Pada dasarnya penilaian prestasi kerja untuk seluruh
karyawan dibagi atas 3 bagian besar sebagai berikut :
1.Penilaian Staf Pelaksana
2.Penilaian Karyawan dengan Jabatan Kepala Urusan /
Sederajat dan kepala seksi / Sederajat
3.Penilaian karyawan dengan jabatan diatas Kepala Seksi
D.Kriteria Penilaian Prestasi Kerja
1.Hasil Kerja
a.Keterampilan
1)Kecepatan penyelesaian pekerjaan dibanding standar
waktu penyelesaian rata-rata orang.
Penilaian Cepat Nilai
Memuaskan Jauh lebih cepat 90-100
Baik Lebih cepat 80-90
Cukup baik Sesuai 70-80
Cukup Lebih lama 60-70
Kurang Jauh lebih lama < 60
Catatan :
- Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan diukur
dengan time motion study atau rencana kerja
operasional bila tidak dapat diukur dengantime
motion study.
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung3!
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
38/50
- Time motion study dibuatnya sesuai dengan jenis
pekerjannnya serta harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan direksi.2)Menyelesaikan pekerjaan tanpa kesalahan yang
berarti.
Penilaian Cepat Nilai
Memuaskan ≥ 99% 90-100
Baik 96%-98% 80-90
Cukup baik 95% 70-80
Cukup 93%-94% 60-70
Kurang ≤95% < 60
3)Kualitas hasil kerja.
Penilaian Cepat Nilai
Memuaskan ≥ 99% 90-100
Baik 96%-98% 80-90
Cukup baik 95% 70-80
Cukup 93%-94% 60-70
Kurang ≤95% < 60
b.Inisiatif
1)Usaha memuaskan pemakai atau pelanggan.
Penilaian Inisiatf Nilai
Memuaskan Selalu 90-100
Baik Hampir selalu 80-90
Cukup baik Kadang-kadang 70-80Cukup Sesekali 60-70
Kurang Tidak pernah < 60
2)Usaha mencapai sasaran agar tercapai fisiensi biaya
dan waktu.
Penilaian Inisiatf Nilai
Memuaskan Jauh lebih banyak 90-100
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung3"
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
39/50
Baik Lebih banyak 80-90
Cukup baik Sesuai 70-80
Cukup Lebih sedikit 60-70
Kurang Jauh lebih sedikit < 60
3)Usaha memecahkan permasalahan dengan
menguntungkan semua pihak terkait (win-win
solution).
Penilaian Inisiatf Nilai
Memuaskan Jauh lebih banyak 90-100
Baik Lebih banyak 80-90Cukup baik Sesuai 70-80
Cukup Lebih sedikit 60-70
Kurang Jauh lebih sedikit < 60
c.Kerajinan
1)Bersedia kerja lebih panjang dari standar waktu
perusahaan baik kehendak sendiri atau bukan.
Penilaian Kerajinan Nilai
Memuaskan Selalu 90-100
Baik Hampir selalu 80-90
Cukup baik Kadang-kadang 70-80
Cukup Sesekali 60-70
Kurang Tidak pernah < 60
Catatan :
Standar jumlah pekerjaan dibuat dan
dipertanggungjawabkan oleh masing-masing sesuai
jenis pekerjaannya dan harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan direktur.
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung3#
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
40/50
2)Bersedia membantu pekerjaan orang lain (ringan
tangan) tanpa mengabaikan pekerjaan sendiri.
Penilaian Kerajinan NilaiMemuaskan Selalu 90-100
Baik Hampir selalu 80-90
Cukup baik Kadang-kadang 70-80
Cukup Sesekali 60-70
Kurang Tidak pernah < 60
3)Menyelesaikan jumlah pekerjaan lebih banyak
dibanding rata-rata orang dalam unit kerjanya.
Penilaian Kerajinan Nilai
Memuaskan Jauh lebih banyak 90-100
Baik Lebih banyak 80-90
Cukup baik Sesuai 70-80
Cukup Lebih sedikit 60-70
Kurang Jauh lebih sedikit < 60
d.Kerjasama1)Kesamaan tujuan
Mengerti dan menyadari visi, misi, RSKGM dan
sasaran unit kerjanya.
Penilaian Mengerti dan
Menyadari
Nilai
Memuaskan Selalu 90-100
Baik Hampir selalu 80-90
Cukup baik Kadang-kadang 70-80
Cukup Sesekali 60-70
Kurang Tidak pernah < 60
2)Komunikasi
Menjadi pendengar yang baik, dapat
menyampaikan buah pikirannya (setelah
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung4$
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
41/50
mempertimbangkan pemikiran orang lain) dengan
jelas , lugas dan tepat waktu.
Penilaian Berkomunikasi NilaiMemuaskan Selalu 90-100
Baik Hampir selalu 80-90
Cukup baik Kadang-kadang 70-80
Cukup Sesekali 60-70
Kurang Tidak pernah < 60
3)Kepercayaan
Tingkat kepercayaan terhadap mereka yang bekerjasama dengannya.
Penilaian Kepercayaan Nilai
Memuaskan Selalu 90-100
Baik Hampir selalu 80-90
Cukup baik Kadang-kadang 70-80
Cukup Sesekali 60-70
Kurang Tidak pernah < 60
4)Kebanggaan
Menghasilkan pekerjaan yang pantas
dibanggakan oleh mereka yang bekerjasama
dengannya.
Penilaian Kebanggaan Nilai
Memuaskan Selalu 90-100
Baik Hampir selalu 80-90
Cukup baik Kadang-kadang 70-80
Cukup Sesekali 60-70
Kurang Tidak pernah < 60
5)Keadilan
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung41
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
42/50
Mudah mengukur kesalahan (bila ada) dan
mengakui hsil kerja mereka yang bekerjasama
dengannya.Penilaian Keadilan Nilai
Memuaskan Selalu 90-100
Baik Hampir selalu 80-90
Cukup baik Kadang-kadang 70-80
Cukup Sesekali 60-70
Kurang Tidak pernah < 60
6)Keterbukaan
Tulus dalam menerima kritik dan saran dan
memberikan pemikannya konstruktif yang
berpengaruh pada kepentingan perusahaan.
Penilaian Keterbukaan Nilai
Memuaskan Selalu 90-100
Baik Hampir selalu 80-90
Cukup baik Kadang-kadang 70-80
Cukup Sesekali 60-70
Kurang Tidak pernah < 60
E.Peningkatan Kompetensi SDM
Pembinaan pengembangan kompetensi tenaga
kegawatdaruratan dilakukan melalui pendidikan dan
pelatihan. Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah unuk
meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan
tugas sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi
kerja
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung42
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
43/50
1.Pendidikan
Jenjang pendidikan secara formal untuk petugas medis
S2 Spesialsis dan S1 Kedokteran di IGD2.Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga
kegawatdaruratan dilaksanakan pada :
- Inhouse training, yaitu program pelatihan yang
diselenggarakan di RSKGM melipui training
pemeriksaan di triase, skrining, transfer pasien,
tindakan A,B,C,D, manajemen dan sebagainya
- Eksternal course, yaitu program pelatihan diluar
rumah sakit yang diikuti sesuai dengan kebutuhan
dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah
sakit khususnya di Instalasi Gawat Darurat.
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung43
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
44/50
BAB X
PROGRAM ORIENTASI
Seluruh personil medis, keperawatan dan paramedis
mengacu pada tugas dan tanggung jawab yang sesuai dengan
profesi dan kompetensinya.
Seluruh personil memahami Visi dan Misi Rumah Sakit
Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung agar bertanggung jawab
terhadap profesinya agar tercapai tujuan yang diharapkan.
Seluruh personil mengetahui struktur organisasi untuk
mengetahui alur tanggung jawab. Seluruh personil memahami
prosedur kerja untuk melaksanakan tugas dengan baik dan
bertanggung jawab.
Seluruh personil mengetahui sarana dan prasarana yang
tersedia di ruangan masing-masing untuk membantu kelancaran
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung44
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
45/50
tugasnya.Seluruh personil mengetahui metode kerja yang berlaku
agar dapat menjalankan tugas dengan baik.
Kegiatan orientasi merupakan hal penting sebelumseseorang melakukan suatu kegiatan untuk mendapatkan
informasi dari lingkungan tugasnya, bertujuan agar cepat
beradaptasi dalam melaksanakan tugas. Pengertian orientasi
adalah proses penyesuaian bagi pekerja baru dilingkungan
organisasi.
Kegiatan orientasi dilakukan 2 tahap :
1.Orientasi secara umum :
Dilaksanakan oleh rumah sakit dengan tujuan agar pegawai
baru mendapat informasi tentang organisasi RSKGM secara
keseluruhan seperti sejarah perkembangan RSKGM,
Organisasi, visi misi, struktur organisasi, jenis-jenis
pelayanan yang dihasilkan, peraturan-peraturan yang
berlaku, mengetahui prosedur keselamatan kerja dan
pencegahan dan pengendalian infeksi dan lain-lain .
2.Orientasi di unit kerja (IPSRS).
Dilaksanakan setelah dilakukan orientasi umum, dengan
tujuan agar pegawai
o mengetahui struktur organisasi IPSRS
o mengenal rekan kerja
o mengetahui tugas dan tanggung jawabnya sesuai
dengan profesi dan kompetensinya
o memahami prosedur kerja untuk melaksanakan tugas
dengan baik dan bertanggung jawab.
o mengetahui sarana dan prasarana yang tersedia
untuk membantu kelancaran tugasnya.
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung45
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
46/50
o mengetahui metode kerja yang berlaku agar dapat
menjalankan tugas dengan baik
o dan lain-lain yang dianggap penting
Tabel 10.1
Tabel Orientasi pada SDM IGD
HARI MATERI WAKTU PENGARA
H
A.SEMUA SDM INSTALASI GAWAT
DARURAT
Ka. IGD
I
Pengenalan personal 60
Orientasi ruangan dan produk RS 60
Sosialisasi misi, visi dan struktur
organisasi IGD
60
Sosialisasi peraturan dan kebijakan
IGD
60
II
Sosialisasi uraian jabatan dan tata
hubungan kerja
60
Sosialisasi pedoman kerja 60
Sosialisasi keselamatan kerja 60
Sosialisasi uraian indikator kinerja 60
Sosialisasi prencanaan dan evaluasi
kerja
60
III
Sosialisasi teknis kegiatan asesmen
pasien dalam rekam medis sesuai
dengan nama dan jabatan
60
TABEL 10.2
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung4
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
47/50
Tabel Orientasi Staf Administrasi dan Registrasi IGD
HARI MATERI WAKTU PENGARAH
B.ADMINISTRASI Ka.IGD
ISkrining 60
Transfer pasien 60
Dst
BAB XI
PERTEMUAN/RAPAT
A.Rapat Rutin
Rapat rutin diselenggarakan pada :
Waktu :
Jam :
Tempat :
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung4!
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
48/50
Peserta :
Materi :
1.Evaluasi kinerja instalasi IGD2.Evaluasi SDM Instalasi IGD
3.Evaluasi terhadap pasien dan pelaksanaan pelayanan IGD
4.Perencanaan dan upaya peningkatan kerja SDM di IGD
5.Rekomendasi dan solusi untuk peningkatan kinerja
pelayanan instalasi
Kelengkapan rapat : undangan daftar hadir , notulen rapat,
laporan, rekomendasi kepada pimpinan.
B.Rapat Insidentif
Rapat insidentif diselenggarakan pada :
Waktu :
Jam : sesuai undangan
Tempat : IGD
Peserta : ka Instalasi IGD staf karyawan
Materi : sesuai dengan masalah yang perlu dibahas
Kelengkapan rapat: undangan daftar hadir, notulen rapat, laporan,
rekomendasi kepada pimpinan.
Dalam pelaksanaan tugas IPSRS perlu diadakan pertemuan
atau rapat baik rapat internal IPSRS maupun rapat dengan
manajemen atau instalasi lain.
Ada 2 macam rapat internal IPSRS yaitu rapat rutin dan
rapat insidentif , sedangkan rapat dengan manajemen atau
instalasi lain dilaksanakan sesuai dengan undangan yang
diterima.
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung4"
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
49/50
C.Rapat Rutin
Rapat Rutin dilaksanakan 1 bulan sekali dengan materi :
6.Evaluasi kinerja IPSRS
7.Evaluasi SDM IPSRS
8.Evaluasi terhadap pengelolaan teknik pemeliharaan alat
medis dan non medis, teknik pemeliharaan alat umum, dan
tekhnik pemeliharaan gedung dan bangunan.
9.Perencanaan dan upaya peningkatan kerja SDM di IPSRS
10. Rekomendasi dan solusi untuk peningkatan kinerja
pelayanan instalasi
Kelengkapan rapat : undangan, daftar hadir, notulen rapat,
laporan , rekomendasi kepada pimpinan.
D.Rapat Insidentif
Rapat insidentif diselenggarakan pada waktu yang tidak
ditentukan waktunya, dilaksanakan apabila ada masalah yang
perlu dibahas.
Kelengkapan rapat : undangan, daftar hadir, notulen rapat,
laporan, rekomendasi kepada pimpinan.
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung4#
-
8/15/2019 pedoman organisasi IGD_RSKGM tgl 20-09-15.docx
50/50
BAB XII
PELAPORAN
A.Laporan Harian
Laporan harian Instalasi Gawat Darurat meliputi :
1.Laporan Jumlah kunjungan
2.Laporan Jumlah Rujukan
3.Jumlah diagnosa yang ditemukan
4.Permasalahan yang ditemukan
B.Laporan Bulanan
Laporan bulanan terdiri dari laporan kinerja mutu
pelayanan instalasi Gawat Darurat
C.Laporan Tahunan
Instalasi Gawat Darurat membuat laporan tahunan terdiri
dari laporan kinerja mutu pelayanan yang dibandingkan
dengan target Mutu di Instalsi Gawat Darurat.