pedoman penyusunan algoritma.ppt

LOGO

Pedoman Penyusunan Algoritma

Ipung Permadi, S.Si, M.Cs

www.themegallery.com Company Name

Dasar Penyusunan AlgoritmaPedoman Menyusun Pseudokode

PAI 08113 Algoritma dan Pemrograman


Aspek Penting dari Algoritma

1. FinitenessAlgoritma harus berhenti after a finite number of steps

2. DefinitenessSetiap langkah harus didefinisikan secara tepat, tidak

boleh membingungkan (ambiguous)

3. InputSebuah algoritma memiliki nol atau lebih input yang

diberikan kepada algoritma sebelum dijalankan

4. OutputSebuah algoritma memiliki satu atau lebih output, yang

biasanya bergantung kepada input

5. EffectivenessSetiap algoritma diharapkan miliki sifat efektif



Pedoman Menyusun Pseudokode

1.Notasi ←

Dipakai untuk memeberikan nilai ke suatu variabel.

Contoh : bil ← 0

digunakan untuk memberikan nilai nol ke variabel bil

2. Setiap pernyataan atau suatu perintah yang dapat berdiri sendiri akan ditulis dalam sebuah baris tersendiri.

Contoh :

bil ← 1 + 2

3. Setiap variabel (nama dengan awalan huruf kecil: variabel non larik, nama dengan awalan huruf kapital: variabel larik). Contoh :

bil berarti variabel non larik

A berarti variabel larik

Variabel larik merupakan variabel yang digunakan menyimpan sejumlah data yang sejenis



4. Tipe Data majemuk atau disebut tipe rekaman (tipe data yang dapat mengandung beberapa data dengan nama yang berbeda-beda) akan dinyatakan dengan notasi seperti berikut :

simpul = REKAMANdata1data2data3

AKHIR-REKAMAN5. Indentasi atau penjorokan ke kanan digunakan untuk menuliskan

pernyataan-pernyataan yang berada dalam suatu struktur blok. Contoh :

JIKA x > 1 MAKAPernyataan-1Pernyataan-2Pernyataan-3

AKHIR-JIKA



6. Simbol // digunakan untuk menyatakan komentar. Komentar adalah keterangan yang ditujukan untuk pembaca algoritma (tidak ditujukan untuk diproses komputer).

Contoh :// A adalah larik dan n adalah jumlah elemen dalam larik

bil bil + 1 // isi bil dinaikan sebesar satu

7. Notasi masukkan () dan tampilkan () secara berturutan mewakili perintah untuk memperoleh masukan dan menyajikan keluaran. Contoh :

masukkan(panjang, lebar)

tampilkan(luas)



8. Ada dua nilai logika (benar dan salah) nilai yang dihasilkan dari perbandingan <, , >, , =, ≠. Selain itu operator DAN, ATAU dan TIDAK dapat membentuk ekspresi yang menghasilkan nilai benar atau salah. Logika yang dipakai operator tersebut seperti pada tabel sbb :


a b a Dan b a atau bBENAR BENAR BENAR BENARBENAR SALAH SALAH BENARSALAH BENAR SALAH BENARSALAH SALAH SALAH SALAH


9. Notasi A[i] menyatakan elemen ke-I pada larik A. nilai terkecil I adalah nol.

A[i, j] atau A[i][j] menyatakan indeks untuk baris i dan kolom j

terbesar A[0]merupakan pernyataan untuk memasukan nilai elemen

terkiri dalam larik A ke variabel terbesar



10. Notasi panjang (A) menyatakan ekspresi untuk memperoleh jumlah elemen pada A.

11. Bentuk seleksiJIKA kondisi MAKA

Pernyataan-1…Pernyataan-2

SEBALIKNYApernyataan-a…pernyataan-b

AKHIR-JIKAdalam hal ini bagian SEBALIKNYA bersifat optional (bisa saja tidak ada)



12. Bentuk seleksi dengan beberapa kemungkinanCOCOK nilai

DENGAN nilai1 MAKAPernyataan-11Pernyataan-12



LAINNYAPernyataan-n1Pernyataan-n2

AKHIR-JIKA



13. Bentuk ULANG SELAMA kondisi


AKHIR-ULANG

14. Bentuk UNTUK variabel awal s/d akhir LANGKAH langkah


AKHIR-UNTUKContoh :

UNTUK bil 1 s/d 8

tampilkan(bil)

AKHIR-UNTUK


Hasilnya :

1

2

3

4

5

6

7

8


Contoh :

UNTUK bil 1 s/d 8 LANGKAH 3

tampilkan(bil)

AKHIR-UNTUK

15. Suatu subrutin (sejumlah kode yang diberi nama) ditulis dengan bentuk sebagai berikut :

SUBRUTIN NamaSubrutin(daftar-parameter)

Pernyataan-1

…

Pernyataan-2

AKHIR-SUBRUTINContoh :

SUBRUTIN maksimum(A,n)

// A adalah larik dan n adalah jumlah elemen larik

terbesar A[0]

UNTUK i=1 s/d n-1

JIKA terbesar < A[i] MAKA

terbesar A[i]

AKHIR-JIKA

AKHIR-UNTUK

NILAI-BALIK terbesar

AKHIR-SUBRUTIN


Hasilnya :

1

4

7

pedoman penyusunan algoritma.ppt

Documents