pedoman penulisan karya ilmiah, skripsi dan laporan...
TRANSCRIPT
1
PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH,
SKRIPSI DAN LAPORAN AKHIR
Karya Ilmiah, Skripsi dan Laporan Akhir STIE Dwi Sakti Baturaja diketik
menggunakan kertas 80 gram berukuran KUARTO 215 mm X 280 mm. Jenis huruf
(font) yang boleh dipakai adalah Courier New, Footlight MT Light, Arial, dan
Times New Roman dengan ukuran font 12. Untuk font arial menggunakan ukuran 11
pada bagian isi text dan 12 untuk bagian sampul dan halaman sampul, seperti yang
tertera pada kalimat ini. Khusus pada sampul, halaman sampul, dan halaman judul
ukuran font adalah 14. Judul bab, anak bab, dan cucu bab menggunakan font 12 yang
sama dengan teks dan dicetak tebal (bold). Penulisan judul bab adalah:
I. PENDAHULUAN
II. TINJAUAN PUSTAKA
III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
IV. DAN SETERUSNYA
Naskah diketik dengan spasi dua pada halaman dengan batas tepi (margin):
4 cm atas & kiri; dan 3 cm bawah & kanan. Setiap awal paragraf menjorok (tab)
0,9 cm atau lima hentakan spacebar. Kata asing harus diketik miring (italic). Karya
ilmiah, Skripsi dan Laporan Akhir terdiri dari tiga bagian, yakni 1) bagian pembuka,
2) tubuh tulisan, dan 3) bagian akhir. Alignment halaman teks menggunakan Justify
(rata kiri-kanan).
Bagian Pembuka
Nomor halaman pada bagian pembuka biasanya dinyatakan dengan “i, ii, iii, iv,
v,” dan seterusnya; nomor halaman tidak dicantumkan pada halaman tersebut, namun
dinyatakan dalam Daftar Isi. Kata “Skripsi” untuk Program Studi Keuangan &
Perbankan dan Akuntansi diganti dengan “Laporan Akhir”. Bagian pembuka terdiri
dari:
a) sampul (PS Manajemen: kuning);
b) halaman sampul;
2
c) ringkasan;
d) halaman judul;
e) halaman pengesahan;
f) riwayat hidup;
g) prakata/kata pengantar;
h) halaman persembahan;
i) daftar isi;
j) daftar tabel;
k) daftar gambar; dan
l) daftar lampiran
Contoh bagian pembuka tertera pada halaman berikut ini.
3
SKRIPSI
ANALISIS EFISIENSI JALUR DISTRIBUSI TEMPOYAK
DAN PEKASAM DI KOTA BATURAJA
OLEH
SEKEHENDAK HATI BASINGKIRO
99299999
(LOGO)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
DWI SAKTI BATURAJA
2013
SAMPUL
4
SKRIPSI
ANALISIS EFISIENSI JALUR DISTRIBUSI TEMPOYAK
DAN PEKASAM DI KOTA BATURAJA
OLEH
SEKEHENDAK HATI BASINGKIRO
99299999
(LOGO)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
DWI SAKTI BATURAJA
2013
HALAMAN SAMPUL
5
RINGKASAN
SEKEHENDAK HATI BASINGKIRO. 2013. Analisis Efisiensi Jalur Distribusi
Tempoyak dan Pekasam di Kota Baturaja. Dibimbing oleh DOUYAN DURIAN dan
SMARTIAN OTAKU.
Setiap karya ilmiah, skripsi, dan laporan akhir harus mempunyai ringkasan.
Ringkasan diletakkan pada halaman setelah halaman sampul. Ringkasan diketik
dengan spasi satu termasuk judul skripsi/laporan akhir. Kata „ringkasan‟ ditulis
dalam huruf kapital dan diletakkan di tengah. Nama lengkap penulis diketik dengan
huruf kapital dua spasi di bawah kata „ringkasan‟ dan dimulai pada batas kiri, disusul
oleh judul skripsi/laporan akhir. Huruf pertama setiap kata pada judul skripsi diketik
dengan huruf kapital kecuali kata depan dan kata hubung. Selanjutnya, nama lengkap
pembimbing dicantumkan tanpa gelar yang ditulis dalam huruf kapital. Teks
ringkasan disusun seperti menyusun paragraf baru. Contoh Ringkasan adalah pada
halaman ini (hlm.5 ini)
Ringkasan merupakan ulasan singkat tentang mengapa penelitian dilakukan,
bagaimana penelitian dilakukan, hasil yang penting-penting, dan kesimpulan utama
dari hasil kegiatan. Ringkasan disusun dalam beberapa paragraf yang terdiri dari 300-
500 kata. Jangan memakai singkatan dan akronim pada bagian ini agar tidak
menyulitkan pembaca.
Dalam menyusun ringkasan, tempatkan diri Anda sebagai pembaca. Mereka
ingin dengan cepat mengetahui garis besar hasil pekerjaan Anda. Tonjolkan temuan
dan keterangan lain yang baru bagi ilmu pengetahuan dan suguhkan angka-angka,
namun hindari pengacuan pada pustaka, gambar, dan tabel. Contoh penggalan
ringkasan yang kurang baik adalah: “Hasil yang diperoleh telah dibahas sama seperti
hasil penelitian lain yang telah dipublikasikan”.Sajikanlah ringkasan yang yang
informatif dan faktual.
6
SKRIPSI
ANALISIS EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI TEMPOYAK
DAN PEKASAM DI KOTA BATURAJA
OLEH
SEKEHENDAK HATI BASINGKIRO
99299999
untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada
(LOGO)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
DWI SAKTI BATURAJA
2013
HALAMAN JUDUL
7
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama : Sekehendak Hati Basingkiro
NIM : 9929999
Program Studi : Manajemen
Mata Kuliah Pokok : Manajemen Pemasaran
Judul Skripsi : Analisis Efisiensi Jalur Distribusi Tempoyak
dan Pekasam di Kota Baturaja
Tanggal Persetujuan : 30 Februari 2013
Menyetujui,
Douyan Durian, S.E., M.B.A. Smartian Otakku, S.E., M.Si.
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui,
Dr. Suke Peccasam , S.E., M.Si.
Ketua Program Studi
HALAMAN PENGESAHAN
8
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kolong Langit pada tanggal 30 Februari 19XX sebagai
anak bungsu dari 31 bersaudara, anak dari pasangan Lading Landepnian dan Bedillah
Karatan. Tahun 19XX penulis lulus dari SMU Negeri 1001 Malam Kolong Langit
dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk STIE Dwisakti melalui Program
Undangan Seleksi Masuk Tak-terduga STIE Dwi Sakti Baturaja. Karena pekerjaan,
penulis menangguhkan kuliah dan pada tahun 1991 mulai mengikuti perkuliahan.
Pada tahun yang sama penulis memilih Program Studi Manajemen.
Selama mengikuti perkuliahan penulis telah berkerja pada Kantor Urusan Tak
Pernah Usai dan menjadi asisten mata kuliah Manajemen Pemasaran pada tahun
akademik 19XX/19XX. Pada tahun 19XX, penulis terpilih sebagai mahasiswa
berprestasi STIE Dwi Sakti Baturaja.
Pasfoto
hitam putih
4x6 cm
9
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat ????? atas segala karunia-Nya,
sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian
yang dilaksanakan pada bulan Maret hingga Agustus 19XX adalah jalur distribusi
dengan judul Analisis Efisiensi Jalur Distribusi Tempoyak dan Pekasam di Kota
Baturaja.
Terima kasih penulis ucapkan kepada berbagai pihak yang telah membantu
karya ilmiah ini, antara lain Bapak Prof. Dr. Douyan Durian, S.E., M.B.A. selaku
pembimbing., dan Ibu Dr. Suke Peccasam, S.E., M.Si. yang telah banyak
memberikan saran. Di samping itu penghargaan penulis berikan kepada Bapak
Buaber Duri, S.E. dan Bapak Ir. Bing Saal dari PT Tempo Yakin Harum yang telah
membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada ayah, ibu, seluruh keluarga, dan teman-teman atas segala doa dan
dukungannya.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.
Baturaja, 1 Maret 2012
Penulis
10
Motto:
-Sekejam-kejam ibu tiri tidak
sekejam ibukota.
-Tak semua yang berkilau itu
emas dan berlian,
bisa jadi itu adalah pecahan
bola lampu.
Kupersembahkan kepada:
Para sahabatku,
almanaterku
HALAMAN PERSEMBAHAN
11
dan masa depanku.
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xi
I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................ 3
C. dan seterusnya .................................................................................... 4
II. LANDASAN TEORI ............................................................................... 10
A. Jalur Distribusi ................................................................................... 10
B. Marjin Tataniaga ................................................................................ 14
C. dan seterusnya .................................................................................... 20
III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN .................................................... 35
A. Sejarah Singkat ................................................................................... 47
B. Struktur Organisasi ............................................................................. 52
C. dan seterusnya ..................................................................................... 60
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 66
A. Kalkulasi Efisiensi Jalur Distribusi .................................................... 67
B. Marjin Tataniaga ................................................................................ 70
V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 85
A. Kesimpulan ........................................................................................ 85
B. Saran ................................................................................................... 86
12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 87
LAMPIRAN ................................................................................................... 90
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kualitas Buah Durian Tak-berduri ........................................................... 75
2. Kualitas Pekasam Hitam Legit ................................................................ 76
3. dan seterusnya .......................................................................................... 78
(Daftar tabel tidak selalu diperlukan, kecuali bila ada lebih dari 2 tabel yang dipakai
dalam penulisan karya ilmiah.)
13
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Anatomi Buah Durian Tak-berduri .......................................................... 68
2. Ragam Fitur Pekasam Khas Baturaja ....................................................... 77
3. dan seterusnya .......................................................................................... 79
(Daftar gambar tidak selalu diperlukan, kecuali bila ada lebih dari 2 gambar yang
dipakai dalam penulisan karya ilmiah.)
14
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Peta Kota Baturaja ............................................................................... 90
2. Peta Sentra Produksi Tempoyak dan Pekasam di Baturaja ................. 91
3. dan seterusnya ..................................................................................... 92
(Daftar lampiran tidak selalu diperlukan, kecuali bila ada lebih dari 2 lampiran yang
dipakai dalam penulisan karya ilmiah.)
15
Tubuh Tulisan
Anatomi tubuh tulisan dapat bervariasi tergantung pada jenis penelitiannya,
mungkin di bidang ilmu sosial tidak diperlukan bab Bahan dan Metode. Sedangkan
mengenai “saran”, bila memang ada saran, judul bab terakhir dapat diubah menjadi
Kesimpulan dan Saran; apabila tidak ada, cukup dicantumkan Kesimpulan saja.
Selain itu, adakalanya, bab Tinjauan Pustaka atau Landasan Teori dilebur dalam
Pendahuluan, dan bab Hasil digabung dengan Pembahasan, menjadi Hasil dan
Pembahasan. Tubuh tulisan terdiri dari:
a) pendahuluan;
b) landasan teori (atau tinjauan pustaka);
c) keadaan umum perusahaan (atau keadaan umum lokasi penelitian)
d) hasil;
e) pembahasan; dan
f) kesimpulan (dan saran).
Adapun format tubuh tulisan adalah: pada halaman judul bab diberi nomor halaman
namun tidak dicantumkan. Pada halaman teks, nomor halaman dicantumkan di pojok
kanan atas yang berjarak 1 cm (jarak spasi dua) dari baris pertama teks. Formatnya
tertera pada halaman berikut ini.
16
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara penghasil karet alam terbesar kedua di dunia
setelah Thailand. Pada tahun 1997, produksi karet alam Indonesia adalah sebesar
1,505 juta ton yang mengambil porsi 23,4% dari total produksi karet alam dunia.
Volume ekspor karet alam Indonesia adalah sebesar 1,404 juta ton yang
berkontribusi sebesar 31,3% terhadap total volume ekspor karet alam dunia
(International Rubber Study Group, 1998). Direktorat Jenderal Perkebunan (1998)
menyebutkan bahwa pada tahun 1997 nilai ekspor karet alam Indonesia mencapai
US$977.088.000.
Karet sangatlah strategis karena komoditas ini telah mapan dengan cakupan
luas lebih dari 3 juta hektar dan sebagai sumber pendapatan bagi lebih dari 10 juta
penduduk Indonesia (Forum Pengkajian Perkaretan, 1995). Hal lain yang patut
diperhatikan adalah pada tahun 1999 sebanyak 1.372.000 ton atau 81,3% dari
total produksi komoditas ini berasal dari perkebunan rakyat. Sebelumnya, pada
tahun 1969, total produksi karet dari perkebunan rakyat telah mencapai angka
553.826 ton atau 71,6% dari total produksi. Perkebunan karet rakyat merupakan
tulang punggung bagi industri karet Indonesia sekaligus sebagai sumber
permasalahannya (Suwardin dan Solichin, 2000).
Perkebunan karet tersebar di beberapa provinsi, antara lain D.I. Aceh
(sekarang bernama Nanggroe Aceh Darussalam), Sumatera Utara, Riau, Jambi,
Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat,
Halaman judul bab
17
Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Selain dari daerah tersebut,
perkebunan karet juga terdapat di Provinsi Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan
Irian Jaya (sekarang Papua) (Algamar, 1979).
Bagi Sumatera Selatan, karet merupakan komoditas perkebunan terbesar
dengan luas areal 672.579,06 hektar dengan volume produksi sebesar 270.301,44
ton termasuk yang berasal dari perkebunan karet rakyat, PIR, Perkebunan Negara
Besar, dan Perkebunan Besar Swasta Asing. Luas areal perkebunan karet ini
mengambil porsi sebanyak 54,54% dari keseluruhan luas areal perkebunan di
Sumatera Selatan. Luas perkebunan karet rakyat mencapai angka 618.100,15
hektar atau sama dengan 91,90% dari luas perkebunan karet yang ada (Dinas
Perkebunan Tingkat I Sumatera Selatan, 1997). Selama tahun 1999 Provinsi
Sumatera Selatan mengekspor karet dan produk olahan karet sebanyak
538.611.239 kg yang bernilai US$211.753.481 (Bappeda dan BPS Sumatera
Selatan, 1999).
Pada tahun 1969, di Indonesia mulai didirikan beberapa pabrik karet
spesifikasi teknis yang mengolah karet menjadi Standard Indonesian Rubber (SIR)
(Abednego, 1978). Sebelumnya, karet alam hanya disajikan kepada konsumen
dalam bentuk sit dan krep. Proses produksi dengan metode baru ini akan
menghasilkan karet dalam bentuk remah (crumb). Proses tersebut berbeda dengan
pengolahan karet secara konvensional, karena dengan proses baru ini, koagulum
karet diremahkan dahulu menjadi butir-butir kecil sebelum dikeringkan
(Walujono, 1977).
Halaman teks
18
Pendahuluan. Bab ini pada umumnya terdiri dari latar belakang yang
dengan ringkas mengulas masalah mengapa penelitian dilakukan, perumusan
masalah, metodologi penelitian, tujuan, dan hipotesis jika ada. Bab ini sebaiknya
membimbing pembaca secara halus melalui pemikiran yang logis mengenai apa yang
diteliti dan apa yang diharapkan dari padanya.
Landasan Teori (atau Tinjauan Pustaka). Bab ini memuat tinjauan singkat
dan gamblang terhadap pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari
penelitian, sekaligus sebagai landasan untuk mencari solusi permasalahan yang ada.
Pustaka yang digunakan sebaiknya berupa pustaka terbaru yang relevan dengan
bidang yang diteliti. Untuk itu, pustaka primer lebih diutamakan. Buku ajar atau text
book tidak termasuk sebagai pustaka primer. Uraian dalam landasan teori atau
tinjauan pustaka merupakan dasar untuk menyusun kerangka atau konsep yang
digunakan dalam penelitian.
Keadaan Umum Perusahaan (atau Keadaan Umum Lokasi Penelitian).
Pada bab ini dijabarkan sejarah lembaga tempat Anda meneliti, struktur organisasi,
fasilitas kerja, kegiatan lembaga, fungsi lembaga, dan lain-lain. Akan sangat baik bila
dimasukkan juga ulasan atau analisis mengenai lembaga tersebut.
Hasil. Hasil penelitian harus disajikan secara sistematis. Agar uraian menjadi
lebih tajam, maka tabel, gambar, grafik atau alat penolong lain dapat dicantumkan.
Tabel dan gambar harus disebut dalam teks dan diletakkan tidak jauh dari teks yang
bersangkutan. Hasil yang diperoleh harus ditafsirkan dengan memperhatikan dan
menyesuaikannya dengan masalah atau hipotesis yang dicantumkan dalam
Pendahuluan.
Bab Hasil dapat digabung dengan bab Pembahasan, menjadi bab yang
dinamakan Hasil dan Pembahasan. Pemisahan kedua bagian ini sangat tergantung
pada kedalaman pembahasannya dan keadaan data. Keuntungan dari penyajiannya
secara terpisah adalah format menjadi lebih rapi, dan pembaca dapat mengambil
kesimpulan terlebih dahulu untuk kemudian dibandingkan dengan pembahasan dan
kesimpulan penulis.
19
Pembahasan. Pembahasan merupakan tempat penulis mengemukakan
pendapat dan argumentasi secara bebas dan lugas, namun singkat dan logis. Pendapat
peneliti atau penulis lain tidak perlu diulang lagi, cukup diacu seperlunya saja.
Karena Hasil tidak diringkas lagi dalam Pembahasan, maka hasil penelitian harus
diulas apakah memenuhi tujuan penelitian. Temuan dari hasil penelitian dihubungkan
dengan pengamatan atau hasil penelitian sebelumnya dengan menunjukkan
persamaan dan membahas perbedaannya.
Kesimpulan (dan Saran). Kesimpulan yang dibuat harus didasari oleh
kecermatan yang luar biasa. Kesimpulan dibenarkan untuk dimunculkan tiga kali
(sebaiknya dalam ungkapan yang berbeda), yakni dalam ringkasan, pembahasan, dan
kesimpulan. Adakalanya Kesimpulan dipisah dari Saran pada bab tersendiri. Penulis
juga harus dengan cermat memperhatikan apakah kesimpulan yang dibuat dapat
ditafsirkan secara lain oleh pembaca.
Saran yang dikemukakan harus berasal dari hal-hal yang berkaitan dengan hasil
penelitian.Ungkapan seperti “...agar penelitian ini dilanjutkan” mungkin sebaiknya
dihindari, karena belum tentu penelitian lanjutan diperlukan bagi dunia ilmu
pengetahuan. Saran tidak selamanya harus ada dan bukan merupakan unsur
pelengkap belaka. Kalau saran tidak diperlukan, sebaiknya tidak dibuat.
Untuk penelitian yang berelevansi dengan kebijakan, sebaiknya saran tidak
diungkapkan secara eksplisit; karena setiap kebijakan bisa diterapkan setelah
mempertimbangkan bukan saja segi ilmiah, melainkan segi teknis, finansial, dan
politis. Hasil penelitian umumnya hanya dibahas dari segi ilmiahnya saja.
Bagian Akhir
Bagian akhir skripsi terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran.
Daftar Pustaka. Bab ini berupa suatu daftar artikel dan kepustakaan lain yang
dirujuk secara langsung di dalam teks. Apabila terdapat suatu tulisan yang ditulis oleh
banyak orang, maka semua nama penulis itu harus dicantumkan dalam daftar pustaka.
Kata “dan” dapat diganti simbol “&” untuk menghubungkan nama-mana pengarang.
20
Daftar pustaka tersusun berdasarkan urutan abjad dan tidak diimbuhi nomor.
Teknik penulisan dan pengacuan daftar pustaka dijabarkan sebagai berikut:
Abstrak
Darnaedi, D. 1991. Rheofite di Sepanjang Sungai Mahakam, Kalimantan Timur,
abstrak 244, hlm.122. Di dalam Seminar Ilmiah dan Kongres Nasional
Biologi X 1991. Perhimpunan Biologi Indonesia & Pusat Antar Universitas
Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Buku
Mc.Leod, R. Jr. 1993. Management Information System A Study of Computer-based
Information Systems. Edisi ke-2. MacMillan. New York.
Buku Terjemahan
Draper, N. & H. Smith. 1992. Analisis Regresi Terapan. Edisi ke-2. Terjemahan
Bambang Sumantri. Gramedia. Jakarta.
Disertasi
Saefuddin, A. 1996. Statistical Analysis of Regression Models with Covariates
Measured with Error. Disertasi. Faculty of Graduates Studies. University of
Guelph. Canada.
Hasil Penelitian yang akan Dipublikasikan tetapi Belum Terbit. Keterangan
tentang hasil penelitian yang belum terbit, namun sudah disetujui akan terbit di
dalam suatu jurnal dituliskan tanpa menyebutkan tahun, judul artikel, dan nomor
volume.
Suwanto, A. Hayati. In press.
Hasil Penelitian sedang Dikirimkan untuk Publikasi. Jika artikel sedang
disampaikan untuk dipublikasikan dalam suatu jurnal, jangan mencantumkan nama
jurnal tersebut karena kemungkinan artikel tersebut ditolak.
Suwanto, A. Sedang dikirimkan untuk publikasi.
Jurnal.
Koske, R.E. & W.L. Halvorson. 1989. Scutellospora arenicola and Glomus
trimurales: Two New Species in the Endogonaceae. Mycologia 81: 927-933.
Kamus
Depdikbud. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke-2. Balai Pustaka. Jakarta.
21
Laporan Akhir
Lanjakkan, S. 2002. Pengaruh Peningkatan Mutu terhadap Harga Pokok Gigi Palsu
Emas. Laporan Akhir. Program Studi Akuntansi STIE Dwi Sakti. Baturaja.
Makalah yang Tidak Dipublikasikan
Moeliono, A.M. 1995. Bahasa yang Efisien dan Efektif dalam Iptek. Makalah dalam
Penataran Calon Penulis Buku Ajar Perguruan Tinggi. Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi. Depdikbud. Jakarta. Tidak dipublikasikan.
Prosiding
Wery, L., M.I. Sudirman & A.W.Gunawan. 1994. Pertumbuhan dan Perkembangan
Schizophyllum Commune in vitro dan in vivo. Hlm. 170-177. Di dalam Peranan
Mikrobiologi dalam Industri Pangan. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan
1994. Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia Cabang Bogor. Bogor.
Publikasi oleh Perusahaan/Lembaga
Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dwi Sakti. 2000. Pengaruh
Floor Plan terhadap Tingkat Kunjungan Kios pada Pameran Dagang dan
Industri OKU-OKE. Program Studi Manajemen STIE Dwi Sakti. Baturaja.
Skripsi
Kukubima, T.L. 1990. Perbandingan Dua Jenis Promosi dalam Menguji Keandalan
Metode Promosi Komoditas Tempoyak dan Pekasam. Program Studi
Manajemen STIE Dwisakti. Baturaja.
Surat Kabar
Budiarso,I.T. 24 Desember 1995. Suami Mandul dan Menurun Keperkasaannya:
Akibat Pencemaran Mikotoksin dan Pestisida?Kompas 31 (217):11 kolom 6-8.
Tesis
Lanjakkan, M. 1991. Analisis Marjin Tataniaga Komoditas Jengkol dan Kabau di
Kota Bestari. Tesis. Program Studi Magister Manajemen STIE Dwi Sakti.
Baturaja.
22
Lampiran. Lampiran didahului oleh satu halaman pemisah yang hanya
memuat kata “lampiran”; ditempat di tengah halaman, dan halaman ini tidak diberi
nomor. Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan informasi atau data tambahan.
Lampiran dapat memuat akta notaris, jurnal konsultasi, peta, kalkulasi statistik dan
sebagainya yang kalau dimasukkan ke dalam tubuh tulisan akan mengganggu jalan
cerita karya ilmiah. Apabila jumlahnya lebih dari satu, lampiran harus diberi nomor.
Buatlah tabel yang sederhana untuk bagian tubuh tulisan dan tabel selebihnya
masukkan saja ke bagian lampiran, namun jangan terlalu sering meminta pembaca
untuk melihat lampiran.
23
Lampiran 1. Indeks Harga Karet Alam SIR 20 di Sumatera Selatan pada
Periode Januari 2000-Oktober 2001
NO.
PERIODE
INDEKS
HARGA SIR 20
FOB PLB/LB
INDEKS
HARGA SIR 20
FOB/KG
INDEKS
KURS US$
TERHADAP RP
INDEKS
HARGA SIR 20
FOB PLB/KG
INDEKS
HARGA
PABRIK/KG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
JANUARI 2000
FEBRUARI 2000
MARET 2000
APRIL 2000
MEI 2000
JUNI 2000
JULI 2000
AGUSTUS 2000
SEPTEMBER 2000
OKTOBER 2000
NOVEMBER 2000
DESEMBER 2000
JANUARI 2001
FEBRUARI 2001
MARET 2001
APRIL 2001
MEI 2001
JUNI 2001
JULI 2001
AGUSTUS 2001
SEPTEMBER 2001
OKTOBER 2001
NOVEMBER 2001
DESEMBER 2001
100,00
103,99
91,96
89,60
88,57
82,98
82,22
86,15
87,56
87,50
87,41
92,15
84,11
80,50
72,23
69,88
68,96
68,62
68,21
72,48
68,49
68,46
-
-
100,00
103,99
91,94
89,59
88,56
82,96
82,21
86,13
87,57
87,49
87,41
92,12
84,09
80,47
72,23
69,87
68,96
68,62
68,21
72,48
72,48
68,46
-
-
100,00
100,94
102,03
106,02
113,71
117,89
124,79
115,49
117,85
123,71
128,81
130,39
130,37
130,55
139,56
149,51
152,10
155,53
155,61,
127,01
128,15
136,39
-
-
100,00
104,96
93,78
94,96
100,62
97,78
102,58
99,45
103,14
108,19
112,66
120,12
109,64
105,06
100,78
104,46
104,88
104,81
106,57
92,05
87,75
93,36
-
-
100,00
104,30
93,93
93,08
95,50
94,40
99,13
99,22
101,90
106,33
112,50
117,99
110,06
101,67
99,27
100,58
101,23
99,00
95,56
88,49
85,47
92,51
-
-
Sumber: Gapkindo Sumatera Selatan (2002)
CONTOH LAMPIRAN
24
Tabel 12. Fluktuasi Harga Karet Alam SIR 20 di Sumatera Selatan pada Periode
Januari 2000-Oktober 2001
NO.
PERIODE
HARGA SIR 20
FOB PLB/LB
(US$)
HARGA SIR 20
FOB/KG
(US$)
KURS US$
TERHADAP RP
(RP)
HARGA SIR 20
FOB PLB/KG
(RP)
HARGA
PABRIK/KG
(RP)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
JANUARI 2000
FEBRUARI 2000
MARET 2000
APRIL 2000
MEI 2000
JUNI 2000
JULI 2000
AGUSTUS 2000
SEPTEMBER 2000
OKTOBER 2000
NOVEMBER 2000
DESEMBER 2000
JANUARI 2001
FEBRUARI 2001
MARET 2001
APRIL 2001
MEI 2001
JUNI 2001
JULI 2001
AGUSTUS 2001
SEPTEMBER 2001
OKTOBER 2001
31,84
33,11
29,28
28,53
28,20
26,42
26,18
27,43
27,88
27,86
27,83
29,34
26,78
25,63
23,00
22,25
21,96
21,85
21,72
23,08
21,81
21,80
70,20
73,00
64,54
62,89
61,17
58,24
57,71
60,46
61,45
61,42
61,36
67,67
59,03
56,49
50,71
49,05
48,41
48,17
47,88
50,88
48,08
48,06
7.256,88
7.325,00
7.404,00
7.694,00
8.251,50
8.555,00
9.056,00
8.381,00
8.552,50
8.977,22
9.347,78
9.462,14
9.460,78
9.474,17
10.128,00
10.850,00
11.038,00
11.287,00
11.292,00
9.217,00
9.300,00
9.896,00
5.094,33
5.347,25
4.778,54
4.838,76
5.047,44
4.982,43
5.226,22
5.067,15
5.255,51
5.513,81
5.735,80
6.119,17
5.584,70
5.351,96
5.135,91
5.321,93
5.343,50
5.436,95
5.406,61
4.689,61
4.471,44
4.756,02
4.434,38
4.625,00
4.165,00
4.127,50
4.235,00
4.186,11
4.395,60
4.400,00
4.518,75
4.715,00
4.988,89
5.232,14
4.880,56
4.508,33
4.400,00
4.460,00
4.489,00
4.390.00
4.237,50
3.924,00
3.790,00
4.102,00
Sumber: Gapkindo Sumatera Selatan (2002)
(Nomor tabel harus berurutan dari Tabel 1., Tabel 2., Tabel 3. s/d Tabel yang
terakhir tanpa mengubah nomor urutnya berdasarkan nomor BAB)
CONTOH TABEL
25
DAFTAR PUSTAKA
Abednego, J.G. 1978. Situasi Industri Pengolahan Karet Dewasa Ini di
Indonesia. Menara Perkebunan. 46 (6): 293-297.
Algamar, K. 1979. Masalah Perdagangan Karet di Dalam Negeri. Menara
Perkebunan. 47. (6): 85-96.
Amir, E.J., S. Budiman, dan K. Walujono. 1978. Usaha Perbaikan Cara Pengolahan Bahan Olah Karet. Menara Perkebunan. 46. (6):87-91.
Budiman, A.F.S. 1994. Perdagangan Karet Internasional dan Prospeknya. Kumpulan Makalah Latihan Pengolahan dan Pemasaran Karet
PPUPKR/STCPP Agustus 1994. Kerja Sama Pusat Penelitian Karet, Balai Penelitian Sembawa dengan PPUPKR/STCPP. Tidak
dipublikasikan.
Bappeda Sumatera Selatan dan BPS Sumatera Selatan. 1999. Sumatera Selatan dalam Angka: 1999. Palembang.
Dinas Perkebunan Tingkat II Sumatera Selatan. 1997. Laporan Tahunan 1996. Palembang.
Direktorat Jenderal Perkebunan. 1994. Peluang Penerapan ISO 9000 pada
Karet Rakyat. Warta Perkebunan. 13 (2): 35-36.
Direktorat Jenderal Perkebunan. 1998. Laporan Statistik Perkebunan
Indonesia: Karet. Jakarta.
Downey, W.D. dan J.K. Trocke. 1981. Agribusiness Management. Mc. Graw-Hill, Inc. USA.
Downey, W.D. dan S.P. Erickson. 1992. Manajemen Agribisnis. Terjemahan
Rochidayat Ganda S. dan Alfonsus Sirait. Erlangga. Jakarta.
Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Polusi Udara. Pusat Antar-Universitas
Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor.
Forum Pengkajian Perkaretan. 1995. Konsepsi Pembangunan Jangka Panjang Perkaretan Indonesia: Tahun 1994-2019. Kerjasama Pusat
Pengkajian dan Pengembangan Agribisnis dengan Gabungan Perusahaan Karet Indonesia.
CONTOH DAFTAR PUSTAKA
26
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Numbering yang ada Dalam Latar Belakang
a. Numbering yang Ada Dalam Nomor 1
1) Numbering yang Ada Dalam Nomor a
a) Numbering yang Ada Dalam Nomor 1)
A. Latar Belakang
Setiap numbering adalah judul sehingga harus di-bold, perhatikan
kapitalisasinya, dan jangan diakhiri dengan tanda titik. Jarak spasi diantara
numbering untuk A. adalah 4 spasi dan untuk 1. adalah 3 spasi. Hindari penggunaan
bullet atau simbol dalam numbering. Tidak perlu setiap penomoran ini semakin
menjorok ke dalam paragraf.
1. Masalah yang Timbul Akibat Kesalahan Gramatikal
a. Hasrat Dorongan Belanja
1) Karakteristik Konsumen Kota Baturaja
a) Nomor Ini Adalah yang Terakhir untuk Numbering
SEKUEN
PENOMORAN
27
Gambar 13. Jalur Produk Telepon Seluler Nokia Menurut Masing-masing Segmen
Psikografisnya (Narasumber, 2008)
(Cantumkan narasumber dan tahun apabila menggunakan referensi).
CONTOH GAMBAR
28
Gambar 14. Grafik Positioning Telepon Seluler Nokia Berdasarkan Fitur dan Harga
(Narasumber, 2008)
Jarak spasi antara gambar atau antara gambar dengan bagian tulisan adalah
mininal 3 spasi dan maksimal 4 spasi, seperti yang tertera dicontohkan pada bagian
halaman ini. Untuk grafik tetap diberi sebutan Gambar. Cantumkan narasumber dan
tahunnya apabila menggunakan referensi.
CONTOH GRAFIK
Positioning
Harga Tinggi
Harga Rendah
Fitur Kurang
Lengkap Fitur Lengkap
29
Lampiran 1. Setiap Lampiran Harus Diberi Judul dan Diberika Halaman Mengurut
Setelah Halaman Daftar Pustaka
NO.
PERIODE
HARGA SIR 20
FOB PLB/LB
(US$)
HARGA SIR 20
FOB/KG
(US$)
KURS US$
TERHADAP RP
(RP)
HARGA SIR 20
FOB PLB/KG
(RP)
HARGA
PABRIK/KG
(RP)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
JANUARI 2000
FEBRUARI 2000
MARET 2000
APRIL 2000
MEI 2000
JUNI 2000
JULI 2000
AGUSTUS 2000
SEPTEMBER 2000
OKTOBER 2000
NOVEMBER 2000
DESEMBER 2000
JANUARI 2001
FEBRUARI 2001
MARET 2001
APRIL 2001
MEI 2001
JUNI 2001
JULI 2001
AGUSTUS 2001
SEPTEMBER 2001
OKTOBER 2001
31,84
33,11
29,28
28,53
28,20
26,42
26,18
27,43
27,88
27,86
27,83
29,34
26,78
25,63
23,00
22,25
21,96
21,85
21,72
23,08
21,81
21,80
70,20
73,00
64,54
62,89
61,17
58,24
57,71
60,46
61,45
61,42
61,36
67,67
59,03
56,49
50,71
49,05
48,41
48,17
47,88
50,88
48,08
48,06
7.256,88
7.325,00
7.404,00
7.694,00
8.251,50
8.555,00
9.056,00
8.381,00
8.552,50
8.977,22
9.347,78
9.462,14
9.460,78
9.474,17
10.128,00
10.850,00
11.038,00
11.287,00
11.292,00
9.217,00
9.300,00
9.896,00
5.094,33
5.347,25
4.778,54
4.838,76
5.047,44
4.982,43
5.226,22
5.067,15
5.255,51
5.513,81
5.735,80
6.119,17
5.584,70
5.351,96
5.135,91
5.321,93
5.343,50
5.436,95
5.406,61
4.689,61
4.471,44
4.756,02
4.434,38
4.625,00
4.165,00
4.127,50
4.235,00
4.186,11
4.395,60
4.400,00
4.518,75
4.715,00
4.988,89
5.232,14
4.880,56
4.508,33
4.400,00
4.460,00
4.489,00
4.390.00
4.237,50
3.924,00
3.790,00
4.102,00