pedoman pendidikan non perkuliahangjm.fp.ub.ac.id/documents/panduan_non_akademik_2011.pdf ·...
TRANSCRIPT
i
PEDOMAN PENDIDIKAN NON PERKULIAHAN:
MAGANG KERJA DAN SKRIPSI
PROGRAM SARJANA: AGROEKOTEKNOLOGI dan AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2011 -2012
J L V E T E R A N , M A L A N G 6 5 1 4 5 , I N D O N E S I A T E L P ( 0 3 4 1 ) - 5 5 1 6 6 5 , 5 6 5 8 4 5 , F A X 0 3 4 1 5 6 0 0 0 1 1 E - M A I L : F A P E R T A @ U B . A C . I D , W E B S I T E : W W W . F P . U B . A C . I D
ii
BUKU PEDOMAN PENDIDIKAN NON PERKULIAHAN:
Magang Kerja dan Skripsi
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PROGRAM SARJANA
JL VETERAN, MALANG 65145, INDONESIA
TELP(0341)-551665, 565845, FAX 0341 560011
E-MAIL: [email protected],
WEBSITE: WWW.FP.UB.AC.ID
MALANG 2011/2012
iii
TIM REVISI BUKU PEDOMAN KEGIATAN AKADEMIK NON-PERKULIAHAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA EDISI 2011/2012
Dekan Fakultas Pertanian UB (Prof.Ir. Sumeru Ashari, MAgrSc., PhD
Pembantu Dekan I Fakultas Pertanian UB (Ir. Didik Suprayogo, MSc., PhD
Pembantu Dekan II Fakultas Pertanian UB (Ir. Respatijati, MS)
Pembantu Dekan III Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Aminudin Affandi, MS)
Guru Besar Fakultas Pertanian -UB (Prof. Dr. Ir. Kurniatun Hairiah) Ketua BPPK Fakultas Pertanian UB (Prof.Dr.Ir. Sudiarso, MS)
Ketua Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Agus Suryanto, MS)
Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Djoko Koestiono, SU) Ketua Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UB (Prof.Dr.Ir. Zaenal Kusuma, MS)
Ketua Jurusan Hama Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Samsuddin Djauhari, MS) Sekretaris Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Nurul Aini, MS)
Sekretaris Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Syafrial, MS) Sekretaris Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU)
Sekretaris Jurusan Hama Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Sri Karindah, MS) Ketua Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Damanhuri, MS)
Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Rini Dwiastuti, MS) Sekretaris Program Studi Agroekoteknologi Fak. Pertanian UB (Dr.Ir. Anton Muhibuddin, MS)
Sekretaris Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UB (Tatiek Koerniawati A, SP, MP) Staf Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian UB (Hagus Tarno, SP, MP.Ph.D)
iv
SAMBUTAN DEKAN
Kegiatan akademik non perkuliahan yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa berdasarkan Buku Pedoman Akademik Non Perkuliahan tahun 2003/2004 mencakup Studi Lapang (Stula), Praktek Kerja Lapang (PKL), Pengabdian Mahasiswa Pada Masyarakat (PMM) dan Skripsi. Dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan Fakultas Pertanian, mulai tahun 2004 dilakukan beberapa perubahan dalam kegiatan akademik non perkuliahan di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. PKL dan PMM yang sebelumnya merupakan dua kegiatan terpisah dijadikan satu kegiatan dalam bentuk Kuliah Kerja Profesi (KKP). Selain itu,
ditetapkan pula aturan tentang anjuran menggunakan Bahasa Inggris pada pelaksanaan Seminar Proposal, Seminar Hasil dan Ujian Skripsi. Dengan diberlakukannya PS Agroekoteknologi dan PS Agribisnis sejak tahun 2008, maka Studi Lapangan (Stula) dan Kuliah Kerja Profesi (KKP) digabung menjadi satu kegiatan yaitu Magang Kerja. Dengan demikian
mahasiswa angkatan 2008 dan seterusnya tidak lagi melaksanakan Studi Lapangan (Stula)
dan Kuliah Kerja Profesi (KKP) namun memprogramkan magang kerja pada semester 7.
Seiring dengan perubahan tersebut, untuk memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan non-perkuliahan berupa Magang Kerja dan Skripsi bagi mahasiswa Program Sarjana, diperlukan
buku pedoman yang memuat aturan-aturan, formulir, pedoman penulisan dan beberapa
teladan bagian laporan yang berkaitan dengan kegiatan non perkuliahan tersebut.
Semoga dengan adanya penyempurnaan, buku pedoman ini benar-benar dapat digunakan sebagai bahan acuan, baik bagi mahasiswa, dosen pembimbing, pimpinan Fakultas serta
pelaksana administrasi baik di tingkat Program Studi, Jurusan maupun Fakultas. Dosen
pembimbing dan Jurusan/Ketua Program Studi diwajibkan untuk menerapkan pedoman ini sebaik-baiknya dan menolak pelaksanaan kegiatan akademik non-perkuliahan dan bentuk laporan tertulis yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ada.
Akhirnya, ucapkan terima kasih disampaikan kepada Tim Penyusun, Nara Sumber dan Tim
Pembantu yang telah menyempurnakan dan menerbitkan Buku Pedoman ini.
Malang, Juli 2011
Dekan,
Prof. Ir. Sumeru Ashari, M.Agr.Sc., PhD. NIP. 19530328 198103 1 001
v
KATA PENGANTAR
Buku Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Akademik Non-Perkuliahan Tahun 2011/2012 ini merupakan edisi revisi dari Buku Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Akademik Non-Perkuliahan Tahun 2010/2011. Penyempurnaan Buku Pedoman ini dilakukan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada edisi sebelumnya.
Buku Pedoman pada tahun akademik 2009/2010 edisi revisi saat itu diterbitkan untuk menjelaskan penyatuan dua kegiatan akademik non perkuliahan yaitu Praktek Kerja
Lapang (PKL) dan Pengabdian Mahasiswa Pada Masyarakat (PMM) menjadi Kuliah Kerja
Profesi (KKP). Dalam Buku Pedoman Kegiatan Akademik Non Perkuliahan Tahun 2011/2012, dijelaskan perubahan KKP dan Stula menjadi magang kerja. Studi Lapang (Stula) berdasarkan kebijakan kurikulum Fakultas Pertanian ditiadakan sebab kompetensi yang ingin dicapai sudah tercakup dalam kegiatan magang kerja berbobot 4 sks.
Kepada Bapak Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Ir. Sumeru Ashari, M.Agr.Sc., PhD., Tim Penyusun menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Tim Penyusun juga menyampaikan terima kasih kepada Tim Penyusun Buku Pedoman Penulisan Skripsi
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya tahun 1992, Tim Penyusun Buku Pedoman
Pelaksanaan Studi Lapang, PKL, PMM dan Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya tahun 2000, tim revisi dari Buku Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Akademik Non-Perkuliahan Tahun 2010/2011 , para nara sumber yang telah memberikan saran perbaikan serta tim pembantu administrasi dan pengetikan naskah atas jerih payahnya dalam penyelesaian dan penerbitan buku ini.
Akhirnya, semoga penerbitan buku ini dapat membantu kelancaran tugas mahasiswa dan pembimbing di bidang akademik khususnya dalam pelaksanaan kegiatan akademik non-perkuliahan di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
Malang, Juli 2011
TIM PENYUSUN
vi
DAFTAR ISI
SAMBUTAN DEKAN ..................................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR......................................................................................................................... v
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. vi
I. PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
1.1. Pengertian Magang Kerja dan Skripsi ........................................................................................... 1
1.2. Kode Etik Pelaksanaan Magang Kerja dan Skripsi ......................................................................... 3
1.3. Sikap Ilmiah ................................................................................................................................... 3
1.3.1. Sikap Ingin Tahu .................................................................................................................. 3
1.3.2. Sikap Kritis ................................................................................................................. 3
1.3.3. Sikap Terbuka .............................................................................................................. 4
1.3.4. Sikap Obyektif ............................................................................................................. 4
1.3.5. Sikap Menghargai Karya Orang Lain ........................................................................... 4
1.3.6. Sikap Berani Mempertahankan Kebenaran ............................................................... 4
1.3.7. Sikap Menjangkau ke Depan ...................................................................................... 4
1.4. Ciri-Ciri Karya Ilmiah ...................................................................................................................... 5
II. MAGANG KERJA ........................................................................................................................ 6
2.1. Ketentuan Umum .......................................................................................................................... 6
2.2. Tujuan ........................................................................................................................................... 6
2.3. Bentuk Pelaksanaan ...................................................................................................................... 7
2.4. Pengelolaan ................................................................................................................................... 7
2.5. Laporan Akhir Magang Kerja ......................................................................................................... 8
2.6. Ujian Magang Kerja ....................................................................................................................... 8
2.7. Tugas Dosen Pembimbing ............................................................................................................. 9
2.7.1. Pembimbing Utama .................................................................................................... 9
2.7.2. Pembimbing Lapangan ................................................................................................ 9
2.7.3. Persentase Penilaian ................................................................................................... 9
vii
2.8. Ketentuan Lain .............................................................................................................................. 9
2.9. Sistematika Laporan Magang Kerja............................................................................................. 10
III. SKRIPSI .................................................................................................................................... 12
3.1. Ketentuan Umum ........................................................................................................................ 12
3.2 Tujuan .......................................................................................................................................... 13
3.3. Prasyarat ..................................................................................................................................... 13
3.4. Hak dan Kewajiban Mahasiswa .................................................................................................. 13
3.5. Pengelolaan ................................................................................................................................. 14
3.5.1. Tim Pemantau Skripsi ................................................................................................ 14
3.5.2. Tahapan Kegiatan Penyusunan Skripsi ..................................................................... 15
3.5.3. Supervisi .................................................................................................................... 16
3.5.4. Sanksi-Sanksi ............................................................................................................. 16
3.6. Dosen Pembimbing ..................................................................................................................... 16
3.7. Ujian Sarjana ............................................................................................................................... 17
3.7.1. Pengertian Ujian Sarjana ........................................................................................... 17
3.7.2. Syarat-Syarat Umum Ujian Sarjana ........................................................................... 17
3.7.3. Majelis Penguji Ujian Sarjana .................................................................................... 18
3 . 7.4. Tugas dan Hak Majelis Penguji ............................................................................... 18
3 .7.5. Pelaksanaan Ujian Sarjana ...................................................................................... 18
3 . 7.6. Waktu Pelaksanaan Ujian Sarjana .......................................................................... 18
3 . 7.7. P enilaian Ujian Sarjana ........................................................................................... 18
3.8. Ketentuan Lain ............................................................................................................................ 20
3.9. Ketentuan Penulisan Skripsi ....................................................................................................... 20
3.9.1.Bagian-Bagian Skripsi ................................................................................................. 20
3. 9.2. Bagian Pelengkap .......................................................................................................... 21
3. 9.3 . Tubuh Utama Skripsi ............................................................................................................. 23
3.9.4. Pustaka ..................................................................................................................................... 25
3 . 9.5. Gambar , Tabel , Lambang , Satuan dan Singkatan , serta Cetak Miring .................. 26
3 . 10 . Syarat-Syarat Pengetikan ......................................................................................................... 28
viii
3 . 10 . 1 . Kertas .................................................................................................................... 28
3 . 10 . 2 . M engetik ............................................................................................................ 28
3 . 10. 3 . Perbaikan Kesalahan ............................................................................................ 29
3. 10 . 4 . Pemakaian Bahasa Indonesia Baku ................................................................................. 29
3 . 10 . 5 . Nomor Halaman ................................................................................................... 29
3 .11. Pedoman Seminar Ilmiah ......................................................................................................... 29
3 . 11 . 1 . Ketentuan Umum ............................................................................................... 29
3 . 11 . 2 . Persyarata Seminar ..................................................................................................... 29
3.11 . 3 . Tata tertib Seminar ..................................................................................................... 30
3 . 12 . Pedoman Penulisan Makalah Ringkasan Skripsi .................................................................. 30
3 . 12. 1 . Umum ................................................................................................................... 30
3 . 12 . 2 . Sistematika ........................................................................................................... 30
3.12 . 3 . K etentuan Lain ..................................................................................................... 31
3.13. Yudisium Sarjana ...................................................................................................................... 31
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 32
1
I. PENDAHULUAN
Buku Panduan Kegiatan Akademik Non Perkuliahan disusun sebagai acuan penyelengaraan kegiatan akademik non perkuliahan. Penyusunan Buku Panduan Kegiatan Akademik Non Perkuliahan ini merupakan mandat dari peraturan Rektor Universitas Brawiajaya Nomor: 208/PER/2010 tentang Kurikulum Institusional Universitas Brawijaya pasal 4 butir 2 dan 4, tanggal 14 Juli 2010. Kegiatan akademik non perkuliahan bagi mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya terdiri dari magang kerja, penulisan skripsi, kompetensi berbahasa Inggris dan olahraga/kesenian. Buku Pedoman ini berisi aturan pelaksanaan, tata cara penulisan laporan, tata cara pelaksanaan ujian dan penilaian ujian magang kerja dan skripsi. Mahasiswa yang tidak mematuhi aturan pelaksanaan magang kerja dan skripsi sebagaimana tercantum dalam Buku Panduan Kegiatan Akademik Non Perkuliahan akan dikenai sanksi akademik yang berlaku. Aturan pelaksanaan kompetensi berbahasa Inggris dan olahraga/kesenian akan diatur dalam aturan terpisah.
Kegiatan magang kerja pada Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dilakukan pada semester 7 selama empat bulan. Kegiatan magang dilaksanakan oleh mahasiswa secara mandiri dan merupakan inisiasi yang strategis untuk mempersiapkan penyusunan skripsi setelah mahasiswa yang bersangkutan melaksanakan kegiatan magang kerja. Selain kegiatan magang dan penulisan skripsi, UB mensyaratkan penguasaan kompetensi berbahasa Inggris dan olahraga/kesenian pada lulusan. Kedua kompetensi tersebut merupakan kegiatan akademik non perkuliahan dengan sks nol, namun menjadi prasyarat kelulusan mahasiswa.
1.1. Pengertian Magang Kerja dan Skripsi
Sesuai dengan kurikulum Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, seorang mahasiswa selama menempuh studi diwajibkan melakukan kegiatan magang kerja dan skripsi. Kegiatan tersebut diharapkan akan memberikan pengalaman belajar untuk mencapai integrasi kompetensi yang cukup bagi calon Sarjana Pertanian sebelum lulus. Magang kerja merupakan kegiatan praktek akademik bagi mahasiswa sehingga diharapkan mahasiswa memperoleh pengalaman praktek mandiri yang nantinya akan berguna untuk pengembangan profesinya sebelum menyusun tugas akhir. Secara spesifik tujuan kegiatan magang kerja yaitu untuk menerapkan, membandingkan dan menelaah ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan serta dilatih menyesuaikan diri dengan kondisi di lapangan. Kegiatan magang kerja membidik penguasaan kompetensi kerjasama dalam tim dan adaptasi terhadap lingkungannnya. Magang kerja merupakan salah satu kompetensi institusi UB yang pelaksanaan kegiatannya tidak boleh mengganggu perkuliahan.
Kegiatan magang kerja sekaligus merupakan inisiasi yang strategis bagi mahasiswa untuk mulai membangun konsep tugas akhir (skripsi). Pada kegiatan magang kerja, mahasiswa memiliki keleluasaan waktu dan kesempatan untuk melakukan observasi dan menghimpun data awal. Diharapkan kegiatan magang ini dapat mempersingkat proses penyelesaian skripsi pada semester berikutnya.
Skripsi sebagai tugas akhir program S-1 adalah suatu kegiatan mandiri untuk mensintesis berbagai bekal ilmu yang telah diperoleh dari sejumlah sumber data antara lain kegiatan percobaan, survei
2
dan magang kerja. Skripsi setara dengan 6 sks kegiatan akademik. Penulisan skripsi mahasiswa mencakup beberapa tahapan yaitu penulisan proposal, seminar proposal, eksplorasi data atau kegiatan percobaan, penulisan draft skripsi, seminar hasil, ujian skripsi dan revisi skripsi. Mahasiswa yang telah menyelesaikan skripsi dan dinyatakan lulus ujian skripsi berhak menyandang gelar Sarjana Pertanian
Gambar 1. Diagram Keterkaitan Magang Kerja dan Tugas Akhir (Skripsi) serta Persyaratan dan Kompetensi yang Diharapkan
3
1.2. Kode Etik Pelaksanaan Magang Kerja dan Skripsi
Pelaksanaan magang kerja dan skripsi merupakan proses akademik untuk berkarya ilmiah yang harus diselesaikan dalam masa studi mahasiswa. Sebagai masyarakat akademik mahasiswa terikat pada etika akademik yang berlaku secara universal seperti kejujuran, keterbukaan, obyektivitas, kemauan untuk belajar dan berkembang serta saling menhormati. Tindakan yang melanggar etika akademik merupakan tindakan tidak etis dan atau pelanggaran akademik. Aktivitas yang termasuk dalam kategori tindakan tidak etis atau pelanggaran etika akademik antara lain adalah: 1) plagiasi; 2) kecurangan dalam berkarya ilmiah; 3) pemalsuan; 4) tindakan diskriminatif, dan lain-lain.
Plagiasi yaitu kegiatan sadar (sengaja) atau tidak sadar yang dilakukan seorang mahasiswa yang dapat mencakup 1) menyontoh karya ilmiah hasil kerja orang lain; dan 2) menggunakan bahan atau pikiran yang diambil dari sumber lain tanpa seijin, tidak menyebutkan sumber atau materi karya ilmiah diakui sebagai hasil karya ilmiah atau pemikirannya sendiri. Bentuk tindakan plagiat antara lain mengambil gagasan, pendapat, hasil temuan orang lain baik sebagian atau seluruhnya tanpa seijin atau tanpa menyebutkan sumber acuannya secara jujur. Dalam berkarya ilmiah, rujuk- merujuk dan kutip-mengutip merupakan hal yang tak terhindarkan. Kegiatan ini justru sangat dianjurkan karena perujukan dan pengutipan akan membantu perkembangan ilmu. Dalam berkarya ilmiah, mahasiswa harus secara jujur menyebutkan rujukan terhadap bahan atau pikiran yang diambil dari orang lain. Pemakaian bahan atau pikiran dari suatu sumber atau orang lain yang tidak disertai dengan rujukan dapat diidentikkan dengan pencurian.
Kecurangan dalam berkarya ilmiah adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja menggantikan kedudukan atau melakukan tugas atau kegiatan untuk kepentingan orang lain atas permintaan orang lain atau kehendak sendiri dalam kegiatan magang kerja dan skripsi.
Bentuk tindakan pemalsuan antara lain melakukan kegiatan dengan sengaja atau tanpa ijin yang berwenang mengganti, meniru atau mengubah/memalsukan sesuatu untuk mencapatkan pengakuan sebagai sesuatu yang asli.
1.3. Sikap Ilmiah
1.3.1. Sikap Ingin Tahu
Mahasiswa perlu antusias bertanya mengenai berbagai hal yang dihadapinya dalam menjalankan magang kerja dan skripsi. Mahasiswa sebaiknya menaruh minat baik pada wacana lama maupun baru. Wacana lama walaupun sudah diperdebatkan oleh para ahli sebelumnya mungkin saja masih memerlukan pemikiran lebih lanjut. Sementara itu hal-hal yang baru umumnya sangat menarik untuk dipelajari, agar dapat diperoleh pemikiran atau temuan-temuan baru.
1.3.2. Sikap Kritis Ciri mahasiswa yang bersikap kritis adalah tidak mudah puas dengan jawaban tunggal. Mahasiswa tersebut selalu berusaha mencari hal-hal apa yang ada di balik gejala, bahkan fakta yang dihadapinya. Sikap ingin tahu itu menimbulkan motivasi yang kuat untuk belajar dan
4
karena motivasi itu muncul sikap kritis. Mahasiswa tidak akan lekas percaya tetapi, karena sikap ingin tahu itulah mahasiswa perlu mencari informasi sebanyak mungkin sebelum dirinya menentukan pendapat kritis. Mahasiswa tidak seharusnya gegabah mengucapkan atau menulis suatu pernyataan umum. Bagi seseorang mahasiswa yang bersikap kritis hukum-hukum alam dan data empiris merupakan hal yang utama. Mahasiswa sepatutnya dapat membedakan dengan baik antara hukum alam, hipotesis, teori, dugaan dan pendapat, dan mahasiswa teliti dalam membandingkan fenomena-fenomena yang serupa.
1.3.3. Sikap Terbuka Mahasiswa yang bersikap ilmiah perlu selalu bersikap terbuka, yaitu selalu bersedia mendengarkan keterangan dan argumentasi orang lain, walaupun berbeda dari pendiriannya. Mahasiswa yang bersikap terbuka itu tidak menutup mata terhadap kemungkinan yang lain. Mahasiswa tidak emosional dalam menanggapi kritik, sangkalan bahkan celaan terhadap pendapatnya.
1.3.4. Sikap Obyektif Bersikap obyektif dapat diartikan sebagai mampu menyisihkan perasaan pribadi, atau kecenderungan yang tidak beralasan, dengan kata lain dapat menyatakan apa adanya, dapat melihat secara nyata dan aktual. Mahasiswa yang bersikap obyektif ini tidak “dikuasai” oleh pikiran, atau perasaannya sendiri dan tidak dipengaruhi oleh prasangka.
1.3.5. Sikap Menghargai Karya Orang Lain Mahasiswa yang bersikap ilmiah itu memiliki jiwa yang cukup besar untuk menghargai karya orang lain tanpa merasa dirinya kecil. Orang yang congkak, dan merasa lebih tidak mungkin bersikap obyektif, dan karya ilmiahnya akan bernada sombong, memerintah dan menggurui. Orang congkak biasanya bersikap meng”aku”. Mahasiswa yang berjiwa ilmiah pantang mengaku karya orang lain sebagai karya orisional yang berasal dari diri sendiri. Mahasiswa tentunya akan rela dan dengan senang hati mengakui dan mengucapkan terimakasih atas gagasan atau karya orang lain yang semata-mata ia kutip.
1.3.6. Sikap Berani Mempertahankan Kebenaran
Mahasiswa yang bersikap ilmiah itu berani menyatakan kebenaran dan, apabila perlu, mempertahankannya. Kebenaran itu mungkin berupa fakta atas hasil studi lapang, parktek atau penelitiannya sendiri atau hasil penelitian atau karya orang lain. Sikap itu menimbulkan kebulatan dalam cara berpikir dan menimbulkan konsistensi dalam berkarya ilmiah.
1.3.7. Sikap Menjangkau ke Depan
Mahasiswa yang bersikap ilmiah itu mempunyai pandangan yang cukup jauh ke depan. Perkembangan teknik dan kebudayaan pada umumnya menarik perhatian orang -orang yang bersikap ingin tahu, kritis, terbuka dan obyektif, dan karenanya ia berpandangan jauh kedepan. Mahasiswa perlu bersifat “futuristic”, yaitu mampu melihat jauh kedepan.
5
Mahasiswa perlu menjadikan dirinya seseorang yang cerdik untuk membuat hipotesis dan membuktikannya, serta dapat menyusun teori dari pembuktian tersebut. Untuk mencapai kondisi tersebut tentunya mahasiswa perlu melatih dirinya gemar membaca, menganggap meneliti sebagai suatu kebutuhan, dan menyajikan hasil kerjanya dalam suatu karya ilmiah sebagai suatu kewajiban.
1.4. Ciri-Ciri Karya Ilmiah
Pelaksanaan magang kerja dan penulisan skripsi merupakan rangkaian kegiatan ilmiah yang harus ditulis dalam tulisan ilmiah. Dalam penulisan skripsi mahasiswa harus mengacu pada ciri-ciri tulisan ilmiah sebagai berikut:
1. Menyajikan fakta obyektif secara sistematis atau menyajikan implementasi hukum alam pada situasi yang spesifik
2. Mahasiswa harus menulis secara cermat, tepat, benar dan tulus. Karya ilmiah sebaiknya tidak membuat terkaan. Pernyataan-pernyataan yang dituliskan dalam karya ilmiah harus tulus, tanpa rasa takut atas dampak negatif yang mungkin timbul akibat kebenaran pernyataan-pernyataan ilmiah yang harus diungkapkan
3. Tidak mengejar keuntungan pribadi yaitu tidak berambisi agar pembaca berpihak kepadanya. Motivasi penulis karya ilmiah hanyalah menginformasikan fakta. Penulis karya ilmiah tidak ambisius dan berprasangka
4. Karya tulis ilmiah sistematis, tiap langkah direncanakan secara sistematis terkendali secara konseptual dan prosedural
5. Karya tulis ilmiah tidak emosional, tidak menonjolkan perasaan dan menyajikan sebab musabab dan pengertian. Kata-kata dalam karya tulis ilmiah harus mudah diidentifikasi. Alasan-alasan yang dikemukakan indusif, mendorong untuk menarik kesimpulan yang netral dan bukan ajakan
6. Karya ilmiah tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung kecuali dalam hipotesis kerja
7. Karya ilmiah ditulis secara tulus dan memuat kebenaran serta tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang bernada keraguan
8. Karya tulis ilmiah tidak argumentatif. Meskipun karya tulis ilmiah mungkin mencapai kesimpulan namun karya ilmiah yang baik mampu menyajikan fakta secara informatif sehingga pembaca dapat menarik kesimpulan sendiri.
9. Karya tulis ilmiah tidak persuasif, yang dikemukakan adalah fakta dan aplikasi hukum alam pada problem yang spesifik. Benar tujuan karya tulis ilmiah adalah untuk mendorong pembaca mengubah pendapat, namun hal itu tidak dilakukan melalui ajakan, argumentasi, sanggahan dan protes melainkan membiarkan fakta berbicara.
10. Karya tulis ilmiah tidak melebih-lebihkan dalam menyajikan fakta. Memutarbalikkan fakta akan menghancurkan tujuan penulisan karya tulis ilmiah.
6
II. MAGANG KERJA
Berdasarkan Peraturan Rektor UB No. 208/PER/2010 tentang Kurikulum Institusional Universitas Brawijaya, magang kerja adalah salah satu kompetensi institusi UB yang pelaksanaan kegiatannya tidak boleh mengganggu perkuliahan. Pelaksanaan magang kerja oleh mahasiswa terutama ditujukan untuk membidik pemahaman dan penguasaan keterampilan dalam berkarya.
2.1. Ketentuan Umum
1. Magang kerja adalah salah satu bentuk kompetensi institusi yang wajib dilakukan oleh
setiap mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
2. Beban Magang Kerja adalah 4 sks, hal ini memiliki pengertian sebagai berikut: Mengacu pada ketentuan SK Mendiknas No.232/U/2000 bahwa satu sks setara dengan 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1-2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1-2 jam kegiatan mandiri per minggu. Dengan ditetapkannya satu sks kegiatan lapang diiringi dengan kegiatan terstruktur dan mandiri masing-masing 2 jam, maka beban 4 sks untuk kegiatan Magang Kerja Setara dengan 64 jam/minggu/smtr. Satu semester terdiri atas 14 hingga 16 minggu, sehingga jumlah jam kerja efektif selama satu semester sebanyak 896 hingga 1.024 jam yang setara dengan 4,6 hingga 5,3 bulan atas dasar pertimbangan kerja efektif 8 jam/hari dengan 6hari kerja/bulan.
3. Kegiatan Magang Kerja harus di program dalam Kartu Rencana Studi (KRS) setelah mahasiswa menyelesaikan/ menempuh seluruh matakuliah wajib program studi yang meliputi matakuliah Pengembangan Kepribadian, Kajian Pertanian, Kajian Utama dan Pendukung Program Studi, Kajian Minat.
4. Kegiatan magang kerja boleh di programkan bersama skripsi, namun tidak boleh dilakukan setelah skripsi. Jika mahasiswa memprogramkan magang kerja bersama dengan skripsi maka magang kerja harus dilaksanakan terlebih dahulu.
5. Pelaksanaan Magang Kerja tidak boleh mengganggu kuliah, untuk itu pelaksanaannya tidak boleh memprogram matakuliah lain selain skripsi.
6. Mahasiswa yang akan melaksanakan Magang Kerja diwajibkan membuat proposal secara individu.
2.2. Tujuan
Tujuan magang kerja secara umum adalah:
1. Melatih mahasiswa di lapangan untuk aspek pertanian, perkebunan atau manajemen lingkungan yang tidak tercakup dalam proses perkuliahan.
2. Memberi kesempatan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja sektor pertanian yang relevan dengan profesi yang akan diembannya di masyarakat.
3. Memberikan pengalaman bekerja mahasiswa di lingkungan profesional pertanian atau agribisnis.
4. Memberikan keterampilan tambahan yang dimungkinkan berguna untuk kerja di masa depan.
7
2.3. Bentuk Pelaksanaan
1. Magang kerja di perusahaan/perkebunan/instansi pemerintah/pihak lain yang terkait
dengan program studi mahasiswa dan atau bidang pertanian.
2. Melakukan kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi; penyuluhan atau sejenisnya
yang terkait dengan kegiatan produktif pemerintah dan masyarakat.
2.4. Pengelolaan
1. Pengelolaan magang kerja ditangani oleh Tim Pengelola Magang Kerja tingkat fakultas yang berfungsi koordinatif pelaksanaan dan tingkat Jurusan sebagai pelaksana operasional magang kerja.
2. Tim Pengelola Magang Kerja di tingkat Fakulktas adalah tim pengelola yang ditunjuk oleh Dekan untuk memfasilitasi pelaksanaan Magang Kerja di tingkat Jurusan.
3. Tim Pengelola Magang Kerja tingkat fakultas beranggotakan para Ketua Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama (BPPK ), Ketua Jurusan dan Ketua Program Studi yang dikoordinasi oleh Pembantu Dekan I, II dan Pembantu Dekan III.
4. Tim Pengelola Magang Kerja di tingkat Jurusan adalah Tim Pengelola Magang Kerja yang ditunjuk oleh Ketua Jurusan untuk mengelola Magang Kerja dan ditetapkan oleh Surat Keputusan Dekan yang bertugas untuk mengelola administrasi dan proses pelaksanaan Magang Kerja mahasiswa.
5. Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan magang kerja diwajibkan mendaftarkan diri ke panitia magang kerja di masing-masing jurusan dengan melengkapi proposal magang kerja yang telah disahkan oleh Pembimbing Utama, Pembimbing Lapangan dan Ketua Jurusan (contoh lembar pengesahan di Lampiran 1) serta dilengkapi jadwal kegiatan magang kerja (contoh jadwal kegiatan magang kerja di Lampiran 3 pada Dokumen Manual Prosedur Pelaksanaan Magang Kerja ) paling lambat pada batas akhir pengisian KPRS.
6. Tim Pengelola magang kerja di tingkat fakultas bertugas:
Membantu mencari lokasi/institusi tempat magang kerja
Membuat MOU atau nota kesepakatan dengan institusi tempat magang kerja
Mengalokasikan jumlah mahasiswa untuk setiap lokasi
Mengkoordinasi Tim Pengelola Magang Kerja tingkat Jurusan
Mengirim Surat Formal permohonan magang kerja ke para pihak dari Dekan 7. Tim Pengelola magang kerja di tingkat jurusan menjalankan Manual Prosedur Magang
Kerja dengan tugas antara lain:
Menetapkan Dosen Pembimbing
Menerima pendaftaran
Memfasilitasi pecarian lokasi/institusi tempat magang kerja
Melaksanakan pembekalan magang kerja
Mengatur pemberangkatan
Melakukan supervisi magang kerja
Mengkoordinasi seminar hasil kegiatan magang kerja
Pelaksanaan ujian magang kerja 8. Dosen pembimbing magang kerja ditetapkan oleh Ketua Jurusan yang dikoordinasikan
dengan Ketua Program Studi. Tim Pengelola magang kerja tingkat jurusan berkewajiban menyerahkan nilai akhir magang kerja (contoh lembar penilaian magang kerja akan diatur
8
dalam Manual Prosedur) kepada Ketua Jurusan dan menyerahkan tindasan (copy) nilai akhir magang kerja kepada Pembantu Dekan Bidang Akademik.
9. Yang berhak menjadi Dosen Pembibing Magang Kerja adalah dosen tetap di Fakultas Pertanian atau Fakultas lain yang berada di lingkungan UB yang mempunyai kompetensi selaras dengan bidang yang dibelajarkan dalam suatu proses kegiatan Magang Kerja serta sekurang-kurangnya mempunyai gelar S2.
2.5. Laporan Akhir Magang Kerja
1. Laporan magang kerja disusun oleh mahasiswa peserta magang secara individual 2. Laporan akhir magang kerja disahkan oleh Ketua Jurusan dan dibuat rangkap 4 (empat)
masing-masing diserahkan kepada Dosen Pembimbing Utama, Dosen Pembimbing Lapangan, Panitia Magang dan lembaga tempat magang kerja dilangsungkan. Laporan diterima Panitia Magang setelah ujian dan telah direvisi. Laporan juga diserahkan kepada Jurusan untuk diteruskan ke perpustakaan Jurusan.
3. Laporan magang kerja antara lain memuat: a. Sampul (contoh pada Lampiran 2). Sampul cukup soft cover. b. Lembar pengesahan (contoh pada Lampiran 3) c. Pendahuluan d. Tinjauan Pustaka e. Metode Pelaksanaan f. Hasil Pembahasan g. Kesimpulan dan Saran h. Lampiran (Sebagai contoh deskripsi ”success Story”, ”Fact sheet” dll yang relavan).
4. Laporan akhir setelah ujian magang kerja masih direvisi sesuai masukan dari Pembimbing Lapang, Pembimbing Utama dan Penguji dengan bukti penyelesaian revisi (contoh borang revisi laporan pada Lampiran 4)
5. Laporan magang kerja diserahkan kepada Pembimbing Lapangan, Pembimbing Utama dan Jurusan dengan menggunakan borang sebagaimana dicontohkan pada Lampiran 5.
2.6. Ujian Magang Kerja
1. Ujian magang kerja dilaksanakan secara lisan oleh Dosen Pembimbing dan satu Dosen
Penguji.
2. Ujian magang kerja dilaksanakan setelah laporan magang kerja disetujui oleh Dosen
Pembimbing (contoh lembar pengesahan di Lampiran 3).
3. Nilai akhir magang kerja merupakan rata-rata dari nilai kegiatan di lapangan, nilai laporan
dan nilai ujian yang mencakup penilaian tentang:
a. Disiplin, tanggung jawab, kreativitas, kemampuan kerja sama dan beban pekerjaan selama praktek kerja.
b. Aktivitas di lapangan. c. Mutu laporan yang menyangkut: isi, sistematika, alur penyajian dan tata cara
penulisan. d. Kemampuan penguasaan laporan magang dan hal-hal lain yang terkait dengan obyek
magang.
9
2.7. Tugas Dosen Pembimbing
2.7.1. Pembimbing Utama
1. Pembimbing utama bertugas membimbing serta mengarahkan mahasiswa magang kerja sejak pembuatan proposal sampai pembuatan dan revisi laporan magang.
2. Membimbing mahasiswa secara akademis ilmiah bertanggung jawab dalam pembuatan proposal dan laporan magang.
3. Memberikan penilaian terhadap proses dan hasil magang kerja mahasiswa.
2.7.2. Pembimbing Lapangan
1. Membimbing mahasiswa selama praktek di lapangan 2. Mengarahkan mahasiswa dalam pelaksanaan magang di lapangan 3. Memberikan penilaian kepada mahasiswa atas hasil kerja selama di lapangan yang
meliputi: a. Kedisiplinan b. Tanggung jawab c. Kreativitas d. Kerja sama Nilai lapangan dikirimkan kepada panitia magang kerja dalam amplop tertutup.
2.7.3. Persentase Penilaian
1. Ketertiban pengisian dan penyerahan aplikasi borang (form) persyaratan administrasi dan proposal adalah 20% dari total nilai magang; penilaian dilakukan oleh Dosen Pembimbing.
2. Nilai laporan kegiatan mingguan sebesar 10% dari total nilai magang; penilaian dilakukan oleh Dosen Pembimbing. Indikator penilaian meliputi: ketepatan waktu, kelengkapan, sistematika dan isi laporan mingguan.
3. Supervisi (Kunjungan lapangan) kegiatan magang mempunyai bobot nilai 5% dari total nilai magang; penilaian dilakukan oleh Supervisor.
4. Kinerja mahasiswa pada waktu di lapangan dievaluasi oleh Pembimbing Lapangan dengan bobot nilai 35% dari total nilai magang. Instrumen evaluasi magang kerja di lapangan disusun oleh Tim Pengelola Magang Kerja atas kesepakatan dengan Pembimbing lapangan.
5. Nilai laporan akhir magang kerja mempunyai bobot 20% dari total nilai magang kerja; penilaian dilakukan oleh Dosen Pembimbing.
6. Seminar dan ujian kegiatan magang kerja mempuyai bobot 15% dari total nilai magang kerja; penilaian dilakukan oleh Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji.
2.8. Ketentuan Lain
1. Apabila karena suatu hal mahasiswa dinilai tidak berhasil melaksanakan magang kerja,
baik karena tidak ada aktivitas yang dapat dikerjakan oleh mahasiswa, karena alokasi
waktu yang tidak memenuhi bobot sks, tidak disiplin dan sebab yang lain, Dosen
Pembimbing berhak membatalkan magang kerja mahasiswa yang bersangkutan atau
memberi nilai E. Mahasiswa yang bersangkutan wajib mendaftar ulang untuk mengikuti
magang kerja pada periode berikutnya.
10
2. Nilai akhir magang kerja dapat diumumkan kepada mahasiswa oleh Pengelola magang
kerja dan atau Sub Bidang Akademik FP-UB yang tembusannya disampaikan kepada
Pembantu Dekan Bidang Akademik setelah laporan magang kerja diserahkan kepada
semua Dosen Pembimbing, Panitia dan Instansi yang bersangkutan.
3. Apabila karena suatu hal mahasiswa tidak dapat melaksanakan magang kerja pada
semester yang telah diprogramkan, mahasiswa yang bersangkutan wajib melaksanakan
magang kerja tersebut dan memprogramkan lagi pada semester berikutnya
4. Perbaikan nilai magang kerja hanya dapat dilakukan setelah mahasiswa melakukan
magang kerja ulang.
5. Bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan magang kerja diterbitkan surat keterangan
telah menyelesaikan magang kerja oleh Jurusan masing-masing (contoh format surat
keterangan di Lampiran 6).
6. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan ditetapkan oleh Tim Pengelola magang
kerja.
2.9. Sistematika Laporan Magang Kerja
Sistematika Laporan Magang Kerja adalah sebagai berikut:
1. Lembar Pengesahan (contoh lembar pengesahan di Lampiran 1) 2. Judul 3. Ringkasan bahasa Inggris 4. Ringkasan bahasa Indonesia 5. KATA PENGANTAR 6. DAFTAR ISI 7. I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pentingnya topik magang kerja
Permasalahan yang berkaitan dengan topik yang dipelajari 1.2. Tujuan Magang Kerja 1.3. Sasaran Kompetensi yang ditargetkan
II. TINJAUAN PUSTAKA
Uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan obyek magang kerja berdasarkan teori
(dari buku teks atau dari hasil penelitian baik jurnal, buletin maupun laporan hasil
penelitian yang lain)
III. METODE PELAKSANAAN
Uraian tentang metode dan pelaksanaan magang kerja:
Praktek kerja langsung sesuai dengan aktivitas yang ada di perusahaan
Diskusi dan wawancara dengan staf perusahaan
Pengumpulan data sekunder sebagai data pelengkap
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Berisi uraian secara sistematis hasil kegiatan magang kerja
11
4.2. Pembahasan
Pembahasan dilakukan pada setiap macam kegiatan yang disajikan, berisi
penjelasan mengapa hal tersebut dilakukan. Bandingkan dengan pustaka yang
telah dituliskan pada bab II, dan berikan ulasan. Pembahasan memiliki arti penting
bila hal-hal yang dilaksanakan tidak sesuai dengan pustaka yang telah dikaji.
Pembahasan juga perlu dikaitkan dengan kompetensi yang ditargetkan dalam
pelaksanaan magang kerja.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Mencantumkan hasil utama (kegiatan pokok) yang telah dilakukan selama magang kerja dan hasil kompetensi yang diperoleh selama magang kerja.
5.2.Saran
Berisi saran tentang perbaikan obyek magang bila kegiatan yang dilakukan diyakini
kurang tepat.
VI. DAFTAR PUSTAKA
VII. LAMPIRAN
Catatan:
1. Untuk proposal, format sama seperti di atas, namun isinya hanya mencakup bab I,II, III dan
Daftar Pustaka dan informasi-informasi yang dibutuhkan sesuai dengan Manual Prosedur
Magang Kerja.
2. Sistematika Laporan Magang Kerja di atas merupakan acuan umum yang dapat dimodifikasi
sesuai dengan kebutuhan proses penulisan. Proses modifikasi tersebut harus memperoleh
persetujuan dari dosen pembimbing.
12
III. SKRIPSI
Sebagai institusi pendidikan tinggi, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya berupaya mengimplementasikan tujuan pendidikan akademik sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 232/U/2000 pasal 2 ayat 1 yang menyatakan bahwa pendidikan akademik bertujuan menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dalam menerapkan, mengembangkan, dan atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian serta menyebarluaskan dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Salah satu implementasi SK KEMENDIKNAS RI No. 232/U/2000 yang diperkuat dengan Keputusan Mendiknas RI No.045/U/2002 dan Keputusan Mendiknas RI No.080/O/2002 adalah penulisan karya tulis yang diwajibkan untuk memperoleh ijazah sarjana. Karya tulis tersebut dikenal dengan nama skripsi untuk program S1 dan tesis untuk program S2 serta disertasi untuk program S3. Pengaturan implementasi regulasi tersebut selanjutnya diatur dalam PEDOMAN PELAKSANAAN SKRIPSI SEBAGAI TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PROGRAM SARJANA DI UNIVERSITAS BRAWIJAYA, sebagaimana tercantum pada Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor: 223/PER/2010.
3.1. Ketentuan Umum
1. Skripsi merupakan karya ilmiah tertulis yang disusun oleh mahasiswa, sesuai dengan kaidah dan etika keilmuan, di bawah bimbingan dosen yang berkompeten dan merupakan cerminan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan atau humaniora pada lingkup keilmuan tertentu (Peraturan Rektor UB No. 223/PER/2010: Pasal 1, ayat 1)
2. Skripsi merupakan tugas akhir yang wajib disusun/dilaksanakan oleh setiap mahasiswa program sarjana di Universitas Brawijaya (Peraturan Rektor UB No. 223/PER/2010: Pasal 1, ayat 2)
3. Skripsi mempunyai besaran beban studi 6 (enam) sks (Peraturan Rektor UB No. 223/PER/2010: Pasal 4). Alokasi waktu beban 1 sks didasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Rebuplik Indonesia No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dalam Bab 1 (Ketentuan Umum) Pasal 1 ayat 14. Pengertian satu sks setara dengan 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh 1 – 2 jam kegiatan tersetruktur dan sekitar 1 – 2 jam kegiatan mandiri per minggu. Dengan demikian, kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi adalah beban tugas penelitian dan penyusunan dokumen sebanyak 6 – 8 jam sehari selama 1 bulan (minimal 25 hari kerja). Maka 6 sks penelitian adalah setara dengan beban kerja selama 6 bulan.
4. Perpanjangan waktu dari batas waktu yang ditentukan harus sepengetahuan Dosen Pembimbing dan disetujui oleh Ketua Jurusan.
5. Substansi skripsi bersifat telaah teori dan/atau penerapan ilmu, teknologi, seni dan humaniora dengan substansi sesuai bidang keilmuan dan program studi di mana mahasiswa terdaftar.
13
3.2 Tujuan
Sebagaimana diuraikan pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Rebuplik Idonesia No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, khususnya dalam Bab 3 ayat 2 butir (a) bahwa Program sarjana diarahkan pada hasil lulusan yang memiliki kualifikasi menguasai dasar-dasar ilmiah dan ketrampilan dalam bidang keahlian tertentu sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan, dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada di dalam kawasan keahliannya
Merujuk Peraturan Rektor UB No.223/PER/2010: Pasal 2, penyusunan skripsi bagi mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya ditujukan untuk memberikan bekal dasar kepada mahasiswa di dalam menyusun suatu karya ilmiah tertulis untuk menuangkan daya kritis, analisis dan sintesis mahasiswa terhadap suatu fenomena atau masalah dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dari perspektif lingkup bidang keilmuan pada Program Studi Agroekoteknologi atau Program Studi Agribisnis di mana mahasiswa terdaftar.
3.3. Prasyarat
1. Mahasiswa dapat melaksanakan rangkaian kegiatan terkait skripsi setelah memenuhi
persyaratan akademik dan administrasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh
Fakultas/Program (Peraturan Rektor UB No. 223/PER/2010: Pasal 6, ayat 1). Implementasi
aturan tersebut bagi mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya adalah sebagai
berikut:
a. Terdaftar sebagai mahasiswa dalam tahun akademik yang bersangkutan. b. Telah menyelesaikan semua matakuliah wajib di masing-masing Program Studi dengan IPK
2,0 dan tanpa nilai E (nilai kuliah dan magang kerja). Sedangkan untuk mahasiswa alih program telah mengumpulkan sejumlah sks sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam SK dekan tentang mata kuliah yang harus ditempuh bagi masing-masing mahasiswa.
c. Tidak diperbolehkan mempunyai nilai D/D+ sebesar 10% atau lebih dari total sks yang dipersyaratkan.
d. Telah mempunyai Dosen Pembimbing yang ditetapkan oleh Ketua Jurusan . e. Mahasiswa yang akan melakukan kelanjutan magang kerja lokasinya ditetapkan oleh Ketua
Jurusan setelah bermusyawarah dengan Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping.
3.4. Hak dan Kewajiban Mahasiswa
1. Segala bentuk luaran berupa HAKI, artikel dalam jurnal ilmiah dll, yang terkait dengan materi/substansi skripsi menjadi hak bersama antara mahasiswa dan para pembimbingnya serta Universitas (Peraturan Rektor UB No. 223/PER/2010: Pasal 6, ayat 3)
2. Berdasarkan Peraturan Rektor UB No. 223/PER/2010: Pasal 6, ayat 6, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya mengatur hak dan kewajiban mahasiswa sebagai berikut: a. Mahasiswa berhak mengajukan judul proposal skripsi sesuai dengan minat, kemampuan
dan hasil kerja yang telah dirintis sejak awal sebelum memprogram skripsi. Hal ini dimungkinkan mengingat pada mata kuliah tertentu ada tugas yang bisa dikembangkan
14
menjadi pra-proposal. Bila mahasiswa yang bersangkutan berkeinginan untuk melanjutkan pra-proposal skripsi yang telah disusun, mahasiswa dapat mengajukan kepada Tim Pemantau Skripsi (lihat bagian 3.5.1)
b. Mahasiswa berhak memperoleh dosen pembimbing yang sesuai dengan kompetensinya. c. Mahasiswa berhak mengajukan usul penggantian dosen pembimbing dalam kondisi khusus
kepada Tim Pemantau Skripsi. Tim Pemantau Skripsi akan memberikan rekomendasi setelah melakukan monitoring dan evaluasi dari proses pembimbingan yang dilengkapi dengan dokumen berita acara.
d. Mahasiswa Fakultas Pertanian UB dalam penyelesaian skripsi diwajibkan: i. Mengikuti tahapan kegiatan skripsi sebagaimana ditetapkan dalam buku Panduan
Kegiatan Akademik Non Perkuliahan. ii. Menyelesaikan skripsi sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan iii. Mentaati peraturan dan segala ketentuan tentang penyelesaian skripsi iv. Menepati persyaratan beban sks yang telah ditetapkan
3. Mahasiswa wajib menyusun skripsi dengan berlandaskan etika dan tata krama keilmuan, jujur
dan bebas dari unsur plagiarisme serta mengacu pada Pedoman Penulisan Skripsi yang
ditetapkan oleh Dekan Fakultas/Ketua Program (Peraturan Rektor UB No. 223/PER/2010: Pasal
6, ayat 2). Aturan ini telah dijelaskan pada bagian Pendahuluan bagian 1.2. Buku Panduan
Kegiatan Akademik Non Perkuliahan Fakultas Pertanian UB tahun 2010/2011 perihal Kode Etik
Pelaksanaan Magang Kerja dan Skripsi (halaman 3).
Bila mahasiswa melanggar ketentuan yang telah ditetapkan kepada yang bersangkutan akan dikenakan sanksi sesuai ketetapan Dekan FP UB setelah memperoleh saran pertimbangan dari Dosen Pembimbing, Ketua Jurusan dan Tim Pemantau Skripsi
3.5. Pengelolaan
3.5.1. Tim Pemantau Skripsi Dalam rangka mempercepat kelulusan mahasiswa di t ingkat Jurusan dapat membentuk Tim Pemantau Skripsi. Tim Pemantau Skripsi adalah suatu tim yang dibentuk oleh Jurusan yang tugasnya membantu Ketua Jurusan/Ketua Program Studi dalam rangka untuk memperlancar tugas Dosen Pembimbing dan pelaksanaan Skripsi yang dilakukan oleh mahasiswa. Tim Pemantau Skripsi bertugas memonitor proses penyusunan skripsi; sedangkan substansi skripsi adalah menjadi tanggung jawab Dosen Pembimbing. Dengan adanya Tim Pemantau Skripsi, diharapkan kegiatan skripsi yang dilakukan oleh mahasiswa dapat diselesaikan tepat waktu. Tim Pemantau Skripsi berkewajiban:
1. Membantu Ketua Jurusan dalam menerima formulir pendaftaran skripsi beserta jadwal kegiatan yang telah disetujui pembimbing.
2. Mengadakan invent arisasi mahasiswa yang mestinya telah memulai kegiatan Skripsi. 3. Memberikan penjelasan kepada mahasiswa mengenai hal -hal yang berkaitan dengan
kegiatan Skripsi, antara lain pengertian tentang Skripsi, syarat, perencanaan, proses pelaksanaan, mekanisme pemantauan, dan sanksi akademik.
4. Melakukan pemantauan secara periodik terhadap kegiatan mahasiswa yang telah memulai melaksanakan Skripsi sesuai dengan jadwal yang telah disusunnya (contoh jadwal kerja kegiatan skripsi pada Lampiran 8).
15
5. Menyusun jadwal seminar proposal, seminar hasil dan pelaksanaan Skripsi secara umum. 6. Mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh mahasiswa dan pembimbing yang
berkaitan dengan pelaksanaan Skripsi dan ikut memikirkan jalan pemecahannya. 7. Secara periodik melaporkan kegiatannya kepada Ketua Jurusan.
Secara teknis, proses kerja Tim Pemantau Skripsi ditetapkan melalui Manual Prosedur Pemantauan Skripsi.
3.5.2. Tahapan Kegiatan Penyusunan Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah yang didasarkan atas hasil kerja dari pelaksanaan penelitian (berupa percobaan maupun survei) atau kelanjutan hasil magang kerja di bawah bimbingan Dosen pembimbing. Besarnya nilai skripsi adalah 6 (enam) sks. Yang dimaksudkan sebagai hasil kelanjutan magang kerja adalah proses lanjutan yang merupakan output dan outcome magang kerja di mana mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan di lokasi magang kerja. Permasalahan di lokasi praktek tersebut melalui proses berpikir, pengamatan, pengkajian yang mendalam tentang lokasi praktek, konsultasi kepada pakar yang kompeten dan kajian pustaka terutama jurnal ilmiah, diharapkan berkembang gagasan-gagasan orisinal dari mahasiswa yang bersangkutan untuk mencari jalan keluarnya. Untuk itu mahasiswa difasilitasi dosen pembimbing melakukan tahapan:
1. Mengenali masalah 2. Mengumpulkan gagasan, ide, informasi dan data 3. Menganalisis informasi dan data 4. Meranking gagasan didasarkan atas hasil analisis 5. Menguji ide, informasi dan data 6. Menarik kesimpulan 7. Menetapkan rekomendasi secara mandiri. Untuk itu proses penyusunan skripsi sebagai kelanjutan dari magang kerja untuk pengembangan solusi yang efektif adalah sebagai berikut: 1. Langkah pertama adalah mendiagnosis situasi dan mengidentifikasi akar penyebab masalah
melalui: a. Analisis akar penyebab masalah yang mungkin terjadi b. Menetapkan analisis dan informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis c. Menganalisis dan mengidentifikasi akar penyebab masalah untuk mencari solusi-solusi
melalui misalnya force analysis. 2. Langkah kedua adalah pengembangan solusi melalui:
a. Pengembangan berbagai solusi untuk memecahkan akar masalah b. Menetapkan prioritas tindakan c. Pengembagan rencana implementasi
Adapun tahapan kegiatan skripsi yang harus dilaksanakan adalah: 1. Ketua program studi dapat mengusulkan dosen pembimbing skripsi kepada Ketua Jurusan
mulai semester V. 2. Penetapan Dosen Pembimbing oleh Jurusan atas usulan Ketua Program Studi selambat-
lambatnya pada semester VII. 3. Pendaftaran kegiatan skripsi di jurusan setelah mahsiswa menetapkan judul dan menyusun
jadwal dengan persetujuan Pembimbing
16
4. Penyusunan Proposal Penelitian (percobaan/survei) atau kelanjutan magang kerja dilengkapi jadwal kegiatan dan disahkan oleh Pembimbing Skripsi dan Ketua Jurusan
5. Seminar proposal yang telah disetujui oleh Dosen Pembimbing (contoh lembar pengesahan proposal skripsi pada Lampiran 9)
6. Pelaksanaan Penelitian/Kelanjutan Magang Kerja 7. Analisis data dan penulisan hasil Penelitian/laporan kelanjutan magang kerja 8. Seminar hasil 9. Publikasi ke perpustakaan pusat UB 10. Ujian akhir
3.5.3. Supervisi
Selama pelaksanaan percobaan/survei atau kelanjutan magang kerja , Dosen Pembimbing Utama berkewajiban untuk mengadakan peninjauan lapangan paling tidak sekali selama pelaksanaan tersebut. Pembiayaan peninjauan lokasi ini dibebankan kepada mahasiswa yang bersangkutan. Besarnya biaya supervisi ditetapkan berdasarkan surat keputusan Dekan.
3.5.4. Sanksi-Sanksi Seorang mahasiswa dapat dikenakan sanksi apabila dalam penyelesaian kripsi melakukan hal-hal
sebagai berikut:
1. Melakukan hal-hal yang dilihat dari segi akademik ilmiah tidak dapat dibenarkan. 2. Tidak dapat menyelesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. 3. Melakukan hal-hal yang dilihat dari segi keentuan pelaksanaan tidak dibenarkan. 4. Bobot sks kurang dari ketentuan yang telah ditetapkan.
Pelanggaran tehadap ketentuan tersebut mahasiswa akan dikenakan sanksi yang ditetapkan oleh Dekan setelah memperoleh saran-saran pertimbangan dari Dosen Pembimbing dan Ketua Jurusan.
3.6. Dosen Pembimbing
Untuk melaksanakan skripsi , seorang mahasiswa dibimbing oleh paling sedikit 2 (dua) dan paling banyak 3 (tiga) orang dosen pembimbing yang terdiri dari Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping.
1. Syarat-syarat Dosen Pembimbing: a. Dosen Pembimbing Utama adalah Dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dari
Program Studi dan atau Minat Studi yang sama dengan mahasiswa yang dibimbingnya, dan sekurang kurangnya mempunyai jabatan fungsional akademik Lektor dan minimal berpendikian pascasarjana S2.
b. Dosen Pembimbing Pendamping adalah Dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang sekurang-kurangnya mempunyai jabatan fungsional akademik Asisten Ahli (III B) dengan minimal berpendikian pascasarjana S2 atau mempunyai jabatan fungsional Lektor Kepala dengan minimal bergelar Sarjana Pertanian. Dosen Pembimbing Pendamping juga
17
dimungkinkan Sarjana Pertanian yang berasal dari instansi lain dengan gelar pangkat/jabatan yang setara dengan persyaratan di atas. Dosen Pembimbing Pedamping juga dimungkinkan dan dianjurkan dari Program Studi lain di lingkungan internal Fakultas Pertanian atau berasal dari fakultas lain di lingkungan Universitas Brawijaya.
c. Penyimpangan persyaratan di atas ditentukan oleh Dekan atas usul Ketua Jurusan. 2. Tugas dan Kewajiban Dosen Pembimbing
a. Mengadakan supervisi ke lokasi percobaan/survei atau ke lokasi kerja kelanjutan magang kerja
b. Membantu mahasiswa dalam mencari masalah penelitian/lokasi tugas akhir yang dijadikan dasar dalam penyelesaian skripsi.
c. Membimbing mahasiswa secara akademis ilmiah dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan dan penulisan karya ilmiah sehingga tercapai kompetensi tugas akhir yang ditargetkan.
d. Memberikan penilaian terhadap proses dan hasil skripsi mahasiswa.
3.7. Ujian Sarjana
3.7.1. Pengertian Ujian Sarjana 1. Ujian sarjana adalah ujian skripsi yang diwajibkan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar
kesarjanaan. 2. Ujian skripsi berupa ujian lisan yang dilaksanakan secara komprehensif bertujuan untuk
mengevaluasi mahasiswa dalam penerapan bidang keahliannya yang dituangkan dalam skripsi.
3.7.2. Syarat-Syarat Umum Ujian Sarjana
Seorang mahasiswa diperkenankan menempuh ujian sarjana bilamana telah memenuhi syarat-
syarat:
1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif dalam tahun yang bersangkutan 2. Telah mengambil semua mata kuliah wajib dan pilihan yang telah diprogramkan pada
program studi yang bersangkutan dengan nilai minimal D 3. Telah mengumpulkan 138 sks untuk S-1 atau telah mengambil semua mata kuliah yang harus
ditempuh bagi mahasiswa S-1 alih jenjang (sesuai dengan SK Dekan bagi yang bersangkutan) dengan IP=2,0 tanpa nilai E, sedangkan nilai D+/D maksimal adalah 10% dari total sks yang diambil
4. Telah lulus ujian magang kerja 5. Telah menyelesaikan skripsi dengan bukti mendapat persetujuan dari Dosen Pembimbing 6. Telah melakukan seminar proposal dan seminar hasil skripsi (contoh ringkasan skripsi untuk
seminar pada Lampiran 28) 7. Telah mengikuti kegiatan seminar di jurusan masing-masing sesuai dengan peraturan yang
ditetapkan di setiap jurusan 8. Telah menyelesaikan semua persyaratan administratif, yaitu lunas SPP pada semester
pelaksanaan ujian, bebas pinjaman di tiap jurusan dan bebas pinjaman KOPMA, IOM, Laboratorium Bahasa, Perpustakaan Pusat serta bebas pinjaman/tanggungan kepada instansi tempat penelitian atau magang kerja
9. Telah mendaftarkan ujian sarjana (contoh lembar pendaftaran kegiatan skripsi pada Lampiran 8) dan membayar uang ujian skripsi
10. Telah menyerahkan skripsi kepada Majelis Penguji selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum ujian dilaksanakan
18
3.7.3. Majelis Penguji Ujian Sarjana 1. Ketua Jurusan menetapkan Majelis Penguji Ujian Sarjana 2. Ketua Jurusan menetapkan jadwal ujian atas persetujuan Majelis Penguji Ujian Sarjana 3. Pembatalan ujian dapat dilakukan atas persetujuan Ketua Jurusan 4. Susunan organisasi Majelis Penguji terdiri dari Ketua merangkap Sekretaris dan Anggota
Penguji 5. Ketua Majelis Penguji menurut jabatannya adalah Ketua atau Sekretaris Jurusan atau Ketua
Program Studi 6. Anggota Majelis Penguji adalah Dosen Pembimbing baik Pembimbing Utama maupun
Pembimbing Pendamping ditambah 1 sampai 2 orang Dosen Penguji bukan Pembimbing yang memiliki bidang ilmu yang berkaitan dengan isi skripsi mahasiswa
7. Dosen Penguji bukan Pembimbing dapat berasal dari Dosen Jurusan yang sama, Jurusan atau Instansi lain yang memiliki bidang ilmu yang berkaitan dengan isi skripsi mahasiswa. Syarat menjadi Dosen Penguji bukan Pembimbing sama dengan syarat untuk Dosen Pembimbing Pendamping
3 . 7.4. Tugas dan Hak Majelis Penguji
1. Ketua Majelis Penguji bertugas mengatur kelancaran pelaksanaan dan sidang Ujian Sarjana. 2. Penguji berhak menguji dan memberikan penilaian.
3 .7.5. Pelaksanaan Ujian Sarjana 1. Ketua Jurusan/Sekretaris Jurusan/Ketua Program Studi memimpin pelaksanaan Ujian
Sarjana. 2. Ujian Sarjana dapat berlangsung apabila dihadiri paling tidak oleh Ketua Majelis Penguji dan
salah satu Dosen Pembimbing atau penguji bukan pembimbing. 3. Dosen Pembimbing yang karena sesuatu alasan yang kuat tidak dapat hadir dalam Majelis
Ujian, diperkenankan menguji sendiri atas persetujuan Ketua Jurusan, setelah ujian dilaksanakan.
4. Apabila karena sesuatu hal penguji bukan pembimbing tidak dapat hadir, yang bersangkutan tidak diperkenankan menguji sendiri.
3 . 7.6. Waktu Pelaksanaan Ujian Sarjana
Waktu yang disediakan bagi pelaksanaan Ujian Sarjana paling lama 2 (dua) jam.
3 . 7.7. P enilaian Ujian Sarjana
1. Setiap Penguji m emberi nilai atas Skripsi dan jawaban teruji selama ujian berlangsung. 2. Untuk penilaian dipakai angka 1 –100. 3. Penentuan nilai akhir adalah sebagai berikut:
a. Nilai akhir adalah proporsional berdasarkan bobot sks setiap kegiatan selama pelaksanaan Skripsi dengan ketentuan seperti pada tabel berikut:
19
Tabel 1. Komponen dan proporsi penilaian ujian sarjana
No Jenis Kegiatan Persentase (%) 1. Proposal dan Seminar Proposal 25 2. Pelaksanaan Skripsi 30 3. Laporan Skripsi dan Seminar hasil 25 4. Ujian Skripsi 20
Jumlah 100
b. Ketua Majelis Penguji memimpin penentuan nilai akhir ujian atas dasar ketentuan
padaTabel di atas. Contoh hasil penilaian adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Cara perhitungan penilaian ujian sarjana No
Jenis Kegiatan Persentase (%)
Nilai Bobot (%) X Nilai
1. Proposal dan Seminar Proposal 25 75
18,75 2. Pelaksanaan Skripsi 30 8
0 24
3.
Laporan Skripsi dan Seminar hasil
25
70
17,5
4. Ujian Skripsi 20 70
14 Jumlah 100 74,25 Nilai Akhir Ujian Skripsi adalah : 74,25 atau B
c. Dari hasil penentuan nilai, nilai akhir dikonver sikan ke nilai A, B+, B, C+, C, D+, D atau E. d. Apabila diperlukan dapat digunakan pedoman konversi nilai sebagai berikut: Tabel 3. Konversi hasil penilaian akhir dari nilai angka menjadi nilai huruf
Angka Huruf > 80 – 100 > 75 – 80 > 69 – 75 > 60 – 69 > 55 – 60 > 50 – 55 > 44 – 50
0 - 44
A B+ B C+ C
D+ D E
e. Khusus untuk nilai ujian skripsi, apabila rata -rata nilai ternyata kurang dari C, maka mahasiswa harus mengulang ujian skripsi.
f. Bilamana teruji dinyatakan belum lulus ujian skripsi, maka yang bersangkutan diwajibkan mengikuti Ujian Ulangan selambat-lambatnya 2 bulan setelah ujian pertama berlangsung.
4. Bilamana setelah ujian skripsi mahasiswa harus direvisi, maka batas waktu revisi ditetapkan
paling lama 1 bulan setelah ujian berlangsung. Apabila mahasiswa yang bersangkutan tidak
dapat menyelesaikan pada batas waktu, yang telah ditetapkan maka Ujian Sarjana
digugurkan dan harus mengulang Ujian Sarjana.
20
3.8. Ketentuan Lain
1. Dalam hal substansi/materi skripsi ditulis mahasiswa menjadi 1 (satu) artikel dalam jurnal ilmiah nasional/internasional terakreditasi atau yang diakui Kementerian Pendidikan Nasional dalam bidang ilmu yang sesuai dapat diakui setara dengan skripsi, mahasiswa tetap wajib menyusun skripsi tetapi tanpa ujian dan dinyatakan lulus skripsi dengan nilai A
2. Dalam hal mahasiswa memperoleh prestasi sebagai finalis dalam bentuk karya tulis ilmiah, di bawah bimbingan dosen berkompeten yang dikompetisikan pada tingkat nasiional/internasional dalam bidang ilmu yang sesuai dapat diakui setara dengan skripsi
3. Karya ilmiah kreatif tertulis dalam bidang ilmu yang sesuai yang disusun mahasiswa, di bawah bimbingan dosen berkompeten, yang disajikan dalam suatu seminar nasional/internasional dapat diakui setara dengan skripsi
4. Dalam hal karya sebagaimana dimaksud pada 1, 2 dan 3 merupakan hasil kerja kelompok mahasiswa, maka kesetaraannya dengan skripsi dan hal-hal lain yang terkait diatur lebih lanjut oleh Fakultas/Program Program Studi.
3.9. Ketentuan Penulisan Skripsi
3.9.1.Bagian-Bagian Skripsi
Bagian-bagian secara lengkap dipaparkan berikut ini: 1. Kerangka
Pada umumnya skripsi dibagi menjadi dua bagian, yaitu: a. Pelengkap b. Tubuh utama skripsi
2. Bagian Pelengkap Bagian pelengkap skripsi terdiri dari: a. Sampul (Contoh Lampiran 10) b. Halaman Judu l (Contoh Lampiran 11) c. Pernyataan Skripsi (Contoh Lampiran 12) d. Lembar Persetujuan (Contoh Lampiran 13) e. Lembar Pengesahan (Contoh Lampiran 14) f. Halaman Peruntukan (Contoh Lampiran 15) g. Ringkasan (Contoh Lampiran 16) h. Summary (Contoh Lampiran 17) i. Kata Pengantar (Contoh Lampiran 18) j. Daftar Riwayat Hidup (Contoh Lampiran 19) k. Daftar Isi (Contoh Lampiran 20) l. Daftar Tabel (Contoh Lampiran 21) m. Daftar Gambar (Contoh Lampiran 22)
n. Daftar Lampiran (Contoh Lampiran 23) o. Daftar Simbol p. Daftar Istilah (kalau ada)
3. Tubuh Utama Skripsi Tubuh utama skripsi terdiri dari:
a. Pendahuluan b. Tinjauan Pustaka
21
c. Bahan dan Metode Pelaksanaan/Metode Penelitian. d. Hasil dan Pembahasan e. Kesimpulan dan Saran f. Daftar Pustaka (Contoh Penulisan Daftar Pustaka di Lampiran 25)
3. 9.2. Bagian Pelengkap
1. Sampul Sampul skripsi berwarna hijau tua. Pada sampul tersebut dicetak: judul skripsi, nama lengkap penulis, lambang dan nama Universitas Brawijaya, Fakultas Pertanian, Program Studi dan tahun skripsi tersebut diajukan. Semua huruf dicetak dengan huruf besar kecuali kata “oleh” yang dicetak dengan huruf kecil. Semua huruf dicetak dengan tinta emas. Sampul terdiri dua bagian, sampul depan dari karton (hard cover) dan sampul dalam dari kertas HVS putih. Contoh Sampul dapat dilihat pada Lampiran 10. Pada punggung sampul dicantumkan nama penulis, kata SKRIPSI dan tahun kelulusannya. Cara penulisan mengikuti punggung buku.
2. Judul Judul skripsi dicetak pada halaman baru. Isi halaman ini hampir sama dengan sampul skripsi, hanya ditambahkan Nomor Induk Mahasiswa dan keterangan maksud dari penulisan skripsi tersebut, yang terletak di bawah nama mahasiswa. Contoh ada pada Lampiran 11.
3. Peryataan Skripsi Pernyataan skripsi diperlukan untuk menghindari plagiat yang dilakukan oleh mahasiswa. Contoh ada pada Lampiran 12.
4. Lembar Persetujuan Lembar persetujuan dicetak pada halaman baru. Halaman ini antara lain memuat judul skripsi, nama penulis, nomor induk mahasiswa, jurusan, nama dan tanda tangan pembimbing, nama dan tanda tangan Ketua Jurusan, dan tanggal persetujuan. Contoh ada pada Lampiran 13.
5. Le mbar Pengesahan Lembar pengesahan dicetak pada halaman baru. Halaman ini antara lain memuat: nama penguji dan tanggal kelulusan. Contoh ada pada Lampiran 14.
6. Halaman Peruntukan Halaman peruntukan bukan merupakan hala man yang wajib untuk diadakan. Pada halaman tersebut dituliskan untuk siapa skripsi didedikasikan. Penulisan harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta tidak dibenarkan menulis motto. Penulisan harus singkat dan tidak lebih dari satu halaman. Contoh ada pada Lampiran 15.
7. Ringkas an Ringkasan dicetak dengan huruf besar di tengah halaman baru dan diberi judul RINGKASAN, Ringkasan mencakup: alinea pertama berisi tujuan penelitian yang dilanjutkan penjelasan tentang tempat dan waktu pelaksanaan penelitian. Alinea kedua memuat metode, berisi penjelasan tentang rancangan/analisis penelitian. Hasil percobaan/ penelitian disajikan pada alinea ketiga. Keseluruhan ringkasan dianjurkan tidak lebih dari dua halaman diketik 1 spasi. Contoh ada pada Lampiran 16.
8. Summary Summary merupakan ringkasan (point 7) dalam bahasa Inggris. Summary diketik dengan huruf besar di tengah halaman baru dan diberi judul SUMMARY. Contoh ada pada Lampiran 17.
22
9. Kata Pengantar Kata pengantar dicetak dengan huruf besar di tengah halaman baru dan diberi judul KATA PENGANTAR tanpa diakhiri sebuah titik. Pada halaman ini penulis menjelaskan dalam rangka apa skripsi ini dibuat dan penyampaian ucapan terima kasih secara tertulis kepada Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping, Perorangan lain yang telah memberikan bimbingan, nasehat, saran dan kritik dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan, kepada perorangan atau badan yang telah memberikan bantuan fasilitas dan sebagainya yang dirasakan langsung oleh mahasiswa. Contoh ada pada Lampiran 18.
10. R iwayat Hidup Riwayat Hidup penulis diperlukan dalam suatu skripsi, dengan menggunakan sebanyak-banyaknya satu halaman. Didalamnya dicantumkan tempat dan tanggal lahir, siapa kedua orang tuanya, pendidikan sejak Sekolah Dasar hing ga mencapai gelar Pendidikan Tinggi terakhir, pengalaman kerja dengan menyebutkan secara singkat jabatan yang pernah dipangkunya apabila ada. Contoh ada pada Lampiran 19.
11. Halaman Daftar Isi Daftar isi dicetak dengan huruf besar di tengah halaman baru dan diberi judul DAFTAR ISI tanpa diakhiri sebuah titik. Dalam daftar isi dimuat pula daftar pustaka dan lampiran. Keterangan-keterangan yang mendahului daftar isi tidak perlu dimuat dalam halaman daftar isi ini. Judul bab diketik dengan huruf besar, sedangkan judul anak bab diketik dengan huruf kecil kecuali huruf pertama tiap kata diketik dengan huruf besar. Baik judul bab maupun anak bab tidak diakhiri dengan titik. Nomor bab menggunakan angka romawi dan anak bab diberi nomor dengan angka Arab. Baik nomor bab maupun anak bab tidak diakhiri dengan titik. Anak -anak bab tidak perlu dicantumkan dalam daftar isi. Jarak pengetikan antara baris dalam anak bab satu spasi, antara bab yang satu dengan anak bab berikutnya adalah satu setengah spasi; antara anak bab dengan bab adalah dua spasi, antara bab yang satu dengan bab berikutnya dua setengah spasi. Contoh Daftar Isi dapat dilihat pada Lampiran 20 .
12. Daftar Tabel Daftar tabel dicetak dengan huruf besar di tengah halaman baru dan diberi judul DAFTAR TABEL tan pada akhiri sebuah titik. Daftar Tabel menyangkut semua tabel yang terdapat dalam teks maupun dalam Lampiran. Nomor tabel menggunakan angka Arab. Nomor diketik tepat pada permulaan batas tepi kiri pengetikan dan tidak diakhiri titik, sedangkan perkataan halaman diketik pada batas pinggir kanan sedemikian rupa sehingga huruf akhir “n” jatuh tepat 3 cm dari tepi ker tas. Nomor tabel dan halaman diketik dua spasi di bawah daftar tabel. Jarak tabel pertama dari daftar tabel adalah 4 spasi. Judul tabel harus sama dengan judul tabel dalam teks. Akhir dari setiap judul tabel dihubungkan dengan titik -titik dengan nomor hal aman dimana tabel tersebut dijumpai dalam teks. Judul yang memerlukan lebih dari satu baris diketik satu spasi. Jarak antara judul tabel yang satu dengan berikutnya adalah dua spasi. Contoh Daftar Tabel dapat dilihat pada Lampiran 21 .
13. Daftar Gambar Daftar Gambar dicetak dengan huruf besar di tengah halaman baru dan diberi judul DAFTAR GAMBAR. Halaman ini memuat DAFTAR GAMBAR, nomor gambar, judul gambar dan nomor halaman tempat pemuatannya baik dalam teks maupun dalam lampiran. Ketentuan tentang peng etikan seperti diuraikan dalam halaman Daftar Tabel (butir 12). Contoh Daftar Gambar dapat dilihat pada Lampiran 22 .
14. Daftar Lampiran Daftar Lampiran dicetak dengan huruf besar di tengah halaman baru dan diberi judul DAFTAR LAMPIRAN. Halaman ini memuat DAFTAR LAMPIRAN, nomor lampiran, judul
23
lampiran dan nomor halaman tempat pemuatannya. Dalam daftar lampiran dimuat semua lampiran yang ada baik berupa tabel, gambar maupun teks. Ketentuan tentang pengetikan seperti diuraikan dalam halaman Daftar Tabel (bu tir 12). Contoh Daftar Lampiran dapat dilihat pada Lampiran 23 .
15. Daftar Simbol Daftar simbol diketik pada halaman baru dan diberi judul DAFTAR SIMBOL yang diketik dengan huruf besar tanpa diakhiri sebuah titik. Penempatan DAFTAR SIMBOL di tengah-tengah kertas. Dalam daftar simbol dimuat uraian tentang simbol tersebut dan satuannya. Daftar simbol digunakan apabila dalam skripsi memuat banyak simbol -simbol yang dirasa mengganggu apabila dicantumkan dalam teks.
16. Daftar Istilah (kalau ada) Daftar istilah dicetak dengan huruf besar di tengah halaman baru dan diberi judul DAFTAR ISTILAH tanpa diakhiri sebuah titik.
3. 9.3 . Tubuh Utama Skripsi
Tubuh utama skripsi dibagi menjadi beberapa bab, diawali dengan bab Pendahuluan dan diakhiri dengan Daftar Pustaka . Jumlah bab tidak dibakukan, melainkan menurut keperluan yang wajar dari penulis dalam mengemukakan skripsinyaa. Secara umum tubuh utama skripsi terdiri dari bab Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian/Magang Kerja, Hasil dan Pembahasan, Kesimpul an dan Saran serta Daftar Pustaka dan diakhiri dengan lampiran.
1. Pendahuluan Bab ini terdiri dari: (a) Latar Belakang, alasan mengapa penelitian itu perlu/peting dan menarik dilakukan. (b) Perumusan masalah, sumber permasalahan yang didapat apakah dari pengamatan di Lapangan, dari pernyataan pemerintah, dari media masa, atau dari pustaka ilmiah yang memuat hasil-hasil penelitian di mana kita akan melanjutkan penelitian yang telah dilakukan itu. Bentuk perumusan ini penting karena dapat menjadi penuntun langkah -langkah berikutnya. (c) Tujuan Penelitian, merupakan bentuk konkrit dari pertanyaan penelitian yang dihasilkan dari perumusan masalah penelitian. (c) Manfaat penelitian, berkaitan erat dengan tujuan penelitian yang berisi uraian tentang kemungkinan penerapan hasil penelitian. (d) Hipotesis, merupakan dugaan atau pendapat sementara terhadap masalah yang dipilih, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian. Khusus pada Program Studi Agribisnis, pendahuluan terdiri dari: (a) Latar Belakang Penelitian, (b) Rumusan Masalah Penelitian, (c) Tujuan Penelitian dan (d) Kegunaan Penelitian.
2. Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka berisi teori yang relevan dengan topik penelitian, biasanya diperoleh dari buku-buku teks, laporan hasil penelitian sebelumnya, buletin, jurnal, tesis, disertasi dan bentuk laporan hasil penelitian lain. Diklat kuliah, penuntun praktikum dan semua bahan yang diberikan selama perkuliahan tidak termasuk pustaka. Isinya harus
relevan dengan problem yang diteliti dan diusahakan dari pustaka terbaru. Selain itu
yang lebih penting isi dari Tinjauan Pustaka dapat memberikan landasan ilmiah tentang: (a) Masalah penelitian, (b) Metode yang dipilih (bila perlu), dan (c) Mendudukkan letak penelitian di antara penelitian-penelitian sejenis yang tela h dilaksanakan. Landasan ilmiah ini penting, agar penelitian tidak bersifat mencoba-coba (trial and error ). Untuk Program Studi Agribisnis, selain yang telah dikemukakan di atas, juga ditambahkan Kerangka Teoritis yang terdiri dari: Kerangka Pemikiran, Hipotesis, Definisi Operasional
24
dan Pengukuran Variabel. 3. Metode Penelitian
Metode Penelitian berisi antara lain: (a) Tempat dan Waktu pelaksanaan penelitian. Sub-sub ini pada dasarnya menjelaskan deskripsi kondisi lingkungan (tanah, iklim, sosial dan ekonomi petani, dll) tempat penelitian dilakukan dan bukan semata -mata hanya menulis nama desa, kecamatan, hari, tanggal, bulan dan tahun. (b) Alat dan bahan, yang digunakan (khusus untuk penelitian) yang berhubungan dengan atau berpengaruh terhadap hasil penelitian, dijelaskan tentang spesifikasi alat dan bahan tersebut. Khusus untuk Program Studi Agribisnis tidak diperlukan adanya alat dan bahan, sehingga bagian ini tidak diperlukan. (c) Metode penelitian, mencakup rancangan dan rencana analisis datanya, sedang untuk penelitian non -eksperimenal berisi teknik pengambilan contoh dan analisis datanya serta pendekatan model yang akan diuji dalam penelitian (d) Pelaksanaan, dikemukakan prosedur pelaksanaan penelitian secara terperinci dan lengkap, dan (e) Pengamatan dan pengumpulan data, dijelaskan tentang prosedur dan cara pengambilan data serta data penunjang apa saja yang perlu dikumpulkan. Untuk Progarm Studi Agribisnis, Metode Penelitian terdiri dari: (a) Penentuan Lokasi Penelitian, (b) Teknik Penentuan Sampel (Sampling Design), (c) Teknik Pengumpulan Data, (d) Teknik Analisis dan Pendekatan Model yang akan diuji.
4. Hasil dan Pembahasan Dalam bab ini dapat dibagi menjadi dua sub bab yaitu (a) Hasil dan (b) Pembahasan. Sub bab Hasil memuat data utama, penunjang dan pelengkap yang diperlukan untuk memperkuat hasil penelitian/magang. Data dapat disajikan dalam bentuk kalimat, tabel, grafik, gambar dan atau foto. Tabel yang dicantumkan dalam teks mencakup tabel yang memuat data yang telah diolah (misalnya tabel notasi dan tabel matriks korelasi). Tabel sidik ragam, tabel data pelengkap, tabel yang terlalu panjang, program komputer, peta, metode analisis data, analisis ekonomi, prosedur analisis laboratorium, dimuat dalam lampiran. Ketentuan yang sama berlaku untuk grafik, gambar dan foto. Khusus untuk tabel analisis ragam, guna meringkas penyajian nilai Jumlah Kuadrat (JK) dan F hitung dapat di hilangkan. Juga harus diingat ketentuan di dalam membuat tabel. Bagaimana bila ada interaksi dan bagimana bila tidak ada interaksi. Analisis data lebih lanjut sangat diperlukan, apakah analisis statistika (korelasi dan regreasi), analisis ekonomi atau ana lisis yang lain. Dalam sub bab Pembahasan disajikan pembahasan yaitu mengapa terjadi hasil yang demikian itu. Mengapa perlakuan terbukti memberikan perbedaan/pengaruh nyata, bagaimana penjelasan teorinya dan kaitannya dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya (dari laporan hasil penelitian jurnal, buletin, tesis dan disertasi). Tetapi pembahasan yang justru sangat penting bila data yang diperoleh tidak mendukung hipotesis percobaan.
5. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan berisi hasil utama untuk menjawab tujuan penelitian dan hasil uji hipotesis yang telah dirumuskan. Kesimpulan bukan merupakan ringkasan hasil. Adapun Saran memuat penjelasan tentang penelitian lebih lanjut, apakah perlu diulangi lagi (yaitu bila hipotesis tidak terbukti kebenarannya) atau perm asalahan apa yang perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Untuk penelitian pengembangan (“on farm research”, demoplot dll.) dalam anak bab Saran dapat disarankan implikasi hasil penelitian kepada masyarakat. Saran terdiri dari 2 bagian yaitu saran akademik yang berisi tentang hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut sehingga fenomena yang diteliti dapat dipahami lebih baik dan saran praktis/guna laksana bagi pengambil kebijakan tingkat daerah atau pusat, masyarakat atau stakeholder yang lain.
25
3.9.4. Pustaka
1. Cara Mengutip Pustaka Ada dua cara yang lazim digunakan untuk mencantumkan pustaka dalam teks skripsi: (1) cara nama-tahun, atau (2) cara-nomor. Cara yang pertama lebih dikenal dengan sistem penulisan sumber pustaka Harvard; contoh: Black (1960). Sedangkan cara yang ke-dua dikenal dengan sistem penulisan Vancouver. Fakultas Pertanian menetapkan bahwa untuk penulisan pustaka dalam skripsi mengikuti cara nama dan tahun. Nama pengarang yang ditulis dalam teks atau naskah hanya menyangkut nama keluarga, sedang nama pengarang yang terdiri dari dua kata atau lebih, yang ditulis hanya satu kata nama belakang. Nama pengarang dapat ditulis di awa l, di tengah atau di akhir kalimat tergantung pada susunan kalimat. Contoh:
Berdasarkan penelitian Truog (2003)…..
Truog (2003) mengemukakan bahwa ……
Petani dengan pendapatan ….. (Truog, 2003). Bila pustaka yang ditulis oleh dua penulis, maka kedua nama penulis tersebut ditulis lengkap. Bila pustaka yang dikutip terdiri dari 3 orang penulis, maka nama ketiga penulis wajib dicantumkan pada saat kutipan pertama kalimat dimuat dalam teks atau naskah, dan selanjutnya ditulis seperti contoh ini: Kein et al. (2003). Bilaman a suatu pustaka yang dikutip ditulis oleh 4 orang penulis atau lebih, maka pencantumannya dalam teks atau naskah cukup diketik seperti contoh ini Smith et al. (2003). Bilamana dua atau lebih makalah ditulis oleh seorang penulis dalam tahun yang sama, maka caranya adalah sebagai berikut: Piere (2003a) dan Piere (2003b). Cara mengutip pendapat penulis yang tercantum di dalam pustaka lain mengikuti contoh berikut:
Truog, 2003 (dalam Syafei, 2004) mengemukakan bahwa ….
Petani … (Truog, 2003 dalam Syafei; 2004). Pada pengutipan pustaka yang berupa tabel, nama pengarang dan tahun dikutip pada akhir kalimat judul tabel.
2. Daftar Pustaka DAFTAR PUSTAKA diketik dengan huruf besar, simetrik, dan dicantumkan di halaman baru tanpa diakhiri dengan sebuah titik. Daftar pustaka beri si semua pustaka yang digunakan penulis dalam menyusun skripsi. Cara menulis pustaka dalam Daftar Pustaka wajib mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut: 1. Penulisan pustaka dalam Daftar Pustaka tergantung pada setiap jenis pustaka:
a. Pustaka Berupa Majalah (Jurnal/Buletin): Nama pengarang, tahun penerbitan, judul tulisan, nama majalah, volume dan nomor majalah serta nomor halaman dimana tulisan dengan judul tersebut dimuat.
b. Pustaka Berupa Buku Teks: Nama pengarang, tahun penerbitan, judul buku, nomor edisi (bila bukan edisi pertama), nama penerbit dan tempat penerbit (nama kota).
c. Pustaka Berupa Buku Prosiding (Kumpulan Beberapa Makalah): nama pengarang dalam makalah itu, tahun penerbitan, judul tulisan/makalah, nomor halaman di mana tulisan dengan judul buku, nama penerbit dan nama kota penerbit
d. Sumber-sumber elektronik (Internet): nama penulis dalam tulisan itu, tahun “update”, judul tulisan, alamat situs dan tanggal diaksesnya tulisan tersebut
e. Dokumen Pemerintah: Divisi Departemen Penerbit, tahun terbitan, judul
26
tulisan, Departemen Penerbit, kota penerbitan. Contoh penulisan pustaka -pustaka tersebut di atas dan beberapa contoh penulisan untuk pustaka yang lain dapat dilihat pada Lampiran 24.
2. Pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet dari nama keluarga penulis atau nama belakang.
3. Adakalanya seorang penulis menulis suatu pustaka secara mandiri, sedang pada
pustaka lain ditulis bersama koleganya (atau lebih). Dalam hal ini, maka cara mencantumkan dalam daftar pustaka pertama -tama adalah makalah yang ditulis secara mandiri dan diikuti makalah –makalah yang ditulis bersama koleganya dengan memberi tanda garis pada pustaka kedua dan pustaka selanjutnya sepanjang nama pengarang yang sama tanpa memperhatikan urutan tahun.
4. Judul pustaka diketik dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama tiap kata. Kata-kata penghubung, kata depan dan keterangan tempat diketik dengan huruf kecil.
5. Nama lembaga, jurnal, periodikal, atau buletin dapat disingkat sejauh singkatan tersebut cukup dikenal dan dimengerti. Gunakan pedoman yang dikemukakan dalam “Abbreviation of the American Standar Association” atau “The List of Periodical, Abstracted by Chemical A bstract”.
6. Untuk penulisan nama pengarang Indonesia disarankan mengikuti Pedoman Penyusunan Nama Pengarang Indonesia. Menurut kesepakatan bersama dalam “Lokakarya Peraturan Katalogisasi dan Authority File Pengarang Indonesia”, yang oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1975 telah disetujui yaitu: “Nama pengarang Indonesia yang terdiri dari dua unsur atau lebih, dengan tidak memperhatikan latar belakang masing -masing nama itu, maka dalam penyusunan bibliografi nama akhir itu yang dicantumkan lebih dahulu, kemudian diikuti tanda koma setelah itu nama pertamanya. Nama akhir itu kemungkinan dapat berupa nama keluarga, nama marga, nama ayah, nama kecil, atau apapun tidak perlu diperhatikan”.
Contoh: Basuki Abdullah ditulis: Abdullah, B. Seno Sastroamidjo jo ditulis: Sastroamidjojo, S. Sutan Takdir Alisyahbana ditulis: Alisyahbana, S. T. I Nyoman Suwandi Pendit ditulis: Pendit, I. N. S. Derajat atau gelar pendidikan, misalnya Prof., Dr., Ir., dr., Drs., SH., B.Sc., M.A., M.Sc. dan lain –lain. Dalam daftar pustaka tidak perlu dicantumkan. Mengingat sulitnya mengetahui gelar yang lengkap dari pengarang -pengarang buku dan adanya perbedaan -perbedaan istilah gelar di berbagai negara di dunia, maka dalam teks skripsi, gelar -gelar tersebut tidak harus dicantumkan. Contoh penulisan pustaka dapat dilihat pada Lampiran 33.
3 . 9.5. Gambar , Tabel , Lambang , Satuan dan Singkatan , serta Cetak Miring
1. Gambar Istilah gambar mencakup gambar, ilustrasi, grafik, diagram, denah, peta, bagan, monogram, potret. Gambar harus dibuat pada kertas naskah skripsi. Semua tanda dalam gambar harus serasi dan jelas. Usahakan gambar dimuat pada halaman khusus, ditempatkan simetrik dari batas tepi pengetikan tanpa garis bingkai, penempatannya dapat sejajar lebar kertas atau sejajar panjang kertas. Pembuatan grafik cukup menggunakan salib-sumbu. Gunakan tinta hitam atau hasil proses komputer untuk tanda
27
yang dimuat dalam gambar. Nomor urut dan judul gambar diketik di bawah gambar dan dimulai dua spasi di bawahnya. Jarak antara baris dalam judul adalah satu spasi di bawahnya. Judul gambar tanpa diakhiri dengan tanda titik. Judul gambar diketik dengan huruf kecil, termasuk kata penghubung, kecuali huruf pertama tiap perkataan diketik dengan huruf besar, dan ditempatkan simetrik. Keterangan gambar ditempatkan di atas judul gambar. Gambar yang berukuran lebih besar daripada ukuran kertas apabila dimuat dalam teks skripsi disarankan skalanya diperkecil. Ukuran Gambar yang lebih besar diperkenankan untuk dimuat dalam lampiran (misal: peta). Gambar yang dikutip dari sumber lain harus dicantumkan nama penulis dan tahun publikasi makalah bersangkutan, dalam tanda kurung di belakang judul. Bila gambar merupakan komplikasi dari berbagai sumber, maka cara memberikan tanda -tanda gambar harus dibedakan, dengan diberi tanda superskrip sedang keterangannya diberikan pada catatan kaki di bawah judul gambar itu. Contoh grafik pada Lampiran 25, dan contoh Gambar serta diagram pada Lampiran 26.
2. Tabel Tabel diketik pada kertas naskah skripsi. Lajur disusun sedemikian rupa sehingga tabel mudah dibaca. Singkatan yang dipakai di dalam tabel, wajib mengikuti ketentuan yang lazim digunakan. Tabel dimuat pada satu halaman dan tidak boleh dipisah; tabel dengan jumlah lajur dan baris yang lebih besar dari ukuran kertas diusahakan untuk dip erkecil skalanya sehingga muat dalam satu halaman kertas naskah skripsi. Ada kalanya diperlukan superskrip untuk maksud tertentu, hingga batas masih terbaca oleh mata normal. Untuk tabel tidak diperlukan garis kolom. Tabel, nomor tabel, dan judul tabel dik etik di atas tabel. Judul tabel ditempatkan simetrik dan tanpa diakhiri dengan titik. Setiap kata pada judul tabel diketik dengan huruf besar, kecuali pada kata penghubung, kata depan, dan keterangan tempat. Jarak antara baris akhir dari judul tabel dengan tabel adalah dua spasi. Jarak antara baris yang satu dengan baris yang lain dalam judul adalah satu spasi. Tabel yang dikutip dari sumber lain (pustaka) wajib dicantumkan nama penulis dan tahun publikasinya dalam tanda kurung dibelakang judul tabel. Tabel yang memuat data yang berasal dari berbagai sumber pustaka, diberi superskrip yang sama. Superskrip itu ke mudian dijelaskan pada catatan kaki dibawah tabel atau dibuat lajur khusus disebelah kanan tabel, yang memuat nama penulis dan tahun publikasi masing-masing makalah yang dijadikan sumber data. Contoh tabel dapat dilihat pada Lampiran 27.
3. Lambang Lambang untuk peubah (variabel) dipakai untuk memudahkan penulisan peubah tersebut dalam rumus dan dalam pernyataan aljabar lainnya. Semua huruf harus dinyatakan dalam abjad Latin Yunani, baik huruf besar maupun kecilnya. Lambang dapat terdiri dari satu atau dua huruf. Lambang dapat diberi subkrip atau superskrip atau kedua -duanya. Subskrip dan superskrip dapat berupa huruf atau angka. Pilihlah lambang yang sudah lazim digunakan dalam bidang ilmu Saudara. Awal suatu kalimat tidak dibenarkan dimulai dengan lambang; karenanya susunlah kalimat sedemikian rupa sehingga tidak perlu diawali dengan lambang peubah atau angka.
4. Satuan dan Singkatan Hindarkan pemakaian angka, seperti halnya dengan lambang peubah pada awal suatu kalimat. Gunakan angka untuk tanggal, nomor halaman, persentase, dan waktu, seperti: 2 Januari 1983; 09.00 pagi, halaman 83, 27 persen. Dalam skripsi sebaiknya jumlah dinyatakan dalam angka sedang satuan ukuran dinyatakan dengan singkatan satuannya, terkecuali bila satuan itu tidak didahului oleh suatu angka, misalnya: tabung diukur dalam milimeter dan lebarnya adalah 10 cm. Perlu diperhatikan bahwa penulisan satuan ukuran tidak diberi tanda titik dibelakangnya. Untuk angka kurang dari 10 digunakan angka, seperti empat
28
bagian. Bilamana dalam suatu ka limat memuat satu rangkaian angka -angka lebih kecil dan lebih besar dari 10, maka semuanya dicantumkan dengan angka sedang singkatan
satuannya cukup dicantumkan setelah urutan angka terakhir, misalnya: 0, 4, 10, dan 25 oC. Untuk suatu pecahan, agar mengiku ti contoh di bawah ini:
(A+B)/(C+D); δy i/δxi
10 g ml-1; 10 kal g-1
exp.(a2+b2)1/2 bukan e(a2+b2)1/2
bukan
( a bx )
Untuk menyatakan suatu desimal, gunakan tanda koma, contoh 10,2 ; sedang ribuan atau kelipatan ribuan ditulis sebagai berikut: 1.000 : 1.000.000
5. Cetak Miring (Italic) Kata-kata latin dan penulisan kata “dalam” pada rujukan pustaka harus diketik miring , misalnya : et al., i.e., viz, a priori, tet a tet, Oryza sativa L., Pare, Thiobacillus ferrooxidans Temple dan Calmer , Rhixopus nigrecaus, Truog (2003) dalam Syafi’i (2004).
6. Istilah asing diketik biasa dan diberi tanda petik, misalnya : “curing”, “split application”, “starter solution”, “appendage”.
3 . 10 . Syarat-Syarat Pengetikan
3 . 10 . 1 . Kertas Skripsi diketik di atas kertas HVS/fotokopi berukuran A4 dan berat 70 -80 mg. Perbanyakannya dapat dilakukan dengan fotokopi yang bersih dengan berat kertas 70 -80 mg.
3 . 10 . 2 . M engetik
Naskah skripsi diketik dengan komputer dengan huruf standar adalah Times New Roman 12 Pitch. Batas pengetikan, 4 cm dari kiri kertas, 3 cm dari batas kanan dan bawah, 3 cm dari batas atas tidak termasuk nomor halaman. Jarak antar kata harus diperhatikan, sehingga batas kanan kertas tidak perlu lurus betul, untuk itu diperbolehkan memutuskan kata dengan kete ntuan mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baku dan benar. Setiap alinea baru kata pertama diketik masuk lima ketikan, sedang setelah tanda koma, titik koma dan titik dua diberi jarak satu ketukan kecuali setelah tanda titik untuk kalimat baru diberi jarak dua ketukan. Setiap bab dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf ditengah-tengah halaman. Anak bab (sub-bab) diketik di tengah-tengah halaman dengan huruf kecil kecuali huruf pertama pada setiap kata diketik dengan huruh besar. Anak-anak bab (sub-sub bab) diketik di tepi h alaman dengan huruf kecil kecuali huruf pertama pada kata pertama diketik dengan huruf besar. Antara anak -anak bab/anak bab (bila tidak ada anak -anak bab) diberi jarak 2 ½ spasi. Antara baris dalam teks tulisan diketik 1½ spasi, kecuali untuk kalimat judul anak bab, anak –anak bab, judul tabel dan gambar diketik 1 spasi.
29
3 . 10. 3 . Perbaikan Kesalahan Naskah skripsi yang dipersiapkan dengan baik tidak memuat kesalahan baik kesalahan naskah maupun kesalahan ketik.
3. 10 . 4 . Pemakaian Bahasa Indonesia Baku
Bahasa Indonesia yang wajib digunakan dalam naskah harus Bahasa Indonesia yang baku dan benar sesuai denga ejaan yang disempurnakan ( EYD ). Kaidah tata bahasa harus ditaati . Kalimat haruslah utuh dan lengkap. Pergunakan tanda baca seperlunya agar dapat dibedakan anak kalimat dari kalimat induknya, kalimat yang diterangkan. Kata ganti orang, terutama kata ganti orang pertama ( saya, kami ), jangan digunakan dalam kalimat naskah, kecuali dalam kalimat kutipan. Pemisahan kata menjadi suku kata pada batas pengetikan sebelah kanan harus mengikuti ketentuan kata bahasa. Kata terakhir pada baris kalimat didasar halaman tidak boleh dipotong. Apabila suatu alinea harus diputus karena pergantian halaman, Maka alinea terakhir pada halaman tersebut minimun tersisa dua baris. Demikian pula bagian yang dipindahkan pada halaman berikutnya minimun dua baris. Gunakan buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan, Pedoman Umum Pembentukan Istilah, dan Kamus Umum Bahasa Indonesia sebagai pedoman.
3 . 10 . 5 . Nomor Halaman Halaman bagian persiapan skripsi diberi nomor berbeda dengan nomor halaman tubuh utama skripsi. Halaman-halaman bagian persiapan diberi nomor angka kecil Romawi. Angka nomor halaman tubuh utama skripsi berupa angka Arab dan dimulai pada bab pendahuluan dan seterusnya sampai dengan lampiran-lampiran. Tiap bab dimulai pada halaman baru dan nomor halamannya tidak dicantumkan. Semua nomor halaman, baik angka Romawi atau angka Arab, diketik 1 cm dari batas atas kertas dan 1 cm dari batas kertas sebelah kanan, di belakang nomor halaman tidak diberi titik.
3 .11. Pedoman Seminar Ilmiah
3 . 11 . 1 . Ketentuan Umum
Dalam rangka penyelesaian skripsi, setiap mahasiswa program strata -1 Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya diwajibkan melakukan seminar ilmiah paling sedikit 2 (dua) kali, masing -masing untuk proposal Penelitian untuk Skripsi dan Hasil Penelitian Skripsi.
3 . 11 . 2 . Persyarata Seminar Seorang mahasiswa diperbolehkan melakukan seminar ilmiah bila telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Telah menyelesaikan makal ah seminar berupa Proposal Penelitian Skripsi dan atau Hasil Penelitian Skripsi (Contoh Lampiran 36).
2. Telah mendapat persetujuan dosen pembimbing dan Ketua Jurusan.
3. Telah mengikuti seminar mahasiswa yang pelaksanaannya diatur oleh jurusan masing-
30
masing.
3.11 . 3 . Tata tertib Seminar
1. Sebelum pelaksanaan seminar, pemrasaran harus sudah mendaftar ke jurusan paling lambat satu minggu sebelum seminar dilaksanakan.
2. Jurusan mengumumkan jadwal pelaksanaan seminar yang tembusannya disampaikan ke Jurusan lain untuk diumumkan selambat -lambatnya 2 hari sebelum seminar dilaksanakan.
3. Seminar dipimpin oleh seorang moderator (dosen atau mahasiswa) dan pembahas utama baik dosen atau mahasiswa (atau keduanya).
4. Pemrasaran wajib menyerahkan makalah seminar lengkap yang telah dikonsultasi-kan dengan pembimbing kepada pembahas utama dan dosen pembimbing paling lambat tiga hari sebelum pelaksanaan seminar.
5. Seminar dianggap syah apabil a telah dihadiri sekurang -kurangnya oleh salah satu dosen pembimbing dan minimal 15 mahasiswa peserta seminar.
6. Seminar dimulai setelah pemrasaran selesai membagikan ringkasan makalah kepada seluruh peserta seminar. Seminar dimulai dengan pembukaan oleh moderator, dilanjutkan dengan presentasi secara lisan selama 15 menit, kemudian diteruskan dengan penyampaian pertanyaan dan saran oleh pembahas utama setelah 25 menit dan oleh peserta seminar yang lain selama 30 menit, terakhir saran-saran dari dosen pembimb ing utama kurang lebih 10 menit dan ditutup oleh moderator.
7. Presentasi seminar diwajibkan menggunakan alat bantu yang tersedia (OHP dan atau LCD Proyektor).
8. Pemrasaran seminar diwajibkan memakai Official Cup (baju putih, celana hitam, dasi hitam, sepatu hitam dan jas almamater).
9. Seluruh peserta seminar diwajibkan berpakaian rapi.
3 . 12 . Pedoman Penulisan Makalah Ringkasan Skripsi
3 . 12. 1 . Umum
Mahasiswa diwajibkan menyerahkan copy elektronik atau soft copy berupa CD baik ringkasan skripsi maupun skripsi lengk ap kepada Jurusan. Sedangkan untuk dosen pembimbing dan perpustakaan Universitas tetap diserahkan skripsi lengkap atau hard copy. Untuk publikasi di perpustakaan pusat mahasiswa diminta juga menyerahkan bahan publikasi (Contoh bahan publikasi pada Lampiran 29). Bila bahan publikasi ini direncanakan untuk dipublikasikan di Jurnal maka mahasiswa diminta memberitahu ke Perpustakaan Pusat untuk digunakan keperluan internal. Adapun lembar persetujuan oleh Dosen Pembimbing dapat dicontohkan di Lampiran 30.
3 . 12 . 2 . Sistematika
Makalah ringkasan skripsi memuat bab -bab sbb.: 1. Halaman Judul 2. Halaman Persetujuan 3. Abstrak (1 halaman), dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
31
4. Pendahuluan (1 –3 halaman) a. Latar belakang (berisi: alasan pemilihan judul dan dasar ilmiah dengan berbagai kutipan
pustaka) b. Tujuan c. Hipotesis Khusus untuk Program Studi Agribisnis, Pendahuluan terdiri atas Latar Belakang, Perumusan
Masalah, tujuan serta kegunaan penelitian. Ringkasan Kerangka Pemikiran disajikan sebelum Metode Penelitian
5. Metode Pelaksanaan/Penelitian (lebih kurang 4 halaman) a. Tempat dan Waktu/Lokasi Penelitian b. Alat dan Bahan/Teknik Penentuan Sample c. Metode/Teknik Pengumpulan data dan analisis data
6. Hasil dan Pembahasan (lebih kurang 8 halaman) 7. Kesimpulan dan Saran (1 halaman)
a. Kesimpulan b. Saran
8. Daftar Pustaka 9. Lampiran-lampiran.
3.12 . 3 . K etentuan Lain
1. Tata cara penulisan makalah ringkasan skripsi mengacu kepada Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Pertanian Keseluruhan isi makalah ringkasan skripsi terdiri dari 15–20 halaman dan dijilid sampul tipis warna hijau.
2. Referensi (sumber pustaka) lain yang bisa dipergunakan sebagai acuan penyusunan karya ilmiah adalah:
Tanjung H. B. N. dan Ardial H. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi dan Tesis) dan mempersiapkan diri menjadi penulis artikel ilmiah. Prenada Media. Indonesia.
Dirjen Dikti, 2009. Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa. Direktorat Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
3.13. Yudisium Sarjana
Seorang mahasiswa dapat mengikuti Yudisium Sarjana bilamana memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Telah mengumpulkan Skripsi yang dicetak dengan sampul hijau dan telah disetujui oleh Dosen Pembimbing serta telah disyahkan oleh Majelis Penguji.
2. Seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus apabila nilai skripsi sekurang-kurangnya C. 3. Predikat kelulusan adalah s ebagai berikut :
a. Dengan Pujian (Cumlaude), apabila IPK 3,51 - 4,00 b. Sangat Memuaskan, apabila IPK 2,76 - 3,50 c. Memuaskan, apabila IPK 2,00 - 2,75
Khusus predikat kelulusan Cumlaude ditentukan juga berdasarkan lama studi maksimum, yaitu (n+1) dimana n adalah masa studi (= 4 tahun) untuk S -1 dan 2 tahun untuk mahasiswa alih jenjang dari Program D-III.
32
LAMPIRAN
33
L A M P I R A N 1 . C O N T O H L E M B A R P E N G E S A H A N P R O P O S A L MAGANG KERJA
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL MAGANG KERJA JUDUL:
……………………………………………………………….
Disetujui Oleh:
Pembimbing Lapangan, Pembimbing Utama,
_
NIP……………………… NIP……….………….…
Catatan:
Untuk ujian Magang Kerja, Laporan belum perlu ditandatangani Ketua Jurusan. Cukup ditandatangani oleh
Pembimbing Utama dan Pembimbing Lapangan saja, atau catatan persetujuan dari kedua pembimbing.
34
L A M P I R A N 2 . C O N T O H F O R M A T S A M P U L L A P O R A N A K H I R MAGANG KERJA
(S A M P U L T I P I S ‘ S O F T C O V E R ’ W A R N A H I J A U )
JUDUL :
………………………………………………………………..
MAGANG KERJA
Oleh :
Nama
NIM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN ...........................
PROGRAM STUDI……………
MALANG
20...
35
L A M P I R A N 3 . F O R M A T P E N G E S A H A N L A P O R A N A K H I R MAGANG KERJA
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN MAGANG KERJA JUDUL:
……………………………………………………………….
Disetujui Oleh:
Pembimbing Lapangan, Pembimbing Utama,
_
NIP……….……………… NIP…………..…………
Mengetahui Jurusan ...................................
Ketua
NIP…………..………….......
Catatan:
Untuk seminar / ujian Magang Kerja, Laporan belum perlu ditandatangani Ketua Jurusan. Cukup
ditandatangani oleh Pembimbing Utama dan Pembimbing Lapangan saja, atau catatan persetujuan dari kedua
pembimbing.
36
L A M P I R A N 4 . C O N T O H F O R M A T L E M B A R R E V I S I L A P O R A N MAGANG KERJA (D I S E S U A I K A N D E N G A N J U R U S A N M A S I N G - M A S I N G )
LEMBAR REVISI LAPORAN MAGANG KERJA
NAMA MAHASISWA : ………………………………..………………………………………………..
N I M : ………………………………..………………………………………………..
PROGRAM STUDI : ………………………………..………………………………………………..
JURUSAN/MINAT : ………………………………..………………………………………………..
Catatan yang harus direvisi …………………………………………...…………………………………………………………………..
…………………………………………...…………………………………………………………………..
…………………………………………...…………………………………………………………………..
…………………………………………...…………………………………………………………………..
…………………………………………...…………………………………………………………………..
…………………………………………...…………………………………………………………………..
…………………………………………...…………………………………………………………………..
…………………………………………...…………………………………………………………………..
…………………………………………...…………………………………………………………………..
Malang , …………………… Penguji,
37
L A M P I R A N 5 . C O N T O H F O R M A T P E N Y E R A H A N L A P O R A N MAGANG KERJA (D I S E S U A I K A N D E N G A N J U R U S A N M A S I N G - M A S I N G )
TIM PENGELOLA MAGANG KERJA JURUSAN ………/MINAT ……….
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
TANDA TERIMA LAPORAN MAGANG KERJA
Telah terima Laporan Magang Kerja:
N A M A : ………………………………………………
N I M : ...........……………………………………
JURUSAN/ PROGRAM STUDI : ……..…………..........…………………
JUDUL MAGANG KERJA : ……………………………………………… …………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………
No N A M A TANGGAL TANDA TANGAN
1 Jurusan
2 Dosen Pembimbing
3 Instansi tempat magang kerja
Catatan dibuat rangkap 4 Panitia Magang Kerja
Untuk Pembimbing Utama Magang Kerja
Untuk Pembimbing Lapangan
Untuk Instansi ybs
Malang,
Panitian Magang Kerja,
Catatan: Laporan yang diserahkan berupa Laporan Magang Kerja yang telah diujikan dan telah selesai direvisi serta telah mendapatkan pengesahan dari Pembimbing Utama, Pembimbing Lapangan da n Ketua Jurusan/ Ketua Program.
38
L A M P I R A N 6. C O N T O H F O R M A T S U R A T K E T E R A N G A N T E L A H M E N Y E L E S A I K A N MAGANG KERJA (D I S E S U A I K A N D E N G A N J U R U S A N M A S I N G - M A S I N G )
TIM PENGELOLA MAGANG KERJA JURUSAN ……/MINAT …………….. FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
SURAT KETERANGAN
TELAH MENYELESAIKAN MAGANG KERJA
Yang bertanda tangan dibawah ini:
N a m a : …………………………………………………………………..
N I M : …………………………………………………………………..
Jurusan/PS : …………………………………………………………………..
Judul Magang Kerja :………………………………………………………………..
Lokasi : …………………………………………………………………..
Telah selesai dalam melaksanakan Magang Kerja yang dimulai pada:
……………………………………………………S/d………………………………………………………
Demikian, Surat Keterangan ini dibuat dengan sebenarnya.
Mengetahui
Pembimbing Lapangan/Instansi Mahasiswa Pelaksana Magang Kerja ,
Keterangan:
1. Rangkap 1 untuk Panitia
2. Rangkap 2 untuk Pembimbing Utama
3. Rangkap 3 untuk Pembimbing Lapangan
39
L A M P I R A N 7 . C O N T O H F O R M A T P E N D A F T A R A N K E G I A T A N S K R I P S I (D I S E S U A I K A N D E N G A N J U R U S A N M A S I N G - M A S I N G )
LEMBAR PENDAFTARAN SKRIPSI
Nama : ……………………………
NIM : ……………………………
Program Studi : ……………………………
Jurusan : ……………………………
Judul Sementara : ………………………….…………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
Pembimbing Utama : ……………………………..
Pembimbing Pendamping : ……………………………..
Lokasi (bila dalam bentuk Magang Kerja) : ……………………………..
Mengetahui:
Pembimbing Utama,
Malang, ……………………
Mahasiswa yang be rsangkutan,
NIP………………..…...
*) Penentuan Dosen Pembimbing telah diatur sebelumnya oleh Jurusan
**) Judul telah dikonsultasikan dengan Dosen Pembimbing Utama dan Dosen Pembimbing Pendamping dan harus dilengkapi jadwal kerja yang telah disetujui Pembimbing Utama.
***) Lembar ini beserta jadwal kerja dibuat rangkap 3 yaitu untuk, Pembimbing Utama,
Pembimbing Pendamping, dan yang bersangkutan.
40
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
L A M P I R A N 8 . C O N T O H F O R M A T J A D W A L K E R J A K E G I A T A N S K R I P S I .
JADWAL KERJA KEGIATAN SKRIPSI
Nama Mahasiswa : ………………………………….
NIM : ………………………………….
Judul Skripsi : ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
Kegiatan dalam bulan ke dan minggu ke :
No. Judul
Kegiatan **)
Bulan ke
Bulan ke
Bulan ke
Bulan ke
Bulan ke
Bulan ke
1. Konsultasi
Judul
2. Pembuatan
Proposal
3. Penelitian
Pendahuluan
4. Seminar
Proposal
5. Persiapan
Penelitian
6. Pelaksanaan
Penelitian
7. Analisis data
8. Pembuatan
draft laporan
9. Konsultasi
hasil
10 Seminar
hasil
11 Laporan
Akhir Selesai
Malang,…………………
Menyetujui : Mahasiswa yang bersangkutan,
Dosen Pembimbing Utama,
NIP ………………… …… _ _ _
Catatan :
*) Dibuat rangkap 4 diserahkan bersama sama dengan Lembar Pendaftaran Skrpsi
kepada Panitia Pemantau Skripsi Jurusan.
**) Judul Kegiatan tergantung kepada kebutuhan sesuai arahan Pembimbing.
***) Jadwal tersebut harus dimasukkan dalam proposal penelitian.
41
L A M P I R A N 9 . C O N T O H L E M B A R P E N G E S A H A N P R O P O S A L S K R I P S I
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL
JUDUL:
……………………………………………………………….
Oleh :
Nama :……………………….
NIM : ……………………….
Program Studi : …………..
Minat : .................................
Disetujui Oleh:
Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,
NIP…………………… NIP………….………………
Mengetahui,
Ketua Jurusan……………..,
_ _
NIP….………………….........
42
L A M P I R A N 1 0 . C O N T O H S A M P U L S K R I P S I
KAJIAN BAHAN TANAM DAN PEMUPUKAN PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays
saccharata Sturt L.)
Oleh
MUNIFATUZ ZUHRO
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
MALANG
2010
43
L A M P I R A N 1 1 . C O N T O H H A L A M A N J U D U L S K R I P S I
KAJIAN BAHAN TANAM DAN PEMUPUKAN PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)
Oleh
MUNIFATUZ ZUHRO
0510420029-42
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian Strata Satu (S -1)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
MALANG
2010
44
L A M P I R A N 1 2 . C O N T O H P E R N Y A T A A N S K R I P S I
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan
untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan
saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau dit erbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Malang, ………………………
__ Tandatangan dan nama terang
45
L A M P I R A N 1 3 . C O N T O H H A L A M A N P E R S E T U J U A N S K R I P S I
Judul Skripsi : KAJIAN BAHAN TANAM DAN PEMUPUKAN PADA TANAMAN
JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)
Nama Mahasiswa
:
MUNIFATUZ ZUHRO
N I M
:
0510420029-42
Jurusan
:
BUDIDAYA PERTANIAN
Menyetujui
:
Dosen Pembimbing
Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,
Dr. Ir. Agus Suryanto, MS Ir. Sunaryo, MS.
NIP. 19550818 198103 1 008 NIP. 19570921 198601 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Budidaya Pertanian
Dr. Ir. Agus Suryanto, MS
NIP. 19550818 198103 1 008
Tanggal Persetujuan : …………………….
46
L A M P I R A N 1 4. C O N T O H L E M B A R P E N G E S A H A N S K R I P S I
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan
MAJELIS PENGUJI
Penguji I
Dr. Ir. Roedy Soelisyono, MS
NIP. 19540911 198003 1 002
Penguji II
Ir, Sunaryo, MS
NIP. 19570921 198601 1 001
Penguji III
Dr. Ir. Agus Suryanto, MS
NIP. 19550818 198103 1 008
Penguji IV
Dr. Ir. Nurul Aini, MS
NIP. 19601012 198601 2 001
Tanggal Lulus : ………………
47
L A M P I R A N 1 5 . C O N T O H H A L A M A N P E R U N T U K A N S K R I P S I
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Kedua Orang tua tercinta serta Kakak
dan Adikku Tersayang
48
L A M P I R A N 1 6 . C O N T O H R I N G K A S A N S K R I P S I
RINGKASAN
AKHIRA DESINTHA ARISETIA. 0101040008 -44. Studi Daya Saing Kedelai dalam Pengembangan Agroindustri. Di bawa h bimbingan Prof. Ir. M. Iksan Semaoen, MSc. Ph.D. sebagai Pembimbing Utama, Dr.Ir. Nuhfil Hanani AR,MS. sebagai Pembimbing Pendamping.
Agroindustri sebagai motor penggerak pembangunan sektor pertanian diharapkan dapat memainkan peranan penting dalam kegiatan pembangunan nasional baik dalam susunan pertumbuhan, pemerataan maupun stabilitas. Banyak harapan telah ditumpukan pada agroindustri namun harapan besar tersebut tentunya lebih melekat pada potensi yang ada. Perkembangan agroindustri dapat terjadi apabila komoditas pertanian didasarkan atas daya saing diantaranya : keunggulan komparatif, keunggulan kompetitif, memenuhi skala ekonomi, mampu mengendalikan produk secara kontinu, kebijakan pemerintah dan mempunyai efek ganda. Salah satu dari berbagai k omoditas yang dapat menangkap aspek ganda adalah komoditas kedelai. Kedelai merupakan komoditas penting di Indonesia karena merupakan salah satu dumber protein nabati, sumber vitamin, sumber mineral dan terjangkau oleh masyarakat. Mengingat komoditas kedelai merupakan komoditas komersial dan 96 persen dari 95 persen komoditas kedelai digunakan sebagai bahan baku industri tempe tahu yang perlu dilestarikan keberadaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari, meramalkan dan merumuskan daya saing ko moditas kedelai sehingga diharapkan akan diperoleh keselarasan langkah sebagai upaya mengatasi masalah -masalah yang berkaitan dengan berbagai kesenjangan baik dari aspek produksi, permintaan input -output, agroindustri tahu/tempe dan kebijakan pemerintah di masa yang akan datang. Metode analisis usahatani dan agroindustri tempe tahu menggunakan fungsi keuntungan Cobb Douglass dengan metode penaksiran yang digunakan adalah
Seemingly Unrealeated Regression (SUR) dasn memperhatikan aspek resiko yang ditanggung oleh petani. Analisis daya saing menggunakan keunggulan komparatif dan
keunggulan kompetitif dikombinasikan dengan Policy Analysis Matrix (PAM), selain itu PAM juga dipakai untuk menganalisis kebijakan dan intervensi pemerintah terhadap komoditas kedelai b aik dalam usahatani maupun agroindustri tempe tahu. Beberapa
jenis skenario ( sensitivitas) kebijakan dilakukan dan intervensi pemerintah terhadap komoditas kedelai agar mempunyai daya saing di tingkat regional, nasional maupun
internasional.
Hasil penelitian antara lain : 1. Daya saing pengusahaan komoditas kedelai di tingkat regional, nasional dan
internasional masih rentan terhadap perubahan -perubahan input, output maupun kebijakan pemerintah. Sedangkan agroindustri temped an tahu mempunyai daya saing stabi l yang ditunjukkan oleh nilai koefisien keunggulkan komparatif dan keunggulan kompetitif yang lebih kecil dari 0,5
49
2. Perilaku Petani terhadap resiko memperlihatkan bahwa sebagian besar petani
yaitu 48,57 persen dari seluruh petani contoh netral resiko, 40 p ersen berperilaku tidak berani berisiko, dan 11,43 persen berperilaku berani berisiko.
3. Efisiensi teknis, efisiensi alokatif dan efisiensi ekonomi relatif petani yang berperilaku tidak berani beresiko tidak lebih efisien dari pada petani yang
berperilaku netral resiko. Petani yang berani beresiko lebih efisien secara alokatif dibandingkan petani yang berperilaku netral resiko.
4. Keuntungan harapan sebagai variabel tidak bebas dan koefisien perilaku
terhadap resiko sebagai variabel bebas, memperlihatkan adanya pengaruh negatif tetapi tidak nyata. Hal ini menunjukkan bahwa keuntungan harapan tidak dipengaruhi oleh perilaku petani dalam menghadapi resiko.
5. Kebijakan Pemerintah pada harga dalam kegiatan sistem komoditas kedelai dapat meningkatkan surplus produsen s ebesar 4 persen dan secara tidak langsung dapat meningkatkan daya saing komoditas domestik
6. Pengusahaan komoditas kedelai belum mencapai efisiensi ekonomis dan untuk
agroindustri Tahu dan Tempe efisien dalam penggunaan biaya produksi namun belum mencapai e fisiensi ekonomis.
7. Komoditas kedelai diusahakan petani masih mempunyai daya saing, namun sensitif terhadap tingkat produktifitas, harga kedelai impor, Shadow Exchange Rate (SER), Nilai Tukar Resmi (NTR) dan tarif impor.
50
L A M P I R A N 1 7 . C O N T O H S U M M A R Y S K R I P S I
SUMMARY
Natalia Prima Rahardita. 0310460030 -46. Predation Ability of Stethorus sp. (Coleoptera: Coccinellidae) and Coccinellid, Predator of Tetranychus sp. Mites (Acari: Tetranychidae). Supervised by Dr. Ir. Sri Karindah, MS. and Dr. Ir. Retno Dy ah Puspitarini, MS.
Tetranychus sp. is an important pest of cassava plant that causes major damage. This species have several natural enemies, there are coleopteran Stethorus sp. and coccinellid. The research of both predators was needed to give information about their potential. The objectives of this research were to observe the predation ability and the predation activity of adult Stethorus sp. and coccinelid on different prey stages of Tetranychus sp. This research was conducted in Laboratory of Entomology Plant P est and Disease Department, Faculty of Agriculture, Brawijaya University, Malang, on August 2007 until February 2008. The predator ability was determined separately for male and female of Stethorus sp. and unsexed of coccinellid with different prey stages of prey (eggs, nymphs and adults of Tetranychus sp.). One predator was introduce to Petridish (Ø= 9 cm) and provided 50 eggs, 30 nymphs and 20 adults of Tetranychus sp. The numbers of preys were replaced to the original density after 24 hours. The consumption rate experiment for each prey type was replicated 10 times and determined daily within 5 days. The predation activity was determined separately for male and female of Stethorus sp. and unsexed of coccinellid with different prey stages of prey (eggs, nymphs and adults of Tetranychus sp.). One predator was introduced to Petridish and provided 25 eggs, 15 nymphs and 10 adults of Tetranychus sp. The numbers of preys were replaced to the original density after 12 hours. The prey consumed was recorded two times for a day period i.e. at 6 a.m. and 6 p.m. The consumption rate experiment for each prey type was replicated 10 times and determined daily within 5 days. .The data were analyzed using t test of 5% error levels and followed by Least Significant Different test of 5% levels.The results of first experiment showed that the predation ability of Stethorus sp. was higher than coccinellid. Stethorus sp. consumed 29,14 eggs, 9,39 nymphs or 5,44 adults of Tetranychus sp. per day, while coccinellid consumed 20, 26 eggs, 4,94 nymphs or 2,82 adults of Tetranychus sp. per day. The female of Stethorus sp. consumed the average number of nymph or adult of Tetranychus sp. higher than the male (p=0,01 and p=0.03). However, male and female of Stethorus sp. consumed the average same numbers of Tetranychus sp. eggs (p=0,12). The female of Stethorus sp. consumed 29, 14 eggs, 10,62 nymphs or 6,78 adults of Tetranychus sp. per day, while the male of Stethorus sp. consumed 27,20 eggs, 8,16 nymphs or 4,10 adults of Tetranychus sp. per day. Both predators consumed more eggs than nymphs or adults. Stethorus sp. consumed 28,17 eggs, 9,39 nymphs or 5,44 adults per day and coccinellid consumed 20,26 eggs, 4,94 nymphs or 2,82 adults per day. The results of second experiment showed that the preying activity of both predators was more during night time rather than in the day time. The average number of Tetranychus sp. that were consumed by Stethorus sp. at night 17,96 eggs, 5,61 nymphs or 3,22 adults Tetranychus sp. per day, while coccinellid consumed 13,02 eggs, 3,00 nymph s or 1,92 adults Tetranychus sp. per day. Stethorus sp. consumed 10,22 eggs, 3,78 nymphs or 2,22 adults Tetranychus sp. per day during day time , whereas coccinellid consumed 7,24 eggs, 1,94 nymphs or 0,90 adults Tetranychus sp. per day.
51
L A M P I R A N 1 8. C O N T O H K A T A P E N G A N T A R S K R I P S I
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat dan hidayah Nya telah menuntun penulis sehingga dapat menyelesaikan s kripsi yang berjudul “Daya Mangsa Stethorus sp. (Coleoptera: Coccinellidae) dan Coccinellid, Predator Tungau Tetranychus sp. (Acari: Tetranychidae) ”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya, kepada Dr. Ir. Sri Karindah, MS. dan Dr. Ir. Retno Dyah Puspitarini, MS., selaku dosen pembimbing atas segala kesabaran, nasihat, arahan dan bimbingannya kepada penulis. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dr. Ir. Syamsuddin Djauhari, MS. dan Dr. Ir. Aminudin Afandhi, MS. selaku penguji atas nasihat, arahan dan bimbingan kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ketua Jurusan Dr. Ir. Syamsuddin Djauhari, MS. dan Dr. Ir. Toto Himawan, SU. selaku dosen pembimbing akademik atas segal a nasihat dan bimbingannya kepada penulis, beserta seluruh dosen atas bimbingan dan arahan yang selama ini diberikan serta kepada karyawan Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya atas fasilitas dan bantuan yang diberikan.
Penghargaan yang tulus penulis berikan kepada kedua orangtua dan adik atas doa, cinta, kasih sayang, pengertian dan dukungan yang diberikan kepada penulis. Juga kepada rekan -rekan HPT khususnya angkatan 2003 “Arduti” atas bantuan, dukungan dan kebersamaan selama ini.
Penulis berharap semoga hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak, dan memberikan sumbangan pemikiran dalam kemajuan ilmu pengetahuan.
Malang, Juni 2008
Penulis
52
L A M P I R A N 19 . C O N T O H R I W A Y A T H I D U P L A P O R A N S K R I P S I
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Madiun pada tanggal 25 Desember 1984 sebagai putri pertama dari dua bersaudara dari Bapak Subiantoro dan Ibu Titik Srihartati.
Penulis menempuh pendidikan dasar di SDN Nambangan Lor 05/07 Madiun pada tahun 1991 sampai tahun 1997, kemudian penulis melanjutkan ke SLTPN 2 Madiun pada tahun 1997 dan selesai pada tahun 2000. Pada tahun 2000 sampai tahun 2003 penulis studi di SMUN 2 Mad iun. Pada tahun 2003 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Strata 1 Program Studi Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, melalui jalur SPMB.
Selama menjadi mahasiswa penulis pernah menjadi asisten praktik um Mata Kuliah Entomologi pada tahun 2005 -2006, Organisme Penyebab Hama pada tahun 2006 -2007 dan Hama Penting Tanaman Utama pada tahun 2007 -2008. Penulis pernah aktif dalam kepanitiaan PROTEKSI (Pekan Orientasi Terpadu Keprofesian) pada tahun 2006, 2007 da n Ekspedisi HPT pada tahun 2006.
53
L A M P I R A N 2 0. A. C O N T O H D A F T A R I S I L A P O R A N S K R I P S I PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN i
SUMMARY ii
KATA PENGANTAR iii
RIWAYAT HIDUP iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
I. PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang 1
2. Tujuan 3
3. Hipotesis 3
II. TINJAUAN PUSTAKA 4
1. Syarat Tumbuh 4
2. Galur Unggul Tembakau Virginia Rajangan 5
3. Kebutuhan Unsur Hara dan Pemupukan Tembakau Virginia 5
4. Pengaruh Pupuk N terhadap Tanaman Tembakau 7
5. Interaksi Antara Dosis Nitrogen dan Galur 11
III. BAHAN DAN METODE 13
1. Tempat dan Waktu 13
2. Alat dan Bahan 13
3. Metode Penelitian 13
54
4. Pelaksanaan Percobaan 14
5. Pengamatan Percobaan 19
6. Analisa Data 22
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 23
1. Hasil 23
2. Pembahasan 42
V. KESIMPULAN DAN SARAN 53
1. Kesimpulan 53
2. Saran 53
DAFTAR PUSTAKA 54
LAMPIRAN 56
55
LAMPIRAN 20.B. CONTOH DAFTAR ISI LAPORAN SKRIPSI (LANJUTAN) UNTUK PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
DAFTAR ISI
Halama
n
RINGKASAN i
SUMMARY ii
KATA PENGANTAR iii
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah Penelitian 5
1.3. Tujuan ........................................................................................ 7
1.4. Kegunaan Penelitian ................................................................... 8
II. TINJAUAN PUSTAKA 9
2.1. Telaah Penelitian Terdahulu 9
2.2. Tinjauan Tentang Karet .............................................................. 11
2.3. Tata Niaga Karet Alam Indonesia ............................................... 26
2.4. Persaingan Karet Alam dengan Karet Sintetis ............................ 27
2.5. Model Ekonometrika 29
56
III. KERANGKA TEORITIS 37
3.1. Kerangka Pemikiran ................................................................... 37
3.2. Hipotesis 61
3.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ........................... 62
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi Penelitian ........................................................................ 65
4.2. Teknik Penentuan Sample 65
4.3. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 66
4.4. Teknik Analisis Data/Pendekatan Model yang akan diuji ............ 67
V. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 70
5.1.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Perdagangan Karet Alam Indonesia dan Dunia ..........................................................
70
5.2.Validasi Model ............................................................................. 95
5.3.Dampak Kuota Ekspor Terhadap Kinerja Perdagangan ............... 97
5.4.Dampak Kuota Ekspor Terhadap Distribusi Kesejahteraan Pelaku Ekonomi Karet Alam Indonesia .........................................
133
VI. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 141
6.1. Kesimpulan ................................................................................. 141
6.2. Saran 143
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
57
L A M P I R A N 2 1 . C O N T O H D A F T A R T A B E L L A P O R A N S K R I P S I DAFTAR TABEL
Nomor Hal
Teks
1. Rata-rata Produksi Pangan Nasional antara Tahun 1980 -1990 ………... 12
2. Rata-rata Hasil Ubijalar (t/ha) di Indonesia pada Tahun 1990…….……… 13
3. Berat Kering Ubi dan Distribusi bahan Kering pada Fase Awal Pertumbuhan Dua Varietas Ubijalar………………………………….………
14
4. Besarnya Laju Perkembangan Ubi Tanaman Ubijalar (g/tanaman/hari)… 15
5. Rata-rata Hasil Ubijalar (t/ha) Varietas Unggul dan Lokal………………… 18
L A M P I R A N 2 2 . C O N T O H D A F T A R G A M B A R L A P O R A N S K R I P S I
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Halaman Teks
1.
Tiga Fase Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Ubijalar…………
8
2.
Indeks Luas Daun Empat Varietas Ubijalar pada Tujuh Waktu
Pengamatan Setelah Tanam 25……………………………………………... 9
3.
Nisbah Pertumbuhan Tajuk dengan Ubi Tanaman Ubijalar pada Dua
Macam Tanah yang berbeda…………………………………………………. 10
4.
Pengaruh Peningkatan Penggunaan N Terhadap Hasil Ubi Tanaman
Ubijalar pada Tiga Jenis Tanah yang Berbeda…………………………….. 13
5.
Hubungan antara Kadar N dan Kecepatan Distribusi Bahan Kering Ke
Dalam Ubi Empat Varietas Ubijalar………………………………………….. 15
6.
Hubungan antara Serapan Nitrogen dengan Indeks Luas Daun Ubijalar..
24
58
L A M P I R A N 2 3 . C O N T O H D A F T A R L A M P I R A N L A P O R A N S K R I P S I
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
Teks
1. Analisis Tanah Awal………………………………………………..…………… 54
2.
Deskripsi Galur Tembakau Virginia Rajangan T45/P25…………..…………
55
3.
Deskripsi Galur Tembakau Virginia Rajangan T45/K08…………..…………
56
4.
Gambar denah Percobaan……………………………………………………...
57
5.
Petak Pengambilan Contoh……………………………………….…………….
58
6.
Perhitungan Kebutuhan Pupuk Nitrogen………………………….…………..
59
7.
Sidik ragam analisis regresi hubungan antara kandungan khlorofil
dengan dosis pupuk N dan antara laju respirasi dengan dosis pupuk N pada dua galur tembakau virginia………………………………..………… 61
8.
Sidik ragam analisis regresi hubungan antara kandungan karotin dengan
dosis pupuk N dan antara laju respirasi dengan dosis pupuk N pada dua galur tembakau Virginia………………………………..……………………….. 61
9.
Sidik ragam analisis regresi hubungan antara bobot kering tanaman
(Bktan) dengan dosis pupuk N dan antara bobot kering tajuk (Bktaj) dengan dosis pupuk N pada dua galur tembakau Virginia………………… 61
59
L A M P I R A N 24 . C O N T O H P E N U L I S A N D A F T A R P U S T A K A U N T U K S E T I A P M A C A M
P U S T A K A
A. Jurnal Pustaka Berupa Majalah (Jurnal/Buletin) / Periodicals : Journal/Bulletin
Boerboom, B.W.J. 2000. A Model of Dry Matter Distribution in Cassava (Manihot esculenta Crantz). Neth. J. Agric. Sci. 26 (3): 267-277
B. Pustaka Berupa Buku Teks
Agrios, G. N. 2000. Plant Pathology. Forth Edition. Academic Press. San Diego. p 635
Agrios, G. N. 2002. Plant Pathology. Forth Edition. Academic Press. San Diego. pp 56 - 60
Wolf, D. C. and J. O. Legg. 2000. Isotop and Radiation in Agricultural Sciences: Soil microbiology. S.P.W.R. Acad. Press. London. pp. 99 – 149
C. Pustaka Berupa Buku Prosiding (Kumpulan Beberapa Makalah)
Biley, S.W.(ed.) 2002. Proc.Int.Clay Conf., Mexico City. 16-23 July 2000. Applied Publishing, Ltd., Wilmette, IL.
Proc.Int.Sunflower Conf., 12th,Novi Sad, Yugoslavia. 25-29 July 2003. Int Sunflower Assoc., Tbowoomba, QLD, Australia.
Sakatomo,S. (ed.) 2002 .Proc. Int. Wheat Genet.Symp.,6th, Kyoto.28 Nov.-3 Dec. 2001. Plant Germ-Plasm Inst., Fac. Agric., Kyoto Univ., Kyoto, Japan.
Voronin,A.D. (ed.) 2002-2003. Trans. Int. Congr.Soil Sci., 10th, Moscow. 2002.12 vol.in 13. Inst. Of Soil Science and Agrochemistry; Moscow.
D. Artikel dalam Publikasi Serial
Brown, P.D., and M.J. Morra. 2002. Control of soil Borne Plant Pests Using Glucosinolate Containing Plants. Adv. Agron. 61:167-231.
Edwards, A.C., and M.S. Cresser. 2004. Freezing and its Effect on Chemical and Biological Properties of The Soil. Adv. Soil Sci. 18:59-79. [After vol 20, Advances in Soil Scienceis no longer published as a serial with volume numbers, Treat listings in later editions as you would a chapter in a book.]
E. Artikel dalam Majalah Seri Ilmiah
Anonymous. 2001. Computer Programs from your radio? Agri-Marketing 22(6):66.
Davenport, C.H. 2002. Sowing The Seeds. Barron’s. 2 March, p. 10.
Mulvaney, D.L., and L. Paul. 2001. Rotating Crops and Tillage. Crops Soils 36(7):18-19.
60
F. Artikel dengan ada Perbaikan (Errata) yang telah diketahui
Baker, J.M., E.J.A. Spaans, and C.F. Reece. 2004. Conductimetric Measurement of CO2 Concentration: Theoretical Basis and its Verification. Agron. J. 88:675-682 [erata: 88(6):vi].
G. Makalah dalam Buku
Buresh, R.J., RC. Smithson, and D.T. Hellums. 2002. Building Soil Phosphorus Capital in Africa. P.111-149. In R.J. Buresh et al. (ed.) Replenishing Soil Fertility in Africa. SSSA Spec. Publ. 51. SSSA, Madison, WI.
Gardner, W.H., 2003. Water content. P. 493-544. In A. Klute (ed.) Methods of Soil Analysis. Part 1. 2nd ed. Agron. Monogr. 9. ASA and SSSA, Madison, WI.
H. Makalah dalam Prosiding
Abadi, A. L. dan M. Martosudiro. 2005. Efisiensi Penggunaan Fungisida Sistemik-kontak untuk Pengendalian Penyakit Busuk Daun (Phytophthora infestans) pada Tanaman Kentang. 25.1-25.14. Dalam Kumpulan Makalah Seminar Hasil Penelitian Pendukung Pengendalian Hama Terpadu. KPPHT BAPPENAS dan Balitbang Deptan. Jakarta.
Cagirgan, M.I., and C. Toker. 2005. Path-coefficient Analysis for Grain Yield and Related Characters Under Semiarid Conditions in Barley. P. 607-609. In A. Slinkard et al. (ed.) Proc. Int. Oat Conf., 5th & Int. Barley Genet. Symp., 7th. Vol.2. Univ. of. Saskatchewan Ext. Press, Saskatoon, SK, Canada.
Dolstra, O., M.A. Jongmans, and A.W. de Jong. 2003. Geneticvariation for Desgestibility of Cellwall Constituens in The Stalks and its Relation to Feedingvalue and Various Stalk Traits in Maize (Zea mays L.). p.394-402. In Proc. Congr. Maize and Sorghum Section of EUCARPIA (Europian Association for Research on Plant Breeding), 14th, Nitra, Czechoslovakia. 7-11 Sept. 1987. PUDOC, Wageningen, Netherlands.
I. Disertasi, Tesis, Skripsi
Endres, C. 2004. Influence of Production Practices on Yield and Morphology of Amaranthus cruentus and Amaranthus hypochondriacus. M.S. Thesis. Univ. of Arkansas, Fayettevilie.
Kirkegaard, J.A. 2005. Effect of Compaction on The Growth of Pigeonpea on Clay soil. Ph.D. diss. Univ. of Queensland, St Lucia, Australia.
Maracla, M.A. 2004. Tranports of Disollved Volatile Organic Compounds in The Unsaturated Zone. Ph.D. diss. MichiganState Univ., East Lansing (Diss. Abstr. 96-05907).
J. Abstrak
Degenhart, N.R., BX Werner, and G.W. Burton. 2002. An Orange Node Trait in Pearl Millet: Its Inheritance and Effec on Digestibility and Herbage Yield. In abstracs of technical papers, 2002 annu. Meet.,s. Branch, ASA, 18th, Fort Worth, TX 2-6 Feb. 2002. ASA, Madison, WI.
Ferguson, J.D., W. Chalupa, C.J. Sniffen, D.G. Fox, and PJ. Van Soest. 2004. A Model to Predict Nitrogen Excretion by Lactating Cows. J. Dairy Sci. 75(Suppl. 1):175 (abstr.).
61
K. Perangkat Lunak dan Dokumentasi Perangkat Lunak
Abacus Concepts. 2005. Super ANOVA User Guide. Release 1.11. Abacus Concepts, Berkeley, CA.
Boone, K., D. Porter, and J. McKinion. 2005: A Simulator of Row Crop Rhizosphere. USDA ARS-1 13. USDA ARS Crops Simulation Res. Unit, Mississippi State, MS.
Minitab. 2001. MINITAB 12. Minitab, Inc., State College, PA.
L. Macam-macam
ICRISAT. 2004. Earl Millet Male Sterile Line ICMA 2 and its Maintainer Line ICMB 2: Plant Material Description no 5. ICRISAT, Patancheru, AP, India.
Sandsted, R.F. 2003. Naming and Release of ‘Midnight’: A New Black Bean Cultivar. Drp. Of Vegetable Crops Mimeo. Ser. VC-239. Cornell Univ., Ithaca, NY.
M. Artikel Ensiklopedi
Salisbury, F.B. 2004. Response to Photoperiod. P. 135-167. In O.L. Lange et al. (ed.) Physiological Plant Ecology: 1. Responses to The Physical Environment. Encyclopedia of Plant Physiology. Vol.12A. Springer-Verlag, Berlin.
N. Dokumen Pemerintah
Pennsylvania Agricultural Statistics Service. 2003. Statistical Summary and Annual Report, 2002-2003. PASS-102. Penn. Dep. Of Agric., Harrisburg.
O. Paten dan Tanaman yang dipatenkan
Dudeck, A.E. 2002. Bermudagrass Plant ‘FHB-135’.U.S. Plant Patent 9030. Date issued: 3 Jan. 2002.
Titcomb, S.T., and A.A. Juers. 2003. Reduced Calorie Bread and Method of Making Same. U.S. Patent 3 979 523. Date issued: 7 September.
P. Hasil Uji Tanaman
Halseth, D.E., w.l. Hymes, R.W. Porter and R.L. MacLaury. 2003. 2002 New York State Dry Bean Variety Trials. Fruit and Vegetabel Sci. Rep. 58. Cornell Univ., Ithaca, NY.
Pietsch, D.,R. Gaas, D.T. Rosenow, F. Miller, and G.C. Peterson. 2003b. Grain Sorghum Performance Test in Texas 2002. Tech. Rep. 92-2. Texas Agric. Exp. Stn., College Station.
Q. Publikasi Cetak dengan Pemutakhiran dalam Edisi “Online”
University of California. 2005. LIC IPM Pest Management Guidelines: Tomato. UC-DANR PubL 3339.(Available on-linewithupdatesat http://www.ipm.ucdavis.edu/PMG/selecnewpest. tomatoes. html.).
R. Suplemen dan Volume Khusus
Hardy,R.W.F., R.C. Burns, R.R. Hebert, R.D. Holsten, and EX Jackson. 2004. Biological Nitrogen Fixation: A key to World Protein. P. 561-590. In TA. Lie and E.G. Mulder (eds.) Biological Nitrogen Fixation in Natural and Agricultural Habitas. Proc. Tech. Meet. Int. Biol.
62
Programme (Sect. PP-N), Prague and Wageningen, 2003. Spec. Vol., Plant and Soil. MartinusNijhoff, The Hague.
Young, W.C., III. 2003. Influence of Row Spacing and Seeding Rate on Tall Fescue Seed Production. J. Appl. Seed Prod. 9 (suppl.):48.
S. Sumber sumber Elektronik ‘Online’
S. 1. Hanya Versi Elektronik
De Vriess, ER, M. Jansen, and K. Metslaar. 2005. Newsletter of Agro-Ecosystem Modelling (Online) November extra ed. Available by e-mail Listsery ([email protected]) or Web link to gopher archives (http://www.bib.wau.nVcamase/cam-news.html) (verified 1 Nov. 2005).
Downing, M., D. Langseth, R. Stoffel, and T Kroll. 2002. Large-scale Hybrid Poplar Production Economics: 2001 Alexandria, Minnesota, establishment cost and management [online]. BIOENERGY’96. Peoc. Nati. Bioenetgy conf., 7th, Partnerships to Develop and Apply Biomass Tehcnologies, Nashville, TN. 15-20 Sept. 2002. Available at http://www.esd.orni.gov/bfd/ spapers/bioen96/ downing.html posted 10 Dec. 2002; verified 24 Nov. 2004.
National Agricultural Statistics Service. 2003. Crops County data [Online]. Available at http://usda.mannlib.cornell.edu/data-sets/crop/9Xl 00 (Verified 30 Nov. 2004).
S.2. Versi Cetak dan Versi Elektronik Sekaligus
University of California. 2002. Tomato Pest Management Guidelines. Univ. of Calif. Pest Management Guide-lines Publ. 14. (Available on-line with updates at http://www.ipm.ucdavis.edu/PMG/ selectnewspest.tomatoes.html.) (Verified 30 Nov. 2004).
S.3. CD-Rom
Moore, K., and M. Collins (ed.) 2003. Forages, CD-Rom companion [CD-ROM computer file]. 5th ed. Iowa State Univ. Perss, Ames.
Agronomy Journal, Volumes 17-22, 1995-2000 [CD-ROM computer file]. ASA, Madison, WI, and Natl. Agric. Libr., Madison, WI (Nov. 2003).
63
L A M P I R A N 2 5 . C O N T O H G R A F I K
64
Gambar 25. Perbandingan Harga Riil Karet alam Indonesia Tanpa Kuota danSetelah Kuota Periode Tahun 1971 -2001
L A M P I R A N 2 5 (Lanjutan)
0
5
10
15
20
25
30
35
Stethorus sp. jantan Stethorus sp. betina coccinellid
Jum
lah
yan
g D
iman
gsa
Im
ago
Imago Tetranychus sp. Nimfa Tetranychus sp. Telur Tetranychus sp.
Gambar 6. Rata-rata Jumlah Berbagai Stadia Tetranychus sp. yang Dimangsa Imago Jantan dan Betina Stethorus sp. serta Imago Coccinellid
65
Penawaran, Permintaan dan Harga Ubi Kayu Indonesia
tahun 1985--2004
12101417 1406 1331 1436
1701 1712 1853 1955 18521729 1753 1744 1700 1713 1570 1683
1179
1378 13511289
1357
1572 15971556
17601664
1535 1604 1596 1571 1589
14501582 1598 1615
1690
17651699
1705
112 99 91 102 122 134 133 136 155 168 176 182 209304 321
952782543 659 692
1985
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
Tahun
Penaw aran
(tonX1000)
Permintaan
(tonX1000)
Harga (ton/kg)
Gambar 14. Perbandingan Penawaran, Permintaan dan Harga Ubi Kayu
L A M P I R A N 2 6 . C O N T O H G A M B A R D A N D I A G R A M
a b c
Gambar 2. Imago Stethorus sp. (perbesaran 40x) (a: jantan, b: betina, c: dari arah lateral )
Catatan: Gambar tidak perlu diberi garis tepi.
0,2 mm
66
Gambar 5. Hubungan antara bahan organik tanah dan pembatas pertumbuhan tanaman.
67
Produksi daun
Daun
Batang Residu berserat
Limbah cair Uap & tenaga
Methan
Ubi Tanah
Campuran makanan ternak
Pati
Fruit water Ampas serat (makanan ternak)
Sirup glukosa, dek-
strosa,monohidrat,
vitamin C.
Ethyl alcohol,
acetone, butanol,
asam sitrat
Gambar 1. Sistem Agroindustri Ubi Kayu
Hammer mill Ekstraksi
Protein
Pembakaran
Sistem fermentasi
an aerob
Siklus balik hara
Dehidrasi dan
pembuatan pelet
Pembersihan pati
Hidrolisa menjadi Pengolahan
Fermentasi
Fermentasi menjadi protein
sel tunggal
Ub
i Kay
u
68
Keterangan:
: variabel eksogen : hub. Antar variabel endogen
: variabel endogen : hub. Antara variabel endogen dan eksogen
Gambar 7. Skematis kerangka pemikiran Penelitian
Latar Belakang:
Potensi ubi kayu sebagai bahan pangan dan bahan baku industri
Permintaan cenderung meningkat.
Peluang ekspor masih terbuka lebar.
Permasalahan:
Harga ubi kayu cenderung berfluktuasi.
Produktivitas dalam negeri masih rendah.
Ekspor cenderung menurun.
Pendapatan Permintaan ubi kayu t-1
Harga jagung
Jumlah penduduk
Harg
a dun
ia
Ku
ota ek
spo
r
Ekspor t-1
Lu
as areal
Pen
awaran
ub
i kay
u
t-1
tekn
olo
gi
Nilai tu
kar
Permintaan
Harg
a
Ekspor
Pen
awaran
Harga ubi kayu
t-1
Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap permintaan,
penawaran, harga, dan ekspor ubi kayu Indonesia
Peramalan permintaan, penawaran,
harga, dan ekspor ubi kayu Indonesia.
Permintaan, penawaran, harga, dan ekspor ubi kayu Indonesia diharapkan optimal:
Peningkatan keuntungan dan pendapatan petani/produsen.
Peningkatan ekspor ubi kayu.
Peningkatan devisa bagi negara.
Eksistensi ubi kayu sebagai produk
pertanian yang komersil
69
L A M P I R A N 2 7 . C O N T O H T A B E L
Tabel 6. Rata-rata Luas Daun Tanaman-1
pada Berbagai Umur Tanaman untuk Setiap Perlakuan Macam Varietas dan Dosis Pupuk N.
Rata-rata Luas Daun Tanaman-1 (cm2)
Perlakuan 30 hst 45 hst 60 hast 75 hst 90 hst *)
Varietas
PB 5
PB 8
Bengawan
1486,09
1361,31
1187,54
1441,51 ab
1567,27 b
1362,32 a
1950,79 ab
1860,72 b
1662,10 a
2114,04 a
2026,81 b
1686,22 a
2328,78 c
2058,49 a
1922,95 a
BNT 5% tn**) 108,92 128,04 167,79 196,79
Dosis Pupuk (kg ha-1)
0
200
400
600
1317,09
1284,09
1530,29
1405,56
1448,89 a
1425,82 a
1609,45 c
1593,41 b
1746,76 a
1868,12 a
2162,62 c
1909,14 b
1927,41 a
1746,76 a
2341,05 c
1937,70 b
1813,74 ab
1927,41 ab
2573,52 c
2079,76 b
BNT 5% tn**) 108,92 128,04 167,97 196,79
Keterangan : Bilangan yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda nyata pada uji BNT 5% (p= 0,05); hst* = hari setelah tanam; tn** = tidak berbeda nyata
Catatan :
gram dituliskan: g kilogram dituliskan: kg meter dituliskan: m cm3 atau cubical centimeter disingkat cc dituliskan: ml hektar dituliskan: ha tanaman per hektar dituliskan: tan ha-1
70
Tabel 18. Tingkatan kesadaran berdasarkan masing-masing variabel pada indikator
tingkat pengenalan terhadap ciri-ciri merek benih jagung hibrida P-21 pada saat
sebelum ditanam
Tingkatan kesadaran
Variabel
Top of mind Brand recall Brand
recognition
Unaware of
brand Jumlah
Σ % Σ % Σ % Σ % Σ %
Warna pada kemasan 35 61,40 7 12,28 9 15,79 6 10,53 57 100
Keterangan pada kemasan 5 8,77 12 21,05 31 54,39 9 15,79 57 100
Variasi kemasan 23 40,35 13 22,81 18 31,58 3 5,26 57 100
Benih 14 24,56 20 35,09 18 31,58 5 8,77 57 100
Nama produsen 6 10,53 11 19,30 9 15,79 31 54,39 57 100
Sumber: Lampiran 8a (2010)
71
L A M P I R A N 2 8 . C O N T O H R I N G K A S A N U N T U K S E M I N A R H A S I L P E N E L I T I A N
RINGKASAN
Rika Ratna Sari. 0610430048-43. Peran Hutan Rakyat dan Agroforestri Sebagai
Cadangan Karbon di Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Di bawah bimbingan
Prof. Ir. Kurniatun Hairiah, Ph.D dan Ir. Widianto, MSc.
PENDAHULUAN
Hutan merupakan suatu sistem
penggunaan lahan yang dapat menyerap
karbon sehingga dapat menekan jumlah
CO2 di atmosfir. Alih guna lahan melalui
kegiatan penebangan dan pembakaran
hutan, konversi lahan, serta aktivitas
lainnya menyebabkan peningkatan emisi
gas rumah kaca (GRK). Upaya menanam
pepohonan yang berumur panjang pada
lahan agroforestri dapat mengurangi
konsentrasi CO2 di udara dan juga
mengurangi emisi CO2 dari lahan.
Besarnya penyerapan karbon pada
ekosistem daratan dipengaruhi oleh tiga
faktor, yaitu : (1) vegetasi, (2) kondisi
tempat, (3) pengelolaan dan respon
ekosistem daratan terhadap peningkatan
konsentrasi CO2 di atmosfir. Ketiga faktor
tersebut saling berinteraksi dengan hasil
yang ditentukan oleh kekuatan setiap faktor
(Hairiah et al., 2007). Menurut hasil
penelitian Hairiah et al. (2010) di DAS Kali
Konto menunjukkan bahwa hutan memiliki
cadangan C tertinggi (161 Mg ha-1
). Total
cadangan C di Agroforestri berkisar antara
99 hingga 111 Mg C ha-1
. Tujuan dari penelitian ini adalah
(1) mengevaluasi potensi hutan rakyat dan
agroforestri sebagai penyimpan karbon, (2)
mengetahui rata-rata C tersimpan per siklus
tanam. Hipotesis dari penelitian ini adalah
(1) Agroforestri lebih berpotensi sebagai
cadangan karbon dibandingkan dengan SPL
lain dengan hutan sebagai kontrol, (2)
Semakin pendek siklus tanam maka rata-
rata C tersimpan per siklus tanam semakin
kecil.
Penelitian ini diharapkan dapat
membantu pemerintah daerah Pasuruan
dalam menyediakan informasi tentang
manfaat hutan rakyat dan agroforestri
sebagai penyimpan karbon.
METODE
Penelitian ini dilakukan di wilayah
Kecamatan Prigen (Kabupaten Pasuruan)
pada bulan November 2009 – Maret 2010
dalam dua tahap: pengukuran di lapangan
dan analisis laboratorium. Kegiatan diawali
dengan observasi wilayah, untuk
menyeleksi plot pengukuran cadangan
karbon yang dapat mewakili beberapa
sistem penggunaan lahan (SPL) yang ada.
Ada 6 SPL yang diukur adalah (1) hutan
sekunder, (2) agroforestri nangka, (3)
agroforestri bambu, dan perkebunan
(monokultur) (4) pinus, (5) mahoni, dan (6)
sengon.
Estimasi cadangan karbon, dilakukan
dengan jalan mengukur C yang tersimpan
dalam 6 komponen penyusun lahan yaitu
biomasa dari pohon (tajuk dan akar) dan
tumbuhan bawah, nekromasa (kayu mati,
cabang ranting dan seresah), dan bahan
organik tanah. Pengukuran diawali dengan
membuat plot pengamatan ukuran 40 x 5 m
untuk semua komponen penyusun lahan.
Konsentrasi C dari tanaman diestimasi
dengan menggunakan nilai terpasang yaitu
46%. Biomasa pohon diestimasi dengan
menggunakan persamaan alometrik yang
sesuai. Semua pohon yang terdapat dalam
plot diukur diameter pohon setinggi dada
(diameter at breast height) atau 1.3 m dari
atas permukaan tanah. Contoh tumbuhan
bawah dan seresah diambil dari permukaan
tanah dari 6 titik berukuran 0.5 x 0.5 m
pada plot yang sama. Contoh tanah diambil
pada kedalam 0-5 cm, 5-15 cm, dan 15-30
cm, dan dianalisis kandungan C nya.
Data yang diperoleh di lapangan dan di
laboratorium diuji keragamannya. Untuk
mengetahui hubungan antar variabel
dilakukan uji korelasi yang dilanjutkan
dengan uji regresi.
72
0%
20%
40%
60%
80%
100%
HT AFN AFB PM MM SM
Timber Buah2an Non-kayu
HASIL
Karakteristik Lahan
Keragaman plot pengukuran karbon
ditunjukkan dengan kerapatan populasi
pohon, jenis, dan jumlah spesies. Kerapatan
populasi pohon tertinggi berturut-turut
adalah sengon monokultur (1960 pohon/
ha), agroforestri bambu (1816 pohon/ha),
pinus monokultur (1306 pohon/ha), mahoni
monokultur (1092 pohon/ha), dan
agroforestri nangka (967 pohon/ha).
Sedang kerapatan populasi pada hutan
sekunder sekitar 1410 pohon/ha sehingga
kerapatan populasinya lebih rendah
dibandingkan hutan di sub DAS Kali Konto
(2248 pohon/ha) (Hairiah et al., 2010). Hal
ini menunjukkan bahwa kondisi hutan di
kec. Prigen dalam kondisi terdegradasi.
Rasio basal area tanaman dominan/
tanaman dominan untuk menunjukkan jenis
sistem penggunaan lahan (Hairiah et al.,
2009). Rasio basal area pada agroforestri
nangka dan agroforestri bambu adalah 0.37
dan 0.41. Sedangkan pada perkebunan
monokultur (pinus, mahoni dan sengon)
berkisar antara 0.81 - 0.98. Bila nilai < 0.4
maka termasuk dalam agroforestri, bila
nilai > 0.80 berarti SPL tersebut cenderung
monokultur (Hairiah et al., 2006).
Komposisi pohon penyusun pada
hutan adalah 93% terdiri dari tanaman
penghsil timber dan 7% tanaman non kayu.
Gambar 1. Persentase Jumlah Pohon dari Berbagai SPL di
Kecamatan Prigen (HT: hutan, AFN: agroforestri nangka,
AFB: agroforestri bambu, PM: pinus monokultur, MM:
mahoni monokultur, SM: sengon monokultur)
agroforestri nangka menunjukkan
komposisi jenis pohon yang beragam yakni
20% penghasil timber, 55% penghasil
buah, dan 25% jenis non-kayu seperti
pisang (Musa spp) dan pepaya (Carica
papaya). Sedangkan pinus, mahoni, dan
sengon monokultur memiliki diversitas
yang rendah karena didominasi pohon
penghasil timber (87 - 99%).
Berat Kering Tanaman
Berat kering (BK) tanaman yang
terdapat dalam biomasa pohon, nekromasa,
tumbuhan bawah (understorey), seresah,
dan akar berbeda nyata (p<0.05) antar SPL.
Pada semua SPL, BK tertinggi terdapat
pada biomasa pohon berkisar antara 36.60 -
122.72 Mg ha-1
. BK nekromasa tertinggi
terdapat pada hutan (29.07 Mg ha-1
).
Sedangkan BK nekromasa pada SPL lain
berkisar antara 1.40 – 3.98 Mg ha-1
. BK
tumbuhan bawah berkisar antara 2.84 -6.90
Mg ha-1
. BK seresah berkisar antara 6.59 –
12.79 Mg ha-1
. Sedangkan BK akar berkisar
antara 9.15 - 30.68 Mg ha-1
.
Kejenuhan Bahan Organik Tanah (Corg/Cref)
Alih guna lahan hutan menjadi
agroforestri nangka menyebabkan
menurunnya BOT (Corg/Cref) pada lapisan
atas (0-5 cm) di hutan dari 0.53 menurun
hingga 0.3. Bila lahan hutan dikonversi
menjadi pinus monokultur maka penurunan
BOT (Corg/Cref) pada lapisan atas hanya
0.1. Perbedaan penurunan ini disebabkan
oleh perbedaan pengelolaan lahan. C
saturation deficit (Csatdef) merupakan
indikator untuk mengetahui seberapa besar
degradasi kesuburan tanah. Dari hasil
perhitungan, Csatdef memiliki nilai < 1.
Hal ini menunjukkan bahwa BOT di hutan
telah mengalami degradasi yang
disebabkan oleh menurunnya kandungan
bahan organik (Hairiah et al., 2001).
Tanaman menyerap unsur hara
dalam BOT melalui akar yang akan
disebarkan keseluruh jaringan tanaman.
Biomasa pohon berkorelasi positif dengan
BOT (Corg/Cref) dengan nilai R = 0.54.
73
Biomasa pohon dengan BOT (Corg/Cref)
memiliki hubungan keeratan yang lemah
(R2 = 0.363). Hal ini menunjukkan bahwa
pengaruh BOT (Corg/Cref) terhadap
biomasa tanaman hanya sebesar 36% dan
sisanya dipengaruhi oleh beberapa faktor
lain seperti sinar matahari (proses
fotosintesis), air, suhu udara, dan nutrisi
lain dalam tanah (Hardjowigeno, 1995).
Gambar 2. Hubungan bahan organik tanah dengan
biomasa pohon
Total Cadangan Karbon
Estimasi cadangan C pada berbagai
sistem penggunaan lahan (SPL) memiliki
perbedaan nyata (p<0.05). Cadangan C
tertinggi di kecamatan Prigen terdapat pada
hutan (121 Mg ha-1
). Agroforestri nangka
dan agroforestri bambu menyimpan C
sebesar 86 Mg ha-1
dan 77 Mg ha-1
.
Sedangkan C tersimpan pada perkebunan
monokultur berkisar antara 48–79 Mg ha-1
.
Cadangan C diatas permukaaan tanah
mengontribusi C sekitar 70%, sedangkan
cadangan karbon didalam tanah hanya
sekitar 30%.
Bila kondisi awal hutan sekunder
seperti kondisi hutan di Jambi maka telah
terjadi kehilangan C sekitar 80 Mg ha-1
.
Adanya gangguan pada lahan hutan di
kecamatan Prigen bila dikonversi menjadi
agroforestri menyebabkan kehilangan C
sekitar 40 Mg ha-1
. Tetapi bila hutan
dikonversi menjadi sengon monokultur
maka akan menyebabkan kehilangan C
lebih besar yaitu sekitar 70 Mg ha-1
.
Kehilangan C terbesar akibat hilangnya
biomasa pohon.
Ket : * di Jambi, Sumber Hairiah et al. (2006) , ** di DAS
Konto, Sumber Hairiah et al. (2010)
Gambar 3. Total Cadangan Karbon pada Berbagai
SPL di Kecamatan Prigen
Cadangan karbon rata-rata per siklus
tanam
Estimasi time averaged-C untuk
pinus, mahoni, dan sengon dilakukan
berdasarkan peningkatan jumlah cadangan
karbon per tahun. Sedangkan untuk sistem
agroforestri dihitung dari cadangan karbon
rata-rata dari berbagai umur lahan setelah
penebangan hutan (Hairiah et al., 2009).
Cadangan karbon rata-rata per siklus tanam
untuk pinus adalah 90 Mg ha-1
dengan
penyerapan C 6 Mg ha-1
th-1
, untuk mahoni
adalah 117 Mg ha-1
dengan penyerapan C
4.7 Mg ha-1
th-1
, dan untuk sengon adalah
33 Mg ha-1
dengan penyerapan C 10 Mg ha-
1 th
-1. Sedangkan pada agroforestri nangka
dan agroforestri bambu adalah 71 Mg ha-1
dan 64 Mg ha-1
dengan penyerapan karbon
sekitar 3 – 3.5 Mg ha-1
th-1
.
PEMBAHASAN
Agroforestri lebih berpotensi menyerap C
dan mengurangi CO2 di atmosfir dibanding
perkebunan monokultur karena perkebunan
pada suatu saat akan dipanen sehingga
terjadi kehilangan C melalui emisi CO2
dalam jumlah banyak sehingga lahan
menjadi zero sink. Sedangkan pada lahan
agroforestri, dengan adanya penanaman
y = 325.1x + 11.10
R² = 0.363
0
20
40
60
80
100
120
140
160
0.00 0.20 0.40 0.60
Bio
ma
sa p
oh
on
(M
g/h
a)
Corg/Cref (%)
HT
AFN
AFB
PM
MM
-125
-100
-75
-50
-25
0
25
50
75
100
125
150
175
200
HA* HT** HT AFN AFB PM MM SM
To
tal C
ad
an
ga
n C
(M
g h
a-1
)
Veg
etas
iT
anah
Kecamatan Prigen
74
yang berbeda dapat meningkatkan
potensi lahan sebagai penyimpan C.
Meskipun cadangan C yang tersimpan di
agroforestri relatif lebih rendah dari hutan
tetapi lahan tidak akan pernah menjadi zero
sink seperti yang terjadi pada perkebunan
monokultur.
Gambar 4. Luas berbagai macam tutupan lahan di
kecamatan Prigen tahun 2002
C yang tersimpan pada hutan dengan
luas 2054 ha adalah 249 Gg tertinggi di
Kecamatan Prigen, yaitu sekitar 33% dari
total cadangan C yang ada. Agroforestri
seluas 3118 ha mampu menyimpan karbon
sebanyak 210 Gg atau 28%. Hal ini jauh
berbeda dengan tutupan lahan tanaman
semusim dengan luas 2036 ha hanya dapat
menyerap C sekitar 3 Gg atau 1% saja.
Gambar 25. Kehilangan karbon akibat alih guna
lahan hutan menjadi lahan Pertanian
berdasarakan data luasan lahan tahun
2002
Berdasarkan data luasan lahan
tahun 2002, alih guna lahan hutan menjadi
lahan pertanian (tanaman semusim) di
kecamatan Prigen menyebabkan kehilangan
C sebesar 246 Gg. Tetapi bila dikonversi
menjadi lahan pertanian berbasis
pepohonan maka kehilangan C rata-rata
sekitar 70 Gg. Sedang alih guna lahan
hutan menjadi lahan tanaman semusim
menyebabkan kehilangan C sebesar 246 Gg
atau emisi CO2 sebesar 903 Gg.
Pemanfaatan lahan belukar menjadi lahan
pertanian berbasis pepohonan hanya dapat
menurunkan emisi CO2 sebesar 455Gg
(50% dari emisi awal).
KESIMPULAN
Cadangan C tertinggi terdapat pada
hutan sekunder (121Mg ha-1
), diikuti oleh
agroforestri (77-86 Mg ha-1
). Sedangkan
cadangan C pada perkebunan berkisar
antara 47-79 Mg ha-1
. Cadangan C diatas
permukaaan tanah mengontribusi C sekitar
70%, sedangkan bahan organik tanah hanya
sekitar 30%. Cadangan C rata-rata per
siklus tanam tergantung pada umur
tanaman. Time averaged C stock tertinggi
terdapat pada mahoni (116.95 Mg ha-1
)
dengan siklus tanam selama 50 tahun.
Upaya pengembangan agroforestry
dengan menambah kerapatan dan diversitas
pepohonan yang ditanam sangat
direkomendasikan agar keseluruhan C yang
hilang melalui emisi dapat tergantikan,
sehingga resiko deforestasi dapat
diperkecil.
SARAN
Untuk tujuan perdagangan karbon
dengan mekanisme REDD, dibutuhkan data
perubahan cadangan dan emisi karbon
bukan cadangan karbon yang diperoleh saat
ini. Maka pada penelitian berikutnya
disarankan untuk melakukan estimasi
perubahan luasan masing-masing tutupan
lahan minimal dari 2 waktu pengukuran
(misalnya 1990-2005). Dengan demikian
dapat diestimasi perubahan cadangan dan
emisi karbon di seluruh kecamatan Prigen.
Hutan
2054 ha
Agrofres
tri
3118 ha
Perkebu
nan
1832 ha
Belukar
1743 ha
Tan.
semusim
2036 haRumput
dan
Air tawar1114 ha
Gedung
dan
Pemukiman
1311 ha
Lain-lain
2425 ha
(a)
0
50
100
150
200
250
To
tal C
ad
an
ga
n K
arb
on
, G
g
39
103
230
246
75
L A M P I R A N 29 . C O N T O H B A H A N P U B L I K A S I Y A N G D I S E R A H K A N K E P E R P U S T A K AAN P U S A T U N I V E R S I T A S B R A W I J A Y A
PERAN HUTAN RAKYAT DAN AGROFORESTRI SEBAGAI CADANGAN KARBON DI
KECAMATAN PRIGEN KABUPATEN PASURUAN
Role of Community Forest and Agroforestry as Stock of Carbon
in Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan
Rika Ratna Sari1)
, Prof. Ir. Kurniatun Hairiah, PhD2)
, Ir. Widianto, MSc2)
1)
Mahasiswa Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang 2)
Dosen Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang
ABSTRACT
Land use change from forest to
agricultural system has decrease in carbon
stock due to loss of trees biomass through
logging activities. Decrease in carbon stocks
on terrestrial ecosystems causing
concentrations of greenhouse gases (CO2,
CH4, N2O) has increased. Concentration of
greenhouse gases, especially CO2 could be
reduced by planting vegetation. Reducing CO2
in the atmosphere was estimated the C
sequestered by vegetation based on C stored in
the biomass, necromass and in the soil as soil
organic matter (SOM). This research was
conducted in Kecamatan Prigen, Kabupaten
Pasuruan (Eest Java). The purpose of this
study was to evaluate the stock of carbon
in the secondary forest and agroforestry
systems, as well as estimating their time
average carbon stock. There were six LUS
were measured, (1) secondary forest, (2)
jackfruit-based agroforestry, (3) bamboo-
based agroforestry, plantation
(monoculture) of (4) pine, (5) mahogany,
and (6) Paraserianthes falcataria (Jw.
Sengon). Results showed that forest land
use system has the greatest C stock (121
Mg ha-1
), followed by jackfruit-based
agroforestry (86 Mg ha-1
), and bamboo-
based agroforestry (77 Mg ha-1
). Carbon
stocks in plantation system (4-9 years) are
79 Mg ha-1
in pine monoculture, about 48
Mg ha-1
in mahogany monoculture, and 47
Mg ha-1
in falcataria monoculture. The
highest time averaged carbon stock was
found in mahogany (117 Mg ha-1
) with
annual carbon increment about 4.7 Mg ha-
1, pine (90 Mg ha
-1) carbon increment of
6.0 Mg C ha-1
yr-1
, and falcataria (35 Mg
ha-1
) with carbon increment 10 Mg C ha-1
th-1
. Based on 2002 land area data, a
change in land use from secondary forest
to annual crops system caused a carbon
loss of 244 Gg C or 895 Gg emissions of
CO2. ABSTRAK
Alih guna lahan hutan menjadi lahan
pertanian menyebabkan penurunan cadangan
karbon yang disebabkan oleh hilangnya
biomasa pohon melalui kegiatan penebangan.
Penurunan cadangan karbon pada ekosistem
daratan menyebabkan konsentrasi gas rumah
kaca (CO2, CH4, N2O) semakin meningkat.
Konsentrasi GRK khususnya CO2 dapat
ditekan melalui penanaman vegetasi.
Pengurangan CO2 di atmosfer oleh vegetasi
diestimasi melalui pengukuran cadangan
karbon (C) dalam biomasa tanaman,
nekromasa dan bahan organik tanah (BOT).
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan
Prigen, Kabupaten Pasuruan. Tujuan
penelitian ini adalah (1) mengevaluasi potensi
hutan rakyat dan agroforestri sebagai
penyimpan karbon, (2) mengestimasi rata-rata
C tersimpan per siklus tanam. Pengukuran
dilakukan pada enam sistem penggunaan lahan
(SPL) yaitu (1) hutan sekunder, (2)
agroforestri nangka, (3) agroforestri bambu,
dan perkebunan (monokultur) (4) pinus, (5)
mahoni, dan (6) sengon. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hutan memiliki total
cadangan C paling besar (121Mg ha-1
), diikuti
oleh agroforestri nangka (86 Mg ha-1
), dan
agroforestri bambu (77 Mg ha-1
). Cadangan
karbon pada sistem perkebunan (4-9 tahun)
adalah 79 Mg ha-1
pada pinus monokultur, 48
Mg ha-1
pada mahoni monokultur, dan 47 Mg
ha-1
pada sengon monokultur. Cadangan
karbon rata-rata per siklus tanam tertinggi
terdapat pada mahoni (117 Mg ha-1
) dengan
peningkatan cadangan C sebesar 4.7 Mg ha-1
76
th-1
, pinus (90 Mg ha-1
) dengan peningkatan
cadangan C sebesar 6.0 Mg ha-1
th-1
, dan
sengon (35 Mg ha-1
) dengan peningkatan
cadangan C sebesar 10 Mg ha-1
th-1
.
Berdasarkan data luasan lahan tahun 2002, alih
guna lahan hutan menjadi lahan tanaman
semusim menyebabkan kehilangan C sebesar
244 Gg atau emisi CO2 sebesar 895 Gg.
PENDAHULUAN
Hutan merupakan suatu sistem
penggunaan lahan yang dapat menyerap
karbon sehingga dapat menekan jumlah CO2 di
atmosfir. Alih guna lahan melalui kegiatan
penebangan dan pembakaran hutan, konversi
lahan, serta aktivitas lainnya menyebabkan
peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK).
Upaya menanam pepohonan yang berumur
panjang pada lahan agroforestri dapat
mengurangi konsentrasi CO2 di udara dan juga
mengurangi emisi CO2 dari lahan. Kawasan
hutan sebesar 48.849,13 Ha di Kabupaten
Pasuruan sangat berpotensi menyerap karbon
dan memiliki peluang untuk lebih
dikembangkan sehingga penelitian ini perlu
untuk dilakukan.
Besarnya penyerapan karbon pada
ekosistem daratan dipengaruhi oleh tiga faktor,
yaitu : (1) vegetasi : komposisi jenis, struktur
dan umur tanaman; (2) kondisi tempat : variasi
iklim, tanah, adanya gangguan alam (misalnya
kebakaran hutan); (3) pengelolaan (misalnya
alihguna lahan hutan menjadi lahan pertanian)
dan adanya respon ekosistem daratan terhadap
peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfir yang
tadinya keberadaan CO2 justru sebagai usaha
pemupukan. Ketiga faktor tersebut saling
berinteraksi dengan hasil yang ditentukan oleh
kekuatan setiap faktor (Hairiah et al., 2007).
Menurut hasil penelitian Hairiah et al. (2010)
di DAS Kali Konto, Kabupaten Malang
menunjukkan bahwa hutan memiliki cadangan
C tertinggi (161 Mg ha-1
). Total cadangan C di
Agroforestri berkisar antara 99 hingga 111 Mg
C ha-1
sehingga agroforestri merupakan salah
satu teknik yang bisa ditawarkan untuk
mengurangi konsentrasi CO2 di udara, karena
potensinya yang cukup tinggi dalam
menyimpan C (Hairiah et al., 2006). Tujuan
dari penelitian ini adalah (1) mengevaluasi
potensi hutan rakyat dan agroforestri sebagai
penyimpan karbon, (2) mengetahui rata-rata C
tersimpan per siklus tanam (time averaged-C
stock).
METODE
Pengukuran cadangan C dilakukan di
kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan. Secara
geografis kecamatan Prigen terletak pada 82o
9’ – 82o 11’ LS dan 122
o 31’ – 123
o 29’ BT
dengan luas lebih dari 132 km2. Curah hujan
rata-rata tahunan 4267.5 mm/tahun dengan
suhu udara rata-rata harian 21.9oC. Jenis tanah
pada lokasi penelitian yaitu Andisol, Entisol,
dan Alfisol.
Sistem penggunaan lahan (SPL) penelitian
merupakan hasil klasifikasi tutupan lahan pada
peta penggunaan lahan yang selanjutnya di
lakukan pengecekan untuk penentuan titik plot
pengukuran cadangan karbon yang dapat
mewakili SPL di kecamatan Prigen, antara
lain: (1) hutan sekunder, (2) agroforestri
nangka, (3) agroforestri bambu, (4) pinus
monokultur, (5) mahoni monokultur, dan (6)
sengon monokultur. Pemilihan plot didasarkan
pada nilai basal area yang menunjukkan
merupakan luasan tanah yang tertutup oleh
luasan batang pohon. Basal area (m2 ha
-1) =
(1/4 π dbh2,cm
2)/(Luas plot,m
2). Basal area <
0.4 termasuk dalam agroforestri , bila nilai >
0.80 berarti SPL tersebut cenderung
monokultur (Hairiah et al., 2006).
Tabel 1. Persamaan alometrik untuk mengestimasi biomasa pohon (Hairiah et al., 2007)
Jenis Pohon Estimasi Biomassa pohon,
kg/pohom Sumber
Pohon bercabang BK = 0,11 ρ D2,62
Katterings, 2001
Pohon tidak bercabang BK = π ρ H D2/40 Hairiah et al, 1999
Kopi dipangkas BK = 0,281 D2,06
Arifin, 2001
Pisang BK = 0,030 D2,13
Arifin, 2001
Bambu BK = 0,131 D2,28
Priyadarsini, 2000
Sengon BK = 0,0272 D2,831
Sugiharto, 2002
Pinus BK = 0,0417 D2,6576
Waterloo, 1995
Keterangan :
BK = berat kering; D = diameter pohon, cm; H = tinggi pohon, cm; ρ = BJ kayu, g cm-3
Estimasi total cadangan C per plot (Mg ha-1
) = Total biomasa komponen penyusun lahan (biomasa
pohon, nekromasa, tumbuhan bawah, seresah dan akar) x 0.46
77
Estimasi Cadangan C diatas Tanah
Pengukuran cadangan C di atas tanah
meliputi C yang disimpan dalam biomasa
pohon, nekromasa, tumbuhan bawah
(understorey) dan seresah yang ada di
permukaan tanah. Pengukuran diawali dengan
membuat plot 40 x 5 m (Hairiah et al., 2001b)
dengan mengukur semua
pohon yang terdapat dalam plot diukur
diameter pohon setinggi dada (diameter at
breast height) 1.3 m dari atas tanah. Biomasa
pohon diestimasi menggunakan persamaan
alometrik yang telah dikembangkan (tabel 1).
Nekromasa atau pohon yang telah mati
(tunggul) diukur diameter dan panjangnya
pada plot yang sama.
Tumbuhan bawah (understorey)
merupakan semua tumbuhan yang
diameternya kurang dari 5 cm. Contoh
tumbuhan bawah dan seresah diambil dari 6
titik berukuran 0.5 x 0.5 m2 pada plot yang
sama dengan pengukuran diameter pohon.
Biomasa akar diestimasi dengan nilai
terpasang (default value) nisbah tajuk : akar
yaitu 4:1 untuk pohon di lahan kering (Hairiah
et al., 2007).
Estimasi Cadangan C didalam Tanah
Cadangan C di dalam tanah merupakan
C yang disimpan dalam tanah sebagai bahan
organic tanah. Contoh tanah diambil dari 6
titik yang sama pada pengambilan tumbuhan
bawah dan seresah pada kedalaman 0-5 cm, 5-
15 cm, dan 15-30 cm. Contoh tanah dianalisis
kandungan C (Walkey dan Black), pH KCL ,
tekstur tanah (metoda pipet), dan BI (blok) di
laboratorium Jurusan Tanah, Fakultas
Pertanian, Universitas Brawijaya.
Analisis Data
Data yang diperoleh di lapangan dan laboratorium diuji keragamannya
menggunakan program SPSS 16.0. Bila ada
perbedaan nyata dengan Uji Duncan. Untuk
mengetahui hubungan antar variabel dilakukan
uji korelasi yang dilanjutkan dengan uji
regresi.
HASIL
Karakteristik Lahan
Keragaman plot pengukuran karbon
ditunjukkan dengan kerapatan populasi pohon,
jenis, dan jumlah spesiaes. Kerapatan populasi
pohon tertinggi berturut-turut adalah sengon
monokultur (1960 pohon/ha), agroforestri
bambu (1816 pohon/ha), pinus monokultur
(1306 pohon/ ha), mahoni monokultur (1092
pohon/ha), dan agroforestri nangka (967
pohon/ha). Sedang kerapatan populasi pohon
pada hutan sekunder sekitar 1410 pohon/ha.
Kerapatan populasi hutan di kecamatan Prigen
memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan
dengan hutan di sub DAS Kali Konto (2248
pohon/ha) (Hairiah et al., 2010). Hal ini
menunjukkan bahwa kondisi hutan di
kecamatan Prigen dalam kondisi terdegradasi
bila dibandingkan dengan kondisi hutan di sub
DAS Kali Konto yang telah terganggu.
Rasio basal area tanaman dominan/
tanaman dominan untuk menunjukkan jenis
sistem penggunaan lahan (Hairiah et al.,
2009). Rasio basal area pada agroforestri
nangka dan agroforestri bambu adalah 0.37
dan 0.41. Sedangkan pada perkebunan
monokultur (pinus, mahoni dan sengon)
berkisar antara 0.81 - 0.98. Bila nilai < 0.4
maka termasuk dalam agroforestri, bila nilai >
0.80 berarti SPL tersebut cenderung
monokultur (Hairiah et al., 2006).
Komposisi pohon penyusun pada hutan
adalah 93% terdiri dari tanaman penghasil
timber dan 7% tanaman non kayu.
Agroforestri nangka menunjukkan komposisi
jenis pohon yang beragam yakni 20%
penghasil timber, 55% penghasil buah, dan
25% jenis non-kayu seperti pisang (Musa spp)
dan pepaya (Carica papaya).
Gambar 1. Persentase Jumlah Pohon dari Berbagai
SPL di Kecamatan Prigen (HT: hutan, AFN:
agroforestri nangka, AFB: agroforestri
bambu, PM: pinus monokultur, MM: mahoni
monokultur, SM: sengon monokultur)
Sedangkan jenis penghasil timber pada
agroforestri bambu adalah 76% karena
sebagian besar didominasi oleh bambu, 16%
penghasil buah dan sisanya pepaya dan pisang.
Sedangkan pinus, mahoni, dan sengon
monokultur memiliki diversitas yang rendah
karena didominasi pohon penghasil timber (87
- 99%).
78
Gambar 2. Total Cadangan Karbon pada Berbagai SPL di Kecamatan Prigen
Berat Kering Tanaman
Berat kering (BK) tanaman yang terdapat
dalam biomasa pohon, nekromasa, tumbuhan
bawah (understorey), seresah, dan akar berbeda
nyata (p<0.05) antar SPL. Pada semua SPL,
BK tertinggi terdapat pada biomasa pohon
berkisar antara 37 - 123 Mg ha-1
. BK
nekromasa tertinggi terdapat pada hutan (29
Mg ha-1
). Hal ini menunjukkan bahwa hutan
dalam kondisi terganggu karena banyaknya
kayu mati. Sedangkan BK nekromasa pada SPL
lain berkisar antara 1–4 Mg ha-1
. BK tumbuhan
bawah berkisar antara 3-7 Mg ha-1
. BK seresah
berkisar antara 7–13 Mg ha-1
. Sedangkan BK
akar berkisar antara 9-31 Mg ha-1
.
Total Cadangan Karbon
Estimasi cadangan karbon pada berbagai
sistem penggunaan lahan (SPL) memiliki
perbedaan nyata (p<0.05). Cadangan karbon
tertinggi di kecamatan Prigen terdapat pada
hutan (121 Mg ha-1
). Agroforestri nangka dan
agroforestri bambu menyimpan karbon sebesar
86 Mg ha-1
dan 77 Mg ha-1
. Sedangkan karbon
tersimpan pada perkebunan pinus, adalah 79
Mg ha-1
. Cadangan C terendah terdapat pada
mahoni monokultur dan sengon monokultur
adalah 48 Mg ha-1
, dan 47 Mg ha-1
(Gambar 2).
Cadangan karbon diatas permukaaan
tanah mengontribusi C sekitar 70%, sedangkan
cadangan karbon didalam tanah hanya sekitar
30%. Hasil ini berbeda bila dibandingkan
dengan hasil penelitian di sub DAS Kali konto
dengan kontribusi cadangan karbon diatas dan
didalam tanah masing-masing sebesar 50%
(Hairiah et al., 2010). Kondisi hutan di
kecamatan
Prigen memiliki cadangan C yang lebih rendah
bila dibandingkan dengan cadangan C hutan
alami di Jambi. Perbedaan ini disebabkan oleh
adanya perbedaan struktur, komponen
penyusun, dan kerapatan populasi pohon pada
lahan (Mutuo et al., 2004).
Bila kondisi awal hutan seperti kondisi
hutan alami di Jambi maka telah terjadi
kehilangan C sekitar 80 Mg ha-1
. Adanya
gangguan pada lahan hutan di kecamatan
Prigen bila dikonversi menjadi agroforestri
menyebabkan kehilangan C sekitar 40 Mg ha-1
.
Tetapi bila hutan dikonversi menjadi sengon
monokultur maka akan menyebabkan
kehilangan C lebih besar yaitu sekitar 70 Mg
ha-1
.
Cadangan karbon rata-rata persiklus tanam
Cadangan karbon rata-rata per siklus
tanam (time averaged-C stock) dihitung dari
79
rata-rata cadangan karbon tersimpan di seluruh
plot pengukuran (Gambar 3). Estimasi time
averaged-C untuk pinus, mahoni, dan sengon
dilakukan berdasarkan peningkatan jumlah
cadangan karbon per tahun. Sedangkan untuk
sistem agroforestri dihitung dari cadangan
karbon rata-rata dari berbagai umur lahan
setelah penebangan hutan (Hairiah et al., 2009).
Cadangan karbon rata-rata per siklus
tanam untuk pinus adalah 90 Mg ha-1
dengan
penyerapan C 6 Mg ha-1
th-1
, untuk mahoni
adalah 117 Mg ha-1
dengan penyerapan C 4.7
Mg ha-1
th-1
, dan untuk sengon adalah 35 Mg
ha-1
dengan penyerapan C 10 Mg ha-1
th-1
.
Sedangkan pada agroforestri nangka dan
agroforestri bambu adalah 71 Mg ha-1
dan 64
Mg ha-1
dengan penyerapan karbon sekitar 3 –
3.5 Mg ha-1
th-1
. Hasil ini sesuai dengan
penyerapan potensial C untuk agroforestri
didaerah tropika adalah sekitar 1.5 hingga 3.5
Mg C ha-1
th-1
(Hairiah et al, 2006).
PEMBAHASAN
Agroforestri merupakan suatu sistem
penggunaan lahan yang berpotensi menyerap
karbon dan mengurangi CO2 di atmosfir yang
dapat menyimpan C sekitar 70 Mg ha-1
dengan
penyerapan C sekitar 3 – 3.5 Mg ha-1
th-1
. Nilai
ini lebih rendah
Gambar 3. Estimasi Cadangan Karbon Rata-rata per Siklus Tanam (time averaged-C stock di
Kecamatan Prigen
dari perkebunan monokultur namun
perkebunan monokultur pada suatu saat akan
dipanen sehingga akan terjadi emisi CO2 ke
atmosfir dalam jumlah banyak sehingga lahan
menjadi zero sink. Sedangkan pada lahan
agroforestri, dengan adanya penanaman
beraneka jenis pohon (timber dan buah-
buahan) dengan variasi umur yang berbeda di
suatu lahan akan meningkatkan potensi lahan
sebagai penyimpan karbon. Meskipun
cadangan karbon yang tersimpan di
agroforestri relatif lebih rendah dari hutan
tetapi lahan tidak akan pernah menjadi zero
sink seperti yang terjadi pada perkebunan
monokultur sehingga agroforestri masih lebih
baik bila dibandingkan dengan sistem
monokultur. Perbedaan total cadangan C tiap
SPL disebabkan oleh adanya perbedaan
struktur komponen penyusun, dan kerapatan
populasi pohon pada lahan (Mutuo et al.,
2004), serta kesuburan tanah melalui peran
bahan organik tanah (BOT). Peran bahan
organik tanah dalam mempertahankan
ketersediaan hara dapat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman (biomasa pohon).
Tanaman menyerap unsur hara dalam
tanah melalui akar yang akan disebarkan
keseluruh jaringan tanaman. Biomasa pohon
80
dengan bahan organik tanah (Corg/Cref)
memiliki hubungan yang cukup nyata
(R=0,56), namun bahan organik tanah
(Corg/Cref) hanya mempengaruhi biomasa
tanaman sebesar 36% dan sisanya dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman seperti sinar matahari
(proses fotosintesis), air, suhu
Gambar 4. Hubungan bahan organik tanah (BOT)
dengan biomasa pohon
Dari Plot ke Tingkat Kawasan
Estimasi cadangan karbon pada tutupan
lahan dapat dihitung dari data luas tutupan
lahan dari peta landuse dan cadangan karbon
rata-rata per siklus tanam (time averaged
carbon stock) yang telah dirata-rata dari
beberapa sistem penggunaan lahan. Karbon
yang tersimpan pada hutan dengan luas 2054
ha adalah 244 Gg atau 33% sehingga hutan
merupakan tutupan lahan yang paling banyak
menyimpan karbon. Tutupan lahan
agroforestri dengan luas 3118 ha mampu
menyimpan karbon sebanyak 210 Gg atau
28%. Hal ini jauh berbeda dengan tutupan
lahan tanaman semusim dengan luas 2036 ha
hanya dapat menyerap karbon sekitar 3 Gg
atau 1%. Pengembangan sistem agroforestri
pada lahan-lahan terbuka seperti lahan
tanaman semusim dapat meningkatkan potensi
agroforestri sebagai cadangan karbon.
Guna meningkatkan serapan dan
penyimpanan C di Kecamatan Prigen, ada 2
skenario yang dapat diusulkan, yakni
perluasan lahan pertanian berbasis pepohonan
(agroforestri dan perkebunan) dengan
memanfaatkan lahan belukar (skenario 1), dan
meningkatkan kerapatan populasi dan
diversitas pohon yang ditanam pada lahan
pertanian (skenario 2).
Perluasan lahan pertanian berbasis
pepohonan di Kecamatan Prigen melalui
pemanfaatan lahan belukar menjadi
perkebunan (time averaged C stock 80 Mg ha-
1) dapat meningkatan carbon sink tutupan
lahan di Kecamatan Prigen menjadi 748 Gg
(skenario 1), meningkat sebesar 121 Gg dari
kondisi aktual (628 Gg) (Gambar 5).
Kemampuan lahan dalam menyerap
karbon masih dapat dimaksimalkan (skenario
2) melalui pengembangan agroforestri yakni
meningkatkan time averaged C stock dengan
menambah kerapatan dan diversitas
pepohonan. Bila time averaged C stock lahan
agroforestri di Kecamatan Prigen dapat
ditingkatkan seperti kondisi agroforestri di
DAS Kali Konto menjadi 111 Mg ha-1
(Hairiah et al., 2010) maka agroforestri di
Kecamatan Prigen dapat menyerap karbon
sebesar 346 Gg atau meningkat sebesar 137
Gg dari kondisi aktual (210 Gg).
Apabila kondisi awal di Kecamatan
Prigen berupa hutan, maka alih guna lahan
hutan menjadi lahan pertanian (tanaman
semusim) di Kecamatan Prigen menyebabkan
kehilangan karbon sebesar 244 Gg atau setara
dengan emisi CO2 sebesar 895 Gg. Tetapi bila
dikonversi menjadi lahan pertanian berbasis
pepohonan maka kehilangan C rata-rata sekitar
122 Gg atau setara dengan emisi CO2 sebesar
448 Gg. Pengurangan emisi CO2 akibat alih
guna lahan hutan menjadi tanaman semusim
dapat dilakukan dengan memperluas lahan
pertanian berbasis pepohonan (perkebunan)
dengan memanfaatkan lahan belukar. Bila
lahan belukar diubah menjadi perkebunan
maka dalam kurun waktu 25 tahun diduga
dapat menurunkan emisi CO2 dari 895 Gg
menjadi 480 Gg. Pemanfaatan lahan belukar
ini hanya dapat menurunkan emisi CO2 sekitar
50% saja sehingga belum dapat menggantikan
keseluruhan emisi CO2.
Kemampuan lahan perkebunan sebagai
penyerap karbon juga dapat ditingkatkan
dengan mempertahankan mahoni monokultur
serta mengganti sengon monokultur menjadi
mahoni monokultur sehingga time averaged C
stock dapat ditingkatkan menjadi 117 Mg ha-1
(Gambar 5). Upaya meningkatkan kemampuan
lahan sebagai penyimpan karbon di
Kecamatan Prigen (skenario 2) dapat
meningkatkan cadangan C menjadi 1017 Gg
atau meningkat sebesar 391 Gg dari kondisi
aktual (628 Gg).
81
Gambar 5. Luas wilayah (a) dan cadangan karbon tiap tutupan lahan di kecamatan Prigen(b);
Skenario peningkatkan serapan dan penyimpanan karbon di Kecamatan Prigen (c) udara, dan
nutrisi yang tersimpan dalam tanah (Hardjowigeno, 1995).
KESIMPULAN
Agroforestri di kecamatan Prigen lebih
berpotensi menyimpan C dibanding SPL lain
meskipun cadangan C yang disimpan lebih
rendah dari hutan. Total cadangan karbon
tertinggi terdapat pada hutan yaitu 121 Mg
ha-1
. Cadangan C pada agroforestri (nangka
dan bambu) berkisar antara 70-80 Mg ha-1
dengan penyerapan sekitar 3 – 3.5 Mg C ha-1
th-1
. Sedangkan cadangan C pada perkebunan
monokultur (pinus, mahoni, dan sengon)
berkisar antara 40-80 Mg ha-1
dengan
penyerapan sekitar 5 – 10 Mg C ha-1
th-1
.
Cadangan karbon rata-rata per siklus
tanam tergantung pada lama satu siklus
tanam. Time averaged C stock tertinggi
terdapat pada mahoni (117 Mg ha-1
) dengan
siklus tanam selama 50 tahun. Pemanfaatan
lahan belukar menjadi menjadi lahan
pertanian berbasis pepohonan belum cukup
untuk membayar kehilangan C.
Pengembangan agroforestri dengan
menambah kerapatan dan diversitas
pepohonan yang ditanam sangat
direkomendasikan agar keseluruhan C yang
hilang melalui emisi dapat tergantikan,
sehingga resiko deforestasi dapat diperkecil.
DAFTAR PUSTAKA
Hairiah, K., van Noordwijk, M., and Cadisch,
G. 2000. Crop yield, C and N
balance of three types of cropping
systems on an Ultisol in Northern
Lampung. Netherlands Journal for
Agricultural Science 48: 3-17.
Hairiah, K., Arifin, J., Prayogo, C.,
Widianto., dan Sunaryo. 2002.
Prospek Agroforestri Berbasis Kopi
Sebagai Cadangan Karbon.
Universitas Brawijaya, Fakultas
Pertanian, Malang. Agroteksos, 12
(2): 145-150.
Hairiah, K., Rahayu, S. dan Berlian. 2006.
Cadangan Karbon dalam Biomasa
Pohon dan Bahan Organik Tanah
(Studi kasus dari Sumberjaya,
82
Lampung Barat). Agrivita 28: 298-
309.
Hairiah, K., Rahayu S. 2007. Pengukuran
‘karbon tersimpan di berbagai
macam penggunaan lahan. Bogor.
World Agroforestry Centre -
ICRAF, SEA Regional Office,
University of Brawijaya, Unibraw,
Indonesia.
Hanif, Fatih. 2008. REDD ’mazhab’ Baru
Pengelolaan Hutan Indonesia.
http://my.opera.com/fathanpro/blog
/show.dml. Diakses pada tanggal 18
September 2009.
Hardjowigeno, Sarwono. 1995. Ilmu Tanah.
Akademika pressindo : Jakarta.
Ketterings QM, Coe R, van Noordwijk M,
Ambagau Y and Palm CA. 2001.
Reducing uncertainty in the use of
allometric biomass equations for
predicting above-ground tree
biomass in mixed secondary forests.
Forest Ecology and Management
120, 199-209.
Montagnini, F. 2005. Environmental Services
of Agroforestry Systems. Journal of
Sustainable Forestry, Volume 21.
Number I.
Mutuo, P.K., Cadisch, G., Albrecht, A.,
Palm, C.A., and Verchot, L. 2005.
Potential of Agroforestry For
Carbon Sequestration and
Mitigation of Greenhouse Gas
emissions From Soils in the
Tropics. Nutrient cycling in
Agroecosystems 71: 43-54.
Roshetko, J.M., Delaney, M., Hairiah, K.,
and Purnomosidhi, P. 2002. Carbon
Stocks in Indonesian Homegarden
Systems: Can Smallholder Systems
Be Targeted For Increased Carbon
Storage?. American Journal of
Alternative Agriculture Volume 17,
Number 2.
Roshetko, J.M., Mulawarman., Santoso,
W.J., dan Oka, I.N. 2002. Wanatani
di Nusa Tenggara, Prosiding
Lokakarya Wanatani Se-Nusa
Tenggara, 11-14 November 2001,
Denpasar, Bali. International Centre
for Research in Agroforestry
(ICRAF) dan Winrock
International. Bogor, Indonesia.
164 p.
Van Noordwijk, M., Rahayu, S., Hairiah, K.,
Wulan, Y.C., Farida, V.B. 2002.
Carbon stock assessment for a
forest-to-coffee conversion
landscape in Sumber-Jaya
(Lampung, Indonesia): from
allometric equations to land use
change analysis. J. Sc. China
(special issue on Impacts of land
use change on the terrestrial carbon
cycle in the Asia Pacific region).
Vol 45 (C): 75- 86.
Widjaja, H. 2002. Penyimpanan Karbon
Dalam Tanah : Alternatif Carbon
Sink dari Pertanian Konservasi.
Makalah Pengantar Falsafah Sains,
Program Pasca Sarjana Institut
Pertanian Bogor.
Young, A. 1997. Agroforestry For Soil
Management. International Centre
for Research in Agroforestry
Second Edition. CAB International
: New York, USA.
Ziemer, R. R. 1981. Roots and the Stability of
Forested Slopes. Erotion and
sediment transport in Pasific Rim
steeplands. IAHS Publ no 132.
1
L A M P I R A N 3 0 . C O N T O H L E M B A R P E N G E S A H A N P U B L I K A S I I L M I A H K EP E R P U S- T A K
A A N P U S A T U N I V E R S I T A S B R A W I J A Y A O L E H P E M B I M B I N G S K R I P S I
PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP APEL LOKAL DAN APEL IMPOR (STUDI KASUS PADA PERUMAHAN GRIYA SHANTA KELURAHAN MOJOLANGU, KOTA MALANG)
CONSUMER’S PERCEPTION OF LOCAL AND IMPORTED APPLE (A CASE STUDY GRIYA SHANTA RESIDENCY, MOJOLANGU VILLAGE, MALANG CITY)
Nama : Alif Dian Wahyuni
Nim : 0510442004-44
Jurusan : Sosial Ekonomi Pertanian
Program Studi : Agribisnis
Menyetujui : Dosen Pembimbing
Utama, Pendamping
Dr. Ir. Nuhfil Hanani, MS Hery Toiba,SP.MP NIP. 19581128 198303 1 005 NIP. 19720908 200312 1 001
Mengetahui Ketua Jurusan
Dr. Ir. Djoko KOestiono, MS NIP. 19530715 198103 1 006
Manual Prosedur Pelaksanaan Magang Kerja
Program Studi Agroekoteknologi dan Agribisnis
2011
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 2011
2
Manual Prosedur
Pelaksanaan Magang Kerja
Program Studi Agroekoteknologi dan Agribisnis
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MP.GJM-FP-UB. 0040006103
3
Manual Prosedur Pelaksanaan Magang Kerja Program Studi Agroekoteknologi dan
Agribisnis
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya
Kode Dokumen : '0040006103
Revisi : 3
Tanggal : Juli 2012
Diajukan oleh : Ketua dan Sekertaris PS Agribisnis dan
Agroekoteknologi
Dikendalikan oleh : Management Representatif
Ir. Didik Suprayogo, MSc. PhD
Disetujui oleh : Dekan
Prof. Ir. Sumeru Ashari, M.Agr.Sc., PhD.
4
KATA PENGANTAR
Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) untuk menjamin mutu input, proses dan output pendidikan. Dalam rangka implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), perlu dibuat dokumen yang mengatur arah kebijakan, program, serta cara bagaimana mencapai arah kebijakan akademik tersebut. Arah dan sasaran kebijakan dapat dicapai apabila didukung oleh adanya Manual Prosedur, dokumen yang menjadi acuan kerja setiap kegiatan dalam setiap unit kerja.
Manual prosedur pelaksanaan Magang Kerja merupakan salah satu komponen penting di dalam manajemen akademik. Tujuan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang terus berupaya untuk memperbaiki proses belajar mengajar salah satu diantaranya adalah pelaksanaan Magang Kerja. Manual prosedur ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa, para pihak sebagai tempat Magang Kerja, dosen pembimbing, pengelola Jurusan, bagian akademik, pengelola Magang Kerja, maupun pimpinan untuk senantiasa memberikan pelayanan yang memuaskan khususnya di dalam pelaksanaan Magang Kerja.
Malang, Juni 2012
Dekan
Prof. Ir. Sumeru Ashari, MAgr.Sc., PhD
NIP 19530328 198103 1 001
5
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... 4
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ 5
Halaman ................................................................................................................................................... 5
Pelaksanaan Magang Kerja ..................................................................................................................... 7
Tujuan .................................................................................................................................................. 7
Definisi ................................................................................................................................................. 7
Ruang Lingkup ...................................................................................................................................... 7
Referensi .............................................................................................................................................. 8
Pihak Personal Terkait .......................................................................................................................... 8
Pengantar ............................................................................................................................................. 9
Tujuan Magang Kerja .......................................................................................................................... 9
Kredit Magang Kerja ............................................................................................................................ 9
Tempat Magang Kerja ......................................................................................................................... 9
Sasaran Kompetensi Magang Kerja................................................................................................... 10
Manfaat Magang Kerja ..................................................................................................................... 10
Kualifikasi ........................................................................................................................................... 11
Persyaratan Administrasi Magang Kerja ........................................................................................... 12
1. Persyaratan Akademik untuk Evaluasi: .....................................................................…….12
2. Evaluasi............................................................................................................................ 14
Tim Pengelola Magang Kerja ............................................................................................................. 14
Uraian Prosedur ................................................................................................................................. 15
1.Penetapan Tim Pengelola Magang Kerja di tingkat Jurusan ............................................ 15
2. Persiapan Tim Pengelola Magang Kerja .......................................................................... 15
3. Pelaksanaan Magang Kerja ............................................................................................ 16
4. Evaluasi Magang Kerja ................................................................................................... 17
Tim Penyusun ..................................................................................................................................... 18
Lampiran ............................................................................................................................................. 19
6
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Bagan Alur Kerja……………………………………………………………………………………………. 16
Lampiran 2 .a Form A …………………………………………………………………………………………………….. 18
Lampiran 2.b.1 Form B (1)……………………………………………………………………………………………….. 21
Lampiran 2 .b.2 Form B (2) …………………………………………………………………………………………….. 23
Lampiran 2.b.3 Form B ….……………………………………………………………………………………………….. 24
Lampiran 2 .c. Form C …………………………………………………………………………………………………….. 25
Lampiran 2.d. Form D …………………………………………………………………………………………………….. 27
Lampiran 2.e. Form E ….………………………………………………………………………………………………….. 28
Lampiran 2 .f. Form F ……………………………… …………………………………………………………………….. 31
Lampiran 2.g. Evaluasi Magang Kerja …………………………………………………………………………….. 32
Lampiran 2.g. Jadwal Magang Kerja ……..……………………………………………………………………….. 33
Lampiran 2.g. Evaluasi Persepsi Stakeholder Tempat Magang Kerja dari Mahasiswa
Magang Kerja ……………………………….………………………………………………………….. 35
7
Pelaksanaan Magang Kerja
Tujuan
Manual Prosedur Pelaksanaan Magang Kerja dibuat untuk menjamin pelaksanaan kegiatan Magang Kerja di para pihak tempat Magang Kerja mahasiswa dan sivitas akademika (pengelola Magang Kerja, mahasiswa dan dosen) agar dapat berjalan tertib dan sesuai dengan proses dan tujuan pembelajaran.
Definisi
Dosen Pembimbing adalah dosen tetap di Fakultas Pertanian atau Fakultas lain yang berada di lingkungan UB yang mempunyai kompetensi selaras dengan bidang yang dibelajarkan dalam suatu proses kegiatan Magang Kerja. Fakultas Pertanian dapat melakukan outsourcing sebagai dosen pendamping dari luar UB untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Pembimbing Lapangan adalah tenaga profesional yang ditunjuk Pimpinan tempat Magang Kerja yang mempunyai kompetensi selaras dengan bidang yang dibelajarkan dalam suatu proses kegiatan Magang Kerja.
Mahasiswa adalah mahasiswa yang sudah melakukan registrasi administrasi dan akademik, sesuai dengan KRS yang sudah disusun.
Tim Pengelola Magang Kerja di tingkat Fakultas adalah tim pengelola yang ditunjuk oleh Dekan untuk memfasilitasi pelaksanaan Magang Kerja di tingkat Jurusan.
Tim Pengelola Magang Kerja di tingkat Jurusan adalah Tim Pengelola Magang Kerja yang ditunjuk oleh Ketua Jurusan untuk mengelola Magang Kerja dan ditetapkan oleh Surat Keputusan Dekan yang bertugas untuk mengelola administrasi dan proses pelaksanaan Magang Kerja mahasiswa.
Lembar Isian Magang Kerja (LIMK) adalah borang yang harus diisi oleh mahasiswa atau dosen pembimbing dalam menjalankan proses Magang Kerja.
Satu satuan kredit semester (sks) adalah beban tugas Magang Kerja merupakan kegiatan praktek dan penulisan laporan harian dengan alokasi waktu sebanyak 8 jam per hari selama satu bulan, dimana satu bulan dianggap setara dengan 25 hari kerja.
Ruang Lingkup
Manual prosedur pelaksanaan Magang Kerja berlaku mulai dari (1) penyusunan RPKPS mata kuliah yang akan ditawarkan oleh bagian akademik Fakultas Pertanian, (2) Penetapan Tim Magang Kerja oleh SK Dekan atas usulan Ketua Jurusan dan dikoordinasikan dengan Ketua Program Studi, (3) Observasi tempat Magang Kerja, (4) Penetapan Tempat Magang Kerja dan topik Magang Kerja, (5) Penetapan Dosen Pembimbing utama dari FP-UB, (6) Konsultasi Judul dan topik serta bahan kajian Magang Kerja, (7) Studi Lapangan (Pendalaman Materi Magang), (8) Pembuatan Proposal Magang Kerja, (9) Konsultasi Pendahuluan dengan tempat Magang Kerja dan penetapan dosen pembimbing lapangan, (10) Pengesahan Proposal Magang Kerja, (11) Persiapan Magang Kerja termasuk pembekalan Magang Kerja, (11) Pelaksanaan Magang Kerja, (12) Supervisi dosen Pembimbing Utama /Tim Pengelola Magang Kerja, (13) Analisis informasi data Magang Kerja, (14) Pembuatan draft laporan, (15) Konsultasi hasil Magang Kerja, (16) Evaluasi Keberhasilan Magang Kerja oleh Pembimbing Tempat Magang, (17) Konsultasi dengan dosen pembing utama, (18) Seminar hasil Magang Kerja di
8
FP-UB dan evaluasi hasil Magang Kerja, (19) Laporan Akhir yang ditandatangani pembimbing lapangan, dosen pembimbing utama, dan Ketua Jurusan dan (20) Selesai. Manual prosedur ini berlaku hanya untuk pelaksanaan Magang Kerja yang di bawah tanggung-jawab Fakultas Pertanian UB.
Referensi
1. Standard Akademik FPUB
2. Peraturan Akademik FPUB
3. Manual Mutu FPUB
4. Buku Panduan Akademik Universitas Brawijaya, 2010.
5. Buku Panduan Akademik FPUB, 2010.
6. Buku Panduan Non Perkuliahan FPUB, 2010.
7. Agriculture Intenship: Agriculture 301 Manual. Western Illinois University. 2010
8. Intenship Manual, State University of New York, College of Agriculture and Technology. 2010.
8. FKPTPI. Rumusan Kompetensi Bidang Pertanian. 2011.
Pihak Personal Terkait
1. Dekan 2. Para pihak tempat Magang Kerja Mahasiswa 3. Pembantu Dekan I, II dan III 4. Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama (BPPK) 5. Ketua dan Sekretaris Jurusan 6. Ketua dan Sekretaris Program Studi 7. Pengelola Magang Kerja 8. Sub bagian akademik Fakultas 9. Petugas Administrasi Jurusan 10. Dosen Pembimbing 11. Pembimbing Lapangan 12. Jejaring Alumni FP-UB 13. Mahasiswa yang telah memprogram Magang Kerja dalam KRS yang telah disetujui oleh Dosen
Pembimbing Akademik (PA)
9
Pengantar
Kegiatan pertanian di lapangan sangat dinamis. Berkarir di bidang pertanian dapat dibelajarkan melalui Magang Kerja pada para pihak yang bergerak dalam berbagai bidang dalam lingkup sektor pertanian. Berbagai bidang yang meliputi kegiatan produksi tanaman, perkebunan, agroforestri, hortikultura, pemuliaan tanaman, perusahaan produsen dan pemasaran benih dan sarana produksi pertanian lainnya, manajemen agribisnis, pengiriman barang dan jasa pertanian, teknik dan mekanisasi pertanian, pengolahan hasil pertanian, penelitian dan konservasi sumber daya alam. Magang Kerja juga dapat dilaksanakan pada para pihak yang bergerak dalam kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi baru dibidang pertanian seperti sektor yang bergerak dibidang teknologi informasi dan komunikasi, aplikasi bahan kimia dalam produksi pertanaman, sistem produksi pertanian yang kompleks, teknologi pupuk dan pemupukan dan lain-lain. Pada berbagai bidang tersebut memberikan peluang mahasiswa untuk melatih dirinya melalui kegiatan dalam Magang Kerja dan mendapatkan pengalaman kerja untuk menghadapi tantangan masa depan.
Dokumen Manual Prosedur Pelaksanaan Magang ini disusun sebagai acuan pelaksanaan Magang Kerja mahasiswa PS Agroekoteknologi dan PS Agribisnis. Mahasiswa di masing-masing program studinya perlu untuk menyelesaikan suatu magang kerja sebagai bagian dari kurikulum.
Tujuan Magang Kerja
Tujuan dari program Magang Kerja adalah:
5. Melatih mahasiswa di lapangan untuk aspek pertanian, perkebunan atau manajemen lingkungan yang tidak tercakup dalam proses perkuliahan
6. Memberi kesempatan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja sektor pertanian yang relevan dengan profesi yang akan diembannya di masyarakat
7. Memberikan pengalaman bekerja mahasiswa di lingkungan profesional atau agribisnis 8. Memberikan keterampilan tambahan yang mungkin berguna untuk kerja di masa depan.
Kredit Magang Kerja
Untuk menyelesaikan gelar di sarjana, mahasiswa harus melakukan 4 sks atau setara dengan 4 bulan kerja mulai dari persiapan, pelaksanaan kerja dilapangan hingga menyusun laporan magang yang setiap kegiatannya disetujui dan menyampaikan laporan pada pembimbing tempat magang dan pembimbing dari Fakultas Pertanian UB.
Tempat Magang Kerja
Magang Kerja dapat mengambil di salah satu bidang kegiatan pertanian berikut:
1. Pelaku pertanian / Usaha Pertanian/ Agribisnis 2. Perkebunan
10
3. Perusahaan Produsen dan Pemasaran Benih dan Sarana Produksi Pertanian lainnya 4. Bisnis yang berhubungan dengan pertanian, perkebunan atau manajemen lingkungan 5. Lembaga Penelitian dan Pendidikan 6. Lembaga Pemerintah yang bergerak di sektor pertanian 7. Lembaga yang bergerak dibidang Komunikasi pertanian 8. Konsultan Pertanian 9. Lembaga Swadaya Masyarakat
Sasaran Kompetensi Magang Kerja
Mahasiswa diharapkan untuk mendapatkan pengalaman kerja di tempat Magang Kerja setidaknya mencapai kompetensi minimal untuk mahasiswa agroekoteknologi:
1. Mampu menerapkan dan mensosialisasikan IPTEKS di bidang teknologi budidaya tanaman (sejak proses praproduksi, produksi hingga pasca produksi) berdasarkan prinsip pertanian berkelanjutan dan mengangkat kearifan lokal;
2. Mampu mengimplementasikan dan mengembangkan usaha inovatif bidang produksi tanaman dalam pertanian berkelanjutan dan mampu berkomunikasi dan menjalin kerjasama secara efektif dengan mengikuti etika bisnis;
3. Mampu merencanakan, merancang, melaksanakan dan mengevaluasi sistem produksi tanaman secara efektif dan produktif, dan mampu mengaktualisasikan potensi diri untuk bekerjasama dalam tim multidisiplin;
4. Mampu belajar sepanjang hayat, dan mampu berpikir analitik untuk mengidentifikasi, merumuskan masalah dan akar masalah serta mencari solusi berbasis ilmiah dalam sistem budidaya pertanian yang berkelanjutan.
Sedang kompetensi minimal mahasiswa agribisnis adalah:
1. Mampu merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengorganisasi (mengelola) sistem dan usaha agribisnis secara berkelanjutan berdasarkan etika bisnis
2. Mampu mengimplementasikan (menerapkan) dan mengembangkan agribinis berbasis pertanian berkelanjutan serta berkomunikasi dan menjalin kerjasama secara efektif.
3. Mampu mengidentifikasi permasalahan, memfasilitasi, memediasi dan mengembangkan kapasitas masyarakat agribisnis dalam sistem sosial, ekonomi dan nilai-nilai budaya lokal.
4. Mampu belajar sepanjang hayat, dan mampu berpikir analitik untuk mengidentifikasi, merumuskan masalah dan akar masalah serta mencari solusi berbasis ilmiah dalam sistem agribisnis yang berkelanjutan.
Manfaat Magang Kerja
Mahasiswa dapat
1. memperoleh pemahaman tentang hubungan antara teori di kampus dengan aplikasi praktis di lapangan
2. menguji kemampuan pengembangan karir dengan tujuan yang realistis 3. mengembangkan kebiasaan bekerja secara profesional 4. meningkatkan kemampuan untuk hubungan interpersonal 5. mengenal dan belajar dengan tenaga-tenaga professional di bidang pertanian 6. menyiapkan diri dalam fase transisi menjadi tenaga penuh-waktu kerja setelah
lulus
11
7. mempertahankan status mahasiswa sambil belajar pada pekerjaan profesional
Para pihak tempat magang dapat
1. membangun hubungan dengan calon tenaga potensial yang telah menunjukkan kinerja saat mahasiswa melakukan magang
2. mendidik mahasiswa yang bermotivasi tinggi 3. memanfaatkan tenaga terdidik untuk pengenalan ide-ide baru dan segar, 4. mengembangkan program pelatihan yang efisien 5. memanfaatkan mekanisme magang sebagai alat merekrut tenaga professional
dengan dunia kampus 6. menyalurkan dana dan jasa sebagai bagian dari pertanggung jawaban sosial
untuk mendukung pendidikan perguruan tinggi pertanian untuk mengantisipasi krisis pangan, krisis energy dan krisis air di masa mendatang
Fakultas Pertanian UB dapat
1. medapatkan umpan balik mahasiswa yang dapat digunakan untuk perbaikan kurikulum
2. memperkuat hubungan positif dengan para pihak yang bergerak di sektor pertanian dan masyarakat agribisnis
3. meningkatkan hubungan untuk kepentingan masyarakat luas dan mendorong dukungan masyarakat untuk program-program pendidikan tinggi pertanian
4. mendemonstrasikan kepedulian Fakultas Pertanian UB dalam pendidikan pertanian dan menunjukan dukungannya melalui kinerja individualitas mahasiswa dalam dunia kerja
5. mengembangkan sinergitas para pihak yang bergerak di industri pertanian untuk memberikan kesempatan magang bagi mahasiswa FP-UB
Kualifikasi
Mahasiswa yang memprogramkan Magang Kerja harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif di Fakultas Pertanian, UB dengan bukti KTM 2. Untuk PS agroekoteknologi telah ditetapkan minat, 3. Telah menyelesaikan semua matakuliah wajib Program Studi 4. Memiliki IPK sama dengan atau leih dari 2.0 5. Telah memprogramkan Magang Kerja dalam Rencana Kuliah Semester dalam sistem SIAKAD
mengikuti kalender akademik yang berjalan atas persetujuan dosen Pembimbing Akademik, 6. Mengikuti semua kebijakan dan persyaratan tempat Magang Kerja, 7. Melakukan pembayaran biaya Magang Kerja 8. Sebelum mendaftar, telah memastikan bahwa tempat Magang Kerja:
a. Tempat Magang Kerja tidak diperbolehkan di tempat sebuah bisnis keluarga yang belum berbadan hukum.
b. Jika mahasiswa telah bekerja di tempat kerja sebelumnya, mahasiswa harus menunjukkan secara tertulis bagaimana magang akan berbeda dari tugas sebelumnya.
12
Persyaratan Administrasi Magang Kerja
1. Persyaratan Akademik untuk Evaluasi: SEMUA KELENGKAPAN ADMINISTRASI (BORANG/FORM DAN PROPOSAL) YANG TELAH DIISI DIHARAPKAN DISERAHKAN PADA TIM PENGELOLA MAGANG KERJA TEPAT WAKTU, KARENA DOKUMEN SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PENILAIAN KINERJA MAHASISWA DARI ASPEK AFEKTIF (ketertiban/kedisiplinan, tanggungjawab dan sebagainya). Proporsi besarnya penilian setiap kelengkapan administrasi tercantum pada bagian belakang setiap butir yang dideskripsikan di bawah. Kualitas komunikasi secara tertulis akan sangat dipertimbangkan sebagai bagian dari penilaian kinerja Magang Kerja. Mengingat salah satu tujuan Magang Kerja adalah meningkatkan keterampilan komunikasi lisan dan tertulis, maka ejaan yang benar dan tata bahasa yang benar sangat diharapkan dalam menyampaikan dokumen yang dibutuhkan dalam Magang Kerja ini. Semua aplikasi, laporan, dan dokumen lainnya harus diketik dan diserahkan kepada Tim Pengelola Magang Kerja bisa dalam bentuk hard copy atau melalui email dalam format MS Word doc; Down load form isian akan tersedia di situs Fakultas Pertanian UB http://akademikfp.staff.ub.ac.id/berkas-akademik
1.1. Aplikasi Untuk Magang (Lampiran 2.a dengan (nilai 5%)
Sebelum pelaksanaan Magang Kerja perlu proses persiapan. Oleh karena itu mahasiswa diwajibkan mengisi form “Rencana Topik dan Tempat Magang Kerja”. Apabila terlambat menyerahkan dari batas akhir yang telah ditetapkan Pengelola Magang Kerja, maka mahasiswa yang bersangkutan akan mendapatkan pengurangan nilai satu level.
Permohonan harus diisi dan ditandatangani oleh dosen Pembimbing Akademik.
1.2. Proposal Magang Kerja (Lampiran 2.b dengan nilai 5 %)
Penyerahan borang (form) Lampiran 2.b.1 hingga Lampiran 2.b.3 paling lambat adalah satu minggu sebelum dimulainya proses persiapan kegiatan magang; bila terlambat akan dikenakan denda pengurangan nilai sebesar 50% dari satu level penurunan kisaran nilai angka .
a. Contoh format proposal Magang Kerja terdapat di Lampiran 2.b yang terdiri dari (1) Rencana Magang Kerja Umum, (2) Rencana Kegiatan Khusus Magang Pertanian, (3) Rencana Kegiatan Khusus Minat (yang bisa dilanjutkan untuk tugas akhir/Skripsi). Untuk Rencana Kegiatan Khusus Minat adalah kegiatan investigasi yang digunakan landasan skripsi agar mahasiswa mampu berpikir analitik untuk mengidentifikasi, merumuskan masalah dan akar masalah serta mencari solusi berbasis ilmiah dalam sistem budidaya pertanian atau agribisnis atau manajemen sumberdaya lahan yang berkelanjutan. Rencana Kegiatan Khusus Minat harus mengandung tujuan, identifikasi masalah, prosedur untuk memecahkan masalah, termasuk langkah-langkah berurutan yang terlibat. Apabila mahasiswa melanjutkan kegiatan penelitian di tempat magang, borang (form) lampiran 2.b.3. harus diisi; namun apabila tidak, mahasiswa yang berangkutan tidak perlu mengisi borang tersebut.
b. Satu salinan untuk pembimbing lapangan dan dua salinan untuk dosen pembimbing dan Tim Pengelola Magang Kerja.
c. Minimum 10 referensi pustaka yang diperlukan untuk menyusun proposal Magang Kerja.
13
1.3. Kesepakatan Kemitraan Magang Kerja Mahasiswa (Lampiran 2.c dgn nilai 5 %)
Penyerahan borang (form Lampiran 2.c) tentang kesepakatan kemitraan Magang Kerja paling lambat adalah satu minggu sebelum dimulainya proses persiapan kegiatan magang; bila terlambat akan dikenakan denda pengurangan nilai sebesar 50% dari satu level penurunan kisaran nilai angka. Perjanjian harus ditandatangani oleh mahasiswa dan calon pembimbing lapangan dan disahkan oleh pimpinan tempat Magang Kerja dan diserahkan kembali ke Tim Pengelola Magang Kerja.
1.4. Persiapan Magang Kerja termasuk pembekalan Magang Kerja (nilai 5 %)
Mahasiswa melakukan persiapan Magang Kerja melalui pembekalan baik materi substantif maupun managerial Magang Kerja oleh Tim Pengelola Magang Kerja dan memperoleh surat pengantar Magang Kerja dari Dekan kepada tempat Magang Kerja. Materi pembekalan akan ditentukan kemudian oleh Tim Pengelola Magang Kerja.
1.5. Laporan Mingguan : (Lampiran 2.d dengan nilai Ketepatan waktu dan kelengkapan masing-masing sebesar 2,5%; serta sistematika dari isi sebesar 5%)
a. Laporan mingguan dikirimkan melalui e-mail atau bila tempatnya tidak ada jaringan internet disampaikan melalui pos dan bila tidak memungkinkan lagi disampaikan saat supervisi dan akhir magang ke Dosen Pembimbing. Laporan dikirim setiap hari Senen minggu berikutnya setelah pelaksanaan magang paling lambat jam 13:00.
b. Laporan meliputi: Sebuah analisis tertulis dari salah satu komponen dari bisnis atau kegiatan budidaya pertanian, kegiatan yang dilakukan selama seminggu, rencana kegiatan minggu berikutnya, pengalaman belajar dan masalah, dan log harian jam kerja.
c. Lihat Lampiran E-1 untuk rincian. Kualitas Menulis (ejaan / tata bahasa) akan dievaluasi.
1.6. Supervisi Kegiatan Magang (Lampiran 2.e dengan nilai 5%)
Mahasiswa mendapatkan supervisi dosen pembimbing utama untuk mendapatkan evaluasi kinerja proses dan hasil Magang Kerja (Lampiran 2.e). Dalam proses supervisi dosen pembimbing utama dapat diwakili Tim Pengelola Magang Kerja. Bila tempat magang jauh maka supervisi Magang Kerja dapat dibantu oleh alumni FP-UB di daerah setempat magang atas permohonan Magang Kerja ke Jejaring Alumni.
1.7. Evaluasi Tim Pengelola Magang Kerja oleh Pembimbing Tempat Magang (Lampiran 2.f dengan nilai 35%)
Satu minggu sebelum berakhirnya Magang Kerja, Mahasiswa menjalani evaluasi keberhasilan Magang Kerja oleh pembimbing tempat Magang Kerja dengan sistem evaluasi form di Lampiran 2.f.
1.8. Laporan Akhir Kegiatan Tim Pengelola Magang Kerja (nilai Ketepatan waktu dan Kelengkapan masing-masing 2,5% serta sistematika dan isi 10%)
1. Draft laporan ini harus diserahkan ke Dosen Pembimbing dalam waktu 10 hari setelah akhir magang.
2. Laporan ini harus menjadi gambaran yang jelas dari proses yang terlibat dalam menyelidiki masalah, masalah yang dihadapi dan bagaimana mereka mengatasi, kesimpulan yang dikembangkan, rekomendasi yang diberikan.
3. Laporan disusun berdasarkan Buku Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Akademik Non-Perkuliahan Tahun 2010/2011.
14
1.9. Seminar Kegiatan Magang Kerja (nilai dari dosen Pembimbing 5% dan Dosen Penguji 10%)
Untuk mengakhiri kegiatan Magang Kerja mahasiswa diwajibkan menyusun laporan tentang pengalaman pekerjaan yang telah dialami dan harus diserahkan sebelum akhir semester untuk memungkinkan mahasiswa mengikuti seminar hasil Magang Kerja untuk dinyatakan lulus dalam menjalankan Magang Kerja. Penyampaian laporan akhir dan memberikan seminar Magang Kerja berarti mahasiswa telah menyelesaikan kegiatan Magang Kerja.
Mahasiswa melakukan seminar hasil Magang Kerja yang jadwal pelaksanaannya diatur oleh Tim Pengelola Magang Kerja dan dihadiri oleh pembimbing utama untuk melakukan proses evaluasi hasil Magang Kerja. Dosen Pembimbing merekap seluruh komponen nilai (Lampiran 2.g) dan menetapkan nilai akhir Magang Kerja dan menyerahkan ke Tim Pengelola Magang Kerja yang di lanjutkan dengan penyerahan ke Pembantu Dekan Akademik untuk diproses dalam sistem SIAKAD.
Surat Lulus Magang Kerja atau sertifikat akan diberikan apabila mahasiswa telah menyelesaikan semua proses Magang Kerja. Mahasiswa mencari pembebasan dari Magang Kerja harus berkonsultasi dengan pembimbing dan Tim Pengelola Magang Kerja di Jurusan masing-masing.
2. Evaluasi
Sistem penilaian yang digunakan menggunakan sistem PAN. Nilai akhir yang diterima mahasiswa dinyatakan dengan huruf. Kesetaraan nilai huruf, bobot dan golongan kemampuan adalah sebagai berikut:
Nilai Angka Nilai Huruf Bobot Golongan Kemampuan
> 80 – 100 A 4,0 Sangat Baik
> 75 – 80 B+ 3,5 Antara Sangat baik dan baik
> 70 – 75 B 3,0 Baik
> 60 – 70 C+ 2,5 Antara baik dan Cukup
> 55 – 60 C 2,0 Cukup
> 50 – 55 D+ 1,5 Antara cukup dan kurang
> 45 – 50 D 1,0 Kurang
< 45 E 0 Gagal
Tim Pengelola Magang Kerja
Tim Pengelola Magang Kerja terdiri atas pengelola di tingkat fakultas dan tingkat jurusan. Anggota pengelola di tingkat fakultas terdiri atas para pembantu dekan, ketua jurusan, ketua program studi serta ketua BPPK yang ditunjuk oleh Dekan. Anggota Tim Pengelola Magang Kerja di tingkat jurusan terdiri atas staf pengajar dan staf administrasi yang ditunjuk oleh ketua Jurusan
15
Uraian Prosedur
1. Penetapan Tim Pengelola Magang Kerja di tingkat Jurusan
1. Subbagian Akademik (IK.GJM-FP-UB.04.01.01) membuat konsep surat permohonan ke Ketua Jurusan untuk Penetapan Tim Pengelola Magang Kerja dan menyerahkan kepada Pembantu Dekan I.
2. Pembantu Dekan I melakukan cek akhir sebelum menyetujui dan menanda-tangani surat. 3. Apabila tidak ada koreksi surat permohonan, Pembantu Dekan I menyerahkan kembali kepada
Subbagian Akademik. 4. Subbagian akademik mengirimkan surat permohonan tersebut kepada Ketua Jurusan di
lingkungan Fakultas Pertanian. 5. Ketua Jurusan menetapkan Tim Pengelola Magang Kerja, dan melalui Koordinator administrasi
Jurusan mengirimkan susunan Pengelola tersebut ke Dekan cq Pembantu Dekan I. 6. Pembantu Dekan I bersama Pembantu Dekan II menyusun Tim Pengelola Magang Kerja atas
masukan dari Ketua Jurusan dan atas pertimbangan Ketua Program Studi dan ditetapkan berdasarkan SK Dekan.
7. SK Dekan didistribusikan ke Seluruh Tim Pengelola Magang Kerja 8. Tim Pengelola Magang Kerja melakukan koordinasi persiapan pelaksanaan manajemen
Magang Kerja di tingkat Fakultas dan dilanjutkan di tingkat Jurusan, untuk menetapkan peraturan Magang Kerja, jadwal Magang Kerja dan prosedur Magang Kerja termasuk penetapan tarip Magang Kerja yang kemudian ditetapkan berdasarkan SK Dekan. BPPK FP-UB dan Pembantu Dekan III, melalui jejaring alumni memberikan informasi alternatif tempat Magang Kerja yang bisa ditawarkan ke mahasiswa.
9. Dosen pembimbing Magang Kerja melakukan pembimbingan akademik untuk mencapai kompetensi Pengelola Magang Kerja yang telah ditetapkan.
2. Persiapan Tim Pengelola Magang Kerja
1. Tim Pengelola Magang Kerja di Jurusan membuat pengumuman ke Mahasiswa terkait dengan peraturan Magang Kerja, jadwal Magang Kerja dan prosedur Magang Kerja beserta tarip Magang Kerja beserta informasi awal alternatif tempat Magang Kerja.
2. Tim Pengelola Magang Kerja melakukan pertemuan dengan seluruh mahasiswa untuk menjelaskan mekanisme Magang Kerja.
3. Tim Pengelola Magang Kerja memfasilitasi penerimaan dan mengelola keuangan Magang Kerja mahasiswa (Form Kuintasi Bukti Pembayaran). Pada saat yang bersamaan Tim Pengelola Magang Kerja menyerahkan Form “Rencana Topik dan Tempat Magang Kerja”.
4. Tim Pengelola Magang Kerja mengolah data “Rencana Topik dan Tempat Magang Kerja”. Data tersebut digunakan untuk bahan rapat koordinasi di tingkat Fakultas untuk melakukan fasilitasi komunikasi dengan tempat Magang Kerja yang difasilitasi oleh BPPK FP-UB.
5. Dekan urusan bagian Pembantu Dekan I yang diwakili Tim Pengelola Magang Kerja dan difasilitasi BPPK FP-UB melakukan komunikasi dan korespondensi dengan para pihak sebagai tempat Magang Kerja hingga pendapatkan persetujuan para pihak tempat Magang Kerja.
6. Dekan urusan bagian Pembantu Dekan I menerbitkan Surat Pengantar Mahasiswa untuk Ijin Observasi tempat Magang Kerja beserta form “Persetujuan Topik, Tempat dan Dosen Pembimbing Lapangan” yang dipersiapkan subbagian Akedemik.
7. Mahasiswa baik secara mandiri atau berkelompok melakukan observasi tempat Magang Kerja dengan menyerahkan Surat Ijin Observasi tempat magang, mengkaji materi Magang Kerja dan mengurus ijin Magang Kerja dan mendapatkan penetapan dosen pembimbing lapangan dengan mengisi dan mendapatkan pengesahan form “Persetujuan Topik, Tempat dan Dosen Pembimbing Lapangan”. Semua biaya transportasi dan akomodasi proses observasi di
16
tanggung mahasiswa. Bila tempatnya jauh, maka proses ini dapat dilakukan mahasiswa melalui data sekunder dan korespondensi dengan tempat Magang Kerja. Fasilitasi Magang Kerja dibutuhkan pada proses ini.
8. Copy isian form “Persetujuan Topik, Tempat dan Dosen Pembimbing Lapangan” diserahkan ke Tim Pengelola Magang Kerja Jurusan, untuk kemudian diolah dan digunakan bahan Rapat Jurusan / Laboratorium untuk penetapan Dosen Pembimbing Utama Magang Kerja.
9. Ketua Jurusan mengirim surat tentang susunan Dosen pembimbing Utama maupun pendamping Magang Kerja ke Dekan yang kemudian diterbitkan Surat Keputusan Dekan tentang Penugasan Dosen Pembimbing Magang Kerja.
10. Surat Keputusan Dekan tersebut didistibusikan ke Dosen Pembimbing dengan tembusan kepada Tim Pengelola Magang Kerja, Pembantu Dekan, BPPK, Ketua Jurusan dan pengelola Magang Kerja.
11. Mahasiswa konsultasi awal proposal Magang Kerja dan memproses pengesahan untuk disetujui oleh dosen Pembimbing Utama.
12. Mahasiswa melakukan pendalaman materi lapangan atau bahan kajian Magang Kerja yang dilakukan dengan cara studi lapangan di tempat Magang Kerja, bila tempat Magang Kerja jauh bisa melakukan kajian melalui data skunder dan komunikasi jarak jauh. Pendalaman materi lapangan juga dilakukan dengan kajian literature tentang teori materi Magang Kerja.
13. Mahasiswa menyelesaikan proposal Magang Kerja dan konsultasi proposal Magang Kerja dan memproses pengesahan untuk disetujui oleh dosen Pembimbing Pendamping yang disahkan oleh Tempat Magang Kerja, dilakukan dengan kunjungan di lapangan atau komunikasi jarak jauh.
14. Mahasiswa konsultasi proposal Magang Kerja kepada dosen pembimbing utama, memproses pengesahan untuk disetujui oleh dosen Pembimbing Utama yang disahkan oleh Ketua Jurusan.
15. Mahasiswa melakukan persiapan Magang Kerja melalui pembekalan baik materi substantif maupun managerial Magang Kerja oleh Tim Pengelola Magang Kerja dan memperoleh surat pengantar Magang Kerja dari Dekan kepada tempat Magang Kerja yang diproses oleh Bagian Admnistrasi Akademik FP-UB.
16. Mahasiswa melakukan KRS Magang Kerja melalui SIAKAD on line sesuai kalender akademik UB.
3. Pelaksanaan Magang Kerja 1. Tim Pengelola Magang Kerja Jurusan mengatur, menyiapkan dan memproses pemberangkatan
Magang Kerja Mahasiswa. Transportasi akomodasi dan biaya tempat Magang Kerja di tanggung mahasiswa.
2. Mahasiswa melakukan Magang Kerja dengan efektif kerja selama 3 bulan di lapangan di bawah bimbingan pembimbing pendamping dari tempat Magang Kerja.
3. Mahasiswa mendapatkan supervisi dosen pembimbing utama untuk mendapatkan evaluasi kinerja proses dan hasil Magang Kerja. Dalam proses supervisi dosen pembimbing utama dapat diwakili Pengelola Magang Kerja. Bila tempat magang jauh maka supervisi Magang Kerja dapat dibantu oleh alumni FP-UB di daerah setempat magang atas permohonan Pengelola Magang Kerja ke Jejaring Alumni.
4. Mahasiswa selama berada di tempat Magang Kerja pada waktu yang bersamaan melakukan analisis informasi (termasuk data) dan selanjutnya melakukan penyusunan draft laporan Magang Kerja. Laporan Magang Kerja tersebut secara bertahap dikonsultasikan kepada pembimbing.
5. Satu minggu sebelum berakhirnya Magang Kerja, Mahasiswa menjalani evaluasi keberhasilan Magang Kerja oleh pembimbing tempat Magang Kerja dan mendapatkan pengesahan laporan Magang Kerja. Hasil evaluasi keberhasilan Magang Kerja oleh pembimbing pendamping lapangan dapat diserahkan ke mahasiswa dalam amplop terutup dan untuk diteruskan ke Pengelola Magang Kerja Jurusan.
17
6. Tim Pengelola Magang Kerja Jurusan menerima, mengolah dan mengarsipkan hasil evaluasi pembimbing pendamping.
7. Mahasiswa datang sesuai jam kerja tempat Magang Kerja (IK.GJM-FP-UB.04.01.05), wajib datang ke tempat Magang Kerja maksimal 5 menit sebelum jam kerja dimulai, dan berpakaian rapi (tidak boleh memakai sandal).
8. Mahasiswa yang tidak masuk karena sesuatu hal (sakit) diwajibkan untuk menyerahkan Surat Keterangan Dokter ke tempat Magang Kerja maksimal 1 hari sesudahnya;
9. Mahasiswa mengisi lembar kehadiran Magang Kerja yang disahkan oleh pembimbing lapangan.
10. Pembimbing lapangan memberikan materi Magang Kerja disesuaikan dengan dinamika kerja tempat Magang Kerja mahasiswa dan mengacu pada proposal Magang Kerja.
11. Pembimbing lapangan menyampaikan rencana proses Magang Kerja kepada mahasiswa sebagai kontrak Magang Kerja pada minggu I awal Magang Kerja; dan menjelaskan posisi materi Magang Kerja pada setiap minggunya.
12. Pembimbing lapangan memfasilitasi proses Magang Kerja selama 3 bulan di lapangan. Dalam sebulan sesuai dengan satuan kredit semester (sks), mahasiswa memiliki beban tugas Magang Kerja atau penulisan sebanyak 3 sampai 4 jam sehari selama satu bulan, dimana satu bulan dianggap setara dengan 25 hari kerja.
13. Mahasiswa mengikuti Magang Kerja dengan tertib dan berperan aktif dalam dinamika kerja di tempat Magang Kerja.
14. Mahasiswa wajib mengerjakan semua tugas yang diberikan tempat Magang Kerja dengan mengacu pada proposal.
15. Mahasiswa menyampaikan EVALUASI PERSEPSI STAKEHOLDER TEMPAT MAGANG KERJA TERHADAP KINERJA DARI MAHASISWA MAGANG KERJA (Lampiran ) untuk diisi pejabat yang berwenang di tempat magang kerja dan di kembalikan ke Sub Bagian Akademik Fakultas Pertanian UB.
4. Evaluasi Magang Kerja
1. Satu minggu sebelum berakhirnya Magang Kerja, Mahasiswa menjalani evaluasi keberhasilan Magang Kerja oleh pembimbing tempat Magang Kerja (form evaluasi Magang Kerja) dan mendapatkan pengesahan laporan Magang Kerja (form laporan pengesahan).
2. Mahasiswa mengkonsultasikan hasil laporan Magang Kerja kepada dosen pembimbing utama di kampus hingga pendapatakan persetujuan seminar hasil Magang Kerja.
3. Mahasiswa melakukan seminar hasil Magang Kerja yang jadwal pelaksanaannya diatur oleh Panitia Magang Kerja dan dihadiri oleh pembimbing utama untuk melakukan proses evaluasi hasil Magang Kerja.
4. Mahasiswa merevisi laporan Magang Kerja dan memfinalisasi Magang Kerja untuk mendapatkan persetujuan dosen pembimbing utama dan pengesahaan ketua jurusan, dan sebagai syarat penerbitan sertifikat Magang Kerja oleh Dekan yang diproses oleh Pengelola Magang Kerja Mahasiswa.
5. Pengelola Magang Kerja melakukan rekapitulasi kehadiran mahasiswa, proses dan hasil evaluasi Magang Kerja, dan melaporkan kembali kepada Subbag Akademik.
6. Subbag akademik merekap semua laporan proses Magang Kerja, dan memasukkan hasil evaluasi Magang Kerja mahasiswa dalam sistem SIAKAD dan melaporkan kepada Pembantu Dekan I.
7. Pembantu Dekan I melaporkan hasil evaluasi (dosen dan mahasiswa) kepada Dekan untuk diterbitkan SK Pelaksanaan Tugas Dosen dan Sertifikat Magang Kerja Mahasiswa yang dipersiapkan sub bag akademik.
8. Hasil evaluasi kinerja Magang Kerja mahasiswa diumumkan kepada semua mahasiswa paling lambat satu minggu sesudahnya;
18
9. Dekan berhak membatalkan Magang Kerja apabila jumlah kehadiran mahasiswa kurang dari 80 % kegiatan lapangan di tempat Magang Kerja.
Tim Penyusun
1. Dekan Fakultas Pertanian UB (Prof.Ir. Sumeru Ashari, MAgrSc., PhD
2. Pembantu Dekan I Fakultas Pertanian UB (Ir. Didik Suprayogo, MSc., PhD
3. Pembantu Dekan II Fakultas Pertanian UB (Ir. Respatijati, MS)
4. Pembantu Dekan III Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Aminudin Affandi, MS)
5. Ketua BPPK Fakultas Pertanian UB (Prof.Dr.Ir. Sudiarso, MS)
6. Ketua Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Agus Suryanto, MS)
7. Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Djoko Koestiono, SU) 8. Ketua Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UB (Prof.Dr.Ir. Zaenal Kusuma, MS) 9. Ketua Jurusan Hama Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Samsuddin Djauhari, MS) 10. Sekretaris Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Nurul Aini, MS)
11. Sekretaris Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Syafrial, MS) 12. Sekretaris Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU) 13. Sekretaris Jurusan Hama Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Sri Karindah, MS) 14. Ketua Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Damanhuri, MS) 15. Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UB (Dr.Ir. Rini Dwiastuti, MS) 16. Sekretaris Program Studi Agroekoteknologi Fak. Pertanian UB (Dr.Ir. Anton Muhibuddin, MS) 17. Sekretaris Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UB (Tatiek Koerniawati A, SP, MP) 18. Staf Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian UB (Hagus Tarno, SP.MP.P.hD) 19. Staf Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian UB (Rina Rachmawati, SP,MP.M.Eng)
19
Lampiran
20
Lampiran 1. Bagan Alur kerja
PROSEDUR MAGANG KERJA
Mahasiswa datang ke Pengelola Magang
Kerja di Jurusan
Mahasiswa ke pengelola Magang Kerja di Jurusan untuk melakukan pembayaran dengan menunjukkan KTM
Mahasiswa melakukan
pembayaran
Mahasiswa membayar biaya magang kerja
Petugas Jurusan menerima
pembayaran
Petugas Jurusan menerima uang pembayaran dari mahasiswa dan memasukkan ke data
Pencetakan slip kuitansi
Petugas Jurusan memberikan kuitansi bukti pembayaran atau memvalidasi bukti pembayaran
Pengambilan Form Rencana Topik dan
Tempat Magang
Mahasiswa mengambil Form ”Rencana Topik dan Tempat Magang Kerja” di Tim Pengelola Magang Kerja Jurusan atau down load di web FP
Penetapan Tempat dan Topik Magang
Kerja
Mahasiswa menyerahkan copy isian form “Persetujuan Topik, Tempat dan Dosen Pembimbing Lapangan” ke Tim Pengelola Magang Kerja Jurusan,
Penetapan Dosen Pembimbing dari FP-
UB
Mahasiswa mendapatkan penetapan dosen pembimbing dari SK Dekan atas masukan dari ketua Jurusan
Konsultasi materi/kajian Magang Kerja
Mahasiswa materi atau bahan yang akan dikaji saat Magang Kerja kepada dosen Pembimbing
Penyusunan dan Pengesahan Proposal
Magang Kerja
Mahasiswa konsultasi proposal Magang Kerja kepada dosen pembimbing,mendapatkan persetujuan dan mendapatkan pengesahan dari Ketua Jurusan.
Persiapan Magang Kerja
Mahasiswa melakukan persiapan Magang Kerja melalui pembekalan baik materi substantif maupun managerial Magang Kerja oleh Tim Pengelola Magang Kerja dan memperoleh surat pengantar magang kerja dari Dekan
21
Pelaksanaan Magang Kerja
Mahasiswa melakukan Magang Kerja efektif selama 3 bulan di bawah asuhan pembimbing lapangan.
Supervisi dosen Pembimbing Utama / Panitia Magang Kerja
Mahasiswa mendapatkan supervisi dari dosen pembimbing atau Tim Pengelola Magang Kerja untuk mendapatkan evaluasi kinerja proses dan hasil magang kerja. Bila tempat magang jauh, supervisi dapat dibantu oleh alumni FP-UB di daerah setempat Magang Kerja atas permohonan Tim Pengelola Magang Kerja ke Jejaring Alumni.
Penyusunan Laporam Kemajuan
Mahasiswa selema berada di tempat Magang Kerja pada waktu yang bersamaan membuat laporan kemajuan mingguan yang diserahkan kepada seluruh pembimbing.
Penyusunan draft laporan akhir
Mahasiswa selema berada di tempat magang kerja pada waktu yang bersamaan melakukan analisis informasi (termasuk data) dan selanjutnya melakukan penyusunan draft laporan magang kerja. Laporan magang kerja tersebut secara bertahap dikonsultasikan kepada pembimbing
Evaluasi Keberhasilan Magang Kerja oleh
Pembimbing Lapangan
Satu minggu sebelum berakhirnya magang kerja, Mahasiswa menjalani evaluasi keberhasilan magang kerja oleh pembimbing lapangan dan mendapatkan pengesahan laporan magang kerja
Konsultasi dengan dosen pembing
Mahasiswa mengkonsultasikan hasil laporan magang kerja kepada dosen pembimbing di kampus hingga pendapatakan persetujuan seminar hasil Magang Kerja.
Seminar hasil di FP-UB dan evaluasi hasil
Magang Kerja
Mahasiswa melakukan seminar hasil magang kerja yang pelaksanaannya diatur oleh Tim Pengelola Magang Kerja dan dihadiri oleh dosen pembimbing untuk melakukan proses evaluasi hasil Magang Kerja.
Laporan Akhir yang di tandantangi oleh pembimbing dan disyahkan Ketua
Jurusan
Mahasiswa menyempurnakan laporan Magang Kerja untuk mendapatkan persetujuan dosen pembimbing dan pengesahaan Ketua Jurusan
22
Lampiran 2a: Form A
FORM RENCANA TOPIK DAN TEMPAT MAGANG KERJA
Lengkapi isian berikut dan serahkan pada Tim Pengelola Magang Kerja di masing-masing Jurusan paling lambat minggu pertama bulan Mei. Tulis atau cetak secara jelas
1. Nama Mahasiswa
2. NIM
3. Alamat di Malang Telpon:
4. Alamat Rumah Telpon:
5. No HP
6. Alamat e-mail
7. Program Studi/Minat
8. Topik
9. IPK Telah menyelesaikan MK Wajib PS: Ya Tidak
10. Apakah Saudara telah melakukan kontak dengan tempat Magang Kerja?: Ya Tidak
Bila ya sebutkan nama tempat Magang Kerja dan alamat tempat Magang Kerja serta contact person yang bisa dihubungi:
Nama institusi/lembaga Magang Kerja:
Alamat dan telpon:
Contact person: No HP/Telp:
11. Apa sasaran karir anda dalam jangka pendek ini (1-3 tahun setelah lulus)?
12. Apa sasaran karir anda dalam jangka panjang?
23
13. Usulan Tempat Magang Kerja:
Nama institusi/lembaga Magang Kerja:
Alamat dan telpon:
Contact person: No HP/Telp:
14. Usulan Topik Magang Kerja:
15. Tujuan khusus Magang Kerja ini (lingkari satu atau beberapa hal berikut ini) adalah:
a. Belajar menjadi Pelaku pertanian/Usaha Pertanian/Agribisnis
g. Berwiraswasta di bidang Agribisnis (perbenihan, pupuk, usaha industri berbasis pangan, dll.)
h. Belajar menjadi planter di Perkebunan pemerintah / swasta*)
i. Belajar bekerja profesional di perusahaan Produsen dan Pemasaran Benih dan Sarana Produksi
Pertanian lainnya
j. Belajar bisnis yang berhubungan dengan pertanian, perkebunan atau manajemen lingkungan
k. Belajar bekerja profesional di Departemen/ Dinas Pertanian di Pemerintahan Pusat / Daerah*)
l. Belajar bekerja profesional di Badan dan pusat penelitiannya yang bergerak dibidang pertanian
m. Belajar bekerja profesional di Perusahaan benih, nasional/ multinasional
n. Belajar bekerja profesional di Perusahaan pupuk nasional / multinasional
o. Belajar bekerja profesional di Perusahaan pestisida nasional / multinasional
p. Belajar bekerja profesional di Badan Pertanahan Nasional (BPN)
q. Belajar bekerja profesional di Bank-bank Pemerintah / Swasta
r. Belajar bekerja profesional di Industri pangan, pakan, dan biodiesel.
s. Belajar bekerja profesional di Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
(BAKOSURTANAL)
t. Belajar bekerja profesional di Pemerintahan Daerah (PEMDA) dengan dinas-dinas teknisnya
u. Belajar bekerja profesional di Konsultan pemerintah / swasta
v. Belajar bekerja profesional di badan Karantina Tumbuhan
w. Belajar bekerja profesional di Lembaga Peneliti (Research and Development)
x. Belajar bekerja profesional di Lembaga Swadaya Masyarakat
y. Belajar bekerja profesional di Analis Kredit di Lembaga Keuangan dan Perbankan
z. Belajar bekerja profesional di Badan Pengendali Lingkungan, Dinas Koperasi dan UKM
aa. Belajar bekerja profesional di Manajemen Pemasaran
bb. Belajar bekerja profesional di Manajemen Operasi dan Produksi
cc. Belajar bekerja profesional di Manajemen Sumberdaya Manusia
dd. Belajar bekerja profesional di Manajemen stategi
ee. Belajar bekerja profesional di Strategi pemasaran
ff. Belajar bekerja profesional di Manajemen komunikasi
gg. Belajar bekerja profesional di Kelembagaan dan kemitraan
hh. Belajar bekerja profesional di Keterkaitan (net-work) antar pelaku bisnis dalam sistem agribisnis
ii. Lainnya sebutkan ______________________________________________________
___________________________________ _______________________
NIM Tandatangan, Nama terang, dan NIM Mahasiswa Tanggal
24
Saya menyatakan bahwa data yang diisikan dalam borang (i) ini adalah benar.mahasiswa di atas adalah benar-benar mahasiswa PS Agroekoteknologi /Agribisnis dan telah memenuhi prasyarat Magang Kerja dan telah memenuhi semua kualifikasi lainnya dan karena itu, layak dipertimbangkan untuk menempuh Magang Kerja. Tujuan karir yang ditetapkan telah sesuai dengan tujuan khusus magang mahasiswa dan tepat sasaran ditempat magang yang diajukan oleh Mahasiswa.
___________________________________ _______________________
NIP Tandatangan, Nama terang Dosen Pembimbing Akademik Tanggal
25
Lampiran 2.b.1:Form B: (1) Rencana Magang Kerja Umum untuk pencapaian kompetensi 1 dan 2
RENCANA MAGANG KERJA UMUM
Tujuan penyusunan Rencana Magang Umum adalah untuk memberikan arahan pengalaman dan kegiatan terjadi di institusi/lembaga tempat Magang Kerja secara komprehensif.
Nama Mahasiswa :___________________________________________________
Alamat : _________________________________________________________
KOTA : ______________________Propinsi__________Kode Pos____________
TELEPON : (______)___________HP________________E-MAIL ________________
Nama tempat Magang Kerja : _______________________________________________
Alamat : _________________________________________________________
KOTA : ______________________Propinsi__________Kode Pos____________
Nama Pembimbing Lapangan : _ ______________________________________________
Telepon : (______)___________HP________________E-MAIL ________________ 1Macam Kegiatan Magang:
a. Pendidikan: (Uraikan pendidikan / latihan apa saja yang akan Sudara lakukan selama Magang Kerja) ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
b. Pengalaman: (Uraian pengalaman kerja apa saja yang akan sudara lakukan selema Magang Kerja)
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
26
Lampiran 2.b.1 (lanjutan)
2. Sasaran Kompetensi (buat daftar minimal delapan atau lebih saran kompetensi) (Contoh)
• Mampu membuat rekomendasi pemupukan organik guna menjaga kesuburan tanah dengan akurasi 100%.
• Menjadi akrab dengan herbisida ramah lingkungan yang dijual oleh perusahaan dan membuat rekomendasi aplikasi herbisida ke lahan dengan akurasi 100%.
• Mampu melakukan aplikasi semprot yang tepat dengan berbagai jenis peralatan penyemprotan. Kalibrasi harus akurat untuk memastikan aplikasi benar.
3. Susun secara rinci garis besar tugas yang akan dilakukan di lokasi magang (diperoleh melalui konsultasi dengan pembimbing lapangan)
Tanggal Mulai Magang: _____________ Tanggal Akhir Magang ___________________
Menyetujui Pembimbing Lapangan:
(_____________________________) __________________ (Tanda Tangan dan Nama Terang pembimbing Lapangan ) Tanggal:
Menyetujui Dosen Pembimbing:
(_____________________________) __________________ (Tanda Tangan dan Nama Terang Dosen Pembimbing ) Tanggal:
27
Lampiran 2.b.2: Form B: (2) Rencana Kegiatan Khusus Magang Pertanian untuk pencapaian kompetensi 3.
RENCANA KEGIATAN KHUSUS MAGANG PERTANIAN
Tujuan dari kegiatan ini adalah khusus untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa magang untuk mempelajari komponen tertentu atau segmen usaha pertanian tertentu ditempat Magang Kerja. Mahasiswa diberi tanggung jawab untuk mengembangkan kegiatan khusus yang merupakan bagian dari keseluruhan kegiatan di bidang pertanian tempat Magang Kerja.
Misalnya, kegiatan khusus yang dapat diperdalam adalah:
1. Jelaskan operasi seluruh bisnis pertanian. 2. Pelajari metode dan teknik yang digunakan untuk melakukan operasi tertentu dalam bisnis. 3. Bandingkan ransum pakan ternak dan menganalisis hasil dengan membandingkan berat
diperoleh, masalah kesehatan, dll 4. Mengembangkan garis rinci masalah hama tanaman dan sarana yang direkomendasikan untuk
pengendalian. 5. Mengembangkan rencana pemasaran untuk bisnis-agribisnis. 6. Melakukan studi/penelitian proyek yang menarik bagi pemilik perusahaan
Kegiatan khusus ini bisa menggunakan langkah-langkah utama dalam metode ilmiah.
Metode ini mencakup langkah-langkah berikut:
1. Mengidentifikasi masalah
2. Mengembangkan hipotesis dan tujuan
3. Mengumpulkan data
4. Interpretasi data
5. Membuat/menyusun kesimpulan
6. Penerapan kesimpulan
28
Lampiran 2.b.3: Form B: Rencana Kegiatan Khusus Minat (Kegiatan tidak wajib dan khusus bagi mahasiswa yang akan melanjutkan untuk tugas akhir/Skripsi di tempat magang kerja) untuk pencapaian kompetensi 4
MAGANG KEGIATAN KHUSUS MINAT (PENELITIAN PENDAHULUAN)
JUDUL KEGITAN KHUSUS MINAT: ______________________________________
IDENTIFIKASI MASALAH:
1. ..................................................................................................................... 2. ...................................................................................................................... 3. ...................................................................................................................... 4. ......................................................................................................................
TUJUAN PENELITIAN: 1. ..................................................................................................................... 2. ...................................................................................................................... 3. ...................................................................................................................... 4. ......................................................................................................................
HIPOTESIS:
1. ..................................................................................................................... 2. ...................................................................................................................... 3. ...................................................................................................................... 4. ......................................................................................................................
PROSEDUR PENELITIAN: (apa yang akan dilakukan dan agaimana)
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….. APA MANFAAT; SIAPA YANG AKAN MEMANFAATKAN, DAN BAGAIMANA CARA MENDAPATKAN MANFAAT ERSEBUT: ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
(_______________________________) _________________ (Tanda Tangan dan Nama Mahasiswa) Tanggal :
Menyetujui Pembimbing Lapangan:
(______________________________) __________________ (Tanda Tangan dan Nama Terang pembimbing Lapangan ) Tanggal: Menyetujui Dosen Pembimbing:
(_____________________________) _______________ (Tanda Tangan dan Nama Terang Dosen Pembimbing) Tanggal:
29
Lampiran 2.c: Form C: Kesepakatan Kemitraan Magang Kerja Mahasiswa
Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya
Kesepakatan Kemitraan Magang Kerja Mahasiswa
Nota Kesepakatan Kemitraan Magang Kerja Mahasiswa dalam rangka memberi pengalaman profesional dan pendidikan yang tertuang dalam proposal Magang Kerja mahasiswa yang merupakan bagian tidak terpisah dalam dokumen ini.
Perjanjian ini dapat diakhiri dan bisa dilakukan oleh salah satu orang penandatangan perjanjian ini, dan untuk masing-masing pihak yang setuju untuk didahului dengan pemberitahuan alasan penyebab pemberhentian kepada pihak lain sebelum penghentian.
(…………………………………….……) Dibawah Pembimbing Lapangan (……………………………………………….…) (Tempat Magang Kerja) (Nama Pembimbing Lapang) setuju untuk memberikan pengalaman Magang Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pedoman Magang
dan proposal Magang Kerja yang merupakan bagian tidak terpisah dari Kesepakatan Kemitraan Magang
Kerja Bagi Mahasiswa : (………………………………………………….) Selama periode : …………………………………………
Hingga :…………………………………………………………….
(______________________________) __________________ (Tanda Tangan dan Nama Terang pembimbing Lapangan ) Tanggal:
Gelar dan Jabatan Pembimbing Lapangan : ……………………………………………………………………………………………………………. Nama Tempat Magang : ……………………………………………………………………………………………………………………
Alamat Tempat Magang : ……………………………………………………………………………………………………………………
Email Pembimbing Lapang : ……………………………………………………………………………………………………………………
Magang ini perlu pembayaran ? (pilih salah satu ) : □ Pembayaran □ Tanpa Pembayaran
Saya sepenuhnya memahami tugas dan tanggung jawab perjanjian magang. Saya sebagai diuraikan atas
dan setuju untuk melakukan dan menyelesaikan tugas saya sebagai dijelaskan dalam Pedoman Magang,
proposal dan Nota Kesepahaman terlampir.
30
(_______________________________) _________________ (Tanda Tangan dan Nama Mahasiswa) Tanggal :
Menyetujui Pembimbing Lapangan:
(______________________________) __________________ (Tanda Tangan dan Nama Terang pembimbing Lapangan ) Tanggal:
Pengesahan Pimpinan Tempat Magang:
(_____________________________) _______________ (Tanda Tangan dan Nama Terang Pejabat yang berwenang) Tanggal:
Hanya Untuk Keperluan Fakultas Pertanian UB
Yang bertanda tangan dibawah setuju untuk melayani sebagai wakil (s) dari Fakultas Pertanian UB untuk membimbing akademik tugas Magang Kerja mahasiswa di atas dan untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagaimana dijelaskan dalam Pedoman Magang.
(_________________________________) Tanggal: _______________ (Tanda tangan dan Nama Dosen Pembimbing) Mengesahkan;
Ketua Jurusan …………………………. Fakultas Pertanian, UB (_________________________________) Tanggal: _______________ (Tanda tangan dan Nama Ketua Jurusan ) Sebagai perwakilan resmi dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, saya menyetujui perjanjian di atas antara pihak terdaftar dan sejalan dengan kurikulum yang berlaku.
(_________________________________) Tanggal: _______________ (Tanda tangan dan Nama Ketua Program Studi)
31
Lampiran 2.d: Form D
PERSYARATAN LAPORAN MINGGUAN
Mahasiswa magang diwajibkan untuk mengirimkan serangkaian laporan kemajuan mengenai garis besar pelatihan dan kegiatan yang terjadi selama magang. Satu laporan akan jatuh tempo tiap minggu (paling lambat jam 13:00 pada hari Senin berikutnya) dan harus diketik. Ketepatan waktu dan kualitas tulisan akan diperhitungkan sebagai bagian dari penilaian kinerja magang. Jika ketentuan khusus yang tidak memungkinkan dalam membuat laporan mingguan mahasiswa harus mengkomunikasikan kepada dosen pembimbing.
Setiap Laporan mingguan harus terdiri dari:
1. Log harian jam kerja, dengan contoh sebagai berikut:
No Hari Tanggal Jam Kerja
1 Senen 7 Agustus 8
2 Selasa 8 Agustus 10
3 Rabu 9 Agustus 7
4 Kamis 10 Agustus 4
5 Jumat 11 Agustus 4
6 Sabtu 12 Agustus 10
7 Minggu 13 Agustus 0
Total 43
2. Aktivitas untuk menyelesaikan kegiatan magang dalam minggu berjalan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan hal yang telah digariskan dalam proposal magang yang diuraikan setiap hari.
3. Kegiatan yang direncanakan untuk minggu depan. 4. Sebuah analisis tertulis dari salah satu komponen dari kegiatan magang. 5. Penilaian umum kepuasan mahasiswa dalam menjalankan Magang Kerja dalam waktu yang
berjalan CATATAN: Salah satu dari tiga laporan mingguan pertama, harus berisi :
a. Bagan organisasi tempat Magang Kerja atau instansi dan posisi bagian magang itu. b. Penjelasan mengenai kegiatan setiap bagian dari tempat magang tersebut misalnya kerjasama
usaha pertanian, termasuk produk manufaktur, jasa yang ditawarkan, metode manufaktur / produksi, jenis pelanggan, rencana pemasaran, luas lahan usaha (hektar), dll
c. Deskripsi terssebut disajikan pada halaman terpisah d. Laporan mingguan di E-mail ke Dosen Pemimbing dan Pengelola Magang Kerja
32
Lampiran 2.e: Form E: Evaluasi Supervisi Magang Kerja
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Jalan Veteran Malang Indonesia
FORMULIR EVALUASI SUPERVISI MAGANG KERJA
Nama Mahasiswa: ________________________________ NIM____________________
Tempat Magang: ____________________________________________________
Nama Supervisor: _________________________________________________________
Pendahuluan: Tujuan dari penilaian ini adalah untuk memberikan umpan balik peserta Magang Kerja secara konstruktif selama proses mahasiswa menjalankan pengalaman Magang Kerja. Formulir ini harus diisi oleh pembimbing utama atau Pengelola Magang Kerja atau alumni FP-UB yang berdomisili dekat dengan tempat magang mahasiswa. Pengelola Magang Kerja sangat menghargai komentar supervisor secara jujur dan objektif tentang kinerja mahasiswa. Silakan lingkaran rating yang sesuai dengan menggunakan 1 (rendah) hingga 5 (tinggi) skala. Komentar tambahan diharapkan bila dipandang perlu.
(5) > 80 – 100: Sangat Baik, (4) > 75 – 80: Antara Sangat baik dan baik, (3) > 70 – 75: Baik, (2) > 60 –70: Antara baik dan Cukup, (1) > 55 – 60: Cukup.
A. Prilaku Bekerja
1. Laporan untuk bekerja sesuai dengan jadwal 1 2 3 4 5 2. Apakah selatu tepat waktu datang di tempat kerja 1 2 3 4 5 3. Menunjukkan sikap positif dan konstruktif 1 2 3 4 5 4. Berbusana sesuai kondisi kerja 1 2 3 4 5 5. Apakah Sangat antusias dalam menjalankan pekerjaan 1 2 3 4 5 6. Menunjukkan kemampuan untuk mempertimbangkan pekerjaan dengan baik
1 2 3 4 5
7. Menunjukkan inisiatif dalam bekerja 1 2 3 4 5
B
Komentar Keahlian berkomunikasi
1. Memahami dan mengikuti instruksi tertulis 1 2 3 4 5
2. Memahami dan mengikuti instruksi lisan 1 2 3 4 5
3. Mengkomunikasikan ide dan konsep yang jelas secara tertulis
1 2 3 4 5
4. Menunjukkan kemampuan komunikasi verbal yang efektif
1 2 3 4 5
5. Mendengarkan orang lain secara aktif dan penuh perhatian
1 2 3 4 5
Komentar:
33
Lampiran 2.e (Lanjutan)
C. Kemampuan Interpersonal
1. Bersinergi dengan rekan kerja secara efektif 1 2 3 4 5
2. Mengatur dan menyelesaikan konflik dengan cara yang efektif
1 2 3 4 5
3. Mendukung dan memberikan kontribusi suasana tim yang kondusif
1 2 3 4 5
4. Kontrol emosi dengan cara yang sesuai untuk pekerjaan
1 2 3 4 5
5. Berinteraksi secara efektif dan tepat dengan pembimbing lapangan
1 2 3 4 5
Komentar:
D.
Kemampuan Teknis
1. Sangat Kompeten dalam melakukan pekerjaan yang ditugaskan
1 2 3 4 5
2. Mampu menjalankan prosedur Magang Kerja yang tepat
1 2 3 4 5
3. Berpengetahuan di bagaian yang dipelajari selama Magang Kerja
1 2 3 4 5
4. Berkompeten dalam menggunaan atau menjalan-kan sistem kerja di tempat lain bila nanti sudah lulus
1 2 3 4 5
Komentar:
E. Profesionalisme & Keterampilan dalam Pengembangan Karir
1. Berusaha untuk memahami kekuatan dan kelemahan pribadi
1 2 3 4 5
2. Memiliki kemampuan untuk motivasi diri 1 2 3 4 5
3. Menunjukkan kemampuan untuk menetapkan prioritas yang tepat
1 2 3 4 5
4. Menunjukkan perilaku dan sikap profesional 1 2 3 4 5
5. Menunjukkan minat melanjutkan karir ini 1 2 3 4 5
6. Menunjukkan keterampilan manajemen waktu yang baik
1 2 3 4 5
Komentar:
34
F. Kinerja Keseluruhan:
Hasil penilaian kinerja mahasiswa dari keseluruhan komponen (point A hingga E): (5) Sangat Baik, (4) Antara Sangat baik & baik, (3) Baik,
(2) Antara baik & Cukup, (1) Cukup,
Komentar:
________ Saya telah / _______ Saya tidak mendiskusikan hasil evaluasi ini dengan mahasiswa yang bersangkutan.
Tanda Tangan Supervisisor: _________________________ Tanggal: __________________
Gelar/Jabatan: ______________________________ Telepon/HP: _______________
Alamat : ______________________________________
_______________________________________
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk menyelesaikan evaluasi ini. Mohon bantuan hasil evaluasi ini di mail atau fax ke: Kepada Pengelola Magang Kerja
Jurusan ____________________________________ Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Jl Veteran Malang Indonesia Email: .......................................... Fax :............................................
35
Lampiran 2.f. Form D: Format Evaluasi Oleh Pembimbing Lapangan
Kepada Yth ___________________________________ Pengelola Magang Kerja Jurusan ____________________________________ Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Jl Veteran Malang Indonesia
EVALUASI MAGANG KERJA
Oleh Pembimbing Lapangan
Dengan ini, kami sampaikan bahwa mahasiswa Magang Kerja:
Nama _________________________________ Pada Tanggal _________________________ telah melakukan evaluasi pelaksanaan Magang Kerja di ___________________ _________________________________________________________________
Dengan Pembimbing Lapangan:
Nama :_______________________________________________
Jabatan: ______________________________________________
Pelaksanaan Evaluasi telah kami lakukan secara obyektif dengan membandingkan peserta magang tersebut dengan staf profesional lainnya yang ditugaskan pada posisi yang sama atau mirip atau setingkat dengan materi Magang Kerja mahasiswa, dengan criteria penilaian: (1) > 80 – 100: Sangat Baik, (2) > 75 – 80: Antara Sangat baik dan baik, (3) > 70 – 75: Baik, (4) > 60 –70: Antara baik dan Cukup, (5) > 55 – 60: Cukup, (6) > 50 – 55: Antara cukup dan kurang, (7) > 45 – 50: Kurang, (8) < 45 Gagal dan NA = tidak berlaku.
1. Tanggung Jawab ______________ 2. Kualitas pekerjaan ______________ 3. Sikap ______________ 4. Inisiatif ______________ 5. Kemampuan untuk belajar ______________ 6. Ketergantungan ______________ 7. Keterampilan ______________ 8. Komunikasi verbal ______________ 9. Komunikasi Tertulis ______________ 10. Profesionalisme ______________
Komentar:
_____________________________________________ __________________________
Tanda Tangan dan Nama Terang pembimbing Lapangan Tanggal:
36
Lampiran 2.g.
EVALUASI MAHASISWA MAGANG KERJA Oleh Dosen Pembimbing
Nama Mahasiswa ______________________________ Tanggal _____________________ Tempat Magang ____________________________________________________________ Nama Dosen Pembimbing ____________________________________________________ Nama Pembimbing Lapangan __________________________________________________ Nama Supervisior Lapangan __________________________________________________
No Kriteria Evaluasi Nilai Bobot (%) N x B Asesor
1 Aplikasi Untuk Magang 5 Dosen pembimbing
2 Proposal Magang Kerja 5 Dosen pembimbing
3 Kesepakatan Kemitraan Magang Kerja Mahasiswa
5 Dosen pembimbing
4 Persiapan Magang Kerja termasuk pembekalan Magang Kerja
5 Dosen pembimbing
5 Laporan Mingguan
Ketepatan Waktu
Kelengkapan
Sistematika dan isi
2.5 2.5 5
Dosen pembimbing
6 Supervisi Kegiatan Magang 5 Supervisior
7 Evaluasi Magang Kerja oleh Pembimbing Tempat Magang
35 Pembimbing Lapangan
8 Laporan Akhir Kegiatan Magang Kerja
Ketepatan Waktu
Kelengkapan
Sistematika dan isi
2.5 2.5 10
Dosen pembimbing
9 Seminar Kegiatan Magang Kerja
Dosen Pembimbing
Dosen Penguji
5
10
Dosen pembimbing dan Dosen Penguji
10 Total Nilai 100
Kriteria penilaian: (1) > 80 – 100: Sangat Baik, (2) > 75 – 80: Antara Sangat baik dan baik, (3) > 70 – 75: Baik, (4) > 60 –70: Antara baik dan Cukup, (5) > 55 – 60: Cukup, (6) > 50 – 55: Antara cukup dan kurang, (7) > 45 – 50: Kurang, (8) < 45 Gagal
JADWAL KERJA KEGIATAN MAGANG KERJA
Nama Mahasiswa : ………………………………….
NIM : ………………………………….
Judul Magang Kerja : ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
Tempat Magang :..............................................................................................
No.
Judul Kegiatan
Kegiatan dalam bulan ke dan minggu ke :
April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penetapan Tim Magang Kerja oleh SK Dekan atas usulan Ketua Jurusan dan dikoordinasikan dengan Ketua Program Studi
2 Observasi tempat dan identifikasi topik Magang Kerja oleh Tim
3 Penetapan tempat dan topik Magang Kerja
4 Penetapan dosen pembimbing dari FP-UB
5. Konsultasi materi atau kajian Magang Kerja
6. Pembuatan Proposal
7. Persiapan Magang Kerja
8. Pelaksanaan Magang Kerja
9 Supervisi dosen Pembimbing /
ii
Panitia Magang Kerja
10. Analsis informasi data dan laporan kemajuan/Konsultasi dg Pembimbing
11. Pembuatan draft laporan akhir
12. Evaluasi Keberhasilan Magang Kerja oleh Pembimbing Lapangan
13. Konsultasi dengan dosen pembimbing
14. Seminar hasil dan evaluasi hasil Magang Kerja di FP-UB
15. Laporan Akhir yang di tandantangi dosen lapangan, dosen pembimbing, dan Ketua Jurusan
No.
Judul Kegiatan
Kegiatan dalam bulan ke dan minggu ke :
April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Malang,…………………
Menyetujui : Mahasiswa yang bersangkutan,
Dosen Pembimbing,
____________________ _________________________
NIP ………………………
Lampiran 4
EVALUASI PERSEPSI STAKEHOLDER TEMPAT MAGANG KERJA TERHADAP
KINERJA DARI MAHASISWA MAGANG KERJA
Pengantar
Para Stakeholder yang terhormat,
Merupakan suatu kehormatan bagi kami jika Bapak/Ibu bersedia meluangkan waktu sejenak untuk membantu kami dalam pelaksanaan survey tentang kinerja mahasiswa kami dalam menjalankan magang kerja.
Bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu dalam pelaksanaan survey ini, akan dapat memberikan gambaran umum tentang program pembelajaran, dan pembinaan karir profesi dari para mahasiswa kami di Fakultas Pertanian, Universitas Brwaijaya yang sangat bermanfaat bagi kepentingan perencanaan kami di masa yang akan datang. Umpan balik Bapak/Ibu akan berguna sebagai sebagai bahan pertimbangan yang sangat penting dalam melakukan usaha-usaha peningkatan mutu pendidikan lebih lanjut.
Demikian, atas perhatian dan kerjasamanya kamis sampaikan terima kasih.
Malang, ...........................
Pembantu Dekan I Fak. Pertanian Pengelola Magang Kerja Universitas Brawijaya FP-UB
Petunjuk: Berilah tanda silang pada kotak ( ) yang sesuai dengan penilaian / pendapat saudara, dengan kriteria: 5 = sangat setuju / sangat baik / sangat memadai / > 80%, 4 = setuju / baik / memadai / >60-80%, 3 = ragu / sedang / cukup / >40 – 60%, 2 = Tidak setuju / kurang baik / kurang memadai>20 – 40%, 1 = sangat tidak setuju / jelek / sangat kurang memadai / <20%.
Bagian I. Informasi Tempat Magang Kerja
1 Nama Perusahaan/ Tempat Magang Kerja Mahasiswa
:
2 Bergerak Dalam :
3 Alamat
Alamat
Kota
Telp
Hp
ii
4 Nama pengisi survey :
5 Jabatan dalam Perusahaan / Tempat Magang Kerja Mahasiswa
:
6 Nama Mahasiswa yang Magang
(jika lebih dari 1, maka perlu didata per orang)
7 NIM
Bagian II. Untuk Perusahaan / Tempat Magang Kerja Mahasiswa
NO DESKRIPSI 5 4 3 2 1
1 Kesesuaian bidang studi mahasiswa magang kerja dengan kebutuhan perusahaan / Tempat Magang Kerja Mahasiswa
2 Kemampuan mahasiswa magang kerja untuk beradaptasi dengan tempat kerja
3 Kepuasan terhadap kinerja mahasiswa magang kerja
4 Kemampuan mahasiswa magang kerja dalam berpikir kritis
5 Kemampuan mahasiswa magang kerja dalam memecahkan masalah
6 Kemampuan mahasiswa magang kerja beradaptasi teknologi baru
7 Kemampuan mahasiswa magang kerja dalam mempersiapkan laporan dan penulisan efektif
8 Kemampuan mahasiswa magang kerja dalam berkomunikasi secara lisan
9 Kefasihan mahasiswa magang kerja dalam penggunaan bahasa asing
10 Kemampuan mahasiswa magang kerja dalam bekerja secara mandiri
11 Kemampuan mahasiswa magang kerja dalam bekerja dalam tim
12 Kedisiplinan mahasiswa magang kerja
13 Etos kerja mahasiswa magang kerja
14 Motivasi mahasiswa magang kerja
15 Ketahanan kerja mahasiswa magang kerja
16 Hubungan sosial mahasiswa magang kerja
17
Bagian V: Saran-saran
Terima kasih atas bantuan Bapak/Ibu dengan telah menjawab secarabaik Join UB be the best
iii