pedoman - spab.kemdikbud.go.id
TRANSCRIPT
PEDOMAN
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DALAM SITUASI
DARURAT
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2018
ii
Tim Penyusun:
Pengarah
- Dirjen Dikdasmen
- Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan
Penyunting
- Poppy Dewi Puspitawati (Kemendikbud)
- Renani Sri Pantjastuti (Kemendikbud)
- Praptono (Kemendikbud)
Penyusun
- Direktorat Pembinaan PKLK, Ditjen Dikdasmen Kemendikbud
- Direktorat Pengurangan Risiko Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana
- Perkumpulan KerLiP
- Humanitarian Forum Indonesia
- Unicef
- Konsorsium Pendidikan Bencana
- Yayasan Plan International Indonesia
- Yayasan Sayangi Tunas Cilik
- Wahana Visi Indonesia
- MDMC
- LPBI NU
- Yayasan Hope Indonesia
Design dan Tata letak
- Tim
KATA PENGANTAR
Dalam 15 tahun terakhir (2004-2018) telah terjadi lebih dari 10 bencana dalam skala besar dan
menengah. Yang telah merusak 47.568 atau 18% dari total sekolah yang ada di Indonesia (Seknas SPAB,
2018). Bencana gempa dan tsunami di Aceh (2004), pangandaran (2006), Mentawai (2011); gempa
bumi di Yogyakarta (2006), Gempa Jabar dan Sumbar (2009), Bener Meriah Aceh (2013), Pidie Jaya
Aceh (2016), NTB (2018), Sulawesi Tengah (2018); letusan gunung Merapi (2010), letusan Gunung
Sinabung mulai 2011 sampai sekarang, letusan gunung Agung (2017), Banjir Bandang Bima 2016,
hingga banjir rutin tahunan yang terjadi di Jakarta dan di beberapa daerah lainnya tercatat
menimbulkan kerusakan dan kerugian di sektor pendidikan yang sangat serius. Bencana bukan hanya
menghancurkan bangunan sekolah, tetapi juga berdampak terhadap keselamatan peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan, termasuk hilangnya kesempatan peserta didik untuk tetap bisa
melanjutkan kegiatan pembelajarannya.
Mayoritas, atau 75% sekolah berada di wilayah rawan bencana (Bank Dunia, 2014). Hal ini
membuat ancaman bencana untuk sekolah semakin tinggi. Gempa Bumi, merupakan penyebab
kerusakan bangunan sekolah yang paling tinggi. Sehingga diperlukan kesiapsiagaan yang cukup untuk
menghadapi potensi bencana tesebut.
Pedoman Penyelenggaraan Sekolah Darurat ini disusun untuk memberikan arahan bagi semua
pihak dalam melaksanakan tanggap darurat bencana khusus sektor Pendidikan. Dasar utama
penyusunan pedoman penyelenggaraan sekolah darurat ini mengacu pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 72 Tahun 2013 tentang Pendidikan Layanan
Khusus yang didalamnya menyebutkan bentuk layanan sekolah darurat bagi peserta didik terdampak
bencana.
Secara garis besar ada 5 (lima) standar penyelenggaraan sekolah darurat yang dijelaskan dalam
pedoman ini yaitu 1). Akses terhadap layanan Pendidikan, 2). Standar Proses Pembelajaran, 3). Standar
pendidik dan tenaga kependidikan, 4). Standar fasilitas pendukung Pendidikan dan 5). Standar
partisipasi masyarakat dalam Pendidikan. Pedoman penyelenggaraan sekolah darurat ini disusun
dengan melibatkan berbagai pihak dan melalui serangkaian konsultasi untuk mendapatkan masukan.
Namun demikian pedoman ini hendaknya ditempatkan sebagai dokumen hidup (living document) yang
bisa disempurnakan dari waktu ke waktu. Dengan adanya pedoman ini diharapkan penyelenggaraan
sekolah darurat tetap bisa dilakukan dengan baik meskipun menghadapi banyak keterbatasan baik
sarana prasarana maupun guru. Sebaliknya keterbatasan sarana dan prasarana tersebut diharapkan
bisa mendorong kreatifitas semua pihak dalam menyelenggarakan sekolah darurat.
iii
Tim Penyusun:
Pengarah
- Dirjen Dikdasmen
- Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan
Penyunting
- Poppy Dewi Puspitawati (Kemendikbud)
- Renani Sri Pantjastuti (Kemendikbud)
- Praptono (Kemendikbud)
Penyusun
- Direktorat Pembinaan PKLK, Ditjen Dikdasmen Kemendikbud
- Direktorat Pengurangan Risiko Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana
- Perkumpulan KerLiP
- Humanitarian Forum Indonesia
- Unicef
- Konsorsium Pendidikan Bencana
- Yayasan Plan International Indonesia
- Yayasan Sayangi Tunas Cilik
- Wahana Visi Indonesia
- MDMC
- LPBI NU
- Yayasan Hope Indonesia
Design dan Tata letak
- Tim
KATA PENGANTAR
Dalam 15 tahun terakhir (2004-2018) telah terjadi lebih dari 10 bencana dalam skala besar dan
menengah. Yang telah merusak 47.568 atau 18% dari total sekolah yang ada di Indonesia (Seknas SPAB,
2018). Bencana gempa dan tsunami di Aceh (2004), pangandaran (2006), Mentawai (2011); gempa
bumi di Yogyakarta (2006), Gempa Jabar dan Sumbar (2009), Bener Meriah Aceh (2013), Pidie Jaya
Aceh (2016), NTB (2018), Sulawesi Tengah (2018); letusan gunung Merapi (2010), letusan Gunung
Sinabung mulai 2011 sampai sekarang, letusan gunung Agung (2017), Banjir Bandang Bima 2016,
hingga banjir rutin tahunan yang terjadi di Jakarta dan di beberapa daerah lainnya tercatat
menimbulkan kerusakan dan kerugian di sektor pendidikan yang sangat serius. Bencana bukan hanya
menghancurkan bangunan sekolah, tetapi juga berdampak terhadap keselamatan peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan, termasuk hilangnya kesempatan peserta didik untuk tetap bisa
melanjutkan kegiatan pembelajarannya.
Mayoritas, atau 75% sekolah berada di wilayah rawan bencana (Bank Dunia, 2014). Hal ini
membuat ancaman bencana untuk sekolah semakin tinggi. Gempa Bumi, merupakan penyebab
kerusakan bangunan sekolah yang paling tinggi. Sehingga diperlukan kesiapsiagaan yang cukup untuk
menghadapi potensi bencana tesebut.
Pedoman Penyelenggaraan Sekolah Darurat ini disusun untuk memberikan arahan bagi semua
pihak dalam melaksanakan tanggap darurat bencana khusus sektor Pendidikan. Dasar utama
penyusunan pedoman penyelenggaraan sekolah darurat ini mengacu pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 72 Tahun 2013 tentang Pendidikan Layanan
Khusus yang didalamnya menyebutkan bentuk layanan sekolah darurat bagi peserta didik terdampak
bencana.
Secara garis besar ada 5 (lima) standar penyelenggaraan sekolah darurat yang dijelaskan dalam
pedoman ini yaitu 1). Akses terhadap layanan Pendidikan, 2). Standar Proses Pembelajaran, 3). Standar
pendidik dan tenaga kependidikan, 4). Standar fasilitas pendukung Pendidikan dan 5). Standar
partisipasi masyarakat dalam Pendidikan. Pedoman penyelenggaraan sekolah darurat ini disusun
dengan melibatkan berbagai pihak dan melalui serangkaian konsultasi untuk mendapatkan masukan.
Namun demikian pedoman ini hendaknya ditempatkan sebagai dokumen hidup (living document) yang
bisa disempurnakan dari waktu ke waktu. Dengan adanya pedoman ini diharapkan penyelenggaraan
sekolah darurat tetap bisa dilakukan dengan baik meskipun menghadapi banyak keterbatasan baik
sarana prasarana maupun guru. Sebaliknya keterbatasan sarana dan prasarana tersebut diharapkan
bisa mendorong kreatifitas semua pihak dalam menyelenggarakan sekolah darurat.
iv
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang
terlibat dalam penyusunan dokumen ini. Harapan kami semoga buku pedoman penyelenggaraan
sekolah darurat dapat dijadikan acuan bagi pengelola pendidikan, mulai dari tingkat pusat sampai di
sekolah. Oleh karena itu kami mengharapkan agar semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan
sekolah darurat ini selalu berpedoman pada buku pedoman ini dengan sebaik-baiknya serta
melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab, transparan, demokratis, profesional dan akuntabel.
Jakarta, 2018
a.n Direktur Jenderal Dikdasmen
Direktur Pembinaan PKLK
Poppy Dewi Puspitawati
DAFTAR ISI
Tim Penyusun ………………………………………………………………………………………………………….. ii Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………………………… iii Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………………….. v Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………………………………….. 3 B. Dasar Hukum …………………………………………………………………………………………………… 6 C. Pengertian ………………………………………………………………………………………………………… 7 D. Sasaran …………………………………………………………………………………………………………… 8 E. Ruang Lingkup ………………………………………………………………………………………………….. 8 Bab II Konsep Pendidikan Dalam Situasi Darurat ………………………………………………………… 9 A. Konsep Satuan Pendidikan Darurat ………………………………………………………………. 11 B. Tujuan Penyelenggaraan Sekolah Darurat ……………………………………………………… 12 C. Prinsip …………………………………………………………………………………………………………….. 12 D. Standar Minimum …………………………………………………………………………………………. 14 E. Permasalahan Dan Kebutuhan Satuan Pendidikan Darurat ………………………………. 22 Bab III Mekanisme Penyelenggaraan Satuan Pendidikan Darurat ………………………………….. 25 A. Organisasi Pelaksana ……………………………………………………………………………………… 27 B. Tahapan Penyelenggaraan Satuan Pendidikan Darurat ………………………………………. 28 BAB IV PENUTUP ………………………………………………………………………………………………………….. 41
LAMPIRAN …………………………………………………………………………………………………………………. 45 Lampiran 1.1 Formulir Pendataan …………………………………………………………………………………….. 47 Lampiran 1.2 Kit Pembelajaran Di Satuan Pendidikan Darurat …………………………………… 49 Lampiran 1.3 Paket Sarana Bermain Dan Gembira Di Satuan Pendidikan Darurat ……………. 51 Lampiran 1.4 Contoh Prasarana Satuan Pendidikan Darurat ………………………………………. 53 Lampiran 1.5 Contoh Kegiatan Pembelajaran Dalam Satuan Pendidikan Darurat …………… 59 Lampiran 1.6 Format Peninjauan Penyelenggaraan Pendidikan Dalam Situasi Darurat …….. 75 Lampiran 1.7 Matriks Pemenuhan Hak Pendidikan Dalam Keadaan Darurat Di Daerah Bencana 85 Lampiran 2 Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Satuan Pendidikan Darurat ….. 97
v
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang
terlibat dalam penyusunan dokumen ini. Harapan kami semoga buku pedoman penyelenggaraan
sekolah darurat dapat dijadikan acuan bagi pengelola pendidikan, mulai dari tingkat pusat sampai di
sekolah. Oleh karena itu kami mengharapkan agar semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan
sekolah darurat ini selalu berpedoman pada buku pedoman ini dengan sebaik-baiknya serta
melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab, transparan, demokratis, profesional dan akuntabel.
Jakarta, 2018
a.n Direktur Jenderal Dikdasmen
Direktur Pembinaan PKLK
Poppy Dewi Puspitawati
DAFTAR ISI
Tim Penyusun ………………………………………………………………………………………………………….. ii Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………………………… iii Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………………….. v Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………………………………….. 3 B. Dasar Hukum …………………………………………………………………………………………………… 6 C. Pengertian ………………………………………………………………………………………………………… 7 D. Sasaran …………………………………………………………………………………………………………… 8 E. Ruang Lingkup ………………………………………………………………………………………………….. 8 Bab II Konsep Pendidikan Dalam Situasi Darurat ………………………………………………………… 9 A. Konsep Satuan Pendidikan Darurat ………………………………………………………………. 11 B. Tujuan Penyelenggaraan Sekolah Darurat ……………………………………………………… 12 C. Prinsip …………………………………………………………………………………………………………….. 12
D. Standar Minimum …………………………………………………………………………………………. 14 E. Permasalahan Dan Kebutuhan Satuan Pendidikan Darurat ………………………………. 22 Bab III Mekanisme Penyelenggaraan Satuan Pendidikan Darurat ………………………………….. 25 A. Organisasi Pelaksana ……………………………………………………………………………………… 27 B. Tahapan Penyelenggaraan Satuan Pendidikan Darurat ………………………………………. 28 BAB IV PENUTUP ………………………………………………………………………………………………………….. 41
LAMPIRAN …………………………………………………………………………………………………………………. 45 Lampiran 1.1 Formulir Pendataan …………………………………………………………………………………….. 47 Lampiran 1.2 Kit Pembelajaran Di Satuan Pendidikan Darurat …………………………………… 49 Lampiran 1.3 Paket Sarana Bermain Dan Gembira Di Satuan Pendidikan Darurat ……………. 51 Lampiran 1.4 Contoh Prasarana Satuan Pendidikan Darurat ………………………………………. 53 Lampiran 1.5 Contoh Kegiatan Pembelajaran Dalam Satuan Pendidikan Darurat …………… 59 Lampiran 1.6 Format Peninjauan Penyelenggaraan Pendidikan Dalam Situasi Darurat …….. 75 Lampiran 1.7 Matriks Pemenuhan Hak Pendidikan Dalam Keadaan Darurat Di Daerah Bencana 85 Lampiran 2 Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Satuan Pendidikan Darurat ….. 97
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bencana dapat terjadi kapanpun dan di manapun serta dapat menimbulkan dampak buruk
terhadap kehidupan manusia dan lingkungannya. Bencana dapat mengakibatkan berbagai
kerugian dan kerusakan sarana dan prasarana serta berdampak pada sumber daya manusia
termasuk peserta didik, pendidik dan tenaga pendidikan.
Letak geografis Indonesia yang terdiri dari kepulauan dan terbentuk dari titik-titik pertemuan
lempeng bumi, menjadikan negeri ini ‘sarat’ dengan kejadian-kejadian bencana, seperti gempa
bumi, tsunami, tanah longsor, serta gunung berapi. Lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan
lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara, sedangkan dengan Pasifik di
Utara Irian dan Maluku Utara. Di sekitar lokasi pertemuan lempeng ini akumulasi energi tabrakan
terkumpul sampai suatu titik dimana lapisan bumi tidak lagi sanggup menahan tumpukan energi
sehingga lepas berupa gempa bumi. Pelepasan energi sesaat ini menimbulkan berbagai dampak
terhadap bangunan karena percepatan gelombang seismik, tsunami, longsor, dan liquefaction.
Selain itu, kerentanan Indonesia pun diyakini semakin meningkat dengan perubahan iklim global
dan laju jumlah penduduk beserta pluralitas yang ada, yang dapat menyebabkan timbulnya
bencana kabut asap akibat kebakaran lahan dan dipengaruhi gejala badai panas. Betapa tingginya
tingkat risiko yang dihadapi dengan karakter geografis, demografis, serta berbagai aspek lainnya.
Gambar 1. Peta Indeks Risiko Bencana Indonesia Sumber: http://inarisk.bnpb.go.id
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bencana dapat terjadi kapanpun dan di manapun serta dapat menimbulkan dampak buruk
terhadap kehidupan manusia dan lingkungannya. Bencana dapat mengakibatkan berbagai
kerugian dan kerusakan sarana dan prasarana serta berdampak pada sumber daya manusia
termasuk peserta didik, pendidik dan tenaga pendidikan.
Letak geografis Indonesia yang terdiri dari kepulauan dan terbentuk dari titik-titik pertemuan
lempeng bumi, menjadikan negeri ini ‘sarat’ dengan kejadian-kejadian bencana, seperti gempa
bumi, tsunami, tanah longsor, serta gunung berapi. Lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan
lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara, sedangkan dengan Pasifik di
Utara Irian dan Maluku Utara. Di sekitar lokasi pertemuan lempeng ini akumulasi energi tabrakan
terkumpul sampai suatu titik dimana lapisan bumi tidak lagi sanggup menahan tumpukan energi
sehingga lepas berupa gempa bumi. Pelepasan energi sesaat ini menimbulkan berbagai dampak
terhadap bangunan karena percepatan gelombang seismik, tsunami, longsor, dan liquefaction.
Selain itu, kerentanan Indonesia pun diyakini semakin meningkat dengan perubahan iklim global
dan laju jumlah penduduk beserta pluralitas yang ada, yang dapat menyebabkan timbulnya
bencana kabut asap akibat kebakaran lahan dan dipengaruhi gejala badai panas. Betapa tingginya
tingkat risiko yang dihadapi dengan karakter geografis, demografis, serta berbagai aspek lainnya.
Gambar 1. Peta Indeks Risiko Bencana Indonesia Sumber: http://inarisk.bnpb.go.id
4
Daerah bencana sosial yang dimaksud adalah daerah yang memiliki potensi konflik dan atau
terkena konflik dengan mengacu pada data dan informasi POLRI, Kementerian Pertahanan,
Lemhanas, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Sosial.
Gambar 2. Peta Indeks Risiko Bencana Sosial Sumber: http://geospasial.bnpb.go.id, (2013)
Dalam keadaan darurat, seringkali anak-anak berhenti bersekolah, mengalami gangguan
psikososial, merasa takut bahkan sampai trauma, kehilangan anggota keluarga, terusir dari rumah
mereka sendiri, menyaksikan kekejaman yang sangat sadis, atau menjadi korban dari bencana
alam yang tidak terduga sebelumnya. Mereka mungkin akan menjadi rentan terpisah dari
keluarga, dimasukkan ke dalam milisi bersenjata, diculik atau resiko lain yang serius. Masyarakat
berjuang menghadapi hal-hal tersebut sebagai akibat dari ketidakstabilan, terbatasnya sumber
daya, dan ancaman kekerasan, mereka memfokuskan diri pada bagaimana bertahan hidup. Sulit
kiranya untuk mendapatkan sumber daya bagi pendidikan. Padahal, pendidikan diyakini dapat
menyelamatkan dan mempertahankan hidup, dengan cara memberikan perlindungan fisik bagi
anak-anak, memberikan dukungan psikososial dan keterampilan juga pengetahuan untuk
bertahan hidup.1
1 Pendidikan di Masa Darurat, Penduan untuk Memulai dan Mengelola Suatu Program, Save the Children, diterjemahkan dari Education in Emergencies: A Toolkit for Starting and Managing a Program, Sandra Graham and Deborah Haines, 2008
Di dalam situasi bencana, sering kali pelayanan pendidikan tidaklah menjadi perhatian utama.
Padahal sangat jelas, pendidikan adalah sektor sosial yang paling banyak terdampak bencana.
Oleh karena itu, upaya untuk memberi perhatian lebih pada dunia pendidikan harus dimulai. Hal
ini dapat diwujudkan dengan memastikan terdapatnya akses dan lingkungan belajar,
keberlanjutan kegiatan pembelajaran, ketersediaan guru dan tenaga kependidikan, adanya
kebijakan pendidikan yang memadai disertai dengan koordinasi antar lembaga yang kuat, peran
serta masyarakat dan pengkajian kebutuhan pendidikan, strategi respon serta monitoring dan
evaluasi.2
Dalam 15 tahun terakhir (2004-2018) telah terjadi 10 bencana dalam skala besar dan menengah.
Yang telah merusak 47.568 atau 18% dari total sekolah yang ada di Indonesia (Seknas SPAB, 2018).
Mayoritas, atau 75% sekolah berada di wilayah rawan bencana (Bank Dunia, 2014). Hal ini
membuat ancaman bencana terhadap sekolah semakin tinggi. Gempa Bumi, merupakan
penyebab kerusakan bangunan sekolah yang paling tinggi. Sehingga diperlukan kesiapsiagaan
semua pihak untuk menghadapi risiko bencana tesebut.
Bencana ini, telah menggangu sistem dan jadwal pendidikan, menghancurkan dokumen sekolah.
Dalam kondisi seperti ini, pendidikan dalam situasi darurat tetap harus menjadi salah satu
prioritas. Karena hal tersebut merupakan bagian dari penyediaan sebuah kesempatan pendidikan
berkualitas yang memenuhi kebutuhan perlindungan fisik, psikososial, perkembangan dan
kognitif anak perempuan dan anak laki-laki yang terdampak bencana (INEE, 2010). Pemerintah
melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 72 Tahun 2013 menetapkan adanya
salah satu bentuk penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus (PLK) berupa pendirian satuan
pendidikan darurat yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak–anak
yang mengalami situasi darurat akibat bencana alam dan/atau bencana sosial.
Penyelenggaraan satuan pendidikan darurat merupakan bagian dari kegiatan penyelenggaraan
penanggulangan bencana di bidang pendidikan, yang meliputi: penetapan kebijakan pendidikan
yang tanggap terhadap bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, serta
pemulihan pasca bencana. Sehingga kegiatan penyelenggaraan satuan pendidikan darurat tidak
saja berupa bentuk respon atas terjadinya bencana, namun bisa berupa kegiatan perencanaan
penyelenggaraan satuan pendidikan darurat disaat kondisi normal pada daerah rawan bencana
2 Sebagaimana tercantum dalan Standar Minimum Pendidikan untuk Situasi Darurat (Inter-Agency Education in Emergencies Minimum Standard), www.ineesite.org
5
Daerah bencana sosial yang dimaksud adalah daerah yang memiliki potensi konflik dan atau
terkena konflik dengan mengacu pada data dan informasi POLRI, Kementerian Pertahanan,
Lemhanas, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Sosial.
Gambar 2. Peta Indeks Risiko Bencana Sosial Sumber: http://geospasial.bnpb.go.id, (2013)
Dalam keadaan darurat, seringkali anak-anak berhenti bersekolah, mengalami gangguan
psikososial, merasa takut bahkan sampai trauma, kehilangan anggota keluarga, terusir dari rumah
mereka sendiri, menyaksikan kekejaman yang sangat sadis, atau menjadi korban dari bencana
alam yang tidak terduga sebelumnya. Mereka mungkin akan menjadi rentan terpisah dari
keluarga, dimasukkan ke dalam milisi bersenjata, diculik atau resiko lain yang serius. Masyarakat
berjuang menghadapi hal-hal tersebut sebagai akibat dari ketidakstabilan, terbatasnya sumber
daya, dan ancaman kekerasan, mereka memfokuskan diri pada bagaimana bertahan hidup. Sulit
kiranya untuk mendapatkan sumber daya bagi pendidikan. Padahal, pendidikan diyakini dapat
menyelamatkan dan mempertahankan hidup, dengan cara memberikan perlindungan fisik bagi
anak-anak, memberikan dukungan psikososial dan keterampilan juga pengetahuan untuk
bertahan hidup.1
1 Pendidikan di Masa Darurat, Penduan untuk Memulai dan Mengelola Suatu Program, Save the Children, diterjemahkan dari Education in Emergencies: A Toolkit for Starting and Managing a Program, Sandra Graham and Deborah Haines, 2008
Di dalam situasi bencana, sering kali pelayanan pendidikan tidaklah menjadi perhatian utama.
Padahal sangat jelas, pendidikan adalah sektor sosial yang paling banyak terdampak bencana.
Oleh karena itu, upaya untuk memberi perhatian lebih pada dunia pendidikan harus dimulai. Hal
ini dapat diwujudkan dengan memastikan terdapatnya akses dan lingkungan belajar,
keberlanjutan kegiatan pembelajaran, ketersediaan guru dan tenaga kependidikan, adanya
kebijakan pendidikan yang memadai disertai dengan koordinasi antar lembaga yang kuat, peran
serta masyarakat dan pengkajian kebutuhan pendidikan, strategi respon serta monitoring dan
evaluasi.2
Dalam 15 tahun terakhir (2004-2018) telah terjadi 10 bencana dalam skala besar dan menengah.
Yang telah merusak 47.568 atau 18% dari total sekolah yang ada di Indonesia (Seknas SPAB, 2018).
Mayoritas, atau 75% sekolah berada di wilayah rawan bencana (Bank Dunia, 2014). Hal ini
membuat ancaman bencana terhadap sekolah semakin tinggi. Gempa Bumi, merupakan
penyebab kerusakan bangunan sekolah yang paling tinggi. Sehingga diperlukan kesiapsiagaan
semua pihak untuk menghadapi risiko bencana tesebut.
Bencana ini, telah menggangu sistem dan jadwal pendidikan, menghancurkan dokumen sekolah.
Dalam kondisi seperti ini, pendidikan dalam situasi darurat tetap harus menjadi salah satu
prioritas. Karena hal tersebut merupakan bagian dari penyediaan sebuah kesempatan pendidikan
berkualitas yang memenuhi kebutuhan perlindungan fisik, psikososial, perkembangan dan
kognitif anak perempuan dan anak laki-laki yang terdampak bencana (INEE, 2010). Pemerintah
melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 72 Tahun 2013 menetapkan adanya
salah satu bentuk penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus (PLK) berupa pendirian satuan
pendidikan darurat yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak–anak
yang mengalami situasi darurat akibat bencana alam dan/atau bencana sosial.
Penyelenggaraan satuan pendidikan darurat merupakan bagian dari kegiatan penyelenggaraan
penanggulangan bencana di bidang pendidikan, yang meliputi: penetapan kebijakan pendidikan
yang tanggap terhadap bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, serta
pemulihan pasca bencana. Sehingga kegiatan penyelenggaraan satuan pendidikan darurat tidak
saja berupa bentuk respon atas terjadinya bencana, namun bisa berupa kegiatan perencanaan
penyelenggaraan satuan pendidikan darurat disaat kondisi normal pada daerah rawan bencana
2 Sebagaimana tercantum dalan Standar Minimum Pendidikan untuk Situasi Darurat (Inter-Agency Education in Emergencies Minimum Standard), www.ineesite.org
6
sebagai rencana kontijensi satuan pendidikan, serta berbagai kegiatan yang diperlukan transisi ke
satuan pendidikan reguler pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi. Saat ini Mendikbud sudah
mengeluarkan SK Mendikbud nomor 234/P/2018 tentang Sekretariat Penanggulangan Bencana
kementerian Pendidikan dimana salah satu tugas dan fungsinya adalah mengkoordinasikan
penyelenggaraan satuan pendidikan darurat. Kegiatan penyiapan satuan pendidikan darurat
dapat dikoordinasikan oleh Seknas SPAB.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Amandemen Pasal 28 dan
Pasal 31, Pasal 34 ayat 2;
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak;
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia;
4. Undang-Undang No 23 Tahun 2002 sebagaimana diperbaharui dengan Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak
5. Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
6. Undang-Undang No.11 Tahun 2005 tentang Ratifikasi Konvensi Ekonomi, Sosial dan Budaya
7. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
8. Undang-Undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
9. Undang-Undang No 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial
10. Undang-Undang No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas
11. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah untuk ketiga kalinya
menjadi Peraturan Pemerintah nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan
12. Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana
13. Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan
Bencana
14. Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga Internasional dan
NGO Asing dalam Penanggulangan Bencana
15. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang penyelenggaraan dan pengelolaan
pendidikan
16. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimum
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 72 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Layanan Khusus
18. Perka BNPB No. 14 Tahun 2014 tentang Penanganan, Perlindungan dan Partisipasi
Penyandang Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana
19. Peraturan Kepala BNPB No. 13 Tahun 2014 tentang Pengarustamaan Gender di Bidang
Penanggulangan Bencana
20. Peraturan Kepala BNPB No. 14 Tahun 2014 tentang Penanganan, Perlindungan, dan
Partisipasi Penyandang Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana
21. Keputusan Mendikbud Nomor 234/P/2018 tentang Sekretariat Penanggulangan Bencana
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
C. PENGERTIAN
1. Pendidikan Layanan Khusus yang selanjutnya disebut PLK adalah pendidikan bagi peserta
didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau
mengalami bencana alam, bencana sosial, dan yang tidak mampu dari segi ekonomi.
2. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
3. Satuan Pendidikan Darurat adalah bentuk satuan pendidikan formal yang didirikan pada saat
situasi bencana alam dan/atau bencana sosial yang bersifat sementara (pada fase siaga
darurat, tanggap darurat dan transisi tanggap darurat ke pemulihan).
4. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau
faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.3
5. Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa
yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
6. Bencana Sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa
yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar
komunitas masyarakat, dan teror.
7. Konflik Sosial, yang selanjutnya disebut Konflik, adalah perseteruan dan/atau benturan fisik
dengan kekerasan antara dua kelompok masyarakat atau lebih yang berlangsung dalam
waktu tertentu dan berdampak luas yang mengakibatkan ketidak amanan dan disintegrasi
sosial sehingga mengganggu stabilitas nasional dan menghambat pembangunan nasional. 4
3 UU 24 thn 2007 4 UU no 7 thn 2012
7
sebagai rencana kontijensi satuan pendidikan, serta berbagai kegiatan yang diperlukan transisi ke
satuan pendidikan reguler pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi. Saat ini Mendikbud sudah
mengeluarkan SK Mendikbud nomor 234/P/2018 tentang Sekretariat Penanggulangan Bencana
kementerian Pendidikan dimana salah satu tugas dan fungsinya adalah mengkoordinasikan
penyelenggaraan satuan pendidikan darurat. Kegiatan penyiapan satuan pendidikan darurat
dapat dikoordinasikan oleh Seknas SPAB.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Amandemen Pasal 28 dan
Pasal 31, Pasal 34 ayat 2;
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak;
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia;
4. Undang-Undang No 23 Tahun 2002 sebagaimana diperbaharui dengan Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak
5. Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
6. Undang-Undang No.11 Tahun 2005 tentang Ratifikasi Konvensi Ekonomi, Sosial dan Budaya
7. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
8. Undang-Undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
9. Undang-Undang No 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial
10. Undang-Undang No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas
11. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah untuk ketiga kalinya
menjadi Peraturan Pemerintah nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan
12. Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana
13. Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan
Bencana
14. Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga Internasional dan
NGO Asing dalam Penanggulangan Bencana
15. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang penyelenggaraan dan pengelolaan
pendidikan
16. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimum
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 72 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Layanan Khusus
18. Perka BNPB No. 14 Tahun 2014 tentang Penanganan, Perlindungan dan Partisipasi
Penyandang Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana
19. Peraturan Kepala BNPB No. 13 Tahun 2014 tentang Pengarustamaan Gender di Bidang
Penanggulangan Bencana
20. Peraturan Kepala BNPB No. 14 Tahun 2014 tentang Penanganan, Perlindungan, dan
Partisipasi Penyandang Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana
21. Keputusan Mendikbud Nomor 234/P/2018 tentang Sekretariat Penanggulangan Bencana
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
C. PENGERTIAN
1. Pendidikan Layanan Khusus yang selanjutnya disebut PLK adalah pendidikan bagi peserta
didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau
mengalami bencana alam, bencana sosial, dan yang tidak mampu dari segi ekonomi.
2. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
3. Satuan Pendidikan Darurat adalah bentuk satuan pendidikan formal yang didirikan pada saat
situasi bencana alam dan/atau bencana sosial yang bersifat sementara (pada fase siaga
darurat, tanggap darurat dan transisi tanggap darurat ke pemulihan).
4. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau
faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.3
5. Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa
yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
6. Bencana Sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa
yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar
komunitas masyarakat, dan teror.
7. Konflik Sosial, yang selanjutnya disebut Konflik, adalah perseteruan dan/atau benturan fisik
dengan kekerasan antara dua kelompok masyarakat atau lebih yang berlangsung dalam
waktu tertentu dan berdampak luas yang mengakibatkan ketidak amanan dan disintegrasi
sosial sehingga mengganggu stabilitas nasional dan menghambat pembangunan nasional. 4
3 UU 24 thn 2007 4 UU no 7 thn 2012
8
8. Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi
penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan
bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
9. Tanggap Darurat Bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada
saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi
kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana
10. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat
sampai tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana dengan sasaran utama untuk
normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan
masyarakat pada wilayah pasca bencana.
11. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada
wilayah pasca bencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran
utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya
hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek
kehidupan bermasyarakat pada wilayah pasca bencana.
D. SASARAN
Sasaran pedoman ini adalah semua pihak yang berkepentingan dengan penyelenggaraan Satuan
Pendidikan Darurat, yaitu:
a. Pemerintah Pusat (Kemdikbud dan K/L lain yang tergabung dalam Sekretariat
Penanggulangan Bencana);
b. Pemerintah Daerah (Propinsi, Kabupaten/Kota) yang kategori rawan bencana di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia
yang diterbitkan BNPB;
c. Satuan Pendidikan penyelenggara satuan pendidikan darurat;
d. Lembaga Swadaya Masyarakat, organisasi kemasyarakatan, media dan lembaga usaha yang
akan membantu penyelenggaran satuan pendidikan darurat;
e. Lembaga PBB dan Mitra Pembangunan Internasional yang akan membantu penyelenggaran
satuan pendidikan darurat.
E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pedoman penyelenggaraan pendidikan dalam situasi darurat mencakup:
1. Konsep penyelenggaraan pendidikan dalam situasi darurat
2. Mekanisme penyelenggaraan pendidikan dalam situasi darurat
BAB II
KONSEP PENDIDIKAN DALAM
SITUASI DARURAT
9
8. Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi
penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan
bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
9. Tanggap Darurat Bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada
saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi
kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana
10. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat
sampai tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana dengan sasaran utama untuk
normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan
masyarakat pada wilayah pasca bencana.
11. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada
wilayah pasca bencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran
utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya
hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek
kehidupan bermasyarakat pada wilayah pasca bencana.
D. SASARAN
Sasaran pedoman ini adalah semua pihak yang berkepentingan dengan penyelenggaraan Satuan
Pendidikan Darurat, yaitu:
a. Pemerintah Pusat (Kemdikbud dan K/L lain yang tergabung dalam Sekretariat
Penanggulangan Bencana);
b. Pemerintah Daerah (Propinsi, Kabupaten/Kota) yang kategori rawan bencana di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia
yang diterbitkan BNPB;
c. Satuan Pendidikan penyelenggara satuan pendidikan darurat;
d. Lembaga Swadaya Masyarakat, organisasi kemasyarakatan, media dan lembaga usaha yang
akan membantu penyelenggaran satuan pendidikan darurat;
e. Lembaga PBB dan Mitra Pembangunan Internasional yang akan membantu penyelenggaran
satuan pendidikan darurat.
E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pedoman penyelenggaraan pendidikan dalam situasi darurat mencakup:
1. Konsep penyelenggaraan pendidikan dalam situasi darurat
2. Mekanisme penyelenggaraan pendidikan dalam situasi darurat
BAB II
KONSEP PENDIDIKAN DALAM
SITUASI DARURAT
10
BAB II
KONSEP PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT
A. KONSEP SATUAN PENDIDIKAN DARURAT
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 72 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus, disebutkan bahwa layanan pendidikan
dalam situasi darurat diselenggarakan dalam bentuk sekolah darurat. Dalam Bab I tentang
Ketentuan Umum pasal 1 dinyatakan bahwa sekolah darurat adalah bentuk satuan pendidikan
formal yang didirikan pada saat situasi bencana alam dan/atau bencana sosial yang bersifat
sementara. Dalam pengembangan sekolah darurat bisa juga disebut satuan pendidikan darurat
supaya mencakup satuan pendidikan nonformal, satuan pendidikan darurat didirikan untuk
peserta didik yang terdampak bencana alam atau bencana sosial dilaksanakan karena adanya
keterbatasan fasilitas perlindungan keamanan, baik fisik maupun non fisik. Keputusan untuk
mendirikan satuan pendidikan darurat didasarkan pada penetapan status keadaan darurat
bencana oleh pimpinan pemerintah dan/atau pemerintah daerah yang berwenang.
Karakteristik penyelenggaraan satuan pendidikan darurat adalah bersifat sementara sehingga
semua upaya dan sumber daya yang tersedia harus dikerahkan secara optimal untuk memastikan
bahwa anak-anak bisa mendapatkan hak pendidikan selama masa tanggap darurat bencana,
peralihan tanggap darurat ke pemulihan sampai satuan pendidikan kembali pulih untuk
menyelenggarakan layanan pendidikan. Jangka waktu penyelenggaraan satuan pendidikan
darurat diputuskan berdasarkan evaluasi terhadap pemulihan layanan pendidikan pada aspek
pengelolaan, sarana prasarana, proses pembelajaran, kondisi peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan pada satuan pendidikan terdampak.
Model penyelenggaraan satuan pendidikan darurat disesuaikan dengan kondisi kedaruratan yang
terjadi. Kondisi kedaruratan bisa berbeda sesuai dengan karakteristik dampak yang ditimbulkan
dari kejadian bencana, misalkan dampak kejadian gempa bumi akan berbeda dengan dampak
kejadian banjir, sehingga model penyelenggaraan satuan pendidikan darurat akan berbeda.
Pemilihan model satuan pendidikan darurat diputuskan berdasarkan penetapan kebijakan oleh
Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Alur penyelenggaraan satuan pendidikan darurat disajikan
pada gambar 3.
11
BAB II
KONSEP PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT
A. KONSEP SATUAN PENDIDIKAN DARURAT
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 72 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus, disebutkan bahwa layanan pendidikan
dalam situasi darurat diselenggarakan dalam bentuk sekolah darurat. Dalam Bab I tentang
Ketentuan Umum pasal 1 dinyatakan bahwa sekolah darurat adalah bentuk satuan pendidikan
formal yang didirikan pada saat situasi bencana alam dan/atau bencana sosial yang bersifat
sementara. Dalam pengembangan sekolah darurat bisa juga disebut satuan pendidikan darurat
supaya mencakup satuan pendidikan nonformal, satuan pendidikan darurat didirikan untuk
peserta didik yang terdampak bencana alam atau bencana sosial dilaksanakan karena adanya
keterbatasan fasilitas perlindungan keamanan, baik fisik maupun non fisik. Keputusan untuk
mendirikan satuan pendidikan darurat didasarkan pada penetapan status keadaan darurat
bencana oleh pimpinan pemerintah dan/atau pemerintah daerah yang berwenang.
Karakteristik penyelenggaraan satuan pendidikan darurat adalah bersifat sementara sehingga
semua upaya dan sumber daya yang tersedia harus dikerahkan secara optimal untuk memastikan
bahwa anak-anak bisa mendapatkan hak pendidikan selama masa tanggap darurat bencana,
peralihan tanggap darurat ke pemulihan sampai satuan pendidikan kembali pulih untuk
menyelenggarakan layanan pendidikan. Jangka waktu penyelenggaraan satuan pendidikan
darurat diputuskan berdasarkan evaluasi terhadap pemulihan layanan pendidikan pada aspek
pengelolaan, sarana prasarana, proses pembelajaran, kondisi peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan pada satuan pendidikan terdampak.
Model penyelenggaraan satuan pendidikan darurat disesuaikan dengan kondisi kedaruratan yang
terjadi. Kondisi kedaruratan bisa berbeda sesuai dengan karakteristik dampak yang ditimbulkan
dari kejadian bencana, misalkan dampak kejadian gempa bumi akan berbeda dengan dampak
kejadian banjir, sehingga model penyelenggaraan satuan pendidikan darurat akan berbeda.
Pemilihan model satuan pendidikan darurat diputuskan berdasarkan penetapan kebijakan oleh
Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Alur penyelenggaraan satuan pendidikan darurat disajikan
pada gambar 3.
12
Aktivasi POS Pendidikan
- Pengkajian- Proses verifikasi data hasil pengkajian
Penyebar-luasan hasil kajian Pendidikan dan Pembentukan sekolah darurat
- Penggalangan dan penyaluran bantuan- Mendorong proses Pembelajaran
Evaluasi atas:- Permasalahan- Penanganan- Rencana Pemulihan
REHABILITASI & REKRONTRUKSI
- PMI- Relawan
lainnya
SAR- Unsur terkait
- Internal
- Pemetaan dampak bencana- Jumlah & Lokasi- Klasifikasi
Dilakukan Oleh:- Pemerintah- LSM- Perusahaan- Perorangan
- Anggota tim tanggap darurat- Pimpinan- Stakeholder lain
Masa Tanggap DaruratMasa Transisi Darurat
1. Rekam kejadian harian2. Rekam/arsip semua Dokumen (Surat, laporan)3. Koordinasi dengan POSKO Utama4. Laporan harian ke pimpinan
- Kemendikbud- Pejabat Lokal- Tim SIGAP
- Jumlah dan tingkat kerusakan- Jumlah siswa dan guru terdampak- Jumlah dan kondisi siswa dan guru di pengungsian - Kebutuhan sekolah darurat- Jumlah sekolah darurat di pengungsian- Pemetaan kapasitas dan 3W
1. Terdokumentasi2. Jelas jenis, jumlah, sumber bantuan dan distribusinya (penerima bantuan)3. Pemantauan keterlaksanaan Pembelajaran
Terdokumentasi isu:1. Koordinasi2. Kapasitas3. Kewenangan4. Medan/Lokasi5. Sarana Prasarana6. Pendanaan
1-2 x 24 jam Hari ke-2 s/d ke-7
BENCANA
Gambar 3. Alur Penyelenggaraan Satuan pendidikan Darurat
B. TUJUAN PENYELENGGARAAN SEKOLAH DARURAT
Tujuan Penyelenggaraan Satuan pendidikan Darurat adalah:
a. Memberikan kesempatan kepada anak-anak yang mengalami bencana alam dan/atau
bencana sosial untuk mendapatkan hak pendidikan.
b. Memperluas layanan akses pendidikan yang sesegera mungkin setelah bencana terjadi, bagi
anak usia sekolah yang merupakan anak–anak yang mengalami bencana alam dan/atau
bencana sosial
c. Memberikan pemenuhan kebutuhan lingkungan belajar yang aman, ada jaminan
perlindungan dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, dan eksploitasi, dan
pendampingan psikososial anak-anak yang terkena dampak situasi bencana alam dan/atau
bencana sosial.
d. Meringankan dampak psikologis akibat bencana alam/atau konflik sosial dengan
memberikan perasaan normal, kestabilan dan membangun harapan bagi masa depan anak.
e. Menyampaikan pesan-pesan penting yang berhubungan dengan risiko-risiko yang timbul dari
sebuah kondisi darurat akibat bencana alam dan/atau bencana sosial.
C. PRINSIP
Prinsip Penyelenggaraan Satuan pendidikan darurat, meliputi:
1. Prinsip Umum a. Tata pemerintahan yang baik, yaitu transparansi, akuntabilitas, partisipasi, keterbukaan
informasi, dan supremasi hukum;
b. Non diskriminasi, yaitu tidak membedakan suku, ras, agama, jenis kelamin, bahasa,
paham politik, asal kebangsaan, status ekonomi, kondisi fisik maupun psikis anak, atau
faktor lainnya;
c. Kepentingan terbaik bagi anak, yaitu menjadikan hal yang paling baik bagi anak sebagai
pertimbangan utama dalam setiap kebijakan, program, dan kegiatan;
d. Hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan anak, yaitu menjamin hak
anak untuk hidup dan tumbuh kembang semaksimal mungkin dalam semua aspek
kehidupannya, termasuk aspek fisik, emosional, psikososial, kognitif, sosial, budaya; dan
e. Penghargaan terhadap pendapat anak, yaitu mengakui dan memastikan bahwa setiap
anak memiliki hak untuk berkumpul secara damai, berpartisipasi aktif dalam setiap
aspek yang mempengaruhi kehidupan mereka, untuk mengekspresikan pandangannya
secara bebas terhadap segala sesuatu hal yang mempengaruhi dirinya dan pendapat
mereka didengar dan ditanggapi dengan sungguh-sungguh.
2. Prinsip Khusus a. Pemberdayaan masyarakat
Menumbuhkan kesadaran masyarakat satuan pendidikan sejak dini akan pentingnya
pemahaman tentang bencana, mulai dari sejarah bencana, bentuk ancaman,
kerentanannya, kapasitas pencegahan dan kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan
pemulihan pasca bencana.
b. Sinergi Pemangku Kepentingan (stakeholders)
Para pemangku kepentingan penyelenggaraan satuan pendidikan aman dari bencana
bersinergi dengan menyediakan program yang saling menunjang sehingga
penyelenggaraan satuan pendidikan darurat dapat dilakukan secara optimal.
c. Berorientasi nilai
Nilai-nilai luhur kemanusiaan dan karakter bangsa menjadi dasar pendidikan
pengurangan resiko bencana.
d. Berorientasi tindakan
Rencana penyelenggaraan satuan pendidikan darurat dari bencana yang aplikatif
terintegrasi kedalam manajemen berbasis satuan pendidikan yang peduli anak.
e. Pembelajaran dan perbaikan
13
Aktivasi POS Pendidikan
- Pengkajian- Proses verifikasi data hasil pengkajian
Penyebar-luasan hasil kajian Pendidikan dan Pembentukan sekolah darurat
- Penggalangan dan penyaluran bantuan- Mendorong proses Pembelajaran
Evaluasi atas:- Permasalahan- Penanganan- Rencana Pemulihan
REHABILITASI & REKRONTRUKSI
- PMI- Relawan
lainnya
SAR- Unsur terkait
- Internal
- Pemetaan dampak bencana- Jumlah & Lokasi- Klasifikasi
Dilakukan Oleh:- Pemerintah- LSM- Perusahaan- Perorangan
- Anggota tim tanggap darurat- Pimpinan- Stakeholder lain
Masa Tanggap DaruratMasa Transisi Darurat
1. Rekam kejadian harian2. Rekam/arsip semua Dokumen (Surat, laporan)3. Koordinasi dengan POSKO Utama4. Laporan harian ke pimpinan
- Kemendikbud- Pejabat Lokal- Tim SIGAP
- Jumlah dan tingkat kerusakan- Jumlah siswa dan guru terdampak- Jumlah dan kondisi siswa dan guru di pengungsian - Kebutuhan sekolah darurat- Jumlah sekolah darurat di pengungsian- Pemetaan kapasitas dan 3W
1. Terdokumentasi2. Jelas jenis, jumlah, sumber bantuan dan distribusinya (penerima bantuan)3. Pemantauan keterlaksanaan Pembelajaran
Terdokumentasi isu:1. Koordinasi2. Kapasitas3. Kewenangan4. Medan/Lokasi5. Sarana Prasarana6. Pendanaan
1-2 x 24 jam Hari ke-2 s/d ke-7
BENCANA
Gambar 3. Alur Penyelenggaraan Satuan pendidikan Darurat
B. TUJUAN PENYELENGGARAAN SEKOLAH DARURAT
Tujuan Penyelenggaraan Satuan pendidikan Darurat adalah:
a. Memberikan kesempatan kepada anak-anak yang mengalami bencana alam dan/atau
bencana sosial untuk mendapatkan hak pendidikan.
b. Memperluas layanan akses pendidikan yang sesegera mungkin setelah bencana terjadi, bagi
anak usia sekolah yang merupakan anak–anak yang mengalami bencana alam dan/atau
bencana sosial
c. Memberikan pemenuhan kebutuhan lingkungan belajar yang aman, ada jaminan
perlindungan dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, dan eksploitasi, dan
pendampingan psikososial anak-anak yang terkena dampak situasi bencana alam dan/atau
bencana sosial.
d. Meringankan dampak psikologis akibat bencana alam/atau konflik sosial dengan
memberikan perasaan normal, kestabilan dan membangun harapan bagi masa depan anak.
e. Menyampaikan pesan-pesan penting yang berhubungan dengan risiko-risiko yang timbul dari
sebuah kondisi darurat akibat bencana alam dan/atau bencana sosial.
C. PRINSIP
Prinsip Penyelenggaraan Satuan pendidikan darurat, meliputi:
1. Prinsip Umum a. Tata pemerintahan yang baik, yaitu transparansi, akuntabilitas, partisipasi, keterbukaan
informasi, dan supremasi hukum;
b. Non diskriminasi, yaitu tidak membedakan suku, ras, agama, jenis kelamin, bahasa,
paham politik, asal kebangsaan, status ekonomi, kondisi fisik maupun psikis anak, atau
faktor lainnya;
c. Kepentingan terbaik bagi anak, yaitu menjadikan hal yang paling baik bagi anak sebagai
pertimbangan utama dalam setiap kebijakan, program, dan kegiatan;
d. Hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan anak, yaitu menjamin hak
anak untuk hidup dan tumbuh kembang semaksimal mungkin dalam semua aspek
kehidupannya, termasuk aspek fisik, emosional, psikososial, kognitif, sosial, budaya; dan
e. Penghargaan terhadap pendapat anak, yaitu mengakui dan memastikan bahwa setiap
anak memiliki hak untuk berkumpul secara damai, berpartisipasi aktif dalam setiap
aspek yang mempengaruhi kehidupan mereka, untuk mengekspresikan pandangannya
secara bebas terhadap segala sesuatu hal yang mempengaruhi dirinya dan pendapat
mereka didengar dan ditanggapi dengan sungguh-sungguh.
2. Prinsip Khusus a. Pemberdayaan masyarakat
Menumbuhkan kesadaran masyarakat satuan pendidikan sejak dini akan pentingnya
pemahaman tentang bencana, mulai dari sejarah bencana, bentuk ancaman,
kerentanannya, kapasitas pencegahan dan kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan
pemulihan pasca bencana.
b. Sinergi Pemangku Kepentingan (stakeholders)
Para pemangku kepentingan penyelenggaraan satuan pendidikan aman dari bencana
bersinergi dengan menyediakan program yang saling menunjang sehingga
penyelenggaraan satuan pendidikan darurat dapat dilakukan secara optimal.
c. Berorientasi nilai
Nilai-nilai luhur kemanusiaan dan karakter bangsa menjadi dasar pendidikan
pengurangan resiko bencana.
d. Berorientasi tindakan
Rencana penyelenggaraan satuan pendidikan darurat dari bencana yang aplikatif
terintegrasi kedalam manajemen berbasis satuan pendidikan yang peduli anak.
e. Pembelajaran dan perbaikan
14
D. STANDAR MINIMUM
Penyelenggaraan Satuan Pendidikan Darurat yang diselenggarakan pada semua jenjang satuan
pendidikan terdampak merupakan pemenuhan pelayanan pendidikan pada masa tanggap darurat
dan transisi tanggap darurat ke pemulihan akibat bencana alam dan/atau bencana sosial yang
meliputi Kebijakan dan Koordinasi, penyediaan informasi umum, akses terhadap fasilitas dan
lingkungan belajar, proses pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan, fasilitas pendukung
pendidikan dan partisipasi masyarakat untuk pendidikan. Berikut penjabaran setiap standar
minimun dan indikator kunci dari setiap standar:
No Standar Minimum Indikator Kunci
1 Penyediaan Informasi Umum Merupakan upaya untuk menyajikan data dan informasi layanan pendidikan yang berada di daerah terdampak bencana, berupa jumlah dan kondisi satuan pendidikan, jumlah dan kondisi peserta didik, jumlah dan kondisi pendidik dan tenaga kependidikan, dan sebagainya;
Tersedia data dan informasi jumlah dan kondisi satuan pendidikan terdampak dan tidak terdampak; Tersedia data dan informasi Jumlah dan kondisi peserta didik terdampak (mengungsi, korban luka/jiwa, rumahnya rusak, orang tua meninggal) terpilah berdasarkan jenis kelamin, usia dan yang memiliki hambatan fungsi/jenis disabilitas Tersedia data dan informasi jumlah dan kondisi pendidik dan tenaga kependidikan satuan pendidikan terdampak bencana (mengungsi, korban luka/jiwa, rumahnya rusak) – terpilah berdasarkan jenis kelamin dan hambatan fungsi/jenis disabilitas
2 Akses terhadap fasilitas dan lingkungan belajar Ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas pendidikan dan fasilitas pendukungnya dengan merujuk pada kondisi kedaruratan di wilayah bencana, untuk menjembatani kesiapan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan yang terkena bencana sebelum dimulainya pendidikan reguler secara normal;
Tersedia kesempatan belajar yang sama tanpa diskriminasi bagi semua anak Tersedia rute aman dan mudah diakses oleh semua anak ke lingkungan belajar Tersedia informasi kondisi hambatan fungsi peserta didik untuk menyesuaikan metode pembelajaran sehingga tidak menghambat anak untuk menikmati hak atas pendidikan yang inklusif, aman dan ramah anak Tersedia kesempatan bagi peserta didik untuk memasuki atau kembali ke satuan pendidikan sesegera mungkin setelah situasi darurat Adanya pengakuan dari dinas pendidikan setempat terhadap satuan pendidikan darurat
No Standar Minimum Indikator Kunci
Tersedianya layanan penanganan psikososial yang tidak mengganggu keamanan, keselamatan dan kenyamanan belajar di tempat kegiatan satuan pendidikan darurat dilaksanakan Strategi respon dirancang dan dilaksanakan dengan cara yang tidak merugikan masyarakat atau penyedia dan tidak memperburuk dampak situasi darurat Dekat dengan sumber air, memiliki fasilitas air bersih dan toilet yang memadai
3
Standar Proses Pembelajaran: Kurikulum, Proses Pembelajaran dan penilaian hasil belajar yang relevan dengan budaya, sosial dan bahasa digunakan untuk menyediakan pendidikan formal dan non-formal, sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik.
Otoritas pendidikan memimpin peninjauan, pengembangan atau adaptasi terhadap kurikulum dengan melibatkan semua pemangku kepentingan yang relevan Kurikulum, buku pelajaran dan bahan ajar lainnya sesuai jenjang dan jalur pendidikan, bahasa, budaya, kapasitas dan kebutuhan peserta didik, serta: • Mengandung kompetensi inti dari pendidikan
dasar termasuk melek huruf, berhitung, belajar awal, keterampilan hidup, kesehatan dan kebersihan
• Memberikan informasi tentang pengurangan risiko bencana, pendidikan lingkungan dan atau pencegahan konflik
• sensitif gender, mengenali keragaman, mencegah diskriminasi dan mempromosikan rasa hormat terhadap semua pelajar
• mencantumkan masalah kesejahteraan dan perlindungan kebutuhan psikososial peserta didik
• Kurikulum formal dan ujian yang digunakan dalam pendidikan pengungsi dan penyintas diakui oleh pemerintahan asal dan pemerintahan tempat mengungsi atau melaksanakan sekolah darurat.
• Bahan ajar diambil dari daerah setempat dan cukup serta disediakan secara tepat waktu
15
D. STANDAR MINIMUM
Penyelenggaraan Satuan Pendidikan Darurat yang diselenggarakan pada semua jenjang satuan
pendidikan terdampak merupakan pemenuhan pelayanan pendidikan pada masa tanggap darurat
dan transisi tanggap darurat ke pemulihan akibat bencana alam dan/atau bencana sosial yang
meliputi Kebijakan dan Koordinasi, penyediaan informasi umum, akses terhadap fasilitas dan
lingkungan belajar, proses pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan, fasilitas pendukung
pendidikan dan partisipasi masyarakat untuk pendidikan. Berikut penjabaran setiap standar
minimun dan indikator kunci dari setiap standar:
No Standar Minimum Indikator Kunci
1 Penyediaan Informasi Umum Merupakan upaya untuk menyajikan data dan informasi layanan pendidikan yang berada di daerah terdampak bencana, berupa jumlah dan kondisi satuan pendidikan, jumlah dan kondisi peserta didik, jumlah dan kondisi pendidik dan tenaga kependidikan, dan sebagainya;
Tersedia data dan informasi jumlah dan kondisi satuan pendidikan terdampak dan tidak terdampak; Tersedia data dan informasi Jumlah dan kondisi peserta didik terdampak (mengungsi, korban luka/jiwa, rumahnya rusak, orang tua meninggal) terpilah berdasarkan jenis kelamin, usia dan yang memiliki hambatan fungsi/jenis disabilitas Tersedia data dan informasi jumlah dan kondisi pendidik dan tenaga kependidikan satuan pendidikan terdampak bencana (mengungsi, korban luka/jiwa, rumahnya rusak) – terpilah berdasarkan jenis kelamin dan hambatan fungsi/jenis disabilitas
2 Akses terhadap fasilitas dan lingkungan belajar Ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas pendidikan dan fasilitas pendukungnya dengan merujuk pada kondisi kedaruratan di wilayah bencana, untuk menjembatani kesiapan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan yang terkena bencana sebelum dimulainya pendidikan reguler secara normal;
Tersedia kesempatan belajar yang sama tanpa diskriminasi bagi semua anak Tersedia rute aman dan mudah diakses oleh semua anak ke lingkungan belajar Tersedia informasi kondisi hambatan fungsi peserta didik untuk menyesuaikan metode pembelajaran sehingga tidak menghambat anak untuk menikmati hak atas pendidikan yang inklusif, aman dan ramah anak Tersedia kesempatan bagi peserta didik untuk memasuki atau kembali ke satuan pendidikan sesegera mungkin setelah situasi darurat Adanya pengakuan dari dinas pendidikan setempat terhadap satuan pendidikan darurat
No Standar Minimum Indikator Kunci
Tersedianya layanan penanganan psikososial yang tidak mengganggu keamanan, keselamatan dan kenyamanan belajar di tempat kegiatan satuan pendidikan darurat dilaksanakan Strategi respon dirancang dan dilaksanakan dengan cara yang tidak merugikan masyarakat atau penyedia dan tidak memperburuk dampak situasi darurat Dekat dengan sumber air, memiliki fasilitas air bersih dan toilet yang memadai
3
Standar Proses Pembelajaran: Kurikulum, Proses Pembelajaran dan penilaian hasil belajar yang relevan dengan budaya, sosial dan bahasa digunakan untuk menyediakan pendidikan formal dan non-formal, sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik.
Otoritas pendidikan memimpin peninjauan, pengembangan atau adaptasi terhadap kurikulum dengan melibatkan semua pemangku kepentingan yang relevan Kurikulum, buku pelajaran dan bahan ajar lainnya sesuai jenjang dan jalur pendidikan, bahasa, budaya, kapasitas dan kebutuhan peserta didik, serta: • Mengandung kompetensi inti dari pendidikan
dasar termasuk melek huruf, berhitung, belajar awal, keterampilan hidup, kesehatan dan kebersihan
• Memberikan informasi tentang pengurangan risiko bencana, pendidikan lingkungan dan atau pencegahan konflik
• sensitif gender, mengenali keragaman, mencegah diskriminasi dan mempromosikan rasa hormat terhadap semua pelajar
• mencantumkan masalah kesejahteraan dan perlindungan kebutuhan psikososial peserta didik
• Kurikulum formal dan ujian yang digunakan dalam pendidikan pengungsi dan penyintas diakui oleh pemerintahan asal dan pemerintahan tempat mengungsi atau melaksanakan sekolah darurat.
• Bahan ajar diambil dari daerah setempat dan cukup serta disediakan secara tepat waktu
16
No Standar Minimum Indikator Kunci
dan disampaikan dalam bahasa dari peserta didik
Pelatihan, Dukungan dan Pengembangan Profesional Guru dan tenaga kependidikan lainnya menerima Pelatihan, Dukungan dan Pengembangan Profesi yang relevan dan terstruktur secara berkala sesuai dengan kebutuhan dan situasi.
• Peluang pelatihan tersedia untuk guru dan tenaga kependidikan lainnya, laki-laki maupun perempuan, sesuai dengan kebutuhan
• Pelatihan sesuai dengan konteks dan mencerminkan tujuan pembelajaran dan konten
• Pelatihan diakui dan disetujui oleh otoritas pendidikan yang relevan
• Pelatih yang berkualitas dapat melakukan kursus pelatihan untuk melengkapi pelatihan in-service, dukungan, bimbingan, pemantauan dan supervisi kelas
• Melalui pelatihan dan dukungan yang terus-menerus, guru dapat menjadi fasilitator yang efektif dalam lingkungan belajar, menggunakan metode pengajaran partisipatif dan menggunakan alat bantu pengajaran
• Pelatihan meliputi pengetahuan dan keterampilan untuk kurikulum formal dan non-formal, termasuk kesadaran bahaya, pengurangan risiko bencana dan pencegahan konflik
Instruksi dan Proses Pembelajaran Instruksi dan proses pembelajaran berpusat pada peserta didik, partisipatif dan inklusi.
• Metode pembelajaran sesuai dengan usia, tingkat perkembangan, bahasa, budaya, kapasitas dan kebutuhan peserta didik
• Guru menunjukkan pemahaman tentang isi pelajaran dan keterampilan mengajar dalam interaksi mereka dengan pelajar
• Instruksi dan proses belajar menangani kebutuhan semua peserta didik, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus, dengan mempromosikan inklusivitas dan mengurangi hambatan belajar
• Orang tua dan tokoh masyarakat memahami dan menerima isi bahan ajar dan metode pengajaran yang digunakan
No Standar Minimum Indikator Kunci
• Prestasi pelajar diakui dan kredit atau dokumen penyelesaian kursus disediakan secara sesuai
• Lulusan program teknis dan kejuruan dikaji untuk mengukur kualitas dan relevansi program terhadap perubahan lingkungan
• Penilaian dan metode evaluasi dianggap wajar, dapat diandalkan dan tidak mengancam pelajar
• Penilaian relevan dengan kebutuhan masa depan pendidikan dan ekonomi peserta didik
4 Pendidik dan tenaga kependidikan Tersedianya pendidik dan tenaga kependidikan untuk mendukung terselenggaranya pendidikan dalam kondisi kedaruratan di wilayah bencana, mencakup keberadaan peserta didik, keberadaan guru dan tenaga kependidikan, perekrutan dan seleksi Pendidik sesuai kebutuhan, kompensasi, dukungan dan pengawasan untuk tenaga pendidik dan sebagainya;
Tersedia jumlah guru dan tenaga kependidikan lainnya yang memadai
Tersedianya pedoman rekruitmen pendidik dan tenaga kependidikan secara jelas, tepat, non-diskriminatif
Tersedia kriteria seleksi pemilihan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya berdasarkan kriteria yang transparan dan penilaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan lainnya dipilih dengan mempertimbangkan penerimaan komunitas, gender dan keanekaragaman
Tersedia kontrak Sistem Kompensasi dan kondisi kerja yang diberikan secara berkala
Tersedia panduan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya yang berisi tentang diizinkannya untuk melakukan negosiasi dengan syarat dan kondisi tertentu.
Tersedia kode etik, yang mencakup petunjuk pelaksanaan yang jelas, ada dan dihormati
Tersedia wadah bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam pengembangan yang professional, memberikan kontribusi terhadap dukungan dan motivasi mereka
Tersedia mekanisme pengawasan yang Transparan dan akuntabel disiapkan demi dukungan, penilaian, dan pemantauan secara
17
No Standar Minimum Indikator Kunci
dan disampaikan dalam bahasa dari peserta didik
Pelatihan, Dukungan dan Pengembangan Profesional Guru dan tenaga kependidikan lainnya menerima Pelatihan, Dukungan dan Pengembangan Profesi yang relevan dan terstruktur secara berkala sesuai dengan kebutuhan dan situasi.
• Peluang pelatihan tersedia untuk guru dan tenaga kependidikan lainnya, laki-laki maupun perempuan, sesuai dengan kebutuhan
• Pelatihan sesuai dengan konteks dan mencerminkan tujuan pembelajaran dan konten
• Pelatihan diakui dan disetujui oleh otoritas pendidikan yang relevan
• Pelatih yang berkualitas dapat melakukan kursus pelatihan untuk melengkapi pelatihan in-service, dukungan, bimbingan, pemantauan dan supervisi kelas
• Melalui pelatihan dan dukungan yang terus-menerus, guru dapat menjadi fasilitator yang efektif dalam lingkungan belajar, menggunakan metode pengajaran partisipatif dan menggunakan alat bantu pengajaran
• Pelatihan meliputi pengetahuan dan keterampilan untuk kurikulum formal dan non-formal, termasuk kesadaran bahaya, pengurangan risiko bencana dan pencegahan konflik
Instruksi dan Proses Pembelajaran Instruksi dan proses pembelajaran berpusat pada peserta didik, partisipatif dan inklusi.
• Metode pembelajaran sesuai dengan usia, tingkat perkembangan, bahasa, budaya, kapasitas dan kebutuhan peserta didik
• Guru menunjukkan pemahaman tentang isi pelajaran dan keterampilan mengajar dalam interaksi mereka dengan pelajar
• Instruksi dan proses belajar menangani kebutuhan semua peserta didik, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus, dengan mempromosikan inklusivitas dan mengurangi hambatan belajar
• Orang tua dan tokoh masyarakat memahami dan menerima isi bahan ajar dan metode pengajaran yang digunakan
No Standar Minimum Indikator Kunci
• Prestasi pelajar diakui dan kredit atau dokumen penyelesaian kursus disediakan secara sesuai
• Lulusan program teknis dan kejuruan dikaji untuk mengukur kualitas dan relevansi program terhadap perubahan lingkungan
• Penilaian dan metode evaluasi dianggap wajar, dapat diandalkan dan tidak mengancam pelajar
• Penilaian relevan dengan kebutuhan masa depan pendidikan dan ekonomi peserta didik
4 Pendidik dan tenaga kependidikan Tersedianya pendidik dan tenaga kependidikan untuk mendukung terselenggaranya pendidikan dalam kondisi kedaruratan di wilayah bencana, mencakup keberadaan peserta didik, keberadaan guru dan tenaga kependidikan, perekrutan dan seleksi Pendidik sesuai kebutuhan, kompensasi, dukungan dan pengawasan untuk tenaga pendidik dan sebagainya;
Tersedia jumlah guru dan tenaga kependidikan lainnya yang memadai
Tersedianya pedoman rekruitmen pendidik dan tenaga kependidikan secara jelas, tepat, non-diskriminatif
Tersedia kriteria seleksi pemilihan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya berdasarkan kriteria yang transparan dan penilaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan lainnya dipilih dengan mempertimbangkan penerimaan komunitas, gender dan keanekaragaman
Tersedia kontrak Sistem Kompensasi dan kondisi kerja yang diberikan secara berkala
Tersedia panduan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya yang berisi tentang diizinkannya untuk melakukan negosiasi dengan syarat dan kondisi tertentu.
Tersedia kode etik, yang mencakup petunjuk pelaksanaan yang jelas, ada dan dihormati
Tersedia wadah bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam pengembangan yang professional, memberikan kontribusi terhadap dukungan dan motivasi mereka
Tersedia mekanisme pengawasan yang Transparan dan akuntabel disiapkan demi dukungan, penilaian, dan pemantauan secara
18
No Standar Minimum Indikator Kunci
regular bagi para guru dan tenaga kependidikan lainnya
Terdapat pendokumentasian penilaian kinerja untuk guru dan tenaga kependidikan lainnya yang dibuat secara teratur
Tersedia kesempatan bagi siswa untuk memberikan umpan balik tentang kinerja guru dan tenaga kependidikan lainnya
Tersedia dukungan psikososial praktis yang tepat dan dapat diakses oleh guru dan tenaga kependidikan lainnya
Menyediakan pelatihan untuk guru dan tenaga kependidikan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan, diakui dan disetujui oleh otoritas pendidikan yang relevan serta berkualitas
Tersedianya kesempatan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk menjadi fasilitator yang efektif dalam lingkungan belajar, menggunakan metode pengajaran partisipatif dan menggunakan alat bantu pengajaran
Tersedianya pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya meliputi pengetahuan dan keterampilan untuk kurikulum formal dan non-formal, termasuk kesadaran bahaya, pengurangan risiko bencana dan pencegahan konflik
5 Fasilitas pendukung pendidikan bantuan dasar pendidikan yang menjamin setiap anak dapat menikmati proses pembelajaran dengan rasa aman, nyaman dan sehat termasuk bahan ajar yang eksploratif. Seperti tenda atau ruang kelas darurat, penyediaan paket sarana belajar dan mengajar bagi satuan pendidikan-guru-peserta didik, buku-buku
- Tersedia sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah untuk KPB di daerah terkena bencana seperti; bangunan/ruang kelas darurat untuk proses pembelajaran, papan tulis, meja tulis/kursi, tikar/terpal; baju seragam, sepatu, buku tulis dan alat tulis dan lain-lain
Struktur dan tempat belajar aman dan dapat diakses oleh semua pelajar, guru dan tenaga kependidikan lainnya
No Standar Minimum Indikator Kunci
pelajaran, peralatan tulis-menulis, bangku dan meja belajar, perlengkapan dan peralatan olah raga, lapangan/ruang dan sarana bermain dan rekreasi anak, dan sebagainya;
Lingkungan belajar baik yang permanen maupun sementara diperbaiki, dilengkapi atau diganti sesuai kebutuhan dengan konstruksi dan desain yang tahan bencana
Struktur fisik untuk tempat pembelajaran tepat untuk situasi, termasuk ruang yang cukup untuk fasilitas kelas, administrasi, rekreasi, dan sanitasi
Ruang kelas dan pengaturan tempat duduk memenuhi kesepakatan rasio antara luas ruang dengan jumlah pelajar dan guru sesuai dengan SPM (Standar Pelayanan Minimum Pendidikan)
Pasokan air bersih yang cukup dan fasilitas sanitasi yang layak tersedia untuk kebersihan pribadi dan perlindungan, dengan memperhatikan umur, jenis kelamin, dan orang berkebutuhan khusus sesuai dengan SPM Pendidikan
6 Partisipasi membuka kesempatan partisipasi masyarakat untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan satuan pendidikan darurat, baik dalam perencanaan kegiatan pendidikan, partisipasi anak dan remaja dalam kegiatan pendidikan hingga partisipasi dalam bentuk bantuan sumber daya untuk mendukung keberlangsungan kegiatan belajar mengajar pada saat darurat bencana;
Partisipasi - anggota masyarakat berpartisipasi secara aktif, transparan dan tanpa diskriminasi dalam analisis, perencanaan, desain, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi respon pendidikan.
• Berbagai anggota masyarakat berpartisipasi aktif dalam memprioritaskan dan merencanakan kegiatan pendidikan untuk menjamin pendidikan yang aman, efektif dan adil
• Komite pendidikan masyarakat mencakup perwakilan dari semua kelompok yang rentan
19
No Standar Minimum Indikator Kunci
regular bagi para guru dan tenaga kependidikan lainnya
Terdapat pendokumentasian penilaian kinerja untuk guru dan tenaga kependidikan lainnya yang dibuat secara teratur
Tersedia kesempatan bagi siswa untuk memberikan umpan balik tentang kinerja guru dan tenaga kependidikan lainnya
Tersedia dukungan psikososial praktis yang tepat dan dapat diakses oleh guru dan tenaga kependidikan lainnya
Menyediakan pelatihan untuk guru dan tenaga kependidikan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan, diakui dan disetujui oleh otoritas pendidikan yang relevan serta berkualitas
Tersedianya kesempatan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk menjadi fasilitator yang efektif dalam lingkungan belajar, menggunakan metode pengajaran partisipatif dan menggunakan alat bantu pengajaran
Tersedianya pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya meliputi pengetahuan dan keterampilan untuk kurikulum formal dan non-formal, termasuk kesadaran bahaya, pengurangan risiko bencana dan pencegahan konflik
5 Fasilitas pendukung pendidikan bantuan dasar pendidikan yang menjamin setiap anak dapat menikmati proses pembelajaran dengan rasa aman, nyaman dan sehat termasuk bahan ajar yang eksploratif. Seperti tenda atau ruang kelas darurat, penyediaan paket sarana belajar dan mengajar bagi satuan pendidikan-guru-peserta didik, buku-buku
- Tersedia sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah untuk KPB di daerah terkena bencana seperti; bangunan/ruang kelas darurat untuk proses pembelajaran, papan tulis, meja tulis/kursi, tikar/terpal; baju seragam, sepatu, buku tulis dan alat tulis dan lain-lain
Struktur dan tempat belajar aman dan dapat diakses oleh semua pelajar, guru dan tenaga kependidikan lainnya
No Standar Minimum Indikator Kunci
pelajaran, peralatan tulis-menulis, bangku dan meja belajar, perlengkapan dan peralatan olah raga, lapangan/ruang dan sarana bermain dan rekreasi anak, dan sebagainya;
Lingkungan belajar baik yang permanen maupun sementara diperbaiki, dilengkapi atau diganti sesuai kebutuhan dengan konstruksi dan desain yang tahan bencana
Struktur fisik untuk tempat pembelajaran tepat untuk situasi, termasuk ruang yang cukup untuk fasilitas kelas, administrasi, rekreasi, dan sanitasi
Ruang kelas dan pengaturan tempat duduk memenuhi kesepakatan rasio antara luas ruang dengan jumlah pelajar dan guru sesuai dengan SPM (Standar Pelayanan Minimum Pendidikan)
Pasokan air bersih yang cukup dan fasilitas sanitasi yang layak tersedia untuk kebersihan pribadi dan perlindungan, dengan memperhatikan umur, jenis kelamin, dan orang berkebutuhan khusus sesuai dengan SPM Pendidikan
6 Partisipasi membuka kesempatan partisipasi masyarakat untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan satuan pendidikan darurat, baik dalam perencanaan kegiatan pendidikan, partisipasi anak dan remaja dalam kegiatan pendidikan hingga partisipasi dalam bentuk bantuan sumber daya untuk mendukung keberlangsungan kegiatan belajar mengajar pada saat darurat bencana;
Partisipasi - anggota masyarakat berpartisipasi secara aktif, transparan dan tanpa diskriminasi dalam analisis, perencanaan, desain, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi respon pendidikan.
• Berbagai anggota masyarakat berpartisipasi aktif dalam memprioritaskan dan merencanakan kegiatan pendidikan untuk menjamin pendidikan yang aman, efektif dan adil
• Komite pendidikan masyarakat mencakup perwakilan dari semua kelompok yang rentan
20
No Standar Minimum Indikator Kunci
• Pemuda berpartisipasi secara aktif dalam pengembangan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pendidikan
• Berbagai anggota masyarakat berpartisipasi dalam pengkajian, analisis konteks, audit sosial dari kegiatan pendidikan, review anggaran bersama, serta kegiatan-kegiatan pengurangan risiko bencana dan mitigasi konflik
o Anggota masyarakat diberi kesempatan untuk pelatihan dan pengembangan kapasitas
Sumber Daya - Sumber daya komunitas diidentifikasi, dimobilisasi dan digunakan untuk menerapkan kesempatan belajar yang sesuai usia.
o Masyarakat, tenaga pendidikan dan pelajar mengidentifikasi dan memobilisasi sumber daya lokal untuk memperkuat akses terhadap pendidikan berkualitas
o Otoritas pendidikan, masyarakat lokal dan pemangku kepentingan kemanusiaan mengenali keterampilan yang ada dan pengetahuan dan disain program-program pendidikan untuk memaksimalkan penggunaan kapasitas tersebut
o Otoritas nasional, masyarakat lokal dan pemangku kepentingan kemanusiaan menggunakan sumber daya masyarakat untuk mengembangkan, mengadopsi dan memberikan pendidikan yang menggabungkan pengurangan risiko bencana dan mitigasi konflik
7 Kebijakan dan Koordinasi Dalam upaya pemenuhan pelayanan pendidikan dimasa darurat akibat bencana alam dan/atau bencana sosial, termasuk diantaranya formulasi kebijakan dan peraturan perundangan yang diberlakukan, pendataan kebutuhan satuan pendidikan darurat, mekanisme
No Standar Minimum Indikator Kunci
koordinasi yang transparan pada situasi bencana termasuk berbagi informasi dan peran dan sumber daya antar pemangku kepentingan di bidang pendidikan, serta pelembagaan satuan pendidikan darurat yang akan dijalankan.
Kebijakan Undang-Undang, peraturan dan kebijakan pendidikan nasional menghormati, melindungi dan memenuhi hak atas pendidikan dan menjamin kelangsungan pendidikan.
Peraturan dan kebijakan memastikan bahwa setiap fasilitas pendidikan yang dibangun kembali atau diganti adalah aman.
Kebijakan pendidikan didukung dengan rencana tindakan, peraturan, dan anggaran yang memungkinkan respon yang cepat untuk situasi darurat.
Kebijakan menjamin keberlanjutan pendidikan untuk semua
Perencanaan dan program pendidikan dapat memenuhi kebutuhan dan hak peserta didik dan masyarakat yang lebih luas, dan menghindari perpecahan sosial atau konflik.
Koordinasi Pos pendidikan mengkoordinasikan pengkajian, perencanaa, pengelolaan informasi, mobilitas sumber daya, pengembangan kapasitas, dan advokasi
Dalam mendukung kegiatan pendidikan, otoritas pendidikan, donor, badan-badan PBB, LSM, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya menggunakan struktur pembiayaan yang transparan, adil, terkoordinasi, dan tepat waktu
Tersedianya database pelaku respon pendidikan dan update harian dengan penanggung jawab yang jelas
21
No Standar Minimum Indikator Kunci
• Pemuda berpartisipasi secara aktif dalam pengembangan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pendidikan
• Berbagai anggota masyarakat berpartisipasi dalam pengkajian, analisis konteks, audit sosial dari kegiatan pendidikan, review anggaran bersama, serta kegiatan-kegiatan pengurangan risiko bencana dan mitigasi konflik
o Anggota masyarakat diberi kesempatan untuk pelatihan dan pengembangan kapasitas
Sumber Daya - Sumber daya komunitas diidentifikasi, dimobilisasi dan digunakan untuk menerapkan kesempatan belajar yang sesuai usia.
o Masyarakat, tenaga pendidikan dan pelajar mengidentifikasi dan memobilisasi sumber daya lokal untuk memperkuat akses terhadap pendidikan berkualitas
o Otoritas pendidikan, masyarakat lokal dan pemangku kepentingan kemanusiaan mengenali keterampilan yang ada dan pengetahuan dan disain program-program pendidikan untuk memaksimalkan penggunaan kapasitas tersebut
o Otoritas nasional, masyarakat lokal dan pemangku kepentingan kemanusiaan menggunakan sumber daya masyarakat untuk mengembangkan, mengadopsi dan memberikan pendidikan yang menggabungkan pengurangan risiko bencana dan mitigasi konflik
7 Kebijakan dan Koordinasi Dalam upaya pemenuhan pelayanan pendidikan dimasa darurat akibat bencana alam dan/atau bencana sosial, termasuk diantaranya formulasi kebijakan dan peraturan perundangan yang diberlakukan, pendataan kebutuhan satuan pendidikan darurat, mekanisme
No Standar Minimum Indikator Kunci
koordinasi yang transparan pada situasi bencana termasuk berbagi informasi dan peran dan sumber daya antar pemangku kepentingan di bidang pendidikan, serta pelembagaan satuan pendidikan darurat yang akan dijalankan.
Kebijakan Undang-Undang, peraturan dan kebijakan pendidikan nasional menghormati, melindungi dan memenuhi hak atas pendidikan dan menjamin kelangsungan pendidikan.
Peraturan dan kebijakan memastikan bahwa setiap fasilitas pendidikan yang dibangun kembali atau diganti adalah aman.
Kebijakan pendidikan didukung dengan rencana tindakan, peraturan, dan anggaran yang memungkinkan respon yang cepat untuk situasi darurat.
Kebijakan menjamin keberlanjutan pendidikan untuk semua
Perencanaan dan program pendidikan dapat memenuhi kebutuhan dan hak peserta didik dan masyarakat yang lebih luas, dan menghindari perpecahan sosial atau konflik.
Koordinasi Pos pendidikan mengkoordinasikan pengkajian, perencanaa, pengelolaan informasi, mobilitas sumber daya, pengembangan kapasitas, dan advokasi
Dalam mendukung kegiatan pendidikan, otoritas pendidikan, donor, badan-badan PBB, LSM, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya menggunakan struktur pembiayaan yang transparan, adil, terkoordinasi, dan tepat waktu
Tersedianya database pelaku respon pendidikan dan update harian dengan penanggung jawab yang jelas
22
E. PERMASALAHAN DAN KEBUTUHAN SATUAN PENDIDIKAN DARURAT
Secara umum, dampak bencana terhadap satuan pendidikan adalah terganggunya layanan
pendidikan oleh satuan pendidikan dikarenakan kerusakan, kerugian, gangguan akses, gangguan
fungsi, dan peningkatan risiko berupa:
1. Rusaknya sarana prasarana di satuan pendidikan
2. Terputusnya akses ke satuan pendidikan
3. Siswa dan guru mengalami korban luka bahkan jiwa
4. Siswa dan guru rumahnya rusak dan mengungsi
5. Psikososial siswa dan guru terganggu
6. Tidak boleh ada kegiatan di sekitar satuan pendidikan karena ancaman bahaya di daerah
tersebut, misalnya dalam bencana letusan gunung api, longsor, banjir bandang, dst
Gangguan layanan pendidikan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan penurunan kualitas
pendidikan wilayah terdampak dan secara nasional, kemunduran terhadap pencapaian target
pendidikan untuk semua dan tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs). Angka drop out
siswa dapat meningkat apabila penanganann dampak bencana terhadap satuan pendidikan baik
dari segi sarana prasarana, kondisi siswa, guru dan lingkungan sekitar.
Secara khusus, beberapa jenis bencana memberikan dampak yang berbeda-beda terhadap sektor
pendidikan, sehingga strategi respon bidang pendidikan harus memperhatikan kebutuhan
penyelenggaraan satuan pendidikan darurat dengan tepat. Dampak :
SEKT
OR
KERU
SAKA
N
KERU
GIAN
G
ANGG
UAN
AKS
ES
GAN
GGU
AN F
UN
GSI
PE
NIN
GKA
TAN
RIS
IKO
PEN
DIDI
KAN
Peru
baha
n be
ntuk
pad
a
aset
fisik
dan
infr
astr
uktu
r sa
tuan
pend
idik
an m
ilik
pem
erin
tah,
mas
yara
kat,
kelu
arga
dan
bad
an
usah
a se
hing
ga
terg
angg
u fu
ngsin
ya
seca
ra p
arsia
l ata
u to
tal
seba
gai a
kiba
t lan
gsun
g
dari
suat
u be
ncan
a
Men
ingk
atny
a bi
aya
kese
mpa
tan
atau
hila
ngny
a ke
sem
pata
n
untu
k m
empe
role
h
pend
idik
an k
aren
a
keru
saka
n as
et m
ilik
pem
erin
tah,
mas
yara
kat,
kelu
arga
dan
bad
an
usah
a se
baga
i aki
bat
tidak
lang
sung
dar
i sua
tu
benc
ana
Hila
ng a
tau
terg
angg
unya
aks
es
indi
vidu
, kel
uarg
a da
n
mas
yara
kat t
erha
dap
pem
enuh
an k
ebut
uhan
dasa
rnya
aki
bat s
uatu
benc
ana
Hila
ng a
tau
terg
angg
unya
fung
si
kem
asya
raka
tan
dan
pem
erin
taha
n ak
ibat
suat
u be
ncan
a
Men
ingk
atny
a
kere
ntan
an d
an a
tau
men
urun
nya
kapa
sitas
indi
vidu
, kel
uarg
a,
mas
yara
kat,
pem
erin
tah
dan
bada
n us
aha
seba
gai
akib
at d
ari s
uatu
benc
ana
Rusa
knya
fasil
itas s
atua
n
pend
idik
an d
alam
kate
gori
(ber
at, s
edan
g,
ringa
n)
Biay
a pe
nyed
iaan
laya
nan
pend
idik
an
dala
m si
tuas
i dar
urat
Gang
guan
aks
es
laya
nan
satu
an
pend
idik
an (h
arga
,
jara
k, b
uday
a)
Gang
guan
peny
elen
ggar
aan
Satu
an p
endi
dika
n
Resik
o ak
ibat
tem
pat
satu
an p
endi
dika
n ya
ng
tidak
am
an
23
E. PERMASALAHAN DAN KEBUTUHAN SATUAN PENDIDIKAN DARURAT
Secara umum, dampak bencana terhadap satuan pendidikan adalah terganggunya layanan
pendidikan oleh satuan pendidikan dikarenakan kerusakan, kerugian, gangguan akses, gangguan
fungsi, dan peningkatan risiko berupa:
1. Rusaknya sarana prasarana di satuan pendidikan
2. Terputusnya akses ke satuan pendidikan
3. Siswa dan guru mengalami korban luka bahkan jiwa
4. Siswa dan guru rumahnya rusak dan mengungsi
5. Psikososial siswa dan guru terganggu
6. Tidak boleh ada kegiatan di sekitar satuan pendidikan karena ancaman bahaya di daerah
tersebut, misalnya dalam bencana letusan gunung api, longsor, banjir bandang, dst
Gangguan layanan pendidikan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan penurunan kualitas
pendidikan wilayah terdampak dan secara nasional, kemunduran terhadap pencapaian target
pendidikan untuk semua dan tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs). Angka drop out
siswa dapat meningkat apabila penanganann dampak bencana terhadap satuan pendidikan baik
dari segi sarana prasarana, kondisi siswa, guru dan lingkungan sekitar.
Secara khusus, beberapa jenis bencana memberikan dampak yang berbeda-beda terhadap sektor
pendidikan, sehingga strategi respon bidang pendidikan harus memperhatikan kebutuhan
penyelenggaraan satuan pendidikan darurat dengan tepat. Dampak :
SEKT
OR
KERU
SAKA
N
KERU
GIAN
G
ANGG
UAN
AKS
ES
GAN
GGU
AN F
UN
GSI
PE
NIN
GKA
TAN
RIS
IKO
PEN
DIDI
KAN
Peru
baha
n be
ntuk
pad
a
aset
fisik
dan
infr
astr
uktu
r sa
tuan
pend
idik
an m
ilik
pem
erin
tah,
mas
yara
kat,
kelu
arga
dan
bad
an
usah
a se
hing
ga
terg
angg
u fu
ngsin
ya
seca
ra p
arsia
l ata
u to
tal
seba
gai a
kiba
t lan
gsun
g
dari
suat
u be
ncan
a
Men
ingk
atny
a bi
aya
kese
mpa
tan
atau
hila
ngny
a ke
sem
pata
n
untu
k m
empe
role
h
pend
idik
an k
aren
a
keru
saka
n as
et m
ilik
pem
erin
tah,
mas
yara
kat,
kelu
arga
dan
bad
an
usah
a se
baga
i aki
bat
tidak
lang
sung
dar
i sua
tu
benc
ana
Hila
ng a
tau
terg
angg
unya
aks
es
indi
vidu
, kel
uarg
a da
n
mas
yara
kat t
erha
dap
pem
enuh
an k
ebut
uhan
dasa
rnya
aki
bat s
uatu
benc
ana
Hila
ng a
tau
terg
angg
unya
fung
si
kem
asya
raka
tan
dan
pem
erin
taha
n ak
ibat
suat
u be
ncan
a
Men
ingk
atny
a
kere
ntan
an d
an a
tau
men
urun
nya
kapa
sitas
indi
vidu
, kel
uarg
a,
mas
yara
kat,
pem
erin
tah
dan
bada
n us
aha
seba
gai
akib
at d
ari s
uatu
benc
ana
Rusa
knya
fasil
itas s
atua
n
pend
idik
an d
alam
kate
gori
(ber
at, s
edan
g,
ringa
n)
Biay
a pe
nyed
iaan
laya
nan
pend
idik
an
dala
m si
tuas
i dar
urat
Gang
guan
aks
es
laya
nan
satu
an
pend
idik
an (h
arga
,
jara
k, b
uday
a)
Gang
guan
peny
elen
ggar
aan
Satu
an p
endi
dika
n
Resik
o ak
ibat
tem
pat
satu
an p
endi
dika
n ya
ng
tidak
am
an
24
BAB III
MEKANISME PENYELENGGARAAN
SATUAN PENDIDIKAN DARURAT
25
BAB III
MEKANISME PENYELENGGARAAN
SATUAN PENDIDIKAN DARURAT
26
BAB III
MEKANISME PENYELENGGARAAN SATUAN PENDIDIKAN DARURAT
A. ORGANISASI PELAKSANA
Penangung jawab penanggulangan bencana di bidang pendidikan mengacu pada Kepmendikbud
234/P/2018 tentang Sekretariat Penanggulangan Bencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dengan pelaksana anggota yang tertera dalam Kepmen tersebut dan tim Satuan Istimewa Siaga
Pendidikan (SIGAP) sebagaimana Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Nomor 343/D.D6/KEP/KP/2017. Dalam melaksanakan respon keadaan darurat baik pada masa
siaga darurat, tanggap darurat maupun transisi darurat ke pemulihan dan setelah keadaan
darurat ditetapkan oleh Pejabat Berwenang, Sekretariat PB Kemendikbud akan mengaktifkan
POS Pendidikan dan menginduk pada Pos Komando Penanganan Darurat Bencana (POSKO
UTAMA). POS Pendidikan terdiri dari unsur anggota Sekretariat Kemendikbud, Tim SIGAP, Dinas
Pendidikan Provinsi/Kab/Kota, dan organisasi Nonpemerintah.
Struktur POS Pendidikan yang diaktifkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan, namun beberapa bidang
inti yang harus ada adalah:
1. Koordinator Bidang Data dan Informasi (Subdit Program masing-masing Direktorat dan
Bagren Setditjen Dikdasmen)
2. Koordinator Bidang Pengelolaan Bantuan Pendidikan (koordinator dari subdit program PKLK,
kemudian ada perwakilan dari setiap Subdit di setiap direktorat dibawah Ditjen Dikdasmen,
tambahan perwakilan dari Ditjen GTK dan PAUD Dikmas)
3. Koordinator Bidang Penyelenggaraan Sekolah Darurat
4. Koordinator Bidang Pengawasan dan Penilaian (Ditjen Dikdasmen)
5. LPMP terkait di wilayah penanganan tanggap darurat
27
BAB III
MEKANISME PENYELENGGARAAN SATUAN PENDIDIKAN DARURAT
A. ORGANISASI PELAKSANA
Penangung jawab penanggulangan bencana di bidang pendidikan mengacu pada Kepmendikbud
234/P/2018 tentang Sekretariat Penanggulangan Bencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dengan pelaksana anggota yang tertera dalam Kepmen tersebut dan tim Satuan Istimewa Siaga
Pendidikan (SIGAP) sebagaimana Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Nomor 343/D.D6/KEP/KP/2017. Dalam melaksanakan respon keadaan darurat baik pada masa
siaga darurat, tanggap darurat maupun transisi darurat ke pemulihan dan setelah keadaan
darurat ditetapkan oleh Pejabat Berwenang, Sekretariat PB Kemendikbud akan mengaktifkan
POS Pendidikan dan menginduk pada Pos Komando Penanganan Darurat Bencana (POSKO
UTAMA). POS Pendidikan terdiri dari unsur anggota Sekretariat Kemendikbud, Tim SIGAP, Dinas
Pendidikan Provinsi/Kab/Kota, dan organisasi Nonpemerintah.
Struktur POS Pendidikan yang diaktifkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan, namun beberapa bidang
inti yang harus ada adalah:
1. Koordinator Bidang Data dan Informasi (Subdit Program masing-masing Direktorat dan
Bagren Setditjen Dikdasmen)
2. Koordinator Bidang Pengelolaan Bantuan Pendidikan (koordinator dari subdit program PKLK,
kemudian ada perwakilan dari setiap Subdit di setiap direktorat dibawah Ditjen Dikdasmen,
tambahan perwakilan dari Ditjen GTK dan PAUD Dikmas)
3. Koordinator Bidang Penyelenggaraan Sekolah Darurat
4. Koordinator Bidang Pengawasan dan Penilaian (Ditjen Dikdasmen)
5. LPMP terkait di wilayah penanganan tanggap darurat
28
B. TAHAPAN PENYELENGGARAAN SATUAN PENDIDIKAN DARURAT
Satuan pendidikan darurat diselenggarakan segera setelah keadaan darurat ditetapkan. Tahapan
penyelenggaraan satuan pendidikan darurat dijabarkan sebagai berikut:
1. Penetapan kebijakan Setelah pemerintah Daerah menetapkan keadaan darurat, Dinas Pendidikan dapat
mengeluarkan kebijakan untuk penyelenggaraan sekolah darurat yang mencakup:
a. Pendataan dampak
b. Pengelolaan dan pembiayaan satuan pendidikan darurat
c. Penyesuaian kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian
d. Pemenuhan guru dan tenaga kependidikan
e. Penetapan status peserta didik,
f. Penugasan guru
g. Aktivasi pos pendidikan
2. Koordinasi Pelaksanaan Satuan Pendidikan Darurat Pelaksanaan Pendidikan darurat dikoordinasikan oleh POS Pendidikan untuk memastikan
layanan pendidikan dalam situasi darurat terlaksana dengan baik. POS Pendidikan bertugas
untuk melakukan:
Kepala POS Pendidikan
KoordinatorBidang Data dan
Informasi
Koordinator Program Bantuan:-Sarpras satuan pendidikan darurat
-SDM
KoordinatorBidang Operasional
Koordinator Bidang Monev
a. Koordinasi antar pemerintah dan pemerintah daerah dan dengan pemangku
kepentingan lain
1) Koordinasi di Internal Kemendikbud (antar Direktorat Teknis yang menaungi
jenjang satuan pendidikan)
2) Koordinasi dengan K/L lain di Pusat (BNPB, Kemsos dan PUPR)
3) Koordinasi Kemdikbud dengan Pemda dan Dinas Pendidikan
4) Koordinasi dengan anggota klaster pendidikan dari unsur Nonpemerintah
b. Pendataan kerusakan dan kebutuhan pendidikan dalam situasi darurat
1) Sekolah terdampak
2) Siswa dan guru terdampak (korban dan mengungsi)
3) Kebutuhan dukungan psikososial dan penyelenggaraan sekolah darurat
c. Pengelolaan bantuan
1) Penerimaan bantuan
2) Penyimpanan bantuan
3) Pendistribusian bantuan
d. Penyiapan Sekolah Darurat
1) Pembersihan lokasi sekolah
2) Distribusi tenda, school kit, dan recretional kit
3) Distribusi perlengkapan pembelajaran (meubeler, paket belajar siswa)
4) Dukungan psikososial
5) Pelatihan guru dan relawan
e. Penyelenggaraan Sekolah Darurat
1) Kordinasi dengan UPTD Kecamatan Dinas Pendidikan Kabupaten Kota untuk
penyelenggaraan satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan UPT atau cabang
dinas pendidikan provinsi untuk jen
2) Pemantauan keterlaksanaan kegiatan dan pembelajaran di satuan pendidikan
darurat dan
f. Pengelolaan informasi
a. Distribusi data dan informasi kemajuan tanggap darurat pendidikan
b. Koordinasi dengan POSKO utama agar data tanggap darurat pendidikan masuk
dalam data tanggap darurat yang dikeluarkan POSKO utama
Dalam mendukung Pos Pendidikan, koordinasi dilaksanakan di pemerintah pusat (nasional),
pemerintah daerah dan tingkat satuan pendidikan sebagaimana dijabarkan sebagai berikut:
29
B. TAHAPAN PENYELENGGARAAN SATUAN PENDIDIKAN DARURAT
Satuan pendidikan darurat diselenggarakan segera setelah keadaan darurat ditetapkan. Tahapan
penyelenggaraan satuan pendidikan darurat dijabarkan sebagai berikut:
1. Penetapan kebijakan Setelah pemerintah Daerah menetapkan keadaan darurat, Dinas Pendidikan dapat
mengeluarkan kebijakan untuk penyelenggaraan sekolah darurat yang mencakup:
a. Pendataan dampak
b. Pengelolaan dan pembiayaan satuan pendidikan darurat
c. Penyesuaian kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian
d. Pemenuhan guru dan tenaga kependidikan
e. Penetapan status peserta didik,
f. Penugasan guru
g. Aktivasi pos pendidikan
2. Koordinasi Pelaksanaan Satuan Pendidikan Darurat Pelaksanaan Pendidikan darurat dikoordinasikan oleh POS Pendidikan untuk memastikan
layanan pendidikan dalam situasi darurat terlaksana dengan baik. POS Pendidikan bertugas
untuk melakukan:
Kepala POS Pendidikan
KoordinatorBidang Data dan
Informasi
Koordinator Program Bantuan:-Sarpras satuan pendidikan darurat
-SDM
KoordinatorBidang Operasional
Koordinator Bidang Monev
a. Koordinasi antar pemerintah dan pemerintah daerah dan dengan pemangku
kepentingan lain
1) Koordinasi di Internal Kemendikbud (antar Direktorat Teknis yang menaungi
jenjang satuan pendidikan)
2) Koordinasi dengan K/L lain di Pusat (BNPB, Kemsos dan PUPR)
3) Koordinasi Kemdikbud dengan Pemda dan Dinas Pendidikan
4) Koordinasi dengan anggota klaster pendidikan dari unsur Nonpemerintah
b. Pendataan kerusakan dan kebutuhan pendidikan dalam situasi darurat
1) Sekolah terdampak
2) Siswa dan guru terdampak (korban dan mengungsi)
3) Kebutuhan dukungan psikososial dan penyelenggaraan sekolah darurat
c. Pengelolaan bantuan
1) Penerimaan bantuan
2) Penyimpanan bantuan
3) Pendistribusian bantuan
d. Penyiapan Sekolah Darurat
1) Pembersihan lokasi sekolah
2) Distribusi tenda, school kit, dan recretional kit
3) Distribusi perlengkapan pembelajaran (meubeler, paket belajar siswa)
4) Dukungan psikososial
5) Pelatihan guru dan relawan
e. Penyelenggaraan Sekolah Darurat
1) Kordinasi dengan UPTD Kecamatan Dinas Pendidikan Kabupaten Kota untuk
penyelenggaraan satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan UPT atau cabang
dinas pendidikan provinsi untuk jen
2) Pemantauan keterlaksanaan kegiatan dan pembelajaran di satuan pendidikan
darurat dan
f. Pengelolaan informasi
a. Distribusi data dan informasi kemajuan tanggap darurat pendidikan
b. Koordinasi dengan POSKO utama agar data tanggap darurat pendidikan masuk
dalam data tanggap darurat yang dikeluarkan POSKO utama
Dalam mendukung Pos Pendidikan, koordinasi dilaksanakan di pemerintah pusat (nasional),
pemerintah daerah dan tingkat satuan pendidikan sebagaimana dijabarkan sebagai berikut:
30
Koordinasi pada tingkat nasional berupa:
1. Pengumpulan informasi umum dampak dan kebutuhan (kaji cepat/rapid assesment).
2. Bantuan penyelenggaraan pendidikan yang mengacu pada standar-standar minimum
pemenuhan hak pendidikan anak di daerah bencana dalam hal:
- Ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas pendidikan dan fasilitas pendukungnya
- Proses pembelajaran yang aman, inklusif, dan ramah anak
- Kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan diutamakan dari wilayah terdekat
yang tidak terkena dampak bencana
- Partisipasi masyarakat untuk pendidikan
3. Mengkoordinasikan bantuan di sektor pendidikan dari lembaga pemerintah dan
nonpemerintah melalui seknas satuan pendidikan aman.
4. Penyusunan kebijakan layanan satuan pendidikan darurat.
5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi.
6. Memberikan bantuan kebutuhan satuan pendidikan darurat sesuai dengan pedoman
pelaksanaan, sosialisasi, advokasi dan monev tanggap darurat.
7. Berkoordinasi dengan BNPB dan lembaga pemerintah terkait dalam pelaksanaan
rencana tanggap darurat termasuk menetapkan batas waktu penggunaan satuan
pendidikan sebagai tempat pengungsian.
8. Berkoordinasi dengan dinas pendidikan di daerah dan lembaga pemerintah terkait
dalam penilaian dampak kerusakan dan kerugian .
9. Memberikan bantuan pemulihan kehidupan warga satuan pendidikan yang terkena
bencana agar dapat kembali ke dalam kehidupan normal.
10. Melakukan kaji cepat kebutuhan pendidikan dalam situasi darurat dan pemilihan lokasi,
termasuk perijinan tanah/lahan.
Koordinasi pada Level Provinsi/Kabupaten, berupa:
1. Pengumpulan informasi umum dampak dan kebutuhan
2. Bantuan penyelenggaraan pendidikan yang mengacu pada standar-standar minimum
pemenuhan hak pendidikan anak di daerah bencana dalam hal:
- Ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas pendidikan dan fasilitas pendukungnya
- Proses pendidikan ramah anak dan inklusif
- Kebutuhan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan
- Partisipasi masyarakat untuk pendidikan
3. Mengkoordinasikan bantuan di sektor pendidikan dari lembaga pemerintah dan
nonpemerintah.
4. Penyusunan kebijakan layanan pendidikan tanggap darurat.
5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi.
6. Memberikan bantuan keperluan satuan pendidikan darurat sesuai dengan pedoman
pelaksanaan, sosialisasi, advokasi dan monev tanggap darurat.
7. Berkoordinasi dengan BPBD dan lembaga pemerintah terkait dalam penyelenggaraan
satuan pendidikan darurat dengan dukungan Sekber PHPA di provinsi atau forum SRA di
Kabupaten/Kota jika sudah terbentuk.
8. Berkoordinasi dengan lembaga pemerintah terkait dalam penilaian dampak kerusakan
dan kerugian.
9. Melakukan kaji cepat kebutuhan pendidikan dalam situasi darurat dan pemilihan lokasi,
termasuk perijinan tanah/lahan.
Koordinasi Pada tingkat Satuan Pendidikan, berupa:
1. Menyelenggarakan kegiatan satuan pendidikan darurat sesuai pendidikan minimum
sesuai dengan kesiapan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dengan
melibatkan partisipasi masyarakat setempat.
2. Memberikan informasi umum dampak dan kebutuhan kepada tim satgas daerah atau
tim satgas pusat, sesuai dengan skala dan kapasitas bencana
3. Mengaktifkan rencana aksi satuan pendidikan aman, inklusif, dan ramah anak di masa
tanggap darurat
4. Melakukan kaji cepat kebutuhan pendidikan dalam situasi darurat dan pemilihan lokasi,
termasuk perijinan tanah/lahan.
3. Penyediaan Informasi Umum
Kegiatan pendataan dilaksanakan oleh tim data dan informasi sesuai koordinasi di pos
pendidikan menggunakan format yang sudah disiapkan (Lampiran 1) . adapun proses
pendataan, diantaranya:
a. Kaji Cepat (Lampiran 1.1)
- Begitu tiba di lokasi: mengkaji mekanisme koordinasi yang ada; mendata satuan
pendidikan terdampak sesuai klasifikasi tingkat kerusakan; mendata kondisi siswa
terdampak; mendata kebutuhan prasarana/sarana darurat untuk kelangsungan
kegiatan pembelajaran; melakukan pendataan kebutuhan tenaga pendamping
kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan.
- Menyampaikan hasil pendataan kepada Ketua POS Pendidikan, serta pihak-pihak
yang relevan
31
Koordinasi pada tingkat nasional berupa:
1. Pengumpulan informasi umum dampak dan kebutuhan (kaji cepat/rapid assesment).
2. Bantuan penyelenggaraan pendidikan yang mengacu pada standar-standar minimum
pemenuhan hak pendidikan anak di daerah bencana dalam hal:
- Ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas pendidikan dan fasilitas pendukungnya
- Proses pembelajaran yang aman, inklusif, dan ramah anak
- Kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan diutamakan dari wilayah terdekat
yang tidak terkena dampak bencana
- Partisipasi masyarakat untuk pendidikan
3. Mengkoordinasikan bantuan di sektor pendidikan dari lembaga pemerintah dan
nonpemerintah melalui seknas satuan pendidikan aman.
4. Penyusunan kebijakan layanan satuan pendidikan darurat.
5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi.
6. Memberikan bantuan kebutuhan satuan pendidikan darurat sesuai dengan pedoman
pelaksanaan, sosialisasi, advokasi dan monev tanggap darurat.
7. Berkoordinasi dengan BNPB dan lembaga pemerintah terkait dalam pelaksanaan
rencana tanggap darurat termasuk menetapkan batas waktu penggunaan satuan
pendidikan sebagai tempat pengungsian.
8. Berkoordinasi dengan dinas pendidikan di daerah dan lembaga pemerintah terkait
dalam penilaian dampak kerusakan dan kerugian .
9. Memberikan bantuan pemulihan kehidupan warga satuan pendidikan yang terkena
bencana agar dapat kembali ke dalam kehidupan normal.
10. Melakukan kaji cepat kebutuhan pendidikan dalam situasi darurat dan pemilihan lokasi,
termasuk perijinan tanah/lahan.
Koordinasi pada Level Provinsi/Kabupaten, berupa:
1. Pengumpulan informasi umum dampak dan kebutuhan
2. Bantuan penyelenggaraan pendidikan yang mengacu pada standar-standar minimum
pemenuhan hak pendidikan anak di daerah bencana dalam hal:
- Ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas pendidikan dan fasilitas pendukungnya
- Proses pendidikan ramah anak dan inklusif
- Kebutuhan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan
- Partisipasi masyarakat untuk pendidikan
3. Mengkoordinasikan bantuan di sektor pendidikan dari lembaga pemerintah dan
nonpemerintah.
4. Penyusunan kebijakan layanan pendidikan tanggap darurat.
5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi.
6. Memberikan bantuan keperluan satuan pendidikan darurat sesuai dengan pedoman
pelaksanaan, sosialisasi, advokasi dan monev tanggap darurat.
7. Berkoordinasi dengan BPBD dan lembaga pemerintah terkait dalam penyelenggaraan
satuan pendidikan darurat dengan dukungan Sekber PHPA di provinsi atau forum SRA di
Kabupaten/Kota jika sudah terbentuk.
8. Berkoordinasi dengan lembaga pemerintah terkait dalam penilaian dampak kerusakan
dan kerugian.
9. Melakukan kaji cepat kebutuhan pendidikan dalam situasi darurat dan pemilihan lokasi,
termasuk perijinan tanah/lahan.
Koordinasi Pada tingkat Satuan Pendidikan, berupa:
1. Menyelenggarakan kegiatan satuan pendidikan darurat sesuai pendidikan minimum
sesuai dengan kesiapan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dengan
melibatkan partisipasi masyarakat setempat.
2. Memberikan informasi umum dampak dan kebutuhan kepada tim satgas daerah atau
tim satgas pusat, sesuai dengan skala dan kapasitas bencana
3. Mengaktifkan rencana aksi satuan pendidikan aman, inklusif, dan ramah anak di masa
tanggap darurat
4. Melakukan kaji cepat kebutuhan pendidikan dalam situasi darurat dan pemilihan lokasi,
termasuk perijinan tanah/lahan.
3. Penyediaan Informasi Umum
Kegiatan pendataan dilaksanakan oleh tim data dan informasi sesuai koordinasi di pos
pendidikan menggunakan format yang sudah disiapkan (Lampiran 1) . adapun proses
pendataan, diantaranya:
a. Kaji Cepat (Lampiran 1.1)
- Begitu tiba di lokasi: mengkaji mekanisme koordinasi yang ada; mendata satuan
pendidikan terdampak sesuai klasifikasi tingkat kerusakan; mendata kondisi siswa
terdampak; mendata kebutuhan prasarana/sarana darurat untuk kelangsungan
kegiatan pembelajaran; melakukan pendataan kebutuhan tenaga pendamping
kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan.
- Menyampaikan hasil pendataan kepada Ketua POS Pendidikan, serta pihak-pihak
yang relevan
32
- Kompilasi dan pengolahan data pada sistem informasi di pos pendidikan.
b. Analisis hasil kaji cepat
- Menginventarisasi data sarana prasarana yang dibutuhkan.
- Penetapan sekolah penerima bantuan dan berbagai sumber dana (Pemerintah dan
Nonpemerintah)
- Merencanakan distribusi dan penyiapan bantuan prasarana/sarana darurat serta
menentukan tempat penyelenggaraan pembelajaran darurat.
- Menetapkan lama penyelenggaraan satuan pendidikan darurat.
- Menyepakati dengan pihak penyelenggara satuan pendidikan darurat
- Dalam hal dibutuhkan bantuan sarana dan prasarana di luar masa kedaruratan,
memberikan rekomendasi penanganan selanjutnya kepada Ditjen Dikdasmen dan
pihak terkait
c. Penilaian Pasca Bencana/Post Disaster Assessment
Sesudah menyelesaikan penilaian cepat, POS Pendidikan mengkoordinasikan penilaian
kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana (formulir terlampir) sebagai
masukan dan bahan dalam dokumen rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi.
4. Sarana Prasarana Satuan Pendidikan Darurat
Penerapan satuan pendidikan aman dari bencana memerlukan dukungan sarana prasarana
yang sesuai dengan kebutuhan pada saat pra bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana.
Tim SIGAP, Satgas PB daerah sampai tim siaga di satuan pendidikan menyediakan dukungan
logistik berkoordinasi dengan K/L/D/I terkait dalam koordinasi BNPB, lembaga masyarakat,
dunia usaha, mitra pembangunan internasional, badan PBB, dan lembaga donor melalui
Sekretariat Satuan Pendidikan Aman Bencana secara berjenjang sesuai dengan Peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Proses penyelenggaraan pendidikannya dapat dilakukan di tenda tenda darurat, di tempat
umum, di pengungsian, bahkan di tempat terbuka prinsip tempat aman dan nyaman bagi
peserta didik. Satuan pendidikan Darurat dapat berbentuk satuan pendidikan bambu, tenda,
kelas bongkar pasang, bangunan terbuat dari triplek, atau bahan lainnya disesuaikan dengan
ketersediaan bahan baku lokal.
Selain penyediaan ruang belajar sementara, diperlukan sarana penunjang pembelajaran
darurat seperti perlengkapan belajar siswa, peralatan dan perlengkapan proses
pembelajaran dan kegiatan dukungan psikososial.
5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Satuan Pendidikan Darurat
a) Guru dan tenaga kependidikan yang terlibat dalam pelaksanaan satuan pendidikan
darurat berasal dari satuan pendidikan yang terdampak dan relawan yang terdiri dari
unsur psikolog dan pendidikan. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran bagi siswa
dari satuan pendidikan yang terdampak tetap berlangsung sesuai tahapan pembelajaran
di tingkat satuan pendidikan dan ditunjang dari unsur yang lain agar pembelajaran
dalam kondisi darurat dapat berlangsung dengan kondisi yang lebih kondusif.
b) Pemenuhan kebutuhan guru dan tenaga kependidikan bagi penyelenggaraan satuan
pendidikan darurat, langkah-langkah yang perlu dilakukan:
1) Melakukan pendataan guru terdampak, termasuk jumlah dan satuan pendidikan
asal guru yang mengungsi
2) Dalam hal guru dan tenaga kependidikan mengungsi ke luar kabupaten domisilinya,
Dinas Pendidikan dapat mengeluarkan kebijakan tentang penempatan guru
pengungsi untuk bertugas di wilayah tempat guru tersebut mengungsi. Kebijakan
tersebut harus diikuti dengan kebijakan terkait prosedur administrasi guru,
supervisi, dan sertifikasi guru.
3) Dalam hal terjadi kekurangan guru di suatu wilayah, yang mungkin dikarenakan
guru terdampak sehingga tidak mampu mengajar, maka dapat dilakukan
pemenuhan kebutuhan guru/perekrutan guru, dengan memperhatikan hal-hal
berikut:
- Sedapat mungkin direkrut dari wilayah terdampak
- Mobilisasi guru dari wilayah sekitar
- Perlu disusun kualifikasi guru yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan
- Guru dibekali pelatihan dan ditindaklanjuti dengan supervisi dan mentoring
dari pengawas sekolah dan kepala sekolah
c) Pemenuhan kebutuhan pendampingan psikososial bagi guru
Diperlukan adanya suatu program pelatihan agar guru mampu melakukan
pendampingan psikososial bagi siswa. Akan tetapi, guru sebagai pihak yang juga
terdampak oleh bencana perlu mendapatkan pendampingan agar dapat menjalankan
tugasnya. Diperlukan suatu program pendampingan psikososial yang menyasar guru-
guru terdampak, melalui koordinasi lintas sektor dan antara Direktorat terkait di tingkat
pusat, misalnya dengan Direktorat GTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Kementrian Sosial, universitas dan organisasi profesi guru.
33
- Kompilasi dan pengolahan data pada sistem informasi di pos pendidikan.
b. Analisis hasil kaji cepat
- Menginventarisasi data sarana prasarana yang dibutuhkan.
- Penetapan sekolah penerima bantuan dan berbagai sumber dana (Pemerintah dan
Nonpemerintah)
- Merencanakan distribusi dan penyiapan bantuan prasarana/sarana darurat serta
menentukan tempat penyelenggaraan pembelajaran darurat.
- Menetapkan lama penyelenggaraan satuan pendidikan darurat.
- Menyepakati dengan pihak penyelenggara satuan pendidikan darurat
- Dalam hal dibutuhkan bantuan sarana dan prasarana di luar masa kedaruratan,
memberikan rekomendasi penanganan selanjutnya kepada Ditjen Dikdasmen dan
pihak terkait
c. Penilaian Pasca Bencana/Post Disaster Assessment
Sesudah menyelesaikan penilaian cepat, POS Pendidikan mengkoordinasikan penilaian
kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana (formulir terlampir) sebagai
masukan dan bahan dalam dokumen rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi.
4. Sarana Prasarana Satuan Pendidikan Darurat
Penerapan satuan pendidikan aman dari bencana memerlukan dukungan sarana prasarana
yang sesuai dengan kebutuhan pada saat pra bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana.
Tim SIGAP, Satgas PB daerah sampai tim siaga di satuan pendidikan menyediakan dukungan
logistik berkoordinasi dengan K/L/D/I terkait dalam koordinasi BNPB, lembaga masyarakat,
dunia usaha, mitra pembangunan internasional, badan PBB, dan lembaga donor melalui
Sekretariat Satuan Pendidikan Aman Bencana secara berjenjang sesuai dengan Peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Proses penyelenggaraan pendidikannya dapat dilakukan di tenda tenda darurat, di tempat
umum, di pengungsian, bahkan di tempat terbuka prinsip tempat aman dan nyaman bagi
peserta didik. Satuan pendidikan Darurat dapat berbentuk satuan pendidikan bambu, tenda,
kelas bongkar pasang, bangunan terbuat dari triplek, atau bahan lainnya disesuaikan dengan
ketersediaan bahan baku lokal.
Selain penyediaan ruang belajar sementara, diperlukan sarana penunjang pembelajaran
darurat seperti perlengkapan belajar siswa, peralatan dan perlengkapan proses
pembelajaran dan kegiatan dukungan psikososial.
5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Satuan Pendidikan Darurat
a) Guru dan tenaga kependidikan yang terlibat dalam pelaksanaan satuan pendidikan
darurat berasal dari satuan pendidikan yang terdampak dan relawan yang terdiri dari
unsur psikolog dan pendidikan. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran bagi siswa
dari satuan pendidikan yang terdampak tetap berlangsung sesuai tahapan pembelajaran
di tingkat satuan pendidikan dan ditunjang dari unsur yang lain agar pembelajaran
dalam kondisi darurat dapat berlangsung dengan kondisi yang lebih kondusif.
b) Pemenuhan kebutuhan guru dan tenaga kependidikan bagi penyelenggaraan satuan
pendidikan darurat, langkah-langkah yang perlu dilakukan:
1) Melakukan pendataan guru terdampak, termasuk jumlah dan satuan pendidikan
asal guru yang mengungsi
2) Dalam hal guru dan tenaga kependidikan mengungsi ke luar kabupaten domisilinya,
Dinas Pendidikan dapat mengeluarkan kebijakan tentang penempatan guru
pengungsi untuk bertugas di wilayah tempat guru tersebut mengungsi. Kebijakan
tersebut harus diikuti dengan kebijakan terkait prosedur administrasi guru,
supervisi, dan sertifikasi guru.
3) Dalam hal terjadi kekurangan guru di suatu wilayah, yang mungkin dikarenakan
guru terdampak sehingga tidak mampu mengajar, maka dapat dilakukan
pemenuhan kebutuhan guru/perekrutan guru, dengan memperhatikan hal-hal
berikut:
- Sedapat mungkin direkrut dari wilayah terdampak
- Mobilisasi guru dari wilayah sekitar
- Perlu disusun kualifikasi guru yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan
- Guru dibekali pelatihan dan ditindaklanjuti dengan supervisi dan mentoring
dari pengawas sekolah dan kepala sekolah
c) Pemenuhan kebutuhan pendampingan psikososial bagi guru
Diperlukan adanya suatu program pelatihan agar guru mampu melakukan
pendampingan psikososial bagi siswa. Akan tetapi, guru sebagai pihak yang juga
terdampak oleh bencana perlu mendapatkan pendampingan agar dapat menjalankan
tugasnya. Diperlukan suatu program pendampingan psikososial yang menyasar guru-
guru terdampak, melalui koordinasi lintas sektor dan antara Direktorat terkait di tingkat
pusat, misalnya dengan Direktorat GTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Kementrian Sosial, universitas dan organisasi profesi guru.
34
6. Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan Darurat (Standar Kelulusan, Standar Isi,
Proses Pembelajaran dan Penilaian)
Kurikulum yang dijalankan dalam situasi darurat akan mengikuti kurikulum yang sedang
diterapkan oleh tiap satuan pendidikan. Kurikulum pendidikan dalam situasi darurat perlu
mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan peserta didik yang timbul sebagai akibat dari
bencana yang berlangsung. Beberapa konten yang penting diajarkan (tergantung dari
konteks bencana dan dampaknya) antara lain:
Kurikulum harus sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan peserta didik, relevan
dengan budaya, sosial dan bahasa, sesuai dengan konteks tertentu dan kebutuhan
peserta didik.
Mengandung kompetensi inti dari pendidikan dasar termasuk melek huruf, berhitung,
belajar awal, keterampilan hidup, kesehatan dan kebersihan
Memberikan informasi tentang pengurangan risiko bencana, pendidikan lingkungan dan
atau pencegahan konflik
Sensitif gender, mengenali keragaman, mencegah diskriminasi dan mempromosikan
rasa hormat terhadap semua pelajar
Mencantumkan masalah kesejahteraan dan perlindungan kebutuhan psikososial
peserta didik
Pelatihan keterampilan mata pencaharian dan kejuruan, pelatihan keterampilan teknis
Budaya, rekreasi, olah raga dan seni
Pendidikan dalam situasi darurat dapat disusun berdasarkan kategori sebagai berikut:
Memulai Kegiatan Belajar
Mengajar
1. Pemetaan
Kondisi Psikososial
2. Pengenalan Lingkungan
3. Kegiatan
Rekreasional
4. Baca, tulis &
hitung
5. Kegiatan Seni
6. Kegiatan Religius
Kegiatan berdasarkan kategori tersebut dalam layanan pendidikan dalam situasi bencana.
Daftar kegiatan pembelajaran terlampir. Aktivitas yang tersusun di dalamnya bukan
merupakan urutan yang sistematis. Pemilihan aktivitas dapat disesuaikan dengan kondisi dan
tujuan pembelajaran. Kegiatan dapat terintegrasi dengan pembelajaran pada intrakurikuler,
eksta dan kokurikuler serta dapat berupa kegiatan terpisah diluar jam pelajaran.
7. Pengeolaan Satuan Pendidikan Darurat
Pengelolaan satuan pendidikan darurat mempromosikan ruang belajar sahabat anak.
Pembelajaran direncanakan agar anak-anak belajar dengan nyaman. Waktu belajar
disesuaikan dengan kondisi psikososial anak dan guru. Penentuan lokasi pembelajaran
mempertimbangkan kemananan dan keselamatan peserta didik.
Secara garis besar tahapan kegiatan dalam pendidikan di situasi darurat adalah sebagai berikut:
Dalam pengelolaan satuan pendidikan darurat perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Boleh Tidak Boleh
Berkoordinasi dengan pemerintah dan lembaga lain yang mengimplementasikan RBS, khususnya perlindungan, psikososial, pendidikan dan kelompok koordinasi lain yang relevan.
Mendirikan Ruang Belajar Sementara (RBS) tanpa berkoordinasi dengan lembaga lain dan pemerintah.
Menggunakan pendekatan yang terpadu yang mencakup pendidikan nonformal, perlindungan dan dukungan psikososial
Membuat RBS hanya sebagai tempat rekreasi dan dukungan psikososial karena kebutuhan perlindungan dan pendidikan juga menarik perhatian.
Penilaian : a. Kondisi bangunan
Sekolah dan fasilitas
sekolah b. Jumlah siswa,
guru dan tenaga
kependidikan lainnya yg terdampak
Perencanaan Kegiatan Belajar
Mengajar
Pelatihan Bagi Penduduk/Gur
u/Relawan:a.
Perlindungan Anak
b. Pendidikan dalam Situasi
Darurat
Mendirikan Kelas/Ruang
Belajar Sementara
Memulai Kegiatan
Pembelajaran
35
6. Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan Darurat (Standar Kelulusan, Standar Isi,
Proses Pembelajaran dan Penilaian)
Kurikulum yang dijalankan dalam situasi darurat akan mengikuti kurikulum yang sedang
diterapkan oleh tiap satuan pendidikan. Kurikulum pendidikan dalam situasi darurat perlu
mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan peserta didik yang timbul sebagai akibat dari
bencana yang berlangsung. Beberapa konten yang penting diajarkan (tergantung dari
konteks bencana dan dampaknya) antara lain:
Kurikulum harus sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan peserta didik, relevan
dengan budaya, sosial dan bahasa, sesuai dengan konteks tertentu dan kebutuhan
peserta didik.
Mengandung kompetensi inti dari pendidikan dasar termasuk melek huruf, berhitung,
belajar awal, keterampilan hidup, kesehatan dan kebersihan
Memberikan informasi tentang pengurangan risiko bencana, pendidikan lingkungan dan
atau pencegahan konflik
Sensitif gender, mengenali keragaman, mencegah diskriminasi dan mempromosikan
rasa hormat terhadap semua pelajar
Mencantumkan masalah kesejahteraan dan perlindungan kebutuhan psikososial
peserta didik
Pelatihan keterampilan mata pencaharian dan kejuruan, pelatihan keterampilan teknis
Budaya, rekreasi, olah raga dan seni
Pendidikan dalam situasi darurat dapat disusun berdasarkan kategori sebagai berikut:
Memulai Kegiatan Belajar
Mengajar
1. Pemetaan
Kondisi Psikososial
2. Pengenalan Lingkungan
3. Kegiatan
Rekreasional
4. Baca, tulis &
hitung
5. Kegiatan Seni
6. Kegiatan Religius
Kegiatan berdasarkan kategori tersebut dalam layanan pendidikan dalam situasi bencana.
Daftar kegiatan pembelajaran terlampir. Aktivitas yang tersusun di dalamnya bukan
merupakan urutan yang sistematis. Pemilihan aktivitas dapat disesuaikan dengan kondisi dan
tujuan pembelajaran. Kegiatan dapat terintegrasi dengan pembelajaran pada intrakurikuler,
eksta dan kokurikuler serta dapat berupa kegiatan terpisah diluar jam pelajaran.
7. Pengeolaan Satuan Pendidikan Darurat
Pengelolaan satuan pendidikan darurat mempromosikan ruang belajar sahabat anak.
Pembelajaran direncanakan agar anak-anak belajar dengan nyaman. Waktu belajar
disesuaikan dengan kondisi psikososial anak dan guru. Penentuan lokasi pembelajaran
mempertimbangkan kemananan dan keselamatan peserta didik.
Secara garis besar tahapan kegiatan dalam pendidikan di situasi darurat adalah sebagai berikut:
Dalam pengelolaan satuan pendidikan darurat perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Boleh Tidak Boleh
Berkoordinasi dengan pemerintah dan lembaga lain yang mengimplementasikan RBS, khususnya perlindungan, psikososial, pendidikan dan kelompok koordinasi lain yang relevan.
Mendirikan Ruang Belajar Sementara (RBS) tanpa berkoordinasi dengan lembaga lain dan pemerintah.
Menggunakan pendekatan yang terpadu yang mencakup pendidikan nonformal, perlindungan dan dukungan psikososial
Membuat RBS hanya sebagai tempat rekreasi dan dukungan psikososial karena kebutuhan perlindungan dan pendidikan juga menarik perhatian.
Penilaian : a. Kondisi bangunan
Sekolah dan fasilitas
sekolah b. Jumlah siswa,
guru dan tenaga
kependidikan lainnya yg terdampak
Perencanaan Kegiatan Belajar
Mengajar
Pelatihan Bagi Penduduk/Gur
u/Relawan:a.
Perlindungan Anak
b. Pendidikan dalam Situasi
Darurat
Mendirikan Kelas/Ruang
Belajar Sementara
Memulai Kegiatan
Pembelajaran
36
Boleh Tidak Boleh
Melibatkan masyarakat, orang tua, dan anak perempuan dan laki-laki di semua pengambilan keputusan terkait RBS, mendorong rasa kepemilikan mereka terhadap RBS di semua fase kerja
Mendirikan RBS sebagai tempat layanan, memperlakukan masyarakat sebagai penerima bantuan.
Membangun sumber daya yang sudah ada seperti kelompok masyarakat, orangtua, lagu budaya, dan figur-figur khusus seperti ketua pemuda dan para perempuan yang biasa dimintai tolong oleh anak. Pada awalnya, tim bisa dimobilisasi untuk mengunjungi masyarakat dan menggerakkan kelompok anak-anak selama beberapa jam setiap hari.
Memilih dan merekrut animator dan staf RBS hanya dari luar kelompok yang terkena dampak atau hanya menggunakan bahan dan kegiatan yang didatangkan dari luar.
Membuat RBS bisa diakses dan inklusif untuk anak-anak perempuan dan anak-anak yang terkucilkan seperti mereka yang berkebutuhan khusus dan menyesuaikan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dan kapasitas khusus mereka.
Berasumsi bahwa karena RBS terbuka bagi semua anak, maka RBS bisa diakses semua orang dan inklusif.
Memastikan bahwa semua staf dan animator memahami dan mematuhi tata aturan yang sesuai.
Meminta para pekerja RBS menandatangani tata aturan yang tidak mereka pahami atau peduli.
Membuat RBS cocok secara fisik, budaya, dan perkembangan anak, yang memberikan ruang yang cukup untuk kelompok-kelompok kecil untuk melakukan beragam kegiatan dalam waktu yang sama.
Merancang RBS agar terlihat seperti tempat ibadah atau memakai warna yang digunakan oleh pihak-pihak yang sedang konflik bersenjata.
Mendengarkan dan mendukung anak-anak yang memiliki masalah, membuat rujukan bagi anak-anak yang membutuhkan layanan khusus.
Memaksa anak menggambar atau menceritakan pengalaman pahit mereka.
Memastikan bahwa waktu dan bentuk kegiatan cocok dengan rutinitas harian anak dan anggota keluarga.
Menentukan sejak awal jenis dan waktu kegiatan tanpa berkonsultasi dengan anak laki-laki dan perempuan dan anggota masyarakat.
Mengorganisasi sesi atau kegiatan RBS terpisah bagi anak perempuan dan laki-laki dari berbagai kelompok umur, misalnya 0-7 (atau 0-3, 4-7), 8-12, dan 13-18 tahun.
Mengorganisasi RBS hanya untuk anak usia 4-10 tahun atau hanya untuk anak laki-laki.
Boleh Tidak Boleh
Menyediakan perlengkapan yang sesuai di RBS, termasuk alat permainan, P3K, bahan pembersih, dll. Sebisa mungkin gunakan bahan yang tersedia di lokasi dan ramah lingkungan.
Fokus berlebihan pada mainan buatan pabrik atau lupa menjaga perlengkapan.
Jaga jumlah anak yang ikut serta di setiap waktu tertentu agar tetap terkontrol.
Mendorong atau memperbolehkan terlalu banyak anak ikut serta sehingga RBS tidak mendukung dan menumbuhkan semangat.
Memberikan pelatihan terus menerus, lanjutan dan pembangunan kapasitas bagi animator dan staf.
Memberikan pelatihan sekali saja dan berasumsi bahwa animator dan staf sudah siap.
Menggunakan data assesmen yang sudah ada, termasuk pertanyaan-pertanyaan tentang RBS dalam assesmen kebutuhan terkoordinasi, dan jika diperlukan, melakukan assesmen tersendiri sebelum mendirikan RBS untuk menentukan apakah RBS dibutuhkan, aman, dan sesuai konteks
Berasumsi bahwa RBS adalah intervensi yang cocok di semua konteks.
Mengorganisasi dukungan psikososial bagi para pekerja RBS lokal dan nasional yang terkena dampak situasi darurat
Berasumsi bahwa semua pekerja lokal dan nasional atau anak-anak membutuhkan konseling atau terapi. Hanya orang-orang yang terkena dampak besar, yang merupakan jumlah minoritas di masyarakat, membutuhkan layanan kesehatan semacam itu.
Memonitor dan mengevaluasi RBS, dan menggunakan informasi untuk belajar dari pengalaman dan meningkatkan kualitas program.
Mengabaikan evaluasi atau melakukan evaluasi hanya untuk menyenangkan donor.
Membuat strategi keluar atau strategi transisi sejak awal dengan masyarakat.
Meneruskan RBS tanpa batas waktu atau membuat RBS bersaing dengan sekolah.
Diambil dari; Pedoman Tempat Ramah Anak dalam keadaan darurat, Unicef, 2011
37
Boleh Tidak Boleh
Melibatkan masyarakat, orang tua, dan anak perempuan dan laki-laki di semua pengambilan keputusan terkait RBS, mendorong rasa kepemilikan mereka terhadap RBS di semua fase kerja
Mendirikan RBS sebagai tempat layanan, memperlakukan masyarakat sebagai penerima bantuan.
Membangun sumber daya yang sudah ada seperti kelompok masyarakat, orangtua, lagu budaya, dan figur-figur khusus seperti ketua pemuda dan para perempuan yang biasa dimintai tolong oleh anak. Pada awalnya, tim bisa dimobilisasi untuk mengunjungi masyarakat dan menggerakkan kelompok anak-anak selama beberapa jam setiap hari.
Memilih dan merekrut animator dan staf RBS hanya dari luar kelompok yang terkena dampak atau hanya menggunakan bahan dan kegiatan yang didatangkan dari luar.
Membuat RBS bisa diakses dan inklusif untuk anak-anak perempuan dan anak-anak yang terkucilkan seperti mereka yang berkebutuhan khusus dan menyesuaikan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dan kapasitas khusus mereka.
Berasumsi bahwa karena RBS terbuka bagi semua anak, maka RBS bisa diakses semua orang dan inklusif.
Memastikan bahwa semua staf dan animator memahami dan mematuhi tata aturan yang sesuai.
Meminta para pekerja RBS menandatangani tata aturan yang tidak mereka pahami atau peduli.
Membuat RBS cocok secara fisik, budaya, dan perkembangan anak, yang memberikan ruang yang cukup untuk kelompok-kelompok kecil untuk melakukan beragam kegiatan dalam waktu yang sama.
Merancang RBS agar terlihat seperti tempat ibadah atau memakai warna yang digunakan oleh pihak-pihak yang sedang konflik bersenjata.
Mendengarkan dan mendukung anak-anak yang memiliki masalah, membuat rujukan bagi anak-anak yang membutuhkan layanan khusus.
Memaksa anak menggambar atau menceritakan pengalaman pahit mereka.
Memastikan bahwa waktu dan bentuk kegiatan cocok dengan rutinitas harian anak dan anggota keluarga.
Menentukan sejak awal jenis dan waktu kegiatan tanpa berkonsultasi dengan anak laki-laki dan perempuan dan anggota masyarakat.
Mengorganisasi sesi atau kegiatan RBS terpisah bagi anak perempuan dan laki-laki dari berbagai kelompok umur, misalnya 0-7 (atau 0-3, 4-7), 8-12, dan 13-18 tahun.
Mengorganisasi RBS hanya untuk anak usia 4-10 tahun atau hanya untuk anak laki-laki.
Boleh Tidak Boleh
Menyediakan perlengkapan yang sesuai di RBS, termasuk alat permainan, P3K, bahan pembersih, dll. Sebisa mungkin gunakan bahan yang tersedia di lokasi dan ramah lingkungan.
Fokus berlebihan pada mainan buatan pabrik atau lupa menjaga perlengkapan.
Jaga jumlah anak yang ikut serta di setiap waktu tertentu agar tetap terkontrol.
Mendorong atau memperbolehkan terlalu banyak anak ikut serta sehingga RBS tidak mendukung dan menumbuhkan semangat.
Memberikan pelatihan terus menerus, lanjutan dan pembangunan kapasitas bagi animator dan staf.
Memberikan pelatihan sekali saja dan berasumsi bahwa animator dan staf sudah siap.
Menggunakan data assesmen yang sudah ada, termasuk pertanyaan-pertanyaan tentang RBS dalam assesmen kebutuhan terkoordinasi, dan jika diperlukan, melakukan assesmen tersendiri sebelum mendirikan RBS untuk menentukan apakah RBS dibutuhkan, aman, dan sesuai konteks
Berasumsi bahwa RBS adalah intervensi yang cocok di semua konteks.
Mengorganisasi dukungan psikososial bagi para pekerja RBS lokal dan nasional yang terkena dampak situasi darurat
Berasumsi bahwa semua pekerja lokal dan nasional atau anak-anak membutuhkan konseling atau terapi. Hanya orang-orang yang terkena dampak besar, yang merupakan jumlah minoritas di masyarakat, membutuhkan layanan kesehatan semacam itu.
Memonitor dan mengevaluasi RBS, dan menggunakan informasi untuk belajar dari pengalaman dan meningkatkan kualitas program.
Mengabaikan evaluasi atau melakukan evaluasi hanya untuk menyenangkan donor.
Membuat strategi keluar atau strategi transisi sejak awal dengan masyarakat.
Meneruskan RBS tanpa batas waktu atau membuat RBS bersaing dengan sekolah.
Diambil dari; Pedoman Tempat Ramah Anak dalam keadaan darurat, Unicef, 2011
38
8. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan. Khusus
mengenai penentuan kelulusan peserta didik berdasarkan hasil Ujian Satuan pendidikan dan
Ujian Nasional yang merujuk pada Prosedur Operasi Standar untuk Satuan pendidikan
Darurat yang dikeluarkan oleh BSNP. Waktu dan lokasi pelaksanaan penilaian hasil belajar
disesuaikan dengan kondisi psikososial siswa.
9. Pembiayaan
Pembiayaan dalam penyelenggaraan darurat bersumber dari anggaran pemerintah,
pemerintah daerah dan/atau masyarakat serta sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
10. Peninjauan, Evaluasi dan Pelaporan
Pelaksanaan peninjauan dan evaluasi di daerah dilaksanakan oleh tim yang dikoordinasikan
oleh Pos Pendidikan yang melibatkan POSKO Utama dan melibatkan dinas/instansi terkait
dan masyarakat. Peninjauan dilaksanakan untuk melihat keterlaksanakaan dan memberi
masukan perbaikan dan langkah yang harus diambil dalam pemenuhan dan optimalisasi
layanan pendidikan dalam situasi darurat. Peninjauan dilakukan terhadap indikator kunci
standar minimum pendidikan dalam situasi darurat, format monitoring telampir (lampiran
1.7). Peninjauan dilaksanakan berkala sesuai jangka waktu keadaan darurat pada saat
pertemuan koordinasi di POS Pendidikan. Peninjauan juga dilakukan untuk melihat
penjaminan mutu pelaksanaan pembelajaran.
Penjaminan mutu dilakukan bersama oleh pemerintah, pemerintah daerah dan
penyelenggara sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Pemerintah Daerah menjamin
mutu penyelenggaraan Satuan pendidikan Darurat sesuai dengan prinsip-prinsip
penyelenggaraan satuan pendidikan darurat. Pemerintah dan Pemerintah Daerah
menyediakan sumber daya yang dibutuhkan agar pencapaian mutu penyelenggaraan PLK
sesuai yang dipersyaratkan.
Evaluasi dilaksanakan multi pihak dengan melibatkan satgas PB baik ditingkat pusat maupun
daerah dan dikoordinasikan oleh POS Pendidikan. Pelaksanaan evaluasi dilakukan sebelum
masa keadaan darurat berakhir. hasil evaluasi menjadi rekomendasi perbaikan
penyelenggaraan pendidikan darurat ke depan dan digunakan sebagai dasar penetapan
berakhirnya satuan pendidikan darurat dan beralih ke layanan pendidikan normal.
11. Pelaporan dan Penjaminan Mutu
Penyelenggara satuan pendidikan darurat membuat pelaporan minimal sekali selama masa
darurat dan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah penutupan dan/atau pengalihan
satuan pendidikan darurat kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat. Penjaminan
mutu satuan pendidikan darurat dikawal oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)
Kemendikbud
12. Penutupan Satuan Pendidikan Darurat
Satuan pendidikan darurat ditutup setelah kebutuhan satuan pendidikan darurat dipandang
cukup, baik ketika kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi sudah selesai sehingga kembali ke
satuan pendidikan reguler atau adanya pengalihan status satuan pendidikan darurat menjadi
satuan pendidikan kecil atau satuan pendidikan terbuka atau satuan pendidikan terintegrasi
sesuai dengan kebutuhan pasca bencana.
39
8. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan. Khusus
mengenai penentuan kelulusan peserta didik berdasarkan hasil Ujian Satuan pendidikan dan
Ujian Nasional yang merujuk pada Prosedur Operasi Standar untuk Satuan pendidikan
Darurat yang dikeluarkan oleh BSNP. Waktu dan lokasi pelaksanaan penilaian hasil belajar
disesuaikan dengan kondisi psikososial siswa.
9. Pembiayaan
Pembiayaan dalam penyelenggaraan darurat bersumber dari anggaran pemerintah,
pemerintah daerah dan/atau masyarakat serta sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
10. Peninjauan, Evaluasi dan Pelaporan
Pelaksanaan peninjauan dan evaluasi di daerah dilaksanakan oleh tim yang dikoordinasikan
oleh Pos Pendidikan yang melibatkan POSKO Utama dan melibatkan dinas/instansi terkait
dan masyarakat. Peninjauan dilaksanakan untuk melihat keterlaksanakaan dan memberi
masukan perbaikan dan langkah yang harus diambil dalam pemenuhan dan optimalisasi
layanan pendidikan dalam situasi darurat. Peninjauan dilakukan terhadap indikator kunci
standar minimum pendidikan dalam situasi darurat, format monitoring telampir (lampiran
1.7). Peninjauan dilaksanakan berkala sesuai jangka waktu keadaan darurat pada saat
pertemuan koordinasi di POS Pendidikan. Peninjauan juga dilakukan untuk melihat
penjaminan mutu pelaksanaan pembelajaran.
Penjaminan mutu dilakukan bersama oleh pemerintah, pemerintah daerah dan
penyelenggara sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Pemerintah Daerah menjamin
mutu penyelenggaraan Satuan pendidikan Darurat sesuai dengan prinsip-prinsip
penyelenggaraan satuan pendidikan darurat. Pemerintah dan Pemerintah Daerah
menyediakan sumber daya yang dibutuhkan agar pencapaian mutu penyelenggaraan PLK
sesuai yang dipersyaratkan.
Evaluasi dilaksanakan multi pihak dengan melibatkan satgas PB baik ditingkat pusat maupun
daerah dan dikoordinasikan oleh POS Pendidikan. Pelaksanaan evaluasi dilakukan sebelum
masa keadaan darurat berakhir. hasil evaluasi menjadi rekomendasi perbaikan
penyelenggaraan pendidikan darurat ke depan dan digunakan sebagai dasar penetapan
berakhirnya satuan pendidikan darurat dan beralih ke layanan pendidikan normal.
11. Pelaporan dan Penjaminan Mutu
Penyelenggara satuan pendidikan darurat membuat pelaporan minimal sekali selama masa
darurat dan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah penutupan dan/atau pengalihan
satuan pendidikan darurat kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat. Penjaminan
mutu satuan pendidikan darurat dikawal oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)
Kemendikbud
12. Penutupan Satuan Pendidikan Darurat
Satuan pendidikan darurat ditutup setelah kebutuhan satuan pendidikan darurat dipandang
cukup, baik ketika kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi sudah selesai sehingga kembali ke
satuan pendidikan reguler atau adanya pengalihan status satuan pendidikan darurat menjadi
satuan pendidikan kecil atau satuan pendidikan terbuka atau satuan pendidikan terintegrasi
sesuai dengan kebutuhan pasca bencana.
40
BAB IV
PENUTUP
41
BAB IV
PENUTUP
42
BAB IV
PENUTUP
Satuan pendidikan darurat sebagai salah satu bentuk penyelenggaraan satuan pendidikan formal yang
didirikan pada saat situasi bencana alam dan/atau bencana sosial yang bersifat sementara, yang dapat
diikuti oleh seluruh anak usia satuan pendidikan atau peserta didik yang menjadi korban bencana baik
bencana alam ataupun sosial di pengungsian atau satuan pendidikannya rusak. Demikianlah pedoman
model penyelenggaraan satuan pendidikan darurat disusun, semoga dapat dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dalam proses penyusunan
pedoman ini, masukan terhadap isi pedoman dapat disampaikan langsung kepada Direktorat
Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus.
43
BAB IV
PENUTUP
Satuan pendidikan darurat sebagai salah satu bentuk penyelenggaraan satuan pendidikan formal yang
didirikan pada saat situasi bencana alam dan/atau bencana sosial yang bersifat sementara, yang dapat
diikuti oleh seluruh anak usia satuan pendidikan atau peserta didik yang menjadi korban bencana baik
bencana alam ataupun sosial di pengungsian atau satuan pendidikannya rusak. Demikianlah pedoman
model penyelenggaraan satuan pendidikan darurat disusun, semoga dapat dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dalam proses penyusunan
pedoman ini, masukan terhadap isi pedoman dapat disampaikan langsung kepada Direktorat
Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus.
44
LAMPIRAN
45
LAMPIRAN
46
Lam
pira
n 1.
1 Fo
rmul
ir pe
ndat
aan
N
ama
Daer
ah
No
Titik
Koo
rdin
at
NPS
N
Nam
a Se
kola
h Je
njan
g
Jum
lah
Sisw
a Ju
mla
h G
uru
Ting
kat
Keru
saka
n Ru
ang
Kela
s Ru
ang
Lain
nya
Ruan
g ya
ng
mas
ih
bisa
di
guna
kan
Verif
ikat
or
(Ole
h Si
apa)
Ruan
g Ke
las
Daru
rat/
Sem
enta
ra
Lint
ang
Buju
r Pr
ovin
si
Kabu
pate
n /K
ota
Keca
mat
an
Desa
/ ke
lura
han
Lk
Pr
Tota
l Lk
Pr
To
tal
RB
RS
RR
RB
RS
RR
RB
RS
RR
Kebu
tuha
n Te
rpas
ang
Keku
rang
an
1
2
3
4
5
TOTA
L
U
pdat
e Da
ta T
gl
Di
setu
jui o
leh
Ke
pala
Din
as
TT
D
Nam
a
47
Lam
pira
n 1.
1 Fo
rmul
ir pe
ndat
aan
N
ama
Daer
ah
No
Titik
Koo
rdin
at
NPS
N
Nam
a Se
kola
h Je
njan
g
Jum
lah
Sisw
a Ju
mla
h G
uru
Ting
kat
Keru
saka
n Ru
ang
Kela
s Ru
ang
Lain
nya
Ruan
g ya
ng
mas
ih
bisa
di
guna
kan
Verif
ikat
or
(Ole
h Si
apa)
Ruan
g Ke
las
Daru
rat/
Sem
enta
ra
Lint
ang
Buju
r Pr
ovin
si
Kabu
pate
n /K
ota
Keca
mat
an
Desa
/ ke
lura
han
Lk
Pr
Tota
l Lk
Pr
To
tal
RB
RS
RR
RB
RS
RR
RB
RS
RR
Kebu
tuha
n Te
rpas
ang
Keku
rang
an
1
2
3
4
5
TOTA
L
U
pdat
e Da
ta T
gl
Di
setu
jui o
leh
Ke
pala
Din
as
TT
D
Nam
a
48
Kebu
tuha
n pe
rleng
kapa
n be
laja
r SI
SWA
TERD
AMPA
K G
URU
TER
DAM
PAK
Kete
rlaks
anaa
n Ak
tivita
s Be
laja
r
Nam
a Ke
pala
Se
kola
h
Nom
or
Kont
ak
(HP)
/
Wha
tsAp
p
Kete
rang
an
Sera
gam
Se
kola
h Ta
s Se
kola
h AT
K
Papa
n Tu
lis
(Whi
te
Boar
d)
Meu
bele
r M
enin
ggal
Lu
ka
Bera
t Ra
wat
In
ap
Ting
gal d
i Pe
ngun
gsia
n
Ora
ng
Tuan
ya
men
ingg
al
Rum
ahny
a Ru
sak
Men
ingg
al
Luka
Be
rat
Raw
at
Inap
Ti
ngga
l di
Peng
ungs
ian
Rum
ahny
a Ru
sak
Lampiran 1.2 Kit Pembelajaran di Satuan pendidikan Darurat
Dimensi: Dikemas dalam 2 boks; boks karton (kemasan luar) dan kontainer plastik-tahan air dengan
ukuran 700x480x425 (kemasan dalam)
Spesifikasi: mendukung kegiatan belajar dan mengajar di 1 satuan pendidikan
No Barang Jumlah Unit Merek
1 Kapur, berwarna-warni, isi 10/kotak 25 kotak Sarjana
2 Krayon, kertas lilin, berwarna-warni (isi 12/kotak) 25 kotak Kiko
3 penghapus, karet 25 25 buah Kenko A-36
4 Buku tulis bergaris, 50 halaman, A4 book 200 200 buah
5 Buku gambar A3 100 buah
6 Rautan, logam 25 25 buah SDI 0150
7 Pensil, kualitas HB, box of 10 Box 25 25 buah Peligraph
8 Pena, Bulpen, Hitam/Biru, box of 10 Box 25 25 buah Snowman
9 Pena, felt tip, warna-warni, box of 10 Box 25 25 buah Snowman/Schwan
10 penggaris, plastik, 30cm 25 buah 25 buah Star
11 kotak kuat dengan gembok 1 buah 1 buah Shinpo Max
12 congklak 5 paket
13 Dadu 5 5 buah
14 Kaca Pembesar 5 4 buah Joyko
15 Alat pengatur waktu 2 2 buah
16 Biji Kewuk 5 set Congklak, bola
bekle
17 Pita Ukur Pce 2 2 buah Joyko
18 Magnet Pce 2 2 buah Joyko
49
Kebu
tuha
n pe
rleng
kapa
n be
laja
r SI
SWA
TERD
AMPA
K G
URU
TER
DAM
PAK
Kete
rlaks
anaa
n Ak
tivita
s Be
laja
r
Nam
a Ke
pala
Se
kola
h
Nom
or
Kont
ak
(HP)
/
Wha
tsAp
p
Kete
rang
an
Sera
gam
Se
kola
h Ta
s Se
kola
h AT
K
Papa
n Tu
lis
(Whi
te
Boar
d)
Meu
bele
r M
enin
ggal
Lu
ka
Bera
t Ra
wat
In
ap
Ting
gal d
i Pe
ngun
gsia
n
Ora
ng
Tuan
ya
men
ingg
al
Rum
ahny
a Ru
sak
Men
ingg
al
Luka
Be
rat
Raw
at
Inap
Ti
ngga
l di
Peng
ungs
ian
Rum
ahny
a Ru
sak
Lampiran 1.2 Kit Pembelajaran di Satuan pendidikan Darurat
Dimensi: Dikemas dalam 2 boks; boks karton (kemasan luar) dan kontainer plastik-tahan air dengan
ukuran 700x480x425 (kemasan dalam)
Spesifikasi: mendukung kegiatan belajar dan mengajar di 1 satuan pendidikan
No Barang Jumlah Unit Merek
1 Kapur, berwarna-warni, isi 10/kotak 25 kotak Sarjana
2 Krayon, kertas lilin, berwarna-warni (isi 12/kotak) 25 kotak Kiko
3 penghapus, karet 25 25 buah Kenko A-36
4 Buku tulis bergaris, 50 halaman, A4 book 200 200 buah
5 Buku gambar A3 100 buah
6 Rautan, logam 25 25 buah SDI 0150
7 Pensil, kualitas HB, box of 10 Box 25 25 buah Peligraph
8 Pena, Bulpen, Hitam/Biru, box of 10 Box 25 25 buah Snowman
9 Pena, felt tip, warna-warni, box of 10 Box 25 25 buah Snowman/Schwan
10 penggaris, plastik, 30cm 25 buah 25 buah Star
11 kotak kuat dengan gembok 1 buah 1 buah Shinpo Max
12 congklak 5 paket
13 Dadu 5 5 buah
14 Kaca Pembesar 5 4 buah Joyko
15 Alat pengatur waktu 2 2 buah
16 Biji Kewuk 5 set Congklak, bola
bekle
17 Pita Ukur Pce 2 2 buah Joyko
18 Magnet Pce 2 2 buah Joyko
50
No Barang Jumlah Unit Merek
19 Cermin, ukuran A5 or 12cm sq (bisa plastik) 2 2 buah No brand
20 Ensiklopedia 1 paket BinarPustaka
21 Gunting 50 buah
22 Lem 25 buah
23 Posh it 4 warna 25 paket
24 Majalah bekas full color 100 exp
25 Karton 25 lembar
26 Bibit dan polibag 100 paket
27 Alat pembuat kompos tanpa bau 6 buah Felipa
28 Tas Siaga lengkap 6 paket i-YES
29 Kotak kontainer tambahan untuk mengemas 1 buah Green Leaf
30 Kotak untuk mengemas A + B 1 buah
Lampiran 1.3 Paket Sarana Bermain dan Gembira di Satuan pendidikan Darurat
Dimensi: Dikemas dalam 2 boks; boks karton (kemasan luar) dan plastik tahan air dengan ukuran
720x420x330
Spesifikasi: sebagaimana tertera dalam tabel di bawah
No Barang Jumlah Unit Deskripsi
1 Bola kaki 6 buah Untuk bermain bola-22 anak
2 Bola voli 6 buah Untuk bermain voli-12 anak
3 Kok 4 kaleng untuk badminton
4 Bola tenis 10 buah Untuk main kasti
5 Pompa bola 1 buah
6 Peluit 1 buah Untuk wasit
7 Jaring voli 1 buah Untuk main voli
8 Tali gulung pramuka 6 buah
9 Buku catatan 1 buah
10 Pulpen 1 pak
11 Tongkat bendera semapur 12 buah
12 Kerincing 3 buah
13 Tongkat kasti 2 buah
14 Raket badminton 4 buah
15 Karet gelang 1 kg Untuk dijalin jadi 4 alat lompat tali
16 Bola basket 1 set 6 bola
17 Matras 2 buah
18 Tali loncat 2 buah
19 Gelang hulahoop 6 buah
51
No Barang Jumlah Unit Merek
19 Cermin, ukuran A5 or 12cm sq (bisa plastik) 2 2 buah No brand
20 Ensiklopedia 1 paket BinarPustaka
21 Gunting 50 buah
22 Lem 25 buah
23 Posh it 4 warna 25 paket
24 Majalah bekas full color 100 exp
25 Karton 25 lembar
26 Bibit dan polibag 100 paket
27 Alat pembuat kompos tanpa bau 6 buah Felipa
28 Tas Siaga lengkap 6 paket i-YES
29 Kotak kontainer tambahan untuk mengemas 1 buah Green Leaf
30 Kotak untuk mengemas A + B 1 buah
Lampiran 1.3 Paket Sarana Bermain dan Gembira di Satuan pendidikan Darurat
Dimensi: Dikemas dalam 2 boks; boks karton (kemasan luar) dan plastik tahan air dengan ukuran
720x420x330
Spesifikasi: sebagaimana tertera dalam tabel di bawah
No Barang Jumlah Unit Deskripsi
1 Bola kaki 6 buah Untuk bermain bola-22 anak
2 Bola voli 6 buah Untuk bermain voli-12 anak
3 Kok 4 kaleng untuk badminton
4 Bola tenis 10 buah Untuk main kasti
5 Pompa bola 1 buah
6 Peluit 1 buah Untuk wasit
7 Jaring voli 1 buah Untuk main voli
8 Tali gulung pramuka 6 buah
9 Buku catatan 1 buah
10 Pulpen 1 pak
11 Tongkat bendera semapur 12 buah
12 Kerincing 3 buah
13 Tongkat kasti 2 buah
14 Raket badminton 4 buah
15 Karet gelang 1 kg Untuk dijalin jadi 4 alat lompat tali
16 Bola basket 1 set 6 bola
17 Matras 2 buah
18 Tali loncat 2 buah
19 Gelang hulahoop 6 buah
52
No Barang Jumlah Unit Deskripsi
20 Kamera digital 2 buah
21 Handycam 1 buah
22 Suling 6 buah
23 Gitar 6 buah
24 Harmonika 6 buah
25 Pianika 6 buah
26 Angklung 1 set Mang Udjo
27 Tas aman shiaga 1 paket Tas lengkap untuk bertahan hidup 3 x 24 jam yang inklusif
28 Alat Pemadam kebakaran 2 buah
29 Karung goni
30 Alat Cuci Tangan pakai sabun 6 paket
Lampiran 1.4 Contoh Prasarana Satuan pendidikan Darurat
1. Model Kelas Aman dari Asap
2. Tenda Satuan pendidikan Sementara (41m)
53
No Barang Jumlah Unit Deskripsi
20 Kamera digital 2 buah
21 Handycam 1 buah
22 Suling 6 buah
23 Gitar 6 buah
24 Harmonika 6 buah
25 Pianika 6 buah
26 Angklung 1 set Mang Udjo
27 Tas aman shiaga 1 paket Tas lengkap untuk bertahan hidup 3 x 24 jam yang inklusif
28 Alat Pemadam kebakaran 2 buah
29 Karung goni
30 Alat Cuci Tangan pakai sabun 6 paket
Lampiran 1.4 Contoh Prasarana Satuan pendidikan Darurat
1. Model Kelas Aman dari Asap
2. Tenda Satuan pendidikan Sementara (41m)
54
Deskripsi Umum
Tenda dengan ukuran 65 m2 (6,5m x 10m), menggunakan rangka, berbentuk persegi panjang.
Dengan dua lapisan atap dan alas tenda kedap air.
Spesifikasi Teknis
Atap luar: 550 gram/m2, Tenda Utama: 430 gram/m2, bahan PVC/Terpaulin, warna putih, Tinggi
3m + Lapisan Atas 30cm
Penjahitan: semua sisi dijahit dua kali dan jahitan sisi utama diberi pita perekat anti bocor.
Jendela : sejumlah 10 (sepuluh) di kedua sisi panjang dan 4 (empat) di kedua sisi lebar, dilindungi
oleh kasa nyamuk dan penutup yang dapat diatur bukaannya (digulung), 1 buah pintu di setiap
ujung tenda dengan pintu yang dapat di atur bukaannya. 4 (empat) buah lubang udara diatap
tenda bagian dalam di sisi kiri dan kanan dengan kasa nyamuk dan penutup.
Bahan kain untuk bagian luar maupun bagian dalam tenda merupakan bahan tahan air dan tahan
terhadap pelapukan.
Rangka (terbuat dari besi yang digalvanis atau dari aluminium): rangka yang dapat berdiri dengan
dukungan tali atau kabel dalam jumlah minimal, dan juga dengan kawat silang lateral yang dapat
menahan dorongan angin dengan kecepatan 30 meter per detik.
Logo TUT WURI HANDAYANI, tulisan KEMENDIKBUD dan DIREKTORAT JENDERAL DIKDASMEN
tercetak di bagian atas pintu dan di bagian atap tenda. (seperti pada gambar)
Perlengkapan Tenda
Tali/Sling
Pasak
Palu
Peralatan perbaikan, dan
Instruksi cara pemasangan yang dilengkapi dengan gambar di setiap kotak
3. Sekolah Darurat
Sekolah darurat akan mengacu kepada konsep yang telah disipakan oleh kementerian PUPR,
dengan design sebegai berikut:
55
Deskripsi Umum
Tenda dengan ukuran 65 m2 (6,5m x 10m), menggunakan rangka, berbentuk persegi panjang.
Dengan dua lapisan atap dan alas tenda kedap air.
Spesifikasi Teknis
Atap luar: 550 gram/m2, Tenda Utama: 430 gram/m2, bahan PVC/Terpaulin, warna putih, Tinggi
3m + Lapisan Atas 30cm
Penjahitan: semua sisi dijahit dua kali dan jahitan sisi utama diberi pita perekat anti bocor.
Jendela : sejumlah 10 (sepuluh) di kedua sisi panjang dan 4 (empat) di kedua sisi lebar, dilindungi
oleh kasa nyamuk dan penutup yang dapat diatur bukaannya (digulung), 1 buah pintu di setiap
ujung tenda dengan pintu yang dapat di atur bukaannya. 4 (empat) buah lubang udara diatap
tenda bagian dalam di sisi kiri dan kanan dengan kasa nyamuk dan penutup.
Bahan kain untuk bagian luar maupun bagian dalam tenda merupakan bahan tahan air dan tahan
terhadap pelapukan.
Rangka (terbuat dari besi yang digalvanis atau dari aluminium): rangka yang dapat berdiri dengan
dukungan tali atau kabel dalam jumlah minimal, dan juga dengan kawat silang lateral yang dapat
menahan dorongan angin dengan kecepatan 30 meter per detik.
Logo TUT WURI HANDAYANI, tulisan KEMENDIKBUD dan DIREKTORAT JENDERAL DIKDASMEN
tercetak di bagian atas pintu dan di bagian atap tenda. (seperti pada gambar)
Perlengkapan Tenda
Tali/Sling
Pasak
Palu
Peralatan perbaikan, dan
Instruksi cara pemasangan yang dilengkapi dengan gambar di setiap kotak
3. Sekolah Darurat
Sekolah darurat akan mengacu kepada konsep yang telah disipakan oleh kementerian PUPR,
dengan design sebegai berikut:
56
4. Satuan pendidikan Darurat terbuat dari Bambu
Rencana Anggaran Biaya Prototipe "Bamboo School" 6m x 9m
No Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga Satuan (Rp)
Jumlah Harga (Rp)
1 Perataan tanah 6x9m = 54 m² 2.000 108.000 2 Kolom bambu D 10 cm 60 m 2.000 120.000 3 Kuda-kuda bambu D 15 cm 7x25m = 175 m² 2.000 350.000 4 Gording dan kelam D 10 cm 250 m 2.000 500.000 5 Gapit gedhek D 10 cm 150 m 2.000 300.000 6 Gedhek 10 lb 1.8 x 3.0 30.000 300.000 7 Usuk-usuk D 10 cm 162 m 2.000 324.000 8 Tutup keong 5 lb 1.8 x 3.0 30.000 150.000 9 Pintu slorok 1 buah 60.000 60.000
10 Alat bantu pemasangan Ls 250.000 250.000 11 Ongkos tenanga 5 orang x 2 hari Ls 600.000 600.000 12 Deklit biru 108 m² 5.000 540.000 13 Pondasi 10 buah 25.000 250.000 14 Plesteran lantai 54 m² 10.000 540.000
4.392.000
5. Satuan pendidikan Darurat terbuat dari Bambu
Selain sarana dan prasarana pembelajaran, pemenuhan kebutuhan air dan sanitasi pada satuan
pendidikan darurat sangat penting untuk memenuhi standar berikut :
a. Akses kepada air minum yang aman dan cuci tangan
57
4. Satuan pendidikan Darurat terbuat dari Bambu
Rencana Anggaran Biaya Prototipe "Bamboo School" 6m x 9m
No Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga Satuan (Rp)
Jumlah Harga (Rp)
1 Perataan tanah 6x9m = 54 m² 2.000 108.000 2 Kolom bambu D 10 cm 60 m 2.000 120.000 3 Kuda-kuda bambu D 15 cm 7x25m = 175 m² 2.000 350.000 4 Gording dan kelam D 10 cm 250 m 2.000 500.000 5 Gapit gedhek D 10 cm 150 m 2.000 300.000 6 Gedhek 10 lb 1.8 x 3.0 30.000 300.000 7 Usuk-usuk D 10 cm 162 m 2.000 324.000 8 Tutup keong 5 lb 1.8 x 3.0 30.000 150.000 9 Pintu slorok 1 buah 60.000 60.000
10 Alat bantu pemasangan Ls 250.000 250.000 11 Ongkos tenanga 5 orang x 2 hari Ls 600.000 600.000 12 Deklit biru 108 m² 5.000 540.000 13 Pondasi 10 buah 25.000 250.000 14 Plesteran lantai 54 m² 10.000 540.000
4.392.000
5. Satuan pendidikan Darurat terbuat dari Bambu
Selain sarana dan prasarana pembelajaran, pemenuhan kebutuhan air dan sanitasi pada satuan
pendidikan darurat sangat penting untuk memenuhi standar berikut :
a. Akses kepada air minum yang aman dan cuci tangan
58
b. Titik drainase air direncanakan, dirawat dengan baik dan dijaga agar tidak ada air yang
tergenang
c. Toilet terpisah untuk anak perempuan dan laki-laki
d. Toilet memiliki penerangan yang cukup
e. Toilet mempunyai pegangan untuk mempermudah akses anak berkebutuhan khusus
f. Untuk satuan pendidikan 1 toilet untuk 30 anak perempuan & 1 toilet untuk 60 anak laki-laki
(termasuk tempat kencing)
g. Akses terhadap pembuangan sampah padat
1. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan.
2. Pembiayaan
Pembiayaan dalam penyelenggaraan darurat bersumber dari anggaran Pemerintah,
Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat serta sumber lain yang sah dan tidak
mengikat.
3. Pembinaan dan Evaluasi
4. Pembinaan menjadi tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya.
5. Evaluasi dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik.
6. Pelaporan dan Penjaminan Mutu
7. Penyelenggara Satuan Pendidikan Darurat membuat pelaporan minimal sekali selama
masa darurat dan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah penutupan dan/atau
pengalihan satuan pendidikan darurat kepada Dinas Pendidikan kabupaten/kota
setempat.
8. Penjaminan mutu dilakukan bersama oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan
penyelenggara sesuai peraturan perundangan yang berlaku
9. Pemerintah Daerah menjamin mutu penyelenggaraan Satuan pendidikan Darurat sesuai
dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan Satuan Pendidikan Darurat.
10. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyediakan sumber daya yang dibutuhkan agar
pencapaian mutu penyelenggaraan PLK sesuai yang dipersyaratkan.
11. Penutupan Satuan pendidikan Darurat
Satuan pendidikan darurat ditutup setelah kebutuhan satuan pendidikan darurat
dipandang cukup, baik ketika kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi sudah selesai
sehingga kembali ke satuan pendidikan reguler atau adanya pengalihan status satuan
pendidikan darurat menjadi satuan pendidikan kecil atau satuan pendidikan terbuka
atau satuan pendidikan terintegrasi sesuai dengan kebutuhan pasca bencana. Lam
pira
n 1.
5 Co
ntoh
keg
iata
n pe
mbe
laja
ran
dala
m S
atua
n pe
ndid
ikan
Dar
urat
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
Pem
etaa
n Ko
ndis
i Ps
ikos
osia
l
1 Ad
a Be
rita
apa
Hari
Ini ?
6-
12
tahu
n -
Men
cairk
an
Suas
ana
&
Perk
enal
an
- An
ak-A
nak
bisa
m
ence
ritak
an
kepa
da te
man
se
baya
nya
terk
ait a
pa
yang
dira
saka
n
30
men
it Ko
ran
Berm
ain
1. S
edia
kan
seju
mla
h ed
isi k
oran
da
n ba
gila
h ju
mla
h pe
sert
a de
ngan
jum
lah
lem
bar k
oran
tia
p ed
isi. M
isaln
ya ti
ap e
disi
kora
n be
risik
an 3
lem
bar (
yang
te
rdiri
dar
i 4 h
alam
an) d
an a
da
24 a
nak
yang
men
giku
ti ke
giat
an, b
erar
ti ha
rus a
da 2
4 di
bagi
3, y
aitu
8 e
disi
kora
n.
2. K
oran
dar
i tan
ggal
yan
g be
rbed
a-be
da it
u ke
mud
ian
di
lepa
s dan
dia
cak
oleh
pe
ndam
ping
. 3.
Bag
ikan
satu
lem
bar k
oran
(yan
g te
rdiri
dar
i 4 h
alam
an) p
ada
tiap
anak
seca
ra a
cak.
4.
Tug
as d
ari t
iap
anak
ada
lah
men
cari
pese
rta
lain
yan
g m
emili
ki le
mba
r kor
an d
enga
n ta
ngga
l yan
g sa
ma
tanp
a be
rbic
ara.
Disa
dur d
ari
Pand
uan
Kegi
atan
Re
krea
siona
l be
rsam
a an
ak (6
-12
tahu
n) D
i da
erah
Pas
ca
benc
ana
. Pe
nulis
: Ci
nint
ya
Dew
i, Ib
nu
Mun
dzir,
Adi
W
ahyu
Ang
gara
, Yu
ni H
enda
rmin
i Pu
sat K
risis
Faku
ltas P
sikol
ogi
Uni
vers
itas
Indo
nesia
59
b. Titik drainase air direncanakan, dirawat dengan baik dan dijaga agar tidak ada air yang
tergenang
c. Toilet terpisah untuk anak perempuan dan laki-laki
d. Toilet memiliki penerangan yang cukup
e. Toilet mempunyai pegangan untuk mempermudah akses anak berkebutuhan khusus
f. Untuk satuan pendidikan 1 toilet untuk 30 anak perempuan & 1 toilet untuk 60 anak laki-laki
(termasuk tempat kencing)
g. Akses terhadap pembuangan sampah padat
1. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan.
2. Pembiayaan
Pembiayaan dalam penyelenggaraan darurat bersumber dari anggaran Pemerintah,
Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat serta sumber lain yang sah dan tidak
mengikat.
3. Pembinaan dan Evaluasi
4. Pembinaan menjadi tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya.
5. Evaluasi dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik.
6. Pelaporan dan Penjaminan Mutu
7. Penyelenggara Satuan Pendidikan Darurat membuat pelaporan minimal sekali selama
masa darurat dan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah penutupan dan/atau
pengalihan satuan pendidikan darurat kepada Dinas Pendidikan kabupaten/kota
setempat.
8. Penjaminan mutu dilakukan bersama oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan
penyelenggara sesuai peraturan perundangan yang berlaku
9. Pemerintah Daerah menjamin mutu penyelenggaraan Satuan pendidikan Darurat sesuai
dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan Satuan Pendidikan Darurat.
10. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyediakan sumber daya yang dibutuhkan agar
pencapaian mutu penyelenggaraan PLK sesuai yang dipersyaratkan.
11. Penutupan Satuan pendidikan Darurat
Satuan pendidikan darurat ditutup setelah kebutuhan satuan pendidikan darurat
dipandang cukup, baik ketika kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi sudah selesai
sehingga kembali ke satuan pendidikan reguler atau adanya pengalihan status satuan
pendidikan darurat menjadi satuan pendidikan kecil atau satuan pendidikan terbuka
atau satuan pendidikan terintegrasi sesuai dengan kebutuhan pasca bencana. Lam
pira
n 1.
5 Co
ntoh
keg
iata
n pe
mbe
laja
ran
dala
m S
atua
n pe
ndid
ikan
Dar
urat
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
Pem
etaa
n Ko
ndis
i Ps
ikos
osia
l
1 Ad
a Be
rita
apa
Hari
Ini ?
6-
12
tahu
n -
Men
cairk
an
Suas
ana
&
Perk
enal
an
- An
ak-A
nak
bisa
m
ence
ritak
an
kepa
da te
man
se
baya
nya
terk
ait a
pa
yang
dira
saka
n
30
men
it Ko
ran
Berm
ain
1. S
edia
kan
seju
mla
h ed
isi k
oran
da
n ba
gila
h ju
mla
h pe
sert
a de
ngan
jum
lah
lem
bar k
oran
tia
p ed
isi. M
isaln
ya ti
ap e
disi
kora
n be
risik
an 3
lem
bar (
yang
te
rdiri
dar
i 4 h
alam
an) d
an a
da
24 a
nak
yang
men
giku
ti ke
giat
an, b
erar
ti ha
rus a
da 2
4 di
bagi
3, y
aitu
8 e
disi
kora
n.
2. K
oran
dar
i tan
ggal
yan
g be
rbed
a-be
da it
u ke
mud
ian
di
lepa
s dan
dia
cak
oleh
pe
ndam
ping
. 3.
Bag
ikan
satu
lem
bar k
oran
(yan
g te
rdiri
dar
i 4 h
alam
an) p
ada
tiap
anak
seca
ra a
cak.
4.
Tug
as d
ari t
iap
anak
ada
lah
men
cari
pese
rta
lain
yan
g m
emili
ki le
mba
r kor
an d
enga
n ta
ngga
l yan
g sa
ma
tanp
a be
rbic
ara.
Disa
dur d
ari
Pand
uan
Kegi
atan
Re
krea
siona
l be
rsam
a an
ak (6
-12
tahu
n) D
i da
erah
Pas
ca
benc
ana
. Pe
nulis
: Ci
nint
ya
Dew
i, Ib
nu
Mun
dzir,
Adi
W
ahyu
Ang
gara
, Yu
ni H
enda
rmin
i Pu
sat K
risis
Faku
ltas P
sikol
ogi
Uni
vers
itas
Indo
nesia
60
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
5. P
eser
ta y
ang
suda
h m
embe
ntuk
sa
tu k
oran
yan
g be
rtan
ggal
sa
ma
(dib
utuh
kan
3 or
ang
untu
k m
embe
ntuk
kor
an d
enga
n ta
ngga
l yan
g sa
ma
bila
1 e
disi
kora
n te
rdiri
dar
i 3 le
mba
r)
kem
udia
n m
embe
ntuk
ke
lom
pok
keci
l. 6.
Kel
ompo
k ke
cil i
tu k
emud
ian
salin
g m
elak
ukan
waw
anca
ra
singk
at u
ntuk
men
geta
hui l
atar
be
laka
ng te
man
nya
( sep
erti
nam
a, u
sia, h
obi,
dll)
7. S
etel
ah m
enda
patk
an in
form
asi
tent
ang
tem
anny
a m
asin
g-m
asin
g, m
erek
a ke
mud
ian
salin
g m
empe
rken
alka
n te
man
nya.
8.
Jik
a ad
a tig
a or
ang,
ora
ng
pert
ama
mem
perk
enal
kan
oran
g ke
dua,
ora
ng k
edua
m
empe
rken
alka
n or
ang
ketig
a da
n or
ang
ketig
a m
empe
rken
alka
n or
ang
pert
ama.
9.
Mas
ing-
mas
ing
kelo
mpo
k ya
ng
mem
iliki
lem
bar k
oran
den
gan
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
tang
gal y
ang
sam
a m
elak
ukan
ha
l yan
g sa
ma
sam
pai s
emua
pe
sert
a di
kena
lkan
2 Su
rat u
ntuk
Sa
haba
t 6-
12
tahu
n -
Men
geks
pre-
sikan
Em
osi
30
men
it Ke
rtas
dan
Al
at T
ulis
Berm
ain
1.M
emba
ca b
ersa
ma
dan
mem
baha
s Sur
at K
ak F
itri (
Liha
t La
mpi
ran)
mem
bant
u an
ak
mem
aham
i leb
ih d
alam
sura
t Ka
k Fi
tri
Mem
perk
enal
kan
Stru
ktur
dan
Is
i Seb
uah
Sura
t Be
rikut
ini a
dala
h co
ntoh
st
rukt
ur su
rat y
ang
dapa
t dib
uat
anak
-ana
k :
A. K
epal
a Su
rat :
N
ama
tem
pat d
an ta
ngga
l m
enul
is su
rat.
Kepa
da si
apa
sura
t ditu
juka
n B.
Pem
buka
an :
Sala
m, p
erke
nala
n Di
ri C.
Isi S
urat
: Ce
rita
tent
ang
kead
aan
adik
-ad
ik sa
at g
empa
, apa
keg
iata
n da
n ba
gaim
ana
pera
saan
adi
k-ad
ik sa
at it
u, c
erita
tent
ang
kead
aan
kegi
atan
sert
a ba
gaim
ana
pera
saan
adi
k-ad
ik
Disa
dur d
ari
Pand
uan
Kegi
atan
Re
krea
siona
l be
rsam
a an
ak (6
-12
tahu
n) D
i da
erah
Pas
ca
benc
ana
. Pe
nulis
: Ci
nint
ya
Dew
i, Ib
nu
Mun
dzir,
Adi
W
ahyu
Ang
gara
, Yu
ni H
enda
rmin
i Pu
sat K
risis
Faku
ltas P
sikol
ogi
Uni
vers
itas
Indo
nesia
61
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
5. P
eser
ta y
ang
suda
h m
embe
ntuk
sa
tu k
oran
yan
g be
rtan
ggal
sa
ma
(dib
utuh
kan
3 or
ang
untu
k m
embe
ntuk
kor
an d
enga
n ta
ngga
l yan
g sa
ma
bila
1 e
disi
kora
n te
rdiri
dar
i 3 le
mba
r)
kem
udia
n m
embe
ntuk
ke
lom
pok
keci
l. 6.
Kel
ompo
k ke
cil i
tu k
emud
ian
salin
g m
elak
ukan
waw
anca
ra
singk
at u
ntuk
men
geta
hui l
atar
be
laka
ng te
man
nya
( sep
erti
nam
a, u
sia, h
obi,
dll)
7. S
etel
ah m
enda
patk
an in
form
asi
tent
ang
tem
anny
a m
asin
g-m
asin
g, m
erek
a ke
mud
ian
salin
g m
empe
rken
alka
n te
man
nya.
8.
Jik
a ad
a tig
a or
ang,
ora
ng
pert
ama
mem
perk
enal
kan
oran
g ke
dua,
ora
ng k
edua
m
empe
rken
alka
n or
ang
ketig
a da
n or
ang
ketig
a m
empe
rken
alka
n or
ang
pert
ama.
9.
Mas
ing-
mas
ing
kelo
mpo
k ya
ng
mem
iliki
lem
bar k
oran
den
gan
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
tang
gal y
ang
sam
a m
elak
ukan
ha
l yan
g sa
ma
sam
pai s
emua
pe
sert
a di
kena
lkan
2 Su
rat u
ntuk
Sa
haba
t 6-
12
tahu
n -
Men
geks
pre-
sikan
Em
osi
30
men
it Ke
rtas
dan
Al
at T
ulis
Berm
ain
1.M
emba
ca b
ersa
ma
dan
mem
baha
s Sur
at K
ak F
itri (
Liha
t La
mpi
ran)
mem
bant
u an
ak
mem
aham
i leb
ih d
alam
sura
t Ka
k Fi
tri
Mem
perk
enal
kan
Stru
ktur
dan
Is
i Seb
uah
Sura
t Be
rikut
ini a
dala
h co
ntoh
st
rukt
ur su
rat y
ang
dapa
t dib
uat
anak
-ana
k :
A. K
epal
a Su
rat :
N
ama
tem
pat d
an ta
ngga
l m
enul
is su
rat.
Kepa
da si
apa
sura
t ditu
juka
n B.
Pem
buka
an :
Sala
m, p
erke
nala
n Di
ri C.
Isi S
urat
: Ce
rita
tent
ang
kead
aan
adik
-ad
ik sa
at g
empa
, apa
keg
iata
n da
n ba
gaim
ana
pera
saan
adi
k-ad
ik sa
at it
u, c
erita
tent
ang
kead
aan
kegi
atan
sert
a ba
gaim
ana
pera
saan
adi
k-ad
ik
Disa
dur d
ari
Pand
uan
Kegi
atan
Re
krea
siona
l be
rsam
a an
ak (6
-12
tahu
n) D
i da
erah
Pas
ca
benc
ana
. Pe
nulis
: Ci
nint
ya
Dew
i, Ib
nu
Mun
dzir,
Adi
W
ahyu
Ang
gara
, Yu
ni H
enda
rmin
i Pu
sat K
risis
Faku
ltas P
sikol
ogi
Uni
vers
itas
Indo
nesia
62
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
seka
rang
D.
Pen
utup
: Ha
rapa
n te
ntan
g su
rat
bala
san,
sala
m, n
ama
dan
tand
a ta
ngan
2.
Men
gaja
k an
ak u
ntuk
men
ulis
sura
t. Ap
a m
anfa
atny
a m
erek
a m
enul
is su
rat.
Men
yiap
kan
pera
lata
n un
tuk
men
ulis
sura
t. 3
Ketik
a Ia
M
eras
a….
6-12
ta
hun
-M
embi
asak
an
Anak
unt
uk
Men
geks
pre-
sikan
Em
osi,
men
umbu
hkan
em
pati
45
men
it Bu
ku C
erita
St
ory
Telli
ng
1.An
ak-a
nak
dudu
k da
lam
lin
gkar
an
2.Pe
ndam
ping
mem
baca
kan
cerit
a di
man
a sa
lah
satu
to
kohn
ya m
enga
lam
i sua
tu
keja
dian
yan
g m
embu
at si
toko
h te
rseb
ut m
eras
a se
nang
, sed
ih,
atau
mar
ah,d
sb
3.M
inta
ana
k un
tuk
men
ebak
pe
rasa
an a
pa y
ang
dira
saka
n si
toko
h ka
rena
kej
adia
n te
rseb
ut.
Pera
saan
toko
h da
lam
cer
ita
bisa
lebi
h da
ri sa
tu, m
isaln
ya
sedi
h se
kalig
us g
embi
ra
4.M
inta
ana
k un
tuk
men
unju
kkan
ek
spre
si w
ajah
si to
koh
Disa
dur d
ari
Pand
uan
Kegi
atan
Re
krea
siona
l be
rsam
a an
ak (6
-12
tahu
n) D
i da
erah
Pas
ca
benc
ana
. Pe
nulis
: Ci
nint
ya
Dew
i, Ib
nu
Mun
dzir,
Adi
W
ahyu
Ang
gara
, Yu
ni H
enda
rmin
i Pu
sat K
risis
Faku
ltas P
sikol
ogi
Uni
vers
itas
Indo
nesia
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
5. T
erus
kan
cerit
a de
ngan
ber
baga
i m
acam
eks
pres
i em
osi.
Varia
si : J
ika
ada
dial
og d
alam
ce
rita
ters
ebut
, ana
k-an
ak b
isa
diaj
ak b
erm
ain
pera
n di
teng
ah
lingk
aran
seca
ra b
erga
ntia
n
Peng
enal
an
Diri
dan
Ling
kung
an
4 Je
laja
h Se
kita
rmu…
. 6-
12
tahu
n -
Mem
bias
akan
An
ak u
ntuk
m
enge
tahu
i la
ngka
h-la
ngka
h ya
ng
bisa
dila
kuka
n sa
at te
rjadi
be
ncan
a,
cont
oh: G
empa
2 ja
m
Kert
as, A
lat
Tulis
, Stic
ky
Not
es,
Tran
sect
-
Bagi
ana
k-an
ak m
enja
di
bebe
rapa
kel
ompo
k (t
erga
ntun
g be
sar k
elas
) -
Cerit
akan
kep
ada
anak
-ana
k ba
hwa
peris
tiwa
(ben
cana
) yan
g ba
ru sa
ja te
rjadi
men
yeba
bkan
tim
buln
ya ti
tik-t
itik
berb
ahay
a di
seki
tar t
empa
t bel
ajar
-
Bagi
mas
ing-
mas
ing
kelo
mpo
k ke
rtas
, ala
t tul
is da
n po
st it
-
Min
ta m
erek
a un
tuk
men
jadi
'd
etek
tif c
ilik'
men
cari
titik
loka
si ya
ng b
erba
haya
sela
ma
10
men
it -
Sete
lah
itu, s
etia
p ke
lom
pok
dim
inta
unt
uk m
engg
amba
r lo
kasi
tem
pat b
elaj
ar m
erek
a da
n tit
ik b
ahay
a te
rseb
ut
63
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
seka
rang
D.
Pen
utup
: Ha
rapa
n te
ntan
g su
rat
bala
san,
sala
m, n
ama
dan
tand
a ta
ngan
2.
Men
gaja
k an
ak u
ntuk
men
ulis
sura
t. Ap
a m
anfa
atny
a m
erek
a m
enul
is su
rat.
Men
yiap
kan
pera
lata
n un
tuk
men
ulis
sura
t. 3
Ketik
a Ia
M
eras
a….
6-12
ta
hun
-M
embi
asak
an
Anak
unt
uk
Men
geks
pre-
sikan
Em
osi,
men
umbu
hkan
em
pati
45
men
it Bu
ku C
erita
St
ory
Telli
ng
1.An
ak-a
nak
dudu
k da
lam
lin
gkar
an
2.Pe
ndam
ping
mem
baca
kan
cerit
a di
man
a sa
lah
satu
to
kohn
ya m
enga
lam
i sua
tu
keja
dian
yan
g m
embu
at si
toko
h te
rseb
ut m
eras
a se
nang
, sed
ih,
atau
mar
ah,d
sb
3.M
inta
ana
k un
tuk
men
ebak
pe
rasa
an a
pa y
ang
dira
saka
n si
toko
h ka
rena
kej
adia
n te
rseb
ut.
Pera
saan
toko
h da
lam
cer
ita
bisa
lebi
h da
ri sa
tu, m
isaln
ya
sedi
h se
kalig
us g
embi
ra
4.M
inta
ana
k un
tuk
men
unju
kkan
ek
spre
si w
ajah
si to
koh
Disa
dur d
ari
Pand
uan
Kegi
atan
Re
krea
siona
l be
rsam
a an
ak (6
-12
tahu
n) D
i da
erah
Pas
ca
benc
ana
. Pe
nulis
: Ci
nint
ya
Dew
i, Ib
nu
Mun
dzir,
Adi
W
ahyu
Ang
gara
, Yu
ni H
enda
rmin
i Pu
sat K
risis
Faku
ltas P
sikol
ogi
Uni
vers
itas
Indo
nesia
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
5. T
erus
kan
cerit
a de
ngan
ber
baga
i m
acam
eks
pres
i em
osi.
Varia
si : J
ika
ada
dial
og d
alam
ce
rita
ters
ebut
, ana
k-an
ak b
isa
diaj
ak b
erm
ain
pera
n di
teng
ah
lingk
aran
seca
ra b
erga
ntia
n
Peng
enal
an
Diri
dan
Ling
kung
an
4 Je
laja
h Se
kita
rmu…
. 6-
12
tahu
n -
Mem
bias
akan
An
ak u
ntuk
m
enge
tahu
i la
ngka
h-la
ngka
h ya
ng
bisa
dila
kuka
n sa
at te
rjadi
be
ncan
a,
cont
oh: G
empa
2 ja
m
Kert
as, A
lat
Tulis
, Stic
ky
Not
es,
Tran
sect
-
Bagi
ana
k-an
ak m
enja
di
bebe
rapa
kel
ompo
k (t
erga
ntun
g be
sar k
elas
) -
Cerit
akan
kep
ada
anak
-ana
k ba
hwa
peris
tiwa
(ben
cana
) yan
g ba
ru sa
ja te
rjadi
men
yeba
bkan
tim
buln
ya ti
tik-t
itik
berb
ahay
a di
seki
tar t
empa
t bel
ajar
-
Bagi
mas
ing-
mas
ing
kelo
mpo
k ke
rtas
, ala
t tul
is da
n po
st it
-
Min
ta m
erek
a un
tuk
men
jadi
'd
etek
tif c
ilik'
men
cari
titik
loka
si ya
ng b
erba
haya
sela
ma
10
men
it -
Sete
lah
itu, s
etia
p ke
lom
pok
dim
inta
unt
uk m
engg
amba
r lo
kasi
tem
pat b
elaj
ar m
erek
a da
n tit
ik b
ahay
a te
rseb
ut
64
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
-se
tiap
kelo
mpo
k m
ence
ritak
an
hasil
kar
yany
a
5 Ap
a Pe
rlind
unga
n An
ak?
6-12
ta
hun
-An
ak-a
nak
mem
aham
i pe
rlind
unga
n an
ak
1 ja
m
Kert
as, A
lat
Tulis
, Stic
ky
Not
es,
Cera
mah
, ro
le p
lay
1.M
engu
mpu
lkan
ana
k-an
ak d
i lo
kasi
yang
ram
ah a
nak
2.M
embe
rikan
pen
jela
san
dasa
r m
enge
nai p
erlin
dung
an a
nak
3.Gu
naka
nlah
gam
bar/
film
dal
am
peny
ampa
ian
mat
eri
4.Be
rmai
n pe
ran
deng
an a
nak-
anak
tent
ang
perli
ndun
gan
anak
Men
ggun
akan
KIE
ya
ng d
ipro
duks
i ol
eh S
ub C
lust
er
Perli
ndun
gan
Anak
6 Be
rbur
u Ha
rta
Karu
n 6-
12
tahu
n -
Mel
atih
ke
kom
paka
n an
ak &
ke
rjasa
ma,
-
Men
gena
li lo
kasi
aman
da
n tid
ak a
man
di
ling
kung
an
seko
lah
2 ja
m
Hadi
ah, P
eta,
Pe
tunj
uk
Tran
sect
1.
Bagi
ana
k ke
dal
am k
elom
pok,
se
tiap
kelo
mpo
k di
bagi
kan
sele
mba
r ker
tas f
lipch
art,
cray
on/ p
ensil
war
na, d
an st
icky
no
tes.
2.
Ajak
ana
k-an
ak u
ntuk
m
enje
laja
hi li
ngku
ngan
unt
uk
men
emuk
an h
arta
kar
un
3.Se
tiap
kelo
mpo
k di
beri
petu
njuk
da
n pe
ta m
enem
ukan
har
ta
karu
n 10
men
it (s
ebel
umny
a pe
ndam
ping
ana
k su
dah
mel
etak
kan
hart
a ka
run
di
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
tem
pat y
ang
ters
ebun
yi n
amun
am
an)
4. S
etel
ah a
nak-
anak
men
emuk
an
hart
a ka
run,
ana
k-an
ak k
emba
li ke
ruan
gan
dan
men
cerit
akan
ke
pada
tem
an-t
eman
nya
hart
a ka
run
yang
dite
muk
an
Kegi
atan
Re
krea
sion
al
(incl
ude
Kese
hata
n)
7 PH
BS- P
erila
ku
Hidu
p Be
rsih
da
n Se
hat
6-12
ta
hun
- M
enin
gkat
kan
kesa
dara
n an
ak
terh
adap
pe
ntin
gnya
hi
dup
bers
ih
dan
seha
t
1 ja
m
Jirig
en/e
mbe
r, ke
ran,
tali,
ka
yu, a
ir be
rsih
, sab
un,
lap,
gun
ting
kuku
; sik
at
gigi
dan
pas
ta
gigi
- Pr
akte
k Cu
ci
Tang
an
- Po
tong
Ku
ku
- Si
kat G
igi
- M
enon
ton
Film
/V
ideo
Pr
omos
i Ke
ber-
sihan
CTPS
(Cuc
i Tan
gan
Paka
i Sab
un)
- An
ak-a
nak
dudu
k da
lam
lin
gkar
an d
an d
iaja
k un
tuk
bern
yany
i/yel
-yel
-
Prak
tik c
uci t
anga
n tid
ak se
hat.
Air d
iper
siapk
an d
alam
em
ber.
Tang
an a
nak-
anak
dib
erik
an
pew
arna
mak
anan
. Ana
k sa
tu
per s
atu
dim
inta
unt
uk c
uci
tang
an d
enga
n m
ence
lupk
an
tang
an m
erek
a ke
dal
am e
mbe
r. An
ak y
ang
palin
g te
rakh
ir cu
ci
tang
an d
i em
ber a
kan
men
dapa
ti ta
ngan
nya
just
ru
tam
bah
koto
r. Je
lask
an k
epad
a an
ak b
ahw
a pr
aktik
ters
ebut
tid
ak se
hat.
- Pr
aktik
cuc
i tan
gan
seha
t. Bo
tol
plat
ik k
oson
g di
isi a
ir da
n
Men
ggun
akan
5
atau
7 la
ngka
h (t
erga
ntun
g ke
butu
han)
U
ntuk
Keg
iata
n Po
tong
Kuk
u-
dipe
runt
ukka
n un
tuk
anak
usia
>
9 ta
hun
(per
lu
dida
mpi
ngi o
rang
de
was
a)
65
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
-se
tiap
kelo
mpo
k m
ence
ritak
an
hasil
kar
yany
a
5 Ap
a Pe
rlind
unga
n An
ak?
6-12
ta
hun
-An
ak-a
nak
mem
aham
i pe
rlind
unga
n an
ak
1 ja
m
Kert
as, A
lat
Tulis
, Stic
ky
Not
es,
Cera
mah
, ro
le p
lay
1.M
engu
mpu
lkan
ana
k-an
ak d
i lo
kasi
yang
ram
ah a
nak
2.M
embe
rikan
pen
jela
san
dasa
r m
enge
nai p
erlin
dung
an a
nak
3.Gu
naka
nlah
gam
bar/
film
dal
am
peny
ampa
ian
mat
eri
4.Be
rmai
n pe
ran
deng
an a
nak-
anak
tent
ang
perli
ndun
gan
anak
Men
ggun
akan
KIE
ya
ng d
ipro
duks
i ol
eh S
ub C
lust
er
Perli
ndun
gan
Anak
6 Be
rbur
u Ha
rta
Karu
n 6-
12
tahu
n -
Mel
atih
ke
kom
paka
n an
ak &
ke
rjasa
ma,
-
Men
gena
li lo
kasi
aman
da
n tid
ak a
man
di
ling
kung
an
seko
lah
2 ja
m
Hadi
ah, P
eta,
Pe
tunj
uk
Tran
sect
1.
Bagi
ana
k ke
dal
am k
elom
pok,
se
tiap
kelo
mpo
k di
bagi
kan
sele
mba
r ker
tas f
lipch
art,
cray
on/ p
ensil
war
na, d
an st
icky
no
tes.
2.
Ajak
ana
k-an
ak u
ntuk
m
enje
laja
hi li
ngku
ngan
unt
uk
men
emuk
an h
arta
kar
un
3.Se
tiap
kelo
mpo
k di
beri
petu
njuk
da
n pe
ta m
enem
ukan
har
ta
karu
n 10
men
it (s
ebel
umny
a pe
ndam
ping
ana
k su
dah
mel
etak
kan
hart
a ka
run
di
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
tem
pat y
ang
ters
ebun
yi n
amun
am
an)
4. S
etel
ah a
nak-
anak
men
emuk
an
hart
a ka
run,
ana
k-an
ak k
emba
li ke
ruan
gan
dan
men
cerit
akan
ke
pada
tem
an-t
eman
nya
hart
a ka
run
yang
dite
muk
an
Kegi
atan
Re
krea
sion
al
(incl
ude
Kese
hata
n)
7 PH
BS- P
erila
ku
Hidu
p Be
rsih
da
n Se
hat
6-12
ta
hun
- M
enin
gkat
kan
kesa
dara
n an
ak
terh
adap
pe
ntin
gnya
hi
dup
bers
ih
dan
seha
t
1 ja
m
Jirig
en/e
mbe
r, ke
ran,
tali,
ka
yu, a
ir be
rsih
, sab
un,
lap,
gun
ting
kuku
; sik
at
gigi
dan
pas
ta
gigi
- Pr
akte
k Cu
ci
Tang
an
- Po
tong
Ku
ku
- Si
kat G
igi
- M
enon
ton
Film
/V
ideo
Pr
omos
i Ke
ber-
sihan
CTPS
(Cuc
i Tan
gan
Paka
i Sab
un)
- An
ak-a
nak
dudu
k da
lam
lin
gkar
an d
an d
iaja
k un
tuk
bern
yany
i/yel
-yel
-
Prak
tik c
uci t
anga
n tid
ak se
hat.
Air d
iper
siapk
an d
alam
em
ber.
Tang
an a
nak-
anak
dib
erik
an
pew
arna
mak
anan
. Ana
k sa
tu
per s
atu
dim
inta
unt
uk c
uci
tang
an d
enga
n m
ence
lupk
an
tang
an m
erek
a ke
dal
am e
mbe
r. An
ak y
ang
palin
g te
rakh
ir cu
ci
tang
an d
i em
ber a
kan
men
dapa
ti ta
ngan
nya
just
ru
tam
bah
koto
r. Je
lask
an k
epad
a an
ak b
ahw
a pr
aktik
ters
ebut
tid
ak se
hat.
- Pr
aktik
cuc
i tan
gan
seha
t. Bo
tol
plat
ik k
oson
g di
isi a
ir da
n
Men
ggun
akan
5
atau
7 la
ngka
h (t
erga
ntun
g ke
butu
han)
U
ntuk
Keg
iata
n Po
tong
Kuk
u-
dipe
runt
ukka
n un
tuk
anak
usia
>
9 ta
hun
(per
lu
dida
mpi
ngi o
rang
de
was
a)
66
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
dilu
bang
i bag
ian
baw
ah. s
aat
akan
cuc
i tan
gan,
tutu
p bo
tol
dibu
ka se
hing
ga a
ir ak
an
men
galir
kel
uar.
anak
dia
jak
untu
k m
empr
aktik
kan
5-7
lang
kah
cuci
tang
an
Po
tong
Kuk
u -
Anak
dud
uk d
alam
ling
kara
n da
n di
ajak
unt
uk b
erny
anyi
-
Sete
lah
bern
yany
i, an
ak d
imin
ta
untu
k be
rpas
ang-
pasa
ngan
dan
sa
ling
mem
perli
hatk
an ja
ri-ja
ri ta
ngan
nya
- Se
tiap
anak
mem
erik
sa ja
ri ku
ku
dari
pasa
ngan
nya.
Ana
k de
ngan
ku
ku b
ersih
aka
n m
enja
di
dokt
er c
ilik
yang
aka
n di
ajak
un
tuk
men
jela
skan
man
faat
m
emili
ki k
uku
bers
ih.
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
8 M
anaj
emen
Ke
bers
ihan
Diri
6-
12
tahu
n -
Men
ingk
atka
n ke
sada
ran
tent
ang
kebe
rsih
an d
iri
sert
a ca
ra
mel
indu
ngi d
an
mer
awat
nya
1 ja
m
- Ro
da
Men
stru
asi
- Pe
mba
lut
- al
at-a
lat
kebe
rsih
an
diri
(sab
un,
sham
poo)
- Ro
da
Men
stru
asi
- Si
mul
asi
peng
guna
an
pem
balu
t -
Men
onto
n Fi
lm/
Vide
o m
anaj
e-m
en
kebe
r-sih
an d
iri
Mat
eri K
eseh
atan
Diri
Per
empu
an:
- An
ak-a
nak
pere
mpu
an d
iaja
k un
tuk
dudu
k da
lam
ling
kara
n da
n be
rnya
nyi.
Sete
lah
itu
pend
ampi
ng a
nak
mem
perli
hatk
an le
mba
r bai
k at
au ro
da m
enst
ruas
i dan
m
enje
lask
an ro
da si
klus
m
enst
ruas
i bag
i ana
k pe
rem
puan
-
Pend
ampi
ng a
nak
mem
pera
gaka
n ca
ra
peng
guna
an p
emba
lut y
ang
bena
r den
gan
alat
per
aga
- An
ak p
erem
puan
dia
jak
untu
k m
ence
ritak
an b
agai
man
a pr
aktik
keb
ersih
an m
erek
a m
engg
unak
an p
emba
lut d
an
mem
buan
g pe
mba
lut y
ang
tela
h te
rpak
ai
Mat
eri K
eseh
atan
diri
laki
-laki
: -
Anak
laki
-laki
dia
jak
dala
m
lingk
aran
dan
ber
nyan
yi. S
etel
ah
itu p
enda
mpi
ng a
nak
Refe
rens
i mat
eri
kegi
atan
nya
dari
Kem
enke
s (ko
mik
ke
bers
ihan
m
anaj
emen
m
enst
ruas
i)
67
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
dilu
bang
i bag
ian
baw
ah. s
aat
akan
cuc
i tan
gan,
tutu
p bo
tol
dibu
ka se
hing
ga a
ir ak
an
men
galir
kel
uar.
anak
dia
jak
untu
k m
empr
aktik
kan
5-7
lang
kah
cuci
tang
an
Po
tong
Kuk
u -
Anak
dud
uk d
alam
ling
kara
n da
n di
ajak
unt
uk b
erny
anyi
-
Sete
lah
bern
yany
i, an
ak d
imin
ta
untu
k be
rpas
ang-
pasa
ngan
dan
sa
ling
mem
perli
hatk
an ja
ri-ja
ri ta
ngan
nya
- Se
tiap
anak
mem
erik
sa ja
ri ku
ku
dari
pasa
ngan
nya.
Ana
k de
ngan
ku
ku b
ersih
aka
n m
enja
di
dokt
er c
ilik
yang
aka
n di
ajak
un
tuk
men
jela
skan
man
faat
m
emili
ki k
uku
bers
ih.
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
8 M
anaj
emen
Ke
bers
ihan
Diri
6-
12
tahu
n -
Men
ingk
atka
n ke
sada
ran
tent
ang
kebe
rsih
an d
iri
sert
a ca
ra
mel
indu
ngi d
an
mer
awat
nya
1 ja
m
- Ro
da
Men
stru
asi
- Pe
mba
lut
- al
at-a
lat
kebe
rsih
an
diri
(sab
un,
sham
poo)
- Ro
da
Men
stru
asi
- Si
mul
asi
peng
guna
an
pem
balu
t -
Men
onto
n Fi
lm/
Vide
o m
anaj
e-m
en
kebe
r-sih
an d
iri
Mat
eri K
eseh
atan
Diri
Per
empu
an:
- An
ak-a
nak
pere
mpu
an d
iaja
k un
tuk
dudu
k da
lam
ling
kara
n da
n be
rnya
nyi.
Sete
lah
itu
pend
ampi
ng a
nak
mem
perli
hatk
an le
mba
r bai
k at
au ro
da m
enst
ruas
i dan
m
enje
lask
an ro
da si
klus
m
enst
ruas
i bag
i ana
k pe
rem
puan
-
Pend
ampi
ng a
nak
mem
pera
gaka
n ca
ra
peng
guna
an p
emba
lut y
ang
bena
r den
gan
alat
per
aga
- An
ak p
erem
puan
dia
jak
untu
k m
ence
ritak
an b
agai
man
a pr
aktik
keb
ersih
an m
erek
a m
engg
unak
an p
emba
lut d
an
mem
buan
g pe
mba
lut y
ang
tela
h te
rpak
ai
Mat
eri K
eseh
atan
diri
laki
-laki
: -
Anak
laki
-laki
dia
jak
dala
m
lingk
aran
dan
ber
nyan
yi. S
etel
ah
itu p
enda
mpi
ng a
nak
Refe
rens
i mat
eri
kegi
atan
nya
dari
Kem
enke
s (ko
mik
ke
bers
ihan
m
anaj
emen
m
enst
ruas
i)
68
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
mem
perli
hatk
an le
mba
r bal
ik
men
jaga
keb
ersih
an d
iri
- Je
lask
an c
ara
kebe
rsih
an d
iri
9 O
lahr
aga
Ceria
6-
12
tahu
n -
Men
ingk
atka
n ke
seha
tan
sert
a ke
sega
ran
jasm
ani d
an
roha
ni
1 ja
m
Rake
t dan
Ko
k
Tali
tam
bang
, bo
la, k
aret
, m
usik
sena
m
- Se
nam
SKJ
-
Bulu
tang
kis
- Ta
rik
Tam
bang
-
Sepa
k Bo
la
- U
lar N
aga
Panj
ang
- Lo
mpa
t Ka
ret
- Si
apka
n al
at-a
lat o
lahr
aga
- An
ak-a
nak
diba
gi d
alam
ke
lom
pok
sesu
ai d
enga
n je
nis
olah
raga
nya
Baca
, Tul
is &
Hi
tung
10
Mem
baca
N
yarin
g (k
egia
tan
mem
baca
ha
rian
sela
ma
15 m
enit)
6-12
ta
hun
- Men
ingk
atka
n ke
lanc
aran
m
emba
ca d
an
pem
aham
an
mem
baca
1 ja
m
Buku
Cer
ita
Mem
baca
N
yarin
g 1.
Aw
alila
h se
tiap
hari
deng
an
men
gaja
k an
ak m
emba
ca
sela
ma
15 m
enit
deng
an su
ara
kera
s 2.
Pili
hlah
sebu
ah b
ab b
uku
dan
baca
kan
sepe
ngga
l bag
iann
ya
setia
p ha
ri ke
pada
ana
k.
3. M
inta
lah
anak
unt
uk m
emba
wa
baha
n ba
caan
(art
ikel
sura
t ka
bar,
sele
bara
n, su
rat a
tau
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
cata
tan)
dar
i rum
ahny
a at
au
dari
lingk
unga
n m
asya
raka
t un
tuk
diba
caka
n di
dep
an k
elas
. 4.
Min
tala
h an
ak u
ntuk
m
emba
caka
nnya
den
gan
suar
a ke
ras s
ecar
a be
rgan
tian
tiap
hari.
5.
Jika
ada
jeda
wak
tu se
tela
h pe
mbe
laja
ran
sele
sai,
min
tala
h an
ak u
ntuk
mem
baca
tanp
a su
ara/
diam
di t
empa
t dud
ukny
a m
asin
g-m
asin
g. P
astik
an ti
ap
anak
mem
iliki
teks
unt
uk d
ibac
a.
11
Pang
gung
Bo
neka
6-
12
tahu
n -
Men
ingk
atka
n ke
tera
mpi
lan
mem
baca
m
elal
ui
men
deng
arka
n/m
enyi
mak
dan
be
rmai
n pe
ran
1 ja
m
Bone
ka
tang
an/
Bone
ka ja
ri,
mej
a,
sken
ario
ce
rita,
ala
t de
kora
si pa
nggu
ng
Pang
gung
Bo
neka
1.
Buat
lah/
caril
ah sk
enar
io c
erita
un
tuk
disa
mpa
ikan
kep
ada
anak
2.
Sedi
akan
bon
eka
jari/
tang
an
sesu
ai to
koh
yang
aka
n di
tam
pilk
an. B
ila ti
dak
ada
bone
ka, a
nak
bisa
dia
jak
men
ggam
bar t
okoh
-tok
oh
ters
ebut
dan
leka
tkan
stic
k es
kr
im d
i baw
ah se
tiap
gam
bar
untu
k m
embu
at w
ayan
g 3.
Mai
nkan
bon
eka/
way
ang
di a
tas
mej
a ya
ng b
erfu
ngsi
seba
gai
Tem
anya
bisa
te
ntan
g be
ncan
a
atau
pe
rlind
unga
n an
ak, s
anita
si, a
ir be
rsih
69
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
mem
perli
hatk
an le
mba
r bal
ik
men
jaga
keb
ersih
an d
iri
- Je
lask
an c
ara
kebe
rsih
an d
iri
9 O
lahr
aga
Ceria
6-
12
tahu
n -
Men
ingk
atka
n ke
seha
tan
sert
a ke
sega
ran
jasm
ani d
an
roha
ni
1 ja
m
Rake
t dan
Ko
k
Tali
tam
bang
, bo
la, k
aret
, m
usik
sena
m
- Se
nam
SKJ
-
Bulu
tang
kis
- Ta
rik
Tam
bang
-
Sepa
k Bo
la
- U
lar N
aga
Panj
ang
- Lo
mpa
t Ka
ret
- Si
apka
n al
at-a
lat o
lahr
aga
- An
ak-a
nak
diba
gi d
alam
ke
lom
pok
sesu
ai d
enga
n je
nis
olah
raga
nya
Baca
, Tul
is &
Hi
tung
10
Mem
baca
N
yarin
g (k
egia
tan
mem
baca
ha
rian
sela
ma
15 m
enit)
6-12
ta
hun
- Men
ingk
atka
n ke
lanc
aran
m
emba
ca d
an
pem
aham
an
mem
baca
1 ja
m
Buku
Cer
ita
Mem
baca
N
yarin
g 1.
Aw
alila
h se
tiap
hari
deng
an
men
gaja
k an
ak m
emba
ca
sela
ma
15 m
enit
deng
an su
ara
kera
s 2.
Pili
hlah
sebu
ah b
ab b
uku
dan
baca
kan
sepe
ngga
l bag
iann
ya
setia
p ha
ri ke
pada
ana
k.
3. M
inta
lah
anak
unt
uk m
emba
wa
baha
n ba
caan
(art
ikel
sura
t ka
bar,
sele
bara
n, su
rat a
tau
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
cata
tan)
dar
i rum
ahny
a at
au
dari
lingk
unga
n m
asya
raka
t un
tuk
diba
caka
n di
dep
an k
elas
. 4.
Min
tala
h an
ak u
ntuk
m
emba
caka
nnya
den
gan
suar
a ke
ras s
ecar
a be
rgan
tian
tiap
hari.
5.
Jika
ada
jeda
wak
tu se
tela
h pe
mbe
laja
ran
sele
sai,
min
tala
h an
ak u
ntuk
mem
baca
tanp
a su
ara/
diam
di t
empa
t dud
ukny
a m
asin
g-m
asin
g. P
astik
an ti
ap
anak
mem
iliki
teks
unt
uk d
ibac
a.
11
Pang
gung
Bo
neka
6-
12
tahu
n -
Men
ingk
atka
n ke
tera
mpi
lan
mem
baca
m
elal
ui
men
deng
arka
n/m
enyi
mak
dan
be
rmai
n pe
ran
1 ja
m
Bone
ka
tang
an/
Bone
ka ja
ri,
mej
a,
sken
ario
ce
rita,
ala
t de
kora
si pa
nggu
ng
Pang
gung
Bo
neka
1.
Buat
lah/
caril
ah sk
enar
io c
erita
un
tuk
disa
mpa
ikan
kep
ada
anak
2.
Sedi
akan
bon
eka
jari/
tang
an
sesu
ai to
koh
yang
aka
n di
tam
pilk
an. B
ila ti
dak
ada
bone
ka, a
nak
bisa
dia
jak
men
ggam
bar t
okoh
-tok
oh
ters
ebut
dan
leka
tkan
stic
k es
kr
im d
i baw
ah se
tiap
gam
bar
untu
k m
embu
at w
ayan
g 3.
Mai
nkan
bon
eka/
way
ang
di a
tas
mej
a ya
ng b
erfu
ngsi
seba
gai
Tem
anya
bisa
te
ntan
g be
ncan
a
atau
pe
rlind
unga
n an
ak, s
anita
si, a
ir be
rsih
70
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
pang
gung
sesu
ai d
enga
n sk
enar
io c
erita
. 4.
Perh
atik
an p
enye
suai
an/
pem
beda
an k
arak
ter s
uara
un
tuk
tiap
toko
h. B
uatla
h in
tera
ksi a
ntar
a an
ak d
enga
n tia
p to
koh
agar
per
tunj
ukan
m
enar
ik.
5.Pa
da a
khir
cerit
a, g
alila
h pe
san
mor
al d
ari p
ertu
njuk
an b
onek
a ya
ng d
isaks
ikan
ana
k
12
Perm
aina
n An
gka
"BER
HASI
L"
6-12
ta
hun
-M
enin
gkat
kan
kete
ram
pila
n be
rhitu
ng
1 ja
m
Kart
u An
gka
Berm
ain
1.Be
rikan
setia
p an
ak sa
tu le
mba
r ke
rtas
unt
uk b
erm
ain
Perm
aina
n An
gka
dan
bebe
rapa
ke
rikil.
Bua
tlah
tabe
l ber
isika
n ko
lom
-kol
om se
bany
ak 5
X 5
. 2.
Pend
ampi
ng a
nak
akan
mem
ilih
angk
a se
jum
lah
kolo
m, y
ang
kem
udia
n di
tem
patk
an/
ditu
liska
n an
ak d
i dal
am se
tiap
kolo
mny
a.
3.
Pend
ampi
ng m
enul
iskan
ang
ka-
angk
a te
rseb
ut d
i kar
tu a
ngka
, m
emas
ukka
n ka
rtu-
kart
u ke
da
lam
kan
tung
/kot
ak
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
4. P
enda
mpi
ng m
enga
mbi
l kar
tu
angk
a da
ri ka
ntun
g da
n m
emba
cany
a de
ngan
ker
as.
5. A
nak
men
empa
tkan
ker
ikil
pada
an
gka
di le
mba
r per
mai
nan
mer
eka.
Perm
aina
n be
rlang
sung
sam
pai
anak
BER
HASI
L-ke
tika
mer
eka
men
emuk
an 5
hur
uf b
ertu
rut-
turu
t di l
emba
r mer
eka
baik
ho
rizon
tal,
vert
ikal
, mau
pun
diag
onal
.
Kegi
atan
Se
ni
13
Men
ari
6-12
ta
hun
- M
enin
gkat
kan
Kete
ram
pila
n M
otor
ik K
asar
-
Men
ingk
atka
n pe
mah
aman
te
ntan
g bu
daya
da
n ke
cint
aan
terh
adap
IN
DON
ESIA
1 ja
m
Mus
ik
Men
ari
1. P
enda
mpi
ng a
nak
men
yiap
kan
ruan
g da
n pe
rleng
kapa
n un
tuk
prak
tek
men
ari
2. A
nak-
anak
dim
inta
unt
uk
berb
aris
3. A
nak-
anak
men
iruka
n ge
raka
n ta
rian
yang
dia
jark
an o
leh
pend
ampi
ng a
nak
4. A
nak-
anak
pra
ktek
men
ari t
anpa
di
cont
ohka
n ol
eh p
enda
mpi
ng
anak
Taria
n da
erah
at
au ta
ri m
oder
n
14
Perk
usi S
ampa
h 6-
12
tahu
n -
Men
ingk
atka
n ke
tera
mpi
lan
dala
m
1 ja
m
Galo
n Ai
r M
iner
al,
boto
l air
Prak
tek
1. A
nak-
anak
dim
inta
m
engu
mpu
lkan
bar
ang
beka
s se
pert
i gal
on a
ir, b
otol
aqu
a
men
ggun
akan
ba
rang
bek
as,
beat
box
71
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
pang
gung
sesu
ai d
enga
n sk
enar
io c
erita
. 4.
Perh
atik
an p
enye
suai
an/
pem
beda
an k
arak
ter s
uara
un
tuk
tiap
toko
h. B
uatla
h in
tera
ksi a
ntar
a an
ak d
enga
n tia
p to
koh
agar
per
tunj
ukan
m
enar
ik.
5.Pa
da a
khir
cerit
a, g
alila
h pe
san
mor
al d
ari p
ertu
njuk
an b
onek
a ya
ng d
isaks
ikan
ana
k
12
Perm
aina
n An
gka
"BER
HASI
L"
6-12
ta
hun
-M
enin
gkat
kan
kete
ram
pila
n be
rhitu
ng
1 ja
m
Kart
u An
gka
Berm
ain
1.Be
rikan
setia
p an
ak sa
tu le
mba
r ke
rtas
unt
uk b
erm
ain
Perm
aina
n An
gka
dan
bebe
rapa
ke
rikil.
Bua
tlah
tabe
l ber
isika
n ko
lom
-kol
om se
bany
ak 5
X 5
. 2.
Pend
ampi
ng a
nak
akan
mem
ilih
angk
a se
jum
lah
kolo
m, y
ang
kem
udia
n di
tem
patk
an/
ditu
liska
n an
ak d
i dal
am se
tiap
kolo
mny
a.
3.
Pend
ampi
ng m
enul
iskan
ang
ka-
angk
a te
rseb
ut d
i kar
tu a
ngka
, m
emas
ukka
n ka
rtu-
kart
u ke
da
lam
kan
tung
/kot
ak
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
4. P
enda
mpi
ng m
enga
mbi
l kar
tu
angk
a da
ri ka
ntun
g da
n m
emba
cany
a de
ngan
ker
as.
5. A
nak
men
empa
tkan
ker
ikil
pada
an
gka
di le
mba
r per
mai
nan
mer
eka.
Perm
aina
n be
rlang
sung
sam
pai
anak
BER
HASI
L-ke
tika
mer
eka
men
emuk
an 5
hur
uf b
ertu
rut-
turu
t di l
emba
r mer
eka
baik
ho
rizon
tal,
vert
ikal
, mau
pun
diag
onal
.
Kegi
atan
Se
ni
13
Men
ari
6-12
ta
hun
- M
enin
gkat
kan
Kete
ram
pila
n M
otor
ik K
asar
-
Men
ingk
atka
n pe
mah
aman
te
ntan
g bu
daya
da
n ke
cint
aan
terh
adap
IN
DON
ESIA
1 ja
m
Mus
ik
Men
ari
1. P
enda
mpi
ng a
nak
men
yiap
kan
ruan
g da
n pe
rleng
kapa
n un
tuk
prak
tek
men
ari
2. A
nak-
anak
dim
inta
unt
uk
berb
aris
3. A
nak-
anak
men
iruka
n ge
raka
n ta
rian
yang
dia
jark
an o
leh
pend
ampi
ng a
nak
4. A
nak-
anak
pra
ktek
men
ari t
anpa
di
cont
ohka
n ol
eh p
enda
mpi
ng
anak
Taria
n da
erah
at
au ta
ri m
oder
n
14
Perk
usi S
ampa
h 6-
12
tahu
n -
Men
ingk
atka
n ke
tera
mpi
lan
dala
m
1 ja
m
Galo
n Ai
r M
iner
al,
boto
l air
Prak
tek
1. A
nak-
anak
dim
inta
m
engu
mpu
lkan
bar
ang
beka
s se
pert
i gal
on a
ir, b
otol
aqu
a
men
ggun
akan
ba
rang
bek
as,
beat
box
72
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
men
ggun
akan
ke
mba
li ba
rang
be
kas
-M
enin
gkat
kan
kete
ram
pila
n be
rmus
ik
min
eral
, biji
-bi
jian
2.An
ak-a
nak
bers
ama
pend
ampi
ng m
embe
rsih
kan
bara
ng b
ekas
ters
ebut
3.
Pend
ampi
ng a
nak
mem
prak
tekk
an c
ara
mem
aink
an la
gu a
nak
(con
toh
: ba
lonk
u ad
a lim
a) m
engg
unak
an
perk
usi s
ampa
h 4.
Anak
-ana
k m
empr
akte
kkan
pe
rkus
i sam
pah
15
Prak
arya
6-
12
tahu
n -
Men
ingk
atka
n Ke
tera
mpi
lan
Mot
orik
Hal
us
-M
enin
gkat
kan
Krea
tifita
s Ana
k
1 ja
m
Bara
ng b
ekas
, al
at tu
lis,
gunt
ing,
lem
, ke
rtas
, or
igam
i, se
dota
n
Prak
tek
1.An
ak-a
nak
dim
inta
unt
uk
men
gum
pulk
an b
aran
g be
kas
2.An
ak-a
nak
dan
pend
ampi
ng
mem
bers
ihka
n ba
rang
bek
as
3.An
ak-a
nak
mem
buat
pra
kary
a da
ri ba
rang
bek
as te
rseb
ut
misa
lnya
: mem
buat
bun
ga d
ari
sedo
tan;
mem
buat
bin
gkai
foto
da
ri ka
rdus
bek
as/k
oran
bek
as
16
Men
ggam
bar
dan
Mew
arna
i 6-
12
tahu
n -
Men
ingk
atka
n ke
tera
mpi
lan
Mot
orik
Hal
us
-M
enin
gkat
kan
kete
ram
pila
n an
ak d
i bid
ang
seni
luki
s
1 ja
m
kert
as d
an
pens
il w
arna
Pr
akte
k 1.
Anak
-ana
k di
bagi
kan
kert
as
beris
i gam
bar
2.An
ak-a
nak
dim
inta
mew
arna
i ga
mba
r yan
g su
dah
dise
diak
an
3.An
ak-a
nak
dim
inta
m
engg
amba
r ses
uai d
enga
n te
ma
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
4.
Gam
bar y
ang
palin
g ba
ik
dibe
rikan
pen
ghar
gaan
Kegi
atan
Re
ligiu
s
17
Cera
mah
Ke
agam
aan
6-12
ta
hun
- M
enin
gkat
kan
Peng
etah
uan
Agam
a -
Men
ingk
atka
n Ke
seha
tan
Spiri
tual
1 ja
m
cerit
a ke
agam
aan
- Ce
ram
ah
- M
enon
ton
Film
/ Vi
deo
cera
mah
ke
aga-
maa
n
1.
Men
gum
pulk
an a
nak
di lo
kasi
ram
ah a
nak
2.
Toko
h ke
agam
aan
men
yam
paik
an m
ater
i apa
ya
ng d
iingi
nkan
3.
Pe
san
cera
mah
yan
g m
emba
ngki
tkan
sem
anga
t dan
m
otiv
asi a
nak
dan
orag
tua,
se
tela
h be
ncan
a
Aktiv
itas i
ni
bers
ifat o
ptio
nal.
Perlu
di
pert
imba
ngka
n pr
insip
non
-di
skrim
inas
i kh
usus
nya
terh
adap
ana
k pe
rem
puan
dan
la
ki-la
ki y
ang
berb
eda
keya
kina
n de
ngan
ya
ng la
inny
a
18
Mem
baca
Kita
b Su
ci
6-12
ta
hun
- M
enin
gkat
kan
Peng
etah
uan
Agam
a -
Men
ingk
atka
n Pe
nget
ahua
n M
emba
ca K
itab
Suci
30
men
it ki
tab
suci
M
emba
ca
1. M
engu
mpu
lkan
ana
k di
loka
si ra
mah
ana
k 2.
Men
yiap
kan
kita
b su
ci
3. A
nak-
anak
mem
baca
kita
suci
be
rsam
a-sa
ma
atau
ber
gant
ian
Aktiv
itas i
ni
bers
ifat o
ptio
nal.
Perlu
di
pert
imba
ngka
n pr
insip
non
-di
skrim
inas
i kh
usus
nya
terh
adap
ana
k pe
rem
puan
dan
la
ki-la
ki y
ang
berb
eda
73
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
men
ggun
akan
ke
mba
li ba
rang
be
kas
-M
enin
gkat
kan
kete
ram
pila
n be
rmus
ik
min
eral
, biji
-bi
jian
2.An
ak-a
nak
bers
ama
pend
ampi
ng m
embe
rsih
kan
bara
ng b
ekas
ters
ebut
3.
Pend
ampi
ng a
nak
mem
prak
tekk
an c
ara
mem
aink
an la
gu a
nak
(con
toh
: ba
lonk
u ad
a lim
a) m
engg
unak
an
perk
usi s
ampa
h 4.
Anak
-ana
k m
empr
akte
kkan
pe
rkus
i sam
pah
15
Prak
arya
6-
12
tahu
n -
Men
ingk
atka
n Ke
tera
mpi
lan
Mot
orik
Hal
us
-M
enin
gkat
kan
Krea
tifita
s Ana
k
1 ja
m
Bara
ng b
ekas
, al
at tu
lis,
gunt
ing,
lem
, ke
rtas
, or
igam
i, se
dota
n
Prak
tek
1.An
ak-a
nak
dim
inta
unt
uk
men
gum
pulk
an b
aran
g be
kas
2.An
ak-a
nak
dan
pend
ampi
ng
mem
bers
ihka
n ba
rang
bek
as
3.An
ak-a
nak
mem
buat
pra
kary
a da
ri ba
rang
bek
as te
rseb
ut
misa
lnya
: mem
buat
bun
ga d
ari
sedo
tan;
mem
buat
bin
gkai
foto
da
ri ka
rdus
bek
as/k
oran
bek
as
16
Men
ggam
bar
dan
Mew
arna
i 6-
12
tahu
n -
Men
ingk
atka
n ke
tera
mpi
lan
Mot
orik
Hal
us
-M
enin
gkat
kan
kete
ram
pila
n an
ak d
i bid
ang
seni
luki
s
1 ja
m
kert
as d
an
pens
il w
arna
Pr
akte
k 1.
Anak
-ana
k di
bagi
kan
kert
as
beris
i gam
bar
2.An
ak-a
nak
dim
inta
mew
arna
i ga
mba
r yan
g su
dah
dise
diak
an
3.An
ak-a
nak
dim
inta
m
engg
amba
r ses
uai d
enga
n te
ma
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
4.
Gam
bar y
ang
palin
g ba
ik
dibe
rikan
pen
ghar
gaan
Kegi
atan
Re
ligiu
s
17
Cera
mah
Ke
agam
aan
6-12
ta
hun
- M
enin
gkat
kan
Peng
etah
uan
Agam
a -
Men
ingk
atka
n Ke
seha
tan
Spiri
tual
1 ja
m
cerit
a ke
agam
aan
- Ce
ram
ah
- M
enon
ton
Film
/ Vi
deo
cera
mah
ke
aga-
maa
n
1.
Men
gum
pulk
an a
nak
di lo
kasi
ram
ah a
nak
2.
Toko
h ke
agam
aan
men
yam
paik
an m
ater
i apa
ya
ng d
iingi
nkan
3.
Pe
san
cera
mah
yan
g m
emba
ngki
tkan
sem
anga
t dan
m
otiv
asi a
nak
dan
orag
tua,
se
tela
h be
ncan
a
Aktiv
itas i
ni
bers
ifat o
ptio
nal.
Perlu
di
pert
imba
ngka
n pr
insip
non
-di
skrim
inas
i kh
usus
nya
terh
adap
ana
k pe
rem
puan
dan
la
ki-la
ki y
ang
berb
eda
keya
kina
n de
ngan
ya
ng la
inny
a
18
Mem
baca
Kita
b Su
ci
6-12
ta
hun
- M
enin
gkat
kan
Peng
etah
uan
Agam
a -
Men
ingk
atka
n Pe
nget
ahua
n M
emba
ca K
itab
Suci
30
men
it ki
tab
suci
M
emba
ca
1. M
engu
mpu
lkan
ana
k di
loka
si ra
mah
ana
k 2.
Men
yiap
kan
kita
b su
ci
3. A
nak-
anak
mem
baca
kita
suci
be
rsam
a-sa
ma
atau
ber
gant
ian
Aktiv
itas i
ni
bers
ifat o
ptio
nal.
Perlu
di
pert
imba
ngka
n pr
insip
non
-di
skrim
inas
i kh
usus
nya
terh
adap
ana
k pe
rem
puan
dan
la
ki-la
ki y
ang
berb
eda
74
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
keya
kina
n de
ngan
ya
ng la
inny
a 19
Ke
seni
an
Keag
amaa
n 6-
12
tahu
n -
Men
ingk
atka
n Pe
nget
ahua
n Ag
ama
-M
enin
gkat
kan
Peng
etah
uan
lagu
ke
agam
aan
30
men
it re
bana
, ala
t m
usik
gita
r, dl
l
-Pr
akte
k Ke
seni
an
-M
enon
ton
Film
/Vid
eo
Kese
nian
Ke
agam
aan
1.M
enyi
apka
n te
mpa
t yan
g la
yak
2.M
enyi
apka
n al
at
3.M
empr
akte
kkan
kes
enia
n ke
agam
aan
Aktiv
itas i
ni
bers
ifat o
ptio
nal.
Perlu
di
pert
imba
ngka
n pr
insip
non
-di
skrim
inas
i kh
usus
nya
terh
adap
ana
k pe
rem
puan
dan
la
ki-la
ki y
ang
berb
eda
keya
kina
n de
ngan
ya
ng la
inny
a
Lam
pira
n 1.
6 Fo
rmat
pen
inja
uan
peny
elen
ggar
aan
pend
idik
an d
alam
situ
asi d
arur
at
Nam
a Pe
ngisi
:
Ling
kup
: (
seko
lah/
keca
mat
an/k
abup
aten
/kot
a/Pr
ovin
si)*
Loka
si
:
Tang
gal
:
No
Indi
kato
r Ku
nci
Terp
enuh
i Te
rpen
uhi s
ebag
ian
Tida
k te
rpen
uhi
Cata
tan
Stan
dar M
inim
um 1
: Pen
yedi
aan
Info
rmas
i Um
um
1 Te
rsed
ia d
ata
dan
info
rmas
i jum
lah
dan
kond
isi sa
tuan
pe
ndid
ikan
terd
ampa
k da
n tid
ak te
rdam
pak;
Ters
edia
dat
a da
n in
form
asi J
umla
h da
n ko
ndisi
pes
erta
did
ik
terd
ampa
k (m
engu
ngsi,
kor
ban
luka
/jiw
a, ru
mah
nya
rusa
k,
oran
gtua
men
ingg
al) t
erpi
lah
berd
asar
kan
jeni
s kel
amin
, usia
da
n di
sabi
litas
Ters
edia
dat
a da
n in
form
asi i
nfor
mas
i jum
lah
dan
kond
isi
pend
idik
dan
tena
ga k
epen
didi
kan
satu
an p
endi
dika
n te
rdam
pak
benc
ana
(men
gung
si, k
orba
n lu
ka/ji
wa,
rum
ahny
a ru
sak)
– te
rpila
h be
rdas
arka
n je
nis k
elam
in d
an h
amba
tan
fung
si/je
nis d
isabi
litas
Stan
dar M
inim
um 2
: Aks
es te
rhad
ap fa
silit
as d
an li
ngku
ngan
bel
ajar
75
Kate
gori
No
Kegi
atan
Ka
tego
ri U
sia
Tuju
an K
egia
tan
Dura
si
Perle
ngka
pan
Met
ode
Lang
kah-
lang
kah
Kete
rang
an
keya
kina
n de
ngan
ya
ng la
inny
a 19
Ke
seni
an
Keag
amaa
n 6-
12
tahu
n -
Men
ingk
atka
n Pe
nget
ahua
n Ag
ama
-M
enin
gkat
kan
Peng
etah
uan
lagu
ke
agam
aan
30
men
it re
bana
, ala
t m
usik
gita
r, dl
l
-Pr
akte
k Ke
seni
an
-M
enon
ton
Film
/Vid
eo
Kese
nian
Ke
agam
aan
1.M
enyi
apka
n te
mpa
t yan
g la
yak
2.M
enyi
apka
n al
at
3.M
empr
akte
kkan
kes
enia
n ke
agam
aan
Aktiv
itas i
ni
bers
ifat o
ptio
nal.
Perlu
di
pert
imba
ngka
n pr
insip
non
-di
skrim
inas
i kh
usus
nya
terh
adap
ana
k pe
rem
puan
dan
la
ki-la
ki y
ang
berb
eda
keya
kina
n de
ngan
ya
ng la
inny
a
Lam
pira
n 1.
6 Fo
rmat
pen
inja
uan
peny
elen
ggar
aan
pend
idik
an d
alam
situ
asi d
arur
at
Nam
a Pe
ngisi
:
Ling
kup
: (
seko
lah/
keca
mat
an/k
abup
aten
/kot
a/Pr
ovin
si)*
Loka
si
:
Tang
gal
:
No
Indi
kato
r Ku
nci
Terp
enuh
i Te
rpen
uhi s
ebag
ian
Tida
k te
rpen
uhi
Cata
tan
Stan
dar M
inim
um 1
: Pen
yedi
aan
Info
rmas
i Um
um
1 Te
rsed
ia d
ata
dan
info
rmas
i jum
lah
dan
kond
isi sa
tuan
pe
ndid
ikan
terd
ampa
k da
n tid
ak te
rdam
pak;
Ters
edia
dat
a da
n in
form
asi J
umla
h da
n ko
ndisi
pes
erta
did
ik
terd
ampa
k (m
engu
ngsi,
kor
ban
luka
/jiw
a, ru
mah
nya
rusa
k,
oran
gtua
men
ingg
al) t
erpi
lah
berd
asar
kan
jeni
s kel
amin
, usia
da
n di
sabi
litas
Ters
edia
dat
a da
n in
form
asi i
nfor
mas
i jum
lah
dan
kond
isi
pend
idik
dan
tena
ga k
epen
didi
kan
satu
an p
endi
dika
n te
rdam
pak
benc
ana
(men
gung
si, k
orba
n lu
ka/ji
wa,
rum
ahny
a ru
sak)
– te
rpila
h be
rdas
arka
n je
nis k
elam
in d
an h
amba
tan
fung
si/je
nis d
isabi
litas
Stan
dar M
inim
um 2
: Aks
es te
rhad
ap fa
silit
as d
an li
ngku
ngan
bel
ajar
76
No
Indi
kato
r Ku
nci
Terp
enuh
i Te
rpen
uhi s
ebag
ian
Tida
k te
rpen
uhi
Cata
tan
2 Te
rsed
ia k
esem
pata
n be
laja
r yan
g sa
ma
tanp
a di
skrim
inas
i ba
gi se
mua
Ana
k
Ters
edia
rute
am
an d
an m
udah
dia
kses
ole
h se
mua
ana
k ke
lin
gkun
gan
bela
jar
Ters
edia
info
rmas
i kon
disi
ham
bata
n fu
ngsi
pese
rta
didi
k un
tuk
men
yesu
aika
n m
etod
e pe
mbe
laja
ran
sehi
ngga
tida
k m
engh
amba
t ana
k un
tuk
men
ikm
ati h
ak a
tas p
endi
dika
n ya
ng
inkl
usif,
am
an d
an ra
mah
Ana
k
Ters
edia
kes
empa
tan
bagi
pes
erta
did
ik u
ntuk
mem
asuk
i ata
u ke
mba
li ke
satu
an p
endi
dika
n se
sege
ra m
ungk
in se
tela
h sit
uasi
daru
rat
Adan
ya p
enga
kuan
dar
i din
as p
endi
dika
n se
tem
pat t
erha
dap
satu
an p
endi
dika
n da
rura
t
Ters
edia
nya
laya
nan
pena
ngan
an p
sikos
osia
l yan
g tid
ak
men
ggan
ngu
keam
anan
, kes
elam
atan
dan
ken
yam
anan
be
laja
r di t
empa
t keg
iata
n sa
tuan
pen
didi
kan
daru
rat
dila
ksan
akan
Stra
tegi
resp
on d
iranc
ang
dan
dila
ksan
akan
den
gan
cara
yan
g tid
ak m
erug
ikan
mas
yara
kat a
tau
peny
edia
dan
tida
k m
empe
rbur
uk d
ampa
k sit
uasi
daru
rat
De
kat d
enga
n su
mbe
r air,
mem
iliki
fasil
itas a
ir be
rsih
dan
to
ilet
3 Pr
oses
pem
bela
jara
n
Stan
dar P
rose
s Pem
bela
jara
n:
No
Indi
kato
r Ku
nci
Terp
enuh
i Te
rpen
uhi s
ebag
ian
Tida
k te
rpen
uhi
Cata
tan
O
torit
as p
endi
dika
n m
emim
pin
peni
njau
an, p
enge
mba
ngan
at
au a
dapt
asi d
ari k
urik
ulum
form
al, m
elib
atka
n se
mua
pe
man
gku
kepe
ntin
gan
yang
rele
van
Kurik
ulum
, buk
u pe
laja
ran
dan
baha
n aj
ar la
inny
a se
suai
je
njan
g da
n ja
lur p
endi
dika
n, b
ahas
a, b
uday
a, k
apas
itas d
an
kebu
tuha
n pe
sert
a di
dik,
sert
a:
o M
enga
ndun
g ko
mpe
tens
i int
i dar
i pen
didi
kan
dasa
r te
rmas
uk m
elek
hur
uf, b
erhi
tung
, bel
ajar
aw
al,
kete
ram
pila
n hi
dup,
kes
ehat
an d
an k
eber
sihan
o M
embe
rikan
info
rmas
i ten
tang
pen
gura
ngan
risik
o be
ncan
a, p
endi
dika
n lin
gkun
gan
dan
atau
pen
cega
han
konf
lik
o se
nsiti
f gen
der,
men
gena
li ke
raga
man
, men
cega
h di
skrim
inas
i dan
mem
prom
osik
an ra
sa h
orm
at te
rhad
ap
sem
ua p
elaj
ar
o
men
cant
umka
n m
asal
ah k
esej
ahte
raan
dan
per
lindu
ngan
ke
butu
han
psik
osos
ial p
eser
ta d
idik
• Ku
rikul
um fo
rmal
dan
ujia
n ya
ng d
igun
akan
dal
am
pend
idik
an p
engu
ngsi
dan
peny
inta
s dia
kui o
leh
pem
erin
tah
asal
dan
tuan
rum
ah).
•
•
•
•
• Ba
han
bela
jar-
men
gaja
r dia
mbi
l dar
i dae
rah
sete
mpa
t dan
cu
kup
sert
a di
sedi
akan
seca
ra te
pat w
aktu
dan
di
sam
paik
an d
alam
bah
asa
dari
pese
rta
didi
k
•
•
•
•
Pela
tihan
, Duk
unga
n da
n Pe
ngem
bang
an P
rofe
sion
al
•
•
•
•
77
No
Indi
kato
r Ku
nci
Terp
enuh
i Te
rpen
uhi s
ebag
ian
Tida
k te
rpen
uhi
Cata
tan
2 Te
rsed
ia k
esem
pata
n be
laja
r yan
g sa
ma
tanp
a di
skrim
inas
i ba
gi se
mua
Ana
k
Ters
edia
rute
am
an d
an m
udah
dia
kses
ole
h se
mua
ana
k ke
lin
gkun
gan
bela
jar
Ters
edia
info
rmas
i kon
disi
ham
bata
n fu
ngsi
pese
rta
didi
k un
tuk
men
yesu
aika
n m
etod
e pe
mbe
laja
ran
sehi
ngga
tida
k m
engh
amba
t ana
k un
tuk
men
ikm
ati h
ak a
tas p
endi
dika
n ya
ng
inkl
usif,
am
an d
an ra
mah
Ana
k
Ters
edia
kes
empa
tan
bagi
pes
erta
did
ik u
ntuk
mem
asuk
i ata
u ke
mba
li ke
satu
an p
endi
dika
n se
sege
ra m
ungk
in se
tela
h sit
uasi
daru
rat
Adan
ya p
enga
kuan
dar
i din
as p
endi
dika
n se
tem
pat t
erha
dap
satu
an p
endi
dika
n da
rura
t
Ters
edia
nya
laya
nan
pena
ngan
an p
sikos
osia
l yan
g tid
ak
men
ggan
ngu
keam
anan
, kes
elam
atan
dan
ken
yam
anan
be
laja
r di t
empa
t keg
iata
n sa
tuan
pen
didi
kan
daru
rat
dila
ksan
akan
Stra
tegi
resp
on d
iranc
ang
dan
dila
ksan
akan
den
gan
cara
yan
g tid
ak m
erug
ikan
mas
yara
kat a
tau
peny
edia
dan
tida
k m
empe
rbur
uk d
ampa
k sit
uasi
daru
rat
De
kat d
enga
n su
mbe
r air,
mem
iliki
fasil
itas a
ir be
rsih
dan
to
ilet
3 Pr
oses
pem
bela
jara
n
Stan
dar P
rose
s Pem
bela
jara
n:
No
Indi
kato
r Ku
nci
Terp
enuh
i Te
rpen
uhi s
ebag
ian
Tida
k te
rpen
uhi
Cata
tan
O
torit
as p
endi
dika
n m
emim
pin
peni
njau
an, p
enge
mba
ngan
at
au a
dapt
asi d
ari k
urik
ulum
form
al, m
elib
atka
n se
mua
pe
man
gku
kepe
ntin
gan
yang
rele
van
Kurik
ulum
, buk
u pe
laja
ran
dan
baha
n aj
ar la
inny
a se
suai
je
njan
g da
n ja
lur p
endi
dika
n, b
ahas
a, b
uday
a, k
apas
itas d
an
kebu
tuha
n pe
sert
a di
dik,
sert
a:
o M
enga
ndun
g ko
mpe
tens
i int
i dar
i pen
didi
kan
dasa
r te
rmas
uk m
elek
hur
uf, b
erhi
tung
, bel
ajar
aw
al,
kete
ram
pila
n hi
dup,
kes
ehat
an d
an k
eber
sihan
o M
embe
rikan
info
rmas
i ten
tang
pen
gura
ngan
risik
o be
ncan
a, p
endi
dika
n lin
gkun
gan
dan
atau
pen
cega
han
konf
lik
o se
nsiti
f gen
der,
men
gena
li ke
raga
man
, men
cega
h di
skrim
inas
i dan
mem
prom
osik
an ra
sa h
orm
at te
rhad
ap
sem
ua p
elaj
ar
o
men
cant
umka
n m
asal
ah k
esej
ahte
raan
dan
per
lindu
ngan
ke
butu
han
psik
osos
ial p
eser
ta d
idik
• Ku
rikul
um fo
rmal
dan
ujia
n ya
ng d
igun
akan
dal
am
pend
idik
an p
engu
ngsi
dan
peny
inta
s dia
kui o
leh
pem
erin
tah
asal
dan
tuan
rum
ah).
•
•
•
•
• Ba
han
bela
jar-
men
gaja
r dia
mbi
l dar
i dae
rah
sete
mpa
t dan
cu
kup
sert
a di
sedi
akan
seca
ra te
pat w
aktu
dan
di
sam
paik
an d
alam
bah
asa
dari
pese
rta
didi
k
•
•
•
•
Pela
tihan
, Duk
unga
n da
n Pe
ngem
bang
an P
rofe
sion
al
•
•
•
•
78
No
Indi
kato
r Ku
nci
Terp
enuh
i Te
rpen
uhi s
ebag
ian
Tida
k te
rpen
uhi
Cata
tan
• Pe
luan
g pe
latih
an te
rsed
ia u
ntuk
gur
u da
n te
naga
ke
pend
idik
an la
inny
a, la
ki-la
ki m
aupu
n pe
rem
puan
, ses
uai
deng
an k
ebut
uhan
•
•
•
•
• Pe
latih
an se
suai
den
gan
kont
eks d
an m
ence
rmin
kan
tuju
an p
embe
laja
ran
dan
kont
en
•
•
•
•
• Pe
latih
an d
iaku
i dan
dise
tuju
i ole
h ot
orita
s pen
didi
kan
yang
rele
van
•
•
•
•
• Pe
latih
yan
g be
rkua
litas
dap
at m
elak
ukan
kur
sus p
elat
ihan
un
tuk
mel
engk
api p
elat
ihan
in-s
ervi
ce, d
ukun
gan,
bi
mbi
ngan
, pem
anta
uan
dan
supe
rvisi
kel
as
•
•
•
•
• M
elal
ui p
elat
ihan
dan
duk
unga
n ya
ng te
rus-
men
erus
, gur
u da
pat m
enja
di fa
silita
tor y
ang
efek
tif d
alam
ling
kung
an
bela
jar,
men
ggun
akan
met
ode
peng
ajar
an p
artis
ipat
if da
n m
engg
unak
an a
lat b
antu
pen
gaja
ran
•
•
•
•
• Pe
latih
an m
elip
uti p
enge
tahu
an d
an k
eter
ampi
lan
untu
k ku
rikul
um fo
rmal
dan
non
-form
al, t
erm
asuk
kes
adar
an
baha
ya, p
engu
rang
an ri
siko
benc
ana
dan
penc
egah
an
konf
lik
•
•
•
•
Inst
ruks
i dan
Pro
ses P
embe
laja
ran
•
•
•
•
• M
etod
e pe
mbe
laja
ran
sesu
ai d
enga
n us
ia, t
ingk
at
perk
emba
ngan
, bah
asa,
bud
aya,
kap
asita
s dan
keb
utuh
an
pese
rta
didi
k
•
•
•
•
No
Indi
kato
r Ku
nci
Terp
enuh
i Te
rpen
uhi s
ebag
ian
Tida
k te
rpen
uhi
Cata
tan
• Gu
ru m
enun
jukk
an p
emah
aman
tent
ang
isi p
elaj
aran
dan
ke
tera
mpi
lan
men
gaja
r dal
am in
tera
ksi m
erek
a de
ngan
pe
laja
r
•
•
•
•
• In
stru
ksi d
an p
rose
s bel
ajar
men
anga
ni k
ebut
uhan
sem
ua
pese
rta
didi
k, te
rmas
uk m
erek
a ya
ng b
erke
butu
han
khus
us, d
enga
n m
empr
omos
ikan
inkl
usiv
itas d
an
men
gura
ngi h
amba
tan
bela
jar
•
•
•
•
• O
rang
tua
dan
toko
h m
asya
raka
t mem
aham
i dan
m
ener
ima
isi b
ahan
aja
r dan
met
ode
peng
ajar
an y
ang
digu
naka
n
•
•
•
•
• Pr
esta
si pe
laja
r dia
kui d
an k
redi
t ata
u do
kum
en
peny
eles
aian
kur
sus d
isedi
akan
seca
ra se
suai
•
•
•
•
• Lu
lusa
n pr
ogra
m te
knis
dan
keju
ruan
dik
aji u
ntuk
m
engu
kur k
ualit
as d
an re
leva
nsi p
rogr
am te
rhad
ap
peru
baha
n lin
gkun
gan
•
•
•
•
• Pe
nila
ian
dan
met
ode
eval
uasi
dian
ggap
waj
ar, d
apat
di
anda
lkan
dan
tida
k m
enga
ncam
pel
ajar
•
•
•
•
• Pe
nila
ian
rele
van
deng
an k
ebut
uhan
mas
a de
pan
pend
idik
an d
an e
kono
mi p
eser
ta d
idik
•
•
•
•
Pe
ndid
ik d
an te
naga
kep
endi
dika
n
4
Te
rsed
ia ju
mla
h gu
ru d
an te
naga
kep
endi
dika
n la
inny
a ya
ng m
emad
ai
79
No
Indi
kato
r Ku
nci
Terp
enuh
i Te
rpen
uhi s
ebag
ian
Tida
k te
rpen
uhi
Cata
tan
• Pe
luan
g pe
latih
an te
rsed
ia u
ntuk
gur
u da
n te
naga
ke
pend
idik
an la
inny
a, la
ki-la
ki m
aupu
n pe
rem
puan
, ses
uai
deng
an k
ebut
uhan
•
•
•
•
• Pe
latih
an se
suai
den
gan
kont
eks d
an m
ence
rmin
kan
tuju
an p
embe
laja
ran
dan
kont
en
•
•
•
•
• Pe
latih
an d
iaku
i dan
dise
tuju
i ole
h ot
orita
s pen
didi
kan
yang
rele
van
•
•
•
•
• Pe
latih
yan
g be
rkua
litas
dap
at m
elak
ukan
kur
sus p
elat
ihan
un
tuk
mel
engk
api p
elat
ihan
in-s
ervi
ce, d
ukun
gan,
bi
mbi
ngan
, pem
anta
uan
dan
supe
rvisi
kel
as
•
•
•
•
• M
elal
ui p
elat
ihan
dan
duk
unga
n ya
ng te
rus-
men
erus
, gur
u da
pat m
enja
di fa
silita
tor y
ang
efek
tif d
alam
ling
kung
an
bela
jar,
men
ggun
akan
met
ode
peng
ajar
an p
artis
ipat
if da
n m
engg
unak
an a
lat b
antu
pen
gaja
ran
•
•
•
•
• Pe
latih
an m
elip
uti p
enge
tahu
an d
an k
eter
ampi
lan
untu
k ku
rikul
um fo
rmal
dan
non
-form
al, t
erm
asuk
kes
adar
an
baha
ya, p
engu
rang
an ri
siko
benc
ana
dan
penc
egah
an
konf
lik
•
•
•
•
Inst
ruks
i dan
Pro
ses P
embe
laja
ran
•
•
•
•
• M
etod
e pe
mbe
laja
ran
sesu
ai d
enga
n us
ia, t
ingk
at
perk
emba
ngan
, bah
asa,
bud
aya,
kap
asita
s dan
keb
utuh
an
pese
rta
didi
k
•
•
•
•
No
Indi
kato
r Ku
nci
Terp
enuh
i Te
rpen
uhi s
ebag
ian
Tida
k te
rpen
uhi
Cata
tan
• Gu
ru m
enun
jukk
an p
emah
aman
tent
ang
isi p
elaj
aran
dan
ke
tera
mpi
lan
men
gaja
r dal
am in
tera
ksi m
erek
a de
ngan
pe
laja
r
•
•
•
•
• In
stru
ksi d
an p
rose
s bel
ajar
men
anga
ni k
ebut
uhan
sem
ua
pese
rta
didi
k, te
rmas
uk m
erek
a ya
ng b
erke
butu
han
khus
us, d
enga
n m
empr
omos
ikan
inkl
usiv
itas d
an
men
gura
ngi h
amba
tan
bela
jar
•
•
•
•
• O
rang
tua
dan
toko
h m
asya
raka
t mem
aham
i dan
m
ener
ima
isi b
ahan
aja
r dan
met
ode
peng
ajar
an y
ang
digu
naka
n
•
•
•
•
• Pr
esta
si pe
laja
r dia
kui d
an k
redi
t ata
u do
kum
en
peny
eles
aian
kur
sus d
isedi
akan
seca
ra se
suai
•
•
•
•
• Lu
lusa
n pr
ogra
m te
knis
dan
keju
ruan
dik
aji u
ntuk
m
engu
kur k
ualit
as d
an re
leva
nsi p
rogr
am te
rhad
ap
peru
baha
n lin
gkun
gan
•
•
•
•
• Pe
nila
ian
dan
met
ode
eval
uasi
dian
ggap
waj
ar, d
apat
di
anda
lkan
dan
tida
k m
enga
ncam
pel
ajar
•
•
•
•
• Pe
nila
ian
rele
van
deng
an k
ebut
uhan
mas
a de
pan
pend
idik
an d
an e
kono
mi p
eser
ta d
idik
•
•
•
•
Pe
ndid
ik d
an te
naga
kep
endi
dika
n
4
Te
rsed
ia ju
mla
h gu
ru d
an te
naga
kep
endi
dika
n la
inny
a ya
ng m
emad
ai
80
No
Indi
kato
r Ku
nci
Terp
enuh
i Te
rpen
uhi s
ebag
ian
Tida
k te
rpen
uhi
Cata
tan
Te
rsed
iany
a pe
dom
an re
krui
tmen
pen
didi
k da
n te
naga
ke
pend
idik
an se
cara
jela
s, te
pat,
non-
disk
rimin
atif
Te
rsed
ia k
riter
ia se
leks
i pem
iliha
n pe
ndid
ik d
an te
naga
ke
pend
idik
an la
inny
a be
rdas
arka
n kr
iteria
yan
g Tr
ansp
aran
dan
pen
ilaia
n ko
mpe
tens
i pen
didi
k da
n te
naga
ke
pend
idik
an la
inny
a di
pilih
den
gan
mem
pert
imba
ngka
n pe
nerim
aan
kom
unita
s, ge
nder
dan
kea
neka
raga
man
Ters
edia
kon
trak
Sist
em K
ompe
nsas
i dan
kon
disi
kerja
ya
ng d
iber
ikan
seca
ra b
erka
la
Te
rsed
ia p
andu
an b
agi g
uru
dan
tena
ga k
epen
didi
kan
lain
nya
yang
ber
isi te
ntan
g di
izink
anny
a un
tuk
mel
akuk
an
nego
siasi
deng
an sy
arat
dan
kon
disi
tert
entu
.
Ters
edia
kod
e et
ik, y
ang
men
caku
p pe
tunj
uk p
elak
sana
an
yang
jela
s, ad
a da
n di
horm
ati
Te
rsed
ia w
adah
bag
i gur
u da
n te
naga
kep
endi
dika
n la
inny
a da
lam
pen
gem
bang
an y
ang
prof
essio
nal,
mem
berik
an k
ontr
ibus
i ter
hada
p du
kung
an d
an m
otiv
asi
mer
eka
Te
rsed
ia m
ekan
isme
peng
awas
an y
ang
Tran
spar
an d
an
akun
tabe
l disi
apka
n de
mi d
ukun
gan,
pen
ilaia
n, d
an
pem
anta
uan
seca
ra re
gula
r bag
i par
a gu
ru d
an te
naga
ke
pend
idik
an la
inny
a
No
Indi
kato
r Ku
nci
Terp
enuh
i Te
rpen
uhi s
ebag
ian
Tida
k te
rpen
uhi
Cata
tan
Te
rdap
at p
endo
kum
enta
sian
peni
laia
n ki
nerja
unt
uk g
uru
dan
tena
ga k
epen
didi
kan
lain
nya
yang
dib
uat s
ecar
a te
ratu
r
Ters
edia
kes
empa
tan
bagi
sisw
a se
cara
unt
uk m
embe
rikan
um
pan
balik
tent
ang
kine
rja g
uru
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
lain
nya
Te
rsed
ia d
ukun
gan
psik
osos
ial p
rakt
is ya
ng te
pat d
an
dapa
t dia
kses
ole
h gu
ru d
an te
naga
kep
endi
dika
n la
inny
a
Men
yedi
akan
pel
atih
an u
ntuk
gur
u da
n te
naga
ke
pend
idik
an la
inny
a ya
ng se
suai
den
gan
kebu
tuha
n,
diak
ui d
an d
isetu
jui o
leh
otor
itas p
endi
dika
n ya
ng re
leva
n se
rta
berk
ualit
as
Te
rsed
iany
a ke
sem
pata
n ba
gi g
uru
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
lain
nya
untu
k m
enja
di fa
silita
tor y
ang
efek
tif
dala
m li
ngku
ngan
bel
ajar
, men
ggun
akan
met
ode
peng
ajar
an p
artis
ipat
if da
n m
engg
unak
an a
lat b
antu
pe
ngaj
aran
Ters
edia
nya
pela
tihan
bag
i gur
u da
n te
naga
kep
endi
dika
n la
inny
a m
elip
uti p
enge
tahu
an d
an k
eter
ampi
lan
untu
k ku
rikul
um fo
rmal
dan
non
-form
al, t
erm
asuk
kes
adar
an
baha
ya, p
engu
rang
an ri
siko
benc
ana
dan
penc
egah
an
konf
lik
Fa
silit
as p
endu
kung
pen
didi
kan
-
-
-
-
81
No
Indi
kato
r Ku
nci
Terp
enuh
i Te
rpen
uhi s
ebag
ian
Tida
k te
rpen
uhi
Cata
tan
Te
rsed
iany
a pe
dom
an re
krui
tmen
pen
didi
k da
n te
naga
ke
pend
idik
an se
cara
jela
s, te
pat,
non-
disk
rimin
atif
Te
rsed
ia k
riter
ia se
leks
i pem
iliha
n pe
ndid
ik d
an te
naga
ke
pend
idik
an la
inny
a be
rdas
arka
n kr
iteria
yan
g Tr
ansp
aran
dan
pen
ilaia
n ko
mpe
tens
i pen
didi
k da
n te
naga
ke
pend
idik
an la
inny
a di
pilih
den
gan
mem
pert
imba
ngka
n pe
nerim
aan
kom
unita
s, ge
nder
dan
kea
neka
raga
man
Ters
edia
kon
trak
Sist
em K
ompe
nsas
i dan
kon
disi
kerja
ya
ng d
iber
ikan
seca
ra b
erka
la
Te
rsed
ia p
andu
an b
agi g
uru
dan
tena
ga k
epen
didi
kan
lain
nya
yang
ber
isi te
ntan
g di
izink
anny
a un
tuk
mel
akuk
an
nego
siasi
deng
an sy
arat
dan
kon
disi
tert
entu
.
Ters
edia
kod
e et
ik, y
ang
men
caku
p pe
tunj
uk p
elak
sana
an
yang
jela
s, ad
a da
n di
horm
ati
Te
rsed
ia w
adah
bag
i gur
u da
n te
naga
kep
endi
dika
n la
inny
a da
lam
pen
gem
bang
an y
ang
prof
essio
nal,
mem
berik
an k
ontr
ibus
i ter
hada
p du
kung
an d
an m
otiv
asi
mer
eka
Te
rsed
ia m
ekan
isme
peng
awas
an y
ang
Tran
spar
an d
an
akun
tabe
l disi
apka
n de
mi d
ukun
gan,
pen
ilaia
n, d
an
pem
anta
uan
seca
ra re
gula
r bag
i par
a gu
ru d
an te
naga
ke
pend
idik
an la
inny
a
No
Indi
kato
r Ku
nci
Terp
enuh
i Te
rpen
uhi s
ebag
ian
Tida
k te
rpen
uhi
Cata
tan
Te
rdap
at p
endo
kum
enta
sian
peni
laia
n ki
nerja
unt
uk g
uru
dan
tena
ga k
epen
didi
kan
lain
nya
yang
dib
uat s
ecar
a te
ratu
r
Ters
edia
kes
empa
tan
bagi
sisw
a se
cara
unt
uk m
embe
rikan
um
pan
balik
tent
ang
kine
rja g
uru
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
lain
nya
Te
rsed
ia d
ukun
gan
psik
osos
ial p
rakt
is ya
ng te
pat d
an
dapa
t dia
kses
ole
h gu
ru d
an te
naga
kep
endi
dika
n la
inny
a
Men
yedi
akan
pel
atih
an u
ntuk
gur
u da
n te
naga
ke
pend
idik
an la
inny
a ya
ng se
suai
den
gan
kebu
tuha
n,
diak
ui d
an d
isetu
jui o
leh
otor
itas p
endi
dika
n ya
ng re
leva
n se
rta
berk
ualit
as
Te
rsed
iany
a ke
sem
pata
n ba
gi g
uru
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
lain
nya
untu
k m
enja
di fa
silita
tor y
ang
efek
tif
dala
m li
ngku
ngan
bel
ajar
, men
ggun
akan
met
ode
peng
ajar
an p
artis
ipat
if da
n m
engg
unak
an a
lat b
antu
pe
ngaj
aran
Ters
edia
nya
pela
tihan
bag
i gur
u da
n te
naga
kep
endi
dika
n la
inny
a m
elip
uti p
enge
tahu
an d
an k
eter
ampi
lan
untu
k ku
rikul
um fo
rmal
dan
non
-form
al, t
erm
asuk
kes
adar
an
baha
ya, p
engu
rang
an ri
siko
benc
ana
dan
penc
egah
an
konf
lik
Fa
silit
as p
endu
kung
pen
didi
kan
-
-
-
-
82
No
Indi
kato
r Ku
nci
Terp
enuh
i Te
rpen
uhi s
ebag
ian
Tida
k te
rpen
uhi
Cata
tan
5 -
Ters
edia
sara
na d
an p
rasa
rnan
pen
didi
kan
men
enga
h da
n da
sar u
ntuk
KPB
di d
aera
h te
rken
a be
ncan
a se
pert
i ;
bang
unan
dar
urat
unt
uk K
BM, p
apan
tulis
, mej
a tu
lis/k
ursi,
tika
r/te
rpal
; baj
u se
raga
m, s
epat
u sa
tuan
pe
ndid
ikan
, buk
u tu
lis d
an a
lat t
ulis
dan
lain
-lain
Stru
ktur
dan
tem
pat b
elaj
ar a
man
dan
dap
at d
iaks
es o
leh
sem
ua p
elaj
ar, g
uru
dan
tena
ga k
epen
didi
kan
lain
nya
Li
ngku
ngan
bel
ajar
bai
k ya
ng p
erm
anen
mau
pun
sem
enta
ra d
iper
baik
i, di
leng
kapi
ata
u di
gant
i ses
uai
kebu
tuha
n de
ngan
kon
stru
ksi d
an d
esai
n ya
ng ta
han
benc
ana
St
rukt
ur fi
sik u
ntuk
tem
pat p
embe
laja
ran
tepa
t unt
uk
situa
si, te
rmas
uk ru
ang
yang
cuk
up u
ntuk
fasil
itas k
elas
, ad
min
istra
si, re
krea
si, d
an sa
nita
si
Ruan
g ke
las d
an p
enga
tura
n te
mpa
t dud
uk m
emen
uhi
kese
paka
tan
rasio
ant
ara
luas
ruan
g de
ngan
jum
lah
pela
jar d
an g
uru
sesu
ai d
enga
n SP
M (S
tand
ar P
elay
anan
M
inim
um P
endi
dika
n)
Pa
soka
n ai
r ber
sih y
ang
cuku
p da
n fa
silita
s san
itasi
yang
la
yak
ters
edia
unt
uk k
eber
sihan
prib
adi d
an p
erlin
dung
an,
deng
an m
empe
rhat
ikan
um
ur, j
enis
kela
min
, dan
ora
ng
berk
ebut
uhan
khu
sus s
esua
i den
gan
SPM
Pen
didi
kan
-
-
-
-
Stan
dar M
inim
um k
e 6:
Par
tisip
asi
No
Indi
kato
r Ku
nci
Terp
enuh
i Te
rpen
uhi s
ebag
ian
Tida
k te
rpen
uhi
Cata
tan
•
Berb
agai
ang
gota
mas
yara
kat
berp
artis
ipas
i ak
tif d
alam
m
empr
iorit
aska
n da
n m
eren
cana
kan
kegi
atan
pen
didi
kan
untu
k m
enja
min
pen
didi
kan
yang
am
an, e
fekt
if da
n ad
il
•
•
•
•
• Ko
mite
pen
didi
kan
mas
yara
kat m
enca
kup
perw
akila
n da
ri se
mua
kel
ompo
k ya
ng re
ntan
•
•
•
•
• Pe
mud
a be
rpar
tisip
asi s
ecar
a ak
tif d
alam
pen
gem
bang
an,
pem
anta
uan
dan
eval
uasi
pela
ksan
aan
kegi
atan
pe
ndid
ikan
•
•
•
•
• Be
rbag
ai
angg
ota
mas
yara
kat
berp
artis
ipas
i da
lam
pe
ngka
jian,
ana
lisis
kont
eks,
aud
it so
sial
dari
kegi
atan
pe
ndid
ikan
, re
view
ang
gara
n be
rsam
a, s
erta
keg
iata
n-ke
giat
an p
engu
rang
an ri
siko
benc
ana
dan
miti
gasi
konf
lik
•
•
•
•
o An
ggot
a m
asya
raka
t di
beri
kese
mpa
tan
untu
k pe
latih
an
dan
peng
emba
ngan
kap
asita
s o
o
o
o
o Su
mbe
r Day
a o
o
o
o
o
Mas
yara
kat,
tena
ga
pend
idik
an
dan
pela
jar
men
gide
ntifi
kasi
dan
mem
obili
sasi
sum
ber
daya
lo
kal
untu
k m
empe
rkua
t aks
es te
rhad
ap p
endi
dika
n be
rkua
litas
o
o
o
o
o O
torit
as
pend
idik
an,
mas
yara
kat
loka
l da
n pe
man
gku
kepe
ntin
gan
kem
anus
iaan
men
gena
li ke
tera
mpi
lan
yang
ad
a da
n pe
nget
ahua
n da
n di
sain
pr
ogra
m-p
rogr
am
pend
idik
an u
ntuk
mem
aksim
alka
n pe
nggu
naan
kap
asita
s te
rseb
ut
o
o
o
o
83
No
Indi
kato
r Ku
nci
Terp
enuh
i Te
rpen
uhi s
ebag
ian
Tida
k te
rpen
uhi
Cata
tan
5 -
Ters
edia
sara
na d
an p
rasa
rnan
pen
didi
kan
men
enga
h da
n da
sar u
ntuk
KPB
di d
aera
h te
rken
a be
ncan
a se
pert
i ;
bang
unan
dar
urat
unt
uk K
BM, p
apan
tulis
, mej
a tu
lis/k
ursi,
tika
r/te
rpal
; baj
u se
raga
m, s
epat
u sa
tuan
pe
ndid
ikan
, buk
u tu
lis d
an a
lat t
ulis
dan
lain
-lain
Stru
ktur
dan
tem
pat b
elaj
ar a
man
dan
dap
at d
iaks
es o
leh
sem
ua p
elaj
ar, g
uru
dan
tena
ga k
epen
didi
kan
lain
nya
Li
ngku
ngan
bel
ajar
bai
k ya
ng p
erm
anen
mau
pun
sem
enta
ra d
iper
baik
i, di
leng
kapi
ata
u di
gant
i ses
uai
kebu
tuha
n de
ngan
kon
stru
ksi d
an d
esai
n ya
ng ta
han
benc
ana
St
rukt
ur fi
sik u
ntuk
tem
pat p
embe
laja
ran
tepa
t unt
uk
situa
si, te
rmas
uk ru
ang
yang
cuk
up u
ntuk
fasil
itas k
elas
, ad
min
istra
si, re
krea
si, d
an sa
nita
si
Ruan
g ke
las d
an p
enga
tura
n te
mpa
t dud
uk m
emen
uhi
kese
paka
tan
rasio
ant
ara
luas
ruan
g de
ngan
jum
lah
pela
jar d
an g
uru
sesu
ai d
enga
n SP
M (S
tand
ar P
elay
anan
M
inim
um P
endi
dika
n)
Pa
soka
n ai
r ber
sih y
ang
cuku
p da
n fa
silita
s san
itasi
yang
la
yak
ters
edia
unt
uk k
eber
sihan
prib
adi d
an p
erlin
dung
an,
deng
an m
empe
rhat
ikan
um
ur, j
enis
kela
min
, dan
ora
ng
berk
ebut
uhan
khu
sus s
esua
i den
gan
SPM
Pen
didi
kan
-
-
-
-
Stan
dar M
inim
um k
e 6:
Par
tisip
asi
No
Indi
kato
r Ku
nci
Terp
enuh
i Te
rpen
uhi s
ebag
ian
Tida
k te
rpen
uhi
Cata
tan
•
Berb
agai
ang
gota
mas
yara
kat
berp
artis
ipas
i ak
tif d
alam
m
empr
iorit
aska
n da
n m
eren
cana
kan
kegi
atan
pen
didi
kan
untu
k m
enja
min
pen
didi
kan
yang
am
an, e
fekt
if da
n ad
il
•
•
•
•
• Ko
mite
pen
didi
kan
mas
yara
kat m
enca
kup
perw
akila
n da
ri se
mua
kel
ompo
k ya
ng re
ntan
•
•
•
•
• Pe
mud
a be
rpar
tisip
asi s
ecar
a ak
tif d
alam
pen
gem
bang
an,
pem
anta
uan
dan
eval
uasi
pela
ksan
aan
kegi
atan
pe
ndid
ikan
•
•
•
•
• Be
rbag
ai
angg
ota
mas
yara
kat
berp
artis
ipas
i da
lam
pe
ngka
jian,
ana
lisis
kont
eks,
aud
it so
sial
dari
kegi
atan
pe
ndid
ikan
, re
view
ang
gara
n be
rsam
a, s
erta
keg
iata
n-ke
giat
an p
engu
rang
an ri
siko
benc
ana
dan
miti
gasi
konf
lik
•
•
•
•
o An
ggot
a m
asya
raka
t di
beri
kese
mpa
tan
untu
k pe
latih
an
dan
peng
emba
ngan
kap
asita
s o
o
o
o
o Su
mbe
r Day
a o
o
o
o
o
Mas
yara
kat,
tena
ga
pend
idik
an
dan
pela
jar
men
gide
ntifi
kasi
dan
mem
obili
sasi
sum
ber
daya
lo
kal
untu
k m
empe
rkua
t aks
es te
rhad
ap p
endi
dika
n be
rkua
litas
o
o
o
o
o O
torit
as
pend
idik
an,
mas
yara
kat
loka
l da
n pe
man
gku
kepe
ntin
gan
kem
anus
iaan
men
gena
li ke
tera
mpi
lan
yang
ad
a da
n pe
nget
ahua
n da
n di
sain
pr
ogra
m-p
rogr
am
pend
idik
an u
ntuk
mem
aksim
alka
n pe
nggu
naan
kap
asita
s te
rseb
ut
o
o
o
o
84
No
Indi
kato
r Ku
nci
Terp
enuh
i Te
rpen
uhi s
ebag
ian
Tida
k te
rpen
uhi
Cata
tan
o O
torit
as
nasio
nal,
mas
yara
kat
loka
l da
n pe
man
gku
kepe
ntin
gan
kem
anus
iaan
m
engg
unak
an
sum
ber
daya
m
asya
raka
t un
tuk
men
gem
bang
kan,
m
enga
dops
i da
n m
embe
rikan
pe
ndid
ikan
ya
ng
men
ggab
ungk
an
peng
uran
gan
risik
o be
ncan
a da
n m
itiga
si ko
nflik
o
o
o
o
Ke
bija
kan
dan
Koor
dina
si
o
o
o
o
7 o
o
o
o
o
Cara
Pen
gisia
n:
1.
Men
gisi
info
rmas
i
2.
Beril
ah ta
nda
cent
ang
pada
sala
h sa
tu k
olom
(ter
penu
hi/t
erpe
nuhi
seba
gian
/tid
ak te
rpen
uhi)
sesu
ai d
enga
n ko
ndisi
yan
g di
tinja
u
3.
Jika
ada
info
rmas
i tam
baha
n da
pat d
itulis
kan
di k
olom
cat
atan
Lam
pira
n 1.
7 M
atrik
s Pem
enuh
an H
ak P
endi
dika
n Da
lam
Kea
daan
Dar
urat
di D
aera
h Be
ncan
a
No
Stan
dar M
inim
um
Indi
kato
r Ku
nci
Kegi
atan
Ke
tera
ngan
1 Ak
ses d
an k
eter
jang
kaua
n da
lam
pem
enuh
an h
ak
pend
idik
an A
nak
Ters
edia
kes
empa
tan
bela
jar y
ang
sam
a ta
npa
disk
rimin
asi b
agi s
emua
Ana
k M
elak
ukan
pem
etaa
n ke
butu
han
bela
jar
anak
Ters
edia
rute
am
an, s
elam
at d
an d
apat
dia
kses
ol
eh se
mua
ana
k ke
ling
kung
an b
elaj
ar
Men
yedi
akan
ala
t tra
nspo
rtas
i de
ngan
rasio
ya
ng m
emad
ai d
an a
man
bag
i ana
k
Ters
edia
info
rmas
i kon
disi
pese
rta
didi
k, te
tapi
tid
ak m
engh
amba
t ana
k un
tuk
men
ikm
ati h
ak
atas
pen
didi
kan
yang
inkl
usif,
am
an d
an ra
mah
An
ak
Men
gum
pulk
an d
ata
anak
yan
g te
rdam
pak
benc
ana
Ters
edia
kes
empa
tan
bagi
pes
erta
did
ik u
ntuk
m
emas
uki a
tau
kem
bali
ke sa
tuan
pen
didi
kan
sese
gera
mun
gkin
sete
lah
situa
si da
rura
t
- Sa
tuan
pen
didi
kan
(ang
gota
tim
siag
a be
ncan
a) m
elak
ukan
pen
data
an si
swa
terd
ampa
k se
gera
sete
lah
benc
ana
terja
di
- Ka
mpa
nye/
him
baua
n ke
mba
li sa
tuan
pe
ndid
ikan
, yan
g m
elib
atka
n ko
mite
sa
tuan
pen
didi
kan
- In
tegr
asi d
enga
n CF
S (R
uang
ram
ah a
nak)
un
tuk
men
data
out
of s
choo
l
Mem
buat
lapo
ran
perk
emba
ngan
pes
erta
di
dik
dan
berit
a ac
ara
mut
asi p
eser
ta d
idik
85
No
Indi
kato
r Ku
nci
Terp
enuh
i Te
rpen
uhi s
ebag
ian
Tida
k te
rpen
uhi
Cata
tan
o O
torit
as
nasio
nal,
mas
yara
kat
loka
l da
n pe
man
gku
kepe
ntin
gan
kem
anus
iaan
m
engg
unak
an
sum
ber
daya
m
asya
raka
t un
tuk
men
gem
bang
kan,
m
enga
dops
i da
n m
embe
rikan
pe
ndid
ikan
ya
ng
men
ggab
ungk
an
peng
uran
gan
risik
o be
ncan
a da
n m
itiga
si ko
nflik
o
o
o
o
Ke
bija
kan
dan
Koor
dina
si
o
o
o
o
7 o
o
o
o
o
Cara
Pen
gisia
n:
1.
Men
gisi
info
rmas
i
2.
Beril
ah ta
nda
cent
ang
pada
sala
h sa
tu k
olom
(ter
penu
hi/t
erpe
nuhi
seba
gian
/tid
ak te
rpen
uhi)
sesu
ai d
enga
n ko
ndisi
yan
g di
tinja
u
3.
Jika
ada
info
rmas
i tam
baha
n da
pat d
itulis
kan
di k
olom
cat
atan
Lam
pira
n 1.
7 M
atrik
s Pem
enuh
an H
ak P
endi
dika
n Da
lam
Kea
daan
Dar
urat
di D
aera
h Be
ncan
a
No
Stan
dar M
inim
um
Indi
kato
r Ku
nci
Kegi
atan
Ke
tera
ngan
1 Ak
ses d
an k
eter
jang
kaua
n da
lam
pem
enuh
an h
ak
pend
idik
an A
nak
Ters
edia
kes
empa
tan
bela
jar y
ang
sam
a ta
npa
disk
rimin
asi b
agi s
emua
Ana
k M
elak
ukan
pem
etaa
n ke
butu
han
bela
jar
anak
Ters
edia
rute
am
an, s
elam
at d
an d
apat
dia
kses
ol
eh se
mua
ana
k ke
ling
kung
an b
elaj
ar
Men
yedi
akan
ala
t tra
nspo
rtas
i de
ngan
rasio
ya
ng m
emad
ai d
an a
man
bag
i ana
k
Ters
edia
info
rmas
i kon
disi
pese
rta
didi
k, te
tapi
tid
ak m
engh
amba
t ana
k un
tuk
men
ikm
ati h
ak
atas
pen
didi
kan
yang
inkl
usif,
am
an d
an ra
mah
An
ak
Men
gum
pulk
an d
ata
anak
yan
g te
rdam
pak
benc
ana
Ters
edia
kes
empa
tan
bagi
pes
erta
did
ik u
ntuk
m
emas
uki a
tau
kem
bali
ke sa
tuan
pen
didi
kan
sese
gera
mun
gkin
sete
lah
situa
si da
rura
t
- Sa
tuan
pen
didi
kan
(ang
gota
tim
siag
a be
ncan
a) m
elak
ukan
pen
data
an si
swa
terd
ampa
k se
gera
sete
lah
benc
ana
terja
di
- Ka
mpa
nye/
him
baua
n ke
mba
li sa
tuan
pe
ndid
ikan
, yan
g m
elib
atka
n ko
mite
sa
tuan
pen
didi
kan
- In
tegr
asi d
enga
n CF
S (R
uang
ram
ah a
nak)
un
tuk
men
data
out
of s
choo
l
Mem
buat
lapo
ran
perk
emba
ngan
pes
erta
di
dik
dan
berit
a ac
ara
mut
asi p
eser
ta d
idik
86
No
Stan
dar M
inim
um
Indi
kato
r Ku
nci
Kegi
atan
Ke
tera
ngan
Adan
ya p
enga
kuan
dar
i din
as p
endi
dika
n se
tem
pat t
erha
dap
satu
an p
endi
dika
n da
rura
t Pe
nyel
engg
ara
satu
an p
endi
dika
n da
rura
t be
rkoo
rdin
asi d
enga
n Di
nas P
endi
dika
n,
sebe
lum
men
yele
ngga
raka
n pe
mbe
laja
ran
Ters
edia
nya
Laya
nan
pena
ngan
an p
sikos
osia
l ya
ng ti
dak
men
ggan
ggu
keam
anan
, kes
elam
atan
da
n ke
nyam
anan
bel
ajar
di t
empa
t keg
iata
n sa
tuan
pen
didi
kan
daru
rat d
ilaks
anak
an
1.
Berk
oord
inas
i den
gan
psik
olog
se
tem
pat
2.
Men
yedi
akan
kon
selo
r seb
aya
3.
Men
girim
kan
sura
t pem
berit
ahua
n te
ntan
g la
yana
n ps
ikos
osia
l 4.
Pe
latih
an p
enda
mpi
ngan
psik
osos
ial
bagi
gur
u
Stra
tegi
resp
on d
iranc
ang
dan
dila
ksan
akan
de
ngan
car
a ya
ng ti
dak
mer
ugik
an m
asya
raka
t at
au p
enye
dia
dan
tidak
mem
perb
uruk
dam
pak
situa
si da
rura
t
Men
giku
ti Ko
ordi
nasi
rutin
den
gan
klus
ter
pend
idik
an
Ters
edia
nya
fasil
itas W
ASH
di d
alam
ling
kung
an
satu
an p
endi
dika
n da
n/at
au y
ang
dihu
bung
kan
deng
an sa
tuan
pen
didi
kan
Ters
edia
nya
area
ber
mai
n un
tuk
anak
2 O
torit
as p
endi
dika
n m
emim
pin
peni
njau
an,
peng
emba
ngan
ata
u ad
apta
si da
ri ku
rikul
um
Rapa
t koo
rdin
asi d
ipim
pin
dina
s pe
ndid
ikan
/for
um S
RA/F
orum
PHP
A un
tuk
No
Stan
dar M
inim
um
Indi
kato
r Ku
nci
Kegi
atan
Ke
tera
ngan
Stan
dar P
rose
s Pe
mbe
laja
ran:
Kurik
ulum
, Pro
ses
Pem
bela
jara
n da
n pe
nila
ian
hasi
l bel
ajar
ya
ng re
leva
n de
ngan
bu
daya
, sos
ial d
an b
ahas
a di
guna
kan
untu
k m
enye
diak
an p
endi
dika
n fo
rmal
dan
non
-form
al,
sesu
ai d
enga
n ko
ntek
s te
rten
tu d
an k
ebut
uhan
pe
sert
a di
dik.
form
al, m
elib
atka
n se
mua
pem
angk
u ke
pent
inga
n ya
ng re
leva
n
men
entu
kan
kurik
ulum
yan
g ak
an d
igun
akan
pa
da sa
at m
asa
daru
rat
Ku
rikul
um, b
uku
pela
jara
n da
n ba
han
ajar
la
inny
a se
suai
jenj
ang
dan
jalu
r pen
didi
kan,
ba
hasa
, bud
aya,
kap
asita
s dan
keb
utuh
an
pese
rta
didi
k, se
rta:
o M
emfa
silita
si/m
enda
mpi
ngi p
emul
ihan
ps
ikos
osia
l pes
erta
did
ik
o Ko
mpe
tens
i int
i dar
i pen
didi
kan
dasa
r te
rmas
uk m
elek
hur
uf, b
erhi
tung
, be
laja
r aw
al, k
eter
ampi
lan
hidu
p,
kese
hata
n da
n ke
bers
ihan
o M
embe
rikan
info
rmas
i ten
tang
pe
ngur
anga
n ris
iko
benc
ana,
pen
didi
kan
lingk
unga
n da
n at
au p
ence
gaha
n ko
nflik
o
Sens
itif g
ende
r, m
enge
nali
kera
gam
an,
men
cega
h di
skrim
inas
i dan
m
empr
omos
ikan
rasa
hor
mat
terh
adap
se
mua
pel
ajar
o M
enca
ntum
kan
mas
alah
kes
ejah
tera
an
dan
perli
ndun
gan
kebu
tuha
n ps
ikos
osia
l pe
sert
a di
dik
• Di
nas p
endi
dika
n m
engk
ordi
nasik
an
peny
usun
an k
urik
ulum
, pen
yedi
aan
buku
pe
laja
ran
dan
baha
n aj
ar la
inny
a ya
ng
sesu
ai d
enga
n je
njan
g da
n ja
lur
pend
idik
an,
baha
sa, b
uday
a, k
apas
itas
dan
kebu
tuha
n pe
sert
a di
dik,
sert
a:
o M
enga
ndun
g ko
mpe
tens
i int
i dar
i pe
ndid
ikan
das
ar te
rmas
uk m
elek
hu
ruf,
berh
itung
, bel
ajar
aw
al,
kete
ram
pila
n hi
dup,
kes
ehat
an d
an
kebe
rsih
an
(c
onto
h m
odul
yan
g di
sepa
kati)
o
Mem
berik
an in
form
asi t
enta
ng
peng
uran
gan
risik
o be
ncan
a,
pend
idik
an li
ngku
ngan
dan
ata
u pe
nceg
ahan
kon
flik
o
Sens
itif g
ende
r, m
enge
nali
kera
gam
an, m
ence
gah
disk
rimin
asi
dan
mem
prom
osik
an ra
sa h
orm
at
terh
adap
sem
ua p
elaj
ar
87
No
Stan
dar M
inim
um
Indi
kato
r Ku
nci
Kegi
atan
Ke
tera
ngan
Adan
ya p
enga
kuan
dar
i din
as p
endi
dika
n se
tem
pat t
erha
dap
satu
an p
endi
dika
n da
rura
t Pe
nyel
engg
ara
satu
an p
endi
dika
n da
rura
t be
rkoo
rdin
asi d
enga
n Di
nas P
endi
dika
n,
sebe
lum
men
yele
ngga
raka
n pe
mbe
laja
ran
Ters
edia
nya
Laya
nan
pena
ngan
an p
sikos
osia
l ya
ng ti
dak
men
ggan
ggu
keam
anan
, kes
elam
atan
da
n ke
nyam
anan
bel
ajar
di t
empa
t keg
iata
n sa
tuan
pen
didi
kan
daru
rat d
ilaks
anak
an
1.
Berk
oord
inas
i den
gan
psik
olog
se
tem
pat
2.
Men
yedi
akan
kon
selo
r seb
aya
3.
Men
girim
kan
sura
t pem
berit
ahua
n te
ntan
g la
yana
n ps
ikos
osia
l 4.
Pe
latih
an p
enda
mpi
ngan
psik
osos
ial
bagi
gur
u
Stra
tegi
resp
on d
iranc
ang
dan
dila
ksan
akan
de
ngan
car
a ya
ng ti
dak
mer
ugik
an m
asya
raka
t at
au p
enye
dia
dan
tidak
mem
perb
uruk
dam
pak
situa
si da
rura
t
Men
giku
ti Ko
ordi
nasi
rutin
den
gan
klus
ter
pend
idik
an
Ters
edia
nya
fasil
itas W
ASH
di d
alam
ling
kung
an
satu
an p
endi
dika
n da
n/at
au y
ang
dihu
bung
kan
deng
an sa
tuan
pen
didi
kan
Ters
edia
nya
area
ber
mai
n un
tuk
anak
2 O
torit
as p
endi
dika
n m
emim
pin
peni
njau
an,
peng
emba
ngan
ata
u ad
apta
si da
ri ku
rikul
um
Rapa
t koo
rdin
asi d
ipim
pin
dina
s pe
ndid
ikan
/for
um S
RA/F
orum
PHP
A un
tuk
No
Stan
dar M
inim
um
Indi
kato
r Ku
nci
Kegi
atan
Ke
tera
ngan
Stan
dar P
rose
s Pe
mbe
laja
ran:
Kurik
ulum
, Pro
ses
Pem
bela
jara
n da
n pe
nila
ian
hasi
l bel
ajar
ya
ng re
leva
n de
ngan
bu
daya
, sos
ial d
an b
ahas
a di
guna
kan
untu
k m
enye
diak
an p
endi
dika
n fo
rmal
dan
non
-form
al,
sesu
ai d
enga
n ko
ntek
s te
rten
tu d
an k
ebut
uhan
pe
sert
a di
dik.
form
al, m
elib
atka
n se
mua
pem
angk
u ke
pent
inga
n ya
ng re
leva
n
men
entu
kan
kurik
ulum
yan
g ak
an d
igun
akan
pa
da sa
at m
asa
daru
rat
Ku
rikul
um, b
uku
pela
jara
n da
n ba
han
ajar
la
inny
a se
suai
jenj
ang
dan
jalu
r pen
didi
kan,
ba
hasa
, bud
aya,
kap
asita
s dan
keb
utuh
an
pese
rta
didi
k, se
rta:
o M
emfa
silita
si/m
enda
mpi
ngi p
emul
ihan
ps
ikos
osia
l pes
erta
did
ik
o Ko
mpe
tens
i int
i dar
i pen
didi
kan
dasa
r te
rmas
uk m
elek
hur
uf, b
erhi
tung
, be
laja
r aw
al, k
eter
ampi
lan
hidu
p,
kese
hata
n da
n ke
bers
ihan
o M
embe
rikan
info
rmas
i ten
tang
pe
ngur
anga
n ris
iko
benc
ana,
pen
didi
kan
lingk
unga
n da
n at
au p
ence
gaha
n ko
nflik
o
Sens
itif g
ende
r, m
enge
nali
kera
gam
an,
men
cega
h di
skrim
inas
i dan
m
empr
omos
ikan
rasa
hor
mat
terh
adap
se
mua
pel
ajar
o M
enca
ntum
kan
mas
alah
kes
ejah
tera
an
dan
perli
ndun
gan
kebu
tuha
n ps
ikos
osia
l pe
sert
a di
dik
• Di
nas p
endi
dika
n m
engk
ordi
nasik
an
peny
usun
an k
urik
ulum
, pen
yedi
aan
buku
pe
laja
ran
dan
baha
n aj
ar la
inny
a ya
ng
sesu
ai d
enga
n je
njan
g da
n ja
lur
pend
idik
an,
baha
sa, b
uday
a, k
apas
itas
dan
kebu
tuha
n pe
sert
a di
dik,
sert
a:
o M
enga
ndun
g ko
mpe
tens
i int
i dar
i pe
ndid
ikan
das
ar te
rmas
uk m
elek
hu
ruf,
berh
itung
, bel
ajar
aw
al,
kete
ram
pila
n hi
dup,
kes
ehat
an d
an
kebe
rsih
an
(c
onto
h m
odul
yan
g di
sepa
kati)
o
Mem
berik
an in
form
asi t
enta
ng
peng
uran
gan
risik
o be
ncan
a,
pend
idik
an li
ngku
ngan
dan
ata
u pe
nceg
ahan
kon
flik
o
Sens
itif g
ende
r, m
enge
nali
kera
gam
an, m
ence
gah
disk
rimin
asi
dan
mem
prom
osik
an ra
sa h
orm
at
terh
adap
sem
ua p
elaj
ar
88
No
Stan
dar M
inim
um
Indi
kato
r Ku
nci
Kegi
atan
Ke
tera
ngan
•
Kurik
ulum
form
al d
an u
jian
yang
dig
unak
an
dala
m p
endi
dika
n pe
ngun
gsi d
an p
enyi
ntas
di
akui
ole
h pe
mer
inta
h as
al d
an tu
an
rum
ah).
o m
enca
ntum
kan
mas
alah
ke
seja
hter
aan
dan
perli
ndun
gan
kebu
tuha
n ps
ikos
osia
l pes
erta
did
ik
• ke
men
teria
n pe
ndid
ikan
dan
ke
buda
yaan
/ Din
as P
endi
dika
n/fo
rum
SR
A/ko
man
do d
arur
at m
embu
at su
rat
edar
an p
elak
sana
an sa
tuan
pen
didi
kan
daru
rat
•
Baha
n be
laja
r-m
enga
jar d
iam
bil d
ari d
aera
h se
tem
pat d
an c
ukup
sert
a di
sedi
akan
seca
ra
tepa
t wak
tu d
an d
isam
paik
an d
alam
bah
asa
dari
pese
rta
didi
k
Pe
latih
an, D
ukun
gan
dan
Peng
emba
ngan
Pr
ofes
iona
l
Guru
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
lain
nya
men
erim
a Pe
latih
an,
Duku
ngan
dan
Pe
ngem
bang
an P
rofe
si ya
ng re
leva
n da
n te
rstr
uktu
r sec
ara
berk
ala
sesu
ai d
enga
n ke
butu
han
dan
situa
si.
• Pe
luan
g pe
latih
an t
erse
dia
untu
k gu
ru d
an
tena
ga
kepe
ndid
ikan
la
inny
a,
laki
-laki
m
aupu
n pe
rem
puan
, se
suai
de
ngan
ke
butu
han
o M
emfa
silita
si/m
enda
mpi
ngi
pem
ulih
an
psik
osos
ial
guru
da
n te
naga
ke
pend
idik
an
Kem
ente
rian
pend
idik
an d
an p
endi
dika
n/
DIna
s Pen
didi
kan
Prov
insi/
kab.
/Kot
a m
enye
leng
gara
kan
pela
tihan
bag
i pen
didi
kan
dala
m si
tuas
i dar
urat
dan
pro
gram
pe
ndam
ping
an p
sikos
osia
l unt
uk g
uru
dan
tena
ga k
epen
didi
kan
• Pe
latih
an
sesu
ai
deng
an
kont
eks
dan
men
cerm
inka
n tu
juan
pe
mbe
laja
ran
dan
kont
en
• Pe
latih
an d
iaku
i dan
dise
tuju
i ole
h ot
orita
s pe
ndid
ikan
yan
g re
leva
n
No
Stan
dar M
inim
um
Indi
kato
r Ku
nci
Kegi
atan
Ke
tera
ngan
• Pe
latih
yan
g be
rkua
litas
dap
at m
elak
ukan
ku
rsus
pel
atih
an u
ntuk
mel
engk
api p
elat
ihan
in
-ser
vice
, du
kung
an,
bim
bing
an,
pem
anta
uan
dan
supe
rvisi
kel
as
• M
elal
ui p
elat
ihan
dan
duk
unga
n ya
ng te
rus-
men
erus
, gur
u da
pat m
enja
di fa
silita
tor y
ang
efek
tif
dala
m
lingk
unga
n be
laja
r, m
engg
unak
an
met
ode
peng
ajar
an
part
isipa
tif
dan
men
ggun
akan
al
at
bant
u pe
ngaj
aran
• Pe
latih
an
mel
iput
i pe
nget
ahua
n da
n ke
tera
mpi
lan
untu
k ku
rikul
um f
orm
al d
an
non-
form
al,
term
asuk
ke
sada
ran
baha
ya,
peng
uran
gan
risik
o be
ncan
a da
n pe
nceg
ahan
ko
nflik
In
stru
ksi d
an P
rose
s Be
laja
r
Inst
ruks
i dan
pro
ses
pem
bela
jara
n be
rpus
at
pada
pes
erta
did
ik,
part
isipa
tif d
an in
klus
i.
• M
etod
e pe
mbe
laja
ran
sesu
ai d
enga
n us
ia,
tingk
at
perk
emba
ngan
, ba
hasa
, bu
daya
, ka
pasit
as d
an k
ebut
uhan
pes
erta
did
ik
• Gu
ru m
enun
jukk
an p
emah
aman
ten
tang
isi
pela
jara
n da
n ke
tera
mpi
lan
men
gaja
r dal
am
inte
raks
i mer
eka
deng
an p
elaj
ar
89
No
Stan
dar M
inim
um
Indi
kato
r Ku
nci
Kegi
atan
Ke
tera
ngan
•
Kurik
ulum
form
al d
an u
jian
yang
dig
unak
an
dala
m p
endi
dika
n pe
ngun
gsi d
an p
enyi
ntas
di
akui
ole
h pe
mer
inta
h as
al d
an tu
an
rum
ah).
o m
enca
ntum
kan
mas
alah
ke
seja
hter
aan
dan
perli
ndun
gan
kebu
tuha
n ps
ikos
osia
l pes
erta
did
ik
• ke
men
teria
n pe
ndid
ikan
dan
ke
buda
yaan
/ Din
as P
endi
dika
n/fo
rum
SR
A/ko
man
do d
arur
at m
embu
at su
rat
edar
an p
elak
sana
an sa
tuan
pen
didi
kan
daru
rat
•
Baha
n be
laja
r-m
enga
jar d
iam
bil d
ari d
aera
h se
tem
pat d
an c
ukup
sert
a di
sedi
akan
seca
ra
tepa
t wak
tu d
an d
isam
paik
an d
alam
bah
asa
dari
pese
rta
didi
k
Pe
latih
an, D
ukun
gan
dan
Peng
emba
ngan
Pr
ofes
iona
l
Guru
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
lain
nya
men
erim
a Pe
latih
an,
Duku
ngan
dan
Pe
ngem
bang
an P
rofe
si ya
ng re
leva
n da
n te
rstr
uktu
r sec
ara
berk
ala
sesu
ai d
enga
n ke
butu
han
dan
situa
si.
• Pe
luan
g pe
latih
an t
erse
dia
untu
k gu
ru d
an
tena
ga
kepe
ndid
ikan
la
inny
a,
laki
-laki
m
aupu
n pe
rem
puan
, se
suai
de
ngan
ke
butu
han
o M
emfa
silita
si/m
enda
mpi
ngi
pem
ulih
an
psik
osos
ial
guru
da
n te
naga
ke
pend
idik
an
Kem
ente
rian
pend
idik
an d
an p
endi
dika
n/
DIna
s Pen
didi
kan
Prov
insi/
kab.
/Kot
a m
enye
leng
gara
kan
pela
tihan
bag
i pen
didi
kan
dala
m si
tuas
i dar
urat
dan
pro
gram
pe
ndam
ping
an p
sikos
osia
l unt
uk g
uru
dan
tena
ga k
epen
didi
kan
• Pe
latih
an
sesu
ai
deng
an
kont
eks
dan
men
cerm
inka
n tu
juan
pe
mbe
laja
ran
dan
kont
en
• Pe
latih
an d
iaku
i dan
dise
tuju
i ole
h ot
orita
s pe
ndid
ikan
yan
g re
leva
n
No
Stan
dar M
inim
um
Indi
kato
r Ku
nci
Kegi
atan
Ke
tera
ngan
• Pe
latih
yan
g be
rkua
litas
dap
at m
elak
ukan
ku
rsus
pel
atih
an u
ntuk
mel
engk
api p
elat
ihan
in
-ser
vice
, du
kung
an,
bim
bing
an,
pem
anta
uan
dan
supe
rvisi
kel
as
• M
elal
ui p
elat
ihan
dan
duk
unga
n ya
ng te
rus-
men
erus
, gur
u da
pat m
enja
di fa
silita
tor y
ang
efek
tif
dala
m
lingk
unga
n be
laja
r, m
engg
unak
an
met
ode
peng
ajar
an
part
isipa
tif
dan
men
ggun
akan
al
at
bant
u pe
ngaj
aran
• Pe
latih
an
mel
iput
i pe
nget
ahua
n da
n ke
tera
mpi
lan
untu
k ku
rikul
um f
orm
al d
an
non-
form
al,
term
asuk
ke
sada
ran
baha
ya,
peng
uran
gan
risik
o be
ncan
a da
n pe
nceg
ahan
ko
nflik
In
stru
ksi d
an P
rose
s Be
laja
r
Inst
ruks
i dan
pro
ses
pem
bela
jara
n be
rpus
at
pada
pes
erta
did
ik,
part
isipa
tif d
an in
klus
i.
• M
etod
e pe
mbe
laja
ran
sesu
ai d
enga
n us
ia,
tingk
at
perk
emba
ngan
, ba
hasa
, bu
daya
, ka
pasit
as d
an k
ebut
uhan
pes
erta
did
ik
• Gu
ru m
enun
jukk
an p
emah
aman
ten
tang
isi
pela
jara
n da
n ke
tera
mpi
lan
men
gaja
r dal
am
inte
raks
i mer
eka
deng
an p
elaj
ar
90
No
Stan
dar M
inim
um
Indi
kato
r Ku
nci
Kegi
atan
Ke
tera
ngan
• In
stru
ksi
dan
pros
es
bela
jar
men
anga
ni
kebu
tuha
n se
mua
pes
erta
did
ik,
term
asuk
m
erek
a ya
ng b
erke
butu
han
khus
us, d
enga
n m
empr
omos
ikan
in
klus
ivita
s da
n m
engu
rang
i ham
bata
n be
laja
r
• O
rang
tua
dan
toko
h m
asya
raka
t mem
aham
i da
n m
ener
ima
isi b
ahan
aja
r da
n m
etod
e pe
ngaj
aran
yan
g di
guna
kan
• Pr
esta
si pe
laja
r di
akui
da
n kr
edit
atau
do
kum
en
peny
eles
aian
ku
rsus
di
sedi
akan
se
cara
sesu
ai
• Lu
lusa
n pr
ogra
m t
ekni
s da
n ke
juru
an d
ikaj
i un
tuk
men
guku
r ku
alita
s da
n re
leva
nsi
prog
ram
terh
adap
per
ubah
an li
ngku
ngan
• Pe
nila
ian
dan
met
ode
eval
uasi
dian
ggap
w
ajar
, da
pat
dian
dalk
an
dan
tidak
m
enga
ncam
pel
ajar
• Pe
nila
ian
rele
van
deng
an k
ebut
uhan
mas
a de
pan
pend
idik
an d
an e
kono
mi p
eser
ta
didi
k
No
Stan
dar M
inim
um
Indi
kato
r Ku
nci
Kegi
atan
Ke
tera
ngan
3 Pe
ndid
ik d
an te
naga
ke
pend
idik
an
Te
rsed
iany
a pe
dom
an r
ekru
itmen
pen
didi
k da
n te
naga
kep
endi
dika
n se
cara
jela
s, te
pat,
non-
disk
rimin
atif
Te
rsed
ia k
riter
ia s
elek
si pe
mili
han
pend
idik
da
n te
naga
ke
pend
idik
an
lain
nya
berd
asar
kan
krite
ria y
ang
Tran
spar
an d
an
peni
laia
n ko
mpe
tens
i pe
ndid
ik d
an t
enag
a ke
pend
idik
an
lain
nya
dipi
lih
deng
an
mem
pert
imba
ngka
n pe
nerim
aan
kom
unita
s, ge
nder
dan
kea
neka
raga
man
Ters
edia
ju
mla
h gu
ru
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
lain
nya
yang
mem
adai
Ters
edia
ko
ntra
k Si
stem
Ko
mpe
nsas
i da
n ko
ndisi
ker
ja y
ang
dibe
rikan
seca
ra b
erka
la
Te
rsed
ia
pand
uan
bagi
gu
ru
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
la
inny
a ya
ng
beris
i te
ntan
g di
izink
anny
a un
tuk
mel
akuk
an
nego
siasi
deng
an sy
arat
dan
kon
disi
tert
entu
.
Ters
edia
kod
e et
ik, y
ang
men
caku
p pe
tunj
uk
pela
ksan
aan
yang
jela
s, ad
a da
n di
horm
ati
Te
rsed
ia
wad
ah
bagi
gu
ru
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
lain
nya
dala
m p
enge
mba
ngan
ya
ng p
rofe
ssio
nal,
mem
berik
an k
ontr
ibus
i te
rhad
ap d
ukun
gan
dan
mot
ivas
i mer
eka
1.
Mem
buat
pe
dom
an
pere
krut
an
dan
desk
ripsi
peke
rjaan
2.
M
embu
at
pand
uan
krite
ria
pem
iliha
n pe
ndid
ik d
an te
naga
kep
endi
dika
n la
inny
a be
rdas
arka
n kr
iteria
yan
g Tr
ansp
aran
dan
pe
nila
ian
kom
pete
nsi p
endi
dik
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
la
inny
a di
pilih
de
ngan
m
empe
rtim
bang
kan
pene
rimaa
n ko
mun
itas,
gen
der d
an k
eane
kara
gam
an
3.
Mel
akuk
an p
erek
ruta
n gu
ru d
an t
enag
a ke
pend
idik
an
lain
nya
yang
m
emad
ai
sesu
ai d
engn
keb
utuh
an
4.
Mem
buat
kon
trak
sist
em k
ompe
nsas
i dan
ko
ndisi
ker
ja
5.
Mem
buat
pan
duan
bag
i gur
u da
n te
naga
ke
pend
idik
an la
inny
a ya
ng b
erisi
ten
tang
di
izink
anny
a un
tuk
mel
akuk
an n
egos
iasi
deng
an sy
arat
dan
kon
disi
tert
entu
. 6.
M
embu
at
kode
et
ik,
yang
m
enca
kup
petu
njuk
pel
aksa
naan
yan
g je
las,
ada
dan
diho
rmat
i 7.
M
elak
sana
kan
sem
inar
/ pe
latih
an
guru
da
n te
naga
kep
endi
dika
n la
inny
a da
lam
ra
ngka
pen
gem
bang
an y
ang
prof
essio
nal,
91
No
Stan
dar M
inim
um
Indi
kato
r Ku
nci
Kegi
atan
Ke
tera
ngan
• In
stru
ksi
dan
pros
es
bela
jar
men
anga
ni
kebu
tuha
n se
mua
pes
erta
did
ik,
term
asuk
m
erek
a ya
ng b
erke
butu
han
khus
us, d
enga
n m
empr
omos
ikan
in
klus
ivita
s da
n m
engu
rang
i ham
bata
n be
laja
r
• O
rang
tua
dan
toko
h m
asya
raka
t mem
aham
i da
n m
ener
ima
isi b
ahan
aja
r da
n m
etod
e pe
ngaj
aran
yan
g di
guna
kan
• Pr
esta
si pe
laja
r di
akui
da
n kr
edit
atau
do
kum
en
peny
eles
aian
ku
rsus
di
sedi
akan
se
cara
sesu
ai
• Lu
lusa
n pr
ogra
m t
ekni
s da
n ke
juru
an d
ikaj
i un
tuk
men
guku
r ku
alita
s da
n re
leva
nsi
prog
ram
terh
adap
per
ubah
an li
ngku
ngan
• Pe
nila
ian
dan
met
ode
eval
uasi
dian
ggap
w
ajar
, da
pat
dian
dalk
an
dan
tidak
m
enga
ncam
pel
ajar
• Pe
nila
ian
rele
van
deng
an k
ebut
uhan
mas
a de
pan
pend
idik
an d
an e
kono
mi p
eser
ta
didi
k
No
Stan
dar M
inim
um
Indi
kato
r Ku
nci
Kegi
atan
Ke
tera
ngan
3 Pe
ndid
ik d
an te
naga
ke
pend
idik
an
Te
rsed
iany
a pe
dom
an r
ekru
itmen
pen
didi
k da
n te
naga
kep
endi
dika
n se
cara
jela
s, te
pat,
non-
disk
rimin
atif
Te
rsed
ia k
riter
ia s
elek
si pe
mili
han
pend
idik
da
n te
naga
ke
pend
idik
an
lain
nya
berd
asar
kan
krite
ria y
ang
Tran
spar
an d
an
peni
laia
n ko
mpe
tens
i pe
ndid
ik d
an t
enag
a ke
pend
idik
an
lain
nya
dipi
lih
deng
an
mem
pert
imba
ngka
n pe
nerim
aan
kom
unita
s, ge
nder
dan
kea
neka
raga
man
Ters
edia
ju
mla
h gu
ru
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
lain
nya
yang
mem
adai
Ters
edia
ko
ntra
k Si
stem
Ko
mpe
nsas
i da
n ko
ndisi
ker
ja y
ang
dibe
rikan
seca
ra b
erka
la
Te
rsed
ia
pand
uan
bagi
gu
ru
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
la
inny
a ya
ng
beris
i te
ntan
g di
izink
anny
a un
tuk
mel
akuk
an
nego
siasi
deng
an sy
arat
dan
kon
disi
tert
entu
.
Ters
edia
kod
e et
ik, y
ang
men
caku
p pe
tunj
uk
pela
ksan
aan
yang
jela
s, ad
a da
n di
horm
ati
Te
rsed
ia
wad
ah
bagi
gu
ru
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
lain
nya
dala
m p
enge
mba
ngan
ya
ng p
rofe
ssio
nal,
mem
berik
an k
ontr
ibus
i te
rhad
ap d
ukun
gan
dan
mot
ivas
i mer
eka
1.
Mem
buat
pe
dom
an
pere
krut
an
dan
desk
ripsi
peke
rjaan
2.
M
embu
at
pand
uan
krite
ria
pem
iliha
n pe
ndid
ik d
an te
naga
kep
endi
dika
n la
inny
a be
rdas
arka
n kr
iteria
yan
g Tr
ansp
aran
dan
pe
nila
ian
kom
pete
nsi p
endi
dik
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
la
inny
a di
pilih
de
ngan
m
empe
rtim
bang
kan
pene
rimaa
n ko
mun
itas,
gen
der d
an k
eane
kara
gam
an
3.
Mel
akuk
an p
erek
ruta
n gu
ru d
an t
enag
a ke
pend
idik
an
lain
nya
yang
m
emad
ai
sesu
ai d
engn
keb
utuh
an
4.
Mem
buat
kon
trak
sist
em k
ompe
nsas
i dan
ko
ndisi
ker
ja
5.
Mem
buat
pan
duan
bag
i gur
u da
n te
naga
ke
pend
idik
an la
inny
a ya
ng b
erisi
ten
tang
di
izink
anny
a un
tuk
mel
akuk
an n
egos
iasi
deng
an sy
arat
dan
kon
disi
tert
entu
. 6.
M
embu
at
kode
et
ik,
yang
m
enca
kup
petu
njuk
pel
aksa
naan
yan
g je
las,
ada
dan
diho
rmat
i 7.
M
elak
sana
kan
sem
inar
/ pe
latih
an
guru
da
n te
naga
kep
endi
dika
n la
inny
a da
lam
ra
ngka
pen
gem
bang
an y
ang
prof
essio
nal,
92
No
Stan
dar M
inim
um
Indi
kato
r Ku
nci
Kegi
atan
Ke
tera
ngan
Te
rsed
ia
mek
anism
e pe
ngaw
asan
ya
ng
Tran
spar
an d
an a
kunt
abel
disi
apka
n de
mi
duku
ngan
, pen
ilaia
n, d
an p
eman
taua
n se
cara
re
gule
r ba
gi
para
gu
ru
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
lain
nya
Te
rdap
at
pend
okum
enta
sian
peni
laia
n ki
nerja
unt
uk g
uru
dan
tena
ga k
epen
didi
kan
lain
nya
yang
dib
uat s
ecar
a te
ratu
r
Ters
edia
kes
empa
tan
bagi
sisw
a se
cara
unt
uk
mem
berik
an u
mpa
n ba
lik t
enta
ng k
iner
ja
guru
dan
tena
ga k
epen
didi
kan
lain
nya
Te
rsed
ia d
ukun
gan
psik
osos
ial
prak
tis y
ang
tepa
t dan
dap
at d
iaks
es o
leh
guru
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
lain
nya
M
enye
diak
an
pela
tihan
un
tuk
guru
da
n te
naga
ke
pend
idik
an
lain
nya
yang
se
suai
de
ngan
keb
utuh
an, d
iaku
i dan
dise
tuju
i ole
h ot
orita
s pe
ndid
ikan
ya
ng
rele
van
sert
a be
rkua
litas
Ters
edia
nya
kese
mpa
tan
bagi
gu
ru
dan
tena
ga k
epen
didi
kan
lain
nya
untu
k m
enja
di
fasil
itato
r ya
ng
efek
tif
dala
m
lingk
unga
n be
laja
r, m
engg
unak
an m
etod
e pe
ngaj
aran
mem
berik
an
kont
ribus
i te
rhad
ap
duku
ngan
dan
mot
ivas
i mer
eka
8.
Mem
buat
pe
dom
an
mek
anism
e pe
ngaw
asan
ya
ng
Tran
spar
an
dan
akun
tabe
l di
siapk
an
dem
i du
kung
an,
peni
laia
n, d
an p
eman
taua
n se
cara
regu
ler
bagi
par
a gu
ru d
an t
enag
a ke
pend
idik
an
lain
nya
9.
Mel
akuk
an p
endo
kum
enta
sian
peni
laia
n ki
nerja
un
tuk
guru
da
n te
naga
ke
pend
idik
an la
inny
a se
cara
tera
tur
10. M
elak
ukan
disk
usi a
ntar
a sis
wa
dan
guru
da
n te
naga
kep
endi
dika
n la
inny
a da
lam
ra
ngka
um
pan
balik
ten
tang
kin
erja
gur
u da
n te
naga
kep
endi
dika
n la
inny
a 11
. Mel
akuk
an d
ukun
gan
psik
osos
ial p
rakt
is ya
ng t
epat
dan
dap
at d
iaks
es o
leh
guru
da
n te
naga
kep
endi
dika
n la
inny
a 12
. Mel
akuk
an
pela
tihan
un
tuk
guru
da
n te
naga
kep
endi
dika
n la
inny
a ya
ng s
esua
i de
ngan
keb
utuh
an,
diak
ui d
an d
isetu
jui
oleh
ot
orita
s pe
ndid
ikan
ya
ng
rele
van
sert
a be
rkua
litas
13
. Mel
aksa
naka
n pe
latih
an b
agi
guru
dan
te
naga
ke
pend
idik
an
lain
nya
untu
k
No
Stan
dar M
inim
um
Indi
kato
r Ku
nci
Kegi
atan
Ke
tera
ngan
part
isipa
tif
dan
men
ggun
akan
al
at
bant
u pe
ngaj
aran
Ters
edia
nya
pela
tihan
bag
i gur
u da
n te
naga
ke
pend
idik
an la
inny
a m
elip
uti p
enge
tahu
an
dan
kete
ram
pila
n un
tuk
kurik
ulum
for
mal
da
n no
n-fo
rmal
, ter
mas
uk k
esad
aran
bah
aya,
pe
ngur
anga
n ris
iko
benc
ana
dan
penc
egah
an
konf
lik
men
jadi
fa
silita
tor
yang
ef
ektif
da
lam
lin
gkun
gan
bela
jar,
men
ggun
akan
met
ode
peng
ajar
an p
artis
ipat
if da
n m
engg
unak
an
alat
ban
tu p
enga
jara
n 14
. Mel
aksa
naka
n pe
latih
an b
agi
guru
dan
te
naga
ke
pend
idik
an
lain
nya
mel
iput
i pe
nget
ahua
n da
n ke
tera
mpi
lan
untu
k ku
rikul
um
form
al
dan
non-
form
al,
term
asuk
kesa
dara
n ba
haya
, pen
gura
ngan
ris
iko
benc
ana
dan
penc
egah
an k
onfli
k
Fa
silita
s pen
duku
ng
pend
idik
an
- Te
rsed
ia s
aran
a da
n pr
asar
ana
pend
idik
an
dasa
r da
n m
enen
gah
untu
k K
PB d
i dae
rah
terk
ena
benc
ana
sepe
rti ;
ban
guna
n da
rura
t un
tuk
KBM
, pa
pan
tulis
, m
eja
tulis
/kur
si,
tikar
/ter
pal;
baju
ser
agam
, se
patu
sat
uan
pend
idik
an, b
uku
tulis
dan
ala
t tul
is da
n la
in-
lain
Stru
ktur
dan
tem
pat b
elaj
ar a
man
dan
dap
at
diak
ses
oleh
sem
ua p
elaj
ar, g
uru
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
lain
nya
Li
ngku
ngan
be
laja
r ba
ik
yang
pe
rman
en
mau
pun
sem
enta
ra
dipe
rbai
ki,
dile
ngka
pi
atau
di
gant
i se
suai
ke
butu
han
deng
an
kons
truk
si da
n de
sain
yan
g ta
han
benc
ana
Peni
laia
n ke
senj
anga
n da
n ke
butu
han
fasi
litas
pen
duku
ng p
endi
dika
n di
dae
rah
terk
ena
benc
ana.
Koor
dina
si
linta
s se
ktor
un
tuk
men
yedi
aan
tem
pat/
loka
si
kegi
atan
KB
M.
Peny
edia
an
kela
s da
rura
t un
tuk
men
duku
ng k
egia
tan
KBM
93
No
Stan
dar M
inim
um
Indi
kato
r Ku
nci
Kegi
atan
Ke
tera
ngan
Te
rsed
ia
mek
anism
e pe
ngaw
asan
ya
ng
Tran
spar
an d
an a
kunt
abel
disi
apka
n de
mi
duku
ngan
, pen
ilaia
n, d
an p
eman
taua
n se
cara
re
gule
r ba
gi
para
gu
ru
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
lain
nya
Te
rdap
at
pend
okum
enta
sian
peni
laia
n ki
nerja
unt
uk g
uru
dan
tena
ga k
epen
didi
kan
lain
nya
yang
dib
uat s
ecar
a te
ratu
r
Ters
edia
kes
empa
tan
bagi
sisw
a se
cara
unt
uk
mem
berik
an u
mpa
n ba
lik t
enta
ng k
iner
ja
guru
dan
tena
ga k
epen
didi
kan
lain
nya
Te
rsed
ia d
ukun
gan
psik
osos
ial
prak
tis y
ang
tepa
t dan
dap
at d
iaks
es o
leh
guru
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
lain
nya
M
enye
diak
an
pela
tihan
un
tuk
guru
da
n te
naga
ke
pend
idik
an
lain
nya
yang
se
suai
de
ngan
keb
utuh
an, d
iaku
i dan
dise
tuju
i ole
h ot
orita
s pe
ndid
ikan
ya
ng
rele
van
sert
a be
rkua
litas
Ters
edia
nya
kese
mpa
tan
bagi
gu
ru
dan
tena
ga k
epen
didi
kan
lain
nya
untu
k m
enja
di
fasil
itato
r ya
ng
efek
tif
dala
m
lingk
unga
n be
laja
r, m
engg
unak
an m
etod
e pe
ngaj
aran
mem
berik
an
kont
ribus
i te
rhad
ap
duku
ngan
dan
mot
ivas
i mer
eka
8.
Mem
buat
pe
dom
an
mek
anism
e pe
ngaw
asan
ya
ng
Tran
spar
an
dan
akun
tabe
l di
siapk
an
dem
i du
kung
an,
peni
laia
n, d
an p
eman
taua
n se
cara
regu
ler
bagi
par
a gu
ru d
an t
enag
a ke
pend
idik
an
lain
nya
9.
Mel
akuk
an p
endo
kum
enta
sian
peni
laia
n ki
nerja
un
tuk
guru
da
n te
naga
ke
pend
idik
an la
inny
a se
cara
tera
tur
10. M
elak
ukan
disk
usi a
ntar
a sis
wa
dan
guru
da
n te
naga
kep
endi
dika
n la
inny
a da
lam
ra
ngka
um
pan
balik
ten
tang
kin
erja
gur
u da
n te
naga
kep
endi
dika
n la
inny
a 11
. Mel
akuk
an d
ukun
gan
psik
osos
ial p
rakt
is ya
ng t
epat
dan
dap
at d
iaks
es o
leh
guru
da
n te
naga
kep
endi
dika
n la
inny
a 12
. Mel
akuk
an
pela
tihan
un
tuk
guru
da
n te
naga
kep
endi
dika
n la
inny
a ya
ng s
esua
i de
ngan
keb
utuh
an,
diak
ui d
an d
isetu
jui
oleh
ot
orita
s pe
ndid
ikan
ya
ng
rele
van
sert
a be
rkua
litas
13
. Mel
aksa
naka
n pe
latih
an b
agi
guru
dan
te
naga
ke
pend
idik
an
lain
nya
untu
k
No
Stan
dar M
inim
um
Indi
kato
r Ku
nci
Kegi
atan
Ke
tera
ngan
part
isipa
tif
dan
men
ggun
akan
al
at
bant
u pe
ngaj
aran
Ters
edia
nya
pela
tihan
bag
i gur
u da
n te
naga
ke
pend
idik
an la
inny
a m
elip
uti p
enge
tahu
an
dan
kete
ram
pila
n un
tuk
kurik
ulum
for
mal
da
n no
n-fo
rmal
, ter
mas
uk k
esad
aran
bah
aya,
pe
ngur
anga
n ris
iko
benc
ana
dan
penc
egah
an
konf
lik
men
jadi
fa
silita
tor
yang
ef
ektif
da
lam
lin
gkun
gan
bela
jar,
men
ggun
akan
met
ode
peng
ajar
an p
artis
ipat
if da
n m
engg
unak
an
alat
ban
tu p
enga
jara
n 14
. Mel
aksa
naka
n pe
latih
an b
agi
guru
dan
te
naga
ke
pend
idik
an
lain
nya
mel
iput
i pe
nget
ahua
n da
n ke
tera
mpi
lan
untu
k ku
rikul
um
form
al
dan
non-
form
al,
term
asuk
kesa
dara
n ba
haya
, pen
gura
ngan
ris
iko
benc
ana
dan
penc
egah
an k
onfli
k
Fa
silita
s pen
duku
ng
pend
idik
an
- Te
rsed
ia s
aran
a da
n pr
asar
ana
pend
idik
an
dasa
r da
n m
enen
gah
untu
k K
PB d
i dae
rah
terk
ena
benc
ana
sepe
rti ;
ban
guna
n da
rura
t un
tuk
KBM
, pa
pan
tulis
, m
eja
tulis
/kur
si,
tikar
/ter
pal;
baju
ser
agam
, se
patu
sat
uan
pend
idik
an, b
uku
tulis
dan
ala
t tul
is da
n la
in-
lain
Stru
ktur
dan
tem
pat b
elaj
ar a
man
dan
dap
at
diak
ses
oleh
sem
ua p
elaj
ar, g
uru
dan
tena
ga
kepe
ndid
ikan
lain
nya
Li
ngku
ngan
be
laja
r ba
ik
yang
pe
rman
en
mau
pun
sem
enta
ra
dipe
rbai
ki,
dile
ngka
pi
atau
di
gant
i se
suai
ke
butu
han
deng
an
kons
truk
si da
n de
sain
yan
g ta
han
benc
ana
Peni
laia
n ke
senj
anga
n da
n ke
butu
han
fasi
litas
pen
duku
ng p
endi
dika
n di
dae
rah
terk
ena
benc
ana.
Koor
dina
si
linta
s se
ktor
un
tuk
men
yedi
aan
tem
pat/
loka
si
kegi
atan
KB
M.
Peny
edia
an
kela
s da
rura
t un
tuk
men
duku
ng k
egia
tan
KBM
94
No
Stan
dar M
inim
um
Indi
kato
r Ku
nci
Kegi
atan
Ke
tera
ngan
St
rukt
ur f
isik
untu
k te
mpa
t pe
mbe
laja
ran
tepa
t un
tuk
situa
si, t
erm
asuk
rua
ng y
ang
cuku
p un
tuk
fasil
itas
kela
s,
adm
inist
rasi,
re
krea
si, d
an sa
nita
si
Ruan
g ke
las
dan
peng
atur
an t
empa
t du
duk
mem
enuh
i ke
sepa
kata
n ra
sio a
ntar
a lu
as
ruan
g de
ngan
jum
lah
pela
jar d
an g
uru
sesu
ai
deng
an S
PM (
Stan
dar
Pela
yana
n M
inim
um
Pend
idik
an)
Pa
soka
n ai
r be
rsih
yan
g cu
kup
dan
fasil
itas
sani
tasi
yang
laya
k te
rsed
ia u
ntuk
keb
ersih
an
prib
adi
dan
perli
ndun
gan,
de
ngan
m
empe
rhat
ikan
um
ur,
jeni
s ke
lam
in,
dan
oran
g be
rkeb
utuh
an k
husu
s se
suai
den
gan
SPM
Pen
didi
kan
Pem
bang
unan
sa
rana
ai
r be
rsih
da
n sa
nita
si
Peny
edia
an s
erag
am d
an p
eral
atan
tulis
sa
tuan
pen
didi
kan.
5 Pa
rtis
ipas
i - A
nggo
ta
mas
yara
kat b
erpa
rtisi
pasi
seca
ra a
ktif,
Tra
nspa
ran
dan
tanp
a di
skrim
inas
i da
lam
ana
lisis,
pe
renc
anaa
n, d
esai
n,
pela
ksan
aan,
pem
anta
uan
• Be
rbag
ai a
nggo
ta m
asya
raka
t ber
part
isipa
si ak
tif d
alam
mem
prio
ritas
kan
dan
mer
enca
naka
n ke
giat
an p
endi
dika
n un
tuk
men
jam
in p
endi
dika
n ya
ng a
man
, efe
ktif
dan
adil.
o M
asar
akat
bes
erta
per
angk
at d
esa
mem
buat
per
enca
naan
pel
aksa
naan
pe
ndid
ikan
• Ko
mite
pen
didi
kan
mas
yara
kat m
enca
kup
perw
akila
n da
ri se
mua
kel
ompo
k ya
ng
rent
an
o Di
bent
uk k
omite
pen
didi
kan
yang
terd
iri
dari
pera
ngka
t des
a, te
naga
ke
pend
idik
an, d
an to
koh
mas
yara
kat.
No
Stan
dar M
inim
um
Indi
kato
r Ku
nci
Kegi
atan
Ke
tera
ngan
dan
eval
uasi
resp
on
pend
idik
an.
• Pe
mud
a be
rpar
tisip
asi s
ecar
a ak
tif d
alam
pe
ngem
bang
an, p
eman
taua
n da
n ev
alua
si pe
laks
anaa
n ke
giat
an p
endi
dika
n
o Di
bent
uk k
elom
pok
pem
uda
untu
k m
elak
ukan
mon
itorin
g ke
berja
lana
n pr
ogra
m p
endi
dika
n.
• Be
rbag
ai a
nggo
ta m
asya
raka
t ber
part
isipa
si da
lam
pen
gkaj
ian,
ana
lisis
kont
eks,
aud
it so
sial d
ari k
egia
tan
pend
idik
an, r
evie
w
angg
aran
ber
sam
a, se
rta
kegi
atan
-keg
iata
n pe
ngur
anga
n ris
iko
benc
ana
dan
miti
gasi
konf
lik
o Di
laks
anak
an p
rogr
am m
itiga
si be
ncan
a se
pert
i reb
oisa
si, p
enyu
luha
n ta
ngga
p da
rura
t dan
seba
gain
ya.
o An
ggot
a m
asya
raka
t dib
eri k
esem
pata
n un
tuk
pela
tihan
dan
pen
gem
bang
an
kapa
sitas
o Di
laks
anak
an p
elat
ihan
kep
ada
mas
yara
kat d
alam
hal
tang
gap
benc
ana.
Su
mbe
r Day
a - S
umbe
r da
ya k
omun
itas
diid
entif
ikas
i, di
mob
ilisa
si da
n di
guna
kan
untu
k m
ener
apka
n ke
sem
pata
n be
laja
r yan
g se
suai
usia
.
o M
asya
raka
t, te
naga
pen
didi
kan
dan
pela
jar
men
gide
ntifi
kasi
dan
mem
obili
sasi
sum
ber
daya
loka
l unt
uk m
empe
rkua
t aks
es
terh
adap
pen
didi
kan
berk
ualit
as
o M
elak
ukan
pen
data
an re
law
an lo
kal
untu
k di
berd
ayak
an se
baga
i ten
aga
kepe
ndid
ikan
o
Oto
ritas
pen
didi
kan,
mas
yara
kat l
okal
dan
pe
man
gku
kepe
ntin
gan
kem
anus
iaan
m
enge
nali
kete
ram
pila
n ya
ng a
da d
an
peng
etah
uan
dan
disa
in p
rogr
am-p
rogr
am
o M
engi
nven
taris
ir ka
pasit
as/s
kill
rela
wan
lo
kal
95
No
Stan
dar M
inim
um
Indi
kato
r Ku
nci
Kegi
atan
Ke
tera
ngan
St
rukt
ur f
isik
untu
k te
mpa
t pe
mbe
laja
ran
tepa
t un
tuk
situa
si, t
erm
asuk
rua
ng y
ang
cuku
p un
tuk
fasil
itas
kela
s,
adm
inist
rasi,
re
krea
si, d
an sa
nita
si
Ruan
g ke
las
dan
peng
atur
an t
empa
t du
duk
mem
enuh
i ke
sepa
kata
n ra
sio a
ntar
a lu
as
ruan
g de
ngan
jum
lah
pela
jar d
an g
uru
sesu
ai
deng
an S
PM (
Stan
dar
Pela
yana
n M
inim
um
Pend
idik
an)
Pa
soka
n ai
r be
rsih
yan
g cu
kup
dan
fasil
itas
sani
tasi
yang
laya
k te
rsed
ia u
ntuk
keb
ersih
an
prib
adi
dan
perli
ndun
gan,
de
ngan
m
empe
rhat
ikan
um
ur,
jeni
s ke
lam
in,
dan
oran
g be
rkeb
utuh
an k
husu
s se
suai
den
gan
SPM
Pen
didi
kan
Pem
bang
unan
sa
rana
ai
r be
rsih
da
n sa
nita
si
Peny
edia
an s
erag
am d
an p
eral
atan
tulis
sa
tuan
pen
didi
kan.
5 Pa
rtis
ipas
i - A
nggo
ta
mas
yara
kat b
erpa
rtisi
pasi
seca
ra a
ktif,
Tra
nspa
ran
dan
tanp
a di
skrim
inas
i da
lam
ana
lisis,
pe
renc
anaa
n, d
esai
n,
pela
ksan
aan,
pem
anta
uan
• Be
rbag
ai a
nggo
ta m
asya
raka
t ber
part
isipa
si ak
tif d
alam
mem
prio
ritas
kan
dan
mer
enca
naka
n ke
giat
an p
endi
dika
n un
tuk
men
jam
in p
endi
dika
n ya
ng a
man
, efe
ktif
dan
adil.
o M
asar
akat
bes
erta
per
angk
at d
esa
mem
buat
per
enca
naan
pel
aksa
naan
pe
ndid
ikan
• Ko
mite
pen
didi
kan
mas
yara
kat m
enca
kup
perw
akila
n da
ri se
mua
kel
ompo
k ya
ng
rent
an
o Di
bent
uk k
omite
pen
didi
kan
yang
terd
iri
dari
pera
ngka
t des
a, te
naga
ke
pend
idik
an, d
an to
koh
mas
yara
kat.
No
Stan
dar M
inim
um
Indi
kato
r Ku
nci
Kegi
atan
Ke
tera
ngan
dan
eval
uasi
resp
on
pend
idik
an.
• Pe
mud
a be
rpar
tisip
asi s
ecar
a ak
tif d
alam
pe
ngem
bang
an, p
eman
taua
n da
n ev
alua
si pe
laks
anaa
n ke
giat
an p
endi
dika
n
o Di
bent
uk k
elom
pok
pem
uda
untu
k m
elak
ukan
mon
itorin
g ke
berja
lana
n pr
ogra
m p
endi
dika
n.
• Be
rbag
ai a
nggo
ta m
asya
raka
t ber
part
isipa
si da
lam
pen
gkaj
ian,
ana
lisis
kont
eks,
aud
it so
sial d
ari k
egia
tan
pend
idik
an, r
evie
w
angg
aran
ber
sam
a, se
rta
kegi
atan
-keg
iata
n pe
ngur
anga
n ris
iko
benc
ana
dan
miti
gasi
konf
lik
o Di
laks
anak
an p
rogr
am m
itiga
si be
ncan
a se
pert
i reb
oisa
si, p
enyu
luha
n ta
ngga
p da
rura
t dan
seba
gain
ya.
o An
ggot
a m
asya
raka
t dib
eri k
esem
pata
n un
tuk
pela
tihan
dan
pen
gem
bang
an
kapa
sitas
o Di
laks
anak
an p
elat
ihan
kep
ada
mas
yara
kat d
alam
hal
tang
gap
benc
ana.
Su
mbe
r Day
a - S
umbe
r da
ya k
omun
itas
diid
entif
ikas
i, di
mob
ilisa
si da
n di
guna
kan
untu
k m
ener
apka
n ke
sem
pata
n be
laja
r yan
g se
suai
usia
.
o M
asya
raka
t, te
naga
pen
didi
kan
dan
pela
jar
men
gide
ntifi
kasi
dan
mem
obili
sasi
sum
ber
daya
loka
l unt
uk m
empe
rkua
t aks
es
terh
adap
pen
didi
kan
berk
ualit
as
o M
elak
ukan
pen
data
an re
law
an lo
kal
untu
k di
berd
ayak
an se
baga
i ten
aga
kepe
ndid
ikan
o
Oto
ritas
pen
didi
kan,
mas
yara
kat l
okal
dan
pe
man
gku
kepe
ntin
gan
kem
anus
iaan
m
enge
nali
kete
ram
pila
n ya
ng a
da d
an
peng
etah
uan
dan
disa
in p
rogr
am-p
rogr
am
o M
engi
nven
taris
ir ka
pasit
as/s
kill
rela
wan
lo
kal
96
No
Stan
dar M
inim
um
Indi
kato
r Ku
nci
Kegi
atan
Ke
tera
ngan
pend
idik
an u
ntuk
mem
aksim
alka
n pe
nggu
naan
kap
asita
s ter
sebu
t
o
Oto
ritas
nas
iona
l, m
asya
raka
t lok
al d
an
pem
angk
u ke
pent
inga
n ke
man
usia
an
men
ggun
akan
sum
ber d
aya
mas
yara
kat
untu
k m
enge
mba
ngka
n, m
enga
dops
i dan
m
embe
rikan
pen
didi
kan
yang
m
engg
abun
gkan
pen
gura
ngan
risik
o be
ncan
a da
n m
itiga
si ko
nflik
o Di
laku
kan
pend
idik
an k
eben
cana
an b
agi
mas
yara
kat
Lam
pira
n 2
Pros
edur
Ope
rasi
onal
Sta
ndar
Pen
yele
ngga
raan
Sat
uan
Pend
idik
an D
arur
at
TAHA
PAN
Ke
giat
an
Ole
h Si
apa?
Ka
pan?
Si
apa
yang
per
lu d
ihub
ungi
1) M
engh
impu
n tim
satg
as
pena
nggu
lang
an b
enca
na y
ang
tela
h di
bent
uk
Dapa
tkan
dat
a ke
jadi
an
benc
ana
dan
peta
loka
si
Hubu
ngi k
onta
k da
erah
Buat
jadw
al ra
pat
Buat
daf
tar t
upok
si be
rbag
ai p
ihak
Peta
Kirim
kan
info
rmas
i kep
ada
piha
k-pi
hak
yang
rele
van
untu
k ko
ordi
nasi
Men
etap
kan
Pos P
endi
dika
n di
tin
gkat
pus
at d
an d
aera
h
Men
ghub
ungi
dan
m
engu
mpu
lkan
ang
gota
tim
sa
tgas
pus
at d
an d
aera
h se
suai
ke
wen
anga
nnya
Mem
buka
hot
line
serv
ice d
an
pusa
t dat
a pe
nang
gula
ngan
be
ncan
a.
Ketu
a Pe
laks
ana
Satg
as P
usat
Koor
dina
tor B
idan
g In
form
asi d
an
timny
a
Sece
patn
ya b
egitu
in
form
asi a
wal
te
ntan
g be
ncan
a di
terim
a.
BNPB
dan
K/L
terk
ait m
elal
ui
Sekr
etar
iat N
asio
nal S
atua
n Pe
ndid
ikan
Am
an B
enca
na d
an
Tim
SIG
AP, B
PBD,
Din
as
pend
idik
an P
rovi
nsi,
Dina
s Pe
ndid
ikan
Kab
upat
en/K
ota,
97
No
Stan
dar M
inim
um
Indi
kato
r Ku
nci
Kegi
atan
Ke
tera
ngan
pend
idik
an u
ntuk
mem
aksim
alka
n pe
nggu
naan
kap
asita
s ter
sebu
t
o
Oto
ritas
nas
iona
l, m
asya
raka
t lok
al d
an
pem
angk
u ke
pent
inga
n ke
man
usia
an
men
ggun
akan
sum
ber d
aya
mas
yara
kat
untu
k m
enge
mba
ngka
n, m
enga
dops
i dan
m
embe
rikan
pen
didi
kan
yang
m
engg
abun
gkan
pen
gura
ngan
risik
o be
ncan
a da
n m
itiga
si ko
nflik
o Di
laku
kan
pend
idik
an k
eben
cana
an b
agi
mas
yara
kat
Lam
pira
n 2
Pros
edur
Ope
rasi
onal
Sta
ndar
Pen
yele
ngga
raan
Sat
uan
Pend
idik
an D
arur
at
TAHA
PAN
Ke
giat
an
Ole
h Si
apa?
Ka
pan?
Si
apa
yang
per
lu d
ihub
ungi
1) M
engh
impu
n tim
satg
as
pena
nggu
lang
an b
enca
na y
ang
tela
h di
bent
uk
Dapa
tkan
dat
a ke
jadi
an
benc
ana
dan
peta
loka
si
Hubu
ngi k
onta
k da
erah
Buat
jadw
al ra
pat
Buat
daf
tar t
upok
si be
rbag
ai p
ihak
Peta
Kirim
kan
info
rmas
i kep
ada
piha
k-pi
hak
yang
rele
van
untu
k ko
ordi
nasi
Men
etap
kan
Pos P
endi
dika
n di
tin
gkat
pus
at d
an d
aera
h
Men
ghub
ungi
dan
m
engu
mpu
lkan
ang
gota
tim
sa
tgas
pus
at d
an d
aera
h se
suai
ke
wen
anga
nnya
Mem
buka
hot
line
serv
ice d
an
pusa
t dat
a pe
nang
gula
ngan
be
ncan
a.
Ketu
a Pe
laks
ana
Satg
as P
usat
Koor
dina
tor B
idan
g In
form
asi d
an
timny
a
Sece
patn
ya b
egitu
in
form
asi a
wal
te
ntan
g be
ncan
a di
terim
a.
BNPB
dan
K/L
terk
ait m
elal
ui
Sekr
etar
iat N
asio
nal S
atua
n Pe
ndid
ikan
Am
an B
enca
na d
an
Tim
SIG
AP, B
PBD,
Din
as
pend
idik
an P
rovi
nsi,
Dina
s Pe
ndid
ikan
Kab
upat
en/K
ota,
98
TAHA
PAN
Ke
giat
an
Ole
h Si
apa?
Ka
pan?
Si
apa
yang
per
lu d
ihub
ungi
Rapa
t per
siapa
n/ko
ordi
nasi
Pem
bagi
an tu
gas k
elom
pok
kerja
sesu
ai ra
sio lu
as w
ilaya
h be
ncan
a sa
tgas
ke
lapa
ngan
.
Peng
ecek
an k
esia
pan
perle
ngka
pan
keam
anan
an
ggot
a tim
sesu
ai k
ebut
uhan
st
anda
r ya
ng te
lah
dite
tapk
an.
Penu
gasa
n tim
Pen
ilaia
n Ce
pat
Men
ghad
iri ra
pat k
oord
inas
i ru
tin d
enga
n BP
BD
Ketu
a Sa
tgas
dan
Ko
ordi
nato
r Bi
dang
-Bid
ang
Sece
patn
ya b
egitu
in
form
asi a
wal
te
ntan
g be
ncan
a di
terim
a.
Tim
Sat
gas d
ari d
irekt
orat
je
nder
al la
in d
i Kem
endi
kbud
Pu
sat s
erta
Tim
Sat
gas P
B Da
erah
2) M
endi
rikan
dan
men
jala
nkan
PO
S Pe
ndid
ikan
di t
ingk
at p
usat
dan
dae
rah
Di
sain
PO
S Pe
ndid
ikan
unt
uk
mem
udah
kan
dise
min
asi
info
rmas
i dan
koo
rdin
asi
Koor
dina
tor B
idan
g O
pera
siona
l da
n tim
nya
Sela
ma
mas
a ta
ngga
p da
rura
t Di
nas
Pend
idik
an-B
PBD-
Tim
SI
GAP
3) M
elak
sana
kan
Peni
laia
n (A
sses
smen
t)
a) K
aji C
epat
(Fo
rmul
ir Te
rlam
pir –
La
mpi
ran
3.2.
)
Begi
tu ti
ba d
i lok
asi:
Koor
dina
si de
ngan
PO
SKO
UTA
MA;
m
engk
aji m
ekan
isme
koor
dina
si ya
ng a
da;
Men
yam
paik
an h
asil
pend
ataa
n ke
pada
Ket
ua T
im S
atga
s, se
rta
piha
k-pi
hak
yang
rele
van
(BN
PB,
Dina
s Pen
didi
kan
sete
mpa
t) m
elal
ui fo
rum
koo
rdin
asi y
ang
suda
h di
bent
uk (P
OS
Pend
idik
an).
Ketu
a Sa
tgas
Koor
dina
tor B
idan
g In
form
asi
dan
timny
a
24/4
8 ja
m
sete
lah
keja
dian
ben
cana
Pem
erin
tah
sete
mpa
t, LS
M
nasio
nal/i
nter
nasio
nal,
bada
n PB
B
TAHA
PAN
Ke
giat
an
Ole
h Si
apa?
Ka
pan?
Si
apa
yang
per
lu d
ihub
ungi
Koor
dina
si de
ngan
Din
as
Pend
idik
an P
rovi
nsi d
an
Kabu
pate
n/ko
ta
Men
data
satu
an p
endi
dika
n se
suai
kl
asifi
kasi
tingk
at k
erus
akan
; M
enda
ta k
ebut
uhan
sara
na
pras
aran
a da
rura
t unt
uk
kela
ngsu
ngan
keg
iata
n pe
mbe
laja
ran;
Mel
akuk
an
pend
ataa
n ke
butu
han
tena
ga
pend
ampi
ng k
epad
a sa
tuan
pe
ndid
ikan
-sat
uan
pend
idik
an
yang
mem
butu
hkan
.
b) P
enila
ian
Pasc
a Be
ncan
a/Po
st
Disa
ster
Ass
essm
ent (
Lam
pira
n 5.
2.)
Sesu
dah
men
yele
saik
an P
enila
ian
Cepa
t, sa
tgas
mel
akuk
an P
enila
ian
Pasc
a Be
ncan
a (fo
rmul
ir te
rlam
pir)
un
tuk
mem
berik
an re
kom
enda
si ke
pada
Din
as P
endi
dika
n (li
hat
bagi
an A
nalis
a)
Kom
pila
si da
n pe
ngol
ahan
dat
a
pada
sist
em in
form
asi d
ata
benc
ana
satu
an p
endi
dika
n.
72
jam
se
tela
h ke
jadi
an b
enca
na
99
TAHA
PAN
Ke
giat
an
Ole
h Si
apa?
Ka
pan?
Si
apa
yang
per
lu d
ihub
ungi
Rapa
t per
siapa
n/ko
ordi
nasi
Pem
bagi
an tu
gas k
elom
pok
kerja
sesu
ai ra
sio lu
as w
ilaya
h be
ncan
a sa
tgas
ke
lapa
ngan
.
Peng
ecek
an k
esia
pan
perle
ngka
pan
keam
anan
an
ggot
a tim
sesu
ai k
ebut
uhan
st
anda
r ya
ng te
lah
dite
tapk
an.
Penu
gasa
n tim
Pen
ilaia
n Ce
pat
Men
ghad
iri ra
pat k
oord
inas
i ru
tin d
enga
n BP
BD
Ketu
a Sa
tgas
dan
Ko
ordi
nato
r Bi
dang
-Bid
ang
Sece
patn
ya b
egitu
in
form
asi a
wal
te
ntan
g be
ncan
a di
terim
a.
Tim
Sat
gas d
ari d
irekt
orat
je
nder
al la
in d
i Kem
endi
kbud
Pu
sat s
erta
Tim
Sat
gas P
B Da
erah
2) M
endi
rikan
dan
men
jala
nkan
PO
S Pe
ndid
ikan
di t
ingk
at p
usat
dan
dae
rah
Di
sain
PO
S Pe
ndid
ikan
unt
uk
mem
udah
kan
dise
min
asi
info
rmas
i dan
koo
rdin
asi
Koor
dina
tor B
idan
g O
pera
siona
l da
n tim
nya
Sela
ma
mas
a ta
ngga
p da
rura
t Di
nas
Pend
idik
an-B
PBD-
Tim
SI
GAP
3) M
elak
sana
kan
Peni
laia
n (A
sses
smen
t)
a) K
aji C
epat
(Fo
rmul
ir Te
rlam
pir –
La
mpi
ran
3.2.
)
Begi
tu ti
ba d
i lok
asi:
Koor
dina
si de
ngan
PO
SKO
UTA
MA;
m
engk
aji m
ekan
isme
koor
dina
si ya
ng a
da;
Men
yam
paik
an h
asil
pend
ataa
n ke
pada
Ket
ua T
im S
atga
s, se
rta
piha
k-pi
hak
yang
rele
van
(BN
PB,
Dina
s Pen
didi
kan
sete
mpa
t) m
elal
ui fo
rum
koo
rdin
asi y
ang
suda
h di
bent
uk (P
OS
Pend
idik
an).
Ketu
a Sa
tgas
Koor
dina
tor B
idan
g In
form
asi
dan
timny
a
24/4
8 ja
m
sete
lah
keja
dian
ben
cana
Pem
erin
tah
sete
mpa
t, LS
M
nasio
nal/i
nter
nasio
nal,
bada
n PB
B
TAHA
PAN
Ke
giat
an
Ole
h Si
apa?
Ka
pan?
Si
apa
yang
per
lu d
ihub
ungi
Koor
dina
si de
ngan
Din
as
Pend
idik
an P
rovi
nsi d
an
Kabu
pate
n/ko
ta
Men
data
satu
an p
endi
dika
n se
suai
kl
asifi
kasi
tingk
at k
erus
akan
; M
enda
ta k
ebut
uhan
sara
na
pras
aran
a da
rura
t unt
uk
kela
ngsu
ngan
keg
iata
n pe
mbe
laja
ran;
Mel
akuk
an
pend
ataa
n ke
butu
han
tena
ga
pend
ampi
ng k
epad
a sa
tuan
pe
ndid
ikan
-sat
uan
pend
idik
an
yang
mem
butu
hkan
.
b) P
enila
ian
Pasc
a Be
ncan
a/Po
st
Disa
ster
Ass
essm
ent (
Lam
pira
n 5.
2.)
Sesu
dah
men
yele
saik
an P
enila
ian
Cepa
t, sa
tgas
mel
akuk
an P
enila
ian
Pasc
a Be
ncan
a (fo
rmul
ir te
rlam
pir)
un
tuk
mem
berik
an re
kom
enda
si ke
pada
Din
as P
endi
dika
n (li
hat
bagi
an A
nalis
a)
Kom
pila
si da
n pe
ngol
ahan
dat
a
pada
sist
em in
form
asi d
ata
benc
ana
satu
an p
endi
dika
n.
72
jam
se
tela
h ke
jadi
an b
enca
na
100
TAHA
PAN
Ke
giat
an
Ole
h Si
apa?
Ka
pan?
Si
apa
yang
per
lu d
ihub
ungi
4) A
nalis
a ha
sil K
aji C
epat
Men
ginv
enta
risas
i dat
a sa
rana
pr
asar
ana
yang
dib
utuh
kan.
Pene
tapa
n sa
tuan
pen
didi
kan
pene
rima
bant
uan
dan
berb
agai
su
mbe
r dan
a (P
emer
inta
h da
n N
onpe
mer
inta
h) h
arus
di
koor
dina
sikan
seca
ra n
asio
nal,
Mer
enca
naka
n di
strib
usi d
an
peny
iapa
n ba
ntua
n pr
asar
ana/
sara
na d
arur
at se
rta
men
entu
kan
tem
pat
peny
elen
ggar
aan
KBM
.
Men
etap
kan
lam
a pe
nyel
engg
araa
n Sa
tuan
pe
ndid
ikan
Dar
urat
.
Men
yepa
kati
deng
an p
ihak
pe
nyel
engg
ara
satu
an
pend
idik
an d
arur
at
Dala
m h
al d
ibut
uhka
n ba
ntua
n sa
rana
dan
pra
sara
na d
i lua
r m
asa
keda
rura
tan,
mem
berik
an
reko
men
dasi
pena
ngan
an
Kepa
la
Pela
ksan
a Sa
tgas
Pu
sat
dan
Daer
ah
Sela
ma
mas
a ta
ngga
p da
rura
t
Sega
la
sesu
atun
ya
diko
rdin
asik
an
deng
an
dina
s pe
ndid
ikan
pro
vins
i
Tim
Sat
gas d
i dae
rah
suda
h di
bent
uk
Skal
a be
ncan
a lo
kal/n
asio
nal
tidak
m
emba
tasi
pera
n Di
tjen
men
gacu
pa
da
kebu
tuha
n ba
ntua
n m
eski
pun
skal
anya
loka
l
Ditje
n Di
kdas
men
TAHA
PAN
Ke
giat
an
Ole
h Si
apa?
Ka
pan?
Si
apa
yang
per
lu d
ihub
ungi
sela
njut
nya
kepa
da D
itjen
Di
kdas
men
5) P
enda
naan
Di
nas P
endi
dika
n Ka
bupa
ten/
Kota
men
gaju
kan
perm
ohon
an b
antu
an d
an/a
tau
pend
anaa
n ke
pada
Ditj
en
Dikd
asm
en
Kepa
la D
inas
be
rdas
arka
n re
kom
enda
si da
ri Sa
tgas
Sete
lah
dida
patk
an
anal
isa d
ampa
k da
n ke
butu
han
di
lapa
ngan
Satu
an
pend
idik
an,
Ditje
n Di
kdas
men
6) B
antu
an sa
rana
dan
pra
sara
na
daru
rat s
atua
n pe
ndid
ikan
Peny
iapa
n sa
rana
dan
pr
asar
ana
daru
rat d
ari g
udan
g in
vent
aris
di p
osko
satg
as
benc
ana.
Men
gisi
form
ulir
perm
inta
an
bara
ng;
Verif
ikas
i dat
a pe
rmin
taan
de
ngan
inve
ntar
isasi
data
la
pang
an.
Pers
etuj
uan
perm
inta
an b
aran
g ol
eh p
ejab
at y
ang
berw
enan
g.
Men
yera
hkan
sura
t per
min
taan
ya
ng te
lah
dise
tuju
i ke
Koor
dina
tor B
idan
g O
pera
siona
l dan
tim
nya
78 j
am se
tela
h ke
jadi
an b
enca
na
Satu
an p
endi
dika
n ya
ng
terk
ena
dam
pak
benc
ana,
Di
nas P
endi
dika
n, B
PBD
101
TAHA
PAN
Ke
giat
an
Ole
h Si
apa?
Ka
pan?
Si
apa
yang
per
lu d
ihub
ungi
4) A
nalis
a ha
sil K
aji C
epat
Men
ginv
enta
risas
i dat
a sa
rana
pr
asar
ana
yang
dib
utuh
kan.
Pene
tapa
n sa
tuan
pen
didi
kan
pene
rima
bant
uan
dan
berb
agai
su
mbe
r dan
a (P
emer
inta
h da
n N
onpe
mer
inta
h) h
arus
di
koor
dina
sikan
seca
ra n
asio
nal,
Mer
enca
naka
n di
strib
usi d
an
peny
iapa
n ba
ntua
n pr
asar
ana/
sara
na d
arur
at se
rta
men
entu
kan
tem
pat
peny
elen
ggar
aan
KBM
.
Men
etap
kan
lam
a pe
nyel
engg
araa
n Sa
tuan
pe
ndid
ikan
Dar
urat
.
Men
yepa
kati
deng
an p
ihak
pe
nyel
engg
ara
satu
an
pend
idik
an d
arur
at
Dala
m h
al d
ibut
uhka
n ba
ntua
n sa
rana
dan
pra
sara
na d
i lua
r m
asa
keda
rura
tan,
mem
berik
an
reko
men
dasi
pena
ngan
an
Kepa
la
Pela
ksan
a Sa
tgas
Pu
sat
dan
Daer
ah
Sela
ma
mas
a ta
ngga
p da
rura
t
Sega
la
sesu
atun
ya
diko
rdin
asik
an
deng
an
dina
s pe
ndid
ikan
pro
vins
i
Tim
Sat
gas d
i dae
rah
suda
h di
bent
uk
Skal
a be
ncan
a lo
kal/n
asio
nal
tidak
m
emba
tasi
pera
n Di
tjen
men
gacu
pa
da
kebu
tuha
n ba
ntua
n m
eski
pun
skal
anya
loka
l
Ditje
n Di
kdas
men
TAHA
PAN
Ke
giat
an
Ole
h Si
apa?
Ka
pan?
Si
apa
yang
per
lu d
ihub
ungi
sela
njut
nya
kepa
da D
itjen
Di
kdas
men
5) P
enda
naan
Di
nas P
endi
dika
n Ka
bupa
ten/
Kota
men
gaju
kan
perm
ohon
an b
antu
an d
an/a
tau
pend
anaa
n ke
pada
Ditj
en
Dikd
asm
en
Kepa
la D
inas
be
rdas
arka
n re
kom
enda
si da
ri Sa
tgas
Sete
lah
dida
patk
an
anal
isa d
ampa
k da
n ke
butu
han
di
lapa
ngan
Satu
an
pend
idik
an,
Ditje
n Di
kdas
men
6) B
antu
an sa
rana
dan
pra
sara
na
daru
rat s
atua
n pe
ndid
ikan
Peny
iapa
n sa
rana
dan
pr
asar
ana
daru
rat d
ari g
udan
g in
vent
aris
di p
osko
satg
as
benc
ana.
Men
gisi
form
ulir
perm
inta
an
bara
ng;
Verif
ikas
i dat
a pe
rmin
taan
de
ngan
inve
ntar
isasi
data
la
pang
an.
Pers
etuj
uan
perm
inta
an b
aran
g ol
eh p
ejab
at y
ang
berw
enan
g.
Men
yera
hkan
sura
t per
min
taan
ya
ng te
lah
dise
tuju
i ke
Koor
dina
tor B
idan
g O
pera
siona
l dan
tim
nya
78 j
am se
tela
h ke
jadi
an b
enca
na
Satu
an p
endi
dika
n ya
ng
terk
ena
dam
pak
benc
ana,
Di
nas P
endi
dika
n, B
PBD
102
TAHA
PAN
Ke
giat
an
Ole
h Si
apa?
Ka
pan?
Si
apa
yang
per
lu d
ihub
ungi
peng
elol
a gu
dang
pe
rleng
kapa
n.
Peng
ambi
lan
dan
peng
ecek
an
perle
ngka
pan
sesu
ai
perm
inta
an.
Mem
buat
tand
a te
rima
peng
ambi
lan
perle
ngka
pan;
Mem
baw
a ke
leng
kapa
n sa
tuan
pe
ndid
ikan
dar
urat
ke
tem
pat
yang
suda
h di
tent
ukan
.
Men
jaga
kel
engk
apan
satu
an
pend
idik
an d
arur
at d
alam
ke
adaa
n ba
ik sa
mpa
i tuj
uan.
Mel
etak
kan
kele
ngka
pan
satu
an
pend
idik
an d
arur
at p
ada
tem
pat y
ang
aman
.;
Men
dirik
an te
nda
satu
an
pend
idik
an d
arur
at d
i tem
pat
yang
dise
paka
ti
Men
yiap
kan
pera
lata
n pe
mbe
laja
ran;
TAHA
PAN
Ke
giat
an
Ole
h Si
apa?
Ka
pan?
Si
apa
yang
per
lu d
ihub
ungi
Men
yiap
kan
fasil
itas a
ir da
n sa
nita
si
Men
yiap
kan
fasil
itas
pene
rang
an (l
istrik
/gen
set)
Men
yiap
kan
pela
pora
n
7) E
valu
asi d
an M
onito
ring
Mel
aksa
naka
n m
onito
ring
pela
ksan
aan
pem
bela
jara
n sa
tuan
pen
didi
kan,
khu
susn
ya
di sa
tuan
pen
didi
kan
daru
rat.
Men
geva
luas
i has
il ke
giat
an
daru
rat s
atua
n pe
ndid
ikan
.
Koor
dina
tor B
idan
g Pe
ngaw
asan
dan
Pe
nila
ian
dan
timny
a.
Rutin
sela
ma
peny
elen
ggar
aan
pend
idik
an d
arur
at
Ditje
n Di
kdas
men
, Din
as
Pend
idik
an
prov
insi/
kabu
pate
n/ko
ta,
Sekn
as S
atua
n pe
ndid
ikan
Am
an d
an P
enan
ggul
anga
n Be
ncan
a di
Pen
didi
kan,
BNP
B
8) P
elap
oran
Sa
tgas
mem
berik
an la
pora
n te
rtul
is te
ntan
g pe
laks
anaa
n tu
gasn
ya d
i mas
a da
rura
t
Ketu
a Sa
tgas
dan
Ko
ordi
nato
r Bi
dang
-Bid
ang
Akhi
r mas
a tu
gas
Satg
as
Satu
an p
endi
dika
n, D
inas
Pe
ndid
ikan
, Ditj
en D
ikda
smen
, BP
BD, B
NPB,
Pem
kab/
kota
, Se
knas
Sat
uan
pend
idik
an
Aman
dan
Pen
angg
ulan
gan
Benc
ana
di P
endi
dika
n.
103
TAHA
PAN
Ke
giat
an
Ole
h Si
apa?
Ka
pan?
Si
apa
yang
per
lu d
ihub
ungi
peng
elol
a gu
dang
pe
rleng
kapa
n.
Peng
ambi
lan
dan
peng
ecek
an
perle
ngka
pan
sesu
ai
perm
inta
an.
Mem
buat
tand
a te
rima
peng
ambi
lan
perle
ngka
pan;
Mem
baw
a ke
leng
kapa
n sa
tuan
pe
ndid
ikan
dar
urat
ke
tem
pat
yang
suda
h di
tent
ukan
.
Men
jaga
kel
engk
apan
satu
an
pend
idik
an d
arur
at d
alam
ke
adaa
n ba
ik sa
mpa
i tuj
uan.
Mel
etak
kan
kele
ngka
pan
satu
an
pend
idik
an d
arur
at p
ada
tem
pat y
ang
aman
.;
Men
dirik
an te
nda
satu
an
pend
idik
an d
arur
at d
i tem
pat
yang
dise
paka
ti
Men
yiap
kan
pera
lata
n pe
mbe
laja
ran;
TAHA
PAN
Ke
giat
an
Ole
h Si
apa?
Ka
pan?
Si
apa
yang
per
lu d
ihub
ungi
Men
yiap
kan
fasil
itas a
ir da
n sa
nita
si
Men
yiap
kan
fasil
itas
pene
rang
an (l
istrik
/gen
set)
Men
yiap
kan
pela
pora
n
7) E
valu
asi d
an M
onito
ring
Mel
aksa
naka
n m
onito
ring
pela
ksan
aan
pem
bela
jara
n sa
tuan
pen
didi
kan,
khu
susn
ya
di sa
tuan
pen
didi
kan
daru
rat.
Men
geva
luas
i has
il ke
giat
an
daru
rat s
atua
n pe
ndid
ikan
.
Koor
dina
tor B
idan
g Pe
ngaw
asan
dan
Pe
nila
ian
dan
timny
a.
Rutin
sela
ma
peny
elen
ggar
aan
pend
idik
an d
arur
at
Ditje
n Di
kdas
men
, Din
as
Pend
idik
an
prov
insi/
kabu
pate
n/ko
ta,
Sekn
as S
atua
n pe
ndid
ikan
Am
an d
an P
enan
ggul
anga
n Be
ncan
a di
Pen
didi
kan,
BNP
B
8) P
elap
oran
Sa
tgas
mem
berik
an la
pora
n te
rtul
is te
ntan
g pe
laks
anaa
n tu
gasn
ya d
i mas
a da
rura
t
Ketu
a Sa
tgas
dan
Ko
ordi
nato
r Bi
dang
-Bid
ang
Akhi
r mas
a tu
gas
Satg
as
Satu
an p
endi
dika
n, D
inas
Pe
ndid
ikan
, Ditj
en D
ikda
smen
, BP
BD, B
NPB,
Pem
kab/
kota
, Se
knas
Sat
uan
pend
idik
an
Aman
dan
Pen
angg
ulan
gan
Benc
ana
di P
endi
dika
n.
104